faktor - faktor yang mempengaruhi prediksi …

106
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREDIKSI PERINGKAT OBLIGASI PERUSAHAAN MANUFAKTUR BARANG DAN KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2015-2019 SKRIPSI Oleh RESKI HABRIANA NIM 105731130816 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 11-Nov-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREDIKSI PERINGKAT OBLIGASI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BARANG DAN KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

TAHUN 2015-2019

SKRIPSI

Oleh RESKI HABRIANA NIM 105731130816

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR 2020

ii

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREDIKSI PERINGKAT OBLIGASI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BARANG DAN KONSUMSI YANGTERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

TAHUN 2015-2019

SKRIPSI

Oleh RESKI HABRIANA NIM 105731130816

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Rangka Menyelesaikan

Studi Pada Program Studi Strata 1 Akuntansi

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR 2020

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

PERSEMBAHAN

Karya Ilmiah sederhana ini penulis persembahkan Kepada:

1. Kedua orang tuaku dan saudara-saudaraku yang selalu memberikan

dukungan dan motivasi serta mendoakan agar diberikan kelancaran

terhadap segala urusanku.

2. Sahabat-sahabatku serta teman-temanku yang juga turut memberikan

motivasi dan bantuannya kepadaku.

3. Dan kepada seseorang yang entah siapa dan dimana keberadaannya.

MOTTO HIDUP

There will always be a beautiful answer in every prayer, and believe

that everything will be okay because Allah always there for you.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar

v

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar

vi

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWTatas segala

rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat

dan Salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah SAW beserta para

keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai

manakala penulisan Skripsi yang berjudul “Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi

Prediksi Peringkat Obligasi Perusahaan Manufaktur Barang Dan Konsumsi

Yangterdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2019”.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih

kepada kedua orang tua penulis bapak Abidin Hamid dan ibu Hasna yang

senantiasa mendoakan, memberi semangat, perhatian, kasih sayang yang tulus

tanpa pamrihdan kakak-kakakku yang tercinta yang senantiasa memberikan

dukungan baik secara moril maupun materi sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi dengan baik.Dan seluruh keluarga besar atas segala

pengorbanan, dukungan, dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan

penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada

penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula

viii

penghargaan setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan

hormat kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag., Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM., Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE., M.Si. Ak. CA. CSP., selaku Ketua Program

Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ibu Hj. Naidah, SE.,M.Si., selaku Pembimbing I yang senantiasa meluangkan

waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga Skripsi selesai

dengan baik.

5. Ibu Nurul Fuada, S.ST.,M.Si., selaku Pembimbing II yang telah berkenan

membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/Ibu asisten Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya

kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Staf di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Universitas Muhammadiyah

Makassar.

8. Segenap Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

9. BBS Squad, serta teman-teman dan sahabat-sahabat dibangku sekolah yang

telah memberikan semangat dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Terima kasih teruntuk Kak Nurlatifah Muin yang senantiasa memberikan

bantuan, motivasi, doa, serta semangat dalam penyusunan skripsi penulis.

ix

11. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Akuntansi

Angkatan 2016 dan terkhusus untuk Akuntansi 8 angkatan 2016 yang selalu

belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas

studi penulis.

12. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu

yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi dan dukungannya

sehingga penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih

sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya

para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan

kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.

Mudah-mudahan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Billaahi fii sabilil Haq, Fastabiqul Khoirat, Wassalaamu ‘alaikum Wa

Rahmatullaahi Wa Barakatuh.

Makassar, 20 Oktober2020

Penulis

x

ABSTRAK

Reski Habriana, 2020. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi Perusahaan Manufaktur Barang Dan Konsumsi yangterdaftar Di Bursa Efek Indonesi Tahun 2015-2019, Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing Oleh

Pembimbing I Ibu Hj. Naidahdan Pembimbing II Ibu Nurul Fuada.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, dan Umur Obligasi terhadap Peringkat Obligasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian eksplanatori kuantitatif dengan menggunakan data sekunder. Metode pengumpulan data menggunakan data berupa dokumentasi laporan keuangan juga menggunakan studi pustaka dengan mengumpulkan data, artikel, jurnal maupun sumber tertulis lainnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda dan uji hipotesis dengan menggunakan bantuan SPSS 20.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Profitabilitas tidak berpengaruh

signifikan terhadap peringkat obligasi. (2) Likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi. (3) Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi.(4) Umur obligasi berpengaruh positifdan signifikan terhadap peringkat obligasi.

Kata Kunci : Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Umur Obligasi , dan Peringkat Obligasi

xi

ABSTRACT

RESKI HABRIANA, 2020. Factors Affecting the Prediction of the Bond Rating of Goods and Consumer Manufacturing Companies listed on the Indonesia Stock Exchange 2015-2019, Thesis of Accounting Study Program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Advisor I Mrs. Hj. Naidah and Second Advisor Mrs. Nurul Fuada. The purpose of this study was to determine the effect of Profitability, Liquidity, Leverage, and Bond Age on Bond Rating. The type of research used is quantitative explanatory research using secondary data. The data collection method uses data in the form of financial statement documentation and also uses literature study by collecting data, articles, journals and other written sources. The data analysis technique used is descriptive data analysis, classic assumption test, multiple linear regression analysis and hypothesis testing using SPSS 20.

The results of this study indicate that (1) Profitability does not have a significant effect on bond ratings. (2) Liquidity does not have a significant effect on the bond rating. (3) Leverage has no a significanteffect on bond ratings.(4) Bond age has a positive and significant effect on bond ratings.

Keywords: Profitability, Liquidity, Leverage, Bond Age, and Bond Rating.

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL .......................................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................. iii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI .............................................................. iv

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................... v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................... vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................ x

ABSTRACT ...................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1

A. Latar Belakang .................................................................................1

B. Rumusan masalah ...........................................................................6

C. Tujuan penelitian ..............................................................................7

D. Manfaat penelitian ............................................................................7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................9

A. Tinjauan Pustaka..............................................................................9

1. Teori Sinyal.................................................................................9

2. Pengertian Obligasi ....................................................................10

3. Karakteristik Obligasi .................................................................10

4. Jenis Obligasi .............................................................................11

5. Manfaat Berinvestasi Obligasi ...................................................16

6. Resiko Obligasi ..........................................................................17

B. Peringkat Obligasi ............................................................................18

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi ..................22

1. Profitabilitas ................................................................................22

2. Likuiditas .....................................................................................22

3. Leverage .....................................................................................22

xiii

4. Umur Obligasi .............................................................................23

D. Tinjauan Empiris ................................................................................23

E. Kerangka Pikir ...................................................................................32

F. Hipotesis ............................................................................................32

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................36

A. Jenis Penelitian ................................................................................36

B. Lokasi dan waktu penelitian .............................................................36

C. Definisi operasional variabel dan pengukuran.................................36

D. Populasi dan sampel penelitian .......................................................39

E. Teknik Pengumpulan Data ...............................................................41

F. Teknik Analisis Data .........................................................................41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................45

A. Gambaran umum objek penelitian ...................................................45

B. Hasil Penelitian .................................................................................61

C. Pembahasan ....................................................................................73

BAB V PENUTUP .............................................................................................77

A. Kesimpulan .......................................................................................77

B. Saran ................................................................................................77

Daftar Pustaka ..................................................................................................79

Lampiran

xiv

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Peringkat Obligasi PT. Pefindo ................................................... 20

Tabel 2.2 Beberapa Penelitian Terdahulu Mengenai Peringkat Obligasi ... 23

Tabel 2.3 Rating Obligasi ............................................................................ 37

Tabel 3.1 Proses Pemilihan Sampel ........................................................... 39

Tabel 3.2 Daftar Nama Perusahaan Sampel .............................................. 40

Tabel 4.1 Deskriptif data Penelitian .............................................................62

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas (K-S Test) ................................................... 65

Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas...................................................................... 66

Tabel 4.4 Uji Heteroskedasitas.................................................................... 67

Tabel 4.5 Uji Autokorelasi ............................................................................ 69

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Hipotesis............................................................ 70

Tabel 4.7 Koefisien Determinasi ................................................................. 73

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pikir.........................................................................32

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia .............................50

Gambar 4.2 Uji Normalitas ..........................................................................64

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Surat Keterangan Penelitian

Tabel Profitabilitas

Tabel Likuiditas

Tabel Leverage

Tabel Umur Obligasi

Tabel Peringkat Obligasi

Hasil Uji SPSS

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi dan globalisasi menyebabkan persaingan

usaha menjadi semakin ketat.Agar dapat bertahan ditengah ketatnya

persaingan dunia bisnis, perusahaan harus mampu meningkatkan nilai

perusahaan secara terus-menerus.Salah satu cara untuk meningkatkan nilai

perusahaan yaitu dengan melakukan peningkatan kualitas atau

pengembangan suatu bisnis. Untuk itu, perusahaan memerlukan tambahan

modal baik dari perusahaan itu sendiri maupun melalui pinjaman dari pihak

bank, penjualan saham, serta obligasi (Reyssent dan Kurnia, 2016:2).

Obligasi merupakan sebuah surat berharga yang diterbitkan oleh

perusahaan yang memerlukan dana disertai dengan penandatanganan

kontrak perjanjian. Obligasi berisi janji dari pihak penerbit obligasi untuk

membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok

utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi

(Serfiyani et al, 2017:322).

Obligasi sendiri marak diperjualbelikan dalam pasar modal, dan

merupakan salah satu sumber pendanaan perusahaan.Investasi dalam

suratutang atau obligasi ini banyak diminati oleh investor atau kreditor

dikarenakan obligasi merupakan investasi yang terbilang aman karena

pembayaran pokok utang serta kupon dijamin oleh peraturan perundang-

undangan dan memiliki pendapatan yang bersifat tetap.Pendapatan yang

2

tetap diperoleh dari pokok obligasi dan kupon yang akandibayarkan pada

saat jatuh tempo pembayaran.

Keuntungan yang diperoleh dari obligasi yaitu memperoleh kupon

bunga secara berkala.Biasanya tiga bulan, enam bulan atau satu tahun

sekali sesuai dengan surat perjanjian hutang. Adapun keuntungan lain dari

obligasi yaitu dapat dijadikan sebagai jaminan atau agunan. Obligasi bisa

dijadikan agunan untuk mendapatkan jaminan dari pihak bank atau dapat

digunakan untuk membeli saham di bursa efek.

Meskipun terbilang aman obligasi tetap memiliki risiko kemungkinan

gagal bayar atau biasa juga disebut risiko default. Risiko default yaitu suatu

keadaan dimana perusahaan tidak mampu membayarkan pokok utang dan

kupon bunga pada kreditur.Oleh karena itu, sebelum berinvestasi para

investor harus memperhatikan peringkat obligasi.

Peringkat obligasi merupakan suatu skala pemeringkatan yang

menjadi petunjuk bagi investor untuk melihat seberapa aman obligasi yang

akan dibeli. Keamanan itu dilihat dari seberapa mampu perusahaan untuk

membayar hutangnya, sehingga agen pemeringkat obligasi dapat

menentukan layak atau tidaknya obligasi itu diinvestasikan.

Peringkat obligasi juga penting karena menjadi acuan bagi investor

sebelum memutuskan untuk membeli obligasi.Peringkat obligasi juga

berfungsi untuk membantu kebijakan publik membatasi investasi spekulatif

para investor institusional seperti bank, perusahaan asuransi dan dana

pensiun (Veronica, 2015:272).

3

Di Indonesia, pemeringkatan obligasi dilakukan oleh PT. PEFINDO

dan PT. Kasnic Credit Rating yang terdapat dua tahap dalam proses rating

yang dilakukan yaitu: 1) melakukan review internal terhadap perusahaan

yang mengeluarkan instrumen hutang, 2) hasil review internal tersebut akan

direkomendasikan kepada komite rating yang akan menentukan rating

perusahaan tersebut.

Keseluruhan hasil rating yang dilakukan oleh agen pemeringkat

obligasi akan dibagikan kepada publik, sehingga investor yang akan

membeli obligasi dapat mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan

yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Penelitian mengenai peringkat obligasi di Indonesia telah banyak

dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu.Adapun faktor-faktor yang diprediksi

mempengaruhi peringkat obligasi diantaranya profitabilitas, likuiditas,

leverage, dan umur obligasi.

Profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kinerja suatu perusahaan untuk menghasilkan laba dan efektivitas

perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya (Kesaulya dan

Febriany, 2015:114).Semakin baik kinerja suatu perusahaan maka semakin

efektif pula laba yang dihasilkan perusahaan begitupun dengan efektivitas

perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya.Ketika laba

yang dihasilkan oleh perusahaan tinggi maka kemungkinan risiko gagal

bayar suatu perusahaan semakin rendah sehingga peringkat obligasi yang

diperoleh perusahaan juga tinggi (Reyssent dan Kurnia, 2016:3). Hasil

penelitian (Pinandhita dan Suryantini, 2016:6679)sejalan dengan (Sari dan

4

Yasa, 2016:2209) yang menunjukkan bahwa profitablitas berpengaruh positif

dalam memprediksi peringkat obligasi.

Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar

kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktunya(Veronica

2015:276).Semakin tinggi likuiditas suatu perusahaan maka semakin baik

pula peringkat obligasinya.Peningkatan aktiva lancar berkaitan dengan

adanya peningkatan dalam modal kerja yang bersih sehingga dapat

meminimalisir tingkat risiko kesulitan keuangan secara teknis (Vina,

2017:5).Rasio inilah yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya

suatu perusahaan.Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Hasan dan Dana,

2018:652) menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif dan signifikan

terhadap peringkat obligasi tertinggi.

Leverage merupakan rasio keuangan yang menunjukkan tingkat

utang yang dimiliki oleh suatu perusahaan (Partha dan Yasa, 2016:1920).

Semakin kecil rasio ini, maka semakin sedikit utang yang dimiliki perusahaan

dibandingkan modal, yang menunjukkan bahwa perusahaan lebih efektif

apabila modalnya lebih banyak daripada utangnya (Reyssent dan Kurnia,

2016:9).Sebaliknya jika utang perusahaan lebih banyak maka sebagian

besar modal yang dimiliki akan dibiayai oleh hutang sehingga besar

kemungkinan perusahaan akan mengalami gagal bayar. Hasil penelitian

(Saputri dan Purbawangsa, 2016:3716) sejalan dengan (Sari dan Badjra,

2016:5051) yang menunjukkan bahwa Leverage perusahaan

berpengaruhnegatif signifikan terhadap peringkat obligasi.Hal ini bertolak

belakang dengan hasil penelitian (Prastiani, 2018:6) menunjukkan bahwa

5

Leverage (DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap peringkat

oblgasi.

Umur obligasi merupakan tanggal dimana pemegang obligasi akan

menerima kembali pembayaran atas pokok utang dan kupon bunga obligasi

yang dimilikinya (Kustiyaningrum et al, 2016:29). Periode jatuh tempo

obligasi bervariasi diantaranya 1 tahun sampai dengan di atas 5 tahun.

Secara umum, semakin panjang jatuh tempo obligasi, maka semakin tinggi

kupon atau bunga yang akan diperoleh.Hasil penelitian (Widiastuti dan

Rahyuda, 2016:6976)menunjukkan bahwa umur obligasi berpengaruh positif

terhadap peringkat obligasi. Hal ini bertolak belakang dengan penelitian

(Sakinah et al, 2017:74) yang menunjukkan bahwa umur obligasi memiliki

hubungan negatifdan tidak berpengaruh secara signifikan pada prediksi

peringkat obligasi di bursa efek indonesia.

Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus dan mendalam maka

penulis memandang permasalahan penelitian perlu dibatasi variabelnya.

Oleh sebab itu, penulis hanya mengambil indikator faktor yang

mempengaruhi prediksi peringkat obligasi. Pada penelitian ini faktor yang

mempengaruhi prediksi peringkat obligasi adalah Profitabilitas dengan

menggunakan rumus Return On Assets, Likuiditas dengan rumus Current

Ratio, Leverage dengan rumus Debt to Total Assets Ratio, dan Umur

Obligasi. Penelitian ini memilih perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia sebagai objek penelitian karena perusahaan tersebut

merupakan perusahaan yang lebih banyak menerbitkan obligasi dan

mempublikasikan laporan keuangannya sehingga dapat memudahkan para

6

calon investor untuk melihat seberapa aman obligasi yang akan dibeli

melalui peringkat obligasinya.

Berdasarkan dari beberapa penelitian sebelumnya, dimana terdapat

ketidaksinambungan dan juga terdapat beberapa perbedaan dari hasil

penelitian-penelitian beserta terdapat keterbatasan dalam hal data yang

dipergunakan dimana penelitian terdahulu dengan data laporan keuangan

hanya pada 3 tahun terakhir. Oleh karena itu, penulis akan menguji kembali

faktor-faktor yang mempengaruhi peringkat obligasi dengan mengangkat

judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi

pada Perusahaan Manufaktur Barang dan Konsumsi yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2019)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas bahwa

terdapat ketidaksinambungan, juga beberapa perbedaan dari hasil penelitian

serta keterbatasan data yang digunakan, maka dapat dirumuskan masalah

dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap peringkat obligasi pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

2015-2019?

2. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap peringkat obligasi pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

2015-2019?

3. Apakah Leverage berpengaruh terhadap peringkat obligasi pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

2015-2019?

7

4. Apakah umur obligasi berpengaruh terhadap peringkat obligasi pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

2015-2019?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap peringkat obligasi

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2015-2019,

2. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas terhadap peringkat obligasi pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

2015-2019,

3. Untuk mengetahui pengaruh Leverage terhadap peringkat obligasi pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

2015-2019,

4. Untuk mengetahui pengaruh umur obligasi terhadap peringkat obligasi

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2015-2019.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis

Sebagai bahan literasi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan

penelitian lebih lanjut mengenai prediksi peringkat obligasi.

2. Secara praktis

a. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan

informasi mengenai faktor-faktor apa saja yang menjadi pengaruh

peringkat obligasi.

8

b. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan

manfaat dan ilmu pengetahuan yang baru mengenai peringkat obligasi.

c. Bagi investor, hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi tolak ukur

atau acuan dalam mengambil keputusan dalam melakukan investasi

obligasi.

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Teori sinyal (Signalling Theory)

Teori sinyal pertama kali dicetuskan oleh Michael Spence (1973)

dalam penelitiannya yang berjudul JobMarket Signalling. Pada teori ini

melibatkan dua pihak yakni pihak internal dan pihak eksternal. Dimana pihak

internal bertugas untuk memberi sinyal dan pihak ekternal (investor) sebagai

pihak yang menerima sinyal. Teori sinyal menunjukkanbahwa perusahaan

memberikan dorongan pada pihak luar yakni investor dengan memberikan

arahan terhadap apa yang akan terjadi, sehingga perusahaan akan

mengetahui lebih banyak prospek yang akan datang dari pihak luar

(investor) untuk memberikan sinyal pada pasar, dengan demikian

perusahaan akan menilai apakah perusahaan itu berkualitas atau tidak

(Vina, 2017:3). Teori sinyal juga menjelaskan alasan perusahaan perlu

menyajikan informasi terhadap pihak luar (investor maupun kreditor) baik

informasi yang berhubungan langsung dengan keuangan perusahaan

maupun yang tidak berhubungan langsung.

Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk berinvestasi obligasi

pada suatu perusahaan, maka investor perlu mendapatkan informasi

terhadap kondisi obligasi perusahaan.Sehingga dengan adanya teori sinyal

diharapkan pihak eksternal perusahaan mampu memberikan informasi

terkait kondisi maupun kualitas suatu obligasi.Informasi tersebut dapat

diperoleh melalui peringkat obligasi yang diperoleh perusahaan dan tentunya

peringkat tersebut telah dikeluarkan dan dipublikasikan oleh lembaga

pemeringkat obligasi.

10

2. Pengertian Obligasi

Obligasi (Bond) adalah surat utang jangka menengah dan jangka

panjang yang dapat dialihkan (Serfiyani et al, 2017:322). Obligasi ditandai

dengan adanya penandatangan kontrak, dimana terdapat perjanjian untuk

membayar utang pokok beserta kupon bunga pada saat jatuh tempo.

Obligasi merupakan suatu pendapatan tetap yang diterbitkan oleh

suatu perusahaan dengan menjanjikan pengembalian kepada pemegang

obligasi terhadap dana yang diinvestasikan oleh investor yang berupa kupon

dan bunga yang kemudian akan dibayarkan secara berkala pada saat jatuh

tempo obligasi.

Adapun perbedaan antara saham dan obligasi menurut (Serfiyani et al,

2017:322) yaitu :

a. Saham adalah bukti kepemilikan perusahaan, sedangkan obligasi

adalah bukti utang perusahaan,

b. Obligasi memiliki saat jatuh tempo, sedangkan saham tidak memiliki

saat jatuh tempo,

c. Perusahaan penerbit obligasi tetap wajib membayar bunga dan pokok

utang meskipun merugi, sedangkan penerbit saham yang sedang

merugi tidak wajib membagikan keuntungan (dividen),

d. Perusahaan penerbit obligasi yang tidak mampu membayar bunga

dan pokok utang dapat dipailitkan, sedangkan perusahaan penerbit

saham yang tidak memberikan dividen tidak dapat dipailitkan.

3. Karakteristik obligasi

Menurut (Serfiyani et al, 2017:323) karakteristik obligasi meliputi hal-

hal berikut:

11

a. Nilai nominal (face value) adalah nilai pokok dari suatu pokok obligasi

yang akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi

tersebut jatuh tempo.

b. Kupon (interest rate) adalah nilai bunga yang diterima pemegang

obligasi secara berkala (kelaziman pembayaran kupon obligasi adalah

setiap 3 atau 6 bulanan). Kupon obligasi dinyatakan dalam annual

prosentase.

c. Jatuh tempo (maturity)adalah tanggal dimana pemegang obligasi

akan mendapatkan pembayaran kembali pokok atau nilai nominal

obligasi yang dimilikinya. Periode jatuh tempo obligasi bervariasi mulai

dari 365 hari sampai dengan di atas 5 tahun.

d. Penerbit obligasi/emiten (issuer)sangat penting untuk mengetahui dan

mengenal penerbit obligasi. Mengukur risiko atau kemungkinan

penerbit obligasi tidak dapat melakukan pembayaran kupon dan

pokok utang dengan tepat waktu (disebut default risk)dapat dilihat dari

peringkat (rating) obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat

efek seperti PT. PEFINDO atau PT. Kasnic Indonesia.

4. Jenis obligasi

Menurut(Serfiyani et al, 2017:324) obligasi memiliki jenis yang

berbeda, yaitu :

a. Dilihat dari sisi penerbit :

a) Corporate Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik

yang berbentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), atau badan

usaha swasta.

12

b) Government Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah

pusat.

c) Municipal Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah

untuk membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan

kepentingan publik (public utility).

b. Dilihat dari system pembayaran bunga:

a) Zero CouponBonds: obligasi yang tidak melakukan pembayaran

bunga secara periodik. Namun, bunga dan pokok dibayarkan

sekaligus pada saat jatuh tempo.

b) Coupon Bonds: obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan

secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya.

c) Fixed Coupon Bond: obligasi dengan tingkat kupon bunga yang

telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan

akan dibayarkan secara periodik.

d) Floating Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga

yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan

suatu acuan tertentu seperti Average Time Deposit (ATD) yaitu

rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank

pemerintah dan swasta.

c. Dilihat dari hak penukaran/opsi:

a) Convertible Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada

pemegang obligasi untuk mengonversikan obligasi tersebut ke

dalam sejumlah saham milik penerbitnya.

13

b) Exchangeable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada

pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam

sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.

c) Callable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada emiten

untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang

umur obligasi tersebut.

d) Putable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada investor

yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada

harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.

d. Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya:

a) Secured Bonds: obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu

dari penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam

kelompok ini, termasuk didalamnya adalah:

1) Guaranted Bonds: obligasi yang pelunasan bunga dari

pokoknya dijamin dengan penanggungan dari pihak ketiga.

2) Mortgage Bonds:obligasi yang pelunasan bunga dan

pokoknya dijamin dengan agunan hipotik atas properti atau

aset tetap.

3) Collateral Trust Bonds: obligasi yang dijamin dengan efek

yang dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-

saham anak perusahaan yang dimilikinya.

b) Unsecured Bonds: obligasi yang tidak dijaminkan dengan

kekayaan tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan

penerbitnyasecara umum.

e. Dilihat dari segi nilai nominal:

14

a) Conventional Bonds: obligasi yang lazim diperjualbelikan dalam

satu nominal, Rp 1 miliar per satu lot.

b) Retail Bonds: obligasi yang diperjualbelikan dalam satuan nilai

nominal yang kecil, baik corporate bonds maupun government

bonds.

f. Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil:

a) Conventional Bonds: obligasi yang diperhitungkan dengan

menggunakan sistem kupon bunga.

b) Syariah Bonds: obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan

menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini

dikenal dua macam obligasi syariah, yaitu:

1) Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah

yang menggunakan akad bagi hasil sedemikian sehingga

pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi tersebut

diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten.

2) Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang

menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee

ijarah) bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan sejak

awal obligasi diterbitkan.

g. Dilihat dari cara peralihannya, obligasi dapat dibedakan menjadi:

a) Obligasi atas unjuk (Beared Bond/Aan Toonder Obligatie) adalah

obligasi yang tidak mencantumkan nama pemegang, sehingga

siapa yang memegang obligasi tersebut maka dialah yang

dianggap sebagai pemiliknya. Dengan menunjukkan sertifikat

obligasi atas unjuk pada saat jatuh tempo, si pemegang akan

15

mendapatkan hakatas pelunasan pokok dan bunga. Obligasi atas

unjuk memiliki ciri-ciri:

1) Nama pemilik tidak tercantum pada sertifikat obligasi,

2) Setiap sertifikat obligasi disertai dengan “kupon bunga” yang

dapat dilepaskan dan diserahkan kepada penerbit obligasi

atau agen pembayaran setiap waktu jika bunganya telah jatuh

tempo,

3) Kertas sertifikat obligasi dibuat dari bahan yang berkualitas

tinggi seperti halnya kertas untuk membuat uang,

4) Bunga dan pokok obligasi hanya dibayarkan kepada orang

yang dapat menunjukkan kupon bunga dan sertifikat obligasi,

5) Kupon bunga dan sertifikat obligasi yang rusak dapat diminta

penggantian, dan

6) Kupon bunga dan sertifikat obligasi yang hilang tidak dapat

diganti.

b) Obligasi atas nama (Registered Bond/Naam Obligatie) adalah

obligasi yang mencantumkan nama pemegangnya. Obligasi atas

nama dapat dibedakan menjadi:

1) Obligasi atas nama untuk pokok pinjaman, dimana pada

obligasi ini nama pemilik tercantum dalam sertifikat obligasi

dan kupon bunga dilekatkan padanya,

2) Obligasi atas nama untuk bunga, dimana pada obligasi ini

nama pemilik tidak tercantum pada sertifikat obligasi, tetapi

nama dan alamat pemilik dicatat di perusahaan penerbit

obligasi untuk memudahkan perhitungan bunga, dan

16

3) Obligasi atas nama untuk pokok pinjaman dan bunga, dimana

pada obligasi ini nama pemilik tercantum dalam sertifikat

obligasi tetapi tidak tercantum pada kupon bunga.

Pembayaran pokok dan bunga langsung disampaikan kepada

pemilik obligasi yang namanya tercantum di perusahaan

penerbit obligasi.

Peralihan obligasi atas nama, menurut pasal 613 KUHP Perdata,

harus dilakukan dengan suatu akta, baik akta otentik atau akta di bawah

tangan. Dengan akta ini, hak atas obligasi atas nama dilimpahkan kepada

pihak lain. Penyerahan tersebut baru menimbulkan akibat hukum bagi

penerbit obligasi setelah diberitahukan kepada penerbit obligasi atau secara

tertulis disetujui dan diakui oleh penerbit obligasi.

Pendapatan (return) yang akan diperoleh dari investasi obligasi

dinyatakan sebagai yield, yaitu hasil yang akan diperoleh investor jika

menempatkan dana untuk membeli obligasi. Sebelum memutuskan

berinvestasi obligasi, investor harus mempertimbangkan besarnya yield

obligasi, sebagai faktor pengukur tingkat pengembalian tahunan yang akan

diterima.

5. Manfaat Berinvestasi Obligasi

a. Bagi emiten (Issuer)

a) Alternatif pendanaan yang relatif murah dibandingkan pinjaman di

bank,

b) Dibandingkan menerbitkan saham, posisi kepemilikan perusahaan

tidak akan mengalami perubahan,

17

c) Sifat utang dalam bentuk jangka panjang memberikan fleksibilitas

yang tinggi bagi manajemen emiten dalam penggunaan dana.

b. Bagi investor

a) Alternatif investasi yang aman,

b) Berpotensi mendapatkan capital gain,

c) Kedudukan investor obligasi lebih senior dibandingkan saham,

d) Mendapatkan kupon secara periodik dan pelunasan pokok utang

diakhir umur obligasi,

e) Memperoleh penghasilan secara periodik dalam jangka waktu

yang panjang,

f) Memperoleh yield yang lebih tinggi dibandingkan instrumen jangka

pendek seperti deposito.

6. Risiko obligasi

Menurut (Serfiyani et al, 2017:328) risiko obligasi meliputi:

a. Risiko likuiditas terdapat pada semua obligasi, baik obligasi pemerintah

maupun obligasi korporasi. Risiko ini terjadi karena adanya

kemungkinan tidak likuidnya suatu obligasi akibat jarang

diperdagangkan sehingga tidak mudah dijual di pasar sekunder.

b. Risiko maturitas. Risiko ini terdapat pada semua obligasi, terutama

obligasi korporasi dan berkaitan dengan masa jatuh tempo. Secara

umum, semakin lama masa jatuh tempo obligasi, semakin besar tingkat

ketidakpastian, sehingga semakin besar risiko maturitas.

c. Risiko default (gagal bayar). Risiko ini hanya ada pada obligasi

korporasi. Berbeda dengan ORI dan SUN yang dijamin oleh pemerintah

sebagai pihak yang terutang, obligasi korporasi tidak dijamin oleh

18

pemerintah. Investor yang membeli obligasi harus mengetahui bahwa

investasinya memiliki kemungkinan tidak bisa kembali apabila korporasi

itu bangkrut sebelum jatuh tempo.

B. Peringkat Obligasi

Peringkat obligasi merupakan suatu skala yang menjadi tolak ukur

investor dalam memilih obligasi. Obligasi yang akan diinvestasikan terlebih

dahulu akan diperingkatkan oleh agen pemeringkat yang independen. Agar

investor memiliki gambaran mengenai tingkat risiko ketidakmampuan

perusahaan untuk membayar utangnya, maka dalam obligasi dikenal dengan

istilah peringkat obligasi (Kustiyaningrum et al, 2016:27). Peringkat atas

utang yang dilakukan oleh PT. Pefindo berdasarkan beberapa pertimbangan,

yaitu:

1. Kemungkinan pelunasan pembayaran, yaitu penilaian atas kapasitas

serta kemampuan obligasi dalam memenuhi kewajiban finansialnya

sesuai dengan yang diperjanjikan,

2. Struktur, karakteristik serta berbagai ketentuan yang diatur dalam efek

utang,

3. Perlindungan yang diberikan maupun posisi klaim dari pemegang efek

utang tersebut bila terjadi pembubaran perseroan dan likuidasi.

Menurut (Kustiyaningrum et al, 2016:27) peringkat obligasi memiliki arti

penting bagi perusahaan dan investor, yaitu:

1. Pertama, karena peringkat obligasi merupakan indikator dari risiko

gagal bayarnya, peringkat memiliki pengaruh langsung yang dapat

diukur pada tingkat bunga obligasi dan biaya utang perusahaan.

19

2. Kedua, sebagian besar obligasi dibeli oleh investor institusional dan

bukan individual, kebanyakan institusi dibatasi hanya boleh membeli

efek yang layak investasi.

Oleh karena itu, peringkat obligasi perlu diperhatikan sebelum

memutuskan untuk membelinya.Peringkat obligasi menunjukkan kualitas

kredit perusahaan penerbit. Semakin dekat peringkat obligasi dengan AAA

berarti semakin bagus peringkatnya dan semakin kecil kemungkinan obligasi

akan gagal dalam memenuhi kewajiban membayar bunga dan pokok

pinjamannya (Prastiani, 2018:4).

Agen pemeringkat obligasi merupakan lembaga yang secara khusus

bertugas untuk memberikan peringkat pada obligasi yang diterbitkan oleh

semua perusahaan (Hidayat, 2018:389). PT. Pefindo yang didirikan di

Jakarta pada tanggal 21 Desember 1993 melalui inisiatif BAPEPAM (Badan

Pelaksana Pasar Modal) dan Bank Indonesia. Pada tanggal 31 Agustus

1994, PT. Pefindo memperoleh izin usahanya dari BAPEPAM dengan

Nomor 39/PM-PI/1994 dan menjadi salah satu lembaga penunjang pasar

modal di Indonesia.

Tugas utama PT. Pefindo yaitu untuk menyediakan suatu peringkat atas

risiko kredit yang bersifat objektif, independen, serta dapat

dipertanggungjawabkan atas penerbitan surat hutang yang diperdagangkan

kepada masyarakat luas. Untuk meningkatkan metodologi pemeringkatan

yang digunakan dan kriteria dalam melakukan pemeringkatan, maka PT.

Pefindo didukung oleh Standard & Poor’s Rating Service. PT.Pefindo juga

aktif dalam berpartisipasi di Asian Credit Rating Agencies Association

(ACRAA).

20

Produk peringkat dari (PT. Pefindo dalam Ariyanti, 2017:38)

dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:

1. Peringkat perusahaan (Company Ratings) yang juga disebut dengan

General Obligation (GO) yang merupakan suatu penilaian seluruh

kelayakan kredit suatu perusahaan.

2. Peringkat instrumen utang (Debt Specific Ratings) merupakan peringkat

yang mencerminkan kelayakan kredit suatu obligor untuk memenuhi

komitmen keuangannya dengan tepat waktu yang dihubungkan dengan

utang, obligasi, MTN (Medium Tern Notes), program commercial paper

atau instrumen keuangan lainnya.

Di bawah ini peringkat obligasi menurut PT. Pefindo, yaitu:

Tabel 2.1. Peringkat Obligasi PT. Pefindo

Simbol Arti

AAA Merupakan peringkat tertinggi dari pefindo yang didukung

oleh kemampuan obligor yang superior dalam memenuhi

kewajiban finansial jangka panjang untuk membayar

hutangnya yang relatif lebih baik dari entitas lain.

AA Merupakan kemampuan obligor yang sangat kuat dalam

pemenuhan kewajiban finansial jangka panjang untuk

membayar hutangnya relatif lebih baik dari entitas lain.

A Merupakan kemampuan obligor yang kuat dalam memenuhi

kewajiban finansial jangka panjang untuk membayar

hutangnya relatif lebih baik dari entitas lain. Namun lebih

mudah terpengaruh oleh perubahan kondisi yang

21

memungkinkan adanya kerugian,

BBB Merupakan kemampuan obligor yang cukup dalam

pemenuhan finansial jangka panjang untuk membayar

hutangnya relatif dari entitas lain. Namun, lebih mudah

terpengaruh oleh perubahan kondisi perekonomian yang

dapat melemahkan kemampuan obligor dalam pemenuhan

kewajiban finansial jangka panjang untuk membayar

hutangnya.

BB Merupakan kemampuan obligor yang agak lemah dalam

pemenuhan finansial jangka panjang untuk membayar

hutangnya relatif dari entitas lain. Namun, entitas ini lebih

mudah terpengaruh oleh ketidakpastian perubahan kondisi

perekonomian dan bisnis.

B Merupakan kemampuan obligor yang lemah dalam

pemenuhan finansial jangka panjang untuk membayar

hutangnya relatif dari entitas lain. Meskipun obligor memiliki

kemampuan dalam pemenuhan finansial jangka panjang

untuk membayar hutangnya, namun dengan adanya

perubahan kondisi perekonomian, dan bisnis dapat

melemahkan kemampuan obligor dalam pemenuhan

kewajibannya.

CCC Merupakan gambaran kemampuan obligor yang rantan

dalam pemenuhan kewajiban finansial jangka panjang untuk

membayar hutangnya yang relatif dari entitas lain.

D Merupakan gambaran kondisi obligor yang tidak memiliki

22

kemampuan dalam pemenuhan kewajiban finansial jangka

panjang untuk membayar hutangnya. Dalam artian obligor

dalam keadaan default.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Obligasi

1. Profitabilitas

Profitabilitas adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur

efektivitas manajemen yang ditandai dengan besar kecilnya tingkat

keuntungan yang diperoleh dari penjualan maupun investasi(Kustiyaningrum

et al, 2016:29).Semakin tinggi laba yang diperoleh perusahaan maka

peringkat obligasinya semakin baik, sehingga rasio ini dapat memberikan

pengaruh terhadap peringkat obligasi.

2. Likuiditas

Likuiditas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya(Vina, 2017:5).Rasio likuiditas

juga sangat berpengaruh terhadap peringkat obligasi.Semakin tinggi tingkat

likuiditas perusahaan, maka peringkat obligasinya juga semakin baik.

3. Leverage

Leveragemerupakan rasio yang digunakan untuk membandingkan total

hutang dengan modal perusahaan (Hidayat, 2018:388). Hutang perusahaan

sebaiknya tidak lebih tinggi dari modal yang dimiliki, sebab hal tersebut

dapat membahayakan perusahaan.

23

4. Umur Obligasi

Umur Obligasi merupakan tanggal dimana pemegang obligasi akan

menerima pembayaran pokok utang dan kupon bunga yang dimilikinya.

Periode jatuh tempo obligasi yaitu 1 (satu) sampai dengan di atas 5 (lima)

tahun. Obligasi yang jatuh tempo dalam waktu 1 (satu) tahun lebih mudah

untuk diprediksi daripada obligasi yang jatuh tempo dalam waktu 5 (lima)

tahun. Semakin lama jatuh tempo obligasi, maka semakin tinggi kupon

bunga yang akan diperoleh oleh investor.

D. Tinjauan Empiris

Tabel 2.2. Beberapa Penelitian Terdahulu Mengenai Peringkat

Obligasi

NO Penelitian Judul Jenis

Penelitian Metode

Penelitian Hasil

Penelitian

1. Aries Veronica (2015)

“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi pada Perusahaan Manufaktur”.

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif

Metode penelitian menggunakan metode purposive sampling.

Hasil penelitian dari modelsummary menunjukkan bahwa nilai sebesar 0,555 atau 55,5 %, hal ini berarti sumbangan dari variabel profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan (size), leverage, dan umur obligasi terhadap peringkat obligasi sebesar 55,5

24

%, sedangkan sisanya 44,5 % dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti. Chi-Square test (uji secara simultan) menunjukkan Chi-Square hitung (39,731) >Chi-Square table (104,14) dan nilai signifikan Chi-Square sebesar 0,000 < 0,05 maka probabilitas profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan (size), leverage, dan umur obligasi secara simultan berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Uji Wald (uji secara parsial) menunjukkan (1) tingkat signifikansi likuiditas sebesar 0,000 < 0,05, artinya

25

probabilitas likuiditas berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi (2) tingkat signifikansi Size sebesar 0,000 < 0,05, artinya probabilitas Size berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi (3) tingkat signifikansi umur obligasi sebesar 0,000 < 0,05, artinya probabilitas umur obligasi berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi.

2. Desak Putu Opri Sani Saputri dan Ida Bagus Anom Purbawangsa (2016)

“Pengaruh Leverage, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, dan Jaminan terhadap Peringkat Obligasi Sektor Jasa di Bursa Efek Indonesia”.

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif.

Metode penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi logistic.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial leverage berpengaruh positif signifikan terhadap peringkat obligasi, profitabilitas berpengaruh positif

26

signifikan terhadap peringkat obligasi, pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap peringkat obligasi, jaminan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap peringkat obligasi.

3. Dhea Reyssent dan Dra. Ratnawati Kurnia Ak. M.si. CPA CA (2016)

“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014”.

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif.

Metode penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Dengan menggunakan analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwaprofitabilitas, leverage, arus kas terhadap rasio hutang, likuiditas dan pertumbuhan secara simultan berpengaruh terhadap peringkat obligasi.

4. Dinda Aziiza Hasan dan I Made Dana (2018)

“Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Maturity,dan Jaminan terhadap Peringkat Obligasi Tertinggi pada Sektor Keuangan di Bursa Efek

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif.

Metode penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi logistik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas, maturity dan jaminan brpengaruh positif dan signifikan terhadap peringkat

27

Indonesia”. obligasi, sedangkanlikuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap peringkat obligasi. Perusahaan disarankan agar mampu memperoleh peringkat obligasi berkategori investment grade dengan meningkatkan nilai likuiditas perusahaan dikarenakan semua investor akan berinvestasi di obligasi berkategori investment grade.

5. Dinik Kutiyaningrum et al (2016)

“Pengaruh Leverage, Likuiditas, Profitabilitas, dan Umur Obligasi ( Studi kasus Perusahaan Terbuka yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”.

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif.

Metode penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling, menggunakan teknik statistik dengan bantuan program IBM SPSS Statistics versi 22 for Windows dengan metode

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Leverage secara parsial tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi, 2). Likuiditas secara parsial berpengaruh terhadap peringkat obligasi, 3).

28

analisis Regresi Logistik.

Profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi, 4). Umur obligasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi, 5). Leverage, likuiditas, profitabilitas, dan umur obligasi secara simultan berpengaruh terhadap peringkat obligasi.

6. I Made Bana Partha, dan Gerianta Wirawan Yasa (2016)

“Kemampuan Rasio Keuangan dalam Memprediksi Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Sektor Non Keuangan”.

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif.

Metode penelitian ini menggunakan metode analisis diskriminan, dengan menggunakan analisis multivariatemenggunakan Multiple Discriminant Analysis (MDA).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada pengujian diskriminasi profitabilitas, leverage, solvabilitas dan produktivitas memiliki kemampuan dalam memprediksi peringkat obligasi perusahaan oleh Pefindo yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

29

periode 2010-2014. Sedangkan variabel likuiditas tidak memiliki kemampuan dalam memprediksi peringkat obligasi perusahaan oleh pefindo yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.

7. Siti Chaerunisa Prastiani (2018)

“Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Peringkat Obligasi dengan Manajemen Laba sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

Penelitian ini menggunakan penelitian kausalitas atau sebab akibat.

Metode penelitian ini menggunakan metode Path Analized (analisis jalur) yang diolah oleh SPSS 23.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan secara simultan berpengaruh terhadap manajemen laba, ROCE tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, CE, DER, dan TATO berpengaruh terhadap manajemen laba, kinerja keuangan dan manajemen laba secara simultan berpengaruh terhadap

30

rating obligasi, ROCE dan TATO berpengaruh terhadap rating obligasi, CR, dan DER tidak berpengaruh terhadap rating obligasi.

8. Putri Sakinah, Ardi Paminto, dan M. Amin Kadafi (2017)

“Analisis Faktor Keuangan dan Non Keuangan yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Penerbit Obligasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014)”

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif.

Metode penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Dengan menggunakan analisis regresi logistik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa likuiditas diproksi dengan Current Ratio (CR)tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi di Bursa Efek Indonesia. Leverage diproksi oleh Debt to Equity Ratio secara signifikan mempengaruhi peringkat obligasi pada saham Indonesia. Pertukaran umur obligasi dan jaminan tidak mempengaruhi peringkat obligasi

31

secara signifikan di Bursa Efek Indonesia.

9. Vina (2017) “Analisis Pengaruh Reputasi Auditor, Umur Obligasi, Likuiditas, Growth, dan produktivitas Perusahaan Terhadap Peringkat Obligasi pada Pertumbuhan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif.

Metode penelitian ini menggunakan metode purposive sampling.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruhvariabel yang diuji secara umum mampu dijadikan sebagai alat untuk memprediksi peringkat obligasi perusahaan.

10. Wastam Wahyu Hidayat (2018)

“Pengaruh Leverage, dan likuiditas Terhadap Obligasi : Studi Kasus Perusahaan Non Keuangan di Indonesia”.

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif.

Metode penelitian ini menggunakan Regresi Berganda.

Hasil menunjukkan bahwa leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap peringkat obligasi sedang likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap peringkat obligasi karena signifikan <0.05.

32

E. Kerangka Pikir

Kerangka konsep merupakan penjelasan mengenai objek yang

menjadi permasalahan dalam sebuah topik.Kerangka konsep

dimaksudkanuntuk mempermudah dalam memberikan gambaran atas

faktor-faktor yang mempengaruhi peringkat obligasi. Berdasarkan latar

belakang, perumusan masalah, tujuan masalah, dan landasan teori yang

telah dikemukakan, penelitian ini menguji pengaruh Profitabilitas (X1),

Likuiditas (X2), Leverage(X3), dan Umur Obligasi (X4) terhadap Peringkat

Obligasi(Y). Berikut kerangka pikirdalam gambar 2.1 :

Gambar 2.1

Kerangka Pikir

F. Hipotesis

1. Pengaruh antara Profitabilitas dan Peringkat Obligasi

Profitabilitas merupakan rasio yang mengukur seberapa besar tingkat

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.Dengan demikian, rasio

ini akan mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan sebagaimana

Profitabilitas (X1)

Likuiditas (X2)

Leverage (X3)

Umur Obligasi

(X₄)

Peringkat

Obligasi (Y)

33

ditunjukkan dalam keuntungan yang diperoleh dari penjualan dan investasi

(Astuti, 2017:86).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Pinandhita dan Suryantini,

2016:6679) semakin tinggi profitabilitas perusahaan maka risiko gagal bayar

atau default risk akan semakin rendah, sehingga peringkat obligasi yang

didapatkan perusahaan semakin tinggi.Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap peringkat

obligasi.Hal itu, menunjukkan bahwa variabel profitabilitas dapat

memberikan pengaruh terhadap peringkat obligasi. Berdasarkan uraian

diatas, maka hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

H₁: Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap peringkat

obligasi.

2. Pengaruh antara Likuiditas dan Peringkat Obligasi

Likuiditas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

dalam melunasi kewajiban utang jangka pendeknya. Tingkat likuiditas yang

tinggi akan menunjukkan kuatnya kondisi keuangan perusahaan sehingga

secara finansial akan mempengaruhi peringkat obligasi (Sari dan Yasa,

2016:2205).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh(Hasan dan Dana, 2018:652)

menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

peringkat obligasi tertinggi.Hal ini menunjukkan bahwa rasio likuiditas dapat

berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Berdasarkan uraian diatas, maka

hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

H₂: Likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap peringkat

obligasi.

34

3. Pengaruh antara Leverage dan Peringkat Obligasi

Rasio Leverage merupakan rasio keuangan yang menunjukkan

proporsi penggunaan utang yang digunakan untuk membiayai investasi

terhadap modal yang dimiliki (Prastiani, 2018:7). Semakin rendah leverage

perusahaan, maka semakin tinggi peringkat obligasi yang diberikan pada

perusahaan (Widiyastuti, 2016:95).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Prastiani, 2018:6)

menunjukkan bahwa Leverage (DER) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap peringkat obligasi.Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

H₃: Leverage berpengaruh positifdan signifikanterhadapperingkat

obligasi.

4. Pengaruh antara Umur Obligasi dan peringkat Obligasi

Umur obligasi merupakan tanggal jatuh tempo dimana semakin

pendek umur obligasi maka investor akan mengalami risiko gagal bayar

perusahaan, dikarenakan jumlah utang yang terlalu banyak sedangkan

waktu yang diberikan relatif singkat dibandingkan dengan utang yang

biasanya tidak terlalu banyak (Vina, 2017:6). Periode jatuh tempo obligasi

yaitu 1 (satu) sampai dengan di atas 5 (lima) tahun. Obligasi yang jatuh

tempo dalam waktu 1 (satu) tahun lebih mudah untuk diprediksi daripada

obligasi yang jatuh tempo dalam waktu 5 (lima) tahun.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Widiastuti dan Rahyuda,

2016:6976) menunjukkan bahwa maturity berpengaruh positif dan signifikan

terhadap peringkat obligasi. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

35

H₄: Umur Obligasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap peringkat

obligasi.

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksplanatori

kuantitatif. Alasan menggunakan jenis penelitian eksplanatori kuantitatif yaitu

dikarenakan jenis penelitian tersebut merupakan suatu metode yang

bertujuan untuk menjelaskan pengaruh antara satu variabel dengan variabel

lainnya, atau bagaimana suatu variabel memberikan pengaruh terhadap

variabel lainnya (Sugiono,2017:7).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Makassar dengan mengakses situs

resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Peneliti mengupayakan

penelitian selama 2 bulan, yaitu pada bulan September-Oktober2020.

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah peringkat

obligasi.Variabel ini dilihat berdasarkan peringkat obligasi yang

dikeluarkan oleh PT. PEFINDO yang secara umum terbagi atas dua

yaitu investment grade(AAA, AA, A, BBB) dan non investment grade

(BB, B, CCC, D).Skala pengukuran peringkat obligasi menggunakan

skala nominal (ordinal), karena merupakan variabel dummydengan

pemberian nilai, yaitu untuk obligasi yang investment grade diberi nilai 1

dan untuk obligasi non investment grade diberi nilai 0.

37

Tabel 2.3 Rating Obligasi

Peringkat Nilai

AAA 18

AA+ 17

AA 16

AA- 15

A+ 14

A 13

A- 12

BBB+ 11

BBB 10

BBB- 9

BB+ 8

BB 7

BB- 6

B+ 5

B 4

B- 3

CCC 2

D 1

2. Variabel Independen (X)

a. Profitabilitas (X₁)

Rasio profitabilitas adalah rasio atau perbandingan yang

digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk

38

mendapatkan laba (profit) dari pendapatan terkait penjualan aset dan

ekuitas berdasarkan pengukuran tertentu. Rasio ini diukur

menggunakan Return On Assets (ROA) dengan rumus:

Return On Assets = Laba Bersih : Total Aset

b. Likuiditas (X₂)

Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan sebagai

perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar.Semakin tinggi

likuiditas perusahaan maka semakin tinggi pula kemampuan

perusahaan dalam menutupi kewajiban hutang lancarnya. Rasio

likuiditas diukur menggunakan Current Ratio dengan rumus :

Current Ratio = Aktiva Lancar : Hutang Lancar

c. Leverage (X₃)

Rasio leverageadalah rasio perbandingan yang digunakan untuk

mengukur seberapa besar pinjaman utang perusahaan yang dibiayai

oleh aktiva dan modal yang dimiliki perusahaan tersebut.Rasio leverage

diukur menggunakan Debt to Total Asset Ratio (DAR) dengan rumus :

Debt to Total Asset Ratio = Total Utang : Total Ekuitas

d. Umur Obligasi (X₄)

Umur obligasi merupakan tanggal jatuh tempo dimana semakin

pendek umur obligasi maka investor akan mengalami resiko gagal bayar

perusahaan, dikarenakan jumlah utang yang terlalu banyak sedangkan

waktu yang diberikan relatif singkat dibandingkan dengan utang yang

biasanya tidak terlalu banyak (Vina, 2017:6). Variabel ini dihitung

dengan menggunakan :

39

Menurut (Vina, 2017:10) pengukuran yang digunakan oleh umur

obligasi adalah memberikan nilai 1 jika umur obligasi 1 sampai dengan 5

tahun, dan 0 jika umur obligasi lebih dari 5 tahun.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini merupakan perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode pengamatan tahun 2015-

2019. Adapun populasi penelitian terdiri dari 178 perusahaan yang

terbagi kedalam 3 sektor industri diantaranya sektor industri dasar dan

kimia sebanyak 76, sektor aneka industri sebanyak 50, dan sektor

industri barang dan konsumsi sebanyak 50.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini menggunakan pendekatan purposive

sampling yang penentuan kriteria sampel didasari atas :

a. Perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia dan tidak pernah

mengalami delisting dalam kurun waktu lima tahun terakhir mulai

tahun 2015-2019,

b. Perusahaan yang memiliki data laporan keuangan lengkapyang telah

diaudit untuk lima tahun terakhir terhitung mulai tahun 2015-2019,

c. Perusahaan yang hasil peringkatnya telah dipublikasikan oleh Bursa

Efek Indonesia.

40

Tabel 3.1. Proses Pemilihan Sampel

NO KETERANGAN JUMLAH

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia. 178

2. Perusahaan yang tidak termasuk dalam sektor

industri barang dan konsumsi (128)

3. Perusahaan yang terdaftar setelah tahun 2015 (34)

4. Perusahaan yang mengalami kerugian tahun

2015-2019 (8)

5. Perusahaan yang digunakan sebagai sampel 8

6. Periode pengamatan 5

Jumlah sampel akhir 40

Tabel 3.2. Daftar Nama Perusahaan Sampel

NO KODE SAHAM NAMA PERUSAHAAN

1. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk

2. MYOR Mayora Indah Tbk

3. ROTI Nippon Indosari Corporindo Tbk

4. STTP Siantar Top Tbk

5. GGRM Gudang Garam Tbk

6. KAEF Kimia Farma Tbk

41

7. KLBF Kalbe Farma Tbk

8. UNVR Unilever Indonesia Tbk

Sumber:www.sahamok.com

E. Teknik pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dokumentasi

berupalaporan keuangan dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Selain itu juga menggunakan studi pustaka dengan

mengumpulkan data, artikel, jurnal, maupun sumber tertulis lain yang

berkaitan dengan variabel penelitian.

F. Teknik Analisis

1. Analisis Data Deskriptif

Analisis data deskriptif merupakan analisis yang digunakan untuk

menganalisa data dengan cara menggambarkan atau mendeskripsikan data

yang telah terkumpul. Hal ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik

dari sebuah sampel ataupun populasi yang diamati dan dapat digambarkan

lewat tabel dan gambar. Sebagaimana telah diketahui bahwa analisis

deskriptif tidak dilakukan perhitungan dan uji klasik. Sehingga tidak dapat

dilakukan referensial terhadap hasil analisis ini. Namun hasil analisis ini

dapat memberikan informasi yang baik jika akan digunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

42

Uji asumsi normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi, variabel dependen dan variabel independen memiliki

distribusi normal atau mendekati normal.Model regresi yang baik yaitu jika

memiliki data yang terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menentukan apakah ada korelasi

yang tinggi antara variabel independen dalam model regresi linear

berganda. Jika ada korelasi yang tinggi antara variabel independen, maka

hubungan antara variabel independen dan variabel dependen akan

terganggu. Identifikasi secara statistik yang biasa digunakan untuk

menguji gangguan multikolinearitas adalah variance inflation factor (VIF).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. Dalam regresi, salah satu asumsi

yang harus dipenuhi adalah bahwa varians dari residual yang disebut

homokedastisitas. Dasar dalam melihat suatu angket terjadi

heteroskedastisitas ataupun tidak yaitu jika nilai signifikan > 0,05 maka

dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas dan sebaliknya jika nilai

signifikan < 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi ini digunakan untuk mengetahui di mana

variabel tertentu berkorelasi dengan variabel gangguan pada periode

lain. Pengujian autokorelasi ini dilakukan dengan mengujikan korelasi di

antara masing-masing data dalam satu variabel independen dengan

43

menggunakan Durbin Watson. Uji Durbin Watson adalah sebuah tes

yang digunakan untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi pada nilai

residual (prediction error) dari sebuah analisis regresi.

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen. Bentuk persamaan regresi linear berganda yang digunakan

dalam penelitian ini sebagai berikut:

Y = a + b₁X₁ + b₂X₂ + b₃X₃ +b₄X₄ + e

Keterangan:

Y = Peringkat Obligasi

a = Nilai Konstanta

b₁ ̵ ₄ = Koefisien Regresi

X₁ = Profitabilitas

X₂ = Likuiditas

X₃ = Leverage

X₄ = Umur obligasi

e = Standar Error

4. Uji Hipotesis

Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui :

a. Uji Determinasi (R2)

Pada model linear berganda ini, akan dilihat besarnya kontribusi

untuk variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya

dengan melihat besarnya koefisien determinasi totalnya (R2). Jika (R2)

yang diperoleh mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat

44

model tersebut menerangkan hubungan antara variabel bebas dan

variabel terikat.

b. Uji Parsial (t)

Pengujian hipotesis ini untuk mengetahui apakah pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat bermakna atau tidak. Pengujian dilakukan

dengan membandingkan antara nilai t hitung variabel bebas dengan nilai t

tabel variabel terikat dengan derajat kesalahan 5% (α = 0.05).

Kriteria pengujian:

a) Jika nilai signifikansi > 0,05, berarti tidak ada pengaruh antara variabel

bebas terhadap variabel terikat.

b) Jika nilai signifikansi < 0,05, berarti ada pengaruh antara variabel

bebas terhadap variabel terikat.

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian

1. Sejarah Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Jakarta pertama kali dibuka pada tanggal 14 desember

1912, dengan bantuan pemerintah kolonial Belanda, didirikan di Batavia,

pusat pemerintahan kolonial Belanda yang kita kenal sekarang dengan

Jakarta. Bursa Efek Jakarta dulu disebut Call-Efek. Sistem perdagangannya

seperti lelang, dimana tiap efek berturut-turut diserukan pemimpin “Call”,

kemudian para pialang masing-masing mengajukan permintaan beli atau

penawaran jual sampai ditemukan kecocokan harga, maka transaksi terjadi.

Pada saat itu terdiri dari 13 perantara pedagang efek (makelar).

Bursa saat itu bersifat demand-following, karena para investor dan

para perantara pedagang efek merasakan keperluan akan adanya suatu

bursa efek di Jakarta. Bursa lahir karena permintaan akan jasanya sudah

mendesak. Orang-orang Belanda yang bekerja di Indonesia saat itu sudah

lebih dari tiga ratus tahun mengenal akan investasi dalam efek, dan

penghasilan serta hubungan mereka memungkinkan mereka menanamkan

uangnya dalam aneka rupa efek. Baik efek dari perusahaan yang ada di

Indonesia maupun efek dari luar negeri. Sekitar 30 sertifikat (sekarang

disebut depository receipt) perusahaan Amerika, perusahaan Kanada,

perusahaan Belanda, perusahaan Prancis dan perusahaan Belgia.

Bursa Efek Jakarta sempat tutup selama periode perang dunia

pertama, kemudian dibuka lagi pada tahun 1925. Selain Bursa Efek Jakarta,

pemerintah kolonial juga mengoperasikan bursa parallel di Surabaya dan

46

Semarang. Namun kegiatan bursa ini dihentikan lagi ketika terjadi

pendudukan tentara Jepang di Batavia.

Aktivitas di bursa ini terhenti dari tahun 1940 sampai 1951

disebabkan perang dunia II yang kemudian disusul dengan perang

kemerdekaan. Baru pada tahun 1952 dibuka kembali, dengan

memperdagangkan saham dan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-

perusahaan Belanda dinasionalisasikan pada tahun 1958. Meskipun pasar

yang terdahulu belum mati karena sampai tahun 1975 masih ditemukan kurs

resmi bursa efek yang dikelola Bank Indonesia.

Bursa Efek Jakarta kembali dibuka pada tanggal 10 Agustus 1977

dan ditangani oleh Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM), institusi

baru di bawah Departemen Keuangan. Kegiatan perdagangan dan

kapitalisasi pasar saham pun mulai meningkat seiring dengan

perkembangan pasar finansial dan sektor swasta yang puncak

perkembangannya pada tahun 1990. Pada tahun 1991, bursa saham

diswastanisasi menjadi PT. Bursa Efek Jakarta dan menjadi salah satu

bursa saham yang dinamis di Asia. Swastanisasi bursa saham ini menjadi

PT. Bursa Efek Jakarta mengakibatkan beralihnya fungsi BAPEPAM

menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.

Bursa efek terdahulu bersifat demand-following, namun setelah

tahun 1977 bersifat supplay-leading, artinya bursa dibuka saat pengertian

mengenai bursa pada masyarakat sangat minim sehingga pihak BAPEPAM

harus berperan aktif langsung dalam memperkenalkan bursa.

Pada tahun 1977 hingga 1978 masyarakat umum tidak atau belum

merasakan kebutuhan akan bursa efek. Perusahaan tidak antusias untuk

47

menjual sahamnya kepada masyarakat. Tidak satupun perusahaan yang

memasyarakatkan sahamnya pada periode ini. Baru pada tahun 1979

hingga 1984 dua puluh tiga perusahaan lain menyusul menawarkan

sahamnya di Bursa Efek Jakarta. Namun sampai tahun 1988 tidak satu pun

perusahaan baru menjual sahamnya melalui Bursa Efek Jakarta.

Untuk lebih mengarahkan kegiatan di Bursa Efek Jakarta, maka

pemerintah telah melakukan berbagai paket deregulasi, antaralain seperti:

paket Desember 1987, paket Oktober 1988, paket Desember 1988, paket

Januari 1990, yang prinsipnya merupakan langkah-langkah penyesuaian

peraturan-peraturan yang bersifat mendorong tumbuhnya pasar modal

secara umum dan khususnya Bursa Efek Jakarta.

Setelah dilakukan paket-paket deregulasi tersebut Bursa Efek

Jakarta mengalami kemajuan pesat. Harga saham bergerak naik cepat

dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang bersifat tenang. Perusahaan-

perusahaan pun akhirnya melihat bursa sebagai wahana yang menarik

untuk mencari modal, sehingga dalam waktu relatif singkat sampai akhir

tahun 1997 terdapat 283 emiten yang tercatat di Bursa Efek Jakarta.

Tahun 1955 adalah tahun Bursa Efek Jakarta memasuki babak baru,

karena pada tanggal 22 Mei 1995 Bursa Efek Jakarta meluncurkan Jakarta

Automated Trading System (JATS). JATS merupakan suatu sistem

perdagangan manual. Sistem baru ini dapat memfasilitasi perdagangan

saham dengan frekuensi yang lebih besar dan lebih menjamin kegiatan

pasar yang fair dan transparan dibandingkan dengan sistim perdagangan

manual.

48

Pada bulan Juli 2000, Bursa Efek Jakarta merupakan perdagangan

tanpa warkat (ckripess trading) dengan tujuan untuk meningkatkan likuiditas

pasar dan menghindari peristiwa saham hilang dan pemalsuan saham, serta

untuk mempercepat proses penyelesaian transaksi.

Tahun 2001 Bursa Efek Jakarta mulai menerapkan perdagangan

jarak jauh (Remote Trading), sebagai upaya meningkatkan akses pasar,

efisiensi pasar, kecepatan dan frekuensi perdagangan.

Tahun 2007 menjadi titik penting dalam sejarah perkembangan

Pasar Modal Indonesia. Dengan persetujuan para pemegang saham kedua

bursa, BES digabungkan ke dalam BEJ yang kemudian menjadi Bursa Efek

Indonesia (BEI) dengan tujuan meningkatkan peran pasar modal dalam

perekonomian Indonesia. Pada tahun 2008, Pasar Modal Indonesia terkena

imbas krisis keuangan dunia menyebabkan tanggal 8-10 Oktober 2008

terjadi penghentian sementara perdagangan di Bursa Efek Indonesia. IHSG,

yang sempat menyentuh titik tertinggi 2.830,26 pada tanggal 9 Januari 2008,

terperosok jatuh hingga 1.111,39 pada tanggal 28 Oktober 2008 sebelum

ditutup pada level 1.355,41 pada akhir tahun 2008. Kemerosotan tersebut

dipulihkan kembali dengan pertumbuhan 86,98% pada tahun 2009 dan

46,13% pada tahun 2010.

Pada tanggal 2 Maret 2009 Bursa Efek Indonesia meluncurkan

sistem perdagangan baru yakni Jakarta Automated Trading System Next

Generation (JATS Next-G), yang merupakan pengganti sistem JATS yang

beroperasi sejak Mei 1995. Sistem semacam JATS Next-G telah diterapkan

dibeberapa bursa negara asing, seperti Singapura, Hong Kong, Swiss,

Kolombia dan Inggris. JATS Next-G memiliki empat mesin (engine), yakni:

49

mesin utama, back up mesin utama, disaster recovery centre (DRC), dan

back up DRC. JATS Next-G memiliki kapasitas hampir tiga kali lipat dari

JATS generasi lama .

Demi mendukung strategi dalam melaksanakan peran sebagai

fasilitator dan regulator pasar modal, BEI selalu mengembangkan diri dan

siap berkompetisi dengan bursa-bursa dunia lainnya, dengan

memperhatikan tingkat risiko yang terkendali, instrument perdagangan yang

lengkap, sistem yang andal dan tingkat likuiditas yang tinggi. Hal ini

tercermin dengan keberhasilan BEI untuk kedua kalinya mendapat

penghargaan sebagai “The Best Stock Exchange of the Year 2010 in

Southeast Asia”

2. Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia

Struktur organisasi merupakan suatu komponen dimana terdapat

keterikatan atau hubungan antara setiap divisi atau bagian yang ada pada

suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatannya demi mencapai tujuan

yang diinginkan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas

bagaimana pemisahan tugas dan wewenang antara yang satu dengan yang

lainnya. Perusahaan dengan struktur organisasi yang tertata dengan jelas,

maka akan meningkatkan produktifitas perusahaan dalam mengembangkan

bisnisnya.

50

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia

3. Job Description

Berdasarkan struktur organisasi maka diperlukan suatu sistem

pembagian tugas/kerja (Job Description) yaitu sebagai berikut :

a. Rapat Umum Pemegang Saham

Direktur

Pengemban

gan

Direktur

Pengawasan

Transakasi

dan

Kepatuhan

Anggota

Bursa

Direktur

penilaian

perusahaan

Direktur

Teknologi

dan

Manajemen

Risiko

Direktur

perdagangan

dan

Pengaturan

Anggota

Bursa

Direktur

Keuangan

dan Sumber

Daya

Manusia

Divisi

Pengawasan

Transaksi

Divisi

Kepatuhan

Anggota

Bursa

Sekertaris

Perusahaan

Divisi Hukum Dewan Komisaris

Direktur Utama

Satuan Pemeriksa

Internal

Divisi Penilaian

Perusahaan-

Sektor Rill

Divisi Penilaian

Perusahaan-

Sektor Jasa

Divisi Penilaian

Perusahaan-

Surat Hutang

Divisi

Perdaganga

n Saham

Divisi

Perdaganga

n Surat

Utang

Divisi

Manajemen

Risiko

Divisi

Pengemban

gan Solusi

Bisnis

Teknologi

Informasi

Divisi

Operasi

Teknologi

Informasi

Divisis

Pengemb

angan

Usaha

Divisi

Riset

Divisi

Pemasaran

Divisi

Umum

Divisi

SDM

Divisi

Keuangan

Divisi

Keanggotaan

Rapat Umum

Pemegang saham

(RUPS)

51

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat

Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) merupakan orang

yang memiliki kewenangan khusus yang tidakdiberikan kepada

Dewan Komisaris atau Direksi terkait penetapan keputusan-

keputusan penting yang berhubungan dengan kebijakan Bursa.

RUPST dilaksanakan sekali dalam setahun, sedangkan RUPSLB

dapat dilaksanakan sewaktu-waktu bila diperlukan.

b. Peran Dewan Komisaris

Sesuai hasil keputusan RUPST tanggal 5 Juni 2008 dan RUPSLB 27

Agustus 2008, BEI memiliki 5 (lima) anggota Dewan Komisaris

(Dekom) dengan masa bakti 2008-2011. Berdasarkan ketentuan

anggaran Dasar, Dekom bertanggung jawab atas pengawasan dan

pengarahan Direksi dalam mengelola Bursa sehari-hari. Dekom

bertugas mengarahkan pengelolaan tersebut sesuai dengan visi dan

misi Bursa yang telah digariskan, serta kebijakan dan panduan tata

kelola perusahaan yang berlaku, dalam rangka mengupayakan

pertumbuhan nilai jangka panjang yang berkesinambungan bagi para

segenap pemangku kepentingan.

c. Direktur Utama

Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan para Direktur serta

kegiatan-kegiatan Satuan Pemeriksa Internal, Sekretaris Perusahaan

(termasuk hubungan masyarakat), dan Divisi Hukum.

a) Divisi Hukum

1) Bertanggung jawab untuk memastikan produk hukum yang

akan dikeluarkan oleh perseroan sesuai dengan kaidah-

52

kaidah hukum yang berlaku dan kepentingan perseroan

terlindungi dalam hubungan kerja sama atau kontraktual

antara perseroan dengan pihak lain dan telah sesuai dengan

peraturan perundangan yang berlaku.

2) Memastikan pemberian pendapat hukum sebagai legal

advisor atas permasalahan hukum berkenaan dengan produk

hukum yang telah diberlakukan oleh perseroan, kajian hukum

dan penyelesaian dalam sengketa hukum sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b) Satuan Pemeriksa Internal

1) Bertanggung jawab sebagai quality assurance terhadap

pelaksanaan pencapaian sasaran perusahaan dengan

mempertimbangkan aspek efektifitas dan efisiensi melalui

pemeriksa berkala maupun insidentil terhadap kegiatan

internal organisasi, serta melakukan pelaporan dan

pemberian rekomendasi perbaikan yang diperlukan atas hasil

pemeriksaan kepada Direksi, Dewan Komisaris dan Ketua

Bapepam.

2) Bertanggung jawab atas pemantauan kegiatan tindak lanjut

dari rekomendasi yang dibangun berdasarkan hasil

pemeriksaan internal yang dilakukan.

c) Sekretaris Perusahaan

Bertanggung jawab atas tersedianya rencana kerja perusahaan

dan terciptanya kerjasama serta komunikasi yang harmonis dan

53

efektif antara direksi dengan stakeholder laiinya dalam rangka

mencapai tujuan serta meningkatkan citra perusahaan.

d. Direktur Penilaian Perusahaan

Bertanggung jawab atas kegiatan operasional yang terkait dengan:

a) Penilaian pendahuluan perusahaan.

b) Pencatatan perusahaan.

c) Penilaian keterbukaan perusahaan.

d) Penelaahan aksi korporasi perusahaan dan

e) Pembinaan emiten (termasuk edukasi perusahaan)

Direktur Penilaian Perusahaan terdiri dari berbagai macam divisi

diantaranya :

a. Divisi Penilaian Perusahaan – Sektor Rill

Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan dan melaksanakan

:

a) Evaluasi pendahuluan calon emiten sampai dengan

pencatatan saham di Bursa.

b) Evaluasi atas rencana pencatatan saham tambahan sampai

dengan pencatatan saham di Bursa.

c) Pemantauan kepatuhan perusahaan tercatat terhadap

peraturan yang berlaku.

d) Penyebaran informasi perusahaan tercatat kepada publik.

e) Pembinaan perusahaan tercatat (termasuk pemberian

sanksi).

f) Proses delisting (baik yang bersifat voluntary maupun force

delisting).

54

g) Pelaksanaan suspensi dan unsuspensi.

h) Pengelolaan dan pemutakhiran database emiten termasuk

corporate action.

i) Pembuatan dan penyempurnaan prosedur dan peraturan

pencatatan sesuai dengan perkembangan pasar modal untuk

meningkatkan kualitas dan integritas perusahaan sektor rill

yang mencatatkan saham.

b. Divisi Pencatatan Perusahaan – Sektor jasa

Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan dan melaksanakan

:

a) Evaluasi pendahuluan calon emiten sampai dengan

pencatatan saham di Bursa Efek termasuk ETF.

b) Evaluasi atas rencana pencatatan saham tambahan sampai

dengan pencatatan saham di Bursa.

c) Pemantauan kepatuhan perusahaan tercatat terhadap

peraturan berlaku.

d) Penyebaran informasi perusahaan tercatat terhadap publik.

e) Pembinaan perusahaan tercatat (termasuk pemberian

sanksi).

f) Proses delisting (baik yang bersifat voluntary maupun

forcedelisting).

g) Pengelolaan dan pemutakhiran database emiten termasuk

corporate action.

h) Pembuatan dan penyempurnaan prosedur dan peraturan

pencatatan sesuai dengan perkembangan pasar modal untuk

55

meningkatkan kualitas dan integritas perusahaan sektor rill

yang mencatatkan saham.

c. Divisi Penilaian Perusahaan – Sektor Hutang

Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan dan melaksakan :

a) Proses evaluasi pendahuluan calon emiten penerbit surat

utang sampai dengan pencatatandi Bursa, baik efek surat

utang, sukuk maupun EBA.

b) Pemantauan kepatuhan perusahaan tercatat terhadap

peraturan yang berlaku.

c) Penyebaran informasi perusahaan tercatat kepada publik.

d) Pembinaan perusahaan tercatat (termasuk pemberian

sanksi).

e) Pelaksanaan suspensi dan unsuspensi.

f) Proses penghapusan pencatatan (baik karena jatuh tempo,

pelunasan awal, konversi maupun force delisting).

g) Pengelolaan dan pemutakhiran database emiten, efek yang

dicatatkan serta corporate action yang dilakukan.

h) Penyempurnaan prosedur dan peraturan pencatatan sesuai

dengan perkembangan pasar modal untuk meningkatkan

kualitas dan integritas perusahaan sektor rill dan jasa yang

mencatatkan surat utang.

e. Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa

Bertanggung jawab atas kegiatan operasional perdagangan saham,

perdagangan informasi pasar (data feed), perdagangan surat utang

dan derivatif serta pelaporan transaksi surat utang. Dan juga

56

bertanggung jawab atas pengelolaan aktivitas-aktivitas yang terkait

dengan anggota bursa dan partisipan sebagai berikut:

a) Pengkajian terhadap persyaratan keanggotaan,

b) Kewajiban pelaporan,

c) Pelatihan dan pendidikan serta,

d) Pengawasan (khusus terhadap anggota bursa).

Direktur Penilaian Perusahaan terdiri dari berbagai macam divisi

diantaranya :

a. Divisi Perdagangan Saham

a) Bertanggung jawab untuk menyelenggarakan perdagangan

saham setiap hari bursa dengan melakukan koordinasi

kegiatan pengembangan dan operasional perdagangan

saham sehingga terlaksana perdagangan saham yang wajar,

teratur dan efisien.

b) Bertanggung jawab atas kegiatan pengembangan dan

operasional penyebaran data dan informasi, sehingga

penyebaran data perdagangan dapat mendukung informasi

yang dibutuhkan oleh investor untuk pengambilan keputusan

investasi dan meningkatkan pendapatan penjualan

perdagangan informasi pasar.

b. Divisi Perdagangan Surat Utang

Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan operasional

perdagangan surat utang dan derivatif, penyempurnaan,

pengembangan sistem dan sarana pasar perdagangan surat

utang dan derivatif sehingga tercipta pasar surat utang.

57

c. Divisi Keanggotaan

Bertanggung jawab untuk melakukan evaluasi calon anggota

Bursa dan partisipan, pemantauan, pembinaan, pengembangan,

penegakan disiplin anggota bursa serta membantu anggota

bursa dan partisipan untuk membentuk, memiliki dan menjaga

kredibilitas serta integritas di pasar modal.

f. Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan

Bertanggung jawab untuk memastikan dan mengkoordinasikan

kegiatan pengawasan dan analisis terhadap aktivitas perdagangan

efek di bursa untuk mewujudkan perdagangan efek yang teratur dan

wajar, sehingga dapat menjaga integritas dan kredibilitas bursa efek

dan pasar modal.

a) Divisi Pengawasan Transaksi

Bertanggung jawab untuk memastikan dan mengkoordinasikan

kegiatan pengawasan dan analisis terhadap aktivitas

perdagangan efek di bursa untuk mewujudkan perdagangan efek

yang teratur dan wajar, sehingga dapat menjaga integritas dan

kredibilitas bursa efek dan pasar modal.

b) Divisi Kepatuhan Anggota Bursa

Bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan anggota bursa

terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dibidang

pasar modal termasuk pengendalian internal melalui kegiatan

pemeriksaan berkala dan pemeriksaan sewaktu-waktu guna

meminimalisasi risiko yang mungkin timbul terhadap nasabah,

anggota bursa, dan industri pasar modal.

58

g. Direktur Pengembangan

Bertanggung jawab atas kegiatan operasional yang terkait dengan :

a) Pengelolaan riset pasar modal dan ekonomi.

b) Pengembangan produk dan usaha.

c) Kegiatan pemasaran.

d) Kegiatan edukasi dan sosialisasi.

Direktur pengembangan terdiri dari berbagai divisi diantaranya:

a. Divisi Riset

a) Bertanggung jawab untuk mengelola dan menyajikan data

statistik perdagangan, emiten dan anggota bursa, melakukan

analisis pasar untuk mencapai efisiensi dan pengembangan

bursa serta mengelola data historis perdagangan dan

publikasi rutin lainnya sebagai bahan referensi dan dasar

untuk membuat keputusan yang dapat diandalkan.

b) Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan pengelolaan

Pusat Referensi Pasar Modal.

b. Divisi Pengembangan Usaha

Bertanggung jawab atas pengembangan produk-produk bursa

dan kegiatan pengembangan pasar untuk meningkatkan likuiditas

pasar dan daya saing.

c. Divisi Pemasaran

Bertanggung jawab dalam merencanakan, mengembangkan dan

mengimplementasikan strategi pemasaran, edukasi dan

sosialisasi kepada masyarakat luas dalam rangka mencari dan

menambah investor dalam emiten.

59

h. Direktur Teknologi Informasi dan Risiko

Bertanggung jawab atas kegiatan operasional yang terkait dengan:

a) Pengembangan solusi bisnis teknologi informasi,

b) Operasional teknologi informasi,

c) Manajemen risiko,

d) Pengelolaan data (database management).

Direktur teknologi informasi dan risiko terdiri dari berbagai divisi

diantaranya:

a) Divisi Operasional Teknologi Informasi

Bertanggung jawab atas perencanaan, implementasi, operasi,

kepatuhan kebijakan, pengawasan/pemantauan, evaluasi dan

pemeliharaan kinerja infrastruktur berbasis teknologi secara

efektif dan efisien sesuai dengan visi, misi dan strategi Bursa

Efek Indonesia.

b) Divisi Pengembangan Solusi Bisnis Teknologi Informasi

Bertanggung jawab untuk memastikan berjalannya kegiatan

perencanaan, evaluasi, pengembangan dan pemutakhiran sistem

aplikasi dan infrastruktur teknologi informasi sesuai dengan

kebutuhan bisnis perusahaan dan selaras dengan perkembangan

teknologi terkini, serta memastikan adanya peningkatan kualitas

yang berkelanjutan terhadap aplikasi dan infrastruktur teknologi

informasi.

c) Divisi Manajemen Risiko

1) Memastikan perencanaan, pengukuran, monitoring

pengelolaan dan pengendalian risiko di dalam organisasi

60

secara sistematis dan terintegrasi. Melakukan monitoring

risiko operasional pasar modal, memberikan rekomendasi dan

implementasi untuk memperbaiki proses, reporting dan

pengendalian untuk menentukan tingkat risiko yang masih

dapat diterima dalam pengelolaan perusahaan dan

pelaksanaan kegiatan utama pasar modal.

2) Bertanggung jawab dalam membangun strategi dan

implementasi penerapan good corporate governance (GCG)

di dalam organisasi.

i. Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia

Bertanggung jawab atas kegiatan operasional yang terkait dengan:

a) Pengelolaan keuangan perusahaan,

b) Pengelolaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia,

c) Pengelolaan administrasi dan kegiatan umum lainnya.

Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia terdiri dari berbagai

divisi umum, diantaranya :

a) Divisi keuangan

Bertanggung jawab atas keseluruhan fungsi akuntansi dan

perpajakan, dan anggaran serta pengelolaan keuangan untuk

memperoleh hasil yang optimal sehingga dapat menghasilkan

informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mendukung

aktifitas operasional perusahaan.

b) Divisi Sumber Daya Manusia

Memastikan terpenuhinya pengadaan, penempatan, pendidikan

dan pengembangan karyawan secara terencana, efektif dan

61

efisien di setiap unit kerja, serta mengadministrasikan strategi

yang berkaitan dengan kompensasi dan jasa, dan hubungan

industrial sehingga kartawan Bursa Efek Indonesia berkualitas

dan mampu memberikan kontribusi yang signifikan untuk

mendukung rencana strategis perusahaan.

c) Divisi Umum

Bertanggung jawab untuk memastikan ketersediaan dan

kelancaran pemenuhan kebutuhan atas fasilitas, seperti: sarana

perkantoran, infrastruktur serta jasa.

B. Hasil Penelitian

1. Analisis Data

a. Analisis Data Deskriptif

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari

laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur barang dan konsumsi

periode tahun 2015-2019 yang diperoleh melalui situs resmi Bursa Efek

Indonesia (www.idx.co.id). Teknik pengambilan sampel menggunakan

teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel sesuai dengan

kriteria yang telah ditetapkan seperti perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia, perusahaan yang tidak termasuk dalam

sektor industri barang dan konsumsi, perusahaan yang terdaftar setelah

tahun 2015, dan perusahaan yang mengalami kerugian tahun 2015-2019.

Berdasarkan variabel yang ada dalam penelitian, maka deskriptif statistik

sebagai berikut :

62

Tablel 4. 1 Deskriptif Data Penelitian

Statistics

Profitabilitas Likuiditas Leverage Umur Obligasi Peringkat

Obligasi

N Valid 8 8 8 8 8

Missing 0 0 0 0 0

Mean 62.9925 1074.3025 28.4363 .88 13.25

Median 46.6100 1021.0300 2.5800 1.00 14.00

Mode 26.02a 335.59a 2.58 0a 0

Std. Deviation 56.89083 536.52224 69.88961 .835 12.781

Minimum 26.02 335.59 1.93 0 0

Maximum 199.25 2216.18 201.22 2 32

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Sumber data : diolah tahun 2020

a). Deskriptif Profitabilitas (X₁)

Berdasarkan tabel 4.1 hasil uji data diketahui bahwa data

Profitabilitas (X₁) diperoleh nilai tertinggi sebesar 199.25. Nilai terendah

sebesar 26.02. Rata-rata sebesar 62.9925. Median sebesar 46.6100.

Modus sebesar 26.02, serta standar deviasi sebesar 56.89083. Dari

tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata atau mean lebih besar dari

standar deviasi yang dinyatakan baik.

b). Deskriptif Likuiditas (X₂)

Berdasarkan tabel 4.1 hasil uji data diketahui bahwa data

Likuiditas (X₂) diperoleh nilai tertinggi 2216.18. Nilai terendah sebesar

335.59. Rata-rata sebesar 1074.3025. Median sebesar 1021.0300.

Modus sebesar 335.59, serta standar deviasi sebesar 536.52224.Dari

tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata atau mean lebih besar dari

standar deviasi yang dinyatakan baik.

c). Deskriptif Leverage (X₃)

63

Berdasarkan tabel 4.1 hasil uji data diketahui bahwa data

Leverage (X₃)diperoleh nilai tertinggi sebesar 201.22. Nilai terendah

sebesar 1.93. Rata-rata sebesar 28.4363. Median sebesar 2.5800.

Modus sebesar 2.58, serta standar deviasi sebesar 69.88961. Dari tabel

diatas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata atau mean lebih kecil dari

standar deviasi yang dinyatakan kurang baik.

d). Deskriptif Umur Obligasi (X₄)

Berdasarkan tabel 4.1 hasil uji data diketahui bahwa data Umur

Obligasi (X₄) diperoleh nilai tertinggi sebesar 2. Nilai terendah sebesar 0.

Rata-rata sebesar .88. Median sebesar 1.00. Modus sebesar 0, serta

standar deviasi sebesar .835. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai

rata-rata atau mean lebih kecil dari standar deviasi yang dinyatakan

kurang baik.

e). Deskriptif Peringkat Obligasi (Y)

Berdasarkan tabel 4.1 hasil uji data diketahui bahwa data

Peringkat Obligasi (Y) diperoleh nilai tertinggi sebesar 32. Nilai terendah

sebesar 0. Rata-rata sebesar 13.25. Median sebesar 14.00. Modus

sebesar 0, serta standar deviasi sebesar 12.781. Dari tabel diatas dapat

dilihat bahwa nilai rata-rata lebih besar dari standar deviasi yang

dinyatakan baik.

b. Hasil Asumsi Klasik

Untuk mengetahui model telah memenuhi asumsi BLUE (Best

linier unbiased estimator) atau tidak, maka perlu dilakukan beberapa

pengujian yaitu uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji

normalitas.

64

a) Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas adalah langkah awal yang harus dilakukan untuk

mengukur apakah data yang diperoleh memiliki distribusi normal

sehingga dapat dipakai dalam statistic parametric(statistic

inferensial). Jika terdapat normalitas maka akan terdistribusi secara

normal. Pada penelitian ini menguji normalitas menggunakan normal

probability plot criteria yang digunakan adalah jika masing-masing

variabel menghasilkan nilai p > 0,005 maka dapat disimpulkan

bahwa masing-masing data pada variabel probability plot yang diteliti

terdistribusi secara normal.Hasil uji normalitas disajikan sebagai

berikut terlihat pada gambar 4.1:

Gambar 4.2Uji Normalitas

Dari normal probability plot di atas dapat dilihat secara

seksama bahwa data menyebar sekitar garis diagonal atau mengikuti

dan mendekati garis diagonalnya, sehingga dapat disimpulkan

bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Uji normalitas

65

dapat juga dilakukan dengan menguji nilai residual dengan

Kolmogorov-Smirnov. Untuk menguji distribusi residual normal

ataukah tidak, maka dapat dilakukan metode uji Kolmogorov-

Smirnov.Hasil uji normalitas disajikan sebagai berikutterlihat pada

tabel 4.2 dibawah ini:

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas (K-S Test)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 8

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 1.01256758

Most Extreme Differences

Absolute .250

Positive .250

Negative -.168

Kolmogorov-Smirnov Z .707

Asymp. Sig. (2-tailed) .699

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : data diolah tahun data 2020

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan nilai K-S sebesar 0.707

(sig .699) untuk semua variabel tersebut diatas 0,05 maka dapat

diambil kesimpulan bahwa variabel Profitabilitas (X₁), Liabilitas (X₂),

Leverage (X₃), Umur Obligasi (X₄), dan Peringkat Obligasi (Y)

dinyatakan bahwa data dari masing-masing variabel penelitian

tersebut secara statistik telah terdistribusi normal dan layak

digunakan sebagai data penelitian.

b) Hasil Uji Multikolinearitas

66

Pengujian multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada

atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu

menguji modal regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas atau

independent. Sebuah model regresi bisa dikatakan multikolinearitas

apabila terjadi hubungan linear yang sempurna atau pasti diantara

beberapa atau semua variabel bebas dari suatu model regresi.

Akibatnya akan kesulitan untuk dapat melihat pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependennya. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (tidak terjadi

multikolinearitas). Tabel 4.3 dibawah ini memperlihatkan uji

multikolinearitas.

Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas

Sumber : data diolah tahun 2020

Berdasarkan tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa nilai

Tolerance semua variabel lebih besar dari 0,05 (>5%) serta nilai VIF

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardi

zed

Coefficien

ts

t Sig. Collinearity Statistics

B Std.

Error

Beta Tolerance VIF

1

(Constant) .641 2.578 .249 .820

Profitabilitas -.003 .014 -.013 -.197 .856 .515 1.941

Likuiditas .000 .001 -.005 -.090 .934 .733 1.364

Leverage -.013 .008 -.069 -1.495 .232 .992 1.008

Umur

Obligasi 15.162 .912 .990 16.620 .000 .590 1.696

a. Dependent Variable: Peringkat Obligasi

67

semua variabel independen lebih kecil dari 10 (VIF<10). Maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas.

c) Uji Heteroskedasitas

Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

dalam regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lainnya, Jika varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka terjadi homokedastisitas

dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Model yang baik adalah tidak

terjadi heteroskedasitas .

Penelitian untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedasitas,

dalam model regresi digunakan analisis dengan uji glesjer. Tabel

dibawah ini memperlihatkan uji heteroskedasitas.

Tabel 4.4 Uji Heteroskedasitas (Uji Glesjer)

Sumber data diolah tahun 2020

Berdasarkan data hasil uji glesjer pada tabel 4.4 menunjukkan

bahwa tidak ada satupun variabel independen signifikan secara statistik

mempengaruhi variabel independen. Hal terlihat bahwa nilai sig > alpa (5%)

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .924 .538 1.717 .185

Profitabilitas -.004 .003 -.325 -1.349 .270

Likuiditas .000 .000 -.232 -1.147 .335 .

Leverage -.004 .002 -.439 -2.532 .085

Umur Obligasi .529 .190 .625 2.776 .069 .

a. Dependent Variable: Abs_RES

68

jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas.

d). Hasil Uji autokorelasi

Autokorelasi digunakan untuk mengetahui dimana variabel tertentu

berkorelasi dengan variabel gangguan pada periode lain. Pengujian

autokorelasi ini dilakukan dengan mengujikan korelasi diantara masing-

masing data dalam satu variabel independen dengan menggunakan Durbin

Watson. Uji Durbin Watson adalah sebuah tes yang digunakan untuk

mendeteksi terjadinya autokorelasi pada nilai residual (Predistion error) dari

sebuah analisis regresi. Suatu model regresi linear yang terdapat pengaruh

oleh kondisi sebelumnya dengan kata lain autokorelasi sering terjadi pada

data time series. Model regresi yang baik merupakan regresi yang bebas

dari autokorelasi.

Deteksi autokorelasi positif :

1) Jika dw < dL maka terdapat autokorelasi positif,

2) Jika dw > Du maka tidak terdapat autokorelasi positif,

3) Jika dL < dw < Du maka pengujian tidak meyakinkan atau tidak dapat

disimpulkan.

Adapun deteksi autokorelasi negatif :

1) Jika (4-dw) < dL maka terdapat autokorelasi negatif,

2) Jika (4-dw) > du maka tidak terdapat autokorelasi negatif,

3) Jika Dl < (4-dw) < Du maka pengujian tidak menyakinkan atau tidak

dapat disimpulkan.

69

Untuk mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan dengan melihat

angka Durbin Watson, dilihat pada tabel 4.5dibawah ini :

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .997a .994 .985 1.547 1.221

a. Predictors: (Constant), Umur Obligasi, DAR, CR, ROA

b. Dependent Variable: Peringkat Obligasi

Sumber: data diolah tahun 2020

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa nilai Durbin Watson

sebesar 1,221 berada di 1< DW <3 maka dapat dikatakan bahwa dalam

model regresi linier tersebut tidak terdapat autokorelasi atau tidak terjadi

korelasi diantara kesalahan pengganggu.

c. Analisis Regresi Berganda

Penelitian ini menggunakan regresi linier berganda yang bertujuan untuk

mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prediksi peringkat obligasi

perusahaan manufaktur barang dan konsumsi yang terdaftar di bursa efek

Indonesia tahun 2015-2019. Analisis regresi linear berganda dilakukan dengan

memanfaatkan aplikasi SPSS (Statistical Package for Social Science) 20 for

windows, sedangkan tingkat kepercayaan yang digunakan dalam perhitungan

regresi linear berganda adalah 5% atau dengan tingkat signifikansi 0,05 (a=

0,05).

70

Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Peringkat Obligasi

Sumber : data diolah tahun 2020

Berdasarkan tabel 4.6diatas dapat diketahui persamaan regresi linear

berganda sebagai berikut:

1. Analisis Data Inferensial

Sebelum melakukan pengujian hipotesis maka terlebih dahulu dilakukan

analisis regresi linear berganda. Berikut persamaan regresinya :

Y = a + b₁X₁ + b₂X₂ + b₃X₃ +b₄X₄ + e

Y = 0.641-0.003X1+0.000X2 -0.01X₃+15.162X4+e

Adapun persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Konstanta (a)

Ini berarti jika variabel Profitabilitas (X₁),Likuiditas (X₂), Leverage

(X₃),Umur Obligasi (X₄) tidak mengalami perubahanmaka nilai peringkat obligasi

(Y) sebesar 0.641.

Model Unstandardized Coefficients

Standarddized Coefficients

T Sig Ket

B Std. Error Beta

(Constant) Profitabilitas

.641 -.003

2.578 .014

-.013

.249 -.197

.82 .856

Ditolak

Likuiditas Leverage

.000 -.013

.001

.008 -.005 -.069

-.090 -1.495

.934

.232 Ditolak Ditolak

Umur Obligasi 15.162 .912 .990 16.620 .000 Diterima

R 0.994

71

b. Profitabilitas (X₁)terhadap Peringkat obligasi (Y)

Jika variabel profitabilitas menurun sebesar 1% maka peringkat obligasi

juga akan menurun sebesar -0.003. Dengan mengasumsikan variabel lainnya

konstan.

c. Likuiditas (X₂) terhadap Peringkat Obligasi (Y)

Jika variabel likuiditas naik sebesar 1% maka peringkat obligasi juga akan

naik sebesar 0.000. Dengan mengasumsikan variabel lainnya konstan.

d. Leverage (X₃)terhadap Peringkat Obligasi (Y)

Jika variabel leverage menurun sebesar 1% maka peringkat obligasi juga

akan menurun sebesar –0.13. Dengan mengasumsikan variabel lainnya konstan.

e. Umur Obligasi (X₄) terhadap Peringkat Obligasi (Y)

Jika variabel umur obligasi naik sebesar 1% maka peringkat obligasi juga

akan naik sebesar 15.162. Dengan mengasumsikan variabel lainnya konstan.

2. Uji Hipotesis

a. Uji Parsial (uji t)

Uji t digunakan untuk menguji tingkat signifikansi variabel X terhadap Y

secara parsial. Jika nilai signifikansi a < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa

terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel independen dan variabel

dependen. Sebaliknya jika nilai signifikansi a > 0,05 maka tidak terjadi

pengaruh yang signifikan. Berikut hasil uji regresi secara parsial (uji t) yang

terdapat pada tabel 4.5 yang telah dibahas pada uji analisis regresi berganda

:

72

a) Profitabilitas (X₁) menunjukkan bahwa thitung(-0,197)<ttabel (3.182) dan

tingkat signifikansi 0,856>0,05, maka dapatdisimpulkan bahwa variabel

Profitabilitas(X₁) terhadap Peringkat Obligasi (Y) atau hipotesis pertama

(H1) ditolak.

b) Likuiditas (X₂) menunjukkan bahwa thitung (-0,90) <ttabel(3.182) dan tingkat

signifikansi 0,934 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel

Likuiditas (X₂) terhadap Peringkat Obligasi (Y) atau hipotesis kedua (H2)

ditolak.

c) Leverage (X₃) menunjukkan bahwa thitung (-1,495) <ttabel (3.182) dan tingkat

signifikansi 0,232 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel

Leverage (X₃)terhadap Peringkat Obligasi (Y) atau hipotesis ketiga (H3)

ditolak.

d) Umur Obligasi (X₄) menunjukkan bahwa thitung (16,620) > ttabel (3.182) dan

tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel

Umur Obligasi (X₄) terhadap Peringkat Obligasi (Y) atau hipotesis

keempat (H4) diterima.

b. Koefisien Determinasi (R2)

Pada model linier berganda ini, akan dilihat besarnya kontribusi untuk

variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya dengan

melihat besarnya koefisien determinasi totalnya (R2). Jika (R2) yang diperoleh

mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut

menerangkan hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat.

Sebaliknya jika (R2) makin mendekati 0 (nol) maka semakin lemah. Tabel

dibawah ini memperlihatkan koefisien determinasi :

73

Tabel 4. 7 Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .997a .994 .985 1.547 1.221

a. Predictors: (Constant), Umur Obligasi, DAR, CR, ROA

b. Dependent Variable: Peringkat Obligasi

Sumber : data diolah tahun 2020

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa koefisien determinasi

sebesar 0,985 yang berarti bahwa 98,5% dipengaruhi oleh profitabilitas,

likuiditas, leverage, dan umur obligasi, sedangkan selebihnya dipengaruhi

faktor lain. Dalam penelitian ini koefisien determinasi (R2) yang digunakan

adalah Adjusted R Square, karena penelitian menggunakan ini lebih dari dua

variabel.

C. Pembahasan

Setelah melakukan analisa data, maka langkah selanjutnya yaitu

membahas hasil data yang telah diperoleh tentang pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen sebagai berikut :

1. Hasil temuan hipotesis pertama atau H1 (Profitabilitas berpengaruh positif

dan signifikan terhadap Peringkat Obligasi)

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama menyatakan bahwa

Profitabilitas (X₁)tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi (Y).

Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai signifikansi sebesar 0,856 > 0,05. Berarti

besar kecilnya laba yang diperoleh tidak akan mempengaruhi peringkat

obligasi perusahaan di masa yang akan datang yang diterbitkan oleh

lembaga atau perusahaan pemeringkatan. Hal ini juga disebabkan oleh kadar

74

penggunaan laba atau profitabilitas tidak digunakan dalam arus kas

pendanaan atau hutang jangka pendek melainkan untuk membayar dividen

yang lebih besar sehingga mengakibatkan profitabilitas tidak berpengaruh

terhadap peringkat obligasi pada perusahaan ini.Menurut signaling theory

yang menyatakan bahwa informasi apapun tentang kondisi saham atau

perusahaan akan memberikan efek terhadap para investor atau pemegang

saham baik itu sinyal positif maupun negatif. Maka dari itu informasi jumlah

profitabilitas dalam perusahaan yang terkait dengan peringkat obligasinya

tentunya akan memberikan sinyal kepada para investor. Meskipun dari hasil

penelitian berbanding terbalik dengan teori, namun hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh (Kustiyaningrum et al, 2016:35) yang

menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap

peringkat obligasi.

2. Hasil temuan hipotesis kedua atau H2 (Likuiditas berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Peringkat Obligasi)

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua menyatakan bahwa

Likuiditas (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi (Y).

Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai signifikansi sebesar 0,934 > 0,05 dengan

begitu dapat diketahui bahwa indikator pengukuran yang digunakan dalam

likuiditas yaitu Current Ratio (CR) tidak mampu digunakan dalam

memprediksi peringkat obligasi perusahaan. Kemungkinan ini disebabkan

karena lembaga pemeringkatan dalam menilai likuiditas mempergunakan

laporan keuangan yang terbaru yang diterbitkan sebelum dilakukannya

pemeringkatan. Misalnya mempergunakan laporan keuangan triwulan dan

bahkan laporan bulanan sehingga diperoleh hasil penilaian likuiditas yang

75

terbaru sesuai keadaan sekarang (Current). Meskipun berbanding terbalik

dengan teori signaling, namun hasil penelitian ini sejalan dengan (Vina,

2017:19) yang menyatakan bahwa Current Ratio atau likuiditas tidak

berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi.

3. Hasil temuan hipotesis ketiga atau H3 (Leverage berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Peringkat Obligasi)

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga menyatakan bahwa

Leverage (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi (Y).

Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai signifikansi sebesar 0,232 > 0,05. Berarti

tinggi rendahnya leverage tidak akan berpengaruh terhadap peringkat

obligasi.Hal ini disebabkan beberapa perusahaan dalam penelitian ini

memiliki jaminan atau dijamin oleh perusahaan induknya sehingga peringkat

obligasi tidak didasarkan dari rasio keuangan melainkan dari perusahaan

yang menjaminnya. Apabila hutang perusahaan lemah akan diperkuat oleh

perusahaan yang menjamin, sehingga obligasinya akan diberikan peringkat

yang sama dengan perusahaan yang menjamin. Meskipun berbanding

terbalik dengan teori signaling, namun hasil penelitian ini sejalan dengan

(Kustiyaningrum et al, 2016:35) yang menyatakan bahwa leverage tidak

berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi.

4. Hasil temuan hipotesis keempat atau H4 (Umur obligasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Peringkat Obligasi)

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keempat menyatakan bahwa

umur obligasi (X4) berpengaruh positifdan signifikan terhadap peringkat

obligasi (Y). Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai signifikansi sebesar 0,000 <

0,05. Berarti panjang pendeknya umur obligasi akan berpengaruh terhadap

76

peringkat obligasi. Obligasi yang memiliki masa jatuh tempo yang lama akan

mengakibatkan risiko investasi, sehingga menyebabkan penurunan kinerja

perusahaan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Asih, 2016:83) yang

menyatakan bahwa umur obligasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

peringkat obligasi.

77

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka analisis data

yang telah dilakukan dan hasil pembahasan yang telah dikemukakan pada bab

empat, maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu:

1. Profitabilitas (X₁) tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi (Y).

Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai signifikansi sebesar 0,856 > 0,05 serta

nilai thitung (-0,197) < ttabel (3.182),

2. Likuiditas (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi (Y).

hal ini dibuktikan dengan hasil nilai signifikansi sebesar 0,934 > 0,05 serta

nilai thitung (-0,90) < ttabel (3.182),

3. Leverage (X3) tidak berpengaruh signifikanterhadap peringkat obligasi (Y).

Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai signifikansi sebesar 0,232 > 0,05 serta

nilai thitung (-1,495) < ttabel (3.182),

4. Umur obligasi (X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap peringkat

obligasi (Y). Hal ini dibuktikan dengan hasil signifikansi sebesar 0,000 < 0,05

serta nilai thitung (16,620) > ttabel (3.182).

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini adapun saran sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia seharusnya

meningkatkan kinerja perusahaan. Sehingga dengan meningkatnya kinerja

perusahaan dapat berpengaruh terhadap rating obligasinya,

78

2. Bagi peneliti selanjutnya mungkin dapat mempertimbangkan kembali dalam

menggunakan objek penelitian untuk seluruh perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia termasuk dari perusahaan keuangan yang

menggunakan metode pengukuran yang telah disesuaikan dengan sektor

industri dari setiap perusahaan. Sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih

valid,

3. Bagi peneliti selanjutnya mungkin dapat mempertimbangkan beberapa

variabel lain baik yang berupa data keuangan maupun non-keuangan yang

mungkin dapat berpengaruh terhadap peringkat obligasinya.

4. Bagi investor mungkin dapat memperhatikan lebih lanjut sebelum

memutuskan untuk mengambil keputusan dalam melakukan investasi

obligasi.

79

DAFTAR PUSTAKA

Asih, 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2013. JOM Fekon. Vol.3

Astuti, R.P. 2017. Pengaruh Likuiditas, Produktivitas, Provitabilitas Terhadap Peringkat Sukuk. Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan.Vol.8.

Ariyanti, N. 2017.Pengaruh Pengumuman Upgrade dan Downgrade Peringkat Obligasi Terhadap Return Saham Di Bursa Efek Indonesia.Jurnal Akuntansi Manajemen Madani.Vol.1.

Hasan, D.A.,dan Dana, I.M. 2018. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Maturity dan Jaminan Terhadap Peringkat Obligasi Tertinggi Pada Sektor Keuangan Di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Manajemen Unud.Vol.7.

Hidayat, w.w. 2018. Pengaruh Leverage dan Likuiditas Terhadap Peringkat Obligasi:Studi Kasus Perusahaan Non Keuangan Di Indonesia. Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis.Vol.3.

https://pefindo.com/index.php/pageman/page/browse-all-ratings.html?fullpage=1 https:www.sahamok.com/emiten/sector-bei/ www.idx.co.id Kesaulya, F.A., dan Febriany, N. 2015.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Prediksi Peringkat Obligasi Di Indonesia.Seminar Nasional Nasional teknik industry SEMNASTI-MUSINDEEP.ISBN 978-602-73549-0-6.

Kustiyaningrum, D., Nuraina, E.,dan Wijaya, A.L. 2016. Pengaruh Leverage, Likuiditas, Profitabilitas, dan Umur Obligasi Terhadap Peringkat Obligasi (Studi Pada Perusahaan Terbuka Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Akuntansi dan Pendidikan.Vol.5.

Mahfudhoh, R.U., dan Cahyonowati, N. 2014.Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi.Diponegoro Journal Of Accounting.Vol.1.

Partha, I.M.B,.dan Yasa, G.W. 2016. Kemampuan Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Peringkat Obligasipada Perusahaan Non Keuangan.E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.Vol.15.

Pinandhita, A.W., dan Suryantini, N.P.S. 2015. Pengaruh Profitabilitas, Rasio Solvabilitas, Ukuran Perusahaan, Dan Reputasi Auditor Terhadap Peringkat Obligasi Pada Sektor Perbankan. E-Journal Manajemen Unud.Vol.5.

Prastiani, S.C. 2018. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Peringkat Obligasi Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI.Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia.Vol.1.

Reyssent, D., dan Kurnia, Ratnawati. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Keuangan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2012-2014.Ultima Accounting.Vol.8.

Sakinah, P., Paminto, A., dan Kadafi, M.A. 2016. Analisis Faktor Keuangan Dan Non Keuangan Yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Penerbit Obligasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014). Jurnal Akuntabel. Vol.14

80

Saputri, D.P.O.S.,dan Purbawangsa, I.B.A. 2016.Pengaruh Leverage, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan Dan Jaminan Terhadap Peringkat Obligasi Sector Jasa Di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Manajemen Unud.Vol.5.

Sari, I.K., dan Yasa, G.W. 2016. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance, Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Prtingkat Obligasi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.Vol.17.

Sari, N.M.S.K., dan Badjra, I.B. 2016. Pengaruh Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Dan Jaminan Terhadap Peringkat Obligasi Pada Sektor Keuangan. E-Jurnal Unud.Vol.5.

Serfiyani, C.Y., Purnomo, R.S.D., and Hariyani, I. 2017. Capital Market Top Secret Ramuan Sukses Bisnis Pasar Modal Indonesia. Andi: Yogyakarta.

Veronica, A. 2015.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur.Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya.Vol.13.

Vina. 2017. Analisis Pengaruh Reputasi Auditor, Umur Obligasi, Likuiditas, Growth, Dan Produktivitas Perusahaan Terhadap Peringkat Obligasi Pada Pertumbuhan Go Public Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Bisnis. Vol.15.

Widiastuti, N.P.T., dan Rahyuda, H. 2016. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Rasio Likuiditas, Maturity, Dan Rasio Aktivitas Terhadap Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Jasa. E-Jurnal Manajemen Unud.Vol.5.

Widiyastuti, T. 2016. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Peringkat Obligasi (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI). Jurnal Ilmu Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. Vol.5.

81

Lampiran

82

1. Profitabilitas (X1)

NO Kode perusahaan

Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

1 INDF 4.04 6.41 5.85 3.73 5.99

2 MYOR 11.02 10.75 10.93 6.26 3.98

3 ROTI 10 9.58 2.97 1.63 8.8

4 STTP 9.67 7.45 9.22 9.69 16.75

5 GGM 10.16 10.6 11.62 8.63 9.27

6 KAEF 7.82 5.89 5.44 2.62 7.97

7 KLBF 15.1 14.47 14.47 13.54 12.37

8 UNVR 37.2 38.16 37.05 46.66 40.18

2. Likuiditas (X2)

NO Kode perusahaan Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

1 INDF 170.53 150.81 150.27 113.1 180.74

2 MYOR 236.53 225.02 238.6 284.4 208.99

3 ROTI 205.34 296.23 225.86 271.43 136.64

4 STTP 118.97 165.1 261.92 284.85 285.3

5 GGM 177.04 193.79 193.55 199.52 162.02

6 KAEF 193.02 171.37 154.55 148.46 238.7

7 KLBF 413.11 450.94 450.89 465.77 435.47

83

8 UNVR 65.4 60.56 63.37 74.77 71.49

3. Leverage(X3)

NO Kode perusahaan

Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

1 INDF 0.53 0.47 0.47 0.49 0.52

2 MYOR 0.54 0.52 0.51 0.56 0.6

3 ROTI 0.56 0.51 0.38 0.34 0.55

4 STTP 47.45 50 40.88 37.43 25.46

5 GGM 0.4 0.37 0.37 0.36 0.43

6 KAEF 0.42 0.51 0.58 0.68 0.39

7 KLBF 1.84 1.9 1.9 1.96 4.03

8 UNVR 0.42 0.51 0.58 0.68 0.39

4. Umur Obligasi (X4)

NO Kode perusahaan Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

1 INDF 0 0 1 0 0

2 MYOR 0 0 1 1 0

3 ROTI 0 0 0 0 1

4 STTP 0 0 0 0 1

5 GGM 0 0 0 0 0

6 KAEF 0 0 0 1 1

84

7 KLBF 0 0 0 0 0

8 UNVR 0 0 0 0 0

5. Peringkat Obligasi (Y)

NO Kode perusahaan Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

1 INDF 0 0 17 0 0

2 MYOR 0 0 16 16 0

3 ROTI 0 0 0 0 15

4 STTP 0 0 0 0 13

5 GGM 0 0 0 0 0

6 KAEF 0 0 0 16 13

7 KLBF 0 0 0 0 0

8 UNVR 0 0 0 0 0

85

6. Analisis data Spss

a. Analisis Deskriptif

Statistics

Profitabilitas Likuiditas Leverage Umur Obligasi Peringkat

Obligasi

N

Valid 8 8 8 8 8

Missing 0 0 0 0 0

Mean 62.9925 1074.3025 28.4363 .88 13.25

Median 46.6100 1021.0300 2.5800 1.00 14.00

Mode 26.02a 335.59a 2.58 0a 0

Std. Deviation 56.89083 536.52224 69.88961 .835 12.781

Minimum 26.02 335.59 1.93 0 0

Maximum 199.25 2216.18 201.22 2 32

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

b. Uji Asumsi Klasik

1). Uji Normalitas

86

2). Uji Multikolinearitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 8

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 1.01256758

Most Extreme Differences

Absolute .250

Positive .250

Negative -.168

Kolmogorov-Smirnov Z .707

Asymp. Sig. (2-tailed) .699

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardi

zed

Coefficien

ts

T Sig. Collinearity Statistics

B Std.

Error

Beta Tolerance VIF

1

(Constant) .641 2.578 .249 .820

Profitabilitas -.003 .014 -.013 -.197 .856 .515 1.941

Likuiditas .000 .001 -.005 -.090 .934 .733 1.364

Leverage -.013 .008 -.069 -1.495 .232 .992 1.008

Umur

Obligasi 15.162 .912 .990 16.620 .000 .590 1.696

a. Dependent Variable: Peringkat Obligasi

87

3). Uji Heteroskedasitas

c. Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .997a .994 .985 1.547 1.221

a. Predictors: (Constant), Umur Obligasi, DAR, CR, ROA

b. Dependent Variable: Peringkat Obligasi

d. Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .924 .538 1.717 .185

Profitabilitas -.004 .003 -.325 -1.349 .270

Likuiditas .000 .000 -.232 -1.147 .335

.

Leverage -.004 .002 -.439 -2.532 .085

Umur Obligasi .529 .190 .625 2.776 .069 .

a. Dependent Variable: Abs_RES

Model Unstandardized Coefficients

Standarddized Coefficients

T Sig Ket

B Std. Error Beta

(Constant) Profitabilitas

.641 -.003

2.578 .014

-.013

.249 -.197

.82 .856

Ditolak

Likuiditas Leverage

.000 -.013

.001

.008 -.005 -.069

-.090 -1.495

.934

.232 Ditolak Ditolak

88

a. Dependen Variabel : Peringkat Obligasi

Sumber : data diolah tahun 2020

e. Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .997a .994 .985 1.547 1.221

a. Predictors: (Constant), Umur Obligasi, DAR, CR, ROA

b. Dependent Variable: Peringkat Obligasi

Umur Obligasi 15.162 .912 .990 16.620 .000 Diterima

R 0.994

89

BIOGRAFI PENULIS

RESKI HABRIANAadalah penulis dari skripsi ini.

Penulis lahir di Camming Kecamatan Libureng

Kabupaten Bone Pada Tanggal 05 Oktober 1997 dari

pasangan Abidin Hamid dan Hasna. Penulis merupakan

anak ke empat (4) dari empat orang bersaudara, tiga kakak laki-laki.

Penulis sendiri berasal dari Tempe Desa Polewali Kecamatan Sibulue

Kabupaten Bone. Adapun jenjang pendidikan yang penulis tempuh

hingga sejauh ini, yaitu TK Melati Sacharina Lulus pada tahun 2004. SD

Inpres 7/83 Tanete Kecamatan Cina Kabupaten Bone Lulus pada tahun

2010. SMP Negeri 2 Cina Lulus pada tahun 2013. SMA Negeri 1

Cina/SMA Negeri 18 Bone Lulus pada tahun 2016. Setelah menempuh

pendidikan selama 18 tahun, penulis kemudian melanjutkan

pendidikannya di Perguruan Tinggi dengan Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Di Universitas Muhammadiyah Makassar.

24%SIMILARITY INDEX

24%INTERNET SOURCES

10%PUBLICATIONS

26%STUDENT PAPERS

1 10%

2 6%

3 3%

4 2%

5 2%

Exclude quotes On

Exclude bibliography On

Exclude matches < 2%

Reski Habriana -105731130816ORIGINALITY REPORT

PRIMARY SOURCES

repository.unhas.ac.idInternet Source

Submitted to Universitas PamulangStudent Paper

eprints.perbanas.ac.idInternet Source

e-journal.unipma.ac.idInternet Source

belirumahtanpauangdanhutang.blogspot.comInternet Source