faktor-faktor yang mempengaruhi pembeli terhadap pembelian

126
KATA PENGANTAR Puji dan syukur ke hadirat Alla SWT karena berkat rahmat, karunia dan nikmat sehat dari-Nya lah saya bias menyelesaikan skripsi ini, untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah. Adapun judul dari proposal saya adalah FAKTOR-FAKTOR YANGDIPERTIMBANGKAn KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MOBIL CV. SENTRAL MOTOR BANJARMASIN. Data-data yang terdapat pada skripsi ini didapat dari internet dan buku-buku yang bersangkutan dengan judul yang saya ambil. skripsi saya ini memang tidak sempurna, guna perbaikan pada masa yang akan datang, saya sangat mengharapkan kritik dan saran baik dari dosen maupun dari pihak lainnya. Akhir kata saya ucapkan terima kasih. Penulis

Upload: chemodz

Post on 08-Jun-2015

13.697 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Alla SWT karena berkat rahmat, karunia dan nikmat

sehat dari-Nya lah saya bias menyelesaikan skripsi ini, untuk memenuhi tugas yang

diberikan oleh dosen mata kuliah.

Adapun judul dari proposal saya adalah FAKTOR-FAKTOR

YANGDIPERTIMBANGKAn KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MOBIL CV.

SENTRAL MOTOR BANJARMASIN. Data-data yang terdapat pada skripsi ini

didapat dari internet dan buku-buku yang bersangkutan dengan judul yang saya ambil.

skripsi saya ini memang tidak sempurna, guna perbaikan pada masa yang akan

datang, saya sangat mengharapkan kritik dan saran baik dari dosen maupun dari pihak

lainnya.

Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Penulis

Page 2: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konsep pemasaran sekarang ini menjadi lebih nyata diterapkan diberbagai macam

jenis usaha yang ada di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan semakin tingginya tingkat

persaingan untuk memperebutkan pangsa pasar yang potensial yang menjadi target

market dari setiap jenis usaha yang ada

Pengaruh dari perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku

dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperoleh perhatian para konsumen

untuk lebih mempercayai produk yang dihasilkan oleh para pelaku bisnis tersebut.

Berbagai cara serta pendekatan bisa dilakukan untuk mendapatkan simpati konsumen

dalam arti luas masyarakat, baik melalui peningkatan mutu produk yang di hasilkan,

sarana dan prasarana yang mendukung bahkan hingga sampai menggunakan fasilitas

teknologi tinggi sehingga mampu meyeimbangkan dengan perkembangan sumber daya

manusia.

Persaingan untuk memberikan yang terbaik oleh pelaku usaha kepada konsumen

telah menempatkan peranan konsumen sebagai salah satu persoalan yang harus segera

dapat ditangani dengan lugas oleh pelaku usaha baik dengan melakukan pendekatan

secara individual maupun kelompok, sehingga dengan begitu para pelaku usaha dapat

mengambil simpati para konsumen dan juga dapat mempengaruhi pertimbangan mereka

untuk dapat menerima produk usaha yang dihasilkan sehingga dapat berpengaruh pada

perilaku konsumen dalam pengambil keputusan mereka.

Semakin banyaknya pelaku usaha yang bergerak dalam bidang usaha yang sejenis

yang beroperasi serta memproduksi dengan menawarkan berbagai macam produk/jasa

yang ditawarkan, membuat masyarakat sulit menentukan pilihan sesuai dengan

kebutuhan mereka. Oleh sebab itu, para pelaku usaha berlomba untuk meningkatkan

mutu produksi sehingga dapat menarik para konsumen untuk membeli hasil produk yang

ditawarkan.

Dewasa ini, keberhasilan dalam pemasaran suatu produk yang dihasilkan oleh

perusahaan tidak hanya dinilai dari seberapa banyak produk itu laku terjual atau seberapa

banyak konsumen yang membeli produk tersebut dalam kurun tertentu atau pun menilai

Page 3: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

seberapa banyak konsumen yang berhasil diperoleh, namun yang lebih diutamakan oleh

setiap pelaku usaha ialah bagaimana cara mempertahankan konsumen tersebut dan juga

setiap pelaku usaha hendaknya memahami konsep-konsep dasar pemasaran, faktor-faktor

yang mempengaruhi pemasaran,mengetahui informasi mengenai keinginan yang

dibutuhkan konsumen serta bauran pemasaran (marketing mix) sampai penentuan sasaran

pasar.

Dalam pemasaran dikenal bahwa setelah konsumen melakukan keputusan

pembelian, ada proses yang dinamakan tingkah laku pasca pembelian yang didasarkan

pada rasa puas dan tidak puas terhadap hasil produk yang dibeli. Rasa puas dan tidak

puas konsumen biasanya terletak pada hubungan antara harapan konsumen dengan

prestasi yang diterima dari produk/jasa. Bila produk/jasa tidak memenuhi harapan

konsumen, konsumen akan merasa tidak puas, sehingga dimasa yang akan datang

konsumen tidak akan melakukan pembelian ulang, bahkan sebaliknya jika konsumen

merasa puas dengan hasil produk yang dibeli kemungkinan besar mereka akan

melakukan pembelian ulang dengan jumlah yang lebih banyak.

Di lain pihak seperti halnya yang sudah disebutkan, apabila sebuah produk/jasa

melebihi harapan konsumen, konsumen akan merasa puas dan akan melakukan

pembelian ulang. Hal ini merupakan perilaku konsumen dimana suatu tindakan nyata

bagi konsumen yang dipengaruhi oleh faktor-faktor kejiwaan dan faktor luar lainnya

yang dapat mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan barang/jasa yang

diinginkannya.

Perilaku konsumen terhadap suatu produk dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

antara lain keyakinan konsumen terhadap produk yang bersangkutan, keyakinan terhadap

referen serta pengalaman masa lalu konsumen. Bahkan berkaitan dengan keinginan

konsumen untuk membeli produk yang dihasilkan tersebut, istilah dikenal minat beli.

Minat beli merupakan bagian terpenting dari proses menuju ke arah tindakan pembelian

yang dilakukan oleh seorang konsumen. yang merupakan bagian dari kajian perilaku

konsumen.

Perilaku konsumen dapat dirumuskan sebagai perilaku yang ditunjukkan oleh

orang-orang, dalam hal merencanakan, mempertimbangkan, membeli dan menggunakan

barang-barang atau jasa-jasa yang ditawarkan oleh setiap pelaku usaha. Dengan demikian

Page 4: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

dapat disimpulkan perilaku konsumen terdiri dari aktivitas-aktivitas yang melibatkan

orang-orang sewaktu sedang menyeleksi, mempertimbangkan, membeli dan

menggunakan produk-produk dan jasa-jasa, sedemikian rupa sehingga hal tersebut dapat

memberikan kepuasan bagi mereka sehingga terpenuhi kebutuhan-kebutuhan dan

keinginan-keinginan mereka.

Minat beli setiap seseorang dapat ditingkatkan dengan memperhatikan beberapa

faktor, antara lain faktor psikis yang merupakan faktor pendorong yang berasal dari

dalam diri konsumen itu sendiri yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan

sikap, selain itu faktor sosial yang merupakan proses dimana perilaku seseorang

dipengaruhi oleh keluarga, status sosial, dan kelompok acuan, kemudian pemberdayaan

bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan juga distribusi.  Perilaku

konsumen pasca pembelian sangat penting bagi suatu perusahaan. Dengan demikian

perilaku konsumen dapat mempengaruhi orang atau pihak lain dengan ucapan-ucapan

mereka tentang suatu produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.

Bagi semua perusahaan, baik yang menjual produk maupun jasa, perilaku

konsumen pasca pembelian, akan menentukan minat konsumen apakah mereka akan

membeli lagi produk/jasa perusahaan yang ditawarkan tersebut. Ada kemungkinan

konsumen tidak akan membeli produk/jasa perusahaan yang ditawarkan lagi setelah

mereka merasakan ketidaksesuaian kualitas produk/jasa yang didapatkan dengan

keinginan atau apa yang digambarkan sebelumnya.

Berkaca dari pesatnya perkembangan bidang usaha industri tersebut, hal ini

berpengaruh kepada semakin meningkatnya tarap hidup dan keinginan yang dicapai oleh

masayakat, ini terbukti dalam dari beberapa tahun yang lalu permintaan masyarakat atas

suatu produk yang dihasilkan oleh beberapa pelaku usaha terus meningkat, sebagai

contoh yaitu meningkatnya perhatian dan permintaan masyarakat terhadap produk

otomotif dalam hal ini mobil.

Dari awal perkembangannya produk mobil ini terus berkembang dengan pesat,

tahun 2000 saja tercatat data penjualannya mencapai lebih dari 300 ribu unit, sehingga

pasaran otomotif nasional semakin bergairah hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan

permintaan mobil dari tahun ketahun, sampai dengan tahun 2004 saja jumlah permintaan

mobil naik mencapai 40.5 persen dibanding dengan tahun sebelumnya dengan volume

Page 5: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

penjualan mencapai 533.922 unit, sedangkan pasaran mobil dalam negri sendiri tumbuh

36.4 persen (483.168 unit) dibanding dengan tahun 2003 dengan total penjualan

mencapai 354.355 unit. Walaupun peningkatannya tidak sebesar tahun 2004, angka ini

telah memberikan rasa optimisme bagi pelaku usaha tersebut

Di tahun 2005, terdapat sejumlah kendaraan bermotor yang laris manis di pasaran

dalam negri, kendaraan yang paling laku dipasaran adalah kendaraan yang berharga di

bawah Rp 200 jutaan. Jika lebih spesifik, mobil yang paling banyak diminati berharga

dibawah 130 jutaan seperti Toyota Avansa (54.893 unit), Suzuki APV (27.882), dan

Daihatsu Xenia (27.505 unit), begitu juga dengan pasaran mobil Honda pada tahun 2005

saja sudah membukukan kenaikan yang melebihi pasaran mobil sekelasnya.

Begitu pula halnya dengan produk-produk mobil lainya yang terus meningkat, lihat

saja data penjualan mobil mencapai 53.750 mobil sepanjang tahun 2005 atau tumbuh

15,6 persen dibandingkan dengan total penjualan tahun 2004 yang tercatat sebanyak

533.922 unit, Sementara itu, Honda memberikan kontribusi penjualan terbesar di antara

produk- produk mobil, dengan total penjualan sepanjang tahun 2005 mencapai 32.241

unit. Jumlah ini lebih besar 29,8 persen dibandingkan dengan penjualan tahun 2004

sebanyak 24.844 unit.

Produk kendaraan penumpang serba guna membukukan penjualan sebanyak 3.658

unit. Toyota menduduki peringkat kedua dalam penjualan mobil, dengan angka penjualan

7.694 unit, meningkat 14,8 persen dibandingkan penjualan tahun sebelumnya. Di kelas

sedan, penjualan Honda mencapai 7.475 unit di bandingkan dengan mobil produk lain

sekelasnya. Dapat dipastikan bahwa persaingan pangsa pasar dan peningkatan penjualan

terhadap produk mobil. Hal ini didukung oleh top 10 dari data penjualan produk mobil

terlaris yang terdapat pada media cetak maupun elektronik seperti berikut ini:

No Merek Unit Persen

Page 6: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

1 TOYOTA AVANZA 52.260 16,4

2 TOYOTA KIJANG 46.565 14,6

3 DAIHATSU XENIA 23.555 7,4

4 SUZUKI CARRY/FUTURA 23.301 7,3

5 MITSUBISHI COLT DIESEL FE 21.740 6,8

6 HONDA JAZZ 18.581 5,8

7 TOYOTA DYNA 13.479 4,2

8 SUZUKI APV 12.283 3,9

9 ISUZU PANTHER 11.615 3,6

10 MITSUBISHI L-300 10.722 3,4

Sumber: Gaikindo (2007)

Dari data di atas berdampak pula terhadap meningkatnya minat dan ketertarikan

masyarakat di kota-kota besar lainnya seperti halnya kota Banjarmasin yang berdampak

pada meningkatnya permintaan pembelian mobil baru mapun lama dengan kenaikan

mencapai 15,22 persen sepanjang tahun 2006. lihat saja dengan semakin banyaknya

pemakai mobil di Banjarmasin yang penjualannya sudah mencakup wilayah kecil

disekitar kota Banjarmasin sendiri. Sebagian banyak pemakai mobil di Banjarmasin lebih

banyak memilih mobil dengan harga yang terjangkau dengan perawatan yang tidak

terlalu sulit, tilik saja pemakaian mobil merek Honda, Toyota, Daihatsu, serta merek lain

yang sekelasnya lebih mendominasi atau lebih diminati oleh masyarakat Banjarmasin.

Dipasaran lokal peningkatan permintaan tersebut mencapai 20.1 persen sepanjang tahun

2006 terutama pada produk-produk mobil yang bertransmisi otomatik dibandingkan

dengan variannya manual. Oleh sebab itu, dengan kenaikan permintaan pasar tersebut

membuat sebagian pengusaha lokal berlomba-lomba meningkatkan pelayanan

Lain halnya dengan pasaran mobil nasional mencetak angka penjualan tertinggi

pada 2007 sebesar 41.470 unit. Penjualan tersebut lebih tinggi delapan persen dibanding

dengan akhir tahun 2006 yang sebanyak 38.398 unit. Total penjualan mobil nasional

bulan Januari hingga Agustus 2007 saja mencapai 277.189 unit. Dengan demikian,

peningkatan tersebut tidak berpengaruh terhadap naiknya harga minyak mentah,

permintaan mobil terus meningkat hal ini dibuktikan dengan kenaikan tersebut.

Page 7: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

Dikarenakan hal tersebut sudah menjadi gaya hidup masyarakat sekarang ini yang

didasari oleh faktor-faktor peribadi serta faktor-faktor psikologis masayakat.

Di Kalimantan saja khususnya Banjarmasin meningkatnya permintaan mobil

sangat dirasakan oleh beberapa perusahaan yang bergerak dibidang penjualan mobil baik

itu bersifat formal maupun informal. Dari beberapa jenis mobil yang banyak diminati

oleh masyarakat kota Banjarmasin adalah mobil-mobil keluaran terbaru maupun yang

lama dengan kisaran harga kurang lebih 100 jutaan. Seperti halnya seperti halnya yang

dirasakan oleh CV. Sentral Motor Banjarmasin.dibawah pimpinan Bapak Mujahidin S.E

dalam perkembanganya terus menerus mengalami perkembangan yang berarti, sudah

mencakup wilayah-wilayah kecil disekitar kota Banjarmasin, sehingga dalam pengadaan

(pendistribusian) mobil tersebut terus ditingkatkan dengan jalan meningkatkan teknik

pelayanan serta promosi yang dilakukan. Bahkan sampai melayani jasa servis.

Data yang di ambil dari CV. Sentral Motor menunjukkan peningkatan minat beli

terhadap mobil pada tahun 2007 dari pada tahun 2006.

Merek Jenis 2006 2007 Satuan

Honda Jazz 21 34 Unit

CV-R 3 6 Unit

(MPV) 4 9 Unit

City 0 2 Unit

Civic 0 1 Unit

Toyota Avanza 2 6 Unit

Inova 9 13 Unit

Corolla 3 8 Unit

Xania 4 9 Unit

Yaris 1 3 Unit

Suzuki Vitara 0 4 Unit

APV 2 6 Unit

Swift 0 1 Unit

Hyundai Getz 0 2 Unit

Page 8: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

Atoz 1 0 Unit

JUMLAH 50 104 Unit

Perkembangan dunia bisnis khususnya pemasaran mobil yang semakin ketat saat

ini membuat peranan pemasaran menjadi sangat penting guna menunjang kemajuan

perusahaan. Satu hal yang sangat esensial dalam pemasaran adalah bagaimana memiliki

pengetahuan tentang konsumen serta hal-hal yang mempengaruhi minat konsumen dalam

pembelian. Persoalan ini tidak sekedar tahu tentang konsumen, tetapi yang lebih penting

adalah mengetahui bagaimana prilaku mereka sebelumnya, selama dan sesudah membeli

suatu produk.

Pemahaman ini teramat penting di era bisnis dan globalisasi yang memegang

falsafah pemasaran berdasarkan akan kepuasan pelanggan. Konsumen tidak hanya

membeli produk, tetapi yang lebih penting mereka membeli manfaat yang diharapkan

dari produk tersebut dan cocok dengan kebutuhan hidup.

Saat ini konsep-konsep baru dalam dunia pemasaran terus berkembang mengikuti

perubahan perilaku dari sistem organisasi bisnis, proses pemasaran, mekanisma pasar dan

secara khusus perilaku konsumen. Dengan adanya spirit pemasaran relasional maka dapat

dikembangkan suatu rangkaian proses pemasaran yang terintegrasi secara menyeluruh

untuk menghasilkan seperangkat nilai manfaat bagi setiap petaruh (stakeholder) yang

terlibat dalam eksistensi bisnis yang memasarkan produk atau jasa tersebut (Teddy

Pawitra, 2004).

Para usahawan dan praktisi pemasaran harus benar-benar mengerti akan

pentingnya mengenal para stakeholder dari suatu bisnis yang dijalankan dan juga

mengetahui dengan tepat target market yang potensial bagi bisnis tersebut. Dengan

demikian dapat diciptakan suatu nilai-manfaat bagi setiap stakeholder yang benar-benar

berperan dalam mengembangkan dan menjaga kelangsungan bisnis yang dijalankan.

Namun dalam pemasaran relasional juga dikenal pemutusan hubungan terhadap

para petaruh yang tidak potensial lagi, tentunya setelah melakukan analisa terhadap

prospek dari hubungan bisnis tersebut dikemudian hari.

Pada dasarnya setiap melakukan suatu awal transaksi para konsumen dalam hal ini

pembeli, melakukan pertimbangan yang mendasari pengambilan keputusan pembelian.

Page 9: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

Para pemasar terlebih dahulu mendalami berbagai pengaruh terhadap para pembeli dan

mengembangkan suatu pemahaman bagaimana sebenarnya konsumen membuat

keputusan pembelian.

Berbicara tentang keputusan pembelian yang dilakukan konsumen, maka tidak

terlepas dari konsep keterlibatan. Tingkat keterlibatan konsumen dalam keberadaannya

dipengaruhi kepentingan masing-masiang yang timbul dari kekuatan rangsangan. Atau

dengan kata lain seseorang merasa terlibat dengan produk merupakan dampak dari

penting atau tidaknya dia terhadap produk. Mereka akan terlibat bila penting, dan bila

tidak penting tidak akan terlibat. Satu fakta yang terungkap, ternyata kepentingan

konsumen terhadap produk dapat disentuh dan dibangkitkan oleh rangsangan dari luar.

Dalam hal ini terdapat dua tipe keterlibatan konsumen,yaitu, keterlibatan

sementara, dan keterlibatan permanen. Keterlibatan sementara terjadi seketika pada

situasi special dan temporer sifatnya. Sedangkan keterlibatan permanent terjadi saat

konsumen begitu pentingnya terhadap produk dan tidak sementara. Seperti seorang

konsumen yang selalu membeli pakaian dengan merek tertentu karena dia merasa mampu

mengekspresikan citra dirinya.

Keterlibatan permanen mendorong keputusan pembelian yang penuh

pertimbangan, informasi alternatif banyak dikumpulkan, dan evaluasi alternatif pun

dilakukan namun lebih cenderung loyal di kemudian hari dalam hal mereka terpuaskan.

Informasi alternatif tidak banyak dikumpulkan dari kehadiran keterlibatan sementara atau

dengan kata lain apa yang ada di hadapan itulah yang akan mereka beli. Keterlibatan

sementara dapat berangsur menjadi keterlibatan permanen bila ternyata pembeliannya

yang tiba-tiba tersebut memenuhi kebutuhan dan keingianannya yang telah lama

tersimpan konsumen. Pendek kata, semakin permanen keterlibatan konsumen, maka

semakin sukar konsumen untuk memutuskan pembeliannya dalam hal pembelian pertama

kali dilakukan.

Dalam kehidupan sehari-hari konsumen membuat sejumlah keputusan pembelian,

hal inilah yang harus diteliti oleh pelaku usaha bagaimana pengambilan keputusan

pembelian konsumen secara mendetail, pertanyaan kunci bagi pemasar adalah:

Bagaimana konsumen menanggapi usaha pemasaran yang mungkin digunakan oleh

pemasar?pelaku usaha yang benar-benar mengerti bagaimana reaksi konsumen terhadap

Page 10: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

barang/jasa yang ditawarkan.

Menurut Kotler (2000;194), tugas untuk memahami konsumen tidaklah mudah.

Sedangkan salah satu tujuan pemasaran adalah untuk memahami serta mempengaruhi

kesediaan konsumen untuk memilih barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan

kepasar. Hal ini berarti bahwa sangat penting bagi perusahaan untuk memahami

pembelian mengapa dan bagaimana konsumen menetapkan suatu produk. Konsep

pemasaran modern masa kini sangat relevan jika orientasi diarahkan kepada pelanggan.

Hal ini diperlukan karena semakin pesatnya persaingan antar perusahaan, kemajuan

teknologi dan semakin globalnya pemasaran.

Menurut Risyanto dan Ihalauw (2005:9) perilaku konsumen merupakan studi

tentang bagaimana pembuat keputusan baik individu maupun kelompok atau pun

organisasi membuat keputusan-keputusan beli atau melakukan transaksi pembelian suatu

produk dan mengkonsumsinya.

Sedangkan menurut Kotler & armstrong (2001;200-201) faktor-faktor yang

mempengaruhi konsumen adalah faktor budaya, sosial, pribadi, dan faktor psikologis.

yang dalam interaksinya dapat mempengaruhi prilaku konsumen baik secara individu

mapun kelompok.

Dengan mempelajari hal-hal perilaku konsumen dalam mendasari pengambilan

keputusan pembelian tersebut, setiap perusahaan dapat memahami prilaku konsumen

serta mempelajari peluang yang akan dapat diraih sehingga dapat menetapkan pasar

sasaran yang tepat bagi perusahaan. Dalam hal mengetahui factor-faktor apa saja yang

mempengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian, maka perusahaan perlu untuk

memahami prilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian secara

mendalam.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah : Faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan konsumen dalam

pembelian mobil pada CV. Sentral Motor Banjarmasin

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Page 11: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi pertimbangan

konsumen dalam pembelian mobil CV. Sentral Motor Banjarmasin di

Banjarmasin.

b. Untuk dapat berguna atau bermanfaat bagi pihak manajemen perusahaan (CV.

Sentral Motor Banjarmasin) dalam menentukan berbagai kebijakan dalam

pemasaran.

c. Menjadi bahan acuan dalam perkembangan penjualan serta pemasaran mobil

bagi perusahaan yang akan datang.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun Mmanfaat penelitian ini adalah :

a. Sebagai sarana dan media untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan

sebagai bahan literature untuk menambah wacana baru bagi dunia akademis

b. Sebagai sarana untuk memperoleh informasi yang tepat dan akurat serta

strategi dalam mempengaruhi dan mengetahui pengambilan keputusan oleh

konsumen yang dilihat dari prilaku pembelian konsumen.

c. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam hal menambah pelanggan

yang potensial.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemasaran ( Marketing )

Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan bisnis yang berbeda dengan

kegiatan bisnis lainnya. Pada kegiatan pemasaran para manajer berurusan dengan

konsumen, baik konsumen intern perusahaan maupun konsumen ekstern perusahaan.

Para manajer dituntut untuk dapat memahami konsumen, dengan demikian para

manajer dapat menyediakan produk atau jasa yang sesuai dengan keinginan

konsumen. Tidak hanya sampai di situ saja, para manajer harus mampu menciptakan

komunikasi yang efektif dengan konsumennya sehubungan dengan produk atau jasa

Page 12: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

yang dihasilkan oleh perusahaan yang dipimpinnya. Selain itu, para manajer harus

mampu menggerakkan perusahaannya untuk mengantarkan produk atau jasa sampai

dinikmati oleh konsumen. Tujuan akhir dari semua kegiatan itu agar tercipta

kepuasan konsumen, yaitu seluruh komponen yang terlibat dengan kegiatan bisnis

perusahaan, sehingga kegiatan tersebut dapat menguntungkan perusahaan dan

stakeholder-nya.

2.1.1 Pengertian Pemasaran

Nenek moyang manusia melakukan pertukaran barang atau jasa (barter)

untuk memenuhi kebutuhan mereka pada saat itu. Jalur sutra, yang terbentang mulai

dari Cina, India, Timur Tengah, sampai ke Eropa ( Venetia di Itali ) merupakan jalur

perdagangan dunia yang terkenal pada tempo dulu. Pada saat ini seluruh kegiatan

tersebut kita kenal sebagai kegiatan pemasaran. Kotler dan Armstrong ( 6: 2001 ),

mengemukakan definisi pemasaran sebagai berikut:

“Marketing as social and managerial process whereby individuals and

groups obtain what they need and want through creating and exchanging

products and value with others.”

Pemasaran sebagai proses sosial dan manajerial dimana setiap individu

atau kelompok bisa mendapatkan kebutuhan dan keinginan melalui kegiatan

menghasilkan dan melakukan pertukaran produk dan nilai dengan pihak lain.

Kinnear, Bernhardt, Krentler (6:2003), mendefinisikan pemasaran

sebagai berikut:

“Marketing is the process of planning and executing the conception,

pricing, promotion, and distribution of ideas, goods and services to create

exchanges that satisfy individual and organizational objectives.”

Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan pelaksanaan keputusan

sebuah konsep, menetapkan harga, melakukan promosi, dan mendistribusikan ide-ide,

barang-barang, dan jasa-jasa untuk menciptakan pertukaran yang dapat memuaskan

tujuan individu atau tujuan organisasi.

Dari kedua definisi di atas dapat penulis simpulkan bahwa pemasaran

merupakan suatu proses sosial dan manajerial (perencanaan dan pelaksanaan) dalam

Page 13: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

konsep, menetapkan harga, melakukan promosi, dan mendistribusikan ide-ide,

barang-barang, dan jasa-jasa untuk menciptakan pertukaran yang dapat memuaskan

kebutuhan dan keinginan setiap komponen yang terkait dalam kegiatan bisnis

perusahaan (baik individu maupun kelompok), agar tujuan akhir yang

menguntungkan perusahaan tercapai.

2.1.2.Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Bauran pemasaran tersebut terdiri dari 4P (Product, Price, Place, dan

Promotion):

1. Product / Produk

Menurut Kotler (597:2001), yang dimaksud dengan produk adalah

sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dibeli,

digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan.

Yang dimaksud dengan produk adalah objek fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan

gagasan.

2. Price / Harga

Menurut Kotler (559:2001), yang dimaksud dengan harga adalah jumlah

uang yang harus dibebankan atas suatu produk atau jasa. Secara lebih luas, harga

adalah jumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau

menggunakan produk atau jasa tersebut. Harga merupakan hal penentu yang utama

dalam pilihan pembeli.

3. Place / Saluran Distribusi

Menurut Kotler (6:2001), yang dimaksud dengan saluran distribusi adalah

seperangkat atau sekelompok organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam

proses yang memungkinkan suatu produk atau jasa tersedia bagi penggunaan atau

konsumsi oleg konsumen atau pengguna industrial.

4. Promotion / Promosi

Menurut Kotler (105: 2001), pemasaran modern tidak hanya memerlukan

pengembangan produk yang baik, pebetapan harga yang menarik, dan membuatnya

tersedai bagi konsumen sasaran, tetapi juga harus bisa mengadakan komunikasi

dengan konsumen-konsumennya. Mengadakan komunikasi dengan konsumen

Page 14: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

tentang, produk yang dibuat, harga yang ditetapkan, dan saluran distribusi yang

disediakan oleh perusahaan inilah yang disebut dengan promosi.

2.2 Keputusan Pembelian Konsumen

Keputusan pembelian menurut Engel (2000) terdiri dari beberapa langkah

yaitu Pengenalan kebutuhan, Pencarian Informasi, Evaluasi Alternatif, Pembelian,

Hasil.

2.2.1 Pengenalan Kebutuhan

Menurut Engel ( 31: 2000 ), pada tahap ini, konsumen mempresepsikan

perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan situasi aktual yang memadai untuk

membangkitkan dan mengaktifkan proses keputusan.

Pada tahap ini konsumen merasakan kondisi aktual yang berbeda dengan

keadaan yang diinginkan, hal ini membuat konsumen mengenali kebutuhannya.

Misalkan; Pada saat mobilitas konsumen sangat tinggi, konsumen mulai mengenali

kebutuhannya akan telepon genggam.

2.2.2 Pencarian Informasi

Menurut Engel ( 31: 2000 ), pada tahap ini, konsumen mencari informasi

yang disimpan di dalam ingatan (pencarian internal) atau mendapatkan informasi

yang relevan dengan keputusan dari lingkungan (pencarian eksternal).

Setelah mengenali kebutuhannya, konsumen mencari informasi yang

berkaitan dengan pemenuhan kebutuhannya. Informasi yang didapat dari dirinya

sendiri, seperti; pengalaman pribadi dan ingatan konsumen akan sesuatu hal yang

relevan dengan kebutuhannya, disebut dengan pencarian internal. Sedangkan yang

dimaksud dengan pencarian eksternal adalah ketika konsumen mencari informasi dari

lingkungannya, seperti; iklan, pengalaman kawan dekatnya, pendapat masyarakat, dll.

2.3.3 Evaluasi Alternatif

Menurut Engel ( 31: 2000), pada tahap ini, konsumen mengevaluasi

pilihan berkenaan dengan manfaat yang diharapkan dan menyempitkan pilihan

hingga alternatif yang dipilih.

Pencarian internal dan eksternal yang diperoleh konsumen kemudian

dievaluasi, hingga ke arah yang sesuai dengan harapan konsumen dalam memuaskan

Page 15: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

kebutuhannya. Setelah itu konsumen menyempitkan pilihan hingga ke alternatif yang

akan dipilih.

2.2.4 Pembelian

Menurut Engel ( 32: 2000) pada tahap pembelian, konsumen memperoleh

alternatif yang dipilih atau pengganti yang dapat diterima bila perlu. Evaluasi yang

telah dilakukan membawa konsumen untuk melakukan pembelian. Jika ia mengalami

kegagalan untuk melakukan pembelian produk/ jasa yang diinginkannya (alternatif

yang dipilih), konsumen melakukan pembelian ke alternatif lain atau alternatif

pengganti yang masih dapat diterima.

2.2.5 Hasil

Menurut Engel ( 32: 2000), pada tahap ini, konsumen mengevaluasi

apakah alternatif yang dipilih memenuhi kebutuhan dan harapan segera sesudah

digunakan.

Setelah mengkonsumsi alternatif yang dipilih, konsumen kembali

melakukan evaluasi terhadap barang/ jasa yang dikonsumsinya. Jika kinerja barang/

jasa yang digunakannya telah sesuai dengan harapannya, maka konsumen tersebut

akan merasa puas. Begitu pula sebaliknya, jika kinerja barang/ jasa yang

digunakannya tidak sesuai dengan harapannya, maka konsumen tersebut akan merasa

tidak puas. Pada tahap ini, kita bisa melihat Keputusan pembelian sangat dipengaruhi

oleh beberapa faktor, yaitu : pendirian orang lain, risiko, tindakan pasca pembelian

konsumen dan tindakan pasca pembelian di pihak perusahaan.

Untuk meraih keberhasilan, pemasar harus melihat lebih jauh bermacam-

macam faktor yang mempengaruhi pembeli dan mengembangkan pemahaman

mengenai begaimana konsumen melakukan keputusan pembelian. Secara khusus,

pemasar mengidentifikasikan siapa yang membuat keputusan pembelian, jenis-jenis

keputusan pembelian, dan langkah-langkah dalam proses pembelian.

Proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan

melibatkan berbagai pihak, sesuai dengan peran masing-masing. Peran yang

dilakukan tersebut adalah:

Page 16: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

1. Initiator, adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang

tertentu;

2. Influencer, adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan

pembelian. Informasi mengenai kriteria yang diberikan akan

dipertimbangkan baik secara sengaja atau tidak;

3. Decider, adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa

yang akan dibeli, bagaimana membelinya;

4. Buyer, adalah individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya;

5. User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli.

(http://digilib.itb.ca.id/peminatan-manajemen-pemasaran.htm).

Adapun langkah-langkah konsumen dalam melakukan proses

pengambilan keputusan pembelian, yaitu :

Gambar 2.1 : Proses Pengambilan Keputusan Pembeli (Kotler dan

Amstrong,2001 : 222)

Tahap-tahap proses keputusan Pembelian

a. Pengenalan masalah atau Kebutuhan

Tahap pertama proses keputusan pembelian dimana konsumen

mengenali permasalahan atau kebutuhan. Pemasar perlu

mengidentifikasikan keadaan yang memicu kebutuhan tertentu. Dengan

mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat

mengidentifikasikan rangsangan yang paling sering membangkitkan minat

akan suatu kategori produk. Pemasar kemudian dapat mengembangkan

strategi pemasaran yang memicu minat konsumen.

b. Pencarian Informasi

Tahap proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen

tergerak untuk mencari info tambahan, konsumen mungkin sekedar

Pengenalan Kebutuhan

Pencarian Informasi

Pengevaluasian Alternatif

Perilaku setelah

Pembelian

Keputusan Pembelian

Page 17: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

mengingatkan perhatian atau mungkin pula menari info secara aktif.

c. Pengevaluasian Alternatif

Tahap proses keputusan pembelian dimana konsumen menggunakan

info untuk mengevaluasi berbagai merek alternatif di dalam serangkaian

pilihan.

d. Keputusan Pembelian

Tahap proses keputusan dimana konsumen secara aktual melakukan

pembelian produk.

e. Perilaku setelah Pembelian

Tahap proses keputusan pembelian konsumen melakukan tindakan lebih

lanjut setelah pembelian berdasarkan pada keputusan ketidak-puasan

mereka.

2.3 Perilaku Konsumen

Ada beberapa konsep pemasaran yang dapat dianut oleh para manajer

dalam melakukan pengembangan strategi untuk mencapai tujuan pemasaran. Salah

satu konsepnya yang paling kontemporer adalah konsep yang berorientasi konsumen.

Para manajer dalam perusahaan yang mengaunut konsep ini berusaha menghasilkan

apa yang diinginkan oleh konsumennya. Tugas utama dari para manajernya adalah

(1)menentukan keinginan , kebutuhan, dan harapan konsumen yang menjadi target

marketnya, dan (2)menentukan bentuk perusahaan sehingga barang dan jasa dapat

tersalurkan hingga ke tangan konsumen dengan lebih efektif dan lebih efesien

dibanding dengan perusahaan pesaing. Penekanan yang primer dalam orientasi ini

adalah riset konsumen, pengembangan produk, promosi, dan seluruh bauran

pemasaran lain yang sama pentingnya. ( Encyclopedia Of Professional Management

Volume 1, 211 )

Orientasi konsumen ini sangatlah erat kaitannya dengan pemahaman

tentang perilaku konsumen. Dalam menjalani aktivitas bisnis,

mengetahui dinamika perilaku konsumen merupakan tugas yang sangat penting,

apalagi dalam kondisi perkembangan teknologi yang sangat pesat. Dalam

menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan perilaku konsumen para

Page 18: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

manajer harus memandang perilaku konsumen dengan sudut pandang yang lebih

dinamis, karena perilaku konsumen akan berubah secara dinamis dari waktu ke

waktu. Para manajer harus mampu mengantisipasi segala bentuk perubahan yang

terjadi pada konsumennya, dengan demikian para manajer tersebut dapat dengan

cepat mengantisipasi keinginan konsumen. Jika keinginan konsumen dapat dipenuhi

oleh perusahaan, maka keuntungan akan berada pada seluruh stakeholder perusahaan

tersebut. ( Encyclopedia of Professional Management Volume 1, 211 )

Memahami dan mengetahui dinamika perilaku konsumen merupakan

tugas yang sangat penting, apalagi dalam kondisi perkembangan teknologi yang

sangat pesat. Dalam menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan perilaku

konsumen para manajer harus memandang perilaku konsumen dengan sudut pandang

yang lebih dinamis. Karena perilaku konsumen akan berubah secara dinamis dari

waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan segala bidang. Para manajer harus

mampu mengantisipasi segala bentuk perubahan yang terjadi pada konsumennya,

dengan demikian para manajer tersebut dapat dengan cepat mengantisipasi keinginan

konsumen. Jika keinginan konsumen dapat dipenuhi oleh perusahaan, maka

keuntungan akan berada pada seluruh stakeholder perusahaan tersebut.

( Encyclopedia of Professional Management Volume 1, 211 )

2.3.1 Pentingnya Perilaku Konsumen

Pemahaman tentang perilaku konsumen dalam pemasaran merupakan

suatu hal yang penting. Seperti dikemukakan oleh Sutisna ( 4: 2003), bahwa ada dua

alasan utama tentang pentingnya perilaku konsumen, yaitu:

Page 19: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

1. Konsumen sebagai titik sentral perhatian pemasaran. Mempelajari apa

yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen pada saat ini merupakan hal

yang sangat penting. Memahami konsumen akan menuntut pemasar pada

kebijakan pemasaran yang tepat dan efesien.

2. Perkembangan perdagangan pada saat ini menunjukkan bahwa lebih

banyak produk yang ditawarkan daripada permintaan. Kelebihan

penawaran ini menyebabkan banyak produk yang tidak terjual atau tidak

dikonsumsi oleh konsumen, sehingga merugikan perusahaan. Karena itu,

perilaku konsumen diharapkan perusahaan memiliki daya saing yang lebih

kuat dibanding perusahaan lain.

Selain dua alasan di atas, mempelajari perilaku konsumen

memberikan beberapa manfaat. Menurut Mowen (1995), dalam buku

Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran ( 5: 2003 ) karangan

Sutisna, manfaat yang bisa diperoleh dalam memahami perilaku konsumen

sebagai berikut:

1. Membantu para manajer dalam mengambil keputusannya.

2. Memberikan pengetahuan kepada peneliti pemasaran dengan dasar

pengetahuan analisis konsumen.

3. Membantu legislator dan regulator dalam menciptakan hukum dan

peraturan yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan barang dan jasa.

4. Membantu konsumen dalam pembuatan keputusan pembelian yang lebih

baik.

2.3.2 Pengertian Perilaku Konsumen

Dalam bukunya yang berjudul Consumer Behavior, Solomon

(2004) mengungkapkan definisi perilaku konsumen sebagai

berikut:“Consumer behavior covers a lot of ground: It is the study of the

processes involved when individuals or group select, purchases, use, or

dispose of products, services, ideas, or experiences to satisfy needs and

desires.”( Solomon: 7 )

Page 20: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

Perilaku Konsumen mencakup beberapa sudut pandang: Perilaku

Konsumen adalah sebuah studi mengenai proses-proses yang terlibat ketika

induvidu atau kelompok memilih, membeli, menggunakan, atau membuang

suatu produk, jasa, ide-ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan

keinginan.

Del I. Hawkins berserta kawan-kawannya ( 7: 2004 ), mengemukakan

definisi Perilaku Konsumen sebagai berikut:

“The field of consumer behaviour is the study of individuals, groups, or

organizations and the processes they use to select, secure, use, and dispose

of products, services, experiences, or ideas to satisfy needs and the

impacts that these processes have on the consumer and society”

Ruang lingkup perilaku konsumen adalah sebuah studi mengenai

individu, kelompok, atau perusahaan dan proses yang mereka gunakan dalam

memilih, melindungi, menggunakan, dan membuang sebuah produk, jasa,

ataupun gagasan-gagasan dalam rangka memuaskan kebutuhan dan pengaruh

hal-hal tersebut terhadap konsumen dan masyarakat luas.

2.3.3 Model Perilaku Konsumen

Menurut Sutisna (5: 2003), kerangka berpikir dari pembahasan

perilaku konsumen bertujuan untuk mengetahui dan memahami berbagai

aspek yang ada pada konsumen, yang akan digunakan dalam menyusun

strategi yang pemasaran yang berhasil. Henry Assael (1992), dalam buku

Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran ( 5: 2003 ) karangan

Sutisna, menggambarkan model perilaku konsumen seperti pada gambar 2.2

Model Perilaku Konsumen.

Page 21: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

Gambar 2.2 Model Perilaku Konsumen

Sumber: Sutisna ( 5: 2003 )

Gambar 2.2 Model Perilaku Konsumen menunjukkan adanya interaksi

antara pemasar dengan konsumennya. Komponen pusat dari model ini

adalah pembuatan keputusan konsumen yang dipengaruhi oleh pribadi

konsumen, lingkungan konsumen, dan penerapan perilaku konsumen

terhadap strategi pemasaran. Dalam pembuatan keputusan tersebut

konsumen melalui proses merasakan dan mengevaluasi informasi merek

produk, mempertimbangkan bagaimana alternatif merek dapat memenuhi

kebutuhan konsumen, dan pada akhirnya memutuskan merek apa yang

akan dibeli.

Konsumen Individu

Pengaruh – Pengaruh

LIngkungan

Tanggapan Konsumen

Pembuatan Keputusan Konsumen

Penerapan dari Prilaku

Konsumen Pada Strategi

Pemasaran

Page 22: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

TIGA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN

KONSUMEN

(1). Konsumen Individu

Pilihan merek dipengaruhi oleh ;

(1). Kebutuhan konsumen,

(2). Persepsi atas karakteristik merek, dan

(3).Sikap kearah pilihan. Sebagai tambahan, pilihan merek

dipengaruhi oleh demografi konsumen, gaya hidup, dan

karakteristik personalia.

(2). Pengaruh Lingkungan

Lingkungan pembelian konsumen ditunjukkan oleh

(1). Budaya (Norma kemasyarakatan, pengaruh kedaerahan atau

kesukuan),

(2). Kelas sosial (keluasan grup sosial ekonomi atas harta milik

konsumen),

(3). Grup tata muka (teman, anggota keluarga, dan grup

referensi) dan

(4). Faktor menentukan yang situasional ( situasi dimana produk

dibeli seperti keluarga yang menggunakan mobil dan

kalangan usaha).

(3). Marketing strategy

Merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya

dalam memberitahu dan mempengaruhi konsumen. Variabel-variabelnya

adalah

(1). Barang,

(2). Harga,

(3). Periklanan dan

(4).Distribusi yang mendorong konsumen dalam proses

pengambilan keputusan.

Page 23: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

Pemasar harus mengumpulkan informasi dari konsumen untuk

evaluasi kesempatan utama pemasaran dalam pengembangan pemasaran.

Penelitian pemasaran memberikan informasi kepada organisasi

pemasaran mengenai kebutuhan konsumen, persepsi tentang

karakteristik merek, dan sikap terhadap pilihan merek. Strategi

pemasaran kemudian dikembangkan dan diarahkan kepada konsumen.

Ketika konsumen telah mengambil keputusan kemudian evaluasi

pembelian masa lalu, digambarkan sebagai umpan balik kepada

konsumen individu. Selama evaluasi, konsumen akan belajar dari

pengalaman dan pola pengumpulan informasi mungkin berubah,

evaluasi merek, dan pemilihan merek. Pengalamn konsumsi secara

langsung akan berpengaruh apakah konsumen akan membeli merek yang

sama lagi.

Panah umpan balik mengarah kembali kepada organisasi

pemasaran. Pemasar akan mengiikuti rensponsi konsumen dalam bentuk

saham pasar dan data penjualan. Tetapi informasi ini tidak menceritakan

kepada pemasar tentang mengapa konsumen membeli atau informasi

tentang kekuatan dan kelemahan dari merek pemasar secara relatif

terhadap saingan. Karena itu penelitian pemasaran diperlukan pada tahap

ini untuk menentukan reaksi konsumen terhadap merek dan

kecenderungan pembelian dimasa yang akan datang. Informasi ini

mengarahkan pada manajemen untuk merumuskan kembali strategi

pemasaran kearah pemenuhan kebutuhan konsumen yang lebih baik.

Menurut Kotler dan Amstrong (2001;196), bahwa perilaku

pembelian konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, faktor

budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis.

Page 24: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

L

Gambar 2.1 : Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian

(Kotler dan Amstrong, 2001:197)

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, menurut

Kotler (2001;197-218), yaitu :

1. Faktor Budaya.

Pada setiap kelompok masyarakat pasti memiliki budaya, dimana

budaya tersebut bisa digunakan sebagai aturan, kebiasaan dan ciri

khas dari suatu kelompok masyarakat. Faktor dari budaya adalah

terdiri dari :

a. Budaya.

Budaya adalah susunan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan

perilaku yang dipelajari dari anggota suatu masyarakat, keluarga

dan institusi lainnya.. Setiap kebudayaan secara berangsur-angsur

menghasilkan acuan-acuan perilaku sosial yang unik.

Kebudayaan adalah kompleks, yang mencakup pengetahuan,

kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain

kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang

BUDAYA

Budaya

 

Subkebudayaan

 

Kelas sosial

SOSIAL

Kelompok Acuan

Keluarga

 

Peran dan status

PRIBADI Siklus Hidup Pekerjaan

Kondisi ekonomi

Gaya hidup

Kepribadian dan konsep diri

PSIKOLOGIS

Motivasi

Persepsi

Pembelajaran

Keyakinan dan sikap

PEMBELIAN

Page 25: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Menurut

Lamb, hair, dan MeDaniel (2001;202) budaya merupakan

karakter yang penting dari suatu sosial yang membedakannya

dari kelompok kultur yang lainnya. Dengan kata lain,

kebudayaan mencakup kesemuanya yang didapatkan atau

dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan

, ini merupakan faktor penentu yang sangat dasar dari perilaku

konsumen.

b. Subkebudayaan.

Subkebudayaan adalah setiap kebudayaan yang mengandung

subkebudayaan yang lebih kecil, atau sekelompok orang-orang

yang mempunyai sistem nilai  yang sama berdasarkan

pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Subkebudayaan

meliputi kewarganegaraan, agama, kelompok ras, dan daerah

geografis. Subkebudayaan disini dapat diartikan sebagai sistem

nilai yang fungsinya adalah mendorong dan membimbing

masyarakatnya menjawab tantangan yang mereka hadapi

sepanjang masa. Sistem nilai tersebut merupakan ciri identitas

sebuah kelompok masyarakat budaya.

c. Kelas sosial

Kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif

permanen dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya memiliki

nilai, kepentingan dan perilaku yang serupa. Ukuran atau kriteria

biasanya dipakai untuk menggolong-golongkan anggota-anggota

masyarakat ke dalam kelas-kelas tertentu ialah, kekayaan,

kekuasaan, kehormatan, dan ilmu pengetahuan. Menurut

Mangkunegara (2002:47) kelas sosial dapat dikategorikan

sebagai berikut, yaitu :

1) Kelas sosial golongan atas memiliki kecenderungan membeli

barang-barang yang mahal, membeli pada toko yang

berkualitas dan lengkap, konservatif dalam konsumsinya,

Page 26: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

barang-barang yang dibeli cenderung untuk dapat menjadi

warisan bagi keluarganya..

2) Kelas sosial golongan menengah cenderung membeli barang

untuk menampakkan kekayaannya, membeli barang dengan

jumlah yang banyak dan kualitasnya cukup memadai, dan

cenderung membeli barang yang mahal dengan sistem kredit.

3) Kelas sosial golongan rendah cenderung membeli barang

dengan mementingkan kuantitas daripada kualitasnya. Pada

umumnya membeli barang untuk kebutuhan sehari-hari,

memanfaatkan penjualan barang-barang yang diobral atau

penjualan dengan harga promosi.

2. Faktor Sosial

Perilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor sosial antara

lain :

a. Kelompok Acuan

Perilaku konsumen umumnya di pengaruhi oleh individu yang

lainnya, individu yang mempengaruhi tersebut dapat dimasukan

sebagai kelompok primer yang terdiri atas kelompok terdekat

dari individu tersebut misal keluarga, teman dan tetangga.

Sedangkan kelompok kedua adalah kelompok sekunder yang

mempunyai interaksi yang lebih formal  dan memiliki sedikit

interaksi. Kelompok sekunder meliputi kelompok keagamaan,

serikat buruh dan asosiasi profesional. Menurut Kelompok acuan

berfunsi sebagai titik banding/referensi langsung (tatap muka)

atau tidak langsung yang membentuk sikap maupun perilaku

seseorang. Kelompok acuan mempengaruhi seseorang dalam

tiga hal, yaitu menghadapkan seseorang pada perilaku dan gaya

hidup baru, perilaku dan konsep pribadi seseorang, dan

menciptakan tekanan untuk mematuhi apa yang mungkin

mempengaruhi pilihan produk dan merek aktual seseorang.

Page 27: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

b. Keluarga

Menurut Mangkunegara (2002:49), keluarga dapat didefinisikan

sebagai suatu unit masyarakat yang terkecil yang perilkunya

sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan

keputusan membeli. Anggota keluarga sangat mempengaruhi

dalam pengambilan keputusan pembelian terhadap individu,

keluarga mempunyai peran yang sangat penting, dimana setiap

anggota keluarga saling mempengaruhi. Peranan setiap anggota

dalam membeli berbeda-beda menurut macam barang tertentu

yang dibelinya. Setiap anggota keluarga memiliki selera dan

keinginan yang berbeda. Keluarga, ini akan membentuk sebuah

referensi yang sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen .

Peran suami dan istri dalam penelitian sangat bervariasi sesuai

kategori produk / jasa yang dibeli. Dalam mengalisis perilaku

konsumen, faktor keluarga dapat berperan sebagai berikut, yaitu :

1) Siapa pengambil inisiatif, yaitu siapa yang mempunyai

inisiatif membeli, tetapi tidak melakukan proses pembelian.

2) Siapa pemberi pengaruh, yaitu siapa yang mempengaruhi

keputusan membeli.

3) Siapa yang melakukan pembelian, yaitu siapa yang

menentukan keputusan apa yang dibeli, bagaimana cara

membelinya, kapan ddan dimana tempat membeli.

4) Siapa yang melakukan pembelian, yaitu siapa di antara

keluarga yang akan melakukan proses pembelian.

5) Pemakai, yaitu siapa yang akan menggunakan produk yang

dibeli.

c. Peran dan Status

Dalam kehidupan bermasyarakat, peran dan status selalu

mengikuti perjalanan setiap individu. Peran dan status seorang

individu dalam kelompok tertentu misalnya keluarga sangat

mempengaruhi individu tersebut dalam perilaku pembelian.

Page 28: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

Peran dan status, ini akan menentukan posisi seseorang dalam

suatu kelompok. Setiap peranan membawa status yang

mencerminkan harga diri menurut masyarakat sekitarnya.

Disamping itu orang cenderung memilih produk yang

mengkomunikasikan peran dalam masyarakat.

3. Faktor Pribadi

Dalam perilaku pembelian faktor pribadi juga mempengaruhi

seorang individu. Faktor tersebut terdiri dari :

a. Umur dan Tahap Siklus Hidup

Dalam kehidupan, perjalanan usia tidak dapat dihindarkan.

Dengan berjalanan usia maka juga terjadi perubahan pola

konsumsi untuk masing-masing usia. Umur dan tahapan dalam

siklus hidup, ini akan menentukan selera seseorang terhadap

produk / jasa.

b. Pekerjaan

Pekerjaan juga dapat mempengaruhi seorang individu dalam

perilaku konsumsinya, misalnya seorang pekerja kasar maka

cenderung akan membeli pakaian untuk pekerjaan kasar,

sedangkan pekerja kantoran akan cenderung untuk membeli

stelan kemeja atau jas.

c. Situasi Ekonomi

Dalam perilaku pembelian sedikit banyak juga dipengaruhi oleh

situasi ekonomi, dengan berubahnya situasi ekonomi, maka

biasanya akan merubah perilaku konsumen dalam melakukan

pembelian. Keadaan ekonomi, yaitu terdiri dari pendapatan yang

dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya),

tabungan dan hartanya, kemampuan untuk meminjam.

d. Gaya Hidup

Individu dengan latar belakang gaya hidup yang berbeda,

memiliki kecenderungan dalam berbeda pula dalam perilaku

pembeliannya. Gaya hidup dapat dipengaruhi oleh keluarga,

Page 29: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

situasi, pekerjaan, hobi dan masih banyak lagi lainnya. Gaya

hidup adalah pola kehidupan seseorang seperti yang

diperlihatkannya dalam kegiatan, minat, dan pendapat-

pendapatnya. Gaya hidup ini menggambarkan seseorang secara

keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkungan, disamping itu

juga dapat mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang,

misalnya kepribadian. Riset gaya hidup mengukur perbuatan-

perbuatan orang dalam hubungannya dengan, yaitu kegiatan,

minat, pendapat mereka, dan ciri demografis dasar tertentu.

e. Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian dapat mempengaruhi perilaku pembelian.

Kepribadiaan adalah karateristik psikologis unik seseorang yang

menghasilkan tanggapan-tanggapan yang relatif konsisten dan

menetap terhadap lingkungannya. Kepribadian biasanya

dijelaskan dengan menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan

diri, dominasi, ketaatan, kemampuan bersosialisasi, daya tahan,

dan kemampuan beradaptasi. Menurut Edward (2002:161), yang

berkaitan dengan keperibadian adalah konsep diri (citra pribadi)

seseorang, yaitu gambaran yang dipunyai seseorang tentang

dirinya sendiri..

4. Faktor Psikologis

Pilihan-pilihan seseorang dalam melakukan pembelian dipengaruhi

juga oleh faktor psikologis yaitu : 

a. Motivasi

Motivasi individu merupakan faktor yang terpenting dalam

memulai dan mengatur kegiatan-kegiatannya. Kegiatan yang

serasi dengan motif-motif seseorang adalah menyenangkan dan

mendatangkan kepuasan sedang kegiatan lain dapat saja

menjengkelkan atau menimbulkan frustasi. Seorang individu

dalam kehidupan bermasyarakat juga memerlukan motivasi

untuk menjalani hidupnya, motivasi sendiri juga dapat

Page 30: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

mempengaruhi seeorang individu dalam melakukan pembelian.

Motivasi ini pula yang membangun seseorang untuk melakukan

perilaku pembelian. Motivasi adalah suatu kebutuhan yang

secara cukup dirangsang untuk membuat seseorang mencari

keputusan atas kebutuhannya.

b. Persepsi

Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan

menginterprestasikan informasi untuk membentuk suatu

gambaran yang berarti mengenai dunia. Orang yang sudah

mempunyai motivasi untuk bertindak akan dipengaruhi

persepsinya pada situasi dan kondisi yang sedang dihadapi.

Menurut Edward (2002:161) Persepsi adalah bagaimana pembeli

memahami dirinya sendiri dan produk yang dia beli. Para

pembeli melihat dirinya sendiri maupun produk-produk yang

mereka beli dalam rangkaian citra. Citra-citra ini adalah kesan-

kesaan resmi yang bertempat tinggal, baik disadari atau tidak,

dalam ingatan-ingatan para individu sehubungan dengan subyek-

subyek tertentu. Acuan-acuan perilaku beli dipengaruhi oleh citra

yang dipunyai konsumen tentang berbagai produk, merek-merek

khusus, perusahaan, toko, pengecer, dan tentang diri mereka

sendiri.

c. Pembelajaran

Pembelajaran adalah perubahan pada perilaku individu yang

muncul dari pengalaman. Dalam melakukan tindakan seorang

individu tidak lepas dari pembelajaran, perubahan perilaku

individu dalam pembelian juga dipengaruhi oleh pengalaman dan

pembelajaran dari pembelian sebelumnya. Menurut Lamb, Hair,

MeDaniel (2001;231) pembelajaran (learning) adalah proses

penciptaan perubahan perilaku melalui pengalaman dan latihan.

Menurut Sunarto (dalam jurnal Ario;2001) proses pembelajaran

berlangsung melalui  drive (dorongan), stimulus (rangsangan),

Page 31: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

cues (petunjuk), response (tanggapan) dan reinforcement

(penguatan).

d. Keyakinan dan Sikap

Kepercayaan/keyakinan ini akan membentuk citra produk dan

merek, serta orang akan bertindak berdasarkan citra tersebut.

Sedangkan sikap akan mengarahkan seseorang untuk berperilaku

yang relatif konsisten terhadap objek-objek yang sama.

Keyakinan (belief) adalah pemikiran deskriftif seseorang

mengenai sesuatu. Sedangkan sikap (attitude) adalah evaluasi,

perasaan, dan kecenderungan seseorang terhadap suatu obyek

atau gagasan. Seorang pemasar biasanya memperhatikan

keyakinan konsumennya akan produknya, seringkali seorang

pemasar harus merubah iklannya untuk membentuk keyakinan

seorang individu dalam pemilihan suatu produk. Dalam

hubungannya dengan perilaku konsumen, keyakinan dan sikap

sangat berpengaruh dalam menentukan suatu produk, merek, dan

pelayanan. Keyakinan dan sikap konsumen terhadap suatu

produkatau merek dapat diubah melalui komunikasi yang

persuasif dan pemberian informasi yang efektif kepada

konsumen. Dengan demikian konsumen dapat membeli produk

atau merek baru, atau produk yang ada pada toko itu sendiri.

Adapun beberapa teori perilaku konsumen adalah sebagai

berikut:

1. Teori Ekonomi Mikro. Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen

akan berusaha memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan

berupaya meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk apabila

memperoleh kepuasan dari produk yang telah dikonsumsinya, di

mana kepuasan ini sebanding atau lebih besar dengan marginal

utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk beberapa

produk yang lain;

Page 32: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

2. Teori Psikologis. Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor

psikologis individu yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan

lingkungan. Bidang psikologis ini sangat kompleks dalam

menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental tidak dapat

diamati secara langsung;

3. Teori Antropologis. Teori ini juga menekankan perilaku pembelian

dari suatu kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas,

seperti kebudayaan, kelas-kelas sosial dan sebagainya.

(http//www.azuar.tripod. com.)

Jadi, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah

tindakan-tindakan individu yang langsung terlibat dalam usaha untuk

mendapatkan, menggunakan dan mengkonsumsi barang dana jasa

ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan

menentukan tindakan tersebut.

2.4 Tinjauan Empiris

Penyajian penelitian empiris dalam laporan penelitian faktor-

faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam pembelian mobil di

Banjarmasin disini disajikan dalam bentuk matrik.

Nama Peneliti

& Tahun

Judul Penelitian Tinjauan

Penelitian

Alat

Analisis

Hasil

Penelitian

Benyamin

Parubak

(2000)

Faktor-faktor

yang

dipertimbangka

n konsumen

dalam

pembelian kain

donggala di

Kotamadya

Palu

(1)Faktor

budaya,

ekonomi, dan

psikologis, (2)

faktor gaya

hidup (3)

faktor mutu,

(4) faktor

promosi (5)

Analisis

faktor dan

Analisis

regresi

linier

berganda

Faktor

eksternal

(budaya,

ekonomi, dan

psikologis)

dan faktor

internal

(persepsi dan

sikap)

Page 33: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

faktor

referensi (6)

faktor harga

(7)faktor

produk pada

keputusan

pembelian

mempunyai

pengaruh yang

positif

terhadap

keputusan

konsumen

Ashfi

Khairany

(2002)

Analisis Faktor

Eksternal,

Internal Yang

Berhubungan

Dengan

Pengambilan

Keputusan

Konsumen

Dalam

Pembelian

Kaktus (Studi

kasus di Desa

Sidomulyo Kec.

Batu Kota Batu)

Faktor

Eksternal,

Internal,

Terhadap

Keputusan

Pembelian

Kaktus

Analisis

faktor dan

Analisis

regresi

linier

berganda

faktor

dominan yang

terlibat dalam

pengambilan

keputusan

kaktus adalah

faktor atribut

harga

Ardinal Muhamad

(2005)

Analisis Faktor

Lingkungan

Terhadap

Keputusan

Pembelian

Telepon

Genggam

Dikalangan

Mahasiswa

Faktor

Lingkungan ;

Budaya,keluar

ga,pengaruh

pribadi,situasi

,kelas social

terhadap

keputusan

Analisis

factor,dan

regresi

linear

berganda

FakTor

Lingkungan

budaya,keluar

ga,pengaruh

pribadi,situasi,

kelas social

berpengaruh

kepada

keputusan

Page 34: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

Universitas

Widyatama

Bandung

pembelian pembelian

konsumen

2.5 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.2 : Kerangka pemikiran

2.6 Hipotesis

Adapun yang menjadi hipotesis (dugaan sementara) dalam

penelitian ini adalah :

HA : Diduga faktor sosial dan faktor pribadi dipertimbangkan oleh

konsumen dalam pembelian mobil CV. Sentral Motor CV.

Sentral Motor Banjarmasin.

Ho : Diduga faktor sosial dan faktor pribadi tidak dipertimbangkan

oleh konsumen dalam pembelian mobil CV. Sentral Motor

Banjarmasin.

HA : Diduga faktor pribadi menjadi faktor yang dominan

dipertimbangkan oleh konsumen dalam pembelian mobil CV.

Sentral Motor Banjarmasin.

Ho : Diduga faktor pribadi tidak menjadi faktor yang dominan

dipertimbangkan oleh konsumen dalam pembelian mobil CV.

Sentral Motor Banjarmasin.

Factor Sosial

Factor Pribadi

Keputusan pembelian

Page 35: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian yang berjudul “Faktor-Faktor yang

dipertimbangkan Konsumen dalam Pembelian mobil pada CV. Sentral

Motor Banjarmasin. Menggunakan pendekatan positivisme yaitu dimana

objek penelitian memiliki keteraturan yang naturalistik, empiris, dan

behavioralistik.

3.2 Tipe Penelitian

Pada penelitian ini, penulis menggunakan tipe yang bersifat

eksplanatory. Penelitian eksplanatory yaitu suatu penelitian yang mengkaji

hubungan antar variabel satu dengan variabel atau faktor-faktor yang lain

dengan menguji hipotesis yang di ajukan.

3.3 Lokasi Penelitian Dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di kota Banjarmasin, terhadap pembeli atau

konsumen pemakai mobil . Lamanya penelitian ini adalah 1 bulan.

3.4 Populasi dan Sampel

Sugiyono ( 55: 2005 ) mengemukakan definisi populasi sebagai

berikut:

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang telah

menggunakan mobil ataupun yang akan membeli mobil, Peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada dalam populasi, oleh karena itu

ditariklah beberapa sampel.

Page 36: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

Sugiyono ( 56: 2005 ) mengemukakan definisi sampel sebagai

berikut:

“Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut.”

Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan teknik simple

random sampling, yakni sampel diambil secara acak tanpa memperhatikan

strata yang ada dalam populasi. Populasi dianggap homogen.

Besarnya sampel dalam pewnelitian ini sebanyak 50 responden

dari berbagai golongan dan berbagai usia pengguna mobil di Banjarmasin.

3.5 Teknik Penggumpulan Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung diperoleh oleh peneliti

dari sumber pertama. Data primer yang diperoleh dengan cara kuesioner.

Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data dengan menggunakan

seperangkat pertanyaan yang diajukan kepada responden untuk

memperoleh data yang diinginkan. Teknik pengumpulan data kuesioner

dalam penelitian ini penulis gunakan sebagai masukan atau input

variabel yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian mobil.

Pengambilan data ini dilakukan dengan jalan menyebarkan kuesioner

pada pemakai/pembeli mobil di Banjarmasin

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung

oleh peneliti. Data sekunder yang di dapat yaitu data penjualan serta

produk yang di jual di CV. Sentral Motor, data jumlah industri di

provinsi Kalimantan Selatan, dan data jumlah pariwisata yang datang ke

Provinsi Kalimantan Selatan.

3.6 Variabel Penelitian

Page 37: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

Variabel penelitian ini bersifat multivariat yaitu kelompok acuan,

keluarga, peran dan status, usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, kondisi

ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri dan keputusan pembelian.

Pengembangan instrumen faktor-faktor yang

dipertimbangkan konsumen dalam pembelian mobil Pada CV.

Sentral Motor Banjarmasin, dilihat dari faktor perilaku pembelian

konsumen, yaitu :

Faktor Indikator/Variabel Nomor Item Angket 1. Sosial  

Kelompok acuan 4. Pengaruh dari orang / kelompok lain

Keluarga 5. Pengaruh dari keluargaPeran dan status 6. Sesuai dengan peran dan

statusnya2. Pribadi

 

 

 

Usia & Tahap siklus hidup

7. Perubahan dalam hidup dari segi usia dan status dirinya

Pekerjaan 8. Tuntutan dari jenis pekerjaanKondisi ekonomi 9. Pendapatan tiap bulanGaya hidup 10.Gaya hidup dalam

berkendaraKepribadian dan konsep diri

11. Memakai mobil sesuai dengan citra pribadinya

3.6.1 Definisi Operasional Variabel

Keputusan pembelian adalah proses dimana individu atau

kelompok menetapkan suatu barang ataupun jasa yang akan dibeli

untuk memenuhi kebutuhannya.

Faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam pembelian

mobil, yaitu : .

1. Faktor Sosial

a. Kelompok acuan (X4) adalah kelompok yang mempunyai

pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap perilaku

seseorang. Kelompok acuan ini dapat diukur dari besarnya

pertimbangan dari kelompok atau orang lain dalam

pengambilan keputusan pembelian mobil oleh konsumen.

Page 38: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

b. Keluarga (X5) adalah organisasi yang sangat berperan

penting dalam perilaku pembelian seseorang. Indikator ini

dapat diukur dari besarnya pertimbangan dari keluarga dalam

pengambilan keputusan pembelian mobil oleh konsumen.

c. Peran dan status (X6) adalah posisi ataupun kedudukan

seseorang dalam tiap-tiap kelompok yang berpengaruh

terhadap perilaku pembelian dirinya sendiri. Indikator ini

dapat diukur dari besarnya pertimbangan dari konsumennya

sendiri dalam pengambilan keputusan pembelian mobil yang

dipengaruhi oleh peran dan statusnya dimasyarakat.

2. Faktor Pribadi

a. Usia dan tahap siklus (X7) hidup adalah pertambahan usia

dan perubahan siklus kehidupannya yang akhirnya

berpengaruh terhadap perilaku pembeliannya.

Indikator/variabel ini dapat diukur dari besarnya

pertimbangan dari konsumennya sendiri dalam pengambilan

keputusan pembelian mobil, dimana keputusan itu

dipengaruhi oleh usia dan perubahan dalam kehidupannya.

b Pekerjaan (X8). Indikator ini terkait dengan jenis pekerjaan

konsumen apakah memerlukan mobil dalam bekerja .

c Keadaan ekonomi (X9). Indikator ini diukur dari sejumlah

dana yang diterima konsumen setiap bulan. Maksudnya disini

harga dari mobil itu sendiri masih terjangkau oleh dana yang

didapat oleh konsumen setiap bulannya.

d Gaya hidup (X10) adalah suatu perilaku yang ingin

menghubungkan tepat tidaknya menggunakan mobil dengan

gaya hidup orang ataupun konsumen yang bersangkutan..

e Kepribadian dan konsep diri (X11) adalah karakteristik

psikologis yang dimiliki oleh seseorang dan gambaran yang

dipunyai seseorang tentang dirinya sendiri yang memberikan

pengaruh terhadap perilaku pembeliannya. Indikator ini

Page 39: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

diukur dari konsep pribadi yang dapat dihubungkan dengan

attribut tertentu dari pilihan produk.

3.7 Validitas dan Reliabilitas

3.7.1 Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya

instrumen pengukuran. Dimana instrumen dikatakan valid apabila dapat

mengukur apa yang semestinya diukur atau mampu mengukur apa yang

ingin dicari secara tepat. Valid tidaknya suatu instrumen dapat dilihat

dari nilai koefisien korelasi antara skor item dengan skor totalnya pada

taraf signifikan 5%, item-item yang tidak berkorelasi secara signifikan

dinyatakan gugur. Dalam kaitannya dengan besarnya angka korelasi ini,

Saifuddin Azwar (2003:159) menyebutkan bahwa koefisien validitas

yang tidak begitu tinggi, katakanlah berada di sekitar 0,5 sudah dapat

diterima dan dianggap memuaskan. Namun apabila koefisien validitas

ini kurang dari 0,3 maka dianggap tidak memuaskan. Jadi dapat

disimpulkan bahwa item dari suatu variabel dikatakan valid jika

mempunyai koefisien ≥ 0,30 (Saifuddin Azwar, 2003:159). Berikut

model matematisnya

r = n ∑ ХҮ – ( ∑ Х ) ( ∑Ү )

√ { n ∑ Х ² - ( ∑ Х ) ² } { n ∑Ү ² - ( ∑Ү ) ² }

Keterangan :

r  = Keofisien korelasi

∑ Х = Jumlah skor variabel X

∑Ү      = Jumlah skor variabel Y

∑ ХҮ = Jumlah skor

∑ Х ² = Jumlah skor kuadrat variabel X

Page 40: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

∑Ү ² = Jumlah skor kuadrat variabel Y

n = Jumlah responden

Oleh karena data yang diambil merupakan data primer, maka

terlebih dahulu perlu dilakukan uji validitas butir. Dengan mengambil

sampel 10 responden, maka hasil pengujian validitas sebagai berikut :

Tabel 3.1

Hasil Uji Validitas

(Pra Penelitian)

SOSIAL SIGNIFIKAN TOTAL SKOR ITEM

1. Kelompok Acuan (X4)

2. Keluarga (X5)

3. Peran & Status (X6)

0,714

0,841

0,839

0,714

0,841

0,839

PRIBADI

1. Usia & Tahap S.H (X7)

2. Pekerjaan (X8)

3. Keadaan Ekonomi (X9)

4. Gaya Hidup (X10)

5. K & Konsep Diri (X11)

0,929

0,882

0,905

0,786

0,795

0,929

0,882

0,905

0,786

0,795

Perhitungan koefisien korelasi menunjukkan bahwa 15 item yang

diteliti menghasilkan koefisien korelasi antara 0,714 hingga 0,996,

sedangkan (r tabel = 0,707 pada taraf signifikan α = 5%). Dengan

demikian seluruh  r hitung lebih besar daripada r tabel yang berarti

seluruh butir pada instrumen dinyatakan valid.

Page 41: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

3.7.2 Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu

alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Untuk mengetahui

apakah alat ukur reliable atau tidak, diuji dengan menggunakan metode

Alpha Cronbach. Suatu penelitian dikatakan reliabel apabila alpha lebih

besar atau sama dengan 0,6 (Widayat dalam jurnal Ario;2001). Berikut

model matematisnya :

a = K ( 1 - ∑ δ ² Хi )

K1 δ ² Х

Keterangan :

a = Koefisien validitas

δ = Alpha

K  = Jumlah pecahan

∑ δ ² Хi   = Total dari varian masing-masing pecahan

δ ² Х = Varian dari total skor

Dengan mengambil sampel 10 responden, maka hasil pengujian

reliabilitas sebagai berikut :

Tabel 3.2

Hasil Uji Reliabilitas

(Pra Penelitian)

FAKTOR ALPHA STANDAR ITEM ALPHA

SOSIAL (F2) 0,7163 0,7188

PRIBADI (F3) 0,8306 0,7844

Untuk mengukur kehandalan suatu instrumen digunakan koefisien

Alpha Crombach, dengan hasil perhitungan 4 (empat) kelompok faktor

yang diamati diperoleh alpha terkecil 0,7163. Sementara untuk

keseluruhan item pada masing-masing kelompok dinyatakan handal

apabila alpha lebih besar atau sama dengan α = 0,60 (Widayat dalam

Page 42: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

jurnal Ario;2001). Hasil perhitungan menunjukkan angka di atas 0,60

yang berarti bahwa data yang diperoleh dapat dipercaya konsistensinya. 

3.8 Teknik Pengumpulan Skor

Data yang dihasilkan dikumpulkan kemudian dianalisa secara

kuantitatif. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan

konsumen dalam pembelian mobil pada VC. Sentral Motor Banjarmasin,

maka diukur dengan skala Likert. Dalam Skala Likert digunakan 5 katagori

penilaian yang masing-masing katagori tersebut akan dikualifikasikan

dengan memberi katagori bobot penilaian.

Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat ditentukan klasifikasi

pengukuran sebagai berikut :

Tabel 3.3

Klasifikasi Pengukuran

Klasifikasi Skors

Sangat Setuju

Setuju

Netral

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

3.9 Teknik Analisa Data

Page 43: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

3.9.1 Analisis Faktor

Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis

yang dikemukakan di muka adalah analisis faktor.

Menurut Malholtra (dalam jurnal Ario, 2001), analisis faktor

adalah merupakan sekelompok atau serangkaian prosedur untuk

mengurangi dan meringkas data. Model matematisnya :

XI = Ai1F1 + Ai2F2 + Ai3F3 + … + Aim Fm + ViUi

Keterangan :

XI = variabel standar ke-i

Aij = koefisien loading dari variabel i pada faktor umum j.

F = faktor umum

Vi = koefisien standartized loading dari variabel i pada faktor khusus i.

Ui = faktor khusus bagi variabel i.

m = jumlah dari faktor umum.

Sedangkan faktor-faktor umum dapat dinyatakan sebagai berikut :

Fi = Wi1X1 + Wi1X2 + … + WikXk

Dimana :

Fi = estimasi faktor loading ke-i.

Wi = bobot atau koefisien nilai faktor.

k = jumlah variabel

Tahap-tahap dalam analisis faktor sebagai berikut :

1. Menguji ketepatan dari Analisis Faktor. Ini dapat dilakukan dengan

Uji Bartlett dan melihat KMO-nya

2. Penentuan Jumlah Faktor, yaitu dengan melihat Eigen Value dan

Persentase Komulatif Variance-nya.

3. Rotasi Faktor, yaitu untuk memudahkan interpretasi dan metode

yang digunakan adalah metode varimax.

4. Interpretasi Faktor

Page 44: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

Selanjutnya untuk pengolahan data baik secara descriptive maupun pengujian statistik inferensial akan dibantu dengan menggunakan software SPSS 13.0 for Windows

BAB IV

GAMBARAN UMUM

4.1 Sejarah Perusahaan

Perusahaan CV. Sentral Motor Banjarmasin adalah merupakan

perusahaan yang bergerak pada bidang yang melayani penjualan dan

pembelian mobil baru maupun bekas.. Pimpinan perusahaan ini adalah

Bapak H.Mujahidin S.E, beliau lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Negri

di Banjarmasin, setelah beliau lulus, beliau melanjutkan pendidikan ke

Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi di Jakarta. Sejak tahun 1999 beliau

menggantikan ayahnya untuk mengelola usaha di bidang jual beli/tukar

tambah cash/kredit mobil yang dulunya tidak diberi nama.

Tempat usahanya sudah satu kali berpindah, pertama-tama

dirumah beliau sendiri yaitu tepatnya di jln. Pramuka Km. 6, setelah

usahanya di nilai sudah agak maju kemudian pindah ke jln. Ahmad Yani

Km. 4,5 . Setelah maju usahanya, beliau menunaikan ibadah haji Tanah Suci

Mekkah. Setelah beliau kembali ke Banjarmasin dan meneruskan usaha

ayahnya pada bidang jual beli mobil tersebut. Jumlah tenaga kerja pada

waktu itu untuk hanya di kerjakan oleh beliau sendiri di bantu dengan

kerabat dekat saja.

Kemudian pada ahkir tahun 1999 tepatnya tanggal 3 Desember

1999 yang awal-awal berdirinya usaha beliau tersebut belum diberi nama

Page 45: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

kemudian diberi nama dengan nama Sentral motor tetapi masih belum

berbentuk CV. Oleh karena majunya usaha ini beliau mulai menambah

tenaga kerja sehingga menjadi 12 orang, serta memilih seorang wakil yaitu

Bapak Yuliadi, dengan bagian tata usaha sebanyak 9 orang dan bagian

bengkel sebanyak 3 orang tenaga kerja. Kemudian menambah lagi tenaga

kerja sebanyak 8 orang sehingga jumlah pegawai keseluruhan berjumlah 20

orang. Dengan dibantu pegawai sebanyak inilah beliau berusaha bekerja

dengan giat dan ulet untuk memajukan usahanya.

Sejak tahun 2003 diberilah penamaan perusahaan tersebut

menjadi CV. Sentral Motor Banjarmasin, yang bergerak pada bidang :

1. Pengadaan mobil bekas maupun yang baru

2. Peralatan dan perlengkapan mobil.

3. Cleaning service, belencing control juga pencucian.

4. Bengkel.

Perusahaan memperoleh modal sendiri dan juga mendapat

bantuan dari pemerintah melalui pinjaman dari Bank. Perusahaan CV.

Sentral Motor Banjarmasin ini awal-awalnya tanpa akte notaris, kemudian

pada tahun 2003 di sahkan dengan Akte Notaris No.23 pada tanggal 18

Maret 2003di Banjarmasin, seiring dengan berubahnya perusahaan tersebut

menjadi CV. Yang di buat oleh notaris Bertha Suriati Ihalauw Halim, SH

dengan bentuk perusahaan komanditer atau CV.

Page 46: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

Dengan adanya Akte Notaris ini kemudian dilengkapi dengan

Surat Izin Usaha Perdagangan Nomor 103/1803/PM/IIX/2003. Dalam

menjalankan usahanya perusahaan ini mempunyai dua fungsi yakni :

1. Fungsi Produksi yaitu dengan bekerja sama dengan

perusahaan mobil yang ada di Banjarmasin maupun yang berda di luar

Banjarmasin seperti Jakarta .

2. Fungsi tempat yaitu membeli/menerima dari para pengusaha

yang tidak mempunyai badan hukum perusahaan sendiri.

Dengan kedua fungsi tersebut di atas perusahaan CV. Sentral

Motor Banjarmasin mempunyai dampak yang baik bagi masyarakat, dunia

usaha dan juga pemerintah. Dampak tersebut pertama adalah menciptakan

lapangan kerja baru sehingga dalam perkembangannya dapat turut serta

mengurangi pengangguran, kedua membantu memasarkan mobil yang akan

di jual oleh pemiliknya.

4.2 Struktur Organisasi

Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerjasama untuk

mencapai tujuan tertentu. Sedangkan struktur organisasi adalah gambaran

skematis tentang hubungan-hubungan kerjasama dari orang-orang yang

terdapat dalam struktur tersebut dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.

Dalam sebuah perusahaan struktur organisasi merupakan suatu

hal yang penting dan harus dimiliki dengan tujuan agar kegiatan dalam

perusahaan tersebut dapat berjalan lancar sesuai dengan bidang dan

Page 47: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

keahliannya masing-masing, serta tanggung jawab dari prosedur yang ada

pada perusahaan tersebut.

Perusahaan CV. Sentral Motor Banjarmasin dalam menjalankan

usahanya mengunakan Sistem Organisasi Garis. Sistem Organisasi Garis

adalah dimana suatu tanggung jawab dan arus kekuasaan berjalan secara

garis lurus, yaitu tangung jawab dari pekerja atau karyawan dari tingkat

yang paling bawah ke tingkat paling atas, sedangkan arus kekuasaan

mangalir dari atasan menuju kebawahan yang semuanya menurut garis

lurus.

Adapun struktur organisasi Perusahaan CV. Sentral Motor

Banjarmasin ini, serta beberapa jabatan struktural dari CV. Sentral Motor

Banjarmasin ini dapat kita lihat sebagai berikut :

Wakil Direktur

Bagian Administrasi & Keuangan

Bagian Gudang/Bengk

Bagian Penjualan

Bagian Pembelian

Direktur

Resepsionis I

Tata Usaha &

Personalia

Kasir I

Bagian Penerimaa

nn

Bagian Perbaikan

Perawatan

Resepsionis II

Page 48: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

Data struktur CV. Sentral Motor BanjarmasinSumber : CV. Sentral Motor Banjarmasin

Gambar 4.1 : Struktur Organisasi Pada CV. Sentral Motor Banjarmasin

Pembagian tugas dari masing-masing bagian yang terdapat pada

perusahaan CV. Sentral Motor Banjarmasin, yaitu :

1. Direktur/Pimpinan

a. Penanggung jawab kebijaksanaann perusahaan, baik ke dalam dan ke

luar perusahaan.

b. Menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan akhir dalam

memecahkan masalah perusahaan.

c. Membuat perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengawasan atas jalannya perusahaan.

d. Mengangkat, memberhentikan, mempromosikan para karyawan

perusahaan.

2. Wakil Direktur/Pimpinan

Wakil Direktur/Pimpinan bertugas menggantikan direktur/pimpinan,

apabila direktur/pimpinan tidak ditempat atau di luar lingkungan kerja.

3. Bagian Penjualan

a. Mengarahkan, membimbing, menkoordinasikan serta mengawasi

kegiatan promosi yang dilakukan.

Promosi Kasir II

Akuntansi

Gudang

Page 49: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

b. Mengetahui semua penjualan dan biaya promosi.

c. Membuat laporan penjualan.

4. Bagian Pembelian

a. Mengarahkan, membimbing, menkoordinasikan serta mengawasi

semua kegiatan pembelian dari mobil bekas maupun baru yang

layak pakai, konveksi dan juga segala keperluan yang dibutuhkan

perusahaan.

b. Mengetahui semua pengeluaran dan biaya pembelian.

c. Membuat laporan pembelian.

d. Membina hubungan kerja dengan para pemasok bahan seperpart

mobil, bahan-bahan yang diperlukan dan keperluan perusahaan

lainnya.

e. Menyiapkan order pembelian.

f. Merencanakan dan melaksanakan pembelian secara teratur bila ada

pemesanan.

5. Bagian Administrasi dan Keuangan

a. Menyangkut anggaran belanja perusahaan dan pembelian barang

produksi, gaji dan sebagainya.

b. Mengatur pembelanjaan perusahaan dan mengawasi semua

penerimaan yang baik melalui kas maupun dari bank.

c. Mengatur dan mengawasi tata persuratan dan administrasi umum.

Page 50: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

d. Membuat laporan keuangan perusahaan setiap bulan.

e. Membuat laporan tahunan tentang kemajuan perusahaan dan laporan

rugi/laba perusahaan berserta neracanya.

Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan dibantu oleh 4 (empat) seksi,

yaitu :

1. Tata Usaha dan Personalia

a. Mengarahkan, membimbing, menkoordinasikan serta mengawasi

kegiatan peneriamaan pembianaan karyawan.

b. Mengetahui semua pengeluaran biaya pada bagian personalia.

c. Membuat data personalia.

d. Menerima dan menyeleksi karyawan

e. Melatih dan mendidik karyawan.

2. Kasir I dan kasir II

a. Membayar gaji/upah para karyawan baik mingguan maupun

bulanan.

b. Membayar pembelian barang/bahan baku keperluan produksi

seperti bahan seperpart, peralatan dan sebagainya.

c. Menerima penyimpanan dan pemasukan uang dari hasil

penjualan produksi.

d. Mencatat seluruh pengeluaran dan penerimaan uang dalam bukti

pembayaran.

3. Akuntansi

Page 51: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

a. Mencatat dalam daftar seluruh pengeluaran maupun penerimaan

yang diserahkan oleh kasir.

b. Membuat dan melaporkan posisi keuangan setiap hari.

6. Bagian Bengkel

a. Mengadakan perbaikan serta perawatan

b. Mencatat jumlah mobil yang diperbaiki

c. Membuat laporan perbaikan untuk disarahkan kepada bagian

gudang

d. Membuat permintaan pengadaan barang/bahan baku seperpart yang

diperlukan

7. Bagian Gudang

a. Mencatat klasifikasi barang/bahan baku

b. Mencatat mutasi keluar dan masuk barang

c. Menyortir barang/bahan baku.

d. Membuat laporan penerimaan barang

4.3 Bahan dan Peralatan

Pada tiap perusahaan untuk berjalan dengan lancarnya

perusahaan diperlukan bahan/seperpart dan peralatan yang hampir semua

merupakan suatu bahan pokok untuk perusahaan. Perusahaan CV. menjual

jenis mobil sebagai berikut :

1. Mobil yang dijual bermacam merek dan kondisi baru maupun second,

yaitu :

Honda / semua varians Daihatsu /semua varians

Page 52: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

Toyota /semua varians

Isuzu / semua varians

Suzuki / semua varians

Mitsubishi / semua varian

Merek lain

2. peralatan bengkel seperti obeng-obeng, kunci pas dari yang paling kecil

sampai yang paling besar.

3. Peralatan kantor, seperti pensil, gunting, penggaris dan lain-lain yang

mendukung

4.4 Proses Produksi

Proses produksi dalam perusahaan ini biasanya hanya

mengandalkan dari orang-orang yang ingin menjual atau membeli mobil

secara cepat dikarenakan proses transaksi lebih praktis dan efesien. Dan juga

bagaimana hasil perbaikan yang dilakukan oleh bagian perbaikan dengan

kata lain bagian bengkel.

4.5 Visi dan Misi Perusahaan

Visi dari CV. Sentral Motor Banjarmasin adalah menjadi

perusahaan mobil yang dapat memberikan kepuasan layanan yang baik

kepada para pelanggan atau konsumen dan nilai serta harga yang lebih dapat

di jangkau oleh masyarakat,

Sedangkan misi dari CV. Sentral Motor adalah bisa

menpermudah masyarakat memperoleh mobil dengan harga yang murah dan

juga dapat dijangkau oleh semua lapisan.

Page 53: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

4.6 Lokasi Perusahaan

CV. Sentral Motor berlokasi di Jl. Jend. A. Yani Km 5

Banjarmasin, telepon (0511) 3274468, 3274469.

4.7 Pemasaran

Memasarkan barang yang telah dihasilkan tidaklah mudah dapat

berhasil begitu saja. Memasarkan mobil ini perusahaan dengan

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menentukan lokasi penjualan

Dengan memilih tempat yang strategis untuk memasarkan.

2. Waktu yang tepat

Untuk mencapai target maka harus waktunya harus disesuaikan dengan

saat yang tepat pula dan agar tidak terjadi pemborosan waktu yang

berlarut-larut.

3. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab

Pembagian kerja yang disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian

masing-masing.

4. Pelaksanaan tindakan yang terperinci dan terarah merupakan

satuan program yang tersusun sebelum pelaksanaan dimulai.

5. Komunikasi dan informasi yang lengkap dapat menunjang

dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat. Selain daripada itu

perusahaan juga menggunakan Sistem Informasi Pasar (SIP).

Sistem Informasi Pasar sangat berguna sebagai cara yang paling

praktis utnuk memperoleh data, sehingga sangat memudahkan

Page 54: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

mengetahui segala hal yang mengganggu kegiatan kelancaran pemasaran

mobil dapat diambil keputusan penyelesaiannya dengan lebih efektif dan

efisien. Saluran distribusi yang digunakan CV. Sentral Motor

Banjarmasin ini adalah secara langsung kepada konsumen, konsumen

datang sendiri kepada perusahaan, melalui telepon dan pesanan-pesanan

melalui perantara.

Perusahaan juga melakukan promosi melalui pemasangan iklan-

iklan (melalui surat kabar, radio, internet dan sebagainya), pajangan etalase

(window display) agar terlihat oleh calon konsumen atau pembeli, melalui

pameran-pameran seperti pameran pembangunan, pameran industri dan lain-

lain, melalui show room dengan mengadakan pertunjukan dimana

ruangannya telah diatur sedemikian rupa dan dapat dilihat oleh masyarakat

umum , serta melalui pembungkusan dan hadiah-hadiah untuk menarik

perhatian konsumen dengan membuat merek barang-barang yang di jual,

simbol dan tulisan yang maksudnya membujuk, mempengaruhi dan

memberikan informasi kepada konsumen.

Oleh sebab itu, hasil penjualan yang dilakukan oleh perusahaan

ini selalu meningkat dari tahun ke tahun dengan pesat.

4.8 Tenaga Kerja dan Jam kerja

Tenaga kerja atau sering disebut dengan karyawn pada

perusahaan mempunyai unsur penting dalam pengendalian produksi,

menentukan berhasil tidaknya suatu proses produksi tergantung dari

kemampuan kerja dan kesungguhan kerja dari karyawan tersebut.

Page 55: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

Sangat pentingnya bagi perusahaan tentang kemampuan dan

kesungguhan kerja, sehingga dalam memberikan kebijaksanaan yang

nantinya memberikan umpan balik dalam bekerja bagi tenaga kerja.

Klasifikasi tenaga kerja tersebut dengan fungsi yang berbeda pula

:

1. Tenaga kerja Administrasi

Mereka mengelola administrasi, organisasi dan manajemen perusahaan.

Mereka diangkat dan diberhentikan oleh pimpinan perusahaan. Mereka

memperoleh gaji per bulan.

2. Tenaga Kerja Lepas

Mereka mengerjakan proses produksi, tetapi khusus menyirang dan tidak

mempunyai keterikatan langsung dengan perusahaan. Mereka adalah

masyarakat yang berada di rumah masing-masing, mereka mendapat

upah per meter dari kain yang mereka hasilkan.

3. Tenaga Kerja Penjualan

Mereka yang mengatur pengiriman barang-barang yang masuk dan yang

keluar dari perusahaan. Mereka meneriman gaji per bulan.

Jam kerja perusahaan sesuai dengan peraturan pemerintah

tentang jam kerja yang diperbolehkan. Perusahaan menetapkan jam kerja

sebagai berikut :

1. Pagi : 09.00 – 12.00 Wita

2. Istirahat : 12.00 – 13.00 Wita

3. Siang : 13.00 – 17.00 Wita

Page 56: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

Jam kerja ini berlaku setiap hari kerja, tidak terkecuali pada hari

libur. Dari jam kerja ini perusahaan menetapkan upah yang berbeda dari tiap

unit pekerjaan produksi tersebut.

4.9 Profile Konsumen

Dengan dibagikannya kuesioner pada 50 responden pada CV.

Sentral Motor Banjarmasin, maka diperoleh karakteristik responden, yaitu :

1.Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin F Persentase %

1. Laki – laki 40 80 %

2. Perempuan 10 20%

Total 50 100 %

Dari tabel 4.1, dapat diketahui bahwa konsumen dengan jenis

kelamin laki-laki sebanyak 40 orang atau dengan persentase sebanyak 80

%. Sedangkan perempuan dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 10

orang atau 20 %. Dengan ini, berarti responden mayoritas berjenis

kelamin laki - laki.

Page 57: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

2. Pendidikan Terakhir

Tabel 4.2

Pendidikan Terakhir

No Pendidikan Terakhir F Persentase %

1. SMA 10 20 %

2. Diploma 3 18 36 %

3. S1 20 40%

4. S2 2 4%

Total 50 100 %

Pendidikan terakhir para responden lulusan SMA sebanyak 10

orang atau dengan persentase sebanyak 20 %, untuk lulusan Diploma 3

sebanyak 18 orang atau 36 %, untuk S1 sebanyak 20 orang atau 40 %,

sedangkan S2 sebanyak 2 orang atau 4 %.

3. Usia

Tabel 4.3

Page 58: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

Usia Responden

No Usia F Persentase %

1. Di bawah 20 Tahun 0 0 %

2. 20 - 25 Tahun 5 10 %

3. 26 – 35 Tahun 20 40 %

4. 36 – 40 Tahun 15 30 %

5. 40 Tahun Ke atas 10 20 %

Total 50 100 %

Dari data responden yang didapat, maka responden di bawah 20

tahun sebanyak 0 %, responden 20 sampai 25 tahun ada 5 orang atau 10

%, responden yang berusia 26 sampai 35 tahun sebanyak 20 orang

dengan persentase 40 %, usia 36 hingga 40 tahun sebanyak 15 responden

atau 30%, sedangkan respoden berusia di atas 40 tahun sebanyak 10

orang atau 20 %.

5. Jenis Pekerjaan

Tabel 4.4

Jenis Pekerjaan

No Jenis Pekerjaan F Persentase %

Page 59: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

1. PNS 15 30 %

2. Pegawai Swasta 10 20%

3. Wiraswasta 20 40 %

4. Pelajar/Mahasiswa 0 0 %

5. Lain-lain 5 10 %

Total 50 100 %

Dari tabel di atas terlihat bahwa responden dengan pekerjaan

sebagai PNS sebanyak 15 orang atau dengan persentase sebanyak 30 %,

pegawai swasta 10 orang atau 20 %, wiraswasta 20 responden atau 40

%, pelajar/mahasiswa 0 %, sedangkan lain-lain sebanyak 5 orang atau

persentasenya sebanyak 10 %.

6. Pendapatan Perbulan

Tabel 4.5

Pendapatan Perbulan

No Pendapatan Perbulan F Persentase %

1. Di bawah Rp. 2.000.000,- 5 10 %

2. Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000 ,- 9 18 %

Page 60: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

3. Rp. 3.000.000 – Rp. 4.000.000 ,- 11 22 %

4. Rp. 4.000.000 – Rp. 5.000.000 ,- 10 20 %

5. Di atas Rp. 5.000.000 ,- 15 30 %

Total 50 100 %

Dari tabel 4.6 di atas terlihat bahwa responden yang berpendapatan di bawah Rp.

2.000.000,- dan berpendapatan diantara Rp. 2.000.000,- sampai Rp. 3.000.000,-

sebanyak 9 orang atau 18 %, responden dengan gaji perbulan berkisaran antara

Rp. 3.000.000,- sampai Rp. 4.000.000,- ada 11 orang atau 22 %, dan Rp.

4.000.000,- sampai Rp. 5.000.000,- ada 10 responden atau 20 %, sedangkan

responden yang berpendapatan di atas Rp. 5.000.000,- sebanyak 15 atau dengan

persentase sebanyak 30 % responden.

BAB V

PEMBAHASAN

.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskrptif diperlukan untuk mendukung analisis

kuantitatif dan memberikan gambaran mengenai variabel-variabel yang ada

dalam faktor-faktor. Variabel pada faktor sosial, variabelnya adalah

kelompok acuan, keluarga dan peran dan status, dan pada faktor pribadi

Page 61: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

adalah ; usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya

hidup dan keperibadian dan konsep diri. Dari tiap variabel tersebut akan

disajikan dalam distribusi frekunsi menurut item yang ada.

Dari deskriptif frekuensi diketahui nilai skor masing-masing item

dan rata-rata skor masing-masing variabel. Adapun dasar interprestsi skor

item dalam variabel penelitian adalah sebagaimana digambarkan pada tabel

berikut.

Tabel 5.1

Dasar Interprestsi Skor Item dalam Variabel Penelitian

Klasifikasi SkorsSangat Setuju Sekali

SetujuNetral

Tidak SetujuSangat Tidak Setuju

54321

Hasil dari skor masing-masing item secara keseluruhan variabel

penelitian disajikan dalam lampiran. Dari lampiran tersebut dibuat frekuensi

untuk tiap-tiap variabel penelitian seperti berikut ini :

1. Faktor Sosial

Tabel 5.2

Deskriptif Frekuensi Faktor Sosial

N

o

Variabe

l

Peneliti

an

Item F

To

t

Skor

SSS S N TS STS

F % F % F % F % F %

1 Kelomp Pengaruh

Page 62: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

ok

Acuan

dari

kelompok

lain

50 6 15 1

5

37,

5

6 1

5

1

1

27,5 2 5

2 Keluarg

a

Pengaruh

dari

keluarga

50 4 10 1

2

30 8 2

0

1

4

35 2 5

3 Peran

dan

Status

Sesuai

dengan

peran

status

50 1

3

32,

5

1

5

37,

5

8 2

0

4 10 0 0

Sumber : Data Primer diolah (2008)

Pada variabel kelompok acuan dapat diketahui, bahwa sebanyak

21 orang atau 52,5 % konsumen setuju dan sangat setuju sekali jika

mereka membeli kain sasirangan di Citra Sasirangan, karena pengaruh

dari orang lain atau kelompok lain. Pada variabel keluarga sebanyak 16

orang atau 40 % konsumen setuju dan sangat setuju, namun 40 % nya

lagi konsumen menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju dan 8

orang menjawab netral. Hal ini berarti bahwa para konsumen membeli

kain sasirangan bukan karena pengaruh dari keluarga, melainkan ada

pengaruh dari orang atau kelompok lain. Sedangkan pada variabel peran

dan status para konsumen yang menjawab setuju dan sangat setuju

sekali, bahwa meraka membeli kain sasirangan di Citra Sasirangan

sebanyak 28 orang atau 70 %.

2. Faktor Pribadi

Tabel 5.3

Deskriptif Frekuensi Faktor Pribadi

Page 63: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

N

o

Variabel

Penelitian

Item F

To

t

Skor

SSS S N TS STS

F % F % F % F % F %

1 Usia &

Tahap

Siklus

Hidup

Perubahan

dalam hidup

baik dari

segi usia

dan status

dirinya

50 9 22,5 2

2

55 4 10 3 7,

5

2 5

2 Pekerjaan Tuntutan

dari jenis

pekerjaan

50 1

3

32,

5

1

6

40 5 12,5 6 1

5

0 0

3 Keadaan

Ekonomi

Pendapatan

tiap bulan

50 1

5

37,

5

1

3

32,

5

6 15 5 12,

5

1 2,5

4. Gaya

Hidup

Gaya hidup

dalam

berpakaian

50 6 15 1

3

32,

5

1

2

30 8 2

0

1 2,5

5. Kepribadi

an &

Konsep

Diri

Motifnya

sesuai

dengan citra

pribadinya

50 8 20 2

2

55 5 12,

5

3 7,5 2 5

Sumber : Data Primer diolah (2008)

Dari tabel di atas, pada variabel usia dan tahap siklus hidup, 31

orang atau 77,5 % konsumen menjawab setuju dan sangat setuju sekali.

Jadi, kesimpulannya mayoritas karayawan setuju dengan adanya

perubahan dalam hidup mereka, baik dari segi usia maupun status dari

diri meraka ketika mereka memutuskan untuk melakukan pembelian

kain sasirangan di Citra Sasirangan. Pada variabel pekerjaan sebanyak

Page 64: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

29 orang atau 72,5 % menjawab setuju dan sangat setuju sekali. Jadi,

kesimpulannya mayoritas konsumen di Citra Sasirangan setuju bahwa

meraka membeli kain sasirangan karena tuntutan pekerjaan meraka.

Pada variabel keadaan ekonomi 28 orang atau 70 % manjawab sangat

setuju sekali dan setuju. Jadi, kesimpulannya konsumen Citra Sasirangan

setuju bahwa kain sasirangan yang dijual di Citra Sasirangan masih

terjangkau bagi para konsumen Citra Sasirangan itu. Pada variabel gaya

hidup, para konsumen menjawab setuju dan sangat setuju sekali

sebanyak 19 orang atau 47,5 %, dan sisanya netral 12 orang atau 30 %,

tidak setuju 8 orang atau 20 % serta 1 orang atau 2,5 %, hal ini berarti

bahwa meraka membeli bukan karena kain sasirangan sesuai dengan

gaya hidup meraka melainkan karena hal lain. Sedangkan pada variabel

kepribadian dan konsep diri konsumen yang membeli kain sasirangan

karena motif nya sesuai dengan citra pribadi meraka menjawab setuju

dan sangat setuju sekali sebanyak 30 orang atau 75 %.

5.2 Analisis Validitas dan Reliabilitas

5.2.1 Analisis Validitas

Page 65: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

Oleh karena data yang diambil merupakan data primer, maka

terlebih dahulu perlu dilakukan uji validitas butir. Dengan mengambil

sampel 15 responden, maka hasil pengujian validitas sebagai berikut :

Tabel

Hasil Uji Validitas

SOSIAL Signifikan Total Signifikan

Item

1. Kelompok Acuan (X1)

2. Keluarga (X2)

3. Peran & Status (X3)

0,001

0,000

0,000

0,776

0,900

0,872

PRIBADI

1. Usia & Siklus Hidup

(X4)

2. Pekerjaan (X5)

3. Keadaan Ekonomi

(X6)

4. Gaya Hidup (X7)

5. Kepribadian (X8)

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,872

0,879

0,855

0,820

0,810

Sumber : Data Primer diolah (Februari, 2008)

Berdasarkan hasil pengujian validitas terhadap instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini seperti dikemukakan di atas dapat

diketahui bahwa perhitungan koefisien korelasi menunjukkan bahwa 8

item yang diteliti menghasilkan koefisien korelasi antara 0,776 hingga

0,900 lebih besar dari 0,3, dimana koefisien validitas yang tidak begitu

tinggi, katakanlah berada di sekitar 0,5 sudah dapat diterima dan

Page 66: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

dianggap memuaskan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

seluruh butir pada instrumen dinyatakan valid.

5.2.2 Analisis Relibilitas

Dengan mengambil sampel 15 responden, maka hasil pengujian

reliabilitas sebagai berikut :

Tabel

Hasil Uji Reliabilitas

FAKTOR ALPHA STANDAR ITEM

ALPHA

SOSIAL (F1) 0,7982 0,8117

PRIBADI (F2) 0,8967 0,9025

Sumber : Data Primer diolah (Februari, 2008)

Untuk mengukur kehandalan suatu instrumen digunakan

koefisien Alpha Crombach, dengan hasil perhitungan 2 (dua) kelompok

faktor yang diamati diperoleh alpha terkecil 0,8117. Sementara untuk

keseluruhan item pada masing-masing kelompok dinyatakan handal

apabila alpha lebih besar atau sama dengan α = 0,60. Hasil perhitungan

menunjukkan angka di atas 0,60 yang berarti bahwa data yang diperoleh

dapat dipercaya konsistensinya.

5.3 Analisis Faktor

Dalam analisis faktor terdapat beberapa tahapan, yaitu sebagai

berikut :

Page 67: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

1. Menguji ketepatan dari analisis faktor. Hal ini dilakukan dengan

uji Barlett dan melihat KMO-nya.

Tabel

KMO and Bartlett's Test

.764

201.694

28

.000

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of SamplingAdequacy.

Approx. Chi-Square

df

Sig.

Bartlett's Test ofSphericity

Nilai KMO hasilnya 0,764 yang lebih besar dari 0,5. Hal ini

berarti ada kedekatan antar variable. Hasil uji barlett diperoleh nilai

statistic 201,694 pada taraf siknifikansi 0,000 berarti antar variable

terjadi korelasi (signifikansi < 0,05). Untuk nilai MSA variable yang

termasuk dalam factor social dan factor pribadi menunjukkan nilai

MSA>0,5, hal ini berarti memperlihatkan ada hubungan antar variable

yang sangat erat.

2. Menentukan banyaknya faktor yang dipertimbangkan oleh

konsumen dengan melihat Eigen Value dan persentase Komulatif

Variance

TabelTotal Variance Explained

Compo

nent

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings

Rotation Sums of Squared Loadings

Total

% of Varian

ce

Cumulative %

Total

% of Varianc

e

Cumulative %

Total

% of Varianc

e

Cumulative %

Page 68: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

12345678

4,279

1,166

,834,576,415,355,224,150

53,48914,57510,4257,2045,1924,4432,8011,872

53,48968,06378,48885,69290,88495,32798,128100,000

4,279

1,166

53,48914,575

53,48968,063

2,880

2,565

36,00632,058

36,00668,063

Angka initial eigenvalues menunjukkan kepentingan relative

masing-masing factor dalam menghitung varians keseluruhan variable

yang dianalisis. Component menunjukkan jumlah factor, dan jumlah

factor yang terbentuk dapat dilihat pada table total variance explained

adalah 2 (dua), hal ini karena pada component 3 angka initial

eigenvalues sudah dibawah 1 (0,834), sedangkan pada component 2

angka initial eigenvalues diatas 1 ( 1,166), sehingga factor yang

terbentuk adalah 2 faktor.

Hasil dari proses tersebut menunjukkan bahwa kemampuan

teknik ini dalam menjelaskan keragaman seluruh data yang ada adalah

sebesar 68,063 % sedangkan sisanya 31,937 % dijelaskan oleh factor

lain diluar penelitian ini. Nilai kumulatif sebesar 68,063 % ini masih

dipandang baik dalam menjelaskan fenomena data ini, karena masih

diatas 50 %, artinya lebih dari variabilitas data masih dapat dijelaskan

dengan baik oleh teknik ini.

3. Rotasi faktor sosial, dan faktor pribadi

Setelah jumlah faktor yang terbentuk telah diketahui,

dilanjutkan dengan melakukan proses rotasi faktor, dimana penelitian

Page 69: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

ini menggunakan rotasi varimax. Hasilnya tertera pada tabel, sebagai

berikut :

TabelRotated Component Matrix

Component1 2

X1X2X3X4X5X6X7X8

,259,117,183,694,624,707,778,889

,674,879,786,178,608,392,448

7,195E-03

Dari hasil rotasi factor dapat diperoleh 8 variabel yang tercakup

ke dalam 2 faktor yaitu, factor social dan factor pribadi, dimana

semuanya mempunyai factor loading lebih besar dari 0,50. Hasil rotasi

menunjukkan bahwa semua variable yang ada mengelompok sesuai

dengan dengan kelompoknya masing-masing. Jadi, jelas dapat

disimpulkan bahwa semua variable tersebut adalah valid.

Angka-angka yang tertera pada tiap kolom component pada

tabel disebut factor loading, yang menunjukkan korelasi antara suatu

dengan masing-masing faktor yang terbentuk. Masing-masing variabel

Page 70: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

dikelompokkan ke dalam faktor menurut angka factor loading

terbesarnya. Sebagai contoh, variabel “kelompok acuan” mempunyai

factor loading sebagai berikut: 0,259 (pada component 1), dan 0,674

(pada component 2), Factor loading terbesarnya adalah 0,674 (pada

component 2), yang berarti bahwa variabel kelompok acuan tersebut

termasuk dalam kelompok component 2 (faktor 2).

4. Interpretasi Faktor sosial, dan faktor pribadi

Interpretasi hasil berdasarkan factor loading dari setiap faktor

dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Faktor 1 (Pribadi)

Faktor pribadi merupakan faktor dominan yang dipertimbangkan

konsumen dalam pembelian karena mempunyai egien value sebesar

4,279 dan mampu menjelaskan keragaman variasi sebesar 36,006 %

Faktor ini terdiri dari indikator -indikator, yaitu : usia dan tahap

siklus hidup (factor loading 0,694); pekerjaan (factor loading 0,598);

keadaan ekonomi (factor loading = 0,707); gaya hidup (factor

loading = 0,778); dan kepribadian (factor loading = 0,889), semua

indikatornya mengelompok pada component 1.

b) Faktor 2 (Sosial)

Faktor Sosial merupakan faktor yang mempunyai egien value

sebesar 1,166 dan mampu menjelaskan keragaman variasi sebesar

Page 71: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

32,058 %. Dari tabel 5.10 dapat dilihat indikator yang termasuk

dalam faktor ini adalah : kelompok acuan (factor loading = 0, 674);

keluarga (factor loading = 0,879); dan peran dan status (factor

loading = 0,786), semua variabel mengelompok dan terletak pada

component 2.

Selanjutnya dilakukan pemberian nama faktor menurut

kesesuaian dengan indikator-indikator/variabel-variabel di dalamnya,

sehingga didapat hasil akhir yang ditunjukkan pada tabel, sebagai

berikut :

Tabel

Hasil Analisa Faktor

No. Indikator/Variabel Faktor Yang

Terbentuk

Eigien

value

Factor

Loading

%

Variance

1.

2.

3.

4.

5.

Kepribadian (X8)

Gaya Hidup (X7)

Keadaan Ekonomi (X6)

Usia & Tahap Siklus Hidup

(X4)

Pekerjaan (X5)

Faktor – 1

(Faktor Pribadi)

4,142

0,889

0,778

0,707

0, 694

0,598

36,006

6

7.

8.

Keluarga (X5)

Peran & Status (X6)

Kelompok Acuan (X4)

Faktor – 2

(Faktor Sosial) 1,166

0,879

0,786

0, 674

32,058

Sumber : Data Primer diolah (Februari, 2008)

Hasil analisa faktor pada tabel menunjukkan bahwa pribadi

(faktor 1) merupakan faktor utama atau faktor dominan yang

dipertimbangkan oleh pembeli Banjarmasin, karena faktor ini

Page 72: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

mempunyai eigen value lebih besar dari 1, yaitu 4,142 atau lebih besar

dari faktor sosial. Hal ini tentu saja dapat dimengerti karena

Banjarmasin.

5.4 Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Hipotesis I

Berdasarkan hasil analisa faktor di atas pada tabel ,maka dapat

diketahui bahwa ada 2 (dua) faktor yang dipertimbangkan konsumen

dalam pembelian Banjarmasin, yaitu faktor sosial,dan pribadi, dimana

jumlah faktor yang terbentuk dilihat pada angka initial eigenvalues

terkecil, yaitu yang lebih besar dari 1. Pada tabel 5.9, posisi tersebut

terletak pada component 2, dimana angka initial eigenvalues untuk

component 2 adalah 1,166 (di atas 1), sedangkan untuk component 3

angka initial eigenvalues sudah di bawah 1 (0,834), maka faktor yang

terbentuk adalah sejumlah 2 faktor. Jadi, dengan demikian menjawab

hipotesis pertama (1) dari perumusan masalah yang diterima adalah HA,

bahwa faktor social dan pribadi dipertimbangkan konsumen dalam

pembelian Banjarmasin.

2. Pengujian Hipotesis II

Berdasarkan hasil analisa faktor di atas pada tabel dan tabel,

maka dapat diketahui bahwa faktor pribadi merupakan faktor yang

dominan dipertimbangkan konsumen dalam pembelian dari pada faktor

sosial, , karena eigen values faktor pribadi lebih besar dari faktor sosial,

yaitu sebesar 4,279 dan semua indikator/variabel dari faktor pribadi

Page 73: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

mengelompok pada component 1, yang menyatakan bahwa faktor

pribadi merupakan faktor yang ada pada urutan pertama (1) pada tabel.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua (2) yang diterima adalah

HA, bahwa faktor pribadi menjadi faktor yang dominan

dipertimbangkan konsumen dalam pembelian Banjarmasin.

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

       Fokus penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang

dipertimbangkan oleh konsumen dalam pembelian mobil pada CV. Sentral

Motor Banjarmasin dan faktor yang lebih dominan dipertimbangkan oleh

konsumen dalam pembelian mobil pada CV. Sentral Motor Banjarmasin.

Analisis semula didasarkan pada 15 variabel yang dikelompokkan ke dalam

4 (empat) faktor yakni : faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis,

dimana hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa keempat faktor tersebut

merupakan faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam pembelian mobil

pada CV. Sentral Motor Banjarmasin dan yang menjadi faktor dominannya

adalah faktor budaya dan sosial.

Penelitian ini menggunakan analisis faktor. Analisis faktor

digunakan untuk menyederhanakan dan mereduksi beberapa

indikator/variabel dari 15 (lima belas) indikator/variabel yang diamati ke

dalam sejumlah faktor sehingga bisa diyakini sebagai faktor atau sumber

Page 74: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

yang melandasi pertimbangan konsumen dalam pembelian mobil pada CV.

Sentral Motor Banjarmasin. Teknik analisis faktor yang digunakan adalah

Principal Component Analysis (PC) dan menggunakan rotasi varimax. Dari

uji analisis faktor diperoleh hasil bahwa ke 15 (lima belas) indikator/variabel

yang ditahan didalam model dan mengelompok ke dalam 4 (empat) faktor

tersebut memenuhi kriteria MSA > 0,50.

Faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam pembelian

mobil pada CV. Sentral Motor Banjarmasin yang disusun sesuai dengan

hasil dari analisa faktor, dimana faktor budaya dan sosial merupakan faktor

yang lebih dominan dipertimbangkan oleh konsumen dalam pembelian

mobil pada CV. Citral mobil Banjarmasin tersebut. Faktor-faktor tersebut

adalah sebagai berikut :

a. Faktor budaya, yang terdiri dari indikator/variabel: budaya (X1),

subkebudayaan (X2), dan kelas sosial (X3).

b. Faktor pribadi yang terdiri dari indikator/variabel: usia dan tahap siklus

hidup (X7), kepribadian & konsep diri (X11), pekerjaan (X8), keadaan

ekonomi (X9) dan, gaya hidup(X10).

c. Faktor Psikologis yang terdiri dari indikator/variabel : Pembelajaran

(X14), motivasi (X12), keyakinan & sikap (X15) dan persepsi (X13),

d. Faktor sosial yang terdiri dari indikator/variabel : peran dan status (X6),

kelompok acuan (X4) dan keluarga (X5). 

6.2 Saran

Page 75: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

Dari hasil penelitian dan didasarkan pada kesimpulan yang ada

maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut :

1. Mengingat bahwa terdapat 4 (empat) faktor yang dipertimbangkan

konsumen terhadap pembelian mobil pada CV. Sentral Motor

Banjarmasin, maka pihak produsen perlu memperhatikan hal-hal yang

berhubungan dengan keempat faktor tersebut yaitu faktor : budaya,

sosial, pribadi dan psikologis. Keempat faktor tersebut merupakan faktor

yang berasal dari luar lingkungan konsumen dan dari dalam individu

konsumen.

2. Berkaitan dengan faktor budaya, yang paling dominan terhadap

pembelian konsumen mobil diantara keempat faktor tersebut, maka

pihak produsen perlu lebih memperhatikan hal-hal yang berkaitan

dengan indikator-indikator/variabel-variabel yang terdapat didalam

faktor budaya tersebut, yaitu indikator/variabel : budaya, subkebudayaan

dan kelas sosial, terhadap produk mobil.

Untuk mengantisipasi persaingan dengan perusahaan yang

sejenis, maka pihak produsen perlu lebih kreatif dan inovatif dalam

mengkreasikan produknya dengan cara mempromosikan lewat media cetak

maupun elektronek serta meningkatkan pelayanan terhadap konsumen.

Dengan demikian diharapkan para pelanggan maupun konsumen yang baru

senantiasa tertarik untuk membeli mobil pada perusahaan kita.

Kuesioner

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN

DALAM PEMBELIAN MOBIL CV. SENTRAL MOTOR BANJARMASIN

Page 76: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

Kuesioner tertutup

Kuesioner ini hanya untuk keperluan persyaratan dan penelitian skripsi. Jadi, saya

mohon Bapak, Ibu, saudara/i mau membantu saya dalam mengisi kuesioner ini.

Atas bantuan yang diberikan saya ucapkan terima kasih.

Petunjuk Pengisian:

1. Isilah Identitas Responden

2. Berilah Tanda Silang (X)/(√) Pada Jawaban Yang Anda Anggap Benar

3. keterangan jawaban

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

N : Netral

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Identitas Diri Responden

A. No Responden :

B. Alamat :

C. Usia :

1. dibawah 20 tahun

2. 20 – 25 tahun

3. 26 – 35 tahun

4. 36 – 40 tahun

5. di atas 40 tahun

D. Jenis Pekerjaan ;

1. PNS

2. Pegawai Swasta

3. Wiraswasta

4. Pelajar/Mahasiswa

5. Lain-lain

Page 77: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

E. Pendapatan per Bulan:

4.Kurang dari Rp. 2.000.000,-

5. Rp. 2.000.000,- - Rp.3.000.000,-

6. Rp.3.000.000,- - Rp.4.000.000,-

7. Rp.4.000.000,- - Rp.5.000.000,-

8. Di atas Rp.5.000.000,-

Page 78: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

A. Faktor Sosial: : Anda membeli Mobil pada CV. Sentral Motor Banjarmasin,

kerena?

Indikator Pertanyaan SS S N TS STS

Kelompok

acuan

Adanya pengaruh dari orang atau kelompok lain

Keluarga Adanya pengaruh atau dorongan dari

keluarga

Peran dan status

Sesuai dengan peran dan status anda di

masyarakat

B. Faktor Pribadi : : Anda membeli Mobil pada CV. Sentral Motor

Banjarmasin, kerena?

Indikator Pertanyaan SS S N TS STS

Usia & tahap siklus hidup

Adanya perubahan dalam hidup, baik dari

segi usia maupun status anda

Pekerjaan Tuntutan dari pekerjaan anda

Keadaan

ekonomi

Adanya perubahan dalam segi

penghasilan hidup anda

Gaya hidup Sesuai dengan gaya hidup anda

Kepribadian & konsep diri

Sesuai dengan citra pribadi anda

Page 79: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

Res

pond

en

kelo

mpo

k A

cuan

Kel

uarg

a

Per

an d

an

Sta

tus

Sos

ial

Usi

a &

Sik

lus

Hid

up

Pek

erja

an

Kon

disi

E

kono

mi

Gay

a H

idup

Kpr

ibad

ian

Prib

adi

1 4 5 4 13 4 4 4 4 5 21

2 4 4 4 12 4 2 5 4 5 20

Page 80: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

3 3 4 4 11 4 2 5 4 4 19

4 3 4 4 11 5 5 4 4 4 22

5 4 4 5 13 4 3 5 4 4 20

6 4 4 5 13 5 5 5 5 5 25

7 5 2 3 10 4 2 5 5 5 21

8 5 4 5 14 5 4 4 4 4 21

9 4 3 5 12 5 5 5 5 5 25

10 4 4 4 12 5 5 5 4 4 23

11 2 4 4 10 4 4 4 4 4 20

12 4 2 4 10 4 4 2 2 2 14

13 4 3 3 10 4 4 2 3 4 17

14 3 4 5 12 4 4 2 3 4 17

15 3 3 4 10 4 4 4 4 4 20

16 4 4 4 12 5 3 5 5 5 23

17 2 3 3 8 1 2 3 2 4 12

18 3 3 3 9 4 4 2 3 4 17

19 4 4 4 12 4 4 4 3 4 19

20 1 1 4 6 2 4 5 2 4 17

21 4 1 3 8 1 5 1 1 3 11

22 2 2 5 9 5 3 5 4 4 21

23 4 1 4 9 4 4 4 4 3 19

24 2 2 4 8 4 4 4 3 4 19

25 4 1 4 9 1 5 4 4 3 17

26 4 2 4 10 5 5 4 3 4 21

27 2 2 2 6 4 5 3 2 2 16

28 2 2 5 9 4 4 4 4 4 20

29 4 4 2 10 4 3 4 2 1 14

30 2 2 4 8 4 3 4 4 4 19

31 2 4 4 10 4 4 4 4 4 20

32 5 5 5 15 1 2 3 2 1 9

33 4 4 4 12 1 3 3 3 3 13

34 5 5 5 15 2 2 2 2 2 10

35 4 4 5 13 4 4 4 3 3 18

36 4 4 5 13 4 5 5 4 5 23

37 3 3 4 10 4 4 4 4 4 20

38 4 4 2 10 4 2 4 3 4 17

39 5 4 3 12 3 5 5 4 4 21

40 4 5 3 12 5 4 3 2 1 15

41 5 3 4 12 3 5 4 5 5 22

42 5 4 5 14 4 4 4 5 4 21

43 5 3 5 13 4 5 4 5 4 22

44 5 5 4 14 4 4 3 5 3 19

45 4 5 3 12 5 5 4 5 4 23

46 3 5 2 10 5 4 5 4 5 23

47 2 4 4 10 5 4 5 3 4 21

48 3 4 5 12 2 4 5 4 3 18

49 4 3 5 12 2 3 3 3 5 16

50 5 3 4 12 1 3 4 4 5 17

Page 81: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

Lampiran Hasil SPSS Uji Reliability

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Correlation Matrix

X1 X2 X3

X1 1.0000X2 .6405 1.0000X3 .4622 .6662 1.0000

N of Cases = 15.0

Reliability Coefficients 3 items

Alpha = .7982 Standardized item alpha = .8117

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Correlation Matrix

X4 X5 X6 X7 X8

X4 1.0000X5 .6298 1.0000X6 .6396 .7993 1.0000X7 .7288 .6490 .5540 1.0000X8 .7727 .5822 .5384 .6002 1.0000

N of Cases = 15.0

Reliability Coefficients 5 items

Alpha = .8967 Standardized item alpha = .9025

Lampiran Hasil SPSS Uji Validitas

Page 82: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

Correlations

1.000 .641* .462 .776**

. .010 .083 .001

15 15 15 15

.641* 1.000 .666** .900**

.010 . .007 .000

15 15 15 15

.462 .666** 1.000 .872**

.083 .007 . .000

15 15 15 15

.776** .900** .872** 1.000

.001 .000 .000 .

15 15 15 15

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

X1

X2

X3

F1

X1 X2 X3 F1

Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Correlations

1.000 .630* .640* .729** .773** .872**

. .012 .010 .002 .001 .000

15 15 15 15 15 15

.630* 1.000 .799** .649** .582* .879**

.012 . .000 .009 .023 .000

15 15 15 15 15 15

.640* .799** 1.000 .554* .538* .855**

.010 .000 . .032 .038 .000

15 15 15 15 15 15

.729** .649** .554* 1.000 .600* .820**

.002 .009 .032 . .018 .000

15 15 15 15 15 15

.773** .582* .538* .600* 1.000 .810**

.001 .023 .038 .018 . .000

15 15 15 15 15 15

.872** .879** .855** .820** .810** 1.000

.000 .000 .000 .000 .000 .

15 15 15 15 15 15

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

X4

X5

X6

X7

X8

F2

X4 X5 X6 X7 X8 F2

Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Lampiran Hasil SPSS Analisis Faktor

Page 83: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

KMO and Bartlett's Test

.764

201.694

28

.000

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of SamplingAdequacy.

Approx. Chi-Square

df

Sig.

Bartlett's Test ofSphericity

Total Variance Explained

4.279 53.489 53.489 4.279 53.489 53.489 2.880 36.006 36.006

1.166 14.575 68.063 1.166 14.575 68.063 2.565 32.058 68.063

.834 10.425 78.488

.576 7.204 85.692

.415 5.192 90.884

.355 4.443 95.327

.224 2.801 98.128

.150 1.872 100.000

Component1

2

3

4

5

6

7

8

Total% of

VarianceCumulative

% Total% of

VarianceCumulative

% Total% of

VarianceCumulative

%

Initial EigenvaluesExtraction Sums of Squared

LoadingsRotation Sums of Squared

Loadings

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Page 84: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

Component Matrixa

.626 .306

.676 .574

.663 .461

.634 -.333

.871 3.292E-02

.788 -.183

.877 -.189

.665 -.591

X1

X2

X3

X4

X5

X6

X7

X8

1 2

Component

Extraction Method: Principal Component Analysis.

2 components extracted.a.

Rotated Component Matrixa

.259 .647

.117 .879

.183 .786

.694 .178

.624 .608

.707 .392

.778 .448

.889 7.195E-03

X1

X2

X3

X4

X5

X6

X7

X8

1 2

Component

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

Rotation converged in 3 iterations.a.

Page 85: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

Lampiran Skor Responden

No x1 x2 x3 f1 x4 x5 x6 x7 x8 f2

1 5 5 4 14 5 4 4 4 5 222 4 5 4 13 5 4 5 4 5 233 5 5 4 14 4 4 5 4 4 214 5 4 5 14 4 5 4 4 4 215 4 4 4 12 5 4 5 4 4 226 4 4 5 13 5 5 5 5 5 257 5 4 4 13 3 5 5 5 5 238 5 4 5 14 5 4 4 4 4 219 5 4 5 14 5 5 5 5 5 25

10 4 4 5 13 4 5 5 4 4 2211 4 4 4 12 4 4 4 4 4 2012 5 5 4 14 4 4 2 2 2 1413 4 3 4 11 3 4 2 3 4 1614 3 4 4 11 5 3 2 3 4 1715 4 4 4 12 4 4 4 4 4 2016 4 4 5 13 4 3 3 3 3 1617 3 3 3 9 3 2 3 2 3 1318 3 3 3 9 3 3 2 3 3 1419 4 4 4 12 4 4 4 3 4 1920 2 2 2 6 4 4 5 2 4 1921 3 1 1 5 2 1 1 1 2 722 2 2 3 7 3 3 2 2 2 1223 4 4 4 12 4 4 4 4 3 1924 3 3 4 10 4 4 4 3 3 1825 3 1 1 5 3 2 2 2 3 1226 4 2 5 11 3 5 4 3 4 1927 2 2 2 6 2 2 2 2 2 1028 2 2 4 8 4 4 4 4 4 2029 4 4 4 12 2 3 4 2 1 1230 2 2 4 8 4 3 4 4 4 1931 3 4 4 11 4 4 4 4 4 2032 5 5 5 15 5 5 5 5 3 2333 4 4 2 10 4 3 3 3 3 1634 3 3 2 8 3 2 2 2 2 1135 4 4 4 12 4 4 4 3 3 1836 4 4 4 12 5 5 5 4 5 2437 3 3 4 10 4 4 4 4 4 20

Page 86: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembeli Terhadap Pembelian

38 4 4 4 12 2 2 4 3 4 1539 5 4 3 12 3 5 5 4 4 2140 4 5 5 14 3 4 3 2 1 1341 5 3 3 11 4 5 4 5 5 2342 5 4 4 13 5 4 4 5 4 2243 5 3 4 12 5 5 4 5 4 2344 5 5 4 14 4 4 3 5 3 1945 4 5 5 14 3 5 4 5 4 2146 3 5 5 13 2 4 5 4 5 2047 2 4 5 11 4 4 5 3 4 2048 3 4 2 9 5 4 5 4 3 2149 4 3 2 9 5 3 3 3 5 19

50 5 3 1 9 4 3 4 4 5 20

Total 191 181 186 558 192 190 189 176 183 930

Keterangan :

F1 : Sosial F2 : Pribadi

X1 : Kelompok Acuan X4 : Usia dan Siklus Hidup

X2 : Keluarga X5 : Pekerjaan

X3 : Peran dan Status X6 : Kondisi Ekonomi

X7 : Gaya hidup

X8 : Kepribadian