faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi peternak …

65
i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK DALAM PENGEMBANGBIAKAN SAPI POTONG DI DESA PATAPPA KECAMATAN PUJANANTING KABUPATEN BARRU SAFRI 105960049610 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015

Upload: others

Post on 03-Nov-2021

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

i

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASIPETERNAK DALAM PENGEMBANGBIAKAN SAPI

POTONG DI DESA PATAPPA KECAMATANPUJANANTING KABUPATEN BARRU

SAFRI105960049610

PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2015

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

i

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASIPETERNAK DALAM PENGEMBANGBIAKAN SAPI

POTONG DI DESA PATAPPA KECAMATANPUJANANTING KABUPATEN BARRU

SAFRI105960049610

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana PertanianStrata Satu (S1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2015

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi MotivasiPeternakDalam Pengembangbiakan Sapi Potong DiDesa Patappa Kecamatan Pujananting KabupatenBarru

Nama : Safri

Stambuk : 105960049610

Konsentrasi : Penyuluhan Dan Komunikasi Pertanian (PKP)

Program Studi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

Disetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Mohammad Natsir, S.P., M.P Syatir, S,P. M.si

Diketahui

Dekan Ketua Prodi

Ir. Saleh Molla, M.M. Amruddin, S.Pt, M.Si

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

iii

PENGESAHAN KOMISI PENGUJI

Judul Skripsi : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi MotivasiPeternakDalam Pengembangbiakan Sapi Potong DiDesa Patappa Kecamatan Pujananting KabupatenBarru

Nama : Safri

Stambuk : 105960049610

Konsentrasi : Penyuluhan Dan Komunikasi Pertanian (PKP)

Program Studi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

Disetui

1. Dr. Mohammad Natsir, S.P., M.P (…………….……………)Pembimbing I

2. Syatir, S,P. M.si (……………….…………)Pembimbing II

3. Ir. Hj Nailah Husain M.Si (……………….…………)Penguji I

4. Amanda F. Pattapari S.TP. M,Si (……………….…………)Penguji II

Tanggal /…/…/2015

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala

kehadirat-Nya yang telah memberikan limpahan rahmat, karunia dan kekuatan

sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Salam dan shalawat senantiasa

penulis haturkan kepada Rasulullah Muhammad SAW sebagai satu-satunya uswa

dan qudwah dalam menjalankan aktivitas keseharian di atas permukaan bumi ini,

juga kepada keluarga beliau, para sahabatnya, dan orang-orang mukmin yang

senantiasa istiqomah meniti jalan hidup ini, hingga akhir zaman dengan Islam

sebagai satu-satunya agama yang diridhai Allah SWT. Penulis menyadari bahwa

skripsi ini, terwujud berkat uluran tangan dari insan-insan yang telah digerakkan

hatinya oleh Sang Khaliq untuk memberikan dukungan, bantuan dan bimbingan

bagi penulis. Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih yang tak

terhingga, atas segala bantuan moril dan materil yang diberikan kepada penulis.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang sedalam-dalamnya, penulis

sampaikan kepada:

1. Dr. Mohammad Natsir, S.P., M.P. dan Syatir, S,P. M.si.Selaku pembimbing I

dan pembimbing II penulis, atas segala Ilmu,perhatian, dan keikhlasan dalam

meluangkan waktu membimbing dan memberikan saran-saran pemikiran

maupun motivasi kepada penulis

2. Ir. Saleh Molla, M.M. selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

v

3. Amruddin, S.Pt.,M.Si selaku Ketua Jurusan Agribisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar, yang tiada hentinya memberikan motivasi kepada

mahasiswa agribisnisagar segera menyelesaikan studinya.

4. Kedua Orang tuaku ayahanda Sabang dan ibunda Marni dan saudara-

saudaraku dan segenap keluarga yang senantiasa memberikan bantuan, baik

moril maupun material sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Seluruh Dosen Jurusan Agribisnis di Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah membekali segudang ilmu kepada

penulis

6. Kepada Pihak pemerintah Bapak Kepala Desa Patappa yang telah memberikan

izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Daerah tersebut.

7. Kakanda AdhamRichardy, dan teman-teman yang tiada hentinya memotivasi

penulis dalam penelitian ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsiini jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, penulis menerima saran dan kritik yang

sifatnya konstruktif dari berbagai pihak demi kesempurnaan skripsiini.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT, penulis memohon ridha dan

magfirahnya, semoga segala dukungan serta bantuan semua pihak mendapat

pahala yang berlipat ganda disisi Allah SWT semoga karya ini dapat bermanfaat

kepada para pembaca, Amin.

Makassar,................2015

Safri

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

vi

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSIDAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Motivasi Peternak Dalam Pengembangbiakan Sapi Potong

Di Desa Patappa Kecamatan Pujananting kabupaten Barru” Merupakan

karya asli seluruh ide yang adadalam skripsi ini, kecuali yang saya nyatakan

sebagai kutipan, merupakan ide yang saya susun sendiri. Selain itu, tidak ada

bagian dan skripsi ini yang telah saya gunakan sebelumnya untuk memperoleh

gelar atau sertifikat akademik.

Jika pernyataan di atas terbukti sebaliknya, maka saya bersedia menerima sanksi

yang ditetapkan oleh Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar,Oktober 2015

Safri

105960049610

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

vii

ABSTRAK

SAFRI. 105960049610. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi PeternakDalam Pengembangbiakan Sapi Potong Di Desa Patappa Kecamatan PujanantingKabupaten Barru.Dibawah bimbingan MOHAMMAD NATSIR,dan SYATIR.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor internaldengan faktor eksternal terhadap motivasi peternak dalam pengembangbiakan sapipotong di Desa Patappa Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru.

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Patappa Kecamatan PujanantingKabupaten Barru selama bulan Oktober 2015. Sempel yang dipakai dalampenelitian ini adalah masyarakat yang memiliki peternakan sapi potong. Jumlahpopulasi petani tambak ikan nila dan ikan lele sebanyak 250 orang dan sempelyang digunakan sebanyak 30 orang. Dengan menggunakan penentuan sempelmenggunakan metode Simple Random Sampling.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi peternak dalampengembangbiakan sapi potong di Desa Patappa Kecamatan PujanantingKabupaten Barru dikategorikan dalam 2 pertanyaan yaitu faktor internal danfaktor ekternal. Dimana faktor internal di kategorikan sangat baik dengan nilairata-rata 2.45. dan faktor ekternal diklasifikasikan dalam kategori sangat baikdengan nilai rata-rata 2.43. ini menunjukkan bahwa peternak memiliki motivasiyang baik dalam pengembangbiakan sapi potong .dan hubungan antara faktorinternal dan faktor eksternal pada motivasi peternak berhubungan nyata(signifikan) dengan tingkat korelasi sebesar 37,4% (0,374) pada tingkatkepercayaan 95% (α=0,05)..

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii

HALAMAN KOMISI PENGUJI..................................................................... iii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI ........................................................ vii

ABSTRAK ......................................................................................................... viii

DAFTAR ISI...................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 4

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 4

1.4 Kegunaan Penelitian .............................................................................. 4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Usaha Ternak Sapi Potong..................................................................... 5

2.2 Teori Motivasi (Motivation Theory) ...................................................... 7

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Terhadap Motivasi………….. ................... 10

a. Faktor Internal .................................................................................... 10

b. Faktor Eksternal .................................................................................. 11

2.4 Kerangka Pikir ....................................................................................... 12

2.5 Hipotesis ................................................................................................ 14

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

ix

III. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 15

3.2 Teknik Pengambilan Sampel ................................................................. 15

3.3 Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 15

3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 16

3.5 Analisis Data ......................................................................................... 17

3.6 Definisi Oprasional ................................................................................ 18

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH

4.1 Letak Geografis dan Tofografi............................................................... 21

4.2 Keadaan Penduduk................................................................................. 21

4.2.1 Keadaan Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin ........... 22

4.2.2 Mata Pencaharian Penduduk .......................................................... 23

4.2.3 Sarana dan Prasarana...................................................................... 24

4.2.4.Keadaan Wilayah Desa Patappa .................................................... 24

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden ........................................................................ 26

5.1.1 Umur............................................................................................... 26

5.1.2 Tingkat Pendidikan ........................................................................ 27

5.1.3Tanggungan Keluarga ..................................................................... 28

5.1.4 JumlahTernak…………………………………………… ............. 29

5.2. Motivasi peternak dalam pengembangbiakan pada sapi potong........... 30

5.2.1 Faktor Internal ................................................................................ 31

5.2.2 Faktor Eksternal ............................................................................. 33

5.3. Analisis Korelasi antara Faktor Internal dan Eksernal pada

Motivasi Peternak ................................................................................. 35

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

x

VI. PENUTUP

6.1 Kesimpulan ............................................................................................ 37

6.2 Saran ..................................................................................................... 37

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 39

LAMPIRAN (Berisi) ........................................................................................ 40

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... 52

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

xi

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1. Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Desa Patappa KecamatanPujananting Kabupaten Barru ...................................................................... 22

2. Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa PatappaKecamatan Pujananting Kabupaten Barru ................................................... 23

3. Sarana dan Prasarana Umum di Desa Patappa KecamatanPujananting Kabupaten Barru ...................................................................... 24

4. Jenis Komoditi Pertanian, Peternakan dan Luas Penggunaan LahanDesa Patappa Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru ............................ 25

5. Klasifikasi Umur Respon dan Peternak Sapi Potong Desa PattappaKecamatan Pujananting Kabupaten Barru ................................................... 27

6. Klasifikasi Tingkat Pendidikan Responden Desa patappaKecamatan Pujananting Kabupaten Barru ................................................... 28

7. Klasifikasi Tanggungan Keluarga Responden Peternak SapiPotong Desa Patappa Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru ................ 29

8. Jumlah ternak sapi potong petani responden di Desa PatappaKecamatan Pujananting Kabupaten Barru ................................................... 30

9. Rata-rata nilai faktor internal petani responden atau peternak sapipotong di Desa Patappa Kecamatan Pujananti Kabupaten Barru ................ 31

10. Rata-rata nilai factor eksternal petani responden atau peternak sapipotong di DesaPatappa Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru ............ 33

11. Analisis Korelasi antara Faktor Internal dan Eksernal padaMotivasi Peternak ........................................................................................ 35

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

1. Kuisioner...................................................................................................... 41

2. Responden Peternak Sapi Potong Di Desa Patappa KecamatanPujananting Kabupaten Barru ...................................................................... 44

3. Faktor Internal Peternak Sapi Potong Di Desa Patappa KecamatanPujananting Kabupaten Barru ...................................................................... 45

4. Faktor Eksternal Peternak Sapi Potong Di Desa Patappa KecamatanPujananting Kabupaten Barru ..................................................................... 46

5. Hasil Analisis Statistik Nonparametric dengan Metode BivariateCorrelations dan Model Uji Spearman pada Motivasi Peternakterhadap Faktor Internal (Y) dan Faktor Eksternal (X)................................ 47

6. Dokumentasi ................................................................................................ 48

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan peningkatan daya beli masyarakat dan kesadarannya akan

pentingnya protein hewani untuk kesehatan dan kecerdasan, maka kebutuhan

permintaan daging sapi menjadi semakin meningkat. Sementara laju peningkatan

populasi ternak sapi potong didalam negeri sebagai bahan baku produksi daging

tidak dapat mengimbangi laju permintaannya sehingga ketersediaan daging dalam

negeri selalu mengalami kekurangan. Avianto dan Ritinov (2010) melaporkan

bahwa secara nasional diperkirakan sekitar 150-200 ribu ekor sapi betina

produktif dikeluarkan setiap tahunnya di wilayah sentra produksi. Sementara itu,

di Sulawesi Selatan, yang merupakan salah satu wilayah sentra produksi sapi Bali

di 304 Indonesia, persentase pengurangan populasi (pemotongan, pengeluaran

ternak dan kematian) mencapai 13,29% sedangkan persentase pertambahan

populasi ( pemasukan sapi, kelahiran baik hasil IB maupun kawin alam) mencapai

7, 42 % , sehingga laju penurunan populasi per tahun adalah – 4,59 % (Sonjaya,

2005). Sampai saat ini, berbagai upaya kebijakan telah ditempuh pemerintah

(pusat dan daerah) untuk penyelamatan sapi betina produktif, baik secara makro

(kebijakan pelarangan pemotongan dan pembatasan pengeluaran sapi betina

produktif) maupun secara mikro (kebijakan pemberian dana insentif pada

peternak), namun pemotongan sapi betina produktif di RPH dan perdagangan sapi

betina produktif antar pulau dan pasar hewan di wilayah sentra produksi masih

terus berlangsung dan bahkan sulit untuk dikendalikan (Sonjaya, 1996).

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

2

Salah satu usaha manusia dalam memanfaatkan lingungan fisik adalah

usaha peternakan. Dalam usaha ini terjadi aktivitas-aktivitas yang berhubungan

antara manusia dengan ternak dan tumbuh-tumbuhan serta manusia dengan

manusia lain (peternak dengan pedagang maupun dengan konsumen). Dalam

usaha peternakan tersebut terlihat bahwa terdapat usaha yang produktif, dimana

manusia berusaha memenuhi kebutuhan dengan memanfaatkan ternak. Kebutuhan

manusia yang diperoleh dari peternakan tersebut dapat berupa daging dan susu

sebagai bahan konsumsi sedangkan kotoran ternak digunakan sebagai pupuk

untuk berbagai tanaman. Disamping itu ternak juga merupakan satu komponen

lingungan fisik dimana ternak yang dipelihara memanfaatkan tumbuhan sebagai

makanan ternak dalam usaha peternakan. Dengan demikian jelas bahwa

peternakan merupakan salah satu usaha manusia dalam memanfaatkan

lingkungannya.

Sebagian besar masyarakat pedesaan memanfaatkan ternak sebagai usaha

sampingan, karena kehidupan masyarakat pedesaan pada umumnya masih

bertumpu pada usaha pertanian. Dari kenyataan itu tidaklah mengherankan

apabila tingkat pendapatan masyarakat pedesaan tergolong rendah dan tidak

cukup untuk memenuhi kebutuhanya hidupnya. Rendahnya tingkat pendapatan

petani tidak terlepas dari kesempatan kerja yang tersedia di pedesan dan fenomena

seperti itu merupakan kendala bagi proses pembangunan yang merata.

Adanya kondisi seperti itu adalah akibat dari pengaruh pertumbuhan

penduduk semakin tinggi semantara luas lahan garapan makin sempit dan di

tambah lagi masih ada diterapkannya sistem warisan yang terus berkembang di

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

3

daerah pedesan yang mengakibatkan luas lahan garapan semakin berkurang,

maka pendapatan yang diperoleh dari sektor pertanian kususnya tanaman pangan

berkurang dan kurang memadai. Petani menyadari hal itu, maka petani harus

berusaha mencari sumber penghasilan tambahan sebagai tambahan kebutuhan

hidup sehari-hari dan sumber mata pencaharian sampingan yang dikerjakan itu

dapat berasal dari sektor pertanian (buruh tani dan peternakan) maupun dari usaha

non pertanian.

Dalam meningkatkan pendapatan maka sub sektor peternakan

merupakan salah satu sumber lain dari pendapatan petani disamping tanaman

pangan. Salah satu jenis usaha peternakan adalah usaha peternakan sapi potong.

Hampir seluruh masyarakat pedesaan terutama petani memiliki ternak

karena ternak yang dimiliki oleh penduduk desa mempunyai berbagai fungsi

antara lain sebagai tenaga dan tabungan di samping itu dengan ternak diharapkan

dapat sebagai sumber pupuk kandang yang bermanfaat untuk menyuburkan

berbagai tanaman dan produksi pangan akan terpenuhi/naik.

Salah satu desa yang menjadi pusat peternakan sapi potong adalah Desa

Patappa, Kecamatan Pujananting, Kabupaten Barru. Daerah ini merupakan daerah

yang banyak melakukan pengembangbiakan sapi potong yg sangat berpengaruh

kepada masyarakat yang membudidayakannya.

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

4

1.2 Rumusan Masalah

Dari penjabaran dari latar belakang yang diuraikan di atas maka di tarik

kesimpulan rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana motivasi peternak sapi potong di Desa Patappa kecamatan

Pujananting Kabupaten Barru ?

2. Apakah terdapat hubungan antara faktor internal dengan faktor eksternal pada

motivasi peternak sapi potong di Desa Patappa kecamatan Pujananting

Kabupaten Barru ?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan penelitian ini sebagai berikut :

1. Menganalisis motivasi peternak sapi potong di Desa Patappa Kecamatan

Pujananting Kabupaten Barru.

2. Menganalisis Hubungan Faktor internal dengan faktor eksternal terhadap

Motivasi peternak sapi potong di Desa Patappa Kecamatan Pujananting

Kabupaten Barru.

Kegunaan penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana motivasi peternak sapi potong di Desa Patappa

Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru.

2. Untuk mengetahui bagaimana hubungan faktor internal dengan faktor eksternal

terhadap motivasi peternak sapi potong di Desa Patappa Kecamatan

Pujananting Kabupaten Barru.

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Usaha Ternak Sapi Potong

Peternakan sapi potong merupakan suatu industri di bidang agribisnis

dengan rantai kegiatannya tidak hanya terbatas pada kegiatan on farm, tetapi juga

meluas hingga kegiatan di hulu dan hilir sebagai unit bisnis pendukungnya. Di

hulu, produksi bibit, pakan, sapronak merupakan kegiatan besar yang sangat

mendukung tercapainya produktivitas sapi potong yang hebat, sementara di hilir,

penanganan pascapanen memegang peranan yang sangat kuat untuk

meningkatkan kualitas dan nilai tambah (value added) bagi daging sapi. Kegiatan-

kegiatan tersebut perlu dilakukan secara integritas agar terbentuk sistem industri

peternakan sapi potong yang kuat (Rianto dan Purbowati, 2009).

Potensi sapi potong lokal sebagai penghasil daging belum dimanfaatkan

secara optimal melalui perbaikan manajemen pemeliharaan. Sapi lokal memiliki

beberapa kelebihan, yaitu daya adaptasinya tinggi terhadap lingkungan setempat,

mampu memanfaatkan pakan berkualitas rendah, dan mempunyai daya reproduksi

yang baik (Yusdja dan Ilham,2004).

Menurut Prawirokusumo (1990), perlu disadari bahwa manajemen usaha

peternakan berbeda dengan manajemen bisnis non farm, dimana usaha peternakan

sangat dinamis. Beberapa perbedaan antara lain :

Faktor-faktor produksi kurang dapat dipisah-pisahkan sehingga mengurangi

efisiensi usaha.

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

6

a) Sukar dipisahkan kepentingan rumah tangga dan usaha taninya.

b) Fixed cost perunit out put relatif tinggi, karena adanya batasan-batasan

biologis misalnya pemerahan susu tidak bisa lebih dari 5 kali/hari, sedangkan

bukan barang hidup seperti mesin penggunaannya mungkin dapat lebih sering.

c) Kurang dapat mengurangi ongkos produksi pada keadaan harga rendah.

d) Organisasi usaha peternakan kurang spesifik, sehingga efisiensi tenaga kerja

kurang dapat dicapai (seorang manajer juga merangkap sebagai pemilik dan

pelaksana).

e) Risiko usaha relatif lebih tinggi, karena berusaha dengan barang hidup, yang

sangat dipengaruhi oleh iklim, cuaca dan penyakit.

Adapun keuntungan ekonomis yang diperoleh dari usaha ternak sapi potong

menurut Murtidjo (2000) menyatakan bahwa, keuntungan ekonomis dari ternak

sapi potong sebagai lapangan usaha antara lain:

a) Sapi potong dapat memanfaatkan bahan makanan yang rendah kualitasnya,

menjadi produksi daging.

b) Sapi potong sanggup menyesuaikan diri pada lokasi atau tanah yang kurang

produktif untuk pertanian tanaman pangan, dan perkebunan.

c) Ternak sapi potong membutuhkan tenaga kerja dan peralatan lebih murah

daripada usaha ternak lain, misalnya ternak sapi perah.

d) Usaha ternak sapi potong bisa dikembangkan secara bertahap sebagai usaha

komersial sesuai dengan tingkat keterampilan, kemampuan modal petani-

ternak.

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

7

e) Limbah ternak sapi potong bermanfaat untuk pupuk kandang tanaman

pertanian dan perkebunan selain sanggup memperbaiki struktur tanah yang

tandus.

f) Angka kematian ternak sapi potong relatif rendah, karena untuk usaha ternak

yang dikelola secara sederhana rata-rata angka kematian hanya 2 persen di

Indonesia.

g) Sapi potong dapat dimanfaatkan tenaganya untuk pengangkutan dan pertanian.

Ternak sapi khususnya sapi potong merupakan salah satu sumber daya

penghasil bahan makanan berupa daging yang memiliki nilai ekonomi dan penting

artinya dalam kehidupan masyarakat. Seekor atau sekelompok ternak dapat

menghasilkan berbagai macam kebutuhan, terutama berbagai macam makanan

berupa daging disamping hasil ikutan lainnya berupa pupuk kandang, kulit, tulang

dan lain sebagainya (Wardoyo, 1993).

2.2 Teori Motivasi (Motivation Theory)

Motivasi adalah mengerjakan sesuatu lebih dari apa yang seharusnya

dikerjakan. Seperti itulah pengertian yang dikemukakan oleh R. Hook dalam

Aisyah (2011). Sedangkan dalamBahasa Indonesia (Anonim2013) menyatakan

“motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang

individu untuk mencapai tujuannya”. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah

intensitas, arah, dan ketekunan. Motivasi dapat pula diartikan sebagai kekuatan

(energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

8

dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu

itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).

Selain itu, menurut Wahjosumidjo dalam Tedjho (2012),“motivasi adalah

semua hal verbal, fisik atau psikologis yang membuat seseorang melakukan

sesuatu dengan respon dan juga merupakan proses psikologis yang mencerminkan

interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri

seseorang”. Ada tiga aspek dalam motivasi, yaitu :

1. Keadaan yang mendorong, yang ada dalam organisme, yang muncul karena

adanya kebutuhan tubuh, stimulus lingkungan, atau kejadian mental seperti

berpikir dan ingatan.

2. Tingkah laku yang dibangkitkan dan diarahkan oleh keadaan tadi.

3. Tujuan yang menjadi arah dari tingkah laku.

Jadi motivasi membangkitkan tingkah laku dan mengarahkannya pada

tujuan yang sesuai. Selain itu, motivasi merupakan kompleksitas proses fisik

fisiologi yang bersifat energetik (dilandasai dengan adanya energi),

keterangsangan (disulut oleh stimulus), dan keterarahan (tertuju pada sasaran).

Untuk memahami tentang motivasi, akan ditemui beberapa teori tentang motivasi,

salah satunya adalah „teori harapan‟.

Sejak dikembangkan oleh Vroom, teori harapan dikembangkan lebih lanjut

oleh ahli lain, antara lain oleh Porter & Lawler dalam Aisyah (2011). Model teori

harapan dari Lawler mengajukan empat asumsi:

1. Orang mempunyai pilihan-pilihan antara berbagai hasil-keluaran yang

secara potensial dapat mereka gunakan. Dengan perkataan lain, hasil

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

9

keluaran alternatif, juga disebut tujuan-tujuan pribadi (personal goals),

dapat disadari atau tidak disadari oleh yang bersangkutan.

2. Orang mempunyai harapan-harapan tentang kemungkinan bahwa upaya

(effort=E) mereka akan mengarah ke perilaku unjuk-kerja (performance=P)

yang dituju. Ini diungkapkan sebagai harapan E-P.

3. Orang mempunyai harapan-harapan tentang kemungkinan bahwa hasil-hasil

keluaran (outcomes=O) tertentu akan diperoleh setelah unjuk-kerja (P)

mereka. Ini diungkapkan dalam rumusan harapan P-O.

4. Dalam setiap situasi, tindakan-tindakan dan upaya yang berkaitan dengan

tindakan-tindakan tadi yang dipilih oleh seseorang untuk dilaksanakan

ditentukan oleh harapan-harapan (E-P dan P-O) dan pilihan-pilihan yang

dipunyai orang pada saat itu.

Secara singkat, kunci dari teori pengharapan adalah pemahaman sasaran

individu dan keterkaitan antara upaya dan kinerja, antara kinerja dan imbalan.

Oleh karena itu, pemilihan karir mahasiswa akuntansi ditentukan oleh

pengharapan akan karir yang akan mereka pilih apakah karir tersebut dianggap

dapat memenuhi kebutuhan individu mereka dan apakah karir tersebutmempunyai

daya tarik bagi mereka. Misalnya apakah karir tersebut dapat memberikan

imbalan organisasiyang layak seperti bonus, kenaikan gaji atau promosi. Dengan

kata lain petani mempunyai harapan terhadap konversi lahan tesebut yang dapat

memberikan apa yang mereka inginkan (Tedjho, 2012).

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

10

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Terhadap Motivasi

MenurutWunardi 1992, motivasi seseorang sangat dipengaruhi oleh duafaktor, yaitu:

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu yang

terdiri atas:

1. Persepsi individu mengenai diri sendiri; seseorang termotivasi atau tidak untuk

melakukan sesuatu banyak tergantung pada proses kognitif berupa persepsi.

Persepsi seseorang tentang dirinya sendiri akan mendorong dan mengarahkan

perilaku seseorang untuk bertindak;

2. Harga diri dan prestasi; faktor ini mendorong atau mengarahkan inidvidu

(memotivasi) untuk berusaha agar menjadi pribadi yang mandiri, kuat, dan

memperoleh kebebasan serta mendapatkan status tertentu dalam lingkungan

masyarakat; serta dapat mendorong individu untuk berprestasi;

3. Harapan; adanya harapan-harapan akan masa depan. Harapan ini merupakan

informasi objektif dari lingkungan yang mempengaruhi sikap dan perasaan

subjektif seseorang. Harapan merupakan tujuan dari perilaku.

4. Kebutuhan; manusia dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjadikan dirinya

sendiri yang berfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih potensinya

secara total. Kebutuhan akan mendorong dan mengarahkan seseorang untuk

mencari atau menghindari, mengarahkan dan memberi respon terhadap tekanan

yang dialaminya.

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

11

5. Kepuasan kerja; lebih merupakan suatu dorongan afektif yang muncul dalam

diri individu untuk mencapai goal atau tujuan yang diinginkan dari suatu

perilaku.

b. Faktor Eksternal

Faktor Eksternaladalah faktor yang berasal dari luar diri individu yang

terdiri atas:

1. Jenis dan sifat pekerjaan

Dorongan untuk bekerja pada jenis dan sifat pekerjaan tertentu sesuai

dengan objek pekerjaan yang tersedia akan mengarahkan individu untuk

menentukan sikap atau pilihan pekerjaan yang akan ditekuni. Kondisi ini juga

dapat dipengartuhi oleh sejauh mana nilai imbalan yang dimiliki oleh objek

pekerjaan dimaksud.

2. Kelompok kerja dimana individu bergabung

Kelompok kerja atau organisasi tempat dimana individu bergabung dapat

mendorong atau mengarahkan perilaku individu dalam mencapai suatu tujuan

perilaku tertentu; peranan kelompok atau organisasi ini dapat membantu individu

mendapatkan kebutuhan akan nilai-nilai kebenaran, kejujuran, kebajikan serta

dapat memberikan arti bagi individu sehubungan dengan kiprahnya dalam

kehidupan sosial.

3. Situasi lingkungan pada umumnya

Setiap individu terdorong untuk berhubungan dengan rasa mampunya dalam

melakukan interaksi secara efektif dengan lingkungannya.

4. Sistem imbalan yang diterima

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

12

Imbalan merupakan karakteristik atau kualitas dari objek pemuas yang

dibutuhkan oleh seseorang yang dapat mempengaruhi motivasi atau dapat

mengubah arah tingkah laku dari satu objek ke objek lain yang mempunyai nilai

imbalan yang lebih besar. Sistem pemberian imbalan dapat mendorong individu

untuk berperilaku dalam mencapai tujuan; perilaku dipandang sebagai tujuan,

sehingga ketika tujuan tercapai maka akan timbul imbalan.

2.4 Kerangka Pikir

Peternak sapi potong merupakan orang yang mengusahakan ternak sapi

mulai dari pemeliharaan bibit hingga sampai tersebut siap untuk di jual. Faktor-

faktor yang mempengaruhi motivasi peternak dalam pengembangbiakan sapi

potong di desa Patappa, Kecamatan Pujananting, Kabupaten Barru adalah faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam

diri individu yang terdiri ataspersepsi individu mengenai diri sendiri, harga diri

dan prestasi, harapan, kebutuhan, kepuasan kerja. sedangkan faktor eksternal

adalah faktor yang berasal dari luar diri individu yang terdiri atas jenis dan sifat

pekerjaan, kelompok kerja dimana individu bergabung, situasi lingkungan pada

umumnya, dan sistem imbalan yang diterima.

Kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

13

Gambar 1. Kerangka pikir Faktor – faktor yang mempengaruhi motivasi peternakdalam mengembangbiakan sapi potong didesa Pattappa KecamatanPujananting Kabupaten Barru.

Faktor Internal

1. Persepsi individumengenai diri sendiri

2. Harga diri dan prestasi3. Harapan4. Kebutuhan5. Kepuasan kerja

2

3

Faktor Eksternal

1.Jenis dan sifat pekerjaan

2.Kelompok kerja dimanaindividu bergabung

3.Situasi lingkungan padaumumnya

4.Sistem imbalan yang diterima

Peternak

Motivasi

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

14

2.5 Hipotesis

Berdasarkan pada rumusan masalah, dan tinjauan pustaka diduga bahwa :

- Motivasi Peternak Sapi Potong Di Desa Patappa Kecamatan Pujananting

Kabupaten Barru berhubungan dengan faktor internal dan factor eksternal.

- Ada korelasi antara faktor internal dan factor ekternal pada motivasi peternak

sapi potong Di Desa Patappa Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

15

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempatdan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di Desa Patappa, Kecamatan Pujananting

Kabupaten Barru. Daerah ini merupakan areal persawahan yang potensial dan

memiliki prospek yang baik, disamping karena terbatasnya waktu dan biaya

dengan pertimbangan bahwa daerah ini adalah daerah yang banyak melakukan

pekerjaan sambilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka dengan waktu

penelitian selama bulanSeptember – oktober .

3.2 Tehnik Penentuan Sampel

Populasi penelitian ini adalah semua peternak yang berada di desa Patappa,

Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru. Populasi dalam penelitian ini yaitu

sebanyak 312 orang dan sampel yang digunakan sebanyak 30 orang.Untuk

penentuan sampel menggunakan metode Simple Random Sampling. Menurut

Arikunto (1993), untuk populasi lebih dari 100 dapat di ambil sampel sebesar 10-

15% atau 20-25% disesuaikan dengan tingkat kemampuan, tenaga, biaya dan

waktu yang tersedia bagi peneliti.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden berupa

jawaban terhadap kuesioner dan observasi langsung di lapangan.

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

16

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dengan mempelajari berbagai

literatur-literatur seperti buku-buku, jurnal, maupun artikel ilmiah yang

terkait dengan penelitian ini.

3.4 Teknik pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu

sebagai berikut:

1. Pengamatan (Observasi)

Observasi digunakan untuk memperoleh data (primer) informasi tentang

faktor-faktor yang memepengaruhi motivasi peternak sapi potong.

2. Wawancara

Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi langsung

untuk melakukan pengumpulan data melalui cara bertanya langsung kepada

peternak dan usaha tani lainnya, dimana dalam penelitian ini untuk

memperoleh data infirmasi tentang apa saja faktor-faktor yang

mempengaruhi motivasi dalam pengembangbiakan sapi potong, cara

pemeliharaan, obat apa yang di perlukan, kendala apa yang dihadapi dalam

pengembangan sapi potong tersebut.

3. Kuesioner

Daftar pertanyaan yang di buat untuk memperoleh sejumlah da penelitian

dimana kuesioner tersebut di ajukan hal-hal relevan dengan tujuan

penelitian.

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

17

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah scoring dan

koefisien korelasi spearman. Berikut analisis data yang digunakan.

1. Teknik analisis secara scoring yaitu data yang telah dikumpulkan lalu

diolah dengan menggunakan skor yang telah ditentukan sebagai berikut :

Sangat baik = 2,34 – 3,00

Baik = 1,67 – 2,33

Kurang Baik = 1 – 1,66

2. Koefisien korelasi Spearman adalah ukuran erat-tidaknya kaitan antara dua

variabel ordinal atau ukuran atas derajat hubungan antara data yang telah

disusun menurut peringkat. Koefisien korelasi digunakan untuk mengukur

derajat erat tidaknya hubungan antar satu variabel terhadap variabel

lainnya dimana pengamatan pada masing-masing variabel tersebut

didasarkan pada pemberian peringkat tertentu yang sesuai dengan

pengamatan serta pasangannya.Diberikan ( , ),

( , ), , ), … , , adalah sampel yang berukuran data yang

saling berpasangan. Untuk menghitung koefisien korelasi Spearman

terlebih dahulu disusun peringkat dari seluruh sampel berpasangan dan

kemudian koefisien korelasi Spearman dihitung menggunakan rumus:

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

18

dengan :

:Koefisien korelasi Spearman,

R ( ) : Peringkat data ,

R ( ) : Peringkat data ,

Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi signifikan atau tidak maka

dilakukansuatu pengujian. Untuk jumlah pengamatan ≥ 25dapat diasumsikan

bahwa distribusidari populasi tersebut normal dengan mean sama dengan nol dan

standard deviasinya sama dengan √ sehingga statistik uji untuk dapat

dihitung dengan :

Dengan tingkat signifikansi = 5% , koefisien korelasi Spearman akan

signifikan jika > 1,96 < −1,96.Rumus diatas berlaku bila kurang dari 20

% skor-skor pada sebuah kelompok peringkatnya sama bila lebih dari 20%

rumus koreksian harus digunakan ( dalam Somantri, 2011:218).

3.6 Definisi Operasional

1. Motivasi adalah keadaan/kondisi yang mendorong seorang individu atau

kelompok untuk mencapai tujuannya.

2. Peternakan sapi potong adalah usaha pemeliharaan sapi potong dilakukan

oleh peternak di desa Patappa, Kec. Pujananting Kab. Barru.

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

19

3. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu.

4. Persepsi individu mengenai diri sendiri adalah seseorang termotivasi atau

tidak untuk melakukan sesuatu banyak tergantung pada proses kognitif

berupa persepsi.

5. Harga diri dan prestasi adalah faktor ini mendorong atau mengarahkan

inidvidu (memotivasi) untuk berusaha agar menjadi pribadi yang mandiri,

kuat, dan memperoleh kebebasan serta mendapatkan status tertentu dalam

lingkungan masyarakat; serta dapat mendorong individu untuk berprestasi.

6. Harapan adalah adanya harapan-harapan akan masa depan. Harapan ini

merupakan informasi objektif dari lingkungan yang mempengaruhi sikap dan

perasaan subjektif seseorang, harapan merupakan tujuan dari perilaku.

7. Kebutuhan adalah manusia dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjadikan

dirinya sendiri yang berfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih

potensinya secara total.

8. Kepuasan kerja adalah suatu dorongan afektif yang muncul dalam diri

individu untuk mencapai goal atau tujuan yang diinginkan dari suatu perilaku.

9. Faktor Eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri individu.

10. Jenis dan sifat pekerjaan adalah dorongan untuk bekerja pada jenis dan sifat

pekerjaan tertentu sesuai dengan objek pekerjaan yang tersedia akan

mengarahkan individu untuk menentukan sikap atau pilihan pekerjaan yang

akan ditekuni.

11. Kelompok kerja dimana individu bergabung adalah kelompok kerja atau

organisasi tempat dimana individu bergabung dapat mendorong atau

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

20

mengarahkan perilaku individu dalam mencapai suatu tujuan perilaku

tertentu.

12. Situasi lingkungan pada umumnya adalah setiap individu terdorong untuk

berhubungan dengan rasa mampunya dalam melakukan interaksi secara

efektif dengan lingkungannya.

13. Imbalan adalah karakteristik atau kualitas dari objek pemuas yang dibutuhkan

oleh seseorang yang dapat mempengaruhi motivasi atau dapat mengubah

arahtingkah laku dari satu objek ke objek lain yang mempunyai nilai imbalan

yang lebih bes.

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

21

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

4.1. Letak Geografis dan Tofografi

Berdasarkan letak geografis di Desa Patappa merupakan salah satu Desa

yang terletak di Wilayah Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru. Di Desa

Patappa Kecamatan Pujananting Kabupatan Barru yaitu jarak Ke Ibu kota

Kecamatan + 8 km, jarak ke Ibu kota Kabupaten 30 km dan Jarak ke Ibu kota

Provinsi ± 90 km.

Berdasarkan letak topografi luas Wilayah Desa Patappa Kecamatan

Pujananting Kabupaten Barru 71.05 km2 secara administratif Desa Patappa

Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru, berbatasan dengan :

Sebelah utara : Desa Matappa Walie

Sebelah selatan : Desa Pujananting

Sebelah barat : Desa Jangan Jangan

Sebelah timur : Desa Bacu-Bacu

4.2. Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk merupakan salah satu syarat bagi terbentuknya suatu

Negara dan sekaligus sebagai aset atau modal bagi sukses nyapem bangunan

disegala bidang kehidupan. Oleh karena itu kehadiran dan peranan sangat

menentukan bagi perkembangan suatu Wilayah, baik dalam skala kecil maupun

dalam skala besar. Untuk mengetahui keadaan penduduk di Desa Patappa

Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru, dapat dilihat dari segi umur, jenis

kelamin, pendidikan, dan mata pencaharian.

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

22

4.2.1. Penduduk Berdasarkan Klasifikasi Umur dan Jenis Kelamin

Jumlah penduduk di Desa Desa Patappa Kecamatan Pujananting Kabupaten

Barru, sebanyak 1.452 jiwa. Pria 696 jiwa dan Wanita 756 jiwa. Untuk

mengetahui jumlah penduduk di Desa Patappa Kecamatan Pujananting Kabupaten

Barru,dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Desa Patappa KecamatanPujananting Kabupaten Barru.

No. Lingkungan/Dusun

JenisKelamin Jumlah(Jiwa)

Persentase(%)Pria Wanita

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Data

Padang Riwatae

Paludda

Wanawaru

Kampong Baru

Salopuru

82

79

139

108

168

195

93

89

130

124

156

199

175

168

269

232

324

394

11,21

10,76

17,22

14,85

20,74

25,22

Jumlah 771 791 1.562 100

Sumber: Monografi Kantor Desa Patappa, 2015.

Berdasarkan Tabel di atas maka, dapat dilihat dengan jelas bahwa antara

jumlah wanita lebih banyak dari pada pria. Dimana jumlah penduduk berdasarkan

jenis kelamin pria sebanyak 771 orang dan wanita sebanyak 791 orang. Untuk

jumlah penduduk ditiap dusun, dapat dilihat pada tabel diatas bahwa dusun

Salopuru paling banyak jumlah penduduknya yaitu sebanyak 394 orang dengan

persentase 25,22% dan yang rendah adalah dusun Padang Riwatae sebanyak 168

dengan persentase 10,76%.

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

23

4.2.2. Mata Pencaharian Penduduk

Sumber matapencaharian penduduk di Desa Mulyasri Kecamatan Tomoni

Kabupaten Luwu-Timur adalah Petani, Pedagang, Peternak, PNS, Buruh, TNI,

dan POLRI. Untuk lebih jelasnya berikut tabel tentang matapencaharian penduduk

di Desa Mulyasri Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu-Timur.

Tabel 2. Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Patappa Kecamatan

Pujananting Kabupaten Barru.

Sumber: Monografi Kantor Desa Patappa, 2015.

Berdasarkan Tabel di atas menunjukan bahwa penduduk di Desa Patappa

Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru yang tertinggi adalah Petani Tanaman

Pangan sebanyak 319 orang dengan persentase 45,83% dan yang terendah ialah

penduduk yang berprofesi sebangai Pedagang/Pengusaha sebanyak 5 orang dan

Tukang kayu sebanyak 5 orang dengan persentasi 0,72%

No. Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

PetaniTanamanPangan

Pedagang/Pengusaha

Buruh Tani

PNS

Peternak

TukangKayu

TukangBatu

BuruhBangunan

319

5

50

7

250

5

10

50

45,83

0,72

7,18

1,01

35,92

0,72

1,44

7,18

Jumlah 696 100

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

24

4.2.3. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana terdiri dari sarana pendidikan, sarana olahraga yang

ada di Desa Mulyasri Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu-Timur, sarana dan

prasarana yang ada dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini:

Tabel 3. Sarana dan Prasarana Umum di Desa Patappa Kecamatan Pujananting

Kabupaten Barru.

No. Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Sarana Pendidikan

Masjid

Lapangan Sepak Bola

Jembatan

Lapangan Voli

Posyandu

Mushola

3

4

1

3

1

3

2

Sumber: Monografi Kantor Desa Patappa, 2015.

Berdasarkan Tabel di atas data menunjukkan bahwa jenis sarana dan

prasarana yang dominan pada diDesa Patappa Kecamatan Pujananting Kabupaten

Barru, adalah sarana Masjid berjumlah 4 buah.

4.2.4. Keadaan Wilayah Desa Patappa

Kondisi wilayah di Desa Patappa Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru,

merupakan suatu daerah yang cukup potensial untuk dijadikan daerah persawahan

dan pertanian dengan komoditas yang beragam, hal ini disebabkan karena kondisi

lahan yang subur dan cukup baik untuk beberapa komoditas. Jenis usaha komoditi

pertanian dengan luas penggunaan lahan dapat dilihat Tabel 4.

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

25

Tabel 4. Jenis Komoditi Pertanian, Peternakan dan Luas Penggunaan Lahan Desa

Patappa Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru.

No Jenis Komoditi Jumlah Persentase (%)1.

2.

3.

4.

5.

6.

Padi

Kacang Tanah

Sapi

Kerbau

Kuda

Ayam

215 ha

50 ha

791

22

69

1530

8,03

1,80

29,60

0,82

2,60

57,15

Jumlah 2677 100

Sumber: Potensi Wilayah Desa Patappa, 2015

Berdasarkan Tabel di atas, menunjukkan bahwa jenis komoditi yang

diusahakan oleh petani terbanyak yaitu peternak ayam sebesar 1.530 ekor dengan

persentase sebanyak 57,15 %, dan paling sedikit yaitu peternak kerbau sebesar 22

ekor dengan persentase 0,82%.

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

26

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden

Identitas petani yang diuraikan dalam pembahasan berikut menggambarkan

berbagai aspek keadaan peternak sapi potong yang diduga memiliki hubungan

antara karakteristik petani dengan keragaman saluran komunikasi yang digunakan

oleh peternak sapi potong di Desa Pattappa Kecamatan Pujananting Kabupaten

Barru. Berbagai aspek yang dimaksud adalah: a) Umur,b) Tingkat Pendidikan, c)

Tanggungan Keluarga, dan d) Jumlah Ternak.

5.1.1 Umur

Pada umumnya umur peternak sapi potong akan mempengaruhi kemampuan

fisik bekerja dan cara berpikirnya. Peternak sapi potong yang berumur muda dan

sehat mempunyai kemampuan fisik yang cenderung lebih besar daripada petrnak

sapi potong lainnya yang berumur tua. Peternak sapi potong yang lebih mudah

cepat menerima hal-hal baru dalam mengelolah sapinya. Peternak sapi potong

yang tua biasanya kurang memiliki pengalaman, untuk mengimbangi kekurangan

tersebut dia lebih dinamis sehingga cepat mendapatkan pengalaman-pengalaman

baru yang berharga bagi perkembangbiakan sapi pada masa yang akan datang.

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 5.

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

27

Tabel 5. Klasifikasi Umur RespondenPeternak Sapi Potong Desa PattappaKecamatan Pujananting Kabupaten Barru

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa sebagian besar umur

responden peternak sapi potong diantar 40 – 45 dan 46 – 51 yaitu masing-masing

sebanyak 9 orang dengan persentase 30,00% dan umur responden yang paling

sedikit diantara 52 – 57 dan 64 – 69 yaitu masing-masing sebanyak 2 orang

dengan persentase 6,67% .

5.1.2 Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor atau segi penilaian

terhadap kemajuan suatu bangsa pada umumnya dan daerah secara khusus.

Makin tinggi tingkat pendidikan, maka tingkat kemajuan suatu daerah tersebut

relatif tinggi. Faktor pendidikan akan mempermudah suatu inovasi dan teknologi

baru sehingga dapat dikatakan bahwa secara relatif peternak sapi potong yang

No. Klasifikasi Umur (tahun) Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

34 - 39

40 – 45

46 – 51

52 – 57

58 – 63

64 – 69

4

9

9

2

4

2

13,33

30,00

30,00

6,67

13,33

6,67

Jumlah 30 100,00

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

28

mempunyai tingkat pendidikan akan mengelola sapi potong dengan baik pula

dibandingkan dengan peternak sapi potong yang berpendidikan rendah. Untuk

lebih jelasnya tingkat pendidikanrespondenpetermak sapi potong di Desa

Patappa,Kecamatan Pujananting,Kabupaten Barru,dapat di lihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Klasifikasi Tingkat Pendidikan Responden Desa Patappa, KecamatanPujananting, Kabupaten Barru.

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015

Berdasarkan Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar peternak sapi

potong responden masih memiliki tingkat pendidikan yang rendah yakni hanya

tamat SD sebanyak 19 orang dengan persentase sebanyak (63.66 %). Pendidikan

tertinggi yang dicapai peternak sapi potong responden tamat SMP sebanyak 5

orang dengan persentase sebesar (16.67 )

5.1.3 Tanggungan Keluarga

Jumlah tanggungan keluarga petani cenderung turut berpengaruh pada

kegiatan operasional perkembangbiakan , karena keluarga yang relatif besar

merupakan sumber tenaga keluarga. Keadaan tanggungan keluarga petani

responden dapat dilihat dari Tabel 7.

No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1.

2.

3.

Tidak Sekolah

Tamat SD

Tamat SMP

6

19

5

20,00

63,33

16,67

Jumlah 30 100,00

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

29

Tabel 7. Klasifikasi Tanggungan Keluarga Responden Peternak Sapi Potong DesaPatappa, Kecamatan Pujananting, Kabupaten Barru.

Sumber : Data primer setelah diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 7 menunjukkan bahwa jumlah tanggungan keluarga

peternak sapi potong pada responden yang terbanyak mempunyai tanggungan

yaitu 4 - 5 orang berjumlah 14 orang, dengan persentase sebesar 56,67%,

sedangkan jumlah tanggungan terkecil adalah jumlah tanggungan 6 – 7 orang

berjumlah 3 orang, dengan persentase sebesar10.00%.

5.1.4 Jumlah Ternak

Jumlah ternak sapi potong petani respon dan diketahui sangat berpengaruh

terhadap motivasi pengembangbiakkan sapi potong ternak di Desa Patappa

Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

Tabel 9 dibawah ini.

No. Jumlah Tanggungan Keluarga(Orang) Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1.

2.

3.

2 – 3

4 – 5

6 – 7

13

14

3

43,33

46,67

10,00

Jumlah 30 100,00

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

30

Tabel 8. Jumlah Ternak Sapi Potong Petani Responden Di Desa Patappa

Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru.

Sumber : Data primer setelah diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 8 menunjukkan bahwa jumlah ternak sapi potong pada

responden yang paling banyak adalah 5 – 6 (56.67 %). Sedangkan ternak sapi

potong yang paling sedikit adalah 7 – 8 adalah (10.00).

5.2. Motivasi peternak dalam pengembangbiakan pada sapi potong

Motivasi peternak dalam pengembangbiakkan pada sapi potong di Desa

Patappa Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru mempunyai 2 faktor yaitu

faktor internal dan ekternal. Dimana faktor internal yang dimiliki peternak itu

sendiri seperti potensi dalam pengembangbiakan dan pemeliharaan sapi potong itu

sendiri, sedangkan factor eksternal yang dimaksud adalah pengaruh dari luar atau

lingkungan sekitar peternak yang berdampak pada system pengembangbiakan sapi

No.Jumlah Ternak Sapi Potong

(Ekor)Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

3 – 4

5 – 6

7 - 8

9 - 11

6

17

3

4

20,00

56,67

10,00

13,33

Jumlah 30 100,00

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

31

potong tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat kompon untuk faktor internal

dan eksternal berikut.

5.2.1. Faktor Internal

Faktor internal yaitu pengaruh yang dimiliki petani respon dan atau peternak

seperti potensi dalam pengembakbiakan sapi potong di Desa Patappa Kecamatan

Pujananting Kabupaten Barru, untuk lebih jelasnya berikut Tabel 9 dibawah ini.

Tabel 9. Rata-Rata Nilai Faktor Internal Petani Respon dan atau Peternak Sapi

Potong Di Desa Patappa Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru

No. Pertanyaan Jumlah Rata-rata Keterangan

1. Persepsi individu mengenai

diri sendiri65 2,17 Baik

2. Harga diri dan prestasi 76 2,53 Sangat Baik

3. Harapan 77 2,57 Sangat Baik

4. Kebutuhan 70 2,33 Baik

5. Kepuasan kerja 79 2,63 Sangat Baik

Jumlah 367 2,45 Sangat Baik

Sumber : Data primer setelah diolah, 2015

Berdasarkan table diatas menerangkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi motivasi peternak dalam pengembangbiakan sapi potong di Desa

Patappa, Kecamatan Pujananting, Kabupaten Barru dikategorikan sangat baik

dengan jumlah skor 367 dengan rata-rata 2,45. Ini di karenakan motivasi dari

dalam diri atau psikologi dalam menjalankan pengembangbiakan sapi potong

tersebut. Dari pertanyaan apakah bapak memelihara sapi potong sesuai yang

diajarkan penyuluh dengan kategori baik, dengan jumlah skor 65 dan rata-rata

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

32

2,17. Hal ini di sebabkan karena sinergi atau kerjasama dari peternak dan Petugas

Penyuluh lapangan (PPL), dengan adanya penyuluh di Desa Patappa, Kecamatan

Pujananting, Kabupaten Barru ini mempengaruhi Psikologi dari setiap individu

peternak yang ada di lokasi penelitian tersebut. Dari pertanyaan Apakah hasil

usaha ternak sapi potong bapak sesuai dengan keinginan bapak dikategorikan

sangat baik, dengan jumlah skor 76 dan rata-rata 2,53. Hal ini disebabkan karena

apa yang direncanakaan dalam pengembangbiakan sapi potong sesuai dengan

hasil usaha dari ternak mereka. Dari pertanyaan apakah bapak yakin dengan cara

ternak bapak hulu hingga hilir sesuai dengan anjuran/rekomendasi dikategorikan

sangat baik dengan jumlah skor 77 dan mempunyai rata-rata 2,57. Berdasarkan

hasil penelitian bahwa kegiatan peternakan dapat diketahui bahwa awal mulanya

peternak dalam pengembangbiakan sapi potong seusai yang di anjurkan, dan

dunkungan atau setiap motivasi yang di berikan dari Petugas Penyuluh Lapangan

(PPL) kepada peternak dilakukan dengan penuh percaya diri dari peternak dalam

usaha tersebut.

Berdasarkan pertanyaan dari poin ke empat bahwa apakah pakan yang

diberikan kepada ternak sapi bapak sesuai dengan kabutuhan sapi bapak

dikategorikan baik dengan jumlah skor 70 dengan rata-rata 2,33. Hal ini

disebabkan karena pakan yang diberikan kepada ternak sapi potong yang

dikembangbiakkan adalah rumput gajah, sekam padi, daun kacang tanah apabila

setelah panen serta rerumputan liar yang ada di setiap kebun danhalaman

pekarangan yang di tumbuhi dengan rerumputan. Sedangkan dari pertanyaan

bagaimana menurut bapak tentang manfaat yang bapak rasakan dalam setiap

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

33

pengembangbiakan sapi potongbaik terhadap bapak dan keluarganya maupun

kepada orang lain dikategorikan sangat baik dengan jumlah skor 79 dan

mempunyai rata-rata 2,63. Hal ini disebabkan karena dalam pengmbangbiakan

sapi potong oleh peternak dilakukan dengan penuh percaya diri untuk beternak,

maka dari itu hasil atau manfaat yang dihasilkan bukan saja di rasakan oleh

keluarga namun juga berdampak pada orang lain yang ada di Desa Patappa,

Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru.

5.2.2 Faktor Eksternal

Faktor eksternal yaitu pengaruh dari luar diri yang dimiliki petani respon

dan atau peternak seperti potensi dalam pengembangbiakan sapi potong di Desa

Patappa Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru, untuk lebih jelasnya berikut

Tabel 11dibawah ini:

Tabel10. Rata-Rata Nilai Faktor Eksternal Petani Respon dan atau Peternak Sapi

Potong Di Desa Patappa Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru.

No. Pertanyaan Jumlah Rata-rata Keterangan

1. Jenis dan sifat pekerjaan 74 2,47 SangatBaik

2. Kelompok kerja dimana

individu bergabung69 2,30 Baik

3. Situasi lingkungan pada

umumnya80 2,67 SangatBaik

4. Sistem imbalan yang

diterima68 2,27 Baik

Jumlah 291 2,43 Sangat Baik

Sumber : Data primer setelah diolah, 2015

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

34

Berdasarkan table diatas menerangkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi motivasi peternak dalam pengembangbiakan sapi potong di Desa

Patappa, Kecamatan Pujananting, Kabupaten Barru dikategorikan sangat baik

dengan jumlah skor 291 dengan rata-rata 2,43. Ini di karenakan motivasi dari luar

diri atau psikologi dalam menjalankan pengembangbiakan sapi potong tersebut.

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan secara terperinci, dari pertanyaan

apakah bapak senang dengan pekerjaan bapak dikategorikan sangat baik dan

mendapat jumlah skor 74, dengan rata-rata 2,47. Dari hasil penelitian bahwa

peternakan dari jenis pekerjaan yaitu pengbangbiakan sapi potong sangat di sukai

oleh masyarakat desa Ptatappa, Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru. Dari

pertanyaan bagaimana menurut bapak tentang adanya kelompok tani dapat

membantu peternak sapi potong bapak dikategorikan baik dengan jumlah skor 69

dan mempunyai rata-rata 2,30. Ini disebabkan faktor dari Gabungan Kelompok

Tani (GAPOKTAN) berepngaruh pada peternakan sapi potong yang dilakukan

oleh setiap masyarakat. Banyaknya bantuan dari pemerintah setempat terkait

dengan masalah pertanian itu membantu peternak dalam kegiatan pertanian yang

dilakukan secara terus menerus dangan saran kelompok tani yang ada.

Sedangkan dari pertanyaan bagaimana respon pemerintah setempat terhadap

peternakan sapi potong bapak dikategorikan sangat baik dengan jumlah skor 80

dan rata-rata 2,67. Usaha peternakan sapi potong jika dikerjakan dengan

kemandirian petani berbeda jika adanya dukungan besar dari pemerintah

setempat, banyak hal yang sudah diberikan oleh pemerintah terhadap peternak.

Diantaranya keamanan dari lingkungan sangat di perhatikan pemerintah dalam

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

35

menjaga sapi potong yang di lepaskan di halaman pekarangan warga masyarakat

tanpa di dikembalakan. Sedangkan dari pertanyaan dalam satu tahun ternak sapi

potong biasanya bapak penghasilan berapa dikategorikan baik dengan jumlah skor

68 dan rata-rata 2,27. Hal ini disebabkan mayoritasnya beragama Islam, jadi

peternak sapi potong dalam pengbangbiakannya sebagian di simpan untuk di

kurbankan pada saat hari raya Idul adha tanpa harus membeli sapi kurban. Selain

dari hasil dari penjualan sapi potong di gunakan untuk buah hatinya, sebab begitu

besarnya niat masyarakat untuk bagaimana anaknya bisa melanjutkan pendidikan

di perguruan tinggi Negeri maupun swasta, Serta di pakai untuk kebutuhan hidup

sehari-hari.

5.3. Analisis Korelasi antara Faktor Internal dan Eksernal pada MotivasiPeternak

Tabel 11. Analisis Korelasi Faktor Internal Dan Eksternal

Y

Internal

X

External

Spearman'srho

Y

Internal

Correlation Coefficient 1,000 ,374*

Sig. (1-tailed) . ,021

N 30 30

X

External

Correlation Coefficient ,374* 1,000

Sig. (1-tailed) ,021 .

N 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

36

Antara faktor internal dan eksternal pada motivasi peternak berhubungan

nyata (signifikan) dengan tingkat korelasi sebesar 37,4% (0,374) pada tingkat

kepercayaan 95% (α=0,05).Hasil Analisis ini merupakan statistik Nonparametric

dengan metode Bivariate Correlations dan model ujiSpearman pada motivasi

peternak terhadap faktor internal (Y) dan faktor eksternal (X). Hasil analisis pada

Tabel. 11 mempergunakan perangkat lunak (Software) program IBM SPSS

Statistic Vertions 22.

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

37

VI. KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Patappa Kecamatan

Pujananting Kabupaten Barru dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Bahwa motivasi peternak dalam pengembangbiakan sapi potong di Desa

Patappa Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru dikategorikan dalam 2

pertanyaan yaitu faktor internal dan faktor ekternal. Dimana faktor internal

di kategorikan sangat baik dengan nilai rata-rata 2.45. dan fakto eksternal

diklasifikasikan dalam kategori sangat baik dengan nilai rata-rata 2.43. ini

menunjukkan bahwa peternak memiliki motivasi yang baik dalam

pengembangbiakan sapi potong .

2. Hasil penelitian menunjukkan antara faktor internal dan faktor eksternal

pada motivasi peternak berhubungan nyata (signifikan) dengan tingkat

korelasi sebesar 37,4% (0,374) pada tingkat kepercayaan 95% (α=0,05).

6.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan peneliti, maka disarankan kepada

peternak sapi potong dalam pengembangbiakan harus di tingkatkan produktifitas

dengan jumlah ternak yang dipelihara, dengan cara membiasakan diri hidup

mandiri tanpa campur tangan pemerintah dan instansi terkait. Untuk saran kepada

pemerintah setempat selalu memperhatikan hal-hal yang mengenai pertanian

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

38

terutama pada pengembangbiakan sapi potong oleh peternak. Misalnya

memberibantuan vaksin terhadap sapi sehingga rentang oleh penyakit.

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

39

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Maman. Sambas Ali Muhidin, Ating Somantri. (2011). Dasar-Dasar Metode Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Pustaka Setia

Aisyah, Lilis dan Akhmad Sudrajat. 2011. (Online), (http://kumpulan-teori-skripsi.blogspot.com/2011/09/teori-harapan.htmi, diakses 09 Februari2013)

Anonim. 2013. Motivasi. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi, diakses09 Februari 2014)

Arikunto. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: RinekaCipta

Murtidjo, B. 2000. Beternak Sapi Potong. Kanisius. Yogyakarta.

Prawirokusumo, S. 1990. Ilmu Usaha Tani. BPFE. Yogyakarta

Purbowati, E. W.S. Dilaga dan N.S.N. Aliyah. 2005. Penampilan Produksi SapiPeranakan Ongole dan Peranakan Limousin Jantan dengan PakanKonsentrat dan Jerami Padi Fermentasi. Fakultas Peternakan UNDIP.Semarang.

Sanjaya, Wina. 2006.Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada MediaGroup

Sunari, A., N. Avianto, dan M.N. Ritinov. 2010. Naskah Kebijakan (PolicyPaper):Strategi dan Kebijakan dalam Percepatan PencapaianSwasembadaDaging Sapi 2014. Direktorat Pangan dan PertanianBAPPENAS. Jakarta.

Tedjho. 2012. Motivasi danPersepsi.(Online),(http://tedjho.wordpress.com/2012/04/15/motivasi-dan-persepsi/, diakses 09 Februari 2013

Wardoyo. 1993. Tatalaksana Pemeliharaan Ternak Sapi. Penebar Swadaya,Jakarta.

Winardi, 1992. Manajemen Prilaku Organisasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Yusdja, Y. dan N. Ilham. 2007. Suatu Gagasan Tentang Peternakan Masa Depandan Strategi Mewujudkannya. Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol. 25No 1: 19−28.

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

40

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

41

Lampiran 1

KUESIONERFAKTOR-YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK DALAM

PENGEMBANGBIAKAN SAPI POTONG DI DESA PATAPPAKECAMATAN PUJANANTING KABUPATEN BARRU.

Nomor Responden :................................

Nama : ................................

Umur : ................................

Pendidikan : ................................

Tanggungan Keluarga : ................................

Jumlah Ternak : ................................

1. Faktor Internal

1. Apakah bapak memelihara sapi potong sesuai yang diajarkan penyuluh?

a. Sangat sesuai

b. Sesuai

c. Tidak sesuai

2. Apakah hasil usaha ternak sapi potong bapak sesuai dengan keinginan

bapak?

a. Sangat sesuai

b. Sesuai

c. Tidak sesuai

3. Apakah bapak yakin dengan cara ternak bapak hulu hingga hilir sesuai

dengan anjuran/rekomendasi?

a. Sangat sesuai

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

42

b. Sesuai

c. Tidak sesuai

4. Apakah pakan yang diberikan kepada ternak sapi bapak sesuai dengan

kabutuhan sapi bapak?

a. Sangat sesuai

b. Sesuai

c. Tidak sesuai

5. Bagaiman menurut bapak tentang manfaat yang bapak rasakan dalam

setiap pengembangbiakan sapi potong, baik terhadap bapak dan

keluarganya maupun kepada orang lain?

a. Banyak

b. Sedikit

c. Tidak ada

II. Faktor Eksternal

1. Apakah bapak senang dengan pekerjaan bapak?

a. Sangat senang

b. Senang

c. Tidak senang

2. Bagaiman menurut bapak tentang adanya kelompok tani dapat membantu

peternak sapi potong bapak?

a. Sangat membantu

b. Membantu

c. Tidak membantu

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

43

3. Bagaimana respon pemerintah setempat terhadap peternakan sapi potong

bapak?

a. Sangat merespon

b. Merespon

c. Tidak merespon

4. Dalam satu tahun ternak sapi potong biasanya bapak penghasilan berapa?

a. 10.000.000-14.000.000 (sangat termotivasi)

b. 6.500.000-10.000.000 (termotivasi)

c. 3.000.000-6.500.000 (kurang termotivasi)

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

44

Lampiran 2 : Identitas Responden

No.Resp Nama Umur Pendidikan Tanggungan

KeluargaJumlahTernak

1 Mattang 40 SD 3 62 Sukima 45 SD 4 43 Sugialang 39 SMP 3 54 Sennawing 50 SD 6 35 Ambo 44 SD 4 46 Camang 43 SD 3 47 Siracing 48 SD 4 58 Pettalanre 50 SD 7 89 Pettaselo 48 SD 4 510 Cene 34 SMP 3 511 Sappe 38 Tidak Sekolah 4 512 Rappe 41 SD 5 613 Beddu 40 SD 2 814 Attung 46 SMP 2 515 Tennang 58 Tidak Sekolah 5 516 Pemang 62 SD 3 617 Lanco 47 SD 3 518 Pettanasse 42 Tidak Sekolah 2 419 Lemang 54 SD 6 920 Cuse 58 Tidak Sekolah 5 921 Maing 46 SMP 4 522 Dahlan 66 Tidak Sekolah 5 623 H.Monro 47 SD 3 724 Massenurang 41 SD 2 525 Massaressung 53 SD 5 526 Kube 49 SD 4 927 Amiluddin 68 SD 5 1128 Amir 60 SD 4 529 Baso 40 SMP 2 630 Dimmang 38 Tidak Sekolah 2 4

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

45

Lampiran 3 : Faktor Internal

No. RespFaktor Internal

Y1 2 3 4 5

1 2 3 3 2 3 2.602 3 2 2 3 2 2.403 2 3 3 2 3 2.604 2 2 2 3 2 2.205 2 2 3 2 2 2.206 2 2 3 2 2 2.207 3 3 2 2 3 2.608 2 3 3 3 3 2.809 3 2 3 2 2 2.4010 2 2 2 2 3 2.2011 3 3 3 2 3 2.8012 2 3 3 3 3 2.8013 2 3 3 2 3 2.6014 1 2 2 2 2 1.8015 2 2 3 3 3 2.6016 3 3 3 2 3 2.8017 2 2 3 2 3 2.4018 2 2 2 2 2 2.0019 2 3 3 3 3 2.8020 2 3 2 2 3 2.4021 2 2 3 2 2 2.2022 1 3 2 3 3 2.4023 2 3 3 2 3 2.6024 3 2 2 2 3 2.4025 2 3 3 3 2 2.6026 2 3 2 2 3 2.4027 2 3 3 3 3 2.8028 2 2 2 2 2 2.0029 3 3 2 2 3 2.6030 2 2 2 3 2 2.20

Jumlah 65 76 77 70 79 2.45Rata-rata 2.17 2.53 2.57 2.33 2.63

Ket1,00 – 1,66 Kurang Baik1,67 – 2,33 Baik2,34 – 3,00 Sangat Baik

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

46

Lampiran 4 : Faktor Eksternal

No. Resp X1 2 3 4

1 3 2 3 2 2.52 2 2 3 2 2.253 2 3 3 2 2.54 2 2 2 2 25 2 3 3 2 2.56 2 2 3 2 2.257 3 2 2 2 2.258 3 2 3 3 2.759 2 3 3 2 2.510 2 2 3 2 2.2511 3 3 2 2 2.512 3 2 3 2 2.513 3 2 2 3 2.514 2 2 3 2 2.2515 2 3 3 2 2.516 3 2 3 2 2.517 3 3 2 2 2.518 2 2 3 2 2.2519 3 2 2 3 2.520 3 3 3 3 321 2 2 3 2 2.2522 3 2 3 2 2.523 3 2 2 3 2.524 2 3 3 2 2.525 2 2 2 2 226 3 2 3 3 2.7527 2 2 2 3 2.2528 3 2 3 2 2.529 2 3 2 3 2.530 2 2 3 2 2.25

Jumlah 74 69 80 682.43Rata-rata 2.47 2.30 2.67 2.27

Ket :1,00 – 1,66 Kurang Baik1,67 – 2,33 Baik2,34 – 3,00 Sangat Baik

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

47

Lampiar 5. Hasil Analisis Statistik Nonparametric dengan Metode BivariateCorrelations dan Model UjiSpearman pada Motivasi Peternakterhadap Faktor Internal (Y) dan Faktor Eksternal (X).

Nonparametric Correlations

CorrelationsY

Internal

XExternal

Spearman's rho YInternal

Correlation Coefficient 1,000 ,374*

Sig. (1-tailed) . ,021N 30 30

XExternal

Correlation Coefficient ,374* 1,000Sig. (1-tailed) ,021 .N 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

Antara faktor internal dan eksternal pada motivasi peternak berhubungan nyata(signifikan) dengan tingkat korelasi sebesar 37,4% (0,374) pada tingkatkepercayaan 95% (α=0,05).

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

48

DOKUMENTASI

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

49

Sapi Potong Yang Di Gembalakan Di Pinggir Jalan Raya OlehPeternak Responden

Sapi Potong Yang Di Gembalakan Di Pinggir Jalan Raya OlehPeternak Responden

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

50

Kandang Sapi Potong dibawah Kolong Rumah SaatDibersihkan

Sapi Potong Yang Dilepas Liar di Kebun Peternak Sapi

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

51

Sapi Potong Digembalakan Di Ladang

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK …

52

RIWAYAT IUDUP

SAFRI, lahir di Desa Totallang kecamatan Lasusua Sulawesi

Tenggara pada tanggal 20 mei 1992, anak ke dua dari empat

bersaudara dari pasangan Ayahanda Sabang dan Ibunda Marni.

Penulis menempuh pendidikan dasar di SDN 1 Tolallang

Kecamatan Lasusua Kabupaten Kolaka Utara, tamat tahun 2004, melanjutkan

pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 1 Lasusua dan tamat pada tahun

2007, kemudian melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1

Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara dan tamat pada tahun 2010. Pada tahun yang

sama, penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, Jurusan Agribisms

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar. Selama kuliah aktif

diberbagai lembaga kampus maupun luar kampus seperti: Himpunan Mahasiswa

Jurusan Agribisnis, Himpunan Pelajar Mahasiswa Massenrempulu (HPMM),

Ikatan Mahasiswa Sulawesi Tenggara (IMASTRA),

HimpunanMahasiswaPertanianMassenrempulu (HIMPERMAS) dan Komunitas

Mahasiswa Pencinta Alam Sejati (KOMPAS).