faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen...

122
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI BUSANA MUSLIMAH MODERN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Oleh: Khoirun Nisya 208070000007 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H / 2015 M

Upload: phungthu

Post on 28-Apr-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN

TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI BUSANA MUSLIMAH

MODERN

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Psikologi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh:

Khoirun Nisya

208070000007

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H / 2015 M

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat
Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat
Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat
Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“aku tidak pernah merasa kesepian

karena Allah selalu bersamaku”

Nisya

“TUHAN MENJAWAB DENGAN TIGA CARA:

1. Dia berkata “Ya” dan memberikan apa yang kau

inginkan.

2. Dia berkata “Tidak” dan menggantinya dengan yang

lebih baik

3. Dia berkata “Tunggu” dan akan memberikanmu yang

terbaik

Dan kini aku telah berusaha, berdoa serta aku

menunggu untuk Allah berkata “Ya” untukku”.

Nisya

PERSEMBAHAN :

Skripsi ini kupersembahkan untuk yang tercinta, kedua

orang tuaku, Ayah H. Khodri (Alm) dan Ibu Hj. Asiah

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

vi

ABSTRACT

A) Faculty of Psychology

B) September 2014

C) Khoirun Nisya

D) Factors that Influence Consumer Buying Decisions Againt Modern

Muslim Fashion

E) xiii + 88 pagas + attachment

F) This study aims to determine the factors that influence consumer buying

decisions against modern muslim fashion by using logistic regression

approach. The hypothesis ini this study is the social variables which

reference groups and families, and psychological variables such as

motivation, perception, learning, as well as beliefs and attitudes influence

the buying decisions of modern muslim fashion.

The population in this study as many as 595 people, while a sample of

more than 200 people were taken using nonprobability sampling

technique. To measure the orientation purposes, the authors create their

own measurement tool based on the theory Kotler dan Armstrong (2007).

CFA (Confirmatory Factor Analysis) is used to test the gauge and Logistic

Regression Analysis was used to test the research hypotheses. All testing

techniques performed using SPSS and LISREL.

The results showed that the dimensions of beliefs and attitudes of

psychological factors infeluence the decision to buy a modern muslim

fashion fit (P>0.005) (Chi-square = 21.86, df= 14, P-value = 0.08146) and

accounted for 38.4% of the variation in the table the regression

coefficients of the six independent variable only one that sifnificantly

influence the decision to buy the dimensions logit beliefs and attitudes of

psychological factors (P-value<0.05).

In this study it is suggested that consideration of other variables associated

with purchasing decisions and consumer bahavior, such as the personality

of consumers who are more likely to explore the psychological state of the

consumer in the decision to buy. It is suggested to use the sample other

than the student, as a teenager with an age range, private employee, or

public figure.

G) Reading meterial: 20 books + 3 journals + 4 articles + 3 theses

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

vi

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi

B) September 2014

C) Khoirun Nisya

D) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen terhadap Keputusan

Membeli Busana Muslimah Modern

E) xiii + 88 halaman + lampiran

F) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi konsumen terhadap keputusan membeli busana muslimah

modern dengan menggunakan pendekatan regresi logistik. Hipotesis dalam

penelitian ini adalah variabel sosial yaitu kelompok acuan/referensi dan

keluarga, dan variabel psikologis yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran,

serta keyakinan dan sikap mempengaruhi keputusan membeli busana

muslimah modern.

Populasi dalam penelitian ini sebanyak 595 orang sedangkan sampel

berjumlah 200 orang yang diambil dengan menggunakan teknik

nonprobability sampling. Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis

membuat sendiri alat ukur berdasarkan teori Kotler dan Armstrong (2007).

CFA (Confirmatory Factor Analysis) digunakan untuk menguji alat ukur

dan Regression Logistic Analysis digunakan untuk menguji hipotesis

penelitian. Semua teknik pengujian dilakukan menggunakan SPSS dan

LISREL.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi keyakinan dan sikap dari

faktor psikologis mempengaruhi keputusan membeli busana muslimah

modern fit (P>0.05) (Chi-Square=21.86, df=14, P-value=0.08146) dan

memberikan kontribusi sebesar 38.4% dari variasi keputusan membeli

dalam satuan logit. Namun dilihat dari tabel koefisien regresi dari enam

variabel independen hanya satu yang berpengaruh signifikan terhadap logit

keputusan membeli yaitu dimensi keyakinan dan sikap dari faktor

psikologis (P-value < 0.05).

Pada penelitian ini disarankan agar mempertimbangkan variabel lain yang

terkait dengan keputusan membeli dan perilaku konsumen, seperti

kepribadian konsumen yang lebih cenderung menggali kondisi psikologis

konsumen dalam keputusan membeli. Selanjutnya disarankan

menggunakan sampel lain selain mahasiswa, seperti remaja dengan

rentang usia, karyawan swasta, atau publik figur.

G) Bahan bacaan: 20 buku + 3 jurnal + 4 artikel + 3 skripsi

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga terlimpah kepada Nabi

Muhammad SAW, beserta para sahabat, keluarga, para pengikutnya dan para

penerus perjuangan beliau hingga kahir zaman.

Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis dibantu oleh berbagai pihak

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Abdul

Mujib, M.Ag, M.Si, beserta jajarannya yang telah memberikan banyak ilmu

serta pengalaman, baik sebagai pembimbing maupun dosen.

2. Akhmad Baidun, M.Si sebagai pembimbing I yang sudah membimbing saya

menyelesaikan skripsi ini dengan sabar dan hangat.

3. Seluruh dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberi berbagai ilmu dan pengetahuan. Semoga ilmu yang bermanfaat akan

menjadi suatu kebaikan yang tiada berujung.

4. Ikhwan Lutfi, M.Psi sebagai dosen Pembimbing Akademik.

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

viii

5. Para staf pegawai akademik, umum, keuangan, perpustakaan fakultas

psikologi dan perpustakaan umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah memudahkan penulis selama ini dalam proses administrasi.

6. Kedua orang tua tercinta, Ayah H. Khodri (Alm) dan Emak Hj. Asiah yang

tiada henti mengorbankan seluruh jiwa dan raganya serta setiap doa yang

dipanjatkan kepada Sang Maha Pengasih dan Penyayang setiap saat demi

keberhasilan penulis. Terima kasih tak terhingga atas segalanya.

7. Untuk mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

angkatan 2008 terima kasih atas kebersamaan kalian disaat senang maupun

susah dan kenangan yang tak terlupakan selama ini.

8. Kak Puti, terima kasih untuk diskusi dan ilmu yang diberikan sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Para sahabat yang penulis sayangi, terima kasih atas dukungan dan perannya

sebagai pendengar yang baik.

Penulis menyadari bahwa segala bentuk kekurangan dan kesalahan yang

disengaja maupun yang tidak disengaja akan menjadi bahan renungan dan

perbaikan diri sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Peneliti berharap

semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada setiap pembaca.

Ciputat, 17 Desember 2014

Penulis

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………...... iii

HALAMAN PERYATAAN ……………………………………..……………… iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………………..…….…… v

ABSTRAK……...................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................... viii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………...….. x

DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. xiv

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………. xv

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ....................................................... 1

1.2 Pembatasan Masalah ............................................................... 12

1.3 Perumusan Masalah ................................................................ 12

1.4 Tujuan Penelitian .................................................................... 13

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................. 13

1.6 Sistematika Penelitian ............................................................. 14

BAB 2 KAJIAN TEORI .............................................................................. 16

2.1 Keputusan Membeli …............................................................ 16

2.1.1 Definisi keputusan membeli ....................................... 16

2.1.2 Jenis dan tahapan proses keputusan membeli.............. 19

2.1.3 Pengukuran keputusan membeli ................................. 23

2.1.4 Faktor yang mempengaruhi proses pengambilan

keputusan membeli....................................................... 23

2.2 Perilaku Konsumen ................................................................... 30

2.2.1 Pengertian perilaku konsumen .................................... 30

2.2.2 Pentingnya perilaku konsumen .................................... 33

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

xi

2.2.3 Faktor yang mempengaruhi

perilaku konsumen .................................................... 34

2.3 Deskripsi Busana Muslimah .................................................. 42

2.3.1 Pengertian busana muslimah ..................................... 43

2.3.2 Kriteria busana muslimah............................................ 44

2.4 Kerangka Berpikir ................................................................. 48

2.5 Hipotesis ................................................................................. 51

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 52

3.1 Populasi dan Sampel ............................................................... 52

3.2 Variabel Penelitian .................................................................. 52

3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................ 53

3.4 Instrumen Pengumpulan Data ................................................. 55

3.4.1 Skala keputusan membeli busana

muslimah modern ................................…….................. 55

3.4.2 Skala faktor sosial .......................................................... 56

3.4.3 Skala faktor psikologis ................................................... 56

3.5 Uji Validitas Konstruk Instrumen Penelitian ........................... 57

3.5.1 Uji validitas alat ukur sosial ........................................... 59

3.5.1.1. Uji validitas kelompok acuan ........................... 59

3.5.1.2. Uji validitas keluarga ....................................... 60

3.5.2. Uji validitas alat ukur psikologis ................................... 61

3.5.2.1. Uji validitas motivasi ...................................... 61

3.5.2.2. Uji validitas persepsi ....................................... 62

3.5.2.3. Uji validitas pembelajaran .............................. 63

3.5.2.4. Uji validitas keyakinan dan sikap ................... 64

3.6 Metode Analisis Data ................................................ ............... 65

3.7 Prosedur Penelitian ................................................................... 66

BAB 4 HASIL PENELITIAN ...................................................................... 68

4.1 Gambaran Subjek Penelitian .................................................... 68

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

xii

4.2 Uji hipotesis penelitian ............................................................ 69

4.2.1 Analisis regresi logistik variabel penelitian .... ............... 69

4.2.1.1 Uji model regresi logistik ................................. 70

4.2.1.2 Signifikansi variabel ......................................... 72

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN ....................... ................ 82

5.1 Kesimpulan ................................................................................. 82

5.2 Diskusi ....................................................................................... 82

5.3 Saran ........................................................................................... 87

5.3.1 Saran teoritis ................................................................... 87

5.3.2 Saran praktis ................................................... ................ 89

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 90

LAMPIRAN .................................................................................................... 91

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel variabel penelitian…………………………… ................ 52

Tabel 3.2 Skor skala penelitian………………………………................. 55

Tabel 3.3 Blue print skala keputusan membeli………………................. 56

Tabel 3.4 Blue print skala faktor sosial………………………................ 56

Table 3.5 Blue print skala faktor psikologis…………………................. 57

Tabel 3.6 Muatan faktor kelompok acuan……………………................. 60

Tabel 3.7 Muatan faktor keluarga……………………………................. 61

Tabel 3.8 Muatan faktor motivasi……………………………................. 62

Tabel 3.9 Muatan faktor persepsi…………………………….................. 63

Tabel 3.10 Muatan faktor pembelajaran………………………................. 63

Tabel 3.11 Muatan faktor keyakinan dan sikap ...............……................. 64

Tabel 4.1 Tabel klasifikasi……………………………………................. 68

Table 4.2 Descriptive statistics……………………………….................. 69

Tabel 4.3 Nagelkerke r square………………………………................... 70

Table 4.4 Hormer and lemeshow test………………………................... 71

Tabel 4.5 Koefisien regresi……………………………........................... 72

Tabel 4.6 Proporsi varians untuk masing-masing

variabel independen....................................................................... 80

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model proses pembelian lima tahap............................................ 20

Gambar 2.2 Busana muslimah modern…………………............................... 47

Gambar 2.3. Kerangka berpikir…………………………………................... 50

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

xv

LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Penelitian....................................................................... 92

Lampiran 2 Data Hasil Skoring..................................................................... 97

Lampiran 3 Syntax dan Path Diagram.......................................................... 101

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis memaparkan latar belakang masalah, perumusan masalah,

pembatasan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan penelitian.

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan fashion muslimah belakangan ini semakin pesat dan maju. Hal ini

terlihat dari banyaknya wanita remaja hingga dewasa yang mengenakan busana

muslimah. Setiap hari fashion yang digunakan senantiasa bervariasi sesuai dengan

kreativitas penggunanya. Fashion muslimah terus mengalami perubahan dari

mulai gaya konservatif menjadi lebih kontemporer yang berjiwa muda. Beragam

faktor yang membuat fashion muslimah terus berkembang. Dari munculnya

banyak komunitas seperti Hijabers Community, Hijabers Mom, sampai

diselenggarakannya beragam bazar, dan peragaan busana muslimah

(kemenperin.go.id).

Perkembangan industri fashion muslimah di tanah air mulai marak di kota-

kota besar di pulau Jawa sejak tahun 1990-an, namun baru dirasakan pada tahun

1995. Sejak saat itulah, semakin banyak perempuan Indonesia yang berbusana

muslimah, bahkan busana khas ini telah menyebar ke berbagai perkantoran, hotel

berbintang, sekolah, hingga pasar modern dan tradisional. Fashion muslimah di

Indonesia memiliki ciri khas tertentu. Kolaborasi efektif antara pemerintah dan

swasta dalam upaya mengoptimalkan potensi kekayaan budaya dan perancang

busana diyakini akan menghasilkan produk yang inovatif dan produktif. Desain

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

2

merupakan faktor yang sangat menentukan dalam peningkatan daya saing di

dalam produk industri busana muslimah. Oleh karena itu, untuk memenangkan

kompetisi pasar dalam maupun luar negeri, para pelaku usaha industri busana

muslim harus memperkuat kreativitas untuk menuangkan ide baru

(kemenperin.go.id).

Busana muslimah modern dalam penelitian ini merupakan busana yang

sesuai dengan kaidah agama islam. Adapun kriteria busana muslimah yang sesuai

dengan syariat agama yaitu busana yang menutupi seluruh bagian tubuh, dari

ujung kepala hingga ujung kaki kecuali wajah dan telapak tangan. Sesuai dengan

firman Allah yang berbunyi “Hai Nabi katakanlah kepada istri-istri kamu, anak-

anak gadismu dan istri-istri orang mukmin: hendaklah ia mengulurkan jilbabnya

keseluruh tubuhnya. Yang demikian itu supaya mereka mudah untuk dikenal,

karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah maha Pengampun lagi

Maha Penyayang (QS. Al-Ahzab: 59). Seorang muslimah yang baik dianjurkan

untuk memakai busana yang tidak memperlihatkan bentuk lekukan tubuh atau

tidak ketat, tidak menerawang atau tipis, tidak menyerupai pakaian laki-laki, dan

tidak menggunakan aksesoris dan perhiasan yang mencolok karena akan menarik

perhatian orang banyak (Amzah, 2007).

Terlepas dari aturan agama dalam berbusana yang sesuai syar’i, busana

muslimah modern ini mangacu pada trend busana muslim yang sedang

berkembang pesat saat ini. Dengan adanya fenomena hijab muslim di Indonesia

khususnya di ibukota Jakarta, banyak bermunculan para desainer berbakat yang

bersaing dalam menghasilkan kreativitas busana muslimah. Hasil kreasi busana

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

3

muslimah yang mudah diperoleh dan terkenal dikalangan masyarakat yaitu, dari

beberapa publik figur seperti Dian Pelangi, Ria Miranda, Adya Zaskia Mecca,

Zaskia Sungkar, Jena Hara, dan lain-lain (republika.co.id, 2014).

Salah satu desainer yang penulis jadikan acuan busana muslimah modern

yaitu hasil kreasi busana muslim Dian Pelangi. Usianya baru menginjak 23 tahun.

Namun, Dian Pelangi sebagai salah satu desainer busana muslim yang cukup

diperhitungkan di dalam negeri maupun dunia internasional. Sebagai desainer

multitalenta dan warna-warni yang menjadi ciri khasnya di atas panggung busana

muslim di Tanah Air dan mancanegara, Dian Pelangi berusaha menggali

kekayaan budaya Indonesia, mulai dari tie dye dengan warna-warna cerah, kain

songket, dan batik yang terkesan mewah. Tahun 2009 menjadi gerbang pembuka

Dian menuju industri fashion internasional. Ketika itu, bersama dengan

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Dian

mengadakan pergelaran busana pertama di Melbourne, Australia. Kemudian, Dian

kembali memamerkan rancangannya di Abu Dhabi dan mendapatkan respons

positif dari pelaku fashion di negara tersebut. Setelah diwawancarai CNN pada

2010, popularitas Dian kian melejit dan menjadi salah satu desainer berpengaruh

dan diikuti di dunia mode Indonesia. Kini, Dian menjajaki sejumlah ajang fashion

di mancanegara. Sebut saja, The International Fair of Muslim World di Paris,

Haute Arabia High Tea di London, dan sejumlah ajang fashion show di Asia dan

Timur Tengah. Desainer lulusan sekolah mode ESMOD Jakarta tersebut tidak

hanya meluncurkan busana muslim, tapi juga menerbitkan dua buku untuk

memberikan inspirasi bagi para muslimah di Indonesia dan mancanegara.

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

4

Kepiawaian Dian dalam dunia fashion memastikan jejaknya sebagai salah satu

desainer muda Indonesia yang patut diperhitungkan (republika.co.id, 2014).

Busana muslimah modern dalam penelitian ini digunakan oleh mahasiswa

yang tampil modis yaitu menggunakan hijab pashmina (dengan bahan sifon,

spandek, kaos, sutra, satin, ceruti dan lain-lain) dan segi empat (dengan variasi

motif seperti bunga kecil, polyester, sifon, dan lain-lain). Biasanya hijab ini

dikreasikan dengan gaya yang bervariasi sesuai dengan keinginan pemakai.

Busana yang digunakan bisa mengenakan rok, celana panjang, kardigan, rompi,

baju dan lain sebagainya dengan kreasi yang sesuai keinginan selera konsumen

dalam mengenakannya.

Perkembangan fashion muslim yang begitu pesat, menjadikan timbulnya

persaingan pasar dalam menarik minat konsumen untuk melakukan keputusan

membeli. Konsumen akan menggunakan berbagai kriteria dalam membeli produk

dan merek tertentu. Konsumen membeli produk yang sesuai kebutuhan, selera,

dan daya beli. Konsumen tentu akan memilih produk yang bermutu dengan harga

yang lebih murah. Konsumen membuat banyak keputusan pembelian setiap hari.

Kebanyakan perusahaan besar meneliti keputusan membeli konsumen secara rinci

untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang dibeli konsumen, dimana konsumen

membeli, bagaimana dan berapa banyak yang konsumen beli, kapan konsumen

membeli, dan mengapa konsumen membeli. Pemasar dapat mempelajari

pembelian konsumen yang sebenarnya untuk menemukan apa yang dibeli,

dimana, dan berapa banyak (Kotler & Armstrong, 2008).

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

5

Keputusan membeli merupakan pemilihan suatu tindakan dari dua atau

lebih pilihan alternatif, menurut Schiffman dan Kanuk (2002). Keputusan

membeli oleh seorang konsumen terhadap suatu produk diawali dengan kesadaran

pembeli akan adanya masalah kebutuhan. Konsumen menyadari bahwa terdapat

perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkan. Hal ini

mengakibatkan konsumen aktif mencari informasi yang lebih banyak untuk

mengetahui produk yang diminati. Setelah memperoleh informasi dan melakukan

evaluasi barulah seorang konsumen akan memutuskan untuk membeli suatu

produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Sebelum keputusan tersebut

diambil, seseorang akan dihadapkan pada suatu proses pengambilan keputusan

yang terdiri dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif,

keputusan membeli dan perilaku pasca pembelian (Setiadi, 2008).

Dari proses pengambilan keputusan di atas, tugas pemasar memahami

perilaku pembeli pada setiap tahap dan pengaruh apa yang bekerja dalam tahap

tersebut. Pendirian orang lain, faktor situasi tidak diantisipasi, dan resiko yang

dirasakan dapat mempengaruhi keputusan pembelian, demikian pula tingkat

kepuasan pasca pembelian konsumen dan tindakan pasca pembelian di pihak

perusahaan. Pelanggan yang puas akan terus melakukan pembelian, pelanggan

yang tidak puas akan menghentikan pembelian produk yang bersangkutan dan

kemungkinan akan menyebarkan berita tersebut pada pihak lain. Perusahaan harus

berusaha memastikan kepuasaan konsumen pada semua tingkat dalam proses

pembelian (Setiadi, 2008).

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

6

Hal di atas, menyiratkan bahwa konsumen melewati kelima tahap

seluruhnya pada setiap pembelian. Namun dalam pembelian yang lebih rutin,

konsumen seringkali melompati atau membalik beberapa tahap ini. Misalnya,

seorang wanita yang membeli pasta gigi merek yang sudah biasa akan mengenali

kebutuhan dan langsung pada keputusan pembelian, melompati tahap pencarian

informasi dan evaluasi. Model tersebut menunjukkan semua pertimbangan untuk

muncul ketika konsumen mengahadapi situasi membeli yang komplek dan baru

(Setiadi, 2008).

Pemahaman kebutuhan dan proses pembelian konsumen sangat penting

dalam membangun strategi pemasaran yang efektif. Mengerti bagaimana pembeli

melalui proses pengenalan masalah, pencarian informasi, mengevaluasi alternatif,

memutuskan membeli, dan perilaku setelah membeli, para pemasar dapat

mengambil isyarat penting bagaimana memenuhi kebutuhan pembeli. Serta

mengerti berbagai pertisipan dalam proses pembelian dan pengaruh utama dalam

perilaku membeli konsumen, para pemasar dapat merancang program pemasaran

yang lebih efektif bagi pemasaran (Setiadi, 2008).

Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap keputusan

membeli busana muslimah modern (Fashion Hijab), namun dalam penelitian ini

peneliti merujuk pada teori yang dikemukakan oleh Kotler dan Armtsrong, 2008.

Ada empat faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap keputusan

membeli, yaitu faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Dari keempat faktor,

penulis hanya akan mengambil dua dari empat faktor, dengan tidak memasukkan

faktor budaya dan faktor pribadi. Alasan penulis tidak memasukkan faktor budaya

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

7

karena dari hasil penelitian sebelumnya item yang digunakan dalam penelitian

kurang mengukur variabel devenden yaitu keputusan membeli busana muslimah

modern. Sedangkan untuk faktor pribadi alasan penulis tidak menggunakannya

karena kurangnya informasi yang diperoleh. Hal ini akan dijadikkan sebagai

masukan bagi penulis yang akan disampaikan pada saran praktis agar penelitian

selanjutnya menggunakan faktor pribadi. Berikut penjelasan secara general dari

faktor yang akan penulis bahas.

Faktor sosial yang mempengaruhi perilaku konsumen seperti kelompok

kecil dan keluarga. Perilaku seseorang banyak dipengaruhi oleh banyak kelompok

kecil atau kelompok acuan (reference). Terdapat kelompok acuan yang menjadi

acuan individu dalam bertindak untuk membentuk sikap atau perilaku tertentu.

Kelompok dapat terdiri dua atau lebih orang yang berinteraksi untuk mencapai

tujuan pribadi dan tujuan bersama. Keluarga (family) terdiri dari dua orang atau

lebih yang berhubungan melalui darah, perkawinan, atau adopsi dan tinggal

bersama (Kotler & Armstrong, 2008).

Faktor psikologis menjadi pilihan pembelian seseorang yang dipengaruhi

oleh empat faktor psikologis utama yaitu, motivasi, persepsi, pembelajaran serta

keyakinan dan sikap. Motivasi atau dorongan identik dengan kebutuhan pada

konsumen. Kebutuhan menjadi motif ketika kebutuhan mencapai tingkat

intensitas yang kuat untuk memperoleh kepuasan. Konsumen yang termotivasi

siap bertindak. Cara konsumen bertindak dipengaruhi oleh persepsi dirinya

terhadap situasi, di mana terdapat suatu proses individu untuk memilih, mengatur,

dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran. Pembelajaran

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

8

menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari

pengalaman. Keyakinan dan sikap mempengaruhi perilaku membeli konsumen.

Keyakinan merupakan pikiran deskriptif tentang sesuatu. Sedangkan sikap

merupakan evaluasi, perasaan, dan tendensi yang relative konsisten dari seseorang

terhadap sebuah objek atau ide (Kotler & Armstrong, 2008).

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Feri Aditia Suhaji 2010 dengan

judul “faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian baju MINT di

counter Java Mall”. Variabel yang digunakan yaitu kebudayaan, kelas sosial,

kelompok referensi, keluarga, pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan,

serta konsep diri. Metode analisis yang digunakan yaitu regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan

psikologis mempengaruhi keputusan pembelian baju MINT di counter Java Mall.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Yohanes Suhari (2008) yang berjudul

keputusan membeli secara online dan faktor-faktor yang mempengaruhinya (studi

kasus produk e-Marketplace). Variabel yang digunakan yaitu kekuatan sosial

budaya (faktor budaya, tingkat sosial, kelompok panutan, dan keluarga) dan

kekuatan psikologis (pengalaman belajar, kepribadian, sikap dan keyakinan, serta

gambaran diri). Alat analasis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor keputusan pembelian dipengaruhi

oleh kekuatan sosial budaya (faktor budaya, tingkat sosial, kelompok panutan, dan

keluarga) dan kekuatan psikologis (pengalaman belajar, kepribadian, sikap dan

keyakinan, serta gambaran diri).

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

9

Uraian di atas telah membahas faktor yang mempengaruhi keputusan

membeli konsumen, kemudian penulis akan membahas tentang proses dari

pembuatan keputusan membeli konsumen. Memutuskan berarti memilih salah

satu dari dua atau lebih alternatif. Meskipun pemasar sering merujuk tentang

pemilihan antara obyek (barang, merek, tempat berbelanja), konsumen sebenarnya

memilih antara alternatif perilaku berkenaan dengan obyek tersebut. Pemasar

tertarik pada perilaku pembelian konsumen, khususnya pilihan konsumen untuk

produk yang dibeli (Supranto & Limakrisna, 2011).

Semua aspek dari afeksi dan kognisi terlibat dalam pembuatan keputusan

konsumen, termasuk pengetahuan, makna (meaning), dan kepercayaan yang

digerakkan dari memori dan atensi serta proses komprehensip yang terlibat di

dalam interpretasi informasi baru di lingkungan. Proses di dalam pembuatan

keputusan konsumen merupakan proses integrasi dengan pengetahuan yang

dikombinasikan untuk mengevaluasi dua atau lebih alternatif perilaku. Hasil dari

proses integrasi merupakan suatu pilihan (choice), secara kognitif terwakili

sebagai intensi perilaku (behavioral intention). Intensi perilaku disebut rencana

keputusan atau decision plan (Supranto & Limakrisna, 2011).

Pengambilan keputusan konsumen sebagai pemecahan masalah, berfokus

pada tujuan konsumen yang dicari, dicapai dan dipuaskan. Konsumen memahami

masalah sebagai sesuatu yang diinginkan belum tercapai. Konsumen membuat

keputusan tentang perilaku mana yang cocok untuk mencapai tujuan atau

keinginan. Kemudian pembuatan keputusan konsumen merupakan tujuan yang

diarahkan sebagai proses pemecahan masalah (Supranto & Limakrisna, 2011).

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

10

Tujuan yang diinginkan konsumen berkaitan erat dengan kualitas produk

yang baik, oleh sebab itu akan mempengaruhi keputusan konsumen dalam

memilih dan mempertahankan suatu produk. Konsumen akan menentukan produk

tersebut menjadi pilihan pertama jika terjadi pembelian dimasa yang akan datang.

Perusahaan bertujuan memberikan kepuasan tertinggi bagi konsumen dalam

menyusun strategi pemasaran yang tepat dengan kebutuhan dan keinginan

konsumen. Usaha perusahaan dalam memberikan kepuasan tertinggi bagi

konsumen dilakukan melalui studi atau penelitian dengan maksud mencari

sejumlah info tentang faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam

membeli sebuah produk (Kotler & Amstrong, 2008).

Penelitian ini diangkat karena menurut penulis adanya peranan yang besar

dalam perilaku yang dimunculkan konsumen ketika melakukan keputusan

membeli suatu barang dan jasa. Dalam hal ini, konsumen sering dijadikan objek

studi karena banya keputusan penting yang dipengaruhi oleh perilaku dan harapan

konsumen. Berawal dari pengertian dasar pemasaran yang menyatakan bahwa

manusia yang ditujukan untuk memasarkan kebutuhan dan keinginan melalui

proses pertukaran (barang, jasa, dan ide), maka pemahaman terhadap perilaku

konsumen merupakan faktor yang sangat penting dalam upaya pencapaian

program pemasaran jangka panjang bagi pemasar (Angipora, 2002).

Adanya faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memutuskan untuk

melakukan pembelian, diperlukan suatu orientasi baru bagi para pemasar, yaitu

biasa disebut dengan konsep pemasaran yang memiliki tiga unsur pokok. Pertama,

perusahan harus berupaya untuk mengidentifikasi, memuaskan kebutuhan dan

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

11

keinginan konsumen. Kedua, untuk memuaskan konsumen, perusahaan perlu

menggunakan sumber yang dimiliki secara efektif. Sehingga apa yang menjadi

tujuan perusahaan, merupakan kriteria untuk memilih kebutuhan dan keinginan

yang dilayani. Ketiga, usaha yang terintegrasi merupakan usaha efektif dalam

pencapaian tujuan pemasar melalui kepuasan konsumen. Oleh karena itu,

penelitian ini menjadi sangat menarik untuk diteliti karena adanya kesenjangan

antara kebutuhan dan keinginan konsumen dalam memutuskan pembelian serta

adanya kepuasan konsumen ketika memilih, membeli, dan menggunakan barang

dan jasa dalam hal ini busana muslimah modern yang dihasilkan oleh para

pemasar dengan melihat faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen untuk

membeli (Angipora, 2002).

Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan membeli

tetapi dalam penelitian ini penulis hanya akan mengkaji sebagian saja yaitu faktor

sosial dan psikologis yang meliputi aspek: kelompok acuan/referensi, keluarga,

motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap. Kondisi ini

merupakan faktor pendorong untuk diadakannya penelitian guna mengetahui

pengaruh beberapa faktor di dalamnya, sehingga penulis tertarik untuk melakukan

penelitian yang akan mengkaji permasalahan tersebut dengan judul “Faktor-

faktor yang Mempengaruhi Konsumen terhadap Keputusan Membeli

Busana Muslimah Modern”.

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

12

1.2 Pembatasan Masalah

Agar penelitian lebih terarah dan tidak meluas, maka diperlukan suatu batasan

masalah. Adapun yang menjadi batasan dalam penelitian ini terkait keputusan

membeli dan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen adalah sebagai berikut:

1. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan membeli busana

muslimah modern.

2. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu variabel kelompok acuan,

keluarga, motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap.

3. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang mengenakan busana muslimah modern.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengemukakan

rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan faktor sosial (kelompok acuan dan

keluarga), dan faktor psikologis (motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan

dan sikap) konsumen terhadap keputusan membeli busana muslimah modern?

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan kelompok acuan/referensi

konsumen terhadap keputusan membeli busana muslimah modern?

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan keluarga konsumen terhadap

keputusan membeli busana muslimah modern?

4. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan motivasi konsumen terhadap

keputusan membeli busana muslimah modern?

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

13

5. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan persepsi konsumen terhadap

keputusan membeli busana muslimah modern?

6. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran konsumen terhadap

keputusan membeli busana muslimah modern?

7. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan keyakinan dan sikap kosumen

terhadap keputusan membeli busana muslimah modern?

8. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan usia kosumen terhadap keputusan

membeli busana muslimah modern?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan faktor sosial, dan

psikologis terhadap keputusan membeli busana muslimah modern pada mahasiswi

Fakultas Psikologi UIN Jakarta.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dan teoritis

bagi beberapa pihak. Adapun manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Temuan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritik khususnya

pengaruh faktor sosial dan psikologis konsumen terhadap keputusan

membeli. Kuat atau lemahnya pengaruh faktor sosial, dan psikologis

konsumen terhadap keputusan membeli diharapakan akan memperkuat

temuan dalam penelitian ini.

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

14

2. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menemukan faktor-faktor yang

mempengaruhi konsumen terhadap keputusan membeli busana muslimah

modern. Hasil penelitian ini pada tahap selanjutnya diharapkan dapat

diimplementasikan dalam mempengaruhi keputusan membeli busana

muslimah modern.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan

Pendahuluan meliputi latar belakang masalah, pembatasan masalah,

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

Bab 2 Kajian Teori

Kajian teori meliputi definisi keputusan membeli, jenis keputusan

membeli, faktor-faktor yang mepengaruhi keputusan membeli, tahap-tahap

proses keputusan membeli. Definisi perilaku konsumen, pentingnya

perilaku konsumen, faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen.

Deskripsi busana muslimah, pengertian busana muslimah, kriteria busana

muslimah, model busana muslimah modern, kerangka berpikir, dan

hipotesis.

Bab 3 Metode Penelitian

Metodologi penelitian ini meliputi populasi dan sampel, variabel

penelitian dan definisi operasional, instrumen pengumpulan data, skala

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

15

keputusan membeli, skala faktor sosial, skala faktor psikologis, dan uji

validitas.

Bab 4 Hasil Penelitian

Hasil penelitian meliputi gambaran subjek penelitian, deskripsi hasil

penelitian, kategorisasi variabel penelitian, uji hipotesis penelitian dan

pengujian varian masing-masing independent variable

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan saran meliputi kesimpulan, diskusi, saran teoritis, dan

saran praktis.

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

16

BAB 2

KAJIAN TEORI

Pada bab ini akan diuraikan teori keputusan membeli, teori perilaku konsumen,

deskripsi busana muslimah modern, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.

2.1 Keputusan Membeli

2.1.1 Definsi keputusan membeli

Keputusan membeli sebagai suatu sikap yang merupakan kelanjutan dari proses

yang dilakukan individu ketika dihadapkan pada situasi dan alternatif tertentu

untuk berperilaku dalam memenuhi kebutuhannya. Ditinjau dari perilaku

konsumen, maka keputusan membeli adalah ketika konsumen telah memilih

antara membeli atau tidak membeli, memilih antara merek yang satu dengan

merek yang lain atau memilih membelajakan antara barang A atau barang B

(Schiffman & Kanuk, 2000).

Ada beberapa variasi pengambilan keputusan. Berdasarkan variasi

tersebut, Engel (2002) menjelaskan tipe pengambilan keputusan lebih terperinci

dengan menggolongkan pengambilan keputusan menjadi tiga golongan yaitu

pengambilan keputusan diperluas (extended problem solving), pengambilan

keputusan antara (midrange problem solving), dan pengambilan keputusan

terbatas (limited problem solving). Dalam istilah umum, membuat keputusan

adalah penyeleksian tindakan dari dua atau lebih alternatif (Schiffman & kanuk,

2000). Dengan kata lain, keputusan dapat dibuat hanya jika ada beberapa

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

17

alternatif yang dipilih. Apabila alternatif pilihan tidak ada maka tindakan yang

dilakukan tanpa adanya pilhan tersebut tidak dapat dikatakan membuat keputusan.

Proses pengambilan keputusan melibatkan tiga tahapan, antara lain: input,

proses, dan output. Tahapan input mempengaruhi rekognisi terhadap kebutuhan

produk dan terdiri dari dua sumber utama, yaitu usaha pemasaran perusahaan

(produk, tempat, harga, dan promosi) dan pengaruh sosioeksternal konsumen

(keluarga, teman, tetangga, kelas, budaya). Tahapan proses fokus terhadap

bagaimana konsumen membuat keputusan yang mencakup faktor psikologis

(motivasi, persepsi, belajar, kepribadian, dan sikap) yang mempengaruhi rekognisi

terhadap kebutuhan, pencarian alternatif sebelum pembelian, dan evaluasi

alternatif. Tahapan output merupakan pembelian dan perilaku setelah pembelian

(Schiffman & Kanuk, 2000).

Pengambilan keputusan membeli konsumen juga dapat dipengaruhi oleh

barbagai faktor, yang bersifat individual (internal) maupun yang berasal dari

lingkungan (eksternal). Beberapa faktor yang berasal dari lingkungan seperti

budaya, kelas sosial, pengaruh kelompok, dan keluarga dapat mempengaruhi

proses pengambilan keputusan seseorang. Adapun beberapa hal yang bersifat

individual yang dapat mempengaruhi yaitu sumber daya konsumen, motivasi dan

keterlibatan, pengetahuan, sikap dan kepribadian dan gaya hidup serta demogarfi

(Engel, Blackwell, & Miniard, 2002).

Menurut Setiadi (2010), keputusan yang diambil oleh seseorang dapat

disebut sebagai pemecahan masalah. Dalam proses pengambilan keputusan,

konsumen memiliki sasaran atau perilaku yang ingin dicapai atau dipuaskan.

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

18

Selanjutnya, konsumen akan membuat keputusan mengenai perilaku yang ingin

dilakukan untuk dapat memecahkan masalahnya. Selanjutnya dijelaskan bahwa

pemecahan masalah merupakan suatu aliran timbal balik yang berkesinambungan

di antara faktor lingkungan, proses kognitif dan afektif, serta tindakan perilaku.

Keinginan untuk membeli timbul setelah konsumen merasa tertarik dan

ingin memakai produk yang dilihatnya, menurut Kotler dan Armstrong (2008)

proses keputusan membeli akan dilalui lima tahapan, yaitu pengenalan kebutuhan,

pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli, dan tingkah laku

pasca membeli. Berdasarkan uraian di atas, dapat dismpulkan bahwa keputusan

membeli merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dilakukan individu dalam

pemilihan alternatif perilaku yang sesuai dari dua alternatif perilaku atau lebih,

dan dianggap sebagai tindakan yang paling tepat dalam membeli. Dengan terlebih

dahulu melalui tahapan proses pengambilan keputusan dan disertai oleh beberapa

faktor yang mendominasinya.

Dari banyaknya teori yang dikemukakan, penulis menyimpulkan definisi

dari keputusan membeli adalah salah satu bentuk perilaku konsumen yang

memutuskan memilih antara membeli atau tidak membeli. Sebelum masuk pada

tahap keputusan membeli , konsumen akan melewati beberapa proses, dimana

proses tersebut merupakan gambaran bagaimana konsumen menganalisis berbagai

macam masukan. Konsumen akan dihadapkan pilihan yang dipengaruhi oleh

pengetahuan dalam mengevaluasi produk, sehingga konsumen dapat menentukan

pilihan, apakah akan membeli atau tidak guna memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen.

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

19

2.1.2 Jenis dan tahapan proses keputusan membeli

A. Jenis pengambilan keputusan membeli

Ada beberapa variasi pengambilan keputusan membeli. Berdasarkan variasi itu,

Engel, Blackwell dan Miniard (2002) menjelaskan ke dalam tipe yang lebih

terperinci dengan menggolongkan tipe pengambilan keputusan menjadi tiga

golongan yaitu: pengambilan keputusan diperluas, pengambilan keputusan antara,

dan pengambilan keputusan terbatas.

1. Pengambilan keputusan diperluas (extended problem solving)

Pada proses pengambilan keputusan yang diperluas, konsumen terbuka pada

informasi berbagai sumber dan termotivasi untuk menilai dan

mempertimbangkan serta membuat pilihan yang tepat (Engel, Blackwell, dan

Miniard, 2002). Pengambilan keputusan diperluas biasanya dilakukan pada

pembelian barang yang tahan lama seperti mobil, rumah, pakaian mahal,

peralatan elektronik dan sebagainya. Dalam kondisi ini konsumen melakukan

pencarian informasi yang intensif dan evaluasi terhadap banyak alternatif.

2. Pengambilan keputusan antara (midrange problem solving)

Pengambilan keputusan ini berada di antara kedua titik ekstrem yaitu

pengambilan keputusan yang diperluas dan pengambilan keputusan yang

terbatas. Tahap pencarian informasi dan evaluasi alternatif dilakukan oleh

konsumen tetapi intensitasnya terbatas. Karena konsumen sudah mendapat

informasi sebelumnya, maka konsumen akan langsung mengambil keputusan

membeli tanpa harus mempertimbangkan lagi. Tahapan pengambilan

keputusan tidak dilalui semuanya. Setelah melakukan proses pembelian,

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

20

konsumen merasa tidak perlu lagi untuk melakukan evaluasi lagi karena

konsumen sudah merasa yakin dengan pilihannya (Engel, Blackwell &

Miniard, 2002).

3. Pengambilan keputusan terbatas (limited problem solving)

Pada proses pengambilan keputusan terbatas, konsumen akan

menyederhanakan proses dan mengurangi jumlah dan variasi dari sumber

informasi alternatif dan kriteria yang digunakan untuk evaluasi. Pilihan

biasanya dibuat dengan mengikuti aturan yang sederhana. Hanya sedikit

pencarian informasi dan evaluasi sebelum pembelian atau dengan kata lain

pengenalan kebutuhannya mengarah pada tindakan pembelian Engel,

Blackwell dan Miniard, 2002). Pencarian yang ekstensif dan evaluasi alternatif

dihindari karena proses pembelian diasumsikan sebagai hal yang tidak penting

bagi konsumen.

B. Tahap-tahap proses keputusan pembelian

Tahap-tahap proses keputusan pembelian dapat digambarkan dalam sebuah

modeldi bawah ini (Kotler, 2010):

Sumber : Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (2010)

Gambar 2.1 Model Proses Pembelian Lima Tahap

Model ini mempunyai anggapan bahwa para konsumen melakukan lima

tahap dalam melakukan pembelian. Kelima tahap diatas tidak selalu terjadi,

Pengenalan

Kebutuhan

Pencarian

Informasi

Evaluasi

Alternatif

Keputusan

Pembelian

Perilaku

Pasca

Pembelian

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

21

khususnya dalam pembelian yang tidak memerlukan keterlibatan yang tinggi

dalam pembelian. Para konsumen dapat melewati beberapa tahap dan urutannya

tidak sesuai. Secara rinci tahap tersebut diuraikan sebagai berikut:

1. Pengenalan masalah

Proses membeli dengan pengenalan masalah atau kebutuhan pembeli

menyadari suatu perbedaan antara keadaan yang sebenarnya dan keadaan

yang diinginkanya. Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh rangsangan dari

dalam diri pembeli atau dari luar. Misalnya kebutuhan orang normal adalah haus

dan lapar akan meningkat hingga mencapai suatu ambang rangsang dan

berubah menjadi suatu dorongan berdasarkan pengalaman yang sudah ada.

Seseorang telah belajar bagaimana mengatasi dorongan itu dan dia didorong

kearah satu jenis objek yang diketahui akan memuaskan dorongan itu (Engel,

Blackwell & Miniard, 1995).

2. Pencarian informasi

Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari

informasi lebih banyak. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam

memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal). Salah

satu faktor kunci bagi pemasar adalah sumber informasi utama yang

dipertimbangkan oleh konsumen dan pengaruh relatif dari masing-masing

sumber terhadap keputusan membeli. Menurut Setiadi (2010), Sumber

informasi konsumen dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok:

a. Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, dan kenalan.

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

22

b. Sumber komersial: iklan, tenaga penjualan, penyalur, kemasan dan

pameran.

c. Sumber umum: media massa dan organisasi konsumen.

d. Sumber pengalaman: pernah menangani, menguji, dan menggunakan

produk.

3. Evaluasi alternatif

Ada beberapa proses evaluasi keputusan. Kebanyakan model dari proses

evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu mereka memandang

konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama berdasarkan

pada pertimbangan yang sadar dan rasional (Kotler & Armstrong, 2008).

Konsumen mungkin mengembangkan seperangkat kepercayaan merek tentang

di mana setiap merek berada pada ciri masing-masing. Kepercayaan merek

menimbulkan citra merek.

4. Keputusan membeli

Produsen harus memahami bahwa konsumen mempunyai cara sendiri dalam

menangani informasi yang diperolehnya dengan membatasi alternatif yang

harus dipilih atau dievaluasi untuk menentukan produk mana yang akan dibeli

(Setiadi, 2010). Pada dasarnya, konsumen mengalami masalah ketika hendak

mengambil keputusan pembelian, sehingga diperlukan beberapa solusi

pemecahan masalah. Pemecahan masalah konsumen memberikan solusi aktif

bagi terealisasinya sebuah keputusan pembelian. Ada dua faktor yang dapat

mempengaruhi keputusan pembelian, yaitu sikap dan pendirian orang lain serta

situasi yang tidak dapat diantisipasi.

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

23

5. Tingkah laku pasca pembelian

Tingkah laku konsumen yang akan mengalami beberapa tingkat kepuasan

atau ketidakpuasan (Kotler dan Armstrong, 1997). Konsumen mendasarkan

harapan pada informasi yang diterima, bila produk produk tidak memenuhi

harapan maka konsumen akan kecewa dan bila memenuhi harapan, maka

konsumen akan puas. Kepuasan konsumen merupakan hal yang sangat

penting, karena biaya yang dibutuhkan dalam menarik pelanggan baru akan

lebih besar dari pada biaya dalam mempertahankan pelanggan lama dengan

melakukan pemuasan pelanggan.

2.1.3 Pengukuran keputusan membeli

Alat ukur yang digunakan untuk variabel keputusan membeli dalam penelitian ini

dibuat sendiri oleh peneliti. Menggunakan satu pernyataan dengan pilihan

jawaban dua alternatif, ya atau tidak. Alat ukur ini biasa disebut dengan skala

kategorik.

Skala ini disusun berdasarkan indikator yang terdapat pada definisi keputusan

membeli dalam penelitian ini adalah suatu keputusan seseorang dimana

ketika konsumen memilih antara membeli atau tidak membeli (Schiffman &

Kanuk, 2000).

2.1.4 Faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan membeli

Proses pengambilan keputusan membeli pada konsumen dapat dipengaruhi oleh

berbagai faktor, baik yang bersifat individual (internal) maupun yang berasal dari

lingkungan (eksternal). Kotler dan Kelle (2010) membaginya sebagai berikut:

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

24

a. Faktor internal

1. Persepsi (perception)

Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasi, dan

menerjemahkan informasi untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti

dari dunia. Orang dapat membentuk berbagai macam persepsi yang berbeda

dari rangsangan yang sama. Pemasar tidak ingin target pasarnya hanya melihat

produk atau modelnya saja. Pemasar ingin mengkomunikasikan atau

menyampaikan sesuatu tentang produk itu sebaik mungkin. Pemasar sering

menggunakan model yang atraktif, humor, atau faktor lain untuk membuat

konsumen berminat (Kotler & Armstrong, 2008).

Persepsi terdiri dari kegiatan yang mana individu memperoleh dan

memberikan makna terhadap rangsangan. Persepsi di mulai dengan exposure –

attention – interpretation – memory – purchase and consumption decisions.

Proses ini yang dilalui seseorang dalam memilih, mengorganisasikan, dan

mengitepretasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti

mengenai dunia (Kotler, 2008).

2. Belajar (learning)

Pembelajaran adalah suatu proses, yang selalu berkembang dan berubah

sebagai hasil dari informasi terbaru yang diterima (mungkin didapatkan dari

membaca, diskusi, observasi, berpikir) atau dari pengalaman sesungguhnya,

baik informasi terbaru yang diterima maupun pengalaman pribadi bertindak

sebagai feedback bagi individu dan menyediakan dasar bagi perilaku masa

depan dalam situasi yang sama (Kotler dan Armstrong, 2008). Konsumen

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

25

bertindak maka dengan sendirinya belajar. Pembelajaran menggambarkan

perubahan dalam tingkah laku individual yang muncul dari pengalaman,

pembelajaran berlangsung melalui saling pengaruh dari dorongan, rangsangan,

petunjuk, respon, dan pembenaran.

3. Memori (memory)

Menurut Kotler dan Keller, (2010), memory merupakan hasil dari belajar. Pada

umumnya informasi berjalan langsung pada short term memory untuk

memecahkan suatu masalah antara dua aktivitas dasar, aktivitas elaboratif

(menggunakan pengalaman, nilai, sikap untuk menafsirkan dan mengevaluasi

informasi dalam memory) dan maintenance rehearsal (pengulangan terus-

menerus dari sedikit informasi untuk terus menetap dalam memori). Long term

memory merupakan informasi dari proses informasi sebelumnya yang telah

tersimpan untuk masa depan. Hal itu mengalami restrukturisasi sebagai

informasi baru yang diperoleh. Informasi dipanggil kembali dari ingatan untuk

pemecahan masalah dan suksesnya proses pemanggilan tergantung pada

bagaimana materi yang dipelajari dengan baik dan kecocokan antara pencarian

dan lingkungan belajar.

4. Motivasi (motivation)

Kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk mencari

kepuasan dari kebutuhan. Berdasarkan teori Maslow dalam bukunya Kotler

dan Armstrong (2008), seseorang dikendalikan oleh suatu kebutuhan pada

suatu waktu. Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hirarki, dari yang

paling mendesak sampai paling tidak mendesak (kebutuhan psikologikal,

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

26

keamanan, sosial, harga diri, pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang

paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi

motivator, dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan

kebutuhan paling penting berikutnya.

5. Kepribadian (personality)

Personality adalah karakteristik unik dari psikologi yang memimpin kepada

kestabilan dan respon terus menerus terhadap lingkungan orang itu sendiri.

Contoh, orang yang percaya diri, dominan, suka bersosialisasi, otonomi,

defensif, mudah beradaptasi, agresif. Pendekatan kepribadian berusaha untuk

mengkuantitatifkan karekteristik yang dimiliki individu (Kotler & Keller,

2010).

6. Emosi (emotions)

Emosi merupakan perasaan yang tidak dapat di kontrol yang mempengaruhi

perilaku. Emosi terjadi ketika kejadian atau peristiwa di lingkungan atau proses

mental kita memicu perubahan fisiologis, termasuk meningkatnya perspirasi,

pembesaran pupil, meningkatnya detak jantung dan nafas, dan gula darah yang

tinggi (Hawkins, Best & Coney, 1995). Hal tersebut mempengaruhi pikiran dan

perilaku konsumen. Design pemasar dan posisi produk bisa meningkatkan dan

mengurangi emosi. Iklan termasuk materi pembangkit emosi untuk

meningkatkan perhatian, proses, mengingat, dan preferensi merek melalui

classical conditioning dan evaluasi secara langsung.

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

27

7. Sikap (attitudes)

Sikap adalah cara orang berpikir, merasa, dan bertingkah laku menuju

beberapa aspek dalam lingkungannya. Sikap mempunyai tiga bagian

komponen yaitu kognitif, afektif, dan behavioral. Komponen kognitif terdiri

dari keyakinan individu atau pengetahuan terhadap suatu objek. Sedangkan

perasaan atau emosi pada suatu objek merupakan komponen afektif.

Komponen behavioral mencerminkan tindakan dan pernyataan intens

behavioral kepada atribut yang spesifik pada sebagian atau seluruh objek. Pada

umumnya, ketiga komponen ini cenderung konsistensi satu sama lain (Kotler

& Kelle,2010).

8. Konsep diri (self concept)

Konsep diri diartikan sebagai totalitas pikiran individu dan perasaannya

terhadap suatu objek. Ada empat tipe konsep diri yaitu diri aktual, diri sosial,

private self concept, dan diri ideal (Setiadi, 2010). Konsep diri penting untuk

pemasar karena konsumen membeli dan menggunakan produk untuk

mengungkapkan, memelihara dan meningkatkan konsep diri mereka.

9. Gaya hidup (lifestyle)

Gaya hidup menunjukkan pola di mana orang hidup dan menghabiskan waktu

serta uang (Engel, Blackwell dan Miniard, 1995). Hal ini merupakan fungsi

dari karakteristik yang melekat seseorang individu yang telah dibentuk melalui

interaksi sosial. Sebagai orang yang hidup melalui siklus hidupnya dan

bagaimana individu mengekspresikan konsep dirinya.

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

28

Seperti dikemukakan Schiffman dan Kanuk (2006) selain dipengaruhi

oleh faktor internal, keputusan membeli juga dipengaruhi oleh faktor eksternal.

b. Faktor eksternal

1. Budaya (culture)

Budaya adalah penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Budaya

meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat istiadat, dan hal

lainnya yang diperoleh seseorang sebagai anggota dari sebuah komunitas.

Budaya memunculkan batasan terhadap perilaku seseorang dan mempengaruhi

fungsi institusi yang ada di dalam masyarakat, diantaranya keluarga dan media

massa (Kotler & Armstrong, 2008).

2. Subbudaya (subculture)

Sekelompok orang yang berbagi sistem nilai berdasarkan persamaan

pengalaman hidup dan keadaan, seperti kebangsaan dan daerah. Subbudaya ini

terdiri dari nasionalitas, agama, ras dan wilayah geografi (Kotler dan

Armstrong, 2008). Meskipun konsumen pada negara yang berbeda mempunyai

suatu kesamaan, nilai, sikap, dan perilakunya seringkali berbeda secara

dramatis.

3. Demografi (demography)

Demografi dideskripsikan sebagai suatu populasi yang didasarkan pada jumlah

masyarakat yang ada di suatu masyarakat, struktur masyarakat (meliputi jenis

kelamin, penghasilan, pendidikan dan pedapatan), dan distribusi, yaitu lokasi

fisik secara geografis. Sementara itu Kotler dan Armstrong (2008)

mengemukakan bahwa faktor demografi yaitu status sosial ekonomi meliputi

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

29

pekerjaan, pendapatan dan kekayaan. Setiap produsen juga memperhitungkan

aspek demografi dalam menghasilkan suatu produk.

4. Status sosial (social status)

Status sosial seseorang ditentukan oleh kelas sosial orang tersebut. Status sosial

diklasifikasikan berdasarkan pekerjaan, pendidikan, kepemilikan, penghasilan

dan warisan (Kotler dan Armstrong, 2008). Dikatakan bahwa orang yang

berada pada status sosial yang sama cenderung untuk saling berbagi keyakinan,

nilai dan cara bertindak. Nilai, keyakinan dan interaksi yang berkembang ini

berpengaruh pada perilaku konsumen.

5. Kelompok acuan (reference group)

Kelompok referensi adalah kelompok yang nilai atau perspektifnya dijadikan

panutan atau acuan oleh anggotanya dalam perilaku keseharian mereka. Jenis

kelompok referensi bermacam-macam, contohnya keluarga dan lingkungan

kantor (Kotler & Armstrong, 1996).

6. Keluarga (family)

Keluarga merupakan institusi terkecil di dalam masyarakat. Setiap keluarga

menganut nilai dan norma yang berbeda serta mempunyai pola yang unik

dalam membelanjakan uang (Kotler dan Armstrong, 2008). Keluarga juga

menjadi variabel struktural yang memberikan pengaruh bagi keputusan

membeli, yang terdiri dari usia kepala rumah tangga atau keluarga, status

perkawinan, kehadiran anak dan status pekerjaan serta peran status suami istri

dalam rumah tangga.

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

30

Meskipun banyak faktor di atas dapat mempengaruhi keputusan

membeli. Namun sebelum memutuskan untuk membeli perilaku konsumen

biasanya terlebih dahulu melakukan proses pengambilan keputusan. Proses

pengambilan keputusan memiliki tahap-tahap yang harus dilalui konsumen

sebelum memutuskan untuk membeli.

2.2 Perilaku Konsumen

2.2.1 Pengertian perilaku konsumen

W.J. Stanton (1984) mengemukakan bahwa pasar adalah orang yang mempunyai

keinginan untuk puas, mempunyai uang untuk belanja dan mempunyai kemauan

untuk membelanjakannya. Dari kedua defenisi tersebut dapat dikemukakan tiga

faktor yang tercakup di dalamnya, yaitu pembeli yang memiliki keinginan daya

beli untuk membelanjakan. Kesemua faktor tersebut menggambarkan perilaku

konsumen. Perilaku konsumen dapat dikemukakan sebagai kegiatan individu baik

secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam mendapatkan serta

menggunakan barang dan jasa (dalam Tarigan, 2007).

Loudon dan Bitta (1998) mendefinisikan perilaku konsumen merupakan

aspek penting dalam mengelola strategi pemasaran. Perilaku konsumen

merupakan proses keputusan dan aktivitas fisik individu yang digunakan ketika

mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan atau menentukan barang dan jasa,

dalam Farida (2010). Perilaku konsumen adalah studi mengenai proses yang

terjadi saat individu atau kelompok penyeleksi, membeli, menggunakan, atau

menghentikan pemakaian produk, jasa, ide, atau pengalaman dalam rangka

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

31

memuaskan keinginan dan hasrat tertentu (Solomon, 1999) dalam bukunya

Tjiptono (2004).

Pengertian perilaku konsumen menurut James F. Engel et al, 1968 (dalam

Mangkunegara, 2002) yaitu:

”Consumer behavior is defined as the acts of individuals directly involved in

obtaining and using services including the decision process that precede and

determine these acts” (James F. Engel et al., 1968: 22).

Dari kutipan di atas, perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan

individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan

menggunakan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang

mendahului dan menentukan tindakan tersebut. Tindakan individu dalam

memutuskan untuk membeli barang dan jasa harus melalui proses pengambilan

keputusan yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan

menggunakan suatu produk.

David L. Loudon dan Albert J. Della Bitta,1984 (dalam Mangkunegara,

2002) mengemukakan bahwa:

”Consumer behavior may be defined as decision process and physical activity

individuals engage in when evaluating, acquairing, using or disposing of goods

and services” (Loudon & Bitta, 1984:6).

Kutipan di atas perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai proses

pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara nyata dalam proses

mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang dan

jasa. Individu yang akan melakukan tindakan pengambilan keputusan membeli

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

32

suatu produk harus melewati tahapan fisik seperti proses evaluasi, memperoleh,

menggunakan barang dan jasa.

Gerald Zaltman dan Melanie Wallendorf, 1979 (dalam Mangkunegara,

2002) menjelaskan bahwa perilaku konsumen adalah:

”Consumer behavior are acts, process and social relationships exhibited by

individuals, group and organizations in the obtainment, use of, and consequent

with products, services and othe resources” (Geral & Melanie, 1979:6).

Dari kutipan di atas, perilaku konsumen adalah tindakan, proses dan

hubungan sosial yang dilakukan individu, kelompok, dan organisasi dalam

mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari

pengalamannya dengan produk, pelayanan, dan sumber lainnya. Perilaku individu

yang mendapatkan pengalaman setelah melakukan suatu proses pengambilan

keputusan membeli barang dan jasa dengan melewati tahapan yang nyata.

Tindakan ini akan mempengaruhi individu dalam memutuskan kembali untuk

melakukan keputusan membeli.

Perilaku konsumen adalah bidang ilmu yang mempelajari cara individu,

kelompok, dan organisasi dalam memilih, membeli, memakai, serta

memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan

kebutuhan dan hasrat konsumen (Kotler, 2002). Definisi lain perilaku konsumen

adalah ilmu yang mempelajari tentang unit pembelian (buying unit) dan proses

pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan barang, jasa,

pengalaman, serta ide (Mowen dan Minor, 2002). Menurut Schiffman dan kanuk

(2000) dalam buku Prasetijo (2005), perilaku konsumen adalah proses yang

dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

33

bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa

memenuhi kebutuhan.

Dari banyaknya definisi yang dikemukakan para ahli, maka perilaku

konsumen dalam penelitian ini adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari cara

individu, kelompok, dan organisasi dalam memilih, membeli, memakai, serta

memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan

kebutuhan konsumen.

2.2.2 Pentingnya perilaku konsumen

Schiffman dan Kanuk (2000) mengkategorikan pentingnya perilaku konsumen

menjadi dua, yaitu dalam kehidupan sehari-hari dan dalam pengambilan

keputusan membeli.

1. Pentingnya perilaku konsumen dalam kehidupan sehari-hari

Di dalam kehidupan sehari-hari perilaku konsumen sangat penting. Terutama

dalam hal yang mencakup (what) apa yang mereka beli, (why) mengapa

mereka membeli, (when) kapan mereka membeli, (where) dimana mereka

membeli, (how much) seberapa sering mereka membeli, dan seberapa sering

mereka (use) menggunakannya. Di samping itu dapat juga mempelajari

pemakaian konsumen, mengevaluasi pasca-pembelian produk yang dibeli dan

untuk mengetahui cara individu merasa puas atau tidak terhadap produk yang

pernah digunakan. Setiadi (2010), keputusan yang diambil oleh seseorang

dapat disebut sebagai sebuah pemecahan masalah. Dalam proses pengambilan

keputusan, konsumen memiliki sasaran atau perilaku yang ingin dicapai atau

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

34

dipuaskan. Hal ini terkait dengan tingkat kepuasan yang dirasakan konsumen

ketika menggunakan suatu produk.

2. Pentingnya perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan membeli

Proses pengambilan keputusan dapat dipandang sebagai tiga tahap yang

berbeda namun berhubungan satu sama lain, yaitu tahap masukan (input),

tahap proses dan tahap keluaran (output).

Proses pengambilan keputusan melibatkan tiga tahapan, antara lain:

input, proses, dan output. Tahapan input mempengaruhi rekognisi terhadap

kebutuhan produk dan terdiri dari dua sumber utama, yaitu usaha pemasaran

perusahaan (produk, tempat, harga, dan promosi) dan pengaruh sosioekternal

konsumen (keluarga, teman, tetangga, kelas sosial, budaya). Tahapan proses

fokus terhadap bagaimana konsumen membuat keputusan yang mencakup

faktor psikologis (motivasi, persepsi, belajar, kepribadian, dan sikap) yang

mempengaruhi rekognisi terhadap kebutuhan, pencarian alternatif sebelum

pembelian, dan evaluasi alternatif. Tahapan output merupakan pembelian dan

perilaku setelah pembelian (Schiffman & Kanuk, 2000:443).

2.2.3 Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

Menurut Kotler dan Keller (2010), perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor

budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Teori yang sama dikemukakan oleh Kotler

dan Amstrong (2008) karakteristik yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah

karakteristik budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Namun dalam penelitian ini,

peneliti akan mengkerucutkan faktor yang mempengaruhi konsumen dengan

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

35

mengambil faktor sosial dan psikologis sebagai faktor yang akan diteliti pada

penelitian ini.

1. Faktor sosial

Faktor sosial mempunyai peranan yang sama pentingnya dengan faktor

budaya. Tingkah laku konsumen dipengaruhi oleh faktor sosial yaitu kelompok

referensi dan keluarga.

a. Kelompok acuan (referensi group)

Kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai

sasaran individu atau bersama (Kotler dan Armstrong, 2008). Istilah

kelompok acuan (reference group) diperkenalkan pertama kali beberapa

dasawarsa yang lalu oleh Hyman dan didefinisikan sebagai ”orang atau

kelompok orang yang mempengaruhi perilaku individu secara bermakna”.

Kelompok acuan memberikan standar (norma) dan nilai yang dapat menjadi

perspektif penentu mengenai bagaimana seseorang berpikir atau berperilaku

(Engel, Blackwell, dan Miniard, 2002). Kelompok acuan (reference)

merupakan kelompok yang nilai atau perspektifnya dijadikan panutan atau

acuan oleh anggotanya dalam perilaku keseharian mereka. Jenis kelompok

referensi bervariasi, contohnya keluarga dan lingkungan kantor.

Tingkah laku seseorang yang dipengaruhi oleh kelompok kecil.

Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung dan seseorang yang

menjadi anggotanya disebut kelompok keanggotaan. Kelompok

keanggotaan ini dibagi kedalam dua kategori. Pertama, kelompok primer

yang mempunyai interaksi reguler tapi informal, seperti keluarga, teman,

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

36

tetangga, dan rekan kerja. Kedua, kelompok sekunder, mempunyai interaksi

lebih formal dan kurang reguler, mencakup kelompok keagamaan, asosiasi

profesional, dan serikat pekerja. Kelompok acuan berfungsi sebagai titik

perbandingan atau acauan langsung (tatap muka) atau tidak langsung dalam

membentuk sikap dan tingkah laku sesorang (Kotler, 2002).

Dari penjelasan diatas kelompok acuan yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah merupakan suatu kelompok yang perilakunya menjadi

panutan atau acuan bagi anggotanya dalam berperilaku.

b. Keluarga (family)

Keluarga (family) adalah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih

yang berhubungan melalui darah, perkawinan, atau adopsi dan tinggal

bersama. Keluarga inti (nuclear family) adalah kelompok langsung yang

terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang tinggal bersama. Keluarga besar

(extended family) mencakupi keluarga inti, ditambah kerabat lain, seperti

kakek-nenek, paman dan bibi, sepupu, dan kerabat karena perkawinan.

Keluarga di mana seseorang dilahirkan disebut keluarga orientasi (family of

orientation), sementara keluarga yang ditegakkan melalui perkawinan

adalah (family of procreation) keluarga prokreasi (Engel, Blackwell, &

Miniard, 2002).

Selain kelompok, keluarga juga sangat mempengaruhi tingkah laku

pembeli. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling

penting dalam masyarakat, salah satu contoh yang paling dominan adalah

keterlibatan suami-istri dalam proses pembelian (Kotler, 2010). Adanya

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

37

interaksi dalam keluarga ketika melakukan proses membeli, sangat

menunjang terjadinya proses keputusan membeli suatu produk. Tiap

anggota keluarga memiliki peran masing-masing dalam mempengaruhi

tingkah laku membeli.

Keputusaan konsumsi keluarga melibatkan setidaknya lima peranan

yang dapat didefinisikan. Peranan ini mungkin dipegang oleh, suami, istri,

anak atau anggota lain dalam rumah tangga. Peranan ganda maupun aktor

ganda adalah normal (Engel, Blackwell, & Miniard, 2002). Pertama,

penjaga pintu (gatekeeper) merupakan inisiator pemikiran keluarga

mengenai pembelian produk dan pengumpulan informasi untuk membentuk

pengambilan keputusan. Kedua, pemberi pengaruh (influencer) peran

individu yang opininya dicari sehubungan dengan kriteria yang harus

digunakan oleh keluarga dalam pembelian produk atau merek mana yang

paling mungkin cocok dengan kriteria evaluasi itu. Ketiga, pengambil

keputusan (decider) peran dengan wewenang atau kekuasaan keuangan

untuk memilih bagaimana uang keluarga akan dibelanjakan dan produk

mana yang akan dipilih. Keempat, pembeli (buyer) yaitu orang yang

bertindak sebagai agen pembelian yang mengunjungi toko, menghubungi

penyuplai, menulis cek, membawa produk, ke rumah, dan seterusnya.

Terakhir, pamakai (user) orang yang menggunakan produk.

Dari penjelasan diatas keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang

berhubungan melalui darah, perkawinan, atau adopsi dan tinggal bersama.

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

38

c. Alat ukur faktor sosial

Penulis tidak menemukan alat ukur yang cocok dengan penelitian ini. Maka,

alat ukur yang digunakan untuk faktor sosial dalam penelitian ini dibuat

sendiri oleh penulis.

2. Faktor psikologis

Faktor psikologis tidak kalah pentingnya dengan faktor sosial. Faktor yang berasal

dari dalam diri individu itu sendiri. Perilaku yang ditimbulkan konsumen ketika

melakukan keputusan membeli lebih lanjut dipengaruhi oleh empat faktor

psikologis yaitu; motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap.

a. Motivasi (motivation)

Seseorang senantiasa mempunyai benyak kebutuhan. Diantaranya kebutuhan

biologis dan psikologis. Kebutuhan menjadi motif ketika kebutuhan itu

mencapai tingkat instensitas yang kuat. Motif (dorongan) adalah kebutuhan

dengan tekanan kuat yang mendorong seseorang untuk mencari kepuasan atas

kebutuhan tersebut (Kotler & Armstrong, 2008). Ahli psikologi telah

mengambangkan teori motivasi manusia. Dua teori yang paling populer yaitu

teori Sigmund Freud dan Abraham Maslow memiliki arti yang berbeda bagi

analisis konsumen.

Teori motivasi Freud, mengasumsikan bahwa kekuatan psikologis

sebagian besar membentuk perilaku manusia bersifat dibawah alam sadarnya.

Seseorang seiring dengan pertumbuhannya meiliki banyak kebutuhan.

Kebutuhan tidak pernah berhasil dihilangkan atau dikendalikan secara

sempurna, dan biasanya muncul kembali dalam bentuk mimpi, salah bicara,

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

39

dan perilaku neurotis (Setiadi, 2003). Sedangkan teori Maslow berusaha

menjelaskan bahwa kebutuhan manusia diatur dalam hirarki, dari kebutuhan

yang paling mendesak sampai kebutuhan yang paling tidak mendesak.

Kebutuhan ini meliputi kebutuhan fisiologis, sosial, kebutuhan akan

penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri (Kotler & Armstrong, 2008).

Dari penjelasan diatas motivasi yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah suatu dorongan (drive) yang berasal dari dalam individu kemudian

dorongan tersebut menghasilkan kebutuhan dengan intensitas yang kuat.

b. Persepsi (perception)

Persepsi didefinisikan sebagai suatu proses yang dilakukan individu untuk

memilih, mengatur, dan menafsirkan stimuli ke dalam gambar yang berarti dan

masuk akal mengenai dunia (Schiffman & Kanuk, 2000). Definisi yang hampir

sama dikutip dalam Kotler dan Armstrong (2008) persepsi adalah proses

dimana seseorang memilih, mengatur, menginterpretasikan informasi untuk

mencapai suatu gambaran dunia yang berarti. Orang dapat membentuk persepsi

yang berbeda dari rangsangan yang sama karena tiga proses perseptual

(berhubungan dengan rangsangan sensorik) yaitu atensi selektif, distorsi

selektif, dan retensi selektif.

Kecenderungan seseorang untuk menyaring sebagian besar informasi

yang didapat disebut atensi selektif. Distorsi selektif menggambarkan

kecenderungan seseorang untuk menerjemahkan informasi dengan cara yang

mendukung apa yang telah dipercaya. Sedangkan retensi selektif

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

40

kecenderungan seseorang untuk mempertahankan informasi yang mendukung

atas kepercayaan individu terhadap suatu produk (Setiadi, 2003).

Dari penjelasan diatas persepsi yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah suatu proses dimana seseorang memilih, mengatur, menginterpretasikan

informasi untuk mencapai suatu gambaran dunia yang berarti.

c. Pembelajaran (learning)

Pembelajaran merupakan suatu perubahan dalam perilaku seseorang yang

timbul dari pengalaman (Kotler & Armstrong, 2008). Ahli teori pembelajaran

mengatakan bahwa perilaku manusia yang paling utama adalah belajar.

Pembelajaran terjadi melalui interaksi dorongan (drives), rangsangan, pertanda,

respon, dan penguatan (reinforcoment).

Pembelajaran konsumen merupakan proses; artinya terus menerus

berkembang dan berubah karena adanya pengetahuan yang baru diperoleh

(yang mungkin didapat dari membaca, diskusi, pengamatan, dan dari proses

berpikir) atau dari pengalaman yang dialami sendiri (Kotler & Armstrong,

2008). Pengalaman yang baru diperoleh maupun pengalaman pribadi berlaku

sebagai umpan balik bagi individu dan memberikan dasar bagi perilaku yang

akan datang dalam situasi yang sama. Definisi tersebut menjelaskan bahwa

pembelajaran merupakan hasil pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh.

Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam tingkah laku

individual yang muncul dari pengalaman, pembelajaran berlangsung melalui

saling pengaruh dari dorongan, rangsangan, petunjuk, respon, dan pembenaran.

Menurut Mangkunegara (2002) perilaku konsumen dapat dipelajari karena

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

41

sangat dipengaruhi oleh pengalaman belajarnya. Pengalaman belajar konsumen

akan menetukan tindakan dan pengambilan keputusan membeli.

Dari penjelasan diatas pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah suatu perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman

yang mungkin didapat dari membaca, diskusi, pengamatan, dan dari proses

berpikir atau pengalaman yang dialami sendiri.

d. Keyakinan (believ)

Melalui pelaksanaan dan pembelajaran, seseorang mendapatkan keyakinan

yang mempengaruhi perilaku membeli konsumen. Menurut Kotler dan

Armstrong (2008) definisi keyakinan (belief) adalah pemikiran deskriptif yang

dimiliki seseorang tentang sesuatu. Dalam perilaku konsumen, keyakinan

sangat berpengaruh dalam menentukan suatu produk, merek, dan pelayanan.

Keyakinan konsumen terhadap suatu produk atau merek dapat diubah melalui

komunikasi yang persuasif dan pemberian informasi yang efektif kepada

konsumen (Mangkunegara, 2005).

e. Sikap (attitude)

Sikap (attitude) menggambarkan evaluasi, perasaan, dan tendensi yang relatif

konsisten dari seseorang terhadap sebuah objek atau ide. Sikap adalah

kecenderungan perilaku yang dipelajari yang mempunyai konsistensi dan

terjadi dalam situasi tertentu (Schiffman & Kanuk, 2000). Sebagai

kecenderungan yang dipelajari, sikap mempunyai kualitas memotivasi yaitu

dapat mendorong konsumen ke arah perilaku tertentu atau menarik konsumen

dari perilaku tertentu. Situasi tertentu dapat menyebabkan para konsumen

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

42

berperilaku dengan cara yang kelihatannya tidak konsisten dengan sikap itu

sendiri. Sikap dapat didefiniskan sebagai suatu penilaian kognitif seseorang

terhadap suka atau tidak suka, perasaan emosional yang tindakannya

cenderung ke arah berbagai objek atau ide (Mangkunegara, 2005).

f. Alat ukur faktor psikologis

Penulis tidak menemukan alat ukur yang cocok dalam penelitian ini. Maka, alat

ukur yang digunakan untuk faktor psikologis dalam penelitian ini dibuat

sendiri oleh penulis.

2.3 Deskripsi Busana Muslimah

Sejarah busana lahir seiring dengan sejarah peradaban manusia itu sendiri. Oleh

karenanya busana sudah ada sejak manusia diciptakan. Busana memilki fungsi

yang begitu banyak, yakni menutup anggota tertentu dari tubuh hingga penghias

tubuh sebagaimana yang telah diterangkan pula dalam Al-Qur’an yang

mengisyaratkan akan fungsi busana; ”wahai anak adam (manusia), sesungguhnya

kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi aurat tubuhmu dan

untuk perhiasan”.

Konsekuensi sebagai manusia agamis adalah berusaha semaksimal

mungkin untuk melaksanakan segala perintah Allah dan meninggalkan segala

laranganNya. Salah satu bentuk perintah agama Islam adalah perintah unutk

mengenakan busana yang menutup seluruh aurat yang tidak layak untuk

dinampakkan pada orang lain yang bukan muhrim. Dari situlah akhirnya muncul

apa yang disebut dengan istilah “Busana Muslim”.

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

43

Busana muslimah adalah busana yang sesuai dengan ajaran Islam, dan

pengguna gaun tersebut mencerminkan seorang muslimah yang taat atas ajaran

agamanya dalam tata cara berbusana. Busana muslimah bukan sekedar simbol

melainkan dengan mengenakannya berarti seorang perempuan telah

memproklamirkan kepada mahluk Allah SWT akan keyakinan, pandangannya

terhadap dunia, dan jalan hidup yang ditempuh. Dimana semua itu didasarkan

pada keyakinan mendalam terhadap Tuhan yang Maha Esa dan Kuasa.

2.3.1 Pengertian busana muslimah

Untuk menghindari dari kesalahpahaman dan penafsiran dari semua pihak

terhadap busana mulimah, maka dalam pembahasan ini penulis akan menjelaskan

pengertian dari busana muslimah. Busana muslimah terdiri dari berbagai

pengertian. Hal ini sangat dipengaruhi oleh cara pandang seseorang. Untuk lebih

jelas penulis akan mengutip pendapat para ahli atau ulama diantaranya.

Menurut Imam Al-Fayuni (2002) menegaskan bahwa “busana muslimah

adalah suatu pakaian yang dapat menutupi aurat yang sifatnya longgar.

Selanjutnya Al-hafiz dan Ibnu Hamzah, yang diterjemahkan oleh Shahab (1986)

mengemukakan busana adalah “sebagai pakaian yang menutupi seluruh tubuh,

(kecuali yang diperbolehkan tampak)”. Menurut Ibnu Has (1986) menegaskan

pengertian busana muslimah adalah:

1. Jilbab berasal dari bahasa arab, jamaknya “jalabib”, yang mempunyai

pengertian pakaian yang lapang dan luas yang dapat menutupi aurat wanita,

kecuali muka dan dua telapak tangan hingga dua pergelangan tangan.

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

44

2. Kerudung (khimar jamaknya khumur) artinya tutup kerudung yang menutupi

kepala, leher sampai ke dada wanita.

3. Hijab berasal dari bahasa arab, artinya tabir atau dinding penutup.

Dengan demikian berarti busana muslimah merupakan busana yang

dipakai wanita-wanita islam untuk menutupi auratnya sebagaimana dikatakan

Ismail (1985)“. Busana muslimah terdiri dari dua kata yaitu busana dan muslimah.

Busana berarti pakaian koleksi warna/potongan pakaian. Muslimah merupakan

isim fa’il dari kata Islama-yuslima-islaman muslimun (musliatun) artinya wanita

beragama Islam”. Selanjutnya Allah SWT berfirman dalam surah Al-A’raf ayat

26, yang artinya adalah “Hai anak Adam sesungguhnya kami telah menurunkan

kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan.

Dan pakaian taqwa, itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian

dari tanda kekuasaan Allah mudah-mudahan mereka selalu ingat”.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian busana

muslimah adalah suatu busana yang dapat menutupi aurat atau suatu pakaian yang

dapat menutupi seluruh tubuh, kecuali bagian yang dibenarkan tampak dan

longgar.

2.3.2 Kriteria busana muslimah

Sekurang-kurangnya ada enam kriteria busana muslimah menurut syariat, yaitu

sebagai berikut:

1. Busana muslimah harus menutup seluruh tubuh muslimah dari pandangan

lelaki yang bukan muhrimm. Dan jangan lah ia membuka untuk lelaki

mahramnya kecuali bagian yang menurut kebiasaan yang benar dan pantas

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

45

(tidak termasuk suami). Salah satu cara menutup aurat selain memakai pakaian

yaitu hendaknya seorang muslimah mengenakan jilbab (mengulurkan

jilbabnya). Allah SWT berfirman: artinya: “Hai Nabi katakanlah kepada istri-

istri kamu, anak-anak gadismu dan istri-istri orang-orang mukmin: hendaklah

ia menvasgulurkan jilbabnya keseluruh tubuhnya. Yang demikian itu supaya

mereka mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah

adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59)

2. Hendaknya busana yang dipakai wanita muslimah menutup apa yang

dibaliknya. Maksudnya tidak tipis menerawang sehingga warna kulitnya dapat

terlihat dari luar. Jika tipis maka akan semakin memancing fitnah (godaan) dan

berarti menampakkan perhiasan. Dari Abdullah bin Abu Salamah, dikatakan

Umar bin Al-Khattab pernah memakai baju qubthiyah, (jenis pakaian dari

mesir yang tipis dan berwarna putih) kemudian Umar berkata,”jangan kamu

pakaikan baju-baju ini untuk istrimu! ”seseorang kemudian bertanya, ”wahai

amirul muminin, telah saya pakaikan itu pada istriku dan telah aku lihat

dirumah dari arah depan maupun belakang, namun aku tidak melihatnya

sebagai pakaian yang tipis. ”maka Umar menjawab, ”sekalipun tidak tipis,

namun ia mensifati (menggambarkan lekuk tubuh). ”(HR. Al-Baihaki II/23-

235; muslim al-Bitthin dari Ani Shalih dari umar).

3. Busana tidak ketat membentuk bagian tubuh.Usamah bin Zaid pernah

berkata,”Rasulallah pernah memberiku baju quthbiah yang tebal dan

merupakan baju yang pernah di hadiahkan oleh Dihyah Al-kalbi kepada

beliau. Baju itupun aku pakaikan kepada istriku. Nabi bertanya kepadaku,

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

46

mengapa kamu tidak mengenakan baju quthbiyah? Aku menjawab aku

pakaikan baju itu kepada istriku. Nabi lalu bersabda: ”perintahkan dia agar

mengenakan baju dalam dibalik quthbiyah itu, saya khawatir baju itu masih

bisa menggambarkan lekuk tulangnya. “(Al-Dhiya Al-Maqdisi dalam Al-

Hadits Al-Mukhtarah 1/441; Ahmad dan Al-Baihaqi dengan sanad Hasan).

4. Busana wanita muslimah tidak menyerupai pakaian laki-laki. Ada beberapa

hadits shahih yang melaknat wanita yang meyerupakan diri dengan kaum pria,

baik dalam hal pakaian maupun lainnya. Abu hurairah barkata bahwa

Rasulullah melaknat pria yang memakai pakaian wanita dan wanita yang

memakai pakaian pria (Abu Dawud II/182; Ibnu Majah 1/588; Ahmad 2/325;

Al-Hakim IV atau 19 disepakati oleh Adz-Dzahabi). Dalam hadits ini

terkandung petunjuk yang jelas mengenai diharamkannya tindakan wanita

menyerupai kaum pria begitu juga sebaliknya ini bersifat umum, meliputi

masalah pakaian dan lainnya.

5. Busana yang dipakai wanita tidak terdapat hiasan yang dapat menarik

perhatian orang saat keluar rumah, agar tidak tergolong wanita yang suka

tampil dengan perhiasan. Seorang wanita yang suka menampakkan

perhiasannya bisa dikatakan wanita pesolek (tabarruj) perlu kamu ketahui, kata

tabarruj bagi perempuan memiliki tiga pengertian:

a. Menampakkan keelokkan wajah dan titik pesona tubuhnya di hadapan laki-

laki yang bukan mahram.

b. Menampakkan keindahan pakaian dan perhiasaan kepada laki-laki yang

bukan mahram.

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

47

c. Menampakkan gaya berjalan dihadapn laki-laki yang bukan mahram.

6. Dari segi warna tidak terlalu mencolok sehingga menarik perhatian (syahwat)

lawan jenis. Tampil rapi dan menarik (bukan mengundang syahwat) tidak

mesti dengan berhias dan berpenampilan mencolok. Kebersihan, kerapian, dan

alamiah akan mencerminkan kepribadian yang sebenarnya.

Berikut di bawah ini merupakan contoh model busana muslimah modern yang

sesuai dengan kriteria di atas.

Sumber: www.iyaa.com/fashion muslim/Dian Pelangi

Gambar 2.2 Busana muslimah modern

Dari gambar di atas busana yang dikenakan oleh Dian Pelangi menggambarkan

busana muslimah modern yang santun (syar’i) dan tetap terlihat modis. Dengan

pilihan warna yang cerah serta desain baju sesuai dengan kriteria remaja

muslimah. Busana muslimah Dian Pelangi menggabungkan corak kain songket

daerah, seperti kain songket khas Palembang.

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

48

2.4 Kerangka Berpikir

Salah satu bentuk perintah agama Islam adalah perintah unutk mengenakan

busana yang menutup seluruh aurat yang tidak layak untuk dinampakkan pada

orang lain yang bukan muhrim. Dari situlah akhirnya muncul apa yang disebut

dengan istilah “Busana Muslim”. Busana muslimah adalah busana yang sesuai

dengan ajaran Islam, dan pengguna gaun tersebut mencerminkan seorang

muslimah yang taat atas ajaran agamanya dalam tata cara berbusana. Menurut

Imam Al-Fayuni, (107) menegaskan bahwa “busana muslimah adalah suatu

pakaian yang dapat menutupi aurat yang sifatnya longgar. Selanjutnya Al-hafiz

dan Ibnu Hamzah, yang diterjemahkan oleh Shahab (1986) mengemukakan

busana adalah “sebagai pakaian yang menutupi seluruh tubuh, (kecuali yang

diperbolehkan tampak)”. Busana muslimah modern dalam penelitian ini

merupakan busana yang sesuai dengan syariat agama namun tetap terlihat modies

dengan adanya perubahan dari peradaban saat ini.

Keputusan membeli adalah suatu proses memilih, menyeleksi atau

menentukan satu pilihan dari berbagai alternatif dengan cara yang rasional. Hal ini

menandakan bahwa dalam pengambilan keputusan individu dihadapkan oleh

berbagai alternatif pilihan dan dirinya diharuskan untuk memilih salah satu dari

alternatif tersebut. Sehingga keputusan membeli pada konsumen mencakup dua

hal atau komponen, yaitu jadi membeli atau tidak jadi membeli.

Keputusan membeli konsumen dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor

yang dicakup menjadi dua, yaitu faktor internal (persepsi, belajar, memori,

motivasi, kepribadian, emosi, sikap, konsep diri, dan gaya diri), dan faktor

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

49

eksternal (budaya, subbudaya, demografi, status sosial, kelompok acuan, keluarga,

dan aktivitas marketing). Dari faktor di atas akan membentuk sikap pada diri

individu untuk melakukan pembelian. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

konsumen dalam penelitian ini meliputi faktor sosial (kelompok acuan dan

keluarga), dan faktor psikologis (motivasi, persepsi, pembelajaran, serta

keyakinan dan sikap).

Adapun keterkaitan antara perilaku konsumen dengan keputusan membeli

yaitu adanya tindakan serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut

pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan

produk dan jasa, serta melakukan kegiatan mengevaluasi. Para pemasar yang

memahami perilaku konsumen akan mampu mempengaruhi perilaku konsumen

sehingga sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pemasar. Oleh karena itu, para

pemasar berkewajiban untuk memahami konsumen, mengetahui apa yang

dibutuhkan, apa seleranya, dan bagaimana konsumen mengambil keputusan untuk

membentuk perilaku membeli guna memperoleh kepuasan yang baik bagi

konsumen. Perilaku konsumen dalam hal ini merupakan proses pengambilan

keputusan dan kegiatan fisik individu dalam upaya memperoleh dan

menggunakan barang dan jasa (evaluasi, memperoleh, menggunakan atau

menentukan barang dan jasa). Proses tersebut menunjukkan bahwa dengan adanya

perilaku konsumen maka pemasar dapat mengetahui secara jelas proses

pengambilan keputusan membeli yang dilakukan konsumen dan pengaruh dari

faktor apa saja yang dihadapi konsumen dalam usaha memperoleh busana

muslimah modern.

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

50

Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengatahui

faktor apa saja yang paling dominan berpengaruh pada konsumen dalam

mengambil keputusan membeli busana muslim modern khususnya pada

mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

So

P

Gambar 2.3 kerangka berpikir

Keputusan

Membeli

(Decision

Buying)

Sosial (social)

Kelompok acuan (reference

group)

Keluarga (familiy)

Psikologis (psychological)

Motivasi (motivation)

Persepsi (perception)

Pembelajaran (learning)

Keyakinan & sikap

(attitude & belief)

Demografi

Usia (age)

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

51

2.5 Hipotesis

Karena penelitian ini diuji dengan analisis statistik, maka hipotesis yang akan

diuji adalah hipotesis mayor dan hipotesis minor, yaitu:

Hipotesis mayor:

Terdapat pengaruh yang signifikan faktor sosial (kelompok acuan dan keluarga)

dan psikologis (motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap) terhadap

keputusan membeli busana muslimah modern pada mahasiswi Fakultas Psikologi

UIN Jakarta.

Hipotesis minor:

H1: Terdapat pengaruh yang signifikan kelompok acuan konsumen terhadap

keputusan membeli busana muslimah modern.

H2: Terdapat pengaruh yang signifikan keluarga konsumen terhadap keputusan

membeli busana muslimah modern.

H3: Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi konsumen terhadap keputusan

membeli busana muslimah modern.

H4: Terdapat pengaruh yang signifikan persepsi konsumen terhadap keputusan

membeli busana muslimah modern.

H5: Terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran konsumen terhadap

keputusan membeli busana muslimah modern.

H6: Terdapat pengaruh yang signifikan keyakinan dan sikap konsumen terhadap

keputusan membeli busana muslimah modern.

H7: Terdapat pengaruh yang signifikan usia konsumen terhadap keputusan

membeli busana muslimah modern.

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

52

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai populasi dan sampel, teknik pengambilan

sampel, variabel dan definisi operasional, instrumen pengumpulan data, uji

validitas konstruk, dan teknik analisis data.

3.1 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini yaitu mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun akademik 2008/2009 sampai tahun akademik

2014/2015. Jumlah populasi sebanyak 595 orang.

Selanjutnya penulis mengambil sebanyak 200 orang dari populasi tersebut.

Adapaun cara pemilihan sampel dilakukan secara non-probability sampling,

dimana peluang terpilihnya anggota sampel tidak diketahui.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Variabel penelitian

No Variabel

1. Keputusan membeli (decision buying)

2. Kelompok acuan (reference group)

3. Keluarga (family)

4. Motivasi (motivation)

5. Persepsi (perception)

6. Pembelajaran (learning)

7.

8.

Keyakinan dan sikap (believe & attitude)

Usia (age)

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

53

Variabel dependen (outcome variable) dalam penelitian ini adalah keputusan

membeli busana muslimah modern, sedangkan variabel lainnya merupakan

variabel independen (predictor variable).

3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Agar dapat dilakukan pengukuran terhadap semua variabel penelitian perlu

ditetapkan definisi operasional dari semua variabel tersebut. Definisi operasional

masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Keputusan membeli (decision buying)

Keputusan membeli busana muslimah modern adalah suatu keputusan

konsumen untuk memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada,

yaitu memilih antara membeli atau tidak membeli busana muslimah modern.

2. Kelompok acuan (reference group)

Kelompok acuan adalah suatu kelompok yang perilakunya menjadi acuan

atau panutan bagi anggotanya dalam berperilaku terhadap keputusan membeli

busana muslimah modern yang diperoleh dari skor alat ukur kelompok acuan

(reference group).

3. Keluarga (family)

Keluarga adalah kelompok yang memiliki hubungan darah, perkawinan, atau

adopsi dan tinggal bersama dimana tiap anggotanya memilik peran dalam

membentuk perilaku terhadap keputusan membeli busana muslimah modern

yang diperoleh dari skor alat ukur keluarga (family).

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

54

4. Motivasi (motivation)

Motivasi adalah motif (dorongan) yang menghasilkan kebutuhan dengan

intensitas yang kuat untuk memperoleh kepuasan yang muncul dari perilaku

membeli busana muslimah modern yang diperoleh dari skor alat ukur

motivasi (motivation).

5. Persepsi (perception)

Persepsi adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memilih,

mengatur, dan mengiterpretasikan informasi yang diperoleh dalam

membentuk perilaku membeli busana muslimah modern yang diperoleh dari

skor alat ukur persepsi (perception).

6. Pembelajaran (learning)

Pembelajaran merupakan suatu perubahan dalam perilaku seseorang yang

timbul dari pengalaman yang kemudian membentuk perilaku membeli busana

muslimah modern yang diperoleh dari skor alat ukur pembelajaran (learning).

7. Keyakinan dan sikap (believe & attitude)

Keyakinan (believe) adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang

tentang sesuatu. Sedangkan Sikap menggambarkan evaluasi, perasaan, dan

tendensi yang relatif konsisten terhadap sebuah objek atau ide yang kemudian

akan memunculkan perilaku membeli busana muslimah modern yang

diperoleh dari skor alat ukur keyakinan dan sikap (believe & attitude).

8. Usia (age)

Usia (age) adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu

benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati.

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

55

3.4 Instrumen Pengumpulan Data

Instrument pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner yang berbentuk

skala metode Likert. Kuesioner adalah salah satu jenis alat pengumpul data berupa

sejumlah daftar yang berisi suatu rangkaian pertanyaan atau pernyataan mengenai

suatu bidang untuk memperoleh data berupa jawaban dari para responden dalam

suatu penelitian.

Skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model skala Likert,

dimana variabel pada faktor dijadikan sebagai tolak ukur penyusunan item-item

instrument. Item disusun dalam bentuk pernyataan favourable (positif) dan

unfavourable (negatif). Skor untuk alternatif pilihan jawaban dalam pernyataan

favourable dan unfavourable dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.2

Skor skala penelitian

Alternatif Jawaban Favourable Unfavourable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4

Skala dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu skala keputusan

membeli busana muslimah modern, skala sosial, dan skala psikologis sebagai

berikut:

3.4.1 Skala keputusan membeli busana muslimah modern

Pada penelitian ini, skala keputusan membeli merupakan skala pernyataan yang

menguji mahasiswa memutuskan untuk membeli busana muslimah modern.

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

56

Berdasarkan teori Schiffman dan Kanuk (2006) ketika individu berada pada

pilihan antara membeli atau tidak membeli busana muslimah modern.

Tabel 3.3

Blue print skala keputusan membeli

No Keputusan membeli Objek keputusan membeli

1.

2.

Membeli

Tidak membeli

Busana muslim modern

Busana muslim modern

3.4.2 Skala faktor sosial

Pada skala faktor sosial terdiri dari 8 pernyataan yang menguji bagaimana

lingkungan sosial berpengaruh kuat dalam pengambilan keputusan konsumen

yang meliputi dari kelompok acuan dan keluarga. Hal ini didasarkan pada teori

Kotler dan Armstrong (2008). Gambaran blue print pada uji coba skala faktor

sosial sebagaimana terlampir dalam table berikut.

Tabel 3.4

Blue print skala faktor sosial

No. Dimensi Indikator Favourable Unfavourable Total

1. Kelompok

Acuan

Pengaruh

kelompok

acuan

2,3,4 1 4

2. Keluarga Pengaruh

keluarga

5,6,7 8 4

Jumlah 8

3.4.3 Skala faktor psikologis

Pada skala faktor psikologis terdiri dari 20 pernyataan yang menguji psikologis

konsumen dalam pengambilan keputusan membeli busana muslimah modern. Hal

ini didasarkan pada teori Kotler dan Armstrong (2008). Gambaran blue print pada

uji coba skala faktor psikologis sebagaimana terlampir dalam tabel berikut.

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

57

Table 3.5

Blue print skala faktor psikologis

No. Dimensi Indikator Favourable Unfavourable Total

1. Motivasi Kebutuhan 1,2,3 4 4

2. Persepsi Pandangan

individu terhdap

informasi yang

didapat

5,6,7,8, - 4

3. Pembelajaran perubahan

perilaku yang

timbul dari

pengalaman

9,10,11,

12

4

4.

5.

Keyakinan

Sikap

Keyakinan atau

kepercayaan

terhadap suatu

produk

Suka dan tidak

suka terhadap

sesuatu

13,15,16

18,19

14

17,20

4

4

Jumlah 20

3.5 Uji Validitas Konstruk Instrumen Penelitian

Dalam sebuah penelitian, penting untuk melakukan uji validitas kostruk.

Pengujian validitas konstruk menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA)

bertujuan untuk mengetahui apakah setiap item pada variabel valid dalam

mengukur apa yang hendak diukur. CFA digunakan dalam proses pengembangan

skala untuk memeriksa struktur laten dari suatu alat tes. Dalam konteks ini, CFA

digunakan untuk verifikasi jumlah dimensi yang mendasari instrumen (faktor) dan

pola hubungan item dengan faktor (factor loading).

Dalam Confirmatory Factor Analysis (CFA), peneliti harus memiliki

gambaran yang spesifik mengenai (a) jumlah faktor, (b) variabel yang

mencerminkan suatu faktor, dan (c) faktor yang saling berkorelasi. Tahapan dalam

CFA diawali dengan merumuskan model teoritis (hipotesis) tentang pengukuran

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

58

variabel laten, kemudian model tersebut diuji kebenarannya secara statistik

menggunakan data. CFA lebih tepat digunakan pada pengujian teori karena (a)

langsung menguji teori dan (b) tingkat fit pada model dapat diukur dalam berbagai

cara. Adapun logika dasar dari CFA menurut Umar (2012) :

1. Bahwa terdapat sebuah konsep atau trait berupa kemampuan yang

didefinisikan secara operasional sehingga dapat disusun suatu pertanyaan atau

pernyataan untuk mengukurnya. Kemampuan ini disebut faktor, sedangkan

pengukuran terhadap faktor ini dilakukan melalui analisis terhadap respon

(jawaban atas item). Diteorikan setiap item hanya mengukur satu faktor atau

dengan kata lain bersifat unidimensional.

2. Berdasarkan model unidimensional. Pada butir di atas, dapat disusun untuk

himpunan persamaan matematis. Persamaan tersebut dapat digunakan untuk

memprediksi (dengan menggunakan data yang tersedia) matriks korelasi antar

item (yang seharusnya diperoleh), jika korelasi antar item tersebut

(unidimensional) benar. Matriks korelasi ini dinamakan sigma (∑). Kemudian,

matriks ini akan dibandingkan dengan matriks korelasi yang diperoleh secara

empiris dari data (disebut matriks S). Jika teori tersebut benar

(unidimensional), maka seharusnya tidak ada perbedaan yang signifikan

antara elemen matriks ∑ dengan elemen matriks S. secara matematis dapat

dituliskan: S-∑ = 0.

3. Pernyataan matematis yang dijadikan hipotesis alternatif yang akan dianalisis

menggunakan CFA. Dalam hal ini, dilakukan uji signifikansi dengan Chi-

square. Jika Chi-square yang dihasilkan tidak signifikan (nilai p>0,05), maka

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

59

dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternatif yang menyatakan: “ada

perbedaan antara matriks S dan ∑” yaitu ditolak. Artinya, teori yang

menyatakan bahwa seluruh item mengukur hal yang sama, dapat diterima

kebenarannya (didukung oleh data). Sebaliknya, jika nilai Chi-square yang

diperoleh signifikan, maka hipotesis nihil S-∑ = 0 ditolak. Artinya, teori

tersebut tidak didukung oleh data (ditolak). Dengan kata lain, analisis faktor

konfirmatori merupakan pengujian terhadap hipotesis nihil (H0): S-∑ = 0.

Artinya, tidak ada perbedaan antara matriks korelasi yang diperoleh dari hasil

observasi.

4. Jika teori diterima (model fit), langkah selanjutnya menguji hipotesis tentang

signifikan tidaknya masing-masing item dalam mengukur apa yang hendak

diukur. Uji hipotesis ini dilakukan dengan t-test. Jika nilai t signifikan, berarti

item yang bersangkutan signifikan dalam mengukur apa yang hendak diukur.

Dengan cara seperti ini, dapat dinilai butir item mana yang valid dan yang

tidak valid didalam konteks validitas konstruk.

Adapun pengujian analisis CFA yang telah dijelaskan diatasakan dipaparkan

sebagai berikut:

3.5.1 Uji validitas alat ukur sosial

3.5.1.1 Uji validitas kelompok acuan

Penulis menguji apakah empat item yang bersifat unidimensional, artinya benar

hanya mengukur kelompok acuan. Berdasarkan analisis CFA yang dilakukan,

hasilnya adalah fit. Dimana nilai Chi-square = 3.46, df = 2, P-value = 0.17750,

RMSEA = 0.061.

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

60

Selanjutnya penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang

hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau

tidak. Dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien nuatan faktor

tersebut. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefien muatan

faktor, seperti yang tertera pada tabel 3.6 berikut:

Tabel 3.6

Muatan faktor kelompok acuan

No. Item Koefisien Error Nilai T Signifikan

Item 1 0.62 0.07 8.89 √

Item 2 0.81 0.07 12.42 √

Item 3 0.80 0.07 12.30 √

Item 4 0.66 0.07 9.71 √

Keterangan: tanda V = signifikan (t>1.96)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa semua item bermuatan

positif dan signifikan. Sehingga semua item pada instrumen yang telah disebutkan

telah memenuhi kriteria yang telas dijelaskan setelah model fit. Adapun diagram

CFA kelompok acuan dapat dilihat pada lampiran.

3.5.1.2 Uji validitas keluarga

Penulis menguji apakah empat item yang bersifat unidimensional, artinya benar

hanya mengukur keluarga. Berdasarkan analisis CFA yang dilakukan, hasilnya

ternyata tidak fit. Dimana nilai Chi-square = 10.78, df = 2, P-value = 0.00456,

RMSEA = 0.149 oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi sebanyak 2 kali

terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada item dibebaskan berkorelasi

satu sama lain, maka diperoleh model fit dengan Chi-square = 0.00, df = 0, P-

value = 1.00, RMSEA = 0.000.

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

61

Selanjutnya penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang

hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau

tidak. Dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien nuatan faktor

tersebut. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefien muatan

faktor, seperti yang tertera pada tabel 3.7 berikut:

Tabel 3.7

Muatan faktor keluarga

No. Item Koefisien Error Nilai T Signifikan

Item 5 0.97 0.07 14.22 √

Item 6 0.50 0.07 7.14 √

Item 7 0.82 0.07 11.94 √

Item 8 -0.07 0.09 -0.83 X

Keterangan: tanda V = signifikan (t>1.96)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa hanya item 8 yang tidak

signifikan, yakni T-value dibawah 1.96. Sehingga item tersebut harus didrop

karena tidak memenuhi kriteria. Sedangkan 3 item lainnya pada instrumen

tersebut telah memenuhi kriteria yang telas dijelaskan setelah model fit. Adapun

diagram CFA keluarga dapat dilihat pada lampiran.

3.5.2 Uji validitas alat ukur psikologis

3.5.2.1 Uji validitas motivasi

Penulis menguji apakah empat item yang bersifat unidimensional, artinya benar

hanya mengukur motivasi. Berdasarkan analisis CFA yang dilakukan, hasilnya

adalah fit. Dimana nilai Chi-square = 3.06, df = 2, P-value = 0.21684, RMSEA =

0.052.

Selanjutnya penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang

hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

62

tidak. Dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor

tersebut. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefien muatan

faktor, seperti yang tertera pada tabel 3.8 berikut:

Tabel 3.8

Muatan faktor motivasi

No. Item Koefisien Error Nilai T Signifikan

Item 1 0.88 0.06 15.31 √

Item 2 0.83 0.06 14.04 √

Item 3 0.95 0.05 17.55 √

Item 4 0.43 0.07 6.42 √

Keterangan: tanda V = signifikan (t>1.96)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa semua item bermuatan

positif dan signifikan. Sehingga semua item pada instrumen yang telah disebutkan

telah memenuhi kriteria yang telas dijelaskan setelah model fit. Adapun diagram

CFA motivasi dapat dilihat pada lampiran.

3.5.2.2 Uji validitas persepsi

Penulis menguji apakah empat item yang bersifat unidimensional, artinya benar

hanya mengukur persepsi. Berdasarkan analisis CFA yang dilakukan, hasilnya

adalah fit. Dimana nilai Chi-square = 1.05, df = 2, P-value = 0.59070, RMSEA =

0.000.

Selanjutnya penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang

hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau

tidak. Dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien nuatan faktor

tersebut. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefien muatan

faktor, seperti yang tertera pada tabel 3.9 berikut:

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

63

Tabel 3.9

Muatan faktor persepsi

No. Item Koefisien Error Nilai T Signifikan

Item 5 0.89 0.06 14.04 √

Item 6 0.80 0.06 12.30 √

Item 7 0.23 0.08 3.04 √

Item 8 0.71 0.07 10.77 √

Keterangan: tanda V = signifikan (t>1.96)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa semua item bermuatan

positif dan signifikan. Sehingga semua item pada instrumen yang telah disebutkan

telah memenuhi kriteria yang telas dijelaskan setelah model fit. Adapun diagram

CFA persepsi dapat dilihat pada lampiran.

3.5.2.3 Uji validitas pembelajaran

Penulis menguji apakah empat item yang bersifat unidimensional, artinya benar

hanya mengukur pembelajaran. Berdasarkan analisis CFA yang dilakukan,

hasilnya adalah fit. Dimana nilai Chi-square = 4.95, df = 2, P-value = 0.08415,

RMSEA = 0.086. Selanjutnya penulis melihat apakah item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu

didrop atau tidak. Dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien nuatan

faktor tersebut. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefien

muatan faktor, seperti yang tertera pada tabel 3.10 berikut:

Tabel 3.10

Muatan faktor pembelajaran

No. Item Koefisien Error Nilai T Signifikan

Item 9 0.84 0.07 12.72 √

Item 10 0.46 0.07 6.20 √

Item 11 0.68 0.07 9.92 √

Item 12 0.77 0.07 11.45 √

Keterangan: tanda V = signifikan (t>1.96)

Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

64

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa semua item bermuatan

positif dan signifikan. Sehingga semua item pada instrumen yang telah disebutkan

telah memenuhi kriteria yang telas dijelaskan setelah model fit. Adapun diagram

CFA pembelajaran dapat dilihat pada lampiran.

3.5.2.4 Uji validitas keyakinan dan sikap

Penulis menguji apakah delapan item yang bersifat unidimensional, artinya benar

hanya mengukur keyakinan dan sikap. Berdasarkan analisis CFA yang dilakukan,

hasilnya ternyata tidak fit. Dimana nilai Chi-square = 190.82, df = 20, P-value =

0.00000, RMSEA = 0.207 oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi

sebanyak 6 kali terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada item

dibebaskan berkorelasi satu sama lain, maka diperoleh model fit dengan Chi-

square = 21.86, df = 14, P-value = 0.08146, RMSEA = 0.053.

Selanjutnya penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang

hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau

tidak. Dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien nuatan faktor

tersebut. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefien muatan

faktor, seperti yang tertera pada tabel 3.11 berikut:

Tabel 3.11

Muatan faktor keyakinan dan sikap

No. Item Koefisien Error Nilai T Signifikan

Item 13 0.27 0.08 3.49 √

Item 14 0.45 0.08 5.92 √

Item 15 0.61 0.07 8.37 √

Item 16

Item 17

Item 18

Item 19

Item 20

0.44

0.58

0.73

0.67

0.54

0.07

0.07

0.07

0.07

0.07

6.05

8.14

10.97

9.28

7.58

Page 80: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

65

Keterangan: tanda V = signifikan (t>1.96)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa semua item bermuatan

positif dan signifikan. Sehingga semua item pada instrumen yang telah disebutkan

telah memenuhi kriteria yang telas dijelaskan setelah model fit. Adapun diagram

CFA keyakinan dan sikap dapat dilihat pada lampiran.

3.6 Metode Analisis Data

Untuk menguji hipotesis penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

konsumen terhadap keputusan membeli busana muslimah modern pada mahasiswi

Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, maka data yang ada diolah

dengan menggunakan teknik analisis regresi logistik dengan bantuan software

SPSS versi 17.0.

Melalui analisis ini akan diperoleh beberapa informasi, diantaranya:

1. Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi non-linier karena variabel

dependen pada panenelitian adalah kategorik berupa pilihan (binary choice)

dikotomi. Analisis regresi linier tidak dapat digunakan karena variabel

dependen diasumsikan kontinum. Jika suatu penelitian menggunakan analisis

regeresi linier pada variabel dependen barupa ketegorik maka akan timbul hasil

yang tidak logis yaitu proporsi yang diprediksi dapat melebihi 1 atau kurang

dari 0 (minus). Hal ini tentu saja akan berdampak pada hasil yang tidak dapat

ditafsirkan. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah kekeliruan dalam

analisis variabel dependen yang berupa kategorik, harus digunakan analisis

regresi non-linier. Analisis non-linier yang sering digunakan salah satunya

adalah analisis regresi logistik (Pampel, 2000).

Page 81: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

66

2. Regresi logistik adalah model matematika yang dapat digunakan untuk

mengdeskripsikan pengaruh dari beberapa X (variabel independen) terhadap Y

(variabel dependen berupa dikotomi). Regresi logistik memiliki rentang angka

prediksi antara 0 dan 1. Artinya, model ini dipergunakan untuk

mendeskripsikan probability yang memiliki rentang angka 0 dan 1. Model

logostik dibuat untuk memastikan bahwa pengukuran apapun yang akan

dilakukan pada variabel prediktor akan mendapatkan angka prediksi antara 0

dan 1.

3. Dalam analisis regresi logistik peneliti dapat memprediksi perilaku dengan

melihat persentase atau proporsi (probability) untuk melakukan atau tidak

melakukan sesuatu jika diketahui nilai seseorang pada sehimpunan variabel

independen. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui dan memperkirakan

berapa pengaruh kelompok acuan, keluarga, motivasi, persepsi, pembelajaran,

keyakinan dan sikap terhadap probability keputusan membeli busana muslimah

modern.

3.7 Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini, terdapat beberapa tahapan dalam proses pengumpulan data,

yaitu sebagai berikut:

1. Sebelum turun ke lapangan, penulis merumuskan masalah yang akan diteliti

kemudian mengadakan studi pustaka untuk melihat masalah tersebut dari sudut

pandang teoritis. Setelah mendapatkan teori secara lengkap, kemudian penulis

mencari alat ukur berupa skala dari tiap variabel yang digunakan dalam

Page 82: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

67

penelitian. Skala yang digunakan sesuai dengan teori yang dijadikan acuan

dalam pengukuran.

2. Adapun ketiga skala yang digunakan dalam penelitian ini, dibuat sendiri oleh

penulis berdasarkan variabel sosial dan psikologis yang dijelaskan oleh Kotler

dan Armstrong. Sedangkan keputusan membeli hanya mencantumkan satu

pernyataan berdasarkan teknis analisis regresi logistik. Penulis membuat skala

berdasarkan teori yang dijadikan acuan dalam penelitian agar memperoleh

pengukuran yang sesuai.

3. Kemudian setelah alat ukur dibuat berupa angket, penulis membagikannya

kepada responden, yaitu mahasiswi Fakultas Psikologis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta sesuai proporsi sampel yang sudah penulis tentukan.

Responden dipilih dengan metode non-probability sampling yaitu dimana

peluang terpilihnya anggota sampel tidak diketahui.

4. Setelah mendapatkan seluruh data yang diperlukan, peneliti melakukan

pengolahan dan pengujian hipotesis terhadap data yang sudah didapatkan.

Pengolahan menggunakan SPSS dan LISREL agar memperoleh hasil uji CFA.

Uji CFA dengan model satu faktor dan melihat nilai Chi-square yang

dihasilkan.

Page 83: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

68

BAB 4

HASIL PENELITIAN

Dalam bab empat ini dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan.

Pembahasan tersebut meliputi dua bagian yaitu analisis deskriptif dan pengujian

hipotesis penelitian.

4.1 Gambaran Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah 200 mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Pengambilan sampel menggunakan teknik non-probability

sampling, dimana peluang terpilihnya anggota sampel tidak diketahui.

Dijelaskan gambaran sampel yang membeli dan tidak membeli pada

variabel dependen yaitu keputusan membeli busana muslimah modern. Gambaran

subjek dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 4.1

Tabel klasifikasi

Subjek penelitian Jumlah Persentase

Membeli 46 23.0

Tidak membeli 154 77.0

Total 200 100.0

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari 200 subjek mahasiswa

Fakultas Psikologi UIN Jakarta, 46 subjek (23%) menyatakan bahwa mereka

membeli busana muslimah modern dan 154 subjek (77%) menyatakan tidak

membeli busana muslimah modern.

Pada tabel 4.2 digambarkan hasil deskriptif statistik dari setiap variabel

yang digunakan pada penelitian ini.

Page 84: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

69

Tabel 4.2

Descriptive statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KEL_ACUAN 200 20.58 72.29 50.0000 8.81139

KELUARGA 200 17.27 72.95 50.0000 9.16830

MOTIVASI 200 21.88 73.73 50.0000 9.24653

PERSEPSI 200 9.48 74.16 50.0000 8.78954

BELAJAR 200 21.87 75.36 50.0000 8.80921

YSIKAP

USIA

200

200

21.51

19.00

76.14

24.00

50.0000

21.4550

8.93017

1.25132

Valid N (listwise) 200

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui deskripsi statistik pada setiap variabel

independen. Kolom N menjelaskan bahwa sampel pada setiap variabel

independen berjumlah 200. Kolom minimum dan maximum menjelaskan nilai

minimum dan maximum pada setiap variabel independen. Dilihat dari minimum

diketahui persepsi memiliki nilai terendah dan berdasarkan kolom maximum

diketahui variabel keyakinan dan sikap memiliki nilai tertinggi dengan masing-

masing nilai mean 50 dan standar deviasi 9.

4.2 Uji hipotesis penelitian

4.2.1 Analisis regresi logistik variabel penelitian

Penulis menguji hipotesis dengan teknik analisis regresi logistik menggunakan

software SPSS. Dalam pengolohan data menggunakan regresi logistik penulis

melihat besaran Nagelkerke R Square untuk mengetahui berapa persen (%)

varians variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen, melihat

secara keseluruhan apakah variabel independen berpengaruh secara signifikan

Page 85: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

70

terhadap variabel dependen (uji model regresi logistik) dan melihat koefisien

regresi dalam bentuk logit, odd dan probability.

4.2.1.1 Uji model regresi logistik

Penulis melihat besaran Nagelkerke R Square untuk mengetahui berapa persen

(%) varians variabel dependen dalam satuan logit yang dijelaskan oleh variabel

independen (Connell, 2006). Selanjutnya untuk tabel Nagelkerke R Square, dapat

dilihat pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3

Nagelkerke R Square

Step -2log likelihood Cox & snell R

square

Nagelkerke r

square

1 156.142a

.258 .390

Penulis melihat perolehan hasil dari tabel model summery pada bagian

Nagelkerke R Square untuk melihat proporsi varian dari logit membeli. Penulis

melihat nilai Nagelkerke R Square karena nilai Nagelkerke R Square adalah

pengukuran ulang dari proporsi varian dari logit membeli yang diperoleh dari

tabel Cox & Snell R Square sehingga mendapatkan batas nilai 1.0 (Connell,

2006). Oleh karena itu nilai Nagelkerke R Square bisa ditafsirkan seperti proporsi

varian pada analisis regresi linier pada satuan logit. Bagi pembaca yang terbiasa

dengan nilai R Square pada regresi linier maka pada penelitian ini lebih baik

melihat nilai Nagelkerke R Square karena koefisiennya memiliki rentangan

hingga 1.0.

Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa perolehan Nagelkerke R Square sebesar

0.390 atau 39%. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya proporsi varian dari logit

Page 86: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

71

membeli yang bisa dijelaskan oleh enam variabel independen yaitu kelompok

acuan (X1), keluarga (X2), motivasi (X3), persepsi (X4), pembelajaran (X5),

keyakinan dan sikap (X6), usia (X7) sebesar 39% dan sisanya yaitu 61% dijelaskan

oleh variabel lain diluar penelitian ini.

Untuk menilai ketepatan penggunaan model regresi logistik yaitu untuk

mengetahui apakah model regresi logistik sudah sesuai dengan data yang

diperoleh maka dilakukan pengujian model fit seperti yang disarankan oleh

Hosmer dan Lemeshow (2000). Selanjutnya, peneliti menganalisis dampak dari

seluruh variabel independen terhadap keputusan membeli. Adapun hasilnya dapat

dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4

Hosmer and lemeshow test

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.

1 12.917 8 .115

Dari tabel 4.4 diketahui bahwa pada penelitian ini model Chi-square

memiliki derajat kebebasan 8, nilai 12.917, dan signifikansi 0.115 (>0.05) ini

menunjukkan bahwa model sudah fit, dimana mengindikasikan bahwa model

regresi logostik sesuai data. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa hipotetsis

nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari seluruh variabel

independen terhadap keputusan membeli ditolak. Artinya, ada pengaruh yang

signifikan dari kelompok acuan, keluarga, motivasi, persepsi, pembeljaran,

Page 87: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

72

keyakinan dan sikap serta usia terhadap keputusan membeli busana muslimah

modern.

4.2.1.2 Signifikansi variabel

Langkah selanjutnya adalah melihat koefisien regresi dari setiap variabel

independen. Jika sig <0.05, maka koefisien tersebut signifikan yang berarti bahwa

variabel independen tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap

keputusan membeli. Adapun koefisien regresi yang dihasilkan seperti pada tabel

4.5 berikut.

Tabel 4.5

Koefisien regresi

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a

Constant

KEL_ACUAN

-13.838

.051

4.152

.032

11.109

2.521

1

1

.001

.112

.000

1.052

KELUARGA .003 .029 .013 1 .908 1.003

MOTIVASI .049 .028 2.993 1 .084 1.050

PERSEPSI -.021 .027 .584 1 .445 .980

BELAJAR .053 .032 2.703 1 .100 1.055

YSIKAP

USIA

.099

.174

.030

.171

10.704

1.034

1

1

.001

.309

1.106

1.190

a. Variable(s) entered on step 1: KEL_ACUAN, KELUARGA, MOTIVASI, PERSEPSI, BELAJAR, YSIKAP,

USIA

Penjelasan regresi logistik dijelaskan dalam bentuk logit, odds dan

probability. Logit atau log odds adalah log dari ratio dua probability. Odds adalah

ratio dari dua probability. Odds ratio yaitu ratio dua odds dan persen perubahan

odds ratio adalah nilai persen perubahan pada odds ratio. Probability adalah

Page 88: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

73

peluang terjadinya perilaku dimana dalam penelitian ini adalah peluang terjadinya

keputusan membeli.

Pertama, penjelasan nilai koefisien regresi dalam satuan logit. Logit

memiliki rentang nilai -∞ (negatif tidak terhingga) sampai dengan +∞ (positif

tidak terhingga). Berdasarkan nilai pada tabel 4.6, persamaan regresi dalam satuan

logit adalah sebagai berikut: (*signifikan).

Ln(

) = -13.838 + 0.051 kel_acuan + 0.003 keluarga + 0.049 motivasi – 0.021 persepsi +

0.053 pembelajaran + 0.099 keyakinan & sikap* + 0.174 usia

(1)

Berdasarkan hasil uji signifikansi (uji Wald) pada setiap variabel

independen dengan taraf signifikansi 5% koefisien keyakinan & sikap signifikan,

sedangkan yang lainnya tidak, hal ini menunjukkan bahwa dari enam hipotesis

minor terdapat satu yang signifikan.

Koefisien regresi dalam satuan logit yang diperoleh masing-masing

veriabel independen adalah sebagai berikut:

1. Variabel kelompok acuan. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.051

dengan sig. 0.112 (sig>0.05) artinya tidak ada pengaruh yang signifikan

kelompok acuan konsumen terhadap logit keputusan membeli busana

muslimah modern.

2. Variabel keluarga. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.003 dengan sig.

0.908 (sig>0.05) artinya tidak ada pengaruh yang signifikan keluarga

konsumen terhadap logit keputusan membeli busana muslimah modern.

Page 89: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

74

3. Variabel motivasi. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.049 dengan sig.

0.084 (sig>0.05) artinya tidak ada pengaruh yang signifikan motivasi

konsumen terhadap logit keputusan membeli busana muslimah modern.

4. Variabel persepsi. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.021 dengan sig.

0.445 (sig>0.05) artinya tidak ada pengaruh yang signifikan persepsi konsumen

terhadap logit keputusan membeli busana muslimah modern.

5. Variabel pembelajaran. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.053 dengan

sig. 0.100 (sig>0.05) artinya tidak ada pengaruh yang signifikan pembelajaran

konsumen terhadap logit keputusan membeli busana muslimah modern.

6. Variabel keyakinan dan sikap. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.099

dengan sig. 0.001 (sig<0.05) artinya ada pengaruh signifikan keyakinan dan

sikap terhadap logit keputusan membeli busana muslimah modern. Jadi,

semakin tinggi keyakinan dan sikap maka semakin tinggi logit keputusan

membeli dan setiap kenaikan satu unit pada variabel keyakinan dan sikap

berasosiasi dengan kenaikan sebesar 0.099 logit keputusan membeli.

7. Variabel usia. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.174 dengan sig. 0.309

(sig>0.05) artinya tidak ada pengaruh yang signifikan usia konsumen terhadap

logit keputusan membeli busana muslimah modern.

Pada regresi logistik, penulis menjelaskan bentuk odds, odds ratio dan

persen perubahan odds ratio. Pertama, nilai odds dapat dijelaskan sebagai berikut:

Persamaan odds (Osborn, 2008):

Odds= exp(β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6) (2)

Page 90: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

75

Berdasarkan persamaan 2 penulis dapat menghitung nilai odds keputusan

membeli. Diilustrasikan prediksi keputusan membeli bagi subjek dengan nilai

tertentu pada variabel independen. Misalkan diketahui individu dengan nilai

kelompok acuan (39), keluarga (47), motivasi (49), persepsi (52), pembelajaran

(56), keyakinan dan sikap (51), usia (20). Nilai odds pada individu dengan kriteria

tersebut adalah:

Odds = Exp ((-13.838) + 0.051 (39) + 0.003 (47) + 0.049 (49) – 0.021 (52) + 0.053 (56) +

0.099 (51) + 0.174 (20)) = exp (1.098) = 2.99 (3)

Odds sebesar 2.99 berarti peluang terjadinya perilaku keputusan membeli

pada individu tersebut 2.99 kali lebih besar daripada peluang tidak membeli.

Nilai odds memiliki rentang nilai dimulai dari 0 (nol) sampai dengan +∞

(positif tidak terhingga). Sehingga dari hasil perhitungan odds dapat diperoleh

nilai yang besar dengan nilai ratusan bahkan ribuan. Sebagai ilustrasi, misalkan

diketahuan individu dengan nilai kelompok acuan (42), keluarga (35), motivasi

(45), persepsi (9), pembelajaran (54), keyakinan dan sikap (50), usia (21) maka

nilai odds pada individu dengan kriteria tersebut adalah:

Odds = Exp ((-13.838) + 0.051 (42) + 0.003 (35) + 0.049 (45) – 0.021 (9) + 0.053 (54) +

0.099 (50) + 0.174 (21)) = exp (1.891) = 6.62 (4)

Odds sebesar 6.62 berarti peluang terjadinya perilaku keputusan membeli

pada individu tersebut 6.62 kali lebih besar daripada peluang tidak membeli.

Interpretasi dengan angka yang besar pada odds dapat terjadi, oleh karena itu agar

interpretasi lebih mudah dimengerti maka interpretasi dilanjutkan kedalam bentuk

Page 91: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

76

probability yang memiliki nilai rentang antara 0 dan 1 atau dalam bentuk persen

antara 0 dan 100.

Sebelum menjelaskan probability akan dijelaskan odds ratio dan persen

perubahan odds ratio. Pada tabel 4.5, menghasilkan data odds ratio untuk masing-

masing variabel independen. Odds ratio digunakan untuk melihat perbandingan

besarnya satu unit kenaikan variabel independen menyebabkan naik atau turun

odds keputusan membeli. Analisis ini dapat dilihat pada nilai Exp(B) kolom ke 7

pada tabel 4.5 atau dapat diselesaikan dengan persamaan (Osborn, 2008):

Odds ratio (OR)

(5)

Dari nilai odds ratio, penulis dapat mengubah nilai odds ratio menjadi

persen perubahan odds ratio. Persamaan untuk persen perubahan odds ratio dapat

dituliskan sebagai berikut (Osborn, 2008):

% change = 100 (OR-1) (6)

Misalnya, jika diketahui nilai kelompok acuan individu adalah (39), maka

odds ratio (OR) pada setiap kensaikan satu unit kelompok acuan adalah:

OR =

= 0.99 (7)

Odds ratio dengan nilai diatas 1 mengindikasikan bahwa odds pada

variabel dependen akan meningkat ketika variabel independen meningkat,

sedangkan nilai odds ratio dibawah 1 mengindikasikan bahwa odds variabel

dependen menurun ketika varibel independen meningkat (Menard, 2002).

Adapun persen perubahan odds ratio adalah:

Odds ratio % change = 100 (0.99 -1) = -1 %

Page 92: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

77

Kesimpulannya, penurunan satu unit pada variabel kelompok acuan dan

varibel lain dianggap konstan, maka odds keputusan membeli turun sebesar 0.99

kali atau sebesar -1%

Penjelasan odds ratio dan persen perubahan odds ratio pada masing-

masing variabel dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel kelompok acuan. Diperoleh nilai Exp(B)= 1.052 artinya setiap

kenaikan satu unit pada variabel kelompok acuan dan variabel lain dianggap

konstan, maka odds keputusan membeli naik sebesar 1.052 kali atau sebesar

5.2%.

2. Variabel keluarga. Diperoleh nilai Exp(B)= 1.003 artinya setiap kenaikan satu

unit pada variabel keluarga dan variabel lain dianggap konstan, maka odds

keputusan membeli naik sebesar 1.003 kali atau sebesar 0.3%.

3. Variabel motivasi. Diperoleh nilai Exp(B)= 1.050 artinya setiap kenaikan satu

unit pada variabel motivasi dan variabel lain dianggap konstan, maka odds

keputusan membeli naik sebesar 1.050 kali atau sebesar 5%.

4. Variabel persepsi. Diperoleh nilai Exp(B)= 0.980 artinya setiap kenaikan satu

unit pada variabel persepsi dan variabel lain dianggap konstan, maka odds

keputusan membeli turun sebesar 0.980 kali atau sebesar -2%.

5. Variabel pembelajaran. Diperoleh nilai Exp(B)= 1.055 artinya setiap

kenaikan satu unit pada variabel pembelajaran dan variabel lain dianggap

konstan, maka odds keputusan membeli naik sebesar 1.055 kali atau sebesar

5.5%.

Page 93: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

78

6. Variabel keyakinan dan sikap. Diperoleh nilai Exp(B)= 1.105. artinya setiap

kenaikan satu unit pada variabel keyakinan dan sikap serta variabel lain

dianggap konstan, maka odds keputusan membeli naik sebesar 1.105 kali atau

sebesar 10.5%.

7. Variabel usia. Diperoleh nilai Exp(B)= 1.190. artinya setiap kenaikan satu

unit pada variabel keyakinan dan sikap serta variabel lain dianggap konstan,

maka odds keputusan membeli naik sebesar 1.190 kali atau sebesar 19%.

Agar diperoleh interpretasi atau penjelasan yang lebih mudah dipahami,

maka nilai logit yang telah ditransformasikan kedalam nilai odds, kemudian

ditransformasikan kembali dalam bentuk probability atau peluang. Adapun

peluang terjadinya keputusan membeli dapat dinyatakan dengan persamaan

sebagai berikut (Menard, 2002):

Probability =

(8)

Berdasarkan persamaan diatas, dapat dihitung peluang keputusan membeli

individu dilihat dari nilai keseluruhan variabel independen. Menggunakan hasil

pada contoh sebelumnya, misalkan diketahui individu dengan kelompok acuan

(39), keluarga (47), motivasi (49), persepsi (52), pembelajaran (56), keyakinan

dan sikap (51), usia (20 )maka didapat hasil:

Probability =

= 0.75 (9)

Artinya individu dengan nilai variabel tersebut yaitu: kelompok acuan

(39), keluarga (47), motivasi (49), persepsi (52), pembelajaran (56), keyakinan

dan sikap (51), usia (20) memiliki predicted probability untuk membeli sebesar

75%

Page 94: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

79

Probability atau peluang memiliki nilai antara 0 dan 1 atau dalam bentuk

persen anatara 0 dan 100 sehingga memiliki makna yang lebih mudah dipahami

seperti, seseorang dengan kriteria tertentu yang diketahui memiliki predicted

probability membeli sebesar 75 %.

Berikut adalah ilustrasi selanjutnya, misalkan diketahui individu dengan

nilai kelompok acuan (42), keluarga (35), motivasi (45), persepsi (9),

pembelajaran (54), keyakinan dan sikap (50), usia (21) maka didapat hasil:

Probability =

= 0.86 (10)

Artinya individu dengan nilai variabel independen tersebut yaitu:

kelompok acuan (42), keluarga (35), motivasi (45), persepsi (9), pembelajaran

(54), keyakinan dan sikap (50), usia (21) memiliki predicted probability untuk

membeli sebesar 86%

Nilai yang diperoleh sebesar 86% adalah predicted probability, karena

nilai dari probability yang sesungguhnya (true probability) memiliki rentangan

yang bisa lebih besar dan lebih kecil dari nilai 8.6%. Oleh karena itu dalam

analisis regresi logistik dapat pula diketahui nilai rentangan probability yang

mungkin terjadi dari suatu kejadian atau disebut confidance interval.

Langkah terakhir adalah melihat berapa besar proporsi varian dari logit

membeli yang bisa dijelaskan oleh masing-masing variabel independen yaitu

kelompok acuan (X1), keluarga (X2), motivasi (X3), persepsi (X4), pembelajaran

(X5), keyakinan dan sikap (X6), usia (X7) dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini:

Page 95: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

80

Tabel 4.6

Proporsi varians untuk masing-masing variabel independen

No Variabel independen Nagelkerke R Square Pertambahan

Nagelkerke R Square

1. Kelompok acuan 0.248 0.248

2. Keluarga 0.282 0.034

3. Motivasi 0.301 0.019

4. Perserpsi 0.301 0

5. Pembelajaran 0.306 0.005

6.

7.

Keyakinan & sikap

Usia

0.384

0.390

0.078

0.006

Jumlah 0.390

Nilai Nagelkerke R Square yang dihasilkan pada tabel 4.7, dapat ditafsirkan

seperti nilai R Square pada regresi linier karena Nagelkerke R Square dinyatakan

dalam satuan logit. Namun pada penelitian umumnya, jarang dijelaskan proporsi

varian pada masing-masing variabel independen seperti yang peneliti lakukan. Dari

tabel di atas dapat disampaikan informasi sebagai berikut :

1. Variabel kelompok acuan memberikan sumbangan sebesar 24.8% dalam varians

logit keputusan membeli.

2. Variabel keluarga memberikan sumbangan sebesar 3.4% dalam varians logit

keputusan membeli.

3. Variabel motivasi memberikan sumbangan sebesar 1.9% dalam varians logit

keputusan membeli.

4. Variabel persepsi memberikan sumbangan sebesar 0% dalam varians logit

keputusan membeli.

5. Variabel pembelajaran memberikan sumbangan sebesar 0.5% dalam varians logit

keputusan membeli.

Page 96: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

81

6. Variabel keyakinan dan sikap memberikan sumbangan sebesar 7.8% dalam

varians logit keputusan membeli.

7. Variabel usia memberikan sumbangan sebesar 0.6% dalam varians logit

keputusan membeli.

Dilihat dari besarnya pertambahan nilai Nagelkerke R Square yang

dihasilkan dapat disimpulkan bahwa dari keenam variabel independen yaitu:

kelompok acuan, keluarga, motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap

dapat diketahui variabel independen yang memberikan sumbangan dari yang

terbesar hingga yang terkecil, kelompok acuan dengan nilai Nagelkerke R Square

sebesar 0.248, keyakinan dan sikap dengan nilai Nagelkerke R Square sebesar

0.078, keluarga dengan nilai Nagelkerke R Square sebesar 0.034, motivasi dengan

nilai Nagelkerke R Square sebesar 0.019, usia dengan nilai Nagelkerke R Square

sebesar 0.006, pembelajaran dengan nilai Nagelkerke R Square sebesar 0.005,

terakhir persepsi dengan nilai Nagelkerke R Square sebesar 0.

Page 97: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

82

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Pada bab lima ini dipaparkan kesimpulan, diskusi, dan saran.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian maka kesimpulan yang dapat diambil

dari penelitian ini adalah: “terdapat pengaruh yang signifikan dari faktor sosial

(kelompok acuan dan keluarga) dan faktor psikologis (motivasi, persepsi,

pembelajaran, keyakinan dan sikap) konsumen terhadap keputusan membeli

busana muslimah modern pada mahasiswi Fakultas psikologi UIN Jakarta”.

Berdasarkan proporsi varians seluruhnya, logit keputusan membeli yang

dipengaruhi variabel independen (sosial dan psikologis) adalah sebesar 38.4%.

5.2 Diskusi

Perkembangan fashion muslimah mengalami peningkatan yang luar biasa. Hal ini

disebabkan adanya kesadaran masyarakat muslim akan kewajibannya menutup

aurat. Peran dari para tokoh agama, ustadz/ustadzah yang mensyiarkan kewajiban

menutup aurat dari mulai tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi juga

majelis ilmu yang tersebar sampai ke pelosok sangat berpengaruh terhadap

perkembangan busana muslimah. Hal ini menjadi peluang yang baik bagi para

pelaku dibidang fashion untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap busana

muslimah. Mulai dari designer papan atas hingga pedagang di pasar tradisional

bersaing menarik konsumen untuk melakukan perilaku untuk membeli. Penelitian

ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

Page 98: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

83

konsumen terhadap keputusan membeli busana muslimah modern dari sudut

pandang sosial dan psikologis konsumen sehingga dapat mengetahui keinginan

dan kebutuhan konsumen dalam membeli busana muslimah modern. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan sosial, dan psikologis

secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan membeli busana muslimah

modern.

Dimensi kelompok acuan memberikan sumbangan pengaruh sebasar

24.8% dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.052 dengan sig. 0.107 (sig>0.05),

yang berarti secara positif mempengaruhi keputusan membeli busana muslimah

modern dengan keriteria tidak signifikan. Hal ini berarti semakin tinggi pengaruh

kelompok acuan seseorang maka semakin tinggi keputusan membeli busana

muslimah modern. Dalam penelitian ini kelompok acuan memberikan standar

(norma) dan nilai yang dapat menjadi perspektif penentu mengenai bagaimana

seseorang berpikir atau berperilaku (Engel, Blackwell, dan Miniard, 2002). Hal ini

menunjukkan bahwa kelompok acuan memberikan penutan kepada anggotanya

untuk membentuk perilaku khususnya perilaku dalam keputusan membeli.

Dimensi keluarga memberika sumbangan pengaruh sebesar 3.4% dengan

nilai koefisien regresi sebesar 0.010 dengan sig. 0.737 (sig>0.05), yang berarti

secara positif mempengaruhi keputusan membeli busana muslimah modern

dengan keriteria tidak signifikan. Hal ini berarti semakin tinggi peran keluarga

dalam mempengaruhi maka semakin tinggi keputusan membeli busana muslimah

modern. Dalan penelitian ini adanya interaksi dalam keluarga ketika melakukan

proses membeli, sangat menunjang terjadinya proses keputusan membeli suatu

Page 99: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

84

produk. Tiap anggota keluarga memiliki peran masing-masing dalam

mempengaruhi tingkah laku membeli. Keluarga merupakan organisasi pembelian

konsumen yang paling penting dalam masyarakat, salah satu contoh yang paling

dominan adalah keterlibatan suami-istri dalam proses pembelian (Philip Kotler,

2010).

Dari variabel sosial dengan dua dimensi didalamnya, masing-masing

memberikan pengaruh yang berbeda terhadap keputusan membeli busana

muslimah modern. Kelompok acuan memberikan pengaruh sebesar yaitu 24.8%

dengan keriteria tidak signifikan. Keluarga memberikan pengaruh sebesar 3.4%

dengan kriteria tidak signifikan. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Firda Amalia (2010), yang meneliti tentang “Analisis

pengaruh faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis terhadap keputusan

membeli minuman penambah tenaga cair merek M-150 di Semarang. Dalam

penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari sosial

konsumen terhadap keputusan membeli minuman penambah tenaga cair merek

M-150 di Semarang. Adanya hasil yang berbeda dengan penelitian yang

dilakukan oleh penulis, mungkin dikarenakan adanya sampel yang berbeda.

Penulis melakukan penelitian dengan mengkhususkan sampel wanita dengan

penelitian membeli busana muslimah modern, sedangkan penelitian yang

dilakukan oleh Firda mengkhususkan sampel pada laki-laki dengan penelitian

membeli minuman cair penembah tenaga.

Dimensi motivasi memberikan sumbangan pengaruh sebesar 1.9% dengan

nilai koefisien regresi sebesar 0.042 dengan sig. 0.135 (sig>0.05), yang berarti

Page 100: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

85

bahwa variabel motivasi secara positif mempengaruhi logit keputusan membeli

busana muslimah modern tetapi tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi motivasi

konsumen maka semakin tinggi logit keputusan membeli busana muslimah

modern. Dalam penelitian ini adanya dorongan (drive) yang berasal dari dalam

individu kemudian dorongan tersebut menghasilkan kebutuhan dengan intensitas

yang kuat. Kebutuhan seseorang untuk membentuk perilaku untuk membeli.

Dimensi persepsi memberikan sumbangan pengaruh sebesar 0% dengan

nilai koefisien regresi sebesar -0.021 dengan sig. 0.430 (sig>0.05), yang berarti

bahwa variabel persepsi secara negatif mempengaruhi logit keputusan membeli

busana muslimah modern tetapi tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi persepsi

maka semakin rendah logit keputusan membeli busana muslimah modern. Dalam

penelitian ini persepsi didefinisikan sebagai suatu proses yang dilakukan individu

untuk memilih, mengatur, dan menafsirkan stimuli ke dalam gambar yang berarti

dan masuk akal mengenai dunia (Schiffman dan Kanuk, 2008). Adanya proses

yang dilakukan seseorang akan membentuk suatu perilaku yang diambil dalam

keputusan membeli.

Dimensi pembelajaran memberikan sumbangan pengaruh sebesar 0.5%

dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.054 dengan sig. 0.097 (sig>0.05), yang

berarti bahwa variabel pembelajaran secara positif mempengaruhi logit keputusan

membeli busana muslimah modern tetapi tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi

pembelajaran maka semakin tinggi logit keputusan membeli busana muslimah

modern. Dalam penelitian ini pembelajaran merupakan suatu perubahan dalam

perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman (Kotler dan Armstrong, 2008).

Page 101: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

86

Adanya proses bagi konsumen untuk terus menerus berkembang dan berubah

karena adanya pengetahuan yang baru diperoleh atau dari pengalaman yang

dialami sendiri. Hal tersebut akan membentuk konsumen untuk menunjukkan

perilaku yang baru dalam hal keputusan membeli.

Dari variabel psikologis terdapat empat dimensi yang mempengaruhi

konsumen terhadap keputusan membeli busana muslimah modern. Tiga

diantaranya memberikan pengaruh yang berbeda, motivasi memberikan pengaruh

sebesar 1.9%, dengan keriteria tidak signifikan. Persepsi memberikan pengaruh

sebesar 0%, dengan keriteria tidak signifikan. Dan pembelajaran memberikan

pengaruh sebesar 0.5%, dengan keriteria tidak signifikan. Namun ada satu

dimensi yang memiliki kriteria yang signifikan terhadap keputusan membeli yaitu

dimensi keyakinan dan sikap.

Dimensi keyakinan dan sikap memberikan sumbangan pengaruh sebesar

7.8% dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.101 dengan sig. 0.001 (sig<0.05).

Pengaruh keyakinan dan sikapbernilai positif, artinya semakin tinggi tingkat

keyakinan dan sikap seseorang, maka semakin tinggi keputusan membeli busana

muslimah modern. Dengan adanya keyakinan dan sikap yang positif dari dalam

diri konsumen, akan membentuk perilaku dalam hal keputusan membeli busana

muslimah modern. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Feri Aditia Suhaji (2010) dengan penelitian “faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan pembelian baju MINT di counter Java Mall Semarang”,

yang menyimpulkan bahwa keyakinan dan sikap mempengaruhi keputusan

membeli busanan muslimah modern secara positif. Sama halnya penelitian yang

Page 102: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

87

dilakukan oleh Yohanes Suhari (2008) yang mengatakan bahwa sikap dan

kepercayaan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

Dari beberapa teori dan penelitian yang ada dijelaskan bahwa Sikap

merupakan suatu penilaian kognitif seseorang terhadap suka atau tidak suka,

perasaan emosional yang tindakannya cenderung ke arah berbagai objek atau ide.

Sikap sangat mempengaruhi keyakinan, begitu pula sebaliknya, keyakinan

mempengaruhi sikap. Dalam perilaku konsumen, sikap dan keyakinan sangat

berpengaruh dalam menentukan suatu produk, merek, dan pelayanan. Sikap dan

keyakinan konsumen terhadap suatu produk atau merek dapat diubah melalui

komunikasi yang persuasif dan pemberian informasi yang efektif kepada

konsumen (Mangkunegara, 2005).

5.3 Saran

Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penelitian ini. Oleh karena itu

penulis membagi saran menjadi dua, yaitu saran teoritis dan saran praktis. Saran

tersebut dapat dijadikan pertimbangan bagi peneliti lain yang akan meneliti

variabel dependen yang sama.

5.3.1 Saran teoritis.

1. Berdasarkan hasil penelitian regresi logistik, nilai Nagelkerke R Square

memberikan sumbangan sebesar 39% dimana variabel yang menunjukkan

signifikansi terhadap keputusan membeli busana muslimah modern yaitu

variabel keyakinan dan sikap. Untuk nilai proporsi varian sumbangan efektif

dari hasil penelitian, faktor keyakinan dan sikap yang mempengaruhi

keputusan membeli busana muslimah modern menunjukkan pengaruh secara

Page 103: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

88

keseluruhan sebesar 7.8% dan selebihnya dipengaruhi oleh variabel lain.

Kelompok acuan memberikan sumbangan terbesar dalam varian logit

keputusan membeli yaitu sebesar 24.8%. Untuk penelitian selanjutnya

disarankan agar melakukan penelitian untuk menguji faktor lain yang

mempengaruhi keputusan membeli busana muslimah modern seperti

marketing strategic (Engel & Balwel, 2008), promotion mix (Kotler &

Armstrong, 2007) dan beberapa variabel demografi, seperti pendapatan,

profesi dan lain sebagainya. Faktor pribadi (Kotler & Armstrong, 2007)

penulis sarankan untuk digunakan karena dilihat dari aspek-aspek (status

sosial, pendapatan, dan pekerjaan). Dengan mempertimbangkan variabel

tersebut, diharapkan penelitian selanjutnya akan lebih menyempurnakan hasil

dalam penelitian ini.

2. Pada penelitian ini sampel yang digunakan yaitu mahasiswa berjumlah 200

orang. Dengan bertambahnya variabel lain yang akan diteliti, maka jumlah

item pun akan bertambah. Jumlah sampel harus ditambah dan disesuaikan

dengan kebutuhan penelitian. Penyesuaian karakteristik sampel diharapkan

akan memberikan data yang lebih representatif. Untuk penelitian selanjutnya

diharapkan responden memiliki karakteristik yang sesuai dan lebih

representatif, seperti hijabber community.

3. Penelitian ini bertemakan keputusan membeli busana muslimah modern.

Secara tema, ranah penelitian ini memiliki cakupan yang luas, maka untuk

penelitian selanjutnya diharapkan peneliti mempersempit ranah penelitian

Page 104: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

89

agar hasil yang didapat lebih spesifek, misalnya fashion hijab muslimah

merek A atau B.

5.3.2 Saran praktis

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel keyakinan dan sikap (believe &

attitute) berpengaruh secara signifikan (p<0.005) terhadap keputusan

membeli busana muslimah moden. Saran yang dapat disampaikan adalah bagi

pemasar yang bergerak dibidang fashion muslim agar mampu memperhatikan

kondisi psikologis konsumen sehingga dapat menghasilkan produk yang

sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam hal ini produsen

dituntut untuk menghasilkan produk yang berkualitas dengan harga jual

terjangkau dan bagian marketing harus tepat sasaran. Produsen harus selalu

memperhatikan trend fashion yang diinginkan sehingga konsumen memiliki

sikap dan keyakinan positif agar tertarik untuk melakukan pembelian busana

muslimah modern.

Page 105: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

90

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Firda. (2011). Analisa pengaruh faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis

terhadap keputusan pembelian minuman penambah tenaga cair merek M-150

di Semarang. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Amiruddin. (2011). Kriteria busana muslimah. Jakarta: Mizan

Amstrong, G. & Kotler, P.(2008). Prinsip-prinsip pemasaran. Cetakan Pertama.

Jakarta: Erlangga.

Angipora, Marius P. (2002). Dasar-dasar pemasaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Azizah, Nora. (2014). Indonesia berpeluang besar jadi tren fesyen muslim dunia.

Diunduh tanggal 9 Juli 2014. http://www.republika.co.id

Bukti A. Tarigan. (2007). Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perilaku

konsumen dalam pemilihan produk. Jurnal. Media Unika Vol. 2, No. 20.

Tahun 2007.

David W. Hosmer, Jr., Stanley Lemeshow. (2004). Applied logistic regression.

California: Sage Publication, Inc.

Dian. (2013). Busana muslimah. Diunduh tanggal 28 November 2014.

http://diianchibi.wordpress.com

Engel, J.F., Blackwell, R.D., Miniard, P.W. (2002). Perilaku konsumen. Edisi

Keenam, Binapura Aksara, Jakarta.

Delia, Fratu. (2011). Factors of influence and change in the tourism consumer

behaviour. Bulletin of the Transilvania University of Bravos.Vol. 4, (53). No.

1. Tahun 2011.

Hartono. (2012). Kemenperin gelar pameran produk busana muslim. Diunduh

tanggal 8 Maret 2014. http://www.kemenperin.go.id

Kotrler, P. (2008). Manajemen pemasaran. Edisi kedua belas, Jilid 2.Jakarta : PT.

Indeks.

Kotler, P., & Armstrong, G. (1997). Dasar-dasar pemasaran, Edisi Bahasa

Indonesia. Jakarta: Prenhallindo.

Kotler, P., & Keller, K. (2010). Manajemen pemasaran. Jakarta: Indeks

Page 106: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

91

Mangkunegara, A,P,. (2005). Perilaku konsumen. Bandung: PT Eresco Bandung.

Menard, S. (2002). Applied logistic regression analysis (2nd ed). California: Sage

Publication, Inc.

Mowen, C. J. & Minor, M. (2002). Perilaku konsumen, Edisi kelima (terjemahan).

Jakarta: Erlangga.

Mowen, C.J. & Mimor M., (2002). Perilaku konsumen. Edisi Kelima (terjemahan).

Jakarta: Penerbit Erlangga.

Mowen, J. C., & Minor, M., (2002), Consumer behaviour. Fifth Edition, Printice

Hall, Upper Saddle Rive, New Jersey.

Osborn, J. (2008). Best practices in quantitative methods: 24 Binary logistic

regression. California: Sage Publication, Inc.

Pampel, F.C. (2000). Logistic regression: A primer. SAGE University papers series

on quantitative applications in the social science, 07-132. Thousand Oaks, CA:

Sage.

Prasetijo & Ihalauw, J. (2005). Perilaku konsumen. Yogyakarta. ANDI

Setiadi, Nugroho J. (2008). Perilaku konsumen: perspektif kontemporer pada motif,

tujuan, dan keinginan konsumen. Edisi Revisi, Cetakan ke-4. Jakarta: Kencana.

Schiffman, Leon G. & Kanuk, L.L. (2008). Consumer behavior. Seventh Edition.

London : Prentice-Hall International (UK) Limited.

Schiffman, Leon G. & Kanuk, L.L. (2006). Consumer behavior. Eighth Edition. New

Jersey : Pearson Education, Inc., Upper Saddle River.

Suhaji, Feri Aditia. (2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian

baju “MINT” di counter Java Mall Semarang. Skripsi: Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Widya Manggala.

Supranto & Limakrisna. (2011). Perilaku konsumen dan strategi pemasaran. Jakarta:

MitraWacana Media.

Umar, J., Ph.D. (2012). Bahan ajar psikometri. Tidak dipublikasikan, UIN Jakarta.

Yulianti, F. (2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen membeli

produk pada perusahaan Irma Sasirangan Banjarmasin. Skripsi: Universitas

Islam Kalimantan

Page 107: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

92

Dengan hormat,

Saya mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang sedang melakukan penelitian skripsi. Untuk itu, saya memohon

kesediaan anda berpartisipasi menjadi responden penelitian ini dengan

mengisi kuesioner. Silahkan isi setiap butir pernyataan sesuai dengan

keadaan/kondisi diri anda yang sebenarnya. Semua data anda akan dijaga

kerahasiaannya dan hanya dipergunakan untuk keperluan penelitian ini.

Tema pada penelitian ini yaitu “Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Konsumen terhadap Keputusan Membeli Busana Muslimah Modern”. Adapun

kriteria busana muslimah modern pada penelitian ini yaitu: busana yang

sesuai aturan agama Islam namun tetap tampil modis seperti:

1. Busana menutupi seluruh bagian tubuh kecuali muka dan telapak

tangan.

2. Busana tidak menerawang/tipis

3. Busana tidak menampakkan bentuk tubuh

4. Busana tidak menyerupai pakaian laki-laki

5. Tidak menggunakan aksesoris atau perhiasan yang mencolok.

6. Terlihat modis sesuai dengan perkembangan busana muslimah saat

ini.

Dari kriteria busana di atas, akan mengacu pada perkembangan

fashion muslim saat ini. Sebagai contoh, busana muslimah modern versi Dian

Pelangi.

Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Khoirun Nisya

Page 108: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

93

DATA RESPONDEN

Nama/Inisial :

Usia : tahun

Semester :

PETUNJUK PENGISIAN

Kuesioner ini terdiri dari sejumlah pernyataan. Anda diminta untuk

membaca dan memahami setiap pernyataan. Anda cukup mengemukakan

kesesuaian pernyataan dengan kenyataan sebenarnya. Berilah tanda silang

(X) pada salah satu dari empat pilihan yang tersedia, pada kolom sebelah

kanan.

Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam setiap pernyataan.

Jawaban hanya merupakan penilaian dari diri masing-masing responden.

Silahkan jawab sesuai dengan keadaan diri anda saat ini. Teliti kembali

jawaban Saudara dalam mengisi kuesioner ini, sehingga tidak ada pernyataan

yang terlewati.

Jika jawaban Anda tidak setuju, beri tanda silang (X) padakolom

tidak setuju. Jika jawaban Anda sangat tidak setuju, beri tanda silang (X)

padakolom sangat tidak setuju. Jika jawaban Anda setuju, beri tanda silang

(X) padakolom setuju. Jika jawaban Anda sangat setuju, beri tanda silang

(X) padakolom sangat setuju.

CONTOH PENGISIAN

Jika pernyataan di bawah ini menurut anda sesuai dengan diri anda,

maka beri tanda silang (X) pada kolom Setuju.

No Pernyataan

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju Setuju

Sangat

Setuju

1 Saya menyukai warna merah X

Artinya: Anda setuju dengan pernyataan “saya menyukai warna merah”

Page 109: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

94

Skala I

No Pernyataan Ya Tidak

1 Saya membeli busana muslimah modern

Skala II

No Pernyataan

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju Setuju

Sangat

Setuju

1. Saya kurang terpengaruh dengan trend busana

muslimah modern yang dikenakan selebritis.

2. Banyaknya mahasiswa yang mengenakan busana

muslimah modern menginspirasi saya untuk

mengenakan hal yang sama.

3. Adanya komunitas fashion muslim banyak

menginspirasi saya memilih model busana muslimah

modern.

4. Sering berkumpul dengan komunitas fashion muslim

menambah pengetahuan saya tentangtrend busana

muslimah modern.

5. Keluarga mendukung saya mengenakan busana

muslimah modern.

6. Saya memperoleh informasi tentang busana

muslimah modern dari anggota keluarga.

7. Keluarga memberikan respon positif terhadap

busana muslimah modern yang saya kenakan.

8. Menurut saya, dukungan keluarga kurang

memadai terhadap jenis busana muslimah

modern yang saya kenakan.

Page 110: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

95

Skala III

No Pernyataan

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju Setuju

Sangat

Setuju

1. Saya terdorong untuk mengenakan busana

muslimah modern karena kebutuhan saya akan

fashion.

2. Beragamnya busana muslimah modern saat ini,

mendorong saya untuk mengenakan busana

muslimah modern secara bervariasi.

3. Kuatnya minat saya akan kebutuhan fashion

membuat saya untuk mengenakan busana

muslimah modern.

4. Rendahnya minat saya akan kebutuhan fashion

membuat saya kurang tertarik untuk

mengenakan busana muslimah modern.

5. Menurut saya mengenakan busana muslimah

modern merupakan hal yang positif.

6. Menurut saya, busana muslimah modern

merupakan busana syar’i namun tetap terlihat

modis (fashionable)

7. Menurut saya, busana muslimah modern kurang

sesuai dengan ajaran syariat Islam.

8. Menurut saya, mengenakan busana muslimah

modern dapat membuat pemakainya terlihat

lebih anggun.

9. Pengalaman spiritual membuat saya

mengenakan busana muslimah modern

10. Mengenakan busana muslimah modern

memberikan pembelajaran yang positif bagi

pemakainya.

Page 111: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

96

11. Religiusitas saya semakin meningkat setelah

mengenakan busana muslimah modern.

12. Dengan mengenakan busana muslimah modern

memberikan perubahan perilaku yang positif

bagi saya.

13. Busana muslimah modern yang saya kenakan,

membuat saya lebih percaya diri.

14. Saya kurang percaya diri mengenakan busana

muslimah modern.

15. Saya yakin untuk mengenakan busana

muslimah modern.

16. Mengenakan busana muslimah modern

menambah keyakinan saya untuk konsisten

dalam berbusana muslimah.

17. Saya merasa keberatan jika ada teman yang

mengomentari gaya busana muslimah modern

yang saya kenakan.

18. Saya suka menciptakan kreasi baru dalam

berbusana muslimah modern.

19. Saya suka melihat teman yang mengenakan

busana muslimah modern.

20. Saya kurang nyaman jika ada teman yang

mengikuti gaya berbusana muslimah modern

yang saya kenakan.

Page 112: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

97

Your trial period for SPSS for Windows will expire in 14 days. GET FILE='G:\scoring\IV2.sav'. DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT. GET FILE='G:\scoring\RELLOG.sav'. DATASET NAME DataSet2 WINDOW=FRONT. NEW FILE. DATASET NAME DataSet3 WINDOW=FRONT. DATASET CLOSE DataSet3. DATASET ACTIVATE DataSet2. NEW FILE. DATASET NAME DataSet4 WINDOW=FRONT. GET FILE='G:\scoring\RELLOG.sav'. DATASET NAME DataSet5 WINDOW=FRONT. LOGISTIC REGRESSION VARIABLES KEP_BELI /METHOD=ENTER KEL_ACUAN KELUARGA MOTIVASI PERSEPSI BELAJAR YSIKAP /PRINT=GOODFIT

/CRITERIA=PIN(0.05) POUT(0.10) ITERATE(20) CUT(0.5).

Logistic Regression

[DataSet5]

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 200 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 200 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 200 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of

cases.

Dependent Variable

Encoding

Original

Value Internal Value

0 0

1 1

Block 0: Beginning Block

Page 113: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

98

Classification Tablea,b

Observed

Predicted

KEP_BELI Percentage

Correct 0 1

Step 0 KEP_BELI 0 0 46 .0

1 0 154 100.0

Overall Percentage 77.0

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is ,500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant 1.208 .168 51.714 1 .000 3.348

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables KEL_ACUAN 35.465 1 .000

KELUARGA 25.677 1 .000

MOTIVASI 28.780 1 .000

PERSEPSI 8.891 1 .003

BELAJAR 25.862 1 .000

YSIKAP

USIA

24.488

1.787

1

1

.000

.181

Overall Statistics 54.797 7 .000

Block 1: Method = Enter

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 59.569 7 .000

Block 59.569 7 .000

Model 59.569 7 .000

Page 114: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

99

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 156.142a .258 .390

a. Estimation terminated at iteration number 6 because

parameter estimates changed by less than ,001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 12.3917 8 .115

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

KEP_BELI = ,00 KEP_BELI = 1,00

Total Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 17 15.788 3 4.212 20

2 10 9.705 10 10.295 20

3 3 6.290 17 13.710 20

4 4 4.379 16 15.621 20

5 2 3.165 18 16.835 20

6 3 2.347 17 17.653 20

7 5 1.652 15 18.384 20

8 2 1.319 18 18.681 20

9 0 .996 20 19.004 20

10 0 .35 20 19.642 20

Classification Tablea

Observed

Predicted

KEP_BELI Percentage

Correct 0 1

Step 1 KEP_BELI 0 20 26 43.5

1 7 147 95.5

Overall Percentage 83.5

Page 115: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

100

Classification Tablea

Observed

Predicted

KEP_BELI Percentage

Correct 0 1

Step 1 KEP_BELI 0 20 26 43.5

1 7 147 95.5

Overall Percentage 83.5

a. The cut value is ,500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a KEL_ACUAN .051 .032 2.521 1 .112 1.052

KELUARGA .003 .029 .013 1 .908 1.003

MOTIVASI .049 .028 2.993 1 .084 1.050

PERSEPSI -.021 .027 .584 1 .445 .980

BELAJAR .053 .032 2.703 1 .100 1.055

YSIKAP .099 .030 10.704 1 .001 1.105

USIA .174 .171 1.034 1 .309 1.190

Constant -13.838 4.152 11.109 1 .001 .000

a. Variable(s) entered on step 1: KEL_ACUAN, KELUARGA, MOTIVASI, PERSEPSI, BELAJAR,

YSIKAP, USIA.

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KEL_ACUAN 200 20.58 72.29 50.0000 8.81139

KELUARGA 200 17.27 72.95 50.0000 9.16830

MOTIVASI 200 21.88 73.73 50.0000 9.24653

PERSEPSI 200 9.48 74.16 50.0000 8.78954

BELAJAR 200 21.87 75.36 50.0000 8.80921

YSIKAP 200 21.51 76.14 50.0000 8.93017

USIA 200 19.00 24.00 21.4550 1.25132

Valid N (listwise) 200

Page 116: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

101

Matriks Korelasi kelompok acuan

ITEM 1 2 3 4

1 1

2 1

3 1

4 1

FR LX 1 1-LX 4 1

Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran dari item kelompok acuan, tanda V menunjukkan korelasi kesalahan pengukuran item.

Matriks Korelasi keluarga

ITEM 1 2 3 4

1 1

2 1

3 1

4 1

FR TD 4 2 TD 4 1

Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran dari item keluarga, tanda V menunjukkan korelasi kesalahan pengukuran item.

Matriks Korelasi motivasi

ITEM 1 2 3 4

1 1

2 1

3 1

4 1

FR LX 1 1-LX 4 1

Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran dari item motivasi, tanda V menunjukkan korelasi kesalahan pengukuran item.

Matriks Korelasi persepsi

ITEM 1 2 3 4

1 1

2 1

3 1

4 1

FR LX 1 1-LX 4 1

Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran dari item persepsi, tanda V menunjukkan korelasi kesalahan pengukuran item.

Page 117: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

102

Matriks Korelasi pembelajaran

ITEM 1 2 3 4

1 1

2 1

3 1

4 1

FR LX 1 1-LX 4 1

Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran dari item pembelajaran, tanda V menunjukkan korelasi kesalahan pengukuran item.

ITEM 1 2 3 4 5 6 7 8

1 1

2 1

3 1

4 1

5 1

6 1

7 1

8 1

FR TD 3 2 TD 4 1 TD 7 3 TD 6 2 TD 5 4 TD 2 1

Page 118: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

103

Page 119: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

104

Page 120: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

105

Page 121: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

106

UJI VALIDITAS KONSTRUK SOSIAL DIMENSI KELOMPOK ACUAN DA NI=8 NO=200 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 PM SY FI= sosial.cor SE 1 2 3 4/ MO NX=4 NK=1 LX=FR LK KELACU FR LX 1 1-LX 4 1 PD OU SS TV MI

UJI VALIDITAS KONSTRUK SOSIAL DIMENSI KELUARGA DA NI=8 NO=200 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 PM SY FI= sosial.cor SE 5 6 7 8/ MO NX=4 NK=1 LX=FR TD=SY LK KELUARGA FR TD 4 2 TD 4 1 PD OU SS TV MI

UJI VALIDITAS KONSTRUK PSIKOLOGIS DIMENSI MOTIVASI DA NI=20 NO=200 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 PM SY FI= psikologis.cor SE 1 2 3 4/ MO NX=4 NK=1 LX=FR LK MOTIVASI FR LX 1 1-LX 4 1 PD OU SS TV MI

UJI VALIDITAS KONSTRUK PSIKOLOGIS DIMENSI PERSEPSI DA NI=20 NO=200 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 PM SY FI= psikologis.cor SE 5 6 7 8/ MO NX=4 NK=1 LX=FR LK PERSEPSI FR LX 1 1-LX 4 1 PD OU SS TV MI

Page 122: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39741/1/KHOIRUN... · Untuk mengukur orientasi tujuan, penulis membuat sendiri alat

107

UJI VALIDITAS KONSTRUK PSIKOLOGIS DIMENSI PEMBELAJARAN DA NI=20 NO=200 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 PM SY FI= psikologis.cor SE 9 10 11 12/ MO NX=4 NK=1 LX=FR LK BELAJAR FR LX 1 1-LX 4 1 PD OU SS TV MI

UJI VALIDITAS KONSTRUK PSIKOLOGIS DIMENSI KEYAKINAN&SIKAP DA NI=40 NO=200 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X30 X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 X38 X39 X40 PM SY FI= budaya.cor SE 13 14 15 16 17 18 19 20/ MO NX=8 NK=1 LX=FR TD=SY LK YAKSIP FR LX 1 1-LX 8 1 FR TD 3 2 TD 4 1 TD 7 3 TD 6 2 TD 5 4 TD 2 1 PD OU SS TV MI