faktor-faktor yang mempengaruhi konservatisme akuntansi...
TRANSCRIPT
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME
AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI STUDI PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE 2012-2015.
Gracella Novemberine
e-mail : [email protected]
Sri Ruwanti, SE., M.Sc
e-mail : [email protected]
Myrna Sofia, SE., M.Si
e-mail: [email protected]
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji
Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
ABSTRAK
Purpose of this research to provide empirical evidence about the factors that
influence on accounting conservatism, and also about the effect of accounting
conservatism to asymetry information. This research using a population of
manufacturing that listed in indonesian stock exchange in period 2012-2015.
Samples were selected by using purposive sampling method, with this method we
can obtain 41 samples. Research data getting from manufacturefinancial statment
on indonesian stock exchange website. This research devided into two stage. The
first stage of analysis is using multiple regression to test the factors (debt
covenant, political cost, bonus plan, and propotion of independent board) that
influence on accounting conservatism. The second stage of analysis is using
simple regression to test the effect of accounting conservatism to asymetry
information. Research motivated from Alfian & Sabeni (2012), and Ruwanti &
Baridwan (2011).
The result of first stage with partial test found that some factors that influence on
accounting conservatism have affect to accounting conservatism, such as political
cost and porpotion of independent board. And other factors such as debt covenant
and bonus plan don’t effect to accounting conservatism. The result of second
stage is conservatism accounting has effect on asymetry information.
Key Words: Debt Covenant, Bonus Plan, Political Cost, Propotion Of
Independent Board, Accounting Conservatism, Asymetry
Information.
PENDAHULUAN
Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Menurut wardhani
(2008) Generally Accepted Accounting Principle (GAAP) memberikan
fleksibilitas manajemen dalam memilih metode maupun estimasi dari apa yang
digunakan (Putra, Widanaputra, & Wisadha, 2015). Dengan adanya
perkembangan ekonomi dan globalisasi menuntut adanya suatu standar akuntansi
secara internasional, dan muncullah International Financial Reporting Standard
(IFRS) yang kemudian dijadikan sebagai pedoman pelaporan keuangan di
berbagai negara (Junanda, 2012).
Indonesia sebelumnya menggunakan Generally Accepted Accounting
Principle (GAAP) menjadi International Financial Reporting Standard (IFRS),
memberikan dampak terhadap Conceptual Framework serta proses pengukuran
dalam pelaporan keuangan. Dalam IFRS menggunakan fair value (nilai wajar)
dalam prinsip pengukurannya (Weygandt, Kimmel, & Kieso, 2011).
Sifat konservatisme muncul karena perusahaan dihadapkan pada
ketidakpastian (Ruwanti & Baridwan, 2011). Menurut Bliss dalam (Watts, 2002)
Konservatisme akuntansi secara tradisional mendefinisikan bahwa
“mengantisipasi keuntungan, tetapi tidak menagantisipasi kerugian”.
Mengantisipasi keuntungan berarti mengakui keuntungan sebelum adanya
pengakuan yang benar-benar legal untuk pendapatan yang menghasilkan
keungungan tersebut. Konservatisme tidak menyatakan secara langsung bahwa
semua pendapatan arus kas harus didapatkan sebelum adanya pengakuan atas
keuntungan.
3 GRACELLA NOVEMBERINE
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI
TERHADAP ASIMETRI INFORMASI 2016
Asimetri informasi merupakan ketimpangan informasi antara
manajemen (internal) dengan pihak pengguna laporan keuangan seperti investor
dan kreditor (eksternal), dimana manajer memiliki tingkat informasi yang lebih
besar dari pada pengguna laporan keuangan eksternal. Asimetri informasi
merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan manipulasi laporan
keuangan. Selain itu penilaian kerja manajemen dan pemberian bonus juga
merupakan faktor pendukung manipulasi laporan keuangan (Haniati & Fitriany,
2010).
Konservatisme akuntansi dapat berperan dalam teori keagenan untuk
mencegah adanya asimetri informasi dengan cara membatasi agen dalam
melakukan praktik manipulasi laporan keuangan yang melaporkan laba overstate
(Watts, 2003). Menurut Watts & La Fond (2007) dalam penjelasannya mengenai
contracting explanation, konservatisme terjadi karena mengurangi biaya agensi
yang terkait dengan:
a. Asimetri informasi dan fungsi kerugian antar pihak-pihak berkontrak; dan
b. Ketidakmampuan untuk mendapatkan informasi lebih tentang privasi
perusahaan.
Pada dasarnya konservatisme dan asimetri informasi memang memiliki
keterkaitan yang berfokus terhadap prilaku manajer. Perilaku manajer yang
oportunistik sangat mempengaruhi tingkat laba yang dilaporkan (Nugroho, 2012).
Dalam melaporkan labanya manajer cenderung bertindak ragu-ragu dalam
penggunaaan metode kebijakan akuntansinya. Pada praktiknya manajer dalam
aktifitasnya seringkali tidak sesuai dengan kontrak kerja yang dibuat dengan
4 GRACELLA NOVEMBERINE
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI
TERHADAP ASIMETRI INFORMASI 2016
pemegang saham yaitu agen lebih cenderung untuk meningkatkan
kesejahteraannya sendiri. Hal ini dapat terjadi karena munculnya asimetri
informasi antara agen dan pemegang saham, sehingga agen berpeluang untuk
melaksanakan praktik ini dengan cara memanipulasi laporan keuangan (Nugroho,
2012).
Watts (2003), menyatakan bahwa konservatisme akuntansi dapat
berperan dalam teori keagenan untuk mencegah adanya asimetri informasi dengan
cara membatasi agen dalam melakukan praktik manipulasi laporan keuangan yang
melaporkan laba overstate pernyataan tersebut didukung oleh penelitian Haniati &
Fitriany (2010).
KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGANAN HIPOTESIS
Teori positif akuntansi akan meramalkan pilihan standar manajemen
melalui analisis atas biaya dan manfaat dari pengungkapan keuangan tertentu
dalam hubungannya dengan berbagai individu dam pengalokasian berbagai
sumber daya individu (Belkaoui & Ahmed, 2011). Teori positif akuntansi
berpandangan bahwa perusahaan akan mengorganisir perusahaan kedalam
peraturan yang paling efisien, sebagai salah satu cara untuk memaksimalkan
prospek perusahaan demi keberlangsungan hidupnya (Scott, 2011). Menurut
Belkaoui & Ahmed (2011), ada tiga hipotesis dalam teori akuntansi positif yang
membentuk perilaku manajer, yaitu:
1. Hipotesis bonus plan (rencana bonus)
Hipotesis ini menekankan bahwa manajer akan menggunakan metode
akuntansi yang meningkatkan laba periode tahun berjalan.
5 GRACELLA NOVEMBERINE
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI
TERHADAP ASIMETRI INFORMASI 2016
2. Hipotesis debt covenant (kontrak hutang)
Hipotesis ini menyetakan bahwa semakin tinggi utang/ekuitas perusahaan,
yang memungkinkan para manajer melanggar kesepakatan dalam perjanjian
yang semakin besar kemungkinan manajer yang berusaha meningkatkan
labanya.
3. Hipotesis political cost (biaya politik)
Semakin besar perusahaan maka perusahaan tersebut maka memiliki
kemungkinan besar untuk menggunakan metode akuntansi yang menurunkan
labanya.
Menurut Jensen & Meckling (1976), dalam jurnalnya mengenai Teori
Keagenan merupakan suatu kontrak dimana satu orang atau lebih yang dinamakan
principal menjalin suatu hubungan dengan seorang yang disebut agent untuk
melakukan beberapa kepentingan atas nama principal termasuk mendelegasikan
beberapa wewenang pengambilan keputusan kepada agent.
Menurut Halim & Syam (2012), Teori keagenan mengasumsikan bahwa
semua individu bertindak atas kepentingan mereka sendiri sehingga menimbulkan
kepentingan antara principal dan agent. Pada dasarnya teori keagenan
menyelesaikan dua permasalahan yang dapat terjadi dalam hubungan keagenan
tersebut, pertama (a) keinginan atau tujuan dasar dari pricipal dan konflik agent,
(b) tentang kesulitan dan terlalu banyak biaya untuk mengetahui atau memperjelas
apa yang sebenarnya agent lakukan. Kedua, masalah pembagian risiko yang
muncul ketika principal dan agent memiliki sikap yang berbeda dalam
menghadapi resiko (Eisenhardt K. M., 1989).
6 GRACELLA NOVEMBERINE
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI
TERHADAP ASIMETRI INFORMASI 2016
Adanya pemisahan kepemilikan dan kontrol yang terjadi maka akan
terjadi pemantauan agent yang dilakukan oleh principal dan ada beberapa
perbedaan yang terjadi antara keputusan agent dan principal yang
memaksimalkan kesejahteraannya. Akibat dari perbedaan perilaku ini maka
disebut sebagai “biaya hubungan keagenan” (Jensen & Meckling, 1976).
Konservatisme Akuntansi
Manajer seringkali dihadapkan pada ketidakpastian, seperti ketertagihan
piutang dan masa manfaat aktiva tetap. Oleh karena itu, manajer harus berhati-hati
dalam melakukan estimasi dan pengukuran. Standar akuntansi memberikan ruang
kepada penyaji laporan keuangan dalam menghadapi ketidakpastian ini dengan
menerapkan prinsip konservatisme. Saat konservatisme diterapkan, maka laporan
keuangan cenderung bersifat understatement (Ruwanti & Baridwan, 2011).
Konservatisme didefinisikan sebagai tingkat pembedaan dalam
verifikasi yang diperlukan untuk pengakuan keuntungan dibandingkan kerugian.
Salah satu bentuk ekstrim konservatisme terjadi dalam konservatisme tradisional
yaitu: "tidak mengharapkan keuntungan, tetapi menginginkan semua kerugian"
(Watts, 2003) serta Menginterpentasikan konservatisme sebagai kecendrungan
akuntan untuk memaksa tingkatan yang tinggi dalam memverifikasi
pengorganisasian good news dari pada bad news dalam laporan keuangan,
berdasarkan interpretasi konservatisme yang dilakukannya laba merefleksikan bad
news lebih cepat dari pada good news (Basu, 1997).
Prinsip ini menganggap bahwa ketika memilih antara dua atau lebih
teknik akuntansi yang berlaku umum, suatu preferensi ditunjukkan untuk opsi
7 GRACELLA NOVEMBERINE
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI
TERHADAP ASIMETRI INFORMASI 2016
yang memiliki dampak yang paling tidak menguntungkan bagi ekuitas pemegang
saham. Secara spesifik prinsip ini mengimplikasikan bahwa nilai tersendah dari
aktiva dan pendapatan serta nilai tertinggi dari kewajiban dan beban sebaiknya
dipilih untuk dilaporkan (Kieso, Weygandt, & Warfield, 2008).
Konservatisme masih digunakan dalam beberapa situasi yang
memerlukan penilaian akuntan, pada saat ini konservatisme dipandang sebagai
pedoman untuk di ikuti dalam situasi luar biasa, bukan sebagai aturan umum
untuk diterapkan secara kaku dalam semua situasi (Belkaoui & Ahmed, 2011).
Dengan demikian, konservatisme akan tetap ada selama masih adanya unsur
ketidakpastian dalam penyajian laporan keuangan (Junanda, 2012).
Asimetri Informasi
Asimetri informasi adalah suatu keadaan dimana manajer memiliki
akses informasi atas prospek perusahaan yang tidak dimiliki oleh pihak luar
perusahaan (Halim, Meiden, & Tobing, 2005)
Definisi asimetri oleh Pyndick dalam Wasilah (2000) adalah “one side
of negotiation process has better information than the other”, dari pengertian
tersebut dapat diketahui bahwa asimetri informasi akan terjadi apabila ada dua
belah pihak yang memiliki informasi berbeda ketika akan melakukan proses
negosiasi seperti diantara calon penjual dan calon pembeli satu investasi (Haniati
& Fitriany, 2010).
Ada tiga asumsi dasar yang menjadi kemungkinan terjadinya
pemanfaatan antara pemberi dan pengguna informasi yaitu, (a) manusia pada
umumnya mementingkan diri sendiri (self interest), (b) memiliki daya pikir
terbatas tentang masa depan (bound rationality), dan (c) selalu menghindari resiko
8 GRACELLA NOVEMBERINE
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI
TERHADAP ASIMETRI INFORMASI 2016
(risk adverse) (Eisenhardt K. M., 1989). Dengan pernyataan tersebut makan
manusia akan selalu mempertanyakan reabilitas dan tingkat kepercayaan atas
informasi yang diberikan oleh seorang pada yang lain (Ujiyantho, 2007).
Menurut Scott (2011) Ada dua jenis asimetri informasi, yaitu:
1. Advesre Selection, terjadi karena beberapa orang seperti manajer perusahaan
dan orang-orang didalam perusahaan lainnya mengetahui lebih banyak
mengenai kondisi terkini dan prospek kedepan perusahaan dari pada investor
luar.
2. Moral Hazard, terjadi karena adanya pemisahan kepemilikan dan kontrol yang
mencirikan entitas bisnis yang besar. Hal ini memungkinkan bagi shareholders
dan kreditor untuk menilai kinerja dan kualitas manajer.
KERANGKA PEMIKIRAN
Penelititan ini terbagi atas dua tahap pengujian, seperti yang terlihat pada gambar
dibawah ini.
9 GRACELLA NOVEMBERINE
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI
TERHADAP ASIMETRI INFORMASI 2016
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
1. Pengaruh Debt Covenant Terhadap Konservatif Akuntansi
Debt covenant memprediksikan bahwa manajer ingin meningkatkan
laba dan aktiva untuk mengurangi biaya kontrak utang ketika perusahaan
memutuskan perjanjian utangnya (Astarini, 2011). Perusaahan ingin menunjukan
kinerja yang baik terhadap pemberi pinjaman, agar mendapatkan utang jangka
panjang dan pemberi pinjaman dapat merasa yakin bahwa dana yang diberikan
akan terjamin. Oleh karena itu perusahaan melakukan pelaporan keuangan secara
optimis atau kurang konservatif dengan cara menaikkan nilai aset dan laba
setinggi mungkin, serta menurunkan liabilitas dan beban (Alfian & Sabeni, 2013).
H1 : Debt Covenant berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi
2. Pengaruh Political Cost Terhadap Konservatisme Akuntansi
Hipotesis biaya politis memprediksikan bahwa manajer ingin
mengecilkan laba untuk mengurangi biaya politis yang potensial (Watts dan
Zimmerman, 1986 dalam Sari & Adhariani, 2009), karena perusahaan yang besar
akan lebih disoroti pemerintah, maka perusahaan dengan keadaan yang padat
modal akan melakukan pelaporan secara konservatif untuk menghindari biaya
politis yang besar (Alfian & Sabeni, 2013). Perusahaan yang padat modal
cenderung memiliki biaya politik yang besar sehingga lebih memungkinkan bagi
manajemen untuk mengurangi laba atau cenderung konservatisme, (Sari &
Adhariani, 2009).
H2 : Political cost berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi
3. Pengaruh Bonus Plan Terhadap Konservatif Akuntansi
10 GRACELLA NOVEMBERINE
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI
TERHADAP ASIMETRI INFORMASI 2016
Keputusan manajerial melaporkan laba dengan nilai tinggi didukung
karena rendahnya pengendalian terhadap manajemen karna menyebarnya
kepemilikan publik (Alfian & Sabeni, 2013). Pada perusahaan modern,
kepemilikan perusahaan biasanya sangat menyebar. Kegiatan operasi perusahaan
sehari-hari dijalankan oleh manajer yang biasanya tidak mempunyai saham
kepemilikan yang besar (Astarini, 2011). Dengan demikian menyebabkan
kurangnya kontrol terhadap menajemen, sehingga perusahaan dapat melaporkan
labanya tidak secara hati-hati (Novikasari, Ritonga, & Sofyan, 2012).
H3 : Bonus plan berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi
4. Pengaruh proposi dewan komisaris independen Terhadap Konservatif
Akuntansi
Dewan komisaris memberikan secara kolektif untuk melakukan
pengawasan dan memberikan nasihat kepada direksi serta memastikan perusahaan
melaksanakan CGC (KNKG, 2006). Komisaris independen mempunyai fungsi
untuk memonitoring kinerja manajemen perusahaan yang sifatnya independen.
Dengan menggunakan prinsip konservatisme, maka komisaris independen sebagai
pihak pengambil keputusan dan pihak yang memonitor kinerja manajemen dapat
berjalan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa dengan persyaratan informasi
yang berkualitas maka semakin besar proporsi komisaris independen maka tingkat
konservatisme yang digunakan juga akan semakin tinggi (Padmawati &
Fachrurrozie, 2015).
H5 : proposi dewan komisaris independen berpengaruh signifikan Terhadap
konservatisme Akuntansi
11 GRACELLA NOVEMBERINE
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI
TERHADAP ASIMETRI INFORMASI 2016
5. Pengaruh Konservatif Akuntansi Terhadap Asimetri Informasi
Menurut La Fond & Watts Asimetri informasi yang muncul antara
manajer dengan investor memungkinkan manajer menggunakan private
information yang mereka miliki untuk memindahkan kekayaan para investor ke
diri mereka dengan jalan membesar-besarkan (overstatement), sehingga
manajemen juga akan berkesempatan untuk menaikkan biaya agensi agar investor
membayar saham dengan harga yang tinggi namun tidak menampatkan hasil
sesuai yang diharapkan (Haniati & Fitriany, 2010).
Dengan demikian penerapan konservatisme akuntansi akan mengurangi
gerak manajer dalam memanipulasi laporan keuangan yang bersifat overstate,
sehingga mengurangi biaya agensi.
H5 : Konservatisme akuntansi berpengaruh signifikan terhadap asimetri informasi
METODOLOGI PENELITIAN
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-
2015. Data yang digunakan adalah data skunder yang terdapat dalam laporan
keuangan perusahaan yang telah dipublikasi dalam situs Bursa Efek Indonesia
(BEI), www.idx.com.
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel dependen yaitu, konservatisme
akuntansi dan asimetri informasi, yaitu:
12 GRACELLA NOVEMBERINE
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI
TERHADAP ASIMETRI INFORMASI 2016
1. Konservatisme Akuntansi
Konservatisme akuntansi pada penelitian ini di proksikan dengan model
market to book ratio yang dikembang kan oleh Zhe Wang (Agustina, Rice, &
Stephen, 2015) dengan rumus sebagai berikut:
𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑡𝑜 𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝐶𝑙𝑜𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒
Keterangan:
Closing price = harga penutupan saham perusahaan
Equity per share = total ekuitas dibagi dengan jumlah saham beredar
2. Asimetri Informasi
Asimetri informasi dapat diproksikan salah satunya dengan relative bid-
ask spread menghitung besarnya bid-ask spread (sebagai proksi asimetri
informasi) (Veronica & Bachtiar, 2004), yang dirumuskan dengan:
𝑆𝑃𝑅𝐸𝐴𝐷𝑖,𝑡 =𝑎𝑠𝑘𝑖,𝑡 − 𝑏𝑖𝑑𝑖,𝑡
(𝑎𝑠𝑘𝑖,𝑡 + 𝑏𝑖𝑑𝑖,𝑡)/2× 100
Keterangan:
SPREADi,t : Relative bid-ask spread perusahaan i pada periode t
Aski,t : Jumlah harga ask saham perusahaan i yang terjadi pada periode t
Bidi,t : Jumlah harga bid saham perusahaan i yang terjadi pada periode t
Dalam penelitian ini terdapat empat variabel independen yang
dijelsakan sebgai berikut:
13 GRACELLA NOVEMBERINE
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI
TERHADAP ASIMETRI INFORMASI 2016
1. Debt Covenant
Variable debt covenant diproyeksikan dengan rasio leverage yang
menghitung total hutang perusahaan yang dibandingkan dengan total aktiva
perusahaan (Sari & Adhariani, 2009). Variabel ini diukur menggunakan rasio.
𝑙𝑒𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 = total hutang
total aktiva
2. Political cost
Variabel political cost diproksikan dengan intesitas modal sesuai
dengan buku Watts mengenai positive accounting theory (Sari & Adhariani,
2009).
𝐼𝑛𝑡𝑒𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 = total asset (sebelum depresiasi)
nilai penjualan
3. Bonus Plan
Variabel ini diproksikan dengan struktur kepemilikan publik dengan
membandingkan jumlah saham yang dimiliki publik dengan jumlah saham yang
beredar (Alfian & Sabeni, 2013). Variabel ini diukur menggunakan rasio.
𝑆𝑡𝑟𝑢𝑘𝑡𝑢𝑟 𝐾𝑒𝑝𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑃𝑢𝑏𝑙𝑖𝑘 = (jumlah saham yang dimiliki publik
jumlah saham yang beredar) × 100%
4. Proposi Dewan Komisaris Independen
Proposi dewan komisaris independen ukur dengan cara
membandingkan jumlah dewan komisaris independen dengan jumlah dewan
komisarisyang sejalan dengan penelitian Padmawati & Fachrurrozie (2015).
Variabel ini diukur dengan menggunakan rasio.
𝑃𝑟𝑜𝑝𝑜𝑠𝑖 𝐾𝑜𝑚𝑖𝑠𝑎𝑟𝑖𝑠 𝐼𝑛𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑛 = (∑ dewan komisaris independen
∑ dewan komisaris) × 100%
14 GRACELLA NOVEMBERINE
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI
TERHADAP ASIMETRI INFORMASI 2016
Penentuan Sample Dan Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
listing serta yang memiliki laporan keuangan yang telah di publikasikan di bursa
efek indonesia serta dapat di download dalam situs idx.com dalam periode 2012-
2015. Teknik sampling pada penelitian ini adalah nonprobability sampling,
dengan menggunakan metode purposive sampling dengan judgement sampling
yang memilih sampling berdasarkan kriteria-krikteria sampling yang sesuai
dengan penelitian tersebut (Sekaran, 2009). Kriteria-kriteria yang digunakan
untuk memilih sample yang sesuai dengan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia berturut-turut
selama tahun penelitian 2012-2015.
2. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangannya di website
bursa efek indonesia pada tahun 2012, 2013, 2014, dan 2015.
3. Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang Rupiah (Rp) dalam
laporan keuangan berturut-turut selama tahun penelitian 2012-2015.
4. Perusahaan manufaktur yang memiliki tanggal laporan keuangan yang
dipublikasikan per 31 Desember serta telah diaudit oleh auditor selama tahun
penelitian yaitu 2012-2015.
5. Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai Bid-Ask dalam data transaksi
hariannya (daily tranding) berturut-turut selama tahun penelitian 2012-2015.
6. Perusahaan manufaktur yang memiliki dewan komisaris independen secara
berturut-turut selama tahun penelitian 2012-2015.
15 GRACELLA NOVEMBERINE
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI
TERHADAP ASIMETRI INFORMASI 2016
Metode Pengolahan Data
Tahap pertama menggunakan analisis regresi berganda untuk menguji
faktor-faktor yang mempengaruhi konservatrisme akuntansi. Model persamaan
regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Conacc i,t = α + β1 Debti,t + β2 Politicali,t + β3 Bonusi,t + β4 K-INDi,t + ɛi,t
Keterangan:
Conacc i,t = Konservatisme akuntansi yang dirpoksikan dengan total market to book
ratio perusahaan “i” pada tahun “t”
α = Konstanta
β1, β2, β3, β4 = Koefisien regresi
Debti,t = Debt covenant yang diproksikan dengan leverage perusahaan “i” pada
tahun “t”
Politicali,t = Political cost yang diproksikan dengan intesitas modal perusahaan “i”
pada tahun “t”
Bonusi,t = Bonus plan yang diproksikan dengan struktur kepemilikan publik
perusahaan “i” pada tahun “t”
K-INDi,t = Proposi dewan komisaris independen perusahaan “i” pada tahun “t”
ɛi,t = Error (kesalahan penganggu)
Tahap kedua, penelitian ini akan menggunakan regresi sederhana untuk menguji
pengaruh konservatisme akuntansi terhadap asimetri informasi. Persamaan regresi
linier yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Spreadi,t = α + β1 Conacci,t + ɛi,t
Keterangan:
16 GRACELLA NOVEMBERINE
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI
TERHADAP ASIMETRI INFORMASI 2016
Spreadi,t = Asimetri informasi yang diproksikan dengan Relative Bid-ask
spread perusahaan “i” pada tahun “t”
α = Konstanta
β1 = Koefisien regresi
KONSi,t = Konservatisme akuntansi yang diproksikan dengan market to book
ratio perusahaan “i” pada tahun “t”
ɛi,t = Eror (Kesalahan Pengganggu)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012 sampai dengan 2015. Adapun
jumlah populasi dari penelitian ini sebanyak 132 perusahaan. Sedangkan
perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai sampel sebanyak 41 perusahaan,
dengan jumlah data 41 perusahaan X 4 tahun penelitian = 164 data.
Uji Asumsi klasik
a. Uji normalitas
Pengujian normalitas menggunakan uji komolgrov-smirnov (K-S) dengan
mengujian nilai unstandarlized residual. Dalam hasil pengujian ditemukan
data tidak berdistribusi normaldengan nilai signifikan 0,00 untuk
pengujian tahap pertama dan tahap kedua. Untuk mengatasi data yang
tidak berdistribusi normal, maka dilakukan semi-log pada variable
dependen untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan mentransformasi data
tersebut maka nilai normalitas residual berubah menjadi 0,525 untuk
pengujian tahap pertama, dan 0,169 untuk pengujian tahap kedua. Nilai sig
17 GRACELLA NOVEMBERINE
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI
TERHADAP ASIMETRI INFORMASI 2016
yang berada diatas 0,05 setelah dilakukan transformasi data, maka data
berdistribus normal.
b. Heterokedastisitas
Dalam penelitian ini pengujian dilakukan dengan menggunakan
spreaman’s rho. Keputusan terjadi heterokedastisitas atau
homokedastisitas dilihat dari nilai unstandarlized residual. Hasil pengujian
tahap pertama didapati bahwa nilaipolitical cost 0,004 dan bonus plan
0,008berada di bawah 0,0, sehingga dapat diambil keputusan bahwa terjadi
heterokedastisitas pada dua variabel tersebut. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut maka dilakukan pemangkasan data-data outlier
dengan menggunakan box plot, sehingga nilai berubah menjadi 0.933
untuk variabel bonus plan dan 0,534 untuk variabel political cost. Pada
pengujian tahap kedua nilai unstandarlized residual 0,435 berada diatas
0,05sehingga data bersifat homokedastisitas.
c. Autokorelasi
Ukuran tidak terjadinya autokorelasi dalam penelitian ini apabila nilai
durbin watson berada diantara -2 dan +2. Dari hasil pengujian tahap
pertama nilai DW 1,580 yang masih berada diantara -2 dan +2 (-
2<1,580<+2), sehingga pada pengujian tahap pertama dapat disimpulkan
tidak terjadi autokorelasi positif atau negatif. Pada pengujian tahap kedua
nilai DW 1,754 hasil perhitungan d menunjukkan bahwa nilai DW masih
berada pada range -2 < d < +2 sehingga dapat diambil keputusan bahwa
18 GRACELLA NOVEMBERINE
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI
TERHADAP ASIMETRI INFORMASI 2016
nilai DW pada pengujian tahapkedua dapat disimpulkan tidak terjadi
autokorelasi negatif maupun positif padapengujian ini.
d. Multikoloneritas
Hasil Uji Multikoloneritas Tahap Pertama
Dari pengujian diatas diketahui bahwa variabel pada tahap pertama
menunjukkan nilai tolerance ≥ 0,10 dan nilai VIF ≤ 10. Dengan demikian
dapat diambil keputusan bahwa model regresi penelitian tahap pertama
yang menguji faktor-faktor yang mempengaruhi konservatisme akuntansi
tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Untuk pengujian tahap kedua tidak dilakukan pengujian multikoloneritas
karena pengujian hipotesis yang digunakan adalah regresi sederhana yang
dimana hanya terdapat satu variabel independen.
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
DEBT .967 1.034
BONUS .975 1.025
POLITICAL .969 1.032
KINDP .971 1.030
a. Dependent Variable: Ln_conacc
Sumber: Data Skunder yang diolah,2016
19 GRACELLA NOVEMBERINE
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI
TERHADAP ASIMETRI INFORMASI 2016
Analisis Model Regresi dan Koefisien Determinasi
1. Analisis Model Regresi
Pengujian Analisis Regresi Tahap Pertama
Analisis Regresi Tahap Pertama Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1.724 .428 4.030 .000
DEBT -.173 .409 -.031 -.423 .673
BONUS -.231 .512 -.033 -.451 .653
POLITICAL -1.680 .253 -.482 -6.636 .000
KINDP 1.264 .624 .147 2.027 .045
a. Dependent Variable: Ln_Conacc
Ln_CONACCi,t = 1,724 -0,173Debti,t - 0,231Bonusi,t - 1,680Politicali,t +
1,264KINDPi,t + εi,t
Pengujian Analisis Regresi Tahap Kedua
Analisis Regresi Tahap Kedua
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 0.496 .054 9.255 .000
Ln_Conacc -.307 .044 -.501 -7.002 .000
a. Dependent Variable: Ln_Spread
20 GRACELLA NOVEMBERINE
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI
TERHADAP ASIMETRI INFORMASI 2016
Ln_Spreadi,t = 0,496 - 0.307Ln_Conacci,t + εi,t
2. Koefisien Determinasi
Uji Koefisien Determinasi (R2) Tahap Pertama
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .519a .269 .249 .93214
a. Predictors: (Constant), KINDP, BONUS, POLITICAL, DEBT
b. Dependent Variable: Ln_CONACC
Uji Koefisien Determinasi (R) Tahap Kedua Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .501a .251 .246 .57131
a. Predictors: (Constant), Ln_CONACC
b. Dependent Variable: Ln_Spread
Dari hasil tabel diatas dikatahui bahwa kemampuan variabel
independen penelitian tahap pertama yaitu debt covenant, political cost, bonus
plan, dan proposi dewan komisaris independen mampu menjelaskan variabel
dependennya yaitu konservatisme akuntansi sebesar 0,249 atau 24,9%. Penelitian
tahap kedua dengan variabel independen konservatisme akuntansi dan variabel
dependennya yaitu asimetri informasi memiliki nilai R square sebesar 0.251 yang
berarti kemampuan konservartisme dalam menerangkan asimetri informasi
sebesar 25,1%.
21 GRACELLA NOVEMBERINE
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI
TERHADAP ASIMETRI INFORMASI 2016
3. Pengujian F
Nilai signifikansi dibawah 0,05 (≤ 0,05) maka dapat dikatakan model
memiliki pengaruh secara simultan. Tabel berikut ini akan menunjukkan hasil dari
pengujian statistik F.
Analisis Uji F Tahap Pertama
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 45.758 4 11.439 13.166 .000b
Residual 124.249 143 .869
Total 170.007 147
a. Dependent Variable: Ln_Conacc
b. Predictors: (Constant), KINDP, BONUS, POLITICAL, DEBT
Dari hasil pengujian statistik F yang terdapat pada tabel diatas
menunjukkan bahwa pengujian tahap pertama memiliki nilai sig sebesar 0,00
dimana nilai tersebut berada dibawah tingkat signifikansi yaitu 0,05 yang berarti
pengujian tahap pertama yang menguji faktor-faktor terhadap konservatisme
membuktikan bahwa debt covenant, political cost, bonus plan, dan proposi dewan
komisaris independen memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap
konservatisme akuntansi (0,000 > 0,05).
PEMBAHASAN HIPOTESIS
a. Pengujian Tahap Pertama
Debt Covenant Berpengaruh Terhadap Konservatisme Akuntansi
Hipotesis pertama dalam pengujian tahap pertama ini adalah pengaruh
debt covenant terhadap konservatisme akuntansi. Dari hasil pengujian diketahui
bahwa hipotesis memiliki pengaruh negatif namun tidak signifikan. Keputusan ini
22 GRACELLA NOVEMBERINE
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI
TERHADAP ASIMETRI INFORMASI 2016
didasarkan kepada nilai signifikan sebesar yang berada diatas 0,05 yaitu sebesar
0,673 > 0,05 dan nilai t-statistik yang berada diatas t-tabel sebesar 0,423 <
1,97623. Hal ini berarti semakin besar debt covenant yang dilakukan perusahaan
maka mengakibatkan penurunan pelaporan secara konservatisme.
Hal ini berarti semakin besar debt covenant yang dilakukan perusahaan
maka mengakibatkan penurunan nilai konservatisme. Perusahaan yang kegiatan
oprasionalnya berasal dari pihak ketiga akan cenderung melaporkan hasil
kinerjanya secara overstated, sehingga tidak menggambarkan keadaan sebenarnya
perusahaan.
Nilai mean debt covenant sebesar 42,87% dan nilai mean
konservatisme sebesar 1,724% menunjukkan bahwa tingkat konservatisme
perusahaan di indonesia masih relatif tinggi dan pembiayaan melalui pihak ketiga
42% mengindikasikan bahwa perusahan-perusahan di indonesia belum sangat
tergantung terhadap pihak ketiga sehingga mereka akan cenderung melakukan
konservatisme akuntansi untuk menghindari biaya politik dari pemerintah.
Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya Murwaningsari & Nugraha
(2010), yang menyatakan bahwa debt covenant tidak berpengaruh signifikan
terhadap konservatisme akuntansi.
Bonus Plan Berpengaruh Terhadap Konservatisme Akuntansi
Hiotesis kedua dalam pengujian tahap pertama adalah pengaruh bonus
plan terhadap konservatisme akuntansi. Dari hasil pengujian dapat diketahui
bahwa hipotesis memiliki pengaruh negatif namun tidak signifiikan. Keputusan
ini didasarkan pada nilai signifikan yang berada diatas 0,005 dan nilai t-statistik
yang berada dibawah t-tabel seperti yang terlihat pada tabel 4.23 diatas.
23 GRACELLA NOVEMBERINE
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI
TERHADAP ASIMETRI INFORMASI 2016
Hasil pengujian tersebut memiliki interpretasi bahwa semakin besar
bonus plan maka tingkat konservatisme semakin menurun. Hal ini didukung
dengan nilai mean untuk variabel bonus plan hanya sebesar 29,51% yang berarti
kepemilikkan perusahaan yang dijadikan penelitian masih memiliki kepemilikan
yang terpusat pada investor tertentu.
Bonus plan yang dilakukan manajer ditimbulkan oleh perilaku
opportunistik manajemen sehingga manajer akan cenderung melakukan pelaporan
yang overstated, yang terjadi karena kurangnya pengawasan dari investor
terhadap kinerja manajer.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Novikasari, Ritonga, &
Sofyan (2012), Alfian & Sabeni (2010) yang menyatakan bahwa bonus plan
berpengaruh tidak signifikan terhadap konservatisme akuntansi.
Political Cost Berpengaruh Terhadap Konservatisme Akuntansi
Hipotesis ketiga adalah political cost berpengaruh terhadap
konservatisme akuntansi. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan pada tabel
4.23 diatas diketahui bahwa political cost berpengaruh negatif signifikan.
Keputusan ini didasarkan pada nilai sig yang berada dibawah 0,05 (0,000 < 0,05)
dan nilai t-statistik lebih besar dari pada nilai t-tabel yaitu sebesar 1,97623 <
6,634. Hal ini berarti semakin besar pengaruh political cost yang diproksikan oleh
intesitas modal akan menimbulkan perilaku yang cenderung kurang konservatif.
Kondisi keuangan yang disajikan oleh perusahaan tidak sesuai harapan
para investor, maka investor akan dengan segera menarik modalnya dari
perusahaan, yang akhirnya dapat menyebabkan kekurangan modal untuk
menjalankan usahanya (Agustina, Rice, & Stephen, 2015).
24 GRACELLA NOVEMBERINE
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI
TERHADAP ASIMETRI INFORMASI 2016
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sukiya (2011), Nugroho
& Lestari (2012), Agustina, Rice, & Stephen (2015) yang menyatakan bahwa
intesitas modal berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.
Proposi Dewan Komisaris Independen Berpengaruh Terhadap
Konservatisme Akuntansi
Hipotesis keempat adalah proposi dewan komisaris independen
terhadap konservatisme akuntansi. Dari hasil hipotesis menunjukkan hipotesis
keempat dapat gagal diterima. Hasil ini didasarkan pada nilai signifikansi yang
berada diatas 0,05 (0,739 > 0,05) dan nilai t-statistik yang berada dibawah t-tabel
sebesar 1,97852 > 0,333. Hasil ini memberikan interprestasi bahwa semakin besar
proposi dewan komisaris independen maka semakin kecil konservatisme
akuntansi.
Dewan komisaris indenpenden merupakan dewan komisaris yang tidak
berasal dari afiliasi perusahaan. Dewan komisaris independen bertugas untuk
melakukan pengawasan atas prinsip GCG yang dilakukan perusahaan. Dari hasil
pengujian menunjukkan bahwa semakin tinggi proposi dewan komisaris
independen akan mengakibatkan semakin tinggi juga konservatisme akuntansi
perusahaan. Hal ini berarti dewan komisaris independen di perusahaan memang
menjalankan regulasinya pengawasannya yang mengakiibatkan peningkatan
kualitas laporan keuangan perusahaan dan mengurang asimetri informasi. Hal ini
dibuktikan dengan nilai mean dari dewan komisaris independen sebesar 39% ,
dengan nilai konservatisme akuntansi sebesar 3,08 dan asimetri informasi sebesar
1.72.
25 GRACELLA NOVEMBERINE
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI
TERHADAP ASIMETRI INFORMASI 2016
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Putra, Widanaputra, &
Wisadha (2015) yang menyatakan bahwa dewan komisaris independen
berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.
b. Pengujian Tahap Kedua
Pengujian tahap kedua ini adalah Konservatisme akuntansi berpengaruh
terhadap asimetri informasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
periode 2012-2015. Dari hasil output diatas didapat nilai signifikan sebesar 0,000
dan nilai t-statistik sebesar 7,002. Nilai sinifikansi yang berada dibawah 0,05 dan
nilai t-statistik yang berada diatas 1,97623, maka dapat diketahui bahwa
konservatisme memliki pengaruh positif terhadap asimetri informasi. Hal ini
berarti semakin besar konservatisme akuntansi maka semakin kecil asimetri
informasi yang ditimbulkan.
Asimetri informasi sendiri muncul karena perusahaan yang memiliki
private information yang harusnya dibagikan kepada pengguna laporan keuangan
lainnya membuat para investor tidak mengetahui gambaran sebenarnya dalam
perusahaan. Perusahaan yang lebih mengetahui kondisi perusahaan yang
sebenarnya akan cenderung berperilaku opportunistik dalam melaporkan laporan
keuangannya untuk menekan biaya agensi yang ditimbulkan. Konservatisme
timbul untuk menekan asimetri informasi dengan cara melakukan pengakuan
keuntungan yang lebih lama sehingga akan menggurangi fleksibilitas manajer
dalam melaporkan laba yang overstated.
Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya (Haniati & Fitriany,
2010) yang menyatakan bahwa konservatisme berpengaruh terhadap asimetri
informasi.
26 GRACELLA NOVEMBERINE
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI
TERHADAP ASIMETRI INFORMASI 2016
KESIMPULAN
Penelitian ini menguji faktor-faktor yang mempengaruhi konservatisme
akuntansi terhadap asimetri informasi. Penelitian ini dilakukan dua kali, pengujian
yang pertama faktor-faktor terhadap konservatisme akuntansi dengan
menggunakan regresi berganda, lalu tahap kedua pengaruh konservatisme
akuntansi terhadap asimetri informasi dengan menggunakan regresi sederhana.
Berikut ini adalah hasil pengujian dari kedua tahap tersebut untuk menjawab
rumusan permasalahan:
1. Debt covenant tidak berpengaruh signifikan terhadap konservatisme
akuntansi.
2. Political cost perpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi.
3. Bonus plan tidak berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi.
4. Proposi dewan komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap
konservatisme akuntansi.
5. Konservatisme akuntansi berpengaruh signifikan terhadap asimetri informasi.
SARAN
Untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan pengukuran
koservatisme lainnya seperti total akrual, dan dapat menguji faktor-faktor lain
diluar penelitian ini, serta dapat menggunakan variabel intervening dalam
pengembangan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Rice, & Stephen. (2015). Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Penerapan Konservatisme Akuntansi pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi 18.
Ahmed, Riahi, & Belkaoui. (2011). Teori Akuntansi (Vol. X). Jakarta: Salemba
Empat.
27 GRACELLA NOVEMBERINE
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI
TERHADAP ASIMETRI INFORMASI 2016
Alfian, Angga. (2013). Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan
Konservatisme Akuntansi. Semarang: Universitas Diponegoro.
------------------, & Sabeni, Arifin. (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang
Berpengaruh Terhadap Pemilihan Konservatisme Akuntansi.
Diponegoro Journal Accounting, II(3), 1-10.
Astarini, Dwi. (2011). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pilihan
Perusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi. Jakarta: Universitas
Pembangunan Nasional "Veteran".
Atmaja, Lukas Setia. (2008). Teori & Praktik Manajemen Keuangan (Vol. 1).
Yogyakarta: ANDI Publisher.
Basu, Sudipta. (1997). The Conservatism Principle and Asymetric Timeliness of
Earnings. Journal Accounting And Economic, 3-37.
Deviyanti, Dyahayu Artika. (2012). Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Penerapan Konservatisme Dalam Akuntansi. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Eisenhardt, Kathleen. M. (1989). Agency Theory: An Assessment and Review.
The Academy of Management Review, Vol. 14, No.1, pp. 57-74.
Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS 21 (7 ed.). Semarang: Badan Penerbit Universita Diponegoro.
Komite Nasional Gorvernance. (2006). Pedoman Umum Good Corporate
Governance.
Halim, Julia., Meiden, Carmel., & Tobing, Rudolf Lumban. (2005). Pengaruh
Manajemen Laba Pada Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan
Perusahaan Manufaktur. 117-135.
Haniati, Sri, & Fitriany. (2010). Pengaruh Konservatisme Terhadap Asimetri
Informasi Dengan Menggunakan Beberapa Pengukuran. Simposium
Nasional Akuntansi XIII, hal. 1-28.
Harahap, Sofyan Safri. (2009). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta:
Rajawali Pers.
---------------------------. (2012). Teori Akuntansi Edisi Revisi 2011. Jakarta:
Rajawali Pers.
28 GRACELLA NOVEMBERINE
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI
TERHADAP ASIMETRI INFORMASI 2016
--------------------------. (2013). Teori Akuntansi. Jakarta: Fajar Interpratama
Mandiri Offset.
Haryono, S. (2005). Struktur Kepemilikan Dalam Bingkai Teori Keagenan. Jurnal
Akuntansi & Bisnis, 63-71.
Hery. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Center For Academic
Publishing Service (CAPS).
IKATAN AKUNTANSI INDONESIA. (2009). Pernyataan Standar Akuntansi
Indonesia. Tahunan.
Jensen, Michael C., & Meckling, Willian H. (1976). Theory of the Firm:
Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal
of Financial Economics. VOL. 3, No. 4. pp. 305-360.
Junanda, Ahmad. (2012). Kandungan Konservatisme Akuntansi Dalam Standar
Akuntansi Berbasis IFRS (International Financial Reporting Standard).
Jurnal HUMANITY, Vol. VII, No.2, 24-34.
Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, t. D. (2008). Akuntansi Intermediate.
Jakarta: Erlangga.
Kuncoro, M. (2009). Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Murwaningsari, E., & Nugraha, A. P. (2010). Relevansi Nilai Konservatisme
Akuntansi Beserta Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi. Jurnal
Informasi, Perpajakan, Akuntansi, dan Keuangan Publik, 21-39.
Novikasari, Tri., Ritonga, Kirmizi., & Sofyan, Azhari. (2012). Analisis Faktor-
faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Konservatisme Akuntansi.
Nugroho, Okta Dwi., & Lestari, Dian Indiriana Tri. (2012). Faktor Yang
Mempengaruhi Konservatisme Akuntansi Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia periode2007-2009. JURAKSI,
2(1), 63-80.
Nugroho, Yanuar. (2012). Konservatisme Akuntansi Dalam Teori Keagenan.
Oktomegah, Calvin. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan
Konservatisme Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia,
pp.36-47.
29 GRACELLA NOVEMBERINE
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI
TERHADAP ASIMETRI INFORMASI 2016
Padmawati, Ika Ria., & Fachrurrozie. (2015). Pengaruh Mekanisme Good
Corporate Governance dan Kulitas Audit Terhadap Tingkat
Konservatisme Akuntansi. Accounting Analysis Journal, Vol.4, No.1.
Purwanti, Melani., & Kurniawan, Aceng. (2013). The Effect Of Earnings
Management And Disclosure On Information Asymetry. Internatinal
Journal Of Scientific And Technology Research, Volume 2(Issue 8), 98-
107.
Putra, Wayan., Widanaputra, AA. GP., & Wisadha, Gede Suprata. (2015). Tingkat
Konservatisme Akuntansi: Kajian Dewan Komisaris, Modal
Manajerial, Dan Komite Audit Dalam MMekanisme Good Corporate
Governance. E- Jurnal Akuntansi Univeritas Udayana, XII(1), 93-110.
Ruwanti, Sri, & Baridwan, Zaki. (2011). Pengaruh Konservatisme Terhadap
Asimetri Informasi. Jurnal Wahana, 14(1), 41-65.
Santoso, Singgih. (2015). Menguasai Statistik NonParametik. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo.
Sari, Cyntia., & Adhariani, Desi. (2009). Konservatisme Perusahaan Di Indonesia
dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Simposium Nasional
Akuntansi XII.
Sarwono, Jonathan. (2015). Rumus-Rumus Populer dalam SPSS 22 Untuk Riset
Skripsi. Jakarta: Penerbit ANDI.
Scott, William R. (2011). Financial Accounting Theory (Vol. VI). Canada:
Pearson.
Sekaran, Uma. (2009). Research Methods For Business - Metode Penelitian
Untuk Bisnis (Vol. IV). Jakarta: Salemba Empat.
Subramanyam, K. R., & Wild, J. J. (2009). financial Statement Analysis Tenth
Edition. New York , Amerika: McGraw-Hill/Irwin, a business unit of
The McGraw-Hill Companies, Inc.
Sukiya, Dewi. (2011). Analisis Pilihan Perusahaan Terhadap Akuntansi
Konservatif Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI. Jember: Universitas
Jember.
Susanto, Aris. (2012). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Tingkat
Konservatisme Akuntansi. Jurnal Skripsi Universitas Lampung.
30 GRACELLA NOVEMBERINE
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI
TERHADAP ASIMETRI INFORMASI 2016
Sutedja. (2004). Pengungkapan (Disclosure) Laporan Keuangan Sebagai Upaya
Mengatasi Asimetri Informasi. TEMA, Volume 5(Nomor 1, ).
Tanor, Linda A.O. (2009). Pentingnya Pengungkapan (Disclosure) Laporan
Keuangan Dalam Meminimalisasi Asimetri Informasi. Jurnal FORMAS
Vo. 2, No. 4 Juni 2009, ISSN: 1978-8452 , Hal: 287-294.
Trihendardi, Cornelius. (2009). Step by Step SPSS 16 - Analisis Data Statistik.
Yogyakarta: ANDI.
Ujiyantho, Muh. Arief. (2007). Asimetri Informasi Dan Manajemen Laba: Suatu
Tinjauan Dalam Hubungan Keagenan. pp.1-10.
Veronica, Sylvia., & Bachtiar, Yanivi S. (2004). Good Corporate Governance,
Information Asymmetry, and Earnings Management. SNA VII
Denpasar.
Watts, Ross L. (2002). Conservatism in Accounting.
----------------. (2003). Conservatism in Accounting Part I: Explanationss and
Implications. Accounting Horizons, 17(3), 207-221.
--------------., & La Fond, Ryan. (2007). The Information Role of Conservatism.
------------., & Zimmerman, Jerlod L. (1990). Positive Accounting Theory: A Ten
Year Perspective. The Accounting Review, 65(1), 131-157.
Weygandt, J. J., Kimmel, P. D., & Kieso, D. E. (2011). Financial Accounting -
IFRS Edition. United States Of America: Jhon Wiley & Sons, Inc.