faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja...

5
ISSNNo.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|7 http://www.untb.ac.id/Maret-2019/ Volume 5, No.1, Maret-2019 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) PADA DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Oleh : Sulaeman Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Nusa Tenggara Barat Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh motivasi terhadap prestasi kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian Provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu data primer dan skunder. Data pada penelitian ini diperoleh melalui wawancara langsung pada Sekretaris dan Kepala Bidang yang ada pada Dinas Perindustrian dan penyebaran angket kepada 41 Pegawai di Dinas Perindustrian. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus kolerasi product moment dan rumus mean (rata-rata hitung). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Prestasi kinerja pegawai di Dinas Perindustrian Provinsi Nusa Tenggara Barat dipengaruhi oleh minat atau tingginya motivasi kerja yang dimiliki oleh pegawai yang ada. Hal ini ditunjukkan dengan adanya nilai rxy lebih besar dari nilai r tabel pada taraf sifnifikan 99% yaitu 0,737 0,408. Adanya nilai rxy yang lebih besar dari nilai r table menunjukkan bahwa faktor motivasi merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Dinas Perindustrian Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor motivasi kerja pegawai Dinas Perindustrian Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan faktor dominan yang mempengaruhi kinerja kinerja yang dihasilkan. Kata kunci : Kinerja PNS, Motivasi dan Prestasi kerja PENDAHULUAN Salah satu faktor penentu keberhasilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah kinerja dan produktivitas Pegawai. Setiap organisasi atau instansi dalam melaksanakan program yang diarahkan selalu berdaya guna untuk mencapai tujuan Satuan kerja. Salah satu caranya adalah meningkatkan kinerja Pegawai. pengertian kinerja (prestasi kerja) merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2005). Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan sehingga mereka mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada instansi atau organisasi termasuk pelayanan kualitas yang disajikan. Strategi peningkatan kinerja adalah cara Satuan kerja untuk meningkatkan kinerja karyawan agar tujuan Satuan kerja dapat tercapai. Agar strategi peningkatan kinerja tersebut dapat berhasil maka Satker perlu mengetahui sasaran kinerja. Sasaran kinerja yang menetapkan latihan dan pengembangan karyawan adalah usaha yang terencana dari organisasi untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan karyawan. Masalah kinerja tidak terlepas dari proses, hasil dan daya guna, dalam hal ini kinerja atau prestasi kerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja pegawai yang baik secara langsung akan mempengaruhi kinerja lembaga, dan untuk memperbaiki kinerja pegawai merupakan suatu pekerjaan yang memakan waktu dan proses yang panjang. Selain dengan meningkatkan pengawasan dan pembinaan, juga dilakukan penilaian terhadap tingkat keberhasilan kerja yang dilakukan oleh para pegawainya. Penilaian kinerja juga bermanfaat sebagai tolok ukur yang dapat digunakan untuk memperbaiki kinerja pegawai yang bersangkutan. Dwiyanto (2005) menyatakan bahwa penilaian terhadap kinerja, maka upaya untuk memperbaiki dapat dilakukan secara terarah dan sistimatis. Dengan adanya informasi mengenai kinerja maka dengan mudah dapat dilakukan dan mendorong untuk memperbaiki kinerja. Iklim organisasi yang kondusif akan membuat orang dapat bekerja dengan lebih baik dan nantinya akan mengoptimalkan kinerja dari pegawai organisasi tersebut. Iklim organisasi seperti ini akan membuat pegawai lebih betah dalam bekerja dan membuat mereka merasa puas dalam

Upload: hoangtuyen

Post on 05-Aug-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ISSNNo.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|7

http://www.untb.ac.id/Maret-2019/ Volume 5, No.1, Maret-2019

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)PADA DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Oleh :

SulaemanProgram Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Nusa Tenggara Barat

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh motivasi terhadapprestasi kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian Provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian inimenggunakan dua jenis data yaitu data primer dan skunder. Data pada penelitian ini diperoleh melaluiwawancara langsung pada Sekretaris dan Kepala Bidang yang ada pada Dinas Perindustrian danpenyebaran angket kepada 41 Pegawai di Dinas Perindustrian. Analisis data dalam penelitian inimenggunakan rumus kolerasi product moment dan rumus mean (rata-rata hitung). Hasil penelitianmenunjukkan bahwa Prestasi kinerja pegawai di Dinas Perindustrian Provinsi Nusa Tenggara Baratdipengaruhi oleh minat atau tingginya motivasi kerja yang dimiliki oleh pegawai yang ada. Hal iniditunjukkan dengan adanya nilai rxy lebih besar dari nilai r tabel pada taraf sifnifikan 99% yaitu 0,737 0,408. Adanya nilai rxy yang lebih besar dari nilai r table menunjukkan bahwa faktor motivasi merupakanfaktor yang mempengaruhi kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Dinas Perindustrian Provinsi NusaTenggara Barat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor motivasi kerja pegawai Dinas PerindustrianProvinsi Nusa Tenggara Barat merupakan faktor dominan yang mempengaruhi kinerja kinerja yangdihasilkan.

Kata kunci : Kinerja PNS, Motivasi dan Prestasi kerja

PENDAHULUAN

Salah satu faktor penentu keberhasilan SatuanKerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah kinerjadan produktivitas Pegawai. Setiap organisasi atauinstansi dalam melaksanakan program yangdiarahkan selalu berdaya guna untuk mencapaitujuan Satuan kerja. Salah satu caranya adalahmeningkatkan kinerja Pegawai.

pengertian kinerja (prestasi kerja) merupakanhasil kerja secara kualitas dan kuantitas yangdicapai oleh seorang karyawan dalammelaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara,2005). Kinerja pada dasarnya adalah apa yangdilakukan atau tidak dilakukan karyawan sehinggamereka mempengaruhi seberapa banyak merekamemberi kontribusi kepada instansi atau organisasitermasuk pelayanan kualitas yang disajikan.Strategi peningkatan kinerja adalah cara Satuankerja untuk meningkatkan kinerja karyawan agartujuan Satuan kerja dapat tercapai. Agar strategipeningkatan kinerja tersebut dapat berhasil makaSatker perlu mengetahui sasaran kinerja. Sasarankinerja yang menetapkan latihan danpengembangan karyawan adalah usaha yangterencana dari organisasi untuk meningkatkanpengetahuan, ketrampilan dan kemampuankaryawan.

Masalah kinerja tidak terlepas dari proses, hasildan daya guna, dalam hal ini kinerja atau prestasikerja merupakan hasil kerja secara kualitas dankuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalammelaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Kinerja pegawaiyang baik secara langsung akan mempengaruhikinerja lembaga, dan untuk memperbaiki kinerjapegawai merupakan suatu pekerjaan yangmemakan waktu dan proses yang panjang. Selaindengan meningkatkan pengawasan dan pembinaan,juga dilakukan penilaian terhadap tingkatkeberhasilan kerja yang dilakukan oleh parapegawainya. Penilaian kinerja juga bermanfaatsebagai tolok ukur yang dapat digunakan untukmemperbaiki kinerja pegawai yang bersangkutan.Dwiyanto (2005) menyatakan bahwa penilaianterhadap kinerja, maka upaya untuk memperbaikidapat dilakukan secara terarah dan sistimatis.Dengan adanya informasi mengenai kinerja makadengan mudah dapat dilakukan dan mendoronguntuk memperbaiki kinerja.

Iklim organisasi yang kondusif akan membuatorang dapat bekerja dengan lebih baik dan nantinyaakan mengoptimalkan kinerja dari pegawaiorganisasi tersebut. Iklim organisasi seperti iniakan membuat pegawai lebih betah dalam bekerjadan membuat mereka merasa puas dalam

8|Jurnal Sangkareang Mataram ISSNNo.2355-929

Volume 5, No. 1, Maret 2019 http://www.untb.ac.id/Maret-2019/

melakukan pekerjaannya. Iklim organisasidigambarkan memiliki peran besar dalamkeberhasilan yang dicapai oleh organisasi-organisasi ataupun institusi besar. Pengelolaaniklim organisasi harus diarahkan kepadakemampuan iklim organisasi untuk mengangkatkinerja organisasi melalui peningkatan kinerjapegawainya. Faktor motivasi merupakan hal yangpenting dalam meningkatkan kinerja pegawai.Motivasi menjadi pendorong seseorangmelaksanakan suatu kegiatan guna mendapatkanhasil yang terbaik. Oleh karena itulah tidak heranjika pegawai yang mempunyai motivasi kerja yangtinggi biasanya mempunyai kinerja yang tinggipula. Berkaitan dengan disiplin kerja merupakanhal yang penting dalam meningkatkan kinerjapegawai. Pemerintah telah mengatur tentangdisiplin pegawai melalui PP No. 53 Tahun 2010tentang penegakan disiplin dan sanksi pegawai.

Kinerja pegawai dan tuntutan profesionalismeserta peningkatan mutu secara terus-menerus,menuntut semua karyawan/ pegawai untuk selalumemperbaiki kinerja pada semua aspek. Hal initentunya didukung faktor motivasi, disiplin kerjadan memiliki kemampuan yang baik dari parakaryawan yang ada. Dengan kinerja yang baik danterorganisir akan dapat menambah kepercayaanmasyarakat pada pelayanan yang diberikan olehPemerintah.

Kinerja Pegawai di Dinas PerindustrianProvinsi Nusa Tenggara Barat saat ini masih belummaksimal, hal ini disebabkan karena masihrendahnya hasil capaian kinerja oleh masing-masing karyawan. Hal ini terlihat dari laporancapaian realisasi kegiatan pada masing-masingBidang. Rendahnya capaian realisasi kegiatantersebut disebabkan karena masih adanya tugas danfungsi yang tumpang tindih akibat dariketerbatasan Sumber Daya Manusia yang dimiliki.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlumenganalisis Pengaruh Motivasi terhadap PrestasiKinerja Pegawai Negeri Sipil Kantor DinasPerindustrian Provinsi Nusa Tenggara Barat”.Berdasarkan uraian tersebut diatas, makadirumuskan permasalahan dalam penelitian iniadalah : bagaimana pengaruh motivasi terhadapprestasi kinerja pegawai pada Kantor DinasPertindustrian Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis danmembuktikan pengaruh motivasi terhadap prestasikinerja pegawai pada Dinas Perindustrian ProvinsiNusa Tenggara Barat.

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitanini adalah untuk memberikan masukan bagipeningkatan kualitas dan prestasi kerja dilingkungan Kantor Dinas Perindustrian ProvinsiNusa Tenggara Barat, terutama dapat dijadikan

sebagai bahan masukan dalam meningkatkanKinerja Pegawai, khususnya yang berkaitan dengansuatu motivasi, dan kemampuan kerja.

METODE PENELITIAN

Data yang digunakan dapat dikelompokkanmenjadi dua jenis data, yaitu :1) Data Primer adalah data yang bersumber dari

hasil penelitian di lapangan, yaitu berupajawaban terhadap kuisioner, yang berisikandaftar pertanyaan mengenai disiplin kerja,motivasi, dan kinerja.

2) Data Sekunder yaitu data yang diperoleh darilaporan–laporan, dokumen–dokumen, daninformasi lainnya yang berkenaan denganpenelitian ini.

a. Metode Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data yang dilakukan

dalam penelitian ini meliputi beberapa metode:1. Metode Wawancara

Metode wawancara adalah pengumpulan datayang dilakukan dengan bertanya langsungkepada informan yang berkaitan dengan datayang dibutuhkan (Gorrys Keraf, 2001. Dalammetode ini penulis melakukan wawancara langsungterhadap narasumber yang berkompeten, narasumberdalam wawancara dalam penelitian ini adalah Sekretarisdan Kepala Bidang pada Dinas PerindustrianProvinsi Nusa Tenggara Barat..

2. Metode AngketMetode angket adalah suatu daftar yangberisikan rangkain pertanyaan mengenai suatumasalah atau bidang yang akan diteliti(Achmadi, 2004). Tipe angket yang digunakanDalam peneliti ini adalah angket menggunakanangket tife pilihan atau angket tertutup, yaknisuatu jenis angket yang harus dipilih antarajawaban yang telah disiapkan.

3. Metode DokumentasiDokumentasi merupakan catatan peristiwayang sudah berlalu (Sugiyono, ,2008).menggunakan metode penelitian ini, karenaberkaitan dengan dokumen yang ada di dinasperindustrian tempat penelitian. Metodedokumentasi adalah upaya untuk mendapatkandata dari bahan-bahan tertulis diantaranya :

a. Sejarah tentang dinas perindustrianprovinsi NTB.

b. Struktur organisasi.c. Keadaan jumlah pegawai/karyawan serta

jabatan.4. Metode Observasi

Tehnik observasi adalah alat pengumpulan datayang dilakukan dengan cara mengamati danmencatat secara sistimatis gejala-gejala yangdiselidiki Supardi,(2006.88). adapun jenis

ISSNNo.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|9

http://www.untb.ac.id/Maret-2019/ Volume 5, No.1, Maret-2019

observasi yang digunakan yaitu observasipartisipasi yakni melakukan pengamatanberupa mengikuti secara langsung di tempatkerja.

b. Populasi dan SampelPopulasi dalam penelitian ini adalah,keseluruhan karyawan di Dinas PerindustrianProvinsi Nusa Tenggara Barat, sejumlah 41orang pegawai.

c. Metode Analisis DataTehnik analisis data yang digunakan dalampenelitian ini adalah tehnik analisis statisticproduct moment untuk menganalisis korelasiatau hubungan factor-faktor yangmempengaruhi kinerja Aparutur Sipil Negara(ASN) Pada Dinas Perindustrian Provinsi NusaTenggara Barat. Adapun rumus yang digunakanmenurut Arikunto (2006.) adalah rumus korelasiproduct moment sebagai berikut :rxy = Nxy – (x) (y)(Nx2 – (x)2 (Ny2 – (y)2)Keterangan :rxy : Koefesien korelasi antara variabel x dan yN : Jumlah resepondenxx : Jumlah nilai variabel xy : Jumlah nilai variabel yxy : Jumlah perkalian antara variabel x dan y x2 : Jumlah variabel x yang dikuadratkan y2 : Jumlah variabel y yang dikuadratkan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

a. Tingkat Motivasi Kerja Karyawan

Tingkat kinerja karyawan di DinasPerindustrian Provinsi Nusa Tenggara Barat dalampenelitian ini didapatkan dengan menyebarkanangket terhadap responden penelitian, terhadap 41karyawan di Dinas Perindustrian Provinsi NusaTenggara Barat, adapun angket yang disebarkantersebut sudah ditentukan sebelumnya terkaitdengan factor yang mempengaruhi kinerjakaryawan di Instansi tempat penelitianberlangsung. Adapun jawaban dan panduan untukmengisi angket yang disebarkan menggunakancriteria pemberian skor dengan ketentuan sebagaiberikut :

1. Jawaban “ya” Nilai skor 32. Jawaban “kadang-kadang” Nilai skor 23. Jawaban “tidak” Nilai skor 1Adapun hasil dalam penyebaran angket

terhadap penilaian kinerja karyawan di DinasPerindustrian Provinsi Nusa Tenggara Barat dalampenelitian ini, disajikan pada Tabel 1 berikut :

Tabel 1. Skor angket motivasi kerja karyawan diDinas Perindustrian Provinsi NusaTenggara Barat

Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 1,terlihat bahwa skor kinerja tertinggi didapatkandengan nilai skor 55, sedangkan skor nilai terendahterhadap kinerja karyawan dari responden dengannilai 34. Adapun jika keseluruhan skor tersebutdirata ratakan, maka didapatkan rata-rata minatkinerja karyawan sebesar 44.29.

b. Prestasi Kinerja Karyawan

Adapun prestasi kinerja karyawan yang diukurdalam penelitian ini, seperti halnya dengan minatkinerja, diukur dengan penyebaran angket terhadaprespon den yang sama, dalam waktu yang berbeda.Penentuan nilai terhadap prestasi karyawandidasarkan pada bobot angket sebagai berikut ;

Sangat baik = skornya 5Baik = skornya 4Cukup baik = skornya 3Kurang baik = skornya 2Tidak baik = skornya 1Adapun hasil dalam penyebaran angket

terhadap prestasi kinerja karyawan di DinasPerindustrian Provinsi Nusa Tenggara Barat dalampenelitian ini, disajikan pada Tabel 2 berikut :

Tabel 2. Skor angket prestasi kinerja diDinas Perindustrian

10|Jurnal Sangkareang Mataram ISSNNo.2355-929

Volume 5, No. 1, Maret 2019 http://www.untb.ac.id/Maret-2019/

Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 2,terlihat bahwa skor prestasi kinerja tertinggididapatkan dengan nilai skor 80, sedangkan skornilai terendah terhadap prestasi kinerja karyawandari responden dengan nilai 50. Adapun jikakeseluruhan skor tersebut dirata ratakan, makadidapatkan rata-rata minat prestasi kinerjakaryawan sebesar 71.70.

c. Analisis hubungan antara motivasi kerjaterhadap prestasi kerja

Adapun untuk menentukan hubungan danpengaruh minat kinerja terhadap perstasi kerja,maka selanjutnya dialkukan analisis terhadap keduavariable tersebut dengan menggunakan rumuskorelasi product moment. Untuk mnegetahuiapakah terdapat hubungan antara minat kerja(Variabel X) dengan prestasi kerja (Variabel Y),maka mekanisme yang dapat di jalankan adalahdengan memasukkan atau mengkorelasikan hargavariable X dan variable Y ke dalam korelasiproduct moment. Korelasi antara kedua variable kedalam rumus product momet disajikan pada Tabel3.Tabel 3. Hubungan Variabel X ( Minat kerja)

dengan Variabel Y (Prestasi kerja) diDinas Perindustrian Provinsi NusaTenggara Barat

∑ (∑ )(∑ )( ∑ (∑ ) ( ∑ (∑ )( ) ( )( ( ) ( ( ) )( ) ( )( ).

Keterangan :1. Jumlah subyek penelitian diperoleh N = 412. Menjumlahkan skor variable X (minat kerja) X

= 1816

3. Menjumlahkan skor variable Y (prestasi kerja)Y = 2940

4. Mengkalikan skor variable X dengan skorvariable Y, (X.Y) =131920

5. Mengkuadratkan seluruh skor variable Xdiperoleh X2 = 82218

6. Mengkuadratkan seluruh skor variable Y2 =213800

Berdasarkan hasil analisis koefesien korelasi r“product moment” diperoleh harga koefesien atau rhitung 0,737 sedangkan harga dari r table yang diuji taraf signifikasi 95% dengan jumlah populasi(N) 41 karyawan adalah 0,308. Hal inimenunjukkan bahwa, jika nilai r hitungdibandingkan dengan r table, maka terlehit bahwa rhitung lebih besar dari r table. Berdasarkan haltersebut maka dapat dikatakan bahwa, motivasiatau minat kerja memiliki hubungan dan pengaruhterhadap pertasi kerja di Dinas PerindustrianProvinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016/2017.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwasemakin tinggi minat kerja yang dimiliki karyawan,maka akan semakin tinggi pula hasil dari kinerjakaryawan yang ada, hal ini disebabkan karenasegala pekerjaan dijalani dengan kesungguhan. Halini dibuktikan dengan hasil analisa yangmenunjukkan bahwa r hitung lebih besar dari rtable yaitu sebesar 0,737 > 0,308. Adapun langkahselanjutnya adalah melakukan analisa data terhadapprestasi kinerja karyawan dengan menggunakanrumus mean (rata-rata hitung). Analisis inidimaksudkan untuk mengetahui kreteria prestasikinerja karyawan di Dinas Perindustrian ProvinsiNTB. Adapun perhitungan analisis data yangdimaksud disajikan pada Tabel 4 berikut:

Tabel 4. Perhitungan rata-rata prestasi kinerjakaryawan

Nilai F FX80 17 136070 16 112060 6 36050 2 100

Total N = 41 2940M = Fx

N= 2940

41= 71,707

Berdasarkan nilai analisis pada table 4 Dariperhitungan yang diperoleh di atas, didapatkan nilairata-rata untuk prestasi kinerja karyawan di DinasPerindustrian sebesar 71.70. hal ini menunjukkanbahwa semakin tinggi minat yang dimilikikaryawan dalam bekerja semakin tinggi pulaprestasi kinerja yang didapatkan. Dengan demikian,dapat dikatakan bahwa motivasi kerja yang dimiliki

ISSNNo.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|11

http://www.untb.ac.id/Maret-2019/ Volume 5, No.1, Maret-2019

oleh setiap karyawan, dapat berpengaruh langsungterhadap prestasi kinerja yang dihasilkan olehkaryawan tersebut.

PENUTUP

Prestasi kinerja pegawai di Dinas PerindustrianProvinsi Nusa Tenggara Barat dipengaruhi olehminat atau tingginya motivasi kerja yang dimilikioleh karyawan yang ada. Hal ini dibuktikandengan adanya hasil analisis yang ditunjukkandengan adanya nilai rxy lebih besar dari nilai rtabel pada taraf sifnifikan 99% yaitu 0,737 0,408.Ini menunjukkan bahwa semakin besar atau tinggimotivasi seseorang untuk bekerja di suatuperusahaan atau instansi pemerintahan, maka sudahtentu prestasi yang akan dicapai juga akan sesuaidangan harapannya tersebut. Mengingat pentingnyamotivasi dalam bekerja, maka ada beberapa upayayang harus dilakukan oleh seorang pemimpindiantaranya : a) Memotivasi karyawan untuksemangat kerja dan b) Memberikan pelatihan-pelatihan baik di dalam maupun di luar lapangan.

DAFTAR PUSTAKA

Bambang Guritno dan waridin (2005) Guritno,.Pengaruh Persepsi Karyawan MengenaiPerilaku Kepemimpinan, Kepuasan KerjaDan Motivasi Terhadap Kinerja.JRBI. Vol1. No 1. Hal: 63-74.

Dewi, PK. 2012. Analisis Faktor-Faktor YangMempengaruhi Kinerja Pegawai DenganMotivasi Sebagai Variabel Mediating DiLingkungan Dinas Penataan Ruang DanPemukiman Provinsi Sumatera Utara.Jurnal Riset Akutansi dan Bisnis. 12(2) :184-208

Dwiyanto, A. 2002. Reformasi Birokrasi Publik diIndonesia, Pusat Studi Kebijakan danKependudukan Universitas Gajah Mada,Yogyakarta.

Gibson,James,John M.Ivancevich,dan Donnely1996, organisasi dan manajemen,Erlangga,Jakarta.

Hasibuan, Malayu. 2003. Manajemen SumberDaya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: PT.Bumi Aksara.

Hasibuan.Malayu.SP; 2007.Organisasi danMotivasia Jakarta: Bumi Aksara Ishak dan

Hendri Tanjung; 2003.ManajemenMotivasi. Jakarta. PT. Grasindo.

Ishak dan Hendri Tanjung; 2003.ManajemenMotivasi. Jakarta. PT. Grasindo

Mahsum, M. 2006. Manajemen Kinerja, PenerbitPrestasi Pustaka Publisher, Jakarta.

Mangkunegara ,Anwar Prabu, 2001. Manajemensumber daya Manusia perusahaan ,Bandung : Remaja Rosdakarya.

Robbins. Stephen. P; 2008.Perilaku Organisasi.PT. Indeks Kelompok Gramedia

Robbins, Stephen P. 1996. OrganizationalBehavior (terjemahan) jilid 2, Edisikedelapan, PT. Bhuana Ilmu Populer,Jakarta.

Siagian, Sondang P., 2002. Kiat MeningkatkanProduktivitas Kerja, Cetakan Pertama, PT.Rineka Cipta, Jakarta.

Sidanti, H. 2015. Analisis Faktor-Faktor YangMempengaruhi Kinerja Pegawai DenganMotivasi Sebagai Variabel Mediating DiLingkungan Dinas Penataan Ruang DanPemukiman Provinsi Sumatera Utara.Jurnal JIBEKA. 09 (1) : 44-53.

Stonner, James AF, R. Edward Freeman, Daniel R.Gilbert JR. 1996. Manajemen,

Jilid II, Prenhalindo, Jakarta.

Rivai dan basri (2005) PerformanceAppraisal:Sistem yang Tepat untuk menilaiKinerja Karyawan dan meningkatkan Dayasaing Perusahaan.Rajagrafindo Persada.Jakarta. 16.

Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber DayaManusia untuk Perusahaan : Dari Teori kePraktik. PT Raja Grafindo Persada.Jakarta.

Mathis, R.L, & Jackson, JH. 2006. HumanResources Management, Edisi sepuluh,Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Robbins. Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi.Edisi kesepuluh. Jakarta: PT IndeksKelompok Gramedia.

Winardi.P. 2002; Motivasi dan Pemotivasiandalam Manajemen. Cetakan kedua Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada