faktor-faktor yang mempengaruhi hasil …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008...

93
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL USAHA PETERNAK AYAM DI KECAMATAN MREBET KABUPATEN PURBALINGGA SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang Oleh Agung Tri Wibowo NIM 7450406553 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Upload: doanliem

Post on 26-May-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL

USAHA PETERNAK AYAM DI KECAMATAN

MREBET KABUPATEN PURBALINGGA

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Agung Tri Wibowo

NIM 7450406553

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang

Panitia Ujian Skripsi pada:

Hari :

Tanggal :

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Hj. Sucihatiningsih DWP, M. Si Prasetyo Ari Bowo, SE, M.Si

NIP. 196812091997022001 NIP. 197902082006041002

Mengetahui:

Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan

Dr. Hj. Sucihatiningsih DWP, M.Si

NIP. 196812091997022001

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan didepan Sidang Panitian Ujian Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:

Hari :

Tanggal :

Penguji Skripsi,

Kusumantoro, S.Pd, M.Si

NIP. 197805052005011001

Anggota I Anggota II

Dr. Hj. Sucihatiningsih DWP, M. Si Prasetyo Ari Bowo, SE, M.Si

NIP. 196812091997022001 NIP. 197902082006041002

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. S. Martono, M.Si

NIP. 196603081899011001

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam Skripsi ini benar-benar hasil

karya sendiri, bukan jiplakan dari Karya Tulis orang lain baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam Skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari

terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka aya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, Februari 2013

Agung Tri Wibowo

NIM. 7450406553

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Pelajarilah olehmu ilmu, sebab mempelajari ilmu itu memberikan rasa

takut kepada Allah, menuntutnya merupakan ibadah, mengulang-ulangnya

merupakan tasbih, pembahasan merupakan jihad, mengajarkan kepada

yang belum mengetahui merupakan sodaqoh, menyerahkan kepada ahlinya

merupakan pendakatan kepada Allah (Hadis Riwayat Ibnu Abdil Basr).

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahakan untuk :

Kedua orangtuaku tercinta yang telah mengasuh,

mendidik, memberikan kasih sayang dan senantiasa

mendoakannku

Saudaraku yang selalu memberikan bantuan baik

material maupun spiritual.

Teman-teman Ekonomi Pembangunan

Almamater Universitas Negeri Semarang

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

vi

PRAKATA

Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang melimpahkan

rahmat, ridho, dan hidayahNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Skripsi

yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Usaha Peternak Ayam

di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga” sebagai syarat dalam

menyelesaikan pendidikan progam studi Ekonomi Pembangunan Jurusan

Ekonomi Pembangunan Falkultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak, baik moril maupun materiil. Untuk itu dalam kesempatan ini

penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof, Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.S.i Rektor Unirversitas Negeri

Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba

ilmu dengan segala kebijakannya.

2. Dr. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang

yang dengan kebijakasanaannya memberikan kesempatan kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan skripsi dan studi yang baik.

3. Dr. Hj. Sucihatiningsih DWP, M.Si, Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang sekaligus sebagai dosen

pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan

bimbingan dan arahan kepada penyusun.

4. Kusumantoro, S.Pd, M.Si, dosen penguji yang telah memberikan bimbingan

dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

vii

5. Prasetyo Ari Bowo, SE, M.Si, dosen pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada

penyusun skripsi.

6. Semua pihak yang telah membantu penyusun dalam penulisan Skripsi ini yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Kemudian atas bantuan dan pengorbanan yang telah diberikan, semoga

mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa. Jika ada kritik dan saran yang

membangun demi kesempurnaan skripsi ini, penulis menerima dengan senang

hati. Harapan saya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak pada

umumnya dan mahasiswa ekonomi pembangunan pada khususnya.

Semarang, Februari 2013

Penulis

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

viii

SARI

Agung Tri Wibowo, 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Usaha

Peternak Ayam di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga. Jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I : Dr. Hj. Sucihatiningsih DWP, M. Si, pembimbing II : Prasetyo Ari Bowo, SE, M.Si Kata Kunci: faktor produksi, hasil usaha

Komoditas unggas mempunyai prospek pasar yang baik karena didukung

oleh karakteristik produk unggas yang dapat diterima oleh masyarakat yang

sebagian besar muslim, harga yang relatif murah dengan akses yang mudah

karena sudah merupakan barang publik dan merupakan pendorong utama

penyediaan protein hewani. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini

adalah apakah luas kandang, tenaga kerja dan modal berpengaruh terhadap hasil

usaha peternak ayam dan seberapa besar pengaruh luas kandang, tenaga kerja dan

modal terhadap hasil usaha peternak ayam di Kecamatan Mrebet Kabupaten

Purbalingga.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha ternak ayam di

Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga yang berjumlah 18 pengusaha.

Variabel penelitian terdiri dari Luas kandang (X1), Tenaga kerja (X2), Modal (X3)

dan hasil usaha ternak ayam (Y). Pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah

regresi linier berganda, uji F, uji t dan uji asumsi klasik.

Hasil pengujian secara parsial diketahui nilai signifikansi untuk variabel

luas kandang sebesar 0,000, untuk variabel tenaga kerja sebesar 0,015 untuk

variabel modal sebesar 0,000. Berdasarkan hasil tersebut diketahui luas kandang

dan modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil usaha ternak ayam di

Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga secara parsial sedangkan tenaga kerja

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap hasil usaha secara parsial. Hasil

perhitungan simultan diperoleh signifikansi sebesar 0,000 dengan Fhitung sebesar

1551,619 maka disimpulkan ada pengaruh antara luas kandang, tenaga kerja dan

modal terhadap hasil usaha ternak ayam di Kecamatan Mrebet Kabupaten

Purbalingga secara simultan

Saran terkait dengan hasil penelitian yaitu usaha peternakan merupakan usaha

padat modal bukan usaha padat karya, oleh sebab itu pengusaha ternak ayam

hendaknya memperhatikan penggunaan tenaga kerja dalam usaha mereka agar

tidak terjadi in-efisiensi dalam usahanya. Kontribusi pemerintah diharapkan dapat

lebih meningkat dalam rangka membantu peternak ayam di Kecamatan Mrebet

Kabupaten Purbalingga khususnya dalam mengantisipasi wabah penyakit flu

burung yang akhir-akhir ini sangat menghambat dan merugikan para pengusaha

ternak ayam.

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

ix

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL .................................................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ ii

PENGESAHAN KELULUSAN .......................................................................... iii

PERNYATAAN .................................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v

PRAKATA ............................................................................................................ vi

SARI ...................................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2.Permasalahan ................................................................................... 8

1.3.Tujuan Penelitian ............................................................................. 8

1.4.Manfaat Penelitian ........................................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Hasil Usaha ...................................................................................... 11

2.2 Fungsi Produksi ................................................................................ 13

2.3 Faktor Produksi Peternakan Ayam................................................... 22

2.4 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 28

2.5 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 30

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel ........................................................................ 32

3.2 Variabel Penelitian .......................................................................... 32

3.3 Metode Pengumpulan Data .............................................................. 33

3.4 Analisis Data .................................................................................... 35

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

x

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ................................................................................ 40

4.2 Pembahasan ...................................................................................... 55

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan ......................................................................................... 60

5.2 Saran ................................................................................................. 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Perkembangan Jumlah Ternak Unggas di Kecamatan Mrebet

Kabupaten Purbalingga ................................................................................ 2

1.2 Perkembangan Jumlah Peternak Unggas di Kecamatan Mrebet

Kabupaten Purbalingga ................................................................................ 5

4.1 Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kecamatan

Mrebet Kabupaten Purbalingga ................................................................... 41

4.2 Deskripsi Luas Kandang Ayam di Kecamatan Mrebet Kabupaten

Purbalingga .................................................................................................. 42

4.3 Deskripsi Tenaga Kerja pada Usaha Ternak Ayam di Kecamatan

Mrebet Kabupaten Purbalingga ................................................................... 44

4.4 Deskripsi Modal Usaha Ternak Ayam di Kecamatan Mrebet

Kabupaten Purbalingga ................................................................................ 45

4.5 Deskripsi Hasil Usaha Ternak Ayam di Kecamatan Mrebet

Kabupaten Purbalingga ................................................................................ 46

4.6 Tabel Autokorelasi ...................................................................................... 49

4.7 Persamaan Regresi ....................................................................................... 51

4.8 Hasil Uji Parsial ........................................................................................... 52

4.9 Hasil Uji Simultan ....................................................................................... 54

4.10 Koefisien Determinasi ................................................................................. 54

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

xii

DAFTAR GAMBAR

Tabel Halaman

1.1 Grafik Perkembangan Jumlah Ternak Unggas di Kecamatan Mrebet

Kabupaten Purbalingga .................................................................................. 3

2.1 Kerangka Berfikir Penelitian........................................................................... 31

4.1 Komposisi penduduk laki-laki dan perempuan Kecamatan Mrebet

Kabupaten Purbalingga .................................................................................. 41

4.2 Deskripsi Luas Kandang Usaha ternak Ayam di Kecamatan Mrebet

Kabupaten Purbalingga ................................................................................. 43

4.3 Deskripsi Tenaga Kerja pada Usaha Ternak Ayam di Kecamatan

Mrebet Kabupaten Purbalingga .................................................................... 44

4.4 Deskripsi Modal Usaha Ternak Ayam di Kecamatan Mrebet

Kabupaten Purbalingga ................................................................................. 46

4.5 Deskripsi Hasil Usaha Ternak Ayam di Kecamatan Mrebet Kabupaten

Purbalingga ................................................................................................... 47

4.6 Uji Normalitas ................................................................................................ 48

4.7 Uji Heterokesdasitas ...................................................................................... 50

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Instrumen Penelitian................................................................................... 64

2. Data Hasil Penelitian .................................................................................. 67

3. Hasil Perhitungan SPSS ............................................................................. 74

4. Surat Ijin Penelitian .................................................................................... 82

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan makin meningkatnya jumlah pendapatan penduduk

Indonesia maka semakin meningkat pula kebutuhan bahan makanan,

termasuk bahan makanan yang berasal dari hewan terutama daging. Salah

satu jenis ternak yang yang menjadi sumber utama penghasil daging adalah

ayam di mana pemeliharaan dan konsumsi sudah menyebar di seluruh

Indonesia, di samping itu, beberapa kelebihan yang dimiliki ayam sebagai

bahan konsumsi telah menyebabkan terdapatnya preferensi yang tinggi dari

masyarakat terhadap daging ayam potong.

Kebutuhan ayam potong di Kabupaten Purbalingga mencapai 250 ribu

ekor per hari. Komoditas unggas mempunyai prospek pasar yang baik karena

didukung oleh karakteristik produk unggas yang dapat diterima oleh

masyarakat yang sebagian besar muslim, harga yang relatif murah dengan

akses yang mudah karena sudah merupakan barang publik dan merupakan

pendorong utama penyediaan protein hewani.

Perkembangan usaha daging ayam potong di Kabupaten Purbalingga

sendiri tidak selamanya berjalan lancar. Dewasa ini terdapat beberapa

permasalahan yang menghambat usaha daging ayam potong di Purbalingga.

Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan terhadap empat lokasi

peternakan ayam di Kecamatan Mrebet terungkap bahwa salah satu

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

2

permasalahan yang paling banyak dikeluhkan oleh para peternak unggas

adalah meningkatnya harga pakan di pasar yang tidak diikuti naiknya harga

daging unggas itu sendiri. Menurut mereka kunci dari keberhasilan dalam

beternak unggas tergantung dari harga pakan. Pemerintah sendiri tidak pernah

melakukan kontrol terhadap perkembangan harga pakan yang ada di pasar.

Berbeda pada masa orde baru hampir setiap satu pekan pemerintah

menyampaikan kondisi harga pasar, jadi harga dapat relatif terkendali,

sedangkan saat ini peternak hanya mengalami masa-masa menguntungkan

(kenaikan harga) hanya pada saat menjelang hari raya. Pada saat itu trend

harga daging ayam cenderung mengalami kenaikan. Kondisi ini tentu saja

tidak dapat menyelamatkan semua pengusaha ternak unggas. Sebagian

peternak unggas bahkan harus gulung tikar sebelum menjelang hari raya.

Jumlah pengusaha ternak unggas di Kecamatan Mrebet dalam 5 (lima)

tahun terakhir mengalami kenaikan, namun demikian jumlah produksi secara

keseluruhan mengalami fluktuasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Ternak Unggas

di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga

No Tahun Ayam ras Ayam Buras Itik Jumlah % Kenaikan /

Penurunan

1 2005 218000 56680 2680 277360

2 2006 242000 60560 2990 305550 10,16%

3 2007 290000 62640 3590 356230 16,59%

4 2008 215600 54850 3150 273600 -23,20%

5 2009 198000 52700 2950 253650 -7,29%

6 2010 212800 53385 3282 269467 6,24%

7 2011 196000 52018 3352 251370 -6,72%

Sumber : Kecamatan Mrebet Dalam Angka 2012

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

3

Berdasarkan tabel perkembangan jumlah ternak unggas di Kecamatan

Mrebet pada tahun 2005 sampai dengan 2006 mengalami peningkatan sebesar

10,16% dan pada tahun 2007 kembali meningkat sebesar 16,59%. Namun

pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami

penurunan sebesar 23,20% dan jumlah produksi tahun 2009 kembali turun

7,29%. Pada tahun 2010 jumlah produksi ternak unggas kembali mengalami

kenaikan sebesar 6,24% dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2011

sebesar 6,72%. Perkembangan produksi unggas yang fluktiatif di Kecamatan

Mrebet lebih disebabkan karena harga pakan ternak yang juga cenderung

fluktiatif. Disamping itu pada tahun 2011 pemerintah seperti kebanjiran

barang-barang impor dari luar negeri termasuk impor daging.

Untuk lebih jelasnya berikut grafik pekermbangan produksi ternak

unggas di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga selama tahun 2005

sampai dengan 2011:

Gambar 1.1

Grafik Perkembangan Jumlah Ternak Unggas

di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

4

Disamping kenaikan harga pakan, kenaikan jumlah produksi ternak

unggas pada tahun 2005 – 2011 disebabkan kestabilan kondisi perekonomian

secara nasional pada tahun tersebut. Sekretariat Negera dalam situs resminya

menyebutkan bahwa pada tahun 2005, 2006 dan 2007, pertumbuhan ekonomi

berturut-turut mencapai angka 5,6%, 5,5% dan 6,3%.

Kebijakan di tingkat lokal (Kabupaten Purbalingga) pada tahun 2005

sampai dengan tahun 2007 juga cukup membantu pengusaha kecil untuk

mengembangkan usahanya. Dalam upaya memberdayakan pedagang

kecil/mikro muncul keputusan Bupati Purbalingga nomor 24 tahun 2005

tentang bantuan subsidi bunga sebagai bantuan permodalan. Sejak tahun

2005, Pemerintah Kabupaten Purbalingga mengalokasikan dana untuk

program subsidi bunga sebesar Rp250.000.000 yang bersumber dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Purbalingga. Pada

tahun 2006 Pemerintah Daerah terus menganggarkan program subsidi bunga

sebesar Rp485.700.000 untuk memfasilitasi akses modal bagi sejumlah 218

usaha mikro. Pada tahun 2007 program subsidi bunga ditingkatkan menjadi

Rp 750.000.000 diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

dapat membantu permodalan sebanyak 2245 usaha mikro. Hingga akhir

Desember 2008, lanjutnya, penyerapan dana program subsidi bunga mencapai

Rp 700.332.777 atau sekitar 93,4 persen dari total alokasi sebesar Rp 750 juta

(Laporan Subsidi Bunga UMKM Kabupaten Purbalingga tahun 2008).

Pada tahun 2008 wabah flu burung menjadi momok baru bagi para

pengusaha unggas. Selain berdampak pada jumlah produksi, kasus flu burung

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

5

juga berdampak pada permintaan daging unggas yang terus menurun. Upaya

yang dilakukan pemerintah melalui pembakaran masal dan vaksinasi

dibeberapa lokasi yang terindentifikasi tekena virus flu brung tidak mampu

menyelematkan beberapa pengusaha ternak ayam yang sudah terlanjur

merugi.

Dampak dari kondisi tersebut beberapa pengusaha pada akhirnya

harus gulung tikar karena merugi. Perkembangan jumlah pengusaha ternak

unggas di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga dalam enam tahun

terakhir sebagai berikut:

Tabel 1.2 Perkembangan Jumlah Peternak Unggas

di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga

No Tahun Jumlah peternak Jumlah unggas

1 2005 11 277360

2 2006 11 305550

3 2007 10 356230

4 2008 10 273600

5 2009 9 253650

6 2010 9 269467

7 2011 10 251370

Sumber : Kecamatan Mrebet Dalam Angka 2012

Berdasarkan tabel 1.2 dapat diketahui bahwa jumlah peternak di

Kecamatan Mrebret mengalami penurunan pada tahun 2007 sampai dengan

2010 dan mengalami kenaikan pada tahun 2011. Rata-rata peternak unggas di

Kecamatan Mrebet memiliki 2 kandang dan kapasitas setiap kandang berisi

antara 2000 sampai dengan 2500 unggas. Penurunan jumlah ternak sendiri

terjadi tahun 2008 dan 2009. Pada tahun 2010 mengalami kenaikan namun

kembali menmurun pada tahun 2011.

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

6

Banyak faktor yang mempengaruhi pengembangan usaha peternakan

diantaranya ketersediaan pakan, curahan tenaga kerja, modal, perilaku

zooteknik usaha, tingkat pendidikan, lama beternak dan luas kandang. Secara

umum peternakan di Kota Purbalingga diarahkan untuk mewujudkan kondisi

peternakan yang maju, efisiensi dan kompetitif. Kondisi tersebut ditinjau dari

keseriusan masyarakat untuk menjadikan usaha petenakan ayam sebagai

penghasilan pokok masyarakat, upaya untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat, kemampuan menyesuaikan pola dan struktur produksi dengan

permintaan pasar serta kemampuan untuk pembangunan wilayah,

memberikan kesempatan kerja, pendapatan dan perbaikan taraf hidup serta

berperan dalam pertumbuhan ekonomi. Upaya meningkatkan peluang

usaha peternakan ayam memerlukan dukungan kebijakan daerah dan

nasional secara komprehensif yang dapat mendorong peningkatan

produktifitas, kualitas produksi dan daya saing pasar.

Setiap peternak pada dasarnya selalu mengharapkan keberhasilan

dalam usahanya, salah satu parameter yang dapat dipergunakan untuk

mengukur keberhasilan suatu usaha adalah tingkat keuntungan yang

diperoleh dengan cara pemanfaatan faktor-faktor produksi secara efisien.

Kombinasi penggunaan faktor-faktor produksi pada setiap usaha adalah

syarat mutlak untuk memperoleh keuntungan.

Masyarakat sendiri berusaha meningkatkan usahanya dengan mencari

tambahan modal, melakukan perawatan dan pengawasan terhadap

perkembangan ternak serta berupaya memperluas kandang agar kapasitas

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

7

produksi dapat ditambah. Perkembangan luas kandang ternak unggas di

Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga dalam enam tahun terakhir

sebagai berikut:

Tabel 1.3 Perkembangan Luas Kandang Unggas

di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga

No Tahun Luas Kandang % Kenaikan /

Penurunan

1 2007 10.824 -

2 2008 12.056 11,38%

3 2009 10.467 -13,18%

4 2010 12.492 19,35%

5 2011 14.982 19,93%

Sumber : data primer diolah, 2012

Berdasarkan data perkembangan luas kandang ternak ayam di

Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga dapat diketahui penurunan

persentase luas kandang terjadi pada tahun 2009, dimana pada tahun tersebut

jumlah peternak unggas di Kecamatan Mrebet juga mengalami penurunan.

Namun demikian secara umum selama lima tahun terakhir dapat dikatakan

bahwa peternak unggas di Kecamatan Mrebet terus berupaya menambah luas

kandang ternak mereka dalam rangka meningkatkan produktifitas usahanya.

Dalam mengelola usaha peternakan ayam, tiap peternak harus

memahami 3 (tiga) unsur penting dalam produksi, yaitu : breeding

(pembibitan), feeding (makanan ternak/pakan), dan manajemen (pengelolaan

usaha peternakan). Bagaimana peternak mampu mengkombinasikan

penggunaan faktor–faktor produksi secara efisien dalam hal ini bibit

ayam , pakan, obat-obatan dan vitamin, serta tenaga kerja, merupakan

faktor-faktor yang sangat penting dalam budidaya ayam ras pedaging agar

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

8

bisa mencapai keuntungan yang maksimal dan tingkat efisiensi yang

diharapkan (Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan,

Bappenas, 2008).

Penelitian yang dilakukan oleh Mukson dkk (2008) mengenai “Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Potensi Pengembangan Ternak Sapi Potong

Rakyat di Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang Jawa Tengah”

disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi potensi pengembangan

ternak sapi potong dihasilkan bahwa secara serempak variabel independen

(luas lahan, ketersediaan pakan , curahan tenaga kerja, modal, perilaku

zooteknik usaha, tingkat pendidikan, dan lama beternak) berpengaruh sangat

nyata pengembangan ternak sapi potong.

Penelitian yang dilakukan oleh Harjanti (2009) mengenai “Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Usaha Ternak Sapi Perah Rakyat Di

Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang” menyimpulkan bahwa faktor

SDM, zooteknis, jumlah sapi laktasi secara bersama-sama berpengaruh

sangat nyata terhadap kinerja usaha (produksi susu).

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Perkembangan Usaha Peternak Ayam di Kecamatan Mrebet Kabupaten

Purbalingga”.

1.2 Permasalahan

Perkembangan usaha peternakan ayam semakin banyak dilirik oleh

masyarakat, keadaan ini didukung dengan peningkatan permintaan produksi

daging ayam dari masyarakat seiring dengan meningkatnya tingkat

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

9

pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi bagi kesehatan.

Jumlah permintaan yang semakin meningkat, memberikan peluang bagi para

peternak untuk mengembangkan usahanya.

Keberhasilan usaha peternakan ayam sendiri ditentukan oleh banyak

faktor. Hasil identifikasi masalah pada pengusaha ternak ayam di Kabupaten

Purbalingga menunjukan ada tiga faktor utama yang menyebabkan kurang

optimalnya perkembangan usaha para peternak ayam di Kecamatan Mrebet,

yaitu faktor luas kandang, tenaga kerja dan kemampuan permodalan.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka permasalahan yang diangkat

dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah luas kandang, tenaga kerja dan modal berpengaruh terhadap

perkembangan usaha peternak ayam di Kecamatan Mrebet Kabupaten

Purbalingga?

2. Seberapa besar pengaruh luas kandang, tenaga kerja dan modal terhadap

perkembangan usaha peternak ayam di Kecamatan Mrebet Kabupaten

Purbalingga?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui pengaruh luas kandang, tenaga kerja dan modal

terhadap perkembangan usaha peternak ayam di Kecamatan Mrebet

Kabupaten Purbalingga.

2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh luas kandang, tenaga kerja dan

modal terhadap perkembangan usaha peternak ayam di Kecamatan

Mrebet Kabupaten Purbalingga.

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

10

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Sebagai tambahan pengetahuan tentang industri kecil khususnya

bekaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan

usaha.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pemerintah

Dapat dijadikan sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi

pemerintah dalam pengambilan kebijakan dalam rangka

menyelamatkan dan meningkatkan industri kecil dan menengah.

b. Bagi masyarakat

Sebagai wacana bagi masyarakat untuk memperoleh gambaran yang

jelas tentang pertumbuhan ekonomi di sektor industri kecil

Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga.

c. Bagi Perguruan Tinggi

Untuk menambah referensi perpustakaan perguruan tinggi sehingga

dapat memberikan informasi kemungkinan dilaksanakan penelitian

lebih lanjut.

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Perkembangan Usaha

Perkembangan sebuah usaha tidak dapat dilepaskan dari berbagai faktor

yang mempengaruhinya baik yang berasal dari faktor internal (modal, tenaga

kerja, pemasaran dan bahan baku) maupun faktor eksternal (persaingan dan

peran pemerintah).

Menurut Departemen Perindustrian dan Perdagangan ciri - ciri usaha yang

berkembang setelah menerima kredit adalah

1) Adanya peningkatan pendapatan

2) Adanya peningkatan produktivitas seperti peningkatan jumlah Produk.

3) Biasanya usaha kecil di Indonesia berorientasi jangka pendek yaitu

mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat .

4) Modal meningkat dibandingkan dengan modal sebelumya

(www.deperindag.go.id)

Sedangkan Subroto (1998:133) mengemukakan sehubungan dengan

berkembangnya usaha ada dua hal yang perlu diperhatikan.

1) Bukan ramainya atau besarnya usaha, tetapi banyaknya barang yang

disediakan dan terjual mencirikan bahwa usaha tersebut sedang

berkembang.

2) Keuntungan nyata baru tercipta jika jumlah barang yang terjual berada

diatas atau melewati titik balik modal karena bila beradsa dibawah titik

modal maka secara berangsur modal akan semakin susut dengan kata lain

dalam peningkatan usaha.

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

12

Dalam upaya penumbuhan usaha kecil tersebut, perlu diketahui

karakteristik serta permasalahan dan kendala yang dihadapi oleh usaha kecil.

Pada umumnya, usaha kecil mempunyai ciri antara lain sebagai berikut :

1) Biasanya berbentuk usaha perorangan dan belum berbadan hukum

perusahaan

2) Aspek legalitas usaha lemah

3) Struktur organisasi bersifat sederhana dengan pembagian kerja yang tidak

baku

4) Kebanyakan tidak mempunyai laporan keuangan dan tidak melakukan

pemisahan antara kekayaan pribadi dengan kekayaan perusahaan

5) Kualitas manajemen rendah dan jarang yang memiliki rencana usaha

6) Sumber utama modal usaha adalah modal pribadi

7) Sumber Daya Manusia (SDM) terbatas

8) Pemilik memiliki ikatan batin yang kuat dengan perusahaan, sehingga

seluruh kewajiban perusahaan juga menjadi kewajiban pemilik (Endang

Sri Winarni, 2006:28)

Kondisi tersebut berakibat kepada :

1) Lemahnya jaringan usaha serta keterbatasan kemampuan penetrasi pasar

dan diversifikasi pasar

2) Skala ekonomi terlalu kecil sehinggasukar menekan biaya.

3) Margin keuntungan sangat tipis

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

13

Sehubungan dengan permasalahan secara umum yang dialami oleh

UKM, Badan Pusat Statistik (2003) mengidentifikasikan permasalahan yang

dihadapi oleh UKM sebagai berikut:

1) Kurang permodalan

2) Kesulitan dalam pemasaran

3) Persaingan usaha ketat

4) Kesulitan bahan baku

5) Kurang teknis produksi dan keahlian

Perkembangan usaha dalam penelitian ini diukur berdasarkan kapasitas

produksi usaha ternak ayam.

2.2 Fungsi Produksi

Produksi berkaitan dengan cara bagaimana sumber daya (masukan)

dipergunakan untuk menghasilkan produk-produk perusahaan (keluaran),

namun konsep produksi dalam industri yang modern, kegiatan produksi lebih

ditekankan kepada menciptakan nilai tambah terhadap suatu barang atau jasa.

J. Sudarsono (1992:9).

Fungsi produksi menggambarkan hubungan atau keterkaitan antara

faktor-faktor produksi (input) dengan produk yang dihasilkan (output). Output

yang dihasilkan tersebut ditentukan oleh faktor-faktor produksi berupa modal,

tenaga kerja, kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang digunakan (Sadono

Sukirno, 1996:194).

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

14

Aspek penting dalam proses produksi adalah tersedianya sumber daya

atau bahan baku yang bisa juga disebut sebagai faktor produksi. Sebagaimana

halnya dalam ekonomi pertanian maka faktor produksi dapat diklasifikasikan

kedalam tiga bagian, yaitu tanah, tenaga kerja dan modal. Menurut

Abdurrahman (1982: 421) bahwa faktor produksi adalah faktor-faktor yang

dalam suatu kombinasi dipakai untuk menghasilkan suatu barang ekonomi.

Faktor produksi yang utama ialah tanah, modal, tenaga kerja dan skil

Pengertian–pengertian tentang faktor produksi tersebut dapat

disimpulkan sebagai sumber daya atau input yang terdiri atas tanah, tenaga

kerja, modal dan skil yang dibutuhkan atau digunakan sedemikian rupa untuk

menghasilkan suatu komuditi yang bernilai ekonomi. Kombinasi atas sumber

daya tersebut harus menunjukkan suatu proses produksi yang efisien, sehingga

akan meminimalkan pengeluaran dalam biaya produksi.

Seorang produsen termasuk petani dalam melaksanakan setiap

produksinya, tidak akan terlepas dari kewajiban melakukan pengeluaran

terhadap berbagai input yang akan digunakan untuk menghasilkan sejumlah

produksi misalnya pada penggunaan tenaga kerja, pembelian pupuk dan obat-

obatan, pembayaran sewa dan lain-lain. Keseluruhan biaya ini telah

dikeluarkan dengan maksud untuk memperlancar kegiatan proses produksi.

Pengeluaran inilah yang disebut biaya produksi.

Dalam proses produksi usaha tani dibutuhkan berbagai macam faktor

produksi tesebut, baik secara kualitatif maupun kuantitatif dapat

dikombinasikan dalam penggunaannya. Faktor produksi yang digunakan ini

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

15

ada yang bersifat tetap dan ada yang bersifat variabel. Syarat-syarat yang

harus dipenuhi oleh petani untuk mampu menciptakan hasil produksi dan

kemudian meraih pendapatan yang memuaskan adalah memiliki dan

menguasai faktor produksi yang diperlukan dengan jumlah yang semaksimal

mungkin dengan kombinasi yang setepat mungkin.

Dalam teori produksi terdapat asumsi dasar mengenai sifat dari fungsi

produksi yaitu The Law of Diminishing Return atau Diminishing Marginal

Physical Product (hukum hasil yang semakin berkurang). Hukum hasil yang

semakin berkurang menyatakan bahwa apabila pemakaian salah satu faktor

produksi terus menerus ditambah sebanyak satu unit sementara faktor

produksi yang lain tetap, pada mulanya produksi total akan semakin banyak

pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat produksi tertentu

produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai

negatif dan ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan

akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum kemudian menurun (Sadono,

1996 : 195).

Dalam ilmu ekonomi, faktor produksi adalah sumber daya yang

digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan jasa. Pada awalnya,

faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga kerja, modal,

sumber daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor

sumber daya alam diperluas cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik

langsung dari alam maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang

kemudian disebut sebagai faktor fisik (physical resources). Selain itu,

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

16

beberapa ahli juga menganggap sumber daya informasi sebagai sebuah faktor

produksi mengingat semakin pentingnya peran informasi di era globalisasi ini.

Secara total, saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai faktor

produksi, yaitu tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber daya fisik

(physical resources), kewirausahaan (entrepreneurship), dan sumber daya

informasi (information resources).

1. Sumber daya fisik

Faktor produksi fisik ialah semua kekayaan yang terdapat di alam

semesta dan barang mentah lainnya yang dapat digunakan dalam proses

produksi. Faktor yang termasuk di dalamnya adalah tanah, air, dan bahan

mentah (raw material).

2. Tenaga kerja

Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung

maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi

tenaga kerja juga dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Dalam faktor

produksi tenaga kerja, terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan

yang dimiliki oleh tenaga kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja dapat

dikelompokan berdasarkan kualitas (kemampuan dan keahlian) dan

berdasarkan sifat kerjanya.

Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dapat dibagi menjadi tenaga

kerja terdidik, tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja tidak terdidik dan

tidak terlatih. Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memerlukan

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

17

pendidikan tertentu sehingga memiliki keahlian di bidangnya, misalnya

dokter, insinyur, akuntan, dan ahli hukum.

Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memerlukan kursus

atau latihan bidang-bidang keterampilan tertentu sehingga terampil di

bidangnya. Misalnya tukang listrik, montir, tukang las, dan sopir.

Sementara itu, tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga

kerja yang tidak membutuhkan pendidikan dan latihan dalam menjalankan

pekerjaannya. Misalnya tukang sapu, pemulung, dan lain-lain.

Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja

rohani dan tenaga kerja jasmani. Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja

yang menggunakan pikiran, rasa, dan karsa. Misalnya guru, editor,

konsultan, dan pengacara. Sementara itu, tenaga kerja jasmani adalah

tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fisik dalam kegiatan produksi.

Misalnya tukang las, pengayuh becak, dan sopir.

3. Modal

Modal adalah barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan

untuk melakukan proses produksi. Modal dapat digolongkan berdasarkan

sumbernya, bentuknya, berdasarkan pemilikan, serta berdasarkan sifatnya.

Berdasarkan sumbernya, modal dapat dibagi menjadi dua: modal sendiri

dan modal asing. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari dalam

perusahaan sendiri. Misalnya setoran dari pemilik perusahaan. Sementara

itu, modal asing adalah modal yang bersumber dari luar perusahaan.

Misalnya modal yang berupa pinjaman bank.

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

18

Berdasarkan bentuknya, modal dibagi menjadi modal konkret dan

modal abstrak. Modal konkret adalah modal yang dapat dilihat secara

nyata dalam proses produksi. Misalnya mesin, gedung, mobil, dan

peralatan. Sedangkan yang dimaksud dengan modal abstrak adalah modal

yang tidak memiliki bentuk nyata, tetapi mempunyai nilai bagi

perusahaan. Misalnya hak paten, nama baik, dan hak merek.

Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi modal individu

dan modal masyarakat. Modal individu adalah modal yang sumbernya dari

perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya.

Contohnya adalah rumah pribadi yang disewakan atau bunga tabungan di

bank. Sedangkan yang dimaksud dengan modal masyarakat adalah modal

yang dimiliki oeleh pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum

dalam proses produksi. Contohnya adalah rumah sakit umum milik

pemerintah, jalan, jembatan, atau pelabuhan.

Terakhir, modal dibagi berdasarkan sifatnya: modal tetap dan modal

lancar. Modal tetap adalah jenis modal yang dapat digunakan secara

berulang-ulang. Misalnya mesin-mesin dan bangunan pabrik. Sementara

itu, yang dimaksud dengan modal lancar adalah modal yang habus

digunakan dalam satu kali proses produksi. Misalnya, bahan-bahan baku.

4. Kewirausahaan

Faktor kewirausahaan adalah keahlian atau keterampilan yang

digunakan seseorang dalam mengkoordinir faktor-faktor produksi untuk

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

19

menghasilkan barang dan jasa. Sebanyak dan sebagus apa pun faktor

produksi alam, tenaga manusia, serta modal yang dipergunakan dalam

proses produksi, jika dikelola dengan tidak baik, hasilnya tidak akan

maksimal.

5. Sumber daya informasi

Sumber daya informasi adalah seluruh data yang dibutuhkan

perusahaan untuk menjalankan bisnisnya. Data ini bisa berupa ramalan

kondisi pasar, pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan, dan data-data

ekonomi lainnya.

Konsep fungsi produksi Cobb Douglas adalah suatu persamaan yang

melibatkan dua atau lebih variabel, yang satu disebut variabel dependent dan

yang lain disebut variabel independent. Hal ini sesuai dengan pendapat

Soekartawi (1994:159) yang menyatakan bahwa fungsi Cobb Douglas adalah

suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel dimana

variabel yang satu disebut variabel dependent, yang dijelaskan (Y), dan yang

lain disebut variabel independent yang menjelaskan (X). Penyelesaian

hubungan antara Y dan X adalah biasanya dengan cara regresi dimana variasi

dari Y akan dipengaruhi oleh variasi dari X.

Dengan menggunakan fungsi produksi Cobb Duglas dapat diketahui

besaran elastisitas skala produksi atau fase produksi dan dapat menganalisa

efisiensinya baik efisiensi fisik, harga maupun efisiensi ekonomis. Secara

singkat dapat dikatakan bahwa fungsi produksi Cobb Douglas dapat

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

20

digunakan untuk mengetahui skala produksi dalam proses produksi. Apakah

produksi dalam keadaan Constan Return to Scale (CRTS), Increasing Return

To Scale (IRTS) atau Decreasing Return To Scale (DRTS). Increasing return

to scale (IRTS), merupakan laju kenaikan hasil yang semakin naik dari

sebelumnya disebut efisiensi produksi skala menaik. Constant return to scale

(CRTS), yaitu kenaikan hasil yang sebanding atau tetap sama dengan hasil

yang sebelumnya, maka ini berarti efisiensi skala produksi tetap. Decreasing

Return to Scale (DRTS) merupakan kenaikan hasil produksi yang menurun

atau disebut skala produksi menurun. Model matematis umum fungsi produksi

Cobb Douglas dapat ditulis sebagai berikut:

Q = ALαK

Keterangan :

Q = output produksi

A = intersep atau parameter efisiensi

K = input modal

L = input tenaga kerja

α = elastisitas input produksi tenaga kerja

β = elastisitas input produksi modal

Dimana Q adalah output dan L dan K masing-masing adalah tenaga

kerja dan barang modal. A, α (alpha) dan β (beta) adalah parameter-parameter

positif yang dalam setiap kasus ditentukan oleh data. Semakin besar nilai A,

barang teknologi semakin maju. Parameter α mengukur persentase kenaikan Q

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

21

akibat adanya kenaikan satu persen L sementara K dipertahankan konstan.

Demikian pula parameter β, mengukur persentase kenaikan Q akibat adanya

kenaikan satu persen K sementara L dipertahankan konstan. Jadi, α dan β

masing-masing merupakan elastisitas output dari modal dan tenaga kerja. Jika

α + β = 1, maka terdapat tambahan hasil yang konstan atas skala produksi; jika

α + β > 1 terdapat tambahan hasil yang meningkat atas skala produksi dan jika

α + β < 1 maka artinya terdapat tambahan hasil yang menurun atas skala

produksi pada fungsi produksi Cobb-Douglas (Dominic Salvatore, 2005: 147).

Cara memperoleh fungsi produksi Cobb douglas dapat diperoleh dengan

membuat linear persamaan, sehingga menjadi : Ln Q = Ln A + αLnK + βLnL

+ε, dengan meregres persamaan fungsi produksi Cobb Douglas tersebut maka

secara mudah akan diperoleh parameter efisiensi (A) dan elastisitas inputnya.

Fungsi Cobb Douglas dapat dinyatakan dalam hubungan Y dan X

persamaannya sebagai berikut:

Y = f(X1,X2,X3,…Xn)

Keterangan :

Y = jumlah produksi yang dihasilkan

Xi= faktor produksi yang digunakan (i = 1,2,3,…n)

Dari fungsi produksi Cobb Douglas dapat dilihat hasil berdasarkan skala,

jika perusahaan menambah input dua kali lebih banyak maka output yang

dihasilkan lebih dari dua kali sehingga berlaku increasing return to scale

(IRTS), yang artinya setiap penambahan faktor produksi secara bersama-sama

akan memberikan tambahan kepada produksi. Apabila keadaaan output

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

22

meningkat dengan proporsi lebih kecil maka berlaku decreasing return to

scale (DRTS), yang artinya setiap penambahan faktor produksi secara

bersama-sama justru akan menurunkan produksi, sedangkan jika output

meningkat dengan proporsi yang sama dengan input maka berlaku constant

return to scale (CRTS), yang artinya tambahan ke atas faktor-faktor produksi

tidak memberikan dampak naik atau turun terhadap produksi melainkan tetap.

2.3 Faktor Produksi Peternakan Ayam

Fungsi produksi menghubungkan input dengan output dan menentukan

tingkat output optimum yang bisa diproduksi dengan sejumlah input tertentu,

atau sebaliknya, jumlah input minimum yang diperlukan untuk

memproduksikan tingkat output tertentu. Fungsi produksi ditentukan oleh

tingkat teknologi yang digunakan dalam proses produksi. Karena itu hubungan

output input untuk suatu sistem produksi merupakan suatu fungsi dari tingkat

teknologi pabrik, peralatan, tenaga kerja, bahan baku dan lain-lain yang

digunakan dalam suatu perusahaan (Arsyad, 2003:19).

Dalam sebuah usaha, faktor produksi merupakan sesuatu hal yang

sangat penting. Menurut Mubyarto (1991 : 52), faktor produksi terdiri dari

empat komponen, yaitu tanah atau lahan, modal, tenaga kerja dan skill atau

manajemen pengelolaan. Keberadaan dari sistem pengelolaan tidak akan

menyebabkan proses produksi tidak berjalan atau batal. Namun pengelolaan

hanya menekankan pada usahayang maju dan berorientasi pasar (keuntungan).

Kemampuan pengelolaan sangat penting, karena usaha bukanlah semata-

mata hanya sebagai cara hidup. Jatuh-bangunnya suatu usaha salah satunya

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

23

dipengaruhi oleh kemampuan dalam mengelola faktor-faktor produksi

(Rahardi dkk, 2007 : 18).

Pengelolaan usaha memerlukan faktor produksi yang sering disebut

korbanan produksi untuk menghasilkan produk (Soekartawi, 1994:29). Dalam

istilah ekonomi, faktor produksi disebut dengan “input”. Dalam usaha

peternakan ayam ras pedaging faktor-faktor yang mempengaruhi produksi

adalah:

a. Lahan

Lahan dalam peternakan berupa kandang. Berdasarkan jenisnya,

kandang dibagi menjadi dua, yaitu kandang tertutup dan kandang terbuka.

Yang membedakan dari kedua jenis ini adalah mengenai sirkulasi

udaranya. Sirkulasi udara akan mempengaruhi suhu udara di dalam

kandang. Luas kandang atau luas ruang kandang untuk ayam ras pedaging

adalah 10 ekor/m2. Dengan demikian, luas ruang yang akan

disediakan tinggal dikalikan dengan jumlah ayam yang akan dipelihara

dalam kandang tersebut.

Hasil penelitian yang dilakukan di Indonesia diketahui bahwa antara

kepadatan 8, 9, 10, 11, dan 12 ekor ayam tidak menunjukkan perbedaan

yang nyata (Rasyaf, 2002). Hal ini dapat diartikan bahwa untuk dataran

rendah atau dataran pantai, kepadatan yang lebih baik adalah 8-9 ekor

ayam/m2. Sedangkan untuk dataran tinggi atau pegunungan kepadatannya

sekitar 11-12 ekor ayam/m2, atau dengan rata-rata 10 ekor ayam/m2.

b. Modal

1) Bibit Ayam (DOC)

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

24

Bibit ayam merupakan faktor utama dalam usaha peternakan

ayam. Pertumbuhan ayam pada saat masih bibit tidak selalu sama, ada

bibit yang pada masa awalnya tumbuh dengan cepat, tetapi

dimasa akhir biasa-biasa saja, atau sebaliknya. Perbedaan

pertumbuhan ini sangat tergantung pada perlakuan peternak atau

pembibit, sehingga peternak harus memperhatikan konversi pakan

dan mortalitasnya.

Biaya pembelian bibit merupakan biaya terbesar kedua.

Kaitannya dengan pegangan berproduksi secara teknis karena bibit

akan mempengaruhi konversi ransum dan berat badan ayam. Penelitian

yang dilakukan Rita Yunus (2009) menghitung rata-rata biaya bibit

yang harus dikeluarkan peternak ayam sebesar 20,31% dari total biaya

produksi. Dalam memilih bibit DOC yang baik ada beberapa pedoman

yang harus diperhatikan yakni:

a) Anak ayam berasal dari induk yang sehat.

b) Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya.

c) Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.

d) Anak ayam mempunyai nafsu makan yang baik.

e) Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.

f) Tidak ada letakan tinja diduburnya.

2) Pakan

Pertumbuhan yang cepat sangat dipengaruhi oleh konsumsi

pakan yang banyak. Terlebih ayam pedaging termasuk ayam yang

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

25

senang makan. Bila pakan diberikan tidak terbatas, ayam pedaging

akan terus makan sepuasnya sampai kekenyangan. Oleh karena itu,

sebaiknya setiap ayam sudah ditentukan taraf konsumsi pakannya

pada batas tertentu sesuai dengan arah pembentukan bibit.

Pemberian pakan ada yang lebih banyak dimasa awal

sedangkan dimasa akhir biasa saja atau sebaliknya. Ada juga yang

relatif sedikit dari pada bibit yang lain, tetapi bobot tubuh atau

pertumbuhannya agak lambat. Hal ini tentunya akan menimbulkan

kelebihan dan kelemahan yang biasanya muncul bila faktor

lainnya mendukung/tidak mendukung. Proporsi biaya terbesar dalam

usaha ternak adalah biaya pakan, hal ini dipertegas oleh Girinsonta

(1991) bahwa faktor terbesar yang mempengaruhi biaya produksi

adalah biaya pakan. Biaya pakan merupakan biaya terbesar yaitu

sekitar 60% dari biaya total produksi.

3) Vaksin, Obat dan Vitamin

Vaksinasi perlu diberikan untuk menanggulangi dan mencegah

penyakit menular, tapi minimnya pengetahuan akan berpengaruh

terhadap proses vaksinasi. Obat atau antibiotik dapat didefinisikan

sebagai antibakteri yang diperoleh dari metabolit fungsi dan

bakteri, sedangkan vitamin merupakan komponen organik yang

berperan penting dalam metabolisme tubuh, walaupun ayam dalam

jumlah sedikit, vitamin tetap dibutuhkan dan berperan cukup besar.

Pengeluaran biaya untuk obat- obatan dan vaksin cukup besar.

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

26

4) Listrik

Penggunaan listrik dalam usaha peternakan ayam ras

pedaging ini tujuannya sebagai pencahayaan. Pengaturan cahaya

lampu dimalam hari sangat menunjang pemeliharaan ayam ras

pedaging didaerah tropis, terutama untuk makan di malam hari,

karena pengaturan cahaya akan membantu meningkatkan

penampilan ayam. Daerah tropis, suhu siang hari cukup tinggi

sehingga mengganggu konsumsi pakan. Untuk mengejar konsumsi

pakan , ayam harus diberi kesempatan makan pada malam hari.

Tata letak lampu yang benar dan cahaya lampu yang cukup

dalam kandang membantu meningkatkan konsumsi pakan. Biaya

pemakaian listrik tidak terlalu mempengaruhi input usaha dibidang

peternakan ayam.

5) Bahan Bakar

Faktor produksi bahan bakar dalam usaha peternakan ayam

pedaging ini dikaitkan dengan penggunaan indukan atau brooder.

Alat ini berfungsi menyerupai induk ayam, yakni menghangatkan

ayam ketika baru menetas. Sumber panas yang bisa digunakan

bermacam-macam, mulai dari kompor, minyak, gas, lampu pijar, atau

air panas. Tujuan utama indukan adalah memberikan kehangatan

bagi ayam, agar dapat menunjang keberhasilan pemeliharaan.

c. Tenaga Kerja

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

27

Faktor produksi tenaga kerja, merupakan faktor produksi yang

penting dan perlu diperhitungkan dalam proses produksi dalam jumlah

yang cukup, bukan saja dilihat dari tersedianya tenaga kerja tetapi

juga kualitas. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan perlu disesuaikan

dengan kebutuhan sampai tingkat tertentu sehingga jumlahnya optimal.

Secara usaha-ternak, tenaga kerja yang berasal dari keluarga peternak

merupakan sumbangan keluarga pada produksi perternakan dan tidak

pernah dinilai dengan uang, sedangkan secara ekonomi tenaga kerja

merupakan faktor produksi yang merupakan bagian dari biaya didalam

suatu usaha.

Peternakan ayam sebenarnya bukan padat karya dan tidak

selalu padat modal. Peternakan cenderung mempunyai kesibukan

temporer, terutama pagi hari dan pada saat ada tugas khusus seperti

vaksinasi. Oleh karena itu dalam suatu peternakan dikenal beberapa istilah

tenaga kerja, yaitu: (i) tenaga kerja tetap yang merupakan staf teknis

atau peternak itu sendiri, merekalah yang sehari-hari berada

dikandang dan yang menentukan keberhasilan usaha peternakan; (ii)

tenaga kerja harian, umumnya merupakan tenaga kasar pelaksana

kandang, misalnya membersihkan kandang ayam yang usai produksi,

membersihkan rumput, dan lain-lain. (iii) tenaga kerja harian lepas, tenaga

ini hanya bekerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan sementara dan

setelah itu tidak ada ikatan lagi. Besar kecilnya upah tenaga kerja

ditentukan oleh berbagai hal antara lain dipengaruhi oleh mekanisme

pasar, jenis kelamin, kualitas tenaga kerja dan umur tenaga kerja.

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

28

Oleh karena itu perlu distandarisasi menjadi Hari Orang Kerja (HOK)

atau Hari Kerja Setara Pria (HKSP).

2.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai faktora-faktor yang mempengaruhi perkembangan

usaha dilakukan oleh Alfin Samir (2011) mengangkat judul “Identifikasi

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi KinerjaUKM Catering di Kota Bandung”.

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikiasi faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi kinerja UKM catering di Bandung. Faktor-faktor tersebut

meliputi modal psikologis entrepreneur, manajemen sumber daya manusia,

inovasi, karakter entrepreneur, dan karakter UKM catering. Hasil penelitian

menyimpulan bahwa modal psikologis entrepreneur, manajemen sumber daya

manusia, inovasi, karakter entrepreneur, dan karakter UKM catering

mempengaruhi KinerjaUKM Catering di Kota Bandung.

Mukson dkk (2008) mengangkat judul “Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Potensi Pengembangan Ternak Sapi Potong Rakyat Di

Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang, Jawa Tengah” menyimpulkan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi potensi pengembangan ternak sapi potong

dihasilkan bahwa secara serempak variabel independen (luas lahan,

ketersediaan pakan , curahan tenaga kerja, modal, perilaku zooteknik usaha,

tingkat pendidikan, dan lama beternak) berpengaruh sangat nyata (P<0,01)

terhadap variabel dependen (pengembangan ternak sapi potong), sedangkan

secara parsial variabel luas lahan, ketersediaan pakan hijauan dan curahan

tenaga kerja berpengaruh nyata (P > 0,05) terhadap pengembangan populasi

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

29

sapi potong, modal berpengaruh sangat nyata (P < 0,01) sedangkan

perilaku zooteknik usaha, tingkat pendidikan, dan lama beternak tidak

berpengaruh nyata (P > 0,05) terhadap pengembangan ternak sapi potong.

Faktor pengembangan ternak sapi potong sebesar 92,30%, dipengaruhi oleh

luas lahan, ketersediaan pakan, tenaga kerja, modal, perilaku zooteknis,

tingkat pendidikan dan lama beternak sedangkan sisanya sebanyak 7,70%

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dianalisis dalam model.

S.N. Kasim (2011) melakukan penelitian dengan judul “Strategi

Pengembangan Usaha Sapi Perah Di Kabupaten Enrekang” menyimpulkan

bahwa populasi sapi perah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yaitu

tahun 2006 sebanyak 1.056 ekor menjadi 1.581 ekor pada tahun 2008,

dengan peningkatan ini menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten

Enrekang sudah melihat prospek pengembangan sapi perah yang dapat

meningkatkan pendapatan dan pengembangan sapi perah di Kabupaten

Enrekang mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah, propinsi dan

pusat. Pemasaran dangke sendiri untuk sekarang ini mengalami

peningkatan, hal ini dibuktikan dengan dangke yang diproduksi tidak

dapat menutupi permintaan. Dangke ini dipasarkan di kabupaten Enrekang

sendiri dan di luar kabupaten enrekang, dan dijadikan oleh-oleh. Strategi yang

diperoleh yaitu meningkatkan populasi sapi perah (1,785), pemperdayaan

kredit usaha (0,865) dan optimalisasi lahan (0,38).

2.5 Kerangka Pemikiran

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

30

Industri kecil di Indonesia merupakan salah satu sektor yang potensial

untuk meningkatkan ekonomi rakyat. Permasalahan yang dialami oleh para

pengusaha ternak cukup pelik dan hampir sebagian besar pengusaha

mengalaminya. Kendala yang dialami peternakan ayam salah satunya adalah

pencegahan terhadap penyakit. Disamping itu harga pakan, bahan bakar, bibit

dan listrik yang mengalami kenaikan menambah permasalahan para peternak

ayam semakin rumit.

Selama ini usaha tenak ayam di Kecamatan Mrebet dikelola dengan

sistem kemitraan. Pola kemitraan yang digunakan oleh sebagian besar

masyarakat Kecamatan Mrebet adalah pola keterkaitan langsung dimana

Bapak Angkat (pengusaha besar) sebagai inti sedang petani kecil sebagai

plasma. Meskipun ada juga yang menggunakan sistem pola dagang dimana

bapak angkat bertindak sebagai pemasar produk yang dihasilkan oleh mitra

usahanya. Pelaksanaan kemitraan memperkecil resiko karena kedua belah

pihak masing-masing menanggung resiko yang berbeda. Namun demikian

melihat perkembangan perekonomian peternak ayam yang ada saat ini,

nampaknya pola kemitraan belum sepenuhnya mampu mengatasi

permasalahan yang dihadapi oleh para pengusaha ternak ayam di Kecamatan

Mrebet Kabupaten Purbalingga.

Kerangka pemikiran penelitian mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi perkembangan usaha peternakan ayam di Kecamatan Mrebet

Kabupaten Purbalingga sebagai berikut:

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

31

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Penelitian

LUAS KANDANG

(X1)

Perkembangan usaha

TENAGA KERJA

(X2)

MODAL

(X3)

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

32

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:130).

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek atau subjek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2002:57).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha ternak ayam di

Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga yang berjumlah 18 pengusaha.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,

2006:131). Untuk menentukan besarnya sampel menurut Arikunto (2006: 132)

apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya penelitian populasi. Jika subjeknya lebih besar dapat diambil

antara 10-15 % atau 20-25 %. Dalam penelitian ini digunakan sampel dari

semua populasi karena berdasarkan data jumlah populasi penelitian berjumlah

18 responden.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek penelitian

yaitu faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diselidiki.

Variabel dapat didefinisikan sebagai atribusi dari seseorang atau obyek yang

mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan

obyek yang lain (Sugiyono, 2002:20). Atau Variabel penelitian merupakan

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

33

obyek atau titik penelitian suatu penelitian. Variabel ini meliputi variabel

bebas dan variabel terikat. (Arikunto, 2006:116). Dalam penelitian ini ada 3

(tiga) variabel bebas dan 1 variabel terikat, yaitu:

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi (Arikunto, 2006:116).

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

a. Luas kandang (X1)

b. Tenaga kerja (X2)

c. Modal (X3)

2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi dalam penelitian ini adalah

perkembangan usaha ternak ayam dengan indikator jumlah poduksi.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang tepat sangat penting dalam penelitian, karena

data menentukan baik buruknya suatu penelitian. Pengumpulan data

merupakan usaha-usaha untuk memperoleh bahan-bahan keterangan serta

kenyataan yang benar-benar dapat dipertanggung jawabkan. Metode yang

digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

1. Kuesioner (Angket)

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan

dokumentasi. Kuesioner (angket) adalah cara pengumpulan data dengan

menggunakan daftar isian atau daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan

disusun sedemikian rupa sehingga calon responden hanya tinggal mengisi

atau menandai dengan mudah dan cepat (Sudjana,1992:8). Untuk

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

34

memperoleh metode kuesioner, digunakan instrumen kuesioner yang

merupakan suatu alat pengumpulan data berupa daftar pertanyaan.

Kuesioner kemudian diberikan atau disebarkan kepada responden dengan

harapan mereka memberikan respon atas daftar pertanyaan yang bersifat

tertutup untuk memperoleh data mengenai pengaruh luas kandang (X1),

tenaga kerja (X2) dan modal (X3) dan terhadap perkembangan usaha ternak

ayam di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

pilihan ganda dimana setiap item soal disediakan 4 (empat) jawaban

dengan skor masing-masing sebagai berikut:

1) Jawaban A dengan skor 4

2) Jawaban B dengan skor 3

3) Jawaban C dengan skor 2

4) Jawaban D dengan skor 1

Dipilihnya kuesioner tertutup dengan alasan untuk lebih

memudahkan responden dalam memberikan jawaban. Teknik

pengumpulan data dengan dokumentasi adalah pengambilan data yang

diperoleh melalui dokumen-dokumen (Usman, 1996:73).

2. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-

barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti

menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,

peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

35

(Arikunto, 2006:158). Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data

fisik dan profil obyek penelitian dan beberapa data yang penting untuk

dikumpulkan didalam menunjang penelitian ini.

3.4 Analisis Data

Analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah data

hasil penelitian untuk memperoleh suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini

analisis data yang digunakan sebagai berikut :

1. Regresi Linier Berganda

Teknik ini mengacu pada tujuan dan hipotesis penelitian. Model

analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas

dan variabel independen yaitu modal (X1), peran pemerintah (X2) dan

perkembangan usaha (Y). Selain itu juga untuk mengetahui sejauh mana

besarnya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.

Y = α + 1X1+ 2X2+ 3X3+ µi

Keterangan:

Y : Perkembangan usaha

α : Bilangan konstanta

X1 : Luas kandang

X2 : Tenaga kerja

X3 : Modal

1, 2, 3 : Koefisien masing-masing variabel

µ1 : Residu

(Alghifari, 1997 : 76)

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

36

2. Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui apakah suatu persamaan regresi yang dihasilkan

baik untuk mengestimasi nilai variable bebas diperlukan pembuktian

terhadap kebenaran hipotesis. Pembuktian hipotesis dilakukan dengan dua

cara pengujian, yaitu:

a. Uji Bersama-sama (Uji F)

Uji ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variabel

independen yang terdapat didalam model secara bersama- sama

(simultan) terhadap variabel dependent (Ghozali 2001: 44-45). Oleh

karena itu untuk membuktikan kebenaran hipotesis digunakan uji F

yaitu untuk mengetahui sejauh mana variabel-variabel bebas yang

digunakan mampu menjelaskan variabel terikat. Apabila F hitung > F

tabel maka Ho ditolak dan menerima Ha. Untuk menguji hipotesis ini

digunakan perhitungan dengan program komputansi SPSS for

Windows release 16.0 (Ghozali, 2001:44).

b. Uji Parsial (Uji t)

Untuk menguji pengaruh antara faktor-faktor variabel bebas

dengan variabel terikat secara tepisah atau tidak secara keseluruhan,

yaitu pengaruh faktor-faktor bebas terhadap faktor terikat (Sudjana

2003: 380). Apabila t hitung > t tabel maka kita menerima hipotesis

alternatif yang menyatakan bahwa suatu variable independent secara

individual mempengaruhi variable dependen. Untuk menguji hipotesis

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

37

ini digunakan perhitungan dengan program komputansi SPSS for

Windows release 16.00 (Ghozali, 2001:44).

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah yang digunakan untuk mengetahui apakah

model regresi berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam

penelitian ini memenuhi asumsi klasik atau tidak. Dalam asumsi

ekonometrika digunakan:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variable terikat dan variable bebas keduanya mempunyai

distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah

memiliki distribusi data normal atau mendekati normal ( Ghozali 2001

: 74). Cara untuk mengetahui normalitas adalah dengan melihat normal

probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari

distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus

diagonal dan plotting data akan dibandingkan dengan garis diagonal.

Jika distribusi data adalah normal maka garis yang menggambarkan

data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

b. Uji autokorelasi Durbin - Watson

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t1 (sebelumnya). Jika

terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

38

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurut sepanjang waktu

berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual

(kesalahan penggangu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi

lainnya. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi.

Dalam penelitian ini digunakan uji Durbin – Watson (DW) untuk

mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas( Ghozali, 2001 : 69). Kebanyakan data cross

section mengandung situasi Heteroskedastisitas karena data ini

menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang,

besar). Sedangkan dasar dari pengambilan keputusan dengan melihat

grafik scatterplot pada tabel SPSS dengan program komputasi SPSS

for Windows release 16,0, dengan dasar analisis:

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

39

(1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas.

(2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan

di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2001:69).

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga

Kecamatan Mrebet merupakan salah satu dari 18 kecamatan

yang ada di Kabupaten Purbalingga Propinsi Jawa Tengah. Luas

wilayah Kabupaten Purbalingga adalah 77.764 Ha yang berdasarkan

bentang alamnya terbagi menjadi 2 daerah yakni daerah utara yang

cenderung merupakan daerah berbukit dan daerah selatan dengan

kecenderungan merupakan daerah dataran rendah.

Kecamatan Mrebet memiliki batas wilayah sebelah selatan

berbatasan dengan Kecamatan Bojongsari, sebelah utara berbatasan

dengan Kecamatan Bobotsari, sebelah timur berbatasan dengan

Kecamatan Karanganyar dan sebelah barat berbatasan dengan

Kecamatan Karangreja. Kecamatan Mrebet memiliki luas wilayah

sebesar 4.788 Ha atau 6,16 % wilayah Kabupaten Purbalingga.

Berdasarkan peta Topografi wilayah Mrebet secara astronomis

berada pada 109° 14’ 35,5’’ BT - 109° 20’ 11’’ BTdan 7° 13' 45" LS -

7° 16' 13, 54" LS.

Berdasarkan data statistik tahun 2011 Kecamatan Mrebet

memiliki jumlah penduduk 65.387 jiwa dengan laki-laki berjumlah

32.444 jiwa dan perempuan 32.943 jiwa.

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

41

Gambar 4.1

Komposisi penduduk laki-laki dan perempuan

Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga

Pendidikan merupakan sesuatu yang amat penting bagi setiap

orang, kesempatan memperoleh pendidikan adalah hak bagi setiap

warga negara Indonesia. Oleh karena itu ketersediaan sarana dan

prasarana pendidikan di setiap Kecamatan menjadi sangat penting.

Disamping itu pendidikan juga sangat beperan dalam menunjang

pembangunan nasional termasuk dalam hal ini adalah pembangunan

sektor ekonomi.

Tabel 4.1 Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di

Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga

No Pendidikan Jumlah %

1 Perguruan Tinggi 965 2,66%

2 SLTA 4.805 13,26%

3 SLTP 7.089 19,56%

4 SD 23.379 64,52%

Jumlah 36.238 100%

Sumber : Kecamatan Mrebet Dalam Angka 2011

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

42

4.1.2 Deskripsi Variabel Penelitian

1. Luas Kandang

Kandang merupakan salah satu sarana yang penting di

dalam usaha peternakan, dengan tersedianya kandang yang

representatif maka dapat mempermudah peternak didalam

mengelola usahanya. Kondisi kandang yang baik dan memenuhi

persyaratan teknis, kesehatan serta aspek ekonomi merupakan

modal awal keberhasilan dalam berusaha. Deskripsi mengenai luas

kandang usaha peternak ayam di Kecamatan Mrebet Kabupaten

Purbalingga sebagai berikut:

Tabel 4.2

Deskripsi Luas Kandang Ayam di Kecamatan Mrebet Kabupaten

Purbalingga

No Hasil

1 N 54

2 Mean 699,13

3 Median 635,00

4 Mode 650,00

5 Minimum 250,00

6 Maximum 3.948,00

Sumber : data primer, diolah 2013

Berdasarkan data yang diperoleh diketahu N (data

terproses) sebanyak 54 dengan rata-rata luas kandang yang

dimiliki pengusaha ternak ayam sebesar 699,13m2 dengan median

(nilai tengah) 635,00 m2 dan modus sebesar 650m

2. Luas kandang

terendah (terkecil) seluas 250m2 dan yang paling luas 3.948m

2.

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

43

Untuk lebih jelasnya mengenai data luas kandang pengusaha

ternak ayam di Kecamatan Mrebet dapat dilihat pada grafik

berikut:

Gambar 4.2

Deskripsi Luas Kandang (m2) Usaha ternak Ayam di Kecamatan Mrebet

Kabupaten Purbalingga

2. Tenaga Kerja

Usaha peternakan bukanlan usaha padat karya seperti

industri garment, rokok atau industri mebel yang menyerap

banyak tenaga kerja. Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam usaha

peternakan biasanya hanya pada saat pembibitan, pemeliharaan

dan pemanenan.

Deskripsi mengenai tenaga kerja dalam usaha peternak

ayam di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga sebagai

berikut:

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

44

Tabel 4.3

Deskripsi Tenaga Kerja pada Usaha Ternak Ayam di Kecamatan

Mrebet Kabupaten Purbalingga

No Hasil

1 N 54

2 Mean 11,20

3 Median 11,00

4 Mode 12,00

5 Minimum 5,00

6 Maximum 48,00

Sumber : data primer, diolah 2013

Berdasarkan data yang diperoleh diketahu N (data

terproses) sebanyak 54 dengan rata-rata membutuhkan tenaga

kerja sebanyak 11,20 dengan median (nilai tengah) 11,00 dan

modus sebesar 12,00. Jumlah tenaga kerja terendah (terkecil)

sebanyak 5 dan terbesar 48 tenaga kerja. Untuk lebih jelasnya

mengenai data tenaga kerja yang dibutuhkan pengusaha ternak

ayam di Kecamatan Mrebet dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 4.3 Deskripsi Tenaga Kerja (Jiwa) pada Usaha Ternak Ayam

di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

45

3. Modal

Modal merupakan salah satu faktor yang sering disebut

memiliki peran utama dalam perkembangan sebuah usaha. Dengan

modal yang besar diharapkan usaha dapat berkembang lebih cepat

dan besar pula. Kondisi kesulitan mengenai masalah permodalan

sudah menjadi permasalahan “turun temurun” dalam usaha kecil.

Deskripsi mengenai modal usaha peternak ayam di Kecamatan

Mrebet Kabupaten Purbalingga sebagai berikut:

Tabel 4.4

Deskripsi Modal Usaha Ternak Ayam di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga

No Hasil

1 N 54

2 Mean 116.678.880

3 Median 103.557.625

4 Mode 45.130.500

5 Minimum 45.130.500

6 Maximum 729.450.000

Sumber : data primer, diolah 2013

Berdasarkan data yang diperoleh diketahu N (data

terproses) sebanyak 54 dengan rata-rata modal usaha pengusaha

ternak ayam sebesar Rp. 116.678.880 dengan median (nilai

tengah) Rp. 103.557.625 dan modus sebesar RP. 45.130.500.

Modal terendah (terkecil) seluas Rp. 45.130.500 dan yang paling

besar Rp. 729.450.000. Untuk lebih jelasnya mengenai data modal

usaha ternak ayam di Kecamatan Mrebet dapat dilihat pada grafik

berikut:

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

46

Gambar 4.4 Deskripsi Modal Usaha (Rupiah) Ternak Ayam

di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga

4. Hasil Usaha

Pada dasarnya banyak sekali faktor yang mempengaruhi

perkembangan sebuah usaha khususnya dalam bidang peternakan.

Faktor tersebut bisa berasal dari internal peternak maupun dari

eksternal. Pada penelitian ini faktor-faktor tersebut dibatasi pada

faktor luas kandang, tenaga kerja dan modal saja. adapun deskripsi

mengenai Hasil Usaha peternak ayam di Kecamatan Mrebet

Kabupaten Purbalingga sebagai berikut:

Tabel 4.5

Deskripsi Hasil Usaha Ternak Ayam di Kecamatan Mrebet

Kabupaten Purbalingga

No Hasil

1 N 54

2 Mean 142.905.932

3 Median 123.107.460

4 Mode 622.554.080

5 Minimum 48.636.000

6 Maximum 1.089.816.000

Sumber : data primer, diolah 2013

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

47

Berdasarkan data yang diperoleh diketahu N (data

terproses) sebanyak 54 dengan rata-rata hasil usaha ayam pada

pengusaha ternak ayam sebesar Rp. 142.905.932 dengan median

(nilai tengah) RP. 123.107.460 dan modus sebesar

Rp.622.554.080. Hasil usaha terendah (terkecil) sebesar

Rp.48.636.000 dan tetringgi sebesar Rp.1.089.816.000. Untuk

lebih jelasnya mengenai data Hasil Usaha ternak ayam di

Kecamatan Mrebet dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 4.5

Deskripsi Hasil Usaha (Rupiah) Ternak Ayam di Kecamatan Mrebet Kabupaten

Purbalingga

4.1.3 Uji Asumsi Klasik

1. Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah

populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam

penelitian ini dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

48

diagonal dari grafik normal P-P Plot. Untuk lebih jelasnya hasil uji

normalitas masing-masing variabel yaitu:

Gambar 4.6

Uji Normalitas

Berdasarkan analisis kurva dapat dilihat bahwa data

menyebar di sekitar diagram dan mengikuti model regresi

sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diolah merupakan

data yang berdistribusi normal sehingga uji normalitas terpenuhi.

2. Autokorelasi

Uji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam

regresi dimana variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya

sendiri. Maksud korelasi dengan diri sendiri adalah bahwa nilai

dari variabel dependen tidak berhubungan dengan nilai variabel itu

sendiri, baik nilai variabel sebelumnya atau nilai periode

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

49

sesudahnya. Uji autokorelasi Durbin-Watson (DW test) digunakan

untuk menguji ada tidaknya outokorelasi dalam model regresi.

Berdasarkan hasil analisis data diketahui nilai Durbin – Watson

2,007 artinya tidak ada autokorelasi, jika di korelasikan dengan

tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6

Tabel Autokorelasi

DW Kesimpulan

<1,08 Ada autokorelasi

1,08 s.d 1,66 Tanpa kesimpulan

1,66 s.d 2,34 Tidak ada autokorelasi

2,34 s.d 2,92 Tanpa kesimpulan

>2,92 Ada autokorelasi

Sumber : Algifari (2000:89)

3. Heterokesdasitas

Pengujian ini digunakan untuk melihat apakah variabel

pengganggu mempunyai varian yang sama atau tidak.

Heteroskedastisitas mempunyai suatu keadaan bahwa varian dari

residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda.

Salah satu metode yang digunakan untuk menguji ada tidaknya

Heterokedastisitas akan mengakibatkan penaksiran koefisien-

koefisien regresi menjadi tidak efisien. Hasil penaksiran akan

menjadi kurang dari semestinya. Heterokedastisitas bertentangan

dengan salah satu asumsi dasar regresi linear, yaitu bahwa variasi

residual sama untuk semua pengamatan atau disebut

homokedastisitas.

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

50

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

yaitu dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel

terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.

Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot

antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah

diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y

sesuungguhnya) yang telah di-studentized. Dalam penelitian ini

diperoleh grafik plot sebagai berikut:

Gambar 4.7

Uji Heterokesdasitas

Gambar diatas menunjukkan bahwa tidak terdapat pola

tetentu serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol

pada sumby Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa data bebas dari

heterokesdasitas.

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

51

4.1.4 Persamaan Regresi

Berdasarkan perhitungan analisis regresi linier yang dilakukan

melalui analisa statistik dengan mengunakan program SPSS maka

diperoleh hasil sebagai berikut:

Table 4.7

Persamaan Regresi

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui persamaan regresi linier sebagai

berikut :

Log Y = 0,491 + 0.246X1 - 0.065X2 + 0.870X3

Persamaan regresi linier tersebut berarti bahwa nilai positif

pada konstanta sebesar 0,491 menyatakan bahwa luas kandang, tenaga

kerja dan modal berpengaruh secara positif terhadap Hasil Usaha.

Koefisien regresi variabel luas kandang (b1) menyatakan bahwa setiap

peningkatan luas kandang maka akan menyebabkan meningkatkan

Hasil Usaha. Koefisien regresi variabel tenaga kerja (b2) menyatakan

bahwa setiap peningkatan jumlah tenaga kerja maka menyebabkan

menurunya Hasil Usaha. Koefisien regresi modal (b3) menyatakan

bahwa setiap peningkatan modal maka menyebabkan peningkatan

Hasil Usaha.

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

52

4.1.5 Uji Hipotesis

1. Parsial

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh luas kandang,

tenaga kerja dan modal terhadap Hasil Usaha ternak ayam di

Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga secara parsial maka

dilakukan uji t.

Table 4.8

Hasil Uji Parsial

a) Luas kandang terhadap Hasil Usaha

Hasil pengujian dengan menggunakan program SPSS diketahui

nilai signifikansi untuk variabel luas kandang sebesar 0,000

dengan thitung sebesar 6,170. Pada n = 54 dengan taraf

signifikansi 5% diperoleh nilai ttabel sebesar 1,676. Karena nilai

thitung>ttabel (6,170 > 1,676) maka dapat disimpulkan ada

pengaruh positif dan signifikan antara luas kandang terhadap

Hasil Usaha ternak ayam di Kecamatan Mrebet Kabupaten

Purbalingga secara parsial, atau Ha diterima.

b) Tenaga kerja terhadap Hasil Usaha

Hasil pengujian dengan menggunakan program SPSS diketahui

nilai signifikansi untuk variabel tenaga kerja sebesar 0,015

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

53

dengan thitung sebesar -2,521. Pada n = 54 dengan taraf

signifikansi 5% diperoleh nilai ttabel sebesar 1,676. Karena nilai

thitung<ttabel (-2,521 < - 1,676) maka dapat disimpulkan ada

pengaruh negatif dan signifikan antara tenaga kerja terhadap

Hasil Usaha ternak ayam di Kecamatan Mrebet Kabupaten

Purbalingga secara parsial, atau Ha ditolak.

c) Modal terhadap Hasil Usaha

Hasil pengujian dengan menggunakan program SPSS diketahui

nilai signifikansi untuk variabel modal sebesar 0,000 dengan

thitung sebesar 20,980. Pada n = 54 dengan taraf signifikansi 5%

diperoleh nilai ttabel sebesar 1,676. Karena nilai thitung>ttabel

(20,980 > 1,676) maka dapat disimpulkan ada pengaruh positif

dan signifikan antara modal terhadap Hasil Usaha ternak ayam

di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga secara parsial,

atau Ha diterima.

2. Simultan

Untuk mengetahui pengaruh antara luas kandang, tenaga

kerja dan modal terhadap Hasil Usaha ternak ayam di Kecamatan

Mrebet Kabupaten Purbalingga secara simultan dilakukan uji F.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program

SPSS diketahui nilai siginikansi secara simultan sebesar 0,000

dengan Fhitung sebesar 1551,619. Pada df pembilang 3 dan df

penyebut 50 diperoleh Ftabel sebesar 2,790. Karena nilai

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

54

Fhitung>Ftabel (1551,619 > 2,790) maka disimpulkan ada pengaruh

antara luas kandang, tenaga kerja dan modal terhadap Hasil Usaha

ternak ayam di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga secara

simultan, atau Ha diterima. Hasil perhitungan dengan

menggunakan program SPSS dapat dilihat pada tabel berikut:

Table 4.9

Hasil Uji Simultan

ANOVAb

2,757 3 ,919 1551,619 ,000a

,030 50 ,001

2,787 53

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Modal, Tenaga kerja, Luas kandanga.

Dependent Variable: Perkembangan usahab.

4.1.6 Koefisien Determinasi

Nilai R2 yang semakin mendekati 1, berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi variabel independen. Koefisien determinasi

yang digunakan adalah nilai Adjusted R Square karena lebih dapat

dipercaya dalam mengevaluasi model regresi. Nilai Adjusted R Square

dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan

kedalam model.

Table 4.10

Koefisien Determinasi

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

55

Berdasakan tabel koefisien determinasi (R2) menunjukkan

besarnya adjusted R2 adalah 0,989 hal ini berarti 98,90% variasi Hasil

Usaha (Y) dapat dijelaskan oleh variasi dari seluruh variabel

independen; yaitu luas kandang (X1), tenaga kerja (X2) dan modal

(X3). Sedangkan sisanya sebesar 1,10% (100% - 98,90%) dijelaskan

oleh sebab-sebab lain diluar model.

4.2 Pembahasan

1. Pengaruh luas kandang terhadap Hasil Usaha

Salah satu hambatan yang paling besar dalam usaha peternakan

yang berskala industri atau berskala besar adalah penyedian kandang.

Dalam penyedian kandang untuk ternak akan selalu berkaitan dengan

masalah tempat. Dimana kandang akan dibangun tentunya juga

memerlukan areal yang lebih luas. Hal ini tidaklah mengherankan, jika

sering dijumpai lokasi atau tempat bangunan kandang terletak jauh dari

keramaian kota dan mencari areal lahan yang luas dan harganya relatif

murah. Dengan harapan agar dalam usaha peternakan tersebut dapat

mendatangkan keuntungan yang maksimal.

Hasil penelitian menunjukan luas kandang berpengaruh terhadap

Hasil Usaha ternak ayam di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga.

Hal ini berarti bahwa semakin luas kandang yang dimiliki oleh para

pengusaha ternak maka Hasil Usaha mereka akan mengalami peningkatan.

Secara logis hal ini dapat dipahami bahwa dengan keberadaan

kandang yang luas, para peternak dapat menambah jumlah produksi pada

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

56

ternak ayam mereka. Disamping itu kandang yang sempit cenderung akan

membuat ayam mudah stres dan apabila terkena penyakit tentu saja akan

cepat sekali menular pada ayam yang lain. Kandang yang luas juga

memudahkan para pekerja dalam menjaga kebersihan kandang

dibandingkan kandang yang terlalu sempit.

Bagi peternak dengan sistem intensif, kandang merupakan salah

satu penentu keberhasilan beternak. Kesalahan dalam konstruksi kandang

dapat berakibat fatal yang berujung pada kerugian bagi peternak. Oleh

sebab itu, tidak jarang peternak yang rela menghabiskan uang jutaan

rupiah hanya untuk men-design kandangnya.

Pentingnya kandang bagi ternak dan peternak diantaranya memberi

rasa aman dan nyaman bagi ternak yang tinggal didalamnya, terutama

untuk menghindarkan dari lingkungan yang merugikan misalnya hujan,

teriknya sinar matahari, angin yang kencang, gangguan binatang buas,

pencurian dan lain sebagainya.

Kandang yang representatif juga memberi kenyamanan bagi ternak

yang berada di dalamnya dan memberikan kehangatan diwaktu malam

hari, memudahkan peternak dalam melakukan kegiatan pengawasan atau

pengontrolan apabila ada ternak yang sakit, lebih efisiensi dalam

memanfaatkan tenaga kerja, kesehatan dan keberadaan peternak tetap

terjamin, serta memudahkan pekerja untuk mengumpulkan kotoran atau

limbah dari sisa proses produksi, sehingga tidak berceceran dimana-mana.

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

57

2. Pengaruh tenaga kerja terhadap Hasil Usaha

Tenaga kerja merupakan salah satu dari faktor–faktor produksi

yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Dalam kegiatan

produksi tenaga kerja merupakan input yang penting selain modal dan

faktor lainnya. Namun demikian, ssaha ternak ayam pada dasarnya

merupakan usaha padat modal bukan usaha pada karya sehingga

penggunaan tenaga kerja dalam usaha peternakan ayam harus diperhatian

agar tidak terjadi in-efisiensi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa tenaga kerja tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap Hasil Usaha ternak ayam di Kecamatan Mrebet

Kabupaten Purbalingga. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan tenaga

kerja dibeberapa lokasi usaha peternakan ayam tidak berdampak pada

peningkatan usaha yang dimilikinya.

Sebagai ilustrasi untuk pengusaha yang memiliki omset penjualan

dalam satu kali panen sebesar 1 milyar menggunakan 15 tenaga kerja

untuk semua tahap mulai pembibitan, pemeliharaan sampai dengan

pemanenan. Sedangkan pengusaha dengan omset 100 juta menggunakan

12 tenaga kerja untuk kelangsungan usahanya. Ilustrasi tersebut

menunjukan bahwa para pengusaha relatif kurang efesien dalam

memanfaatkan tenaga kerja untuk usaha mereka.

In-efisiensi pemanfaatan tenaga kerja tentu saja hanya akan

menambah biaya yang harus dikeluarkan oleh para peternak ayam.

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

58

Meskipun relatif lebih kecil dibandingkan dengan biaya produksi lainnya

seperti pakan, kandang, vaksin dan sebagainya, efesiensi dalam

menggunakan tenaga kerja akan dapat menambah keuntungan yang

diperoleh karena biaya yang harus dikeluarkan menjadi relatif berkurang.

3. Pengaruh modal terhadap Hasil Usaha

Usaha peternakan ayam merupakan salah satu jenis usaha pada

modal sehingga para pengusaha diharapkan memiliki modal yang

memadai agar dapat bertahan terhadap fluktuasi harga pakan dan harga

produksi lainnya. Masalah modal dalam perusahaan merupakan masalah

yang tidak akan pernah berakhir karena bahwa masalah modal itu

mengandung begitu banyak dan berbagai macam aspek.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui modal berpengaruh secara

signifikan terhadap Hasil Usaha peternakan ayam di Kecamatan Mrebet

Kabupaten Purbalingga. Masalah keuangan merupakan masalah sensitif

dan memiliki peran sentral dalam setiap aktivitas. Hal ini menunjukkan

peranan modal menjadi sangat penting, sehingga menuntut seorang

wirausaha untuk dapat mencari dana sesuai dengan yang dibutuhkan dari

berbagai alternatif sumber, serta dapat mengalokasikannya secara efektif

dan efisien. Dua masalah ini (mencari dan mengalokasikan dana) sama–

sama menuntut kecermatan, karena salah dalam membuat keputusan

keuangan akan berdampak panjang terhadap daya hidup usaha/perusahaan.

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

59

Penggunaan modal usaha harus dikelola seefektif agar keuntungan

dapat ditingkatkan. Pengelolaan modal secara tepat akan meningkatkan

Hasil Usaha ternak ayam di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga.

Manajemen atau pengelolaan modal merupakan hal yang sangat penting

agar kelangsungan usaha sebuah usaha dapat dipertahankan (Hanafi, 2005:

125). Kesalahan atau kekeliruan dalam pengelolaan modal akan

menyebabkan buruknya kondisi keuangan usaha sehingga aktivitas usaha

dapat terhambat atau terhenti sama sekali.

Saat ini pemerintah telah memberikan perhatian yang cukup serius

terutama mengenai masalah permodalan bagi pengusaha kecil dan

menengah. Berbagai macam jenis bantuan disalurkan pemerintah baik

melalui lembaga keuangan seperti bank maupun melalui koperasi-koperasi

unit desa.

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

60

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil beberapa

kesimpulan yaitu:

1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara luas kandang terhadap

perkembangan usaha ternak ayam di Kecamatan Mrebet Kabupaten

Purbalingga.

2. Tidak terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara tenaga kerja

terhadap perkembangan usaha ternak ayam di Kecamatan Mrebet

Kabupaten Purbalingga.

3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara modal terhadap

perkembangan usaha ternak ayam di Kecamatan Mrebet Kabupaten

Purbalingga.

4. Terdapat pengaruh yang signifikan antara luas kandang, tenaga kerja dan

modal terhadap perkembangan usaha ternak ayam di Kecamatan Mrebet

Kabupaten Purbalingga secara simultan.

5. Besarnya pengaruh luas kandang, tenaga kerja dan modal terhadap

perkembangan usaha peternak ayam di Kecamatan Mrebet Kabupaten

Purbalingga sebesar 98,90% dan selebihnya dipengaruhi oleh variabel lain

diluar model.

5.2 Saran

Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan terkait dengan hasil

penelitian dan pembahasan diantaranya:

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

61

1. Usaha peternakan merupakan usaha padat modal bukan usaha padat karya,

oleh sebab itu pengusaha ternak ayam hendaknya memperhatikan

penggunaan tenaga kerja dalam usaha mereka agar tidak terjadi in-efisiensi

dalam usahanya. Dengan adanya efisiensi tenaga kerja diharapkan dapat

dicapainya cara kerja yang hemat, tidak terjadi pemborosan, dan

meningkatkan keuntungan para peternak ayam.

2. Kontribusi pemerintah diharapkan dapat lebih meningkat dalam rangka

membantu peternak ayam di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga

khususnya dalam mengantisipasi wabah penyakit flu burung yang akhir-

akhir ini sangat menghambat dan merugikan para pengusaha ternak ayam.

Disamping itu, pemerintah hendaknya melakukan pengawasan terhadap

harga jual ayam yang berfluktuasi baik karena isu penyakit maupun

disebabkan faktor lain yang dapat merugikan peternak ayam di dalam

negeri.

3. Untuk peneliti yang akan datang diharapkan hasil penelitian ini dapat

dijadikan acuan penelitian sejenis. Penelitian mendatang juga diharapkan

dapat mengembangkan kajian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

perkembangan usaha peternak ayam baik faktor internal maupun faktor

eksternal.

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

62

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad. 1987. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi, Bandung:

Angkasa

Anaroga, 2001. Manajemen Bisnis. Jakarta : Rineka Cipta

Assauri, 1993. Manajemen Pemasaran Global. Jakarta: Raja Gratindo Persada

Arikunto Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : Rineka Cipta.

Bambang Riyanto, 1984. Dasar dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta :

BPFE.

Chourmain, dkk, 1994. Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta. Dirjen Dikti

Dominic Salvatore, 2005. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global.

Jakarta: Salemba Empat

Endang Sri Winarni. 2006. Strategi Pengembangan Usaha Kecil Melalui

Peningkatan Aksesibilitas. Infokop Nomor 29 Tahun XXII 2006

Ghozali Imam, 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang :

Badan Penerbit UNDIP

Harjanti, ddk. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Usaha Ternak

Sapi Perah Rakyat di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Seminar

Nasional Kebangkitan Peternakan – Semarang, 20 Mei 2009

Husein, Umar, 2000. Metodologi Penelitian, Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta :

PT. Gramedia Pustaka Utama

Indriyo Gitusudarmo, Basri. 1992. Manajemen Keuangan, Edisi ke-2.

Yogyakarta: BPFE.

Kamarudin Ahmad. 1997. Dasar-dasar Manajemen Modal Kerja. Jakarta: Rineka

Cipta

Komarudin, 1991. Pengantar Untuk Memahami Pembangunan. Bandung: Angkasa

Kuncoro Mundrajat dan Abimanyu Anggito, 1995. Struktur dan Kinerja Industri

Indonesia dalam Era Deregulasi dan Globalisasi, KELOLA, No. 10/IV

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

63

Kuncoro, Mudrajad, 1996, Ekonomi Pembangunan : Teori, Masalah dan

Kebijakan, Edisi Ketiga, Yogyakarta : UPP AMP YKPN

Mukson, S. Marzuki, P.I. Sari dan H. Setiyawan. 2008. Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Potensi Pengembangan Ternak Sapi Potong Rakyat di

Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

J.Indon.Trop.Anim.Agric. 33

Munawir. 1995. Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta : Liberty

Sadono Sukirno, 1996. Pengantar Teori Mikroekonomi, Edisi Kedua Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada

Sjifudian Hetifah , et al. 1995. Strategi dan Agenda Pengembangan Usaha Kecil.

Bandung : Akatiga

Sugiyono, 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabet

Soekartawi. 1994. Teori Ekonomi Produksi . Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada

Sudjana, 2003. Statistik. Bandung. Tarsito

Syafri Sofyan Harahap, 2004. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Jakarta :

PT Raja Grafindo Persada

Sriyadi. 1991. Pengantar Ilmu ekonomi Perusahaan Modern. Semarang: IKIP

Press

Sutrisno Hadi. 2001. Metodologi Research untuk Penulisan Paper, Skripsi, Thesis

dan Disertasi, Jilid Tiga. Yogyakarta : Penerbit Andi

Usman, Husaini, dkk, 1996. Metode Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara

http://www.suaramerdeka. com/harian/0503/26/ban10.htm

http://www.mail-archive.com

http://www. litbang.depkes.go.id/maskes/072005/flu_burung.pdf

http://kompas.com/kompas-cetak/0708/03/jateng/57543.htm

http://www.tempointeraktif.com

www.deperindag.go.id

http://www.setneg.go.id

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

64

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

65

ANGKET PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN USAHA PETERNAK AYAM DI

KECAMATAN MREBET KABUPATEN PURBALINGGA

No. Urut : .............................. Tanggal :

..............................

Desa : ..............................

1. IDENTITAS RESPONDEN

Isilah data pribadi Bapak/Ibu/Saudara/Saudari dibawah ini:

1. Nama : ...............................................................

2. Umur : ..................................................... tahun

3. Alamat :

.........................................................................................................

.........................................................................................................

..........................................................................................................

4. Jumlah Anggota Keluarga : ..................................................... orang

5. Pendidikan Terakhir : (1) Perguruan tinggi

(2) SMA

(3) SMP

(4) SD

(5) Tidak sekolah

6. Lama Menjadi Peternak : (1) > 10 th

(2) 5 s/d 10 th

(3) < 5 th

2. DAFTAR PERTANYAAN

a. Luas Kandang (X1)

1. Apa status lahan kandang yang anda gunakan?

.........................................................................................................................

.......................

Lampiran 1

Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

66

2. Berapakah luas kandang peternakan ayam Bapak/ibu/Saudara saat ini?

.........................................................................................................................

.......................

b. Tenaga Kerja (X2)

Jumlah tenaga kerja yang digunakan dan alokasi waktu yang digunakan

No Tahap Jumlah tenaga kerja yang

digunakan

1 Pembibitan pada satu kali masa panen .................. orang

2 Pemeliharaan pada satu kali panen .................. orang

3 Pemanenan pada satu kali masa panen .................. orang

Jumlah total tenaga kerja yang dipakai .................. orang

a. Modal (X3)

No Tahap Biaya yang dikeluarkan

1 Tenaga kerja pada satu kali masa panen

Rp ...............

2 Pembibitan pada satu kali masa panen Rp ...............

3 Pakan pada satu kali panen Rp ...............

4 Obat-obatan (vaksin) pada satu kali

masa panen Rp ...............

5 Pemeliharaan kandang pada satu kali

panen Rp ...............

6 Pemanenan pada satu kali masa panen Rp ...............

Jumlah biaya keseluruhan Rp ...............

b. Perkembangan Usaha (Variabel Y)

Berapa hasil pertanian Bapak/Ibu/Saudara pada satu kali musim panen?

Indikator Jumlah produksi Harga produksi Pendapatan / Penerimaan

Jumlah produksi ..................... Kw Rp..................... Rp....................

Page 80: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

67

DATA HASIL PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL USAHA PETERNAK AYAM

DI KECAMATAN MREBET KABUPATEN PURBALINGGA

No Kode Resp

Luas Kandang

Tenaga kerja Modal

Pembibitan Pemanenan TK Bibit Pakan Obat (vaksin) Kandang Panen Merang & pemanas Listrik

1 R-01 1316 5 11 16 5.000.000 50.000.000 162.000.000 4.500.000 4.500.000 500.000 13.500.000 2.700.000 242.700.000

2 R-02 328 1 5 6 1.600.000 8.750.000 53.000.000 1.375.000 150.000 450.000 2.800.000 700.000 68.825.000

3 R-03 658 2 9 11 3.200.000 17.500.000 106.000.000 2.750.000 300.000 900.000 7.250.000 1.400.000 139.300.000

4 R-04 1200 4 8 12 3.500.000 10.000.000 36.000.000 1.000.000 1.000.000 500.000 2.650.000 530.000 55.180.000

5 R-05 1260 5 11 16 5.500.000 50.000.000 158.000.000 4.800.000 4.100.000 500.000 13.250.000 2.200.000 238.350.000

6 R-06 3948 15 33 48 15.000.000 150.000.000 486.000.000 13.500.000 13.500.000 1.500.000 41.450.000 8.500.000 729.450.000

7 R-07 950 4 8 12 3.650.000 25.000.000 110.000.000 3.125.000 550.000 800.000 8.400.000 1.600.000 153.125.000

8 R-08 850 4 6 10 3.200.000 20.000.000 85.000.000 2.500.000 400.000 500.000 650.000 150.000 112.400.000

9 R-09 380 3 3 6 1.800.000 10.000.000 41.000.000 1.250.000 200.000 750.000 3.250.000 650.000 58.900.000

10 R-10 1200 5 8 13 3.900.000 35.000.000 137.000.000 4.375.000 500.000 700.000 10.500.000 2.200.000 194.175.000

11 R-11 640 2 9 11 3.300.000 17.000.000 62.500.000 2.125.000 150.000 500.000 4.800.000 960.000 91.335.000

12 R-12 815 3 9 12 3.600.000 21.000.000 84.000.000 2.625.000 250.000 450.000 6.400.000 1.200.000 119.525.000

13 R-13 730 3 4 7 2.100.000 22.500.000 94.750.000 2.812.500 200.000 600.000 7.100.000 1.400.000 131.462.500

14 R-14 853 4 8 12 3.500.000 26.800.000 107.000.000 3.350.000 200.000 550.000 8.200.000 1.550.000 151.150.000

15 R-15 700 4 5 9 2.700.000 17.500.000 79.000.000 2.187.500 150.000 400.000 6.000.000 12.000.000 119.937.500

16 R-16 910 5 10 15 4.500.000 29.000.000 116.000.000 3.625.000 500.000 800.000 8.800.000 1.750.000 164.975.000

17 R-17 450 2 5 7 2.200.000 13.750.000 52.000.000 1.718.750 200.000 450.000 4.000.000 800.000 75.118.750

18 R-18 535 2 3 5 1.500.000 16.800.000 67.200.000 2.100.000 200.000 300.000 5.100.000 1.000.000 94.200.000

19 R-19 590 4 4 8 2.496.000 16.874.000 67.496.000 2.109.250 200.000 312.000 4.800.000 1.445.500 95.732.750

20 R-20 550 2 5 7 2.180.000 15.730.000 62.920.000 1.966.250 250.000 390.000 6.400.000 1.347.500 91.183.750

21 R-21 505 2 4 6 1.870.000 14.443.000 57.772.000 1.805.375 200.000 312.000 7.100.000 1.237.250 84.739.625

22 R-22 465 4 3 7 2.200.000 13.299.000 53.196.000 1.662.375 200.000 234.000 8.200.000 1.139.250 80.130.625

23 R-23 421 4 6 10 3.100.000 12.040.600 48.162.400 1.505.075 150.000 468.000 6.000.000 1.031.450 72.457.525

24 R-24 380 2 3 5 1.560.000 10.868.000 43.472.000 1.358.500 500.000 234.000 8.800.000 931.000 67.723.500

Lampiran 2

Page 81: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

68

25 R-25 340 4 8 12 3.700.000 9.724.000 38.896.000 1.215.500 200.000 624.000 4.000.000 833.000 59.192.500

26 R-26 690 4 6 10 3.120.000 19.734.000 78.936.000 2.466.750 500.000 468.000 5.100.000 1.690.500 112.015.250

27 R-27 650 3 3 6 1.870.000 18.590.000 74.360.000 2.323.750 400.000 234.000 4.800.000 1.592.500 104.170.250

28 R-28 628 5 8 13 4.050.000 17.960.800 71.843.200 2.245.100 550.000 624.000 6.400.000 1.538.600 105.211.700

29 R-29 720 6 9 15 4.680.000 20.592.000 82.368.000 2.574.000 600.000 702.000 7.100.000 1.764.000 120.380.000

30 R-30 300 3 4 7 2.184.000 8.580.000 34.320.000 1.072.500 200.000 312.000 8.200.000 735.000 55.603.500

31 R-31 821 6 4 10 3.120.000 23.480.600 93.922.400 2.935.075 600.000 312.000 6.000.000 2.011.450 132.381.525

32 R-32 630 4 8 12 3.744.000 18.018.000 72.072.000 2.252.250 400.000 624.000 8.800.000 1.543.500 107.453.750

33 R-33 650 4 5 9 2.808.000 18.590.000 74.360.000 2.323.750 350.000 390.000 4.000.000 1.592.500 104.414.250

34 R-34 650 5 6 11 3.432.000 18.590.000 74.360.000 2.323.750 450.000 468.000 5.100.000 1.592.500 106.316.250

35 R-35 630 4 5 9 2.808.000 18.018.000 72.072.000 2.252.250 500.000 390.000 4.800.000 1.543.500 102.383.750

36 R-36 360 3 3 6 1.872.000 10.296.000 41.184.000 1.287.000 250.000 234.000 6.400.000 882.000 62.405.000

37 R-37 300 2 8 10 3.120.000 8.580.000 34.320.000 1.072.500 200.000 624.000 7.100.000 735.000 55.751.500

38 R-38 720 7 5 12 3.744.000 20.592.000 82.368.000 2.574.000 650.000 390.000 8.200.000 1.764.000 120.282.000

39 R-39 320 2 9 11 3.432.000 9.152.000 36.608.000 1.144.000 150.000 702.000 6.000.000 784.000 57.972.000

40 R-40 250 4 8 12 3.744.000 7.150.000 28.600.000 893.750 200.000 624.000 8.800.000 612.500 50.624.250

41 R-41 1100 6 16 22 6.864.000 31.460.000 125.840.000 3.932.500 1.500.000 1.248.000 4.000.000 2.695.000 177.539.500

42 R-42 810 8 12 20 6.240.000 23.166.000 92.664.000 2.895.750 600.000 936.000 5.100.000 1.984.500 133.586.250

43 R-43 760 4 8 12 3.744.000 21.736.000 86.944.000 2.717.000 500.000 624.000 4.800.000 1.862.000 122.927.000

44 R-44 450 4 6 10 3.120.000 12.870.000 51.480.000 1.608.750 300.000 468.000 6.400.000 1.102.500 77.349.250

45 R-45 490 3 3 6 1.872.000 14.014.000 56.056.000 1.751.750 400.000 234.000 7.100.000 1.200.500 82.628.250

46 R-46 600 5 8 13 4.056.000 17.160.000 68.640.000 2.145.000 650.000 624.000 8.200.000 1.470.000 102.945.000

47 R-47 570 4 9 13 4.056.000 16.302.000 65.208.000 2.037.750 500.000 702.000 6.000.000 1.396.500 96.202.250

48 R-48 320 3 9 12 3.744.000 9.152.000 36.608.000 1.144.000 300.000 702.000 8.800.000 784.000 61.234.000

49 R-49 260 2 4 6 1.872.000 7.436.000 29.744.000 929.500 200.000 312.000 4.000.000 637.000 45.130.500

50 R-50 260 4 8 12 3.744.000 7.436.000 29.744.000 929.500 200.000 624.000 5.100.000 637.000 48.414.500

51 R-51 800 6 5 11 3.432.000 22.880.000 91.520.000 2.860.000 700.000 390.000 5.900.000 1.960.000 129.642.000

52 R-52 780 5 8 13 4.056.000 22.308.000 89.232.000 2.788.500 650.000 624.000 5.800.000 1.911.000 127.369.500

Page 82: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

69

DATA HASIL PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL USAHA PETERNAK AYAM DI KECAMATAN MREBET KABUPATEN PURBALINGGA

No Kode Resp

Perkembangan usaha

Jumlah produksi (kg) Harga produksi

1 R-01 18400 14970 275448000

2 R-02 5200 13986 72727200

3 R-03 10400 13896 144518400

4 R-04 5700 14000 79800000

5 R-05 17800 14970 266466000

6 R-06 72800 14970 1089816000

7 R-07 12750 14970 190867500

8 R-08 9500 13896 132012000

9 R-09 5000 14970 74850000

10 R-10 16000 14000 224000000

11 R-11 7500 13986 104895000

12 R-12 9800 14970 146706000

13 R-13 10500 14000 147000000

14 R-14 12600 14000 176400000

15 R-15 9800 14970 146706000

16 R-16 13500 14970 202095000

17 R-17 6200 13986 86713200

18 R-18 7850 14970 117514500

19 R-19 8260 14970 123652200

20 R-20 7700 14970 115269000

21 R-21 7070 14970 105837900

22 R-22 6510 14970 97454700

23 R-23 5894 14970 88233180

24 R-24 5320 14970 79640400

25 R-25 4760 13896 66144960

26 R-26 9660 13896 134235360

Page 83: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

70

27 R-27 9100 14970 136227000

28 R-28 8792 13896 122173632

29 R-29 10080 13896 140071680

30 R-30 4200 13896 58363200

31 R-31 11494 14970 172065180

32 R-32 8820 13896 122562720

33 R-33 9100 13896 126453600

34 R-34 9100 13896 126453600

35 R-35 8820 14970 132035400

36 R-36 5040 13896 70035840

37 R-37 4200 14970 62874000

38 R-38 10080 14970 150897600

39 R-39 4480 13896 62254080

40 R-40 3500 13896 48636000

41 R-41 15400 14970 230538000

42 R-42 11340 13896 157580640

43 R-43 10640 14970 159280800

44 R-44 6300 13896 87544800

45 R-45 6860 14970 102694200

46 R-46 8400 13896 116726400

47 R-47 7980 13896 110890080

48 R-48 4480 13896 62254080

49 R-49 3640 14970 54490800

50 R-50 3640 13896 50581440

51 R-51 11200 13896 155635200

52 R-52 10920 14970 163472400

53 R-53 12740 13896 177035040

54 R-54 4900 13896 68090400

Page 84: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

71

REKAPITULASI DATA HASIL PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL USAHA PETERNAK AYAM DI KECAMATAN MREBET KABUPATEN PURBALINGGA

No Kode Resp Luas Kandang Tenaga kerja Modal Perkembangan Usaha Log X1 Log X2 Log X3 Log Y

1 R-01 1316 16 242.700.000 275.448.000 3,12 1,20 8,39 8,44

2 R-02 328 6 68.825.000 72.727.200 2,52 0,78 7,84 7,86

3 R-03 658 11 139.300.000 144.518.400 2,82 1,04 8,14 8,16

4 R-04 1200 12 55.180.000 79.800.000 3,08 1,08 7,74 7,90

5 R-05 1260 16 238.350.000 266.466.000 3,10 1,20 8,38 8,43

6 R-06 3948 48 729.450.000 1.089.816.000 3,60 1,68 8,86 9,04

7 R-07 950 12 153.125.000 190.867.500 2,98 1,08 8,19 8,28

8 R-08 850 10 112.400.000 132.012.000 2,93 1,00 8,05 8,12

9 R-09 380 6 58.900.000 74.850.000 2,58 0,78 7,77 7,87

10 R-10 1200 13 194.175.000 224.000.000 3,08 1,11 8,29 8,35

11 R-11 640 11 91.335.000 104.895.000 2,81 1,04 7,96 8,02

12 R-12 815 12 119.525.000 146.706.000 2,91 1,08 8,08 8,17

13 R-13 730 7 131.462.500 147.000.000 2,86 0,85 8,12 8,17

14 R-14 853 12 151.150.000 176.400.000 2,93 1,08 8,18 8,25

15 R-15 700 9 119.937.500 146.706.000 2,85 0,95 8,08 8,17

16 R-16 910 15 164.975.000 202.095.000 2,96 1,18 8,22 8,31

17 R-17 450 7 75.118.750 86.713.200 2,65 0,85 7,88 7,94

18 R-18 535 5 94.200.000 117.514.500 2,73 0,70 7,97 8,07

19 R-19 590 8 95.732.750 123.652.200 2,77 0,90 7,98 8,09

20 R-20 550 7 91.183.750 115.269.000 2,74 0,85 7,96 8,06

21 R-21 505 6 84.739.625 105.837.900 2,70 0,78 7,93 8,02

22 R-22 465 7 80.130.625 97.454.700 2,67 0,85 7,90 7,99

23 R-23 421 10 72.457.525 88.233.180 2,62 1,00 7,86 7,95

24 R-24 380 5 67.723.500 79.640.400 2,58 0,70 7,83 7,90

25 R-25 340 12 59.192.500 66.144.960 2,53 1,08 7,77 7,82

26 R-26 690 10 112.015.250 134.235.360 2,84 1,00 8,05 8,13

27 R-27 650 6 104.170.250 136.227.000 2,81 0,78 8,02 8,13

Page 85: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

72

28 R-28 628 13 105.211.700 122.173.632 2,80 1,11 8,02 8,09

29 R-29 720 15 120.380.000 140.071.680 2,86 1,18 8,08 8,15

30 R-30 300 7 55.603.500 58.363.200 2,48 0,85 7,75 7,77

31 R-31 821 10 132.381.525 172.065.180 2,91 1,00 8,12 8,24

32 R-32 630 12 107.453.750 122.562.720 2,80 1,08 8,03 8,09

33 R-33 650 9 104.414.250 126.453.600 2,81 0,95 8,02 8,10

34 R-34 650 11 106.316.250 126.453.600 2,81 1,04 8,03 8,10

35 R-35 630 9 102.383.750 132.035.400 2,80 0,95 8,01 8,12

36 R-36 360 6 62.405.000 70.035.840 2,56 0,78 7,80 7,85

37 R-37 300 10 55.751.500 62.874.000 2,48 1,00 7,75 7,80

38 R-38 720 12 120.282.000 150.897.600 2,86 1,08 8,08 8,18

39 R-39 320 11 57.972.000 62.254.080 2,51 1,04 7,76 7,79

40 R-40 250 12 50.624.250 48.636.000 2,40 1,08 7,70 7,69

41 R-41 1100 22 177.539.500 230.538.000 3,04 1,34 8,25 8,36

42 R-42 810 20 133.586.250 157.580.640 2,91 1,30 8,13 8,20

43 R-43 760 12 122.927.000 159.280.800 2,88 1,08 8,09 8,20

44 R-44 450 10 77.349.250 87.544.800 2,65 1,00 7,89 7,94

45 R-45 490 6 82.628.250 102.694.200 2,69 0,78 7,92 8,01

46 R-46 600 13 102.945.000 116.726.400 2,78 1,11 8,01 8,07

47 R-47 570 13 96.202.250 110.890.080 2,76 1,11 7,98 8,04

48 R-48 320 12 61.234.000 62.254.080 2,51 1,08 7,79 7,79

49 R-49 260 6 45.130.500 54.490.800 2,41 0,78 7,65 7,74

50 R-50 260 12 48.414.500 50.581.440 2,41 1,08 7,68 7,70

51 R-51 800 11 129.642.000 155.635.200 2,90 1,04 8,11 8,19

52 R-52 780 13 127.369.500 163.472.400 2,89 1,11 8,11 8,21

53 R-53 910 13 146.942.750 177.035.040 2,96 1,11 8,17 8,25

54 R-54 350 6 60.114.750 68.090.400 2,54 0,78 7,78 7,83

Page 86: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

73

Regression

Descriptive Statistics

8,0767 ,22931 54

2,7811 ,21977 54

1,0085 ,17682 54

8,0028 ,21234 54

Perkembangan usaha

Luas kandang

Tenaga kerja

Modal

Mean Std. Dev iation N

Variables Entered/Rem ovedb

Modal, Tenaga

kerja, Luas

kandanga

. Enter

Model

1

Variables Entered

Variables

Removed Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: Perkembangan usahab.

Model Summ aryb

,995a ,989 ,989 ,02434 ,989 1551,619 3 50 ,000 2,007

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

R Square

Change F Change df1 df2 Sig. F Change

Change Statistics

Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), Modal, Tenaga kerja, Luas kandanga.

Dependent Variable: Perkembangan usahab.

ANOVAb

2,757 3 ,919 1551,619 ,000a

,030 50 ,001

2,787 53

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Modal, Tenaga kerja, Luas kandanga.

Dependent Variable: Perkembangan usahab.

Coefficientsa

,491 ,236 2,085 ,042

,246 ,040 ,236 6,170 ,000 ,946 ,657 ,090 ,145 6,879

-,065 ,026 -,050 -2,521 ,015 ,643 -,336 -,037 ,542 1,846

,870 ,041 ,806 20,980 ,000 ,990 ,948 ,306 ,144 6,944

(Constant)

Luas kandang

Tenaga kerja

Modal

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coeff icients

Beta

Standardized

Coeff icients

t Sig. Zero-order Partial Part

Correlations

Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Perkembangan usahaa.

Lampiran 3

Page 87: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

74

Coefficient Corre lationsa

1,000 -,191 -,861

-,191 1,000 -,165

-,861 -,165 1,000

,002 ,000 -,001

,000 ,001 ,000

-,001 ,000 ,002

Modal

Tenaga kerja

Luas kandang

Modal

Tenaga kerja

Luas kandang

Correlations

Covariances

Model

1

Modal Tenaga kerja

Luas

kandang

Dependent Variable: Perkembangan usahaa.

Collinearity Diagnosticsa

3,980 1,000 ,00 ,00 ,00 ,00

,018 14,845 ,00 ,00 ,62 ,00

,002 42,599 ,02 ,28 ,35 ,00

,000 250,770 ,98 ,72 ,04 1,00

Dimension

1

2

3

4

Model

1

Eigenvalue

Condition

Index (Constant)

Luas

kandang Tenaga kerja Modal

Variance Proportions

Dependent Variable: Perkembangan usahaa.

Res iduals Statisticsa

7,6930 8,9809 8,0767 ,22809 54

-1,682 3,964 ,000 1,000 54

,003 ,022 ,006 ,003 54

7,6893 8,9464 8,0779 ,22496 54

-,04475 ,05907 ,00000 ,02364 54

-1,838 2,427 ,000 ,971 54

-1,921 3,055 -,012 1,054 54

-,10790 ,09360 -,00124 ,03062 54

-1,976 3,354 -,009 1,083 54

,032 43,731 2,944 6,312 54

,000 4,145 ,116 ,588 54

,001 ,825 ,056 ,119 54

Predicted Value

Std. Predicted Value

Standard Error of

Predicted Value

Adjusted Predic ted Value

Residual

Std. Residual

Stud. Res idual

Deleted Residual

Stud. Deleted Res idual

Mahal. Distance

Cook's Dis tance

Centered Leverage Value

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Dependent Variable: Perkembangan usahaa.

Page 88: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

75

Charts

Page 89: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

76

Page 90: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

77

Frequencies

Statistics

54 54 54 54

0 0 0 0

699,1296 11,2037 116678880 142905932

635,0000 11,0000 103557625 123107460

650,00 12,00 45130500,0a 62254080,0a

250,00 5,00 45130500,0 48636000,0

3948,00 48,00 729450000 1,090E+09

37753,00 605,00 6,301E+09 7,717E+09

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Minimum

Maximum

Sum

Luas

kandang Tenaga kerja Modal

Perkemban

gan usaha

Multiple modes ex is t. The smallest value is show na.

Frequency Table

Tenaga kerja

2 3,7 3,7 3,7

8 14,8 14,8 18,5

5 9,3 9,3 27,8

1 1,9 1,9 29,6

3 5,6 5,6 35,2

6 11,1 11,1 46,3

5 9,3 9,3 55,6

11 20,4 20,4 75,9

6 11,1 11,1 87,0

2 3,7 3,7 90,7

2 3,7 3,7 94,4

1 1,9 1,9 96,3

1 1,9 1,9 98,1

1 1,9 1,9 100,0

54 100,0 100,0

5,00

6,00

7,00

8,00

9,00

10,00

11,00

12,00

13,00

15,00

16,00

20,00

22,00

48,00

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 91: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

78

Luas kandang

1 1,9 1,9 1,9

2 3,7 3,7 5,6

2 3,7 3,7 9,3

2 3,7 3,7 13,0

1 1,9 1,9 14,8

1 1,9 1,9 16,7

1 1,9 1,9 18,5

1 1,9 1,9 20,4

2 3,7 3,7 24,1

1 1,9 1,9 25,9

2 3,7 3,7 29,6

1 1,9 1,9 31,5

1 1,9 1,9 33,3

1 1,9 1,9 35,2

1 1,9 1,9 37,0

1 1,9 1,9 38,9

1 1,9 1,9 40,7

1 1,9 1,9 42,6

1 1,9 1,9 44,4

1 1,9 1,9 46,3

2 3,7 3,7 50,0

1 1,9 1,9 51,9

3 5,6 5,6 57,4

1 1,9 1,9 59,3

1 1,9 1,9 61,1

1 1,9 1,9 63,0

2 3,7 3,7 66,7

1 1,9 1,9 68,5

1 1,9 1,9 70,4

1 1,9 1,9 72,2

1 1,9 1,9 74,1

1 1,9 1,9 75,9

1 1,9 1,9 77,8

1 1,9 1,9 79,6

1 1,9 1,9 81,5

1 1,9 1,9 83,3

2 3,7 3,7 87,0

1 1,9 1,9 88,9

1 1,9 1,9 90,7

2 3,7 3,7 94,4

1 1,9 1,9 96,3

1 1,9 1,9 98,1

1 1,9 1,9 100,0

54 100,0 100,0

250,00

260,00

300,00

320,00

328,00

340,00

350,00

360,00

380,00

421,00

450,00

465,00

490,00

505,00

535,00

550,00

570,00

590,00

600,00

628,00

630,00

640,00

650,00

658,00

690,00

700,00

720,00

730,00

760,00

780,00

800,00

810,00

815,00

821,00

850,00

853,00

910,00

950,00

1100,00

1200,00

1260,00

1316,00

3948,00

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 92: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

79

Modal

1 1,9 1,9 1,9

1 1,9 1,9 3,7

1 1,9 1,9 5,6

1 1,9 1,9 7,4

1 1,9 1,9 9,3

1 1,9 1,9 11,1

1 1,9 1,9 13,0

1 1,9 1,9 14,8

1 1,9 1,9 16,7

1 1,9 1,9 18,5

1 1,9 1,9 20,4

1 1,9 1,9 22,2

1 1,9 1,9 24,1

1 1,9 1,9 25,9

1 1,9 1,9 27,8

1 1,9 1,9 29,6

1 1,9 1,9 31,5

1 1,9 1,9 33,3

1 1,9 1,9 35,2

1 1,9 1,9 37,0

1 1,9 1,9 38,9

1 1,9 1,9 40,7

1 1,9 1,9 42,6

1 1,9 1,9 44,4

1 1,9 1,9 46,3

1 1,9 1,9 48,1

1 1,9 1,9 50,0

1 1,9 1,9 51,9

1 1,9 1,9 53,7

1 1,9 1,9 55,6

1 1,9 1,9 57,4

1 1,9 1,9 59,3

1 1,9 1,9 61,1

1 1,9 1,9 63,0

1 1,9 1,9 64,8

1 1,9 1,9 66,7

1 1,9 1,9 68,5

1 1,9 1,9 70,4

1 1,9 1,9 72,2

1 1,9 1,9 74,1

1 1,9 1,9 75,9

1 1,9 1,9 77,8

1 1,9 1,9 79,6

1 1,9 1,9 81,5

1 1,9 1,9 83,3

1 1,9 1,9 85,2

1 1,9 1,9 87,0

1 1,9 1,9 88,9

1 1,9 1,9 90,7

1 1,9 1,9 92,6

1 1,9 1,9 94,4

1 1,9 1,9 96,3

1 1,9 1,9 98,1

1 1,9 1,9 100,0

54 100,0 100,0

45130500,00

48414500,00

50624250,00

55180000,00

55603500,00

55751500,00

57972000,00

58900000,00

59192500,00

60114750,00

61234000,00

62405000,00

67723500,00

68825000,00

72457525,00

75118750,00

77349250,00

80130625,00

82628250,00

84739625,00

91183750,00

91335000,00

94200000,00

95732750,00

96202250,00

102383750,00

102945000,00

104170250,00

104414250,00

105211700,00

106316250,00

107453750,00

112015250,00

112400000,00

119525000,00

119937500,00

120282000,00

120380000,00

122927000,00

127369500,00

129642000,00

131462500,00

132381525,00

133586250,00

139300000,00

146942750,00

151150000,00

153125000,00

164975000,00

177539500,00

194175000,00

238350000,00

242700000,00

729450000,00

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 93: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL …lib.unnes.ac.id/18220/1/7450406553.pdf · pada tahun 2008 produksi ternak unggas di Kecamatan Mrebet mengalami penurunan sebesar 23,20% dan

80

Perkembangan usaha

1 1,9 1,9 1,9

1 1,9 1,9 3,7

1 1,9 1,9 5,6

1 1,9 1,9 7,4

2 3,7 3,7 11,1

1 1,9 1,9 13,0

1 1,9 1,9 14,8

1 1,9 1,9 16,7

1 1,9 1,9 18,5

1 1,9 1,9 20,4

1 1,9 1,9 22,2

1 1,9 1,9 24,1

1 1,9 1,9 25,9

1 1,9 1,9 27,8

1 1,9 1,9 29,6

1 1,9 1,9 31,5

1 1,9 1,9 33,3

1 1,9 1,9 35,2

1 1,9 1,9 37,0

1 1,9 1,9 38,9

1 1,9 1,9 40,7

1 1,9 1,9 42,6

1 1,9 1,9 44,4

1 1,9 1,9 46,3

1 1,9 1,9 48,1

1 1,9 1,9 50,0

1 1,9 1,9 51,9

2 3,7 3,7 55,6

1 1,9 1,9 57,4

1 1,9 1,9 59,3

1 1,9 1,9 61,1

1 1,9 1,9 63,0

1 1,9 1,9 64,8

1 1,9 1,9 66,7

2 3,7 3,7 70,4

1 1,9 1,9 72,2

1 1,9 1,9 74,1

1 1,9 1,9 75,9

1 1,9 1,9 77,8

1 1,9 1,9 79,6

1 1,9 1,9 81,5

1 1,9 1,9 83,3

1 1,9 1,9 85,2

1 1,9 1,9 87,0

1 1,9 1,9 88,9

1 1,9 1,9 90,7

1 1,9 1,9 92,6

1 1,9 1,9 94,4

1 1,9 1,9 96,3

1 1,9 1,9 98,1

1 1,9 1,9 100,0

54 100,0 100,0

48636000,00

50581440,00

54490800,00

58363200,00

62254080,00

62874000,00

66144960,00

68090400,00

70035840,00

72727200,00

74850000,00

79640400,00

79800000,00

86713200,00

87544800,00

88233180,00

97454700,00

102694200,00

104895000,00

105837900,00

110890080,00

115269000,00

116726400,00

117514500,00

122173632,00

122562720,00

123652200,00

126453600,00

132012000,00

132035400,00

134235360,00

136227000,00

140071680,00

144518400,00

146706000,00

147000000,00

150897600,00

155635200,00

157580640,00

159280800,00

163472400,00

172065180,00

176400000,00

177035040,00

190867500,00

202095000,00

224000000,00

230538000,00

266466000,00

275448000,00

1089816000,00

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent