faktor-faktor yang berhubungan dengan...
TRANSCRIPT
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN
VITAMIN A PADA IBU NIFAS DI DESA BANYUREJO, TEMPEL,
SLEMAN 2012
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan
STIKES Achmad Yani Yogyakarta
Disusun Oleh :
EKA YULIYANTI
1309005
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2012
iii
HALAMAN PENGESAHAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KONSUMSI
VITAMIN A PADA IBU NIFAS DI DESA BANYUREJO, TEMPEL,
SLEMAN 2012
Disusun Oleh :
EKA YULIYANTI
1309005
Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Dan Diterima Sebagai Salah Satu
Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya Kebidanan
Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta
Tanggal : ………….
Penguji,
Diah Noviawati S A,
S.ST.,M.Keb NIP : 19801102.200112.2002
Pembimbing I
Tri Sunarsih, S.ST.,M.Kes NIDN : 0524038401
Pembimbing II
Fatimah Dewi A,S.ST NIDN : 0530038801
Mengesahkan,
Ketua Proram Studi Diploma III Kebidanan
STIKES A. Yani Yogyakarta
Tyasning Yuni A, S.ST.,M.Kes. NIDN : 0510068501
iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar ahli madya di suatu
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya tulis
atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, Juli 2012
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah dengan judul “Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemberian
Vitamin A pada Ibu Nifas di Desa Banyurejo,Tempel,Sleman 2012” yang disusun
untuk memenuhi salah satu tugas akhir pendidikan Diploma III Kebidanan di
STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
Karya tulis ini tidak akan selesai dengan baik tanpa bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang telah ikhlas memberikan bantuan, antara
lain kepada yang terhormat :
1. dr. Edy Purwoko,Sp. B selaku Ketua STIKES Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta.
2. Tyasning Yuni A, S.ST.,M.Kes, selaku Ketua Jurusan Kebidanan STIKES
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
3. Tri Sunarsih, S.ST.,M.Kes, sebagai pembimbing I dalam penyusunan Karya
Tulis Ilmiah ini.
4. Fatimah Dewi A, S.ST, sebagai pembimbing II dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini.
5. Diah Arum N, S.ST.,M.Kes, selaku penguji Karya Tulis Ilmiah dan banyak
memberikan saran-saran perbaikan pada penulis dalam penyusunan Karya
Tulis Ilmiah ini.
6. Seluruh staff Pengajar Jurusan Kebidanan STIKES Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta.
7. Bapak Serma Supriyadi, Ibu Siti Khodijah, yang telah banyak memberikan
dukungan moril dan materil selama penulis menyelesaikan pendidikan serta
memberikan teladan dalam segi kehidupan.
8. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Sepenuhnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat diharapkan sebagai perbaikan penulis dan modal dimasa yang
akan datang.
Akhir kata, hanya kebenaran datangnya dari Allah SWT, semoga Allah yang
Maha Pengasih senantiasa memberi perlindungan dan limpahan karunia kepada
kita dan mudah-mudahan Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan
berguna bagi semua.
Yogyakarta, 2012
Penulis
viii
DAFTAR ISI
JUDUL............................................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. iii
INTISARI ……………………………………………………………………. iv
PERSEMBAHAN……………………………………………………………. v i
KATA PENGANTAR...................................................................................... vii
DAFTAR ISI..................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………. ix
DAFTAR TABEL……………………………………………………………. x
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4
C.Tujuan Penelitian .............................................................................. 4
D.Manfaat ............................................................................................ 5
E.Keaslian Penelitian ........................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.Landasan Teori ................................................................................. 8
B.Kerangka Teori ................................................................................. 18
C.Kerangka Konsep…………………………………………………. 19
D. Pertanyaan Penelitian ...................................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ...................................................................... 20
B. Lokasi Dan Waktu Penelian ........................................................... 20
C.Subyek Penelitian ............................................................................. 22
D. Variabel Penelitian .......................................................................... 22
E. Definisi Operasional Variabel……………… ................................. 22
F. Instrumen Penelitian ........................................................................ 24
G. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 27
H. Analisis Data .................................................................................. 28
J. Jalannya Penelitian ........................................................................... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Hasil Penelitian ………………………………………………… ... 30
B.Pembahasan ...................................................................................... 32
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan ...................................................................................... 35
B.Saran ................................................................................................. 35
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... 37
LAMPIRAN………………………………………………………………….
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian…………………………………….
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian………………………………….
18
19
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional………………………………………………
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kueaioner………………………………………………..
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Faktor Pendidikan Ibu…………
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Faktor Pengetahuan Ibu………..
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Faktor Penghasilan Keluarga…..
23
24
31
31
32
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Permohonan Pengisian Kuesioner
Lampiran 2. Inform consent
Lampiran 3. Kuesioner
Lampiran 4. Jawaban Kuesioner
Lampiran 5. Rencana Anggaran Biaya
Lampiran 6. Rencana Jadwal Penelitian
Lampiran 7. Surat Izin Penelitian
Lampiran 8. Data Validitas dan Reabilitas
Lampiran 9. Data Uji Validitas Pengetahuan
Lampiran 10. Kesimpulan Hasil Uji Validitas Pengetahuan
Lampiran. 11. Uji Reabilitas Pengetahuan
Lampiran. 12. Tabulasi Data Penelitian Variabel Pengetahuan
Lampiran 13. Tabulasi Data Penelitian
Lampiran 14. Hasil Output Olah Data SPSS
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN
VITAMIN A PADA IBU NIFAS DI DESA BANYUREJO, TEMPEL, SLEMAN
TAHUN 2012
INTISARI
Eka1, Tri Sunarsih S.St M.Kes
2, Fatimah Dewi Angraeni S.ST
3
Latar Belakang
: Vitamin A bermanfaat untuk menurunkan angka kematian
dan angka kesakitan, karena vitamin A dapat meningkatkan daya tahan tubuh
terhadap penyakit infeksi seperti campak, diare, dan ISPA. Vitamin A juga
bermanfaat untuk kesehatan mata dan membantu proses pertumbuhan. Oleh
karena itu vitamin A sangat penting untuk kesehatan dan kelangsungan hidup.
Ibu yang sedang mengalami nifas yang cukup mendapat vitamin A akan
meningkatkan kandungan vitamin A dalam air susu ibu, sehingga bayi yang
disusui lebih kebal terhadap penyakit, disamping itu kesehatan ibu lebih cepat
pulih. Upaya perbaikan status vitamin A harus mulai sedini mungkin pada
masa kanak-kanak terutama anak yang menderita KVA.
Tujuan : Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan
pemberian vitamin A pada ibu nifas di Desa Banyurejo, Tempel, Sleman
tahun 2012.
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan
pendekatan deskriptif. Populasi dari penelitian ini adalah ibu nifas yang
berkinjung di Desa Banyurejo, Tempel, Sleman. Metode pengambilan sampel
adalah dengan menggunakan total sampling. Analisis ini menggunakan deskriptif
prosentase.
Hasil : Dari hasil uji analisis deskriptif , diperoleh Hasil penelitian sebagian
besar responden berpendidikan menengah atas, dengan persentase 65,6%,
pengetahuan yang baik, dengan persentase 43,8% dan penghasilan lebih dari
atau sama dengan Rp808.000,00, dengan persentase 56,3%.
Kesimpulan dan Saran: Sebagian besar responden berpendidikan menengah
atas, dengan persentase 65,6%, pengetahuan yang baik, dengan persentase
43,8% dan penghasilan lebih dari atau sama dengan Rp808.000,00, dengan
persentase 56,3%.
Kata kunci : Konsumsi Vitamin A dan Ibu Nifas
1
Mahasiswa STIKES A Yani 2 Dosen STIKES A Yani
3 Dosen STIKES A Yani
ii
FACTORS RELATING TO THE GRANTING OF VITAMIN A ON THE
MOTHER PARTURITION IN THE VILLAGE BANYUREJO, TEMPEL,
SLEMAN
YEAR 2012
ABSTRACT
Eka
1, Tri Sunarsih S.St M.Kes
2, Fatimah Dewi Angraeni S.ST
3
Background: Vitamin A is useful for reducing mortality and morbidity, because vitamin
A can increase resistance to infectious diseases such as measles, diarrhea, and ARI (Acute
Respiratory Infection). Vitamin A is also beneficial for eye health and help the growth
process. Therefore, vitamin A is essential for the health and survival. (MOH, 2005).
Mothers who are experiencing childbirth get enough vitamin A will increase the amount
of vitamin A in breast milk (ASI), so breastfed babies is more resistant to disease, in
addition to maternal health and heal faster. Efforts to improve vitamin A status should
begin as early as possible in childhood, especially children suffering from VAD (MOH,
2005).
Objectives: To determine what factors are associated with the provision of postnatal
maternal vitamin A in the Village Banyurejo, Paste, Lahore in 2012.
Research Methods: The study used an observational method with the descriptive
approach. The population of this study is the capital of the employees in the village of
puerperal Banyurejo, Paste, Sleman. The sampling method is to use total sampling. This
analysis used descriptive percentages.
Results: From the test results of descriptive analysis, results obtained mostly upper
middle-educated respondents, with a percentage of 65.6%, good knowledge, with the
percentage of revenue 43.8% and greater than or equal to Rp808.000, 00, with the
percentage 56.3%.
Conclusions: The majority of respondents educated upper middle, with a percentage of
65.6%, good knowledge, with the percentage of revenue 43.8% and greater than or equal
to Rp808.000, 00, with a percentage of 56.3%.
Key words: Giving Vitamin A Mother On Ruling
1
Student Yani STIKES
2 Lecturer A Yani STIKES
3 Lecturer STIKES A Yani
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan bidang kesehatan nasional dapat terlihat pada
tujuan Millenium Development Goals (MDGs) yang harus di capai pada tahun
2015, di mana Indonesia merupakan salah satu penanda tangan MDGs dalam
World Summit 2000 yang membahas strategi menurunkan kemiskinan dan
mewujudkan pemerataan kesejahteraan di dunia. Millenium Development
Goals (MDGs) mempunayi 8 tujuan, kedelapan tujuan tersebut adalah,
menurunkan kemiskinan dan kelaparan (termasuk perbaikan gizi), mewujudkan
pendidikan dasar universal, menurunkan kematian ibu, menurunkan kematian
anak, mengendalikan TBC, malaria, dan HIV/AIDS, mewujudkan kesetaraan
gender, menjaga kelestarian lingkungan dan menjamin akses terhadap air
bersih, melaksanakan kemitraan global termasuk menjamin akses terhadap
obat esensial (DepKes RI, 2010).
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sampai saat ini masih tinggi,
dan ini merupakan suatu problem kesehatan yang sampai saat ini belum dapat
diatasi secara tuntas. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia
tahun 2006 – 2007 AKI di Indonesia adalah 244 per 100.000 kelahiran hidup,
dan pada tahun 2008 menjadi 235 per100.000 kelahiran hidup dan diharapkan
pada tahun 2013 menjadi 226 per100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2009).
2
Vitamin A bermanfaat untuk menurunkan angka kematian dan angka
kesakitan, karena vitamin A dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
penyakit infeksi seperti campak, diare, dan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan
Akut). Vitamin A juga bermanfaat untuk kesehatan mata dan membantu proses
pertumbuhan. Oleh karena itu vitamin A sangat penting untuk kesehatan dan
kelangsungan hidup (Depkes RI, 2005).
Vitamin A merupakan salah satu zat gizi penting yang larut dalam
lemak dan disimpan dalam hati, tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus
dipenuhi dari luar (esensial), berfungsi untuk penglihatan, pertumbuhan dan
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit (Depkes RI, 2005).
Masa nifas adalah (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari
persalinan selesai sampi alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama
nifas ini yaitu 6-8 minggu (Mochtar, 2005). Ibu nifas yang cukup mendapatkan
vitamin A akan meningkatkan kandungan vitamin A dalam Air Susu Ibu (ASI),
sehingga bayi yang disusui lebih kebal terhadap penyakit disamping itu
kesehatan ibu lebih cepat pulih. Kekurangan vitamin A dengan demikian dapat
disimpulkan sebagai penyakit sistemik yang mengganggu sel dan jaringan
seluruh tubuh. Pengaruh terbesar dan paling khas terjadi pada mata. (Arisman,
2004). Ibu yang sedang mengalami nifas yang cukup mendapat vitamin A akan
meningkatkan kandungan vitamin A dalam air susu ibu (ASI), sehingga bayi
yang disusui lebih kebal terhadap penyakit, disamping itu kesehatan ibu lebih
cepat pulih. Upaya perbaikan status vitamin A harus mulai sedini mungkin
3
pada masa kanak-kanak terutama anak yang menderita KVA (Depkes RI,
2005).
Vitamin A esensial untuk pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan
hidup. World Helath Organitation (WHO, 2002), menyatakan, di antara anak-
anak pra sekolah diperkirakan terdapat sebanyak 6-7 juta kasus baru
xeropthalmia tiap tahun, kurang lebih 10% diantaranya menderita kerusakan
kornea, diantara yang menderita kerusakan kornea ini 60% meninggal dalam
waktu satu tahun, sedangkan diantara yang hidup 25% menjadi buta dan 50-
60% setengah buta, diperkirakan pada satu waktu sebanyak 3 juta anak-anak
buta karena kekurangan vitamin A, dan sebanyak 20-40 juta menderita
kekurangan vitamin A pada tingkat lebih ringan. Perbedaan angka kematian
antara anak yang kekurangan dan tidak kekurangan vitamin A kurang lebih
sebesar 30% (Almatsier, 2003).
Target pemerintah pemberian vitamin A pada ibu nifas 100%, dari data
yang di dapatkan di DIY cakupan pemberian vitamin A bagi ibu nifas tahun
2008 yaitu 86,87%, dan sudah melebihi terget pencapaian tahun 2012 yaitu
95% (Dinkes DIY. 2010).
Dari studi pendahuluan yang peneliti laksanakan pada tanggal pada
tanggal 5 April 2012 di Desa Banyurejo, Tempel, Sleman, diperoleh data
bahwa dari bulan Januari – Maret 2012 terdapat 32 ibu nifas. Pada studi
pendahuluan juga peneliti mewawancari 8 ibu nifas, dari 8 ibu nifas tersebut
diperoleh data 5 ibu nifas telah mengkonsumsi vitamin A secara rutin,
sedangkan 3 ibu nifas mengkonsumsi vitamin A kadang-kadang. Sebagian
4
besar ibu nifas di Desa Banyurejo, Tempel, Sleman adalah ibu rumah tangga
dengan pendidikan terakhir SMP.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengetahui
faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian vitamin A pada ibu nifas di
Desa Banyurejo, Tempel, Sleman tahun 2012.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan dapat dibuat suatu
rumusan masalah “Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan pemberian
vitamin A pada ibu nifas di Desa Banyurejo, Tempel, Sleman tahun 2012?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan
pemberian vitamin A pada ibu nifas di Desa Banyurejo, Tempel, Sleman
tahun 2012.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya faktor pendidikan berhubungan dengan pemberian
vitamin A pada ibu nifas di Desa Banyurejo, Tempel, Sleman tahun
2012.
b. Diketahuinya faktor pengetahuan berhubungan dengan pemberian
vitamin A pada ibu nifas di Desa Banyurejo, Tempel, Sleman tahun
2012.
5
c. Diketahuinya faktor penghasilan berhubungan dengan pemberian
vitamin A pada ibu nifas di Desa Banyurejo, Tempel, Sleman tahun
2012.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teori
Hasil penelitian ini untuk menambah wawasan dan kepustakaan
tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian vitamin A pada
ibu nifas.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa STIKES A. Yani
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan informasi
bagi Mahasiswa STIKES A. Yani untuk sumber pustaka terutama
tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian vitamin A
pada ibu nifas.
b. Bagi Peneliti
Sebagai pengalaman dalam melakukan penulisan ilmiah dan menambah
kemampuannya dan pengetahuan bidang kesehatan.
c. Bagi Masyarakat Desa Banyurejo, Tempel, Sleman
Hasil penelitian ini dapat pergunakan sebagai bahan masukan
untuk menambah wawasan informasi dan panduan dalam penelitian
lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan
pemberian vitamin A pada ibu nifas.
6
E. Keaslian Penelitian
1. Sumiayati,2007. Judul penelitian Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Cakupan Vitamin A Bagi Ibu Nifas Di Puskesmas Kalicacing Kota
Salatiga. Jenis penelitian deskriptif. Tujuan penelitian, untuk mengetahui
fakto-faktor yang mempengaruhi cakupan vitamin A bagi ibu nifas dari
karakteristik ibu nifas, pengetahuan ibu nifas tentang vitamin A , peran
tenaga kesehatan dalam pemberian vitamin A bagi ibu nifas. Variabel
penelitian tingkat pendidikan, pengetahuan dan tenaga kesehatan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan ibu sebagian besar
adalah pendidikan menengah yaitu sebesar 72 responden (46,45%). Tingkat
pengetahuan ibu sebagian besar baik yaitu 90 responden (58,06%). Peran
tenaga kesehatan dalam pemberian vitamin A bagi ibu nifas sebagian besar
kategori sedang yaitu 78 responden (50,32%). Persamaan dengan penelitian
terbaru terdapat pada variabel terikat penelitian yaitu tentang pemberian
vitamin A. Perbedaan dengan penelitian terbaru terdapat pada tempat
penelitian, populasi dan sampel penelitian.
2. Kesetyowati, 2005. Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Vitamin A
Dengan Konsumsi Vitamin A Pada Ibu Nifas Di Puskesmas Miroto Kota
Semarang Tahun 2005. Jenis penelitian deskriptif analitik. Variabel
Independent : Pengetahuan ibu nifas tentang vitamin A. Varabel dependent
: Konsumsi vitamin A pada ibu nifas. Tujuan penelitian mendeskripsikan
hubungan pengetahuan ibu nifas tentang vitamin A dengan mengkonsumsi
7
vitamin A pada ibu nifas. Menganalisis hubungan pengetahuan ibu nifas
tentang vitamin A dengan konsumsi vitamin A pada ibu nifas. Hasil
penelitian bahwa sebagian besar respoanden pengetahuan kurang 46,70%,
tidak mengkonsumsi vitamin A 46,70%. Adanya tingkat pengetahuan ibu
nifas dengan konsumsi vitamin A pada ibu nifas (p : 0,024). Persamaan
dengan penelitian terbaru terdapat pada variabel terikat penelitian yaitu
tentang pemberian vitamin A. Perbedaan dengan penelitian terbaru terdapat
pada tempat penelitian, populasi dan sampel penelitian.
3. Windiarso, 2000. Efektifitas suplementasi tablet besi dan multivitamin
terhadap kadar hemoglobin anak SD di Kabupaten Bantaeng Propinsi
Sulawesi Selatan. Jenis penelitian randomized, placebo controlled trial.
Sampel dalam penelitian ini anak Sekolah Dasar umur 6-12 tahun dengan
kadar Hb <12g/dl. Hasil penelitian pemberian suplementasi tablet besi
ditambah multivitamin paling efektif terhadap peningkatan kadar
hemoglobin juga penurunan anemia. Kelompok yang diberi besi saja
menunjukan tidak ada kenaikan kadar Hb secara signifikan dibandingkan
dengan yang mendapat placebo. Persamaan dengan penelitian terbaru
terdapat pada variabel terikat penelitian yaitu tentang pemberian vitamin.
Perbedaan dengan penelitian terbaru terdapat pada tempat penelitian,
populasi dan sampel penelitian.
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Daerah Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Banyurejo. Desa Banyurejo yang
termasuk dalam wilayah Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman. Batas
wilayah kecamatan Tempel yaitu:
Sebelah Barat : kecamatan Salam dan Ngluwar, Magelang
Sebelah Utara : kecamatan Srumbung dan Salam, Magelang
Sebelah Timur : kecamatan Sleman
Sebelah Selatan : kecamatan Minggir dan Seyegan
Kecamatan Tempel memiliki luas wilayah 4.799 ha, dengan
sebagian besar wilayahnya berada di dataran tinggi dan bentangan
wilayahnya berupa tanah yang berombak. Ibukota kecamatannya berada
pada ketinggian 320 mdpl. Di desa Banyurejo terdapat 1 Puskesmas, 1
Polindes. Di Polindes tersebut terdapat 1 bidan desa.
2. Faktor Pendidikan Ibu
Dalam penelitian ini, faktor pendidikan dinilai berhubungan dengan
pemberian vitamin A pada ibu nifas di Desa Banyurejo. Hasil penelitian
mengenai faktor pendidikan dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut.
31
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Faktor Pendidikan Ibu
No Pendidikan Ibu Jumlah Prosentase
1. Pendidikan Dasar 1 3,1
2. Pendidikan Menengah Pertama 6 18,8
3. Pendidikan Menengah Atas 21 65,6
4. Pendidikan Tinggi 4 12,5
Jumlah 32 100,0
Sumber : Data Primer diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden berpendidikan menengah atas, yaitu ada 21 responden dengan
persentase 65,6%. Sedangkan, sebagian kecil responden adalah ibu yang
berpendidikan dasar, yaitu sebanyak 1 responden (3,1%),
3. Faktor Pengetahuan Ibu
Dalam penelitian ini, faktor pengetahuan dinilai berhubungan
dengan pemberian vitamin A pada ibu nifas di Desa Banyurejo. Hasil
penelitian mengenai faktor pengetahuan dapat dilihat pada tabel 4.2
berikut.
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Faktor Pengetahuan Ibu
No Pengetahuan Ibu Jumlah Prosentase
1. Baik 14 43,8
2. Cukup 12 37,5
3. Kurang 6 18,8
Jumlah 32 100,0
Sumber : Data Primer diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden mempunyai pengetahuan yang baik, yaitu ada 14 responden
dengan persentase 43,8%. Sedangkan, sebagian kecil responden adalah ibu
dengan pengetahuan yang kurang, yaitu sebagian 6 responden (18,8%).
32
4. Faktor Penghasilan Keluarga
Dalam penelitian ini, faktor penghasilan keluarga dinilai
berhubungan dengan pemberian vitamin A pada ibu nifas di Desa
Banyurejo. Hasil penelitian mengenai faktor pengetahuan dapat dilihat
pada tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Faktor Penghasilan Keluarga
No Penghasilan Keluarga Jumlah Prosentase
1. < Rp 808.000,- 14 43,8
2. ≥ Rp 808.000,- 18 56,3
Jumlah 32 100,0
Sumber : Data Primer diolah (2012)
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa penghasilan keluarga
dari sebagian besar responden lebih dari atau sama dengan Rp808.000,00,
yaitu ada 18 responden dengan persentase 56,3%. Sedangkan, sebagian
kecil responden adalah responden yang mempunyai penghasilan kurang
dari Rp808.000,0014 responden yang lain (43,8%).
B. Pembahasan
1. Pendidikan
Hasil penelitian di Desa Banyurejo mengenai faktor pendidikan ibu
menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan menengah
atas, dengan persentase 65,6%. Selain itu, 3,1% berpendidikan dasar,
18,8% berpendidikan menengah, dan 12,5% berpendidikan tinggi.
33
Pendidikan adalah upaya memberikan pengetahuan sehingga terjadi
perubahan perilaku positif yang meningkat. Pendidikan yang rendah
berpengaruh terhadap pengetahuan yang dimiliki oleh ibu. Pendidikan
merupakan suatu kebutuhan dasar yang sangat diperlukan untuk
mengembangkan diri sendiri. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka
semakin mudah pengembangan pengetahuan dan teknologi (Rivai 2004).
Hasil penelitian di Desa Banyurejo menunjukkan bahwa sebagian besar
responden berpendidikan menengah atas. Pendidikan menengah atas terdiri
dari pendidikan umum (SMA) dan pendidikan menengah kejuruan (SMK).
Tingkat pendidikan yang tinggi dapat berhubungan dengan pemberian
vitamin A pada ibu nifas. Karena dengan pendidikan yang tinggi maka
pengetahuan mengenai pemberian vitamin A pada ibu nifas akan semakin
baik.
2. Pengetahuan
Hasil penelitian di Desa Banyurejo mengenai faktor pengetahuan
menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan
yang baik, dengan persentase 43,8%. Selain itu, 37,5% mempunyai
pengetahuan cukup, dan 18,8% mempunyai pengetahuan yang kurang.
Pengetahuan merupakan hasil tahu, yang terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Sebagian besar
pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan merupakan
pedoman dalam membentuk tindakan seseorang (Maulana, 2007).
Pengetahuan akan mempengaruhi perilaku seseorang. Hasil penelitian di
34
Desa Banyurejo mengenai menunjukkan bahwa sebagian besar responden
mempunyai pengetahuan yang baik. Dengan pengetahuan yang baik, maka
seseorang cenderung akan melakukan hal yang baik, yaitu dengan
memberikan vitamin A pada ibu nifas.
3. Penghasilan
Hasil penelitian di Desa Banyurejo mengenai faktor penghasilan
menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai penghasilan
lebih dari atau sama dengan Rp808.000,00, dengan persentase 56,3%.
Sedangkan 43,8% responden yang lain mempunyai penghasilan kurang
dari Rp808.000,00.
Menurut Soejitno Irmim (2007) penghasilan atau gaji adalah imbalan
dalam bentuk uang atau fasilitas, baik yang diterima saat masih aktif berkerja
maupun setelah mengalami masa pensiun. Hasil penelitian di Desa
Banyurejo menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai
penghasilan lebih dari atau sama dengan Rp808.000,00. Dengan
penghasilan yang lebih dari cukup maka seseorang dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya, termasuk untuk kesehatan.
35
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini dilakuakan untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan pemberian vitamin A pada ibu nifas di Desa Banyurejo
tahun 2012. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil penelitian di Desa Banyurejo mengenai faktor pendidikan ibu
menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan menengah
atas, dengan persentase 65,6%.
2. Hasil penelitian di Desa Banyurejo mengenai faktor pengetahuan
menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan
yang baik, dengan persentase 43,8%.
3. Hasil penelitian di Desa Banyurejo mengenai faktor penghasilan
menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai penghasilan
lebih dari atau sama dengan Rp808.000,00, dengan persentase 56,3%.
B. Saran
1. Bagi masyarakat Desa Banyurejo
Diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan wawasan bagi masyarakat
Desa Banyurejo mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan
pemberian vitamin A pada ibu nifas.
36
2. Bagi Institusi Stikes Jendral Achmad Yani
Diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan referensi di perpustakaan
Stikes Jendral Achmad Yani mengenai faktor-faktor yang berhubungan
dengan pemberian vitamin A pada ibu nifas.
37
DAFTAR PUSTAKA
Ariani. 2009. Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin).
Yogyakarta : Penerbit Fitramaya
Arikunto, 2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi
Rineka Cipta Jakarta
DepKes RI, 2010. Profil Kesehatan RI 2009. DepKes RI : Jakarta
DinKes DIY, 2011. Profil Kesehatan DIY 2010. DinKes DIY : Yogyakarta
Dinkes Kota Yogyakarta, 2009. Profil Kesehatan DIY 2009. DinKes Kota
Yogyakarta : Yogyakarta
Depkes RI, 2004. Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Jakarta.
________, 2005, Kesehatan Reproduksi. Jakarta
Notoatmodjo S, 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi, Rineka
Cipta, Jakarta
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo S, 2005, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Rineka Cipta,
Jakarta
Notoatmodjo, S., 2003a. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
____________, 2003b. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S., 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta: Jakarta.
___________, 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta: Jakarta.
___________, 2010,Ilmu Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta: Jakarta.
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
37
Prawirohardjo, Sarwono. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
Saifuddin AB, 2005, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta
JNPKKR, POGI
Sjafriani 2007 . Perawatan Kebidanan Jilid II. Jakarta : Bhatara Karya Aksara.
Sugiono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Wawan dan Dewi. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.