faktor

10
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan 1. Faktor Fisik a. Status Kesehatan Ada dua klasifikasi dasar yang berkaitan dengan status kesehatan atau penyakit yang dialami ibu hamil yaitu : 1) Penyakit atau komplikasi akibat langsung kehamilan. Termasuk dalam klasifikasi ini adalah hyperemesis gravidarum, preeklampsia / eklampsia, kelainan lamanya kehamilan, kehamilan ektopik,kelainan plasenta atau selaput janin, perdarahan antepartum, dan gemeli. 2) Penyakit atau kelainan yang tidak langsung berhubungan dengan kehamilan. Terdapat hubungan timbal balik dimana penyakit ini dapat memperberat serta mempengaruhi kehamilan atau penyakit ini dapat diperberat oleh karena kehamilan. Contoh yang termasuk dalam kehamilan ini adalah : Penyakit atau kelainan alat kandungan, Penyakit kardiovaskular, Penyakit darah misal, anemia dalam kehamilan, leukemia. Penyakit saluran nafas misalnya, influenza, bronchitis, pneumoni, asma bronkiale, TB paru, Penyakit traktus digestivus misalnya ptialismus, karies, gingivitis, pirosis. Penyakit hepar dan pancreas, Penyakit ginjal dan saluran kemih, Penyakit endokrin, saraf, serta penyakit menular.

Upload: ningruananta

Post on 15-Feb-2016

226 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

faktor kehamilan

TRANSCRIPT

Page 1: Faktor

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan

1. Faktor Fisik

a. Status Kesehatan

Ada dua klasifikasi dasar yang berkaitan dengan status kesehatan atau

penyakit yang dialami ibu hamil yaitu :

1) Penyakit atau komplikasi akibat langsung kehamilan. Termasuk dalam

klasifikasi ini adalah hyperemesis gravidarum, preeklampsia / eklampsia,

kelainan lamanya kehamilan, kehamilan ektopik,kelainan plasenta atau

selaput janin, perdarahan antepartum, dan gemeli.

2) Penyakit atau kelainan yang tidak langsung berhubungan dengan kehamilan.

Terdapat hubungan timbal balik dimana penyakit ini dapat memperberat serta

mempengaruhi kehamilan atau penyakit ini dapat diperberat oleh karena

kehamilan.

Contoh yang termasuk dalam kehamilan ini adalah : Penyakit atau kelainan

alat kandungan, Penyakit kardiovaskular,  Penyakit darah misal, anemia dalam

kehamilan, leukemia. Penyakit saluran nafas misalnya, influenza, bronchitis,

pneumoni, asma bronkiale, TB paru, Penyakit traktus digestivus misalnya ptialismus,

karies, gingivitis, pirosis. Penyakit hepar dan pancreas, Penyakit ginjal dan saluran

kemih, Penyakit endokrin, saraf, serta penyakit menular.

Beberapa pengaruh penyakit terhadap kehamilan adalah terjadi abortus,

anemia berat partus prematurus, asfiksia neonaturum, shock dan perdarahan.

Pemahaman mengenai penyakit- penyakit tersebut akan menjadi dasar identifikasi

faktor resiko sehingga mampu melakukan deteksi. Proses pengkajian data dan

anamnese sangat perlu dalam menggali komponen-komponen penyakit yang

menyertai kehamilan.

b. Status gizi

Status gizi ibu hamil adalah masa dimana seseorang wanita memerlukan

berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada yang diperlukan dalam keadaan

tidak hamil. Diketahui bahwa janin membutuhkan zat-zat gizi dan hanya ibu yang

Page 2: Faktor

dapat memberikannya. Dengan demikian makanan ibu hamil harus cukup bergizi

agar janin yang dikandungnya memperoleh makanan bergizi cukup.

1) Kebutuhan energi

- Trimester I : penambahan energi 180 kkal/hari

- Trimester II : Penambahan 30 kkal/hari.

2) Sumber protein

Membentuk jaringan tubuh, struktur organ seperti tulang dan otot, tumbuh

kembang janin, sel darah merah. Kebutuhan protein bertambah 17 gram lebih banyak.

3) Sumber lemak

Untuk pertumbuhan jaringan plasenta dan janin, Lemak juga disimpan untuk

cadangan tenaga saat persalinan dan postpartum, membantu proses pembentukan

ASI. Asam lemak tak jenuh : omega 3 dan 6 utk tumbang sel saraf dan janin.

4) Sumber Karbohidrat

Merupakan sumber tambahan energi untuk tumbang janin

- Trimester I :untuk pembentukan sel darah merah

- Trimester II :persiapan tenaga ibu dalam proses persalinan.

5) Sumber Vitamin

- Vitamin A : Berperan dalam pergantian sel baru pada semua jaringan tubuh

dan sel saraf, pembentukan tulang, gigi, cacat bawaaan. 300 IU dari sebelum

hamil

- Vitamin B

- Vitamin C : Berfungsi penyerapan Fe : mencegah anemi, memperkuat

pembuluh darah : mencegah perdarahan, mengaktifkan sel darah putih,

meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Penambahan : 10 mg/hari

- Vitamin D : Untuk penyerapan kalsium, dapat diperoleh dari pancaran sinar

matahari

- Vitamin E : Kebutuhan ibu hamil 15 mg (22,5 IU)/hari, untuk menjaga

struktur dan fungsi komponen sel darah merah, sebagai antioksidan.

6) Mineral (Kalsium) : Kebutuhan 500 mg sehari, untuk pembentukan tulang dan

gigi

Page 3: Faktor

Kurang gizi pada ibu hamil

Bila ibu mengetahui kurang gizi pada kehamilannya maka akan menimbulkan

masalah baik pada ibu hamil atau pada janin:

1) Terhadap ibu : Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan

komplikasi antara lain: perdarahan, anemia dan lain-lain

2) Terhadap persalinan : Pengaruh kekurangan gizi terhadap proses persalinan dapat

mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya

(premature), perdarahan setelah persalinan serta persalinan dengan operasi

cenderung meningkat.

3) Tehadap janin : Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses

pertumbuhan janin dan dapt menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati,

kematian neonatal.

c. Faktor-faktor gaya hidup

Ada beberapa gaya hidup yang mempengaruhi wanita hamil antara lain :

1) Mitos

Mengenai mitos atau kepercayaan tertentu sangat dipengaruhi oleh

lingkungan sosial budaya dan adat istiadat tertentu. Mitos yang mendukung asuhan

tentunya diperbolehkan sedangkan yang nembahayakan dalan asuhan kehamilan

semestinya kita cegah dengan memberikan konseling dan pendidikan kesehatan yang

tepat pada ibu hamil.

2) Kebiasaan minum jamu

Minum jamu merupakan salah satu kebiasaan yang beresiko bagi wanita

hamil, hal ini terjadi terutama apabila minum jamu pada trimester satu.

3) Aktivitas seksual

Berdasarkan konsep evidence bahwa ibu hamil tidak harus menghentikan

aktivitas seksual ataupun secara khusus mengurangi aktivitas seksual. Larangan

dalam aktivits seksual ibu hamil merupakan hal yang tidak tepat atau tidak evidence

terdapat perubahan yang cukup jelas mengenai kenyamanan seksual selama hamil,

Page 4: Faktor

mungkin terjadi peningkatan atau penurunan libido. Namun menurut konsep evidence

based menyatakan bahwa pengaruh aktivitas seksual selama masa kehamilan tidak

terbukti berhubungan dengan peristiwa mulainya persalinan.

4) Pekerjaan atau aktivitas sehari-hari

Tidak ada rekomendasi dalam asuhan kehamilan bahwa ibu hamil itu tidak

boleh sama sekali melakukan aktifitas pekerjaan rumah tangga ataupun bekerja di

luar  rumah, yang penting diperhatikan adalah keseimbangan dan toleran dalam

pekerjaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan atau aktifitas bagi ibu

hamil adalah tingkat keamanannya bagi ibu hamil. Ibu hamil tetap boleh melakukan

aktifitas atau pekerjaan tetapi cermati apakah pekerjaan atau aktifitas yang dilakukan

beresiko atau tidak untuk kehamilannya.

5) Subtance abuse

Perilaku yang merugikan atau membahayakan bagi ibu hamil, termasuk

penyalahgunaan atau penggunaan obat atau zat-zat tertentu yang membahayakan ibu

hamil, antara lain : Penggunaan obat-obat selama hamil, merokok, alkohol dan

caffeine, hamil dengan ketergantungan obat atau penggunaan NAPZA, sinar rontgen

atau radiasi

d. Kehamilan di luar nikah dan Kehamilan yang tidak diinginkan

Kehamilan tidak diinginkan biasanya dialami oleh para remaja yang dikarenakan seks

pra nikah atau seks bebas. Selain itu juga bisa terjadi pada ibu dengan status marital

atau pasangan suami istri yang sudah menikah yang sedang tidak merencanakan

kehamilan, hal ini dikarenakan oleh kegagalan alat kontrasepsi.

Reaksi wanita yang mengalami hamil diluar nikah:

1) Melarikan diri dari tanggung jawab, melakukan abortus, membuang anaknya,

menitipkan anak ke oaring alin atau panti asuhan.

2) Berusaha melakukan aborsi atau bunuh diri.

3) Melakukan pekerjaan seorang ibu walau dengan keterpaksaan.

Page 5: Faktor

e. Kehamilan pada Usia Tua

Segi negatif : kondisi fisik mulai terganggu, kualitas sel ovum sudah mulai

menurun, kontraksi uterus terganggu.

Segi Positif : kepuasan peran sebagai ibu, merasa lebih siap, pengetahuan tentang

bayi lebih baik

2. Faktor Psikologis/ Jiwa Dalam Kehamilan

     Stressor adalah stress yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi

kesehatan ibu dan janin. Janin dapat mengalami keterhambatan perkembangan atau

gangguan emosi saat lahir nanti jika stress pada ibu tidak tertangani dengan baik.

a. Stressor internal

Stressor internal meliputi faktor-faktor pemicu stress ibu hamil yang berasal

dari diri ibu sendiri. Adanya beban psikologis yang ditanggung oleh ibu dapat

menyebabkan gangguan perkembangan bayi yang nantinya akan terlihat ketika bayi

lahir. Stressor internal mMeliputi kecemasan, ketegangan, ketakutan, penyakit, cacat,

tidak percaya diri, perubahan penampilan, peran sebagai orang tua, sikap ibu terhadap

kehamilan, takut terhadap kehamilan, persalinan, kehilangan pekerjaan.

b. Stressor eksternal

Stressor eksternal meliputi faktor-faktor pemicu stress ibu hamil yang berasal

dari luar diri ibu, seperti : status marital, mal adaptasi, relationship, kasih sayang,

support mental dan broken home.

c. Support Keluarga

Setiap tahap usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan baik yang

bersifat fisik maupun psikologis. Ibu harus melakukan adaptasi pada setiap perubahan

yang terjadi dimana sumber stress terbesar terjadi dalam rangka melakukan adaptasi

terhadap kondisi tertentu. Dalam menjalani proses itu ibu hamil sangat membutuhkan

dukungan yang intensif dari keluarga dengan cara menunjukkan perhatian dan kasih

sayang. Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan, mendukung bahkan

memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan merasa lebih

Page 6: Faktor

percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani kehamilan, persalinan dan masa

nifas.

d. Partner Abuse (Kekerasan Yang Dilakukan Pasangan)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa korban kekerasan terhadap perempuan

adalah wanita yang telah bersuami. Setiap bentuk kekerasan yang dilakukan oleh

pasangan harus selalu diwaspadai oleh tenaga kesehatan jangan sampai kekerasan

yang terjadi akan membahayakan ibu dan bayinya. Efek psikologis yang muncul

gangguan rasa aman dan nyaman pada pasien. Sewaktu-waktu pasien akan

mengalami perasaan terancam yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan

perkembangan janinnya.

3. Faktor Lingkungan Sosial, Budaya Dan Ekonomi

a. Kebiasaan dan Adat Istiadat

Ada beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan kesehatan ibu hamil.

Jika ditemukan adanya adat yang sama sekali tidak berpengaruh buruk terhadap

kesehatan, tidak ada salahnya jika memberikan respon yang positif dalam rangka

menjalin hubungan yang sinergis dengan masyarakat.

b. Fasilitas Kesehatan

Adanya fasilitas kesehatan yang memadai akan sangat menguntungkan

kualitas pelayanan kepada ibu hamil. Deteksi dini terhadap kemungkinan adanya

penyulit akan lebih tepat, sehingga langkah antisipatif akan lebih cepat diambil.

Fasilitas kesehatan ini sangat menentukan atau berpengaruh terhadap upaya

penurunan angka kesehatan ibu (AKI).

c. Ekonomi

Tingkat social ekonomi terbukti sangat berpengaruh terhadap kondisi

kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil. Pada ibu hamil dengan tingkat social ibu

hamil yang baik otomatis akan mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikologis yang

baik pula. Status gizi pun akan meningkat karena nutrisi yang didapatkan berkualitas,

selain itu ibu tidak akan terbebani secara psikologis mengenai biaya persalinan dan

pemenuhan kebutuhan sehari-hari setelah bayinya lahir.

Page 7: Faktor

Ibu akan lebih fokus untuk mempersiapkan fisik dan mentalnya sebagai seorang

ibu. Sementara pada ibu hamil dengan kondisi ibu hamil yang lemah akan

mendapatkan banyak kesulitan terutama masalah pemenuhan kebutuhan primer.