faktor
TRANSCRIPT
-
Jurnal Kesehatan Masyarakat
FAKTORFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KASUS DIAREDI PUSKESMAS ULEE KARENG KOTA BANDA ACEH
TAHUN 2012
MUHZIADIMahasiswa STIKes UBudiyah Banda Aceh
Intisari
Diare didefinisikan secara klinis sebagai bertambahnya defekasi (buang air besar) lebihdari biasanya/lebih dari tiga kali sehari, disertai dengan perubahan konsisten tinja (menjadi cair)dengan atau tanpa darah..Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana faktor-faktor yangberhubungan dengan kasus diare di Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh Tahun 2012.Penelitian ini bersifat deskriptif analatik dengan desain cross sectional yaitu menjelaskan tentangfaktor-faktor yang berhubungan dengan kasus diare di Puskesmas Ulee Kareng Kota Banda Acehtahun 2012. Populasi sebanyak 173 pasien yang pernah mengalami kasus diare dan sampelsebanyak 64 responden, tehnik pengambilan sampel dengan random sampling. Penelitian inidilakukan pada tanggal 16 Juli sampai 21 Juli 2012 di Puskesmas Ulee Kareng kota Banda Aceh.Teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuesioner dan wawancara. Teknik analisadata menggunakan statistik uji chi-square test ( = 0.05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa adahubungan antara lingkungan dengan kasus diare dengan p = 0,001. Ada hubungan antara perilakudengan kasus diare dengan p = 0,036. Ada hubungan antara makanan dengan kasus diare denganp = 0,037. Kesimpulan : menunjukan bahwa terdapat hubungan antara lingkungan, perilaku,makanan dengan kasus diare.Saran: diharapkan kepada seluruh tenaga kesehatan , agar lebihmeningkatkan promosi kesehatan tentang upaya pencegahan kasus diare.
Kata Kunci : Kasus Diare, Lingkungan, Perilaku, Makanan
Abstract
Diarrhea is clinically defined as an increased frequency of bowelmovements (defecation) more than usual/ more than three times per day,accompanied by a change in stool consistency (becomes liquid) with or withoutblood. This was a descriptive analytical research with cross-sectional design. Itdescribed the factors related to diarrhea cases in Ulee Kareng Sub district ofBanda Aceh in 2012. The population was 173 patients who have experienceddiarrhea case and samples were 64 respondents collected by using randomsampling technique. The research was conducted on July 16 to July 21, 2012 inUlee Kareng Sub district of Banda Aceh in 2012. Data were collected bydistributing questionnaire and interviewing the patients. Data were analyzed withchi-square statistic test (=0.05). Results there was correlation betweenenvironment and diarrhea cases with p=0.001; there was a correlation betweenbehavior and diarrhea cases with p=0.036; there was a correlation between foodand diarrhea cases with p= 0.037. Conclusion: there was correlation betweenenvironment, behavior, food and diarrhea cases. Suggestion: it is expected that allhealth personnel improve health promotion about the effort of preventing diarrheacases.
-
Keywords : Diarrhea Cases, Environment, behavior, food
PENDAHULUAN
Diare didefinisikan secaraklinis sebagai bertambahnyadefekasi (buang air besar) lebih daribiasanya/lebih dari tiga kali sehari,disertai dengan perubahan konsistentinja (menjadi cair) dengan atautanpa darah. Secara klinik dibedakantiga macam sindroma diare yaitudiare cair akut, disentri, dan diarepersisten. (WHO, 2000).
Setiap orang dalam hidupnyatidak mungkin lepas dari masalahpenyakit, apakah penyakit tersebutringan atau berat. Dalam keadaantersebut pengobatan sangatdibutuhkan untuk penyembuhansebagaimana kondisi semula.Kebutuhan akan dibutuhkanpengobatan masyarakat secara prosesalam terjadi pola penggunaanfasilitas kesehatan di masyarakat.(Notoatmodjo,1999).
Setiap orang dalam hidupnyatidak mungkin lepas dari masalahpenyakit, apakah penyakit tersebutringan atau berat. Dalam keadaantersebut pengobatan sangatdibutuhkan untuk penyembuhansebagaimana kondisi semula.Kebutuhan akan dibutuhkanpengobatan masyarakat secara prosesalam terjadi pola penggunaanfasilitas kesehatan di masyarakat.
Pada dasarnya tujuan hidupsehat pada masa depan adalahlingkungan yang bebas polusi,tersedianya air bersi, sanitasilingkungan yang memadai,perumahan dan pemukiman yang
sehat, perencanaan kawasan yangberwawasan kesehatan, serta tolong-menolong dengan memelihara nilai-nilai budaya bangsa. (Dep.Kes RI,2000).
Berdasarkan data tahun 2007sebanyak 4.121 kasus, tahun 2008sebanyak 5.750 kasus, tahun 2009sebanyak 5.875 kasus dan tahun2010 sebanyak 6.454 kasus. Diareumumnya lebih sering dialami anakbalita (bayi dibawah 5 tahun).(Din.Kes Kota Banda Aceh, 2011).
Berdasakan laporan tahunanrekapitulasi dari seluruh kegiatanpokok di Puskesmas Ulee Karengyang dilaporkan selama tahunanggaran 2011. Pada tahun 2011telah berjalan program JaminanKesehatan Aceh (JKA) sehinggaseluruh masyarakat Aceh dapatberobat secara gratis. Diaremerupakan salah satu 20 penyakitterbesar di wilayah Puskesmas UleeKareng. Jumlah kasus diare 655kasus pada tahun 2011. (PuskesmasUlee Kareng, 2011).Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakangdiatas maka peneliti inginmengetahui faktor-faktor apa sajayang berhubungan dengan kasusdiare di Puskesmas Kecamatan UleeKareng Kota Banda Aceh tahun2012.
-
Tujuan PenelitianTujuan UmumMengetahui bagaimana faktor-faktoryang berhubungan dengan kasusdiare di Kecamatan Ulee KarengKota Banda Aceh Tahun 2012.
Tujuan Khususa. Mengetahui faktor perilaku yang
berhubungan dengan kasus diaredi Kecamatan Ulee Kareng KotaBanda Aceh.
b. Mengetahui faktor lingkunganyang berhubungan dengan kasusdiare di Kecamatan Ulee Kareng.
c. Mengetahui faktor makanan yangberhubungan dengan kasus diaredi Kecamatan Ulee Kareng.
Manfaat Penelitian
1. Sebagai tambahan pengetahuandan pengalaman dalam prosespenelitian tentang faktor-faktoryang berhubungan dengan kasuspenyakit diare.
2. Sebagai bahan masukan bagiPuskesmas Ulee Kareng dalammeningkatkan PHBS kepadamasyarakat, penyuluhan tentangkesehatan lingkungan dan bahayapenyakit diare.
3. Sebagai bahan masukan dalampengembangan ilmu pengetahuanmanajemen kesehatan dan hasilpenelitian ini dapat dijadikanreferensi bagi peneliti berikutnya.
METODE PENELITIAN
Berdasarkan teori yang dikemukakanoleh Depkes RI (2002),Notoadmojdo (2010), dan Widoyono(2002) mengenai diare, maka konsep
pemikiran dapat digambarkansebagai berikut :
Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapatbeberapa variabel yang diteliti, untuklebih jelas dapat dilihat dari kerangkateori tentang faktor-faktor yangberhubungan dengan kasus diare diPuskesmas Ulee Kareng Kota BandaAceh berikut ini :
V. Independent V. Dependent
Hipotesis
1. Ada hubungan antara lingkungandengan kasus diare di PuskesmasUlee kareng Kota Banda Aceh.
2. Ada hubugan antara perilakudengan kasus diare di PuskesmasUlee kareng kota Banda Aceh.
3. Ada hubungan antara makananyang dikonsumsi dengan kasusdiare di Puskesmas Ulee karengkota Banda Aceh.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini bersifatdeskriptif analitik dengan desaincross sectional yaitu menjelaskantentang faktor-faktor yangberhubungan dengan kasus diare diPuskesmas Ulee Kareng tahun 2012.
Lingkungan
Perilaku
Makanan
Kasus
Diare
-
Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi dalam penelitian iniadalah pasien yang pernahmengalami kasus diare diPuskesmas Ulee Kareng Kota BandaAceh. Berdasarkan data awal yangpenulis dapatkan di Puskesmas UleeKareng pada Januari sampai denganMei tahun 2012 jumlah pasien diaresebanyak 173 kasus.
Sampel
Jumlah sampel sebanyak 64orang dengan kriteria sampel sebagaiberikut :
1) Bersedia menjadi responden.2) Bisa membaca dan menulisDesain penelitian
Penelitian ini bersifatdeskriptif analitik dengan pendekatanCross Sectional.
Tempat dan Waktu
Penelitian dilakukan diPuskesmas Ulee Kareng Kota BandaAceh, waktu penelitian dari tanggal16 sampai dengan 21 Juli tahun2012.
Pengumpulan Data
Pengolahan Data dan Analisa Data
Data dalam penelitian ini dapatdiolah dengan cara editing, coding,transfering dan tabulating.
Analisa data dilakukan secarabertahap dari analisa univariat danbivariat.
a. Analisa UnivariatAnalisa ini menghasilkandistribusi dan presentase dari tiapvariabel.
b. Analisa BivariatUntuk menguji hipotesadilakukan analisa statistik denganmengunakan uji data kategori Chisquare Test (X2) pada tingkatkemaknaannya adalah 95% (P 0,05)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 6.1 Distribusi RespondenBerdasarkan Kasus Daire DiPuskesmas Ulee Kareng Kota
Banda AcehTahun 2012
No Kasus Diare Jumlah %
1
2
Akut
Tidak Akut
57
7
89
11
Jumlah 64 100
Dari tabel 6.1 diketahui dari64 orang responden pada umumnyadengan kategori akut yaitu sebanyak57 orang (89%).
Tabel 6.2 Distribusi RespondenBerdasarkan Lingkungan DiPuskesmas Ulee Kareng Kota
Banda AcehTahun 2012
No Lingkungan Jumlah %
1 Sehat 48 75
2 Tidak Sehat 16 25
Jumlah 64 100
Dari tabel diatas dapatdilihat bahwa dari 64 respondensebagian besar 48 orang ( 75%)lingkungannya sehat.
-
Tabel 6.3 Distribusi RespondenBerdasarkan Perilaku Di
Puskesmas Ulee Kareng KotaBanda Aceh Tahun 2012
No Perilaku Jumlah %
1 Baik 8 12,5
2 Buruk 56 87,5
Jumlah 64 100
Dari tabel diatas dapat dilihatbahwa dari 64 responden sebagianbesar 56 orang (87,5%) perilakuburuk.
Tabel 6.4 Distribusi RespondenBerdasarkan Makanan Di
Puskesmas Ulee Kareng KotaBanda AcehTahun 2012
No Makanan Jumlah %
1
2
Bersih
Tidak Bersih
39
25
60,9
39,1
Jumlah 64 100
Dari tabel di atas dapat dilihatbahwa dari 64 responden sebagianbesar 39 orang (60,9 %) makanannyabersih.
Tabel 6.5Hubungan Lingkungan DenganKasus Diare Di Puskesmas Ulee
KarengKota Banda Aceh Tahun 2012
No
Lingkungan
Kasus diare
Jmlh
%
p-valu
eAkut Tidakakut
f % f %
1 Sehat 47 73 1 2 48 75
0,0012
Tidaksehat
10 16 6 9 16 25
Total 57 89 7 11 64 100
Berdasarkan tabel 6.5 diatasmenunjukkan bahwa dari 48 orangresponden, yang lingkungannya sehatsebanyak 48 orang (75,0%), dan 47orang (73%) yang mengalami diareAkut. Hasil analis data menunjukkanbahwa ada hubungan antaralingkungan dengan kasus diare diPuskesmas Ulee Kareng Kota BandaAceh dengan nilai p yaitu 0,001