f o s i l
TRANSCRIPT
-
8/9/2019 F O S I L
1/9
Gambar 1.1
Leonardo da Vinci
Gambar 1.2George Cuvier
F O S I L
Teori Evolusi menyatakan bahwa setiap jenis makhluk hidup berasal dari satu
nenek moyang yang sama. Berdasarkan hal ini dapat diartikan bahwa spesies yang
ada sebelumnya lambat laun mengalami perubahan menjadi spesies lain, dari spesies
primitif menjadi maju. Di samping itu, Leonardo da Vinci (14521519) menyatakan
bahwa fosil merupakan bukti adanya kehidupan pada masa lampau. Oleh karena itu,
diharapkan dengan mempelajari fosil, teori Evolusi dapat dibuktikan. Jika anggapan
itu benar, maka akan terdapat sejumlah fosil yang mengarah terjadinya evolusi
makhluk hidup.
Fosil berasal dari bahasa Latin fossilis, artinya menggali. Istilah fosildiartikan sebagai sisa-sisa binatang dan tumbuhan yang telah membatu. Fosil
merupakan catatan sejarah penting sebagai petunjuk adanya evolusi. Dengan
membandingkan struktur tubuh hewan masa lampau yang telah menjadi fosil dengan
hewan sekarang dapat disimpulkan bahwa keadaan lingkungan di masa lampau
berbeda dengan sekarang. Tokoh yang mempelajari fosil dan hubungannya dengan
evolusi adalah:
Leonardo da Vinci (Italia 1452-1519)
Orang yang pertama kali berpendapat fosil
merupakan bukti adanya makhluk hidup di masa
lampau.
George Cuvier (Perancis 1769-1832)
Ia merupakan ahli anatomi perbandingan. Ia
mengadakan studi perbandingan antara fosil-fosil dari
berbagai lapisan bumi dan makhluk hidup yang ada
sekarang. Cuvier menyimpulkan bahwa pada masa
tertentu telah diciptakan makhluk-makhluk hidup yang
berbeda dari masa ke masa. Setiap masa diakhiri
kehancuran alam. Paham ini dikenal dengan
kataklisma.
Darwin
Mengatakan bahwa makhluk hidup pada lapisan
-
8/9/2019 F O S I L
2/9
bumi tua mengadakan perubahan bentuk untuk menyesuaikan diri dengan lapisan
bumi yang lebih muda. Oleh sebab itu, fosil pada lapisan bumi muda berbeda dengan
fosil di lapisan bumi tua.
Adapun beberapa fosil yang telah ditemukan sebagai berikut.
Setelah mempelajari fosil-fosil yang ditemukan arkeolog, para ahli geologi membuat
rekaman peristiwa pemunculan organisme. Coba cermati salah satu rekaman peristiwa
dalam tabel 1.1 berikut.
Skala Waktu Geologi
Zaman Periode EpisodeUmur
(Juta Tahun)Peristiwa Penting dalam Sejarah Kehidupan
Senozoikum
Kuarter Sekarang 0,01 Waktu bersejarahPleistosen 1,8 Abad es, manusia muncul
Tertier
Pleisen 5 Ditemukan manusia kera nenek moyang manusia
Miosen 23 Penyebaran lanjutan Mamalia dan Angiospermae
Oligosen 34 Mamalia modern, termasuk kera
Eosen 57Peningkatan dominansi Angiospermae dan
peningkatan keanekaragaman Mamalia
Paleosen 65Penyebaran besar-besaran Mamalia, burung dan
serangga penyerbuk
Mesozoikum
Cretaseus 144Pemunculan tumbuhan berbunga (Angiospermae):
dinosaurus punah
Jurrasik 208Gymonspermae mendominasi bentang lahan;
dinosaurus dan Mamalia pertama
Triassik 245 Pembentukan gunung
Perminan 286 Penyebaran Reptilia, munculnya Mamaliamenyerupai Reptilia dan ordo serangga modern;
Gambar 1.3 Penemuan Fosil dan Perkiraan UsianyaSumber : Sembiring, Langkah dan Sudjino. Biologi (2009)
-
8/9/2019 F O S I L
3/9
punahnya invertebrata laut primitif
Carboniferous 360 Perluasan hutan tanaman berpembuluh
Paleozoikum
Devonian 408Diversifikasi kan bertulang; Amphibia dan
serangga pertama
Silurian 438
Melimpahnya vertebrata tak berahang; kolonisasi
tanah oleh tumbuhan dan Arthropoda; asal usul
tumbuhan berpembuluh
Ordovisian 505Vertebrata pertama (hewan tak berahang);
melimpahnya ganggang laut
Cambrian 544 Asal mula sebagian besar filum Invertebrata
Precambrian
700 Asal mula hewan
1500 Fosil eukariotik tertua
2500 Terakumulasinya oksigen di atmosfer
3500 Fosil prokariotik tertua
4600 Perkiraan asal mula Bumi
Sumber : Sembiring, Langkah dan Sudjino. Biologi (2009)
-
8/9/2019 F O S I L
4/9
Gambar 1.4 Evolusi Kuda dimulai dari 60
juta tahun yang lalu sampai sekarangSumber : Sembiring, Langkah dan Sudjino. Biologi (2009)
Fosil-fosil jarang ditemukan dalam keadaan lengkap (utuh), umumnya merupakan
suatu bagian atau beberapa bagiantubuh makhluk hidup. Faktor-faktor yang
menyebabkan jarang ditemukan fosil dalam keadaan lengkap, yaitu:
a. terjadinya lipatan batuan bumi;
b. pengaruh air, angin, dan bakteri pembusuk;
c. hewan pemakan bangkai;
d. jenis organisme, ada organisme yang tidak mungkin menjadi fosil, misalnya
Amoeba;
e. keadaan lingkungan yang tidak memungkinkan suatu bagian tubuh organisme
menjadi fosil.
A. PENEMUAN FOSIL KUDA
Fosil paling lengkap di berbagai lapisan bumi adalah hasil temuan penyidik
Amerika, Marsh, dan Osbom berupa fosil kuda. Perubahan yang ditunjukkan
fosil-fosil kuda merupakan petunjuk kebenaran evolusi, yaitu perubahan secara
berangsur-angsur dalam jangka waktu lama yang disebabkan oleh pada setiap
zaman geologi ditemukan fosil-fosilnya secara lengkap. Fosil jenis kuda pertama
diperkirakan hidup puluhan juta tahun yang lalu.
Kuda pertama hidup kira-kira 60 juta tahun yang lalu pada zaman Eosin. Oleh
para ahli, kuda pertama ini diberi nama Hyracotherium (Eohippus). Dari
kerangka fosil diketahui bahwa kuda ini hanya sebesar kucing. Jumlah jari kaki
belakangnya tiga. Jika dibandingkan Hyracotherium (Eohippus) dengan Equus
(kuda zaman sekarang) tampak sekali perbedaannya. Dari Gambar 1.4, kita dapat
mempelajari bagaimana proses evolusi kuda berlangsung. Teori evolusi
ditunjukkan dengan sederetan fosil yang ditemukan dalam lapisan bumi tua ke
muda yang menunjukkan perubahan secara berangsur-angsur.
-
8/9/2019 F O S I L
5/9
Tabel 1.2 Perubahan yang Terjadi dari Eohippus hingga Equus
B. CARA MENENTUKAN UMUR FOSIL
Fosil dapat digunakan sebagai petunjuk kehidupan masa lalu. Umumnya, fosil
tertimbun di lapisan tanah tertentu pada masa lalu. Untuk menentukan umur fosil
pada lapisan tanah tersebut para ahli menggunakan analisis radioaktif. Unsur
radioaktif yang sering digunakan untuk menentukan umur fosil adalah uranium,
kalium, dan natrium. Unsur uranium mengalami radiasi spontan yang
menyebabkan massanya berkurang terus sampai akhirnya menjadi plumbum (Pb)
206 yang stabil. Perubahan dari uranium (U) menjadi plumbum (Pb) memerlukan
waktu 7.600.000.000 tahun. Hal ini berarti, jika di dalam fosil diketahui kadar Pb
nya, maka umurnya dapat dihitung dengan rumus:
Selain uranium, perubahan kalium (K) menjadi argon (Ar) sering digunakan
untuk menentukan umur fosil. Perubahan K menjadi Ar memerlukan waktu 600
juta tahun. Hal ini berarti, fosil atau batuan yang dapat dianalisis adalah fosil yang
berumur hingga 600 juta tahun. Lebih dari 600 juta tahun menggunakan uranium.
Unsur lain yang digunakan adalah Nitrogen 14 (N14) yang mengalami
perubahan menjadi karbon radioaktif C14. Waktu yang digunakan untuk
mengubah N14 menjadi C14 adalah 24.000 tahun. Hal ini berarti, fosil yang dapat
dianalisis dengan metode ini adalah fosil yang berumur maksimal 24 ribu tahun.
-
8/9/2019 F O S I L
6/9
Gambar 2.1 Alexander
Ivanovich Oparin
C. TEORI EVOLUSI BIOLOGI
Alexander Ivanovich Oparin (Gambar 2.1)
mengemukakan bahwa evolusi zat-zat kimia terjadi
sebelum di bumi terdapat kehidupan. Seperti sebelumnya,
zat anorganik berupa air, metana, karbon dioksida, dan
amonia terkandung dalam atmosfer bumi. Zat anorganik
tersebut membentuk zat-zat organik akibat adanya
radiasi dari energi listrik yang berasal dari petir.
Suhu di bumi terus menurun. Ketika sampai pada
titik kondensasi, terjadi hujan yang mengikis batuan di bumi yang banyak
mengandung zat-zat anorganik. Zat-zat anorganik tersebut terbawa ke
lautan yang panas. Di lautan ini terbentuk sup purba atau sup primordial.
Sup purba terus berkembang selama berjuta-juta tahun. Di dalam sup purba,
terkandung zat anorganik, RNA, dan DNA. RNA yang dibutuhkan dalam proses
sintesis protein dapat terbentuk dari DNA. Akibatnya, terbentuklah sel pertama.
Sel pertama tersebut mampu membelah diri sehingga jumlahnya semakin banyak.
Sejak saat itulah evolusi biologi berlangsung.
a. Terbentuknya Makhluk Hidup Prokariotik
Sejarah kesuksesan makhluk hidup prokariotik dimulai sedikitnya pada
3,5 miliar tahun yang lalu. Prokariotik merupakan bentuk kehidupan pertama
dan paling sederhana. Mereka hidup dan berevolusi di bumi selama 2 miliar
tahun. Prokariotik dianggap paling primitif, karena selnya hanya memiliki
membran sel. DNA, RNA hasil transkripsi, dan molekul-molekul organik
berada dalam sitoplasma tanpa dibatasi membran. Prokariotik pertamakemungkinan merupakan kemoautrotof yang menyerap molekul organik bebas
dan ATP di sup purba melalui sintesis abiotik. Seleksi alam menyebabkan
prokariotik yang dapat mengubah ADP menjadi ATP melalui glikolisis
bertambah. Akhirnya, prokariotik yang dapat melakukan fermentasi
berkembang dan hal tersebut menjadi cara hidup organisme di bumi karena
belum tersedianya O2. Beberapa Archaebacteria dan beberapa bakteri obligat
anerob yang sekarang hidup melalui fermentasi, mirip dengan prokariotik
terdahulu.
-
8/9/2019 F O S I L
7/9
Gambar 2.2
Fosil Stromatolit
berusia 2,7 miliar tahun
b. Terbentuknya Organisme Fotoautotrof
Ketika kecepatan konsumsi bahan organik oleh fermentasi prokariotik
melebihi kecepatan sintesis untuk menggantikan molekul organik,
berkembanglah prokariotik yang dapat membuat molekul organiknya sendiri.
Pada prokariotik awal, pigmen yang dapat menyerap cahaya digunakan untuk
menyerap kelebihan energi cahaya (terutama dari sinar ultraviolet) yang
membahayakan bagi sel yang hidup di permukaan. Selanjutnya, pigmen ini
mampu melakukan transfer elektron untuk sintesis ATP. Prokariotik ini mirip
dengan Archaebacteria yang disebut bakteri halofik. Pigmen yang menangkap
cahaya dikenal dengan bakteriorhodopsin yang dibuat pada membran plasma.
Prokariotik lain memiliki pigmen yang dapat menggunakan cahaya untuk
transfer elektron dari hidrogen sulfida (H2S) menjadi NADP+
dan dapat
memfiksasi CO2 . Akhirnya, Eubacteria memiliki cara untuk menggunakan
H2O sebagai sumber elekton dan hidrogen. Bakteri ini adalah Cyanobacteria
pertama yang mampu membuat molekul organik dari air dan CO2.
Cyanobacteria berkembang dan mengubah bumi dengan melepaskan O2
sebagai efek fotosintesis. Cyanobacteria berkembang antara 2,5 miliar hingga
3,4 miliar tahun yang lalu. Mereka hidup bersama prokariotik lain membuat
koloni. Fosil koloni ini disebut stromatolit yang banyak ditemukan di perairan
air tawar dan air laut (Gambar 2.2).
-
8/9/2019 F O S I L
8/9
Gambar 2.3
Kemungkinan Pembentukan Membran Inti dan Retikulum Endoplasma
Gambar 2.4 Proses Endosimbiosis
c. Bangkitnya Organisme Eukariotik
Eukariotik berkembang sekitar 1,2 miliar tahun yang lalu. Hal yang sangat
membedakan eukariotik dengan prokariotik adalah adanya organel-organel
yang memiliki membran. Bagaimana sel eukariotik yang kompleks dapat
terbentuk dari prokariotik yang sederhana? Sistem membran organel-organel
pada eukariotik dapat terbentuk dari invaginasi yang terspesialisasi. Pada
eukariotik terdahulu, invaginasi (pelekukan ke dalam) dapat terjadi sehingga
membentuk membran inti dan retikulum endoplasma (Gambar 2.3).
Proses lain yang disebut endosimbiosis
menjelaskan pembentukan mitokondria,
kloroplas, dan beberapa organel eukariotik
lain. Teori ini dikemukakan oleh Lynn
Margulis. Endo berarti di dalam dan
simbiosis berarti hidup bersama.
Endosimbiosis terjadi ketika sel simbion
hidup secara permanen di dalam sel lain (sel
inang) dan interaksi ini menguntungkan
keduanya (Gambar 2.4). Berdasarkan teori
ini, eukariotik berkembang setelah sel
fotosintesis muncul dan oksigen melimpah
di atmosfer.
Kloroplas dan mitokondria tampaknya
merupakan evolusi sel prokariotik yang melakukan endosimbiosis dengan sel
-
8/9/2019 F O S I L
9/9
Gambar 3.1 Perbandingan DNA
prokariotik besar. Nenek moyang mitokondria kemungkinan besar adalah sel
prokariotik heterotrof yang mampu menggunakan oksigen dan menghasilkan
energi. Adapun nenek moyang kloroplas kemungkinan adalah Cyanobacteria.
Sel eukariotik hasil endosimbiosis ini sekarang kita kenal dengan nama
Protista. Makhluk hidup eukariotik satu sel ini sangat beranekaragam.
Beberapa Protista dapat berfotosintesis, sebagian lagi bersifat heterotrof dan
dapat aktif bergerak. Sebagian mirip jamur dan mendapatkan makanan dengan
menyerap secara absorpsi. Makhluk hidup eukariotik banyak sel, seperti
rumput laut, tumbuhan dan hewan kemungkinan berasal dari Protista yang
berkoloni. Koloni Protista tersebut
mengalami spesialisasi dan saling
bergantung satu sama lain, namun semakin
efisien dalam melakukan aktivitasnya. Hal
ini terus terjadi hingga kehidupan memasuki
daratan dan muncullah makhluk hidup
banyak sel yang lebih kompleks.
Bukti-bukti evolusi ini semakin
diperkuat oleh sistematika molekuler
berdasarkan perbandingan DNA organisme
(Gambar 3.1). Perbandingan gen RNA
mengidentifikasikan bahwa alpha
proteobacteria adalah kerabat dekat
mitokondria dan Cyanobacteria adalah kerabat dekat kloroplas. Sistematika
molekuler memberikan cara baru mengungkap evolusi dan kekerabatan
makhluk hidup.