evaluasi terhadap building capacity dan building...
TRANSCRIPT
1
TA 312
EVALUASI TERHADAP BUILDING CAPACITY
DAN BUILDING ADAPTIVE CAPACITY
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
DR. M. SYAOM BARLIANA, MPd, MT.
Dra. RR. TJAHJANI B. MT.
Drs. DIAN HARDIJANA, ST, MT.
Pada masyarakat perkotaan di Indonesia saat ini, terdapat kecenderungan untuk hanya melihat “citra” suatu sekolah atau
perguruan tinggi,
sementara di kalangan penentu kebijakan ada kecenderungan untuk hanya melihat hasil akhir dari suatu proses pendidikan.
Padahal, dalam kenyataannya, citra perguruan tinggi yang baik dan hasil akhir yang baik, belum tentu seimbang dengan biaya
ekonomi maupun biaya sosial yang dikeluarkannya. Artinya, inefsiensi dan inefektivitas mungkin saja terjadi pada proses
penyelenggaraan pendidikan, baik menyangkut kinerja individu, organisasi, maupun sistem sekolah secara keseluruhan. Hal ini
terkait dengan persoalan building capacity institusi, yaitu kemampuan individu, organisasi, dan sistem untuk menyelenggarakan
fungsi dalam rangka pencapaian misi dan tujuannya secara efektif dan efisien.
Di sisi lain, dunia saat ini, termasuk lembaga perguruan tinggi, dihadapkan kepada berbagai perubahan lingkungan yang terus
menerus terjadi tiada henti. Realitas ini memerlukan kemampuan organisasi untuk melakukan antisipasi, rencana, dan tindakan
yang tepat dalam menghadapi perubahan tersebut, sehingga perguruan tinggi dapat terus bertahan dan berkembang. Untuk itu
dibutuhkan kemampuan untuk berubah dan menyesuaikan diri atau building adaptive capacity. Building adaptive capacity,
adalah kemampuan lanjut dari organisasi untuk mewujudkan misi dan meningkatkan produknya melalui strategi antisipasi dan
upaya merespon perubahan lingkungannya.
Untuk dapat memetakan persoalan tersebut, dalam konteks FPTK UPI, pada tahap awal diperlukan evaluasi dan analisis kritis
terhadap building capacity dan building adaptive capacity lembaga UPI. Evaluasi ini, dilakukan melalui upaya membandingkan
antara parameter teoritis dengan substansi berbagai dokumen kebijakan dan program serta implementasi pengelolaan lembaga.
Evaluasi mencakup sejauhmana building capacity yang terdiri atas lima faktor, yaitu visi dan misi, kepemimpinan, sumberdaya,
jaringan/kemitraan, layanan dan produk, serta building adaptive capacity FPTK UPI telah terbentuk dengan baik.
PADA MULANYA ADALAH :
MASALAHNYA ADALAH :
Bagaimana gambaran tingkat kapasitas organisasi (building capacity) dan kemampuan untuk merespon perubahan (building
adaptive capacity) dari organisasi FPTK UPI menurut persepsi pimpinan (Fakultas, Jurusan, dan Program Studi) dan
dosen?
Apakah terdapat kesenjangan pemahaman tentang tingkat kapasitas organisasi dan kemampuan organisasi FPTK UPI dalam
merespon perubahan menurut pandangan pimpinan dengan pandangan dosen?
Aspek-aspek apa saja yang dianggap kritis dan krusial, yang memerlukan penanganan tindak lanjut dalam upaya peningkatan
kapasitas organisasi dan kemampuan organisasi FPTK UPI untuk merespon perubahan tersebut?
HASIL PENELITIANNYA ADALAH:
METODE PENELITIANNYA ADALAH:
MANFAATNYA ADALAH :
TUJUAN PENELITIANNYA ADALAH :
Pertama, secara umum pimpinan fakultas, jurusan, dan program studi memandang bahwa
building capacity FPTK cukup baik. Pada aspek building adaptive capacity pimpinan
fakultas, jurusan, dan program studi bahkan memandang bahwa FPTK memiliki kapasitas
yang sangat baik. Sebaliknya menurut persepsi dosen, FPTK memiliki building capacity
yang baru mencapai taraf kurang baik. Demikian pula pada aspek building adaptive capacity,
para dosen memandang bahwa FPTK memiliki kapasitas kurang baik.
Jika dilihat secara rinci pada masing-masing indikator dari aspek Building Capacity, terlihat ada
perbedaan dan persamaan pandangan antara pimpinan dan dosen. Pada indikator visi,
pimpinan mempersepsi bahwa visi dan misi UPI yang kemudian diturunkan menjadi visi dan
misi fakultas/jurusan/program studi adalah baik, sedangkan menurut dosen cukup baik. Pada
indikator kepemimpinan, pimpinan berpandangan bahwa kepemimpinan mereka cukup kuat,
sedangkan dosen menganggap kepemimpinan fakultas/jurusan.program studi berada
kategori lemah. Pada indikator sumber daya, pimpinan beranggapan cukup baik sedangkan
menurut dosen kurang baik. Namun demikian, penelitian ini dilakukan ketika fasilitas dan
infrastruktur kampus baru yang representatif belum dipakai. Dengan demikian, temuan ini
dapat diabaikan, dan diasumsikan bahwa dari segi fasilitas fisik kampus, peralatan, dan
infrastruktur komunikasi sekarang sudah sangat baik. Pada indikator jaringan kemitraan,
temuan penelitian cukup menarik karena berbeda dengan temuan sebelumnya. Pada
indikator ini, dosen berpandangan bahwa jaringan kemitraan cukup baik/cukup luas,
sebaliknya pimpinan beranggapan kurang baik. Selanjutnya, ada dua indikator yang
menunjukkan temuan yang sama, antara persepsi pimpinan dengan persepsi dosen.
Pertama, tentang layanan/produk, kedua kelompok responden menganggap bahwa FPTK UPI
sama-sama telah menghasilkan layanan dan produk yang cukup baik. Kedua, pada indikator
manajemen global, kedua kelompok responden sama-sama menilainya kurang baik.
Kedua, berdasarkan kesimpulan pertama, dapat pula disimpulkan bahwa terdapat kesenjangan
antara penilaian pimpinan dengan penilaian dosen terhadap building capacity dan building
adaptive capacity FPTK UPI. Secara umum pimpinan fakultas, jurusan, dan program studi
memandang bahwa building capacity FPTK cukup baik, dan bahkan sangat baik pada aspek
building adaptive capacity. Sebaliknya menurut persepsi dosen, pada kedua aspek
penelitian tersebut, FPTK sama-sama memiliki kapasitas kurang baik.
Ketiga, merujuk kepada persepsi dosen yang memiliki ekspekstasi lebih tinggi, maka hampir
seluruh aspek-aspek bersifat krusial dan harus segera dibenahi, khususnya aspek yang
masuk kepada kategori cukup baik dan kurang baik. Aspek-aspek tersebut mencakup
penerjemahan visi dan misi, kepemimpinan, jaringan kemitraan, layanan dan produk,
manajemen global, serta building adaptive capacity.
Memperoleh gambaran tentang kapasitas organisasi (building capacity) FPTK UPI menurut persepsi pimpinan (Fakultas,
Jurusan, dan Program Studi) dan dosen.
Memperoleh gambaran tentang kemampuan organisasi FPTK UPI untuk merespon perubahan (building adaptive capacity)
menurut persepsi pimpinan (Fakultas, Jurusan, dan Program Studi) dan dosen.
Mengkaji kesamaan, perbedaan, dan titik temu pemahaman unsur pimpinan dengan unsur dosen, mengenai tingkat kapasitas
organisasi dan kemampuan organisasi FPTK UPI untuk merespon perubahan.
Mendapatkan deskripsi yang akurat tentang aspek-aspek yang dianggap kritis dan krusial, yang memerlukan penanganan
tindak lanjut dalam upaya peningkatan kapasitas organisasi dan kemampuan organisasi FPTK UPI untuk merespon
perubahan tersebut.
Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan kesadaran kalangan pimpinan universitas, fakultas,
jurusan, dan program studi, serta kalangan dosen tentang pentingnya pengembangan kapasitas
organisasi (building capacity) dan kemampuan organisasi FPTK UPI untuk merespon perubahan (building
adaptive capacity).
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi rujukan bagi pimpinan universitas, fakultas, jurusan, dan
program studi, serta kalangan dosen dalam upaya pengembangan kapasitas organisasi dan kemampuan
organisasi FPTK UPI untuk merespon perubahan.
Hasil penelitian diharapkan dapat menghasilkan model yang tepat untuk diterapkan dalam upaya
pengembangan kapasitas organisasi dan kemampuan organisasi FPTK UPI untuk merespon perubahan.
Penelitian menggunakan pendekatan research and development, dengan subjek penelitian
adalah pimpinan fakultas/Jurusan/program studi dan dosen FPTK UPI, yang mengikuti
tahapan berikut:
Kegiatan tahap pertama melakukan kegiatan penelitian awal. dengan pendekatan deskriptif-
evaluatif di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan
Indonesia (FPTK UPI) yang bertujuan untuk mengidentifikasi kapasitas organisasi
(building capacity) dan kemampuan merespon perubahan (building adaptive capacity)
dari organisasi FPTK UPI.
Kegiatan tahap kedua melakukan kegiatan need asessment dengan menganalisis data dari
penelitian tahap pertama. Need asessment bertujuan untuk mengidentifikasi aspek-
aspek apa saja yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan kapasitas organisasi dan
kemampuan organisasi FPTK UPI dalam merespon perubahan. Hal ini akan menjadi
rekomendasi kebijakan dari penelitian ini.
Teknik analisis data pada tahap evaluasi diri menggunakan pendekatan deskriptif
kuantitatif, dengan menampilkan data frekuensi, means, mode, dan median. Selanjutnya
dilakukan uji kecenderungan untuk menafsirkan data tersebut.