evaluasi program pelayanan administrasi terpadu kecamatan …

88
EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN DI KANTOR CAMAT PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) Ilmu Administrasi Negara Disusun Oleh: DICKY NOUPAL RIDHO 130903171 DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017 Universitas Sumatera Utara

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU

KECAMATAN (PATEN) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS

PELAYANAN DI KANTOR CAMAT PERBAUNGAN KABUPATEN

SERDANG BEDAGAI

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1)

Ilmu Administrasi Negara

Disusun Oleh:

DICKY NOUPAL RIDHO

130903171

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

Universitas Sumatera Utara

Page 2: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

HALAMAN PERSETUJUAN Skripsi ini disetujui untuk diperbanyak dan dipertahankan oleh : Nama : Dicky Noupal Ridho NIM : 130903171 Departemen : Ilmu Administrasi Negara Judul : Evaluasi Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan

(PATEN) dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan di Kantor

Camat Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.

Medan, 22 Maret 2017

Dosen Pembimbing Ketua Departemen Ilmu Administrasi Negara

Dr. Tunggul Sihombing, MA NIP. 196203011986031027 NIP. 196203011986031027

Dr. Tunggul Sihombing, MA

Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

NIP. 197203082005011001 Husni Thamrin, S.Sos, M.SP

Universitas Sumatera Utara

Page 3: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan Rahmat, Nikmat, Hidayah dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Evaluasi Program Pelayana

Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) dalam Meningkatkan Kualitas

Pelayanan di Kantor Camat Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai”.

Sholawat dan salam penulis sampaikan pada Nabi Muhammad SAW dan

Keluarganya, yang terlah mewariskan nasehat-nasehat yang memberi motivasi

kepada penulis.

Adapun penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan di

Departemen Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Sumatera Utara, dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi

Negara. Semoga Rahmat dan Karunia dari Allah SWT selalu mengalir dan

menyertai penulis dalam menyempurnakan karya ilmiah ini.

Pada kesempatan ini, penulis akan mempersembahkan skripsi ini kepada

kedua orang tua penulis Ayahanda M. Sabki Ilham dan Ibunda Fadilah yang

tiada henti untuk memberikan semangat dan motivasi kepada penulis. Terima

kasih untuk doa, kasih sayang, nasehat, kerja keras yang kalian berikan untuk

membesarkan dan mendidik penulis.

Sebagai suatu karya ilmiah, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

jauh dari kesempurnaan yang disebabkan oleh keterbatasan dan pengalaman

penulis dalam menyusun karya ilmiah. Oleh karena itu, penulis mengaharapkan

Universitas Sumatera Utara

Page 4: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

adanya kritik maupun saran yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan dukungan,

bantuan, bimbingan, dan semangat dari berbagai pihak. Untuk itu penulis

mengucapkan terimakasih kepada kepada:

1. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Tunggul Sihombing MA, selaku Ketua Departemen Ilmu

Administrasi Negara dan Dosen Pembimbing penulis dalam mengerjakan

skripsi. Terima kasih atas bimbingan yang telah Bapak berikan selama proses

pengerjaan skripsi penulis.

3. Ibu Asima Yanti S. Siahaan, MA, Ph.D Selaku Sekretaris Departemen Ilmu

Administrasi Negara.

4. Bapak Drs. Rasudyn Ginting, M.Si, selaku penasehat Akademik Penulis yang

telah banyak memberikan nasehat dan arahan kepada penulis selama proses

perkuliahan.

5. Ibu Dra. Elita Dewi, M.SP selaku dosen penguji yang telah meluangkan

waktunya untuk memberikan kritik dan saran yang membangun dalam

penyelesaian skripsi ini.

6. Kepada seluruh dosen-dosen dan staf pegawai Departemen Ilmu Administrasi

Negara FISIP USU.

7. Terima Kasih kepada Kak Dian dan Kak Mega yang telah banyak membantu

penulis mulai dari awal perkuliahan hingga saat ini.

8. Kepada Bapak Camat Perbaungan Drs. H. Akmal, M.Si, Sekretaris Camat

Bapak Suparmin, Petugas Pelaksana PATEN Ibu Nur Asiah, Ibu Renny

Universitas Sumatera Utara

Page 5: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

Syafriani, Abang Edy Syahputra dan seluruh pegawai Kantor Camat

Perbaungan yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam

mengumpulkan data bahkan selalu memberikan waktu untuk diwawancara.

9. Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada kedua orang tua

penulis yakni Ayahanda M. Sabki Ilham dan Ibunda Fadilah yang telah

mendidik dan membesarkan penulis dengan penuh rasa kasih sayang dan

kesabaran. Semoga doa dan restu Ayah dan Bunda selalu mengiringi dalam

setiap langkah penulis. Dan Terima kasih kepada saudari penulis, Dita

Rizkyah Novriani dan Disya Ayu Rahmadiani adik yang selalu buat pusing

kepala dan yang selalu memberikan kecerian dengan kebawelan-

kebawelannya.

10. Kepada sahabat-sahabat penulis Iqbal Syahputra, Mifdhol Tanjung, Lopiga

Sembiring, dan Rizki Fadly Matondang yang telah banyak memberikan

pelajaran, motivasi dan kegilaannya selama menempuh pendidikan di FISIP

USU.

11. Kelompok 5 Magang Bulan Julu Squad (BJS) di desa Bulan Julu, Kecamatan

Barus Jahe, Kabupaten Karo yaitu: Juan Sunarya Damanik (Ketua/Jupe), Felix

J. Sitompu (Pelcik), Desi Trinita Br Sembiring (Tante), Thari Fachreza

(Mamak), Evelin O. Simanjuntak (Anak), Riko S. M. Manik (Ayah), Samotan

A. Rajagukguk (Sia Pudan), Sri Wahyu Hutami Nasution (Botak Loak), Dora

Irene R Br Pasaribu (Lekdor), Swindari (Meswin) dan Erwin Hotmartupa

Sitanggang (Tupa). Yang telah menjadi keluarga dan banyak membantu

penulis baik dari segi moral maupun materil.

12. Kepada seluruh teman-teman stambuk/angkatan 2013 yang tidak dapat

Universitas Sumatera Utara

Page 6: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

disebutkan satu-persatu. Terima kasih karena kalian telah menjadi teman dan

banyak membantu penulis penulis selama perkuliahan.

13. Kepada abangda Fajar Fadly, Ganda Yoga, Josua Ebenezer, Rizky Fadly,

Novi Ardian, Andika Pratama, kak Sasmita, Raras, Ikesy dan seluruh abangda

dan kakanda senioren Departemen Ilmu Administrasi Negara.

14. Kepada adik-adik stambuk 2014 Decky, Deddy, Duma, Fauziah, Guntur,

Bosti, Midun, Tania, Josua P, Yuliza, Murni, Riezky, Reliska, Reza, Dina,

Elviana, Ori, Rizli, Hari, Adrian dan yang lainnya. Stambuk 2015 dan 2016

yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoja bisa melanjutkan perjuangan

dan prestasi AN.

15. Kepada seluruh teman-teman “Rusak di Tiga Belas (RS13)” Departemen Ilmu

Administrasi Negara stambuk 2013. Semoga sukses untuk kita semua dalam

kehidupan kedepan nantinya.

16. Kepada rekan-rekan pengurus IMDIAN FISIP USU periode 2014-2015 yaitu

Ganda Y. Pangestu, Sashmita Indra, Januari Situmorang, Raras, Ikesy, Ulpa,

Josua Ebenezer, Novi Ardian, Nurdi, Johannes, Yesi, Besriaty, Andro, Risky

Fadli, Vivi, Febi, Aurel, Hapsoh dan rekan-rekan lainnya yang telah menjadi

satu TIM HEBAT dalam memajukan IMDIAN FISIP USU selama satu

periodesasi.

17. Kepada seluruh rekan-rekan Panitia Konferensi Regional Administrasi Publik

(KONREG-AP) Se-Sumatera 2015 Yaitu: Rizki Fadly, Piki D K Pardede,

Lorensia Sitanggang, Evelin O. Simanjuntak, Dora Irene, Putri Royan Sari,

Desi Trinita, M. Susantyo, Arief Haryono, Ribka O. Saragih, Deminar

Doloksaribu, Iswatun Hasanah, Goklas Wisely dan rekan-rekan lainnya yang

Universitas Sumatera Utara

Page 7: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

telah berhasil mensukseskan kegiatan tersebut.

18. Kepada seluruh rekan-rekan Ikatan Mahasiswa Jambi (IMAJA) USU Wilda

Nurfajriah, Firman Pardosi dan teman-teman dari berbagai Fakultas di

lingkungan USU. Terima kasih telah menjadikan daerah perantauan seperti

berada dikampung halaman sendiri.

19. Kepada seluruh rekan-rekan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Studi Pedesaan

USU periode 2016-2017 Josua Pelawi, Rizki Fadly, Melly Syntia, Ester

Theresia. Semoga perjuangan dan pengabdian kita terhadap desa tetap lestari.

20. Kepada Tim USU di Kegiatan National Governance Days (NGD 2016) Rizki

Fadly, Dora Irene, Irvani Arva. Kita telah membuktikan kita bisa dan berhasil

mendapatkan hasil yang luar biasa.

21. Terima kasih kepada teman-teman penulis di kos Kamboja 27, bang Jali, Abu,

bang Yanda, Nanda, bang Fandi, bang Rahman, dan yang lainnya. Yang telah

banyak membantu penulis dan gila-gilaan bareng selama tiga setengah tahun

lebih ini.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua.

Semoga Allah memberikan Rahmat dan Keridhoan-Nya kepada kita semua. Amin

ya Rabbal ‘Alamin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Medan, Maret 2017

Penulis

Dicky Noupal Ridho

Universitas Sumatera Utara

Page 8: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... x

ABSTRAK ......................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................... 5

1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5

1.4. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teori ........................................................................................ 7

2.2. Konsep Kebijakan Publik ........................................................................ 7

2.2.1. Pengertian Kebijakan Publik ....................................................... 7

2.2.2. Proses Kebijakan Publik ............................................................. 9

2.3. Pelayanan Publik ...................................................................................... 11

2.3.1. Pengertian Pelayanan .................................................................. 11

2.3.2. Pengertian Pelayanan Publik ....................................................... 12

2.3.3. Asas-Asas Pelayanan Publik ....................................................... 13

Universitas Sumatera Utara

Page 9: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

2.3.4. Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Pelayanan Publik .................... 16

2.4. Evaluasi Kebijakan Publik ....................................................................... 18

2.4.1. Pengertian Evaluasi Kebijakan ................................................... 18

2.4.2. Tujuan Evaluasi Kebijakan ......................................................... 21

2.4.3. Fungsi Evaluasi Kebijakan .......................................................... 22

2.4.4. Kriteria Evaluasi Kebijakan ........................................................ 24

2.4.5. Pendekatana Evaluasi Kebijakan ................................................ 25

2.5. Gambaran Umum Program PATEN ........................................................ 28

2.5.1. Jenis-Jenis Pelayanan PATEN .................................................... 32

2.6. Definisi Konsep ....................................................................................... 33

2.7. Kerangka Pemikiran ................................................................................. 34

2.8. Hipotesis Kerja ......................................................................................... 35

2.7. Sistematika Penulisan .............................................................................. 35

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Bentuk Penelitian ..................................................................................... 37

3.2. Lokasi Penelitian ...................................................................................... 38

3.3. Informan Penelitian .................................................................................. 38

3.4. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 39

3.5. Teknik Analisis Data ................................................................................ 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Kecamatan Perbaungan Kabupaten

Serdang Bedagai ...................................................................................... 42

Universitas Sumatera Utara

Page 10: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

4.1.1. Letak dan Keadaan Geografis ..................................................... 42

4.1.2. Kependudukan ............................................................................. 44

4.1.3. Sosial ........................................................................................... 44

4.1.4. Kecamatan Perbaungan ............................................................... 45

4.1.4.1. Sejarah ............................................................................ 45

4.1.4.2. Pemerintahan .................................................................. 46

4.1.4.3. Struktur Birokrasi ........................................................... 47

4.1.4.4. Tugas dan Fungsi............................................................ 48

4.2. Evaluasi Program PATEN di Kantor Camat Perbaungan ........................ 50

4.2.1. Efektifitas .................................................................................... 51

4.2.2. Efisiensi ....................................................................................... 55

4.2.3. Kecukupan ................................................................................... 58

4.2.4. Kesamaan .................................................................................... 60

4.2.5. Responsivitas ............................................................................... 63

4.2.6. Ketepatan ..................................................................................... 65

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan .............................................................................................. 69

5.2. Saran ........................................................................................................ 72

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 74

Universitas Sumatera Utara

Page 11: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Luas Wilayah Terhadap Luas Kecamatan……………………... 43

Tabel 4.2. Struktur Organisasi Kecamatan Perbaungan…………………... 47

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Tahap-Tahap Kebijakan……………………………………… 11

Gambar 2.2. Kerangka Alur Pikir Penelitian ……………………………… 35

Universitas Sumatera Utara

Page 12: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Pengajuan Judul Skripsi

Lampiran 2. Surat Permohonan Judul Skripsi

Lampiran 3. Surat Penunjukan Dosen Pembimbing

Lampiran 4. Surat Undangan Seminar Proposal Penelitian Skripsi

Lampiran 5. Jadwal Seminar Proposal Penelitian Skripsi

Lampiran 6. Daftar Hadir Seminar Proposal Penelitian Skripsi

Lampiran 7. Berita Acara Seminar Proposal Penelitian Skripsi

Lampiran 8. Surat Rekomendasi/Izin Penelitian dari FISIP USU

Lampiran 9. Surat Rekomendasi/Izin Penelitian dari Kantor Camat Perbaungan

Lampiran 10. Kartu Kendali Bimbingan Skripsi

Lampiran 11. Pedoman Wawancara

Lampiran 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) Lampiran 13. Peraturan Bupati Serdang Bedagai Nomor 24 Tahun 2012 tentang Standar Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan.

Lampiran 14 Dokumentasi

Universitas Sumatera Utara

Page 13: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

ABSTRAK

EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU

KECAMATAN (PATEN) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS

PELAYANAN DI KANTOR CAMAT PERBAUNGAN KABUPATEN

SERDANG BEDAGAI

Nama : Dicky Noupal Ridho

NIM : 130903171

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Pembimbing : Dr. Tunggul Sihombing, MA

Penelitian ini bertujuan untuk Mengevaluasi Program Pelayanan

Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kecamatan Perbaungan dalam

meningkatkan kualitas pelayanan dan mendapatkan respon dari masyarakat. Teori

yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah teori Evaluasi William N.

Dunn yang memiliki enam indikator, yaitu efektifitas, efisiensi, kecukupan,

kesamaan, responsivitas dan ketepatan.

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif dengan pendekatan analisis kualitatif yang mengemukakan berbagai

permasalahan sebagaimana yang terjadi dilapangan dengan perolehan data

pemberian analisis terhadap program PATEN di Kecamatan Perbaungan

Kabupaten Serdang Bedagai.

Berdasarkan hasil data dilapangan, menunjukkan program PATEN yang

berjalan di Kecamatan Perbaungan telah berjalan dengan baik sesuai dengan

Peraturan Bupati Serdang Bedagai Nomor 24 Tahun 2012 tentang Standar

Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan dan Standar Operasional Prosedur

PATEN yang ada di Kecamatan Perbaungan. Walaupun dalam pelaksanaannya

masih terdapat berbagai permasalahan terkait dengan proses pelaksanaannya.

Kata Kunci: Evaluasi, Program PATEN, Meningkatkan Kualitas Pelayanan.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat merupakan fungsi yang

harus dilaksanakan oleh pemerintah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan

bagi masyarakat, sebagai tolak ukur terselenggaranya tata kelola pemerintahan

yang baik (good governance). Pintu masuk (entry point) bagi percepatan

reformasi birokrasi di daerah dalam mewujudkan tata kelola pemerintah daerah

yang baik (good local governance) terfokus pada peningkatan kualitas

penyelenggaraan pelayanan publik. Kualitas penyelenggaraan pelayanan publik di

daerah masih perlu ditingkatkan ke arah yang lebih baik.

Peningkatan pelayanan publik di daerah dapat dilaksanakan dengan

inovasi manajemen pada unit layanan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

atau pada tingkat yang secara langsung berhadapan dengan masyarakat yaitu

kecamatan. Optimalisasi peran kecamatan sangat perlu, karena kondisi dan situasi

lingkungan strategis kecamatan, yang secara nyata terlihat pada kondisi wilayah

yang letak geografisnya sulit dijangkau karena Indonesia merupakan negara

kepulauan dan memiliki wilayah yang sangat luas. Oleh karena itu, kecamatan

membutuhkan peningkatan kapasitas dalam meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat.

Pelayanan publik yang berkualitas menjadi salah satu wujud dari ciri tata

pemerintahan yang baik (good governance) dimana kinerja pelayanan publik

sangat besar pengaruhnya terhadap kualitas kehidupan masyarakat. Untuk itu,

Universitas Sumatera Utara

Page 15: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

membangun sistem manajemen pelayanan publik yang handal adalah kewajiban

bagi Daerah untuk meningkatkan kesejahteraan warganya. Perbaikan kualitas

pelayanan publik menjadi salah satu alasan mengapa pemerintah

mendesentralisasikan kewenangan penyelenggaraan pelayanan publik kepada

daerah. Dengan menyerahkan kewenangan penyelenggaraan pelayanan kepada

daerah diharapkan agar pelayanan publik akan menjadi lebih responsive atau

tanggap terhadap dinamika masyarakat di daerahnya.

Sejalan dengan era otonomi daerah, pelayanan yang lebih didekatkan kepada

masyarakat dan pelayanan yang lebih berkualitas adalah sebuah keinginan untuk

mencapai kesejahteraan masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah

daerah melakukan inovasi baru untuk memudahkan akses masyarakatnya dengan

menerapkan program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di

setiap Kecamatan.

Pelimpahan sebagian kewenangan Bupati dan Walikota kepada para

Camat di setiap daerah sesungguhnya merupakan hal yang mendesak untuk

dilakukan agar pelaksanaan pembangunan dapat berjalan dengan baik. Apalagi

jika hal tersebut dikaitkan dengan pelaksanaan program PATEN yang diatur

dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 4 Tahun 2010

tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan, di mana seluruh

Kecamatan sudah harus menerapkan program tersebut pada tahun 2015.

Untuk Provinsi Sumatera Utara Sumut (Sumut), Kabupaten Serdang

Bedagai (Sergai) menjadi yang pertama sekali menjalankan program ini dimana

program PATEN telah diuji coba di Kecamatan Perbaungan pada tahun 2011 dan

membawa Perbaungan menjadi Kecamatan terbaik tingkat Provinsi Sumut pada

Universitas Sumatera Utara

Page 16: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

tahun itu. Kemudian sejak Desember tahun 2012, Pemerintah kabupaten

(Pemkab) Sergai telah melaksanakan PATEN di enam kecamatan yang telah

mendapat fasilitas meja pelayanan dan standar operasional PATEN, diantaranya

Kecamatan Perbaungan, Sei Rampah, Sei Bamban, Tebing Tinggi, Tebing

Syahbandar dan Kecamatan Dolok Merawan. Dengan dilaksanakannya program

ini di sebelas kecamatan lagi di Sergai pada tahun 2013 yang lalu, maka seluruh

kecamatan telah memiliki layanan ini. Dengan penggunaan sistem PATEN ini di

setiap Kantor Kecamatan di Sergai maka pengharapannya warga masyarakat

dapat menerima pelayanan yang lebih cepat, terukur, jelas dan tepat.

Program PATEN yang dilaksanakan di kecamatan ini akan merubah

sistem pelayanan dari sistem konvensional menjadi sistem PATEN, dengan

harapan dapat mengoptimalkan peran pemerintah kecamatan dalam fungsi

pelayanan guna meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mendekatkan

pelayanan kepada masyarakat. Karena selama ini pelayanan publik yang diberikan

kepada masyarakat dirasakan masih jauh dari kata baik. Selain itu, juga dapat

mengurangi permasalahan dari beban biaya yang ditanggung masyarakat mulai

dari kendala jarak, jangkauan, waktu, sarana angkutan dan biaya untuk

mendapatkan pelayanan berbagai pengurusan surat-surat, Izin Mendirikan

Bangunan (IMB), maupun perizinan dan non perizinan.

Berdasarkan hasil data sekunder bahwa masih terdapat beberapa

permasalahan yang dijumpai dalam pelaksanaan program PATEN di Kecamatan

Perbaungan. Pertama, Pelimpahan kewenangan masih harus disempurnakan dan

ditambah. Ini diperlukan agar organisasi dapat berfungsi secara efisiensi karena

tidak ada atasan yang dapat mengawasi secara efisien setiap tugas-tugas

Universitas Sumatera Utara

Page 17: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

organisasi secara pribadi. Kedua, Sumber Daya Manusia (SDM) dibagian

pelayanan perlu ditambah dan ditingkatkan kompetensinya. SDM merupakan

sumber daya yang paling utama dalam pelayanan PATEN, kecukupan SDM

sangat menentukan kualitas pelayanan, meliputi kesesuaian jumlah dan

kemampuan petugas dengan kebutuhan pelayanan dengan melakukan identifikasi

kebutuhan berdasarkan alur dan disain pelayanan.

Ketiga, Sarana dan Prasarana yang dimiliki di kecamatan perlu dilengkapi.

Dalam pelaksanaan program PATEN di Kecamatan Perbaungan haruslah

dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang memadai. Fasilitas marupakan sarana

dan prasarana yang digunakan untuk mendukung program PATEN di Kecamatan

Perbaungan seperti komputer, meja pelajaran, kursi tunggu dan lain-lain.

Keempat, Komitmen terhadap pelayanan publik yang baik belum optimal

pelaksanaannya di Kecamatan Perbaungan. Kurangnya respon dan perhatian

petugas dalam memberikan layanan kepada masyarakat yang hendak melakukan

pelayanan dan belum mengerti tentang prosedur maupun tahapan alur pelayanan,

masih menjadi hambatan yang kerap terjadi. Akibatnya, masyarakat yang akan

melakukan pelayanan tidak merasa nyaman dan terbantu oleh petugas pelayanan.

Penjelasan tentang prosedur tahapan alur pelayanan dan syarat-syarat apa saja

yang harus dipenuhi, belum sepenuhnya disosialisasikan kepada masyarakat.

Dan kelima, Ruang Kantor Camat yang terbatas sehingga sebagian Kantor

tidak memiliki Ruang Tunggu. Ruang tunggu pelayanan ini sangat penting karena

menjadi tempat bagi masyarakat untuk memproses perizinan maupun non

perizinan serta tempat menunggu pemrosesan, urusan pelayanan yang sedang

diproses sehingga perlu ditata secara baik dan dapat memberikan kenyamanan

Universitas Sumatera Utara

Page 18: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

kepada pelanggan/masyarakat. (Sumber: http://indonesia.serdangbedagaikabgo.

idcontent/2015/8/PATEN.html diakses pada 12 Oktober 2016, Pukul 09.38).

Permasalahan tersebut akan membawa dampak yang kurang baik dan

mengganggu kualitas pelayanan yang dirasakan masyarakat yang datang dan ingin

mendapatkan pelayanan yang baik.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik

melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Program Pelayanan Administrasi

Terpadu Kecamatan (PATEN) dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan di

Kantor Camat Perbaungan Kebupaten Serdang Bedagai.”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

“Bagaimana Evaluasi Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan

(PATEN) dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan di Kantor Camat Perbaungan

Kabupaten Serdang Bedagai?”

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah penelitian, tujuan yang hendak dicapai

dalam penelitian adalah:

“Untuk Mengevaluasi Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan

(PATEN) di Kecamatan Perbaungan dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan

mendapatkan respon dari masyarakat.”

Universitas Sumatera Utara

Page 19: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Secara Ilmiah

Bermanfaat untuk melatih dan mengembangkan kemampuan berfikir

ilmiah dan kemampuan untuk mendeskripsikannya dalam bentuk karya

ilmiah berdasarkan kajian teori dan aplikasi yang diperoleh dari Ilmu

Admininistrasi Negara.

2. Secara Praktis

Sebagai bahan masukan bagi Kantor Camat Perbaungan dalam

mengevaluasi pelayanan dan pengawasan yang sesuai untuk diterapkan

dalam Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN).

3. Secara Akademis

Bermanfaat untuk menambah pengetahuan teoritis dan menyumbang

kepustakaan baru dalam penelitian evaluasi kebijakan tentang Evaluasi

Program.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teori

Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, seorang peneliti perlu

menyusun suatu kerangka teori sebagai landasan berfikir dari sudut mana penulis

menyoroti masalah yang ditelitinya. Kerangka teori adalah bagian dari penelitian,

tempat peneliti memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan

variabel pokok, sub variabel, atau masalah yang ada dalam penelitian (Arikunto,

2002;92). Menurut Wirawan (2011;1) teori adalah generalisasi mengenai

hubungan antara variabel, konsep dan konstruk. Setiap ilmu pengetahuan

mempunyai berbagai teori yang membentuk tubuh ilmu pengetahuan.

Sebagai landasan berfikir dalam menyelesaikan atau memecahkan masalah

yang ada, perlu dikemukakan teori untuk membantu penulis semakin memahami

permasalahan yang diteliti. Kerangka teori diharapkan dapat memberikan

pemahaman yang jelas dan tepat bagi peneliti untuk membahas permasalahan

yang diteliti.

2.2. Konsep Kebijakan Publik

2.2.1. Pengertian Kebijakan Publik

Easton 1969 (dalam Tangkilisan, 2003;2) memberikan pengertian

kebijakan publik sebagai pengalokasian nilai-nilai kekuasaan untuk seluruh

masyarakat yang keberadaannya mengikat. Sehingga cukup pemerintah yang

dapat melakukan sesuatu tindakan kepada masyarakat dan tindakan tersebut

Universitas Sumatera Utara

Page 21: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

merupakan bentuk dari sesuatu yang dipilih oleh pemerintah yang merupakan

bentuk dari pengalokasian nilai-nilai kepada masyarakat.

Wibawa (2011;3) berpendapat, bahwa kebijakan publik adalah setiap

keputusan yang dibuat oleh suatu “sistem politik” negara, provinsi,

kabupaten/kota dan desa, atau RW dan RT. Badan/lembaga/organ supra-negara

seperti ASEAN, EU, PBB, dan WTO juga termasuk sistem politik. Setiap sistem

ini membuat kebijakan publik –untuk “publik” masing-masing- dan untuk itu

sistem tersebut menghimpun serta mengerahkan sumberdaya publik yang

bersangkutan. Jadi, jangan dibayangkan bahwa kebijakan publik hanyalah apa-apa

yang dibuat oleh pemerintah negara hingga kabupaten/kota, di desa hingga RT

pun ada kebijakan publik. Mereka semua memiliki pemerintah, dan karena itu

terjadi pengaturan kehidupan bersama.

Menurut Jones (dalam Tangkilisan, 2003;3) kebijakan publik terdiri dari

komponen-komponen sebagai berikut:

1. Goals atau tujuan yang diinginkan,

2. Plans atau proposal, yaitu pengertian yang spesifik untuk mencapai tujuan,

3. Program, yaitu upaya yang berwenang untuk mencapai tujuan,

4. Decision atau keputusan, yaitu tindakan untuk menentukan tujuan,

membuat rencana, melaksanakan dan mngevaluasi program, dan

5. Efect, yaitu akibat-akibat dari program (baik disengaja atau tidak, primer

atau sekunder).

Pendapat di atas menegaskan bahwa kebijakan publik lebih merupakan

tindakan yang mengarah pada tujuan dari pada sebagai perilaku atau bukanlah

merupakan tindakan yang serba acak atau kebetulan, melainkan tindakan yang

Universitas Sumatera Utara

Page 22: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

direncanakan, juga merupakan tindakan yang saling berkaitan dengan berpola

yang mengarah kepada tujuan tertentu yang dilakukan oleh pejabat-pejabat

pemerintah dan bukan merupakan keputusan yang berdiri sendiri.

2.2.2. Proses Kebijakan Publik

Proses kebijakan publik menurut William Dunn (dalam Winarno, 2002;28-

30) adalah sebagai berikut:

1.Tahap Penyusunan Agenda (Agenda Setting)

Para pejabat yang dipilih dan diangkat menempatkan masalah pada

agenda publik. Sebelumnya masalah ini berkompetisi terlebih dahulu

untuk dapat masuk dalam agenda kebijakan. Pada akhirnya beberapa

masalah masuk ke agenda kebijakan para perumus kebijakan. Pada tahap

ini mungkin suatu masalah tidak disentuh sama sekali, sementara

masalah yang lain ditetapkan menjadi fokus bahasan, atau ada pula

masalah karena alasan-alasan tertentu ditunda untuk waktu yang lama;

2.Tahap Formulasi Kebijakan (Policy Formulation)

Masalah yang telah masuk ke agenda kebijakan kemudian dibahas oleh

para pembuat kebijakan. Masalah-masalah tadi didefinisikan untuk

kemudian dicari pemecahan masalah terbaik. Pemecahan masalah

tersebut berasal dari berbagai alternatif atau pilihan kebijakan (policy

alternativenes/policy options) yang ada. Dalam perumusan kebijakan

masing-masing alternatif bersaing untuk dapat dipilih sebagai kebijakan

yang diambil untuk memecahkan masalah. Dalam tahap ini masing-

masing aktor akan bersaing dan berusaha untuk mengusulkan

Universitas Sumatera Utara

Page 23: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

pemecahan masalah terbaik;

3. Tahap Adopsi Kebijakan (Policy Adoption)

Dari sekian banyak alternatif kebijakan yang ditawarkan oleh para

perumus kebijakan, pada akhirnya salah satu dari alternatif kebijakan

tersebut diadopsi dengan dukungan dari mayoritas legislatif, konsensus

antara direktur lembaga atau putusan peradilan;

4. Tahap implementasi kebijakan (Policy Implementation)

Suatu program kebijakan hanya akan menjadi catatan-catatan elit jika

program tersebut tidak diimplementasikan, yakni dilaksanakan oleh

badan-badan administrasi maupun agen-agen pemerintah di tingkat

bawah. Kebijakan yang telah diambil dilaksanakan oleh unit-unit

administrasi yang memobilisasikan sumber daya finansial dan manusia.

Pada tahap implementasi ini berbagai kepentingan akan saling bersaing.

Beberapa implementasi kebijakan mendapat dukungan para pelaksana

(implementors), namun beberapa yang lain mungkin akan ditentang

oleh para pelaksana;

5. Tahap evaluasi kebijakan (Policy Evaluation)

Dalam tahap ini kebijakan yang telah dijalankan akan dinilai atau

dievaluasi untuk melihat sejauh mana kebijakan yang dibuat untuk

meraih dampak yang diinginkan, yang memecahkan masalah yang

dihadapi masyarakat. Oleh karena itu, ditentukan ukuran-ukuran atau

kriteria-kriteria yang menjadi dasar untuk menilai apakah kebijakan

publik yang telah dilaksanakan sudah mencapai dampak atau tujuan

yang diinginkan atau belum.

Universitas Sumatera Utara

Page 24: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

Secara singkat, tahap-tahap kebijakan adalah seperti gambar di bawah ini;

Gambar 2.1. Tahap-Tahap Kebijakan

Tahap-Tahap Kebijakan

Penyusunan kebijakan

Formulasi kebijakan

Adopsi kebijakan

Implemantasi kebijakan

Evaluasi kebijakan

Sumber: William Dunn dalam (Winarno, 2002;28-30)

Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini penulis

membatasi dan hanya akan membahas tentang evaluasi kebijakan publik.

2.3. Pelayanan Publik

2.3.1. Pengertian Pelayanan

Menurut Poerwadarminta (dalam Hardiyansyah, 2011;10) secara

etimologis, pelayanan berasal dari kata layan yang berarti membantu

menyiapkan/mengurus apa-apa yang diperlukan seseorang, kemudian pelayanan

dapat diartikan sebagai: Perihal/cara melayani; Servis/jasa; Sehubungan dengan

jual beli barang atau jasa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pelayanan

Universitas Sumatera Utara

Page 25: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

memiliki tiga makna, yaitu: (1) perihal atau cara melayani; (2) usaha melayani

kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan (uang); (3) kemudahan yang

diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa.

Perngertian pelayanan (service) menurut American Marketing Association,

yang dikutip oleh Donald (dalam Hardiyansyah, 2011;10) bahwa pelayanan pada

dasarnya adalah merupakan kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu

pihak kepada pihak lain dan pada hakekatnya tidak berwujud serta tidak

menghasilkan kepemilikan sesuatu, proses produksinya mungkin juga tidak

dikaitkan dengan suatu produk fisik.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

pelayanan adalah cara melayani, membantu menyiapkan, mengurus,

menyelesaikan keperluan, kebutuhan seseorang atau sekelompok orang. Artinya

objek yang dilayani adalah masyarakat yang terdiri dari individu, golongan, dan

organisasi (sekelompok organisasi).

2.3.2. Pengertian Pelayanan Publik

Pelayanan publik merupakan suatu kegiatan dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat yang bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam

menjalankan proses administrasi. Menurut Ratminto dan Atik (dalam

Hardiyansyah, 2011;11) pelayanan publik atau pelayanan umum dapat

didefinisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang

publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggungjawab dan

dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, di daerah, dan di lingkungan

Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam upaya

Universitas Sumatera Utara

Page 26: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelakasanaan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Di dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan

Publik, Bab I, Pasal 1, (ayat) 1, di definisikan bahwa pelayanan publik sebagai

kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan

penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh

penyelenggara pelayanan publik.

Pelayanan umum atau pelayanan publik menurut Wasistiono (dalam

Hardiyansyah, 2011;11) adalah pemberian jasa baik oleh pemerintah, pihak

swasta atas nama pemerintah ataupun pihak swasta kepada masyarakat, dengan

atau tanpa pembayaran guna memenuhi kebutuhan dan atau kepentingan

masyarakat.

Berdasarkan penjabaran mengenai pengertian pelayanan publik tersebut,

dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik merupakan setiap kegiatan pelayanan

yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat baik pelayanan barang publik

maupun jasa publik.

2.3.3. Asas-Asas Pelayanan Publik

Pelayanan publik dilakukan tiada lain untuk memberikan kepuasan bagi

pengguna jasa, karena itu penyelenggaraannya secara niscaya membutuhkan asas-

asas pelayanan. Dengan kata lain, dalam memberikan pelayanan publik, instansi

penyedia pelayanan publik harus memperhatikan asas pelayanan publik.

Asas-asas pelayanan publik menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan

Universitas Sumatera Utara

Page 27: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

Aparatur Negara Nomor : 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang pedoman umum

penyelenggaraan pelayanan publik, sebagai berikut:

1. Transparansi, yaitu pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat

diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara

memadai serta mudah dimengerti.

2. Akuntabilitas, yaitu pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Kondisional, yaitu pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan

kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang

pada prinsip efisiensi dan efektivitas.

4. Partisipatif, yaitu pelayanan yang dapat mendorong peran serta

masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik.

5. Kesamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak melakukan diskriminatif

dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender dan

status ekonomi.

6. Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang pemberi dan

penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban

masing-masing pihak.

Sedangkan menurut pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009

tentang Pelayanan Publik, penyelenggaraan pelayanan publik berasaskan:

1. Kepentingan umum, yaitu pemberian pelayanan tidak boleh

mengutamakan kepentingan pribadi dan atau golongan.

2. Kepastian hukum, yaitu jaminan terwujudnya hak dan kewajiban

dalam penyelenggaraan pelayanan.

Universitas Sumatera Utara

Page 28: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

3. Kesamaan hak, yaitu pemberian pelayanan tidak membedakan suku,

ras, agama, golongan, gender dan status ekonomi.

4. Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pemenuhan hak harus

sebanding dengan kewajiban yang harus dilaksanakan, baik oleh

pemberi maupun penerima pelayanan.

5. Profesional, yaitu pelaksana pelayanan harus memiliki kompetensi

yang sesuai dengan bidang tugas.

6. Partisipatif, yaitu peningkatan peran serta masyarakat dalam

penyelenggaraan pelayanan dengan memperhatikan aspirasi,

kebutuhan dan harapan masyarakat.

7. Persamaan perlakuan atau tidak bersikap diskriminatif, kepada warga

negara yang ingin memperoleh pelayanan yang adil.

8. Keterbukaan, yaitu setiap penerima pelayanan dapat dengan mudah

mengakses dan memperoleh informasi mengenai pelayanan yang

diinginkan.

9. Akuntabilitas, yaitu proses penyelengaraan pelayanan harus dapat

dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

10. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan, yaitu

kemudahan terhadap kelompok rentan sehingga tercipta keadilan

dalam pelayanan.

11. Ketepatan waktu, yaitu penyelesaian setiap jenis pelayanan dilakukan

tepat waktu sesuai dengan standar pelayanan.

12. Kecepatan, kemudahan dan keterjangkauan, yaitu jenis pelayanan

dilakukan secara cepat, mudah dan terjangkau.

Universitas Sumatera Utara

Page 29: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

2.3.4. Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Pelayanan Publik

Sepuluh prinsip pelayanan umum diatur dalam Keputusan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 63/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang

Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik, kesepuluh prinsip tersebut

adalah sebagai berikut;

1. Kesederhanaan; Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah

dipahami, dan mudah dilaksanakan.

2. Kejelasan; (1) Persayaratan teknis dan administrative pelayanan publik;

(2) Unit kerja/pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab dalam

memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan/sengketa

dalam pelaksanaan pelayanan publik; (3) Rincian biaya pelayanan

publik dan tata cara pembayaran.

3. Kepastian waktu; Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan

dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

4. Akurasi; Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan sah.

5. Keamanan; Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman

dan kepastian hukum.

6. Tanggungjawab; Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau

pejabat yang ditunjuk bertanggungjawab atas penyelenggaraan

pelayanan dan penyelesaian keluhan/ persoalan dalam pelaksanaan

pelayanan publik.

7. Kelengkapan sarana dan prasarana kerja; peralatan kerja dan

pendukung lainnya yang memadai termasuk penyedia sarana teknologi,

telekomunikasi dan informatika (telematika).

Universitas Sumatera Utara

Page 30: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

8. Kemudahan Akses; Tempat dan lokasi sarana prasarana pelayanan yang

memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat dan dapat di

memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi.

9. Kedisiplinan, Kesopanan, dan Keramahan; Pemberi pelayanan harus

bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta memberikan

pelayanan dengan ikhlas.

10. Kenyamanan; Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan

ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan indah dan sehat,

serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan, seperti parker,

toilet, tempat ibadah dan lainnya.

Di dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan

Publik pada pasal 34 disebutkan bahwa pelaksana dalam menyelenggarakan

pelayanan publik harus berperilaku sebagai berikut:

a. Adil dan tidak deskriminatif;

b. Cermat;

c. Santun dan ramah;

d. Tegas, andal, dan tidak memberikan putusan yang berlarut-larut;

e. Profesional;

f. Tidak mempersulit;

g. Patuh pada perintah atasan yang sah dan wajar;

h. Menjunjung tinggi nilai-nilai akuntabilitas dan integritas institusi

penyelenggara;

i. Tidak membocorkan informasi atau dokumen yang wajib dirahasiakan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

Universitas Sumatera Utara

Page 31: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

j. Terbuka dan mengambil langkah yang tepat untuk menghindari

benturan kepentingan;

k. Tidak menyalahgunakan sarana dan prasarana serta fasilitas pelayanan

publik;

l. Tidak memberikan informasi yang salah atau menyesatkan dalam

menanggapi permintaan informasi serta proaktif dalam memenuhi

kepentingan masyarakat;

m. Tidak menyalahgunakan informasi, jabatan, dan/ atau kewenangan

yang dimiliki;

n. Sesuai dengan kepantasan; dan

o. Tidak menyimpang dari prosedur.

2.4. Evaluasi Kebijakan Publik

2.4.1. Pengertian Evaluasi Kebijakan

Pada umumnya evaluasi kebijakan dilakukan setelah kebijkan publik

tersebut diimplementasikan. Ini tentunya dalam rangka menguji tingkat kegagalan

dan keberhasilan keefektifan dan keefisienannya. Dalam bahasa yang lebih

singkat menurut Jones (dalam Winarno, 2002;165) evaluasi adalah kegitan yang

bertujuan untuk menilai “manfaat” suatu kebijakan.

Jones 1977 (dalam Tangkilisan, 2003;25) mengemukakan bahwa evaluasi

suatu kebijakan publik berarti dilakukan peninjauan ulang untuk mendapatkan

perbaikan dari dampak yang tidak diinginkan. Pertanyaan mendasar yang muncul

pada proses dilakukannya evaluasi kebijakan, yaitu: apakah akibat-akibat dari

suatu program, apakah akibat-akibat itu memang diinginkan; bagaimana hasilnya;

Universitas Sumatera Utara

Page 32: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

bagaiamana respon yang muncul dari berbagai kelompok yang ada dalam

masyarakat; bagaimana lokasi dan kondisi di lapangan; bagaimana dukungan

peraturan-peraturannya; dan terakhir bagaimana sikap dari kelompok-kelompok

yang ada.

Menurut Anderson (dalam Winarno, 2002;166) secara umum evaluasi

kebijakan dapat dikatakan sebagai kegiatan yang menyangkut estimasi atau

penilaian kebijakan yang mencakup substansi, implementasi dan dampak. Dalam

hal ini, evaluasi kebijakan dipandang sebagai suatu kegiatan fungsional. Artinya,

evaluasi kebijakan tidak hanya dilakukan pada tahap akhir saja, melainkan

dilakukan dalam seluruh proses kebijakan. Dengan demikian, evaluasi kebijakan

bisa meliputi perumusan masalah-masalah kebijakan, program-program yang

diusulkan untuk menyelesaikan masalah kebijakan, implementasi, maupun

dampak kebijakan.

Menurut Dunn (2003;608) istilah evaluasi mempunyai arti yang

berhubungan, masing-masing menunjuk pada aplikasi beberapa skala nilai

terhadap hasil kebijakan dan program. Secara umum istilah evaluasi dapat

disamakan dengan penaksiran (appraisal), pemberian angka (rating) dan

penilaian (assessment). Dalam arti yang lebih spesifik, evaluasi berkenaan dengan

produksi informasi mengenai nilai atau manfaat hasil kebijakan.

Evaluasi kebijakan mempunyai sejumlah karakteristik yang

membedakannya dari metode-metode analisis lainnya. Menurut Dunn (2003:608-

609), evaluasi mempunyai sejumlah karakteristik yang membedakannya dari

metode-metode analisis kebijakan lainnya:

1. Fokus nilai, evaluasi dipusatkan pada penilaian menyangkut keperluan

Universitas Sumatera Utara

Page 33: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

atau nilai suatu kebijakan dan program. Evaluasi terutama merupakan

usaha untuk menentukan manfaat atau kegunaan sosial kebijakan atau

program dan bukan sekedar usaha mengumpulkan informasi mengenai

hasil aksi kebijakan yang terantisipasi. Karena ketepatan tujuan dan

sasaran kebijakan dapat selalu dipertanyakan, evaluasi mencakup prosedur

untuk mengevaluasi tujuan-tujuan dan sasaran itu sendiri;

2. Interdependensi Fakta Nilai, Tuntutan evaluasi tergantung baik fakta

maupun nilai. Untuk menyatakan bahwa kebijakan atau program tertentu

telah mencapai tingkat kinerja yang tertinggi (atau rendah) diperlukan

tidak hanya bahwa hasil-hasil kebijakan berharga bagi sejumlah individu,

kelompok atau seluruh masyarakat. untuk menyatakan demikian harus

didukung oleh bukti bahwa hasil-hasil kebijakan secara aktual merupakan

konsekwensi dari aksi-aksi yang dilakukan untuk memecahkan masalah

tertentu. Oleh karena itu pemantauan merupakan prasyarat bagi evaluasi;

3. Orientasi masa kini dan masa lampau, Tuntutan evaluatif, berbeda dengan

tuntutan-tuntutan advokatif, diarahkan pada hasil sekarang dan masa lalu,

ketimbang hasil di masa depan. Evaluasi bersifat retrospektif dan setelah

aksi-aksi dilakukan (ex-post). Rekomendasi yang juga mencakup premis-

premis nilai, bersifat prospektif dan dibuat sebelum aksi-aksi (ex-ante);

4. Dualitas Nilai, Nilai-nilai yang mendasari tuntutan evaluasi mempunyai

kualitas ganda, karena mereka dipandang sebagai tujuan dan sekaligus

cara. Evaluasi sama dengan rekomendasi sejauh berkenaan dengan nilai

yang ada dapat dianggap sebagai intristik (diperlukan bagi dirinya) atau

ekstrinsik (diperlukan karena hal itu mempengaruhi pencapaian tujuan

Universitas Sumatera Utara

Page 34: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

lain). Nilai-nilai sering ditata di dalam suatu hirarki yang merefleksikan

kepentingan relatif dan saling ketergantungan antar tujuan dan sasaran.

2.4.2. Tujuan Evaluasi Kebijakan

Evaluasi biasanya ditujukan untuk menilai sejauh mana keefektifan

kebijakan publik guna dipertanggungjawabkan kepada konstituennya. Sejauh

mana tujuan dicapai. Evaluasi diperlukan untuk melihat kesenjangan antara

“harapan” dan “kenyataan”.

Di dalam premisnya Riant Nugroho, mengemukakan bahwa setiap

kebijakan harus dievaluasi sebelum diganti sehingga ada klausul “dapat diganti

setelah dilakukan evaluasi” dalam setiap kebijakan publik. Ada dua alasan pokok

mengapa hal ini perlu dijadikan acuan, yaitu; Pertama, untuk menghindari

kebiasaan buruk administrasi publik di Indonesia, yang sering menerapkan prinsip

ganti pejabat, harus ganti peraturan. Kedua, supaya setiap kebijakan tidak dapat

diganti dengan serta-merta karena “keinginan” atau “selera” pejabat yang pada

saat itu memegang kewengan publik (Nugroho, 2011:669-670). Terkait dengan

hal tersebut tujuan evaluasi menurut Nugroho (2011:670) bukanlah untuk

menyalah-nyalahkan, melainkan untuk melihat seberapa besar kesenjangan antara

pencapaian dan harapan suatu kebijakan publik. Tugas selanjutnya adalah

bagaimana mengurangi atau menutup kesenjangan tersebut. Jadi, evaluasi

kebijakan publik harus dipahami sebagai sesuatu yang bersifat positif. Evaluasi

bertujuan untuk mencari kekurangan dan menutup kekurangan.

Tujuan umum dari evaluasi adalah memberikan masukan umpan balik

yang dapat digunakan untuk meningkatkan program, kebijakan, dan strategi, serta

Universitas Sumatera Utara

Page 35: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

ditujukan pula untuk akuntabilitas dan transparansi, sedangkan tujuan khusus dari

evaluasi adalah untuk menentukan kerelevansian obyek, efisiensi, dan efektifitas

terhadap pencapaian obyek, dan mengukur dampak dan keberlanjutan dari suatu

kebijakan, program, atau kegiatan. Namun secara spesifik lagi, tujuan evaluasi

terdiri dari (Imas, 2009 dalam Bappenas, 2014 : 11) :

1. Tujuan ethical, yaitu untuk melaporkan bagaimana kebijakan atau

program diimplementasikan dan apa hasil yang telah dicapai dari

adanya kebijakan atau program tersebut. Tujuannya adalah untuk

implementasi dari demokrasi.

2. Tujuan managerial, yaitu untuk memperoleh kerasionalan dari

distribusi sumberdaya manusia dan finansial dalam “competing”

program, peningkatan manajemen program, dan peningkatan manfaat

program.

3. Tujuan untuk keputusan, yaitu untuk menentukan keputusan akan

keberlanjutan, penghentian, atau pembentukan kembali suatu

kebijakan atau program.

4. Tujuan untuk pendidikan dan motivasi, yaitu untuk membantu

mendidik dan memotivasi melalui identifikasi diri (kemampuan)

dengan objek yang ditargetkan.

2.4.3. Fungsi Evaluasi Kebijakan

Evaluasi memainkan sejumlah fungsi utama dalam analisis kebijakan.

Evaluasi merupakan tahapan penting dalam pelaksanaan suatu program. Manfaat

positif akan diperoleh apabila evaluasi dijalankan dengan benar dan

Universitas Sumatera Utara

Page 36: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

memperhatikan segenap aspek yang ada dalam suatu program. Menurut Dunn

(2003:609-611) evaluasi kebijakan mempunyai sejumlah fungsi utama dalam

analisis kebijakan, yakni :

1. Evaluasi memberi informasi yang valid dan dapat dipercaya mengenai

kinerja kebijakan, yaitu seberapa jauh kebutuhan, nilai dan kesempatan

telah dapat dicapai melalui tindakan publik;

2. Evaluasi memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-

nilai yang mendasari pemilihan tujuan dan target. Nilai diperjelas

dengan mendefinisikan dan mengoperasikan tujuan dan target. Nilai

juga dikritik dengan menanyakan secara sistematis kepantasan tujuan

dan target dalam hubungan dengan masalah yang dituju. Dalam

menanyakan kepantasan tujuan dan sasaran, analis dapat menguji

alternatif sumber nilai maupun landasan mereka dalam berbagai bentuk

rasionalitas (teknis, ekonomi, legal, sosial, substantif);

3. Evaluasi memberi sumbangan pada aplikasi metode-metode analisis

kebijakan lainnya, termasuk perumusan masalah dan rekomendasi.

Informasi tentang tidak memadainya kinerja kebijakan dapat memberi

sumbangan pada perumusan ulang masalah kebijakan. Evaluasi dapat

pula menyumbang pada definisi alternatif kebijakan yang baru atau

revisi kebijakan dengan menunjukkan bahwa alternatif kebijakan yang

diunggulkan sebelumnya perlu dihapus dan diganti dengan yang lain.

Menurut Nugroho (2011:463) evaluasi kebijakan publik memiliki empat

fungsi, yaitu eksplanasi, kepatuhan, audit, dan akunting. Melalui evaluasi dapat

dipotret realitas pelaksanaan program dan generalisasi tentang pola-pola

Universitas Sumatera Utara

Page 37: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

hubungan antar-berbagai dimensi realitas yang diamatinya. (1) Eksplanasi, dari

evaluasi, evaluator dapat mengidetifikasi masalah, kondisi, dan aktor yang

mendukung keberhasilan atau kegagalan kebijakan; (2) Kepatuhan, melalui

evaluasi dapat diketahui apakah tindakan para pelaku, baik birokrasi maupun

pelaku lainnya, sesuai dengan standar prosedur yang ditetapkan kebijakan; (3)

Audit, Melalui evaluasi dapat diketahui, apakah output benar-benar sampai

kekelompok saran kebijakan, atau ada kebocoran, atau penyimpangan; (4)

Akunting, melalui evaluasi dapat diketahui apa akibat ekonomi dari kebijakan

tersebut.

2.4.4. Kriteria Evaluasi Kebijakan

Menurut Dunn (2003:429-438), kriteria-kriteria evaluasi kebijakan

meliputi 6 (enam) tipe, yaitu :

1. Efektivitas (effectiveness), berkenaan dengan apakah suatu alternatif

mencapai hasil (akibat) yang diharapkan atau mencapai tujuan dari

diadakannya tindakan. Efektivitas yang secara dekat berhubungan

dengan rasionalitas teknis, selalu diukur dari unit produk atau layanan

atau nilai moneternya;

2. Efisiensi (efficiency), berkenaan dengan jumlah usaha yang diperlukan

untuk meningkatkan tingkat efektivitas tertentu. Efisiensi yang

merupakan sinonim dengan rasionalitas ekonomi adalah merupakan

hubungan antara efektivitas dan usaha yang terakhir umumnya diukur

dari ongkos moneter;

3. Kecukupan (adequacy), berkenaan dengan seberapa jauh suatu tingkat

Universitas Sumatera Utara

Page 38: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

efektivitas memuaskan kebutuhan, nilai atau kesempatan yang

menumbuhkan adanya masalah. Kriteria kecukupan menekankan pada

kuatnya hubungan antara alternatif kebijakan dan hasil yang

diharapkan;

4. Kesamaan (equity), erat hubungannya dengan rasionalitas legal dan

sosial dan menunjuk pada distribusi akibat dan usaha antara kelompok-

kelompok yang berbeda dalam masyarakat;

5. Responsivitas (responsiveness), berkenaan dengan seberapa jauh suatu

kebijakan dapat memuaskan kebutuhan, preferensi atau nilai kelompok-

kelompok masyarakat tertentu. Kriteria responsivitas adalah penting

karena analisis yang dapat memuaskan semua kriteria lainnya seperti

efektivitas, efisiensi, kecukupan, kesamaan masih gagal jika belum

menanggapi kebutuhan aktual dari kelompok yang semestinya

diuntungkan dari adanya kebijakan;

6. Ketepatan (appropriateness), adalah kriteria ketepatan secara dekat

yang berhubungan dengan rasionalitas substantive, karena pernyataan

tentang ketepatan kebijakan tidak berkenaan dengan satu kriteria

individu tetapi dua atau lebih kriteria secara bersama-sama. Ketepatan

merujuk pada nilai atau harga dari tujuan-tujuan program dan kepada

kuatnya asumsi yang melandasi tujuan tersebut.

2.4.5. Pendekatan Evaluasi Kebijakan

Evaluasi kebijakan publik memiliki pendekatan yang beragam tergantung

kepada tujuan ataupun sudut pandang dari para evaluator yang akan melakukan

Universitas Sumatera Utara

Page 39: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

evaluasi. Untuk itu sangat penting membedakan beberapa pendekatan dalam

evaluasi kebijakan.

Dunn (2003:613-620) membagi pendekatan evaluasi menjadi tiga, yaitu :

1. Evaluasi Semu: Evaluasi semu (Pseudo Evaluation) adalah pendekatan

yang menggunakan metode deskriptif untuk menghasilkan informasi

yang valid dan dapat dipercaya mengenai hasil kebijakan, tanpa

berusaha untuk menanyakan tentang manfaat atau nilai dari hasil-hasil

tersebut terhadap individu. Asumsi utama dari evaluasi semu adalah

bahwa ukuran tentang manfaat atau nilai merupakan sesuatu yang dapat

terbukti sendiri (self evident) atau tidak kontroversial;

2. Evaluasi Formal: Evaluasi formal (Formal Evaluation) merupakan

pendekatan yang menggunakan metode deskriptif untuk menghasilkan

informasi yang valid dan dapat dipercaya mengenai hasil kebijakan

tetapi mengevaluasi hal tersebut atas dasar tujuan program kebijakan

yang telah diumumkan secara formal oleh pembuat kebijakan dan

administrator program. Asumsi utama dari evaluasi formal adalah

bahwa tujuan dan target diumumkan secara formal dan merupakan

ukuran yang tepat untuk manfaat atau nilai kebijakan program;

3. Evaluasi Keputusan Teoritis: Evaluasi Keputusan Teoritis (Decision-

Theoretic Evaluation) adalah pendekatan yang menggunakan metode

deskriptif unuk menghasilkan informasi yang dapat

dipertanggungjawabkan dan valid mengenai hasil kebijakan yang secara

eksplisit dinilai oleh berbagai pelaku kebijakan. Asumsi evaluasi

teoritis keputusan adalah tujuan dan sasaran dari perilaku kebijakan

Universitas Sumatera Utara

Page 40: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

baik yang dinyatakan secara formal maupun tersembunyi merupakan

ukuran yang layak terhadap manfaat atau nilai kebijakan program.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata

Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, di dalam

pelaksanaannya kegiatan evaluasi dapat dilakukan pada berbagai tahapan yaitu :

1. Evaluasi pada Tahap Perencanaan (ex-ante), yaitu evaluasi dilakukan

sebelum ditetapkannya rencana pembangunan dengan tujuan untuk

memilih dan menentukan skala prioritas dari berbagai alternatif dan

kemungkinan cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya;

2. Evaluasi pada Tahap Pelaksanaan (on-going), yaitu evaluasi yang

dilakukan pada saat pelaksanaan rencana pembangunan untuk

menentukan tingkat kemajuan pelaksanaan rencana dibandingkan

dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya;

3. Evaluasi pada Tahap Pasca-Pelaksanaan (ex-post), yaitu evaluasi yang

dilakukan setelah pelaksanaan berakhir, yang diarahkan untuk melihat

pencapaian program dalam mengatasi masalah pembangunan yang

ingin dipecahkan. Evaluasi ini digunakan untuk menilai efisiensi

(keluaran dan hasil dibandingkan masukan), efektivitas (hasil dan

dampak terhadap sasaran) atau manfaat (dampak terhadap kebutuhan)

program.

Universitas Sumatera Utara

Page 41: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

2.5. Gambaran Umum Program PATEN

Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) merupakan inovasi

manajemen dalam rangka mendekatkan, mempermudah, dan mempercepat

pelayanan administrasi perizinan/non perizinan di tingkat kecamatan, utamanya

yang terletak jauh dari kantor Kabupaten/Kota dan sulit dijangkau karena faktor

kondisi dan infrastuktur jalan yang belum memadai.

Maksud penyelenggaraan PATEN adalah mewujudkan Kecamatan sebagai

pusat pelayan masyarakat dan menjadi simpul pelayan bagi kantor/badan pelayan

terpadu di Kabupaten/Kota. PATEN mempunyai tujuan untuk meningkatkan

kualitas dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Untuk mensukseskan

program PATEN ini, pemerintah juga telah menerbitkan antara lain:

a. Kepmendagri Nomor 138-270 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis

Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN);

b. Surat Edaran Mendagri Nomor 100/121/PUM tanggal 3 Februari 2009

tentang Penerapan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan

(PATEN);

c. Surat Edaran Mendagri 318/312, PUM tanggal 28 Februari 2011

tentang Penerapan Peayanan Administrasi Terpadu Kecamatan

(PATEN);

d. Surat Edaran Mendagri Nomor 138/113/PUM tanggal 13 Januari 2012

tentang Percepatan Penerapan Pelayanan Administrasi Terpadu

Kecamatan (PATEN) di Daerah.

Peraturan Menteri Dalam Negeri (Pemendagri) Nomor 4 Tahun 2010

tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan menyatakan

Universitas Sumatera Utara

Page 42: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

Pemerintah dalam rangka merespon dinamika perkembangan penyelenggaraan

pemeritahan daerah menuju tata kelola pemerintahan yang baik, perlu

memperhatikan kebutuhan dan tuntutan masyarakat dalam pelayanan. Juga dalam

rangka meningkatkan kualitas dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat

serta memperlihat kondisi georafis daerah, pemerintah menganggap perlu

mengoptimalkan Kecamatan sebagai perangkat daerah terdepan dalam

memberikan pelayanan publik.

Pelayan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) adalah penyelenggara

pelayanan publik di Kecamatan dari tahap permohonan sampai tahap dokumen

dalam satu tempat. Ruang lingkup PATEN meliputi :

a) Pelayanan bidang perizinan;

b) Pelayanan bidang non perizinan.

Kecamatan sebagai penyelenggara PATEN harus memenuhi syarat:

a. Subtansif;

b. Administratif; dan

c. Teknis.

Syarat substantive adalah pendelegasian sebagian wewenang

Bupati/Walikota kepada Camat. Pendelegasian sebagai wewenang meliputi: a.

bidang perizinan; dan b. bidang non perizinan. Pendelegasian sebagian wewenang

ditetapkan dengan peraturan Bupati/Walikota. Pendelegasian dimaksud dilakukan

dengan memperhatikan efesiensi dan efektifitas penyelenggara pelayanan.

Persyaratan administratif meliputi :

a. Standar Pelayanan meliputi:

1. Jenis pelayan.

Universitas Sumatera Utara

Page 43: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

2. Persyaratan pelayanan.

3. Proses/prosedur pelayanan.

4. Pejabat yang bertanggung jawab terhadap pelayanan.

5. Waktu pelayanan.

6. Biaya pelayanan.

Standar pelayanan ditetapkan dengan peraturan Bupati/Walikota Daerah

masing-masing.

b. Uraian Tugas Personil Kecamatan. Urain tugas personil Kecamatan diatur

dengan peraturan Bupati/Walikota. Persyaratan teknis meliputi:

1) Sarana prasarana; dan

Sarana prasarana meliputi:

1. Loket/meja pendaftaran.

2. Tempat pemerosesan berkas.

3. Tempat pembayaran.

4. Tempat pembayaran dokumen.

5. Tempat pengolahan data dan informasi.

6. Tempat penanganan pengaduan.

7. Tempat piket.

8. Ruang tunggu.

9. Perangkat pendukung lainnya.

2) Pelaksana Teknis. Pelaksana teknis meliputi:

1. Petugas informasi.

2. Petugass loket/penerima berkas.

3. Petugas operator komputer.

Universitas Sumatera Utara

Page 44: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

4. Petugas pemegang kas.

5. Petugas lain sesuai kebutuhan.

Pelaksana teknis adalah pegawai Negri Sipil di Kecamatan. Untuk

menunjang efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan PATEN. Selain itu

Bupati/Walikota membentuk Tim Teknis PATEN, ditetapkan dengan keputusan

Bupati/Walikota. Tim Teknis PATEN memiliki tugas:

a) Mengidentifikasi kewenangan Bupati/Walikota berkaitan dengan

Pelayanan administrasi yang dilimpahkan kepada Camat.

b) Pejabat penyelenggaraan PATEN melakukan pengelolaan layanan

secara transparan dan akuntabel.

Biaya penyelenggaraan PATEN dibebankan pada Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah, ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari rencana

kerja dan anggaran Kecamatan. Dalam hal penyelenggaraan PATEN

menghasilkan penerimaan. Oleh kerena itu, wajib melakukan penyetoran ke kas

daerah. Selain itu, Bupati/Walikota juga melakukan pembinaan dan pengawasan

dalam penyelenggaraan PATEN, yaitu:

1. Penyelenggaraan sebagian wewenang Bupati/Walikota yang

dilimpahkan.

2. Penyelenggaraan pelayanan yang pasti, mudah, cepat transparan dan

akuntabel.

3. Penyelenggaraan tugas lainnya yang ditugaskan kepada Camat.

Pembinaan dan pengawasan dapat didelegasikan kepada Tim Teknis

PATEN. Pendelegasian dilakukan secara tertulis. Hasil pembinaan dan

pengawasan disampaikan oleh Bupati/Walikota kepada Gubernur dengan

Universitas Sumatera Utara

Page 45: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

tembusan kepada Mentri atau Direktur Jendral yang membidangi pemerintahan

umum.

2.5.1. Jenis-jenis Pelayanan PATEN

Jenis-jenis pelayanan PATEN di kecamatan, meliputi:

1. Registrasi surat keterangan tanah, surat penyerahan penguasaan atas

tanah dengan cara ganti rugi:

2. Surat keterangan ahli waris;

3. Registrasi angsuran ke bank;

4. Rekomendasi izin mendirikan bangunan;

5. Penerbitan izin mendirikan banguanan dengan luas kurang dari 200

meter persegi;

6. Rekomendasi izin gangguan (HO), surat izin usaha perdagangan

(SIUP);

7. Rekomendasi pengurusan dokumen UL/PL (AMDAL);

8. Surat keterangan bersih lingkungan;

9. Surat pengantar pembuatan kartu keluarga dan kartu penduduk;

10. Surat pengantar keterangan pindah;

11. Surat keterangan silang sengketa;

12. Surat keterangan, surat kematian, KP-4, surat keterangan miskin;

13. Surat keterangan riset kuliah praktek kerja nyata/praktik kerja

lapangan.

Universitas Sumatera Utara

Page 46: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

2.6. Definisi Konsep

Konsep adalah unsur penelitian yang terpenting dan merupakan definisi

yang dipakai oleh para peneliti untuk menggambarkan secara abstrak suatu

fenomenon sosial ataupun fenomenon alami (Singarimbun dan Effendi, 2012:17).

Tujuan diperlukannya konsep adalah untuk mendapatkan pembahasan yang jelas

dari variabel yang akan diteliti. Adapun definisi konsep dalam penelitian ini

adalah:

1. Kebijakan Publik merupakan pengalokasian nilai-nilai kekuasaan

untuk seluruh masyarakat yang keberadaannya mengikat. Sehingga

cukup pemerintah yang dapat melakukan sesuatu tindakan kepada

masyarakat dan tindakan tersebut merupakan bentuk dari sesuatu yang

dipilih oleh pemerintah yang merupakan bentuk dari pengalokasian

nilai-nilai kepada masyarakat.

2. Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum

yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah pusat maupun daerah dan

lingkungan badan usaha milik negara atau daerah dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat.

3. Evaluasi Kebijakan Publik merupakan proses penentuan sesuai atau

tidaknya suatu kebijakan, program, atau kegiatan yang diukur secara

sistematis dan objektif dari rencana, pelaksanaan (on-going), atau

capaian.

4. Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN)

merupakan inovasi manajemen dalam rangka mendekatkan,

mempermudah, dan mempercepat pelayanan administrasi

Universitas Sumatera Utara

Page 47: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

perizinan/non perizinan di tingkat Kecamatan, utamanya bagi

Kecamatan yang letaknya jauh dari Kantor Pemerintah

Kabupaten/Kota dan sulit dijangkau karena faktor kondisi geografis

dan infrastruktur jalan yang belum memadai.

2.7. Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini analisis yang dilakukan adalah analisis proses tahap

pelaksanaan, yang dilakukan pada saat pelaksanaan rencana dengan pendekatan

berdasarkan kriteria evaluasi yang bertujuan untuk menilai keberhasilan program

Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) dengan indikator sesuai

kriteria-kriteria kebijakan publik yang dipaparkan oleh William N. Dunn karena

dapat diletakkan sebagai keputusan yang digunakan untuk menyarankan

pemecahan masalah kebijakan dan sebagai nilai-nilai yang dinyatakan yang

melandasi rekomendasi untuk tindakan.

Fokus penelitian ini lebih tertuju pada kriteria-kriteria evaluasi kebijakan

publik yang dipergunakan sebagai indikator keberhasilan kebijakan yang lebih

menekankan pada unsur-unsur pokok dalam sebuah evaluasi. Merujuk pada teori

Dunn (2003:429-438) ada enam kriteria dimensi dari evaluasi kebijakan publik,

yakni efektivitas (effectiveness), efisiensi (Efficiency), kecukupan (adequacy),

kesamaan (equity), responsivitas (responsiveness), dan ketepatan

(appropriateness) untuk melihat evaluasi dari Program PATEN di Kecamatan

Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.

Evaluasi Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN)

dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan di Kantor Camat Perbaungan Kabupaten

Universitas Sumatera Utara

Page 48: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

Serdang Bedagai disajikan dalam Gambar 2.2.

Gambar 2.2. Kerangka Alur Pikir Penelitian

2.8. Hipotesis Kerja

Sejalan dengan konsep-konsep evaluasi kebijakan yang telah penulis

kemukakan beserta gambaran pemikirian yang telah diuraikan maka penulis

merumuskan hipotesis kerja: Evalusi Program Pelayanan Administrasi Terpadu

Kecamatan (PATEN) dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan di Kantor Camat

Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai terkait dengan kriteria Evaluasi

Kebijakan, yaitu efektivitas (effectiveness), efisiensi (efficiency), kecukupan

(adequacy), kesamaan (equity), responsivitas (responsiveness), dan ketepatan

(appropriateness).

2.7. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan ini, diuraikan dalam 5 bab, yang terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan

manfaat penelitian.

Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan

Kriteria Evaluasi Kebijakan: 1. Efektivitas 4. Perataan 2. Efisiensi 5. Responsivitas 3. Kecukupan 6. Ketepatan.

Tujuan Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) Meningkatkan Kualitas dan Mendekatkan

Pelayanan Kepada Masyarakat

Universitas Sumatera Utara

Page 49: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini terdiri dari landasan teori, definisi konsep, kerangka pemikiran,

hipotesis kerja dan sistematika penulisan.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi bentuk penelitian, lokasi penelitian, informan penelitian, teknik

pengumpulan data dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menggambarkan tentang gambaran umum mengenai karakteristik

lokasi penelitian, berisikan data-data yang diperoleh selama penelitian di

lapangan dan dokumen-dokumen yang dianalisis, serta memuat analisis data

yang diperoleh dari hasil penelitian dan memberikan interpretasi atas

permasalahan yang diteliti.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran, bagian kesimpulan berisi jawaban atas

masalah yang dikemukakan. Pemecahan masalah yang dikemukakan dalam

bentuk saran.

Universitas Sumatera Utara

Page 50: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Danin (2002:41),

penelitian deskriptif adalah penelitian yang memusatkan perhatian terhadap

masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian

dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan dari

objek penelitian yang sesuai dengan keadaan sebagaimana adanya dan mencoba

menganalisis untuk memberikan kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh.

Dalam penelitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan

saling berhubungan dan menguji hipotesis.

Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), penelitian kualitatif

adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental

bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasannya sendiri dan

berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan peristilahannya.

Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dikarenakan subjek yang akan

dijadikan informan tersebut memiliki kemampuan dan pemahaman yang berbeda

dalam situasi sosial untuk pelaksanaan program Pelayanan Administrasi Terpadu

Kecamatan (PATEN). Dalam penelitian ini fokus penelitian lebih tertuju pada

kriteria-kriteria kebijakan publik yang dipergunakan sebagai indikator

keberhasilan kebijakan yang lebih menekankan pada unsur-unsur pokok dalam

sebuah evaluasi yakni Efektivitas, Efisiensi, Kecukupan, Pemerataan,

Universitas Sumatera Utara

Page 51: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

Responsivitas dan Ketepatan.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kantor Camat Perbaungan Kabupaten Serdang

Bedagai yang beralamat Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 3. Kecamatan

Perbaungan merupakan sebuah Kecamatan yang luas wilayah 111,620 km2 yang

terdiri dari 24 desa dan 4 kelurahan, dimana desa Adolina merupakan desa yang

memiliki wilayah terluas diantara desa-desa lainnya. Dan desa yang paling jauh

dari kantor Camat Perbaungan adalah desa Sei Naga Lawan yang terletak di ujung

Timur wilayah batasan kecamatan. Kecamatan Perbaungan di sebelah Utara

dibatasi oleh kecamatan Pantai Cermin; Sebelah Selatan berbatasan dengan

Kecamatan Pegajahan; Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Teluk

Mengkudu/Sei Rampah; Sedangkan di sebelah Barat berbatasan dengan

Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang. Wilayah administratif

Kecamatan Perbaungan terdiri atas 24 Desa dan 4 Kelurahan dengan luas wilayah

111,620 km2.

3.3. Informan Penelitian

Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari

hasil penelitiannya. Oleh karena itu, pada peneitian kualitatif yang menjadi

informan penelitian ditentukan secara sengaja. Informan penelitian adalah subjek

yang memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain

yang memahami objek penelitian (Bungin, 2007:76). Adapun informan dalam

Universitas Sumatera Utara

Page 52: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

penelitian ini adalah:

1. Informan kunci merupakan mereka yang mengetahui dan memiliki

berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian.

2. Informan utama merupakan mereka yang terlibat langsung dalam interaksi

sosial yang diteliti.

Berdasarkan uraian tersebut, maka informan penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini terdiri atas:

Informan kunci adalah Camat Perbaungan selaku penanggung

jawab penyelenggaraan PATEN serta beberapa informan terkait

lainnya yang bertugas langsung sebagai tim teknis pelaksana

kebijakan dari program PATEN tersebut.

Informan Utama adalah masyarakat yang mendapatkan pelayanan

dari Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan

(PATEN) di Kecamatan Perbaungan.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini untuk memperoleh data dan informasi, keterangan-

keterangan yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data

sebagai berikut :

1. Teknik pengumpulan data primer adalah teknik pengumpulan data yang

langsung diperoleh dari lapangan atau lokasi penelitian. Teknik

pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan cara:

a) Wawancara, yaitu proses memperoleh keterangan dengan cara

tanya jawab sambil bertatap muka antara peneliti dengan informan

Universitas Sumatera Utara

Page 53: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

secara mendalam dengan mengajukan pertanyaan sebanyak-

banyaknya untuk mendapatkan data yang rinci dan lengkap.

b) Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung pada

objek yang akan diteliti, baik terhadap pelaksanaan program,

maupun terhadap masyarakat yang menerima layanan program.

2. Teknik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data yang

diperoleh melalui studi bahan-bahan kepustakaan yang diperlukan untuk

mendukung data primer. Teknik pengumpulan data sekunder dapat

dilakukan dengan menggunakan instrument sebagai berikut:

a) Studi dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan

menggunakan catatan-catatan atau dokumentasi-dokumentasi yang

ada di lokasi penelitian atau sumber-sumber lain yang terkait

dengan objek penelitian.

b) Studi kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh

dari buku-buku, karya ilmiah, dan pendapat para ahli yang

berkompetensi, serta memiliki relevansi dengan masalah yang

diteliti.

3.5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif yaitu

analisis terhadap data yang diperoleh dengan menyajikan data yang dimulai

dengan menelaah seluruh data yang telah terkumpul, menyusunnya dalam satu

kesatuan kemudian dikategorikan pada tahap berikutnya serta memeriksa

keabsahan dan menafsirkannya dengan analisis berdasarkan kemampuan nalar

Universitas Sumatera Utara

Page 54: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

peneliti untuk membuat kesimpulan penelitian.

Melalui teknik analisis data, peneliti menguji kemampuan nalar dalam

menghubungkan fakta data dan infomasi yang diperoleh. Dan selanjutnya akan

dianalisis sehingga peneliti dapat memperoleh informasi dan kebenaran dari setiap

permasalahan yang ada dalam penelitian. Data yang diperoleh dari teknik

wawancara akan dilakukan analisis model interaktif (interactive of analysis) yang

dikembangkan oleh Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2009:246) yang

terdiri dari tiga komponen analisis, yaitu :

1. Reduksi data

Reduksi data dilakukan dengan cara merangkum dan memfokuskan hal-

hal yang terpenting tentang penelitian dengan mencari tema dan pola

hingga memberikan gambaran yang lebih jelas serta mempermudah

peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan

mencarinya bila diperlukan.

2. Penyajian data

Bermakna sebagai sekumpulan informasi yang tersusun yang

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan penarikan

tindakan.

3. Penarikan kesimpulan

Merupakan suatu menyimpulkan yang didukung dengan bukti-bukti dan

temuan yang ditemukan peneliti di lapangan.

Universitas Sumatera Utara

Page 55: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

4.1.1. Letak dan Keadaan Geografis

Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi

Sumatera Utara, secara geografis Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi

20 57” Lintang Utara, 30 16” Lintang Selatan, 980 33” Bujur Timur, 990 27” Bujur

Barat dengan luas wilayah 1.900,22 km2 dengan batas wilayah meliputi, sebelah

utara dengan Selat Malaka, sebelah Selatan dengan Kabupaten Simalungun,

sebelah timur dengan Kabupaten Asahan dan Kabupaten Simalungun, serta

sebelah barat dengan kabupaten Deli Serdang. Dengan ketinggian wilayah 0-500

meter dari permukaan laut. Kabupaten Serdang Bedagai menaungi 17 Kecamatan

salah satunya adalah Kecamatan Perbaungan.

Kecamatan Perbaungan merupakan sebuah Kecamatan yang luas wilayah

111,620 km2 yang terdiri dari 24 desa dan 4 kelurahan, dimana desa Adolina

merupakan desa yang memiliki wilayah terluas diantara desa-desa lainnya. Dan

desa yang paling jauh dari kantor Camat Perbaungan adalah desa Sei Naga Lawan

yang terletak di ujung Timur wilayah batasan kecamatan. Kecamatan Perbaungan

di sebelah Utara dibatasi oleh kecamatan Pantai Cermin, Sebelah Selatan

berbatasan dengan Kecamatan Pegajahan, Sebelah Timur berbatasan dengan

Kecamatan Teluk Mengkudu/Sei Rampah, Sedangkan di sebelah Barat berbatasan

dengan Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang. Wilayah administratif

Kecamatan Perbaungan terdiri atas 24 Desa dan 4 Kelurahan dengan luas wilayah

Universitas Sumatera Utara

Page 56: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

111,620 km2. Luas wilayah Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Luas Wilayah Terhadap Luas Kecamatan

No. Kecamatan Kelurahan/Desa Luas Wilayah (Km2)

1. Perbaungan 1. Adolina 16,740 2. Batang Terap 1,970 3. Bengkel 1,370 4. Cinta Air 3,520 5. Cintaman Jernih 1,620 6. Deli Muda Hilir 4,630 7. Deli Muda Hulu 3,770 8. Jambur Pulau 2,470 9. Kesatuan 3,320 10. Kota Galuh 3,000 11. Lidah Tanah 4,600 12. Lubuk Bayas 4,810 13. Lubuk Cemara 2,500 14. Lubuk Dendang 1,760 15. Lubuk Rotan 3,640 16. Melati I 1,170 17. Melati II 11,800 18. Pematang Sijonam 4,710 19. Pematang Tatal 1,890 20. Simpang Tiga 1,780 Pekan 21. Suka Beras 3,260 22. Suka Jadi 1,950 23. Sei Buluh 1,230 24. Sei Naga 5,580 Lawan 25. Sei Sijenggi 2,710 26. Tanah Merah 3,390 27. Tanjung Buluh 7,390 28. Tualang 5,040

Kecamatan Perbaungan Kabupaten. Serdang 111,620 Bedagai

Sumber: Kecamatan Perbaungan dalam Angka 2015

Universitas Sumatera Utara

Page 57: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

4.1.2. Kependudukan

Berdasarkan konsep BPS, Penduduk yang 6 (enam) bulan meninggalkan

desa setempat dianggap sudah menjadi penduduk desa lain, sedangkan penduduk

yang datang pada desa setempat dalam jangka waktu 6 (enam) bulan berturut turut

dianggap sebagai penduduk desa setempat. Penduduk kecamatan perbaungan

102,729 jiwa, merupakan salah satu kecamatan yang terpadat penduduknya di

Kabupaten Serdang Bedagai, dimana terdiri 51,466 jiwa laki-laki dan 51,263 jiwa

perempuan.

Dengan luas wilayah 111,620 km2 dan penduduk sejumlah 102,729, maka

rata-rata kepadatan penduduk perbaungan mencapai 920 jiwa/km2. Namun

persebaran kepadatan penduduk antar desanya tidak begitu merata. Terlihat dari

Desa Simpang Tiga Pekan yang memiliki tingkat kepadatan penduduk cukup

tinggi yaitu 6.575 jiwa/km2, sedangkan bila dibandingkan dengan Desa Tanjung

Buluh memiliki kepadatan penduduk yang paling sedikit yaitu 45 jiwa/km2.

Rasio jenis kelamin (sex ratio) penduduk Kecamatan Perbaungan sebesar

100 persen, rata-rata banyaknya anggota rumah tangga di Kecamatan Perbaungan

adalah 4 orang. Desa Citaman Jernih dan Desa Kota Galuh merupakan desa yang

memiliki rata-rata anggota rumah tangga 5 orang. Sedangkan desa lainnya rata-

rata anggota rumah tangga terdiri dari 4 orang.

Sumber : Kecamatan Perbaungan Dalam Angka 2015

4.1.3. Sosial

Sarana pendidikan di Kecamatan Perbaungan terdapat 43 unit SD Negeri;

5 Unit SD Swasta; 3 Unit SMP Negeri; 12 Unit SMP Swasta; 2 Unit SMA Negeri

Universitas Sumatera Utara

Page 58: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

dan 7 Unit SMA Swasta. Selain jumlah SMK Negeri sebanyak 1 Unit, dan SMK

Swasta sebanyak 8 Unit.

Kecamatan Perbaungan memiliki sarana kesehatan dimana terdapat : 4

Unit rumah sakit, 4 Unit rumah sakit bersalin, 20 rumah bersalin, 11 unit

poliklinik, 2 unit puskesmas dan 1 unit puskesmas perkebunan, 11 unit puskesmas

pembantu, 10 unit balai pengobatan, 15 unit tempat praktek dokter, 13 unit

polindes, 14 unit apotik, 6 unit took obat dan 31 unit tempat praktek bidan.

Jumlah tenaga medis yang tersedia sebanyak 17 orang dokter, 76 bidan, 29 orang

bidan desa, 25 orang dukun bayi dan 53 orang paramedis.

Sarana ibadah di kecamatan perbaungan terdapat : 71 unit Mesjid, 115 unit

Musholla, 17 unit Gereja, 5 unit Vihara yang tersebar di wilayah kecamatan

perbaungan.

Sumber : Kecamatan Perbaungan Dalam Angka 2015

4.1.4. Kecamatan Perbaungan

4.1.4.1. Sejarah

Pemerintah Kecamatan Perbaungan mempunyai sejarah tersendiri seiring

dengan perkembangan Negara Republik Indonesia. Perbaungan sebagai suatu

wilayah pemerintahan mengalami perkembangan pemerintah sejak masa

Pemerintahan Belanda, Pemerintahan Jepang dan di masa Pemerintahan Indonesia

itu sendiri.Untuk penjelasan lebih lanjut dapat dibedakan atas 5 (lima) tahap

perkembangan sebagi berikut:

1. Masa Kesultanan Serdang (sejak zaman Belanda hingga tahun 1942)

2. Masa Pemerintahan Jepang (tahun 1942 s/d tahun 1945)

3. Masa Pemerintahan Republik Indonesia (tahun 1945 s/d 27 Juli 1947)

Universitas Sumatera Utara

Page 59: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

4. Masa Pemerintahan Negara Sumatera Timur (NST) yaitu (tanggal 28 Juli

1947 s/d 31 Desember 1949)

5. Masa Pemerintahan Negara Kesatuan RI (tanggal 1 Januari 1950 s/d

sekarang)

Perubahan perkembangan negara berdampak atas perkembangan daerah-

daerah hingga pada sampai kecamatan, hal ini mengakibatkan terjadinya

pemekaran Kecamatan Perbaungan menjadi 2 (dua) kecamatan yaitu :

1. Kecamatan Perbaungan (kecamatan induk, terdiri dari 28 desa.kelurahan)

2. Kecamatan Pegajahan (kecamatan pemekaran, terdiri dari 13 desa) Hal ini telah dicatat dalam lembaran negara sejak bulan Januari 2007

Sumber : Kecamatan Perbaungan Dalam Angka 2015

4.1.4.2. Pemerintahan

Kecamatan merupakan perangkat daerah kabupaten yang mempunyai

wilayah kerja tertentu dan di pimpin oleh seorang camat. Camat sebagaimana

dimaksud berkedudukan sebagai koordinator penyelenggaraan pemerintahan di

wilayah kerjanya, berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui

Sekretaris Daerah Kabupaten.

Pemerintahan Kecamatan Perbaungan dipimpin oleh seorang Camat yang

membawahi 24 desa yang dipimpin oleh Kepala Desa dan 4 kelurahan yang

dipimpin Lurah. Selain itu Kecamatan Pernaungan juga terdiri dari 194 RW yang

dipimpin ketua RW dan 463 RT yang dipimpin Ketua RT serta 136 dusun yang

dipimpin Kepala Dusun. Desa yang meiliki dusun/lingkungan terbanyak adalah

Desa Melati Dua yaitu terdapat 23 dusun. Adapun Desa Tanjung Buluh, Desa

Delimuda Hulu serta Desa Melati Satu merupakan desa yang memiliki jumlah

Universitas Sumatera Utara

Page 60: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

dusun/lingkungan terkecil masing-masing 2 dusun/lingkungan.

4.1.4.3. Struktur Birokrasi

Tabel 4.2. Struktur Organisasi Kecamatan Perbaungan

Sumber: Kantor Camat Perbaungan

Camat Perbaungan

Drs. Akmal, M.Si

Kelompok Jabatan

Fungsional

Sekretaris Camat

Suparmin

Subbag Perencaan, Keuangan dan Akuntabilitas

Hj. Renny Syafriani, SE

Subbag Umum dan Kebegawaian

Hj. Nur Asiah. AH, SH

Seksi Pemerintahan

Edy Syahputra,

S.STP

Seksi Trantib dan Pol PP

Suganda Lubis, S.Sos

Seksi Pendapatan

Andi, SE

Seksi Ekonomi Sosial dan

Kebudayaan

Ani Syahweny,

SH

Lurah

Seksi PMD

Asnawati Br. Karo

Kepala Desa

Universitas Sumatera Utara

Page 61: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

4.1.4.4. Tugas dan Fungsi

1. Camat, mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan kewenangan

pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati, sesuai karakteristik

wilayah kebutuhan daerah dan tugas pemerintahan lainnya berdasarkan

peraturan perundang-undangan. Pelimpahan kewenangan pemerintah

sebagaimana dimaksud di atur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati.

Sebagian tugas Camat sebagaimana dimaksud dapat dilimpahkan

kepada lurah.

2. Sekretaris Kecamatan, yang dipimpin oleh seorang sekretariat yang

berada di bawah dan bertanggungjawab kepada camat. Sekretaris

kecamatan mempunyai tugas membantu Camat dalam melaksanakan

tugas penyelenggaraan pemerintahan dan memberikan pelayanan

pemerintahan dan memberikan pelayanan adminsitrasi kepada seluruh

perangkat/aparatur kecamatan

3. Seksi Pemerintahan, dipimpin oleh seorang kepala seksi pemerintahan

yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada camat dan

bertugas memabntu camat dalam menyampaikan bahan perumusan

kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan 4. Seksi Trantib dan Pol PP, kepala seksi yang berada di bawah camat dan

bertanggungjawab kepada camat dan bertugas membantu camat dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan

pelaporan urusan ketentraman dan ketertiban

5. Seksi Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, kepala seksi

yang berada di bawah camat dan bertanggungjawab kepada camat

Universitas Sumatera Utara

Page 62: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

dan bertugas membantu camat dalam menyiapkan bahan perumusan

kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemberdayaan

masyarakat desa.

6. Seksi pendapatan, kepala seksi ini berada di bawah camat dan

bertanggungjawab kepada camat dan bertugas membantu camat dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan

pelaporan urusan pendapatan

7. Seksi Ekonomi, Sosial dan Budaya, kepala seksi ini berada di bawah

camat dan bertanggungjawab kepada camat dan bertugas membantu

camat dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan

evaluasi dan pelaporan urusan ekonomi, sosial dan budaya

8. Sub bagian pelayanan umum dan kepegawaian, kepala sub bagian ini

berada di bawah sekretaris camat dan bertanggungjawab kepada

sekretaris camat dan bertugas membantu sekretaris camat dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan evaluasi,

pelaporan urusan pelayanan umum dan kepegawaian

9. Sub bagian perencanaan, keuangan dan akuntabilitas, kepala sub bagian

ini berada di bawah sekretaris camat dan bertanggungjawab kepada

sekretaris camat dan bertugas membantu sekretaris camat dalam

menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan

pelaporan urusan perencanaan, keuangan dan akuntabilitas.

Universitas Sumatera Utara

Page 63: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

4.2. Evaluasi Program PATEN di Kantor Camat Perbaungan

Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Camat Perbaungan yang beralamat

di Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 3 Perbaungan pada bulan Februari 2017.

Dalam bab ini penulis akan menyajikan data-data dari hasil pengamatan dan

penelitian yang diperoleh melalui proses wawancara tentang Evaluasi Program

Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) dalam Meningkatkan

Kualitas Pelayanan di Kantor Camat Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.

Dalam melakukan pengumpulan data penelitian ada beberapa tahapan

yang harus peneliti lakukan untuk memperoleh jawaban dari permasalahan

penelitian, yaitu dimulai dari pengumpulan berbagai macam dokumen dan

peraturan-peraturan terkait seputar program PATEN di Kecamatan Perbaungan.

Setelah itu, peneliti melakukan wawancara kepada informan untuk mengetahui

lebih mendalam lagi tentang Program PATEN di Kecamatan Perbaungan yang

menjadi pembahasan di penelitian ini. Pertanyaan yang peneliti ajukan kepada

informan merupakan daftar pertanyaan yang telah peneliti siapkan sebelum

melakukan penelitian yang berasal dari pedoman wawacara yang telah dirancang

oleh peneliti sebelumnya. Namun dalam proses wawancara yang telah peneliti

lakukan pertanyaan-pertanyaan tersebut mengalami perkembangan sesuai dengan

permasalahan penelitian yang telah penulis angkat.

Setelah peneliti melakukan penelitian dan melakukan wawancara dengan

beberapa informan, maka dapat diperoleh beberapa informasi tentang beberapa

faktor yang menjadi fokus dalam Evaluasi Program Pelayanan Administrasi

Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kecamatan Perbaungan. Penelitian ini bertujuan

untuk mengevaluasi Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan

Universitas Sumatera Utara

Page 64: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

(PATEN) di Kecamatan Perbaungan dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan

mendapatkan respon dari masyarakat. Pada bagian ini akan diuraikan mengenai

pembahasan hasil penelitian dari data yang diperoleh. Adapun hal-hal yang

dibahas yaitu tentang Evaluasi Program PATEN dengan kriteria Evaluasi

Kebijakan yaitu efektivitas (effectiveness), efisiensi (Efficiency), kecukupan

(adequacy), kesamaan (equity), responsivitas (responsiveness), dan ketepatan

(appropriateness). Pembahasan untuk masing-masing indikator sebagai berikut:

4.2.1. Efektivitas (effectiveness)

Efektivitas berkenaan dengan apakah suatu alternatif mencapai hasil

(akibat) yang diharapkan atau mencapai tujuan dari diadakannya tindakan.

Efektivitas yang secara dekat berhubungan dengan rasionalitas teknis, selalu

diukur dari unit produk atau layanan atau nilai moneternya.

Efektivitas dari palaksanaan Program Pelayanan Administrasi Terpadu

Kecamatan (PATEN) di Kecamatan Perbaungan dapat terlaksana dengan adanya

penyampaian informasi yang baik dari penanggungjawab program PATEN dan

pemahaman akan program PATEN di Kecamatan Perbaungan. Proses ini tidak

terlepas dari kinerja Tim Pelaksana Program yang memiliki Tanggung Jawab

untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Penyampaian informasi

Program PATEN di Kecamatan Perbaungan ini dengan cara memberikan

sosialisasi kepada masyarakat yang ada di Kecamatan Perbaungan.

Berkenaan dengan itu, Bapak Akmal selaku Camat Perbaungan yang

bertanggung jawab atas pelaksanaan Program PATEN di Kecamatan Perbaungan,

dalam wawancara mengatakan:

Universitas Sumatera Utara

Page 65: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

“Sosialisasi itu kita laksanakan, kita kan setiap bulan ada rapat koordinasi di tingkat kecamatan setiap tanggal 17. Jadi pada saat rapat koordinasi itu kita lakukan sosialisasi tentang program PATEN pada saat ini”.1

“Ada.. jadi, sebelum dilakasanakan program PATEN ini ada di kecamatan Perbaungan memang pelayanan sudah dilaksanakan pihak Kecamatan Perbaungan, sistem langsung masyarakata itu berurusan dengan masing-masing Kasi, jadi tidak secara terprogramlah di kecamatan maupun di desa tapi sekarang dengan adanya program PATEN ini di desa juga diterapkan untuk sistem pelayanan publik melalui meja pelayanan”.

Kemudia pendapat yang sama juga disampaikan oleh Bapak Suparmin selaku

Sekretaris Camat yang mengatakan bahwa:

2

“Kalau untuk sosialisasi sudah kita laksanakan, mulai dari bagian pemerintahan sosialisasi ke kecamatan-kecamatan sudah, bagian pemerintahan pun sosialisasi ke kecamatan lain diluar kabupaten serdang bedagai itupun sudah”.

Sementara itu menurut salah satu Kasi Pemerintahan yaitu Bapak Edy Syahputra

menjelaskan bahawa:

3

“PATEN itu Pelayanan Terpadu Administrasi Kecamatan itulah kepanjangannya jadi Semua pelayanan baik sifatnya perizinan maupun non-perizinan itu dilakukan di kecamatan dan di selesaikan di kecamatan tidak perlu sampai ke kabupaten sehingga memudahkan masyarakat dalam pelayanan. Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 24 Tahun 2012 ada kewenangan yang dilimpahkan kepada Camat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang sifatnya perizinan maupun non-perizinan sesuai

Setelah melihat bagaimana proses penyampaian informasi melalui

sosialisasi terhadap program PATEN yang cukup baik, peneliti kemudian mencari

tahu tentang pemahaman akan program PATEN itu sendiri. Seperti yang

disampaikan oleh Bapak Camat Perbaungan ketika ditanya tentang

pemahamannya mengenai Program PATEN:

1 Wawancara penulis dengan Bapak Akmal Camat Perbaungan, pada 14 Februari 2017 2 Wawancara penulis dengan Bapak Suparimin Sekretaris Camat Perbaungan, pada 09 Februari 2017 3 Wawancara penulis dengan Bapak Edy Syahputra Kasi Pemerintahan, pada 09 Februari 2017

Universitas Sumatera Utara

Page 66: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

dengan SOP itu yang didepan”.4

“Program PATEN yang dilaksanakan di Kecamatan Perbaungan ini untuk mengatur sistem administrasi dan pelayanan satu pintu yang diutamakan kepada masyarakat, di dalam pelayanannya ini tidak langsung ke masing-masing Kasi (Kepala Seksi) tapi melalui meja konter pelayanan.”

Kemudia pendapat yang sama juga disampaikan oleh Bapak Suparmin selaku

Sekretaris Camat yang mengatakan bahwa:

5

“PATEN ini tujuannya untuk memudah semua urusan di masing-masing urusan yang ada di dalam SOP itu, misalnya kepengurusan surat tanah, Kartu Keluarga (KK) dan yang lainnya, sebenarnya untuk memudahkan pelayanan itu dengan adanya loket-loket di meja pelayanan PATEN tadi. Dan setiap loket mempunyai urusan beda-beda.”

Tidak hanya penanggung jawab Program PATEN saja yang memiliki

pemahaman yang baik mengenai PATEN, pelaksana Program PATEN juga

memahami apa itu program PATEN seperti yang disampaikan oleh Ibu Renny:

6

Efektivitas merupakan faktor terpenting dalam evaluasi sebuah kebijakan.

Efektivitas dalam hal ini ialah penyampaian informasi kepada pihak-pihak yang

melaksanakan kebijakan maupun yang dikenakan kebijakan tersebut. Hal ini

Dalam hal yang penting seperti efektivitas, para pelaksana kebijakan harus

mengetahui apa yang mereka kerjakan dan apa pula yang harus mereka lakukan.

Untuk dapat mengetahui hal tersebut dengan baik, maka perintah yang mereka

terima baik itu yang dibuat dalam bentuk keputusan-keputusan maupun dasar

hukum lainnya yang memang harus jelas. Dan dari kesemua informan yang telah

saya wawancarai masing-masing dari mereka telah memahami tugas mereka

sebagai pelaksana Program PATEN yang ada di Kecamatan Perbaungan.

4 Wawancara penulis dengan Bapak Akmal Camat Perbaungan, pada 14 Februari 2017 5 Wawancara penulis dengan Bapak Suparimin Sekretaris Camat Perbaungan, pada 09 Februari 2017 6 Wawancara penulis dengan Ibu Renny Syafriani Subbag Perencanaan, Keuangan dan Akuntabilitas, pada 09 Februari 2017

Universitas Sumatera Utara

Page 67: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

menjadi penting dikarenakan supaya mereka dapat mengetahui jenis-jenis

pelayanan apa saja yang ada di Kecamatan serta bagaimana persyaratan dari

setiap pelayanan yang ada di dalam Program PATEN tersebut. Sosialisasi juga

diperlukan sehingga para pelaksana kebijakan mengetahui apa tujuan dan sasaran

yang akan dicapai dalam pelaksanaan program yang berjalan.

Dalam hal ini Kecamatan Perbaungan telah melakukan sosialisasi dengan

baik. Hal ini dapat diketahui dari bagaimana para pelaksana kebijakan yang terkait

di Program PATEN seperti Penanggungjawab program, petugas pelaksana

program telah mengetahui dengan baik tugas dari jabatan mereka di Program

PATEN.

Pihak Kecamatan juga melakukan sosialisasi sehingga informasi tentang

Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) dapat

tersampaikan kepada kelompok sasaran dalam hal ini warga masyarakat

Kecamatan Perbaungan itu sendiri. Petugas pelaksana program juga telah

memahami dengan baik petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis Pelayanan

Administrasi Terpadu kecamatan (PATEN). Dalam hal ini peneliti mengambil

contoh petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis dari Peraturan Bupati Sedang

Bedagai Nomor 24 Tahun 2012. Dapat dikatakan bahwa penyaluran informasi

yang terjadi dalam lingkungan Kantor Camat Perbaungan khususnya kepada

petugas yang berkaitan dengan Program PATEN telah terlaksana dengan baik.

Dari wawancara yang didapat, para informan memiliki pemahaman yang sangat

jelas mengenai Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN)

serta semua tahap-tahapnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 68: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

4.2.2. Efisiensi (efficiency)

Efisiensi berkenaan dengan jumlah usaha yang diperlukan untuk

meningkatkan tingkat efektivitas tertentu. Efisiensi yang merupakan sinonim

dengan rasionalitas ekonomi adalah merupakan hubungan antara efektivitas dan

usaha yang terakhir umumnya diukur dari ongkos moneter.

Efisiensi dari palaksanaan Program Pelayanan Administrasi Terpadu

Kecamatan (PATEN) di Kecamatan Perbaungan ini dapat dilihat dengan

keterampilan dan keahlian yang dimiliki para pegawai yang bekerja sebagai

pelaksana program PATEN. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Camat

Perbaungan ketika ditanyai mengenai pendidikan dan pelatihan bagi pegawai

Kantor Camat Perbaungan mengenai Program PATEN ini:

“Iya itu dilaksanakan, di kabupaten itu ada tim koordinasi

administrasi terpadu kecamatan, itu di kabupaten di bawah asisten

pemerintahan”.7

“Sudah memadai dan cukup petugasnya, dan ada juga pendidikan

yang dilaksanakan oleh Kabupaten.”

Kemudian pendapat yang sama juga diberikan oleh Bapak Sekretaris Camat yang

mengatakan bahwa:

8

“Pernah, itu dari pihak kabupaten yang memberikan pelatihan dan

Tidak hanya penanggung jawab Program PATEN saja yang memberikan

tanggapannya, pelaksana Program PATEN juga memberikan tanggapannya

seperti yang disampaikan oleh Ibu Nur Asiah:

7 Wawancara penulis dengan Bapak Akmal Camat Perbaungan, pada 14 Februari 2017 8 Wawancara penulis dengan Bapak Suparmin Sekretaris Camat Perbaungan, pada 14 Februari 2017

Universitas Sumatera Utara

Page 69: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

pendidikan. Waktu semalam itu, 5 hari di Medan”.9

“Kalau untuk PATEN itu anggarannya yang lalu itu dari bagian pemerintahan kabupaten, kalau di kecamatan tidak ada, kecamatan hanya operasional untuk anggaran rutin, jadi kalau khusus PATEN dia itu di bagian pemerintahan waktu itu termasuk petugas-petugas PATEN nya itu di support dari bagian pemerintahan”.

Dalam tahapan ini, peneliti juga akan melihat dari segi pendanaan yang di

dapatkan oleh Kantor ini dalam menerapkan program PATEN, karena dalam

penerapan suatu program pastilah membutuhkan anggaran untuk

melaksanakannya. Oleh karenanya, peneliti bertanya kepada informan dengan

pertanyaan, berasal darimanakah sumber anggaran untuk menerapkan program

PATEN di Kantor Camat Perbaungan, seperti yang diungkapkan oleh Bapak

Camat dalam hasil wawancara dengan peneliti:

10

“Kalau anggaran PATEN di Kecamatan belum, Cuma ada bantuan

pemerintah daerah salah satunya termasuk Honor petugas PATEN

dari Pemerintah daerah”.

Pendapat yang sama juga diberikan oleh Bapak Sekretaris Camat yang

mengatakan bahwa:

11

“Kalau dana itu dari kabupaten itu, itu berasal dari Anggaran

Pendapatan Belanja Daerah (APBD)”.

Kemudian Pendapat yang sama juga diberikan oleh Ibu Asiah yang mengatakan

bahwa:

12

Efisiensi yang ditekankan pada bagian ini adalah sumber daya dan sumber

dana. Pegawai merupakan faktor penting dalam sumber daya untuk menjalankan

9 Wawancara penulis dengan Ibu Nur Asiah Subbag Umum dan Kepegawaian, pada 09 Februari 2017 10 Wawancara penulis dengan Bapak Akmal Camat Perbaungan, pada 14 Februari 2017 11 Wawancara penulis dengan Bapak Suparmin Sekretaris Camat Perbaungan, pada 09 Februari 2017 12 Wawancara penulis dengan Ibu Nur Asiah Subbag Umum dan Kepegawaian, pada 09 Februari 2017

Universitas Sumatera Utara

Page 70: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

suatu program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria efiensi dalam sumber

daya dan sumber dana program PATEN di Kecamatan Perbaungan telah berjalan

dengan baik. Masing-masing pegawai dapat dilihat dari kuantitas dan kualitasnya.

Kuantitas yang cukup dan tidak berlebih menjadikan pelaksanaan program yang

dapat berjalan dengan baik. Tidak hanya kuantitas yang cukup bahkan kelebihan

kuantitas dalam menjalankan suatu program akan mengakibatkan program

tersebut tidak akan terlaksana dengan efektif dan efisien. Kuantitas staf yang ada

haruslah didukung juga dengan kualitas yang baik serta masing-masing

mengetahui otoritas atau wewenang yang telah diatur dalam setiap tugas dan

fungsi yang ada.

Kualifikasi pendidikan dari masing-masing pelaksana juga memadai yakni

dua orang yaitu Ibu Asiah dan Ibu Renny berjenjang pendidikan S1 kemudian

Bapak Edy berjenjang pendidikan S2. Terlebih lagi ketika di angkat menjadi

petugas PATEN para pegawai menerima pendidikan dan pelatihan dari pihak

Kabupaten guna menunjang kemampuan supaya sesuai dengan sumber daya yang

dibutuhkan.

Berkenaan dengan sumber dana, dijelaskan bahwa PATEN bukanlah suatu

program yang teranggarkan dan anggarannya langsung dari Kabupaten bukan dari

kecamatan. Dan segala fasilitas pendudukung dari Program PATEN seperti AC,

Meja Counter, Ruang Tunggu dan sebagainya yang kesemuanya didatangkan atau

difasilitasi oleh pihak Kabupaten.

Sumber daya dan sumber dana dalam hal evaluasi kebijakan atas program

yang yang berkaitan dengan bagaimana kebijakan harus dilakukan serta adanya

aturan-aturan hukum yang harus diketahui berkenaan dengan pelaksanaan

Universitas Sumatera Utara

Page 71: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) dalam Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 tentang pedoman Pelayanan

Administrasi Terpadu Kecamatan.

4.2.3. Kecukupan (adequacy)

Kecukupan berkenaan dengan seberapa jauh suatu tingkat efektivitas

memuaskan kebutuhan, nilai atau kesempatan yang menumbuhkan adanya

masalah. Kriteria kecukupan menekankan pada kuatnya hubungan antara

alternatif kebijakan dan hasil yang diharapkan.

Menurut keterangan dari informan yang diwawancarai oleh peniliti,

sumber daya manusia yang terdapat dalam Program PATEN yang bertugas

sebagai pelaksana petugas PATEN sebanyak tiga orang yang berhubungan

langsung dengan masyarakat karena mereka yang menyapa, mengurus berkas dan

memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Jika dilihat dari tugas pokok dan fungsi dari setiap pegawai pelaksana

program PATEN secara kuantitas sudah memadai dan secara kualitas juga sudah

mumpuni karena dilihat dari tingkat pendidikan pegawai/staf yang rata-rata

berpendidikan terakhir Strata 1 (S1). Seperti yang dikatakan oleh Bapak Camat

Perbaungan sekaligus penanggungjawab program PATEN:

“Kalau untuk itu (pegawai) sudah memadai. Sebenarnya petugas PATEN itu harus yang non struktural yang di depan (meja pelayanan) itu ya. Tapi karena pegawai kita ini pada umumnya semua struktural sehingga yang struktural itulah yang mengisi itu”.13

Pendapat yang sama juga disampai oleh Bapak Suparmin dan Bapak Edy selaku

13 Wawancara penulis dengan Bapak Akmal Camat Perbaungan , pada 14 Februari 2017

Universitas Sumatera Utara

Page 72: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

penanggungjawab dan pelaksana program PATEN, yang mengatakan bahawa:

“Sampai saat ini sudah memadai”.14 Kata Bapak Suparimin dan menurut Bapak Edy “Kalau untuk saat ini, ya dibilang berlebihpun tidak dibilang kurang sih tidak juga, karena mungkin banyak dibantu ya untuk pekerjaan itu banyak dibantu oleh anak-anak sekolah yang magang contoh kegiatan fotocopy dan mengirim surat. Disini semua PNS semua punya jabatan, jadi disini tidak unsur staf”.15

“Iya rangkap, tapi itu karena keterbatasan saja, kalau SDM nya sudah memadai Cuma kuantitas masih kurang, bukan khusus dia”.

Kualitas yang dimiliki oleh setiap pegawai pada pelaksana Program

PATEN ini baik karena mereka bekerja memberikan pelayanan dengan maksimal.

Akan tetapi masih dijumpai pegawai fungsional yang merangkap jabatan menjadi

petugas PATEN, seperti yang disampaikan oleh Bapak Camat dan Sekretaris

Camat Perbaungan:

16 Sedangkan Menurut Bapak Sekretaris Camat “Masih ada, Cuma itu juga tidak mengganggu daripada tugas pokoknya karena memang petugas PATEN ini harus pegawai yang berada di kantor camat ini”.17

Dalam mengasah kemampuan dan keahlian pegawai, pelaksana PATEN

juga mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kriteria Kecukupan dalam pelayanan

administrasi di Kecamatan berjalan dengan baik. Hal tersebut ditunjukan dengan

kehandalan pegawai dalam memberikan pelayanan sangat membantu masyarakat

dalam menerima pelayanan dengan cepat dan mudah, dapat dilihat dari

kecermatan dalam melayani, kemampuan dan keahlian pegawai dalam

menggunakan alat bantu dalam proses pelayanan.

14 Wawancara penulis dengan Bapak Suparmin Sekretaris Camat Perbaungan, pada 09 Februari 2017 15 Wawancara penulis dengan Bapak Edy Syahputra Kasi Pemerintahan, pada 09 Februari 2017 16 Wawancara penulis dengan Bapak Akmal Camat Perbaungan , pada 14 Februari 2017 17 Wawancara penulis dengan Bapak Suparmin Sekretaris Camat Perbaungan, pada 09 Februari 2017

Universitas Sumatera Utara

Page 73: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

Pegawai yang dimiliki Kecamatan cermat dalam melayani setiap kebutuhan para

pemohon yang datang. Selain itu pegawai juga memiliki kemampuan dan keahlian

dalam menggunakan proses pelayanan sehingga pelayanan yang ada di

Kecamatan telah melaksanakan PATEN sesuai dengan asas-asas pelayanan publik

yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 yaitu asas

keprofesionalan yang berarti setiap pelaksana harus memiliki kompetisi yang

sesuai dengan bidang tugasnya.

4.2.4. Kesamaan (equity)

Kesamaan erat hubungannya dengan rasionalitas legal dan sosial dan

menunjuk pada distribusi akibat dan usaha antara kelompok-kelompok yang

berbeda dalam masyarakat. Dalam hal pelaksanaan Program PATEN khususnya

di Kecamatan Perbaungan para petugas pelaksana secara keseluruhan haruslah

memberikan pelayanan yang sama kepada masyarakat tanpa membedakan status

sosial daripada masyarakat tersebut. Untuk menyikapi hal tersebut peneliti

mewawancarai masyarakat yang sedang melakukan pelayanan di Kantor Camat

Perbaungan guna mengetahui persamaan yang diberikan pegawai dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat. Seperti yang disampaikan oleh

masyarakat yang bernama Risky, Hasanah dan Akbar sewaktu mengurus

keperluannya dan mendapatkan pelayanan dari pihak Kecamatan memberikan

jawaban seperti ini:

“Saya rasa semua dilayanin ya, ya paling memang harus menunggu giliran juga sih”.18

18 Wawancara penulis dengan Kakak Rizky, pada 18 Februari 2017

Kata Kakak Risky sedangkan menurut Kakak Hasanah “saya tadi langsung aja, jadi yaa tidak

Universitas Sumatera Utara

Page 74: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

ada perbedaan apa-apa”.19 Dan menurut Bapak Akbar “Saya kira semua sama yaa, sama-sama mau melakukan pelayanan jadi semuanya dilayanin”.20

“Sudah, karena disitupun (ruang tunggu) ada batas harinya”.

Dalam pelaksanaan Program PATEN ini, Kecamatan Perbaungan sudah

memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang resmi. Jadi segala bentuk

pelayanan yang ada di Program PATEN ini sudah diatur apa-apa saja yang

menjadi persyaratan dalam setiap pelayanan masing-masing yang bebeda satu

sama lain. Di dalam SOP juga sudah jelas dicantumkan berapa hari seharusnya

setiap urusan pelayanan selesai tetapi dengan ketentuan persyaratan yang sudah

lengkap. Selain itu juga tercantum pihak-pihak mana saja yang ikut terlibat dan

bertanggung jawab pada setiap pelayanan masing-masing.

Kemudian dilihat untuk pengurusan keperluan masyarakat melalui

program PATEN sudah sesuai atau tidaknya dengan waktu penyelesaian yang

telah ditetapkan oleh pihak kecamatan sesuai dengan SOP. Seperti yang dikatakan

oleh Ibu Hasanah, Kak Risky dan Bapak Alatif:

21 Kata Ibu Hasanah sedangkan menurut Kakak Risky “Sudah, itu saya ngurusnya aja nggak sampai satu harian”.22 Dan menurt Bapak Alatif “sudah nak, karena saya itu tadi sudah siap dan ngak sampai satu hari kok”.23

Dalam pelaksanaan program PATEN di Kecamatan Perbaungan

Kesamaan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat tidak ada yang

berbeda, dapat dilihat dari hasil wawancara masyarakat bahwasanya mereka

diberikan pelayanan yang sama sesuai dengan kebutuhan dan keperluan mereka

masing-masing.

19 Wawancara penulis dengan Kakak Hasanah, pada 17 Februari 2017 20 Wawancara penulis dengan Bapak Akbar, pada 14 Februari 2017 21 Wawancara penulis dengan Kakak Hasanah, pada 17 Februari 2017 22 Wawancara penulis dengan Kakak Rizky, pada 16 Februari 2017 23 Wawancara penulis dengan Bapak Alatif, pada 17 Februari 2017

Universitas Sumatera Utara

Page 75: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

Kabupaten Serdang Bedagai sudah dijalankan sesuai dengan Standar Operasional

Prosedur (SOP) seperti yang tertempel didepan pintu masuk kantor camat. Dalam

dalam pelaksanaan program mengacu pada SOP tentang PATEN yang dimiliki

oleh Kecamatan Pebaungan. Di dalam SOP sudah tertera dengan sangat jelas apa

saja persyaratan dari setiap pelayanan program PATEN, lamanya waktu

penyelesaian, pihak mana sajakah yang terlibat didalam masing-masing jenis

pelayanan sampai pada sketsa alur administrasi dari masing-masing pelayanan

administrasi terpadu kecamatan tergambar dengan jelas di sebuah standar

operasional dan prosedur.

Sehingga dengan adanya SOP secara administrasi tidak akan lari dari jalur

karena sudah sangat jelas bagaimana berjalannya setiap administrasi di tiap-tiap

pelayanan yang ada diprogram PATEN. Ketika peneliti melakukan penelitian,

para informan masing-masing telah memahami SOP dan setiap proses

administrasi yang mereka jalankan mengacu pada SOP yang tersedia.

Penyelenggaraan PATEN menganut asas-asas pelayanan publik sesuai

dengan Undang-Undang No.25 Tahun 2009 diantaranya asas kepentingan umum

yang berarti pemberian layanan oleh petugas pelaksana PATEN tidak boleh

mengutamakan kepentingan pribadi atau golongan dan asas keseimbangan hak

dan kewajiban yang berarti pemenuhan hak itu harus sebanding dengan kewajiban

yang harus dilaksanakan, baik oleh pemberi maupun penerima layanan. Hal itu

sesuai dengan pelaksanaan PATEN di Kecamatan khususnya di Kecamatan

Perbaungan. Jadi, sesuai dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat

kesamaan pada program PATEN termasuk dalam kategori baik.

Universitas Sumatera Utara

Page 76: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

4.2.5. Responsivitas (responsiveness)

Responsivitas berkenaan dengan seberapa jauh suatu kebijakan dapat

memuaskan kebutuhan, preferensi atau nilai kelompok-kelompok masyarakat

tertentu. Fasilitas merupakan sarana dan prasarana yang digunakan untuk

mendukung suatu program yang ada. Dalam pelaksanaan program PATEN di

Kecamatan Perbaungan tentunya dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang ada.

Adapun fasilitas tersebut diberikan oleh pihak Kabupaten dalam pelaksanaan

Program PATEN di Kecamatan Perbaungan seperti, komputer, meja

pelajanan, kursi tunggu dan lain-lain. Fasilitas yang ada sekarang ini sudah

memadai seperti yang dikatakan oleh Bapak Camat:

“Untuk ukuran saat ini, untuk ukuran dikecamatan perbaungan sudah bisa dikatakan yaa cukup memadailah, memang kalau dilihat dari struktur kantor kita agak kurang pas dan harus ada perbaikan”.24

“Kalau fasilitas dalam program PATEN ini memang sudah terencana, salah satunya meja pelayanan yang sudah tersedia dan buku panduan urusan dan komputen yang sudah ada di meja pelayanan”.

Pendapat yang sama juga diutarakan oleh Bapak Sekretaris Camat yaitu:

25

“Terkhusus untuk pelayanan PATEN begitu itu dicetuskan pemerintah kabupaten serdang bedagai langsung bersiap, dalam artian mempersiapkan sarana dan prasarana contoh yang didepan ini (ruang tunggu) semua konsepnya dibuat sama mulai dari pintu kaca, meja petugas PATEN, dan lainnya, disiapkan senyaman mungkin masyarakat menunggu proses pelayanan publik tadi. Tapi untuk kelanjutannya memang ada perlu penambahan-penambahan sarana prasarana yang mungkin sudah kurang beroperasi secara optimal supaya lebih nyaman dan refresentatif bagi masyarakat”.

Sementara itu menurut salah satu Kasi Pemerintahan yaitu Bapak Edy Syahputra

menjelaskan bahawa:

26

24 Wawancara penulis dengan Bapak Akmal Camat Perbaungan , pada 14 Februari 2017 25 Wawancara penulis dengan Bapak Suparmin Sekretaris Camat Perbaungan, pada 09 Februari 2017 26 Wawancara penulis dengan Bapak Edy Syahputra Kasi Pemerintahan, pada 09 Februari 2017

Universitas Sumatera Utara

Page 77: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

Berkenaan dengan daya tanggap dalam pelayanan merupakan kemampuan

untuk membantu masyarakat dan memberikan pelayanan yang cepat. Dan

tentunya apabila pegawai memberikan pelayanan sudah maksimal kinerjanya

maka masyarakat sendiri pun akan puas mendapatkan pelayanannya. Seperti yang

dikatakan oleh Bapak Alatif, Kak Risky dan Abang Ardian yaitu:

“Sudah nak”.27 Menurut Bapak Alatif dan menurut Kak Risky “Mungkin saat ini pegawai-pegawai dikantor camat lebih mementingkan pelayanan masyarakat”.28 Sedangkan menurut Abang Ardian “Kinerja dari pegawai-pegawainya sudah lumayan lah dalam memberi pelayanan itu”.29

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Responsivitas dalam pelayanan

administrasi di kecamatan dapat dikatakan cukup baik. Hal tersebut ditunjukan

dengan kemauan pegawai dalam melayani masyarakat guna memperoleh

pelayanan dapat dilihat dari respon dan kecepatan dari pegawai dalam melayani.

Dengan adanya respon langsung dari pegawai atau petugas maka pemohon akan

segera mendapatkan pelayanan dengan cepat. Faktor yang memperngaruhi

keberhasilan suatu program salah satunya ialah fasilitas fisik dimana setiap

aktivitas teknik selalu berhubungan dan membutuhkan peralatan. Fasilitas yang

dimiliki Kecamatan Perbaungan dalam mendukung program PATEN seperti

rungan ber AC, kursi tunggu, meja counter, komputer dan lain sebagainya yang

kesemuanya didatangkan atau difasilitasi oleh pihak Kabupaten. Akan tetapi jika

melihat kondisi dari ruang tunggu dan juga pendukung daripada pelaksanaan

Hal tersebut sangat positif dari kualitas pegawai yang dimiliki oleh Kantor

Camat Perbaungan ini dan sebisa mungkin merespon langsung dan melayani

langsung masyarakat dengan cepat.

27 Wawancara penulis dengan Bapak Alatif, pada 17 Februari 2017 28 Wawancara penulis dengan Kakak Rizky, pada 18 Februari 2017 29 Wawancara penulis dengan Bapak Ardian, pada 16 Februari 2017

Universitas Sumatera Utara

Page 78: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

program ini dapat dikatakan kurang memadai dikarenakan kondisi ruangan yang

tergolong kecil dan sempit, sehingga dirasakan kurang memenuhi standar

pelayanan.

Kecamatan Perbaungan sebisa mungkin merespon langsung masyarakat

dan melayani masyarakat dengan cepat. Hal itu terlihat pada saat pelayanan,

penerima layanan datang langsung direspon oleh pegawai sehingga pemohon

dengan mudah mendapatkan layanan. Dalam hal kecepatan dalam pelayanan

tergantung pada situasi, apabila penerima layanan yang datang tidak banyak maka

pelayanan akan cepat dan sebaliknya, jika penerima layanan banyak maka

kecepatan dalam penanganan pelayanan sedikit berkurang. Hal itu disebabkan

oleh kurangnya jumlah pegawai dalam melayani penerima layanan yang harus

datang setiap harinya dan terlebih jika pegawai harus berada diluar Kantor untuk

menjali pelatihan ataupun pekerjaan yang dilakukan diluar dari Kantor.

4.2.6. Ketepatan (appropriateness)

Ketepatan adalah kriteria ketepatan secara dekat yang berhubungan

dengan rasionalitas substantive, karena pernyataan tentang ketepatan kebijakan

tidak berkenaan dengan satu kriteria individu tetapi dua atau lebih kriteria secara

bersama-sama. Dalam hal pelaksanaan Program PATEN khususnya di Kecamatan

Perbaungan memiliki perbedaan yang cukup tampak dari sebelum ditetapkannya

program ini hingga saat ini yang sudah berjalan kurang lebih selama lima tahun.

Dalam menyikapi hal tersebut Bapak Camat Perbaungan memberikan

tanggapannya mengenai keuntungan sebelum dan sesudah diterapkannya program

PATEN di Kantor Camat Perbaungan, seperti berikut ini:

Universitas Sumatera Utara

Page 79: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

“Kalau perbedaannya pasti ada, sebelum adanya PATEN pelayanan itu tidak sistematis dia mungkin tidak terarah seperti saat ini. Dengan adanya PATEN ini dia lebih sistematis dan terarah”.30

“Sebelum di lakasanakan program PATEN ini, masing-masing masyarakat ini langsung saja dan masih banyak masyarakat yang belum tahu kemana ini mau di arahkan ini untuk urusan. Tapi setelah ada Program PATEN ini memang sudah terprinci sesuai dengan SOP yang sudah kami pempangkan, masyarakat menjadi mudah untuk mengurus kepada petugas PATEN”.

Hasil wawancara dengan Bapak Suparmin selaku Sekretaris Camat juga

memperkuat pernyataan dari Bapak Camat mengenai sebelum dan sesudah

Program ini diterapkan:

31

“kelebihannya itu yang pertama mungkin setelah terbuka dan eranya PATEN masyarakat tahu alur dan proses dari pengurusan pelayanan yang ada di kecamatam, masyarakat itu harusnya lebih gampang dibandingkan yang sebelumnya”.

Pendapat yang sama juga diutarakan oleh Ibu Renny yaitu:

32

“Jadi kitakan ada bagian organisasi yaa.. bagian organisasi itu ada yang menangani tentang kinerja kan gitu, kita juga pengawasan disini ya secara otomatis kita lakukanlah pengawasan itu. Pengawasan kalau dikantor camat ini bisa dikatakan melekat dia karena saya di sini (ruangan yang berada dibelakang) dan pak sekcam di depan (ruangan yang berada didepan) gitu kan. Jadi tidak ada pengawasan itu berjangka gitu, jadi pengawasan itu dapat dilakukan setiap saat. Kalau ada keluhan tentang masyarakat itu kita langsung menegur kalau ada kendala, keluhan atau memang kurang bagus dari urusan-urusan yang ada”.

Sikap mengenai bentuk pengawasan juga dilakukan oleh implementor

yang menduduki jabatan struktural tertinggi di dalam PATEN itu sendiri. Bentuk

sikap pengawasan yang dilakukan oleh Bapak Camat selaku Penanggung Jawab

Program yaitu:

33

30 Wawancara penulis dengan Bapak Akmal Camat Perbaungan , pada 14 Februari 2017 31 Wawancara penulis dengan Bapak Suparmin Sekretaris Camat Perbaungan, pada 09 Februari 2017 32 Wawancara penulis dengan Ibu Renny Syafriani Subbag Perencanaan, Keuangan dan Akuntabilitas, pada 09 Februari 2017 33 Wawancara penulis dengan Bapak Akmal Camat Perbaungan , pada 14 Februari 2017

Universitas Sumatera Utara

Page 80: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

Kemudian pendapat yang sama juga diberikan oleh Bapak Sekretaris Camat yang

mengatakan bahwa:

“Jadi kalau pengawasan tetap dilakasanakan oleh Camat yaa… karena memang pengawasan ini perlu kita evaluasi tugas-tugas daripada PATEN ini, apa kendala dan masalahnya. Itu di laksanakan paling tidak satu kali rapat staf”.34

“Kalau dibilang puas ya cukup puaslah, Cuma disana tidak ada menggunakan nomor antrian, jadi siapa saja yang dipanggil bisa langsung dilayani. Tapi kalau saya disuruh menilai ya saya cukup puaslah dengan pelayanan dikantor camat ini”.

Dari keterangan hasil wawancara diatas bahwasannya sikap pengawasan

yang dilakukan Penanggung Jawab Program PATEN di Kecamatan sangat baik.

Selanjutnya peneliti tertarik untuk mengetahui dan memaparkan bagaiman bentuk

sikap kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak

pelaksana Program PATEN di Kantor Camat Perbaungan, seperti yang

disampaikan oleh Bapak Akbar, Bapak Alatif dan Ibu Risky :

35 Menurut Bapak Akbar dan Menurut Bapak Alatif “Puas nak, karena sayapun tidak merasa dipersulit”.36 Dan menurut Ibu Risky “Saya juga baru beberapa kali mengurus disana ya (kantor camat perbaungan) jadi saya merasa ya puas dengan pelayanannya”.37

Dalam pelaksanaan kebijakan atau program para pelaksana kebijakan

tentunya memiliki persepsi atau penilaian yang berbeda terhadap kebijakan yang

akan dilaksanakan. Sikap mereka baik itu menerima ataupun menolak sangat

mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kebijakan publik. Jika

penilaian akan suatu kebijakan atau program berbeda antara pembuat kebijakan

dengan pelaksana kebijakan dan cenderung berlawanan arah maka otomatis

kebijakan ataupun program tersebut akan sulit untuk dilaksanakan. Bahkan

34 Wawancara penulis dengan Bapak Suparmin Sekretaris Camat Perbaungan, pada 09 Februari 2017 35 Wawancara penulis dengan Bapak Akbar, pada 14 Februari 2017 36 Wawancara penulis dengan Bapak Alatif, pada 17 Februari 2017 37 Wawancara penulis dengan Kakak Risky, pada 16 Februari 2017

Universitas Sumatera Utara

Page 81: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

dengan adanya perbedaaan penilaian yang begitu terlihat sangat jelas

kemungkinan akan menciptakan keengganan dari para pelaksana sehingga

menghambat pelaksanaan kebijakan atau program.

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan pandangan semua pihak yang

terlibat di Program PATEN di kantor camat perbaungan sangat menyambut

dengan baik dengan adanya program PATEN ini. Karena mereka berpendapat

bahwasannya program PATEN ini sangat positif sekali dan sangat memudahkan

serta membantu masyarakat dalam menerima pelayanan secara cepat dan tepat

sehingga paham masyarakat tentang administrasi yang begitu panjang dan

melelahkan dapat berkurang. Dan ini sangat berbeda bila dibandingkan sebelum

program ini diterapkan, dapat dikatakan pelayanan di kantor camat perbaungan ini

tidak tertata dengan baik. Jika semua pihak di dalam Program PATEN

menyambut dengan baik program ini maka pelayanan yang mereka berikan pun

akan maksimal dan dampaknya adalah respon masyarakat yang sangat puas akan

pelayanan yang diberikan oleh petugas pelaksana PATEN di Kecamatan

Perbaungan.

Dan dari hasil wawancara peneliti menilai masyarakat yang melakukan

pelayanan di Kantor Camat Perbaungan ini merasa puas dengan segala fasilitas

dan pelayanan yang diberikan pegawai Kantor camat Perbaungan. Ini tidak

terlepas dari peran penanggungjawab PATEN yaitu Bapak Camat dan Sekretaris

Camat yang selalu berkoordinasi dalam melakukan pengawasan, sehingga

pelayanan dapat berjalan dengan efektif dan efisien dan jika ditengah jalan

menimbulkan suatu permasalahan dapat langsung mengambil arah kebijakan guna

memperbaiki pelayanan.

Universitas Sumatera Utara

Page 82: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah peneliti paparkan pada bab-bab

sebelumnya, maka dapat diambil suatu kesimpulan tentang Evaluasi Program

Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) dalam Meningkatkan

Kualitas Pelayanan di Kantor Camat Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.

Sejalan dengan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disajikan dalam bab

sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa evaluasi program PATEN oleh Kecamatan

Perbaungan telah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dinilai berdasarkan

indikator-indikator evaluasi kebijakan, sebagai berikut:

a. Efektivitas

Penyampaian informasi mengenai Program PATEN oleh Kecamatan

Perbaungan kepada Kepala Desa/Lurah dan masyarakat yang telah

berjalan baik. Para pelaksana kebijakan yakni petugas pelaksana

program juga telah memahami tugas dan kewajiban mereka yang

mereka sampaikan sesuai SOP.

b. Efisiensi

Kemampuan pegawai dalam pelaksanaan Program PATEN sudah dapat

dikatakan baik karena disertai dengan semangat kerja yang baik, cepat,

tepat, nyaman dan sesuai dengan waktu penyelesaian. Dalam hal

pelayanan yang adapun dirasakan sudah cukup untuk mendukung

Universitas Sumatera Utara

Page 83: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

pelaksanaannya dan biaya penerapan program PATEN ini berasal dari

Kabupaten.

c. Kecukupan

Para pelaksana program PATEN yang dimiliki Kecamatan cermat

dalam melayani setiap kebutuhan para pemohon yang datang. Selain itu

pegawai juga memiliki kemampuan dan keahlian dalam menggunakan

proses pelayanan sehingga pelayanan yang ada di Kecamatan telah

berjalan dengan efektif sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

d. Kesamaan

Dalam pelaksanaan program PATEN di Kecamatan Perbaungan

Kabupaten Serdang Bedagai sudah dijalankan sesuai dengan Standar

Operasional Prosedur (SOP) tentang PATEN yang dimiliki oleh

Kecamatan Pebaungan. Di dalam SOP sudah tertera dengan sangat jelas

apa saja persyaratan dari setiap pelayanan program PATEN, lamanya

waktu penyelesaian, pihak mana sajakah yang terlibat didalam masing-

masing jenis pelayanan sampai pada sketsa alur administrasi dari

masing-masing pelayanan administrasi terpadu kecamatan tergambar

dengan jelas di sebuah standar operasional dan prosedur. Dan

Kesamaan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat tidak ada yang

berbeda, dapat dilihat bahwasanya masyarakat diberikan pelayanan

yang sama sesuai dengan kebutuhan dan keperluan mereka masing-

masing.

Universitas Sumatera Utara

Page 84: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

e. Responsivitas

Pelaksana Program PATEN sebisa mungkin merespon langsung

masyarakat dan melayani masyarakat dengan cepat. Hal itu terlihat

pada saat pelayanan, penerima layanan datang dan langsung direspon

oleh pegawai sehingga pemohon dengan mudah mendapatkan layanan.

Dalam hal kecepatan dalam pelayanan tergantung pada situasi, apabila

penerima layanan yang datang tidak banyak maka pelayanan akan cepat

dan sebaliknya, jika penerima layanan banyak maka kecepatan dalam

penanganan pelayanan sedikit berkurang.

f. Ketepatan

Pelaksana Program PATEN yang terlibat di dalam pelaksaan di kantor

camat perbaungan sangat menyambut dengan baik dengan adanya

program PATEN ini. Karena mereka berpendapat bahwasannya

program PATEN ini sangat positif sekali dan sangat memudahkan serta

membantu masyarakat dalam menerima pelayanan secara cepat dan

tepat sehingga paham masyarakat tentang administrasi yang begitu

panjang dan melelahkan dapat berkurang.

Universitas Sumatera Utara

Page 85: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

5.2. Saran

Secara umum program PATEN bertujuan untuk meningkatkan kualitas

dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian

tentang Evaluasi Program PATEN di Kecamatan Perbaungan maka ada beberapa

saran untuk perbaikan ke depannya, sebagai berikut:

a. Efektifitas

Dalam hal jalinan komunikasi kepada Kepala Desa/Lurah perlu

ditingkatkan lagi penyampaian informasi mengenai Program PATEN

sehingga masayarakat tidak perlu lagi bertanya ataupun membawa berkas

yang persyaratannya masih kurang lengkap ke kantor Camat.

b. Efisiensi

Untuk mewujudkan kinerja yang maksimal pada program PATEN

diperlukan komitmen yang kuat dari pengelola program dalam

melaksanakan rencana kerja yang telah disusun dan disepakati,

memberikan pelatihan dan pendidikan kepada petugas yang menempatkan

posisi sebagai petugas PATEN, transparansi dan akuntabilitas harus

dijalankan dalam mengelola program dan dalam Rencana Anggaran Biaya

harus dibuat dengan rincian yang sebaik-baiknya dan dilaksanakan dengan

benar.

c. Kecukupan

Lebih diminimalisir lagi dengan jabatan yang dirangkap oleh pegawai

karena dikhawatirkan pelayanan yang diberikan nantinya akan terganggu

karena dua tugas dan tanggung jawab yang berbeda tetapi harus

dibebankan oleh satu orang pegawai.

Universitas Sumatera Utara

Page 86: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

d. Kesamaan

program PATEN di Kantor Camat Perbaungan, fasilitator hendaknya

memperhatikan masyarakat mendapatkan pelayanan yang seperti yang

diharapkannya dan pelayanan yang diberikan tidak membeda-bedakan

status sosial masyarakat

e. Responsivitas

Dapat memaksimalkan fungsi sarana dan prasarana yang telah tersedia

serta penataan ruang pelayanan agar dapat dimanfaatkan dalam proses

pelayanan misalnya seperti nomor antrian manual digunakan dan

dimanfaatkan kembali.

f. Ketepatan

Perlunya dilakukan pengawasan berkala dari pihak Kabupaten sendiri

terhadap berjalannya program PATEN di Kecamatan agar mengetahui

bagaimana kendala yang dihadapi ataupun fasilitas apa yang masih kurang

karena segala pemenuhan sarana dan prasarana program PATEN diberikan

melalui Pihak Kabupaten.

Universitas Sumatera Utara

Page 87: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suarsini. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta. Rineka Cipta

Badan Pusat Statistik. 2015. Perbaungan Dalam Angka 2015. Serdang Bedagai.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai Bappenas, 2013. Kajian Terhadap Evaluasi Kebijakan. Jakarta

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta. Kencana

Danin, Sudarman. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung. Pustaka Setia

Dunn, William N. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik: Edisi Kedua. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press

Hardiyansyah. 2011. Kualitas Pelayanan Publik: Konsep, Dimensi, Indikator dan

Implementasinya. Yogyakarta. Penerbit Gava Media

Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya

Nogi, Hasel S. Tangkilisan. 2003. Kebijakan Publik Yang Membumi. Yogyakarta.

Lukman Offset dan YPAPI Nugroho, Riant. 2011. Public Policy. Jakarta. PT. Elex Media Komputindo

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2009. Metode Penelitian Survai. Jakarta. LP3ES

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. PT. Alfabeta

Wibawa, Samodra. 2011. Politik Perumusan Kebijakan Publik. Yogyakarta. Graha Ilmu

Winarno, Budi. 2002. Teori dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta. Penerbit

Media Pressindo Wirawan. 2011. Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi. Jakarta.

PT. Rajagrafindo Persada

Dokumen Perudang-Undangan :

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:

Universitas Sumatera Utara

Page 88: EVALUASI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN …

63/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik

Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik

Peraturan Menteri Dalam Negeri (Pemendagri) Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan

Peraturan Bupati Serdang Bedagai Nomor 24 Tahun 2012 tentang Standar

Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan.

Skripsi :

Nisa, Chairun. 2015. Implementasi Kebijakan Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) Studi Pada Kantor Camat Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU. Medan

Ramdhani, Vintya Dwi. 2015. Kualitas Pelayanan Administrasi Terpadu

Kecamatan di Kantor Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Ekonomi UNY. Yogyakarta

Sumber Internet :

http://indonesia.serdangbedagaikab.go.id/content/2015/8/PATEN.html diakses pada 12 Oktober 2016, Pukul 09.38 http://kamusbahasaindonesia.org/pelayanan diakses pada 15 Nopember 2016, Pukul: 20.37

Universitas Sumatera Utara