evaluasi program alokasi dana desa (add) di desa … · alokasi dana desa. apakah pengelolaan...
TRANSCRIPT
eJournal Administrasi Publik, 8 (1): 2020 : 8850-8853
ISSN 2541-674x (Cetak), ejournal.an.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2020
EVALUASI PROGRAM ALOKASI DANA DESA (ADD)
DI DESA SIDOMUKTI KECAMATAN MUARA KAMAN
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
Ribut Minarti
1 H. Syahrani
2, Hj. Hariati
3
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis
penilaian masyarakat mengenai program Alokasi Dana Desa di Desa Sidomukti
Kecamatan Muara Kaman Kabupaten Kutai Kartanegara.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Populasi
dari penelitian ini adalah masyarakat Desa Sidomukti yang berusia 20-59 tahun, pengambilan sampel menggunakan teknik Cluster dengan ukuran sampel 94
responden yang terbagi dalam dua dusun. Untuk pengumpulan data dilakukan
dengan studi dokumentasi, angket/kuesioner, pedoman wawancara dan lembar
pengamatan atau observasi. Kemudian untuk analisis datanya menggunakan
analisis data statistik deskriptif dengan teknik analisis univariat.
Kemudian untuk hasil penelitian menunjukkan bahwa pada indikator
efektivitas program Alokasi Dana Desa mempunyai skor 65,23 % yang termasuk
dalam kategori baik, walaupun masyarakat masih kurang diikutsertakan dalam
mengevaluasi hasil kegiatan. Selanjutnya pada indikator kecukupan mempunyai
skor 65,82% yang juga termasuk dalam ketegori baik, walaupun dalam
pemberdayaan masyarakat dirasa masih kurang. Dan pada indikator pemerataan
mempunyai skor 59,44% yang termasuk dalam katogori baik, walaupun dalam
pendistribusian dana program alokasi dana desa masih kurang tepat. Serta pada
indikator responsivitas mempunyai skor 57,91% yang termasuk dalam kategori baik, walaupun kemampuan pemerintas desa dirasa masih kurang dalam
pengelolaan alokasi dana desa. Sehingga jika disimpulkan hasil dari evaluasi
program Alokasi Dana Desa sudah baik, walaupun masih terdapat banyak hal
yang harus di perbaiki agar lebih optimal.
Kata Kunci : Evaluasi Program Alokasi Dana Desa, Desa Sidomukti
Kecamatan Muara Kaman.
Pendahuluan Sebagai alat untuk mencapai tujuan pembangunan nasional, desa
merupakan agen pemerintah terdepan yang dapat menjangkau kelompok sasaran
riil yang hendak disejahterakan. Sedangkan sebagai lembaga pemerintahan, desa
1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Ilmu Adminisstrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Universitas Mulawarman. Email: 2 Dosen Pembimbing 1, Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman
3 Dosen Pembimbing 2, Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman
Evaluasi Program Alokasi Dana Desa di Desa Sidomukti (Minarti)
8851
merupakan lembaga yang dapat memperkuat lembaga pemerintahan nasional
karena sebagai kesatuan masyarakat hukum adat desa telah terbukti memiliki
daya tahan luar biasa sepanjang keberadaannya dan sebagai entitas kesatuan
masyarakat hukum, desa menjadi sangat penting dan strategis karena desa
merupakan basis sistem kemasyarakatan bangsa Indonesia yang sangat kokoh
sehingga dapat menjadi landasan yang kuat bagi pengembangan sistem politik,
ekonomi, sosial-budaya, dan hankam yang stabil dan dinamis. Pembangunan
Desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa dan kualitas hidup
manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar,
pembangunan sarana dan prasarana Desa, pengembangan potensi ekonomi lokal,
serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.
Namun dalam pelaksanaan kegiatan program Alokasi Dana Desa tidak
begitu saja terlepas dari permasalahan-permasalahan dan hambatan yang terjadi.
Dalam observasi awal penelitian, peneliti menemukan bahwa penggunaan dana
ADD lebih banyak dipergunakan untuk pembangunan fisik sementara untuk
pembangunan sumber daya manusia seperti pembinaan kemasyarakatan dan
pemberdayaan masyarakat kurang diperhatikan. Padahal untuk pembangunan
sebuah masyarakat yang memiliki keunggulan bukan hanya pada pembangunan
fisik saja tetapi membangun kemajuan desa melalui pembangunan secara
personal yang manfaatnya memang tidak dirasakan saat itu tetapi secara
perlahan.
Berdasarkan uraian tersebut, kesimpulan dari permasalahannya adalah
pemerintah desa lebih banyak menggunakan dana ADD untuk pembangunan
infrastruktur, sedangkan untuk pemberdayaan masyarakat sangat sedikit.
Kemudian bagaimana tanggapan masyarakat terhadap hasil pengelolaan program
Alokasi Dana Desa. Apakah pengelolaan program Alokasi Dana Desa yang
dilalukan oleh pemerintah Desa Sidomukti sudah baik. Oleh karena itu, penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengangkat sebuah judul “Evaluasi
Program Alokasi Dana Desa di Desa Sidomukti Kecamata Muara Kaman
Kabupaten Kutai Kartanegara”.
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang diatas maka penulis
merumuskan masalah penelitian yaitu bagaimana evaluasi pelaksanaan program
Alokasi Dana Desa di Desa Sidomukti Kecamatan Muara Kaman Kabupaten
Kutai Kartanegara Tahun 2015?
Kerangka Dasar Teori
Pengertian Evaluasi
Teori evaluasi mengemukakan bagaimana memahami objek evaluasi,
bagaimana memberi nilai terhadap program yang dievaluasi dan kinerjanya,
bagaimana dan mengapa suatu program seharusnya bekerja. Teori program
menjelaskan suatu logika dan deskripsi yang rasionabel apa yang dilakukan dan
aktivitas program yang dilakukan harus menuju hasil yang dituju dan benefit dari
program.
eJournal Administrasi Negara Volume 8, Nomor 1, 2020: 8850-8853
8852
Pengertian Kebijakan Publik
Dalam Widodo (2006:12) kebijakan publik (public policy) oleh Dye
(1992:2) diartikan sebagai “whatever governments choose to do or not to do”.
Kebijakan publik adalah apa pun yang pemerintah pilih untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu. Pendapat senada dikemukakan oleh Edward III dan
Sharkansky dalam Islamy (1984:18), yang mengemukakan bahwa kebijakan
publik adalah “what government say and do, or not to do. It is the goals purpose
of government programs.” Kebijakan publik adalah apa yang pemerintah katakan
dan dilakukan atau tidak dilakukan. Kebijakan merupakan serangkaian tujuan dan
sasaran dari program-program pemerintah.
Pengertian Implementasi Kebijakan Publik
Webster (dalam Wahab, 2012 : 135) merumuskan bahwa to implement
(mengimplementasikan) itu berarti to provide the means for carrying out
(menyediakan sarana untuk melaksanakan sesuatu); to give practical effect
to(menimbulkan dampak / akibat terhadap sesuatu). Kemudian Pressman dan
Wildavsky (dalam Wahab, 2012 : 135) menyatakan bahwa sebuah kata kerja
mengimplementasikan itu sudah sepantasnya terkait langsung dengan kata
kebijakan.Dari pendapat di atas dapat pahami bahwa mengimplementasikan itu
menyediakan sarana untuk melakukan sesuatu yang menimbulkan dampak dan
akibat terhadap sesuatu dan kata kerja
Pengertian Evaluasi Kebijakan Publik
Evaluasi merupakan salah satu tingkatan di dalam proses kebijakan
publik, evaluasi adalah suatu cara untuk menilai apakah suatu kebijakan atau
program itu berjalan dengan baik atau tidak. Evaluasi mempunyai definisi yang
beragam, William N. Dunn, memberikan arti pada istilah evaluasi bahwa: “Secara
umum istilah evaluasi dapat disamakan dengan penaksiran (appraisal), pemberian
angka (rating) dan penilaian (assessment), kata-kata yang menyatakan usaha
untuk menganalisis hasil kebijakan dalam arti satuan nilainya. Dalam arti yang
lebih spesifik, evaluasi berkenaan dengan produksi informasi mengenai nilai atau
manfaat hasil kebijakan” (Dunn, 2003:608).
Efektivitas
Efektivitas berasal dari kata efektif yang mengandung pengertian
dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas
disebut juga hasil guna. Efektivitas selalu terkait dengan hubungan antara hasil
yang diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya dicapai. William N. Dunn
dalam bukunya yang berjudul Pengantar Analisis Kebijakan Publik: Edisi Kedua,
menyatakan bahwa: “Efektivitas (effectiveness) berkenaan dengan apakah suatu
alternatif mencapai hasil (akibat) yang diharapkan, atau mencapai tujuan dari
diadakannya tindakan. Yang secara dekat berhubungan dengan rasionalitas teknis,
selalu diukur dari unit produk atau layanan atau nilai moneternya” (Dunn,
2003:429).
Evaluasi Program Alokasi Dana Desa di Desa Sidomukti (Minarti)
8853
Kecukupan
Kecukupan dalam kebijakan publik dapat dikatakan tujuan yang telah
dicapai sudah dirasakan mencukupi dalam berbagai hal. William N. Dunn
mengemukakan bahwa kecukupan (adequacy) berkenaan dengan seberapa jauh
suatu tingkat efektivitas memuaskan kebutuhan, nilai, atau kesempatan yang
menumbuhkan adanya masalah (Dunn, 2003:430).
Pemberdayaan Masyarakat
Menurut Ife (dalam Suharto, 2005:59), pemberdayaan memuat dua
pengertian kunci, yakni kekuasaan dan kelompok lemah. Kekuasaan disini
diartikan bukan hanya menyangkut kekuasaan politik dalam arti sempit,
melainkan kekuasaan atau penguasaan klien diatas. Dalam pelaksanaannya,
pemberdayaan memiliki makna: dorongan atau motivasi, bimbingan, atau
pendampingan dalam meningkatkan kemampuan individu atau masyarakat untuk
mampu mandiri. Upaya tersebut merupakan sebuah tahapan dari proses
pemberdayaan dalam mengubah perilaku, mengubah kebiaasan lama menuju
perilaku baru yang lebih baik, dalam meningkatkan kualitas hidup dan
kesejahtraan. Pemberdayaan menekankan bawah orang memperoleh
keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi
kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya. Pemberdayaan tidak sekedar
memberikan kewenangan atau kekuasaan kepada pihak yang lemah saja. Dalam
pemberdayaan makna proses pendidikan dalam meningkatkan kualitas individu,
kelompok, atau masyarakat sehingga mampu berdaya, memiliki daya saing, serta
mampu hidup sendiri. Menurut Ife (dalam Suharto, 2005:59), pemberdayaan
memuat dua pengertian kunci, yakni kekuasaan dan kelompok lemah. Kekuasaan
disini diartikan bukan hanya menyangkut kekuasaan politik dalam arti sempit,
melainkan kekuasaan atau penguasaan klien diatas. Dalam pelaksanaannya,
pemberdayaan memiliki makna: dorongan atau motivasi, bimbingan, atau
pendampingan dalam meningkatkan kemampuan individu atau masyarakat untuk
mampu mandiri. Upaya tersebut merupakan sebuah tahapan dari proses
pemberdayaan dalam mengubah perilaku, mengubah kebiaasan lama menuju
perilaku baru yang lebih baik, dalam meningkatkan kualitas hidup dan
kesejahtraan. Pemberdayaan menekankan bawah orang memperoleh
keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi
kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya. Pemberdayaan tidak sekedar
memberikan kewenangan atau kekuasaan kepada pihak yang lemah saja. Dalam
pemberdayaan makna proses pendidikan dalam meningkatkan kualitas individu,
kelompok, atau masyarakat sehingga mampu berdaya, memiliki daya saing, serta
mampu hidup sendiri.
Definisi Konsepsional
Definisi konsepsional merupakan batasan konsep yang dipakai oleh
peneliti dalam melaksanakan penelitian. Adapun definisi konsepsional dari
penelitaian ini yaitu evaluasi program alokasi dana desa adalah penilaian dari
eJournal Administrasi Negara Volume 8, Nomor 1, 2020: 8850-8853
8854
masyarakat untuk melihat pencapaian (keluaran/hasil/dampak) dari program
Alokasi Dana Desa di Desa Sidomukti yang dialokasikan oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota, yang dananya bersumber dari bagian dana perimbangan
keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Dalam penelitian Evaluasi Program Alokasi Dana Desa (ADD) Di Desa
Sidomukti Kecamatan Muara Kaman Kabupaten kutai Kartanegara, peneliti
menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Penelitian deskriptif melakukan analisis hanya sampai taraf deskriptif, yaitu
menganalisis dan menyajikan data secara sistematik, sehingga dapat lebih mudah
untuk difahami dan disimpulkan (Dalam Badri, 2012:13).
Teknik Sampling
Peneliti menggunakan teknik proportional random sampling karena area
populasi yang diteliti adalah desa, dimana desa merupakan area yang heterogen,
dan jumlah unit tiap strata tidak sama dalam penelitian ini yang dimaksud strata
adalah dusun. Karena jumlah penduduk tiap dusunnya berbeda, teknik
proportional random sampling ini bertujuan meningkatkan tingkat keterwakilan
sampel yang akan diambil terhadap populasinya.
Untuk menentukan ukuran jumlah sampel dapat dihitung dengan
menggunakan rumus Slovin (Umar, 2007:78).
Rumusnya adalah sebagai berikut:
n =N
1 + N (𝑒2)
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat ditolerir atau dinginkan
Diketahui bahwa:
Jumlah populasi = 1518 jiwa
Persen kelonggaran = 10%
Maka berikut ini adalah perhitungan ukuran jumlah sampelnya:
n =N
1 + N (𝑒2)
n =1518
1 + 1518 (0,12)
n =1518
16,18
n = 93,8
Evaluasi Program Alokasi Dana Desa di Desa Sidomukti (Minarti)
8855
Teknik Pengumpulan Data
Berikut ini teknik pengumpulan yang digunakan dalam penelitian ini:
a. Studi Dokumentasi
b. Angket/Kuesioner
c. Pedoman Wawancara
d. Lembar Pengamatan/Observasi
Teknik analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
Uji Validitas, Uji Reliabilitas,
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Uji Validitas
Jadi sebelum menghitung nilai r hitung, kita harus mengetaui nilai r tabel.
Dalam penelitian ini jumlah respondennya adalah 94 responden, sedangkan untuk
r tabel dari N = 94 tidak terdapat pada tabel r. Sehingga untuk mengatasinya, tabel
r dapat dihitung mengunakan Microsoft Exel. Untuk menghitung nilai r tabel
harus terlebih dahulu menghitung t tabel. Hal ini karena nilai r tabel dihasilkan
dari rumus sebagai berikut:
𝑟 =𝑡
√𝑑𝑓 + 𝑡2
Keterangan:
r = nilai r tabel
t = nilai t tabel
df = derajat bebas
Berikut ini hasil menghitung nilai r tabel menggunakan Exel:
Berdasarkan tabel 2 dalam uji validitas nilai DF adalah sebesar N-2.
Dimana dalam penelitian ini N = 94, sehingga besar nilai DF adalah 94-2 = 92.
Jadi nilai r tabelnya adalah 0,205. Kemudian untuk validitasi instrumen dalam
penelitian ini, penulis menggunakan statistik korelasi product moment dengan
bantuan SPSS Statistik versi 20. Berikut ini hasil uji validitasnya:
Table 3
Hasil Uji Validitas Instrumen
No. Pernyataan R hitung R table Kesimpulan
1 Ea1 0,385 0,205 Valid
2 Ea2 0,548 0,205 Valid
3 Ea3 0,521 0,205 Valid
4 Ea4 0,522 0,205 Valid
5 Eb1 0,601 0,205 Valid
6 Eb2 0,264 0,205 Valid
7 Eb3 0,249 0,205 Valid
8 Eb4 0,416 0,205 Valid
9 Ka1 0,573 0,205 Valid
10 Ka2 0,222 0,205 Valid
eJournal Administrasi Negara Volume 8, Nomor 1, 2020: 8850-8853
8856
11 Ka3 0,361 0,205 Valid
12 Kb1 0,709 0,205 Valid
13 Kb2 0,654 0,205 Valid
14 Kb3 0,670 0,205 Valid
15 P1 0,486 0,205 Valid
16 P2 0,580 0,205 Valid
17 R1 0,569 0,205 Valid
18 R2 0,511 0,205 Valid
19 R3 0,583 0,205 Valid
20 R4 0,616 0,205 Valid
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 3 dapat disimpulkan bahwa semua instrumen adalah
valid. Setelah melakukan uji validitas kemudian harus dilakukan uji reliabilitas.
Uji Reliabilitas
Untuk menjaga kehandalan dari sebuah instrumen atau alat ukur, maka
peneliti melakukan uji reliabilitas dimana instrumen yang digunakan uji
reliabilitas adalah instrumen yang dinyatakan valid. Uji reliabilitas menggunakan
rumus Alpha Cronbach dengan bantuan SPSS Statistik versi 20. Berikut ini tabel
hasil uji reliabilitasnya:
Berdasarkan data table yang telah di dapat, nilai Cronbach’s Alpha sebesar
0,842 ≥ 0,6 yang artinya semua item dalam penelitian ini dinyatakan reliable atau
konsisten (dapat dipercaya).
Analisis Data
Efektifitas
Tabel 5
Hasil Kuesioner Indikator Efektivitas
Pernyataan
Pencapaian tujuan Pelaksanaan program
sesuai prosedur
Ea1 Ea2 Ea3 Ea4 Eb1 Eb2 Eb3 Eb4 Jumlah
SS 23 7 7 15 11 5 - 2 70
S 62 43 39 53 43 41 56 24 361
ST 9 43 42 24 31 39 37 53 278
STS 0 1 6 2 9 9 1 15 43
Berdasarkan tabel 5 diatas, dapat disimpulkan bahwa dari 8 pernyataan
yang diberikan kepada 94 responden mayoritas menjawab setuju. Dan jika
ditampilkan dalam bentuk diagram persentase, maka hasilnya seperti berikut :
Evaluasi Program Alokasi Dana Desa di Desa Sidomukti (Minarti)
8857
Diagram 1
Persentase Efektivitas
Berdasarkan diagram 1 di atas, bahwa 6% responden menjawab sangat
tidak setuju, 37% responden menjawab tidak setuju, 48% responden menjawab
setuju, dan 9% responden menjawab sangat setuju.
Dalam indikator ini terdapat dua sub indikator dengan masing-masing 4
butir pernyataan sehingga terdapat 8 butir pernyataan dengan angka 4 sebagai
nilai tertinggi dari item pernyataan yang menurut skala likert dan 94 sebagai
jumlah responden maka skor ideal dari indikator ini adalah 8 x 4 x 94 = 3.008.
Sedangkan skor rill dari indikator ini berdasarkan sub indikator pencapaian tujuan
adalah 296 + 244 + 235 + 269 = 1.044, kemudian untuk sub indikator pelaksanaan
program sesuai prosedur adalah 244 + 230 + 243 + 201 = 918. Dan jika di total
maka hasilnya 1.004 + 918 = 1.962 sehingga diperoleh nilai persentasenya, yakni
1.962 : 3.008 x 100% = 65,23%.
Tabel 6
Kategori Indikator Efektivitas
Nilai Skor (%) Kesimpulan
76 – 100 Sangat Baik
51 – 75 Baik
26 – 50 Kurang Baik
1 – 25 Tidak Baik
Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa indikator efektivitas termasuk
dalam kategori baik.
Kecukupan
Tabel 7
Tabel Hasil Kuesioner Indikator Kecukupan
Kecukupan
Kebijakan sesuai dengan
keinginan masyarakat
Pencapaian hasil
kegiatan dalam
memecahkan masalah
Ka1 Ka2 Ka3 Kb1 Kb2 Kb3 Jumlah
SS 15 0 7 18 2 - 42
0%
10%
20%
30%
40%
50%
6%
37%
48%
9%
STS TS S SS
eJournal Administrasi Negara Volume 8, Nomor 1, 2020: 8850-8853
8858
S 73 40 37 54 56 37 297
ST 6 47 48 20 36 44 201
STS 0 7 2 2 0 13 24
Besdasarkan tabel 7 diatas, dapat disimpulkan bahwa dari 6 pernyataan
yang diberikan kepada 94 responden mayoritas menjawab setuju. Dan jika
ditampilkan dalam bentuk diagram persentase, maka hasilnya seperti berikut :
Diagram 2
Persentase Kecukupan
Berdasarkan diagram 2 di atas, bahwa 4% responden menjawab sangat
tidak setuju, 36% responden menjawab tidak setuju, 53% responden menjawab
setuju, dan 7% responden menjawab sangat setuju.
Dalam indikator ini terdapat 2 sub indikator dengan masing-masing 3 butir
pernyataan sehingga terdapat 6 butir pernyataan dengan 4 sebagai nilai tertinggi
dari item pernyataan yang menurut skala likert dan 94 sebagai jumlah responden
maka skor ideal dari indikator ini adalah 6 x 4 x 94 = 2.256. Sedangkan skor rill
dari indikator ini adalah 291 + 221 + 237 + 276 + 248 + 212 = 1.485 sehingga
diperoleh nilai persentasenya,yakni 1.485 : 2.256 x 100% = 65,82%.
Tabel 8
Kategori Indikator Kecukupan
Nilai Skor (%) Kesimpulan
76 – 100 Sangat Baik
51 – 75 Baik
26 – 50 Kurang Baik
1 – 25 Tidak Baik
Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat bahwa indikator kecukupan termasuk
dalam kategori baik.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
4%
36%
53%
7%
STS TS S SS
Evaluasi Program Alokasi Dana Desa di Desa Sidomukti (Minarti)
8859
Pemerataan
Dalam indikator ini terdapat 2 butir pernyataan dengan 4 sebagai nilai
tertinggi dari item pernyataan yang menurut skala likert dan 94 sebagai jumlah
responden maka skor ideal dari indikator ini adalah 2 x 4 x 94 = 752. Sedangkan
skor rill dari indikator ini adalah 240 + 207 = 447 sehingga diperoleh nilai
persentasenya,yakni 447 : 752 x 100% = 59,44%.
Tabel 9
Kategori Indikator Pemerataan
Nilai Skor (%) Kesimpulan
76 – 100 Sangat Baik
51 – 75 Baik
26 – 50 Kurang Baik
1 – 25 Tidak Baik
Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwa indikator pemerataan termasuk
dalam kategori baik.
Responsivitas
Tabel 10
Hasil Indikator Responsivitas
Besdasarkan tabel 10 diatas, dapat disimpulkan bahwa dari 4 pernyataan
yang diberikan kepada 94 responden mayoritas menjawab tidak setuju. Dan jika
ditampilkan dalam bentuk diagram persentase, maka hasilnya seperti berikut :
Diagram 4
Tanggapan Tentang Pelaksanaan Program.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
9%
54%
34%
3%
STS TS S SS
Responsivitas
R1 R2 R3 R4 Jumlah
SS 9 2 - 1 12
S 37 44 16 32 129
TS 40 45 63 53 201
STS 8 3 15 8 34
eJournal Administrasi Negara Volume 8, Nomor 1, 2020: 8850-8853
8860
Berdasarkan diagram 4 di atas, bahwa 3% responden menjawab sangat
tidak setuju, 54% responden menjawab tidak setuju, 34% responden menjawab
setuju, dan 3% responden menjawab sangat setuju.
Dalam indikator ini terdapat 4 butir pernyataan dengan 4 sebagai nilai
tertinggi dari item pernyataan yang menurut skala liker dan 94 sebagai jumlah
responden maka skor ideal dari indikator ini adalah 4 x 4 x 94 = 1504. Sedangkan
skor rill dari indikator ini adalah 235 + 233 + 189 + 214 = 871 sehingga diperoleh
nilai persentasenya,yakni 871 : 1504 x 100% = 57,91%
Tabel 11
Kategori Indikator Responsivitas
Nilai Skor (%) Kesimpulan
76 – 100 Sangat Baik
51 – 75 Baik
26 – 50 Kurang Baik
1 – 25 Tidak Baik
Berdasarkan tabe l1 dapat dilihat bahwa indikator responsivitas termasuk
dalam kategori baik.
Pembahasan
Efektivitas
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat dilihat bahwa
indikator efektivitas berada pada kategori baik dengan persentase sebesar 65,23%.
Hal tersebut karena mayoritas responden menganggap efektivitas dari pencapaian
tujuan yang diinginkan di Desa Sidomukti sudah baik yaitu program Alokasi
Dana Desa telah meningkatkan pembangunan infrastruktur pedesaan. Walaupun
dalam pernyataan pelaksanaan program sesuai prosedur mayoritas masyarakat
merasa belum sepenuhnya diikitsertakan dalam evaluasi kegiatan yang di biayai
oleh program Alokasi Dana Desa. Serta masih terdapat elemen-elemen yang harus
dibenahi lagi.
Kecukupan
Kecukupan merupakan salah satu yang harus diperhatikan oleh
pelaksanaan pada kegiatan program alokasi dana desa ini, karena apabila tidak
diberikan kecukupan yang pas, maka akan muncul masalah-masalah pada
pelaksanaan nantinya. Sehingga dalam hal ini, kecukupan harus diberikan kepada
masing-masing dusun yang ada di Desa Sidomukti dengan cukup, atau telah
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dalam indikator kecukupan ini terdapat 3
item yang mayoritas masyarakatnya menjawab tidak setuju, salah satunya
terhadap pernyataan mengenai seluruh kegiatan yang dibiayai oleh ADD mampu
memberdayakan masyarakat. Walaupun berdasarkan tabel diatas, hasil persentase
dari indikator kecukupan sebesar 65,82% yang termasuk dalam kategori baik
tetap saja masih harus ada pembenahan lagi salah satunya mengenai item
pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Evaluasi Program Alokasi Dana Desa di Desa Sidomukti (Minarti)
8861
Pemerataan
Dalam indikator ini terdapat dua item pernyataan yaitu mengenai
pendistribusian secara merata dan ketepatan dalam pendistribusian progam
Alokasi Dana Desa. Dan bila dilihat dari segi poin pada tiap item, item ke dua
memiliki poin yang rendah daripada item satu karena kebanyakan responden
menjawab tidak setuju terhadap pernyataan pemerintah desa sudah tepat dalam
mendistribusikan dana program ADD. Ketepatan pemerintah desa dalam
mendistribusikan dana program ADD sangat berpengaruh terhadap kesenjangan
masyarakat baik dalam lingkup RT maupun Dusun. Sebab dikhawatirkan akan
muncul orang yang tidak senang terhadap RT A atau Dusun A bila mendapat
lebih dari RT B atau Dusun B. Pemerintah harus lebih mengoptimalkan lagi agar
pengelolaan alokasi dana desa ini berjalan dengan baik. Kemudian berdasarkan
tabel diatas, hasil persentase indikator pemerataan adalah sebesar 59,44% yang
termasuk dalam kategori baik..
Responsivitas
Responsivitas sangat diperlukan dalam pelayanan publik dan salah
satunya adalah program alokasi dana desa ini, karena hal tersebut merupakan
bukti kemampuan organisasi untuk mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun
agenda dan prioritas pelayanan pemerintah kepada msyarakat yang ada di desa
Sidomukti serta mengembangkan program-program pelayanan tersebut sehingga
sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Berdasarkan tabel diatas, hasil
persentase indikator responsivitas adalah sebesar 57,91% yang termasuk dalam
kategori baik. Namun dalam teori William Dunn, indikator responsivitas
merupakan indikator evaluasi yang sangat penting dibanding indikator yang
lainnya. Semakin tinggi nilai responsivitasnya maka semakin tinggi tingkat
keberhasilan dari kebijakan atau program yang diterapkan. Dari empat indikator
evaluasi yang digunakan, indikator responsivitas merupakan indikator yang
memiliki nilai paling rendah yang berarti bahwa pelaksanaan program Alokasi
Dana Desa di Desa Sidomukti dirasa belum optimal.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan yakni tentang Evaluasi
Program Alokasi Dana Desa Di Desa Sidomukti Kecamatan Muara Kaman
Kabupaten Kutai Kartanegara kesimpulannnya adalah sebagai berikut;
1. Efektivitas dari program Alokasi Dana Desa di desa Sidomukti melalui
pencapaian tujuan program Alokasi Dana Desa dalam meningkatkan
pembanguna infrastruktur pedesaan, peningkatan pengamalan nilai-nilai
keagamaan, menjaga ketentraman dan ketertiban masyarakat dan
meningkatkan kualitas pelayanan kantor desa sudah cukup baik. Kemudian
untuk pelaksanaan program sesuai prosedur berupa pelaksanaan secara
transparan dan keikutsertaan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan
program Alokasi Dana Desa juga sudah cukup baik. Namun dalam evaluasi
eJournal Administrasi Negara Volume 8, Nomor 1, 2020: 8850-8853
8862
program Alokasi Dana Desa masih kurang karena mayoritas masyarakat
merasa pemerintah belum optimal dalam mengikutsertakan masyarakat
dalam evaluasi kegiatan ang dibiayai oleh program Alokasi Dana Desa.
2. Kecukupan dari program Alokasi Dana Desa di desa Sidomukti melalui
kebijakan sesuai dengan keinginan masyarakat dalam membantu masyarakat
desa, sesuai dengan keinginan masyarakat dan mampu memenuhi kebutuhan
masyarakat sudah cukup baik. Kemudian untuk pencapaian hasil kegiatan
dalam memecahkan masalah melalui perbaikan jalan desa yang rusak
membantu pertanian dan perkebunan masyarakat sudah cukup baik. Namun
untuk memberdayakan masyarakat dirasa masih kurang karena pada dasarnya
pemerintah desa memang lebih berfokus pada pembangunan infrastruktur
desa dan untuk pemberdayaan masih kurang diperhatikan.
3. Pemerataan dari progran Alokasi Dana Desa di desaSidomukti melalui
pendistribusian secara merata kepada masyarakat sudah cukup baik. Namun
dalam ketepatan dalam pendistribusian dana program Alokasi dana Desa
masih kurang.
4. Responsivitas dari program Alokasi Dana Desa di desa Sidomukti melalui
sosialisasi program Alokasi Dana Desa, kemudahan akses terhadap informasi
dan respon pemerintah terhadap aspirasi dan keluhan masyarakat sudah baik.
Walaupun untuk kemampua pemerintah dalam pengelolaan program Alokasi
Dana Desa dirasa masih kurang optimal.
Kemudian jika disimpilkan secara keseluruhan, efektivitas, kecukupan,
pemerataan dan responsivitas dari pemerintah desa dalam mengelola program
Alokasi Dana Desa sudah cukup baik walaupun masih banyak hal yang masih
perlu diperbaiki agar apa yang menjadi tujuan dari Program Alokasi Dana Desa
dapat tercapai dengan maksimal.
Saran
Berdasarkan dari kesimpulan di atas maka saran yang dapat diberikan
adalah sebagai berikut:
1. Pemerintah desa harus meningkatkan keikutsertaan masyarakat dalam
mengevaluasi kegiatan yang dibiayai oleh program Alokasi Dana Desa agar
kemudian diketahui kegiatan apa saja yang sangat membantu masyakat dana
apa saja yang masih perlu adanya perbaikan.
2. Selain memperioritaskan pembangunan infrastruktur pemerintah juga harus
mengusahakan adanya kegiatan-kegiatan yang mengarah pada pemberdayaan
masyarakat seperti misalnya berupa pelatihan pembuatan kerajinan atau
pemanfaatan kekayaan lingkungan sekitar desa.
3. Pemerintah harus lebih meningkatkan komunikasi yang baik dengan
masyarakat agar lebih tepat dalam pendistribusian dana program Alokasi
Dana Desa misalnya dengan musyawarah bersama.
4. Kemudian pemerintah desa juga harus memperhatikan kemampuan dari
setiap aparatur desa dalam mengelola program Alokasi Dana Desa contohnya
dengan mengikuti pelatihan tingkat kecamatan atau kabupaten.
Evaluasi Program Alokasi Dana Desa di Desa Sidomukti (Minarti)
8863
DAFTAR PUSTAKA
Buku: Publik: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta: Gava Media
Badri, Sutrisno. 2012. Metode Statistika untuk Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta:
Ombak.
Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Dunn, William. 1999. Pengantar Analisis Kebijakan Publik Edisi Kedua.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga.
Indiahono, Dwiyanto. 2009. Kebijakan Publik (Berbasis Dinamica Policy
Analisys). Yogyakarta: Gava Media.
Jayadinata, T. Johara dan promandika. 2006. Pembangunan Desa dalam
Perencanaan. Bandung: ITB.
Moleong, Lexy J,. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Sosdakarya.
Nugroho, Riant. 2007. Analisis Kebijakan. Jakarta: Elex Media Komutindo.
Parson, Wayne. 2006. Public Policy: Pengantar Teori & Praktik Analisis
Kebijakan. Jakarta: Kencana.
Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.
Soleh, Chabib; Heru Rochansjah. 2015. Pengelolaan Keuangan Desa. Bandung:
Fokusmedia.
Subarsono. 2015. Analisis Kebijakan Publik: Konsep ,Teori, dan Aplikasi.
Yogyakarta: Puataka Pelajar.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian & Pengembangan (research and
Development). Bandung: Alfabeta.
Wahab, Solichin Abdul. 2008. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Malang:
UMM Press.
Wibawa, Samodra, dkk. 1994. Evaluasi Kebijakan Publik. Jakarta: RajaGrafindo
Persada.
Widodo, Joko. 2007. Analisis Kebijakan Publik (Kosep dan Aplikasi Analisis
Proses Kebijakan Publik). Malang: Bayumedia Publishing.
Winarno, Budi. 2008. Kebijakan Publik: Teori dan Proses. Yogyakarta:
MedPress.
Wirawan. 2012. Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi. Jakarta:
Rajawali Pers.
Zainal Abidin, Said. 2012. Kebijakan Publik. Jakarta: Salemba Humanika