evaluasi postur kerja pada proses pembuataneprints.ums.ac.id/76878/15/naskah publikasi.pdf100cm,...

13
EVALUASI POSTUR KERJA PADA PROSES PEMBUATAN BARECORE MENGGUNAKAN METODE BRIEF Survey DAN PLIBEL Checklist (Studi Kasus: UKM Cipta Mandiri) Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Oleh: Arif Susilo D600150016 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Upload: others

Post on 22-Dec-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI POSTUR KERJA PADA PROSES PEMBUATANeprints.ums.ac.id/76878/15/Naskah Publikasi.pdf100cm, lebar 80cm, dan kedalaman 15cm. Sedangkan untuk dimensi kursi tinggi 36cm, panjang

EVALUASI POSTUR KERJA PADA PROSES PEMBUATAN

BARECORE MENGGUNAKAN METODE BRIEF Survey DAN

PLIBEL Checklist

(Studi Kasus: UKM Cipta Mandiri)

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I

Pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik

Oleh:

Arif Susilo

D600150016

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: EVALUASI POSTUR KERJA PADA PROSES PEMBUATANeprints.ums.ac.id/76878/15/Naskah Publikasi.pdf100cm, lebar 80cm, dan kedalaman 15cm. Sedangkan untuk dimensi kursi tinggi 36cm, panjang

i

Page 3: EVALUASI POSTUR KERJA PADA PROSES PEMBUATANeprints.ums.ac.id/76878/15/Naskah Publikasi.pdf100cm, lebar 80cm, dan kedalaman 15cm. Sedangkan untuk dimensi kursi tinggi 36cm, panjang

ii

Page 4: EVALUASI POSTUR KERJA PADA PROSES PEMBUATANeprints.ums.ac.id/76878/15/Naskah Publikasi.pdf100cm, lebar 80cm, dan kedalaman 15cm. Sedangkan untuk dimensi kursi tinggi 36cm, panjang

iii

Page 5: EVALUASI POSTUR KERJA PADA PROSES PEMBUATANeprints.ums.ac.id/76878/15/Naskah Publikasi.pdf100cm, lebar 80cm, dan kedalaman 15cm. Sedangkan untuk dimensi kursi tinggi 36cm, panjang

1

EVALUASI POSTUR KERJA PADA PROSES PEMBUATAN BARECORE

MENGGUNAKAN METODE BRIEF Survey DAN PLIBEL Checklist

(Studi Kasus: UKM Cipta Mandiri)

Abstrak

Kayu lapis adalah sebuah produk komposit terbuat dari lembaran vinir yang

direkatkan menggunakan lem. Proses pembutan kayu lapis dengan cara tradisional

dapat menimbulkan cidera pada pekerja. UKM Cipta Mandiri adalah salah satu

UKM kayu lapis yang memproduksi produk yang bernama Barecore. Penelitian

yang dilakukan menggunakan metode Baseline Risk Identification Ergonomic

Factor (BRIEF) survey dan PLIBEL checklist untuk mengetahui tingkat risiko

yang di timbulkan dari aktivitas pembuatan barecore. Berdasarkan perhitungan

menggunakan metode BRIEF survey terdapat 3 stasiun kerja yang teridentifikasi

mempunyai tingkat risiko yang tinggi dan berdasarkan hasil tersebut dilakukan

penyebaran kuisoner PLIBEL checklist untuk mengetahui keluhan yang dirasakan

pekerja pada ke 3 stasiun kerja yang memiliki resiko tinggi. Usulan yang

diberikan yaitu menambahkan dan mengubah desain dari alat bantu kerja,

Kata Kunci : BRIEF survey, Musculoskeletal Disorders (MSD), PLIBEL

checklist

Abstract

Plywood is a composite product made from sheets of veneer glued together using

glue. The process of making plywood in the traditional way can cause injury to

the worker. UKM Cipta Mandiri is one of the UKM plywood which produces a

product called Barecore. Research conducted using the Baseline Risk Factor

Identification Ergonomic (BRIEF) survey and PLIBEL checklist to determine the

level of risk that caused barecore creation activities. Based on the calculation

method contained BRIEF survey identified three work station has a high level of

risk and based on the results of the questionnaire conducted PLIBEL deployment

checklist to determine complaints from workers at all three work stations with

high risk. Proposal given that add and change the design of work tools,

Keywords: BRIEF survey, Musculoskeletal Disorders (MSD), PLIBEL checklist

1. PENDAHULUAN

Kayu lapis adalah sebuah produk komposit terbuat dari lembaran vinir yang

direkatkan menggunakan lem. Awal kemunculan produk kayu lapis terjadi pada

sekitar tahun 1500 SM di mesir (Haygreen and Bowyer, 1993). Proses pembutan

kayu lapis dengan cara tradisional dapat menimbulkan cidera pada pekerja. Pada

umumnya cidera otot dibagi menjadi 2 yaitu cidera sementara (reversible) dan

cidera permanen (persistent). (Tarwaka, 2004).

Page 6: EVALUASI POSTUR KERJA PADA PROSES PEMBUATANeprints.ums.ac.id/76878/15/Naskah Publikasi.pdf100cm, lebar 80cm, dan kedalaman 15cm. Sedangkan untuk dimensi kursi tinggi 36cm, panjang

2

UKM Cipta Mandiri adalah salah satu UKM kayu lapis yang berdiri pada tanggal

12 Mei 2011. Produk yang dihasilkan oleh UKM Cipta Mandiri adalah Barecore

dengan kapasitas produksi 100 unit per hari. Barecore yang diproduksi oleh UKM

Cipta Mandiri ada 2 jenis yaitu barecore dengan tebal 10mm dan barecore

dengan tebal 13mm dengan panjang yang sama yaitu 2500mm dan lebar 1260mm.

Dalam proses produksinya, UKM Cipta Mandiri masih menggunakan teknologi

tradisional

Oleh Karena itu peneliti peneliti melakukan pengamatan dan evaluasi risiko

cedera otot para pekerja UKM Cipta Mandiri. Peneliti mengevaluasi masalah

tersebut menggunakan metode PLIBEL checklist dan BRIEF survey.

2. METODE

2.1 PLIBEL Checklist

Metode PLIBEL (Plan for Indentifiering av. Belastningsfaktorer) dibuat oleh Dr.

Kemmlert (1990), yang bertujuan untuk menentukan faktor apa saja yang

menyebabkan terjadinya cidera. Pada PLIBEL terdapat checklist yang diberkan

kepada pekerja untuk mengetahui faktor penyebab keluhan yang mereka alami.

(Barley & Aribowo, 2015)

2.2 BRIEF survey

BRIEF survey adalah metode yang bertujuan untuk meneliti baian tubuh yang

beresiko terjadinya cidera. Dalam Metode BRIEF terdapat worksheet yang

digunakan untuk menlai apakah stasiun kerja tersebut memiliki potensi terjadinya

risiko cidera yang tinggi. Selain bagian tubuh BRIEF juga menilai faktor durasi,

beban, dan frekuensi. (Humantech Inc, 1995).

Page 7: EVALUASI POSTUR KERJA PADA PROSES PEMBUATANeprints.ums.ac.id/76878/15/Naskah Publikasi.pdf100cm, lebar 80cm, dan kedalaman 15cm. Sedangkan untuk dimensi kursi tinggi 36cm, panjang

3

Gambar 1 BRIEF survey Worksheet

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 PENGUMPULAN DATA

a. BRIEF survey

Pengumpulan data yang digunakan untuk pngolahan BRIEF survey dilakukan

dengan cara mengisi lembar worksheet secara langsung dan dengan

menggunakan video.

b. PLIBEL checklist

Pengumpulan data keluhan musculoskeletal disorders (MDs) dilakukan

dengan wawancara secara langsung kepada pekerja dan menggukan kuisoner

PLIBEL checklist.

3.2 Pengolahan Data

a. BRIEF survey

Data yang diperoleh dari lembar worksheet kemudian diolah menggunakan

metode BRIEF survey. Hasil rekapitulasi dari metode BRIEF survey dapat

dilihat pada Tabel 1

Page 8: EVALUASI POSTUR KERJA PADA PROSES PEMBUATANeprints.ums.ac.id/76878/15/Naskah Publikasi.pdf100cm, lebar 80cm, dan kedalaman 15cm. Sedangkan untuk dimensi kursi tinggi 36cm, panjang

4

Tabel 1 Hasil Rekapitulasi Perhitungan Skor BRIEF survey

Berdasarkan hasil pengolahan BRIEF survey pada 14 aktivitas dari 10 stasiun

kerja diperoleh hasil tingkat resiko tinggi (high) yang terdapat pada aktivitas

mengambil kayu di stasiun kerja cutting 1, aktivitas mengambil kayu di

stasiun kerja surface planner 1, dan aktivitas mengambil kayu pada stasiun

kerja surface planner 2.

b. PLIBEL Checklist

Dari data yang telah di ketahui bahwa pada proses pembutan barecore dari 10

stasiun kerja terdapat 3 stasiun kerja yang memiliki potensi resiko kerja yang

tinggi maka, dilakukan penyebaran kuisoner PLIBEL checklist kepada

pekerja yang bekerja di 3 stasiun kerja yang memiliki potensi tinggi terhadap

risiko cidera untuk mengetahui seberapa besar keluhan yang di rasakan oleh

Left Right Left Right Left Right

1.1 Mengambil Kayu 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2,6 3,0 H

1.2 Memotong Kayu 1 3 3 0 3 3 3 0 0 1,8 2,0 M

2.1.1 Mengambil

Kayu3 3 3 3 3 3 3 2 0 2,6 3,0 H

2.1.2 Menghaluskan

Kayu3 3 3 3 0 3 3 2 0 2,2 2,0 M

2.2.1 Mengambil

Kayu3 3 3 3 3 3 3 3 0 2,7 3,0 H

2.2.2 Menghaluskan

Kayu0 3 3 2 3 3 3 3 0 2,2 2,0 M

3.1 Mengambil Kayu 3 3 3 3 1 1 3 2 0 2,1 2,0 M3.2 Memotong kayu

menjadi beberapa

bagian

3 2 1 2 3 2 3 0 0 1,8 2,0 M

5

Pemindaha

n dan

Inspeksi

4.1 Memilah kayu

yang akan digunakan

dan membuang kayu

yang cacat

0 0 0 2 0 2 2 3 0 1,0 1,0 L

6 Cutting 2

5.1 Memotong kayu

yang cacat sehingga

tidak ada kayu yang

pecah

0 0 2 2 1 1 0 0 0 0,7 1,0 L

7 Finger Joint6.1 Membuat pola

potongan pada kayu2 2 3 1 2 3 1 3 0 1,9 2,0 M

8Penyusuna

n

7.1 Mengambil kayu

untuk disusun2 2 2 2 2 2 3 2 0 1,9 2,0 M

9 Pengeleman

8.1 Merekatkan kayu

yang sudah disusun

dan dipotong dengan

menggunakan lem

1 1 2 2 1 2 3 0 0 1,3 1,0 L

10Pengepresa

n

9.1 Menyusun kayu

untuk membentuk

lembaran-lembaran

2 2 3 3 3 3 3 3 0 2,4 2,0 M

Hand and Wrist Elbow ShouldersNeck

Surface

Planner 23

Gang rip4

Klasifikas

i

Cutting 11

Surface

Planner 12

AktivitasStasiun

KerjaNo

Rata-

Rata

Pembula

tanLegsBack

Page 9: EVALUASI POSTUR KERJA PADA PROSES PEMBUATANeprints.ums.ac.id/76878/15/Naskah Publikasi.pdf100cm, lebar 80cm, dan kedalaman 15cm. Sedangkan untuk dimensi kursi tinggi 36cm, panjang

5

pekerja. Berikut ini merupakan hasil perhitungan dari kuisoner PLIBEL

checklist.

Tabel 2 Hasil Pengolahan PLIBEL checklist Cutting 1

Skor Faktor Risiko Cidera Otot

Punggung Bagian Atas

Leher, dan

Bahu

Siku, Lengan

Bawah dan

Tangan

Kaki Pinggul

dan Lutut

Punggung

Bagian Bawah Total

Jumlah "Y" 10 5 1 1 8 25

Total Pertanyaan 26 11 8 8 21 74

Persentase 38% 45% 13% 13% 38% 34%

Skor Lingkungan Faktor Risiko Yang Berhubungandengan Kerja/Perusahaan (Modifikasi)

Jumlah "Y" 5

Total Pertanyaan 10

Persentase 50%

Tabel 3 Hasil Pengolahan PLIBEL checklist Surface Planner 1

Skor Faktor Risiko Cidera Otot

Punggung Bagian Atas

Leher, dan

Bahu

Siku, Lengan

Bawah dan Tangan

Kaki Pinggul

dan Lutut

Punggung

Bagian Bawah

Total

Jumlah "Y" 13 5 2 2 9 31

Total Pertanyaan 26 11 8 8 21 74

Persentase 50% 45% 25% 25% 43% 42%

Skor Lingkungan Faktor Risiko Yang Berhubungan dengan Kerja/Perusahaan (Modifikasi)

Jumlah "Y" 4

Total Pertanyaan 10

Persentase 40%

Tabel 4 Hasil Pengolahan PLIBEL checklist Surface Planner 2

Skor Faktor Risiko Cidera Otot

Punggung Bagian Atas

Leher, dan

Bahu

Siku, Lengan

Bawah dan

Tangan

Kaki Pinggul

dan Lutut

Punggung

Bagian

Bawah

Total

Jumlah "Y" 12 5 1 1 8 27

Total Pertanyaan 26 11 8 8 21 74

Persentase 46% 45% 13% 13% 38% 36%

Skor Lingkungan Faktor Risiko Yang Berhubungan dengan Kerja/Perusahaan (Modifikasi)

Jumlah "Y" 4

Page 10: EVALUASI POSTUR KERJA PADA PROSES PEMBUATANeprints.ums.ac.id/76878/15/Naskah Publikasi.pdf100cm, lebar 80cm, dan kedalaman 15cm. Sedangkan untuk dimensi kursi tinggi 36cm, panjang

6

Total Pertanyaan 10

Persentase 40%

c. Usulan Perbaikan

Berdasarkan hasil dari pengolahan menggunakan metode Baseline Risk

Identification Ergonomi Factor (BRIEF) survey dan PLIBEL checklist

kemudian dilakukan usulan perbaikan sebagai berikut:

a Usulan Perbaikan Untuk Stasiun Kerja Cutting 1

Menambahkan sebuah meja untuk tempat kayu dengan tinggi 85cm,

panjang 120cm, dan lebar 120cm,. Detail dari desain dapat dilihatxpada

Gambar 4.1.

Gambar 2 Desain Usulan Meja Kayu Cutting 1

b Usulan Perbaikan Untuk Stasiun Kerja Surface Planner 1

Menambahkan wadah untuk kayu dan memberikan sandaran pada kursi

dengan dimensi dari wadah yang akan dibuat adalah tinggi 36cm, panjang

100cm, lebar 80cm, dan kedalaman 15cm. Sedangkan untuk dimensi kursi

tinggi 36cm, panjang 50cm, lebar 50cm, dan untuk tinggi sandaran kursi

60cm. Detail dari desain dapat dilihatxpada gambar 4.2.

Gambar 3 Desain Usulan Kursi dan Wadah Surface Planner 1

Page 11: EVALUASI POSTUR KERJA PADA PROSES PEMBUATANeprints.ums.ac.id/76878/15/Naskah Publikasi.pdf100cm, lebar 80cm, dan kedalaman 15cm. Sedangkan untuk dimensi kursi tinggi 36cm, panjang

7

c Usulan Perbaikan Untuk Stasiun Kerja Surface Planner 2

Mengurangi panjang meja dan memberikan kursi yang memiliki sandaran

dengan dimensi dari meja adalah tinggi 58cm, panjang 100cm, dan lebar

70cm sedangkan untuk dimensi dari kursi adalah tinggi 58cm, panjang

50cm, lebar 50cm, tinggi sandaran 60cm dan tinggi tumpuan kaki 20cm.

Detail dari desain dapat dilihat pada gambar 4.3.

Gambar 4 Desain Usulan Perbaikan Stasiun Kerja Surface Planner2

d. Hasil Perbaikan

Dari usulan perbaikan yan diberikan kemudian dilakukan simulasi penilaian

ulang menggunakan metode BRIEF survey. Rekapitulasi penilaian ulang

dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 5 Rekapitulasi Sebelum Perbaikan

Tabel 6 Rekapitulasi Sesudah Perbaikan

Berdasarkan dari Tabel 5 dan 6 dapat diketahui bahwa penurunan skor

padaxsetiap stasiun yang semula menunjukan bahwa ke 3 stasiun termasuk

Left Right Left Right Left Right

1 Cutting 1 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2,6 H

2 Surface Planner 1 3 3 3 3 3 3 3 2 0 2,6 H

3 Surface Planner 2 3 3 3 3 3 3 3 3 0 2,7 H

Neck Back LegsRata-

Rata

Klasifik

asiNo Stasiun Kerja

Hand and Wrist Elbow Shoulders

Left Right Left Right Left Right

1 Cutting 1 0 0 3 3 0 1 0 0 0 0,8 L

2 Surface Planner 1 2 2 3 0 3 0 0 0 0 1,1 L

3 Surface Planner 2 2 2 2 2 0 0 0 0 0 0,9 L

Klasifik

asiNeck Back Legs

Rata-

RataStasiun Kerja

Hand and Wrist Elbow ShouldersNo

Page 12: EVALUASI POSTUR KERJA PADA PROSES PEMBUATANeprints.ums.ac.id/76878/15/Naskah Publikasi.pdf100cm, lebar 80cm, dan kedalaman 15cm. Sedangkan untuk dimensi kursi tinggi 36cm, panjang

8

kategori tingkat risiko yang tinggi setelah dilakukan perbaikan tingkat

risiko menurun dan ke 3 staiun kerja berada pada tingkat rendah.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan

menggunakan metode BRIEF survey dan PLIBEL checklist, maka peneliti

memperoleh kesimpulan sebagai berikut:

a. Hasil penilaian tingkat risiko cidera otot (MSDs) menggunakan metode

BRIEF survey diketahui bahwa dari ke 10 stasiun kerja terdapat 3 stasiun

kerja yang mana aktivitas pada stasiun kerja tersebut memiliki tingkat

risiko cidera yang tinggi sehingga memerlukan sebuah perbaikan dari

stasiun kerja atau pun tata cara pekerja dalam melakukan aktivitas pada ke

3 stasiun tersebut. Ke 3 stasiun yang memiliki risiko cidera yang tinggi

adalah stasiun kerja cutting 1, stasiun kerja surface planner 1, dan stasiun

kerja surface planner 2.

b. Hasil penilaian dari metode PLIBEL checklist dilakukan pada ke 3 stasiun

yang memiliki tingkat risiko tinggi untukxmengetahui persentase keluhan

yangxdirasakan oleh pekerja di ke 3 stasiunxtersebut dan dari hasil

tersebut digunakan untuk menentukan perbaikan desain pada ke 3 stasiun.

Stasiun cutting 1 membutuhkan sebuah meja untuk benda kerja, stasiun

surface planner 1 membutuhkan kursi yang ada sandaran dan sebuah

wadah untuk benda kerja, dan untuk stasiun kerja surface planner

memerlukan perbaikan pada meja kerja dan tambahan kursi yang terdapat

sandarannya.

4.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan saran

sebagai berikut:

a. Memberikan penyuluhan kepada pekerja mengenai postur kerja untuk

menghindari risiko terjadinya cidera.

b. Menambahkan alat perlindungan diri (APD) kepada pekerja untuk

digunakan dan mengurangi tingkat risiko terjadinya kecelakaan kerja.

Page 13: EVALUASI POSTUR KERJA PADA PROSES PEMBUATANeprints.ums.ac.id/76878/15/Naskah Publikasi.pdf100cm, lebar 80cm, dan kedalaman 15cm. Sedangkan untuk dimensi kursi tinggi 36cm, panjang

9

DAFTAR PUSTAKA

Humantech Inc. (1995). Humantech Applied Ergonomics Training Manual:

Prepared for Procter & Gamble Inc (2nd ed.). Australia: Barkeley Valey.

Kemmlert, K. (1997). On the Identification and Prevention of Ergonomic Risk

Factor. Sweden: Department of Ergonomics Nasional Institute for

Working Life.

Tarwaka, Bakri, S. H., & Sudiajeng, L. (2004). Ergonomi Untuk Keselamatan,

Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Uniba Press.