evaluasi manajemen risiko dalam pembiayaan ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan...

110
EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK BNI SYARIAH CABANG MAKASSAR SKRIPSI Oleh FIRDAWANTI 105731122616 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

Upload: others

Post on 03-May-2021

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN

MURABAHAH PADA BANK BNI SYARIAH

CABANG MAKASSAR

SKRIPSI

Oleh

FIRDAWANTI

105731122616

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 2: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

ii

HALAMAN JUDUL

EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK BNI SYARIAH CABANG

MAKASSAR

SKRIPSI

Oleh

FIRDAWANTI

NIM 105731122616

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak) Pada Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2021

Page 3: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

iii

MOTTO

Orang bilang halangan, kita bilang tantangan. Orang bilang hutan rimba, kita

bilang jalan raya. Orang bilang nekat, kita bilang nikmat. Orang bilang jalan

buntu, kita bilang mainan baru.

PERSEMBAHAN

Pada halaman ini saya persembahkan karya ilmiah saya kepada :

1. Allah SWT karena atas rahmat-Nya dan ridho-Nya sehingga saya dapat

menyelesaikan kuliah dan skripsi saya.

2. Kedua orang tua tercinta, senantiasa memberikan dukungan moril,

material, dan do’a yang tida henti-hentinya.

3. Saudara saya terutama kakakku tercinta yang turut membantu

memberikan semangat dan do’a.

4. Saya sangat berterima kasih kepada Bapak dan ibu dosen, terkhusus

kepada pembimbing 1 Bapak Dr. H. Andi Rustam, SE., MM. Ak. CA.CPA

dan Bapak Sahrullah, SE., M. Ak selaku pembimbing 2 yang telah

banyak membantu dalam memberikan bimbingan dan motivasi sehingga

saya dapat menyelesaikankripsi ini.

5. Para sahabat dan teman-teman seperjuangan terutama Ana,

Musdaliana, dan Hastipa dan Keluarga Besar AK16 F yang telah

membantu dan memberikan banyak motivasi.

6. Orang –orang disekitarku yang tidak bisa kusebutkan satupersatu

Page 4: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

iv

Page 5: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

v

Page 6: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

vi

Page 7: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan judul “Evaluasi Manajemen Risiko dalam Pembiayaan

Murabahah pada Bank BNI Syariah Cabang Makassar”. Shalawat dan

salam senantiasa terlimpahkan kepada Rasululllah SAW.

Penelitian skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat

akademik dalam menyelesaikan gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak) pada

program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar. Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis diberi

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya penulisan skripsi ini

dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima

kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof .Dr. H. Ambo Asse, M.Ag Selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong, SE. MM, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE., M.Si., Ak., CA. CSP, selaku Ketua

Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ibu Muttiarni, SE., M.Si selaku Penasehat akademik yang senantiasa

memberikan bimbingan kepada peneliti

Page 8: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

viii

5. Bapak H. Andi Rustam, SE., MM. Ak. CA. CPA selaku pembimbing I

yang senantiasa membimbing dan mengarahkan penulis.

6. Bapak Sahrullah, SE., M. Ak selaku pembimbing II atas bimbingan dan

arahan yang diberikan selama proses penyusunan skripsi ini.

7. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah meluangkan waktu dalam

memberikan ilmu kepada penulis.

8. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

9. Orang Tua dan saudara penulis yang selalu membantu dan

membimbing penulis.

10. Teman-teman seperjuangan akuntansi 2016 yang telah membantu

peneliti dalam proses berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

11. Serta kepada semua pihak yang terlibat dalam membantu peneliti yang

tidak dapat disebutkan satu persatu selama proses berada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 9: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

ix

ABSTRAK

FIRDAWANTI. 2020, Evaluasi Manajemen Risiko dalam Pembiayaan Murabahah pada Bank BNI Syariah Cabang Makassar. Skripsi program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Andi Rustam dan Sahrullah.

Manajemen risiko bertujuan untuk mengelola risiko sehingga bank syariah bisa memperoleh hasil yang optimal. Dengan proses manajemen risiko sangat penting untuk mengevaluasi risiko tersebut, evaluasi bertujuan untuk mengetahui dan memastikan keberhasilan manajemen risiko tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mencakup observasi, hasil wawancara, dan dokumentasi, dengan teknik analisis yaitu transkip hasil wawancara, reduksi data, interpretasi data serta penyajian data. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menilai evaluasi serta penerapan manajemen risiko pembiayaan murabahah pada Bank BNI Syariah Cabang Makassar.

Hasil dalam penelitian ini adalah Bank BNI Syariah Cabang Makassar melakukan evaluasi manajemen risiko untuk mengantisipasi dan memperkecil risiko yang muncul pada pembiayaan murabahah. Adapun risiko yang sering muncul yaitu risiko kredit dan risiko operasional. Bank BNI Syariah Cabang Makassar menerapkan manajemen risiko dengan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko. Proses identifikasi risiko dengan prinsip 5C, pengukuran risiko menggunakan stress testing dan penentuan scoring nasabah, pemantauan risiko melalui profil risiko dan memantau nasabah dan usaha nasabah, terakhir pengendalian risiko dengan pengendalian internal & tahap restrukturisasi yaitu rescheduling & reconditioning. Bank BNI Syariah Cabang Makassar juga menangani risiko yang muncul dan membuat strategi baru pada saat pandemi covid19. Bank BNI Syariah Cabang Makassar terus melakukan evaluasi dan mengembangkan kebijakan yang ditetapkan untuk penyempurnaan penerapan manajemen risiko, khususnya pada pembiayaan murabahah.

Kata Kunci : Bank Syariah, Manajemen Risiko, Evaluasi, Pembiayaan Murabahah

Page 10: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

x

ABSTRACT

FIRDAWANTI. 2020, Evaluation of Risk Management in Murabahah

Financing at Bank BNI Syariah Makassar Branch. Thesis of the

Accounting study program, Faculty of Economics & Business,

Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Andi Rustam and

Sahrullah.

Risk is defined as an adverse event and is difficult to avoid, if the

risk befalls islamic banks, Islamic banks will experience significant losses.

Therefore, it is important to manage risks. Risk management aims to manage

this risk so that islamic banks can obtain optimal results. With the risk

management process it is very important to evaluate these risks, evaluation

aims to determine and ensure the succes of risk management. This study

used a qualitative method that includes observation, interview results, and

documentation, with analysis techniques namaly transcripts of interview

results, data reduction, interpretation and presentation. This study aims to

determine and assess the evaluation and implementation of murabahah risk

management at Bank BNI Syariah Makassar Branch

The results in this study are the Bank BNI Syariah Makassar

Branch conducts risk management evaluation to anticipate and minimize the

risks that arise in murabahah financing. The risks that often arise are credit

risk and operational risk. Bank BNI Syariah Makassar Branch implements risk

management with a process of identification, measurement, monitoring and

risk control. Risk identification process using the 5C principles, risk

measurement using stress testing and determining customer scoring,

monitoring risk through risk profiles and monitoring customers and her

business, finally controlling risk through internal control & restructuring stage,

namely rescheduling & reconditioning. Bank BNI Syariah Makassar Branch

also handle emerging risks and creates new strategies during the covid-19

pandemic. Bank BNI Syariah Makassar Branch continues to evaluate and

develop policies that are set to improve the implementation of risk

management, especially in the financing of murabahah.

Keywords : Islamic Bank, Risk Management, Evaluation, Murabahah

Financing.

Page 11: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………..... .......................... ....ii

MOTTO & PERSEMBAHAN ................................................................... ...iii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ...................................................... ...iv

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................ ...v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ......................................... ..vi

KATA PENGANTAR............................................................................... ..vii

ABSTRAK .............................................................................................. ...ix

ABSTRACT ............................................................................................ ...x

DAFTAR ISI .......................................................................................... ..xi

DAFTAR TABEL ................................................................................... .xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... ..1

A. Latar Belakang .......................................................................... ..1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... ..6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ ..6

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... ..6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... ..8

A. Evaluasi ..................................................................................... ..8

B. Risiko ......................................................................................... ..9

C. Manajemen Risiko ..................................................................... 12

D. Pembiayaan Murabahah ............................................................. 23

E. Penelitian Terdahulu .................................................................. 29

F. Kerangka Pikir ............................................................................ 31

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 32

A. Jenis Penelitian ......................................................................... 32

B. Fokus Penelitian ........................................................................ 32

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 32

D. Sumber Data ............................................................................. 33

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 33

F. Instrumen Penelitian .................................................................. 35

Page 12: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

xii

G. Teknik Analisis Data ................................................................... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................... 37

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................. 37

1. Sejarah Bank BNI Syariah Cabang Makassar ....................... 37

2. Visi & Misi Bank BNI Syariah Cabang Makassar ................... 39

3. Budaya Kerja BNI Syariah Cabang Makassar ....................... 40

4. Struktur Organisasi Bank Syariah Cabang Makassar ............ 42

5. Produk Bank BNI Syariah ..................................................... 43

B. Hasil Penelitian ........................................................................... 47

1. Prosedur Pengajuan Pembiayaan Murabahah Bank BNI

Syariah Cabang Makassar ................................................... 47

2. Penetapan Margin atau Keuntungan Bank BNI Syariah

Cabang Makassar ................................................................. 50

3. Risiko Pembiayaan Murabahah pada Bank BNI Syariah

Cabang Makassar ................................................................. 53

4. Proses Pengelolaan dan Penerapan Manajemen Risiko

pada Bank BNI Syariah Cabang Makassar ........................... 56

5. Proses Evaluasi Manajemen Risiko Pembiayaan

Murabahah pada Bank BNI Syariah Cabang Makassar ........ 71

C. Pembahasan ............................................................................... 73

1. Proses Penerapan Manajemen Risiko Pembiayaan

Murabahah pada Bank BNI Syariah Cabang Makassar ......... 73

2. Proses Evaluasi Manajemen Risiko Pembiayaan

Murabahah pada Bank BNI Syariah Cabang Makassar ......... 76

BAB V PENUTUP .................................................................................. 78

A. Kesimpulan ................................................................................ 78

B. Saran .......................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 80

Page 13: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

xiii

DAFTAR TABEL

2.1 Penelitian Terdahulu……………………………………………………29

4.1 Metode flat…………................…………………………………….......52

4.2 Persentase margin……………………………………………………....52

4.3 Customer Risk Rating…………………………………………………...63

Page 14: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

xiv

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Berpikir………………………………………………………...31

4.1 Struktur organisasi………………………………………………………..42

4.2 Alur pembiayaan murabahah BNI Syariah Cabang Makassar……...48

4.3 Proses Manajemen risiko BNI Syariah Cabang Makassar…….........58

Page 15: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perbankan syariah pertama kali muncul di Indonesia tahun 1992

adalah merupakan hal baru dalam kerangka mekanisme sistem perbankan

pada umumnya. Krisis moneter yang telah mengguncang Indonesia tahun

1997 membuat perbankan konvensional lumpuh yang disebabkan oleh

kredit. Kredit yang awalnya lancar akhirnya menjadi macet sedangkan

perbankan syariah yang tertuang dalam “UU No 10/98” yang menyatakan

adanya dua sistem perbankan yaitu konvensional dan sistem syariah.

Menurut Undang-Undang Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008

dijelaskan bahwa perbankan syariah merupakan segala sesuatu yang

menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup

kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan

kegiatan usahanya. Beberapa contoh bank syariah antara lain Syariah

Mandiri, Bank Muamalat, BNI Syariah, BTN Syariah, BRI Syariah.

Pada pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia

memiliki kerangka dual banking system atau sistem perbankan ganda,

untuk menghadirkan alternatif jasa perbankan yang semakin lengkap kepada

masyarakat Indonesia. Sistem perbankan syariah maupun perbankan

konvensional secara sinergis mendukung mobilisasi dana masyarakat secara

lebih luas untuk meningkatkan kemampuan pembiayaan bagi sektor-sektor

Page 16: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

2

perekonomian nasional.Pembiayaan merupakan aktivitas yang sangat

penting bagi Bank Islam karena dengan adanya pembiayaan, akan diperoleh

sumber pendapatan utama dan menjadi penunjang kelangsungan usaha

Bank Islam baik Bank Umum Syariah maupun Unit Usaha Syariah.

Fungsi bank syariah adalah sebagai alat investasi yaitu bank-bank

islam menginvestasikan dana yang disimpan pada bank tersebut (dana

pemilik bank maupun dana rekening investasi) dengan menggunakan alat

investasi yang sesuai dengan syariah. Pada fungsi ini dapat dilihat dalam hal

penyaluran dana yang dilakukan bank syariah, baik yang dilakukan dengan

menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank

syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

barang atau benda (transfer of property) melalui transaksi murabahah.

Murabahah merupakan salah satu jenis kontrak (akad) yang paling

umum diterapkan dalam aktivitas pembiayaan perbankan syariah.

Murabahah diterapkan melalui mekanisme jual beli barang dengan

penambahan margin sebagai keuntungan yang akan diperoleh bank.

Pembiayaan murabahah yang mudah menjadikannya primadona .bagi

perbankan syariah untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan konsumtif

seperti pengadaan kendaraan bermotor, pembelian rumah dan kebutuhan

konsumen lainnya.

Pada awalnya, murabahah tidak berhubungan dengan

pembiayaan. Lalu, para ahli dan ulama perbankan syariah memadukan

Page 17: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

3

konsep murabahah dengan beberapa konsep lain sehingga membentuk

konsep pembiayaan dengan akad murabahah. Sekalipun pembiayaan

murabahah identik dengan pembiayaan konsumtif, namun sesungguhnya

pembiayaan murabahah dapat juga digunakan untuk pembelian barang

produktif bagi aktivitas investasi maupun modal kerja usaha.

Murabahah bukan transaksi jual beli biasa antara satu pembeli dan

satu penjual saja sebagaimana yang kita kenal didalam dunia bisnis

perdagangan di luar perbankan syariah.Murabahah sebagai jual beli dimana

harga dan keuntungan disepakati antara penjual dengan pembeli. Dalam

murabahah penjual menyebutkan harga pembelian barang kemudian ia

mensyaratkan atas laba dalam jumlah tertentu. Murabahah merupakan suatu

bentuk jual beli yang harus tunduk pada kaidah hukum umum jual beli yang

berlaku dalam muamalah islam.

Pada fenomena yang biasa terjadi pada pembiayaan murabahah,

misalnya nasabah yang tidak ingin perbankan syariah mengetahui

pendapatan nasabah saat di interview oleh pihak perbankan syariah pada

saat mengajukan pembiayaan, dan mayoritas nasabah biasanya tidak mau

memberikan jaminannya kepada pihak perbankan syariah. Oleh karena itu,

Pembiayaan murabahah tidak bisa terlepas dengan namanya risiko, meski

risiko yang ditanggung cenderung lebih kecil jika dibandingkan pembiayaan

dengan konsep profit loss sharing namun ia harus tetap memiliki standar

pengelolaan atau manajemen risiko yang baik oleh bank. Hal itu karena bank

bertanggung jawab sebagai institusi yang menyimpan dan mengelola dana

Page 18: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

4

pihak ketiga yang ia peroleh dari nasabah. Bank syariah harus cekatan

menganalisa risiko-risiko yang mungkin bisa terjadi agar tidak menimbulkan

kerugian terhadap bank, pada tahap awal bank harus secara tepat dalam

mengidentifikasi risiko dengan cara mengenal dan memahami seluruh risiko

yang sudah ada. Oleh karena itu, sistem manajemen risiko yang baik dan

efektif harus dapat diterapkan dalam keseluruhan proses pembiayaan

murabahah.

Proses manajemen risiko merupakan bagian yang sangat penting

agar dapat meminimalkan kerugian yang mungkin timbul dalam suatu bisnis.

Proses manajemen risiko menggambarkan sistem yang komprehensif yang

mencakup menciptakan lingkungan manajemen risiko yang tepat, menjaga

efisien pengukuran risiko, mitigasi, proses monitoring, dan menetapkan

pengaturan pengendalian internal yang memadai. Proses penerapan

manajemen risiko pembiayaan murabahah yang diberikan dapat terekspos

oleh risiko kredit, risiko pasar, ataupun risiko operasional.

Manajemen bank sangat penting memiliki kompetensi dan

integritas yang baik, sehingga segala macam risiko yang berpotensi muncul

dapat ditekan seminimal mungkin, sehingga potensi kerugian yang akan

diderita dapat diantisipasi sejak awal dan mencari cara penanggulangannya.

Manfaat dari penerapan manajemen risiko oleh perbankan yaitu

menyediakan informasi bagi para pengelola bank yang memungkinkan

terjadinya kerugian di masa depan, dapat meningkatkan pengambilan

keputusan. Bagi nasabah, manajemen risiko dapat memberikan keuntungan

Page 19: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

5

yang lebih baik, jaminan keamanan dalam menggunakan jasa perbankan

syariah. Selain itu, dengan adanya proses evaluasi agar dapat menilai

apakah bank berhasil dalam menerapkan manajemen risiko dan evaluasi

sangat penting dilakukan karena membantu pihak bank dalam menentukan

langkah selanjutnya. Berdasarkan uraian yang penulis paparkan diatas,

Penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan ingin menuangkannya dalam

bentuk karya ilmiah berupa skripsi yang berjudul “EVALUASI MANAJEMEN

RISIKO DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK BNI SYARIAH

CABANG MAKASSAR”

Page 20: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

6

B. Rumusan Masalah

1. Apakah manajemen risiko dalam pembiayaan murabahah sudah

diterapkan pada Bank BNI Syariah cabang Makassar?

2. Apakah proses evaluasi manajemen risiko dalam pembiayaan

murabahah sudah diterapkan pada Bank BNI Syariah cabang

Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka

tujuan yang ingin dicapai sebagai berikut:

1. Untuk menilai penerapan manajemen risiko pembiayaan murabahah

pada Bank BNI Syariah Cabang Makassar

2. Untuk menilai proses evaluasi manajemen risiko pembiayaan

murabahah pada Bank BNI Syariah Cabang Makassar.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperoleh

tambahan pengetahuan dan referensi bagi universitas, khususnya

mahasiswa yang memilih bidang kajian akuntansi syariah tentang

Evaluasi Manajemen Risiko dalam Pembiayaan Murabahah pada

Bank BNI Syariah.

Page 21: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

7

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pengembangan

ilmu pengetahuan serta dijadikan dasar informasi bagi para pengelola

bank, khususnya untuk Bank BNI Syariah yang berhubungan pada

proses penerapan manajemen risiko dan evaluasinya.

Page 22: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

8

BAB ll

TINJAUAN PUSTAKA

A. Evaluasi

Evaluasi merupakan proses perbandingan dan pengukuran dari

hasil akhir pekerjaan yang dinyatakan dicapai dengan hasil-hasil yang

seharusnya dicapai. Hasil evaluasi dapat diartikan sebagai perencanaan

kembali, dan berfungsi sebagai administrasi dan manajemen yang

terakhir.

Menurut Wirawan (2012:7) evaluasi merupakan sebagai riset

untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan informasi yang

bermanfaat mengenai objek evaluasi, selanjutnya menilai dan

membandingkannya dengan indikator evaluasi dan hasilnya

dipergunakan untuk mengambil keputusan mengenai objek evaluasi

tersebut.

Jadi, evaluasi merupakan suatu kegiatan penting untuk menilai

apakah kegiatan yang telah ditentukan dapat dicapai, dan apakah

pelaksanaan program sesuai dengan rencana dan dampak apa yang

terjadi setelah program dilaksanakan.

Adapun jenis-jenis evaluasi yang terdiri 2 jenis, yakni:

1. Evaluasi formatif merupakan suatu penilaian terhadap hasil-hasil

yang telah dicapai selama proses pelakasanaan suatu kegiatan atau

Page 23: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

9

program kerja. Waktu pelaksanaan evaluasi dilaksanakan secara

rutin perbulan atau pertahun.

2. Evaluasi sumatif merupakan proses penilaian terhadap hasil-hasil

yang telah dicapai selama proses suatu kegiatan atau program kerja,

secara keseluruhan dari awal sampai akhir kegiatan. Pada Waktu

pelaksanaan hasil evaluasi sumatif diadakan pada saat akhir

kegiatan sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan oleh suatu

kegiatan atau program kerja. Adapun program kerja atau kegiatan

yang memiliki jangka waktu selama enam bulan, maka evaluasi

sumatif ini juga dilaksanakan menjelang akhir bulan tersebut.

B. Risiko

1. Pengertian Risiko

Menurut Fahmi (2010;2) Risiko merupakan suatu potensi atau

kemungkinan kejadian yang dapat menimbulkan dampak yang

berlawanan atau hasil yang tidak diinginkan.Risiko diartikan sebagai

peluang kehancuran, dan dapat menimbulkan kerugian apabila tidak

diantisipasi sejak awal. Risiko tidak dapat dihindari tetapi dapat dikelola,

perusahaan dapat meminimalisir risiko yang terjadi dengan cara

mengantisipasi berupa kontrol, tetapi tidak akan mungkin dapat

sepenuhnya berhasil , bahkan dengan cara terstruktur pengendalian

maksimal.

Page 24: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

10

2. Faktor-faktor penyebab terjadinya Risiko

Faktor penyebab risiko secara rinci yang dikutip menurut

Khotibul Umam (2017:219) antara lain sebagai berikut:

a. Faktor internal

Faktor internal yaitu faktor yang ada di dalam perusahaan

sendiri dan faktor utama yang paling dominan adalah manajerial. Namun,

Bisa juga disebabkan karena pelanggaran ketentuan dalam kontrak yang

dilakukan sehingga nasabah lalai dalam mengelola modal yang

diberikan.Terdapat dua faktor yang menjadi penyebab terjadinya faktor

internal yaitu, kesalahan manusia (moral hazard) & kegagalan sistem.

b. Faktor eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang berada diluar

kekuasaan manajemen perusahaan, seperti bencana alam, peperangan,

perubahan-perubahan teknologi, dan lain-lain. Faktor eksternal

merupakan penyebab yang datang dari luar dan diluar kontrol bank,

banyak kejadian eksternal berdampak cukup besar sehingga dapat

mengganggu bisnis yang sedang atau akan yang dilakukan oleh bank.

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan kegagalan sistem antara lain

kejadian di bank lain yang berdampak pada industri secara keseluruhan,

external fraud & pencurian, force major, kegagalan kesepakatan dalam

outsourcing, implementasi peraturan baru, kegagalan fasilitas umum,

Page 25: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

11

seperti pemadaman listrik, ketidakpastian posisi hukum yang diterapkan

pada suatu negara.

3. Teknik Pengelolaan Risiko

Ada empat tekhnik pengelolaan risiko secara klasik, yaitu

penghindaran risiko, pengurangan risiko, pemindahan risiko dan

penanganan risiko.

a. Penghindaran Risiko

Penghindaran risiko (risk avoidance) adalah tindakan

perusahaan untuk tidak melakukan bisnis atau kegiatan tertentu yang

mengandung risiko yang tidak diinginkan.Pada dasarnya, tidak ada

manusia di muka bumi yang bisa menghindari semua risiko dengan tidak

memasuki wilayah bisnis atau kegiatan tertentu saja.Yang terpenting

adalah bagaimana bank melakukan studi dan identifikasi jenis risiko

tertentu dari suatu bisnis atau kegiatan yang ingin dihindari.

b. Pengurangan Risiko

Pengurangan risiko penting dilakukan oleh bank agar dapat

menekan besarnya risiko.Pengurangan risiko dapat dilakukan dengan

pengurangan kemungkinan terjadinya peril, yaitu penyebab langsung

terjadinya kerugian dan menakar besarnya dampak bila terjadi kerugian.

Page 26: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

12

c. Pemindahan Risiko

Cara pemindahan atau pengalihan risiko tidak bertujuan untuk

menghilangkan risiko. Yang dilakukan adalah memindahkan risiko dari

perusahaan ke pihak lain yang bersedia atau ke perusahaan yang

membisniskan risiko. Contohnya, perusahaan asuransi.Akibat

pemindahan risiko tersebut, maka bank harus menanggung dua macam

biaya.pertama, biaya premi yang dibayarkan kepada mereka yang

bersedia menanggung risiko. Kedua, berupa hilangnya kesempatan

(opportunity loss) untuk mendapatkan keuntungan atau manfaat ekstra

dengan menanggung risiko.

d. Penanganan Risiko

Ada dua sebab mengapa risiko tersebut diputuskan untuk

ditangani.Sebab pertama, perusahaan dengan sadar ingin

mempertahankan risiko dan mengelolanya sendiri karena pertimbangan

efektivitas biaya, dan manajemen memiliki kemampuan untuk

mengelolanya.Kedua, adalah perusahaan tidak mengetahui risiko

tersebut.

C. Manajemen Risiko

1. Pengertian Manajemen Risiko

Manajemen Risiko adalah sebagai suatu cara mengelola suatu

risiko untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengendalikan risiko

Page 27: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

13

untuk meminimalisir dampak negatif yang mungkin ditimbulkan terhadap

suatu perusahaan.

Menurut Adiwarman Karim (2013:255), Manajemen Risiko ialah

serangkaian prosedur dan metodologi yang dapat digunakan untuk

mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang

timbul dari kegiatan usaha.

Menurut Fahmi (2010;2) Manajemen Risiko merupakan suatu

bidang ilmu yang membahas tentang bagaimana suatu organisasi

menerapkan ukuran dalam memetakan berbagai permasalahan yang ada

dengan menempatkan berbagai pendekatan manajemen secara

komperehensif serta sistematis.

Menurut Fahmi (2010;3) dalam implementasi manajemen risiko

secara komperehensif ada beberapa tahap yang perlu dilaksanakan oleh

perusahaan, sebagai berikut:

a. Identifikasi risiko

b. Mengidentifikasi bentuk-bentuk risiko

c. Menempatkan ukuran risiko

d. Menempatkan alternative-alternatif

e. Menganalisis setiap alternativ

f. Memutuskan suatu alternativ

g. Melaksanakan alternativ yang dipilih

h. Mengontrol alternativ yang dipilih

Page 28: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

14

i. Mengevaluasi jalannya alternative

2. Manajemen Risiko Dalam Pandangan Islam

Menurut pandangan islam, manajemen risiko adalah suatu metode

dalam mengelola risiko untuk menjaga amanah baik dari antar sesama

manusia maupun menjaga amanah Allah demi kemaslahatan umat manusia.

Selain itu, manajemen risiko merupakan bentuk usaha dalam mencapai

tujuan perusahaan dan melaksanankan fungsi manajemen untuk

menanggulangi risiko sesuai dengan ajaran islam.

Dalam manajemen risiko islam menerapkan ruhaniah halal dan

haram yang merupakan landasan utama dalam setiap perencanaan,

pelaksanaan serta semua kegiatan yang dilakukan demi mencapai tujuan

perusahaan. Selain itu, tidak menyimpang dengan ajaran agama islam.

Sedangkan,manajemen risiko konvensional menerapkan bunga dalam

kegiatan perhitungan investasi yang dilakukan demi mencapai tujuan

perusahaan.

Dalam sumber ayat Al-Qur’an memberikan kepada manusia

mengenai pentingnya dalam mengelola risiko.Penanganan munculnya risiko

pernah dilakukan oleh Nabi Yusuf saat Mesir dilanda krisis pangan seperti

yang tertulis dalam Al-Qur’an:

قال تزرعون سبع سنين دأبا فما حصدت م فذروه فى سنبلهۦ إلا

ا تأكلون ما قليل م

Page 29: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

15

Artinya:

“Yusuf berkata: “Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan”. (QS. Yusuf: 47).

Berdasarkan ayat diatas dijelaskan bahwa kita dituntut untuk

berusaha menjaga kelangsungan hidupdengan melindungidan

memproteksi akan kemungkinan terjadinya kondisi atau hal-hal yang

buruk. Islam menginginkan umatnya untuk mengantisipasi risiko dan

menganjurkan untuk melaksanakan perencanaan agar lebih baik dimasa

yang akan datang. Sebagaimana yang terlihat dalam Al-Qur’an surat al-

Hasyr ayat 18 yaitu:

ا قدامت لغد وٱتاقوا ولتنظر نفس ما أي ها ٱلاذين ءامنوا ٱتاقوا ٱللا ي

خبير بما تعملون إنا ٱللا ٱللا

Artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan”.(Q.S. al-Hasyr: 18).

Berdasarkan ayat diatas bahwa sudah sepatutnya seorang

hamba memeriksa amal perbuatannya di dunia. Sama halnya dengan

manajemen risiko, dalam mengantisipasi agar tidak terjadi terlalu parah

maka harus dipikirkan apa yang akan terjadi dikemudian harinya, dengan

melakukan pengawasan untuk hari esok.

Sangat jelas bahwa sudut pandang manajemen risiko,

islammendukung semua upaya untuk meminimalisir risiko, sekaligus

Page 30: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

16

mempercayai bahwa hanya keputusan Allah yang akan menentukan

hasilnya.

3. Fungsi Manajemen Risiko

Fungsi manajemen risiko bertujuan untuk mengidentifikasi dan

mendiagnosa risiko, terutama dalam menghadapi risiko utama yang dapat

mengganggu dan merugikan suatu perusahaan. Beberapa fungsi

manajemen risiko, sebagai berikut :

1) Menetapkan arah & risk appetite dengan cara mengkaji ulang secara

berkala serta menyetujui risk exposure limits yang mengikuti perubahan

strategi perusahaan.

2) Menetapkan limit umumnya mencakup pemberian kredit, penempatan

non-kredit, asset liability management, trading maupun kegiatan lain,

contohnya derivtif dan lain sebagainya.

3) Menetapkan kecukupan prosedur atau prosedur pemeriksaan (audit)

guna memastikan adanya integrasi pengukuran risiko, kontrol sistem

pelaporan, serta kepatuhan terhadap kebijakan & prosedur yang berlaku.

4) Menetapkan metodologi sebagai untuk mengelola risiko dengan

menggunakan sistem pencatatan dan pelaporan yang terintegrasi

dengan sistem komputerisasi agar dapat diukur serta dipantau sumber

risiko utama terhadap organisasi bank.

Page 31: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

17

4. Prinsip-prinsip Manajemen Risiko.

Prinsip-prinsip manajemen risiko merupakan panduan yang dapat

membantu dalam merancang penerapan dan pengawasan kerangka kerja

dan proses manajemen risiko.

Manajemen risiko dalam suatu organisasi hanya dapat efektif

jika mampu menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Manajemen risiko melindungi dan memiliki nilai tambah.

b. Manajemen risiko merupakan bagian terpadu dari proses organisasi.

c. Manajemen risiko termasuk bagian dari proses pengambilan

keputusan.

d. Manajemen risiko secara khusus menangani aspek ketidakpastian.

e. Manajemen risiko bersifat sistemik, terstruktur serta tepat waktu.

f. Manajemen risiko berdasarkan informasi terbaik yang tersedia.

g. Manajemen risiko adalah khas untuk penggunanya (tailored)

h. Manajemen risiko mempertimbangkan faktor manusia &budaya.

i. Manajemen risiko harus transparan & inklusif

j. Manajemen risiko bersifat dinamis, berulang serta tanggap terhadap

perubahan.

k. Manajemen risiko harus memfasilitasi terjadinya perbaikan maupun

peningkatan organisasi secara berlanjut.

Page 32: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

18

5. Macam-macam Manajemen Risiko Perbankan Syariah.

a. Risiko Kredit

Risiko kredit terjadi pada saat bank memberikan fasilitas kredit

pada debitur yang terdapat risiko debitur tidak melaksanakan

kewajibannya.Penyebab utamanya yaitu terlalu mudah memberi

pinjaman atau melakukan investasi dan terlalu dituntut untuk

memanfaatkan kelebihan likuiditas yang mana hal tersebut dapat

mengurangi penilaian kredit kurang cermat dan hati-hati dalam

mengantisipasi berbagai kemungkinan risiko usaha yang sudah

dibiayainya.

Penyebab utama muncul risiko ini yaitu diakibatkan dari

penilaian kredit yang kurang cermat serta lemahnya antisipasi terhadap

berbagai risiko usaha yang dibayar oleh bank tersebut

b. Risiko Pasar

Risiko pasar merupakan risiko pada posisi neraca dan rekening

administrative termasuk transaksi deviratif, akibat perubahan secara

keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option.

Perubahan harga pasar timbul dikarenakan pergerakan faktor pasar, dan

dapat merugikan portofolio bank.Faktor pasar merupakan tingkat suku

bunga, harga saham, nilai tukar.Bank hanya bisa bereaksi jika faktor pasar

berubah, agar dampak kerugian dapat ditekan sampai level minimal.

Page 33: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

19

c. Risiko Operasional

Risiko operasional menurut Djohanputro (2008:65), merupakan

suatu potensi penyimpangan dari hasil yang diharapkan karena tidak

berfungsinya suatu sistem, sumber daya manusia, teknologi, atau faktor

lain.Risiko ini lebih erat dengan adanya human error atau kesalahan oleh

manusia, kegagalan sistem serta ketidakcukupan prosedur dan kontrol.

Manajemen operasional merupakan area dimana industri-industri, sektor-

sektor yang cukup penting, dan para kompetitor berkemauan dalam

membagi informasi dan ide-idenya.

Risiko operasional dapat melekat disetiap aktivitas bank, yakni

melekat pada aktivitas perkreditan, tresuri dan ivestasi, operasional dan

jasa, pembiayaan perdagangan, pendanaan dan instrument utang,

teknologi sitem informasi dan sistem informasi manajemen serta

pengelolaan sumberdaya manusia.

d. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas merupakan pemicu utama kebangkrutan yang

dialami bank, baik itu bank besar maupun bank kecil.Bukan karena

kerugian yang dialami, melainkan karena ketidakmampuan bank dalam

memenuhi kebutuhan likuiditasnya.

Page 34: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

20

e. Proses manajemen Risiko Pembiayaan.

Pada proses penerapan manajemen risiko pembiayaan, maka

perusahaan perlu melakukan identifikasi risiko, pengukuran risiko,

pemantauan risiko, dan pengendalian risiko.Adapun Proses pelaksanaan

manajemen risiko pembiayaan antara lain:

a. Identifikasi Risiko Pembiayaan

Bank perlu mengidentifikasi risiko pembiayaan yang melekat

pada seluruh produk dan aktivitasnya. Identifikasi risiko pembiayaan

tersebut merupakan hasil kajian terhadap karakteristik risiko pembiayaan

yang melekat pada aktivitas fungsional tertentu. Dalam kegiatan

pembiayaan harus memperhatikan kondisi keuangan debitur, dan

khususnya kemampuan membayar secara tepat waktu, serta jaminan

atau agunan yang diberikan. Menurut Veithzal Rifai dan Rifka Ismal

(2013:405) Prinsip mengenal nasabah yaitu membuat suatu kebijakan

dan prosedur penerapan prinsip mengenal nasabah.

b. Pengukuran Risiko Pembiayaan

Pengukuran risiko merupakan sebagai tahap lanjutan setelah

pengidentifikasian risiko. Pengukuran risiko yaitu usaha untuk

mengetahui besar kecilnya risiko yang terjadi. Hal ini dilakukan agar

melihat tinggi rendahnya risiko yang dihadapi perusahaan, kemudian

dapat melihat dampak dari risiko terhadap kinerja perusahaan sekaligus

Page 35: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

21

dapat melakukan prioritisasi risiko mana yang paling relevan. Dalam

pengukuran risiko, stress testing dapat mengukur potensi risiko yang bisa

terjadi dibawah kondisi tekanan makroekonomi. Menurut Jurion

(2009:266) dalam Munich (2013:139) mendeskripsikan stress test

merupakan aktivitas kunci dalam manajemen risiko. Stress testing

dipergunakan untuk melawan risiko, karena menggunakan berbagai

skenario dan sensitivy analysis dapat menguji seberapa kuat objek

tersebut mampu bertahan.

c. Pemantauan Risiko Pembiayaan

Pada dasarnya bank perlu mengembangkan dan menerapkan

sistem informasi serta prosedur untuk memantau kondisi setiap debitur &

counterparty pada seluruh portofolio pembiayaan bank. Sistem

pemantauan risiko pembiayaan sekurang-kurangnya memuat ukuran

dalam rangka memastikan bahwa bank mengetahui kondisi keuangan

akhir dari debitur, memantau kepatuhan terhadap persyaratan dalam

perjanjian pembiayaan atau kontrak transaksi risiko pembiayaan, menilai

kecukupan agunan dibanding dengan kewajiban debitur, mengidentifikasi

ketidaktepatan pembayaran serta mengklasifikasikan pembiayaan

bermasalah secara tepat waktu & menangani dengan cepat pembiayaan

bermasalah. Analisis pembiayaan diperlukan guna dapat menilai

kelayakan usaha calon debitur dan menekan risiko akibat tidak

terbayarnya pembiayaan.

Page 36: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

22

Menurut Wangsawidjaya (2013:107) untuk mengantisipasi

risiko yang mungkin terjadi dikemudian hari maka bank wajib melakukan

verifikasi mengenai kebenaran dan keabsahan data yang diajukan oleh

calon nasabah, misalnya dengan malukan pemeriksaan setempat ke

lokasi usaha calon penerima fasilitas apakah sesuai dengan izin-izn yang

dimilki atau tidak, apakah barang yang dijaminkan telah sesuai dengan

bukti-bukti kepemilikannya , apakah perusahaan berjalan dengan baik,

dan lain sebagainya.

d. Pengendalian Risiko Pembiayaan.

Risiko pembiayaan yaitu suatu tindakan untuk memperkecil

kemungkinan atau peluang terjadinya kerugian, menyelamatkan

perusahaan dari kerugian dan dapat mengurangi keparahan bila suatu

risiko memang terjadi. Pengendalian risiko dapat difokuskan pada usaha

mengurangi kemungkinan (probability) munculnya risiko & mengurangi

keseriusan (severity) konsekuensi risiko tersebut. Pelaksanaan proses

pengendalian risiko, digunakan untuk dapat mengelola risiko tertentu

yang dapat membahayakan kelangsungan usaha bank. Perbankan

syariah harus memiliki keahlian dan kompetensi yang baik mengenai

manajemen dan strategi restrukturisasi pembiayaan bank syariah, agar

bank syariah dapat terhindar dari kerugian financial dan nasabah dapat

pulih kondisi keuangannya. Adapun menurut Malayu Hasibuan

(2011:115) resktrukturisasi pembiayaan yaitu rescheduling,

reconditioning, restructuring, dan liquidation.

Page 37: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

23

D. Pembiayaan Murabahah.

1. Pengertian Murabahah.

Murabahah atau disebut juga ba’ bitsmanil ajil. Murabahah

berasal dari kata ribhu yang artinya “keuntungan”.Sehingga murabahah

berarti saling menguntungkan.Secara sederhana murabahah berarti jual

beli barang ditambah keuntungan yang disepakati.

Jual beli murabahah secara terminologis adalah pembiayaan

yang saling menguntungkan yang dilakukan oleh shahib al-mal dengan

pihak yang membutuhkan melalui transaksi jual beli.Dengan penjelasan

bahwa harga pengadaan barang dan harga jual terdapat nilai lebih yang

merupakan keuntungan atau laba bagi shabib al-mal dan

pengembaliannya dilakukan secara tunai atau angsur.

Murabahah merupakan bagian dari jual beli secara umum

dibolehkan berdasarkan keumuman hukum jual beli berdasarkan dalil Al-

Qur’an dan Hadits Rasulullah Saw serta Ijma’ ulama.Terdapat dinamika

karena tidak ada dalil Al-Qur’an dan Hadits secara langsung menyatakan

tentang kebolehan murabahah.Menurut Al-kaff para tokoh ulama

menyatakan pendapat mereka mengenai murabahah pada seperempat

pertama abad kedua Hijriah berhubung tidak adanya rujukan langsung di

dalam Al-Qur’an maupun Hadits sahih yang membenarkan murabahah.

Para ulama membenarkan murabahah dengan dasar yang lain. Imam

Malik membenarkan keabsahannya dengan merujuk pada praktik

Page 38: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

24

penduduk Madinah yang lazim menerapkan akad jual beli

murabahah.Syafi’I secara khusus menyatakan bahwa jual beli murabahah

adalah halal.Fiqh Mazhab Hanafi juga memperbolehkan murabahah

berdasarkan terpenuhinya syarat-syarat yang penting bagi sahnya suatu

akad jual beli dalam murabahah selain itu juga karena orang

memerlukannya.

Defenisi murabahah secara terminologis menurut beberapa

ulama dikemukakan dalam beberapa variasi bahasa, antara lain sebagai

berikut:

a. Menurut ulama Malikiyah mendefenisikan murabahah adalah jual beli

dimana pemilik barang menyebutkan harga beli barang tersebut,

kemudian ia mengambil keuntungan dari pembeli secara sekaligus

dan mengatakan, “saya membelinya dengan harga 10 dinar dan

anda memberikan keuntungan kepadaku sebesar 1 dinar atau 2

dinar.” Atau juga bisa ditentukan dengan ukuran tertentu maupun

dengan menggunakan presentase.

b. Ulama Hanafiyah mengartikan murabahah merupakan pemindahan

sesuatu yang dimiliki dengan akad awal dan harga awal disertai

tambahan keuntungan.

c. Menurut fatwa Dewan Syariah Nasional nomor: 04/DSN-MUI/IV/2000

tentang pembiayaan murabahah,murabahah diartikan

sebagaifasilitas bank syariah bagi yang memerlukannya, yaitu

menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada

Page 39: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

25

pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih

sebagai laba

d. Menurut ulama Syafi’iyyah dan Hanabilah, akad murabahah

merupakan jual beli yang dilakukan seseorang dengan mendasarkan

pada harga beli penjual ditambah keuntungan dengan syarat harus

sepengetahuan kedua belah pihak.

e. Wahbah Zuhaili mengungkapkan bahwa murabahah adalah jual beli

yang dilakukan seseorang dengan harga awal ditambah dengan

keuntungan. Penjual menyampaikan harga beli kepada pembeli

ditambah dengan permintaan keuntungan yang dikehendaki penjual

kepada pembeli.

Beberapa defenisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa

murabahah ialah transaksi jual beli barang dengan pemberian

keuntungan yang disepakati oleh penjual dan pembeli.

2. Dasar Hukum Murabahah

Menurut pandangan islam, murabahah ialah suatu akad yang

dibolehkan berdasarkan Al-Qur’an, Hadits, Ijma’ dan Qiyas.

a. Al-Qur’an

1) QS. Al-Baqarah : 275

ا بو م ٱلر ٱللاهوأحلا ٱلبيع وحرا

Page 40: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

26

Artinya:

“Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” (QS. Al-Baqarah : 275)

2) QS. An-Nisa : 29.

أن تكون ط ل إلا لكم بينكم بٱلب أي ها ٱلاذين ءامنوا ل تأ كلوا أمو ي

كان بكمرحيما نكم ول تقتلوا أنفسكم إنا ٱللا رة عن تراض م تج

Artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka diantara kamu.Dan janganlah kamu membunuh dirimu.Sungguh, Allah adalah Maha penyayang kepadamu.

b. Al-hadits

Akad murabahah juga didasarkan pada hadits, berikut:

عن أبي رضيالخدريسعيد الل عنه أنا رس و ل الل

صلاى الل عليه وآله وسلام قال :إن ما عنالبيع تراض ،(هروا

نوابلبيهقي وصححماجه ابن نحبا

Artinya:

“Dari Abu Sa’id Al-Khudri bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka” (HR. Al-Baihaqi dan Ibnu Majah dan dinilai sahih oleh Ibnu Hibban)

c. Al-ijma’

Transaksi murabahah telah dipraktekkan diberbagai tempat dan

tidak ada yang mengingkarinya.Berdasarkan hal tersebut berarti para

Page 41: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

27

ulama membolehkannya. Dalam kaidah fikh menyatakan “pada dasarnya,

semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang

mengharamkannya.

3. Macam-macam Murabahah

Secara umum, dalam aplikasi pembiayaan murabahah terdiri

dari dua jenis, sebagai berikut :

a. Murabahah dengan pesanan (murabaha to the purchaseorder)

Dalam murabahah jenis ini, penjual melakukan pembelian barang

setelah ada pemesanan dari pembeli.Murabahah dengan pesanan dapat

bersifat mengikat atau tidak mengikat pembeli untuk membeli barang yang

dipesannya.Jika bersifat mengikat, berarti pembeli harus membeli barang

yang dipesannya dan tidak dapat membatalkan pesanan tersebut. Jika aset

murabahah yang telah dibeli penjual, dalam murabahah pesanan mengikat,

mengalami penurunan nilai sebelum diserahkan kepada pembeli maka

penurunan nilai tersebut menjadi beban penjual dan akan mengurangi nilai

akad.

b. Murabahah tanpa pesanan

Murabahah tanpa pesanan yaitu penyediaan barang tidak

terpengaruh dan tidak berkaitan terhadap pesanan maupun

pembeli.Murabahah jenis ini bersifat tidak mengikat dan dapat

membatalkan barang yang dipesan.

Page 42: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

28

4. Rukun dan Syarat Murabahah

Rukun dan ketentuan murabahah adalah sebagai berikut :

1. Penjual (ba’i)

2. Pembeli (musytari)

3. Barang yang diperjualbelikan/objek jual beli (mabi’)

4. Harga barang (Tsaman)

5. Ijab Qobul (pernyataan serah terima

Adapun beberapa syarat-syarat murabahah, antara lain

sebagai berikut :

a. Penjual memberitahu biaya modal kepada nasabah.

b. Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan.

c. Kontrak harus bebas dari riba.

d. Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas

barang sesudah pembelian.

e. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.

Page 43: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

29

E. Penelitian terdahulu.

Penelitian dan masalah yang telah dipaparkan diatas

didapatkan dari ide dan pengetahuan dari penelitian sebelumnya, namun

tetap memiliki perbedaan diantara masing-masing penelitian. Adapun

penelitian terdahulu yang dijadikan referensi sebagai berikut:

Tabel 2.1

No. Nama Peneliti Judul Peneliti

Hasil penelitian

1. Badratun Nisak (2014)

Analisis Manajemen Risiko Pembiayaan Musyarakah Pada Baitul Qiradh Bina Insan Mandiri Banda Aceh.

Upaya meminimalisir risiko pembiayaan musyarakah pada bank tersebut menerapkan secara ketat konsep 5C yaitu character, capacity, capital, condition, dan collateral.

2. Maya Andriani (2015)

Analisis Manajemen Risiko Dalam Mengatasi Pembiayaan Bermasalah Pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Pada Bank BRI Syariah Cabang Bogor.

Proses penyelesaian pembiayaan bermasalah pada pembiayaan KPR di Bank BRI syariah telah mencapai kolektabilitas V (macet), pihak bank tidak melakukan langkah-langkah penyelamatan dengan skema rescedhuling, reconditioning, maupun restructuring.

3. Hajar (2017) Analisis Manajemen Risiko Pembiayaan Natural Uncertaity Contracts (NUC) (Studi pada PT Bank Syariah Mandiri Kantor Area Malang)

Pengelolaan risiko pembiayaan NUC yang dikembangkan di Kantor Wilayah PT Bank Syariah Mandiri Malang melakukan 11 tahap, yaitu: permintaan pembiayaan, pengumpulan dan penyidikan data,

Page 44: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

30

analisis pembiayaan, review, persetujuan, pengumpulan data tambahan, verifikasi, pengikatan, pencairan, pemantauan, dan pengendalian risiko.

4. Foya Frasasti (2017)

Penerapan Manajemen Risiko Pembiayaan pada BMT BINA Masyarakat (BINAMAS) Purworejo

Pada BMT BINA Masyarakat (BINAMAS) Purworejo menerapkan manajemen risiko dengan proses identifikasi risiko dengan menrapkan prinsip 5C dan 3R, pengukuran risiko dengan pengelompokan pembiayaan dengan 4 kategori kolektablitas yaitu lancar, kurang lancar, diragukan, dan macet, pemantauan risiko dengan pemantauan lembar angsuran,lembar monitoring, rekening koran, jaminan dan penjemputan angsuran. dan pengendalian risiko dengan menrapkan pengendalian internal dan diservifikasi portofolio.

5. Moh Solachuddin Zulfa (2014)

Analisis tentang Manajemen Risiko dalam Operasional Pembiayaan Muraba’ah di BMT Amanah

Operasional pembiayaan yang berbasis jual beli dengan menggunakan akad murabahah yang ada di BMT Amanah Kudus sudah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan telah menetapkan manajemen risiko untuk meminimalisir risiko yang terjadi.

Page 45: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

31

F. Kerangka Pikir

Berdasarkan pada penjelasan tersebut, peneliti membuat bagan

kerangka berpikir sebagai berikut.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Bank BNI Syariah

Pembiayaan Murabahah

Risiko Pembiayaan

MurabahahMurabahah

Evaluasi Manajemen

Risiko

Pengendalian

Risiko

Pemantauan

Risiko

Pengukuran

Risiko

Identifikasi

Risiko

Manajemen Risiko

Page 46: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian.

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif.Adapun alasan

peneliti menggunakan penelitian kualitatif yaitu permasalahan dan fakta

yang ditemukan akan lebih tepat menggunakan metode kualitatif. Selain

itu, metode kualitatif akan membantu ketersediaan diskripsi yang kaya

atas fenomena,metode ini dapat digunakan untuk menemukan dan

memahami apa yang tersembunyi dibalik fenomena yang kadangkala

merupakan sesuatu yang sulit untuk dapat dipahami.

B. Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada “Evaluasi Manajemen Risiko dalam

Pembiayaan Murabahah pada Bank BNI Syariah Cabang Makassar”.

Evaluasi manajemen risiko yang artinya adalah perusahaan/bank

mengetahui proses penerapan manajemen risiko dalam pembiayaan

murabahah pada Bank BNI Syariah Cabang Makassar sekaligus

mengatasi serta meminimalisir kerugian-kerugian yang terjadi pada

pembiayaan murabahah.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Pada penelitian ini dilaksanakan pada Bank BNI Syariah Cabang

Makassar di Jl. Veteran Utara No. 295b, Maricaya Baru. Penelitian telah

Page 47: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

33

dilaksanakan selama 2 (dua) bulan, yaitu dimulai pada bulan Agustus

sampai September 2020.

D. Sumber Data.

Jenis sumber data yang digunakan peneliti terdiri dari dua bagian, yaitu:

1. Data primer yaitu merupakan data yang dibuat oleh peneliti untuk

maksud khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang

ditanganinya. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari

sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan. Peneliti akan

berkomunikasi langsung dengan pihak bank, yang bertanggung jawab

dalam manajemen Bank BNI Syariah Cabang Makassar.

2. Data sekunder yaitu merupakandata yang sudah dikumpulkan

dengan maksud menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data

ini dapat ditemukan dengan cepat. Dalam penelitian ini yang menjadi

sumber data sekunder adalah literature, artikel, jurnal, serta situs di

internet yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam

data sekunder ini akanmenjadi bahan pelengkap oleh peneliti untuk

membuktikan penelitiannya menjadi lebi valid dan relevan.

E. Teknik Pengumpulan Data.

Teknik pengumpulan data ini menggunakan beberapa cara yang

dianggap relevan dengan penelitian, antara lain:

Page 48: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

34

1. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan

langsung ke lapangan dengan mendatangi narasumber yakni Bank BNI

Syariah Cabang Makassar, agar peneliti dapat mengetahui langsung

keadaan yang terjadi di lokasi penelitian hal itu berhubungan dengan

Evaluasi Manajemen Risiko dalam Pembiayaan Murabahah pada Bank

BNI Syariah Cabang Makassar.

2. Wawancara

Peneliti melakukan wawancara dengan tokoh lembaga/

fungsionaris atau offiecer Bank BNI Syariah yang dianggap berkompoten

dan berkaitan dengan masalah yang akan dibahas agar mendapatkan

informasi mengenai Evaluasi Manajemen Risiko dalam

PembiayaanMurabahah pada Bank BNI Syariah Cabang Makassar.

3. Dokumentasi

Pada teknik ini akan terkumpul data yang diperoleh dari

narasumber tetapi terdapat pada berbagai sumber tertulis yang

berhubungan dengan struktur organisasi Bank BNI Syariah Cabang

Makassar, evaluasi dan manajemen risiko pembiayaan murabahah,

dokumentasi seperti foto pada saat wawancara, rekaman wawancara,

dan lain sebagainya yang berasal dari Bank BNI Syariah Cabang

Makassar.

Page 49: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

35

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, pengumpulan data pada penelitian kualitatif

menggunakan teknik wawancara dan dalam pelaksanaannya

menggunakan Instrumen penelitian berupa panduan pedoman

wawancara, bantuan alat rekam, dan kamera untuk dokumentasi berupa

handphone yang mengharuskan peneliti terlibat dan berkomunikasi

langsung dengan subjek penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif

mencakup transkip hasil wawancara, reduksi data, analisis, interpretasi

data, serta penyajian data.Dari hasil analisis data yang kemudian dapat

ditarik kesimpulan.

Berikut adalah teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti,

antara lain:

1. Reduksi Data

Pada tahap berikut dilakukan pemilihan antara relevan tidaknya

antara data dan tujuan penelitian. Informasi dari lapangan sebagai bahan

mentah diringkas, disusun lebih sistematis, serta ditonjolkan pokok-pokok

yang penting sehingga akanlebih mudah dikendalikan.

Page 50: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

36

2. Penyajian Data

Untuk dapat melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-

bagian tertentu dari gambaran keseluruhan.Pada tahap ini peneliti

berupaya untuk mengklarifikasi dan mengkaji data sesuai dengan pokok

permasalahan yang diawali dengan pengkodean pada setiap subpokok

permasalahan.

3. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan akhir baru ditarik setelah tidak ditemukan informasi

lagi mengenai kasus atau masalah yang diteliti. Kemudian kesimpulan

yang telah ditarik akan diverifikasi baik dengan kerangka berfikir peneliti

maupun dengan catatan lapangan hingga tercapai konsesus pada tingkat

optimal pada peneliti dengan sumber-sumber informasi maupun dengan

kolega peneliti sehingga diperoleh validitas dan akuratisasinya.

Page 51: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum objek Penelitian

1. Sejarah Bank BNI Syariah Cabang Makassar

Pada krisis moneter yang melanda Indonesia tahun 1997, yang

mengakibatkan lumpuhnya kegiatan perekonomian.Disamping itu, BNI

Syariah dapat membuktikan ketangguhan sistem perbankan

syariah.Prinsip syariah dengan tiga pilar utamanya dalam sistem ekonomi

syariah yaitu, adil, transparan, dan maslahat mampu membuktikan

kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan dengan yang lebih

adil. Dengan mengacu pada Undang-undang No.10 tahun 1998, Unit

Usaha Syariah (UUS) PT Bank BNI (Persero)Tbk. Beroperasi pada

tanggal 29 april 2000, berawal dari lima kantor cabang di Yogyakarta,

Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin, selanjutnya UUS BNI

berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang

Pembantu.

Disamping itu, nasabah juga dapat menikmati layanan syariah

di Kantor Cabang BNI Konvensional (office channeling) dengan kurang

lebih 1746 outlet yang tersebar di seluruh wilayah yang ada di Indonesia.

Di dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap

memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah.Dengan Dewan

Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh Dr. Hasanuddin,

M.Ag. semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS

sehingga telah memenuhi aturan syariah.

Page 52: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

38

BNI Syariah merupakan hasil proses spin off dari Unit Usaha

Syariah (UUS) PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk., Corporate Plan

UUS BNI tahun 2000 menetapkan bahwa status UUS hanya bersifat

temporer dan oleh karena itu dilakukan spin off pada tahun 2009 dan

selesai juni 2010 dengan didirikannya PT Bank BNI Syariah sebagai Bank

Umum Syariah (BUS) berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank

Indonesia No.12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 mei 2010.

Tujuan pelaksanaan spin off adalah langkah strategis BNI

dalam merespon perkembangan faktor eksternal, yaitu situasi ekonomi,

kebutuhan pasar, regulasi, maupun faktor internal, yaitu corporate plan,

kesiapan organisasi, serta customer base. Dalam mendirikan BNI Syariah

tentu tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang

kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.21 tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap

pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap

keunggulan produk perbankan syariah juga semakin meningkat.

Dalam mengusung visi “Menjadi bank syariah pilihan

masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja. BNI Syariah semakin

tumbuh dan berkembang menjadi penyedia layanan jasa perbankan

syariah yang diperhitungkan di Tanah Air.Pertumbuhan usaha Perseroan

selalu berada diatas rata-rata pertumbuhan industry perbankan

syariah.Agar dapat memberikan pelayanan yang unggu untuk nasabah,

BNI Syariah terus mengalami pertumbuhan yang signifikan yang sangat

Page 53: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

39

baik.Setiap tahun, pertumbuhan usaha BNI Syariah berada diatas rata-

rata pertumbuhan industry perbankan syariah di Indonesia.Perseroan

juga didukung oleh sistem teknologi informasi terdepan yang telah

tersertifikasi ISO 9001:2008, sehingga memungkinkan BNI Syariah untuk

menyajikan layanan perbankan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Pada Desember tahun 2019, jaringan usaha BNI Syariah tersebar

mencapai 3 kantor wilayah, 68 Kantor Cabang, 218 Kantor Cabang

Pembantu, 13 Kantor Kas, 23 Mobil Layanan Gerak, dan 58 Payment

Point. Selain itu, BNI Syariah senantiasa meningkatkan pelayanan

disetiap jaringannya.Sebagai salah satu bentuk peningkatan layanan

yang berkelanjutan, Operasional BNI Syariah juga didukung oleh

sumberdaya manusia yang berkompeten dalam mendukung pencapaian

kinerja yang baik disegalaspek. BNI Syariah telah memiliki 4.737 pegawai

dimana proses pengembangan kompetensi terus dilakukan agar setiap

pegawai yang ada menjadi yang terbaik dibidangnya.

2. Visi & Misi Bank BNI Syariah Cabang Makassar

a. VISI

Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam

layanan dan kinerja.

b. MISI

a) Memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat dan peduli

pada kelestarian lingkungan.

Page 54: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

40

b) Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa

perbankan syariah.

c) Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.

d) Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggan untuk

berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan

ibadah.

e) Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.

3. Budaya Kerja BNI Syariah Cabang Makassar

c. Amanah

a) Jujur & menepati janji

b) Bertanggung jawab

c) Bersemangat dalam menghasilkan karya terbaik

d) Berkerja ikhlas serta mengutamakan niat ibadah

e) Melayani melebihi harapan

d. Jama’ah

b. Peduli dan berani memberi maupun menerima umpan balik

yang konstruktif

c. Membangun sinergi secara professional

d. Membagi pengetahuan yang bermanfaat

e. Memahami keterkaitan proses kerja

f. Memperkuat kepemimpinan yang efektif

Page 55: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

41

e. Hasanah

Hasanah ialah budaya kerja perusahaan (Corporate Value)

BNI Syariah yang menjadi karakter utama bagi karyawan serta

perusahaan sehingga BNI Syariah dapat mudah dikenal. Dalam tata

nilai disusun dengan semangat memberikan kebaikan dengan cara

membangun nlai-nilai, baik dalam setiap Produk, Jasa,maupun

perilaku keseharian Insan Hasanah, sosok Insan Hasanah dicapai

secara kolektif dengan melaksanakan pilar-pilar Amanah & Jama’ah.

Hasanah merupakan corporate campaign BNI Syariah yang

memiliki makna “segala kebaikan” bagi diri sendiri, masyarakat,

maupun bangsa dan negara baik itu didunia maupun diakhirat (QS.Al-

Baqarah : 201). Hasanah ialah sebuah nilai yang disarikan dari Al-

Qur’an dan menjadi identitas BNI Syariah dalam menebarkan

kebaikan melalui Insan Hasanah dan produk/layanannya.Cita-cita

mulia yang ingin disampaikan melalui nilai Hasanah ialah kehadiran

BNI Syariah dapat membawa kebaikan bagi seluruh pihak serta

menjadi Rahmatan Lil’ Alamin. Hasanah didasari oleh Maqoshid

Syariah yang berarti tujuan dari ditetapkannya syariah (hukum

agama) yaitu untuk melindungi keyakinan, keberlangsungan hidup,

serta hak asasi manusia, terdiri dalam lima hal yaitu menjaga agama,

menjaga jiwa, menjaga akal, menjaga keturunan, serta menjaga

harta.

Page 56: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

42

4. Struktur Organisasi Bank BNI Syariah Cabang Makassar

Gambar 4.1

Branch Manager (BM)

BURHAN

Mikro Sales Head

Lukman

Back Office

Head

A.Febriana W.

Financing

Administration Head

Putri Nilam Ida lestari

Customer

Service Head

Nur Rahmah

Consumer

Processing

Dian Agussardi

Sales Head

Much. Rifkal A.

Operational Manager

Yulianty

Micro Account

Officer

1. Asriadi

2. Sudarman T

Customer

Service

M. Anggi

Teller

Syaiful I.

Adm.

Assistant

Hafsyarinasi

Processing

Collection

Assistant

1. M. Adi K.

2. A.Sudarm

an

Operational

Assistant

Abd. Malik

Financing

Administartion

Assistant

A. Fitriani T.

Funding

Sales

1. A. Reza F.

2. A. Dara

Consumer

Sales

Syahrul

Fattah

Micro Sales

Assistant

Naufal M. Rifat

Page 57: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

43

5. Produk Bank BNI Syariah

1. Produk Simpanan

a) Tabungan iB Hasanah

Tabungan dengan akad mudharabah atau wadi’ah dengan

berbagai fasilitas serta kemudahan bagi nasabah perorangan

maupun non perorangan dalam mata uang

rupiah.Keunggulannya, bebas biaya administrasi bulanan (untuk

akad wadiah).Bagi nasabah, perorangan dilengkapi dengan

Hasanah Debit Silver yang digunakan sebagai transaksi di mesin

ATM dan belanja di EDC.

b) Tabungan iB Prima Hasanah

Tabungan dengan akad mudharabah atau wadi’ah

dilengkapi dengan berbagai fasilitas serta kemudahan bagi

Nasabah segmen high networth individuals secara perorangan

dalam mata uang rupiah maupun bagi hasil yang lebih kompetitif.

Tabungan ini disertai Kartu ATM/Debit Zamrud Card yang

memiliki fasilitas free executive lounge dan layanan antrian

prioritas dan perlindungan asuransi jiwa.

c) Tabungan BNI Tabunganku iB Hasanah

Tabungan nasional dengan akad wadi’ah dan setoran awal

hanya Rp. 20.000,-. Oleh karena itu, menabung sudah menjadi

suatu habit/kebiasaan dikalangan masyarakat.Tabungan ini

Page 58: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

44

dilengkapi dengan Kartu ATM/Debit dan e-channel (Mobile

Banking, Internet Banking, SMS Banking).

d) Tabungan iB Tapenas Hasanah

Tabungan berjangka dengan akad mudharabah sebagai

perencanaan masa yang akan datang yang dikelola sesuai prinsip

syariah dengan sistem setoran bulanan.

e) Tabungan iB Tunas Hasanah

Tabungan dengan akad mudharabah ata wadi’ah yang

diperuntukkan untuk anak-anak dan pelajar yang berusia dibawah

17 tahun. Bebas biaya administrasi bulanan rekening, dilengkapi

dengan Tunas Card atas nama anak yang berfungsi sebagai kartu

ATM dan kartu debit yang dapat digunakan diseluruh EDC di

Indonesia.

f) Tabungan iB Bisnis Hasanah

Tabungan akad mudharabah atau wadi’ah dilengkapi

dengan detil mutasi debit dan kredit pada buku tabungan dan bagi

hasil yang lebih kompetitif bagi nasabah perindividu maupun

nonperindividu.

g) Tabungan iB Baitullah Hasanah

Tabungan dengan akad mudharabah atau wadi’ah sebagai

sarana yang digunakan untuk mendapatkan kepastian porsi

berangkat menunaikan ibadah haji (Reguler/Khusus) dan

merencanakan ibadah umrah sesuai keinginan penabung dengan

Page 59: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

45

sistem setoran bebas atau bulanan dalam mata uang Rupiah dan

USD.

h) Deposito iB Hasanah

Investasi berjangka dengan akad mudharabah yang

diperuntukkan untuk nasabah perorangan dan perusahaan dalam

mata uang Rupiah, USD dan SAR.Tersdia jangka waktu 1 bulan,

3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.

2. Produk Pembiayaan Konsumtif

a. Pembiayaan BNI Griya iB Hasanah

Pembiayaan dengan prinsip murabahah/jual beli yang

diberikan kepada individu untuk membeli, membangun,

merenovasi rumah (termasuk ruko, rukan, rusun, apartemen, dll)

dan membeli tanah kafling, rumah inden, dengan sistem angsuran

tetap hingga akhir masa pembiayaan sehingga memudahkan

nasabah mengelola keuangannya.

b. Pembiayaan BNI Emas iB Hasanah

Fasilitas pembiayaan untuk kepemilikan emas logam mulia

secara angsuran tetap setiap bulannya dengan menggunakan

akad murabahah.

c. Pembiayaan Rahn Emas iB Hasanah

Pembiayaan bagi nasabah yang membutuhkan dana cepat

dengan sistem penjaminan berupa emas baik batangan maupun

Page 60: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

46

perhiasan didukung administrasi dan proses persetujuan yang

cepat dan mudah.

d. Pembiayaan BNI Multiguna iB Hasanah

Fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada

masyarakat untuk membeli kebutuhan konsumtif dengan agunan

berupa fix asset berdasarkan dengan prinsip syariah.

e. Pembiayaan BNI Oto iB Hasanah

Fasilitas pembiayaan dengan prinsip murabahah yang

diberikan kepada individu untuk pembelian kendaraan bermotor.

f. Pembiayaan BNI Fleksi iB Hasanah

Pembiayaan konsumtif bagi pegawai atau karyawan suatu

perusahaan/instansi yang sudah bekerja sama dengan BNI

Syariah untuk pembelian barang dan jasa sesuai dengan prinsip

syariah.

g. Pembiayaan BNI Cash Collateral Financing iB Hasanah

Pembiayaan dengan jaminan dana nasabah yang

disimpan dalam bentuk deposito, tabungan dan giro yang

diterbitkan oleh BNI Syariah.

Page 61: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

47

B. Hasil penelitian

1. Prosedur Pengajuan Pembiayaan Murabahah Bank BNI Syariah

Cabang Makassar.

Bapak Dian Agussardi selaku Consumer Processing Head mengatakan “prosedur pengajuan pembiayaan murabahah di kantor kita kan itu mba pake 2 cara untuk memperoleh nasabah, ada yang nasabah datang langsung ada yang diperoleh sama sales marketing kita, nah sales marketing nya itu turun langsung ke lapangan kunjungi nasabah-nasabah yang memang layak dikasih pembiayaan murabahah mba. Dan kalau nasabah yg datang langsung ke kantor itu biasanya nda safety dan rata-rata bermasalah karena pakai makelar mba, jadi kita tetap utamakan yang didapat langsung sama marketing kita dikantor mba”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Dian Agussardi

selaku Consumer Processing Head dapat disimpulkan bahwa tahap

prosedur Bank BNI Syariah Cabang Makassar lebih mengutamakan

personal selling dibandingkan nasabah yang datang langsung ke bank

untuk mengajukan, pembiayaan, Bank BNI Syariah Cabang Makassar

lebih memprioritaskan rekomendasi dari karyawan/staff bank dan

nasabah yang diperoleh langsung oleh Sales Marketing dengan

menerapkan metode door to door yaitu Sales Marketing mengunjungi dan

menawarkan langsung ke tempat usaha maupun rumah calon nasabah.

Namun,bank tetap melayani nasabah yang datang langsung ke bank

untuk mengajukan permohonan pembiayaan hanya saja bank harus

benar-benar lebih teliti dan hati-hati dalam menyeleksi calon nasabah

yang mengajukan pembiayaan. Hal ini dikarenakan biasanya terjadi

nasabah yang datang langsung ke bank melalui atau melibatkan calo

diluar pihak bank, sehingga bank menganggap hal ini tidak aman dan

lebih beresiko.

Page 62: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

48

Tambahan dari Bapak Dian Agussardi “karna kita lebih utamakan yang digait langsung sama sales marketing yah tahap awal pengajuannya itu mulai dari marketingnya dulu cari nasabah, terus nasabahnya isi formulirnya sama lengkapi berkasnya, kalo berkasnya sudah lengkap di proses sama admin untuk dibuatkan proposal dan dianalisa kembali berkasnya,terus lanjut acc sama pimpinan, nah kalau sudah sama-sama cocok antara bank sama nasabahnya yah kita deal dan lanjut akad sampai dananya cair, gitu mba”

Berdasarkan pernyataan tersebut, alur pembiayaan murabahah

pada Bank BNI Syariah Cabang Makassar adalah sebagai berikut :

Gambar 4.2

Sales Marketing berkunjung

ke calon nasabah

Calon nasabah mengisi

data formulir

pembiayaan

Admin Sales Marketing

memproses data

pembiayaan calon

nasabah

Survey usaha nasabah

oleh Sales Marketing

Persetujuan pembiayaan

oleh Pimpinan Cabang,

Operational Manager,

serta Komite.

Penerbitan SP3 & akad

perjanjian pembiayaan

antara bank dan nasabah

Penandatangan akad

perjanjian & pencairan

dana pembiayaan kepada

nasabah

Pembuatan proposal kepada

Consumer Processing Head

untuk diverifikasi

Page 63: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

49

Keterangan :

1. Sales Marketing mengunjungi rumah atau tempat usaha calon

nasabah sekaligus menawarkan langsung kepada calon nasabah

yang memenuhi syarat untuk mengajukan pembiayaan murabahah.

2. Calon nasabah terlebih dahulu mengisi data formulir pembiayaan

serta melengkapi syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh bank. Data

formulir terdiri dari biodata calon nasabah, nomor telepon, fotocopy

KTP/KK, fotocopy akta nikah, fotocopy sertifikat IMB, jumlah

tanggungan, alamat & nomor telepon tempat usaha disertai dengan

keterangan kegiatan usaha perusahaan, omset perbulan, penawaran

fasilitas cash pick up dan tanda tangan calon nasabah.

3. Sales Marketing melakukan survey untuk melihat langsung kondisi

usaha calon nasabah.

4. Admin Sales Marketing memproses dan mengelola data pembiayaan

yang diajukan calon nasabah.

5. Sales Marketing mengajukan usulan atau membuat proposal yang

diserahkan kepada Consumer Processing Head untuk memverifikasi,

menganalisis data formulir dan dokumen pembiayaan calon nasabah.

6. Selanjutnya, persetujuan pembiayaan olehPimpinan Cabang,

Operational Manager, serta Komite.

7. Pihak bank menerbitkan SP3 (Surat Persetujuan Pasilitas

Pembiayaan) dan melakukan akad perjanjian pembiayaan antara

bank dan nasabah.

Page 64: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

50

8. Nasabah menandatangani surat ikatan jaminan dan akad perjanjian.

Setelah itu, Pencairan dana pembiayaan oleh Teller bank untuk

diserahkan ke nasabah.

Bank BNI Syariah Cabang Makassar memiliki tim yang

mengawasi aktivitas nasabah yang sedang melakukan pembiayaan

murabahah. Karyawan/staff bank yang terlibat dalam aktivitas

pembiayaan dituntut untuk memperketat dalam menganalisa nasabah

yang mengajukan pembiayaan murabahah, Tim dengan integritas yang

baik merupakan kunci sukses keberhasilan bank dalam meminimalisir

risiko.

2. Penetapan Margin atau Keuntungan Murabahah Bank BNI

Syariah Cabang Makassar

Pada dasarnya, referensi margin murabahah bank syariah

berdasarkan rekomendasi dan saran dalam rapat Tim Asset Liability

Management Committee (ALCO) dengan mempertimbangkan beberapa

komponen, yakni : Direct Competitor’s Market Rate (DCMR), Indirect

Competitor’s Market Rate (ICMR), Expected Competitive Return For

Investors (ECRI), Acquiring Cost, dan Overhead cost.

Secara teknis, penetapan margin merupakan persentase yang

ditetapkan pertahun perhitungan pendapatan margin secara harian, maka

jumlah hari dalam setahun ditetapkan sebanyak 360 hari, jika

penghitungan pendapatan margin keuntungan secara bulanan, maka

setahun ditetapkan 12 bulan.

Page 65: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

51

Bapak Dian Agussardi menjelaskan “kalo aturan margin

murabahah itu kita sebenarnya ngikut sama BNI Syariah pusat dan acuan

dari Tim ALCO dek, tapi besaran marginnya itu tetap kantor yg tentukan

dengan menggunakan metode flat dan itu sudah tetap kan setiap tahun

sudah di proyeksi dek keuntungannya. makanya dalam prosedurnya itu

kita jelasin ke nasabah, misalnya bank beli barang harganya senilai 100

juta dan bank jual kembali 120 juta berarti keuntungan bank kan 20 juta,

nah kita kasih tau nasabahnya kalo keuntungan bank segitu yah kalo

nasabahnya setuju kita lanjut akad, jadi sudah tetap nda tawar menawar

dulu sama nasabah, intinya bekerja sama saling untunglah, dan nda ada

yang merasa dipaksa dan dirugikan dek ”

Dalam wawancara dengan Bapak Dian Agussardi, penulis

menyimpulkan bahwa penentuan margin murabahah merujuk pada

kebijakan yang ditentukan oleh Bank BNI Syariah Pusat namun

presentase atau besarnya margin murabahah tetap Bank BNI Syariah

Cabang Makassar yang menentukan dan dilakukan secara sepihak tanpa

melakukan negoisasi terlebih dahulu dengan pihak nasabah. Siapapun

debitur dan bagaimanapun kondisinya, dalam sistem operasionalnya

setiap tahun bank tentu sudah menetapkan besarnya keuntungan yang

dianggarkan dan berpengaruh pada penentuan margin atau keuntungan

bank. Dalam akad pembiayaan murabahah, keuntungan yang diinginkan

oleh bank dan setelah itu disepakati oleh para pihak dan nilainya tidak

berubah selama masa kontrak perjanjian yang disepakati. Selain itu,

penetapan margin murabahah oleh bank syariah mengantisipasi akan

terjadi inflasi dan kenaikan suku bunga atau penurunan nilai mata uang

Page 66: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

52

pada masa yang akan datang. Jika hal ini terjadi maka bank syariah

tentunya akan mengalami kerugian.

Dalam penghitungan margin keuntungan murabahah secara

angsuran oleh Bank BNI Syariah Cabang Makassar menggunakan

metodekeuntungan flat. Metode keuntungan flat ialah pendapatan margin

terhadap nilai harga pokok pembiayaan secara tetap dari satu periode ke

periode lainnya, walaupun baki debitnya menurun sebagai akibat dari

adanya angsuran harga pokok.

Metode flat Tabel 4.1

Bapak Malik selaku Operational Assistant mengatakan

“pembagian keuntungannya atau marginnya itu tergantung berapa besar

pinjaman yang diambil sama nasabahnya, jadi kita jelaskan kalo ambil

sekian marginnya segini, kalo masalah jangka waktunya yah beda lagi

semakin lama semakin tinggi mba”

Dari penjelasan dengan Bapak Malik bahwa persentase

margin tergantung jangka waktu dan besarnya pinjaman atau plafon

pembiayaan yang diajukan oleh pihak nasabah.

Persentase marginTabel 4.2

Pinjaman Persentase margin

10.000.000 - 50.000.000 1,49% flat/bulan

51.000.000 - 100.000.000 1,29% flat/bulan

101.000.000 - 200.000.000 1,09% flat/bulan

AM = (Plafon) x (% margin : 12)

Page 67: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

53

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa jika

nasabah mengajukan pembiayaan diatas Rp. 10.000.000 maka margin

ditawarkan sebesar 1,49%, dan jika pembiayaan diatas Rp. 50.000.000

maka marginnya 1,29%, namun apabila lebih dari Rp. 100.000.000 maka

marginnya sebesar 1,09%.

3. Risiko Pembiayaan Murabahah pada Bank BNI Syariah Cabang

Makassar

Menurut Bapak Malik mengatakan bahwa “risiko bank syariah itu banyak mba, tapi yang paling sering muncul dan berkaitan sama murabahah itu yah risiko kredit sama risiko operasional dan ada faktor internal sama eksternal yang jadi sebabnya, misalnya nasabah itu telat bahkan nda mau bayar akibatnya kredit jadi macet mba. biasanya juga computer tiba-tiba error atau jaringan tidak bagus atau karyawan bank yang masih belum berpengalaman, nah ini kan termasuk faktor internal mba, tapi kita di kantor ada yang namanya pelatihan rutin untuk para karyawan bank supaya mereka cekatan menjalankan sistem operasional bank mba, dan faktor eksternalnya itu kan di kantor itu mba menerapkan murabahah bil wakalah yaitu nasabahnya yang mewakilkan bank untuk membeli barang itu, nah disini biasanya nasabah melakukan fraud mba. biasa juga terjadi sudah akad sama nasabah eh tiba-tiba rupiah turun nah disini kan tentu bank akan rugi, dan ini juga kan nda ditau akan ada corona mba otomatis usahanya nasabah juga turun akibatnya mereka telat bayar dulu”

Dalam pernyataan tersebut, risiko yang berkaitan dengan

pembiayaan murabahah dan yang paling sering terjadi pada Bank BNI

Syariah Cabang Makassar, antara lain sebagai berikut :

1) Risiko Kredit

Risiko kredit dipengaruhi oleh kegagalan nasabah atau pihak lain

dalam membayar angsuran pembiayaan murabahah, dalam hal ini

nasabah sudah lalai dalam memenuhi kewajibannya kepada bank,

Page 68: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

54

faktor ini terjadi biasanya karena kondisi usaha nasabah yang kian

menurun dan diluar kendali nasabah.

2) Risiko Operasional

Secara umum, risiko operasional merupakan risiko yang timbul akibat

dari kelalaian manusia atau kegagalan sistem baik dari faktor internal

maupun faktor eksternal.Adapun, sumber penyebab dari risiko

operasional yaitu teknologi, infrastruktur, maupun sumber daya

manusia.Setiap kejadian terkait risiko operasional dapat memiliki satu

atau beberapa sebab. Misalnya, risiko pada komputer karena

terserang oleh virus, kecelakaan kerja, kesalahan dalam pencatatan

pembukuan secara manual, kesalahan pembelian barang dan tidak

ada kesepakatan bahwa barang yang dibeli dapat ditukar kembali.

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab risiko

tersebut, antara lain sebagai berikut.

a. Faktor Internal

Faktor internal ini terjadi pada pihak Bank sekaligus nasabah yang

mengajukan pembiayaan BNI Syariah Cabang Makassar. Pada pihak

BNI Syariah Cabang Makassar yakni tenaga kerja yang relatif masih

baru sehingga staf tersebut melakukan kecerobohan atau masih

kurang berpengalaman dalam menyaring pembiayaan bermasalah

misalnya staf sales marketing salah menilai dalam kemampuan

pembayaran nasabah dan lemahnya tenaga ahli hukum dalam

pelaksanaan penyelamatan dan penyelesaian pembiayaan. Pada

Page 69: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

55

pihak nasabah, ada beberapa yang melakukan kecurangan (fraud)

dengan memanipulasi laporan keuangan sewaktu mengajukan

pembiayaan, nasabah melakukan unsur kesengajaan dan tidak

sengaja dalam melakukan pembayaran kepada pihak bank akibatnya

pembiayaannya macet.Selain itu, dana yang digunakan nasabah tidak

sesuai dengan perencanaan, dalam akad murabahah bil wakalah

yang artinya nasabah mewakili pihak bank dalam membeli barang

sehingga memungkinkan nasabah untuk melakukan pengurangan

mark up dari harga pokok barang tanpa melaporkan pada pihak bank.

b. Faktor eksternal

Terdapat beberapa faktor eksternal dalam pembiayaan murabahah

pada Bank BNI Syariah Cabang Makassar, yaitu kebijakan

pemerintah atau sector ekonomi yang merugikan pihak bank,

bencana alam, kebakaran yang dialami oleh nasabah.Selain itu,

dampak covid19 yang tidak dapat diprediksi dan merugikan pihak

Bank BNI Syariah Cabang Makassar. Pasca kemunculan covid19

proyeksi revenue dalam industri perbankan diprediksi turun tidak

terkecuali pembiayaan murabahah, dampak dari covid19

mengakibatkan nasabah yang sebelumnya lancar dalam angsuran

pembayaran menjadi tersendat atau tidak dapat menyelesaikan

angsurannya. Hal ini dikarenakan berkurangnya omset atau

pendapatan pada usaha yang dimiliki nasabah.

Page 70: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

56

4. Proses Pengelolaan dan Penerapan Manajemen Risiko

Pembiayaan Murabahah pada Bank BNI Syariah Cabang

Makassar

Proses manajemen risiko meliputi identifikasi, analisa, dan

evaluasi risiko, kemudian perlakuan risiko dan diakhiri dengan

pemantauan dan pengkajian risiko. Bank BNI Syariah menerapkan

kerangka kerja manajemen risiko yang tertuang dalam kebijakan,

prosedur, limit-limit transaksi dan kewenangan dan ketentuan lain serta

berbagai perangkat manajemen risiko. Kerangka kerja manajemen risiko

dapat menjadi dasar dan penataan yang mencakup seluruh kegiatan

manajemen risiko disegala tingkatan organisasi. Karena kerangka kerja

manajemen risiko ini membantu bank dalam mengelola risiko secara

efektif serta dapat memastikan bahwa informasi yang lengkap dan

memadai yang diperoleh dari proses manajemen risiko akan dilaporkan

serta digunakan sebagai landasan dalam pengambilan keputusan.

Pembiayaan murabahah cenderung memiliki risiko yang kecil

dibandingkan pembiayaan dengan konsep profit loss sharing namun

harus tetap memiliki standar pengelolaan dan penerapan manajemen

risiko yang diterapkan oleh bank syariah, karena bank bertanggung jawab

sebagai institusi yang menyimpan dan mengelola dana pihak ketiga yang

diperoleh dari nasabah. Sistem manajemen risiko yang baik dan efektif

harus dapat diterapkan keseluruhan proses pembiayaan murabahah.

Pengelolaan dan penerapan manajemen risiko sangatlah penting karena

Page 71: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

57

dapat memaksimalkan nilai tambah bagi para pemegang saham,

pengelolaan modal secara komprehensif, memastikan profitabilitas dan

pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan serta dapat mengantisipasi

kerugian yang ditimbulkan dari aktivitas operasional perbankan.

Bank BNI Syariah Cabang Makassar melaksanakan

operasional dan aktivitasnya beserta penerapan manajemen risiko

berdasarkan prosedur dan rekomendasi dari Bank BNI Syariah Pusat.

Salah satu pengelolaan risiko yang dilakukan BNI Syariah Cabang

Makassar yaitu dengan menerapkan Three Line Of Defense, adalah:

a. First Line Defense

Unit yang berhadapan langsung dan mampu memitigasi risiko

dalam aktivitas keseharian bank.Fungsi mereka dapat mencakup

identifikasi, mengukur, memonitor, mengendalikan, serta

melaporkan risiko serta mengambil langkah yang dianggap perlu

dalam memitigasi risiko.

b. Second Line Defense

Unit yang bertugas menetapkan standar dan kebijakan dalam

mengelola risiko. Fungsi ini meliputi Divisi risiko bisnis dan Divisi

penyelamatan& penyelesaian pembiayaan.

c. Third Line Defense

Unit independen yang memastikan Kerangka Kerja Manajemen

Risiko dijalankan serta pengelolaan risiko dilakukan secara efektif

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Page 72: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

58

Bapak Hasbullah selaku Junior Financing Risk menyatakan bahwa “manajemen risiko di kantor kita itu tentu sudah diterapkan mba dan mengenai penerapannya itu tetap acuan dari BNI Syariah Pusat salah satunya menerapkan three line of defense, tapi kita tetap punya kebijakan sendiri dan proses manajemen risiko kita menerapkan identifikasi risiko, pengukuran risiko, pemantauan risiko, dan pengendalian risiko, dan tentunya setiap bank syariah itu pasti ada perbedaan kebijakan atau aturan tersendirinya mba”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Hasbullah, Bank BNI

Syariah Cabang Makassar sudah menjalankan penerapan manajemen risiko,

namun dalam memastikan pelaksanaan kebijakan manajemen risiko. Bank

perlu mengetahui dan memetakan risiko yang melekat pada aktivitas bank

agar risiko tersebut dapat dikelola dan tidak mengganggu aktivitas

perbankan. Bank BNI Syariah Cabang Makassar menerapkan proses

manajemen risiko, yaitu:

Proses manajemen risiko Gambar 4.3

PENGUKURAN

RISIKO

PENGENDALIAN

RISIKO

PEMANTAUAN

RISIKO

IDENTIFIKASI

RISIKO

Page 73: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

59

1) Identifikasi Risiko

Bapak Hasbullah kembali mengungkapkan pernyataannya

“Kuncinya ada di sales marketing mba, jadi manajemen di kantor itu kasih

pemahaman ke sales marketing kalau mereka harus benar-benar teliti

menilai sifat si nasabah dengan menerapkan prinsip 5C supaya angsuran

pembayaran nasabah itu lancar”

Bank BNI Syariah Cabang Makassar menganalisa risiko setiap

produk dan aktivitas baru yang akan diterbitkan, begitupun nasabah yang

akan mendapatkan fasilitas pembiayaan perlu dilakukan identifikasi risiko.

Dalam mengidentifikasi risiko, bank perlu mengidentifikasi karakter dari

nasabah yang mengajukan pembiayaan karena karakter nasabah sangat

berpengaruh terhadap kelancaran pembiayaan. Untuk mengidentifikasi

nasabah Bank BNI Syariah Cabang Makassar melaksanakan prinsip 5C,

yaitu sebagai berikut :

a) Character

Bank dapat menganalisa sifat nasabah dengan mengamati

kepribadian nasabah yaitu sewaktu bank melakukan wawancara dengan

nasabah yang mengajukan pembiayaan. Dengan melakukan wawancara

bank dapat menilai latar belakang, pola hidup dan kebiasaan nasabah.

Selain itu, pihak bank tidak hanya menilai nasabah dari satu sisi saja

melainkan pihak bank mencari tahu informasi mengenai nasabah melalui

tetangga/warga lingkungan sekitar nasabah tersebut, melakukan teknik

Bank Checking yaitu riwayat pembiayaan nasabah jika nasabah

terkonfirmasi mempunyai catatan buruk dari bank, maka nasabah tidak

dapat mengajukan permohonan pembiayaan.

Page 74: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

60

b) Capacity

Prinsip ini bertujuan untuk dapat melihat kemampuan nasabah

dalam menjalankan usaha/bisnis yang dimilikinya.Pihak bank dapat menilai

apakah nasabah mampu membayar angsuran pembiayaannya terhadap

bank atau tidak. Usaha yang dilakukan pihak bank yaitu dengan melakukan

pengawasan dengan carasales marketing wajib mengunjungi nasabah

minimal sebulan sekali untuk mengawasi dan memantau aktivitas usaha

nasabah secara berkala.

c) Capital

Prinsip capital yakni menganalisis keuangan atau aset kekayaan

usaha yang dimilki nasabah dengan cara melihat laporan keuangan usaha

yang dikelola nasabah. Pihak bank harus hati-hati dan tidak boleh sampai

keliru karena plafon atau besarnya modal pinjaman pembiayaan yang

diajukan oleh nasabah harus sesuai dengan omset pendapatan usaha yang

dimiliki nasabah.Sehingga, bank dapat memutuskan apakah nasabah layak

atau tidak untuk mengajukan pembiayaan murabahah.

d) Collateral

Dalam prinsip ini, Bank BNI Syariah Cabang Makassar

menganalisa dan mengukur barang agunan nasabah sebagai barang

jaminan kepada pihak bank, barang agunan tersebut dapat menjadi

pelindung untuk bank jika suatu saat nasabah tidak mampu membayar

angsuran pembiayaannya.Jika hal tersebut terjadi, maka pihak bank berhak

Page 75: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

61

menyita atau melelang barang jaminan tersebut.Oleh sebab itu, barang

jaminan nasabah idealnya melebihi jumlah dari pembiayaan yang diberikan.

e) Condition

Prinsip ini berpengaruh pada faktor diluar dari pihak bank ataupun

nasabah.Karena usaha yang dimiliki oleh nasabah tergantung dengan

kondisi perekonomian mikro/makro.Jika kondisi perekonomian nasabah

tidak baik, pihak bank dapat mempertimbangkan kembali dalam

permohonan pembiayaan yang diajukan oleh nasabah.

Dalam mengidentifikasi risiko, tidak hanya dilakukan sebatas

menganalisa risiko yang terkait dengan produk pembiayaan, tetapi

identifikasi dapat dilakukan dengan mencari penyebab risiko yang

berpeluang bisa terjadi. Manajemen Bank BNI Syariah Cabang Makassar

memberikan pemahaman ke sales marketing bahwa mereka harus mencari

nasabah-nasabah yang berkualitas, tidak hanya sekedar mengambil berkas

dari nasabah tanpa menganalisanya terlebih dahulu, hal ini dilakukan agar

risiko yang terjadi hanya terjadi relatif kecil.

2) Pengukuran Risiko

Pengukuran risiko bertujuan untuk mengetahui besarnya eksposur

risiko yang akan timbul. Segera setelah sumber risiko telah diidentifikasi,

maka sangat berguna jika dapat mengukur besarnya risiko.Sistem

pengukuran risiko dapat dilakukan Bank BNI Syariah Cabang Makassar

dengan mengukur:

Page 76: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

62

a) Pengaruh aktivitas maupun produk terhadap perubahan dan faktor yang

mengakibatkan timbulnya risiko baik dalam keadaan maupun tidak

normal.

b) Perubahan yang terjadi dan frekuensi terjadinya risiko dan dampak serta

korelasinya dengan aktivitas di masa lalu.

c) Faktor penyebab terjadinya risiko individual;

d) Eksposur risiko secara keseluruhan maupun per risiko, dengan

mempertimbangkan keterkaitan antar risiko.

Bapak Hasbullah mengungkapkan “ada 2 cara pengukuran risiko

yang dilakukan BNI Syariah Cabang Makassar mba, yang pertama itu stress

testing yang gunanya dapat mengukur kondisi pasar. contohnya ini corona

kan pasti kondisi lagi tidak normal otomatis ekonomi anjlok mba, nah dari

stress testing kan bank bisa mengukur kerugiannya jadi selanjutnya kita bisa

menentukan langkah selanjutnya bagaimana. Cara yang kedua yaitu dengan

scoring nasabah/CRR atau biasa disebut rating risiko nasabah mba jadi kita

bisa lihat nasabah yang gagal bayar”

Menurut Bapak Hasbullah, pengukuran risiko dilakukan secara

berkala sedikitnya 2 kali dalam setahun melalui stress testing. Stress testing

bertujuan untuk melengkapi sistem pengukuran risiko dengan cara

mengestimasi potensi kerugian bank dan dapat mengukur potensi risiko

kredit yang akan terjadi pada kondisi krisis ekonomi serta pengembangan

FRP (Financing Risk Premium), agar dapat mengetahui sensitivitas kinerja

bank terhadap perubahan faktor risiko dan mengidentifikasi pengaruh yang

berdampak signifikan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pandemic

covid19 akan memberikan dampak bagi sektor perbankan syariah di

Page 77: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

63

Indonesia. oleh karena itu, Bank BNI Syariah Cabang Makassar melakukan

stress testing dan menyiapkan langkah-langkah dalam memitigasi risiko

dampak dari munculnya covid19, pihak bank melakukan kajian terkait risiko

yang timbul secara berkala dan mereview hasil stress testing tersebut serta

mengambil langkah-langkah yang tepat apabila perkiraan kondisi yang akan

terjadi melebihi tingkat toleransi yang dapat diterima.

Bank BNI Syariah Cabang Makassar dalam mengukur risiko

adalah terus berupaya mengembangkan tools pengukuran risiko yaitu

melalui Credit rating tools atau penentuan scoring nasabah yaitu melakukan

penilaian terhadap nasabah yang akan mengajukan pembiayaan.

Penerapan scoring nasabah membantu pihak bank menjaring nasabah

apakah layak atau tidak untuk diberikan pembiayaan, Sehingga bank dapat

meramal atau memprediksi lebih dini oleh nasabah yang gagal memenuhi

kewajibannya.Secara umum, pada Pengukuran risiko, tinggi dan rendah

Customer Risk Rating/CRR(Rating Risiko Nasabah) akan diberi nilai/score,

yaitu:

CRR Tabel 4.3

Rating Score Tingkat Risiko

1 = Baik sekali 5 Very low risk

2 = Baik 4 Low risk

3 = Cukup/

Sedang

3 Moderate risk

4 = Kurang 2 High risk

5 = Buruk sekali 1 Very high risk

Page 78: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

64

3) Pemantauan Risiko

Pemantauan risiko bertujuan untuk memastikan bahwa risiko telah

dikelola dengan baik sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.Hasil

pemantauan risiko dapat menjadi salah satu dasar dalam pengambilan

keputusan bisnis, menganalisa strategi pengelolaan risiko serta menentukan

tindakan yang diperlukan.

Bapak Hasbullah menyatakan “kalau proses pemantauannya itu

selain memantau profil risiko kita juga mengawasi nasabah yang sudah

berjalan pembiayaannya mba, minimal sekali dalam 2 bulan kita terjun

langsung ke nasabah itu, jadi ada memang laporan kunjungannya yang

dibuat sama account officernya. jadi kalau nasabah telat bayar angsurannya

yah kita kasih surat peringatan sampai nasabah mau bayar kembali lagi”

Proses pemantauan Bank BNI Syariah Cabang Makassar

mencakup informasi eksposur risiko secara bank wide yang mencakup

eksposur risiko per jenis risiko dan per jenis kegiatan, yaitu laporan penilaian

terhadap profil risiko secara berkala. Penilaian profil risiko merupakan hal

yang penting, karena penilaian profil risiko adalah salah satu faktor penilaian

Tingkat Kesehatan Bank Berbasis Risiko (TKB RBBR) dan berpengaruh

terhadap besarnya penyediaan modal minimum sesuai profil risiko.

Selain itu, Bank BNI Syariah Cabang Makassar juga melakukan

pemantauan atau memonitoring yang dilakukan oleh Account Officer dengan

membuat LKN (Laporan Kunjungan Nasabah) dan sales marketing wajib

melakukan kunjungan minimal 2 bulan sekali untuk memantau

perkembangan usaha yang dijalankan nasabah, jika usaha nasabah

mengalami penurunan maka dilakukan penagihan secara intensif terhadap

Page 79: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

65

nasabah, dengan cara menghubungi pihak nasabah pembiayaan agar

nasabah dapat mempersiapkan dananya lebih awal sebelum tanggal jatuh

tempo. Jika pihak nasabah tetap tidak mengindahkan kewajibannya maka

pihak bank akan menerbitkan Surat Peringatan (SP) kepada nasabah, hal ini

dilakukan agar menghindari terjadinya pembiayaan bermasalah.

4) Pengendalian Risiko

Bapak Hasbullah menambahkan “kalau mengenai pengendalian

risikonya yah kita menerapkan Risk Appetite secara kualitatif dengan tahap

restrukturisasi dan juga melakukan sistem pengendalian internal mba. Kalau

restrukturisasinya itu ada tahap rescheduling dan reconditioning atau

pendjawalan ulang namanya mba supaya nasabah nasabah juga merasakan

keringanan. Selain itu, sistem pengendalian internal yang dilakukan di kantor

kita itu integritas pegawainya diperketat, kan mereka yang menjalankan

operasional bank dan manajemen risikonya, jadi kalau pun kebijakan

manajemen risikonya sudah sangat efektif tapi integritas pegawainya kurang

yah sama aja nol mba, makanya di kantor kita itu merekrut karyawan dalam

setahun mba jadi ada workshop atau sosialisasi rutin budaya risiko untuk

para pegawainya”

Dari hasil wawancara tersebut berarti Pengendalian risiko

bertujuan untuk mengurangi risiko ke tingkat risiko yang masih dalam batas

kemampuan pengelolaan bank. Dalam rangka pengendalian risiko yang

berada di luar kendali bank, seperti bencana alam dan terjadinya pandemi

covid19, memastikan bahwa aktivitas operasional bank tetap berjalan. Risk

Appetite Statement (RAS) sebagai salah satu bentuk pengendalian risiko

yang merupakan strategi tahunan dan juga sebagai tingkat toleransi dari

bank terhadap suatu tingkat risiko. Tak bisa dipungkiri bahwa bank tidak

dapat dipisahkan dari risiko tetapi bank dapat mengendalikan risiko dengan

menyusun metode mitigasi risiko sehingga risiko yang terjadi dapat ditekan

Page 80: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

66

sekecil mungkin. Dalam rincian pernyataan Risk Appetite secara kualitatif

yaitu bank wajib memberikan jasa pelayanan kepada nasabah, dan

melakukan pengembangan terhadap kualitas pelayanan nasabah dari waktu

ke waktu. Oleh karena itu Bank BNI Syariah Cabang Makassar melakukan

tahap pengendalian risiko dengan restrukturisasi pembiayaan, antara lain:

a) Rescheduling

Rescheduling yaitu pendjawalan ulang dengan kata lain

memperpanjang jangka waktu angsuran pembiayaan nasabah sehingga

nasabah merasakan keringanan dalam membayar angsuran, tetapi

sebelum memberikan penjadwalan ulang kepada nasabah pihak bank

terlebih dahulu menyelidiki apakah nasabah masih mampu menyelesaikan

angsurannya atau tidak, pendjawalan ulang hanya dapat diberikan kepada

nasabah yang masih memiliki itikad baik dalam memenuhi kewajibannya.

b) Reconditioning

Reconditioning yaitu merubah sebagian atau seluruh persyaratan

yang ada dalam pembiayaan , yaitu jadwal pembayaran, jangka waktu, dan

memberikan potongan. Namun, sebelum itu bank terlebih dahulu melihat

apakah nasabah masih mampu dan memiliki kemauan untuk melunasi

pembayarannya atau tidak. Namun, jika nasabah tetap tidak bisa kooperatif

maka langkah terakhir yang dilakukan Bank BNI Syariah Cabang Makassar

adalah dengan menyita atau melelang barang jaminan nasabah.

Page 81: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

67

Pada proses restrukturisasi Bank BNI Syariah Cabang Makassar

dapat meringankan beban antara bank dan nasabah, dan dipertegas dengan

firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 280:

ن إ و ان و ذ ك ة ر س ةع ر ظ ن لى ف ة إ ر س ي ن م أ ق وا و د ص ر ت ي م خ ك ل

ن ت م إ ن ون ك م ل ع ت

Artinya : “Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka

berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian

atau semua hutang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui”

Proses pengendalian Bank BNI Syariah Cabang Makassar juga

melakukan sistem pengendalian internal guna meminimalkan risiko yaitu,

dengan meningkatkan integritas dan kompetensi karyawan/staff bank karena

mereka sangat berperan penting dalam pelaksanaan manajemen risiko.

Bank BNI Syariah Cabang Makassar senantiasa melaksanakan kegiatan

sosialisasi manajemen risiko, melakukan workshop dan pelatihan rutin setiap

bulan bagi para karyawan/staff khususnya di bidang Divisi Risiko, mengikut

sertakan karyawan/staff untuk kegiatan ujian sertifikasi manajemen risiko

yang diadakan setiap tahun, menyurvei budaya risiko bagi para

karyawan/staff, melakukan perekrutan karyawan/staff dalam kurun waktu

setahun, bagi karyawan/staff baru diberikan pemahaman terkait manajemen

risiko melalui pelatihan-pelatihan in house. Hal ini bertujuan untuk demi

terciptanya kesadaran akan risiko (risk awareness) bagi karyawan/staff Bank.

Page 82: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

68

Menurut Al Haryono Jusup (2014:356) menjelaskan sistem

pengendalian internal sebagai proses yang dirancang, diimplementasikan,

dan dipelihara oleh pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola,

manajemen, dan personel lain untuk menyediakan keyakinan memadai

tentang pencapaian tujuan entitas yang berkaitan dengan 11 keandalan

pelaporan keuangan, efisiensi dan efektivitas operasi, dan kepatuhan

terhadap peraturan perundangundangan.

Adapun tambahan dari Bapak Hasbullah mengungkapkan

“pandemi corona besar sekali dampaknya memang bagi sektor perbankan

syariah termasuk BNI Syariah Cabang Makassar mba,nah di BNI Syariah itu

mba ada namanya contingency plan atau perencanaan darurat, jadi kita

menangani risiko kredit dan risiko operasional dengan menerapkan strategi

baru, biasanya bank hanya menuntut pembayarannya nasabah, nah

sekarang kita bantu nasabah jalankan usahanya caranya promosikan

produknya di media online, dari sini juga kerjasamanya bank sama nasabah

semakin kuat jadi bank lebih mudah mengawasi nasabah mba. Kalau

pengelolaan risiko operasional itu sistem pengendalian internalnya yang lebih

diperketat mba, apalagi sekarang kan masih corona jadi bank terapkan WFH

atau kerja dari rumah tapi pakai sistem shift kerja jadi ada yang hari ini

masuk kantor besoknya dirumah, intinya kita pasti melakukan yang terbaiklah

agar risikonya kecil jadi bisa diantisipasi memang dari awal mba”

Berdasalkan hasil wawancara tersebut, Bank BNI Syariah Cabang

Makassar melakukan strategi secara efektif dan efisien dalam mengelola

risiko-risiko yang sering terjadi, antara lain sebagai berikut:

a) Risiko kredit

Risiko kredit dapat terjadi dikarenakan kegagalan nasabah dalam

memenuhi kewajibannya. Dengan munculnya wabah virus covid19

mengakibatkan usaha yang dimiliki nasabah mengalami penurunan omset

Page 83: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

69

bahkan mengalami kebangkrutan, sehingga memaksa nasabah untuk tidak

dapat menyelesaikan angsurannya. Sebagaimana yang telah dijelaskan

sebelumnya, prosedur BNI Syariah Cabang Makassar lebih mengutamakan

personal selling atau menerapkan metode doo to door dibandingkan

nasabah yang datang langsung ke bank. Oleh karena itu, sebelum terjadi

kredit macet bank menghindari dengan tidak menjadikan pilihan calon

nasabah yang mengalami penurunan omset pada usahanya. Namun,

nasabah yang sudah berlangsung menjalani proses pembiayaan pada Bank

BNI Syariah Cabang Makassar tidak sekedar menuntut nasabah untuk

membayar angsurannya tetapi juga membantu mengiklankan produk usaha

yang dijalankan nasabah secara online.

b) Risiko operasional

Risiko operasional timbul karena tidak berfungsinya proses

internal, dan kegagalan sistem atau yang mempengaruhi aktivitas bank,

misalnya: salah mengirim dokumen, miss-selling, dan terlambat melakukan

penyesuaian pada perubahan kebijakan atau prosedur dan biasanya hal ini

dialami oleh pegawai/staff yang masih baru. Seperti pada penjelasan

sebelumnya Bank BNI Syariah Cabang Makassar meningkatkan integritas

dan kompetensi pegawai melalui kegiatan sosialisasi manajemen risiko, dan

pelatihan rutin setiap bulan bagi para pegawai, melakukan survey budaya

risiko bagi para pegawai, dan juga melakukan perekrutan pegawai dalam

kurun waktu setahun. Ditengah wabah covid19, Pegawai lebih meningkatkan

digital banking, dan memilah nasabah yang memiliki usaha yang makin

Page 84: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

70

meroket ditengah merebaknya covid19. Selain itu, Bank BNI Syariah

Cabang Makassar mengantisipasi penyebaran virus bagi para pegawai

dengan menerapkan Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah untuk

sebagian bagi para pegawai namun tugas para pegawai yang menjalankan

Work From Home tetap tidak berubah sebagaimana aktivitas yang dilakukan

di kantor seperti biasanya.hal ini dilakukan jika pegawai dalam kondisi tidak

sehat tentu operasional bank akan terganggu sehingga memberikan dampak

dalam penerapan manajemen risiko pada Bank BNI Syariah Cabang

Makassar. Bapak Hasbullah mengungkapkan seluruh perangkat atau

pegawai yang ada di Bank BNI Syariah Cabang Makassar berkewajiban

untuk terlibat dalam pengelolaan dan penerapan manajemen risiko

pembiayaan, namun Bank BNI Syariah Cabang Makassar tetap memiliki

pegawai atau divisi khusus untuk mengelola penerapan manajemen risiko.

5. Proses Evaluasi Manajemen Risiko Pembiayaan Murabahah Pada

Bank BNI Syariah Cabang Makassar

Bapak Abd Malik, menyatakan dalam wawancaranya “evaluasi

manajemen risiko di kantor kita itu sudah berjalan mba dan memang sangat

penting, karena jika tidak ada evaluasi bank tidak akan tau kesalahannya

dan bank pasti akan rugi. Jadi setiap tahun Bank BNI Syariah Cabang

Makassar menganalisa dan melakukan revisi apa yang perlu dirubah dengan

sistem yang sebelumnya. Kita juga melakukan evaluasi pengendalian

internal mba dengan meningkatkan pemahaman ke karyawan bank tentang

kesadaran dan budaya risiko. Kalau tujuan evaluasi itu untuk merubah atau

melihat yang sudah diterapkan apakah sudah benar atau salah, kalau masih

terjadi kesalahan yah itu sudah diluar kendalinya bank makanya bank terus

kembangkan lagi mba, untuk perubahan setidaknya risiko2 yang terjadi tidak

sebesar yang sebelumnya”

Page 85: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

71

Berdasarkan pernyataan Bapak Malik dapat disimpulkan bahwa

Evaluasi dalam penerapan manajemen risiko merupakan komponen yang

sangat penting,dengan proses evaluasi dapat menilai kesalahan lebih awal

dan membantu Bank BNI Syariah Cabang Makassar dalam mengambil

keputusan. Hasil dalam proses manajemen risiko akan menjadi bahan

pertimbangan untuk mengevaluasi apakah Bank BNI Syariah Cabang

Makassar sudah berhasil dalam meminimalisir risiko atau tidak serta

membantu bank untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa lalu.

Pada proses pengelolaan risiko Bank BNI Syariah Cabang

Makassar sudah membantu nasabah dalam menyelesaikan pembiayaannya,

namun pembiayaan bermasalah tentu masih dialami oleh Bank BNI Syariah

Cabang Makassar, sehingga hal ini menjadi bahan evaluasi pihak bank,

adapun langkah-langkah yang dilakukan Bank BNI Syariah Cabang

Makassar, yaitu:

1. Meningkatkan kemampuan dan integritas pegawai dengan lebih

professional dan berkompeten sehingga dapat memaksimalkan

prinsip 5C dalam proses identifikasi risiko

2. Meningkatkan budaya risiko demi terciptanya penerapan manajemen

risiko yang efektif dan efisien

3. Meningkatkan pemeliharaan sistem informasi teknologi dalam sistem

operasional prosedur pembiayaan secara berkala

4. Mengembangkan sistem proses pembiayaan murabahah dan

penyesuaian organisasi manajemen risiko

Page 86: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

72

5. Mengembangkan prosedur dan kebijakan dalam proses identifikasi,

pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko.

Bank BNI Syariah cabang Makassar secara berkala mengevaluasi

dan mengembangkan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan, dengan

tujuan untuk penyempurnaan penerapan manajemen risiko. Selain kebijakan

dan prosedur manajemen risiko, Bank BNI Syariah cabang Makassar juga

menetapkan kebijakan limit Risk Appetite dan Risk Tolerance yang berlaku

untuk membatasi risiko yang dapat diterima oleh bank, menetapkan batasan

risiko dan pengendalian dengan harapan tidak menimbulkan kerugian bagi

bank.

Evaluasi terhadap sistem pengendalian internal yaitu lingkungan

pengendalian yang mencakup seluruh sikap manajemen dan karyawan bank

mengenai pentingnya pengendalian internal. Secara periodic Bank BNI

Syariah cabang Makassar melakukan sosialisasi kesadaran risiko untuk

meningkatkan pemahaman dan kemampuan untuk seluruh karyawan/staff

bank dalam memitigasi kemungkinan risiko yang timbul.

Berikut tujuan adanya evaluasi dalam proses penerapan

manajemen risiko, yaitu :

a. Bank syariah dapat melihat tingkat keberhasilan dan kegagalan dalam

proses penerapan manajemen risiko

b. Tolak ukur bank syariah untuk menilai ketepatan suatu metode yang

diterapkan pada proses manajemen risiko

Page 87: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

73

c. Kebijakan dan prosedur manajemen bank syariah akan lebih teliti dan

hati-hati

Berdasarkan proses manajemen risiko dan evaluasinya, Bank BNI

Syariah Cabang Makassar terus berupaya memaksimalkan pengembangan

ekosistem halal. Terbukti sejauh ini Bank BNI Syariah Cabang Makassar

mampu menghimpun DPK senilai Rp 156,04 milyar dan menyalurkan

pembiayaan senilai Rp 105,50 milyar. Selain itu, Bank BNI Syariah Cabang

Makassar telah memiliki lima KCP yaitu KCPS Takalar, KCPS Maros, KCPS

Tamalanrea, KCPS Pangkep, dan KCPS Bulukumba.

D. Pembahasan

1. Proses Penerapan Manajemen Risiko Pembiayaan Murabahah Pada

Bank BNI Syariah Cabang Makassar

Hasil penelitian diatas menunjukkan proses penerapan

manajemen risiko pembiayaan murabahah pada Bank BNI Syariah Cabang

Makassar berpedoman berdasarkan kebijakan dan prosedur dari Bank BNI

Syariah Pusat. Namun, Bank BNI Syariah Cabang Makassar juga tetap

memiliki kebijakan tersendiri dalam kegiatan operasionalnya untuk

mengatasi risiko yang berpotensi dapat merugikan bank. BNI Syariah

Cabang Makassar menerapkan manajemen risiko pembiayaan murabahah

meliputi proses identifikasi risiko, pengukuran risiko, pemantauan risiko, dan

pengendalian risiko. Hal ini sesuai berdasarkan Menurut Adiwarman Karim

(2013:255), Manajemen Risiko ialah serangkaian prosedur dan metodologi

Page 88: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

74

yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan

mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha.

Hasil dari penelitian ini juga mendukung Penelitian yang dilakukan

Foya Frasasti (2017) tentang Penerapan Manajemen Risiko Pembiayaan

pada BMT BINA Masyarakat (BINAMAS) Purworejo Pada BMT BINA

Masyarakat (BINAMAS) Purworejo. Hasil tersebut menerapkan manajemen

risiko dengan proses identifikasi risiko dengan menerapkan prinsip 5C dan

3R, pengukuran risiko dengan pengelompokan pembiayaan dengan 4

kategori kolektablitas yaitu lancar, kurang lancar, diragukan, dan macet.

Pemantauan risiko dengan pemantauan lembar angsuran, lembar monitoring,

rekening koran, jaminan dan penjemputan angsuran. dan pengendalian risiko

dengan menerapkan pengendalian internal dan diservifikasi portofolio.

a. Identifikasi Risiko

Bank BNI Syariah Cabang Makassar melakukan analisa risiko

identifikasi karakter nasabah yang mengajukan pembiayaan dengan

menerapkan prinsip 5C karena karakter nasabah sangat berpengaruh

terhadap kelancaran pembiayaan. Dengan mengidentifikasi karakter

nasabah Bank BNI Syariah Cabang Makassar dapat mengenali profil

nasabah, sehingga dapat mengidentifikasi kemungkinan terjadinya transaksi

yang tidak diinginkan.

Page 89: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

75

b. Pengukuran Risiko

Hasil penelitian pada Bank BNI Syariah Cabang Makassar

menunjukkan pengukuran risiko dengan melalui stress testing. Stress

testing bertujuan untuk melengkapi sistem pengukuran risiko dengan cara

mengestimasi potensi kerugian bank dan dapat mengukur potensi risiko

kredit yang akan terjadi pada kondisi krisis ekonomi serta pengembangan

FRP (Financing Risk Premium).

c. Pemantauan Risiko

Berdasarkan hasil penelitian Bank BNI Syariah Cabang Makassar

memantau profil risiko serta memonitoring nasabah dengan melakukan

kunjungan minimal 2 bulan sekali untuk memantau perkembangan usaha

yang dijalankan nasabah.

d. Pengendalian Risiko

Berdasarkan hasil penelitian, proses pengendalian risiko pada

Bank BNI Syariah Cabang Makassar yaitu melakukan pengendalian dengan

menerapkan Risk Appetite secara kualitatif dengan tahap restrukturisasi

pembiayaan, karena tahap restrukturisasi merupakan upaya penyelamatan

pembiayaan bank yang dilakukan antara lain: Reconditioning dan

Rescheduling.

Bank BNI Syariah Cabang Makassar juga melakukan sistem

pengendalian internal guna meminimalkan risiko yaitu, dengan

meningkatkan integritas dan kompetensi karyawan/staff bank karena

mereka sangat berperan penting dalam pelaksanaan manajemen risiko.

Page 90: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

76

Bank BNI Syariah Cabang Makassar senantiasa melaksanakan kegiatan

sosialisasi manajemen risiko, melakukan workshop dan pelatihan rutin

setiap bulan bagi para karyawan/staff khususnya di bidang Divisi Risiko,

mengikut sertakan karyawan/staff untuk kegiatan ujian sertifikasi

manajemen risiko yang diadakan setiap tahun, menyurvei budaya risiko bagi

para karyawan/staff, melakukan perekrutan karyawan/staff dalam kurun

waktu setahun, bagi karyawan/staff baru diberikan pemahaman terkait

manajemen risiko melalui pelatihan-pelatihan in house. Hal ini bertujuan

untuk demi terciptanya kesadaran akan risiko (risk awareness) bagi

karyawan/staff Bank BNI Syariah Cabang Makassar.

2. Proses Evaluasi Manajemen Risiko Pembiayaan Murabahah pada

Bank BNI Syariah Cabang Makassar

Berdasarkan rumusan masalah pada point kedua proses evaluasi

penerapan manajemen risiko pada Bank BNI Syariah Cabang Makassar

sudah dijalankan secara efektif dan efisien, Bank BNI Syariah Cabang

Makassar tidak hanya fokus pada keuntungan dan pendapatan bank tetapi

juga membantu nasabah yang mengalami kesulitan dalam penyelesaian

pembiayaannya. Selain itu, Bank BNI Syariah Cabang Makassar juga

melakukan evaluasi pada pengendalian internal bank. Bank BNI Syariah

Cabang Makassar telah sesuai dengan rekomendasi Bank BNI Syariah Pusat

dan aturan Otoritas Jasa keuangan dengan nomor 18/POJK.03/2016. Bank

BNI Syariah Cabang Makassar akan terus melakukan evaluasi dan

Page 91: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

77

pengembangan kebijakan manajemen risiko dan menerapkan berbagai

upaya dalam mengurangi dan memperkecil risiko.

Hasil dari proses manajemen risiko yang akan menjadi bahan

pertimbangan Bank BNI Syariah Cabang Makassar karena dengan adanya

proses evaluasi dapat menilai kesalahan lebih awal dan membantu Bank

BNI Syariah Cabang Makassar dalam mengambil keputusan. Hal ini

berdasarkan teori menurut Wirawan (2012:7) dalam bukunya mengenai

evaluasi sebagai riset untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi, dan

hasilnya dipergunakan untuk mengambil keputusan mengenai objek evaluasi

tersebut.

Page 92: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

78

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian tentang Evaluasi

Manajemen Risiko dalam Pembiayaan Murabahah pada Bank BNI Syariah

Cabang Makassar, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Risiko yang berkaitan dengan pembiayaan murabahah pada Bank

BNI Syariah Cabang Makassar, yaitu risiko kredit dan risiko

operasional dengan menerapkan manajemen risiko pembiayaan

murabahah meliputi proses identifikasi risiko, pengukuran risiko,

pemantauan risiko, dan pengendalian risiko. Identifikasi risiko

bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik nasabah dengan

menerapkan prinsip 5C, sistem pengukuran risiko dilakukan melalui

stress testing dan Credit Rating Tools atau scoring nasabah,

pemantauan risiko pada Bank BNI Syariah Cabang Makassar yaitu

dengan pemantauan penilaian profil risiko dan memonitoring nasabah

yang dilakukan oleh Account Officer, dan tahap pengendalian risiko

pada Bank BNI Syariah Cabang Makassar menggunakan

restrukturisasi pembiayaan yaitu, rescheduling dan reconditioning.

2. Pengelolaan risiko pada Bank BNI Syariah Cabang Makassar

menerapkan berbagai upaya maupun strategi untuk memperkecil

risiko, sehingga risiko yang timbul dapat diatasi dan diantisipasi

Page 93: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

79

dengan baik oleh pihak bank. Proses manajemen risiko dan

evaluasinya pada Bank BNI Syariah Cabang Makassar sudah

dijalankan secara efektif dan efisien serta sesuai dengan kebijakan

Bank BNI Syariah Pusat dan aturan Otoritas Jasa keuangan.

B. Saran

1. Proses manajemen risiko pembiayaan murabahah dan evaluasi pada

Bank BNI Syariah Cabang Makassar yang sudah berjalan dengan

baik sehingga harus tetap dipertahankan, jika perlu dapat ditingkatkan

dengan mengembangkan berbagai inovasi baru, dan melakukan

evaluasi secara rutin dan teliti agar risiko-risiko yang terjadi dapat

diantisipasi sejak awal.

2. Pembiayaan bermasalah pada 2020 di Bank BNI Syariah Cabang

Makassar sedikit meningkat dibandingkan tahun lalu hal ini

dikarenakan dampak wabah covid19 yang tidak dapat diprediksi. Oleh

karena itu, perencanaan tiba-tiba yang dimiliki Bank BNI Syariah

Cabang Makassar lebih diperketat.

Page 94: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

80

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, B. N. 2014. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah.Teras: Yogyakarta.

Djohanputro, Bramantyo. 2013. Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi, PPM: Jakarta.

Departemen Agama RI. 2017. Al-qur’an dan Terjemahan. PT Mizan Pustaka: Jakarta.

Fahmi, Irham. 2010. Manajemen Risiko. Alfabeta: Bandung.

Fatwa Dewan Syariah Nasional nomor: : 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Murabahah

Harahap , Wiroso, dan Yusuf. M. 2010. Akuntansi Perbankan Syariah. LPFE Usakti: Jakarta

Hasibuan, Malayu. 2011. Dasar-Dasar Perbankan. Bumi Aksara: Jakarta

Ismail. 2011. Manajemen Perbankan. Kencana: Jakarta.

Indroes, F. N. 2011. Manajemen Risiko Perbankan. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Jusup, A.H. 2014. Auditing (Pengauditan Berbasis ISA). Pusat Penerbitan STIE YKPN: Yogyakarta.

Karim, A. A. 2013. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. Raja Grafindo Persada: Jakarta

Kasmir. 2014. Manajemen Perbankan. Rajawali Press: Jakarta.

Loho, Robby. 2018. Pedoman Manajemen Risiko. PT Maskapai Indonesia Tbk: Jakarta.

Mardani. 2011. Ayat-ayat dan Hadits Ekonomi Syariah. PT Grafindo Persada: Jakarta.

Mardani. 2019. Fiqh Ekonomi Syariah: Fiqh Muamalah. Prenadamedia: Jakarta.

Mahmudatus Sa’diyah. 2019. Fiqh Muamalah ll (Teori dan Praktik). Unisnu Press: Jawa Tengah.

Muhammad. 2016. Manajemen Pembiayaan di Bank Syariah. UPP STIM YKPM: Jakarta.

Page 95: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

81

Munich & Budhi. 2013. Stress Testing The Indonesian Economic Sectors By Shock on its Macroeconomic Variabel (An Analysis of Firm-Wide Probability of Default). The Indonesian Journal of Business Administration. Vol 2. No 2.

Nurhayati & Wasilah. 2009. Akuntansi Syariah di Indonesia. Salemba Empat.

Naf’an. 2014. Pembiayaan Musyarakah dan Mudharabah. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Rivai, Veithzal & Ismal Rifka. 2013. Islamic Risk Management for Islamic Bank. PT Gramedia Pustaka : Jakarta

Sholihin, A. I. 2010. Pedoman Umum Lembaga Keuangan Syariah. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta: Bandung.

Susilo, L. J. 2010. Manajemen Risiko berbasis ISO 31000: Untuk Industri Non Perbankan. PPM Manajemen: Jakarta.

Soemitra, Andri. 2019. Hukum Ekonomi Syariah & Fiqh Muamalah. Prenadamedia Group: Jakarta.

Umar, Husein. 2005. Evaluasi Kinerja Perusahaan. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Umam, Khotibul & Setiawan. 2017. Perbankan Syariah (Dasar-Dasar dan Dinamika Perkembangannya di Indonesia). Rajawali Press: Jakarta.

Wangsawidjaya. 2013. Pembiayaan Bank Syariah. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Wirawan.2012. Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi dan Profesi. Rajagrafindo Persada: Jakarta

Widjajaatmadja & Solihah, Cucu. 2019. Akad Pembiayaan Murabahah di Bank Syariah dalam Bentuk Akta Otentik Implementasi Rukun, Syarat, dan Prinsip Syariah. Inteligensi Media: Malang.

Zuhaili, Wahbah. 2011.Fiqh Islam Waadilatuhu. Gema Insani: Jakarta.

Otoritas Jasa Keuangan http://www.ojk.go.id/bank-syariah diakses pada 10 agustus 2020

Page 96: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

82

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 97: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

83

PEDOMAN WAWANCARA Informan : Dian Agussardi

Jabatan : Consummer Processing Head

1. Bagaimana prosedur dalam mengajukan pembiayaan murabahah pada

Bank BNI Syariah Cabang Veteran Makassar ?

“prosedur pengajuan pembiayaan murabahah di kantor kita kan itu mba pake 2 cara untuk memperoleh nasabah, ada yang nasabah datang langsung ada yang diperoleh sama sales marketing kita, nah sales marketing nya itu turun langsung ke lapangan kunjungi nasabah-nasabah yang memang layak dikasih pembiayaan murabahah mba. Dan kalau nasabah yg datang langsung ke kantor itu biasanya nda safety dan rata-rata bermasalah karena pakai makelar mba, jadi kita tetap utamakan yang didapat langsung sama marketing kita dikantor mba”

2. Bagaimana alur pembiayaan murabahah pada Bank BNI Syariah Cabang

Veteran Makassar ?

“karna kita lebih utamakan yang digait langsung sama sales marketing yah tahap awal pengajuannya itu mulai dari marketingnya dulu cari nasabah, terus nasabahnya isi formulirnya sama lengkapi berkasnya, kalo berkasnya sudah lengkap di proses sama admin untuk dibuatkan proposal dan dianalisa kembali berkasnya,terus lanjut acc sama pimpinan, nah kalau sudah sama-sama cocok antara bank sama nasabahnya yah kita deal dan lanjut akad sampai dananya cair, gitu mba”

3. Apakah Bank BNI Syariah Cabang Veteran Makassar dalam menentukan

margin menggunakan proyeksi bank atau sesuai dengan kondisi

nasabah?

Bapak Dian Agussardi di Bank BNI Syariah Cabang Makassar mengatakan “kalo aturan margin murabahah itu kita sebenarnya ngikut sama BNI Syariah pusat dan acuan dari Tim ALCO dek, tapi besaran marginnya itu tetap kantor yg tentukan dengan menggunakan metode flat dan itu sudah tetap kan setiap tahun sudah di proyeksi dek keuntungannya. makanya dalam prosedurnya itu kita jelasin ke nasabah, misalnya bank beli barang harganya senilai 100 juta dan bank jual kembali 120 juta berarti keuntungan bank kan 20 juta, nah kita kasih tau nasabahnya kalo keuntungan bank segitu yah kalo nasabahnya setuju kita lanjut akad, jadi sudah tetap nda tawar menawar dulu sama nasabah, intinya bekerja sama saling untunglah, dan nda ada yang merasa dipaksa dan dirugikan dek

Page 98: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

84

PEDOMAN WAWANCARA

Informan : Abd Malik

Jabatan : Operational Assistant

1. Secara umum, berapa persentase keuntungan yang diperoleh dalam

pembiayaan murabahah ?

“pembagian keuntungannya atau marginnya itu tergantung berapa besar pinjaman yang diambil sama nasabahnya, jadi kita jelaskan kalo ambil sekian marginnya segini, kalo masalah jangka waktunya yah beda lagi semakin lama semakin tinggi mba”

2. Apa saja risiko yang berkaitan dengan pembiayaan murabahah pada

Bank BNI Syariah Cabang Veteran Makassar dan faktor-faktor apakah

yang menjadi penyebab risiko ini terjadi ?

“risiko bank syariah itu banyak mba, tapi yang paling sering muncul dan berkaitan sama murabahah itu yah risiko kredit sama risiko operasional dan ada faktor internal sama eksternal yang jadi sebabnya, misalnya nasabah itu telat bahkan nda mau bayar akibatnya kredit jadi macet mba. biasanya juga computer tiba-tiba error atau jaringan tidak bagus atau karyawan bank yang masih belum berpengalaman, nah ini kan termasuk faktor internal mba, tapi kita di kantor ada yang namanya pelatihan rutin untuk para karyawan bank supaya mereka cekatan menjalankan sistem operasional bank mba, dan faktor eksternalnya itu kan di kantor itu mba menerapkan murabahah bil wakalah yaitu nasabahnya yang mewakilkan bank untuk membeli barang itu, nah disini biasanya nasabah melakukan fraud mba. biasa juga terjadi sudah akad sama nasabah eh tiba-tiba rupiah turun nah disini kan tentu bank akan rugi, dan ini juga kan nda ditau akan ada corona mba otomatis usahanya nasabah juga turun akibatnya mereka telat bayar dulu”

3. Apakah proses evaluasi manajemen risiko dalam pembiayaan murabahah

sudah diterapkan dan bagaimana proses evaluasi manajemen risiko

dalam pembiayaan murabahah pada Bank BNI Syariah Cabang Veteran

Makassar ?

“evaluasi manajemen risiko di kantor kita itu sudah berjalan mba dan memang sangat penting, karena jika tidak ada evaluasi bank tidak akan tau kesalahannya dan bank pasti akan rugi. Jadi setiap tahun Bank BNI Syariah Cabang Makassar menganalisa dan melakukan revisi apa yang perlu dirubah dengan sistem yang sebelumnya. Kita juga melakukan

Page 99: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

85

evaluasi pengendalian internal mba dengan meningkatkan pemahaman ke karyawan bank tentang kesadaran dan budaya risiko.

4. Apakah tujuan evaluasi dalam proses penerapan manajemen risiko pada

Bank BNI Syariah Cabang Veteran Makassar ?

Kalau tujuan evaluasi itu untuk merubah atau melihat yang sudah diterapkan apakah sudah benar atau salah, kalau masih terjadi kesalahan yah itu sudah diluar kendalinya bank makanya bank terus kembangkan lagi mba, untuk perubahan setidaknya risiko2 yang terjadi tidak sebesar yang sebelumnya”

Page 100: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

86

PEDOMAN WAWANCARA

Informan : Hasbullah

Jabatan : Junior Financing Risk

1. Apakah manajemen risiko dalam pembiayaan murabahah sudah

diterapkan dan bagaimana proses pengelolaan dan penerapan

manajemen risiko pada Bank BNI Syariah Cabang Veteran Makassar ?

“manajemen risiko di kantor kita itu tentu sudah diterapkan mba dan mengenai penerapannya itu tetap acuan dari BNI Syariah Pusat salah satunya menerapkan three line of defense, tapi kita tetap punya kebijakan sendiri dan proses manajemen risiko kita menerapkan identifikasi risiko, pengukuran risiko, pemantauan risiko, dan pengendalian risiko, dan tentunya setiap bank syariah itu pasti ada perbedaan kebijakan atau aturan tersendirinya mba”

2. Bagaimana proses manajemen risiko seperti identifikasi risiko, penilaian

risiko, pemantauan risiko, dan pengendalian risiko dalam pembiayaan

murabahah pada Bank BNI Syariah Cabang Veteran Makassar ?

“Kuncinya ada di sales marketing mba, jadi manajemen di kantor itu kasih pemahaman ke sales marketing kalau mereka harus benar-benar teliti menilai sifat si nasabah dengan menerapkan prinsip 5C supaya angsuran pembayaran nasabah itu lancar”

“ada 2 cara pengukuran risiko yang dilakukan BNI Syariah

Cabang Makassar mba, yang pertama itu stress testing yang gunanya

dapat mengukur kondisi pasar. contohnya ini corona kan pasti kondisi

lagi tidak normal otomatis ekonomi anjlok mba, nah dari stress testing

kan bank bisa mengukur kerugiannya jadi selanjutnya kita bisa

menentukan langkah selanjutnya bagaimana. Cara yang kedua yaitu

dengan scoring nasabah/CRR atau biasa disebut rating risiko nasabah

mba jadi kita bisa lihat nasabah yang gagal bayar”

“kalau proses pemantauannya itu selain memantau profil risiko

kita juga mengawasi nasabah yang sudah berjalan pembiayaannya mba,

minimal sekali dalam 2 bulan kita terjun langsung ke nasabah itu, jadi ada

memang laporan kunjungannya yang dibuat sama account officernya.

Page 101: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

87

jadi kalau nasabah telat bayar angsurannya yah kita kasih surat

peringatan sampai nasabah mau bayar kembali lagi”

kalau mengenai pengendalian risikonya yah kita menerapkan

Risk Appetite secara kualitatif dengan tahap restrukturisasi dan juga

melakukan sistem pengendalian internal mba. Kalau restrukturisasinya itu

ada tahap rescheduling dan reconditioning atau pendjawalan ulang

namanya mba supaya nasabah nasabah juga merasakan keringanan.

Selain itu, sistem pengendalian internal yang dilakukan di kantor kita itu

integritas pegawainya diperketat, kan mereka yang menjalankan

operasional bank dan manajemen risikonya, jadi kalau pun kebijakan

manajemen risikonya sudah sangat efektif tapi integritas pegawainya

kurang yah sama aja nol mba, makanya di kantor kita itu merekrut

karyawan dalam setahun mba jadi ada workshop atau sosialisasi rutin

budaya risiko untuk para pegawainya”

“pandemi corona besar sekali dampaknya memang bagi

sektor perbankan syariah termasuk BNI Syariah Cabang Makassar

mba,nah di BNI Syariah itu mba ada namanya contingency plan atau

perencanaan darurat, jadi kita menangani risiko kredit dan risiko

operasional dengan menerapkan strategi baru, biasanya bank hanya

menuntut pembayarannya nasabah, nah sekarang kita bantu nasabah

jalankan usahanya caranya promosikan produknya di media online, dari

sini juga kerjasamanya bank sama nasabah semakin kuat jadi bank lebih

mudah mengawasi nasabah mba. Kalau pengelolaan risiko operasional

itu sistem pengendalian internalnya yang lebih diperketat mba, apalagi

sekarang kan masih corona jadi bank terapkan WFH atau kerja dari

rumah tapi pakai sistem shift kerja jadi ada yang hari ini masuk kantor

besoknya dirumah, intinya kita pasti melakukan yang terbaiklah agar

risikonya kecil jadi bisa diantisipasi memang dari awal mba”

Page 102: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

88

Page 103: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

89

Page 104: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

90

Page 105: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

91

Page 106: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

92

Page 107: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

93

Page 108: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

94

Page 109: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

95

Page 110: EVALUASI MANAJEMEN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN ......menggunakan prinsip bagi hasil maupun dengan prinsip jual beli.Bank syariah dapat melaksanakan jual beli berupa perpindahan kepemilikan

96

BIOGRAFI PENULIS

Firdawanti, Lahir pada tanggal 14 Februari 1998 di

Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan. Penulis

merupakan anak Ketiga dari 4 bersaudara, dari pasangan

Bapak Makmur Dg Jasa dan Ibu Hadasiah Dg Bau. Penulis

sekarang bertempat tinggal di Je’nemattallasa Kelurahan

Pattallasang, Kecamatan Pattallasang, Kabupaten Takalar.

Pendidikan yang telah ditempuh oleh penulis yaitu SD Negeri 01 Centre

Pattallassang, Kabupaten Takalar lulus pada tahun 2010, SMP Negeri 2 Takalar

lulus pada tahun 2013, kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 3

Takalar, lulus pada tahun 2016 dan penulis melanjutkan pendidikan di program S1

Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

sampai dengan sekarang. Sampai dengan penulisan skripsi ini penulis masih

terdaftar sebagai mahasiswi program S1 Akuntansi di Universitas Muhammadiyah

Makassar.