evaluasi kinerja sistem distribusi air pada pdam … · air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi...

41
EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM TIRTA PAKUAN DI PERUMAHAN GRIYA MELATI BOGOR, JAWA BARAT TAUFIQ AKBAR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

Upload: buidung

Post on 06-Mar-2019

248 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR

PADA PDAM TIRTA PAKUAN

DI PERUMAHAN GRIYA MELATI BOGOR, JAWA BARAT

TAUFIQ AKBAR

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 2: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu
Page 3: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Evaluasi Kinerja

Sistem Distribusi Air Pada PDAM Tirta Pakuan di Perumahan Griya Melati,

Bogor, Jawa Barat adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi

pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi

mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, September 2013

Taufiq Akbar NIM F44090022

Page 4: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

ABSTRAK

TAUFIQ AKBAR. Evaluasi Kinerja Sistem Distribusi Air Pada PDAM Tirta

Pakuan di Perumahan Griya Melati, Bogor, Jawa Barat. Dibimbing oleh NORA

H. PANDJAITAN.

Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang

wajar jika sistem distribusi air bersih mendapat prioritas dalam penanganan dan

pemenuhannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja sistem

distribusi air bersih PDAM Tirta Pakuan di Perumahan Griya Melati. Analisis

dilakukan terhadap kinerja jaringan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang

meliputi kuantitas, tekanan, kontinuitas dan kualitas serta kepuasan pelanggan

terhadap kinerja PDAM. Analisis dilakukan berdasarkan hasil kuesioner dan Epanet

2.0. Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap pelanggan mengenai aspek kualitas

fisik air (rasa, warna dan bau) diperoleh bahwa air yang diterima cukup jernih, tidak

berasa namun terkadang berbau kaporit. Berdasarkan analisis terhadap perbandingan

pencatatan meteran air dengan hasil simulasi menggunakan Epanet 2.0 dapat

diketahui bahwa sampai saat ini PDAM mampu memenuhi kebutuhan pelanggan

walaupun debit dan tekanan yang dihasilkan bervariasi. Headloss tertinggi pada

jaringan terdapat pada ruas pipa 19 yaitu 0.072 m dikarenakan perubahan

diameter pipa dari 100 mm menjadi 50 mm sehingga kecepatan aliran meningkat. Dari segi kontinuitas PDAM telah mendistribusikan air selama 24 jam sehingga air

selalu tersedia di rumah pelanggan. Berdasarkan analisa kualitas air di laboratorium

PDAM didapatkan paratemer wajib yang berhubungan langsung dan tidak langsung

dengan kesehatan manusia masih sesuai dengan yang telah ditentukan dalam

Permenkes RI. No. 492/Menkes/Per/IV/2010.

Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, kinerja, pelanggan, sistem distribusi air

ABSTRACT

TAUFIQ AKBAR. Performance Evalution of The Water Distribution System of

PDAM Tirta Pakuan in Griya Melati, Bogor Jawa Barat. Supervised by NORA H.

PANDJAITAN.

Water is one of the basic requirement for human being. It means that

maintenance and menagement of water distribution system gets the first priority. The

objective of this research was to evaluate performance of PDAM Tirta Pakuan water

distribution system in Griya Melati recidence. The analysis was held based on

questioner and Epanet 2.0. Analysis of network capability’s performance was done,

including quantity, pressure, continuity, and quality, and also costumer satisfaction

about PDAM performance. Based on costumer satisfaction survey about water

physical quality parameters (i.e. taste, color and smell), the water was good, even

sometime its smell like chlorine. The comparison between water use measurement

and Epanet 2.0 simulation showed that PDAM was succeed to fulfill costumer

demand even the heads and discharges were fluctuated. The highest headloss on pipe

19 was 0.072 m because the changed of pipe’s diameter from 100 mm to 50 mm so

the velocity was increasing. PDAM has been distributing water for 24 hours so the

water were always available for customers. Based on water quality test in PDAM

laboratory, the result was suitable with Permenkes RI. No. 492/Menkes/Per/IV/2010.

Keywords: clean water, costumer, Epanet 2.0, performance, water distribution

system

Page 5: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknik

pada

Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan

EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR

PADA PDAM TIRTA PAKUAN

DI PERUMAHAN GRIYA MELATI BOGOR, JAWA BARAT

TAUFIQ AKBAR

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 6: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu
Page 7: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

Judul Skripsi : Evaluasi Kinerja Sistem Distribusi Air Pada PDAM Tirta Pakuan di

Perumahan Griya Melati, Bogor, Jawa Barat

Nama : Taufiq Akbar

NIM : F44090022

Disetujui oleh

Dr. Ir. Nora H. Pandjaitan, DEA

Pembimbing

Diketahui oleh

Prof .Dr. Ir. Budi Indra Setiawan, M.Agr.

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 8: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

PRAKATA

Puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala

karunia-Nya, sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih

dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan April 2013 ini ialah distribusi air,

dengan judul Evaluasi Kinerja Sistem Distribusi Air Pada PDAM Tirta Pakuan di

Perumahan Griya Melati, Bogor, Jawa Barat.

Terima kasih diucapkan kepada Dr. Ir. Nora H. Pandjaitan, DEA. selaku

pembimbing dan Bapak Dani Rakhmawan selaku staf PDAM yang telah

memberikan saran dan bantuan selama penelitian. Ucapan terima kasih juga

disampaikan kepada Dr.Ir. Roh Santoso BW, MT. dan Prof. Dr. Ir. Asep Sapei,

MS. selaku penguji luar. Kepada warga Perumahan Geriya Melati juga

disampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan selama pengumpulan data.

Di samping itu, disampaikan penghargaan kepada berbagai pihak yang telah

membantu selama pelaksanaan penelitian. Ungkapan terima kasih juga

disampaikan kepada orang tua, seluruh keluarga, dan teman-teman, atas segala

doa dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pengembangan khasanah

pengetahuan di bidang pengolahan air minum. Saran dan masukan sangat

diharapkan guna memperbaiki penulisan selanjutnya.

Bogor, September 2013

Taufiq Akbar

Page 9: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 2

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 2

Ruang Lingkup Penelitian 2

TINJAUAN PUSTAKA 3

Sistem Distribusi Air Bersih 3

Kinerja Sistem Distribusi Air Bersih 4

Aplikasi Epanet 2.0 6

METODOLOGI PENELITIAN 8

Waktu dan Tempat Penelitiam 8

Alat dan Bahan Penelitian 8

Analisis Data 9

Epanet 2.0 10

HASIL DAN PEMBAHASAN 11

Keadaan Umum Lokasi 11

Sistem Distribusi Berdasarkan Epanet 2.0 13

Kinerja Sistem Distribusi 14

SIMPULAN DAN SARAN 19

Simpulan 19

Saran 19

DAFTAR PUSTAKA 19

LAMPIRAN 21

RIWAYAT HIDUP 29

Page 10: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

DAFTAR TABEL

1 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kota Bogor Tahun 2010 2

2 Pola pemakaian air 13

3 Tingkat kepuasan pelanggan 15

4 Hasil pengukuran tekanan di lapangan 16

5 Hasil simulasi Epanet 2.0 untuk tekanan 17

DAFTAR GAMBAR

1 Diagram alir penelitian 9 2 Contoh properties node 10

3 Time Pattern simulasi Epanet 2.0 10

4 Periode penggunaan air bersih 11

5 Penggunaan air bersih 12

6 Lama pemberhentian pasokan air 12

7 Grafik tekanan pada node 20 (simulasi Epanet 2.0) 18

8 Grafik tekanan pada node 30 (simulasi Epanet 2.0) 18

DAFTAR LAMPIRAN

1 Peta jaringan distribusi Kota Bogor 21

2 Permenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 temtang Persyaratan

Kualitas Air Minum 22

3 Koefisien Hazen-William 23 4 Peta jaringan pada Perumahan Griya Melati 24

5 Hasil simulasi hidraulik pada pipa 25 6 Hasil pengujian Kualitas Air 26

7 Hasil simulasi hidraulik pada node 28

Page 11: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Air merupakan material yang membuat kehidupan terjadi di bumi. Manusia

dan semua makhluk hidup membutuhkan air sehingga dapat dikatakan air

merupakan salah satu sumber kehidupan. Air bersifat sumber daya yang

terbarukan dan dinamis yang berasal dari air hujan, air permukaan dan air tanah.

Pemanfaatan air harus dilakukan secara berkesimanbungan. Kuantitas air yang

dimanfaatkan harus mencapai jumlah yang minimal sementara kuantitas air yang

dimanfaatkan harus memenuhi standar kualitas tertentu (Dharmasetiawan, 2004).

Air bersih merupakan kebutuhan pokok yang digunakan untuk menunjang

segala kegiatan manusia, meliputi air bersih domestik dan non domestik. Oleh

karena itu sektor air bersih mendapat prioritas penanganan utama karena

menyangkut kehidupan orang banyak. Untuk mengelola kebutuhan air minum

maka sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 1962 dibentuk Perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM). PDAM berfungsi sebagai perusahaan milik pemda

yang memberikan jasa pelayanan dalam bidang air minum (Akhmad, 2012).

Di perkotaan, PDAM dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

terhadap air bersih dengan memperhatikan kualitas air bersih agar layak

dikonsumsi. Kinerja pelayanan PDAM tidak lepas dari sistem distribusi yang

digunakan untuk menyalurkan air besih. Sistem distribusi air bersih umumnya

merupakan suatu jaringan perpipaan yang tersusun atas sistem pipa, pompa,

reservoir dan perlengkapannya. Kebutuhan air bersih akan selalu meningkat

seiring dengan pertumbuhan populasi penduduk. Dengan demikian maka sistem

distribusi air bersih juga akan semakin kompleks dan membutuhkan penanganan

khusus agar menjamin kecukupan air bersih untuk kebutuhan masyarakat. Sistem

penyediaan air bersih yang kompleks sering bermasalah dalam distribusi debit,

tekanan, kontinuitas dan kualitas air bersih (Brebbia dan Ferrante, 1983).

PDAM Tirta Pakuan adalah Badan Usaha Milik Daerah Kota Bogor yang

berperan dalam pengumpul, pengelola dan distribusi air bersih untuk masyarakat

Kota Bogor. Sebagai badan usaha yang bergerak di bidang distribusi air bersih,

PDAM Tirta Pakuan membagi daerah pelayanan menjadi enam zona, yaitu zona

satu, zona dua, zona tiga, zona empat, zona lima, dan zona enam. Hal ini

dilakukan untuk mengefisienkan distribusi yang hampir mencakup wilayah dari

Kota Bogor. Tabel 1 menyajikan data mengenai jumlah penduduk dari tingkat

kepadatan tiap kecamatan yang ada di Kota Bogor. Peta jaringan distribusi Kota

Bogor dapat dilihat pada Lampiran 1.

Disamping permasalahan-permasalahan yang timbul dalam sistem

penyediaan air minum, PDAM juga menghadapi tantangan untuk meningkatkan

kinerja sistem dalam rangka mengatasi peningkatan konsumsi air masyarakat.

Konsumsi air akan selalu mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan

populasi. Pertumbuhan penduduk akan meningkatkan jumlah kebutuhan air secara

umum karena bertambahnya konsumsi air. Melihat kondisi dan kenyataan tersebut,

perlu adanya perbaikan sistem penyediaan air minum PDAM Tirta Pakuan secara

keseluruhan untuk meningkatkan kemampuan pelayanan dalam memenuhi

kebutuhan air minum masyarakat.

Page 12: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

2

Tabel 1 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kota Bogor Tahun 2010

No. Kecamatan

Penduduk (orang) Luas Kepadatan

penduduk

(orang/km2)

Jumlah % Km2 %

1 Bogor Selatan 181.392 19.09 30.81 26.00 5,887 2 Bogor Timur 95,098 10.01 10.15 8.57 9,369

3 Bogor Utara 170,443 17.94 17.72 14.95 9,619

4 Bogor Barat 211,084 22.21 32.85 27.72 6,426 5 Bogor Tengah 101,398 10.67 8.13 6.86 12,472

6 Tanah Sareal 190,919 20.09 18.84 15.90 10,134

Jumlah 950,919 100.00 118.50 100.00 8,020

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2010

Perumusan Masalah

Berdasarkan masalah tersebut di atas maka penulis membuat rumusan

masalah penelitian sebagai berikut :

1. Apakah hasil pemodelan jaringan distribusi air bersih pada area perumahan

dengan menggunakan software Epanet 2.0 dapat mewakili kondisi aliran

distribusi yang ada?

2. Apakah kinerja sistem distribusi air bersih PDAM Tirta Pakuan telah

memenuhi kebutuhan pelanggan pada Perumahan Griya Melati terhadap

kebutuhan air bersih?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini:

1. Mengevaluasi kinerja dalam hal kualitas, kuantitas, kontinuitas dan tekanan

air pipa distribusi di daerah Perumahan Griya Melati.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini:

1. Memberikan informasi tentang kondisi sistem distribusi air bersih PDAM

Tirta Pakuan Kota Bogor khususnya di daerah Perumahan Griya Melati.

2. Memberikan masukan bagi pengelola PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor dalam

mengelolaannya.

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini mengambil permasalahan mengenai sistem distribusi air bersih

PDAM Tirta Pakuan di Perumahan Griya Melati. Ruang lingkup penelitian adalah

kualitas, kuantitas, kontinuitas dan tekanan air bersih yang menjadi kriteria

evaluasi kinerja sistem distribusi air bersih. Analisis headloss dilakukan dengan

menggunakan aplikasi Epanet 2.0.

Page 13: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

3

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Distribusi Air Bersih

Sistem distribusi merupakan sistem yang berfungsi untuk

mendistribusikan air yang telah memenuhi syarat penyediaan air bersih ke seluruh

daerah pelayanan. Sistem ini merupakan sistem yang berhubungan langsung

dengan pelanggan sehingga harus optimal dalam pengoperasiannya. Sistem

distribusi air bersih meliputi sistem perpipaan, katup-katup, dan sistem

pemompaan yang membawa air yang telah diolah dari instalasi pengolahan

menuju daerah pelayanan. Reservoir distribusi juga termasuk ke dalam sistem ini

yang digunakan sebagai fasilitas penampung air yang telah diolah dan untuk

mengantisipasi apabila kebutuhan air bersih lebih besar dari suplai air. Meteran air

dan hidran kebakaran juga merupakan komponen dari sistem distribusi air bersih

(Enri, 1989).

Dalam sistem distribusi air terdapat beberapa faktor yang harus

diperhatikan, yaitu daerah pelayanan dan jumlah penduduk yang akan dilayani,

kebutuhan air, letak topografi daerah pelayanan, dan jenis sambungan jaringan

pipa distribusi. Pipa utama, pipa sekunder, dan pipa tersier merupakan tiga jenis

pipa yang digunakan dalam proses pendistribusian air bersih. Pipa utama

merupakan pipa induk yang digunakan untuk mendistribusikan air bersih dari

reservoir distribusi ke daerah pelayanan melalui titik-titik penyadapan (tapping)

sambungan sekunder. Pipa sekunder merupakan pipa distribusi yang digunakan

untuk membagi air dari suatu wilayah pipa utama sampai ke pipa tersier.

Sementara pipa tersier digunakan untuk mendistribusikan air dari pipa sekunder

menuju ke pelanggan.

Dua hal penting yang harus diperhatikan pada sistem distribusi adalah

tersedianya jumlah air yang cukup dan tekanan yang memenuhi. Suplai air

melalui pipa induk mempunyai dua macam sistem, yaitu:

1. Continuous system

Pada sistem ini air minum yang disuplai ke pelanggan mengalir terus

menerus selama 24 jam. Sistem ini mempermudah pelanggan dalam

memperoleh air bersih dari jaringan distribusi setiap saat. Kerugian dari sistem

ini adalah pemakaian air akan cenderung lebih boros dan apabila terjadi

kebocoran akan mengakibatkan jumlah air yang hilang sangat besar.

2. Intermitten system

Pada sistem ini air bersih dispulai selama 2- 4 jam pada pagi hari dan 2-4

jam pada sore hari. Dengan sistem ini dapat menekan pemborosan air sehingga

jauh dari kemungkinan terjadi kebocoran pada jaringan distribusi. Kerugian

dari sistem ini pelanggan air tidak bisa setiap saat mendapatkan air bersih dan

perlu adanya bak penampungan air untuk keperluan selama air tidak disuplai.

Diameter pipa pada sistem ini juga harus lebih besar dari diameter pipa yang

mengalirkan air selama 24 jam karena kuantitas air yang seharusnya dialirkan

selama 24 jam hanya dialirkan dalam beberapa jam saja.

Jaringan perpipaan merupakan faktor penting dalam sistem distribusi air

bersih. Pada jaringan ini pipa-pipa saling dihubungkan sehingga dapat

mengalirkan air dari beberapa rangkaian menuju keluaran tertentu. Sistem

perpipaan yang baik sangat dibutuhkan dalam sistem distribusi agar air yang

sampai ke pelanggan masih dalam kualitas, kuantitas dan tekanan yang cukup.

Page 14: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

4

Metode pengaliran air yang digunakan dalam sistem distribusi air bersih

tergantung pada kondisi topografi mulai dari sumber air hingga ke pelanggan.

Sistem perpipaan yang baik sangat dibutuhkan dalam sistem distribusi agar air

yang sampai ke pelanggan masih dalam kualitas, kuantitas dan tekanan yang

cukup. Metode pengaliran air yang digunakan dalam sistem distribusi air bersih

tergantung pada kondisi topografi mulai dari sumber air hingga ke pelanggan.

Menurut Trifunofic (1999), sistem pengaliran yang dipakai adalah sebagai

berikut:

1. Metode gravitasi

Metode ini digunakan apabila perbedaan elevasi sumber air cukup besar

dengan elevasi daerah pelayanan sehingga tekanan yang diperlukan dapat

dipertahankan. Metode ini sangat ekonomis karena hanya memanfaatkan

ketinggian lahan. Metode gravitasi biasanya menghasilkan tekanan yang besar

sehingga perlu adanya alat untuk mengurangi tekanan agar gesekan yang

ditimbulkan tidak terlalu besar sehingga mengurangi tingkat kebocoran pipa.

2. Metode pemompaan

Pada metode ini pompa digunakan untuk meningkatkan tekanan yang

diperlukan untuk mendistribusikan air dari reservoir distribusi ke pelanggan.

Pompa digunakan apabila elevasi antara sumber air dan daerah pelayanan tidak

dapat memberikan tekanan yang cukup. Metode ini relatif mahal karena

diperlukan biaya tambahan untuk pengoperasian pompa.

3. Metode gabungan

Pada metode gabungan, reservoir digunakan untuk mempertahankan

tekanan yang diperlukan selama periode pemakaian tinggi dan pada kondisi

darurat. Selama periode pemakaian rendah, sisa air dipompakan dan disimpan

dalam reservoir. Karena pada saat pemakaian tinggi atau debit puncak yang

digunakan untuk distribusi air adalah reservoir maka pada pemakaian normal

atau kapasitas debit rata-rata distribusi air menggunakan pompa.

Kinerja Sistem Distribusi Air Bersih

Dalam sistem distribusi air bersih, PDAM harus memenuhi kebutuhan air

bersih yang telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam segi kualitas,

kuantitas dan kontinuitas. Kualitas merupakan syarat bagi air bersih agar dapat

digunakan oleh pelanggan baik untuk keperluan rumah tangga maupun untuk di

minum. Kuantitas merupakan jumlah air bersih yang berkualitas yang harus

tersedia untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Kontinuitas merupakan

ketersediaan jumlah air yang berkualitas dalam jangka waktu yang dibutuhkan

pelanggan.

Kualitas

Kualitas air minum yang dikonsumsi masyarakat harus diatur agar tidak

menimbulkan gangguaan kesehatan. Oleh karena itu, menteri kesehatan

menetapkan persyaratan kualitas air minum dalam Permenkes RI Nomor

492/MENKES/PER/IV/2010 temtang Persyaratan Kualitas Air Minum.

Permenkes menyatakan air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi

persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif. Persyaratan air minum

menurut Permenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 dapat dilihat pada

Lampiran 2.

Page 15: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

5

Kuantitas

PDAM yang menggunakan sumber air bersih dari mata air dan air

permukaan berupa air sungai saat ini mengalami masalah berupa penurunan

pasokan air bersih. Perubahan iklim yang mempengaruhi daur hidrologi dan

pengelolaan air berupa banjir dan kekeringan. Banjir menyebabkan tingkat

kekeruhan meningkat pada air sungai sehingga terkadang pasokan air yang masuk

ke pelanggan tidak jernih. Kekeringan disebabkan karena suhu meningkat yang

diikuti oleh penurunan curah hujan yang mengakibatkan penurunan pasokan air.

Permasalahan banjir dan kekeringan ini dapat diatasi dengan melakukan

daya dukung dalam sistem penyimpanan air bersih berupa reservoir. Reservoir

digunakan untuk menjamin pasokan air bersih sepanjang waktu. Peningkatan

kapasitas reservoir akan meningkatkan jumlah air bersih yang dapat ditampung

sehingga dapat menanggulangi dampak perubahan iklim (Kodoatie dan Sjarief.

2005 dalam Akhmad, 2012 ).

Kontinuitas

Kontinuitas merupakan ketersediaan air yang tetap terjaga dengan

fluktuasi debit yang relatif tetap setiap saat atau pada saat air bersih diperlukan.

Kontinuitas aliran sangat pentng ditinjau dari kebutuhan konsumen dimana

jumlah pemakaian air yang tidak dapat ditentukan sehingga memerlukan reservoir

dan fasilitas energi yang siap setiap saat. Faktor yang mempengaruhi kontinuitas

air adalah kapasitas produksi air bersih, kapasitas instalasi pendistribusian air,

kapasitas bak penampung air, jumlah air yang dibutuhkan, dan waktu air

dibutuhkan.

Pada sistem jaringan perpipaan, kontinuitas air bergantung kepada

kuantitas air yang ada di dalam pipa. Air yang diditribusikan melalui pipa harus

memiliki kecepatan dalam pipa sebesar 0,6-1,2 m/dt. Ukuran pipa tidak melebihi

dimensi yang diperlukan sesuai dengan tekanan minimum yang diperbolehkan

agar kuantitas aliran terpenuhi. Dengan demikian maka kontinuitas air akan tetap

terjaga. Menurut Djoko (1991) berdasarkan asas kontinuitas, air dapat mengalir

dari pipa yang berukuran besar menuju pipa berukuran kecil yang memiliki luas

dan kecepatan aliran yang berbeda akan tetapi memiliki debit air yang sama. Hal

tersebut digambarkan dalam rumus asas kontinuitas sebagai berikut:

Q1 = Q2 (1)

A1v1 = A2v2 (2)

Tekanan

Menurut Ronald (1984) dalam Dharmasetiawan (2004), tekanan normal air

yang ada pada sistem distribusi berkisar antara 4–5 bar untuk suplai air pada suatu

kota dengan bangunan bertingkat lebih dari 10 lantai. Dengan tekanan ini maka

sistem keamanan dalam gedung dari kebakaran yang berupa sistem sprinkler

dapat berfungsi tanpa menggunakan bantuan pompa hingga lantai ke 5. Untuk

lantai 6 dan seterusnya dapat menggunakan bantuan pompa dalam menyuplai air

untuk kebutuhan keamanan tersebut. tekanan yang bersikar antara 1,5–3 bar

digunakan untuk sistem distribusi pada kota kecil yang tidak mempunyai gedung

yang bertingkat. Untuk menanggulangi masalah kebakaran yang mungkin timbul

pada daerah tersebut dapat menggunakan hidran yang terdapat dititik-titik yang

strategis.

Prinsip tekanan air pada sistem distribusi di Indonesia biasanya dilihat dari

jenis pipa yang digunakan. Hal ini berkaitan dengan bahan dasar pipa tersebut.

Page 16: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

6

Pipa yang menggunakan bahan dasar karet seperti pipa HDPE (High Density Poly

Ethylene) dapat menerima tekanan sebesar 1,5–2 kalinya dari tekanan yang

ditimbulkan akibat gaya gravitasi. Gaya gravitasi tentunya berkaitan dengan

topografi kota tempat pengolahan air bersih berada. Sebagai contoh Kota Bogor

yang secara gravitasi memiliki tekanan sebesar 6 bar (PDAM, 2010).

Aplikasi Epanet 2.0

Epanet adalah salah satu software distribusi yang banyak digunakan untuk

menganalisa jaringan distribusi air. Epanet 2.0 merupakan program komputer

yang berbasis windows yang melakukan simulasi profil hidrolis dan perlakuan

kualias air bersih dalam suatu jaringan pipa. Jaringan pipa ini terdiri dari

titik/node pipa, pompa, valve, dan reservoir. Software Epanet 2.0 merupakan

software yang bersifat open source.

Epanet 2.0 digunakan untuk mengetahui pergerakan air beserta unsur

kimia yang terkandung didalam ait pada pipa distribusi. Aplikasi ini dapat juga

menjadi dasar analisa dari berbagai macam sistem distribusi, detail desain, model

kalibrasi hidrolik, analisa sisa khlor. Dalam mengoperasikan sistem distribusi

yang efektif, Epanet 2.0 juga dapat digunakan untuk menentukan alternatif

strategi managemen dan sistem jaringan pipa distribusi apabila terdapat banyak

sumber serta dapat menentukan prioritas pipa yang akan dibersihkan atau diganti.

Data yang dibutuhkan dalam mengoperasikan aplikasi Epanet 2.0 antara

lain peta jaringan, elevasi wilayah, node/Juction, panjang pipa, diameter pipa,

jenis pipa, besar debit masing-masing node, dan faktor fluktuasi pemakaian air.

Output yang dihasilkan dari aplikasi Epanet 2.0 antara lain hidrolik head masing-

masing node, tekanan air, flow (aliran), velocity (kecepatan), unit headloss, dan

pipe status. Epanet dapat terintegrasi untuk melakukan editing dalam pemasukan

data, running simulasi dan melihat hasil running dalam berbagai bentuk (format),

Sudah pula termasuk kode-kode yang berwarna pada peta, tabel data-data,

grafik, serta citra kontur

Salah satu faktor yang penting dalam menghitung hidrolika perpipaan

adalah dalam hal perhitungan kehilangan tekanan. Ada beberapa rumus yang

dapat digunakan dalam menghitung kehilangan tekanan, yaitu persamaan Hazen-

William, persamaan Darcy Weisbach, dan persamaan De Chezy.

1. Persamaan Hazen-William

Persamaan ini umum dipakai untuk menghitung kehilangan tekanan pada

pipa besar yaitu diatas 100 mm. Selain itu, persamaan Hazen-William umum

digunakan karena lebih mudah dipakai. Persamaan Hazen-William secara empiris

menyatakan bahwa debit yang mengalir didalam pipa adalah sebanding dengan

diameter pipa (d) dan kemiringan hidrolis (S) yang dinyatakan sebagai rasio

antara kehilangan tekanan (hL) terhadap panjang pipa (L) atau S= (hL/L).

Faktor C yang menggambarkan kondisi fisik dari pipa seperti kehalusan

dinding dalam pipa yang menggambarkan jenis pipa dan umur. Menurut Heastad

(2001) dalam Nurcholis (2008) secara umum rumus Hazen-William adalah

sebagai berikut:

Q = 0.2785 . C . d2.63

S0.54

(3)

S =

(4)

Sehingga

Page 17: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

7

(5)

Keterangan

C : Koefisien Hazen-William

d : Diameter pipa dalam (m)

S : Kemiringan garis energy (m/m)

hL : Headloss mayor (m)

L : Panjang pipa (m)

Nilai C (koefisien Hazen-William) berbeda untuk setiap berbagai jenis pipa.

Koefisien Hazen-William dapat dilihat pada Lampiran 3.

2. Persamaan Darcy Weisbach

Persamaan Darcy Weisbach diturunkan secara sistematis dan menyatakan

bahwa: “Kehilangan tekanan sebanding dengan kecepatan kuadrat dari aliran air,

panjang pipa dan berbanding terbalik dengan diameter”. Heastad (2001) dalam

Nurcholis (2008) menyatakan secara empiris nilai faktor f ditentukan.

(6)

Keterangan

L : Panjang pipa (m)

D : Diameter pipa (m)

V : Kecepatan aliran (m/s)

f : Faktor gesekan

hL : Headloss mayor (m)

Persamaan Darcy berlaku untuk aliran laminer atau turbulen. Faktor

gesekan untuk laminer dapat dihitung secara analisis sedangkan untuk aliran

turbulen harus ditentukan secara empiris.

3. Persamaan De Chezy

Persamaan ini umum dipakai di saluran terbuka, tetapi dapat juga dipakai

di jaringan perpipaan. Heastad dalam Nurcholis (2008) menyatakan secara umum

persaman De Chezy adalah sebagai berikut:

V= C (7)

Keterangan

V : Kecepatan (m/dt)

R : Radius hidrolils pipa

S : Slope hidrolis

C : koefisien Manning dimana C = R1/6

/n

METODOLOGI PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Perumahan Griya Melati Kecamatan Bogor Barat.

Pelaksanaan penelitian dilakukan dua tahap, yaitu tahap pertama pengambilan

Page 18: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

8

data primer di Perumahan Griya Melati Bubulak dan data sekunder di Perusahaan

Daerah Air Minum Tirta Pakuan, Bogor Jawa Barat dari bulan Mei-Agustus 2013.

Tahap kedua adalah analisis proses desain yang dilakukan pada bulan Agustus

2013. Denah lokasi dapat dilihat pada Lampiran 1.

Alat dan Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dari kuesioner dan pengukuran secara langsung

di lapangan. Data sekunder yang digunakan berupa data kependudukan, data

jumlah pelanggan PDAM Tirta Pakuan, data indikator kinerja PDAM Tirta

Pakuan, peta wilayah pelayanan dan peta jaringan pelayanan air bersih. Alat yang

digunakan, yaitu notebook, alat tulis, alat hitung, manometer, Epanet 2.0 , GPS

tipe Garmin Oregon-550 dan Microsoft Excell.

Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan

pelanggan akan bentuk jasa pelayanan PDAM, perlu analisa yang didasarkan pada

pendapat dan pandangan dari masyarakat. Parameter yang menjadi nilai penting

adalah terpenuhinya persyaratan dalam penyediaan air bersih yang meliputi:

a) Kualitas, dalam hal ini warna, rasa dan bau air merupakan aspek yang sangat

berpengaruh dalam kepuasan pelanggan

b) Kuantitas dan kontinuitas, yang diartikan jumlah dan ketersediaan air untuk

setiap saat diperlukan (24 jam /hari) atau minimal 12 jam perhari pada jam –

jam sibuk atau dengan bentuk kecepatan air.

c) Tekanan air, yang merupakan terjangkaunya seluruh area pelayanan PDAM

atau tidak menyebabkan kerusakan pada alat – alat perpipaan

Analisis faktor pendukung kepuasan dilakukan dengan menganalisis hasil

survei kuesioner terhadap pelanggan yang berada di daerah studi. Analisis

terhadap kepuasan dilakukan dengan melihat parameter dalam sistem air bersih

yaitu faktor tekanan air, kontinuitas, bau, rasa, dan warna air. Jumlah pelanggan

yang mewakili menggunakan rumus Taro Yamane dalam Junadi (1995):

n =

(8)

keterangan:

n = jumlah sampel

N = ukuran populasi

e = batas ketelitian (1-10%)

Analisis Data

Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan, seperti yang tertera

pada Gambar 1. Analisis data dilakukan dengan Epanet 2.0.

Page 19: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

9

Gambar 1 Diagram alir penelitian

Epanet 2.0

1. Peta jaringan distribusi air bersih pada Perumahan Griya Melati kembali

digambar ulang pada software Epanet 2.0.

2. Input data disesuaikan dengan data yang ada pada peta jaringan, Input data

meliputi : node, reservoir, pipes, patterns (pola penggunaan air). Untuk setiap

properties memerlukan data inputan yang harus diisi secara mengetik satu

persatu. Properties node dapat dilihat pada Gambar 2.

Page 20: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

10

Gambar 2 Contoh properties node

3. Untuk membuat jaringan menjadi lebih realistis, analisis dapat diperpanjang

periodenya dengan menambahkan time pattern yang menggunakan data

kebutuhan air yang bervariasi pada kolom inputan demand pada properties

node dalam satu hari. Time pattern dapat dilihat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Time pattern simulasi Epanet 2.0

4. Setelah semua inputan dimasukkan, run analisis untuk mengetahui simulasi

berhasil atau tidak.

5. Simulasi Epanet 2.0 memberikan hasil dalam berbagai tabel, grafik dan angka

untuk berbagai parameter seperti debit, head, kecepatan, kualitas (konsentrasi

Chlorine), energi, headloss dan sebagainya. Hasil dapat diminta untuk setiap

pipa, node, tangki atau pompa yang diinginkan.

Page 21: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

11

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Lokasi

PDAM Tirta Pakuan menyediakan air bersih untuk kebutuhan masyarakat

Kota Bogor termasuk Perumahan Griya Melati yang terletak pada Kecamatan

Bogor Barat. Secara administrasi, Perumahan Griya Melati masuk pada zona

pelayanan 6 tetapi air yang didistribusikan berasal dari Water Treatment Plant

(WTP) Cipaku yang dibangun dengan kapasitas 254 l/dt yang termasuk pada zona

pelayanan 3. Perumahan Griya Melati terletak pada Kelurahan Bubulak,

Kecamatan Bogor Barat. Luas dari Perumahan Griya Melati kurang lebih 5000

km2. Jaringan pipa di Perumahan Griya Melati hanya menggunakan jenis pipa

PVC dengan diameter 50-100 mm. Jumlah pelanggan di Perumahan Griya Melati

sebanyak 253 pelanggan, sehingga kuesioner dibagikan kepada 72 pelanggan

sebagai perwakilan pelanggan di Perumahan Griya Melati. Hasil wawancara

menunjukkan bahwa hampir dari 45% responden telah menggunakan jasa PDAM

Tirta Pakuan > 3 tahun. Dalam penggunaan air bersih, 92% responden

menggunakan untuk kegiatan rumah tangga, sedangkan penggunaan untuk

kegiatan niaga dan sosial hanya sedikit. Persentase penggunaan air bersih dapat

dilihat pada Gambar 5.

Gambar 4 Periode penggunaan air bersih

0%

18%

37%

45% < 6 bulan

6 bulan - 1 tahun

1 -3 tahun

> 3 tahun

Page 22: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

12

Gambar 5 Penggunaan air bersih

Dari hasil wawancara diketahui bahwa sebanyak 25 responden pernah

mengalami pemberhentian pasokan air bersih dengan lama pemberhentian

bervariasi seperti disajikan pada Gambar 6. Lama pemberhentian bisa dikarenakan

adanya saluran distribusi yang pecah atau tekanan dalam pipa yang kurang.

Gambar 6 Lama pemberhentian pasokan air

Kebocoran merupakan masalah yang sering terjadi pada sistem distribusi

air bersih. Berdasarkan hasil wawancara pada 16 responden yang berada di

Perumahan Griya Melati pernah mengalami kebocoran. Hal ini dapat disebabkan

oleh berbagai hal, seperti tekanan pipa yang berlebihan, umur pipa yang sudah tua

maupun adanya tekanan dari luar seperti tekanan dari kendaraan bermotor. Dari

hasil wawancara terhadap 72 responden, sebanyak 44 responden merasakan

adanya bau yang tidak sedap dari air bersih, sedangkan 46 responden mengakui

terjadinya perubahan debit pada musim kemarau dan tekanan yang tidak sesuai

sehingga kebutuhan air untuk aktivitas penduduk tidak terpenuhi.

92%

7%

1%

Rumah Tangga

niaga

sosial

69%

31%

< 1 jam

1-6 jam

Page 23: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

13

Sistem Distribusi Berdasarkan Epanet 2.0

Dalam menganilisis headloss pada program Epanet 2.0 menggunakan

persamaan Hazen-william (5) dikarenakan persamaan tersebut biasa dan mudah

digunakan. Dari analisis maka dapat dilihat tinggi tekan air pada pipa dalam

jaringa air bersih. Analisa dengan program Epanet 2.0 dengan memasukkan data

yang berkaiatan dengan kebutuhan sistem distribusi seperti elevasi, panjang pipa,

kebutuhan air, diameter pipa dan koefisien gesekan pada pipa. Pipa distribusi pada

Griya Melati menggunakan pipa PVC. Simulasi jaringan distribusi pada

Perumahan Griya Melati seperti pada Lampiran 4.

Dalam simulasi dibutuhkan pola pemakaian air agar dapat diketahui debit

aliran yang masuk ke setiap pipa. Pola pemakaian air didapatkan dari rasio debit

air yang masuk terhadap rata-rata debit pada inlet Griya Melati yang dicatat per

jam selama 24 jam. Dari hasil pencatatan dilapangan jam puncak pemakaian air

terjadi pada pukul 09.00-10.00 WIB. Pola pemakaian air dapat dilihat pada Tabel

2.

Tabel 2 Pola pemakaian air

Tanggal Jam Debit ( l/dt ) Pola

pemakaian air

23/10/2012

01.00 4.89 0.62

02.00 5.22 0.66

03.00 5.11 0.64

04.00 5.44 0.69

05.00 7.67 0.97

06.00 9.11 1.15

07.00 9.22 1.16

08.00 9.44 1.19

09.00 10.11 1.27

10.00 9.56 1.20

11.00 8.78 1.11

12.00 9.00 1.13

13.00 8.44 1.06

14.00 7.78 0.98

15.00 8.67 1.09

16.00 8.33 1.05

17.00 9.33 1.18

18.00 9.33 1.18

19.00 9.89 1.25

20.00 8.44 1.06

21.00 7.78 0.98

22.00 7.56 0.95

23.00 6.00 0.76

24.00 5.44 0.69

Jumlah

Rata – rata

190.54

7.94

Page 24: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

14

Debit merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk menghitung

nilai headloss. Pada jaringan perpipaan terjadi perbedaan debit pada jaringan pipa.

Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan dimensi jaringan pipa. Pada perhitungan

yang dilakukan pada inlet Griya Melati berdasarkan data sekunder dengan

persamaan Hazen-William menggunakan koefisien C = 150, diperoleh nilai

headloss 0.033 m. Besarnya nilai headloss erat kaitannya dengan debit aliran,

diameter pipa dan panjang pipa. Menurut Houghtalen dalam Akhmad (2012)

persamaan Hazen-William sangat erat kaitannya dengan jenis aliran, kecepatan

aliran dalam pipa, dimensi, dan panjang pipa sehingga terjadinya

ketidakseragaman pada faktor tersebut berpengaruh pada nilai headloss yang

dihasilkan. Hasil simulasi perhitungan menggunakan Epanet 2.0 pada pipa

distribusi Griya Melati ditampilkan lebih lengkap pada Lampiran 5. Nilai

headloss tertinggi pada jaringan terdapat pada ruas pipa 19 yaitu 0.072 m

dikarenakan perubahan diameter pipa dari 100 mm menjadi 50 mm sehingga

kecepatan aliran meningkat.

Kinerja Sistem Distribusi

Kualitas

Kualitas merupakan salah satu persyaratan yang menggambarkan mutu air

bersih. Berdasarkan Permenkes No 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan

Kualitas Air Minum, air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi

persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif. Pada persyaratan fisika,

air bersih harus jernih, tidak berbau, dan tidak berasa. Suhu air bersih sebaiknya

sama dengan suhu udara (25°-30°C). Air bersih tidak boleh mengandung bakteri

E.coli atau fecal coli sebagai syarat mikrobiologis. Pada persyaratan kimiawi, air

bersih tidak boleh mengandung bahan kimia dalam jumlah yang melampaui batas.

Terdapat 9 bahan kimia yang menjadi standar persyaratan di PDAM Tirta Pakuan.

Persyaratan radioaktif mengharuskan air bersih tidak mengandung zat yang

menghasilkan bahan yang mengandung radioaktif seperti alfa, beta dan gamma.

Pengukuran kualitas dilakukan dengan cara wawancara dan pengujian di

laboratorium. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan kualitas air dari segi fisik

yaitu kejernihan, bau, dan rasa. Dari Tabel 3 terlihat 16 responden tidak setuju

dengan kejernihan air bersih karena air bersih yang didapatkan keruh dan berbuih,

12 responden sangat tidak setuju bahwa air bersih tidak mengandung bau karena

terkadang air bersih memiliki bau seperti kaporit dan 33 responden menyatakan

terjadinya perubahan kejernihan pada musim penghujan.

Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan oleh zat kimia (desinfektan) yang

digunakan dalam pengolahan air bersih. Hal ini dapat teratasi dengan mencari

komposisi penggunaan koagulan yang tepat. Berdasarkan pengujian sampel air

bersih Griya Melati di laboratorium PDAM dan Laboratorium Teknik Sipil dan

Lingkungan dapat dikatakan bahwa air bersih di lokasi tersebut aman dalam segi

kesehatan karena hasil analisis masih dibawah baku mutu Permenkes No.

492/Menkes/Per/IV/2010. Pengambilan sampel dilakukan pada tiga titik untuk

mewakili Perumahan Griya Melati. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan nilai

yang berbeda untuk setiap titik karena lokasi dan waktu pengambilan sampel yang

berbeda. Hasil keseluruhan dari uji sampel air di Griya Melati dapat dilihat pada

Lampiran 6.

Page 25: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

15

Tabel 3 Tingkat kepuasan pelanggan

Kepuasan Pelanggan

Indikator Sangat

Setuju Setuju

Tidak

setuju

Sangat

tidak

setuju

Debit yang dihasilkan sama dalam 1 hari 5 48 18

Air bersih yang digunakan jernih 14 41 16

Air bersih tidak berbau

15 44 12

Air bersih tersedia setiap saat 22 39 10

Tidak adanya perubahan kejernihan air

pada musim hujan 38 33

Terjadi perubahan debit air pada musim

kemarau 46 13 12

Tekanan air yang keluar telah sesuai

21 36

Adanya pengecekan meteran yang

dilakukan petugas secara berkala 13 24 27

Air bersih tidak berasa 7 54 8

Kuantitas

Jumlah air bersih yang masuk ke Griya Melati harus dapat mencukupi

kebutuhan pelanggan. Menurut Dinas Pekerjaan Umum (2007), kebutuhan

pemakaian air untuk rumah adalah 120 -200 l/org/hari. Dari data yang didapatkan

dari PDAM diketahui debit yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan

pelanggan sebesar 1.36 l/dt. dalam simulasi menggunakan Epanet 2.0 didapatkan

bahwa debit yang dibutuhkan untuk Perumahan Griya melati sebesar 0.88 m3/dt.

Kebutuhan pemakaian air di Perumahan Griya Melati berdasarkan asumsi Dinas

Pekerjaan Umum (2007) dengan setiap pelanggan mempunyai tiga orang anggota

keluarga maka kebutuhan sebesar 1.054 l/dt. Berdasarkan data tersebut, dapat

diketahui bahwa kebutuhan pelanggan sudah dapat dipenuhi. Namun perbedaan

ini terjadi karena data sekunder yang digunakan merupakan rata-rata hasil

pengukuran sepanjang hari sedangkan hasil simulasi menggunakan Epanet 2.0

hanya dilakukan pada waktu tertentu.

Hasil wawancara menunjukan 18 responden tidak setuju debit air konstan

dalam satu hari karena pada jam sibuk yaitu pagi dan sore hari aliran air sangat

kecil. Hal ini terjadi karena adanya pemakaian air secara bersamaan sehingga

terjadi kenaikan jumlah pemakaian air tetapi jumlah air yang masuk ke inlet tetap

sama.

Kontinuitas

Kontinuitas dapat diartikan bahwa air bersih dapat terus mengalir selama

24 jam per hari, atau dapat juga diartikan setiap saat air diperlukan maka

kebutuhan air tersedia (Djoko, 1991). Hasil pengamatan di lokasi penelitian

didapatkan bahwa pendistribusian air bersih dalam keadaan baik karena

pendistribusian berlangsung selama 24 jam walaupun ada perbedaan debit air

pada pagi dan sore hari. Berdasarkan hasil wawancara, sebagian besar responden

Page 26: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

16

mengatakan bahwa air tetap mengalir selama 24 jam tetapi dengan debit yang

berbeda khususnya pada pagi hari. Jaringan perpipaan di lokasi juga masih cukup

baik ini terlihat dari 55 responden yang mengatakan bahwa mereka tidak pernah

mengalami kebocoran.

Tekanan

Tekanan mempunyai kaitan erat dengan debit aliran. Aliran yang

mempunyai tekanan cukup akan mampu mengalirkan air dengan baik. Akan tetapi,

apabila tekanan dalam pipa tidak mencukupi dapat menyebabkan air tidak dapat

mengalir. Besarnya tekanan rata-rata pada Griya Melati berdasarkan pengukuran

dilapanagan yang disajikan pada Tabel 4 adalah 2.65 bar. Tekanan pada jaringan

pipa distribusi berada pada rentang syarat yaitu 2 – 4 bar sehingga dapat

dipastikan memenuhi syarat tekanan dan air dapat mengalir dengan lancar.

berkelanjutan. Meskipun demikian, faktor tekanan harus diperhatikan karena

apabila tekanan yang ada pada sistem melebihi batas maka akan terjadi kerusakan

pipa akibat teknis seperti pipa pecah sehingga mengakibatkan kebocoran.

Tabel 4 Hasil pengukuran tekanan di lapangan

Hasil simulasi Epanet 2.0 diperoleh nilai tekanan yang ditampilkan pada

Gambar 7 untuk node 20 dan Gambar 8 untuk node 30 didapatkan hasil yang kecil

dengan rataan 0.7 bar. Hal tersebut dikarenakan node 20 dan 30 adalah pipa

terujung pada pipa jaringan di Griya Melati. Data tekanan pada node 20 dan node

30 ditampilkan pada Tabel 5 Hasil simulasi Epanet 2.0 pada node ditampilkan

pada Lampiran 7.

Pelanggan Alamat Tekanan

(bar)

Jam pengukuran

(WIB)

1 Blok C1 no.34 2.2 09.42

2 Blok C2 no. 3 2.0 09.49 3 Blok C3 no. 16 2.1 09.52

4 Blok C4 no. 11 4.1 11.46

5 Blok C5 no. 2 4.4 11.46 6 Blok A1 no. 2 2.6 10.20

7 Blok A2 no. 12 2.3 10.16

8 Blok A3 no. 12 2.2 10.13 9 Blok A4 no. 1-2 2.2 10.11

10 Blok A5 no. 15 2.0 10.07

11 Blok A7 no. 2 1.9 09.56

12 Blok B1 no. 5 2.7 10.23 13 Blok B2 no. 18 2.7 10.27

14 Blok B3 no. 10 2.9 10.30

15 Blok B4 no. 7 4.0 11.08 16 Blok D1 no. 7 4.4 11.22

17 Blok D2 no. 11 4.3 11.18

18 Blok D3 no. 4 4.0 11.10

19 Blok D4 4.6 11.30

Rata-rata 2.65

Page 27: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

17

Tabel 5 Hasil simulasi Epanet 2.0 untuk tekanan

Waktu Tekanan pada node 20 Tekanan pada node 30

(jam) (bar) (bar)

0:00 0.706 0.706

1:00 0.706 0.706

2:00 0.706 0.706

3:00 0.706 0.706

4:00 0.703 0.703

5:00 0.701 0.701

6:00 0.701 0.701

7:00 0.700 0.700

8:00 0.699 0.699

9:00 0.700 0.700

10:00 0.701 0.701

11:00 0.701 0.701

12:00 0.702 0.702

13:00 0.703 0.703

14:00 0.702 0.702

15:00 0.702 0.702

16:00 0.700 0.700

17:00 0.700 0.700

18:00 0.699 0.699

19:00 0.702 0.702

20:00 0.703 0.703

21:00 0.703 0.703

22:00 0.705 0.705

23:00 0.706 0.706

24:00 0.706 0.706

Rata-rata 0.702 0.703

Page 28: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

18

Gambar 7 Grafik tekanan pada node 20 (simulasi Epanet 2.0)

Gambar 8 Grafik tekanan pada node 30 (simulasi Epanet 2.0)

0.698

0.699

0.7

0.701

0.702

0.703

0.704

0.705

0.706

0.707

0:00 4:48 9:36 14:24 19:12 0:00 4:48

Tek

an

an

(b

ar)

Periode (jam)

0.700

0.698

0.699

0.7

0.701

0.702

0.703

0.704

0.705

0.706

0.707

0.708

0:00 4:48 9:36 14:24 19:12 0:00 4:48

Tek

an

an

(b

ar)

Periode (jam)

0.700

Page 29: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

19

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Sistem distribusi di Griya Melati masih dalam kondisi baik. Kualitas air

memenuhi persyaratan Permenkes No. 492/Menkes/Per/IV/2010. Demikian juga

kuantitas,dan kontinuitas aliran air sudah memenuhi kebutuhan air di Perumahan

Griya Melati meskipun debitnya bervariasi. Besarnya tekanan di rumah pelanggan

masih memenuhi persyaratan PDAM Tirta Pakuan yaitu berkisar antara 2-4 bar.

Nilai headloss tertinggi pada jaringan terdapat pada ruas pipa 19 yaitu 0.072 m

dikarenakan perubahan diameter pipa dari 100 mm menjadi 50 mm sehingga

kecepatan aliran meningkat. Hasil simulasi distribusi air bersih menggunakan

Epanet 2.0 dapat digunakan untuk menganalisis headloss sebagai salah satu

criteria untuk evaluasi sistem jaringan distribusi di Perumahan Griya Melati.

Saran

PDAM Tirta Pakuan diharapkan dapat mengatasi permasalahan kuantitas

debit aliran yang kecil di Perumahan Griya Melati pada jam sibuk yaitu di pagi

dan sore hari dengan meningkatkan jumlah air yang masuk ke inlet. Hal ini dapat

dilakukan dengan membuat elevated reservoir yaitu bangunan penampung air

yang terletak di atas permukaan tanah pada ketinggian tertentu, sehingga tekanan

air pada titik terjauh masih tercapai mengingat jarak Perumahan Griya Melati dari

WTP Cipaku cukup jauh.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, DV. 2007. Analisa Kinerja Sistem Distribusi Air Bersih PDAM

Kecamatan Banyumanik di Perumnas Banyumanik. Thesis. Semarang:

Program Pasca Sarjana Magister Teknik Sipil Universitas Diponegoro

eprints.undip.ac.id/15472/1/Dian_Vita_Agustina.pdf [12 Mei 2013]

Akhmad, AF. 2012. Mempelajari kehilangan head pada pipa distribusi jaringan

suplai air bersih PDAM Tirta Pakuan [skripsi]. Bogor (ID): Institut

Pertanaian Bogor

[BPS Bogor] Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor. 2010. Jumlah Penduduk

dan Kepadatan Penduduk di Kota Bogor.http://bogorkota.bps.go.id

/index.php/penduduk-dan-tenaga-kerja/13-jumlah-penduduk-dan-

kepadatan-penduduk-menurut-kecamatan.pdf [28 Juni 2013]

Brebbia, C. Ferrante, A. 1983. Numerical Methods in Flud Dynamics. New York

(US): Pentech Press

Departemen Kimpraswil, (2003), Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana

Wilayah Nomor: 534/KPTS/M/2001 tanggal 18 Desember 2003 tentang

Standar Pelayanan Minimal Bidang Penataan Ruang, Perumahan dan

Permukiman, dan Pekerjaan Umum, Departemen Kimpraswil, Jakarta.

[28 Juni 2013]

Page 30: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

20

Dharmasetiawan, M. 2004. Sistem Perpipaan Distribusi Air Minum. Jakarta (ID):

Yayasan Ekamitra Nusantara.

Djoko, S.1991. Teknik Sumber Daya Air. Jakarta(ID): Erlangga.

Enri, D. 1989. Pendekatan Sistem Dalam Pengendalian dan Pengoperasian

Sistem Jaringan Distribusi Air Minum [tesis]. Bandung (ID): FTSP-ITB.

Junadi, P. 1995. Pengantar Analisis Data. Jakarta (ID): Rineka Cipta.

Kindler, J. Russel, CS. 1984. Modelling Water Demands. Orlando, Florida (US):

Academic Press

Lewis, A.R. 2000. User Manual Epanet 2.0 Versi Bahasa Indonesia.OH

(US):Ekamitra Engineering

Nurcholis, L. 2008. Perhitungan Laju Aliran Fluida Pada Jaringan Pipa. [Jurnal]

Traksi. Vol. 7 No. 1

[PDAM] Perusahaan Daerah Air Minum. 2010. Company Profile. Bogor (ID):

PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.

Trifunofic, N. 1999. Water Transport & Distribution. Nedherland: IHE-Delft.

Page 31: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

21

Lampiran 1 Peta jaringan distribusi Kota Bogor

Lokasi penelitian

Griya Melati,

Bubulak,

Kec. Bogor Barat

Page 32: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

22

Lampiran 2 Permenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 temtang Persyaratan

Kualitas Air Minum

Page 33: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

23

Lampiran 3 Koefisien Hazen-William

Jenis pipa C

Asbesfos Cement 140

Brass tube 130

Cast lron tube 100

Concrete tube 110

Copper tube 130

Corruoated Steeltube 60

Galvanized tubina 120

Glass fube 130

Lead pipinq 130

Plastic pipe 140

PVC pipe 150

General smooth pipe 140

Steel oioe 120

Sfee/ riveted pipe 100

Tar coated cast iron tube 100

Tin tubino 130

Wood sfave 100

Sumber: Nurcholis, 2008

Page 34: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu
Page 35: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

Lampiran 4 Peta jaringan pada Perumahan Griya Melati

24

Page 36: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu
Page 37: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

Lampiran 5 Hasil simulasi hidraulik pada pipa

No.

pipa

Panjang Diameter Kekasaran

pipa

Debit Kecepatan Kehilangan

tekanan

(m) (mm) (l/dt) (m/dt) (m)

pipa 1 58 100 150 0.86 0.11 0.033

pipa 2 103 50 150 0.06 0.03 0.045

pipa 3 98 100 150 0.81 0.10 0.033

pipa 4 34 100 150 0.42 0.06 0.037

pipa 5 37 50 150 0.04 0.02 0.049

pipa 6 11 100 150 0.36 0.05 0.038

pipa 7 56 50 150 0.04 0.02 0.046

pipa 8 31 100 150 0.31 0.04 0.038

pipa 9 50 50 150 0.06 0.04 0.044

pipa 10 93 50 150 0.02 0.02 0.049

pipa 11 6 100 150 0.25 0.03 0.035

pipa 12 69 50 150 0.04 0.02 0.049

pipa 13 21 100 150 0.19 0.02 0.043

pipa 14 22 50 150 0.07 0.04 0.044

pipa 15 38 50 150 0.02 0.01 0.055

pipa 16 47 50 150 0.03 0.02 0.048

pipa 17 45 100 150 0.07 0.01 0.044

pipa 18 27 50 150 0.03 0.02 0.049

pipa 19 80 50 150 0.01 0.01 0.072

pipa 20 101 50 150 0.02 0.01 0.055

pipa 21 37 75 150 0.37 0.08 0.036

pipa 22 99 50 150 0.08 0.04 0.043

pipa 23 31 75 150 0.28 0.06 0.038

pipa 24 50 12 150 0.03 0.03 0.041

pipa 25 4 75 150 0.21 0.05 0.040

pipa 26 33 75 150 0.03 0.01 0.054

pipa 27 30 75 150 0.16 0.04 0.041

pipa 28 105 50 150 0.05 0.03 0.045

pipa 29 9 75 150 0.10 0.02 0.048

pipa 30 41 75 150 0.06 0.01 0.046

pipa 31 34 50 150 0.02 0.01 0.056

pipa 32 78 75 150 0.02 0.01 0.056

pipa 33 65 12 150 0.02 0.16 0.045

25

Page 38: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

26

Lampiran 6 Hasil pengujian kualitas air

Page 39: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

27

LABORATORIUM TEKNIK LINGKUNGAN

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

FATETA - IPB

HASIL ANALISA KUALITAS AIR

Bogor, 16 September 2013

Teknisi

Ety Herwati

No

Parameter

yang

diperiksa

Satua

n

Metode

Analisis

Standar Air

Minum Permenkes

RI No.

492/Menkes/Per/IV

/2010

Air PDAM di

Griya Melati

Sampel

A B

Kimia

1 pH (25°C)

SNI 06-

6989.11-2004 6.5-8.5 6.92 6.81

2 Khlorida mg/lt SNI 06-

6989.19-2009 250 5.098 5.498

3 Kesadahan

Jumlah mg/lt

SNI 06-

6989.12-2004 500 61.5 61

4 Nitrit mg/lt SNI 06-

6989.9-2004 3 < 0.005 < 0.005

5 Sulfat mg/lt SNI 06-

6989.20-2009 250 4.85 3.735

6 Sisa khlor mg/lt Titrimetri

ttd ttd

Fisika

1 Suhu °C

Suhu udara

± 3 °C 28 26

2 Kekeruhan NTU Nephelometer 5 0.84 0.61

3

Jumlah Zat

Padat Terlarut

(TDS)

mg/lt SNI 06-

6989.27-2005 500 167.5 171.7

Page 40: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

28

Lampiran 7 Hasil simulasi hidraulik pada node

No node Elevasi

Kebutuhan

dasar Kebutuhan Tekanan

(m) (l/dt) (l/dt) (bar)

Node 3 205 0.089 0.06 2.815

Node 4 208 0.026 0.02 2.510

Node 6 210 0.075 0.05 2.307

Node 7 213 0.038 0.02 2.003

Node 8 209 0.032 0.02 2.409

Node 10 210 0.061 0.04 2.306

Node 11 211 0.057 0.04 2.205

Node 12 209 0.053 0.03 2.409

Node 13 208 0.059 0.04 2.509

Node 14 209 0.073 0.05 2.409

Node 15 213 0.035 0.02 2.002

Node 16 210 0.026 0.02 2.306

Node 17 213 0.056 0.03 2.002

Node 18 211 0.056 0.03 2.206

Node 19 211 0.041 0.03 2.206

Node 20 211 0.011 0.01 2.206

Node 21 207 0.025 0.02 2.611

Node 22 211 0.026 0.02 2.205

Node 23 210 0.125 0.08 2.306

Node 24 216 0.055 0.03 1.698

Node 25 210 0.055 0.03 2.226

Node 27 206 0.103 0.06 2.711

Node 28 205 0.035 0.02 2.813

Node 29 210 0.029 0.02 2.306

Node 30 208 0.039 0.02 2.509

Node 31 214 0.024 0.01 1.901

Node 32 207 0.048 0.03 2.610

Node 33 213 0.025 0.02 2.002

Node 34 210 0.030 0.02 2.273

Page 41: EVALUASI KINERJA SISTEM DISTRIBUSI AIR PADA PDAM … · Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga menjadi hal yang ... Kata kunci: air bersih, Epanet 2.0, ... Waktu

29

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan dengan nama Taufiq Akbar pada 29

Desember 1990 di Kota Pekanbaru. Penulis merupakan anak

ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Irwan dan

Ibu Samtini. Penulis merupakan lulusan dari Sekolah

Menengah Pertama Negeri 9 Pekanbaru pada tahun 2003 dan

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kec. Akabiluru pada tahun

2009. Setelah lulus SMA, penulis melanjutkan studi di Institut

Pertanian Bogor pada Departemen Teknik Sipil dan

Lingkungan melalui jalur Ujian Seleksi Masuk IPB (USMI).

Selama menjadi mahasiswa, penulis juga aktif di organisasi kemahasiswaan

seperti Dewan Perwakilan Mahasiwa Fakultas Teknologi Pertanian periode

2010/2011 sebagai staf Komisi Kesejahteraan Mahasiswa dan Himpunan

Mahasiswa Teknik Sipil dan Lingkungan (HIMATESIL) periode 2011/2012

sebagai ketua Departemen Pengembangan Sumberdaya SIL.

Pada bulan Juni-Agustus 2012, penulis melaksanakan praktik lapangan di

Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Siak Kota Pekanbaru dengan judul laporan

“Mempelajari Sistem Distribusi Air Bersih Kota Pekanbaru” dan pada tahun

2013, penulis menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Evaluasi Kinerja Sistem

Distribusi Air Pada Perumahan Griya Melati Bogor, Jawa Barat” di bawah

bimbingan Dr. Ir. Nora H. Pandjaitan. DEA.