evaluasi kinerja (18 1-07)
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
EVALUASI KINERJA
A. KONSEP-KONSEP KINERJA DAN PRODUKTIVITAS
1. PENGERTIAN KINERJA DAN PRODUKTIVITAS
ARTI KINERJA :
Output drive from processes human or otherwise (SMITH).
Kinerja (performance) berarti presentasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasil kerja, unjuk kerja ataupun penampilan kerja (Sedermayanti).
Kinerja (presentasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara)
PRODUKTIVITAS :
Productivity is defined for our purposes as output per employee-hour, quality considered (Sutermeister).
Produktivitas adalah hubungan antara kualitas yang dihasilkan dengan jumlah kerja yang dilakukan untuk mencapai hasil itu (Saint dan Paul).
Produktivitas mencakup dua konsep yaitu daya guna (efisiensi) dan hasil guna (efektivitas).
Daya guna menggambarkan tingkat sumber-sumber manusia, dana dan alam yang diperlukan untuk mengusahakan hasil tertentu, sedangkan hasil guna mengembangkan akibat dan kualitas hasil yang digunakan.
PRODUKTIVITAS BERHUBUNGAN DENGAN BANYAK PRODUKTIVITAS BERHUBUNGAN DENGAN BANYAK MASUKAN DAN KELUARAN. PRODUKTIVITAS MENINGKAT MASUKAN DAN KELUARAN. PRODUKTIVITAS MENINGKAT
BILA KELUARAN TERTENTU DENGAN MASUKAN YANG LEBIH BILA KELUARAN TERTENTU DENGAN MASUKAN YANG LEBIH SEDIKIT ATAU MASUKAN TERTENTU MENGAKIBATKAN SEDIKIT ATAU MASUKAN TERTENTU MENGAKIBATKAN
KELUARAN YANG LEBIH BESARKELUARAN YANG LEBIH BESAR
(EIJI OGAWA)(EIJI OGAWA)
RUMUS :
Produktivitas = Efisiensi + Efektivitas
P = Efisiensi + Efektivitas + Kreatifitas + CitraKinerja/Hasil Kerja = Kualitas + Kuantitas
KESIMPULAN :Kinerja lebih menekankan kepada hasil kerja/output. Produktivitas menekankan kepaa rasio input dan output. Jadi keluaran dari produktivitas adalah kinerja.
KINERJA• Kinerja Pegawai• Kinerja Keuangan• Kinerja Penjualan• Kinerja Produksi• Kinerja Perusahaan
PRODUKTIVITAS• Produktivitas Kerja• Produktivitas Modal• Produktivitas Organisasi• Produktivitas Produk
B. BEBERAPA MACAM KINERJA DAN PRODUKTIVITAS
ARTI EVALUASI
Suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauhmana suatu kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih di antara keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu apabila dibandingkan dengan harapan-harapan yang ingin diperoleh.
KONSEP EVALUASIKONSEP EVALUASI
KET :A = Faktor yang akan dievaluasiAB = Apa yang diharapkan dari faktor ABD = Rentetan mengenai harapan-harapan atas faktor A, jika adaAC = Fakta-fakta mengenai ACE = Proses analisis data AC sehingga menghasilkan nilaiDE = Adalah GAP, yaitu besar perbedaan antara harapan (D) dan kenyataan
(E)F = Suatu tolok ukur untuk menilai GAPG = Adalah hasil evaluasi menggunakan tolok ukur F, bahwa faktor A
memang bermasalahH = Adalah hasil evaluasi menggunakan tolok ukur F, bahwa faktor A
memang tidak bermasalahGI = Tindak lanjut hasil evaluasi
MODEL EVALUASI
B
C E
D
A GAP F
G
H
I
1. Mondi dan Noe (1990)Evaluasi Kinerja (Performance appraisal) adalah sebuah system formal untuk memeriksa atau mengkaji dan mengevaluasi secara berkala kinerja seseorang.
2. Levinson (Cassio 1992)Evaluasi Kinerja adalah uraian sistematik tentang kekurangan atau kelebihan dan kelemahan yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang atau sebuah kelompok.
1. Definisi Evaluasi Kinerja dan Manajemen Kinerja
A. Definisi Evaluasi Kinerja
EVALUASI KINERJA
1. Menurut Levinson :Manajemen Kinerja adalah proses menyeluruh untuk mengamati kinerja seorang karyawan, dalam hubungannya dengan persyaratan jabatan selama jangka waktu tertentu.
2. Manajemen Kinerja sebagai suatu proses untuk menciptakan pemahaman yang sama tentang apa yang harus dicapai dengn pengelolaan karyawa sedemikian rupa sehingga meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan.
B. Definisi Manajemen Kinerja
Evaluasi KinerjaEvaluasi Kinerja Uraian tentang kekuatan dan Uraian tentang kekuatan dan kelemahan karyawan berkaitan dengan kelemahan karyawan berkaitan dengan pekerjaan seseorang/kelompok.pekerjaan seseorang/kelompok.
Manajemen KinerjaManajemen Kinerja Proses pengelolaan karyawanProses pengelolaan karyawan
KESIMPULANKESIMPULAN
Apa Yang Diukur
Apa tujuan pengukuran
Siapa yangmengukur
Siapa yang menggunakan
hasil pengukuran
Apa pemanfaatan hasilPengukuran kerja
Kenapa pengukuran dilakukan
Bagaimana carapengukurannya
Dimana pengukuran dilakukan
PENGUKURAN KINERJA
Menurut Mangkunegara : Ability dan Motivation
1. Faktor Kemampuan (Ability) terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan rill (Knowledge + Skill). Artinya pegawai yang memiliki IQ tinggi dan ditunjang dengan pendidikan yang memadai serta trampil dalam melaksanakan tugasnya, maka ia akan lebih mudah mencapai kerja yang diharapkan.
2. Faktor Motivasi terbentuk dari sikap (Attitude) pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakan diri pegawai agar terarah untuk mencapai tujuan kerja.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SBB :
Kinerja Karyawan = IQ + EI + AQIQ = Kemampuan potensi
EI = Kecerdasan emosional (Emotional Intelligence)
AQ = Kemampuan dalam mengatasi kesulitan (Adversity Quotient)
MENURUT BAMBANG HERU, TERDAPAT 3 FAKTOR UTAMA MENURUT BAMBANG HERU, TERDAPAT 3 FAKTOR UTAMA SEBAGAI BERIKUT :SEBAGAI BERIKUT :
IQ
EI
AQ
KINERJA
UNSUR-UNSUR POKOK SISTEM PENILAIAN UNJUK - KERJA
EMPLOYEEPERFORMANCE
EMPLOYEEFEEDBACK
EMPLOYEEAPPRAISAL
PERFORMANCEMEASURES
PERFORMANCERELATED STANDARDS
HUMAN RESOURCESDECISIONS
EMPLOYEERECORD
TUJUAN KEGUNAAN SISTEM PENILAIAN UNJUK - KERJA
TUJUAN/KEGUNAANSISTEM PENILAIAN
UNJUK - KERJA
UMPAN BALIKBAGI KARYAWAN
TUJUAN-TUJUAN UNTUKPROGRAM PELATIHAN
KRITERIA DALAMVALIDASI TES
KEPUTUSAN-KEPUTUSANTENTANG KARYAWAN
TUJUAN/KEGUNAANTUJUAN/KEGUNAANSISTEM PENILAIANSISTEM PENILAIAN
UNJUK - KERJAUNJUK - KERJA
PROSES PENILAIAN KINERJA
Identifikasi TujuanSpesifikasi EvaluasiKinerja
TS: Promosi Identifikasi KebutuhanPelatihan diagnosisMasalah Karyawan
AnalisisJabatan
MemutakhirkanAtau melengkapiInformasi hasil
Analisis jabatan
Memeriksa tugas-tugas yangdijalankan
Pedoman padadeskripsi jabatan
Evaluasi KinerjaEvaluasi Kinerja
Pemberian nilaiPemberian nilaiUntuk tiap-tiapUntuk tiap-tiapUnsur jabatanUnsur jabatan
Membicarakan hasilEvaluasi dengan
Karyawan
Menyampaikan danMendiskusikan hasil
penelitian
Analisis Jabatan :Menentukan tugas-tugas yang harus dijalankan dalam suatu pekerjaan
PENILAI• Atasan Langsung• Bawahan• Rekan Kerja• Penilaian Kelompok• Penilaian oleh diri sendiri• Kombinasi
MASALAH-MASALAH DALAM PENILAIAN KINERJA• Kurang Objektif• Kesalahan “Halo” (Halo Error)• Penilaian terlalu longgar (Leniency)• Penilaian terlalu ketat (Strictness)• Kecenderungan memberi nilai tengah (Central Tendency)• Bias Perilaku (Recent Behavior Bias)• Bias Pribadi
KARAKTERISTIK SISTEM PENILAIAN YANG EFEKTIF• Kriteria yang terkait dengan pekerjaan• Ekspetasi Kinerja• Standarisasi• Penilai yang cakap• Komunikasi terbuka• Akses Karyawan terhadap hasil penilaian• Proses pengajuan keberatan (Due Process)
PERIODE PENILAIANDilakukan 2x dalam setahun• Menjelang berakhirnya masa percobaan (2 bulan)• Setiap akhir tahun bagi karyawan yang telah lulus masa
percobaan (dapat dilakukan setiap 6 bulan)
METODE PENILAIAN KINERJA
1. Metode Penilaian Berorientasi Masa LaluKegunaan : dengan mengevaluasi prestasi di masa lalu, karyawan dapat memperoleh umpan balik dari upaya-upaya mereka. Umpan balik ini selanjutnya bisa mengarah kepada perbaikan-perbaikan prestasi
1. Skala Peringkat (Rating Scale)
2. Daftar Pertanyaan (Checklist)
3. Metode dengan pilian terarah (Forced Choise Method)
4. Metode Peristiwa Kritis (Critical Incident Method)
5. Skala Peringkat dikaitkan dengan tingkah laku (BARS)
6. Metode Peninjauan Lapangan (Field Review Method)
7. Tes dan Observasi Prestasi Kerja (Performance Test & Observation)
8. Pendekatan Evaluasi Komparatif (Comparative Evaluation Approach)
Metode Peringkat
Distribusi Terkendali
Metode Alokasi Angka
MPBML
1. Contoh RATING SCALES untuk Evaluasi Kinerja
Petunjuk : Untuk setiap faktor Evaluasi Kinerja dibawah ini, tunjukkan Penilaian Anda tentang karyawan dengan memberikan tanda kolom yang sesuai
Nama Karyawan : ……………………. Departemen : ………………………….
Nama Penilai : ……………………. Tanggal : ………………………….
Amat Baik Baik Sedang Cukup Kurang
1. Depentability
2. Prakarsa
3. Kehadiran
4. Sikap
5. Kerjasama
Hasil
Jumlah
………….
………….
………….
………….
………….
………….
………….
……..
……..
……..
……..
……..
……..
……..
……..
……..
……..
……..
……..
……..
……..
……..
……..
……..
……..
……..
……..
……..
……..
……..
……..
……..
……..
……..
……..
Sumber : Werther & Davis. Human Resources and Personnel Management. 5Th Ed. © 1996. h. 351
Nama Karyawan : ……………………… Departemen : …………………………..
Nama Penilai : ……………………… Tanggal : ……………………………
Bobot Cek Disini(6.5).1 Karyawan bersedia lembur bila diminta -(4.0).2 Karyawan menjaga tempat kerja atau meja agar tetap rapi -(3.9).2 Karyawan bersedia membantu karyawan lain dengan sikap kerja sama -(4.3).4 Karyawan merencanakan kegiatan sebelum mulai bekerja -(2.7).5 Karyawan merawat peralatan dengan baik -- 6.- 7.- 8.-Dan seterusnya-(0.2).n Karyawan mendengarkan saran orang lain, tetapi jarang
mengikutinya
PT. PERMATA TBK.Performanca Checklist
Forced Choice Method
Kemampuan belajar dengan cepat Bekerja keras
Hasil pekerjaan yang memuaskan Prestasi kerja yang dapat dicontoh karyawan lain
Sering tidak masuk kerja Sering terlambat
Bekerja tekun Sedikit bicara
Mengutamakan kualitas Hasil yang baik
Contoh Critical Incidents
Nama Karyawan : ……………………… Departemen : …………………………..
Rater’s Name : ……………………… Rating Period of ……….. to ………….
Date Positive Employee Behaviour
10/12 Reforted broken rung on utility ladder and flagged get ladder as unsafe.
10/15 Put out small trash fire promptly
Date Negative Employee Behaviour
11/03 Left hose across storeroom aisle
11/17 Smoked in chemical storeroom
Date Positive Employee Behaviour
10/03 Sorted through damaged shipment of glassware to salvage usable beakers
Date Negative Employee Behaviour
11/07 Used glass containers for strog bases, ruining glass
11/19 Repeatedly used glass for storage of lye and other based
Poured acid in to plastic container, ruining countertop
Control of Material Scrap
Sumber : Werther & Davis. Human Resources and Personnel Management. 5Th Ed. © 1996. h. 351
BEHAVIORALLY ANCHORED RATIG SCALE (BARS)
A BEHAVIORAL EXPECTATIONS SCALE FOR A BARTENDER’S CUSTOMER RELATED
Behavioral Expectations Raing Scale for Hotel Bartender
Performance Category : Customer Relations
Extremely Outstanding Performance
Good Performance
Fairly Good Performance
Acceptable Performance
Fairly Poor Performance
Poor Performance
Extremely Poor Performance
7
6
5
4
3
2
1
You must expect this bartender to help Customers in need
You can expect this bartender to calm down arguments before they arupt into fights
You can expect this bartender to use Discretion about whether to continue serving intoxicated customers who are with the other patrons
You can expect this bartender to stop serving drink to those who are intoxicated and alone
You can expect this bartender to make idle conservation with customers who are alone
You can expect this bartender to check identification of young costomers on their first time in the bar
You can expect this bartender to pick up customer’s drink, finished or not, with little or no warning at closing time
Sumber : Werther & Davis. Human Resources and Personnel Management. 5Th Ed. © 1996. h. 356
Metode Peninjauan Lapangan (Field Review Method)
Penyelia turun ke lapangan bersama-sama dengan ahli dari SDM. Spesialis SDM mendapat informasi dari atasan langsung perihal prestasi karyawannya, lalu mengevaluasi berdasarkan informasi tsb. Hasil penilaian dikirim ke penyelia dan di bawa kelapangan untuk keperluan review, perubahan, persetujuan dan pembahasan dengan pihak karyawan yang dinilai.
Pendekatan Evaluasi Komparatif
Metode ini mengutamakan perbandingan prestasi kerja seseorang dengan karyawan lain yang menyelenggarakan kegiatan yang sejenis. (Kenaikan gaji, promosi, dan imbalan lain-lain).
Tiga Metode dalam CEAPMetode PeringkatMetode ini berarti seorang/beberapa penilai menentukan peringkat bagi sejumlah karyawan, mulai dari yang berprestasi tinggi hingga pada paling tidak berprestasi.Metode Distribusi KendaliDistribusi kendali adalah metode di mana penilai menggolongkan karyawan yang dinilai ke dalam klasifikasi yang berbeda-beda berdasarkan berbagai faktor Kritikal yang berlainan seperti prestasi kerja, ketaatan, disiplin, pengendalian biaya, dan lain-lain. Penggolongan tersebut dimaksud kemudian dinyatakan dalam presentase.Metode Alokasi KerjaMetode ini yang terjadi ialah bahwa penilai memiliki nilai dalam bentuk angka kepada semua karyawan yang dimiliki. Karyawan yang mendapat angka tertinggi berarti dipandang sebagai karyawan terbaik dan karyawan yang mendapat angka terendah merupakan karyawan yang tidak mampu bekerja. Jumlah nilai bagi seluruh karyawan ditentukan Departemen SDM. Nilai jumlah 100 yang didistribusikan pada 10 karyawan.
Metode Distribusi Terkendali
Presentase Kategori Nama Karyawan
10%20%40%
20%10%
Sangat BaikBaik
Sedang
CukupKurang
Andriana dan ArifandyDiana, Novitria, Lisa dan RezaYudith, Yudistira, Yuyun, Lisa, Yulia, Yulius, Yusuf, Yulius dan YuniMarwan, Marni, Mawar, MirnaAgus dan Amir
Metode Alokasi AngkaNo. Urut
KaryawanAngka Nama Karyawan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Dan seterusnya
20
16
14
12
10
9
5
5
4
Firmansyah
Firman
Farhan
Farid
Fuad
Fina
Fanny
Ferdinand
Faiza
Metode Penilaian Berorientasi Masa Depan
Penilaian Diri Sendiri
Penilaian ini dilakukan oleh karyawan sendiri dengan harapan karyawan tersebut dapat lebih mengenal kekuatan-kekuatan dan kelemahannya sehingga mampu mengidentifikasi aspek-aspek perilaku kerja yang perlu diperbaiki di masa yang akan datang.
Pelaksanannya?
Caranya sebagai berikut:
1. Perusahaan atau penyelia mengemu-kakan harapan-harapan yang diinginkan dari karyawan, tujuan perusahaan dan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh perusahaan pada karyawan.
2. Berdasarkan informasi ini karyawan dapat mengidentifikasi aspek-aspek perilaku yang perlu diperbaiki.
Metode Penilaian Berorientasi Masa Depan
Manajemen berdasarkan Sasaran (MBO)adalah suatu bentuk penilaian di mana karyawan dan penyelia bersama-sama menetapkan tujuan-tujuan atau sasaran-sasaran pelaksanaan kerja di waktu yang akan datang. Tujuan metode MBO ini adalah untuk mengembangkan karyawan. Metode ini lebih mengacu pada pendekatan hasil.
2. Metode Penilaian Berorientasi Masa Depan
Karyawan Karyawan
Pemberi Pekerjaan
Pemberi Pekerjaan
Rencana Kerja
Periode Kerja
Penilaian Kinerja
Wawancara Penilaian
1. Prestasi yang dicapai
2. Faktor berpengaruh
3. Potensi Karir Jangka Pendek
4. Gagasan Masa Depan
5. Saran Pengembangan
Gambar : Tahap Utama Penilaian Kinerja Metode MBO