evaluasi kesesuaian tarif dan keb utuhan armada …eprints.unram.ac.id/7262/1/artikel ilmiah.pdfdan...

13
ARTIKEL ILMIAH EVALUASI KESESUAIAN TARIF DAN KEBUTUHAN ARMADA TAKSI DI KABUPATEN SUMBAWA BERDASARKAN ATP DAN WTP The Evaluation of Fare Compatibility and Taxi Fleet Needs In Sumbawa Based on ATP and WTP Tugas Akhir Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Teknik Sipil Oleh : AQMARINA LINA FATHIN ARSARI F1A 011 014 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MATARAM April 2016

Upload: phamtuyen

Post on 11-Aug-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI KESESUAIAN TARIF DAN KEB UTUHAN ARMADA …eprints.unram.ac.id/7262/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfDan dinyatakan telah memenuhi syarat mencapai derajat S-l Jurusan Teknik Sipil Susunan

ARTIKEL ILMIAH

EVALUASI KESESUAIAN TARIF DAN KEBUTUHAN

ARMADA TAKSI DI KABUPATEN SUMBAWA

BERDASARKAN ATP DAN WTP

The Evaluation of Fare Compatibility and Taxi Fleet Needs

In Sumbawa Based on ATP and WTP

Tugas Akhir

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Teknik Sipil

Oleh :

AQMARINA LINA FATHIN ARSARI

F1A 011 014

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MATARAM

April 2016

Page 2: EVALUASI KESESUAIAN TARIF DAN KEB UTUHAN ARMADA …eprints.unram.ac.id/7262/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfDan dinyatakan telah memenuhi syarat mencapai derajat S-l Jurusan Teknik Sipil Susunan

ARTIKEL ILMIAH

EVALUASI KESESUAIAN TARIF DAI\I KEBUTUHANARMADA TAKSI DI KABUPATEN SUMBAWA

BERDASARKANT ATP DAN WTP

Oleh:

AQMARINA LINA TATHIN ARSARIFlA 011 014

Telah diperiksa dan disetujui oleh:

1. PEMBIMBING UTAMA,

IWavan Suteia. ST..MT.NrP. 19670826 1994t2 I 001

2. PEMBIMBING PENDAMPING,

Hasvim. ST.MT.F[rP. 19651231 199512 I 00I

Tanggal,fuMaret 2016

Tanggal, tMaret 2016

Mengetahui,

urusan Teknik Sipil

Page 3: EVALUASI KESESUAIAN TARIF DAN KEB UTUHAN ARMADA …eprints.unram.ac.id/7262/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfDan dinyatakan telah memenuhi syarat mencapai derajat S-l Jurusan Teknik Sipil Susunan

ARTIKEL ILMIAII

EVALUASI KESESUAIAIT TARIF DAI\[ KEBUTUIIANARMADA TAKSI DI KABUPATEN SUMBAWA

BERDASARKAN ATP DAN WTP

Oleh:

AQMARINA LINA X'ATHIN ARSARIFlA 011 014

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada tanggal L2 Maret 2016Dan dinyatakan telah memenuhi syarat mencapai derajat S-l

Jurusan Teknik Sipil

Susunan Tim Penguji :

Penguji I

NrP. 19660718 199702 I 001

NrP.19661020 199403 I 003

3

Page 4: EVALUASI KESESUAIAN TARIF DAN KEB UTUHAN ARMADA …eprints.unram.ac.id/7262/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfDan dinyatakan telah memenuhi syarat mencapai derajat S-l Jurusan Teknik Sipil Susunan

4

EVALUASI KESESUAIAN TARIF DAN KEBUTUHAN ARMADA TAKSI DI KABUPATEN SUMBAWA BERDASARKAN ATP DAN WTP

Aqmarina Lina Fathin Arsari1, I Wayan Suteja

2, Hasyim

3

Jurusan Teknik Sipil Universitas Mataram

ABSTRAK

Kurangnya penyediaan jasa angkutan umum di Kabupaten Sumbawa membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengijinkan sebuah perusahaan taksi beroperasi di Kabupaten Sumbawa. Namun belum diketahui kebutuhan masyarakat akan jasa angkutan taksi ini sebesar apa dan tarif taksi yang ditetapkan belum tentu dapat langsung diterima baik oleh masyarakat.

Dalam penelitian ini, akan diteliti tarif taksi sesuai dengan perhitungan biaya operasional kendaraan. Kemudian akan dibandingkan dengan kemampuan membayar dan kemauan membayar masyarakat Kabupaten Sumbawa. Kemudian akan dilakukan perhitungan jumlah kebutuhan armada taksi untuk Kabupaten Sumbawa.

Dari hasil perhitungan didapatkan biaya operasional taksi sebesar Rp 3.500,- per kilometer sedangkan tarif yang ditetapkan saat ini adalah Rp 4.270,- per kilometer. Hal ini tentu akan mempengaruhi persentase kempuan membayar dan kemauan membayar masyarakat. Dibuktikan dari hasil perhitungan kemampuan membayar dan kemauan membayar pengguna taksi sebesar 1,58% mampu membayar dan 36,51% mau membayar tarif Rp 4.270,- per kilometer. Sedangkan apabila tarif berubah menjadi Rp 3.500,- per kilometer sebesar 21,54% mampu membayar dan 100% mau untuk membayar . Untuk data operator armada taksi yang dibutuhkan untuk masyarakat Kabupaten Sumbawa sebanyak 5 armada sedangkan berdasarkan kuisioner pengguna riil taksi dibutuhkan sebanyak 13 armada.

Kata Kunci : Ability To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP), Kebutuhan Armada Taksi, Tarif Taksi.

1Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Mataram

2Dosen Pembimbing Utama

3Dosen Pembimbing Pendamping

I. PENDAHULUAN

Kebijakan pemerintah untuk mengijinkan beroperasinya taksi di Kabupaten Sumbawa diharapkan mampu untuk meningkatkan pelayanan angkutan umum di kabupaten Sumbawa di kecamatan Sumbawa khususnya. Berdasarkan data PDRB masyarakat kabupaten Sumbawa tahun 2014 dengan rata-rata penghasilan Rp 20.910.375,- per kapita per tahun menunjukkan bahwa kemampuan masyarakat Sumbawa untuk menerima taksi sebagai pilihan relatif cukup baik dan memudahkan masyarakat dalam mobilisasi pergerakan baik didalam maupun keluar kabupaten Sumbawa.

Berdasarkan data diatas, akhirnya pemerintah memberikan kebijakan unutk mengijinkan sebuah perusahaan taksi

beroperasi di Kabupaten Sumbawa yaitu perusahaan Sumbawa Taksi dengan jumlah armadanya yang baru berjumlah 12 unit, dengan tarif pertama (flag fall) Rp 6.000,-, tarif tiap km Rp 4.270,- per kilometer, dan tarif tunggu waktu per jam Rp 45.000,- per jam. Adanya taksi ini diharapkan mampu untuk meningkatkan pelayanan dan memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Sumbawa.

Penyediaan taksi di Kabupaten Sumbawa tentu memiliki respon positif dan negatif. Dari segi positifnya, keberadaan taksi tentu akan lebih memudahkan dalam mobilisasi masyarakat karena taksi tidak memiliki rute. Namun dari segi negatif, apakah keberadaan taksi yang masih terbilang baru ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat? Apakah tarif yang berlaku

Page 5: EVALUASI KESESUAIAN TARIF DAN KEB UTUHAN ARMADA …eprints.unram.ac.id/7262/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfDan dinyatakan telah memenuhi syarat mencapai derajat S-l Jurusan Teknik Sipil Susunan

5

dalam pengoperasian taksi saat ini sudah sesuai dengan tingkat kemampuan masyarakat di Kabupaten Sumbawa? Untuk itu, perlu diadakan penelitian tentang kebutuhan jumlah armada taksi di Kabupaten Sumbawa serta tingkat kesesuaian tarif taksi yang berlaku berdasarkan kemampuan membayar (ATP) dan kemauan membayar (WTP) masyarakat.

Biaya Operasional Kendaraan (BOK)

Biaya operasional kendaraan didefinisikan sebagai biaya dari semua faktor yang terkait dengan pengoperasian satu kendaraan pada kondisi normal untuk suatu tujuan tertentu. (Rahmatang, 2012).

Ditinjau dari kegiatan usaha angkutan biaya yang dikeluarkan, untuk suatu produksi jasa angkutan yang akan dijual kepada pemakai jasa, dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

1. Yang dikeluarkan untuk pengelolaan perusahaan.

2. Yang dikeluarkan untuk operasi kendaraan.

3. Yang dikeluarkan untuk retribusi, iuran, sumbangan, dan yang berkenan dengan pemilikan usaha dan operasi.

Ability To Pay (ATP)

Menurut Tamin dkk (1999), Ability To Pay (ATP) adalah kemampuan seseorang untuk membayar jasa pelayanan yang diterimanya berdasarkan penghasilan yang dianggap ideal.

Willingness To Pay (WTP)

Willingness To Pay (WTP) adalah kesediaan pengguna mengeluarkan imbalan atas jasa yang diterimanya.

Sementara itu dalam penentuan atau penyesuaian tarif dianjurkan seperti pada gambar dibawah ini:

Sumber : Tamin, dkk (1999) Gambar 1 Ilustrasi keleluasaan penetapan tarif berdasarkan ATP dan WTP

Dari gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Tidak melebihi nilai ability to pay. 2. Berada diantara ability to pay dan

willingness to pay bila akan dilakukan penyesuaian tingkat pelayanan.

3. Bila tarif yang dianjurkan berada di bawah perhitungan tarif namun berada di atas ability to pay maka selisih tersebut dapat dianggap sebagai beban subsidi yang harus ditanggung pemerintah.

4. Bila perhitungan tarif pada suatu jenis angkutan berada di bawah ability to pay dan willingness to pay, maka terdapat keleluasaan dalam perhitungan atau pengajuan nilai tarif baru, yang selanjutnya dapat dijadikan peluang penerapan subsidi silang pada jenis angkutan lainnya yang kondisi perhitungan tarifnya diatas ability to pay. Jadi, penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui banyak kebutuhan armada taksi yang sesuai dengan demand untuk masyarakat di Kabupaten Sumbawa serta untuk mengevaluasi kesesuaian tarif ditinjau dari sisi Biaya Operasional Kendaraan (BOK), Ability To Pay (ATP), dan WillingnessTo Pay (WTP).

Menentukan Jumlah Kebutuhan Armada Taksi

1. Perhitungan berdasarkan Jumlah Armada taksi eksisting Perhitungan ini didasarkan dari

besarnya jumlah permintaan armada taksi perhari dibagi jumlah perjalanan per hari

Page 6: EVALUASI KESESUAIAN TARIF DAN KEB UTUHAN ARMADA …eprints.unram.ac.id/7262/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfDan dinyatakan telah memenuhi syarat mencapai derajat S-l Jurusan Teknik Sipil Susunan

6

(Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat, 2002). Persamaannya adalah sebagai berikut:

N =

Jumlah perjalanan per hari didapatkan dari persamaan sebagai berikut: Jumlah perjalanan per hari =

2. Perhitungan berdasarkan data

pengguna taksi Dihitung menggunakan persamaan (Afianto, 2004):

Ti = Ni ∑jαjitjp Keterangan: Ti= Total pergerakan yang dilakukan

penduduk zona i. Ni= jumlah penduduk di zona i. αji= persentase penduduk di zona i yang

memiliki kategori j. tjp= tingkat bangkitan pergerakan dengan

tujuan p.

II. BATASAN PERENCANAAN 1. Sampel yang diambil dilakukan di wilayah

Kabupaten Sumbawa. 2. Objek yang akan ditinjau adalah armada

taksi yang beroperasi di Kabupaten Sumbawa yang diselenggarakan oleh operator Sumbawa Taksi.

3. Kemampuan membayar dan kesediaan membayar masyarakat dihitung dengan analisa Ability To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP).

4. Sasaran sampel untuk analisa ATP dan WTP serta kebutuhan armada taksi adalah masyarakat yang berdomisili di Kabupaten Sumbawa disesuaikan dengan topografi wilayah yang dapat terjangkau oleh layanan taksi.

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Gambar 2 Peta Batas Wilayah Kabupaten

Sumbawa (Sumber: Google)

3.2 Desain Sampel Tahap untuk mendesain sampel dari penelitian ini adalah:

a. Penentuan Jumlah Sampel Penentuan jumlah sampel menggunakan teknik solvin, yaitu dengan menggunakan rumus: (Siregar, 2014)

n =

keterangan : n = jumlah sampel, 436559 jiwa (data BPS Kabupaten Sumbawa tahun 2014) N = jumlah populasi e = perkiraan tingkat kesalahan (digunakan 5%) sehingga, sampel yang akan diambil sebanyak:

n =

= 399,63 400 sampel

3.3 Tahapan Penelitian Untuk memudahkan dalam

melaksanakan penelitian dan dapat secara baik dan sistematis, maka dibuat tahapan penelitian sebagai berikut

Page 7: EVALUASI KESESUAIAN TARIF DAN KEB UTUHAN ARMADA …eprints.unram.ac.id/7262/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfDan dinyatakan telah memenuhi syarat mencapai derajat S-l Jurusan Teknik Sipil Susunan

7

Gambar 3 flowchart alur penelitian

IV. HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Perhitungan Biaya Operasional Kendaraan (BOK)

Berdasarkan data yang diperoleh dari operator maupun driver dari Sumbawa Taksi, dapat dilakukan perhitungan untuk mendapatkan besarnya Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dengan perhitungan standar Kementerian Perhubungan Republik Indonesia tahun 2002. Berdasarkan BOK tersebut nantinya akan digunakan sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan dalam menentukan besaran tarif taksi per kilometer. Kemudian akan dibandingkan dengan kemampuan membayar masyarakat berdasarkan perhitungan Ability To Pay (ATP).

Berikut adalah langkah-langkah perhitungan BOK untuk Sumbawa taksi. A. Karakteristik Kendaraan

1. Tipe : Sedan 2. Jenis Pelayanan : Taksi AC 3. Merk Kendaraan :Toyota Limo

B. Produksi Rata-Rata per Kendaraan

1. Km tempuh/hari : 147,5 km 2. Waktu operasi/hari : 18 jam 3. Kecepatan rata-rata n : 50 km/jam 4. Km efektif/hari :110,62 km 5. Km kosong/hari : 36,88 km 6. Frekuensi angkut/hari : 20 kali 7. Km rata-rata/frekuensi : 7,375 km

8. Hari operasi : 30 hari 9. Km tempuh/bulan : 4.425 km 10. Km tempuh/tahun :53.837,5 km 11. Jumlah armada : 12 unit

C. Biaya per Kendaraan – km

1. Biaya Langsung a. Penyusutan 1) Harga kendaraan : 183.885.000 rupiah 2) Masa penyusutan : 20 tahun 3) Nilai residu (20% dari harga kendaraan)

: 36.777.000 rupiah 4) Bunga bank (15% dari harga kendaraan)

: 27.582.750 rupiah Penyusutan/taksi/km = Rp 111,01,-

b. Bunga Modal 1) Jangka waktu pinjaman : 5 tahun 2) Modal pinjaman (80% dari harga

kendaraan) : 147.108.000 rupiah Bunga modal/taksi/km = Rp537,95,-

c. Gaji dan awak kendaraan 1) Susunan awak kendaraan a) Sopir : 16 orang 2) Biaya awak kendaraan per tahun a) Gaji/upah Rp 100.000,-/hari

: 36.500.000 rupiah b) Bonus Rp 200.000,-/bulan

: 24.000.000 rupiah Jumlah : 38.900.000 rupiah Biaya awak kendaraan/km = Rp 722,54,-

d. Biaya BBM 1) Konsumsi BBM/taksi/hari : 13 liter 2) Km tempuh/hari : 147,5 km 3) Km tempuh/liter :11,35 km/liter 4) Harga BBM :7.300 rupiah 5) Biaya BBM/taksi/hari :94.900 rupiah

Biaya BBM/taksi/km = Rp 643,39,-

e. Ban 1) Jumlah Pemakaian : 5 Buah 2) Daya tahan ban 6 bulan :26.550 km 3) Harga ban per buah : 410.000 rupiah

Biaya Ban /taksi/km = Rp 77,21,-

f. Penanaman Freon AC 1) Harga Freon : 250.000 rupiah 2) Pemakaian Freon : 1 kali 3) Daya tahan Freon 6 bulan : 26550 km

Biaya penanaman Freon/taksi/km = Rp 9,42,-

Page 8: EVALUASI KESESUAIAN TARIF DAN KEB UTUHAN ARMADA …eprints.unram.ac.id/7262/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfDan dinyatakan telah memenuhi syarat mencapai derajat S-l Jurusan Teknik Sipil Susunan

8

g. Service Kecil 1) Dilakukan tiap 1 bulan : 4.425 km 2) Biaya bahan a) Oli mesin

4 liter x Rp 41.500,- : 166.000 rupiah b) Gemuk

0,5 liter x Rp 40.000,-: 20.000 rupiah c) Minyak Rem d) 0,5 liter x Rp 12.000,- : 6.000 rupiah 3) Ongkos Service : 150.000 rupiah

Jumlah : 342.000 rupiah Biaya service kecil/taksi/km = Rp 77,29,-

h. Service Besar 1) Dilakukan tiap 6 bulan: 26.550 km 2) Biaya Bahan a) Oli Mesin

4 liter x Rp 41.500,-: 165.000 rupiah b) Oli gardan

1,5 liter x Rp 43.000,-: 64.500 rupiah c) Oli transmisi

1,5 liter x Rp 43.000,-: 64.500 rupiah d) Gemuk

0,5 liter x Rp 40.000,-: 20.000 rupiah e) Minyak rem

0,8 liter x Rp 12.000,-: 9.600 rupiah f) Filter udara

1 buah x Rp 250.000,- : 250.000 rupiah

g) Filter oli 1 buah x Rp 35.000,-: 35.000 rupiah

h) Kampas Rem: 1.200.000 rupiah i) Radiator: 1.050.000 rupiah j) Air accu: 240.000 rupiah k) Accu: 735.000 rupiah 3) Ongkos Service: 500.000 rupiah

Jumlah: 4.373.600 rupiah Biaya service besar/taksi/km =Rp 164,73,-

i. Overhoule mesin 1) Dilakukan tiap 1 tahun : 53.837,5 km 2) Overhoule (12% dari harga kendaraan)

: 22.066.200 rupiah Biaya overhoule/taksi/km = Rp 409,87,-

j. Penambahan oli mesin 1) Penambahan oli mesin/minggu : 0,5 liter 2) Km tempuh/minggu :1.032,5 km 3) Harga oli/liter : 41.500 rupiah

Biaya penambahan oli/taksi/km

= Rp 20,10,-

k. Cuci Kendaraan 1) Biaya cuci kendaraan/hari : 10.000

rupiah Biaya cuci kendaraan/taksi/km = Rp 67,80,-

l. Pemeliharaan dan reparasi body kendaraan

1) Dilakukan tiap 6 bulan : 26.550 km 2) Biaya pemeliharaan dan reparasi :

850.000 rupiah Biaya pemeliharaan/taksi/km = Rp 32,02,-

m. STNK 1) Dilakukan tiap 1 tahun : 53.837,5 km 2) Biaya STNK/kendaraan/tahun :

1.300.000 rupiah Biaya STNK/taksi/km = Rp 24,15,-

n. Kir 1) Dilakukan tiap 6 bulan: 26.550 km 2) Biaya setiap kali kir :25.000 rupiah

Biaya kir/taksi/km = Rp 0,94,-

o. Retribusi Parkir 1) Biaya parkir kendaraan per tahun :

4.650.000 rupiah Biaya parkir/taksi/km = Rp 86,37,-

Rekapitulasi Biaya Langsung/kendaraan/km

a. Penyusutan : 111,01 rupiah b. Bunga Modal/tahun : 537,95 rupiah c. Gaji dan bonus awak kendaraan : 722,54

rupiah d. Biaya BBM : 643,39 rupiah e. Ban : 77,21 rupiah f. Penanaman Freon AC : 9,42 rupiah g. Service kecil : 77,29 rupiah h. Service besar : 164,73 rupiah i. Overhoule mesin : 409,87 rupiah j. Penambahan oli mesin : 20,10 rupiah k. Cuci kendaraan : 67,80 rupiah l. Pemeliharaan dan reparasi :32,02 rupiah m. STNK : 24,15 rupiah n. Kir : 0,94 rupiah o. Retribusi parkir kendaraan :86,37 rupiah

Jumlah : 2.984,77 rupiah

2. Biaya Tidak Langsung a. Biaya pegawai selain awak kendaraan

Page 9: EVALUASI KESESUAIAN TARIF DAN KEB UTUHAN ARMADA …eprints.unram.ac.id/7262/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfDan dinyatakan telah memenuhi syarat mencapai derajat S-l Jurusan Teknik Sipil Susunan

9

1) Gaji Rp 1.500.000,-/bulan : 18.000.000 rupiah Biaya pegawai selain awak/km = Rp 334,34,- Biaya pegawai selain awak/taksi/km = Rp 27,86,-

b. Biaya pengelolaan/tahun/kendaraan 1) Penyusutan bangunan kantor

: 12.000.000 rupiah 2) Penyusutan inventaris/alat kantor

: 10.000.000 rupiah 3) Biaya pemeliharaan kantor

: 5.000.000 rupiah 4) Biaya pemeliharaan pool dan bengkel

: 5.000.000 rupiah 5) Biaya listrik dan air

: 2.760.000 rupiah 6) Biaya telepon dan komunikasi lainnya

: 24.780.000 rupiah 7) Pajak : 1.000.000 rupiah

Jumlah : 60.540.000 rupiah Biaya Pengelolaan/km = Rp 1124,50,- Biaya pengelolaan/taksi/km = Rp 93,71,-

Rekapitulasi biaya tidak langsung/taksi/km

a. Biaya pegawai selain awak kendaraan : 27,86 rupiah

b. Biaya pengelolaan : 93,71 rupiah Jumlah :121,57 rupiah

3. Biaya Pokok per kendaraan/km a. Biaya langsung : 2.984,77 rupiah b. Biaya tidak langsung : 121,57 rupiah

Jumlah : 3.106,34 rupiah

4. Keuntungan Pengusaha (10% dari biaya pokok taksi)

a. 10% x Rp 3.106,34,- : 310,63 rupiah

D. Biaya Operasi Kendaraan Taksi + Keuntungan pengusaha

1. Biaya pokok per kendaraan/km : 3.106,34 rupiah

2. Keuntungan pengusaha : 310,63 rupiah Jumlah : 3.416,98 rupiah

Biaya pokok taksi/hari

a. Biaya pokok kendaraan/km x km tempuh/hari : 504.004,55 rupiah

b. Biaya Pokok/penumpang 1. Flag Fall : 6.000 rupiah 2. Km berikutnya : Rp 3.416,98 pembulatan

: 3.500 rupiah 3. Tarif Tunggu : 45.000 rupiah

Dari hasil perhitungan BOK diatas didapatkan besar tarif per kilometer yang dibebankan kepada penumpang menurut operator Sumbawa Taksi adalah sebesar Rp 3.500,-/km, sedangkan untuk tarif buka pintu/tarif awal (flag fall) sebesar Rp 6.000,- dan tarif tunggu sebesar Rp 45.000,-. Hal ini menunjukkan bahwa tarif/km yang telah berlaku saat ini jauh diatas tarif yang seharusnya dapat diberlakukan yaitu sebesar Rp 4.270,-

4.2 Ability To Pay (ATP)

Dari hasil perhitungan ATP ini akan didapatkan kemampuan membayar oleh responden per kilometer, dimana didapatkan kemampuan membayar tertinggi sebesar Rp 5.000,- per kilometer, sedangkan untuk harga terendah sebesar Rp 286,- per kilometer

Rumus dari perhitungan ATP adalah:

ATP =

Keterangan : ATP : Daya beli responden (Rp/kilometer) Ix : Jumlah penghasilan responden per bulan (Rp/bulan) Pp : Persentase budget untuk transportasi perbulan dari

total penghasilan Pt : Persentase alokasi biaya tranportasi yang

digunakan untuk angkutan taksi Tr : Total panjang perjalanan responden per bulan

(km/bulan)

Untuk lebih memperjelas perhitungan diatas, berikut ini adalah contoh perhitungan untuk menentukan ATP responden, yang diambil dari sebagian data sebagai berikut:

ATP responden = (

) (

)

= Rp 2.500,- per kilometer 4.3 Willingness To Pay (WTP)

Willingness To Pay adalah persepsi responden terhadap tarif taksi per kilometer yang sesuai dibandingkan dengan pelayanan yang diberikan sehingga perhitungan besarnya WTP didasarkan data persepsi responden atas tarif yang berlaku (rupiah/kilometer). Jadi WTP merupakan jawaban murni

Page 10: EVALUASI KESESUAIAN TARIF DAN KEB UTUHAN ARMADA …eprints.unram.ac.id/7262/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfDan dinyatakan telah memenuhi syarat mencapai derajat S-l Jurusan Teknik Sipil Susunan

10

responden yang ditanyakan dalam kuisioner sesuai dengan keinginan responden itu sendiri. Setelah dianalisa dari 400 kuisioner, WTP tertinggi terdapat pada harga Rp 6.500,- per kilometer sedangkan untuk WTP terendah adalah Rp 2.000,- per kilometer. Persepsi tarif dari masing-masing responden berbeda-beda. Hal ini disebabkan perbedaan latar belakang dari masing-masing responden sehingga responden memilih tariff yang dianggap sesuai dengan kemampuannya

Grafik Ability To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP) Terhadap Tarif Per Kilometer yang Berlaku

1. Grafik ATP dan WTP Pengguna Riil Sumbawa Taksi

Gambar 4 Grafik ATP dan WTP Responden

Pengguna Riil Taksi Terhadap Tarif yang Berlaku

2. Grafik ATP dan WTP Calon Berpotensi

Pengguna Sumbawa Taksi

Gambar 5 Grafik ATP dan WTP Responden

Berpotensi Pengguna Taksi

3. Grafik ATP dan WTP Masyarakat Umum

Gambar 6 Grafik ATP dan WTP Masyarakat

Umum

4.4 Analisis Kebutuhan Jumlah Armada Taksi

4.4.1 Perhitungan berdasarkan Jumlah Armada taksi eksisting

Data primer untuk perhitungan jumlah kebutuhan armada taksi eksisting diperoleh dari perusahaan taksi yang bersangkutan baik operator maupun pengemudi taksi. Setelah dilakukan survei didapatkan km tempuh rata-rata per hari per taksi yang akan dibagi dengan frekuensi angkut (rit) per hari akan menghasilkan jumlah perjalanan rata-rata dalam sehari. Kemudian setelah dibagi dengan total permintaan taksi dari operator per hari akan didapatkan hasil kebutuhan jumlah armada

Berikut ini adalah langkah-langkah perhitungan analisis kebutuhan jumlah armada taksi: a. km tempuh rata-rata per hari adalah

147,5 km/hari b. Frekuensi angkut untuk satu armada

taksi adalah 20 kali/hari c. Total permintaan taksi (by call) dalam

sehari adalah 40 permintaan

Digunakan rumus sebagai berikut: Jumlah perjalanan per hari

=

=

= 7.375 perjalanan/hari 8 perjalanan/hari

N =

=

= 5 armada

Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan data dari

Page 11: EVALUASI KESESUAIAN TARIF DAN KEB UTUHAN ARMADA …eprints.unram.ac.id/7262/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfDan dinyatakan telah memenuhi syarat mencapai derajat S-l Jurusan Teknik Sipil Susunan

11

operator Sumbawa taksi, jumlah armada yang dibutuhkan untuk melayani Kabupaten Sumbawa berjumlah 5 armada. Sedangkan jumlah armada yang telah beroperasi saat ini adalah 12 armada. Hal ini menunjukkan terjadi kelebihan penyediaan dari permintaan taksi. 4.4.2 Perhitungan Berdasarkan Calon

Pengguna Taksi Perhitungan ini didasarkan hasil

kuisioner survei ATP dan WTP, dimana dari hasil analisis data kuisioner akan diperoleh persentase penduduk Kabupaten Sumbawa yang berpendapatan di atas rata-rata pendapatan pengguna riil taksi dan intensitas penggunaan taksi.

Berikut merupakan langkah-langkah perhitungan jumlah kebutuhan armada: a. Jumlah penduduk Kabupaten Sumbawa

di kawasan survei sebanyak 268.084 jiwa.

b. Dari 400 data sampel diperoleh persentase jumlah penduduk dengan penghasilan diatas rata-rata penghasilan pengguna riil taksi sebesar 42,86%

c. Intensitas pengguna taksi diasumsikan minimal 1 kali (disesuaikan dengan data riil pengguna taksi)

d. Persentase pengguna riil taksi =

x

100% = 0,094% Jika persentase riil pengguna taksi

terjadi pada 268.084 populasi dengan asumsi minimal menggunakan taksi 1 kali maka perhitungan jumlah kebutuhan armada adalah sebagai berikut:

Ti = Ni ∑jαjitjp Ti = (268.084 x 0,00094) x 0,4286 x 1 Ti = 103,41 pergerakan

N =

=

= 12,93 armada 13 armada

Jumlah armada yang dibutuhkan secara efektif jika pengoperasional pengguna taksi saat ini dari 400 responden terjadi pada seluruh populasi Kecamatan yang di wilayah operasional taksi dengan asumsi tiap calon pengguna tersebut menggunakan taksi minimal 1 kali maka jumlah armada efektif yang diperoleh adalah 13 armada. Namun dari data populasi sampel yang disurvei maka

saat ini kebutuhan armada efektif hanya sebesar 5 armada.

5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisa dan pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Armada yang beroperasi saat ini

berdasarkan dengan kondisi riil di lapangan dengan jumlah 12 armada merupakan jumlah armada yang tidak efektif atau terjadi kelebihan penyediaan jasa angkutan taksi.

2. Perhitungan biaya operasional kendaraan (BOK) untuk tarif per kilometer adalah sebesar Rp 3.500,- per kilometer, sedangkan tarif yang berlaku saat ini adalah Rp 4.270,- per kilometer. Hal ini menunjukkan bahwa tarif yang berlaku saat ini lebih mahal daripada tarif yang seharusnya.

3. Tarif berdasarkan perhitungan BOK sebesar Rp 3.500,- per kilometer akan lebih diterima dengan lebih baik oleh masyarakat karena dari hasil perhitungan kemampuan membayar masyarakat persentasenya sebesar 21,43% dan kemauan membayarnya sebesar 100% dibandingkan dengan tarif yang berlaku saat ini sebesar Rp 4.270,- per kilometer persentase kemampuan membayarnya hanya sebesar 1,58% dan kemauan membayarnya sebesar 36,51%.

3.2 Saran

Dari hasil kesimpulan diatas yang dapat disarankan oleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Tarif yang berlaku saat ini diharapkan

dapat disesuaikan kembali dengan hasil perhitungan biaya operasional kendaraan (BOK) dengan mempertimbangkan kemampuan membayar dan kemauan membayar masyarakat di Kabupaten Sumbawa untuk jasa angkutan taksi.

2. Sebaiknya dilakukan perbaikan layanan untuk angkutan umum yang regular (dengan rute tetap) agar masyarakat yang pendapatannya dibawah pendapatan rata-rata pengguna riil taksi memperoleh pilihan untuk angkutan umum yang lain.

Page 12: EVALUASI KESESUAIAN TARIF DAN KEB UTUHAN ARMADA …eprints.unram.ac.id/7262/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfDan dinyatakan telah memenuhi syarat mencapai derajat S-l Jurusan Teknik Sipil Susunan

12

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Raharjo. 2010. Dasar-Dasar Ekonomi Transportasi. Graha Ilmu: Yogyakarta

Afianto, M. Ardany. 2004. Analisis Elastisitas Kebutuhan Angkutan Taksi Di Kota Semarang dengan Teknik Stated Preference. Tesis Program Studi Transportasi Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

Giatman, M. 2007. Ekonomi Teknik. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta

Hotmaida, B. 1999. Analisis Ability To Pay dan Willingness To Pay Tarif Angkutan Umum Kota (Studi Kasus: Kotamadya Medan). Tesis Magister, Bidang Khusus Rekayasa Transportasi Program Magister Teknik Sipil Program Pasca Sarjana Institut Teknologi Bandung.

Kabupaten Sumbawa Dalam Angka 2015. Balai Pusat Statistik Kabupaten Sumbawa

Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor 687 tahun 2002 Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum Di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap dan Teratur.

Keputusan Menteri Nomor 35 Tahun 2003 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum

Miro, Fidel. 2012. Pengantar Sistem Transportasi. Erlangga: Jakarta

Novriani, Dwi. 2007. Kajian Tarif Shuttle Service Terhadap Vehicle Operation Cost Operator, Ability to Pay dan Willingness to Pay Penumpang (Studi Kasus Shuttle Service di PT REVIN Jurusan Bandung ke Bandara Udara Soekarno-Hatta Cengkareng. Tesis Program Studi Transportasi Program Pasca Sarjana Institut Teknologi Bandung.

PDRB Kabupaten Sumbawa Menurut Lapangan Usaha. 2010 – 2014

Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1993 Tentang Angkutan Jalan

Rahman, Rahmatang. 2012. Analisa Biaya Operasi Kendaraan (BOK) Angkutan Umum Antar Kota dalam Propinsi Rute Palu – Poso. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Transportasi. Volume II No. 1, Januari 2012. Hal. 8-21. Palu.

Siregar, Sofyan. 2014. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Bumi Aksara. Jakarta

Suhendro, Herdiane Octavianus. 2014. Evaluasi Angkutan Taksi Di Kota Mataram Akibat Kenaikan Harga Premium. Skripsi Program Studi Teknik Sipil Universitas Mataram.

Sri Listiani, Asti., Farida, Ida., Waludjojati, Eko. 2013. Evaluasi Tarif Angkutan Umum Berdasarkan Biaya Operasioal Kendaraan (BOK) (Studi Trayek Cilawu-Garut Kota Kabupaten Garut). Jurnal Evaluasi Tarif. ISSN : 2302-7312 Vol. 11 No. 1 2013

Tamin, O.Z., Rahman, Harmein., Kusumawati, Aine., Munandar, Ari sarif., Setiadji, Bagus Hario. 1999. Evaluasi Tarif Angkutan Umum dan Analisis ‘Ability To Pay’ (ATP) dan ‘Willingness To Pay’ (WTP) Di DKI Jakarta. Jurnal Transportasi, ISSN: 1411-2442 Vol 1, No 2, Tahun I, Desember 1999

Trimansyah, Agung. 2014. Analisis Tarif Bus Rapid Trans (BRT) Bandar Lampung Berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan, Kemampuan Membayar dan Keinginan Membayar Penumpang (Studi Kasus: BRT Trayek Korpri – Sukaraja). Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota B SAPPK V4N1 2014

Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Page 13: EVALUASI KESESUAIAN TARIF DAN KEB UTUHAN ARMADA …eprints.unram.ac.id/7262/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfDan dinyatakan telah memenuhi syarat mencapai derajat S-l Jurusan Teknik Sipil Susunan

13