evaluasi implementasi kebijakan penerimaan peserta didik baru dengan sistem online di ... · 2017....

17
Evaluasi Implementasi Kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru Dengan Sistem Online Di Salatiga ARTIKEL Diajukan Kepada Program Pascasarjana Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd) Oleh Obaja Frando Dasuha 942013148 PROGRAM MEGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016

Upload: others

Post on 16-Feb-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Evaluasi Implementasi Kebijakan Penerimaan

    Peserta Didik Baru Dengan Sistem Online

    Di Salatiga

    ARTIKEL

    Diajukan Kepada

    Program Pascasarjana Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh Gelar Magister

    Pendidikan (M.Pd)

    Oleh

    Obaja Frando Dasuha

    942013148

    PROGRAM MEGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

    SALATIGA

    2016

  • 1

    ABSTRAK

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: mengetahui kinerja pelaksanaan kebijakan peserta

    didik baru online dan mengetahui faktor yang menghambat implementasi kebijakan di

    Salatiga. Subyek penelitian ini adalah dinas pendidikan olahraga pariwisata dan

    kebudayaan, sekolah-sekolah negeri dan swasta dan masyarakat di Salatiga. Data

    penelitian diperoleh melalui teknik wawancara, kuisioner, dokumentasi dan observasi.

    Hasil dari penelitian ini adalah secara umum implementasi kegiatan telah berjalan dengan

    baik. Permasalahan yang belum dapat diatasi adalah mengenai penyelewengan rombel dan

    sekolah swasta yang belum disediakan ruang dalam PPDB online. Faktor penghambat

    implementasi adalah kurangnya kontrol pemegang kebijakan kepada obyek kebijakan,

    sehingga muncul permasalahan tersebut. Strategi kebijakan implementasi yang

    dimunculkan dari penelitian ini adalah perlunya menjalankan PPDB online untuk semua

    sekolah, baik negeri maupun swasta. Dan perlunya kontrol dengan melakukan crosscheck

    setelah PPDB online dilakukan ke setiap sekolah.

    Pendahuluan

    Kemajuan dunia teknologi di dunia saat ini berkembang sangat pesat. Kemudahan

    dalam mengakses dan berkomunikasi dimudahkan oleh kemajuan teknologi informasi dan

    komunikasi (TIK). Kemajuan yang terlihat dalam TIK saat ini salah satunya adalah

    internet yang berpengaruh terhadap seluruh aspek dalam kehidupan (Dollah, 2012).

    Media-media sosial yang ada dalam internet juga dapat menjadi salah satu akses yang

    dapat digunakan oleh berbagai bidang. Bidang pendidikan misalnya, dapat menggunakan

    media sosial sebagai media pembelajaran, sumber belajar bahkan pengelolaan sekolah

    dengan berbasis web. Bentuk manajemen sekolah yang dikembangkan saat ini adalah

    pendaftaran siswa baru berbasis online. Pendaftaran berbasis online ini dirasa sangat

    memudahkan panitia penerima siswa baru dalam mengimput data dan olah datanya

    dikarenakan lebih efektif dan efisien (Dollah, 2012).

    Berdasarkan Keputusan Walikota Salatiga, mewajibkan setiap Sekolah Negeri di

    Salatiga melakukan PPDB dengan online. Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan

    Walikota Salatiga 422/114/2013 Bab IV yang berisi bahwa setiap SMP/ SMA/ SMK

    Negeri wajib melakukan PPDB dengan cara online dengan alamat salatiga.siap-

  • 2

    PPDB.com. Kebijakan ini dibuat dengan harapan dapat memudahkan sistem pendaftaran

    dan pemerintah dapat memantau jumlah siswa yang masuk disetiap sekolah.

    Berdasarkan penelusuran secara langsung terdapat permasalahan, yaitu masyarakat

    yang belum memahami internet menjadi permasalahan bagi orang tua yang akan

    mendaftarkan anaknya untuk sekolah. Terjadinya fenomena titip menitip anak yang

    orangtuanya memiliki kekuasaan, ini juga di kemukakan di media cetak Suara merdeka

    Selasa, 1 Maret 2011 yang mengungkapkan fenomena tersebut. Fenomena ini masih

    terjadi hingga sekarang ini dibuktikan berdasarkan penelusuran yang dilakukan dengan

    survai langsung dengan melihat jumlah kelas yang tidak sesuai saat dibuka pada saat

    penerimaan dan kenyataan yang ada sekarang. Sistem yang terkesan kaku, juga

    mempersulit proses yang ada. Karena pusat portal hanya dipegang oleh dinas pendidikan

    Salatiga. Sehingga ketika terjadi permasalahan harus selalu menghubungi dinas

    pendidikan Salatiga.

    Belum tercapainya tujuan dari kebijakan, mengindikasikan masih terdapat

    persoalan didalamnya. Sehingga perlunya evaluasi kebijakan guna menelusuri sumber

    permasalahan dan persoalan yang ada, guna memperbaiki permasalahan yang ada. Bentuk

    dari permasalahan ini dapat dianalisi melalui menganalisis bentuk implementasi yang telah

    dilakukan. Edwards III memperkenalkan pendekatan masalah implementasi dengan

    mempertanyakan faktor-faktor apa yang mendukung dan menghambat keberhasilan

    implementasi kebijakan (Akib, 2010). Dengan mengkaitkan model implementasi dan

    evaluasi kebijakan sistematis, diharapkan mendapat arah yang jelas, serta mengetahui

    sumber permasalahan PPDB Online di Salatiga.

    Penelitian yang dilakukan Magaji dkk (2013) yang berjudul “An Evaluation of

    Students’ Admission Exercises (ESAE) in Kaduna State University, Nigeria”, penelitian

    Godwin Gideon Ogbebor (2012) yang berjudul “Mode of Admission and Undergraduate

    Academic Performance: A Comparative Study in Delta State University dan Dr Maureen

    A Olel (2011) yang berjudul “Students’ Admission Policies for Quality Assurance:

    Towards Quality Education in Kenyan Universities”, ketiganya mengevaluasi kebijakan

    dan sistem penerimaan peserta didik baru dengan sistemnya masing-masing. Baharudin

    Dollah (2012) yang berjudul kebijakan sistem penerimaan siswa baru melalui media

    online di propinsi Jawa Timur mengemukakan bahwa penyelengaraan telah dilaksanakan

    sesuai dengan rencana dan berdampak positif bagi masyarakat di Jawa Timur. Selain itu

    penelitian yang dilakukan oleh Lina Miftabul Jannab (2007) yang berjudul evaluasi

  • 3

    publikasi atas perolehan informasi penerimaan siswa baru mengemukakan bahwah

    penggunaan internet sebagai penyampaian informasi belum sepenuhnya berfungsi. Dengan

    demikian penerimaan peserta didik memiliki cara tersendiri dalam menerima peserta didik

    baru. Kebijakan dikeluarkan sebagai solusi terbaik untuk menggatasi permasalahan yang

    ada. Penerimaan peserta didik online di Indonesia sedang marak dilakukan dan diangap

    sebagai perwujudan Good governance dengan mengedepankan transparansi. Penelitian

    Bahrudin (2012) mengungkapkan bahwa dengan penerimaan online berdampak positif,

    namun dalam penelitian Lina, dengan sistem online belum sepenuhnya berfungsi.

    Kebijakan di Salatiga mengenai kebijakan PPDB online relevan dengan penelitian

    yang ada diatas mengenai evaluasi pengelolaan penerimaan peserta didik baru. Kebijakan

    yang dikeluarkan diharapkan akan menyelesaikan permasalahan mengenai penerimaan

    peserta didik baru. Persoalan muncul dalam kebijakan ini. Sehingga perlunya dipahami

    mengenai permasalahannya. Oleh karenanya penelitian ini dilakukan guna mengetahui

    persoalan dan dapat memberi solusi akan permasalahan yang muncul. Evaluasi kebijakan

    yang akan digunakan adalah evaluasi kebijakan tipe sistematis. Evaluasi kebijakan

    sistematis mempunyai kemampuan lebih baik untuk menjalankan evaluasi kebijakan dari

    pada tipe evaluasi kebijakan yang lain (Winarno, 2012: 233).

    Rumusan Masalah

    Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dibuatlah suatu rumusan masalah

    sebagai berikut:

    a. Bagaimana implementasi kebijakan penerimaan peserta didik baru online yang

    dilaksanakan di Kota Salatiga?

    b. Apakah faktor yang menghambat implementasi kebijakan penerimaan peserta

    didik baru online yang dilaksanakan di Kota Salatiga?

    c. Apa strategi yang dapat diterapkan untuk mengimplementasi kebijakan PPBD

    online di Kota Salatiga?

    Manfaat penelitian

    Manfaat dari penelitian ini bagi sekolah adalah agar dapat mengerti kondisi dan

    persoalan yang terkait dengan kebijakan sistem penerimaan peserta didik baru online dan

    dapat merespon akan permasalahan. Bagi pemerintah daerah Kota Salatiga agar memberi

    evaluasi dan masukan akan permasalahan yang ada terkait dengan penerimaan peserta

  • 4

    didik baru online yang ada dan memberikan rekomendasi pemikiran-pemikiran baru untuk

    mengevaluasi kebijakan tersebut. Bagi masyarakat untuk memberikan wawasan mengenai

    kelemahan dan masalah yang terjadi dalam kebijakan penerimaan peserta didik baru

    online di Salatiga. Selain itu hasil penelitian dapat berguna sebagai bahan penyempurnaan

    kebijakan PPDB Online Salatiga, dalam menyelesaikan permasalahan- permasalahan

    yang berkaitan dengan PPDB online. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat

    sebagai wawasan dan untuk mengembangkan mengenai evaluasi implementasi kebijakan

    dalam dunia pendidikan. Khususnya teori evaluasi sistematis yang dipadukan dengan

    model implementasi Edward III.

    Evaluasi Kebijakan

    “Evaluasi kebijakan merupakan kajian penilaian mengenai manfaat, substansi,

    implementasi dan dampak dari suatu kebijakan dengan standar tujuan yang direncanakan

    berdasarkan realita yang terjadi dalam masyarakat (Lester dan Stewart, Jones, Anderson;

    dalam Winarno, 2002)”. Pengertian tersebut berdasarkan atas pengertian evaluasi

    kebijakan menurut Lester dan Stewart yang menyatakan “evaluasi kebijakan ditujukan

    untuk melihat sebab-sebab kegagalan suatu kebijakan atau untuk mengetahui apakah

    kebijakan publik yang telah dijalankan meraih dampak yang diinginkan”. Sedangkan

    menurut Jones “evaluasi kebijakan adalah kegiatan yang bertujuan untuk menilai manfaat

    suatu kebijakan”. Dan menurut Anderson evaluasi kebijakan dapat dikatakan sebagai

    “kegiatan-kegiatan yang menyangkut estimasi atau penilaian kebijakan yang mencangkub

    substansi, implementasi dan dampak”.

    Faktor yang Menghambat Implementasi Kebijakan

    Rochyawaati (2012) mengungkapkan bahwa secara umum dapat dikatakan bahwa

    kegagalan dalam suatu proses implementasi diakibatkan oleh Unimplemented Policy

    & Poorly Implemented Policy.

    Unimplemented Policy keadaan dimana

    (a) kebijakan hanya bersifat politis dan tidak benar-benar dimaksudkan untuk

    dilaksanakan (karenanya tidak disertai aturan pelaksanaan, bahkan tidak

    menunjuk lembaga yang bertanggung-jawab untuk mengimplementasikannya).

  • 5

    Kebijakan seperti ini merupakan kebijakan yang didasari akan unsur politis yang kuat,

    tanpa memandang isu-isu yang ada dalam lapangan. Keadaan yang demikian hanyalah untuk

    menguntungkan beberapa pihak saja.

    (b) Kesulitan menafsirkan kebijakan dalam bentuk-bentuk kegiatan operasional,

    baik tujuan kebijakan yang terlalu utopis, tidak sesuai dengan keadaan

    lapangan, ataupun karena kendala-kendala di lapangan yang membatasi

    alternative tindakan.

    Kebijakan akan menjadi abstrak dan tidak tentu arahnya akibat tidak diketahui

    dasar perumusannya. Seharusnya kebijakan dibuat untuk menjawab permasalahan/ isu-isu

    yang ada, namun ketika kebijakan itu dibuat tanpa dasar yang jelas akan menimbulkan

    ketidakjelasan arah dan tujuan dari kebijakan tersebut.

    Selain Unimplemented Policy, yang mempengaruhi kegagalan kebijakan lainnya

    adalah diakibatkan oleh Poorly Implemented. Faktor dari Poorly Implemented adalah

    sebagai berikut:

    (a).Struktur implementasi tidak disusun secara efektif. (b).Benturan

    penafsiran atas tujuan program antar aktor, baik administrator, petugas

    lapangan, maupun kelompok sasaran. (c).Benturan kepentingan antar aktor

    baik administrator, petugas lapangan, maupun kelompok sasaran.

    (d).Kurangnya kapasitas dan kapabilitas pelaksana (SDM yang dibutuhkan

    tidak tepat/sesuai). (e).Kurangnya kapasitas dan kapabilitas organisasional

    dari institusi-institusi pelaksana. (f).Lemahnya manajemen implementasi.

    (g).Kurangnya anggaran, alat, waktu, dll.

    Dari uraian mengenai faktor-faktor yang dapat menjadi kendala dalam proses

    implementasi, dapat disimpulkan bahwa keberhasilan implementasi akan sangat

    bergantung pada :

    1. Logika kebijakan itu sendiri

    2. Kemampuan Pelaksana

    3. Keterdiaan Sumberdaya yang dibutuhkan

    4. Manajemen implentasi yang baik

    5. Lingkungan dimana kebijakan tersebut dilaksanakan.

    Jaminan kelancaran implementasi dapat dilihat melalu diseminasi yang dilakukan

    dengan baik (Akib, 2010). Syarat pengelolaan diseminasi kebijakan ada empat yakni:

    (1) Adanya respek anggota masyarakat terhadap otoritas pemerintah untuk menjelaskan

    perlunya secara moral mematuhi undang-undang yang dibuat oleh pihak berwenang. (2)

    adanya kesadaran untuk menerima kebijakan. kesadaran dan kemauannya menerima dan

    melaksanakan kebijakan terwujud manakala kebijakan dianggap logis. (3) keyakinan

    bahwa kebijakan dibuat secara sah dan (4) pemahaman bahwa meskipun pada awalnya

  • 6

    suatu kebijakan diangap kontroversi, namun seiring dengan perjalanan waktu maka

    kebijakan tersebut diangap sebagai suatu yang wajar dilaksanakan.

    Metode Penelitian

    Jenis penelitian ini merupakan penelitian evaluasi kebijakan dengan teknik

    evaluasi yang digunakan adalah sistematis. Penelitian ini dilakukan berdasarkan langkah-

    langkah yang ada pada evaluasi. Pada langkah analisis data akan dipadukan dengan model

    implementasi. Model implementasi yang digunakan berdasarkan pendekatan masalah

    maka mengunakan model implementasi Edwar III. Hasil dari data yang didapat

    berdasarkan tahapan implementasi dijabarkan dan didiskripsikan kedalam sebuah kalimat

    yang menggambarkan hasil evaluasi kebijakan.

    Subyek penelitian ini adalah Dinas Pendidikan Salatiga, sekolah-sekolah yang

    melakukan penerimaan peserta didik baru di Salatiga, siswa serta orang tua atau wali

    murid siswa. Pengambilan subyek penelitian dilakukan dengan purposive sampling.

    Langkah–langkah penelitian yang didasari atas tipe evaluasi kebijakan, yaitu tipe

    sistematis. Tipe evaluasi yang digunakan akan di kombinasi dengan model

    implementasinya dan kemudian akan dihubungkan berdasarkan karakteristik Good

    governance. Tahapan evaluasi sistematis pada mengidentivikasi masalah akan

    dikembangkan dengan mencermati moel implementasi, dan model implementasi yang

    digunakan adalah model implementasi George Edwar III. Data yang akan diperoleh

    berdasarkan kombinasi antara tipe evaluasi dan karakteristik Good governance yang di

    tunjukan dalam matriks. Matriks tersebut akan menunjukan data yang akan diperoleh

    berdasarkan kebutuhan. Adapun tabel matriks tersebut dapat dijunjukan pada Tabel

    dibawah ini.

  • Tabel 3.1

    Matrik Sumber Data Penelitian

    Partisipation

    RuleOf

    Law Transparancy ResponsivenessConsesus

    Orientation Equity

    EfficiencyAnd

    Effectiviness AccuntabilityStrategicVision

    Control

    1. Tujuan Program WD & KS D KM2. Analisis Terhadap

    Masalah: WD & KS WD & KS WD & KS KM KM KM & KS WD WD WDa) Komunikasib) Sumber Daya WD WD & KS WD & KS WDc) Diposisi Sikap KS KS KS WDd) Struktur Birokrasi D WD WD3. Standar Kegiatan D WD & KS KS & KM KS & KM WD4.Pengukuran

    Perubahan KS KS & KM5. Perubahan Akibat

    Kebijakan atauPenyebab Lain

    KS KM KM KS & KM

    6. Indikator DampakKebijakan KM & KS KM KS

    Keterangan :D : DokumenKM : kuisioner MasyarakatKS : kuisioner SekolahWD : wawancara Dinas Pendidikan

    7

  • 8

    Teknik validitas data dalam penelitian dengan menggunakan triangulasi teknik.

    Triangulasi teknik adalah teknik dimana bertujuan untuk menguji kreadibilitas data

    dengan cara mengecek data kepada sumber sama dengan teknik yang berbeda (Sugiono,

    2013).

    HASIL PENELITIAN

    Penelitian ini dilakukan di beberapa instansi pendidikan di Salatiga, diantaranya

    Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, SMA N 1 Salatiga, SMA N 2 Salatiga, SMA

    Kristen Satya Wacana dan SMA Kristen 1 Salatiga, SMP N 1 Salatiga, SMP N 3 Salatiga,

    SMP N 4 Salatiga, SMP N 9 Salatiga. Selain itu juga terdapat beberapa narasumber yakni

    siswa sekolah, orang tua murid. Hasil penelitian didiskripsikan berdasarkan metode

    evaluasi tipe sistematis. Setiap tahapan didiskripsikan berdasarkan hasil wawancara,

    kuisioner, observasi dan dokumentasi.

    1. Tujuan Kebijakan PPDB Online

    Secara umum dikatakan bahwa tujuan kebijakan sudah baik. Karena tujuan

    kebijakan dibuat dengan melibatkan sekolah dan publik, sehingga sekolah

    mengetahui latar belakang yang didasari oleh permasalahan yang ada dalam proses

    penerimaan peserta didik baru

    2. Analisis Terhadap Masalah

    Analisis terhadap permasalahan dalam imlementasi kebijakan dapat ditinjau

    berdasarkan metode implementasi Edward III. Metode implementasi Edward III

    ditinjau berdasarkan 4 unsur, yaitu komunikasi, sumber daya, diposisi sikap dan

    struktur birokrasi. Proses komunikasi sudah berjalan dengan baik dimana prosesnya

    terarah dari top to down. Sumberdaya dalam implementasinya juga sudah cukup baik

    meskipun masih terdapat beberapa SDM yang belum memahami dengan jelas.

    Namun dengan seiring waktu dan bantuan dari dinas pendidikan dapat berjalan

    dengan baik. Dalam diposisi sikap, kapabilitas orang-orang yang dalam memberikan

    kebijakan dan yang membuat kebijakan, memberikan jaminan. Responblty orang-

    orang yang terkait dalam merespon permasalahan menunjukan bahwa tidak diragukan

    lagi kapabilitasnya. Sehingga kontrol akan pengimplementasi kebijakan dapat

    berjalan dengan baik. Sehingga permasalahan dalam implementasi dapat direspon

    dengan baik. Secara struktural terdapat laisan-lapisan yang berkaitan dengan

  • 9

    pendidikan, dan seluruh unsur dalam pendidikan ini sudah mendukung dengan baik

    akan kebijakan PPDB online.

    3. Standar Kegiatan

    Kegiatan secara umum sudah berjalan sesuai dengan buku panduan dan

    sesuai dengan ketentuan. Namun hanya dalam permasalahan rombongan belajar saja

    yang masih terdapat penyelewengan didalamnya.

    4. Pengukuran Terhadap Perubahan

    Perubahan layanan yang mudah dan efektif merupakan efek dari kebijakan ini.

    Berdasar hasil penelitian maka jaminan kelancaran implementasi dapat dilihat

    melalui disiminasi yang dilakukan. Syarat disiminasi adalah adanya respek anggota

    masyarakat terhadap otoritas pemerintah untuk menjelaskan perlunya secara moral

    mematuhi undang-undang yang dibuat oleh pihak berwenang. Adanya kesadaran untuk

    menerima kebijakan, kesadaran dan kemauannya menerima dan melaksanakan kebijakan

    terwujud manakala kebijakan dianggap logis. Keyakinan bahwa kebijakan dibuat secara

    sah. Pemahaman bahwa meskipun pada awalnya suatu kebijakan diangap kontroversi,

    namun seiring dengan perjalanan waktu maka kebijakan tersebut diangap sebagai suatu

    yang wajar dilaksanakan. Syarat-syarat disimenasi tersebut yang belum terpenuhi adalah

    kesadaran masyarakat. Masih terdapat penyelewengan membuktikan bahwa masih belum

    ditaati sepenuhnya.

    Dari segi implementasi yang dikemukakan oleh Edwards III bahwa terdapat empat

    unsur dari kebijakan yaitu komunikasi, sumberdaya, Diposisi dan struktur birokrasi.

    Namun dengan beberapa permasalahan mengenai penyelewengan rombel makan dapat

    diketahui masih terdapat komitmen oknum tertentu yang belum dapat melakukan dan

    menaati dengan baik. Kontrol dari atas juga kurang sehingga permasalahan ini masih

    terjadi hingga sekarang.

    Keberhasilan kebijakan dipengaruhi akan lima unsur yaitu; logika

    kebijakan, kemampuan pelaksanaan, ketersediaan sumberdaya,

    manajemen implementasinya dan lingkungan dimana kebijakan tersebut.

    Adanya oknum yang bermain didalamnya juga memberikan dampak

    kerugian kepada sekolah swasta. Sekolah swasta yang sudah dirugikan

    dengan belum diwadai dalam PPDB online semakin dirugikan dengan

    permasalahan tersebut. Selain itu orantua siswa/ wali murid harus

    legowo dengan segala hasil yang diperoleh anaknya. Sehingga tidak

  • 10

    menghalalkan segala cara untuk memperoleh sekolah yang diinginkan.

    Persoalan tersebut tergolong kedalam lingkungan yang mana tidak

    memiliki kesadaran akan keterbukaan dan keadilan setiap warga negara

    yang dipandang sama dalam hukum dan tidak memanfaatkan keadaan

    yang ada. Apabila kebijakan ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur

    yang telah disepakati pasti tujuan kebijakan dapat tercapai dan tidak

    merugikan pihak lain.

    Permasalahan tersebut menunjukkan masih kurang kontrol dan

    kebijakan belum menunjang pelayanan pendidikan secara keseluruhan.

    Olehkarenanya perlu suatu siklus kontrol untuk dapat menunjang

    implementasi yang baik. Setiap institusi pendidikan yang terkait

    haruslah memiliki komitmen yang sama untuk menjalankan peraturan

    yang ada terutama dalam hal rombel. Dinas pendidikan perlu melakukan

    kontrol dengan mengobservasi setiap sekolah setelah PPDB online

    dilakukan.

    Kesimpulan

    Implementasi kebijakan pada umumnya telah berjalan dengan baik. Kelancaran dalam

    implementasi kebijakan dapat dilihat melalui diseminasi yang dilakukan dengan baik.

    Aspek atau syarat diseminasi yang masih belum terpenuhi adalah respek masyarakat akan

    kebijakan. Disebabkan karena masih terdapat masyarakat yang tidak mematuhi dan

    melanggar aturan yang berlaku.

    Ditinjau dari model implementasi Edwards III yang terdiri dari empat unsur yaitu

    komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi, yang belum tercapai adalah

    sumber daya dan disposisi. Sumber daya manusia pada khususnya masih terdapat yang

    belum memahami dengan baik. Disebabkan karena tidak semua sumber daya manusia

    dapat disama ratakan dalam memahami kebijakan. Namun seiring waktu permasalahan ini

    dapat diatasi. Disposisi belum terpenui karena masih terdapatnya oknum yang tidak

    mematuhi aturan dari kebijakan.

    Keberhasilan kebijakan dipengaruhi akan lima unsur yaitu; logika kebijakan,

    kemampuan pelaksanaan, ketersediaan sumberdaya, manajemen implementasinya dan

    lingkungan dimana kebijakan tersebut. Dari kelima unsur tersebut yang menjadi

    penghambat keberhasilan kebijakan adalah kemampuan pelaksana dan manajemen.

  • 11

    Kemampuan pelaksana meskipun diawali dengan permasalahan pemahaman yang kurang

    dapat dipahami dengan baik seiring waktu. Sedangkan manajemen menjadi permasalahan

    karena masih kurangnya kontrol.

    Kurangnya kontrol menjadi masalah utama sehingga perlunya strategi dalam

    mengantasinya. dalam mengatasi permaslahan kontrol maka perlunya sikluks kontrol.

    Siklus dilakukan dengan mengawasi dengan melakukan crosscheck langsung setelah

    pelaksanaan PPDB online dapat mengkontrol apabila terdapat penyelewengan. Selain itu

    juga perlunya membuka link untuk sekolah swasta dalam PPDB online, karena

    bagaimanapun juga sekolah swasta juga bagian pendidikan yang ada di Salatiga.

    Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan mengenai Penerimaan

    Peserta Didik Baru dangan sistim Online di Salatiga, didapat beberapa

    temuan sebagai rekomendasi sebagai berikut:

    1. Bagi pemerintah daerah

    a. Pemerintah sebagai motor dan otak dari kebijakan seharusnya

    melaksanakan kontrol yang baik akan kebijakan yang telah

    dibuat.

    b. Pemerintah harus menegakan akan prinsip keadailan bagi

    seluruh masyarakat, sehingga masyarakat memperoleh hak

    yang semestinya mereka peroleh.

    c. Kebijakan PPDB online baru mewadahi sekolah-sekolah negeri,

    oleh karenanya perlu dipikirkan kebijakan yang dapat mewadai

    penerimaan peserta didik baru di sekolah swasta.

    d. Pemerintah dalam hal ini adalah dinas pendidikan perlu

    melakukan crosscheck mengenai jumlah kesesuaian jumlah

    rombel yang disepakati.

    2. Bagi sekolah

    a. Sekolah Negeri

    1) Seluruh sekolah negeri perlu menjunjung tinggi komitmennya

    sebagai lembaga pendidik yang mendidik sehingga memegang

    prinsip keadilan dan tidak melakukan penyelewengan akan

    aturan yang telah berlaku

    2) Sekolah perlu tegas untuk melaksakan proses PPDB online

    sesuai aturan yang berlaku

  • 12

    b. Sekolah Swasta

    Sekolah swasta perlu memikirkan solusi mengenai

    permasalahan belum terwadahinya penerimaan peserta didik

    dan merekomendasikannya kepada dinas pendidikan.

    3. Bagi masyarakat

    a. Masyarakat yang belum mengenal IPTEK harus aktif untuk

    mengetahui prosedur yang ada

    b. Masyarakat harus menerima akan hasil yang didapat anaknya

    dalam penerimaan peserta didik baru, sehingga tidak

    menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sekolah yang

    dikehendakinya.

    4. Bagi peneliti

    Penelitian ini dapat mengetahui bagaimana evaluasi sistematis

    kebijakan dengan pendekatan implementasi Edwards III.

    DAFTAR PUSTAKA

    Amutu, Onisimus. 2011. Manajemen Pendidikan di Era Otonomi Daerah.

    Bandung: Alfabeta

    Dollah, Baharuddin. 2012. Kebijakan Sistem Penerimaan Siswa Baru

    Melalui Media Online (New Student Admission System Policy

    Through Online Media. Jurnal Pekommas

    Jannah, Lina Miftahul. 2007. Public Evaluation On The Access To

    Information On New Student Enrollment. Jurnal Penelitian dan

    Evaluasi Pendidikan, Nomor 2, Tahun XII, 2008

    Magaji dkk. 2013. An Evaluation of Students’ Admission Exercises (ESAE)

    in Kaduna State University, Nigeria. Kamla-Raj 2013 Int J Edu Sci,

    5(2): 131-135 (2013)

  • 13

    Ogbebor, Godwin Gideon. 2012. Mode of Admission and Undergraduate

    Academic Performance: A Comparative Study in Delta State

    University. Nigeria: Journal of Educational and Social Research Vol.

    2 (3) September 2012

    Olel, Maureen A., 2011. Students’ Admission Policies for Quality

    Assurance: Towards Quality Education in Kenyan Universities.

    Kenya : international Journal of Business and Social Science Vol. 2

    No. 8; May 2011

    Rochyawati. 2012. Sumber: (rochyati-w-t-

    fisip.web.unair.ac.id/artikel_detail-69582-Umum-

    MENGENAL%20IMPLEMENTASI%20KEBIJAKAN%20PUBLIK%20.html

    )

    Sugiono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

    Tilaar, H.A.R dan Nugroho, R., 2008. Kebijakan Pendidikan. Pengantar

    untuk memahami kebijakan pendidikan dan kebijakan pendidikan

    sebagai kebijakan publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

    Undang Undang SISDIKNAS 20 tahun 2003

    Winarno, Budi. 2012. Kebijakan Publik : Teori, Proses dan Studi Kasus.

    Yogyakarta: CAPS