evaluasi esterase leukosit dan tes skrining dipstick nitrit urine untuk deteksi bakteriuria pada

10
EVALUASI TES SKRINING DIPSTICK LEUKOSIT ESTERASE DAN URIN NITRIT UNTUK DETEKSI BAKTERIURIA PADA WANITA DENGAN SUSPEK INFEKSI SALURAN KEMIH TANPA KOMPLIKASI Urinalisis Dipstik yang positif (yaitu, tes leukosit esterase dan/atau tes nitrit) tidak mampu mendeteksi secara signifikan bakteriuria pada 479 wanita rawat jalan dengan suspek infeksi saluran kemih tanpa komplikasi, 18,9% dari sampel urin yang menunjukkan bakteriuria signifikan telah ditolak oleh laboratorium berdasarkan skrining urinalisis yang negatif. Dokter di wilayah kami sering memesan urinalisis dipstick untuk skrining terhadap adanya piuria dan bakteriuria secara signifikan pada wanita yang diduga menderita infeksi saluran kemih tanpa komplikasi, dan kultur diminta hanya ketika urinalisis positif. Chemstrip-10 dipsticks (Diagnostic Roche, Montreal, Quebec, Kanada) mendeteksi aktivitas leukosit esterase (LE) sebagai indikator piuria dan produksi nitrit urin (NIT) sebagai indikator dari bakteriuria. Meskipun penggunaan keduanya tes NIT dan LE telah diperlihatkan untuk memperbaiki deteksi bakteriuria yang signifikan (yaitu, jumlah koloni ≥ 10 5 CFU/ml) (1-3,5,7,8,11),

Upload: daru-kristiyono

Post on 23-Oct-2015

197 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

new

TRANSCRIPT

Page 1: Evaluasi Esterase Leukosit Dan Tes Skrining Dipstick Nitrit Urine Untuk Deteksi Bakteriuria Pada

EVALUASI TES SKRINING DIPSTICK LEUKOSIT ESTERASE DAN URIN

NITRIT UNTUK DETEKSI BAKTERIURIA PADA WANITA DENGAN

SUSPEK INFEKSI SALURAN KEMIH TANPA KOMPLIKASI

Urinalisis Dipstik yang positif (yaitu, tes leukosit esterase dan/atau tes

nitrit) tidak mampu mendeteksi secara signifikan bakteriuria pada 479 wanita

rawat jalan dengan suspek infeksi saluran kemih tanpa komplikasi, 18,9% dari

sampel urin yang menunjukkan bakteriuria signifikan telah ditolak oleh

laboratorium berdasarkan skrining urinalisis yang negatif.

Dokter di wilayah kami sering memesan urinalisis dipstick untuk skrining

terhadap adanya piuria dan bakteriuria secara signifikan pada wanita yang diduga

menderita infeksi saluran kemih tanpa komplikasi, dan kultur diminta hanya ketika

urinalisis positif. Chemstrip-10 dipsticks (Diagnostic Roche, Montreal, Quebec,

Kanada) mendeteksi aktivitas leukosit esterase (LE) sebagai indikator piuria dan

produksi nitrit urin (NIT) sebagai indikator dari bakteriuria. Meskipun penggunaan

keduanya tes NIT dan LE telah diperlihatkan untuk memperbaiki deteksi bakteriuria

yang signifikan (yaitu, jumlah koloni ≥ 105 CFU/ml) (1-3,5,7,8,11), itulah yang

menjadi ketertarikan kami untuk memfokuskan penelitian kami pada wanita dengan

infeksi saluran kemih tanpa komplikasi, yang mana jumlah koloni urin mungkin

serendah 103 CFU/ml (4, 9, 10).

Masing-masing dari 479 wanita rawat jalan yang berusia 15 sampai 65 tahun

menyerahkan sampel urin segar pada pagi hari pengosongan pertama pancaran tengah

dalam wadah yang steril. Sampel urin pancaran tengah yang acak dan segar juga

diterima. Urinalisis (prosedur 2-min) Chemstrip-10 (Boehringer Mannheim) untuk

mendeteksi LE dan NIT segera dilakukan sesuai dengan instruksi pembuat. Hasil

urinalisis positif muncul ketika salah satu tes LE atau tes NIT atau keduanya positif.

Tes NIT yang positif menunjukkan bahwa nitrit telah dihasilkan dari reduksi nitrat

oleh bakteri enterik, paling sering adalah dari family Enterobacteriaceae pada

Page 2: Evaluasi Esterase Leukosit Dan Tes Skrining Dipstick Nitrit Urine Untuk Deteksi Bakteriuria Pada

umumnya (batas sensitivitas praktis, 0,05 mg / dl atau 11 mmol / liter). Tes LE adalah

pengukuran secara tidak langsung pada piuria sejak tes tersebut mendeteksi produksi

enzim pada sel polimorfonuklear host.

Sebuah loop bakteriologis yang dikalibrasikan 0.001 ml digunakan untuk

menyuntikkan/inokulasi urin ke dalam 5% agar darah Columbia (P1350) dan piring

agar MacConkey dalam waktu 30 menit dari pengumpulan (P1800) (PML, Seattle,

Washington). Piring agar yang terinokulasi diinkubasi semalaman secara aerobik

pada suhu 37°C hingga 24 jam (minimal 18 jam). Uropathogens termasuk dari

keluarga Enterobacteriaceae pada umumnya, Grup D enterococci, Staphylococcus

saprophyticus, Grup B streptokokus, dan staphylococci selain S. Saprophyticus ketika

pasien bergejala. Jumlah koloni urin yang tercatat adalah sebagai berikut: (i) tidak ada

pertumbuhan, (ii) tidak ada pertumbuhan yang signifikan (< 103 CFU / ml), dan (iii)

bakteriuria signifikan (≥ 103 CFU / ml). Urin yang tumbuh kontaminan (yaitu,

koagulase-negatif staphylococci, lactobacilli, diphtheroid, dan Streptococcus spp.

selain Grup D spp.) dilaporkan menunjukkan Flora normal periuretra. Pertumbuhan

campuran tercatat untuk urine yang tumbuh beberapa organisme (dua atau lebih).

Isolasi bakteri urin yang signifikan diidentifikasi dengan prosedur biokimia

konvensional (6).

Hasil urinalisis berhubungan dengan hasil kultur urin. Kultur urin yang

menunjukkan bakteriuria yang signifikan (yaitu, satu atau dua uropathogens)

dipisahkan oleh breakpoints jumlah koloni lanjutan untuk analisis kerja: (i) ≥ 103-104

CFU/ml, (ii) ≥ 104-105 CFU/ml, dan (iii) ≥ 105 CFU/ml. Pelaksanaan dari tes

urinalisis dievaluasi dengan menghitung, menggunakan metode standar, sensitivitas,

spesifisitas, dan nilai-nilai prediksi positif dan negatif.

Usia rata-rata dari 479 perempuan adalah 36,6 tahun (kisaran, 15 sampai 65

tahun). Sebagian besar wanita muda, tidak hamil, dan telah diminta melakukan

pemeriksaan kultur urin karena mereka memiliki gejala sugestif infeksi saluran

kemih. Semua sampel urin adalah pengumpulan pancaran tengah, tetapi hanya 5%

yang merupakan spesimen pancaran pertama. Hanya 90 (18,8%) kultur urin yang

Page 3: Evaluasi Esterase Leukosit Dan Tes Skrining Dipstick Nitrit Urine Untuk Deteksi Bakteriuria Pada

memiliki pertumbuhan murni dari satu atau dua uropathogens potensial, sementara

203 lainnya (42,4%) menunjukkan tidak adanya pertumbuhan (60 kultur [12,5%])

atau tidak ada pertumbuhan yang signifikan (143 kultur [29,9%]). Sisa kultur urin

salah satunya tumbuh kontaminan atau menunjukkan pertumbuhan campuran.

Tabel 1 menguraikan pelaksanaan dari tes urinalisis untuk mendeteksi

bakteriuria secara signifikan pada hitung jumlah koloni yang bermacam-macam.

Urinalisis memiliki sensitivitas yang tertinggi untuk hitung jumlah koloni urin yang

lebih besar dari 105 CFU / ml. Pada hitung koloni ini, deteksi dari keduanya baik

piuria dan bakteriuria (hasil positif untuk keduanya LE dan NIT) atau piuria saja

(hasil positif untuk LE) memiliki sensitivitas yang jauh lebih baik daripada deteksi

bakteriuria saja (Hasil positif untuk NIT). Nilai prediktif positif dari hasil positif

urinalisis adalah lemah pada jumlah koloni yang lebih rendah dan ditingkatkan hanya

ketika keduanya piuria dan bacteruria (Hasil positif untuk keduanya LE dan NIT)

terdeteksi oleh urinalisis. Deteksi dari bakteriuria (hasil positif untuk NIT) dan piuria

(Hasil positif untuk LE) memiliki spesifisitas yang sangat baik dan nilai prediktif

negatif untuk semua hitung jumlah koloni. Secara keseluruhan, urinalisis yang positif

memiliki sensitivitas 81,1%, spesifisitas 59,4%, nilai-nilai prediksi positif dan negatif

31,6% dan 93,2%, masing-masing, dan persetujuan secara keseluruhan 63,5% untuk

mendeteksi bakteriuria secara signifikan pada setiap hitung jumlah koloni lebih dari

103 CFU/ml.

Page 4: Evaluasi Esterase Leukosit Dan Tes Skrining Dipstick Nitrit Urine Untuk Deteksi Bakteriuria Pada

Kebanyakan infeksi disebabkan oleh Escherichia coli atau jenis umum lainnya

dari keluarga Enterobacteriaceae (74 infeksi [82,2%]), dan sejumlah kecil karena S.

saprophyticus dan organisme gram positif lainnya (16 infeksi [17,8%]). Streptokokus

grup B adalah satu-satunya uropathogen potensial yang terisolasi pada sembilan

pasien, dan semua wanita memiliki hasil urinalisis yang positif (yaitu, mereka

memiliki hasil positif untuk LE). Tes Urinalisis terdeteksi secara lebih signifikan

pada infeksi bakteri gram negatif (63 dari 74 infeksi [85,1%]) dibandingkan karena

gram positif (10 dari 16 infeksi [62,5%]) karena tes NIT tidak mendeteksi keberadaan

patogen gram positif.

Hasil penelitian ini mengkonfirmasi dan mengembangkan penemuan

sebelumnya, dari Stamm dkk. (9, 10), bahwa banyak wanita dengan gejala infeksi

saluran kemih memiliki jumlah bakteri dalam urin mereka kurang dari 105 CFU / ml.

Selanjutnya, laporan oleh Kunin dkk. (4) mengusulkan bahwa wanita dengan

bakteriuria dengan jumlah yang sangat rendah (>102 sampai 104 CFU / ml) mungkin

dalam tahap awal infeksi saluran kemih yang mungkin terlokalisir pada uretra. Jika

ini kasusnya, maka piuria mungkin tidak ada dalam urin sampai jumlah bakteri dalam

kandung kemih mencapai jumlah yang sangat tinggi (>105 CFU / ml). Dalam studi

ini, kombinasi dari tes LE dan NIT yang positif memberikan kinerja yang lebih baik

secara keseluruhan daripada salah satu tes yang diujikan sendiri dalam mendeteksi

bakteriuria pada jumlah koloni yang lebih tinggi (≥105 CFU/ml). Meskipun

keberadaan bakteriuria saja bukan diagnostik dari infeksi saluran kemih, semua

perempuan telah melakukan kultur urin karena mereka memiliki gejala sugestif dari

sistitis akut. Namun, penurunan sensitivitas dari tes dipstik urin dalam mendeteksi

jumlah koloni yang lebih rendah membatasi kegunaan metode ini dalam

mendiagnosis infeksi saluran kemih tanpa komplikasi pada wanita. Jika laboratorium

hanya mengkultur sampel urin dengan hasil urinalisis yang positif kebijakan ini akan

menghilangkan 51,8% dari semua kultur urin. Meskipun pendekatan ini akan

menghemat waktu dan biaya laboratorium, kira-kira satu dari setiap lima wanita

dengan gejala infeksi saluran kemih dan kultur urin positif akan terlewatkan. Jalan

Page 5: Evaluasi Esterase Leukosit Dan Tes Skrining Dipstick Nitrit Urine Untuk Deteksi Bakteriuria Pada

lainnya, Hasil urinalisis yang negatif (untuk keduanya LE dan NIT), karena tingginya

spesifisitas dan nilai prediktif negatif dari tes ini, bisa digunakan untuk skrining urin

yang tidak perlu dikultur. Pendekatan ini akan melewatkan 17 (18,9%) sampel dari

wanita yang bergejala yang memiliki bakteriuria yang signifikan karena organisme

gram positif selain S. saprophyticus. Grup B streptokokus sebelumnya telah terbukti

dapat menyebabkan bakteriuria, dan pendeteksian sangat penting dilakukan pada

wanita hamil (12). Penggunaan hasil urinalisis dipstick yang positif sebagai satu-

satunya metode skrining untuk infeksi saluran kemih dan pelaksanaan kultur urin

pada populasi ini tidak dianjurkan.

Page 6: Evaluasi Esterase Leukosit Dan Tes Skrining Dipstick Nitrit Urine Untuk Deteksi Bakteriuria Pada

REFERENSI

1. Bartlett, R. C., D. O’Neill, and J. C. McLaughlin. 1984. Detection of bacteriuria by leukocyte esterase, nitrite and the AutoMicrobic System. Am. J. Clin. Pathol. 82:683–687.

2. Cannon, H. J., E. S. Goetz, A. C. Hamoudi, and M. J. Marcon. 1986. Rapid screening and microbiologic processing of pediatric urine specimens. Diagn. Microbiol. Infect. Dis. 4:11–17.

3. Jones, C., D. W. MacPherson, and D. L. Stevens. 1986. Inability of the Chemstrip LN compared with quantitative urine culture to predict significant bacteriuria. J. Clin. Microbiol. 23:160–162.

4. Kunin, C. M., L. VanArsdale White, and T. Hua Hua. 1993. A reassessment of the importance of “low-count” bacteriuria in young women with acute urinary symptoms. Ann. Intern. Med. 119:454–460.

5. Marsik, F. J., D. Owens, and J. Lewandowski. 1986. Use of the leukocyte esterase and nitrite tests to determine the need for culturing urine specimens from a pediatric and adolescent population. Diagn. Microbiol. Infect. Dis. 4:181–183.

6. Murray, P. R., E. J. Baron, M. A. Pfaller, F. C. Tenover, and R. H. Yolken. 1995. Manual of clinical microbiology, 6th ed. ASM Press, Washington, D.C.

7. Pezzlo, M. 1988. Detection of urinary tract infections by rapid methods. Clin. Microbiol. Rev. 1:268–280.

8. Pfaller, M. A., and F. P. Koontz. 1985. Laboratory evaluation of leukocyte esterase and nitrite tests for the detection of bacteriuria. J. Clin. Microbiol. 21:840–842.

9. Stamm, W. E., K. Running, G. W. McKevitt, G. W. Counts, M. Turck, and K. K. Holmes. 1981. Treatment of the acute urethral syndrome. N. Engl. J. Med. 304:956–958.

10. Stamm, W. E., G. W. Counts, K. R. Running, S. Fihn, M. Turck, K. K. Homes, et al. 1982. Diagnosis of coliform infection in acutely dysuric women. N. Engl. J. Med. 307:463–468.

11. Wise, K. A., L. A. Sagert, and G. L. Grammens. 1984. Urine leukocyte esterase and nitrite tests as an aid to predict urine culture results. Lab. Med. 15:186–187.

12. Wood, E. G., and H. C. L. Dillon. 1981. A prospective study of group B streptococcal bacteriuria in pregnancy. Am. J. Obstet. Gynecol. 140:515–520.