evaluasi diri t mesin unsub.doc

132
EVALUASI DIRI PENGAJUAN AKREDITASI PROGRAM STUDI TAHUN AKADEMIK 2013/2014

Upload: yana-prikitiw

Post on 17-Dec-2015

236 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB I

EVALUASI DIRI

PENGAJUAN AKREDITASI PROGRAM STUDI

TAHUN AKADEMIK 2013/2014

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUBANGMei 2014KATA PENGANTAREvaluasi Diri Program Studi Teknik Elektro Universitas Subang ini merupakan upaya Program Studi untuk mendapatkan gambaran mengenai kinerja dan keadaan diri Program Studi. Upaya ini dilakukan melalui analisis atas kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, serta peluang dan ancaman yang dihadapi Program Studi.

Evaluasi Diri ini disusun untuk pengajuan akreditasi Program Studi Tahun Akademik 2012/2013, merupakan pengajuan akreditasi ke Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) untuk pertama kalinya.

Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian dan bantuan semua pihak dalam penyusunan Evaluasi Diri ini.

Subang, Mei 2014Ketua Program Studi,

Sonny Kurniadi, ST.

NIK. 0410017202RANGKUMAN EKSEKUTIF

Fakultas Teknik Universitas Subang terdiri atas 6 (program studi) yang terdiri 4 (empat) Program Studi S1 dan 2 (dua) Program Studi D III, yaitu : (1). Program Studi Teknik Mesin S1, (2). Program Studi Teknik Elektro S1, (3). Program Studi Teknik Arsitektur S1, (4). Program Studi Teknik Sipil S1, (5). Program Studi Teknik Mesin D III dan (6). Program Studi Teknik Elektro D III. Program Studi Teknik Elektro merupakan salah satu Program Studi pada Universitas Subang yang diselenggarakan Yayasan Kutawaringin Subang. Program Studi Teknik Elektro S1 didirikan pada tahun 1998 yang pada awalnya berada dibawah Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Kutawaringin Subang dan mendapat status terdaftar dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.223/SK/Dikti/Kep/1999 tanggal 10 Mei 1998. Pada tahun 2005 STT Kutawaringin dan STIA Kutawaringin Subang bergabung menjadi Universitas Subang dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 33/D/O/2005 tanggal 22 Maret 2005.Program Studi Teknik Elektro berupaya untuk melakukan perbaikan secara berkelanjutan. Salah satu tahapan awal yang penting adalah evaluasi diri. Evaluasi diri ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai kinerja dan keadaan diri Program Studi. Upaya ini dilakukan melalui analisis atas kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, serta peluang dan ancaman yang dihadapi Program Studi ( Analisis SWOT ).

Hasil Analisis SWOT Program Studi menunjukkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada Program Studi yang mencakup aspek-aspek: (1) Visi, misi, dan tujuan Program Studi, (2) Kemandirian, kreativitas dan aktivitas mahasiswa, (3) Dosen dan tenaga pendukung, (4) Kurikulum, (5) Sarana dan Prasarana, (6) Ketersediaan sumber dana, (7) Prinsip Sentralisasi Administrasi dan Desentralisasi Akademik dalam Organisasi Universitas Subang, (8) Pengelolaan Program Studi, (9) Keterkaitan misi pembelajaran dengan pengembangan kompetensi dosen dan mahasiswa, (10) Sarana untuk memelihara interaksi dosen-mahasiswa dan menciptakan iklim akademik/profesional, (11) Perancangan dan pengembangan sistem informasi yang memadai, (12) Kesesuaian kompetensi dan penyerapan lulusan, dan (13) Keterlibatan dosen dan mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

SISTEM MANAJEMEN MUTU UNIVERSITAS SUBANGBerdasarkan analisis SWOT, Program Studi telah merumuskan strategi pemecahan masalah, perbaikan dan pengembangan, yang mencakup aspek-aspek masukkan, proses, keluaran/hasil serta balikkan dan tindak lanjut. Dari aspek masukan, strategi yang dirumuskan meliputi : Visi, Misi dan Tujuan Program Studi; peningkatan mutu calon mahasiswa, pengembangan kompetensi dibidang teknologi tepat guna, peningkatan kompetensi dosen, evaluasi kurikulum dan penjajakan sumber pendanaan alternatif.

Strategi pada aspek proses mencakup pembudayaan mutu, perbaikan proses pembelajaran, dan pembudayaan penelitian. Dari aspek keluaran/hasil, strategi meliputi peningkatan mutu lulusan serta hasil penelitian dan publikasinya. Strategi pada aspek balikan dan tindak lanjut terdiri atas perancangan umpan balik pengguna lulusan dan pemanfaatannya.

Selanjutnya strategi pemecahan masalah, perbaikan, dan pengembangan tersebut diturunkan menjadi beberapa rencana kegiatan dalam program implementasi.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

2RANGKUMAN EKSEKUTIF

3DAFTAR ISI

5

SUSUNAN TIM EVALUASI DAN DESKRIPSI TUGAS

6I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN EVALUASI DIRI

A. Jatidiri, Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan serta Strategi Pencapaiannya7B. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu13

C. Mahasiswa dan Lulusan

24D. Sumber Daya Manusia

32E. Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik

36F. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, dan Sistem Informasi

52G. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama60II. ANALISIS SWOT SECARA KESELURUHAN

A. Analisis SWOT antar komponen

64B. Strategi Pemecahan Masalah, Perbaikan, dan Pengembangan

70C. Program Implementasi

71REFERENSI

73LAMPIRAN

74SUSUNAN TIM EVALUASI DIRI DAN DESKRIPSI TUGASNYA

A. TIM EVALUASI DIRI

1.1. Pengarah

: Rektor Universitas Subang Wakil Rektor I Universitas Subang Dekan Fakultas Teknik Universitas Subang 1.2. Ketua Pelaksana

: H. Deny Poniman Kosasih, ST. MT.1.3. Anggota Pelaksana

- Struktural

: Sonny Kurniadi, ST.- Dosen

: Nunuy Nurhayati, ST- Unsur Administrasi: Ani Hanisah- Alumni

: Eri Wardana, ST- Pakar

: Prof. DR. Ir. Indra Nurhadi- Mahasiswa

: 1. Imam Maulana

2. Doni M KosasihB. DESKRIPSI TUGAS TIM EVALUASI DIRI

1.1. Pengarah.

Memberikan arahan kepada tim pelaksana penyusunan evaluasi diri dan mempertanggungjawabkan kepada Yayasan.

1.2. Ketua Pelaksana.

Mengkoordinasikan dan mengawasi proses penyusunan evaluasi diri dan mempetanggungjawabkan kepada Tim Pengarah.

1.3. Anggota Pelaksana.

Mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data.

Memberikan masukan sebagai pelengkap data.

Bersama-sama Ketua Tim Pelaksana, menyusun laporan akhir evaluasi diri.

I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN EVALUASI DIRI

A. JATIDIRI, VISI, MISI, SASARAN DAN TUJUAN

(1). Universitas Subang

Universitas Subang berdiri pada tanggal 22 Maret 2005 yang dikukuhkan dengan Surat Keputusan Nomor 33/D/O/2005. Surat keputusan tersebut menetapkan penggabungan dan perubahan Sekolah Tinggi Teknologi Kutawaringin dengan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi yang berada dibawah Yayasan Kutawaringin Subang menjadi fakultas-fakultas di dalam Universitas Subang dengan penambahan Fakultas Pertanian, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan. Universitas Subang berlokasi di dua tempat yaitu Kampus I dan Rektorat terletak di Jalan R.A. Kartini KM. 3 Subang dan Kampus II terletak di Jalan Arief Rachman Hakim No. 8 Subang. Fakultas Teknik berada di kampus II. Fakultas Teknik menempati menempati tanah seluas 10.000 m2 dan bangunan seluas 2.400 m2. Salah satu sudut dan peta lokasi Kampus Universitas Subang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 1. Lokasi Rektorat, Kampus I dan Kampus II Universitas SubangPada saat ini, Universitas Subang memiliki 7 Fakultas dan 17 Program Studi, seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel 1. Fakultas dan Jurusan/Program Studi di Universitas SubangNOFAKULTAS & PROGRAM STUDIJENJANGSTATUS

(1)(2)(3)(4)

1.Fakultas Ilmu Administrasi a. Program Studi Administrasi Negarab. Program Studi Administrasi Publikc. Program Studi Administrasi Keuangan S1

S1

DIIITerakreditasi

Terakreditasi

Terakreditasi

2.Fakultas Teknika. Program Studi Teknik Mesinb. Program Studi Teknik Elektroc. Program Studi Teknik Sipild. Program Studi Teknik Arsitekture. Program Studi Teknik Mesinf. Program Studi Teknik ElektroS1S1S1S1DIII

DIIITerakreditasi Terdaftar

TerakreditasiTerakreditasiTerdaftar

Terdaftar

3.Fakultas Pertaniana. Program Studi Pertanianb. Program Studi Ilmu PertanianS1

S1Terakreditasi

Terakreditasi

4.Fakultas Ilmu Komunikasia. Program Studi Ilmu KomunikasiS1Terakreditasi B

5.Fakultas Ilmu Komputera. Program Studi Sistem InformasiS1Terakreditasi

6.Fakultas Hukuma. Program Studi Ilmu HukumS1Belum Terakreditasi

7Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikana. Prgram Studi Pendidikan Olah Raga/PJKRb. Program Studi Matamatikac. Program Studi Bahasa InggrisS1S1

S1Belum TerakreditasiBelum Terakreditasi

Belum Terakreditasi

Dalam melaksanakan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi, Universitas Subang bertumpu pada visi dan misinya, yang akan diuraikan pada paparan berikut :

a. Visi Universitas Subang Menjadi Lembaga Pendidikan Yang Mempunyai Komitmen Terhadap Kebenaran dan Keunggulan Yang Diakui Secara Nasional dan Internasional Dalam Penguasaan, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kesenian Yang Dipandu Dengan Keimanan dan Ketaqwaan Kepada Tuhan yang Maha Esa.b. Misi Universitas Subang Misi Universitas Subang adalah sebagai berikut :

Melaksanakan Manajemen Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Untuk Mewujudkan Visi Universitas Serta Menghasilkan Lulusan Yang Beriman dan Bertaqwa, Cerdas, Mandiri dan Berbudaya yaitu Insan Yang Pengkuh Agamana, Luhung Elmuna, Rancage Gawena dan Jembar Budayana.(2). Fakultas TeknikFakultas Teknik Universitas Subang mengelola 4 (empat) Program Studi Strata Satu dan 2 (dua) Program Studi Diploma Tiga, yaitu :

a. Program Studi Teknik Mesin S1.b. Program Studi Teknik Elektro S1.c. Program Studi Teknik Sipil S1.

d. Program Studi Teknik Arsitektur S1.e. Program Studi Teknik Mesin DIII.f. Program Studi Teknik Elektro DIII.Sejalan dengan visi dan misi universitas, Fakultas Teknik menetapkan visi, misi dan strategi program-program pengembangan Fakultas Teknik yang dijelaskan pada paparan berikut :

a. Visi Fakultas TeknikMenjadikan Fakultas Teknik Unsub menjadi Fakultas yang unggul dan berkualitas dalam pengusaan, pengembangan, penerapan ilmu pengetahuan dan teknlogi dalam keteknikan yang mampu berkompetensi ditingkat lokal maupun nasional.b. Misi Fakultas TeknikMenjadikan Fakultas Teknik mampu menyelesaikan masalah-masalah pembangunan pada skala lokal Kabupaten dalam perspektif keteknikan dan menjadi lulusan Fakultas yang mampu menyelesaikan masalah keteknikan yang bersifat mendasar.

c. Strategi Program-Program Pengembangan

Pendidikan dan pengajaran yang berfokus :

Pada karakteristik pengembangan prodi, pengembangan sumber daya manusia melalui peningkatan jenjang pendidikan, infrastruktur praktikum, pengembangan tugas akhir sesuai kompetensi sarjana, standar kualitas lulusan dan seminar.

Penelitian yang menitikberatkan pada karya tulis dosen, penelitian dosen, kolaborasi hasil karya ilmiah mahasiswa dan dosen.

Pengabdian pada masyarakat melalui penelitian-penelitian yang berpihak pada masyarakat pada umumnya dan khususnya bagi kepentingan pendidikan.

Akreditasi.

Peningkatan pelayanan terhadap manusia.

Melakukan reorganisasi.

Evaluasi kinerja.

(3). Program Studi Teknik ElektroProgram Studi Teknik Elektro (S1) Fakultas Teknik Universitas Subang telah mengalami perkembangan yang signifikan, terutama dilihat dari sumber daya manusia, mahasiswa dan lulusan. Pengembangan Program Studi ini disinergikan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, yang diuraikan pada paparan berikut : a. Visi Program StudiMenjadikan lembaga pendidikan yang unggul dan berkualitas dalam bidang Teknik Elektro yang mampu berkompetensi ditingkat lokal (Subang) maupun nasional. b. Misi Program Studi1) Menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran profesional dalam bidang Teknik Elektro.2) Melaksanakan penelitian terapan yang menunjang penggalian pengembangan program Teknik Elektro, serta potensi-potensi ditingkat lokal (Subang) dan nasional.3) Mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara edukatif, konsisten dan terprogram dalam bidang Teknik Elektro.c. Tujuan Program Studi 1) Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas program studi Teknik Elektro secara profesional.2) Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang program studi Teknik Elektro, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya pengembangan potensi daerahnya.3) Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan/mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang Teknik Elektro secara profesional kepada masyarakat.d. Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai oleh Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Subang adalah meliputi hal-hal berikut :

Melaksanakan program pendidikan Teknik Elektro secara teratur, terencana dan terstruktur sebagai aplikasi dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Melaksanakan program penelitian yang bersifat mendasar (basic knowledge) dan pemecahan masalah (Problem Solving) dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam rangka pemanfaatan dan penggalian sumber daya keilmuan.

Melaksanakan pengabdian pada masyarakat yang bersifat pemecahan masalah-masalah keteknikan.

Mengadakan hubungan (relationship) dengan pihak-pihak berkepentingan (stockholder) secara komperensip, handal dan berkualitas, relevan dan praktis dalam meningkatkan mutu pendidikan keteknikan.

Analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam komponen Jatidiri, Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan Program Studi adalah sebagai berikut :

a. KEKUATAN

Perumusan visi program studi mengacu kepada visi lembaga, sehingga keduanya konsisten.

Perumusan misi program studi diturunkan dari visi program studi yang mengacu kepada visi lembaga, sehingga misi program studi secara tidak langsung diturunkan dari misi lembaga.

Perumusan tujuan program studi diturunkan dari visi dan misi program studi; karena visi program studi konsisten dengan visi lembaga, maka tujuan program studi juga merujuk kepada tujuan lembaga.

Perumusan sasaran program studi diturunkan dari misi program studi, sehingga sasaran tersebut relevan dengan misinya.

b. KELEMAHAN

Belum semua civitas academica memahami visi, misi, sasaran, dan tujuan Program Studi.

Solusi : Menyampaikan visi, misi, sasaran, dan tujuan Program Studi kepada civitas academica pada pertemuan-pertemuan (rapat, forum komunikasi, dsb.) dan melalui papan pengumuman.

c. PELUANG

Program Studi dan civitas academica mempunyai arah yang jelas dalam kegiatan operasional maupun pengembangan.

d. ANCAMAN

Pencapaian visi, misi, sasaran dan tujuan Program Studi membutuhkan upaya yang keras.

Solusi : Program Studi harus menurunkannya dalam perencanaan jangka panjang dan jangka pendek melalui program kegiatan.

B. TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN DAN PENJAMINAN MUTU.1. TATA PAMONG

a. Sistem kepemimpinan, dan pengalihan (deputizing) serta akuntabilitas pelaksanaan tugas.

Dalam Organisasi Universitas Subang, setiap unit bertanggung jawab untuk menjalankan fungsinya masing-masing. Setiap pimpinan unit bertanggung jawab terhadap unit yang dipimpinnya, termasuk dalam pembinaan personil dalam unit tersebut. Dalam hal pimpinan unit berhalangan, maka tanggung jawab dan wewenangnya dilimpahkan kepada wakilnya atau ditarik ke atas (tingkat pimpinan yang lebih tinggi).

Program dan rencana kegiatan dilaksanakan dengan melibatkan civitas academika. Penugasan kepada setiap personil diberikan dengan mempertimbangkan kriteria yang diperlukan. Penugasan ini harus dipertanggungjawabkan kepada pemberi tugas. Hasil pelaksanaan tugas ini menjadi penilaian terhadap pelaksanaan tugas.

b. Sistem Nilai.

Sistem nilai di Universitas Subang dilakukan untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan. Selain itu, penetapan kebijakan mutu dan sasaran mutu juga menjadi acuan dalam perencanaan pada masing-masing unit, termasuk Program Studi. Budaya mutu tengah dibangun untuk mewujudkan Universitas yang mampu menghasilkan Sumber Daya Manusia yang profesional di bidangnya dan dapat menyesuaikan diri terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam lingkungan global.

c. Sistem Pengelolaan.

Organisasi Universitas Subang dirancang dengan menetapkan prinsip Sentralisasi Administrasi dan Desentralisasi Akademik . Hal ini berarti seluruh urusan layanan administrasi, baik untuk mahasiswa, dosen maupun karyawan dan pihak luar Universitas Subang dipusatkan layanannya pada tingkat fakultas di Universitas. Kegiatan akademik, seperti pengembangan kurikulum, penugasan dan evaluasi kinerja dosen, serta evaluasi studi mahasiswa menjadi tanggung jawab fakultas dan jurusan/program studi masing-masing. Dengan sistem ini, diharapkan Fakultas dan Jurusan/Program Studi dapat berkonsentrasi penuh dalam mengembangkan keilmuannya, karena tidak terganggu dalam kegiatan administrasi.

d. Partisipasi civitas academica dalam pengembangan kebijakan, serta pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan program.

Pengembangan kebijakan, serta pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan program dijalankan dengan melibatkan seluruh civitas academika, baik dosen, karyawan maupun mahasiswa. Setiap unsur civitas academica dilibatkan sesuai dengan hak, tugas, dan tanggung jawabnya. Keterlibatan berbagai pihak ini sangat diperlukan untuk membangun semangat kebersamaan yang merupakan modal berharga untuk mencapai keberhasilan program.

e. Perencanaan program jangka panjang (renstra) dan monitoring pelaksanaannya sesuai dengan visi, misi, sasaran dan tujuan program.

Perencanaan Program Jangka Panjang Program Studi adalah mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan dirancang dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan Program Studi. Program jangka panjang tersebut diturunkan menjadi program-program jangka menengah maupun jangka pendek. Selanjutnya, program-program ini diturunkan menjadi kegiatan-kegiatan yang tertuang dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) setiap tahunnya.

Monitoring pelaksanaan program dilaksanakan berdasarkan laporan kegiatan beserta evaluasinya. Selain itu, digunakan pula masukan dari seluruh komponen civitas academica yang diperoleh dalam Rapat Kerja, dokumen laporan, maupun laporan ketidaksesuaian.

Struktur Fakultas Teknik dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6

Struktur Oranisasi Fakultas Teknik

Analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam komponen Tata Pamong (Governance) adalah sebagai berikut :

1. KEKUATAN

1. Sistem nilai di Universitas Subang dibangun untuk mewujudkan visi dan misi melalui budaya mutu.

2. Dengan prinsip Sentralisasi Administrasi Dan Desentralisasi Akademik, Fakultas dan Jurusan/Program Studi dapat berkonsentrasi penuh dalam mengembangkan keilmuannya karena tidak terganggu dengan kegiatan administrasi.

3. Pimpinan unit bertanggung jawab terhadap unit yang dipimpinnya, termasuk dalam pembinaan terhadap personil pada unit tersebut. Penugasan diberikan berdasarkan kriteria tertentu; pelaksanaan tugas dipertanggungjawabkan kepada pemberi tugas.

4. Program studi mendorong keterlibatan secara aktif seluruh civitas academica dalam pengembangan kebijakan, serta pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan program.

5. Program jangka panjang direncanakan dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan, dan sasaran Program Studi. Pelaksanaan program dimonitoring berdasarkan laporan dan evaluasi kegiatan, maupun masukan dari seluruh civitas academica.

2. KELEMAHAN

Prinsip Sentralisasi Administrasi dan Desentralisasi Akademik di Universitas Subang merupakan sistem organisasi baru, sehingga belum sepenuhnya dapat dilaksanakan dengan baik oleh seluruh unit.

Solusi :Universitas Subang melakukan sosialisasi dan evaluasi secara terus menerus.

3. PELUANG

1. Sistem nilai yang dibangun menjadi pendorong dalam mewujudkan visi dan misi.

2. Prinsip Sentralisasi Administrasi dan Desentralisasi Akademik memungkinkan Fakultas dan Jurusan/Program Studi dapat berkonsentrasi penuh dalam mengembangkan keilmuannya, karena tidak terganggu dengan kegiatan administrasi.

3. Pimpinan unit bertanggung jawab terhadap unit yang dipimpinnya, termasuk dalam pembinaan terhadap personil per unit tersebut. Penugasan diberikan berdasarkan kriteria tertentu; pelaksanaan tugas harus dipertanggungjawabkan.

4. Keterlibatan secara aktif dari seluruh civitas academica menjadi modal penting dalam pengembangan kebijakan, serta pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan program.

5. Program jangka panjang direncanakan dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi. Monitoring pelaksanaan program menjadi sarana dalam pencapaian tujuan secara baik.

4. ANCAMAN

Perubahan lingkungan organisasi maupun meningkatnya persaingan menuntut antisipasi Universitas Subang maupun Program Studi Teknik Elektro.

Solusi:Evaluasi perlu dilakukan secara terus menerus, termasuk terhadap dampak perubahan lingkungan dan tingkat persaingan.

2. SISTEM PENGELOLAAN

1. Efisiensi dan Efektifitas Kepemimpinan.

Program Studi melibatkan para dosen dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan, baik operasional maupun pengembangan. Permasalahan maupun pengambilan langkah kebijakan dibahas dalam Rapat Program Studi, yang diselenggarakan sekira dua kali dalam satu bulan. Program Studi juga berupaya mendapatkan masukkan dari para mahasiswa, baik melalui penyebaran kuesioner atau forum komunikasi. Keterlibatan secara aktif dari seluruh civitas academica merupakan cara yang efisien dan efektif untuk pelaksanaan program Program Studi.

2. Evaluasi Program dan Pelacakan Lulusan.

Evaluasi program dilakukan Program Studi melalui beberapa cara. Program Studi mendapatkan masukkan dari mahasiswa dalam Forum Komunikasi, dari unit-unit lain melalui Rapat Kerja. Program Studi juga berupaya mendapat masukan dari para lulusan dan pengguna lulusan. Berbagai masukan itu dibahas dalam Rapat Jurusan sebagai evaluasi program.

Pelacakan lulusan dilakukan dengan cara memberikan lembar informasi (meliputi alamat dan tempat bekerja) dalam buku wisuda. Selain itu, dengan jumlah lulusan yang relatif masih sedikit, Program Studi bisa melakukan kontak langsung dengan para lulusan, termasuk untuk mendapatkan masukkan mengenai pengalaman kerja mereka. Masukkan terakhir ini menjadi hal penting untuk mengevaluasi hasil pembelajaran di Program Studi.

3. Perencanaan dan Pengembangan Program, dengan Memanfaatkan Hasil Evaluasi Internal dan Eksternal.

Hasil evaluasi internal dan eksternal merupakan masukkan penting dalam perencanaan dan pengembangan program. Berbagai temuan dibahas Rapat Program Studi untuk dibahas dan ditindaklanjuti. Hasil pembahasan berupa perencanaan untuk menindaklanjuti bebagai temuan maupun rencana pengembangan program.

4. Kerjasama dan Kemitraan.

Program Studi berupaya mengembangkan kerjasama dan kemitraan dengan berbagai pihak dengan mengutamakan prinsip saling berbagi manfaat. Kerjasama dan kemitraan meliputi bidang pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat serta dilakukan dengan berbagai pihak, baik perorangan atau organisasi, formal maupun informal.

5. Dampak Hasil Evaluasi Program terhadap Pengalaman dan Mutu Pembelajaran Mahasiswa.

Program Studi memberikan perhatian besar terhadap masukkan dan temuan yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Salah satu masukkan diperoleh dari hasil kuesioner yang disebarkan dalam akhir semester untuk menilai proses pembelajaran untuk setiap mata kuliah. Masukkan ini cukup penting karena dapat segera disampaikan oleh mahasiswa, sehingga dapat segera ditindaklanjuti.

Dengan berbagai masukan, temuan, dan ketidaksesuaian mengenai proses pembelajaran, Program Studi melakukan pembahasan pada Rapat Jurusan untuk merumuskan rencana tindak lanjut dalam rangka perbaikan proses pembelajaran. Dengan proses pembelajaran yang baik, diharapkan pengalaman dan mutu pembelajaran mahasiswa akan meningkat.

Analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam komponen Pengelolaan Program adalah sebagai berikut :

- KEKUATAN.

1. Keterlibatan secara aktif dari seluruh civitas academica merupakan cara yang efisien dan efektif untuk pelaksanaan program Program Studi.

2. Pelacakan lulusan telah dilakukan melalui kontak langsung.

3. Hasil evaluasi internal dan eksternal digunakan dalam perencanaan dan pengembangan program.

4. Kerjasama dan kemitraan yang meliputi bidang pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepeda masyarakat ini dilakukan dengan berbagai pihak.

5. Hasil evaluasi program ditindaklanjuti dengan merumuskan rencana perbaikan proses pembelajaran untuk meningkatkan pengalaman dan mutu pembelajaran mahasiswa. KELEMAHAN.

Pelacakan dengan lembar alamat lulusan dalam buku wisuda kurang efektif dan tidak bisa melacak lulusan yang pindah kerja.

Solusi :Program Studi melakukan pelacakan secara aktif dengan menghubungi para lulusan.

PELUANG.

1. Keterlibatan seluruh civitas academica merupakan cara yang efisien dan efektif untuk pelaksanaan program sekarang maupun pengembangan program di masa depan.

2. Hasil pelacakan lulusan termasuk informasi pengalaman bekerja mereka merupakan masukan penting dalam evaluasi program untuk merencanakan sistem dan proses pembelajaran yang lebih baik.

3. Dengan memanfaatkan hasil evaluasi internal dan eksternal dapat dilakukan perencanaan dan pengembangan program yang lebih baik di masa yang akan datang.

4. Kerjasama dan kemitraan yang telah terjalin, membuka peluang untuk mendapatkan saling manfaat dengan mitra.

5. Hasil evaluasi program ditindaklanjuti dengan rencana perbaikan proses pembelajaran akan meningkatkan pengalaman dan mutu pembelajaran mahasiswa.

ANCAMAN.

Pengutamaan kualitas menuntut upaya lebih keras untuk membudayakannya.

Solusi : Program Studi berupaya menjadikan mutu sebagai budaya, baik secara institusi maupun personal bagi seluruh civitas academica.3. PENJAMINAN MUTU

1. Pengelolaan Mutu secara internal pada tingkat program studi.

Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat Program Studi terus dikembangkan dalam berbagai aspek. Dalam pengembangan kurikulum, Program Studi selalu berupaya untuk menyesuaikannya sejalan dengan perkembangan isu-isu dunia indusri. Program Studi mempertimbangkan kualifikasi calon tenaga pengajar, serta membina, memantau, dan mengevaluasi kinerja pengajar. Penjaminan mutu pada Program Studi juga diterapkan kepada mahasiswa, termasuk dengan melibatkan Dosen Wali.

Untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu, Program Studi menggunakan masukan dari kuesioner. Program Studi juga mendapatkan masukan dan berdiskusi dengan para mahasiswa.

2. Hubungan dengan penjaminan mutu pada tingkat lembaga.

Sistem manajemen mutu mencakup seluruh unit yang ada di Universitas Subang, termasuk Program Studi. Melalui sistem ini diatur semua prosedur yang berkaitan dengan pengelolaan mutu perguruan tinggi, yaitu pencapaian perbaikan yang berkesinambungan yang merupakan salah satu dari budaya mutu Universitas Subang.

3. Dampak proses penjaminan terhadap pengalaman dan mutu hasil belajar mahasiswa.

Dengan penerapan penjaminan mutu, diharapkan dapat mendorong penciptaan suasana akademik yang tertib dan kondusif bagi proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang baik ini merupakan salah satu syarat yang akan menentukan pengalaman dan mutu hasil belajar mahasiswa.

4. Metodologi baku mutu (benchmarking).Program Studi selalu berusaha untuk melakukan upaya penjaminan mutu. Upaya penjaminan mutu ini dilakukan dengan melakukan benchmarking. Dalam pengembangan kurikulum, selain mengacu kepada kurikulum Inti, Program Studi berusaha mengikuti perkembangan keilmuan Teknik Elektro di tingkat internasional, serta mengkaji kurikulum Teknik Elektro pada beberapa Perguruan tinggi ternama dunia, termasuk standar kurikulum bidang teknik dunia.

5. Pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan.

Dalam pembentukan Universitas Subang, pranata kelembagaan telah disiapkan dan dibangun untuk dapat mengakomodasikan kebutuhan operasional maupun pengembangan. Hal ini merupakan salah satu aspek yang telah disiapkan dalam rencana penjaminan mutu.

6. Evaluasi internal yang berkelanjutan.

Universitas Subang khususnya Fakultas Teknik Subang selalu berupaya melakukan perbaikan yang berkelanjutan. Upaya ini dilakukan melalui rapat evaluasi yang dilakukan secara periodik.

7. Pemanfaatan hasil evaluasi internal dan eksternal/akreditasi dalam perbaikan dan pengambangan program.

Sesuai dengan sistem mutu, hasil evaluasi internal dan eksternal merupakan masukan dalam upaya perbaikan kesinambungan. Program Studi akan menggunakan dan memanfaatkan hasil evaluasi internal dan eksternal dalam melakukan pengembangan program.

Analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam komponen Sistem Jaminan Mutu adalah sebagai berikut :

I. KEKUATAN

1. Program Studi membangun dan mengelola sistem mutu yang mencakup berbagai aspek.

2. Sistem mutu yang dibangun adalah mencakup seluruh unit di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Subang.

3. Baku mutu dikembangkan dan pengkajian standar kurikulum.

4. Pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan telah dilakukan dalam pembentukan dan pengembangan Fakultas Teknik Universitas Subang.

5. Program Studi selalu memanfaatkan hasil evaluasi internal dan eksternal/akreditasi dalam perbaikan dan pengembangan program.

II. KELEMAHAN

Belum seluruh civitas academica memahami sistem manajemen mutu.

Solusi :Perlunya proses sosialisasi dan evaluasi budaya mutu.

III. PELUANG

1. Metodologi baku mutu yang telah dikembangkan akan bermanfaat dalam pengembangan Program Studi.

2. Pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan yang telah dibangun dapat terus dikembangkan untuk menciptakan pranata kelembagaan yang semakin baik.

3. Pemanfaatan hasil evaluasi internal dan eksternal/akreditasi memberikan peluang untuk perbaikan dan pengembangan program yang lebih baik, serta penjaminan mutu yang semakin meningkat.

IV. ANCAMAN

Mempertahankan mutu membutuhkan upaya yang lebih berat dibandingkan memperolehnya.

Solusi :Perlunya proses sosialisasi dan evaluasi budaya mutu serta penerapan perbaikan yang berkelanjutan oleh seluruh unit di Fakultas Teknik Universitas Subang, temasuk Program Studi.

C. MAHASISWA DAN LULUSAN1. MAHASISWA

1. Sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa.

Sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa dilakukan berdasarkan prosedur yang ditetapkan Universitas Subang melalui penyelenggaraan penerimaan mahasiswa baru (PMB). PMB dilakukan secara sentralisasi dengan pembentukan tim PMB di bawah kordinasi Pembantu Rektor I.Seleksi calon mahasiswa dilakukan dengan penyelenggaraan Ujian Saringan Masuk (USM) secara tertulis. Untuk mahasiswa pindahan seleksi dilakukan antara lain berdasarkan IPK, usia/tahun masuk perguruan tinggi dan hasil wawancara (untuk mengetahui potensi dan motivasi calon mahasiswa).

2. Profil mahasiswa : Akademik, sosio-ekonomi, pribadi (termasuk kemandirian dan kreativitas).

Sebagian besar mahasiswa Program Studi berasal dari Subang, selain itu juga berasal dari berbagai daerah, yaitu Bandung, Sumedang, Indramayu dan Purwakarta. Dalam kondisi ini nampak bahwa Program Studi Teknik Elektro Universitas Subang sudah mulai dikenal. Tabel 2. menujukkan sebaran daerah asal mahasiswa. Para mahasiswa berasal dari keluarga pegawai negeri, BUMN, swasta, wiraswasta, dan petani/ nelayan.

Tabel 2. Sebaran Daerah Asal Mahasiswa 5 Tahun TerakhirNoDaerah AsalJumlah Mahasiswa

1Subang21

2Sumedang1

3Karawang1

4Purwakarta5

5Indramayu5

Jumlah33

Ditinjau dari prestasi akademik mahasiswa, yang ditunjukkan oleh Indek Prestasi Kumulatif (IPK), sekitar 79 % berada dalam interval 2,00 sampai dengan 3,00. Secara keseluruhan pencapaian IPK mahasiswa Program Studi Teknik Elektro, ditunjukkan pada gambar 2.

Gambar 2Distribusi IPK mahasiswa T.A. 2011/20123. Keterlibatan mahasiswa dalam berbagai kondisi yang relevan.

Mahasiswa Program Studi cukup aktif dalam berbagai kegiatan. Pada kegiatan Program Studi, mahasiswa terlibat sebagai asisten dilaboratotium. Program Studi juga melibatkan para mahasiswa melalui Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro (HMT). Program Studi dan HMT telah bekerjasama dalam penyelenggaraan dalam berbagai kegiatan seperti konferensi mahasiswa Elektro, pameran, seminar, kunjungan Elektro dan sebagainya.

4. Kegiatan ekstra kurikuler.

Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro ikut berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler, baik yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas, BEM Universitas, maupun oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Kegiatan ekstrakurikuler mencakup dalam bidang keagamaan, olahraga, kesenian dan lain-lain.

5. Keberlanjutan penerimaan mahasiswa (minat calon mahasiswa dan kebutuhan akan lulusan program studi).

Keberlanjutan penerimaan mahasiswa ditinjau dari 3 aspek, yaitu jumlah mahasiswa yang mendaftar, jumlah mahasiswa yang diterima dan jumlah mahasiswa baru. Perkembangan keberlanjutan penerimaan mahasiswa Program Studi Teknik Elektro dalam empat tahun terakhir dapat dilihat pada gambar 3 di bawah ini.

Gambar 3Grafik jumlah calon mahasiswa pendaftar, yang diterima dan mahasiswa baru pada Program Studi .

Pada Tahun Akademik 2010/2011 dan 2011/2012, jumlah mahasiswa yang mendaftar, yang diterima sebagai mahasiswa baru tahun mengalami penurunan bahkan tidak ada. Kemudian 2012/2013 dan 2013/2014 mengalamai kenaikan yang cukup pesat. Salah satu penyebab kenaikan ini adalah tingkat kepercayaan dari masyarakat kepada Universitas Subang.

Lulusan Program Studi masih banyak dibutuhkan oleh dunia kerja. Hal ini terlihat dengan penyerapan para lulusan oleh perusahaan-perusahaan dalam bidang Elektro maupun bidang-bidang lainnya.

Selain itu upaya Program Studi dengan mengembangkan kajian dalam teknologi tepat guna diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang berbeda bagi para lulusan. Dengan melihat kecenderungan peningkatan kebutuhan dalam bidang teknologi tepat guna, maka dapat diharapkan jumlah peminat Program Studi akan meningkat pada beberapa tahun ke depan.

6. Pelayanan untuk mahasiswa.

Program Studi menyediakan berbagai pelayanan untuk mahasiswa, diantaranya melalui Dosen Wali. Mahasiswa dapat berkonsultasi dalam pengambilan mata kuliah/praktikum, peningkatan IPK, percepatan masa studi dan hal-hal lain yang berdampak terhadap prestasi akademik.

Analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam komponen kemahasiswaan adalah sebagai berikut :

I. KEKUATAN

1. Sistem rekruitment dan seleksi dilakukan berdasarkan prosedur baku dari Universitas Subang dalam rangka penjaminan mutu calon mahasiswa.

2. Mahasiswa menunjukkan kemandirian dan kreativitas yang cukup baik.

3. Mahasiswa aktif dalam berbagai kegiatan akademik, baik secara langsung di Program Studi, maupun melalui Himpunan Mahasiswa.

4. Mahasiswa aktif dalam berbagai kegiatan ekstra-kurikuler melalui unit-unit kemahasiswaan.5. Jumlah peminat Program Studi mengalami kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.

II. KELEMAHAN

1. Sebagian mahasiswa Program Studi mempunyai IPK di bawah 2,50.

Solusi : Pemberian pelayanan khusus kepada para mahasiswa tersebut melalui para Dosen Wali.

III. PELUANG

1. Prosedur yang baku dalam sistem rekruitmen dan seleksi calon mahasiswa memberikan peluang untuk mendapatkan calon mahasiswa yang bermutu.

2. Keterlibatan mahasiswa dalam berbagai kegiatan yang relevan memberikan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, baik bagi Program Studi maupun bagi mahasiswa itu sendiri.

3. Keaktifan mahasiswa dalam kegiatan ektrakurikuler memberikan kesempatan untuk bersosialisasi, meminimalkan dampak negatif lingkungan dan mendukung upaya berprestasi dalam bidang akademik.

4. Pengembangan kompetensi dibidang Sistem Produksi dan Manajemen Elektro serta upaya peraihan akreditasi program studi diharapkan akan meningkatkan minat calon mahasiswa.

IV. ANCAMAN

Bermunculnya universitas/ institut/ sekolah tinggi di sekitar Universitas Subang dapat menyebabkan turunnya jumlah mahasiswa Program Studi Teknik Elektro, sulit minat ke program teknik Elektro dikarenakan asumsi masyarakat pada umumnya kelimuan keteknikan memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.

Solusi : Promosi untuk meningkatkan jumlah peminat Program Studi, sehingga meningkatkan potensi mendapatkan calon mahasiswa yang lebih bermutu serta menjelaskan ke masyarakat (calon orang mahasiswa) bahwa keilmuan keteknikan tidak sesulit yang digambarkan/bayangkan.

2. LULUSAN1. Hasil Pembelajaran.

Hingga akhir tahun ajaran 2008/2009 dan awal tahun ajaran 2011/2012, Program Studi telah meluluskan 24 orang mahasiswa, seperti ditunjukkan pada Tabel 5 Distribusi lulusan berdasarkan IPK ditunjukkan pada gambar 8. Data tentang kemajuan, keberhasilan, dan kurun waktu penyelesaian studi lulusan ( termasuk IPK dan yudisium lulusan ) dicantumkan pada Lampiran.

Tabel 5

Data Wisuda dan Jumlah Lulusan Program Studi Teknik Elektro

Tahun 2010 - 2013Tahun AkademikWisuda TanggalJumlah Lulusan

2009/2010Periode ke-121 april 20105

2010/2011Periode ke-123 April 201110

2011/2012Periode ke-120 April 201212

2012/2013Periode ke-120 April 20132

Jumlah28

Gambar 8

Distribusi Lulusan Berdasarkan IPK

Sesuai dengan visi, misi, sasaran dan tujuannya, program studi menyelenggarakan proses pembelajaran untuk menghasilkan lulusan dengan kompetensi sebagai berikut :

1. Memiliki integritas kepribadian yang tinggi sebagai sarjana Teknik Elektro.

2. Memiliki kemampuan kepemimpinan yang beretika dan profesional.

3. Memiliki daya responsif tinggi dalam menyikapi perubahan lingkungan serta berupaya tinggi untuk turut berkontribusi sesuai profesinya.

4. Memiliki kemampuan berfikir, berbicara, dan bertindak secara sistematis sesuai dengan bidang keahlian yang dimilikinya.

5. Memiliki kemampuan bekerja, mampu menyelesaikan masalah melalui pengintegrasian diri ke dalam sistem dengan menerapkan prinsip dan teknik dalam analisis dan perancangan teknik Elektro, berfikir analitis serta mampu merancang dan mengembangkan cara pemecahan masalahnya.

6. Memiliki kemampuan dan motivasi untuk selalu mengembangkan potensi insani, berkontribusi positif dalam perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, khususnya teknik Elektro secara intelektual, sosial dan kultural, serta mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Berdasarkan pengamatan terhadap para lulusan, kompetensi yang dimiliki para lulusan tersebut sesuai dengan yang diharapkan. Kompetensi yang dicapai ini juga memenuhi tuntutan dan kebutuhan pemanfaat lulusan, yaitu perusahaan/instansi tempat para lulusan bekerja.

2. Kepuasan pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan.

Data pengalaman kerja para lulusan antara lain menunjukkan bahwa sebagian lulusan dapat bekerja di satu perusahaan dalam jangka waktu yang lama. Hal itu menunjukkan bahwa para lulusan dapat bekerja sesuai dengan tuntutan perusahaan tersebut.

Dengan berbagai upaya yang sedang dan akan dilakukan serta dukungan sarana dan prasarana yang memadai, Program Studi akan terus meningkatkan mutu dan kesesuaian materi dan proses pembelajaran. Hal itu dilakukan untuk mempertinggi tingkat penyerapan lulusan.

Untuk mengetahui kepuasan pemanfaat lulusan, Program Studi akan merancang mekanisme penyerapan umpan balik dari perusahaan-perusahaan tempat para lulusan bekerja. Umpan balik ini diperlukan sebagai bahan evaluasi Program Studi untuk melakukan berbagai perbaikan dalam proses pembelajaran.

Analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam komponen Lulusan adalah sebagai berikut :

KEKUATAN.

1. Kompetensi yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan maupun dengan tuntutan dan kebutuhan pemanfaat lulusan, yaitu perusahaan/instansi tempat para lulusan bekerja.

2. Berdasarkan pengamatan terhadap para lulusan, antara lain dari masa kerja, kepuasan pemanfaat lulusan menunjukkan tingkat yang cukup baik.

KELEMAHAN.

Belum ada kompetensi khusus yang dibekalkan oleh Program Studi kepada para lulusan, sebagai nilai lebih terhadap para lulusan dari perguruan tinggi lainnya.

Solusi :Program Studi terus mengembangkan kompetensi di bidang sistem produksi dan manajemen Elektro.

PELUANG

1. Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan yang diharapkan maupun dengan tuntutan dan kebutuhan pemanfaat lulusan akan meningkatkan keberlanjutan penyerapan lulusan.

2. Kepuasan pemanfaat lulusan pada saat ini dan upaya peningkatan mutu dan kesesuaian kompetensi yang terus dilakukan Program Studi akan meningkatkan keberlanjutan penyerapan lulusan.

ANCAMAN

Jika Program Studi tidak bisa mengantisipasi kebutuhan pengguna di masa yang akan datang, akan berdampak terhadap keberlanjutan penyerapan lulusan.

Solusi : Program Studi melakukan berbagai upaya peningkatan mutu dan proses pembelajaran, serta dengan memanfaatkan umpan balik dari pemanfaat lulusan, untuk meningkatkan keberlanjutan penyerapan lulusan.

D. SUMBER DAYA MANUSIA.

1. DOSEN DAN TENAGA PENDUKUNG

a. Sistem Rekrutmen dan Seleksi Dosen dan Tenaga Pendukung.

Sistem rekrutmen dan seleksi dosen dan tenaga pendukung dilakukan secara sentralisasi melalui Bagian Kepegawaian. Sistem rekrutmen dan seleksi ini dilaksanakan dengan prosedur yang baku dan melalui beberapa tahapan, yang mencakup seleksi awal (kesesuaian keilmuan, IPK, usia, dsb.), tes akademik, presentasi (khusus untuk dosen), psikometrik dan tes kesehatan.

b. Pengelolaan Dosen dan Tenaga Pendukung.

Pengelolaan dosen dilakukan oleh Program Studi, yang mencakup pendistribusian tugas pengajaran (perkuliahan dan praktikum), pengembangan materi pembelajaran dan kegiatan pendukung lainnya. Untuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, Program Studi berkoordinasi dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) di tingkat Universitas.

Tenaga Pendukung dikelola oleh Universitas Subang melalui Bagian Kepegawaian. Namun demikian, pengelolaan Tenaga Pendukung ini dilakukan melalui koordinasi dengan dan memperhatikan kebutuhan Program Studi maupun unit-unit lainnya.

c. Profil Dosen dan Tenaga Pendukung : Mutu, Kualifikasi, Pengalaman, Ketersediaan ( Kecukupan, kesesuaian dan rasio dosen mahasiswa ).

Saat ini, Program Studi Teknik Elektro memiliki 10 orang dosen, yang terdiri atas 6 dosen tetap dan 4 dosen tidak tetap. Kegiatan Program Studi dibantu oleh 9 tenaga pendukung, yang terdiri atas 3 staf administrasi dan 2 laboran/teknisi (termasuk asisten). Laboran/teknisi berkualifikasi S2 sebanyak 2 orang dan S1 sebanyak 2 orang.

Kualifikasi pendidikan dosen tetap, 50% berpendidikan magister dan 50 % berpendidikan sarjana. Sedangkan kualifikasi pendidikan dosen tidak tetap adalah 33,3 % berpendidikan magister dan 66,7% berpendidikan sarjana (distribusi kualifikasi pendidikan ditunjukkan pada gambar 4 ).

A B

Gambar 4Distribusi Kualifikasi Pendidikan :

(A) Dosen Tetap dan (B) Dosen Tidak Tetap

d. Karya Akademik Dosen ( hasil penelitian, karya lainnya ).

Para dosen telah banyak menghasilkan berbagai karya akademik, seperti hasil penelitian, bahan ajar (handout dan diktat), modul praktikum dan sebagainya. Karya-karya akademik itu sebagian telah dipublikasikan antara lain dalam bentuk Jurnal Internasional bahkan adanya salah satu Dosen Tetap Teknik Elektro yang mendapatkan penghargaan internasional sebagai The Best Paper Award yaitu Novandri Tri Setioputro, ST. MT. dari International Conference on Cooling and Heating Technologies di Jihae City, Korea. Bahan ajar dan modul praktikum telah digunakan dalam proses pembelajaran di program Studi.

e. Peraturan Kerja dan Kode Etik.

Dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar baik staf akademik maupun administratif harus selalu mengikuti peraturan-peraturan terkait yang ditetapkan oleh Universitas Subang dan Yayasan Kutawaringin. Untuk menjaga mutu dan akuntabilitas pelaksanaan pengajaran, ditetapkan kode etik dosen yang harus diperhatikan dan dijunjung tinggi oleh setiap tenaga pengajar.

f. Pengembangan Staf.

Program Studi selalu mendorong para dosen untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Dalam 5 tahun terakhir ini terdapat 2 orang dosen tetap yang telah/sedang mengikuti pendidikan lanjut. Selain itu dosen-dosen harus mengikuti pelatihan/seminar agar dapat terus mengikuti perkembangan teknologi dan keilmuan Teknik Elektro. Selain itu, para dosen dapat mengembangkan pengetahuan dan wawasannya dengan memanfaatkan jaringan internet yang tersedia.

g. Keberlanjutan Pengadaan dan Pemanfaatannya.

Pada prinsipnya, Universitas Subang maupun Yayasan Kutawaringin selalu memberikan dukungan untuk menjamin ketersediaan dosen dan tenaga pendukung yang memadai. Upaya ini dilakukan dengan memperhatikan rasio dosen-mahasiswa maupun volume kegiatan. Dengan memperhatikan kedua aspek tersebut, maka hasil pengadaan dosen dan tenaga pendukung akan dapat dimanfaatkan secara optimal.

Analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam komponen Dosen dan Tenaga Pendukung adalah sebagai berikut :

I. KEKUATAN

1. Sistem rekruitmen dan seleksi dosen dan tenaga pendukung yang baku dilakukan dalam rangka menjamin mutu dosen dan tenaga pendukung.

2. Pengelolaan dosen dan tenaga pendukung, masing-masing dilakukan secara langsung oleh unit yang sesuai untuk menjamin efisiensi dan efektivitas pengelolaan.

3. Sistem rekrutmen dan seleksi dosen dan tenaga pendukung serta pengelolaannya dilakukan untuk menjamin mutu, kualifikasi, pengalaman dan ketersediaan.4. Adanya beberapa dosen yang memilki keahlian/hasil penelitian yang diakui di dunia internasional.5. Para dosen telah menghasilkan karya akademik, dalam bentuk hasil penelitian maupun materi pembelajaran.

6. Telah 50% dosen tetap yang telah memilki gelar Megister dan 66,67 % dosen tetap telah memiliki jabatan akademik.

7. Peraturan kerja di lingkungan lembaga pendidikan telah jelas tertulis dalam buku peraturan yang dikeluarkan lembaga pendidikan/Yayasan dalam aturan kepegawaian.

8. Pengembangan staf untuk penyelenggaraan proses pembelajaran yang lebih bermutu.

9. Keberlanjutan pengadaan sangat didukung oleh Universitas maupun Yayasan dan akan dapat dimanfaatkan Program Studi secara optimal.

II. KELEMAHAN

Belum adanya dosen yang berpendidikan S3.Solusi :Program Studi mendorong para dosen untuk meningkatkan pendidikan formalnya termasuk dengan menginformasikan tawaran beasiswa.

III. PELUANG

1. Pembakuan sistem rekrutmen dan seleksi dosen dan tenaga pendukung akan menghasilkan dosen dan tenaga pendukung yang berkualitas.

2. Pengelolaan dosen dan tenaga pendukung, masing-masing dilakukan secara langsung oleh unit yang sesuai untuk menjamin efisiensi dan efektivitas pengelolaan.

3. Banyak terdapat para calon dosen yang melamar telah memenuhi kualifikasi dengan pendidikan magister.4. Para dosen telah menghasilkan karya akademik, dalam bentuk hasil penelitian maupun materi pembelajaran.

5. Adanya beberapa dosen yang memilki keahlian/hasil penelitian yang diakui di dunia internasional.6. Telah 50% dosen tetap yang telah memilki gelar Megister dan 66,67 % dosen tetap telah memiliki jabatan akademik Kesadaran karyawan dan dosen terhadap pelaksanaan peraturan kerja di lingkungan lembaga pendidikan, akan dihasikan suasana kerja dan hasil kerja yang baik dan profesional.

7. Pengembangan staf untuk penyelenggaraan proses pembelajaran yang lebih bermutu.

Keberlanjutan pangadaan sangat didukung oleh Universitas maupun Yayasan dan akan dapat dimanfaatkan Program Studi secara optimal. dan rasio dosen-mahasiswa) yang baik.

8. min efisiensi d

IV. ANCAMAN

Belum ada yang berpendidikan S3, akan mempengaruhi kualitas pembelajaran.

Solusi :Program Studi mendorong para dosen untuk meningkatkan pendidikan formalnya termasuk dengan menginformasikan tawaran beasiswa.

E. KURIKULUM, PEMBELAJARAN dan SUASANA AKADEMIK1. KURIKULUM

a. Kesesuaian Kurikulum dengan visi, misi, sasaran dan tujuan.

Program studi telah mengembangkan suatu konsep pengembangan keilmuan Teknik Elektro yang digunakan sebagai GBPP. Konsep dasar pengembangan keilmuan ini ditunjukkan pada gambar 5. Berdasarkan konsep tersebut, Program Studi Teknik Elektro mengembangkan kurikulum Tahun 2007, yang digunakan hingga saat ini. KELOMPOK BIDANG KEAHLIAN 1. Teknologi Jaringan 2. Bahasa Pemograman 3. Aplikasi multimedia

4. Sistem Operasi

- Dasar T Elektro - Adm Jaringan

ELECTRO - Instalasi listrik - Termodinamika SCIENCE - Instr. Alat Ukur - Teknik Digital - Dasar perangkat keras - Perawatan komputer

- Dasar Elektronika - Arsitektur Komp. - Dasar Telekomunikasi- Elektronika Analog

- Agama - Ilmu Kealaman dasar - Ekonomi Teknik ELECTRO - Fisika Dasar - Matematika - Kewirausahaan SCIENCE

- PKN - Bahasa Inggris

- B. IndonesiaGambar 5

Piramida Kurikulum dan Distribusi Mata Kuliah

b. Relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholders.

Kurikulum Teknik Elektro senantiasa disesuaikan dengan mengikuti perkembangan keilmuan Teknik Elektro serta kebutuhan masyarakat dan Elektro. Untuk itu, dalam Kurikulum senantiasa dikaji dengan memperhatikan :

1. Kurikulum Inti Program Studi Teknik Elektro.

2. Isu-isu regional, nasional maupun internasional.

3. Rencana Stategis Pemerintah Daerah Kabupaten Subang (Agrobisnis, Parawisata, Elektro dan Pengembangan Potensi Daerah).

4. Kebutuhan pasar tenaga kerja Teknik Elektro (yang didapat melalui seminar, lokakarya, serta informasi perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja).c. Struktur dan isi kurikulum.

Struktur dan isi kurikulum memadai karena selain pengambangan kurikulum dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai hal seperti tersebut di atas, kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keleluasaan, kedalaman, koherensi, maupun penataan/organisasi.d. Kompetensi dan etika lulusan yang diharapkan.

Kompetensi dan etika lulusan yang diharapkan oleh Program Studi adalah sebagai berikut :

1. Memiliki intergritas kepribadian yang tinggi sebagai sarjana Teknik Elektro.

2. Memiliki kemampuan kepentingan yang beretika dan profesional.

3. Memiliki daya responsif tinggi dalam menyikapi perubahan lingkungan serta berupaya tinggi untuk turut berkontribusi sesuai profesinya.

4. Memiliki kemampuan berfikir, berbicara dan bertindak secara sistematis sesuai dengan bidang keahlian yang dimilikinya.

5. Memiliki kemampuan bekerja, mampu menyelesaikan masalah melalui pengintegrasian diri ke dalam sistem dengan menerapkan prinsip dan teknik dalam analisis dan perancangan Teknik Elektro, berfikir analitis serta mampu merancang dan mengembangkan cara pemecahan masalahnya.

6. Memiliki kemampuan dan motivasi untuk selalu mengembangkan potensi-potensi diri-sendiri, berkontribusi positif dalam perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan khususnya Teknik Elektro secara intelektual, sosial dan kultural.

e. Derajat integrasi materi pembelajaran.

Dengan berangkat dari konsep Teknik Elektro, sebagai keilmuan yang integral, kurikulum dikembangkan dengan derajat integrasi yang tinggi. Penyusunan materi pembelajaran memperhatikan integrasi antara kelompok mata kuliah, yaitu : Mata Kuliah Dasar dan Umum (MKDU), Mata Kuliah Dasar Keahlian (MKDK), Mata Kuliah Keahlian (MKK) dan Mata Kuliah Pilihan (MKP).

Selain itu, diperhatikan pula integrasi Kelompok Bidang Keilmuan (KBK), yaitu Bahasa Pemograman, Sistem Operasi, Teknologi Jaringan, dan Aplikasi Multimedia, sehingga secara vertikal membentuk integrasi kelompok mata kuliah dan secara horizontal membentuk integrasi kelompok bidang keilmuan. Dengan bentuk integrasi tersebut maka MKDU lebih dominan berada pada tahun pertama perkuliahan serta ketiga kelompok Bidang Keilmuan lain akan tersebar di tiap semester.

f. Kurikulum lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdekat dalam kepentingan internal lembaga.

Kurikulum lokal Program Studi Teknik Elektro dikembangkan untuk memberikan ciri khusus pada Program studi yang diselenggarakan. Dalam hal ini, pengembangan diarahkan pada bidang bidang Teknologi Tepat Guna dalam rangka mengembangakan potensi daerah.

g. Mata kuliah pilihan yang merujuk pada harapan/kebutuhan mahasiswa secara individu/kelompok mahasiswa tertentu.

Dalam kurikulum lokal tersebut, Mata Kuliah Pilihan disediakan untuk memberikan keleluasaan bagi mahasiswa dalam menekuni suatu bidang keahlian yang diminati. Dari 148 SKS, pada kurikulum, terdapat sekurangnya 4 mata kuliah pilihan (12 SKS). Jumlah keseluruhan mata kuliah pilihan yang ditawarkan untuk bidang Bahasa Pemograman, Sistem Operasi, Teknologi Jaringan, dan Aplikasi Multimedia. Mata Kuliah Pilihan ini diutamakan dibina secara langsung oleh para praktisi.

h. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri.

Pengembangan diri mahasiswa telah menjadi salah satu perhatian Program Studi. Secara informal, Program Studi memberikan informasi bagi lulusan yang ingin melanjutkan studinya.

Program Studi juga membuka kesempatan bagi para mahasiswa untuk mendapatkan materi khusus sesuai bidang studinya. Selain melalui mata kuliah pilihan, program studi secara rutin menyelenggarakan kuliah umum atau mengikutsertakan beberapa mahasiswa dalam seminar eksternal.

Analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam komponen Kurikulum adalah sebagai berikut :

I. KEKUATAN

1. Kurikulum dirancang mengacu pada visi, misi, dan tujuan Program Studi.

2. Kurikulum Teknik Elektro senantiasa disesuaikan dengan mengikuti perkembangan keilmuan Teknik Elektro serta kebutuhan masyarakat.

3. Sistem pengembangan kurikulum program studi menjamin dihasilkannya Struktur dan Isi Kurikulum yang memadai.

4. Kurikulum dirancang untuk menghasilkan lulusan dengan kompetensi dan etika yang sesuai.

5. Dengan konsep Teknik Elektro sebagai keilmuan yang integral, kurikulum dikembangkan dengan derajat integrasi yang tinggi.

6. Kurikulum lokal dirancang dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdekat dan kepentingan internal lembaga.

II. KELEMAHAN

Sebagai dosen/mahasiswa belum memahami kurikulum secara mendalam.

Solusi:Program studi melakukan sosialisasi secara terus-menerus, seperti dalam rapat koordinasi seluruh dosen dan forum komunikasi dengan mahasiswa.

III. PELUANG

1. Kurikulum yang sesuai dengan visi, misi, dan tujuan program studi menjadi prasyarat penting untuk menghasilkan lulusan dengan kompetensi yang ditetapkan.

2. Dengan kurikulum yang relevan, lulusan diharapkan akan dapat memenuhi kebutuhan dunia kerja secara baik.

3. Dengan struktur dan isi kurikulum yang memadai akan dapat dihasilkan lulusan yang berkompetensi.

4. Lulusan yang berkompetensi akan dapat berkontribusi secara baik di dunia kerja.

5. Dengan derajat integrasi keilmuan yang tinggi, lulusan diharapkan mempunyai bekal pemahaman kesisteman yang baik untuk memahami persoalan di dunia nyata dan dapat memecahkannya.

6. Dengan kurikulum lokal yang sesuai, mahasiswa/lulusan akan mudah berkontribusi dan mengaplikasikan ilmunya.

7. Dengan program dan fasilitas yang tersedia di Program Studi, mahasiswa dapat mengembangkan diri untuk kepentingannya sekarang maupun masa depan.

IV. ANCAMAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan kondisi dan kebutuhan masyarakat dan Elektro menuntut perubahan kurikulum yang sesuai.

Solusi:Program studi melakukan evaluasi kurikulum sekurangnya sekali dalam 4 tahun. Hal evaluasi bisa berupa penambahan/pengurangan mata kuliah-terutama pilihan, revisi atas materi mata kuliah, atau rencana perubahan kurikulum.

2. PROSES PEMBELAJARAN

1. Misi Pembelajaran.

Misi pembelajaran mengacu pada misi Program Studi untuk menyelenggarakan program pendidikan tinggi di bidang Teknik Elektro. Penyelenggaraan pendidikan ini dilakukan untuk melatih dan mengembangkan kompetensi yang diharapkan, baik untuk mahasiswa maupun dosen. Dosen Program Studi diberikan kesempatan yang luas untuk mengikuti berbagai seminar/pelatihan, baik dengan menyelenggarakannya dalam kampus maupun mengikutsertakannya pada seminar/pelatihan di luar kampus. Upaya mencapai misi pembelajaran ini dilakukan melalui efisiensi internal dan eksternal.

2. Mengajar.

a. Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan.

Upaya untuk mencapai kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan dalam proses pembelajaran antara lain dilakukan melalui pemberian petunjuk mengenai Sistem Pendidikan seperti yang termuat dalam Panduan Akademik. Dalam Panduan ini dijelaskan mengenai Tujuan Pendidikan dan Pelaksanaan Sistem Pendidikan.

b. Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah.

Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah diupayakan melalui penyusunan dan penggunaan silabus dan SAP untuk setiap mata kuliah. Program Studi telah menyiapkan silabus dan SAP untuk semua mata kuliah dalam kurikulum. Pada akhir semester, dilakukan evaluasi kesesuaian materi yang diberikan dengan yang tercantum dalam silabus/SAP. Selain itu Program Studi juga membuat materi ajar, baik berupa handout maupun diktat.

c. Efisiensi dan produktivitas.

Dengan tersedianya materi ajar pada awal perkuliahan maka proses pembelajaran menjadi lebih lancar dan waktu penyampaian materi menjadi lebih cepat. Dosen dan mahasiswa mempunyai waktu lebih untuk membahas materi dan berdiskusi. Untuk meningkatkan produktivitas dalam perkuliahan, digunakan berbagai peralatan seperti Infocus, dll.

d. Struktur dan rentang kegiatan mengajar.

Struktur dan rentang kegiatan mengajar tergambar dalam SAP. Struktur dan sistematika kegiatan dan materi ajar dicantumkan secara rinci dalam SAP.

e. Penggunaan teknologi informasi.

Teknologi informasi telah digunakan dalam proses pembelajaran. Internet, misalnya. Telah menjadi media untuk berkomunikasi dan memperkaya wawasan mahasiswa dan dosen dalam proses pembelajaran. Mahasiswa dan dosen juga memperkaya materi dengan melakukan browsing melalui internet.3. Belajar.

a. Keterlibatan mahasiswa.

Mahasiswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran yang dilakukan. Dalam perkuliahan, mahasiswa diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi. Beberapa pertemuan dalam perkuliahan juga diisi dengan presentasi mata kuliah oleh para mahasiswa. Dengan cara ini, mahasiswa akan terlibat tidak hanya secara pasif menerima materi kuliah, tetapi terlibat secara aktif mempelajari dan menyampaikan materi kuliahnya.

b. Bimbingan Skripsi.

Untuk pembimbingan skripsi, Program Studi menetapkan satu atau dua orang dosen sebagai pembimbing. Program Studi mempertimbangkan kompetensi para dosen yang sesuai dengan topik penelitian yang dilakukan mahasiswa. Selain itu, dilibatkan pula para praktisi, termasuk personil di perusahaan tempat penelitian dilakukan. Hal ini dilakukan agar mahasiswa bisa mendapatkan bantuan pemahaman materi yang mendalam dalam penyusunan skripsi.

c. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan.

1. Pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai dengan bidangnya.

Program Studi membuka kesempatan bagi para mahasiswa untuk mendapatkan materi khusus sesuai dengan bidangnya studinya. Selain melalui mata kuliah pilihan, Program Studi mengikutsertakan beberapa mahasiswa dalam seminar eksternal.

2. Keterampilan umum dan yang dapat dialihkan (transferable).

Beberapa materi pembelajaran baik perkuliahan maupun praktikum merupakan keterampilan umum dan dapat dialihkan. Mahasiswa mempunyai peluang yang cukup memadai untuk mengembangkannya.

3. Pemahaman dan pemanfaatan kemampuannya sendiri.

Peluang ini diberikan antara lain dengan memberikan kesempatan mengambil SKS yang lebih banyak bagi mahasiswa dengan IPK tinggi. Dengan cara ini, mahasiswa yang mempunyai kemampuan lebih dapat lebih cepat menyelesaikan studinya.

4. Kemampuan belajar mandiri.

Peluang untuk mengembangkan kemampuan belajar mandiri antara lain diberikan melalui tugas mempelajari suatu materi dengan memberikan kebebasan mahasiswa untuk mencari materi (baik dari perpustakaan maupun melalui internet) dengan mempelajarinya sendiri.

5. Nilai, motivasi dan sikap.

Disamping dalam beberapa mata kuliah khusus seperti agama dan etika, nilai, motivasi dan sikap diajarkan kepada mahasiswa secara tidak langsung dalam penyampaian mata kuliah lainnya. Proses pembelajaran yang dilakukan dengan melibatkan mahasiswa secara aktif akan meningkatkan dan mengembangkan nilai, motivasi, dan sikap para mahasiswa. Proses belajar dua arah, kesempatan bertanya, dan berdiskusi secara terbuka akan mengembangkan ketiga hal tersebut.

4. Penilaian Kemajuan dan Keberhasilan Belajar.

a. Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian studi mahasiswa.

Peraturan ini telah dimuat dalam Buku Panduan Akademik yang menjadi acuan dalam pembelajaran, baik bagi dosen maupun mahasiswa. Peraturan ini antara lain mencakup mengenai : Ujian-ujian, Nilai Akhir Semester, Indeks Prestasi (IP), Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), Evaluasi Hasil Studi pada Akhir Program, dan Batas Waktu Studi. Dalam evaluasi hasil studi pada akhir program tercantum ketentuan yudisium berdasarkan SK Mendiknas No. 232/U/2000.

b. Strategi dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilan mahasiswa.

Dalam Buku Panduan Akademik tersebut, strategi dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilan mahasiswa tercantum dalam sub Nilai Akhir Semester. Ketentuan dalam panduan ini menjelaskan bahwa Nilai Akhir Semester suatu mata kuliah merupakan gabungan dari beberapa nilai hasil evaluasi selama satu semester. Komponen penilaian terdiri dari nilai UTS, nilai UAS, dan nilai hasil evaluasi lainnya. Bobot penilaian dari ketiga unsur penilaian di atas ditentukan oleh dosen yang bersangkutan berdasarkan perimbangan yang logis, misalnya : (1) Bobot penilaian UAS = 40 %; (2) Bobot penilaian UTS = 30 %; (3) Penilaian/ evaluasi lain = 20 %, dan (4) Kehadiran = 10 %.

c. Penentuan yudisium (pernyataan kualitatif dari hasil belajar seorang mahasiswa pada akhir jenjang pendidikan).

Sebutan yudisium ditentukan berdasarkan prestasi yang dicapai dari keseluruhan program yang tertuang dalam kurikulum, yaitu meliputi seluruh mata kuliah yang wajib diikuti dan Tugas Akhir.

d. Penelaahan mengenai kepuasan mahasiswa.

Untuk mengetahui kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran yang diselenggarakan, mahasiswa mengisi kuesioner untuk setiap mata kuliah yang diikutinya. Kuesioner ini berisi mengenai : (1) Penguasaan dosen atas materi perkuliahan, (2) Sistematika mengajar, (3) Cara menjelaskan materi, (4) Kesempatan mahasiswa bertanya, (5) Sikap dosen atas pertanyaan mahasiswa, (6) Kesesuaian materi yang telah disampaikan dengan rencana semula/ silabus, (7) Kedisiplinan mengajar, (8) Kemampuan dosen membangkitkan minat belajar, (9) Tingkat kesulitan/ kemudahan materi perkuliahan, (10) Kehadiran dosen di kelas, dan (11) Kesan-kesan yang berkaitan dengan perkuliahan di kelas (secara singkat). Melalui media ini, pihak-pihak terkait-Program Studi atau Bagian Administrasi Akademik akan mengambil langkah tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan.

Analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam komponen Proses Pembelajaran adalah sebagai berikut :

KEKUATAN.

1. Misi pembelajaran dilakukan dengan melatih dan mengembangkan kompetensi yang diharapkan, baik untuk mahasiswa maupun dosen. Upaya mencapai misi pembelajaran ini dilakukan melalui efisiensi internal dan eksternal.

2. Upaya mencapai kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan dijelaskan dalam Panduan Akademik mengenai Tujuan Pendidikan dan Pelaksanaan Sistem Pendidikan.

3. Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah diupayakan melalui penyusunan dan penggunaan silabus dan SAP beserta evaluasi pada akhir semester, serta dengan pembuatan dan penggunaan materi ajar.

4. Peningkatan efisiensi dan produktivitas dalam proses pembelajaran dilakukan dengan penggunaan materi ajar serta dukungan berbagai peralatan seperti infocus, dan lain-lain.

5. Struktur dan rentang kegiatan mengajar tergambar dalam SAP yang memuat struktur atau sistematika kegiatan dan materi ajar dalam rentang waktu yang ditentukan.

6. Teknologi informasi telah digunakan dalam proses pembelajaran, sehingga memudahkan interaksi dan memperkaya wawasan mahasiswa dan dosen dalam pembelajaran.

7. Mahasiswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, dengan kesempatan untuk bertanya, berdiskusi, dan berpresentasi.

8. Untuk pembimbingan skripsi, ditetapkan satu atau dua orang dosen sebagai pembimbing termasuk praktisi dengan mempertimbangkan kualifikasi dan kompetensi.

9. Peluang pengembangan diri mahasiswa tersedia melalui :

Penyediaan materi khusus melalui mata kuliah pilihan, atau mengikutsertakan mahasiswa dalam seminar eksternal.

Beberapa materi pembelajaran - baik perkuliahan atau praktikum - merupakan keterampilan umum dan dapat dialihkan.

Kesempatan mengambil SKS lebih banyak bagi mahasiswa dengan IPK tinggi.

Tugas mempelajari materi dengan kebebasan untuk mencari materi (baik dari perpustakaan atau melalui internet) dan mempelajarinya sendiri.

Disamping dalam mata kuliah khusus, nilai, motivasi, dan sikap diajarkan dalam penyampaian mata kuliah.

10. Peraturan atau ketentuan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian studi mahasiswa, strategi, dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilan mahasiswa, dan penentuan yudisium telah ditentuan dalam Panduan Akademik.

11. Penelaahan kepuasan mahasiswa dilakukan dengan mengisi kuesioner untuk setiap mata kuliah atau formulir ketidaksesuaian.

KELEMAHAN

Proses pembelajaran belum ditetapkan secara baku dan belum selesainya penyusunan seluruh materi ajar.

Solusi:Perbaikan secara berkelanjutan terhadap proses pembelajaran dan penyelesaian penyusunan materi ajar secara bertahap.

PELUANG.

1. Dalam upaya mencapai misi pembelajaran, mahasiswa dan dosen berkesempatan mengembangkan kompetensinya.

2. Peningkatan efisiensi dan produktivitas proses pembelajaran dilakukan dengan penggunaan materi ajar serta dukungan berbagai peralatan seperti infocus, dan lain-lain.

3. Teknologi informasi telah digunakan dalam proses pembelajaran, sehingga memudahkan interaksi dan memperkaya wawasan mahasiswa dan dosen dalam proses pembelajaran.

4. Penunjukkan praktisi sebagai pembimbing skripsi membuka peluang mahasiswa untuk mendapatkan pemahaman keilmuan secara praktis.

5. Tersedianya berbagai fasilitas dan bentuk pembelajaran yang tepat membuka peluang mengembangan diri mahasiswa.

6. Penelaahan kepuasan mahasiswa dengan mengisi kuesioner untuk setiap mata kuliah atau formulir ketidaksesuaian merupakan umpan balik penting bagi perbaikan dan pengembangan.

ANCAMAN

Proses pembelajaran yang belum ditetapkan secara baku dan belum selesainya penyusunan seluruh materi ajar akan mempengaruhi mutu proses dan hasil pembelajaran.

Solusi :Perbaikan secara berkelanjutan terhadap proses pembelajaran dan penyelesaian penyusunan materi ajar secara bertahap.3. SUASANA AKADEMIK

1. Sarana yang tersedia untuk memelihara interaksi dosen-mahasiswa, baik di dalam maupun di luar kampus, dan untuk menciptakan iklim yang mendorong perkembangan dan kegiatan akademik/professional.

Interaksi dosen-mahasiswa dilakukan dalam bentuk kegiatan akademik formal seperti perkuliahan dan praktikum maupun dalam bentuk forum komunikasi. Untuk kegiatan akademik formal, mahasiswa dan dosen dapat berkomunikasi dua arah yang dapat dilanjutkan dengan diskusi di luar kelas. Dalam forum komunikasi, mahasiswa dan dosen berdiskusi mengenai berbagai permasalahan maupun rencana kegiatan yang diperlukan untuk perbaikan dan pengembangan Program Studi.

Interaksi dosen-mahasiswa di luar kampus dilakukan antara lain melalui kegiatan kunjungan Elektro. Dosen dan mahasiswa bersama-sama melakukan kunjungan ke perusahaan-perusahaan. Kunjungan Elektroini dilakukan secara rutin, minimal satu kali dalam satu tahun akademik.

Dengan telah dibangunnya jaringan internet, interaksi dosen-mahasiswa semakin meningkat. Mahasiswa dapat mengajukan pertanyaan atau berdiskusi denagn dosen melalui jaringan internet.

2. Mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik dosen, mahasiswa, dan civitas academica lainnya.

Kegiatan akademik dosen dan mahasiswa dapat dikelompokkan dalam tiga kegiatan, yaitu :

Kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, di laboratorium, dan yang tidak terjadwal yaitu asistensi/responsi. Mahasiswa juga dilibatkan sebagai asisten laboratorium khususnya untuk kegiatan praktikum.

Kegiatan penelitian/skripsi dan pengembangan ilmu pengetahuan, seperti seminar dan kuliah umum. Kegiatan penelitian bersama antar dosen dan mahasiswa masih terbatas pada kegiatan penelitian penunjang kerja praktik dan tugas akhir.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa, misalnya pelatihan, bakti sosial. Mahasiswa sering dilibatkan pula pada kepanitian atau sebagai asisten dalam kegiatan pelatihan membantu dosen sebagai instruktur.

3. Rancangan menyeluruh untuk mengembangkan suasana akademik yang kondusif untuk pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Untuk menciptakan suasana akademik yang kondusif, Universitas Subang sedang mensosialisasikan sasaran mutu dan melengkapi sarana-prasarana pendukungnya. Selain itu digalakkan pula pola mahasiswa belajar aktif, yaitu setiap mahasiswa diberikan kesempatan untuk aktif berdiskusi di kelas maupun membentuk kelompok diskusi di luar kelas. Dalam kelas, dosen lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan mediator dengan memberikan arahan, tugas, dan latihan untuk didiskusikan oleh kelompoknya.

Dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, Program Studi berupaya melibatkan mahasiswa untuk melakukan kegiatan penelitian/pengabdian kepada masyarakat bersama dosen. Mahasiswa atau Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (HME) juga dilibatkan dalam kegiatan seminar, dan forum diskusi.

4. Keikutsertaan civitas academica dalam kegiatan dalam kegiatan akademik(seminar, simposium, diskusi, eksibisi) di kampus.

Kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Teknik Elektro selama ini terdiri dari kegiatan forum diskusi, dan seminar.

5. Pengembangan kepribadian ilmiah.

Program Studi selalu berusaha mendorong pengembangan kepribadian ilmiah bagi seluruh civitas academica di lingkungan program Studi Teknik Elektro. Upaya ini dilakukan dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan ilmiah yang terbuka bagi seluruh civitas academica Program Studi, seperti forum diskusi, dan seminar. Melalui kegiatan-kegiatan ilmiah tersebut diharapkan dapat mendorong pengembangan kepribadian ilmiah, seperti motivasi untuk berprestasi bagi mahasiswa, motivasi untuk meneliti bagi dosen, dan sebagainya.

Analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam komponen Suasana Akademik adalah sebagai berikut :

KEKUATAN.

1. Sarana untuk memelihara interaksi dosen-mahasiswa dan untuk menciptakan iklim yang mendorong perkembangan dan kegiatan akademik/profesional tersedia secara memadai, baik dalam bentuk sarana fisik maupun kegiatan di dalam maupun di luar kampus.

2. Mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik dosen, mahasiswa dan civitas academica lainnya sangat memadai, baik dalam bentuk kegiatan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

3. Pengambangan suasana akademik yang kondusif untuk pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan perencanaan oleh Program Studi maupun Universitas sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran mutu.

4. Kegiatan akademik di kampus telah diselenggarakan dan diikuti secara aktif oleh civitas academica Program Studi.

5. Pengembangan kepribadian ilmiah bagi seluruh civitas academica dilakukan melalui penyelenggaraan kegiatan-kegiatan ilmiah, antara lain untuk mengembangkan motivasi bagi dosen dan mahasiswa.

KELEMAHAN.

Belum semua mahasiswa aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan akademik Program Studi.

Solusi :Upaya melakukan sosialisasi kepada seluruh mahasiswa mengenai kegiatan akademik yang diselenggarakan Program Studi dan manfaatnya.

PELUANG.

1. Program Studi akan terus mengembangkan Sarana yang tersedia untuk memelihara interaksi dosen-mahasiswa dan untuk menciptakan iklim yang mendorong perkembangan dan kegiatan akademik/profesional.

2. Mamahami pentingnya Program Studi akan peningkatkan mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik dosen, mahasiswa dan civitas academika lainnya.

3. Pengembangan suasana akademik yang kondusif oleh Program Studi maupun universitas dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran mutu.

4. Keikutsertaan seluruh komponen civitas academica dalam kegiatan akademik akan bermanfaat bagi peningkatan wawasan dan pengembangan diri.

5. Pengembangan kepribadian ilmiah akan mendorong motivasi dosen dan mahasiswa.

ANCAMAN.

Tidak terlibatnya sebagian mahasiswa dalam kegiatan akademik Program Studi dapat mempengaruhi suasana akademik.

Solusi :Upaya melakukan sosialisasi kepada seluruh mahasiswa mengenai kegiatan akademik yang diselenggarakan Program Studi dan manfaatnmya.

F. PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA SERTA SISTEM INFORMASI1. PEMBIAYAAN

a. Sumber Dana.

Universitas Subang memperoleh dana pembiayaan operasional berasal dari sumber-sumber Yayasan Kutawaringin Subang; biaya seleksi masuk Universitas Subang; Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP) yang terdiri atas : Dana SKS, Dana Tetap, Dana Pengembangan Pendidikan (DPP), Dana Registrasi/Heregistrasi, dan Tugas Akhir/Skripsi; Biaya Ujian Perbaikan; Hasil penjualan produk yang diperoleh dari penyelenggaraan pendidikan; Hasil kontrak kerja yang sesuai dengan peran Universitas Subang; dan sumbangan dan hibah dari perseorangan/alumni, lembaga pemerintah.Struktur penerimaan dana tersebut digunakan untuk pengeluaran biaya dalam mendukung proses belajar mengajar sehingga visi, misi dan tujuan diharapkan bisa dicapai. Semua dana yang berasal dari penghasilan tersebut di atas disimpan dan dikelola oleh Yayasan Kutawaringin Subang. Pendapatan dan penggunaan dana yang diperoleh dari pihak luar negeri diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Usaha untuk meningkatkan pendapatan dana didasarkan atas pola prinsip yang tidak mencari keuntungan, tetapi diarahkan untuk mengembangkan peningkatan mutu akademik dan kualitas sumber daya manusianya. b. Sistem Alokasi Dana.

Setiap tahun program studi membuat rencana kerja dan anggaran (RKA) untuk tahun berikutnya. RKA ini dibahas pada tingkat Jurusan dan Fakultas. Selanjutnya, usulan RKA tersebut disampaikan untuk dibahas pada tingkat Universitas dan Yayasan.

Usulan RKA dari semua unit dikaji melalui Fakultas oleh Universitas dan Yayasan dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Universitas/Yayasan akan melakukan alokasi dana sesuai dengan ketersediaan dana dan prioritas kepentingan. Setelah melalui pembahasan tersebut, RKA akan disahkan oleh Ketua Yayasan untuk selanjutnya digunakan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan semua unit di lingkungan Yayasan dan Universitas Subang.

c. Pengelolaan dan Akuntabilitas Penggunaan Dana.

Pengelolaan keuangan dilakukan dengan koordinasi oleh Biro Administrasi Umum dan Keuangan di bawah Wakil Rektor II. Keuangan dikelola dengan mekanisme dan prosedur yang jelas sebagai acuan semua unit di Universitas. Setiap pengajuan kebutuhan dana oleh Program Studi, harus mendapatkan persetujuan Wakil Dekan II.

Setiap penggunaan dana untuk pelaksanaan kegiatan dilaporkan dan dipertanggungjawabkan oleh Dekan melalui Wakil Dekan II kepada Biro Administrasi Umum dan Keuangan. Selanjutnya, untuk menjamin terselenggaranya pengelolaan keuangan yang bersih dan jujur, maka setiap tahun pengelola keuangan akan diaudit.

d. Keberlanjutan Pengadaan dan Pemanfaatannya.

Dengan dukungan Yayasan Kutawaringin dalam mengelola pendidikan selama 8 tahun dan dengan jumlah mahasiswa Universitas Subang pada saat ini kira-kira 1000 orang, dapat diharapkan keberlanjutan pendanaan, termasuk untuk Program Studi Teknik Elektro.

Analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam komponen Pendanaan adalah sebagai berikut :

I. KEKUATAN

1. Sumber dana dari Yayasan cukup memadai.

2. Dana dialokasikan sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran yang dipertimbangkan berdasarkan prioritas kepentingan.

3. Pengelolaan dilakukan dengan prosedur yang jelas dengan koordinasi yang baik, mulai dari pengusulan anggaran, pembahasan realisasi dan pengendaliannya.

4. Setiap penggunaan anggaran melalui prosedur pertanggungjawaban, sehingga terkendali dan menjamin prinsip-prinsip efisiensi.

II. KELEMAHAN

1. Dana yang diperoleh masih bertumpu pada Yayasan yang bersumber dari SPP mahasiswa dan Bantuan Pemerintah Daerah.

Solusi :Selain menjajahi program-program lanjutan, Program Studi merencanakan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang bisa menghasilkan dana, seperti penelitian, pelatihan, seminar, dan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan.

III. PELUANG

1. Dengan kepentingan masyarakat terhadap Universitas yang tinggi, maka peluang tersedianya sumber dana dan pembiayaan menjadi lebih baik.

2. Pengalokasian dana sesuai dengan usulan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) serta berdasarkan prioritas mendorong untuk menyusun rencana kerja yang baik.

3. Pengelolaan dana dengan prosedur dan koordinasi yang baik memungkinkan penggunaan dana untuk memenuhi kebutuhan. Akuntabilitas keuangan menjamin efisiensi dan efektifitas, sehingga dapat mendorong penggunaan dana untuk memenuhi kebutuhan secara maksimal.

4. Dengan pengalaman pengelolaan pendidikan dalam kurun waktu yang lama dan dengan jumlah mahasiswa Universitas yang banyak maka dapat diharapkan keberlanjutan pendanaan oleh Yayasan.

IV. ANCAMAN

Dengan dana Yayasan sebagai sumber pendanaan utama Program Studi bisa menjadi ancaman jika Yayasan mengalami persoalan keuangan.

Solusi:Untuk memperoleh sumber pendanaan alternatif, Program Studi merencanakan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang bisa menghasilkan dana (profit oriented), seperti penelitian, pelatihan, seminar, dan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan.

2. SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan Prasarana di Universitas Subang sangat memadai untuk menciptakan suasana akademik yang kondusif dan mendukung proses pembelajaran secara baik. Fasilitas yang tersebut tercantum dalam Tabel 3 Selain itu terdapat pula sejumlah ruangan untuk himpunan maupun unit-unit kegiatan mahasiswa. Universitas Subang telah membuat perencanaan untuk pengembangan berbagai sarana dan prasarana. Pengembangan ini akan dilakukan secara bertahap dalam beberapa tahun mendatang.

Analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam komponen Sarana dan Prasarana adalah sebagai berikut :

I. KEKUATAN

1. Pengelolaan infrastruktur dilakukan secara khusus oleh Biro Administrasi Umum dan keuangan, sehingga menjadi pengelolaan dan ketersediaan fasilitas secara baik.

2. Fasilitas secara kualitas dan kuantitas relatif telah memenuhi persyaratan untuk dapat menyelenggarakan pendidikan secara baik.

3. Fasilitas pendukung pembelajaran sudah tersedia dan memenuhi persyaratan sebagai penunjang proses pembelajaran..

4. Penyediaan/pembangunan infrastruktur telah dilaksanakan dengan mempertimbangkan jumlah kebutuhan dan mengantisipasi kebutuhan kebutuhan baru di masa mendatang.

Tabel 3Sarana dan Prasarana Program Strudi dan Universitas

NoNamaNoNama

1Ruang Lab. Komputer (FT)14Ruang Perpustakaan (FT)

2Ruang Lab. Manufaktur (Jur. TM)15Kantin (FT)

3Ruang Lab. Gambar (Jur. TM)16Gedung Serba Guna/Aula (Universitas)

4Ruang Kerja Mahasiswa (FT)17Gedung Olahraga (Universitas)

5Ruang Kelas (FT)18Lapangan Volli (FT)

6Ruang Seminar (FT)19Ruang Lab. Material (jur TM)

7Ruang Adminitrasi (FT)20Mesjid (Universitas)

8Lab. Fisika (FT)21Lapangan Parkir (FT)

9Lab. Metrologi (Jur TM)22Infocus Projektor (FT)

10Peralatan Praktikum Fisika (FT)23Peralatan Praktikum Manufaktur (Jur. TM)

11Ruang Jurusan (FT)24Peralatan Praktikum Metrologi (Jur.TM)

12Ruang Dosen (Jur. TM)25Peralatan Praktikum Konversi Energy (Jur.TM)

13Peralatan Praktikum Prestasi Elektro 26Perlatan Praktikum Metrial

II. KELEMAHAN

Sarana dan Prasarana dengan jelas beragam dan berjumlah banyak membutuhkan tenaga dan biaya pemeliharaan yang cukup besar.

Solusi:Pemeliharaan dilakukan secara khusus oleh Bagian Pemeliharaan, sehingga rencana dan kegiatan pemeliharaan saluruh fasilitas dapat dilakukan secara lebih baik.

III. PELUANG

2. Pengelolaan infrastruktur yang profesional memungkinkan penggunaannya untuk program-program pengembangan, seperti penyelenggaraan program studi baru, kegiatan pelatihan, seminar, lokakarya, dsb.

3. Infrastruktur yang tersedia dengan kualitas yang baik memungkinkan terselenggaranya proses pembelajaran dan penelitian yang berkualitas.

4. Perencanaan dalam penyediaan dan pengadaan infrastruktur yang mengantisipasi kebutuhan masa depan memungkinkan dukungan terhadap program kegiatan baru.

5. Perencanaan dalam penyediaan dan pengadaan infrastruktur yang mengantisipasi pertambahan jumlah kebutuhan dan pengguna di masa depan memungkinkan tetap terjaminnya dukungan terhadap pertambahan kebutuhan dan pengguna tersebut.

IV. ANCAMAN

Pemeliharaan sarana dan prasarana yang tidak terencana dan tidak dilakukan dengan baik akan mengakibatkan kerusakan yang cepat.

Solusi:Pemeliharaan dilakukan secara khusus oleh Bagian Pemeliharaan, sehingga rencana dan kegiatan pemeliharaan seluruh fasilitas dapat dilakukan secara lebih baik.

3. SISTEM INFORMASI

1. Rancangan pengembangan sistem informasi.

Universitas Subang sedang mengembangkan sistem informasi. Pengembangan sistem informasi ini dilakukan untuk mendukung dan memudahkan pertukaran informasi, terutama untuk keperluan akademik. Pengembangan sistem informasi ini dilakukan dengan mempetimbangkan kepentingan di masa sekarang maupun yang akan datang.

Pembangunan sistem informasi diikuti dengan pengembangan teknologi pendukungnya.

Dalam pengembangan sistem informasi, dilakukan pembangunan jaringan intranet antar unit di Universitas Subang. Tersedianya jaringan intranet akan memudahkan dan mempercepat pertukaran informasi antar unit/bagian. Selain itu, diharapkan penggunaan kertas yang selama ini menjadi media utama dalam pertukaran informasi dapat dikurangi. Tersedianya jaringan internet ini mendukung pengembangan dosen, mahasiswa, maupun Program Studi.

2. Kecukupan dan kesesuaian sumber daya, sarana dan prasarana pendukung untuk pemberdayaan sistem informasi.

Dengan fasilitas yang tersedia dan dibandingkan jumlah dosen, mahasiswa, dan karyawan di Program Studi, sarana dan prasarana pendukung untuk pemberdayaan sistem informasi sudah cukup. Hal ini ditunjukkan sebagai berikut :

Laboratorium komputer yang sebagian dilengkapi dengan jaringan internet.

Setiap Unit Kerja dilengkapi seperangkat komputer. 3. Efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sistem informasi.

Sistem informasi yang tersedia cukup mendukung kebutuhan, baik untuk kegiatan Program Studi/Universitas maupun mahasiswa. Sistem informasi dan peralatan yang memadai memberikan dukungan penting bagi kegiatan operasional dan pengambangan Program Studi dan mahasiswa.

4. Keberadaan dan pemanfaatan global connectivity (internet).Dalam pengembangan sistem informasi tersebut, juga dilakukan pembangunan jaringan internet. Tersedianya jaringan internet ini mendukung pengembangan wawasan dosen dan mahasiswa. Selain itu, Program Studi maupun unit-unit lain di Universitas Subang juga bisa mengakses berbagai informasi yang diperlukan untuk kegiatan pengembangan.

Analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam komponen Sistem Informasi adalah sebagai berikut :

KEKUATAN

1. Sistem informasi sedang dirancang dan mulai dikembangkan di Universitas Subang.

2. Sumber daya, sarana, dan prasarana pendukung memadai, bahkan untuk Program Studi Teknik Elektro yang dirasa cukup dapat diarahkan untuk mendukung kegiatan operasional dan pengembangan Program Studi maupun Universitas.

3. Beberapa unit/bagian telah terhubungkan melalui jaringan internet.

KELEMAHAN

Tingkat pemahaman dan keterampilan civitas academica yang berbeda-beda terhadap teknologi informasi menjadi kendala dalam penggunaan sistem informasi.

Solusi :Perlunya pelatihan dan pembekalan tentang teknologi dan sistem informasi bagi civitas academica.

PELUANG

2. Teknologi dan sistem informasi yang digunakan dapat dikembangkan untuk mendukung pengembangan Program Studi maupun unit-unit di Universitas dan Fakultas.

3. Sumber daya, sarana, dan prasarana pendukung memadai; bahkan untuk Program Studi Teknik Elektro yang dirasa cukup dapat diarahkan untuk mendukung kegiatan operasional dan pengembangan Program Studi maupun Universitas.

4. Sistem informasi dan peralatan yang cukup memberikan dukungan penting bagi kegiatan operasional maupun pengambangan Program Studi dan Mahasiswa.

5. Tersedianya jaringan internet akan mendukung pengembangan wawasan dosen, mahasiswa, dan karyawan serta Program Studi maupun Universitas.

ANCAMAN

Kemungkinan terjadinya penyalahgunaan teknologi informasi untuk hal-hal yang bertentangan dengan tujuan pendidikan.

Solusi: Fakultas berupaya membuat sistem untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan penyalahgunaan teknologi informasi.

G. PENELITIAN, PUBLIKASI, SKRIPSI, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DAN HASIL LAINNYA

Kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Universitas Subang dikelola oleh Bagian Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (BPPM) berkoordinasi dengan Program Studi/Fakultas. Program Studi menetapkan target penelitian untuk ruang lingkup Program Studi yang didistribusikan kepada laboratorium dan dosen-dosen di dalam Program Studi. Program Studi juga mengkoordinasikan topik-topik penelitian agar sesuai dengan pengembangan kompetensi Program Studi. Rekapitulasi jumlah penelitian, skripsi, pengabdian kepada masyarakat, dan publikasi ditunjukkan pada tabel 6.

Tabel 6

Rekapitulasi Jumlah Penelitian, Skripsi, Publikasi,

Dan Pengabdian kepada Masyarakat ( Tahun 2009 - 2013 ).

NoJenisJumlah

1Penelitian2

2Publikasi3

3Skripsi28

4Pengabdian kepada Masyarakat1

Penelitian diupayakan untuk turut menciptakan iklim akademik di kalangan dosen maupun mahasiswa. Hasil penelitian dipaparkan dalam presentasi ilmiah terbuka. Selain itu, publikasi hasil penelitian dilakukan melalui jurnal-jurnal ilmiah, baik di dalam maupun di luar Universitas.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Universitas Subang berupa kegiatan yang dilakukan masing-masing Program Studi, Fakultas, ataupun Universitas. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh Program Studi dilakukan dalam bentuk :

1. Penyuluhan kepada masyarakat, baik bidang teknik pada khususnya, maupun bidang lainnya seperti manajemen, sistem informasi, dan sebagainya.

2. Bakti sosial yang dilakukan bersama-sama dengan masyarakat.

Analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam komponen Penelitian, Publikasi, Skripsi, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Hasil Lainnya adalah sebagai berikut :

I. KEKUATAN

1. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melibatkan dosen dan mahasiswa untuk menciptakan iklim akademik yang baik.

2. Upaya penjaminan dilakukan dengan adanya tahapan seleksi dan presentasi usulan proposal penelitian maup