evaluasi biaya pengembangan sistem informasi pengelolaan
TRANSCRIPT
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X Vol. 2, No. 8, Agustus 2018, hlm. 2692-2701 http://j-ptiik.ub.ac.id
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya 2692
Evaluasi Biaya Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Arsip Surat
(SIPAS) Menggunakan Function Point dan Object Point (Studi Kasus : PT
Sekawan Media Informatika)
Febrina Putri Laksamana1, Andi Reza Perdanakusuma2, Mochamad Chandra Saputra3
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Estimasi biaya perangkat lunak merupakan proses memprediksi usaha pengembangan perangkat lunak.
Input dasar estimasi biaya perangkat lunak adalah metrik pengukuran. Proyek sering mengalami
penundaan, over budget, dan tidak selesai karena kegagalan memperkirakan biaya pengembangan
perangkat lunak. PT Sekawan Media Informatika menentukan perkiraan biaya berdasarkan jumlah
sumber daya manusia, fitur yang dibutuhkan, dan kompleksitas database berdasarkan perkiraan manajer
proyek yang disebut Guesstimate. Penelitian ini menjelaskan alokasi estimasi biaya, waktu, dan sumber
daya manusia pada pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Arsip Surat (SIPAS) pada PT
Sekawan Media Informatika menggunakan Function Point dan Object Point, serta penjadwalan proyek
menggunakan Gantt Chart berdasarkan Work Breakdown Structure. Function Point merupakan metrik
pengukuran fungsionalitas perangkat lunak berdasarkan tipe fungsi pengguna yaitu External Input,
External Output, External Inquire, Internal Logic File, dan External Interface File serta perhitungan
teknis dari pengembangan perangkat lunak, menghasilkan estimasi effort lebih rendah yaitu 44 orang
selama 9 hari dengan total biaya sebesar Rp. 34.381.426. Object Point merupakan metrik pengukuran
perangkat lunak berdasarkan jumlah dan kompleksitas objek, yaitu screen, report, dan 3GL component
(third generation language) serta menghitung persentase reuse dan nilai produktivitas, menghasilkan
estimasi effort lebih besar yaitu 44 orang selama 12 hari dengan total biaya sebesar Rp. 47.286.499.
Kata kunci: Estimasi Biaya, Function Point, Object Point, Work Breakdown Structure, Guesstimate
Abstract
Software cost estimation is a process of predicting the effort to develop a software. The basic input of
software cost estimation is measurement metric. Projects often delays, over-budget, and do not finish
because failure estimate software development costs. PT Sekawan Media Informatika determining the
estimated cost based on the number of human resources, the required features, and the complexity of
the database based on estimates project manager called Guesstimate. This research explains the
allocation of cost estimation, time, and human resources in the development of Archive Letter
Management System Information (SIPAS) at PT. Sekawan Media Informatika uses Function Point and
Object Point, and project schedule using Gantt Chart based on Work Breakdown Structure. Function
Point is a metrics sizing of software functionality based on five types of user functions, External Input,
External Output, External Inquire, Internal Logic File, and External Interface File and technical
calculation from software development, result in a lower effort estimation of 44 people over 9 days with
a total cost of Rp. 34.381.426. Object Point is a software measurement metric based on the number and
complexity of an object screen, report, and 3GL component (third generation language) as well as
calculate the percentage of reuse and productivity value, result in a large estimated effort of 44 people
over 12 days with total cost of Rp. 47.286.499.
Keywords: Cost Estimation, Function Point, Object Point, Work Breakdown Structure, Guesstimate italic
1. PENDAHULUAN
Estimasi biaya perangkat lunak merupakan
proses memprediksi usaha yang diperlukan
untuk mengembangkan sistem perangkat lunak.
Hal ini sangat penting bagi tim pengembang
untuk melakukan tawar-menawar, pembuatan
anggaran, pengendalian dan perencanaan.
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2693
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Dalam melakukan estimasi biaya pengembangan
Sistem Informasi Pengelolaan Arsip Surat
(SIPAS) pada PT. Sekawan Media Informatika,
manajer proyek melakukan perkiraan dengan
mempertimbangkan jumlah sumberdaya yang
tersedia, tingkat kesulitan pada tahap
implementasi perangkat lunak, dan kemampuan
keuangan pelanggan. Sehingga tidak ada format
standar yang pasti digunakan dalam melakukan
estimasi. Akibatnya proyek mengalami
penundaan, over budget, dan bahkan banyak
yang tidak selesai dikarenakan gagal dalam
melakukan estimasi biaya. Oleh karena itu, perlu
adanya model estimasi biaya untuk
meningkatkan akurasi dalam kontrol waktu dan
anggaran yang lebih efektif dengan melakukan
perencanaan yang matang dan diukur melalui
pendefinisian kebutuhan pengguna terhadap
perangkat lunak (Ali dan Ibrahim, 2014).
Untuk memperoleh estimasi biaya, maka
harus diketahui estimasi waktu yang diperlukan
selama tahap pengembangan perangkat lunak.
Estimasi biaya dan waktu yang diperoleh
kemudian dialokasikan ke dalam fase-fase yang
terjadi selama pengembangan, sehingga
menghasilkan penjadwalan. Pada akhir
penelitian ini, dilakukan perbandingan hasil
estimasi biaya pengembangan SIPAS
menggunakan metode Function Point dan
Object Point dengan alokasi biaya aktual yang
dikeluarkan perusahaan. Hasil penelitian ini
bermanfaat untuk memberikan pertimbangan
bagi software house dalam mengalokasikan
biaya pengembangan perangkat lunak melalui
metode estimasi.
2. LANDASAN KEPUSTAKAAN
2.1. Function Point
Function Point merupakan pendekatan
berorientasi fungsi yang mengukur
fungsionalitas aplikasi untuk mengestimasi
ukuran software yang digunakan dalam estimasi
biaya dan usaha pengembangan perangkat lunak
(Suharjito, 2006).
Function Point memiliki dua bagian
perhitungan yaitu Unadjusted Function Point
(UFP) dan Adjusted Function Point (AFP).
Unadjusted Function Point (UFP) adalah metrik
untuk mengukur perangkat lunak dengan
mengkuantisasi pengolahan informasi fungsi
terkait dengan tipe berkas, keluaran, masukan
data atau kontrol eksteral. Penentuan tipe fungsi
pengguna dapat menggunakan pendekatan Data
Flow Diagram (DFD) yang digunakan untuk
menggambarkan fungsionalitas perangkat lunak
dan Entity Relationship Diagram (ERD)
digunakan untuk merepresentasikan penggunaan
database yang berisi tabel dan field/atribut.
(Arnuphaptarinong, 2013).
Dalam menentukan Unadjusted Function
Point (UFP) menurut [IFPUG 1994] ada 4
langkah yaitu (Clark et al, 2000):
1. Menentukan jumlah tipe fungsi pengguna
berdasarkan pendekatan Data Flow Diagram
- Externail Input (EI) merupakan proses
dimana data melewati batas dari luar
kedalam sistem untuk memelihara satu
atau lebih Internal Logic File (ILF).
- External Output (EO) merupakan proses
dimana data melewati batas dari dalam
keluar sistem.
- External Inquire (EQ) merupakan proses
dengan komponen input dan output yang
dihasilkan dalam pengambilan data dari
satu atau lebih ILF atau EIF. Proses input
tidak memperbarui ILF, dan sisi output
tidak mengandung data yang berasal dari
ILF. Contoh : pencarian nama customer
(input), daftar customer berdasarkan
nama/sort by name (ouput).
- Internal Logic File (ILF) merupakan data
logik yang berada di dalam batas aplikasi
dan dipertahankan External Input (EI).
- External Interface File (EIF) merupakan
data logik yang berada diluar aplikasi dan
dikelola aplikasi lain digunakan untuk
tujuan referensi saja (Longstreet, 2004).
2. Menentukan tingkat kompleksitas setiap
fungsi berdasarkan Data Flow Diagram dan
Entity Relationship Diagram (ERD).
Tabel 1 Bobot Kompleksitas Tiap Fungsi
Internal Logical Files dan External Interface Files
Record
Element Type
Data Element
1-19 20-50 51+
1 Low Low Avg. 2-5 Low Avg. High
6+ Avg. High High
External Output dan External Inquiry
File Type
Reference
Data Element
1-5 6-19 20+
0 atau 1 Low Low Avg.
2-3 Low Avg. High 4+ Avg. High High
External Input
File Type
Reference
Data Element
1-4 5-15 16+
0 atau 1 Low Low Avg.
2-3 Low Avg. High
3+ Avg. High High
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2694
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
- Data Element Type, merupakan elemen data
yang dikenal oleh pengguna sebagai field
yang unik (non repeatable data field).
- File Type Reference, merupakan jenis file
yang dibaca oleh EI, EO, dan EQ.
- Record Element Type, merupakan subgroup
dari Data Element Type yang dikenal oleh
user berada dalam ILF atau EIF. Misalkan
Tabel Fillm memiliki sub tabel detail_film
maka kedua tabel tersebut terhitung 2 RET
(Pradani, 2013).
3. Menghitung bobot kompleksitas Function
Point berdasarkan tabel 2.
Tabel 2 Bobot Kompleksitas Function Point
Tipe Fungsi Bobot Kompleksitas
Low Average High
Internal Logical Files 7 10 15
External Interface Files 5 7 10
External Input 3 4 6
External Outputs 4 5 7
External Inquiry 3 4 6
4. Menambahkan semua fungsi.
Adjusted Function Points (AFP) merupakan
perhitungan bobot kompleksitas teknis sistem
yang dinilai berdasarkan 14 komponen General
System Characteristic (GSC) yang memiliki
skala mulai dari 0 hingga 5 (Longstreet, 2004).
Setelah memilih skala GSC selanjutnya
menghitumg total keseluruhan yang disebut
dengan Total Degree of Influence (TDI).
Kemudian menghitung Value Adjustment Factor
(VAF) menggunakan persamaan 1 .
𝑉𝐴𝐹 = ((𝑇𝐷𝐼) ∗ 0,01) + 0,65 (1)
Selanjutnya menghitung Adjusted Function
Point (AFP) menggunakan persamaan 2.
𝐹𝑃 = 𝑈𝐹𝑃 ∗ 𝑉𝐴𝐹 (2)
2.2. Object Point
Object Point (OP) merupakan pengukuran
perangkat lunak berdasarkan pada jumlah dan
kompleksitas objek, yaitu screen, report, dan
3GL component, menghitung persentase reuse
dan nilai produktivitas (Yunus, 2014).
Screen/layar adalah representasi logis dari
gambar pada layar dan memberikan fungsi
kepada user (Banker et al, 1992). Report/laporan
merupakan data-data yang ada di dalam
database. 3GL Component (Third Generation
Language) merupakan bahasa pemrograman
pengembangan software (Banker et al, 1992).
Berikut langkah perhitungan Object Point,
yaitu (Boehm):
1. Menilai jumlah objek yaitu screen, reprot,
dan 3GL component. Screen dan report
memiliki External Input, External Output,
External Inquire yang dapat mengirim dan
menerima data ke dan dari beberapa Internal
Logic File atau External Interface File (Issa
dan Diabat, 2009).
2. Mengnentukan bobot kompleksitas screen
dan report pada tabel 3 dan 4.
Tabel 3 Bobot Kompleksitas Screen
Number of
View
Contained
Number and Source of data tables
Total < 4
(<2 srvr <
3 clnt)
Total < 8
(2/3 srvr
3-5 clnt)
Total 8+
(>3 srvr >
5 clnt)
<3 Simple Simple Medium
3-7 Simple Medium Difficult
>8 Medium Difficult Difficult
Bobot kompleksitas Screen pada tabel 4
dihitung berdasarkan view/data item yang
merupakan atribut, dan data tabel yaitu tabel
yang terhubung dalam objek screen.
Tabel 4 Bobot kompleksitas Report
Number of
Section
Contained
Number and Source of data tables
Total < 4
(<2 srvr <
3 clnt)
Total < 8
(2/3 srvr
3-5 clnt)
Total 8+
(>3 srvr > 5
clnt)
0 or 1 Simple Simple Medium
2 or 3 Simple Medium Difficult
4 + Medium Difficult Difficult
Bobot kompleksitas Report pada tabel 4
berdasarkan section/bagian dan data tabel.
Section/bagian ditentukan berdasarkan subgroup
dari tabel, misal tabel film memiliki sub tabel
detail_film maka dihitung sebagai 2 section.
3. Menentukan bobot kompleksitas pada tabel 5
dan menghitung jumlah keseluruhan objek.
Tabel 5 Bobot Kompleksitas Objek
Object Type Simple Medium Difficult
Screen 1 2 3
Report 2 5 8 3GL
Components - - 10
4. Hitung persentase reuse software pada
persamaan 3 (Banker et al, 2001).
𝑁𝐸𝑊 𝑂𝐵𝐽𝐸𝐶𝑇 𝑃𝐶𝑇 =jumlah objek yang baru dibangun pertama kali
jumlah keseluruhan objek yang digunakan kembali (3)
Objek pada persamaan 3 adalah fungsional
pada objek screen, report, dan 3 GL component
yang dicapai dengan menghitung New Object
Point (NOP) menggunakan persamaan 4.
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2695
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
𝑁𝑂𝑃 = (𝑂𝑃) ∗(100 − %𝑟𝑒𝑢𝑠𝑒 )
100 (4)
5. Hitung nilai produktivitas pada persamaan 5.
𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑦 =𝑠𝑖𝑧𝑒 𝑜𝑓 𝐴𝑝𝑝𝑙𝑖𝑐𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝐷𝑒𝑣𝑒𝑙𝑜𝑝𝑒𝑑
𝑙𝑎𝑏𝑜𝑟 𝑐𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑒𝑑 𝑑𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑑𝑒𝑣𝑒𝑙𝑜𝑝𝑒𝑑(5)
Selanjutnya memetakan nilai produktivitas
pada tabel 6 bobot produktivitas.
Tabel 6 Bobot Produktivitas
Developed
experience
and ICASE
maturity
Very
Low Low Nominal High
Very
High
0 - 4 > 4
≤ 7 > 7 ≤ 13
> 13
≤ 25
> 25
≤ 50
PROD 4 7 13 25 50
6. Menghitung nilai Effort Object Point
menggunakan persamaan 6.
𝑒𝑓𝑓𝑜𝑟𝑡 =𝑁𝑂𝑃
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑦 person month (6)
3. METODOLOGI
Gambar 1 Metodologi Penelitian
Studi pustaka dilakukan untuk
mengumpulkan informasi dari buku dan jurnal.
Pengumpulan data dengan metode
observasi untuk mendapatkan DFD dan ERD,
melakukan wawancara untuk mendapatkan
durasi pengerjaan dan biaya pengembangan
perangkat lunak, dan pengisian lembar penilaian
untuk Value Adjustment Factor (VAF) oleh
manajer proyek.
Selanjutnya melakukan pengolahan data
untuk mengimplementasikan perhitungan
estimasi biaya, waktu, dan SDM yang
dibutuhkan dalam pengembangan SIPAS
menggunakan Function Point dan Object Point.
Setelah itu melakukan penjadwalan
menggunakan Gantt Chart pada Microsoft
Project berdasarkan Work Breakdown Structure
yang ada pada PT Sekawan Media Informatika.
Analisa hasil perbandingan estimasi biaya,
waktu, dan SDM menggunakan Function Point ,
Object Point, dan Guesstimating.
Langkah terakhir adalah memberikan
kesimpulan dari hasil penelitian ini.
4. DATA HASIL
Pada gambar 2 data flow diagram SIPAS
terdiri dari 27 proses yang terhubung dengan 20
data store yang digambarkan lebih rinci pada
gambar 3 entity relationship diagram SIPAS.
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2696
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Gambar 2 Data Flow Diagram Level 1 SIPAS
Gambar 3 Entity Relationship Diagram SIPAS
SIPAS memiliki 20 tabel yang terhubung
dengan DFD digunakan sebagai input dasar
perhitungan Function Point.
5. PEMBAHASAN
5.1. Perhitungan Function Point
Melakukan analisa perhitungan Unadjusted
Function Point. Langkah pertama adalah
identifikasi tipe fungsi pengguna berdasarkan
gambar 2 data flow diagram pada tabel 7.
Tabel 7 Analisa Tipe Fungsi Pengguna SIPAS
FUNGSI TIPE FUNGSI PENGGUNA
EI EO EQ ILF EIF
Registrasi
surat
masuk
Data
regis
Info
regis
Regis
media
kirim
Mengelola
media
kirim
Data
media
kirim
Info
media
kirim
Media
kirim
Analisa DFD level 1 SIPAS terdapat 20
internal logical file (ILF), 19 ekternal input (EI),
29 ekternal output (EO), dan 1 ekternal inquiries
(EQ). Bobot kompleksitas dari tiap tipe fungsi
pengguna disesuaikan aturan Data Type Element
(DET), Record Element Type (RET), dan File
Type Reference (FTR) pada tabel 8 dan 9.
Tabel 8 DET dan FTR pada EI, EO, dan EQ
Fun
gsi
Ti
pe FTR DET
Komple
ksitas UFP
Data
regis
trasi
EI
Regis
Media
_kirim
No_registrasi
Tgl_input_surat
Operator Kode_kirim
Media_kirim
Low 3
2 5
Info
regis
trsi
E
O
Regis
No_registrasi
Tgl_input_surat
Operator Kode_kirim
Low 3
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2697
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Media
_kirim
Media_kirim
2 5
Penentuan DET dan FTR untuk EI, EO,
dan EQ didapatkan hasil 216 UFP.
Tabel 9 DET dan RET pada ILF dan EIF
Fun
gsi
Ti
pe FTR DET
komple
ksitas UFP
regis
trasi
IL
F
Regis
No_registrasi
Tgl_input_surat
Operator Low 7
1 3
Med
kirm
IL
F
Media
_kirim
Kode_kirim
Media_kirim Low 7
1 2
Penentuan DET dan RET untuk fungsi data
ILF di dapatkan hasil 140 UFP. Sehingga total
UFP keseluruhan adalah 216 + 140 = 356 UFP.
Selanjunya menghitung 14 General System
Characteristic (GSC) berdasarkan penilaian dari
manager proyek SIPAS. Didapatkan hasil Total
Degree of Influence (TDI) sebesar 39.
VAF = (Total TDI * 0,01) + 0,65
VAF = (39 * 0,01) + 0,65
= 0,39 + 0,65 = 1,04
Kemudian hitung FP keseluruhan dengan
mengalikan UFP dan VAF sebagai berikut :
FP = UFP * VAF
FP = 356 * 1,04 = 370,24
Berikut langkah melakukan konversi hasil
Function Point ke dalam biaya, waktu,dan SDM:
1. Mengkonversi size metric software ke man
hours untuk mendapatkan effort.
Effort = 2,2 * FP
Effort = 2,2 * 370,24 = 814,528 man hours
2. Melakukan distribusi effort untuk alokasi staf
dan waktu pada Software Phase dan Ongoing Life
Cycle Activities Function Point pada tabel 10 , 11.
Tabel 10 alokasi staf dan waktu pada Software Phase
Aktivitas %eff
ort
Effort (man
hours) % Jam
Per
son
Require ment 7,5 61,09 15 10, 19 6
Spesifica tion 7,5 61,09 15 10, 19 6
Design 10 81,45 20 13,59 6
Implemen
tation 10 81,45 20 13,59 6
Integration &
testing 7,5 61,09 15 10, 19 6
Acceptance
&deploymnt 7,5 61,09 15 10, 19 6
Total 50 407,26 100 67,93 36
Tabel % effort merupakan konstanta mutlak
(Kassem Saleh, 2011). Tabel Effort (man hours)
merupakan perkalian antara effort * %effort *
0,01. Persentase merupakan pembagian %Effort
dengan total %effort kemudian dikalikan 100.
Jam merupakan pembagian tabel persentase
dibagi 100 kemudian dikalikan effort man hours
project management. Tabel person adalah
pembagian effort man hours dengan tabel jam.
Tabel 11 alokasi staf dan waktu Ongoing Life Cycle
Aktivitas %ef
fort
Effort (man
hours) Jam
Per
son
Project
Managemnt 8,34 67,93 67,93 1
Configurati
on manag 4,16 33,88 33,88 1
Quality 8,34 67,93 67,93 1
Document 4,16 33,88 13,59 1
Training & support
4,16 33,88 10, 19 1
Evaluation & testing
20,84 169,75 56,58 3
Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk
pengembangan SIPAS menggunakan FP 68 jam.
Tabel 12 Estimasi Biaya SIPAS menggunakan FP
Aktivi
tas Staf
Dura
si
(jam)
Biaya
per jam
Biaya
per
staf
Biaya per
akivitas
Require
ment 6 10, 19 43. 750
445.
791 2.674. 875
Spesifi
cation 6 10, 19 43. 750
445.
791 2.674. 875
Design 6 13,59 43. 750 594.
388 3.567. 375
Implemn
tation 6 13,59 31. 250
424.
563 2.548. 125
Integra
&testing 6 10, 19 31. 250
318.
422 1.910. 625
Accept
&deploy 6 10, 19 31. 250
318.
422 1.910. 625
TOTAL 15.286. 500
Project
Manag 1 67,93 125. 000
8.491.
454 8.491. 454
Configu
ration
manag
1 33,88 31. 250 1.058.
886 1.058. 886
Quality 1 67,93 31. 250 2.122.
864 2.122. 864
Docume
ntation 1 13,59 31. 250
1.058.
886 1.058. 886
Training
&supprt 1 10, 19 31. 250
1.058.
886 1.058. 886
Evaluati
on& test 3 56,58 31. 250
1.768.
205 5.304. 614
TOTAL 19.094. 926
Total keseluruhan 34.381. 456
Tabel 12 biaya per jam di dapat dari hasil
perhitungan Rp. 7.000.000 standar gaji Kelly
(Kelly Service, 2017) dibagi 20 hari (1 bulan= 4
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2698
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
minggu, 1 minggu= 5 hari senin hingga jumat,
jadi total 20 hari) kemudian dibagi 8 (1 hari = 8
jam dari jam 08.00 hingga 16.00 WIB). Tabel
biaya peraktivitas didapat dari hasil perkalian
tabel jumlah staf, durasi, dengan biaya perjam.
5.2. Perhitungan Object Point
Analisis perhitungan Object Point
berdasarkan Screen menghasilkan jumlah 73 dan
Report menghasilkan jumlah 19 pada tabel 13.
Tabel 13 Analisa Screen SIPAS
Screen
name
Data
Table View
Komple
ksitas OP
Registrasi surat
masuk
Regis trasi
Media
_kirim
No_registrasi Tgl_input_surat
Operator
Kode_kirim
Media_kirim
Simple 1
2 5
Registra
si baru
Regis trasi
Media
_kirim
No_registrasi Tgl_input_surat
Operator
Kode_kirim
Media_kirim
Simple 1
2 5
Tabel 14 Analisa Screen SIPAS
Report
name Data Table Section
Komple
ksitas OP
Cek laporan
korespo
ndensi
surat
Srt_masuk
Srt_keluar
Surat_
masuk
Surat_
keluar Simple 2
2 2
Dash
board
Srt_masuk
Srt_keluar
Pegawai
Surat_
masuk
Surat_
keluar pegawai
Simple 2
3 3
Sedangkan bobot kompleksitas untuk 3GL
component memiliki nilai 10, SIPAS
menggunakan framework Laravel dan Back end
menggunakan framework Ext JS. Sehingga total
Object Point keseluruhan adalah 102.
Object Point = Screen + Report + 3GL Components
Object Point = 73 + 19 + 10 = 102
Selanjutnya menghitung persentase reuse.
Merujuk pada penelitian (Banker et al, 2001)
berikut metrik reuse merupakan fungsionalitas
objek Screen, Report, 3GL components yang
dijelaskan pada gambar 4. 𝑁𝐸𝑊 𝑂𝐵𝐽𝐸𝐶𝑇 𝑃𝐶𝑇
=jumlah objek yang baru dibangun pertama kali
jumlah keseluruhan objek yang digunakan kembali
= 5/59 = 0,0847 = 8,47 %
Sehingga didapat nilai New Object Point (NOP) mengunakan persamaan 4 adalah 93,36. Selanjutnya hitung nilai produktivitas
menghasilkan nilai produktivitas sebesar 17
tergolong low denan bobot nilai 25. Selanjutnya
menghitung nilai effort SIPAS menggunakan
Object Point dalam person month yaitu :
Effort = NOP = 93,3 = 3,73 person month
PROD 25
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2699
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Gambar 4 Metrik Reuse
Konversi hasil Object Point ke dalam biaya,
waktu, dan SDM. Perhitungan durasi
pengembangan SIPAS menggunakan persamaan
s (schedule months for optimal schedule) untuk
mengubah satuan person month kedalam satuan
bulan agar mudah dikonversi menjadi satuan
hari (Daniari, 2013).
𝑠 = 𝑓𝑗 = 1020,43 = 7,30 = 7 bulan
F adalah nilai software metric sizing, dan J
adalah nilai Jone’s First Order pada tabel 15.
Tabel 15 Jone’s First Order Estimate Exponent
Kind of
Software
Organization’s Skill/Abilities
Best In
Class Average
Worst In
Class
System 0,43 0,45 0,48
Business 0,41 0,43 0,46
Shrink-wrap 0,39 0,42 0,45
Software yang tergolong system misalnya
operating system. Software business merupakan
software yang digunakan dalam organisasi.
Sedangkan Shrink wrap merupakan software
commercially.
Perusahaan Best in class, yaitu perusahaan
yang memiliki kemampuan di atas rata-rata
dengan pengalaman yang cukup banyak dalam
pengembangan perangkat lunak. Kategori
Average, yaitu rata-rata dan Worst in class, yaitu
perusahaan yang memiliki kemampuan tidak
cukup baik.
Selanjutnya mengkonversi bulan menjadi
satuan hari. Pengembangan SIPAS memiliki
masa kerja aktif satu bulan terhitung 20 hari,
sehingga dilakukan perkalian 7 bulan dengan 20
hari yang menghasilkan 140 hari. Tabel 16
merupakan perhitungan alokasi staf dan waktu
pada software phase menggunakan Object Point.
Tabel 16 alokasi staf dan waktu pada software
phase menggunakan Object Point.
Aktivitas %ef
fort
Effort (per
son day) % Days
Per
son
Require ment
7,5 10,50 15 1,75 6
Spesifica tion
7,5 10,50 15 1,75 6
Design 10 14,00 20 2,34 6
Implemen
tation 10 14,00 20 2,34 6
Integration
& testing 7,5 10,50 15 1,75 6
Acceptanc&
deploymnt 7,5 10,50 15 1,75 6
Total 50 70,00 100 11,68 36
Tabel % effort merupakan konstanta mutlak
(Kassem Saleh, 2011). Tabel Effort (person
days) merupakan perkalian antara 140 hari *
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2700
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
%effort * 0,01. Persentase merupakan
pembagian %Effort dengan total %effort * 100.
Days merupakan pembagian tabel persentase
dibagi 100 kemudian dikalikan effort person
days project management.
Tabel 17 Alokasi Staf dan Waktu pada Ongoing
Life-Cycle Activities Menggunakan Object Point
Aktivitas %ef
fort
Effort (per
son day) Days
Per
son
Project Managemnt
8,34 11,68 11,68 1
Configuration manag
4,16 5,82 5,82 1
Quality 8,34 11,68 11,68 1
Document 4,16 5,82 5,82 1
Training &
support 4,16 5,82 5,82 1
Evaluation
& testing 20,84 29,18 9,73 3
Waktu pengembangan SIPAS mengacu
pada waktu yang diperlukan pada fase
manajemen proyek yaitu 11,68 hari atau 12 hari.
Tabel 18 Estimasi Biaya Object Point
Aktivi
tas Staf
Dura
si
(days)
Biaya
per jam
Biaya
per
staf
Biaya per
akivitas
Require ment
6 1,75 350.000 613. 200
3.675.000
Spesifi cation
6 1,75 350.000 613. 200
3.675.000
Design 6 2,34 350.000 817. 600
4.914.000
Implemn tation
6 2,34 250.000 584. 000
3.510.000
Integra &testing
6 1,75 250.000 438. 000
2.625.000
Accept &deploy
6 1,75 250.000 438. 000
2.625.000
TOTAL 21.024.000
Project
Manag 1 11,68
1.000.
000
11.67
6.000 11.679.000
Configu
ration manag
1 5,82 250.000 1.455.000
1.455.000
Quality 1 11,68 250.000 2.919.
000 2.920.000
Documentation
1 5,82 250.000 1.455.000
4.455.000
Training &supprt
1 5,82 250.000 1.455.000
1.455.000
Evaluation& test
3 9,73 250.000 2.431.333
7.297.000
TOTAL 21.024.000
Total keseluruhan 47.236.499
Tabel 16 biaya per hari di dapat dari hasil
perhitungan Rp. 7.000.000 standar gaji Kelly
dibagi 20 hari (1 bulan= 4 minggu, 1 minggu= 5
hari senin hingga jumat, jadi total 20 hari).
5.3. Analisa Hasil FP, OP, dan Guesstimate
Tabel 17 Analisa Perbandingan Durasi dan Biaya SIPAS
Function Point Object Point Guesstimate
Durasi
Pengerjaan
68 jam atau 9
hari 12 hari 2 bulan atau
40 hari
Function Point Object Point Guesstimate
Biaya Total Rp. 34.381.426 Rp.
47.286.499
Rp. 30.000.000
sampai Rp.
50.000.000
Perbandingan estimasi biaya dari terendah
hingga tertinggi adalah :
- Guesstimate lebih rendah karena penentuan
gaji perorang berdasarkan nilai proyek.
- Function Point dan Object Point memiliki
estimasi biaya lebih tinggi karena penentuan
gaji menggunakan standar gaji Kelly Service.
Perbandingan estimasi waktu dari yang lebih
cepat hingga lebih lama :
- Function Point memiliki estimasi waktu
lebih cepat karena satuan nilai effort lebih
kecil yaitu 814,528 man hours.
- Object Point memiliki estimasi waktu lebih
cepat kedua karena satuan effort lebih besar
yaitu 3,73 person month.
- Guesstimate memiliki estimasi waktu lebih
lama karena jumlah tenaga kerja yang terlibat
memiliki peran ganda sehingga
menyebabkan pemberdayaan staf dilakukan
secara berlebihan.
6. KESIMPULAN
1. Hasil estimasi biaya, waktu, dan SDM yang
dibutuhkan dalam pengembangan SIPAS
menggunakan Function Point menghasilkan
durasi selama 68 jam atau setara 9 hari
dengan jumlah pekerja sebanyak 44 orang
dan biaya sebesar Rp. 34.381.426.
2. Hasil estimasi biaya, waktu, dan SDM yang
dibutuhkan dalam pengembangan SIPAS
menggunakan OP menghasilkan durasi 12
hari dengan jumlah pekerja sebanyak 44
orang dan biaya sebesar Rp.47.286.499.
3. Pembagian lingkup kerja dalam
pengembangan SIPAS menggunakan
pendekatan Work Breakdown Structure
(WBS) memiliki empat level, pertama yaitu
Sistem Informasi Pengelolaan Arsip Surat
(SIPAS). Kedua terdiri dari fase Define
Project Goal, Plan Project, dan Execute
Project Plan. Ketiga terdiri dari fase Software
Phase dan Ongoing Life Cycle Activities. Dan
level keempat terdiri dari fase Requirement,
Specification, Design, Implementation,
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2701
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Integration Testing, Acceptance and
Deployment, Configuration Management,
Quality Assurance, Documentation, Training
and Support, Evaluation and Testing.
4. Gantt Chart berdasarkan WBS pada FP untuk
Software Phase menghasilkan 6 task, durasi
67,93 jam atau setara 9 hari, 6 milestone, 36
staf, dan biaya sebesar Rp. 15.286.500. Pada
Ongoing Life Cycle Activities memiliki 6
task, 6 milestone, durasi 9 hari, 8 staf dan
biaya sebesar Rp. 19.094.926.
Gantt Chart berdasarkan WBS pada Object
Point pada Software Phase menghasilkan 6
task, durasi 12 hari, 6 milestone, 36 staf dan
biaya sebesar Rp. 21.024.000. Pada Ongoing
Life Cycle Activities memiliki 6 task dan 6
milestone, durasi 12 hari, memiliki 8 staf dan
biaya sebesar Rp. 26.262.000.
5. Perbandingan estimasi biaya dari terendah
hingga tertinggi adalah :
- Guesstimate memiliki biaya antara Rp.
30.000.000 hingga Rp. 50.000.000
- Function Point sebesar Rp. 34.381.426.
- Object Point sebesar Rp. 47.286.499.
Perbandingan estimasi waktu dari yang lebih
cepat hingga lebih lama :
- Function Point memiliki waktu 9 hari.
- Object Point memiliki waktu 12 hari.
- Guesstimate memiliki waktu 40 hari.
Perbandingan SDM Function Point dan
Object Point menghasilkan 44 staf lebih
banyak dibandingkan dengan Guesstimate
yang hanya memiliki jumlah staf 6 orang.
7. DAFTAR PUSTAKA
Ali, Abubaker., & Ibrahim, N. 2014.
Comparative Analysis Between FPA and
COCOMO Techniques For Software
Cost Estimation. University Tun
Hussein Onn, Malaysia, vol. 10 (6), pp.
11 - 15.
Arnuphaptrairong, Tharwon. 2013. Early Stage
Software Effort Estimation Using
Function Point Analysis : An Empirical
Validation. International Journal Of
Design, Analysis an Tools For
Intergrated Circuits and Systems. Banker, Rajiv D., & Kauffman, Robert J. 2001.
Reuse and Productivity in Integrated
Computer Aided Software Engineering :
An Empirical Study.
Banker, Rajiv D., & Kauffman, Robert J., &
Kumar, R. 1992. An Empirical Test of
Object-Based Output Measurement
Metrics in a Computer Aided Software
Engineering (CASE) Environment.
Journal of Management Information
System, vol. 8 (3). Boehm, B., Clark, B., Harowitz, E., Westland,
C., Madachy, R. Selby, R. The
COCOMO 2.0 Software Cost Estimation
Model.
Clark, B., Chulani, S., Brown, A. COCOMO II
Model Definition Manual. Software
Engineering Department of USC,
California.
Daniari, Imania. 2013. Perkiraan Biaya
Pembuatan Enterprise Resource
Planning (ERP) Untuk Bisnis Pabrik
Gula Pada PT. Perkebunan XYZ
Dengan Metode Function Point.
Fakultas Teknologi Informasi, Institut
Teknologi Sepuluh November (ITS).
Issa, Ayman A., & Diabat, Mofleh A. 2009.
Reverse Engineering Function Points to
Object Points. Faculty of Information
Technology, Philadelphia University.
Kelly Service, Inc. Employment Oulook and
Salary Guide 2017 : A Tool for
Workforce Planning.
Longstreet, David. 2004. Fundamentals Of
Function Point Analysis.
www.SoftwareMetrics.Com.
Pradani, Winangsari. 2013. Kajian Metode
Perhitungan Metrik Function Point dan
Penerapannya Pada Dua Perangkat
Lunak Yang Dipilih. Univeristas Al
Azhar Indonesia, Jakarta. Vol. 2 (1).
Saleh, K., 2011. Effort and Cost Allocation in
Medium to Large Software Development
Projects. International Journal of
Computers
Suharjito, & Prasetyo, Budi. 2006. Penggunaan
Model Function Point dalam Estimasi
Biaya dan Usaha Proyek Pengembangan
Software Sistem Informasi Bisnis.
Yunus. 2014. Introduction to Software Project
Management.http://yunus.hacettepe.edu
.tr/~sencer/objectp.html