eucalyptus

14
I. EUCALYPTUS DEGLUPTA POHON MULTIGUNA A. Kelebihan Eucalyptus deglupta Tanaman Eucalyptus atau nama lokalnya Leda memiliki warna yang unik dengan batang yang menarik sehingga disebut “Rainbow Eucalyptus”. Eucalyptus merupakan tanaman yang cepat tumbuh, terutama didaerah yang banyak air seperti dipinggir sungai dan danau. Pohon Eucalyptus batangnya tinggi dan lurus, orang dulu percaya bahwa kalau menanam Eucalyptus berarti pasti dilokasi tersebut banyak air, karena akar Eucalyptus mampu menyerap air dari daerah lain. Bentuk daun eucalyptus oval dengan warna hijau, tumbuh disetiap ranting. Daun Eucalyptus mengandung minyak astiri walaupun hanya sedikit, tapi bisa diolah/disuling menjadi minyak kayu putih. Eucalyptus juga memiliki bunga dengan warna putih bentuknya bergerombol. Sehingga bisa dirangkai untuk hiasan. Eucalyptus dalam usia 5 tahun bisa dipanen dengan hasil kayu rata- rata perpohon minimal 0,7 m3 atau diameter batang 30-35cm. Dalam 1 hektar bisa menghasilkan kayu antara 430 s/d 440 m3. Batang eucalyptus lurus sehingga hasil kayunya dapat dimanfaatkan dari akar sampai pucuk. Kayu eucalyptus dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan seperti baku membuat pintu, kusen, kotak kemasan, bubur kayu bahan kertas, dan haspel B. Penyebaran Eucalyptus

Upload: salli-marindha

Post on 06-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

tree

TRANSCRIPT

Page 1: Eucalyptus

I. EUCALYPTUS DEGLUPTA POHON MULTIGUNA

A. Kelebihan Eucalyptus deglupta

Tanaman Eucalyptus atau nama lokalnya Leda memiliki warna yang unik dengan batang

yang menarik sehingga disebut “Rainbow Eucalyptus”. Eucalyptus merupakan tanaman

yang cepat tumbuh, terutama didaerah yang banyak air seperti dipinggir sungai dan danau.

Pohon Eucalyptus batangnya tinggi dan lurus, orang dulu percaya bahwa kalau menanam

Eucalyptus berarti pasti dilokasi tersebut banyak air, karena akar Eucalyptus mampu

menyerap air dari daerah lain.

Bentuk daun eucalyptus oval dengan warna hijau, tumbuh disetiap ranting. Daun

Eucalyptus mengandung minyak astiri walaupun hanya sedikit, tapi bisa diolah/disuling

menjadi minyak kayu putih. Eucalyptus juga memiliki bunga dengan warna putih bentuknya

bergerombol. Sehingga bisa dirangkai untuk hiasan.

Eucalyptus dalam usia 5 tahun bisa dipanen dengan hasil kayu rata-rata perpohon minimal

0,7 m3 atau diameter batang 30-35cm. Dalam 1 hektar bisa menghasilkan kayu antara 430

s/d 440 m3. Batang eucalyptus lurus sehingga hasil kayunya dapat dimanfaatkan dari akar

sampai pucuk.

Kayu eucalyptus dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan seperti baku membuat

pintu, kusen, kotak kemasan, bubur kayu bahan kertas, dan haspel

B. Penyebaran Eucalyptus

Tanaman Eucalyptus berasal dari Australia, Philipina, Papua Nugini daerah penyebaran

Indonesia Timur lainnya.

II. PROSPEK BISNIS KAYU EUCALYPTUS

Page 2: Eucalyptus

Kerusakan hutan (degradasi dan deforestasi) yang besar dengan laju rata-rata 1,8 juta ha

per tahun menyebabkan hutan alam saat ini tidak mampu lagi menjadi sumber pemasok

kayu utama untuk bahan baku industri. Suramnya bisnis industri perkayuan di dalam tubuh

kehutanan nasional menjadi salah satu alasan bagi pabrik-pabrik panel kayu gulung tikar.

Pada tahun 1990 tercatat 564 perusahaan Hak Pengusahaan Hutan (HPH) dengan

produksi kayu mencapai 28 juta m3. Diantara sekian banyak pabrik panel kayu, benar-

benar aktif kini hanya tersisa 40 perusahaan saja dari total 120 unit. Hal itu banyak

disebabkan oleh kurangnya bahan baku yang kontradiktif dengan kebutuhan kayu yang

semakin meningkat. Kini banyak perusahaan atau pabrik kayu yang mengandalkan bahan

baku dari hutan rakyat.

Seiring dengan permintaan kayu yang terus meningkat akibat tidak berimbangnya pasokan,

pengusaha sudah mulai mengarahkan perhatiannya pada jenis tanaman hutan penghasil

kayu yang cepat. Dari situlah kemudian muncul Eucalyptus sebagai salah satu pilihan.

Eucalyptus merupakan tanaman yang cepat tumbuh dan bisa dipanen pada umur 5 tahun.

Masa pakai kayu eucalyptus mampu bertahan hingga 30-45 tahun. Kondisi inilah yang

melatarbelakangi cerahnya prospek eucalyptus.

Prospek penanaman pohon eucalyptus sangat baik hal ini disebabkan oleh kebutuhan kayu

eucalyptus mencapai lebih dari 500 ribu meter kubik per tahunnya. Adanya jaminan

pemasaran, baik di dalam negeri maupun di luar negeri dengan harga yang semakin tinggi

sangat menguntungkan petani tanaman eucalyptus. Para petani eucalyptus pun tidak

hanya mendapatkan keuntungan dari pohon saja, tetapi dari hasil palawija yang ditumpang

sarikan petani juga mendapatkan hasilnya. Berdasarkan pengalaman para petani

keuntungan penanaman eucalyptus cukup besar.

Jika dihitung nilai kelayakannya, berinvestasi tanaman eucalyptus sangat menguntungkan.

Sebagai gambaran produksi kayu eucalyptus umur 5 tahun pada tanah yang baik adalah

437m3 per hektar jika dirupiahkan setara dengan Rp 218 juta. Bahkan diprediksikan haga

Page 3: Eucalyptus

kayu eucalyptus akan meningkat dari tahun ketahun. Hal ini didasarkan pada permintaan

pasar internasional dan domestik terhadap kayu eucalyptus yang terus meningkat

III. SEKILAS TENTANG TANAMAN EUCALYPTUS

Leda (Eucalyptus deglupta) dikelompokan kedalam famili Myrtaceae, distribusi tropis, dan

sub tropis, tinggi pohon bisa mencapai 60 meter. Eucalyptus tumbuh baik pada dataran

rendah sampai tinggi (0-1800 m diatas permukaan laut), dengan curah hujan 2000 – 5000

mm per tahun. Pertumbuhan termasuk tanaman yang cepat tumbuh, dalam tahun pertama

bisa mencapai ketinggian lebih dari 3 meter.

Pohon eucalyptus memiliki batang yang licin, dengan warna Orange, hijau, abu-abu dan

cokelat. Tajuknya lurus ke atas seperti pohon cemara, daunnya bewarna hijau berbentuk

oval, apabila daunnya kita lukai tercium aroma minyak kayu putih. Bunga berkelompok atau

bergerombol berwarna putih (seperti bunga edeulewis). Tanamn Eucalyptus biasanya

berbunga pada bulan Maret – Juni.dan Oktober – Desember. Pohon eucalyptus berbunga

pada umur 3 tahun. Eucalyptus memiliki buah bulat dengan ukuran kecil.

IV. BUDIDAYA TANAMAN EUCALYPTUS DEGLUPTA

Kawasan hutan yang semakin menurun kualitasnya, ternyata berpengaruh besar pada

penurunan pasokan bahan baku ke industri perkayuan. Selain itu adanya kebijakan soft

landing, semakin membuat industri perkayuan Indonesia seakan mati suri. Namun kondisi

ini ternyata menimbulkan peluang lain, yaitu mulai maraknya budidaya tanaman hutan

industri. Untuk memperoleh hasil dan mutu eucalyptus yang baik maka perlu diupayakan

budidaya yang baik (good silvicultural practices) dengan memperhatikan faktor tempat

tumbuh,benih/bibit dan perlakuan silvikukltur.

Page 4: Eucalyptus

A.Persiapan Pembibitan

untuk mendapatkan bibit ecalyptus dapat dilakukan dengan pembiakan secara generatif

melalui benih, dan pembiakan vegetatif seperti stek dan kultur jaringan.

1. Pengadaan bibit melalui benih

Benih eucalyptus yang berkualitas baik perlu disediakan dalam jumlah yang cukup dan

waktu yang tepat. Benih yang akan digunakan untuk keperluan penanaman sebaiknya

diperoleh dari sumber benih yang berkulitas, yaitu penangkar yang sudah terdaftar di

BPTH. Selain itu penanaman bibit dengan asal-usul yang jelas, juga perlu memperhatikan

persyaratan tempat tumbuhnya serta bentuk perlakuan silvikultur yang paling sesuai.

Pohon ecalyptus memiliki buah terbanyak pada umur 5 sampai 6 tahun. Benih yang sudah

masak secara fisiologis yaitu penampakan warna kuning kecoklatan pada buah. Beberapa

hal yang harus diperhatikan dalam pengadaan benih adalah sebagai berikut:

Ø Benih diambil dari pohon yang pertumbuhannya baik dan jelas asal-usulnya

Ø Benih bermutu baik, sehat, bersih, dan tidak terserang hama dan penyakit

Ø Benih diperoleh dari sumber benih atau membeli dari perusahaan yang sudah mendapat

sertifikat dari BPTH.

2. PenPengadaan bibit melalui stek

Bibit dari hasil pembiakan stek mempunyai beberapa keuntungan seperti :

Ø Pertumbuhan tanaman lebih cepat di banding dari biji

Ø Usia panen pohon relatif lebih singkat antara 5 – 6 tahun

Page 5: Eucalyptus

Ø Dapat mewarisi sifat dari induknya

Ø Pertumbuhan tanaman seragam

bibit dari hasil stek merupakan salah satu alternatif yang mudah untuk memperbayak dalam

skala besar yang paling penting dalam perbanyakan melalui stek adalah pemilihan tanaman

induk. Tanaman induk berasal dari tanaman yang unggul yaitu bebas dari serangan hama

penyakit, pertumbuhan normal. Dan memiliki batang yang bagus ( lurus dan besar ).

Stek diambil dari tunas yang keluar dari cabang-cabang tanaman, adapun cara-cara

memperbanyak tanaman eucalyptus melalui stek yaitu :

Setelah satu bulan bibit ecalyptus sudah berakar, dan siap untuk ditransplan ke luar

sungkup. Selama 1 bulan ditransplan bibit disiram dan dipupuk dengan NPK minimal 2

minggu skali, serta penyemprotan hama dan penyakit tetap dilakukan selama 1 minggu

sekali.

Setelah bibit cukup besar bibit siap dipindah ke tempat yang panas (open area),

pemeliharaan dilkakukan secara intensif seperti penyiraman, pemupukan,dan penyiangan.

B. Pemeliharaan Bibit

1. Penyiraman

Pemeliharaan di persemaian berupa penyiraman dengan air bersih dilakukan dua kali

sehari atau tiga kali bila cuaca sangat panas. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan

sprayer gendong dengan butiran air halus (kabut).

2. Pengendalian hama dan penyakit

Page 6: Eucalyptus

hama yang sering menyerang bibit di persemaian adalah ulat daun. Untuk mencegah

kemungkinan adanya serangan hama perlu dilakukan penyemprotan menggunakan

insektisida dengan dosis 1 ml/ liter air. Penyakit yang sering menyerang yaitu busuk basah

yang disebabkan oleh jamur. Cara pengendaliannya yaitu dengan menyemprotkan

fungisida dengan dosis 1 grm/liter air.

C. Persiapan Lahan

Penanaman dilakukan pada awal musim hujan. Sebelum penanaman perlu dilakukan

persiapan pekerjaan diantaranya :

1. Pembersihan lahan dari rumput liar

2. Pengolahan tanahy, penentuan jarak tanam

3. Pembuatan lubang tanam dan aplikasi pupuk

D. Proses Penanaman

Waktu penanaman dilakukan setelah hujan mulai turun. Pengangkutan bibit ke lapangan di

usahakan seaman mungkin. Bibit sebelum diangkut kelapangan dibiarkan terlebih dahulu

selama 2-3 hari. Pada saat bibit ditanam, kantong plastik dilepas secara hati-hati supaya

media tetap utuh dan bibit dimasukan kedalam lubang yang telah disiapkan dan ditutup

kembali dengan tanah serta dipadatkan. Jarak tanam 4 m x 4 m.

V PEMELIHARAAN TANAMAN

Page 7: Eucalyptus

Untuk memperoleh hasil kayu yang baik, pemeliharaan tanaman eucalyptus perlu

dilakukan. Pemeliharaan yang dapat dilakukan antara lain pemupukan, penyulaman,

penyiangan, penjarangan, pemangkasan cabang, serta pengendalian hama dan penyakit.

A. Pemupukan

Untuk mendapatkan tanaman yang baik maka pada areal pertanaman yang kekurangan

unsur hara, perlu dilakukan pemupukan sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan

tanaman. Sebelum pemupukan, perlu dilakukan analisis tanah untuk menentukan jenis

pupuk yang tepat. Pemupukan awal dilakukan pada saat tanam sebagai pupuk dasar,

misalnya pupuk kandang, dan NPK. Pemupukan kedua dilakukan pada saat tanaman

berumur 6 bulan dengan jenis yang sama.

Pemupukan dilakukan disekeliling tanaman dengan radius 15cm dari batang tanaman,

dibuat cekungan untuk tempat pupuk kemudian ditutup kembali. Pemupukan selanjutnya

dilakukan pada saat tanaman berumur 1 tahun setelah tanam.

B. Pengendalian Hama dan Penyakit

Ecalyptus merupakan tanaman yang kuat tehadap serangan penyakit, tetapi untuk menjaga

tanaman supaya terhindar dari serangan hama dan penyakit, perlu perlakuan pengendalian

hama dan penyakit.

Ø Hama yang bisa menyerang yaitu :

1. Kumbang

hama ini menyerang tanman terutama daun, warnanya putih dan bisa pindah dari pohon

satu ke pohon lain dengan cara terbang. Hama ini biasanya terlihat pada pertengahan

Page 8: Eucalyptus

musim kemarau. Cara pengendaliannya : meneyemprotkan insektisida dengan jenis ( decis,

curacron) dosis 2 ml/ltr air.

2. Rayap

hama ini sangat sulit untuk diprediksi keberadaannya, karena dia hidup di dalam tanah.

Serangan hama ini memakan seluruh bagian akar tanaman, yang akhirnya tanaman layu

dan mati. Serangan hama ini bisanya pada awal misim kemarau. Cara pengendaliannya

yaitu pada saat penanaman di lapangan, taburkan Furadan sebanyak 5-10 gram pada

lubang tanam.

Ø Penyakit tanaman Eucalyptus deglupta

1. Penyakit busuk batang

Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang masuk kedalam jaringan tanaman. Serangannya

dimulai dari bawah sampai pucuk batang. Serangan berat mengakibatkan batang menjadi

busuk dan mati.

Penyakit ini biasanya terlihat pada musim hujan. Cara pengendaliannya yaitu dengan

menyemprotkan fungisida jenis (dithane-m45, antracol) dengan dosis 2 gram/liter air.

VI. PANEN KAYU

Panen merupakan saat yang paling ditunggu setelah proses budidaya. Dengan budidaya

yang baik diharapkan sesuai dengan keinginan sehingga harga jualnya tinggi atau jika

dimanfaatkan, hasilnya sangat memuaskan.

A. Waktu Panen

Page 9: Eucalyptus

Pohon Ekaliptus biasanya di panen antara 5 tahun. Pada umur lima tahun, pohon ekaliptus

sudah dapat dimanfaatkan kayunya sebagai kayu pertukangan, bahan baku pabrik kertas,

kayu lapis, kosen dll. Volume setiap batang pohon rata-rata 0.9 m3 dengan diameter 35 cm

dan tinggi 20 meter.

B. Pemanenan Kayu Ekaliptus

1. Perencanaan pemanenan kayu

Salah satu kegiatan penting dalam pengelolaan hutan adalah kegiatan pemanenan.

Kegiatan pemanenan dimaksudkan untuk memanfaatkan hasil hutan dan dilaksanakan

dengan memperhatikan aspek ekonomi, ekologi, dan sosial dengan tujuan untuk

mengoptimalkan nilai hutan, menjaga pasokan untuk industri agar stabil, meningkatkan

peluang kerja, meningkatkan ekonomi lokal dan regional.

Menurut Broen (1958) dalam anonim (2008a) beberapaha hal yang perlu dilakukan dalam

perencanaan untuk kegiatan pemanenan adalah pembangunan jaringan angkutan,

kebijakan finansial. Staff dan Wiksten (1984) dalam anonim (2008a) beberapa hal yang

perlu dilakukan dalamperencanaan untuk kegiatan pemanenan merupakan suatu

keputusan untuk menetapkan seperangkat kegiatan yang aksn dillakukan pada masa

mendatang.

2. Penebangan dan pembagian batang

Page 10: Eucalyptus

Kegiatan penebangan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam rangka

mendapatkan kayu hasil penebangan dengan kualitas yang tinggi. Oleh karena itu, sebelum

dilakukan penebangan diperlukan suatu perencanaan yang matang. Untuk pengusaha

Ekaliptus skala kecil, penebangan dapat dilakukan dengan alat sederhana berupa kapak,

parang dan tali tambang. Kapak digunakan untuk pemotongan batang, parang untuk

pemotongan cabang kecil dan tali tambang untuk menarik dan memastikan arah rebahnya

3. Penyaradan.

Tujuannya Yaitu kegiatan pengumpulan kayu pada kawasan tertentu. Hal yang harus

diperhatikan yaitu keadaan biofisik kawasan hutan. Kadaan biofisik hutan akan menentukan

peralatan yang akan digunakan. Alat-alat yang digunakan biasanya menggunakan hewan,

tenaga manusia atau dengan motor pengangkut, truck dan kendaraan lainnya.

===SEMOGA BERMANFAAT

Untuk informasi lebih jelas bisa browsing di :

Page 11: Eucalyptus

http://www.eucalyptusdeglupta.blogspot.com