etikap,engembangan·dirimenurut aristotelesteoriteleologis membutuhkan teorinilai yaitu suatu teori...

6
Etika.Arlstote/es. -hal. 29 ETIKAP,ENGEMBANGAN·DIRIMENURUT ARISTOTELES Oleh : A.Dardlri 1). 1.Peng:antar Aristoteles sebagaimana diketahui adalah filsuf Yun.ani danmuridPlato yangmewarisi minat ayahnya dalam ilmupengetahuanempiris.la banyak mengadakan riset dalam·bidangbiologi·dan zoologi,baikpada saatia berada di Assos; Mytilenemaupun setelah iakembali ke Athena ... Minatnyadalam bidang biologimewarnai pandangannya dalam bidang etika.Dalammembahas pandangannya tentang etikamenggunakan pendekatan .biologis-teologis sebagaimana akan' terlihat pada uraianbenkut. la juga mengembangkan etika pengem.bang-an diriyaitu etika yang mementingkan .aktualisasipotensi dalsm rangka mengembangkan diri manusiamelalui aktivitas ". dalamkehidupan praxis. la jugamengembangkan teon 'etika jalan tengah,.·. etikakeselarasan sesuaidengan cita-cita yangkhasYunani. 2. TujuanHidupManusia Teari etika.Aristotelesbiasanyadigolongkan dalam ..teori teleologis (dan Yuoan;: .. "telos"= tujuan) •yang mengatakan bahwa .betultidaknya tinda.kan tergantung dari akibat-akibatnya; kalauakibatnyabalk,makaiaboleh untuk melakukannya. Sebaliknya, kalau akibatnya buruk,maka tidakboleh. Teori- teoriteleologis membutuhkan teorinilai yaitu suatu teori tentang apa yangbaik dan apa ·yang buruk bagi manusia. Dalam sejarah fils8fat pada dasarnya dikemukakandua pandangan tentang apa yang baikpada dirinyasendiri yakAi· . hedonisme dan eudemonisme.Hedonisme (dari Yunani: ,"hedone" = nikmat) mengatakanbahwa yangbaikpada dirinya·sendiri adalah rasa -·nikmat.. Sedangkan eudemonisme .... (dan Yunani: "eudemonis"" =kebahagiaan) mengatakan ·bahwa adamacam-macam··hal yang baRt bagi:rnanuSiayaitu ·,apa saja yang membuatnya bahagia .. Dengandemikianperbuatljnyangbaikdalam arti moral menurut hedonismeadalah petbuatanyang dapatmendatangkan 1}'Alumnus Fakultas Filsafat UGM. tahun 1979 dan staf pengajar pada 'F1PIKIP YOGYAKARTA, sedang mengikuti program pasca sarjana bidang ilmufilsafat di Universitas Indonesia, Jakarta.

Upload: others

Post on 03-Dec-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ETIKAP,ENGEMBANGAN·DIRIMENURUT ARISTOTELESteoriteleologis membutuhkan teorinilai yaitu suatu teori tentang apa yangbaik dan apa ·yang buruk bagi manusia. Dalam sejarah fils8fat pada

Etika.Arlstote/es. -hal. 29

ETIKAP,ENGEMBANGAN·DIRIMENURUT

ARISTOTELES

Oleh : A.Dardlri 1).

1.Peng:antar

Aristoteles sebagaimana diketahui adalah filsuf Yun.ani danmuridPlatoyangmewarisi minat ayahnya dalam ilmupengetahuanempiris.la banyakmengadakan riset dalam·bidangbiologi·dan zoologi,baikpada saatia beradadi Assos; Mytilenemaupun setelah iakembali ke Athena...Minatnyadalambidang biologimewarnai pandangannya dalam bidang etika.Dalammembahaspandangannya tentang etikamenggunakan pendekatan .biologis-teologissebagaimana akan' terlihat pada uraianbenkut. la juga mengembangkan etikapengem.bang-an diriyaitu etika yang mementingkan .aktualisasipotensi dalsmrangka mengembangkan diri manusiamelalui aktivitas ". dalamkehidupanpraxis. la jugamengembangkan teon 'etika jalan tengah,.·. etikakeselarasansesuaidengan cita-cita yangkhasYunani.

2. TujuanHidupManusia

Teari etika.Aristotelesbiasanyadigolongkan dalam t~ori..teori teleologis(dan Yuoan;: .. "telos"= tujuan) •yang mengatakan bahwa.betultidaknya tinda.kantergantung dari akibat-akibatnya; kalauakibatnyabalk,makaiaboleh untukmelakukannya. Sebaliknya, kalau akibatnya buruk,maka tidakboleh. Teori­teoriteleologis membutuhkan teorinilai yaitu suatu teori tentang apa yangbaikdan apa ·yang buruk bagi manusia. Dalam sejarah fils8fat pada dasarnyadikemukakandua pandangan tentang apa yang baikpada dirinyasendiri yakAi· .hedonisme dan eudemonisme.Hedonisme (dari Yunani: ,"hedone" =nikmat)mengatakanbahwa yangbaikpada dirinya·sendiri adalah rasa -·nikmat..Sedangkan eudemonisme .... (dan Yunani: "eudemonis"" =kebahagiaan)mengatakan ·bahwa adamacam-macam··hal yang baRtbagi:rnanuSiayaitu·,apasaja yang membuatnya bahagia..Dengandemikianperbuatljnyangbaikdalamarti moral menurut hedonismeadalah petbuatanyang dapatmendatangkan

1}'Alumnus Fakultas Filsafat UGM. tahun 1979 dan staf pengajar pada 'F1PIKIP YOGYAKARTA,sedang mengikuti program pasca sarjana bidang ilmufilsafat di Universitas Indonesia, Jakarta.

Page 2: ETIKAP,ENGEMBANGAN·DIRIMENURUT ARISTOTELESteoriteleologis membutuhkan teorinilai yaitu suatu teori tentang apa yangbaik dan apa ·yang buruk bagi manusia. Dalam sejarah fils8fat pada

Etika Aristo'te/es. hal. 30

rasa nikmat. Sedangkan perbuatan yang baik dalam arti moral menuruteudemonisme adalah pernuatan yang dapat mendatangkan kebahagiaan.

Pandanga·n yang sejak Imanuel Kant disebut eudemonisme untukpertama kali dikemukakan ·oleh ·Aristoteles di dalam bukunya "EtlkaNikomachea". Menurut Aristoteles, setiaptindakan atau pernuatan mempunyaitujuannya. Menurutnya ada dua macam tujlJan : Rertama, tujuan. yang diesridemi suatu tujuan selanjutnya; kedua, !uiuan yang'dicari dem; dirinyasendiri.Tujuan jenis pertama misalnya tujuan kepandaian dalam ilmu kedokteran ituhanya ..demi tujuan selanjutnya selanjutnya.yaitu. agar ..orang sakit dapatdisembuhkan. Menurut Aristotetes, tidak mungkin semua tujuan kita· cari demitujuan lain lagi dan pasti ada tujuan yang dicari demi dirinya sendiri~ Tujuanitulahyang kita sebut baik pada dirinya sendiri~

Mengenai masslah kebaikan, kebaikan Aristoteles berbeda denganPlato. Bagi Plato, ad.asuatu Bentuk Kebaikan dimana seluruh barang-barangyang baik "berpartisipasift• Aristoteles secara mendasar menentang pendekatanini. Bentuk kebaikan menurutnya tidak ada gunanya dalammembuat pUihanmoral,karena tindakan khusus·yang konkrit. Pendekatan Aristoteles ditentukanoleh pendirian (dan. sudut) biologis-teologis. Setiap aktivitasmanusiamempunyai kebaikan sebagai tujuan atau obyeknya, tetapiaktivitas manusiayang· befbeda mempunyai tujuan-tujuan .yang ··oerbeda pula. Namun demikian,Aristoteles, secara umum yang· diparidang· sebagai tujuan kehidupan manusiaadalah kebahagiaan. Memang diakuibanyak pemahaman yang befbedatentang barang-barang yangdapat menyebabkan orang menjadi bahagia.Misalnya, bag; si sakit, kesehatanadalah yang dapat menyebabkan dia merasabahagia. Bagisi miskin, kekayaan adalah sesuatu yang dapat membahagiakan.Oleh sebab itu, Aristoteles ·bertanya, kebahagiaan .harus ·ctisamakan dengansuatu aktivitas, bukan potensialiias betaka, karena aktus mempunyai prioritasterhadap potensi. Manusia tidak akan ,menjadi. bahagiaapabila ia secara pas;fmenikmati segala-galanya, melainkan. kalau iasecara aldif,mereafisasikanbakat-bakat dan potensi-potensinya. Jadi, yang membahagiakan ialah kalaukita .mtmgembangkan diri ,sedemikianrupahinggabakat-bakat yang kita punyaimenjadl kenyataan. Oi sinljelasperanantindakan·ataukegiatan atauperbuatan(poises) sa.ogat·menentukan dalam merealisasikan bakat atau· potensi tersebut.Dengan kala lain, untukmewujudkan tujuan yang berupa. kebahagiaan· itu kitaharus bertindak stau. berbuat secara aktif.

Oi muka telart dikatakanbahwa adadua· macam tujuan yangdiintrodusir oleh Aristoteles, yakni tujuan yang diesri demi tujuan selanjutnya ;dan tujuan yang dicari demi dirinya sendiri.Dalam kaitan ini Aristoteles'mengutarakan pendapatnya tentang tiga bentuk. hidup yang tujuanpada dirinya sendin: hidup meneari nikmat, hidup hidupberfUsafat. Hidup mencari nikmat menurutnya justru,. tidak membawamanusia kepada kebahagiaan, karena nikmat itu kesenangan sejauhia sama sifatnya dengan kerbau. Jadi, justru tidak mengembangkan manus;asebagai manusia. Menurut Aristoteles, nikmatitu tidak jelek, tetapi hendaknyatidak dijadikan tuJuan dan kegiatan manusia. .

Page 3: ETIKAP,ENGEMBANGAN·DIRIMENURUT ARISTOTELESteoriteleologis membutuhkan teorinilai yaitu suatu teori tentang apa yangbaik dan apa ·yang buruk bagi manusia. Dalam sejarah fils8fat pada

Etika Aristoteles. hal. 31

Yang dimaksud dengan hidup berpolitik adalah kegiatankemasyarakatan manusia. Manusia menurut Aristoteles adalah makhluk yangmemasyarakat (zoon politikon), dan itulah yang membedakan baik'dari yangilahi maupun dari binatang.· Maka· kegiatan politik itu kegiatan.yang palingsesuaidengan· manusia dan' oleh karena itu di dalamnya orang akan merasabahagia.

Menurut Aristoteles, kegiatan manusiayang paling luhur itu. ~alahkegiatan berfUsafat, .karena berfilSafatitu. adalah kegiatan akal budl m.usiayang disebut .logos atau nous yang bersifat ilahi. Dengan demikian,manusiatidak hanya sebagai zoon politikon, tetapi juga makhluk yangberakal .budi(zoon logon echon). Dengan akal budinya manusia memandang. danmerenungkan hal-hal yang abadi,· dan inilah yang oleh Aristoteles ·disebut"theoria" yakni memandang kebefiaran, ·sebagai aktivitas manusia yangtertinggi.Jadi, hidup yang bahagia adalah hidup sebagai filsuf.

Kalau kebahagiaan itu harus dicapai secara akti!, maka dan ketigabentuk hidup tersebut·bentuk hidup kedua dan ketigalah yang harus.direalisasi,yakni hidup berpolitikdan berfilsafat. Melalui praxis, yakni merealisasikanhakekatnya dalam komunikasi aktif partisipatif dalam kehidupan komunitas,manusia berarti merealisasikan atau mengembangkan bakatnya sebagai zoonpolitikon (makhluk bermasyarakat). Juga melalul kontemplasi (hidup dalamtheoria) yakni memandang kebenaran, memandang yang Uahi, yang. abadiberarti manusia merealisasikan atau mengembangkan bakatnya sebagai zoonlogon echon (makhluk yang berakal budi). Sedangkan nikmattidak merupakanachievement, tetapi sesuatu yang' diterima (pasifl. Nikmat tidak dilarang, tetapinikmat justru akan mengikuti keberhasilan. Dengan demikian, etika Aristotelesdisebut etika pengembangan diri, karenayang baik dalam arti moraladalahhidup yang bermutu yakni hidup yang dapat mengembangkan .segala··potensiatau bakat yang dimiliki olehmanusia. Bila ia dapat mengembangkan bakatatau potensinya balk sebagaimakhlukyang. beraka:l,budi maupullsebagaimakhluk sosial (bermasyarakat), maka,ia akan memperoleh kebahagiaan.

Karena .yang. diesri demi dirinya sendin hanyalah satu yaknikebahagiaan (eudemonia), maka kaidah dasar etikanya dapat dirumuskansebagaiberikut : "berUnda,klah sedemikian rupa sehinggaengkau meneapaikebahagiaan." .

3. Masalah Keutamaan

MenurutAristoteles, .agar manusia sungguh-sungguh merasa~ 'ba~~ja,

tidak .cukupjika aktivitasnya dilakukan dengan .sembarang cara saja. Otmgankata lain, .rnanusiadisebut .bahagia jlka ia·menjalankan aktivitasnya· denganbaik, atsu seperti dirumuskan oleh Aristoteles 'sendiriiaharus menjalanksnaktivitasnya "menurutkeutamaan." "Keutamaan" (arete, vintue) menurutAristoteles adalah kecondongan ke arah··yang· baik. Adanya suatu. keutamaanberarti orang itupada dasamyasudatl mempunyai arah tertentu. Denganadanya arah tersebut rnempermudah dan memperlicin setiap penga,mbilansikap barn ke arah itu. Semakin tegas kita mengambil sikap-sikap baik,

Page 4: ETIKAP,ENGEMBANGAN·DIRIMENURUT ARISTOTELESteoriteleologis membutuhkan teorinilai yaitu suatu teori tentang apa yangbaik dan apa ·yang buruk bagi manusia. Dalam sejarah fils8fat pada

Etika Aristote/es. hal. 32

semakin arah dasar kita terwujud; dan semakin arah dasar hidup kits terwujudsemakin mudah kita mengambil sikap-sikapbaik selanjutnya.

Menurut Aristoteles. keutamaan itu tidak diajarkan sebagaimanadikemukakan oleh Sokrates dan Plato. Bagi Aristoteles, untuk memperolehkeutamaan kita mesti mulai dengan melakukan ·perbuatan-perbuatan yang baiksecara obyektif saja, artinya perbuatan-perbuatan yang oleh umum dianggapbefSifat baik. lambatlaun suatu kebiasaan .yang kokoh akan. terbentukdalamwatak kita, sehinggauntukselanjutnya kitamelakukan perbuatan-perbuatanyang baik berdasarkan keutamaan. Misalnya, seorang anak yang dilarangmencuri barang milik orang lain oleh orang tuanya. Jika si anak berbuat sesuaidenganlarangan tersebut, maka belum· dapat dikatakan bahwaia berlakuberdasarkan keutamaan. Tetapimungkin sekalidengan demikian suatu sikaptetap akan terbentuk dalam hati si anak itu, sehingga ia tidak mencuri lagijustrukarena ia berkeyakinan bahwa ha.1 itu tidak baik. Itufah yang dimaksudAristoteles. Hidup menurut keutamaan (obyektif)dapat menyebabkankeutamaan pribadi, sehingga untukselanjutnyaperbuatan-perbuatanakandilakukan karena keutamaan.

Meskipun Aristoteles menol~k pendirian yang menyamakan keutamaandenganpengetahuan, namun ia mengakui bahwa rasio mempunyai parananterpenting dalam membentuk keutamaan-keutamaan. Menurut Aristoteles, adadua macamkeutamaan yaitu keutamaan·intelektual dan keutamaan moral. Halini didasarkan pada anggapan bahwa manusiabukan saja merupakanmakhlukintelektual, melainkan juga merupakan makhluk yang mempunyaiperasaan~perasaan, ~einginan-keinginan, nafsu-nafsu dan lain sebagainya.

Keutamaan intelektual adalah keutamaan yang 'dapatmenyempumakan rasio sendiri. Rasio menurutAristoteles mempunyai duafungsi. Fungsi rasio yang pertama adalah mengenal kebenaran.Dalam arti inirasio boleh disebut rasio teoritis.. Fungsi rasio .yang kedua adalah dapatmemberikan petunjuk supaya orang dapat mengetahui apa yang .harusdiputuskan. dalam keadaan·· tertentu. Dalam arti ini rasio boteh disebut rasiopraktis. Atas dasar itu~maka Aristotelesmembedakan .dua macam keutamaanyang ·menyempumakanrasio yaitu adakebijaksanaan teoritis dan adakebijaksanaan praktis.Kebijaksanaan teoritis iasebut "sophia", yaitu sikaptetap dalamarti kalau hanya sekali-sekali· saja mengenal kebenaran, makabelum boleh dianggap sebagai.keutamaan.

Sedangkanuntuk menunjuk kebijaksanaan praktis, Aristotetesmempergunakan kala "phronesis". Kebljaksanaan praktisadalah sikap jiwayang memungkinkan. manusia untukmengatakan yang mana daribarang-barang· konkrit boleh dianggapbaik untuk hidupnya. Harusdisimpulkanbahwakebijaksanaan praktis tidak tepas dari keutamaan moral. Tiap-tiap orangyang, hidup menurut keutamaan, mesti memilikikebiJaksanaan praktisjuga.

Keutamaan moral dilukiskan juga oleh Aristoteles sebagai suatu sikapwatak yang memungkinkan manusia untuk memilih. jalan tengah antara duaekstrimyang berlawanan. Keutamaan selalu merupakan jalan tengah antarakelebihan dan kekurangan. .Dengan anggapan ini Aristoteles mewujudkan

Page 5: ETIKAP,ENGEMBANGAN·DIRIMENURUT ARISTOTELESteoriteleologis membutuhkan teorinilai yaitu suatu teori tentang apa yangbaik dan apa ·yang buruk bagi manusia. Dalam sejarah fils8fat pada

Etika Aristot.'es. hal. 33

dalam bidang etik.a cita~cita yang khas y'unani .yakni kecenderungan ,akankeselarasan dan keseimbangan.

Menurut Aristotetes•. agar kita betul-betul mempunyai teutamaan•. tidakculwp jika hanyasatu·&tau beberapa ka~ saja kita memilih jelan tengab. antaraduaekstrim.. Bagi Aristotetes.. keutamaan bam' merupakan keutamaan yangSUfQJUb-sunggun' jilea kits mempunyai .sikap. yang tetsp' untuk memiIiIl· .·jalant :n tersebut. Menurut Ari$toteles setanjutnya. jalante· harus dipandangsubyektif·. bukan obyektif. Jafan' tengah tidak dapat ditentukan pada umumnya.melainkan haros dicocokkan dengan'orang yang' bersangkutan (masinq-masingorang). Karena: jalan tengah bersifat ··subyektif. bagaimanakah .jalan ·tengalldapat ditetapkan? Apakah. ada suatu·· norma atau kaida.n untuk itu ? MenUMAristotetes.f8Sio. menetaptan jalan tangah. itu dan rasio'haros melakukannya"sebagaimana .seorang yang bijaksana. dalam bidang praktis akan. menentukanjatan' tengaAitu·. Bagi Aristoteles. hidup menUM' kemamaan .lidakmerupakansuatu: persoalan teorilis. dalam art; bahwa' seorang terpela]ar betum', tentuOl8mipu bidulJ menurut teutamaan morat. Tetapi seorang yang bij$ksana dalam.bidang praktis susila, akan ma·mpu untut menenfukan jalan tengah antarakekurangan dankefebihan dengan, mempet1imba,ngkan keadaan konklit.

4.Penutup

Dengan meliba1 uraian tersebut·dimiuka jelas tiraoya bahwa leori etikaAristotetes bersifat dinantis dan manusiawi., Dinamis dalam aRi. jikakebahagiaan. ing,i~ dicapai mata hams diusallakan secara aktif, tidakbolehberpangku tangan. menunggu kehadirannya. Manusa haros·. melakubn

. lindakan·, yakni: mengaktualisasikan atau' mengembangkan potensi' danbakatnyaimasing-masing. jika .iftginmemperoleh k~b8hagian. Maousiawi,karefta',memang.pada umumnya ~nusia mendambakan kebahagian.

Meskipun demikiao, temyata banyakjuga keberatan yang diajukaotefhadapleorietika. Andaikata lletulapay~ngdikemtJkakan Aristoteles ten1angleebaflagian·. Idlususnya.bahwa kebahagianlah yang dicati OIeh manusia dengandirinya sendiri,apakah;betul b8hwa, mencari kebahagian itu norma moral dasar? Apakah, sudah cukupkaJaukita masing-masing mencali kebahagian. yaknikebatragian kita sendili? Eudemonismetemyata termasuk teon etikayangegois., Walaupuo' mengembangkan diIi' '.' kita dan.' mencari kebahagian itumerupakan .sesuatu yang wajar•. namun ·tiQa. 'mencukupi, sebagai sikap ,moral.Orang lain tidak hany. bOteh kitaanggap sebagai :alatuntuk ~"carikesempumaan kits sendiri atau untuk menjadi bahagia. Misalnya•• memb8rikanpeftolongaft kepada orang lain tidakdimaksudkanagarorang lain semalet,·keadaamya mefainkan" demi kesempumaan saya (si penoIong),c "'m8kabukanlahsuatu sikap moral yangbaik.. Ada kemungkinanbahwa manusiabaruberkembang sunggun-sungguh sebagai. manusiaapabila ia tidaklagi .ambitpusing denganpengembangan.nya .sendiri, mefainkan membuka .diri tanpapamrih .bagi manusia ternyata ·mempunyai imptikasi jauh dan menjadi. salahsatu faham fundamental etika sampai sekarang.

Page 6: ETIKAP,ENGEMBANGAN·DIRIMENURUT ARISTOTELESteoriteleologis membutuhkan teorinilai yaitu suatu teori tentang apa yangbaik dan apa ·yang buruk bagi manusia. Dalam sejarah fils8fat pada

Etilca.,A·risfot.,.s. hal., 34·

Catatan :1. Magnis, 1985, ,ETlKA. ~UIIII :' Masalah-masalah fiJsafat Moral. him 80

2.. Ibid., .hlm. 83-84

3.···AbaISen, R./K. "/sen, 1967. "Ethics. History.Gr,dalam Edwards 11961, Vol.III.Me '

4.Bambrugh (ed.), 1963, The PhilosophyofAdstotIe,hlm. 281-282

5. Coplet$fon, 1946, A History ofPhilolosophy, t hlm~ 334

.6. Bettens,1984, Seja""FHsatat.Y""an;.hlrn.· 1587.. Magnis-Suseno, 1991, Etika 'Dasar: Masalah-masalah'pokokfilsafat moral,

hlm..·118-119

8. ftfagnis,·op.cit .,hjm. 84-85,

9,. Bert.ns, op. cit." him. 163

10.Bahankuliahyang·disampaik.n secara"Usan'oleh Dr. Franz Magnis-Susenotentang. Etika'Aristoteles dal.am mata kuliah "$ejarah Etika" pada smesterGenaptal1un 1992/1993.

11.Magnis,op.clt., him. 84

12.Bertens, op. cit., him. 158. lihst juga Popkin & StroU, 1981, PhilosophyIIafleSimple,hlm 7-8<~hwa" ajarannyatentang Keutamaan dikensldengan"U1e dodrineoftheMean"~

13.MagtJis-Suseno, op.clt., hlm.8S

14.8eI1ens. op.. eit.,· hl-m. 158-162t5~Megni$, op•.cit·~m.,85

·DaftarPustaka

Abalson,RIK. Nielsen, 1967, Ethics.Hf$tO{y.of,dalam Edwam, '1967 VoLUI

Bambrough,Renford (ed.),\1:963. '11JePhilosophyDf Aristotle. New York;NAL PENGUIN ·I'NC.

Bettens, K., 1984.Sejatilh Fllsaiat YUIf8IJ;. YogJatatla: Penerbit Kafl·isius.

Copleston, F., 1946. A History ot PhllOsbopy, I. london: .Bu-mOatesIWashboume.

Afagnjs,Franz.tIOIJ, ..·1'985.·Efikac~ :'Ma~I.masatan:pDk'*FitsafatMofat

Yogyskarta: PenerbitKanI$ius.

Magnis-Suseno, Franz, t991.EtiltaDasaT : Masalah-masalahpokok.FilsafatMoral. Yogyakarta:··Penerbit Kanisius.

Popkin, Richard H. ~ Stroll, Avrum, 1981. Philosophy Afade Simple. London:HEINEMANN ltd.