etika public relations ? humas

17
Disusun Oleh Moh. Triyanto 125501288 Dedi Kurniawan 125501229 STIE PUTRA BANGSA

Upload: otnayirt

Post on 18-Jul-2015

89 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Disusun Oleh

Moh. Triyanto 125501288

Dedi Kurniawan 125501229

STIE PUTRA BANGSA

Dalam dunia kehumasan, kredibilitas itu mutlak penting. Kita tidakhanya harus dipercaya, tapi juga harus senantiasa mengemukakansegala sesuatu seperti apa adanya, sesuai dengan kenyataan yangsesungguhnya. Pada hakikatnya, intisari humas adalah pemahamandan pengetahuan yang menjurus kepada niat baik serta reputasi, dansemua itu tergantung kepada keyakinan.

Konsekuensinya, prinsip “kejujuran adalah aturan paling mendasar”berlaku di sini, dan itu berarti kegiatan-kegiatan humas takkanmembawa manfaat apa pun jika tidak dipercaya. Oleh karena itu jelasbahwa humas juga jauh berbeda dari propaganda yang cenderungmemaksakan ide-ide tertentu, baik itu yang bersifat religius, sosialmaupun politik kepada masyarakat. Humas juga berbeda dari iklanyang condong mendorong-dorong atau bahkan memanipulasi calonkonsumen untuk membeli suatu barang. Di dalam dunia humas, kitabertanggung jawab untuk menyajikan informasi faktual secara akurat,tanpa berkewajiban untuk menyajikan fakta-fakta yang menunjukkanbahwa pasokan air melalui pipa itu lebih sehat dan bersih daripada airitulah yang akan berhak menentukan untuk memilih air dari pipa-pipasaluran tadi atau tidak.

Ketentuan Praktek Humas

Menjalankan tugas positif yakni berpegang teguh pada standar-standartertinggi dalam melangsungkan setiap praktek humas, serta senantiasamenjalin hubunan yang adil dan jujur dengan pihak atasan dan atauklien, dengan sesama praktisi humas, dengan para profesional lainnya,dengan pihak pemasok, pihak perantara, segenap media komunikasi,para pegawai, dan yang paling utama dengan khalayak.

Menyadari, memahami dan menaati ketentuan ini, termasuk segenapamandemennya, dan berbagai ketentuan lainnya yang akan dipadukanke dalamnya; selalu berusaha menyesuaikan diri dengan setiap petunjukdan rekomendasi yang berupa pedoman atau bimbingan pelaksanaanpraktek humas yang diberikan oleh IPR, serta memperhatikan danmelaksanakan pedoman atau bimbingan tersebut yang tertuang dalamsetiap lembaran dokumen petunjuk praktek.

Menjunjung tinggi kode etik ini dan bekerja sama dengan para anggota IPR lainnya untuk menegakkan wibawanya. Setiap anggota yang membiarkan saja terjadinya suatu pelanggaran juga akan digolongkan sebagai pelanggar. Staf atau pegawai dari suatu lembaga anggota yang melakukan suatu pelanggaran harus langsung ditindak oleh lembaga anggota yang bersangkutan.

Menghindarkan diri dari setiap tindakan atau hal-hal yang akan dapat mencemarkan nama baik IPR, serta reputasi dan kepentingan profesi humas.

Melaksanakan setiap kegiatan profesionalnya denganselalu memperhatikan kepentingan khalayak.

Menjalankan tugas positif untuk senantiasa menjunjungtinggi kebenaran, tidak mengungkapkan informasi-informasi yang salah satu yang bersifat menyesatkan,baik secara sadar maupun hanya karena gegabah, sertaakan selalau berusaha memastikan kebenaran suatuinformasi sebelum mengemukakannya.

Menjalankan tugas positif memastikan bahwasannyasegenap kepentingan aktual dari setiap organisasi yangdilayaninya secara profesional (perusahaan induk atauperusahaan klien), selalu ternyatakan secara jelas.

Mengetahui dan menghormati kode etik profesi pihak-pihak lain yang bekerja sama dengannya.

Menghormati setiap peraturan dan ketentuan dasar yangditetapkan oleh lembaga berwenang lain yang relevandengan (menyangkut kepentingan) atasan klien.

Memastikan bahwa nama-nama semua direktur, eksekutif, danpejabat teras dari perusahaaan induk atau perusahaankliennya, para anggota parlemen, para penjabat pemerintahdaerah serta tokoh-tokoh dari berbagai macam lembaga atauorganiasi yang relevan, telah tercatat dalam Daftar IPR.

Menghormati dan menjaga kepercayaan yang telah diberikanoleh pihak-pihak lain kepadanya untuk menjalankan suatuaktivitas profesional.

Tidak mengusulkan atau melakukan sutau tindakan yang akandapat menimbulkan pengaruh-pengaruh yang tidak pantasterhadap pemerintah, peraturan perundang-undangan yangberlaku, maupun media-media komunikasi.

Tidak menawarkan, memberikan atau pun mendorongperusahaan induk atau perusahaan klien untuk menyodorkansuapan atau bujukan kepada pejabat pemerintah atau anggotaparlemen atau personil-personil lembaga penting lainnyauntuk melakukan sesuatu yang jelas-jelas bertentangan dengankepentingan umum.

Menjaga kepercayaan yang diberikan oleh perusahaan induk danperusahaan klien, baik yang sekarang maupun yang terdahulu,serta sekali-kali tidak akan memanfaatkan atau mengungkapkankepercayaan tersebut demi kepentingannya sendiri sehinggamengakibatkan kerugian atau prasangka terhadap perusahaaninduk dan atau perusahaan klien (kecuali jika hal itu diizinkanoleh perusahaan induk dan atau perusahaan klien yangbersangkutan), tanpa perintah atau persetujuan pengadilan.

Memberitahukan kepada pihak pimpinan atau pemegang saham(pemilik) perusahaan induk dan atau perusahaan klien mengenaibentuk dan jumlah imbalan yang diinginkan atas jasa-jasapelayanan humas, baik itu yang disajikan imbalan yangdiinginkan atas jasa-jasa pelayanan humas, baik itu yang disajikanoleh dirinya sendiri, oleh stafnya, atau oleh pihak lain yang iarekomendasikan.

Memberitahukan dan meminta persetujuan dari perusahaaninduk dan atau perusahaan klien untuk menerima upah, komisiatau bentuk-bentuk imbalan finansial lainnya dari pihak lain.

Setiap anggota hendaknya tidak :

Menyalahgunakan informasi-informasi yang berkaitan erat dengankepentingan finansial atau kepentingan-kepentingan apa pun dari pihakperusahaan induk dan atau perusahaan klien.

Memanfaatkan infomasi terbatas untuk kepentingan dirinya sendiri.Setiap lembaga anggota maupun segenap stafnya tidak diperkenankanmemperjual-belikan keterangan tentang keamanan atau informasiterbatas lainnya dari perusahaan induk dan atau perusahaan kliennyatanpa izin khusus secara tertulis dan resmi dari pejabat yang berwenangmemberikannya.

Melayani kepentingan perusahaan induk dan atau perusahaan kliensesuai dengan syarat-syarat dan segenap kondisi yang telah ditetapkanbersama pada saat sebelumnya, tanpa harus mengorbankan kemandirianatau independensi, obyektivitas dan integritasnya.

Membela kepentingan perusahaan induk dan atau perusahaan klien,tanpa harus merugikan kepentingan pihak lain secara sepihak.

Menjamin tercapainya suatu hasil yang masih berada dalam batas-batas kapasitas atau kemampuannya.

Setiap anggota wajib:a. Senantiasa berpegang teguh kepada standar-standar

akurasi dan kebenaran yang tertinggi, menghindarkandiri dari pernyataan berlebihan dan perbandinganyang tidak adil, serta mengaku-aku ide atau kalimatyang sebenarnya milik orang lain.

b. Bebas menyediakan ketrampilan dan jasa pelayanannyakepada setiap perusahaan induk dan atau klien yangpotensial, baik melalui inisiatifnya sendiri maupunlewat inisiatif pihak lain, serta selalu bekerja dengansungguh-sungguh demi menjaga nama baik pihakyang memperkerjakan atau yangmerekomendasikannya.

Setiap anggota hendaknya tidak:c. Mencemarkan nama baik atau pun praktek profesi dari

para anggota lainnya.

Integrasi Komunikasi

Kerahasiaan Informasi

Kerugian terhadap Anggota Lain

Reputasi Profesi

Syarat-syarat Legal

Tindak Pelanggaran

Penegakan Kode Etik

Persyaratan Legal

Untuk melaksanakan misi utamanya, APPRI mempunyai beberapa tujuan yakni:

a. Menghimpun, membina dan mengarahkan potensi perusahaan public relations nasional, agar secara aktif, positif dan kreatif, turut serta dalam usaha mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.b. Mewujudkan fungsi public relations yang sehat, jujur dan bertanggung jawab, sesuai dengn kode praktek dan kode etik yang lazim berlaku secara nasional dan internasional.c. Mengembangkan dan memajukan kepentingan asosiasi dengan memberikan kesempatan kepada para anggota untuk konsultasi dan kerja sama serta memberikan saran bagi pemerintah, badan-badan kemasyarakatan, asosiasi yang mewakili dunia industri dan perdaganangan, serta badan-badan lain untuk berkonsultasi dengan APPRI sebagai suatu lembaga.,d. Memberi informasi kepada klien bahwa anggota APPRI memenuhi syarat untuk memberikan nasihat dalam bidang public relations dan akan bertindak untuk klien menurut kemampuan profesionalnya.

KEANGGOTAAN

Sebagai bentuk asosiasi perusahaan, keanggotaan APPRI adalah perusahaan-perusahaan public relations yang didirikan berdasarkan hukum negara Republic Indonesia, dan sepenuhnya dimiliki oleh warga negara Indonesia yang mempunyai klasifikasi sebagai praktisi public relations profesional.

KEGIATAN:

Membentuk dan melaksanakan prinsip-prinsip kegiatan dan kode etik dalam profesi public relations.

Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan peningkatan profesi anggotanya melalui: seminar, lokakarya, diskusi, pendidikan, kunjungan dan sejenisnya.

Melakukan penelitian, menghimpun, dan mengalisa perkembangan dunia usaha umumnya dan aktivitas usaha public relations khususnya, dalam upaya pembinaan dan pengembangan kegiatan usaha anggotanya.

sama-sama harus menjalankan tugas denganmenjunjung tinggi kebenaran, tidak mengungkapkaninformasi-informasi yang salah satu yang bersifatmenyesatkan, baik secara sadar maupun hanya karenagegabah, serta akan selalau berusaha memastikankebenaran suatu informasi sebelummengemukakannya.

Harus menghormati dan menjaga kepercayaan yangtelah diberikan oleh pihak-pihak lain kepadanya untukmenjalankan suatu aktivitas profesional

Tidak menawarkan, memberikan atau pun mendorongperusahaan induk atau perusahaan klien untukmenyodorkan suapan atau bujukan kepada pejabatpemerintah atau anggota parlemen atau personil-personil lembaga penting lainnya untuk melakukansesuatu yang jelas-jelas bertentangan dengankepentingan umum.

Membela kepentingan perusahaan induk dan atau perusahaan klien, tanpa harus merugikan kepentingan pihak lain secara sepihak.

Setiap anggota hendaknya tidak mencemarkan nama baik atau pun praktek profesi dari para anggota lainnya. Seorang anggota tidak akan dengan itikad buruk mencemarkan nama baik atau praktek profesional angota lain.

Menghindarkan diri dari setiap tindakan atau hal-hal yang akan dapat mencemarkan nama baik IPR, serta reputasi dan kepentingan profesi humas. Seorang anggota tidak akan berperilaku sedemikian rupa sehingga merugikan nama baik Asosiasi, atau profesi public relations.

Senantiasa berpegang teguh pada standar-standar tertinggi dalam melangsungkan setiap praktek humas, serta senantiasa menjalin hubunan yang adil dan jujur dengan pihak atasan dan atau klien, dengan sesama praktisi humas, dengan para profesional lainnya, dengan pihak pemasok, pihak perantara, segenap media komunikasi, para pegawai, dan yang paling utama dengan khalayak.

Persamaan lainnya yaitu sama-sama tidak diperbolehkan melakukan suap-menyuap/ menerima suap.

Pebedaannya yaitu kalo yang nasional harus sesuai dengan peraturan APPRI kalo yang internasional sesuai dengan peraturan IPRA.

Kode etik nasional lebih detail di dalam menerangkan tentang tumpang tindih profesinya.

. Perbedaan lainnya yaitu di dalam kode etik internasional harus mentaati berbagai peraturan yang sangat ketat dan spesifik dan harus mendapat sertifikat dan lolos ujian. Lebih selektif dan lebih profesional dalam bidang ke-humas’an. Sebagai landasan formal bagi segenap kegiatannya, setiap praktisi humas wajib mencari suatu bentuk pengakuan itu adalah CAM Diploma in Public Relations, atau ijazah yang dikeluarkan oleh British Institute of Public Relations. Sedangkan di Amerika Serikat adalah sertifikat lulus ujian yang khusus diselenggarakan oleh Public Relations Society of America atau sertifikat dari International Association of Business Communication. Di hampir semua negara, khususnya negara-negara maju, sudah ada lembaga-lembaga yang khusus menerbitkan sertifikat profesi di bidang humas.