etika profesi teknik industri
TRANSCRIPT
NAMA : SARIFATURROHMAH
NIM : 5021201013
MATKUL : ETIKA PROFESI
No Uraian Ayat pendukung
1. A. Faham hidonisme
“Tingkah laku atau perbuatan
yang melahirkan kebahagiaan
dan kenikmatan/kelezatan”.
Ada tiga sudut pandang dari
faham ini yaitu (1) hedonisme
individualistik/egostik hedonism
yang menilai bahwa jika suatu
keputusan baik bagi pribadinya
maka disebut baik, sedangkan
jika keputusan tersebut tidak
baik maka itulah yang buruk; (2)
hedonisme rasional/rationalistic
hedonism yang berpendapat
bahwa kebahagian atau
kelezatan individu itu haruslah
berdasarkan pertimbangan akal
sehat; dan (3) universalistic
hedonism yang menyatakan
bahwa yang menjadi tolok ukur
apakah suatu perbuatan itu baik
atau buruk adalah mengacu
kepada akibat perbuatan itu
melahirkan kesenangan atau
kebahagiaan kepada seluruh
makhluk.
Dalam ayat-ayat Al-Qura’an dan sejumlah hadits-hadits
Rasulullah SAW. Mengungkapkan kebahagiaan dan
semacamnya dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
1. Kebahagiaan sementara, yaitu kebahagiaan dalam
kehidupan dunia
2.Kebahagiaan sejati, yaitu kebahagiaan akhirat yang
lebih baik dan lebih kekal.
Dan kedua kebahagiaan tersebut diperoleh berkat hasil
kerja keras orang yang ingin mendapatkannya. Seperti:
orang yang ingin mendapatkan materi, orang itu akan
berusaha mendapatkan materi tersebut. Dan orang
yang ingin mendapatkan kebahagiaan akhirat orang
tersebut akan berusaha mendapatkannya dengan jalan
melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi
larangan-Nya.
Maha suci Allah yang mengadakan naluri ingin bahagia
dalam diri manusia, kemudian mengadakan sarana
atau jalan menuju kebahagiaan, lalu memberikan
petunjuk yang lurus yang harus ditempuh untuk
berbahagia dan pada puncaknya semua kebahagiaan
yang ada untuk dinikmati umat-umatnya.
kebahagian menurut syariat Islam dan Aliran yang
mengungkapkan tentang kebahagiaan.
Ungkapan-ungkapan didalam Al-Qur’an yang
menyatakan tentang kebahagiaanitu seperti: lazat,
ni’mah, mata’, aflaha, sakinah, dan lain-lain.
Surat Az-Zukurf : 71
ذهب وأكواب وفيها ما تشتهيه النفس يطاف عليهم بصحاف من
وتلذ العين وأنتم فيها خالدون
Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas,
dan piala-piala dan di dalam surga itu terdapat
segala apa yang diingini oleh hati dan sedap
(dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya."
2. B. Bisikan hati (intuisi)
Bisikan hati adalah “kekuatan
batin yang dapat
mengidentifikasi apakah
sesuatu perbuatan itu baik atau
buruk tanpa terlebih dahulu
melihat akibat yang ditimbulkan
perbuatan itu”. Faham ini
merupakan bantahan terhadap
faham hedonisme. Tujuan
utama dari aliran ini adalah
keutamaan, keunggulan,
keistimewaan yang dapat juga
diartikan sebagai “kebaikan budi
pekerti”
من ل فقا والسالم عليه للا صلى للا رسول إلى رجل جاء قال هريرة أبى عن
ك قال صحابتى بحسن الناس أحق ك قال من ثم قال أم ك قال من ثم قال أم أم
أبوك ثم قال من ثم قال
Dari Abu Hurairah RA katanya :
“Datang seorang laki-laki kepada Rasulullah SAW
menanyakan : “Siapakah orang yang lebih berhak
untuk saya berbuat baik padanya?” Jawab Nabi :
“Ibumu.” Tanya laki-laki: “Sesudah itu siapa ?” Jawab
Nabi : “Ibumu.” Tanya laki-laki :”Sesudah itu Siapa?”
Jawab Nabi : “Ibumu.” Tanya laki-laki : “Sesudah itu
siapa?” Jawab Nabi : “Sesudah itu Bapakmu.”
Berbakti Kepada Ibu Bapak
تذنه يس والسالم عليه للا صلى النبى الى رجل جاء قال عمرو بن عبدللا عن
فجاهد ففيهما قال نعم قال والداك أحى فقال الجهاد فى
Dari Abdullah bin Amru RA katanya :
“Datang seorang laki-laki kepada Nabi SAW meminta
supaya diizinkan turut berperang. Nabi bertanya :
“Masih hidupkah kedua orang tuamu?” Dia menjawab :
“Ya (masih hidup)!” Sabda Nabi : “Hendaklah engkau
berjihad, untuk kebaikan keduanya.”
يهعل للا صلى للا نبى إلى رجل أقبل قال العاص عمروبن بن عبدللا عن
ن م فهل قال للا من الجر أبتغى والجهاد الهجرة على ابايعك فقال والسالم
ال ق نعم قال للا من الجر فتبتغى قال هما كال بل نعم قال حى أحد والديك
صحبتهما فاحسن والديك إلى فارجع
Dari Abdullah bin Amru bin Ash RA katanya:
“Datang seorang laki-laki kepada Nabi Allah SAW dan
mengatakan :”Saya berjanji setiap kepada engkau
untuk berhijrah dan jihad (perjuangan). Saya
mengharapkan memperoleh pahala dari Allah.” Tanya
Nabi :”Adakah salah seorang dari kedua orangtuamu
masih hidup?” Jawab laki-laki :”Ya, bahkan keduanya
(masih hidup).” Kata Nabi : “Engkau mengharapkan
memperoleh pahala dari Allah?” Jawab laki-laki : “Ya!.”
Sabda beliau : “Pulanglah kembali kepada ibu bapakmu
dan pergaulilah keduanya dengan baik.!”
غم ر ثم أنفه رغم والسالم عليه للا صلى للا رسول قال قال هريرة أبى عن
هماأحد الكبر عند والديه أدرك من قال للا يارسول من قيل أنفه رغم ثم أنفه
الجنة يدخل لم ثم أوكليهما
Dari Abu Hurairah RA katanya :
“Rasulullah SAW bersabda : “Orang itu celaka! Sekali
lagi orang itu celaka! Sekali lagi orang itu celaka!”
Ditanyakan :”Siapakah orang itu ya Rasulullah?” Sabda
Nabi : “Siapa yang mendapati ibu bapaknya ketika
berumur sangat tua, salah seorang diantaranya atau
kedua-duanya, kemudian orang itu tidak masuk ke
dalam surga (karena tidak melayani ibu bapaknya yang
telah tua tersebut).”
Melanjutkan Tali Silaturahim Orang Tua
البر موالسال عليه للا صلى للا رسول قال قال عمر بن عبدللا عن يصل أن أبر
جل أبيه ود الر
Dari Abdullah bin Umar RA katanya:
“Rasulullah SAW bersabda : “Perbuatan yang baik,
memperhubungkan silaturrahim dengan orang yang
dikasihi bapaknya.”
Kebaikan dan Dosa
السالمو عليه للا صلى للا رسول سلت قال النصارى سمعان بن النواس عن
أن وكرهت صدرك فى ماحاك واإلثم الخلق حسن البر فقال واإلثم البر عن
الناس عليه يطلع
Dari Nawas bin Sam’an Al Anshariy RA katanya:
“Saya menanyakan kepada Rasulullah SAW tentang
perbuatan baik dan dosa. Beliau menjawab :
“Perbuatan baik itu ialah budi pekerti yang baik. Dan
dosa ialah yang tidak menyenangkan dalam hati
engkau, dan engkau tidak menyukai kalau dilihat oleh
orang lain.”
3. C. Evolusi
Paham ini berpendapat bahwa
segala sesuatu yang ada di alam
ini selalu (secara berangsur-
angsur) mengalami perubahan
yaitu berkembang menuju kea
rah
kesempurnaan. Dengan
mengadopsi teori Darwin (ingat
konsep selection of nature,
struggle for life, dan survival for
the fittest) Alexander
mengungkapkan bahwa nilai
moral harus selalu berkompetisi
dengan nilai yang lainnya,
bahkan dengan segala yang ada
di ala mini, dan nilai moral yang
bertahanlah (tetap) yang
dikatakan dengan baik, dan
nilai-nilai yang tidak bertahan
(kalah dengan perjuangan antar
nilai) dipandang sebagai buruk.
Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan
oleh Allah dari tanah yang kering kemudian dibentuk
oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah
sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya
maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah
di dalam firman-Nya :
"Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-
baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari
tanah". (QS. As Sajdah (32) : 7)
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
(Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari
lumpur hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr (15) :
26)
Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci
tentang penciptaan manusia pertama itu dalam surat Al
Hijr ayat 28 dan 29 . Di dalam sebuah Hadits
Rasulullah saw bersabda :
"Sesungguhnya manusia itu berasal dari Adam dan
Adam itu (diciptakan) dari tanah". (HR. Bukhari)
4. D. Faham eudaemonisme
Prinsip pokok faham ini adalah
kebahagiaan bagi diri sendiri
dan kebahagiaan bagi orang
lain. Menurut Aristoteles, untuk
Nawas Ibnu Sam’an Radliyallaahu ‘anhu berkata: Aku
bertanya kepada
Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam tentang
kebaikan dan
keburukan. Beliau bersabda: “Kebaikan ialah akhlak
yang baik dan
mencapai eudaemonia ini
diperlukan 4 hal yaitu (1)
kesehatan, kebebasan,
kemerdekaan, kekayaan dan
kekuasaan, (2) kemauaan, (3)
perbuatan baik, dan (4)
pengetahuan batiniah.
keburukan ialah sesuatu yang tercetus di dadamu dan
engkau tidak suka
bila orang lain mengetahuinya.” (HR Muslim)
Rosulullah SAW Bersabda: “Apa yang sedikit tetapi
mencukupi lebih baik daripada banyak tetapi
melalaikan.” (HR. Abu Dawud)
Rosulullah SAW Bersabda: “Bagi tiap sesuatu terdapat
ujian dan cobaan, dan ujian serta cobaan terhadap
umatku ialah harta-benda.” (HR. Tirmidzi)
5. E. Aliran pragmatisme
Aliran ini menititkberatkan pada
hal-hal yang berguna dari diri
sendiri baik yang bersifat moral
maupun material. Yang menjadi
titik beratnya adalah
pengalaman, oleh karena itu
penganut faham ini tidak
mengenal istilah kebenaran
sebab kebenaran bersifat
abstrak dan tidak akan
diperoleh dalam dunia empiris.
Al-Gazali termasuk filosof pendidikan Islam berpaham
empiris, yang menekankan pentingnya pendidikan
terhadap pertumbuhan perkembangan anak didik.
Menurutnya, seorang anak tergantung kepada kedua
orang tuanya yag mendidiknya. Telah tertulis dalam
hadist Nabi SAW قال رسول هللا ص.م:" كل مولود يولد على
الفطرة فأبواه يهودانه أو ينصرانه أو يمجسانه"
Tujuan pendidikan (jangka pendek) menurut al-Ghazali
ialah diraihnya profesi manusia sesuai dengan bakat dan
kemampuannya. (al-Ibrashi, 1990) syarat untuk mencapai
tujuan ini, manusia harus memanfaatkan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan sesuai dengan
bakatnya.
6. F. Aliran Naturalisme
Yang menjadi ukuran baik atau
buruk adalah :”apakah sesuai
dengan keadaan alam”, apabila
alami maka itu dikatakan baik,
sedangkan apabila tidak alami
dipandang buruk. Jean Jack
Rousseau mengemukakan
Ilmu Pengetahuan dan Kebodohan
Oleh : Ihsan Faisal, M.Ag
إلى قربة تعلمه فإن ، تعلمواالعلم .1 يعلمه ل لمن وتعليمه ، وجل عز الل
فعة الشرف موضع فى بصاحبه لينزل علم ال وإن ، صدقة زين لم والع ، والر
الربيع. ) والخرة الدنيا فى لهله )
“Tuntutlah ilmu,sesungguhnya menuntut ilmu adalah
pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan
mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya
bahwa kemajuan, pengetahuan
dan kebudayaan adalah menjadi
perusak alam semesta.
adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan
menempatkan orangnya dalam kedudukan terhormat
dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan
bagi ahlinya di dunia dan di akhirat.” (HR. Ar-Rabii’)
كتاب من اية فتعلم تغدوا لن ، أباذر يا .2 مائة ي تصل ان من لك خير الل
ان من خير ، يعمل لم او به عمل العلم من باب ا فتعلم تغدوا ولن ، ركعة
ماجة ابن. ) ركعة ألف تصلي
“Wahai Aba Dzar, kamu pergi mengajarkan ayat dari
Kitabullah telah baik bagimu dari pada shalat (sunnah)
seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu
pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik
dari pada shalat seribu rakaat.” (HR. Ibn Majah)
. منه لمون تع لمن وتواضعوا والوقار السكينة للعلم وتعلموا العلم تعلموا .3
الطبرانى) )
“Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan
dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada
orang yang mengajar kamu.” (HR. Al-Thabrani)
7. G. Aliran Vitalisme
Aliran ini merupakan bantahan
terhadap aliran natiralisme
sebab menurut faham vitalisme
yang menjadi ukuran baik dan
buruk itu bukan alam tetapi
“vitae” atau hidup (yang sangat
diperlukan untuk hidup). Aliran
ini terdiri dari dua kelompok
yaitu (1) vitalisme pessimistis
(negative vitalistis) dan (2)
vitalisme optimistime.
Kelompok pertama terkenal
dengan ungkapan “homo
1. Aku menginginkan berperang di jalan Allah, lalu aku
terbunuh, dihidupkan lagi dan mati lagi, lalu dihidupkan
lagi. (HR. Bukhari)
2. Kedua kaki hambaKu yang dilibat debu dalam perang
fisabilillah tidak akan tersentuh api neraka. (HR. Bukhari)
3. Berjaga-jaga satu malam dalam perang fisabilillah lebih
afdhol dari seribu malam dishalati malam harinya dan
dipuasai siang harinya. (HR. Al Hakim)
4. Tidak ada hijrah lagi sesudah fathu Mekah selain jihad,
niat, dan apabila diserukan berangkat (pergi berperang)
maka berangkatlah. (HR. Bukhari)
5. Puncak persoalan adalah Islam. Barangsiapa pasrah diri
(masuk Islam) maka dia selamat. Tiangnya Islam adalah
shalat dan atapnya adalah jihad (perjuangan). Yang dapat
homini lupus” artinya “manusia
adalah serigala bagi manusia
yang lain”. Sedangkan menurut
aliran kedua “perang adalah
halal”, sebab orang yang
berperang itulah (yang menang)
yang akan memegang
kekuasaan. Tokoh terkenal
aliran vitalisme adalah F.
Niettsche yang banyak
memberikan pengaruh terhadap
Adolf Hitler.
mencapainya hanya orang yang paling utama di antara
mereka. (HR. Ath-Thabrani)
6. Berjihadlah melawan kaum musyrikin dengan harta,
jiwa dan lidahmu. (HR. An-Nasaa'i)
7. Manusia yang paling dekat derajatnya kepada derajat
kenabian ialah para mujahidin dan ilmuwan
(cendekiawan) karena kaum mujahidin melaksanakan
ajaran para rasul dan ilmuwan membimbing manusia
untuk melaksanakan ajaran nabi-nabi. (HR. Ad-Dailami)
8. Tiada setetes yang lebih disukai Allah 'Azza wajalla
daripada setetes darah di jalan Allah. (HR. Ath-Thahawi)
9. Barangsiapa memberi perlengkapan bagi seorang yang
berperang di jalan Allah maka dia terhitung ikut
berperang dan barangsiapa ikut memenuhi kebutuhan
keluarga (menyantuni) orang yang berperang maka dia
terhitung ikut berperang di jalan Allah. (HR. Bukhari)
10. Wahai segenap manusia, janganlah kamu mengharap-
harap bertemu dengan musuh. Mohonlah kepada Allah
akan keselamatan. Bila bertemu dengan mereka maka
bersabarlah (yakni sabar menderita, gigih, ulet dan tabah
dalam melawan mereka). Ketahuilah, surga terletak di
bawah bayang-bayang pedang. (HR. Bukhari)
11. Rasulullah Saw bila melepas pasukan yang akan pergi
berperang (tanpa disertainya) berpesan: "Dengan nama
Allah, dengan disertai Allah, di jalan Allah dan atas sunah
Rasulullah. Janganlah kamu berlebihan mengambil
barang rampasan tanpa seijin pimpinan pasukan.
Janganlah kamu berkhianat dan jangan pula melakukan
sadisme (menganiaya) terhadap musuh. Jangan
membunuh anak-anak, wanita-wanita dan laki-laki yang
telah tua." (HR. Ath-Thabrani dan Abu Dawud)
12. Rasulullah Saw mengikutsertakan kaum wanita dalam
peperangan. Mereka mengobati orang yang terluka.
Rasulullah tidak pernah memberi mereka bagian dari
harta rampasan tetapi memberi mereka dari kelebihan
(sisa) pembagian. (HR. Muslim)
13. Perang adalah tipu daya. (HR. Bukhari)
14. Kalau kamu melakukan perdagangan dengan riba,
hanya menjadi peternak-peternak dan senang hanya
dengan bertani saja dan meninggalkan jihad (perjuangan)
maka Allah akan menimpakan kehinaan atasmu. Kamu
tidak dapat mencabut kehinaan itu sehingga kamu
kembali kepada Ad Dienmu. (HR. Abu Dawud dan Ibnu
Majah)
8. H. Aliran Gessingnungsethik
Diprakarsai oleh Albert
Schweitzer, seorang ahli Teolog,
Musik, Medik, Filsuf, dan Etika.
Yang terpenting menurut aliran
ini adalah “penghormatan akan
kehidupan”, yaitu sedapat
mungkin setiap makhluk harus
saling menolong dan berlaku
baik. Ukuran kebaikannya
adalah “pemelihataan akan
kehidupan”, dan yang buruk
adalah setiap usaha yang
berakibat kebinasaan dan
menghalangi-halangi hidup.
صلى هللا عل يه عن أبي هريرة رضي هللا عنه، عن النبي
من نفس عن مؤمن كربة من كرب الدنيا نفس وسلم قال :
ر هللا عنه كربة من كرب يوم القيامة، ومن يسر على معس
ست يس ر هللا ر هللا عليه في الدنيا واآلخرة، ومن ستر مسلما
ي عون في الدنيا واآلخرة وهللا في عون العبد ما كان العبد ف
سهل هللا به ط يلتمس فيه علما قا ري أخيه. ومن سلك طريقا
ون كتاب إلى الجنة، وما اجتمع قوم في بيت من بيوت هللا يتل
يتهم هللا ويتدارسونه بينهم إال نزلت عليهم السكينة وغش
حمة، وحفتهم المالئكة، وذكرهم هللا ن عند، ومن فيم الر
في عمله لم يسرع به نسبه بطأ
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Siapa yang
menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari
berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah
akan memudahkan kesulitan-kesulitannya hari
kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang
sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan
baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang
menutupi (aib) seorang muslim Allah akan
tutupkan aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu
menolong hambanya selama hambanya menolong
saudaranya. Siapa yang menempuh jalan untuk
mendapatkan ilmu, akan Allah mudahkan baginya
jalan ke syurga. Sebuah kaum yang berkumpul di
salah satu rumah Allah membaca kitab-kitab Allah
dan mempelajarinya di antara mereka, niscaya
akan diturunkan kepada mereka ketenangan dan
dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan mereka
dikelilingi malaikat serta Allah sebut-sebut mereka
kepada makhluk disisi-Nya. Dan siapa yang
lambat amalnya, hal itu tidak akan dipercepat oleh
nasabnya.
(Riwayat Muslim)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من
: الحديث
1. Siapa yang membantu seorang muslim dalam
menyelesaikan kesulitannya, maka akan dia
dapatkan pada hari kiamat sebagai tabungannya
yang akan memudahkan kesulitannya di hari yang
sangat sulit tersebut.
2. Sesungguhnya pembalasan disisi Allah ta’ala
sesuai dengan jenis perbuatannya.
3. Berbuat baik kepada makhluk merupakan
cara untuk mendapatkan kecintaan Allah Ta’ala.
4. Membenarkan niat dalam rangka mencari
ilmu dan ikhlas di dalamnya agar tidak
menggugurkan pahala sehingga amalnya dan
kesungguhannya sia-sia.
5. Memohon pertolongan kepada Allah ta’ala
dan kemudahan dari-Nya, karena ketaatan tidak
akan terlaksana kecuali karena kemudahan dan
kasih sayang-Nya.
6. Selalu membaca Al Quran, memahaminya
dan mengamalkannya.
7. Keutamaan duduk di rumah Allah untuk
mengkaji ilmu.
9. I. Aliran Idealisme
Sangat mementingkan
eksistensi akal pikiran manusia
sebab pikiran manusialah yang
« Kebencian merekaPerbuatan menjauh dariNya »
Prasangka atau akal pikiran
6 Mei 2012 oleh mutiarazuhud
Beragama berdasarkan prasangka atau akal pikiran
menjadi sumber ide. Ungkapan
terkenal dari aliran ini adalah
“segala yang ada hanyalah yang
tiada” sebab yang ada itu
hanyalah
gambaran/perwujudan dari
alam pikiran (bersifat tiruan).
Sebaik apapun tiruan tidak akan
seindah aslinya (yaitu ide). Jadi
yang baik itu hanya apa yang
ada di dalam ide itu sendiri.
manusia
Tentulah mereka akan sulit menerima kenyataannya
bahwa mereka yang selama ini merasa telah mengikuti
Salafush Sholeh namun kenyataannya mereka tidak lebih
dari mengikuti para ulama yang mengaku aku mengikuti
Salafush Sholeh namun tidak bertalaqqi (mengaji) dengan
Salafush Sholeh.
Mereka adalah hasil pengajaran para ulama korban
hasutan atau korban ghazwul fikri (perang pemahaman)
dari kaum Zionis Yahudi Mereka serupa dengan kaum
Nasrani yang telah menjadi korban ghazwul fikri (perang
pemahaman) dari kaum Zionis Yahudi. Kaum Nasrani
merasa telah mengikuti pengikut Rasul (pengikut Nabi Isa
a.s) namun kenyataannya mereka tidak lebih dari
mengikuti prasangka atau akal pikiran manusia seperti
Paulus (Yahudi dari Tarsus). Surat-suratnya menjadi
bagian penting Perjanjian Baru.
Firman Allah ta’ala yang artinya “Sesungguhnya (agama
tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu,
dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.
Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu)
menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi
beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga
dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing).”
(QS Al Mu’minun [23] : 52-53)
Merekapun adalah korban pemaksaan kehendak
penguasa kerajaan dinasti Saudi bahwa dalam beragama
untuk mengikuti prasangka atau akal pikiran Muhammad
bin Abdul Wahhab dan menginggalkan apa yang telah
disampaikan oleh Imam Mazhab yang empat yang
bertemu dan bertalaqqi (mengaji) dengan Salafush
Sholeh.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah
menggambarkan keadaan masa kini , masa di mana
penguasa yang memaksakan kehendak (Mulkan
Jabbriyyan) dalam hadits berikut
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda
تكون ة شاء ما فيكم النبو تكون ثم هايرفع أن شاء إذا يرفعها ثم تكون أن الل
ة منهاج على خلفة شاء ما فتكون النبو اء ش إذا يرفعها ثم تكون أن الل الل
شاء ما فيكون عاضا ملك ا تكون ثم يرفعها أن شاء إذا عهايرف ثم يكون أن الل
شاء ما فتكون جبريا ملك ا تكون ثم يرفعها أن شاء إذا افعه ير ثم تكون أن الل
ة منهاج على خلفة تكون ثم يرفعها أن أحمد) سكت ثم النبو )
“kalian akan mengalami babak Kenabian selama masa
yang Allah kehendaki, kemudian babak kekhalifahan
mengikuti manhaj Kenabian selama masa yang Allah
kehendaki, kemudian babak Raja-raja yang
menggigit,selama masa yang Allah kehendaki, kemudian
babak para penguasa yang memaksakan kehendak
selama masa yang Allah kehendaki, kemudian kalian akan
mengalami babak kekhalifahan mengikuti manhaj
Kenabian, kemudian Nabi diam.” (HR Ahmad)
10. J. Aliran Eksistensialisme
Etika Eksistensialisme
berpandangan bahwa eksistensi
di atas dunia selalu terkait pada
keputusan-keputusan individu,
Artinya, andaikan individu tidak
mengambil suatu keputusan
maka pastilah tidak ada yang
terjadi. Individu sangat
menentukan terhadao sesuatu
yang baik, terutama sekali bagi
kepentingan dirinya. Ungkapan
dari aliran ini adalah “ Truth is
Eksistensialisme menempatkan manusia sebagai subjek
sekaligus objek, sehingga manusia dianugerahi kebebasan
tanpa batas untuk menentukan apa saja yang
menyangkut dirinya. Namun, tidak hanya kebebasan yang
menjadi ciri filsafat ini, kedewasaan dan tanggungjawab
atas kebebasan yang dianugerahkan kepada manusia
merupakan hal terpenting. Dalam filsafat ini, manusia
tidak harus mematuhi sebuah hukum atau sistem apabila
menurutnya sistem itu membawa dia kepada kerugian.
Manusia dibebaskan untuk memilih pekerjaan,
pendidikan, jodoh bahkan dibebaskan dalam memilih
agama. Sesuai dengan Q.S Al Kafirun ayat 6; “Untukmu
agamamu, dan untukkulah, agamaku”
subjectivity” atau kebenaran
terletak pada pribadinya maka
disebutlah baik, dan sebaliknya
apabila keputusan itu tidak baik
bagi pribadinya maka itulah
yang buruk.
(وال أنتم عابدون ما ٢(ال أعبد ما تعبدون )١قل يا أيها الكافرون )
(لكم ٥(وال أنتم عابدون ما أعبد )٤أنا عابد ما عبدتم )(وال ٣أعبد )
٦دينكم ولي دين ) )
11. K. Aliran Marxisme
Berdasarkan “Dialectical
Materialsme” yaitu segala
sesuatu yang ada dikuasai oleh
keadaan material dan keadaan
material pun juga harus
mengikuti jalan dialektikal itu.
Aliran ini memegang motto
“segala sesuatu jalan dapatlah
dibenarkan asalkan saja jalan
dapat ditempuh untuk
mencapai sesuatu tujuan”. Jadi
apapun dapat dipandang baik
asalkan dapat
menyampaikan/menghantar
kepada tujuan
Sudah lebih 14 abad Al Quran diturunkan ke bumi.
Ternyata masih
ada janji Tuhan yang dikemukakan dalam A1 Quran juga
belum membumi, masih
menjadi ide saja. Janji Tuhan yang dimaksud ialah yang
tertera dalam surat
Al Qashas ayat 5-6. Menurut Buletin DDII No 17 Thn ke XX
(Zulqa'idah 1413
H, April 1993 bahwa Al Quran merupakan kitab suci yang
secara jelas dan
tegas membela dan memihak kaum dhuafa. Pembelaan
dan penidakkannya, antara
lain: "Dan kami hendak memberi karunia kepada orang-
orang yang tertindas
(mustadafhin atau dhuafa) di bumi dan hendak
menjadikan mereka pemimpin
dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi
bumi. Dan kami tegakkan
kedudukan mereka di bumi" (Al-Qashash: 5-6).