etika profesi
DESCRIPTION
PETEMUAN 4. ETIKA PROFESI. PROFESIONALISME KERJA. Profesionalisme merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan atau suatu rangkaian kwalitas yang menandai atau melukiskan coraknya suatu “profesi”. Profesionalisme - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
STMIK - AMIK RAHARJA INFORMATIKA
ends ®
PETEMUAN 4
ends ®
PROFESIONALISME PROFESIONALISME KERJA KERJA
ends ®
Profesionalisme merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan atau suatu rangkaian kwalitas yang menandai atau melukiskan coraknya suatu
“profesi”.
Profesionalismemengandung pula pengertian
menjalankan suatu profesi untuk keuntungan atau sebagai sumber
penghidupan.
ends ®
Profesionalisme merupakan suatu proses yang tidak dapat di
tahan-tahan dalamperkembangan dunia
perusahaan modern dewasa ini
MENGAPA?
ends ®
PERTAMA ialah bahwa manusia-manusia profesional tidak dapat di golongkan sebagai
kelompok “kapitalis” atau kelompok “kaum buruh”. Juga tidak dapat dimasukkan sebagai kelompok
“administrator” atau “birokrat”.
KEDUA ialah : bahwa manusia-manusia profesional merupakan suatu kelompok tersendiri, yang
bertugas memutarkan roda perusahaan, dengan suatu leadership status. Jelasnya mereka merupakan lapisan kepemimpinan dalam
memutarkan roda perusahaan itu. Kepemimpinan di segala tingkat, mulai dari atasan, melalui yang
menengah sampai ke bawah.
ends ®
Profesionalisme ialah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan
sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau dilakukan oleh
seorang profesional. Profesionalisme berasal daripada profesion
yang bermakna berhubungan dengan profesion dan memerlukan kepandaian
khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Jadi, profesionalisme adalah tingkah laku, kepakaran atau kualiti dari seseorang yang
profesional (Longman, 1987).
ends ®
Profession mengandung 2 unsur :
• Unsur keahlian• Unsur panggilan.
Sehingga seorang profesional harus memadukan dalam diri pribadinya
kecakapan teknik untuk menjalankan pekerjaannya dan kematangan etik.
ends ®
CIRI – CIRI CIRI – CIRI PROFESIONALISMEPROFESIONALISME
ends ®
1. Profesionalisme menghendaki sifat mengejar kesempurnaan hasil (perfect result), sehingga kita di tuntut untuk selalu mencari peningkatan mutu.
2. Profesionalisme memerlukan kesungguhan dan ketelitian kerja yang hanya dapat diperoleh melalui pengalaman dan kebiasaan.
3. Profesionalisme menuntut ketekunan dan ketabahan, yaitu sifat tidak mudah puas atau putus asa sampai hasil tercapai.
4. Profesionalisme memerlukan integritas tinggi yang tidak tergoyahkan oleh “keadaan terpaksa” atau godaan iman seperti harta dan kenikmatan hidup.
5. Profesionalisme memerlukan adanya kebulatan fikiran dan perbuatan, sehingga terjaga efektivitas kerja yang tinggi.
ends ®
lima Karakteristik Kompetensi :
1. Motif
2. Sikap
3. Konsep diri (attitude, nilai-nilai atau imaginasi diri)
4. Pengetahuan
5. Keterampilan.Microsoft Office
PowerPoint 97-2003 Prese
ends ®
PROFESIONALISMEPROFESIONALISME
LEADERSHIPLEADERSHIP
ends ®
KEAHLIANPANGGILAN
KECAKAPAN TEKNIKKEMATANGAN ETIK
UNSUR AKALUNSUR MORAL
ends ®
PROFESIONALISMEPROFESIONALISME
KOMPETENSIKOMPETENSI
ends ®
Menurut TJERK HOOGHIEMSTRA
Profesional adalah mereka yang sangat kompeten atau memiliki kompetensi – kompetensi tertentu
yang mendasari kinerjanya.
Kompetensi dapat berupa motif,sifat, konsep diri pribadi, attitude atau nilai-nilai, pengetahuan
yang dimiliki, dll.
ends ®
Kompetensiadalah karakteristik pokok seseorang
yang berhubungan dengan unjuk kerja yang efektif atau superior pada jabatan
tertentu
ends ®
Kompetensi meliputi :
• Keterampilan melaksanakan tugas individu dengan efesien (Task skill).
• Keterampilan mengelola beberapa tugas yang berbeda dalam pekerjaannya (Task management skill).
• Keterampilan merespon dengan efektif hal-hal yang bukan merupakan pekerjaan rutin dan kerusakan (Contigency management skill).
• Keterampilan menghadapi tanggung jawab dan tuntutan lingkungan termasuk bekerja dengan orang lain dan bekerja dalam kelompok (Job/role environmet skill).
Komponen-komponen yang perlu untuk Komponen-komponen yang perlu untuk Kompetensi ProfesionalKompetensi Profesional
Kompetensi SpesialisKemampuan untuk :-Keterampilan dan pengetahuan-Menggunakan perkakas dan peralatan dengan sempurna-Mengorganisasikan -dan menagani masalah
Kompetensi MetodikKemampuan Untuk :- Mengumpulkan dan menganalisa informasi- Mengevaluasi informasi- Orientasi tujuan kerja- Bekerja secara sistematis
Kompetensi Individu Kemampuan untuk :-Inisiatif-Dipercaya-Motivasi-Kreatif
Kompetensi SosialKemampuan untuk :-Berkomunikasi-Kerja Kelompok- Kerjasama
Kompetensi Profesional
KualifikasiKunci
Kompetensi lebih menitik beratkan Kompetensi lebih menitik beratkan pada apa yang diharapkan dikerjakan pada apa yang diharapkan dikerjakan oleh pekerja ditempat kerja, dengan oleh pekerja ditempat kerja, dengan perkataan lain kompeten perkataan lain kompeten menjelaskan apa yang seharusnya menjelaskan apa yang seharusnya dikerjakan oleh seseorang bukan dikerjakan oleh seseorang bukan latihan apa yang seharusnya diikuti.latihan apa yang seharusnya diikuti.
ends ®
Melakukan sesuatu dengan efektif dapat dicapai dengan
KETERAMPILAN KETERAMPILAN PENGETAHUANPENGETAHUAN
SIKAP KERJA (ATTITUDE)SIKAP KERJA (ATTITUDE) Sikap kerja atau attitude sangat
mempengaruhi produktivitas, namun sampai saat ini masih diperdebatkan
bagaimana merubah sikap kerja serta menilainya, tidak mungkin dapat dilaksanakan dalam waktu
yang relatif singkat.
ends ®
RESUME
• Kerja seorang profesional itu beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi tegaknya kehormatan profesi yang digeluti, dan oleh karenanya tidak terlalu mementingkan atau mengharapkan imbalan upah materiil
• Kerja seorang profesional itu harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang berkualitas tinggi yang dicapai melalui proses pendidikan dan atau pelatihan yang panjang, ekslusif dan berat
• Kerja seorang profesional diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral dan harus menundukkan diri pada sebuah mekanisme kontrol berupa kode etik yang dikembangkan dan disepakati bersama didalam sebuah organisasi profesi. (Wignjosoebroto -1999)
ends ®
Keahlian profesi yang dikuasai bukanlah komoditas yang hendak diperjual-belikan sekedar untuk memperoleh nafkah, melainkan
suatu kebajikan yang hendak diabdikan demi kesejahteraan umat manusia. Kalau didalam peng-amal-an profesi yang diberikan
ternyata ada semacam imbalan (honorarium) yang diterimakan, maka hal itu semata hanya sekedar "tanda kehormatan" (honour)
demi tegaknya kehormatan profesi, yang jelas akan berbeda nilainya dengan pemberian upah yang hanya pantas diterimakan
bagi para pekerja upahan saja.
Kelompok profesionalis harus berpedoman pada nilai-nilai kebajikan yang mereka junjung tinggi dan direalisasikan melalui
keahlian serta kepakaran yang dikembangkan berdasarkan wawasan keunggulan yang berkelanjutan (sustainable advantage)
Kelompok profesional harus memiliki visi dan misi dalam menegakkan dan menjunjung tinggi kehormatan profesinya, mengontrol praktek-praktek pengamalan dan pengembangan
kualitas keahlian/ kepakaran, serta menjaga dipatuhinya kode etik profesi yang telah disepakati bersama
ends ®
ends ®
BAHASAN PERTEMUAN – VBAHASAN PERTEMUAN – V
BUDAYA KERJABUDAYA KERJA