etika pemerintahan

17
BAB I PENDAHULUAN I. Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penyimpangan dari peraturan, itulah fakta yang akhir- akhir ini sering terjadi di dunia pemerintahan Indonesia. Penyimpangan tersebut dilakukan oleh pemimpin birokrasi di Indonesia atau pemerintahan yang mengakibatkan kerugian bagi masyarakat. Penyelewengan wewenang tersebut dapat berupa adanya KKN (Kolusi, Korupsi, Nepotisme), penyimpangan terhadap hak-hak yang dimiliki, dan lain sebagainya. Hal inilah yang membuat masyarakat yang bertindak sebagai konsumen dari kinerja pemimpin birokrasi menjadi kehilangan kepercayaan. Dengan cara berpikir masyarakat yang semakin kritis, kinerja pemimpin birokrasi dirasakan oleh masyarakat sangat mengecewakan dan merugikan rakyat kecil. Hal inilah yang menjadi perhatian banyak orang dimana etika seorang pemimpin sangat diperlukan agar apa yang diharapkan masyarakat bisa terpenuhi dengan baik. Di samping itu, dengan adanya pemimpin yang beretika, rasa kepercayaan masyarakat akan sepenuhnya mereka berikan 1

Upload: adhi-panjie-gumilang

Post on 22-Jun-2015

2.270 views

Category:

Education


2 download

DESCRIPTION

Etika pemerintahan adalah nilai-nilai etik pemerintahan yang menjadi landasan moral bagi penyelenggara pemerintahan.Etika pemerintahan lahir dari cabang sosial dimana didalamna terdapat etika pers, etika politik, etika pemerintahan, dst.

TRANSCRIPT

Page 1: Etika Pemerintahan

BAB I

PENDAHULUAN

I. Pendahuluan

I.1 Latar Belakang

Penyimpangan dari peraturan, itulah fakta yang akhir-akhir ini sering terjadi di

dunia pemerintahan Indonesia. Penyimpangan tersebut dilakukan oleh pemimpin

birokrasi di Indonesia atau pemerintahan yang mengakibatkan kerugian bagi

masyarakat. Penyelewengan wewenang tersebut dapat berupa adanya KKN (Kolusi,

Korupsi, Nepotisme), penyimpangan terhadap hak-hak yang dimiliki, dan lain

sebagainya. Hal inilah yang membuat masyarakat yang bertindak sebagai konsumen

dari kinerja pemimpin birokrasi menjadi kehilangan kepercayaan. Dengan cara

berpikir masyarakat yang semakin kritis, kinerja pemimpin birokrasi dirasakan oleh

masyarakat sangat mengecewakan dan merugikan rakyat kecil.

Hal inilah yang menjadi perhatian banyak orang dimana etika seorang

pemimpin sangat diperlukan agar apa yang diharapkan masyarakat bisa terpenuhi

dengan baik. Di samping itu, dengan adanya pemimpin yang beretika, rasa

kepercayaan masyarakat akan sepenuhnya mereka berikan kepada pemimpin

birokrasi untuk menjalankan segala amanat yang diberikan masyarakat kepada

pemimpinnya.

Dari permasalahan di atas, maka sudah menjadi kewajiban bagi seorang

pemimpin birokrasi untuk memiliki etika yang baik dalam menjalankan tugasnya

sebagai pemimpin pemerintahan agar dapat menjalankan pemerintahan dengan baik

dan tidak melanggar etika yang ada.

Dan dari masalah di atas, makalah ini dibuat agar menjadi sumber bacaan dan

bahan renungan bagi para calon pemimpin birokrasi di Indonesia sehingga tercipta

pemimpin yang beretika dalam melaksanakan tugasnya untuk mensejahterakan

masyarakat.

1

Page 2: Etika Pemerintahan

I.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan penulis bahas dalam makalah ini yaitu:

1. Apakah yang dimaksud dengan etika?

2. Apakah yang dimaksud dengan pemerintahan?

3. Apakag yang dimaksud dengan etika pemerintahan?

I.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengkaji lebih dalam menganai

hakikat etika, pemerintahan, dan pemerintahan. Selain itu, makalah ini diharapkan

mampu menjadi sumber bacaan dari pencari literatur khususnya para calon pemimpin

birokrasi agar mereka bisa memahami dan merenungkan apa pengertian dan fungsi

dari etika pemerintahan dalam menjankan kehidupan pemerintahan yang dijalaninya.

2

Page 3: Etika Pemerintahan

BAB II

PEMBAHASAN

II. Pembahasan

II.1 Etika

2.1.2 Pengertian Etika

Dalam buku yang berjudul ”Ilmu Pemerintahan” karangan Sri Untari

(2006), dijelaskan bahwa pengertian etika secara etimologis berasal dari bahasa

Yunani yaitu ethos yang mempunyai arti watak, keharusan, adat. Kemudian

dijelaskan juga pendapat lain dari Magnis Susesno yang masih dijelaskan dalam

buku karangan Sri Untari (2006), menerangkan bahwa etika merupakan

pengkajian filsafat tentang bidang yang menyangkut kewajiban-kewajiban

manusia serta tentang yang baik dan buruk (1995). Etika sebagai ilmu yang

mencari orientasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan seperti adat istiadat,

tradisi, lingkungan sosial, ideologi, agama, Negara, dan lain-lain (BKN,

2001:5).

Istilah etika dan etik memiliki perbedaan pengertian yang relativ dan

sangat samar. Etika adalah ilmu akhlak yang mebahas pola-pola aturan tentang

nilai-nilai kesusilaan. Tata aturan tersebut perlu, harus bahkan wajib

dilaksanakan. Bagi seseorang yang mematuhi aturan tersebut dan mengetahui

masalah etika, amat terpuji apabila tindakannya berpegang pada aturan tersebut.

Tindakan yang memberlakukan aturan etika itu disebut tindakan etik dan sifat

pelaksanaan tindakan tersebut disebut etis. Tata aturan dalam etika disebut

norma atau kaidah yang berisi baik dan buruknya perbuatan sesuai dengan

ukuran dan tingkat kemajuan kebudayaan dan peradaban masyarakat yang

menganut dan mematuhi norma atau kaidah tersebut. Jadi bisa disimpulkan

bahwa etika adalah ilmu tentang tingkah laku manusia, prinsip-prinsip tentang

tindakan moral yang baik dan benar.

3

Page 4: Etika Pemerintahan

2.1.2 Norma-Norma Etika

Norma adalah aturan yang berlaku di kehidupan bermasyarakat. Aturan

yang bertujuan untuk mencapai kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan

sentosa. Dalam buku yang berjudul ”Pengantar Ilmu Hukum” karangan Dudu

Duswara (2010) disebutkan bahwa secara umum norma terbagi menjadi 4

macam, yaitu:

1. Norma Agama

Norma agama terbagi menjadi 2, yaitu agam wahyu dan agama budaya.

Agama wahyu adalah semua ajaran yang berasal dari Tuhan, sedangkan

agama budaya adalah ajaran yang dihasilkan oleh pikiran dan perasaan

manusia. Jadi, norma agama merupakan tuntunan hidup untuk menuju ke

arah yang lebih baik.

2. Norma Kesusilaan

Norma kesusilaan adalah aturan hidup yang berasal dari suara hati

manusia yang menentukan mana perbuatan baik dan mana perbuatan yang

tidak baik.

3. Norma Kesopanan

Norma kesopanan adalah aturan hidup yang timbul dari pergaulan hidup

masyarakat tertentu.

4. Norma Hukum

Norma hukum adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan

larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat (negara).

Sangsi norma hukum bersifat mengikat dan memaksa.

II.2 Pemerintah dan Pemerintahan

2.2.1 Pengertian Pemerintah dan Pemerintahan

Government dari Bahasa Inggris dan Gouvernment dari Bahasa Perancis

yang keduanya berasal dari Bahasa Latin, yaitu Gubernaculum, yang berarti

kemudi, tetapi diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia menjadi Pemerintah

atau Pemerintahan dan terkadang juga menjadi Penguasa.

4

Page 5: Etika Pemerintahan

Sedangkan dalam buku karangan Sri Untari dijelaskan melalui

pendekatan bahasa bahwa pengertian kata pemerintah atau pemerintahan secara

etimologi berasal dari Bahasa Yunani yaitu Kubernan yang berarti nahkoda

kapal yang memiliki arti melihat kedepa – dikutip dari (Surbakti, 1999).

Pemerintah dalam arti sempit dimaksudkan khusus kekuasan eksekutif

sedangkan dalam arti luas kekuasaan eksekutif, legeslatif, dan yudikatif.

Pemerintah dalam arti sempit berdasarkan UUD yang pernah berlaku di

Indonesia, yaitu UUD 1945, UUDS 1950, dan UUD Konstitusi RIS 1949.

Pemerintahan dalam arti luas adalah segala kegiatan badan-badan publik

yang meliputi kegiatan legislatif, eksekutif dan yudikatif dalam usaha mencapai

tujuan negara. Pemerintahan dalam ari sempit adalah segala kegiatan badan-

badan publik yang hanya meliputi kekuasaan eksekutif (C.F.Strong).

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian pemerintah dan pemerintahan

memiliki arti yang berbeda meskipun berasal dari kata yang sama yaitu

perintah. Pemerintah adalah institusi, lembaga, organisasi, badan atau pejabat

yang menjalankan tugas disamping fungsi pemerintahan. Sedangkan

pemerintahan adalah aparat, badan, lembaga, institusi atau pejabat yang

menjalankan atau melaksanakan kegiatan dan tugas-tugas pemerintahan (Sri

Untari, 2010:3).

II.3 Etika Pemerintahan

II.3.1Pengertian Etika Pemerintahan

Etika pemerintahan adalah nilai-nilai etik pemerintahan yang menjadi

landasan moral bagi penyelenggara pemerintahan. Secara teoritis, terdapat

hubungan antara filsafat dengan etika pemerintahan, dimana etika pemerintahan

adalah bagian dari filsafat dan etika terbagi menjadi 2 bagian yaitu individual

dan sosial. Etika pemerintahan lahir dari cabang sosial dimana didalamna

terdapat etika pers, etika politik, etika pemerintahan, dst. (Sri Untari, 2010:88).

Etika pemerintahan memiliki sifat-sifat sosial, antara lain:

5

Page 6: Etika Pemerintahan

1. Bersifat praktis karena membicarakan tentang perilaku dar aparat

pemerintahan dan warga negara yang menyangkut pelaksanaan atau

praktik interaksi antara aparat negara dengan yang diperintah.

2. Selalu memerlukan bantuan dari ilmu pengetahuan lain seperti ilmu

politik, ilmu hukum, dan lain-lain.

2.3.2 Fungsi Etika Pemerintahan

Secara umum, fungsi etika pemerintahan dalam penyelenggaraan praktik

pemerintahan dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Sebagai suatu pedoman, referensi, acuan, penuntun, dalam pelaksanaan

tugas-tugas pemerintahan.

2. Sebagai acuan untuk menilai apakah keputusan dan/ atau tindakan pejabat

pemerintahan itu baik atau buruk, terpuji atau tercela.

Widodo (2001:245) menjelaskan bahwa oleh karena etika mempersoalkan

baik dan buruk dan bukan benar dan salah tentang sikap, tindakan, dan perilaku

manusia dalam berhubungan dengan sesamanya baik dalam masyarakat

maupun organisasi public atau bisnis, maka etika mempunyai peran penting

dalam praktek administrasi Negara. Etika diperlukan dalam administrasi

Negara. Etika dapat dijadikan pedoman, referensi, petunjuk tentang apa yang

harus dilakukan oleh administrasi negara dalam menjalankan kebijakan politik,

dan sekaligus dapat digunakan sebagai standar penilaian apakah perilaku

administrasi Negara dalam menjalankan kebijakan politik dapat dikatakan baik

atau buruk. Karena administrasi Negara bukan saja berkait dengan masalah

pelaksanaan kebijakan politik saja, tetapi juga berkait dengan masalah manusia

dan kemanusiaan.

2.3.3 Sumber Etika Pemerintahan Indonesia

Dari berbagai penjelasan tentang etika pemerintahan maka dapat

dikemukakan bahwa pada hakekatnya sumber etika pemerintahan itu dapat

6

Page 7: Etika Pemerintahan

berasal dari peraturan perundangan, nilai-nilai keagamaan dan nilai-nilai sosial

budaya yang berasal dari kehidupan kemasyarakatan serta berasal dari adat

kebiasaan dan yang sejenis dengan itu. Ada yang berpendapat bahwa untuk

Pemerintahan Indonesia nilai-nilai keutamaan pemerintahan itu dipahami

keberadaannya telah tumbuh sejak sebelum Indonesia merdeka yaitu dimulai

sejak jaman perjuangan melawan penjajah Belanda dahulu, jika dirinci nilai-

nilai dimaksud antara lain bersumber dari:

1. Budi Utomo, Sumpah Pemuda, Proklamasi 1945.

2. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

3. Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang

Kewenangan, tugas pokok dan fungsi lembaga pemerintah dan organisasi

pemerintahan, hak dan kewajiban serta larangan bagi anggota organisasi

pemerintah.

4. Nilai-nilai keagamaan.

5. Nilai-nilai sosial budaya: adat kebiasaan setempat seperti perilaku tentang

kepantasan dan ketidak pantasan serta kesopanan.

2.3.4 Nilai-Nilai Keutamaan Dalam Pemerintahan

Mengacu pada sumber etika pemerintahan diatas maka berkenaan dengan 

nilai-nilai keutamaan pemerintahan juga sangat bervariasi. Menurut Van Poelje

(Dalam Ndraha) yang dicantumkan dalam buku karangan Sri Untari, asas-asas

pemerintahan antara lain:

1. Kejujuran.

2. Kecermatan.

3. Kemurnian.

4. Keseimbangan.

5. Kepastian hukum.

Kemudian Le Roy mengemukakan asas-asas pemerintahannya sebagai

berikut:

7

Page 8: Etika Pemerintahan

1. Kepastian hukum.

2. Keseimbangan.

3. Kesamaan dalam pengambilan keputusan.

4. Bertindak cermat dan seksama.

5. Motivasi untuk setiap keputusan.

6. Jangan menyalahgunakan wewenang.

7. Permainan yang tulus.

8. Keadilan dan larangan bertindak sewenang-wenang.

9. Meniadakan akibat dari keputusan yang dibatalkan.

10. Pemenuhan perngharapan yang ditimbulkan.

11. Perlindungan cara hidup pribadi.

Sedangkan menurut Koentjoro Purbopranoto, asas-asas pemerintahan

sebagai berikut:

1. Dedication (Pengabdian).

2. Loyality (Kesetiaan).

3. Respossibillity (Tanggung Jawab).

4. Equality (Kesamaan).

Dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 menyebutkan bahwa asas-asas

Good Government (Pemerintahan Yang Baik) terdiri dari:

1. Kepastian Hukum.

2. Tertib penyelenggaraan. Negara.

3. Kepentingan umum.

4. Keterbukaan.

5. Proporsionalitas.

6. Profesionalitas.

2.3.5 Faktor Penghambat Pelaksanaan Etika Pemerintahan

8

Page 9: Etika Pemerintahan

Faktor penghambat etika pemerintahan berupa hambatan atau penyakit

dalam pemerintahan pemerintahan sifatnya politis, ekonomis, sosio-kultural,

dan teknologikal, antara lain:

1. Akibat persepsi, perilaku dan gaya manajerial berupa: penyalahgunaan

wewenang, menerima sogok, takut perubahan dan inovasi, sombong

menghindari kritik, nepotisme, arogan, tidak adil,  otoriter.

2. Akibat pengetahuan dan keterampilan berupa: puas diri, tidak teliti,

bertindak  tanpa berpikir, tidak mau berkembang/ belajar, pasif, kurang

prakarsa/ inisiatif, tidak produktif.

3. Karena tindakan melanggar hukum berupa : markup, menerima suap,

tidak jujur, korupsi, penipuan, kriminal, sabotase, dsb.

4. Akibat prilaku berupa : kesewenangan, pemaksaan, konspirasi,

diskriminasi, tidak sopan, kerja legalistik, dramatisiasi, indisipliner,

negatifisme, kepentingan  sendiri, non profesional, pemborosan  dsb.

5. Akibat situasi internal berupa : tujuan dan sasaran tidak efektif dan

efisien, kewajiban sebagai beban, eksploitasi, eksstrosi/ pemerasan,

pengangguran  terselubung, kondisi kerja yang tidak nyaman, tidak adan

kinerja, miss komunikasi  dan informasi, dsb.

9

Page 10: Etika Pemerintahan

BAB III

PENUTUP

III. Penutup

III.1 Kesimpulan

a) Etika adalah ilmu tentang tingkah laku manusia, prinsip-prinsip tentang

tindakan moral yang baik dan benar.

b) Pemerintah adalah institusi, lembaga, organisasi, badan atau pejabat yang

menjalankan tugas disamping fungsi pemerintahan.

c) Pemerintahan adalah aparat, badan, lembaga, institusi atau pejabat yang

menjalankan atau melaksanakan kegiatan dan tugas-tugas pemerintahan.

d) Etika pemerintahan adalah nilai-nilai etik pemerintahan yang menjadi

landasan moral bagi penyelenggara pemerintahan.

III.2 Saran

Saran penulis yaitu pentingnya pembinaan khusus mengenai akhlak, aqidah,

yang didalamnya berisi ajaran etika dan moral kepada calon pemimpin

bangsa yang bisa mereka jadikan sebuah pembelajaran yang sangat penting

sehingga mereka mampu mengendalikan diri mereka sehingga

pemerintahan yang ia pegang mampu berjalan dengan baik dan

kesejahteraan rakyat tercapai.

10

Page 11: Etika Pemerintahan

DAFTAR PUSTAKA

(1) Untari, Sri. 2006. Ilmu Pemerintahan. Malang : FIP-UM

(2) Machmudin, Dudu Duswara. 2010. Pengantar Ilmu Hukum. Bandung : PT

Refika Aditama

(3) Syafiie, Inu Kencana. 1994. Etika Pemerintahan. Jakarta : PT Rineka Cipta

11