etika dan facebook
TRANSCRIPT
UAS MK ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI
KEJAHATAN DUNIA MAYA MELALUI FACEBOOK
PENERAPAN ETIKA KOMUNIKASI ONLINE
DALAM MENGGUNAKAN FACEBOOK
Oleh :
INDRA PURNAMA
41808969 / IK J
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG, JANUARI 2011
0
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Alah SWT, karena berkat rahmat dan
Ridho-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul :
“KEJAHATAN DUNIA MAYA MELALUI FACEBOOK DAN PENERAPAN ETIKA
KOMUNIKASI ONLINE DALAM MENGGUNAKAN FACEBOOK “.
Yaitu beberapa contoh kasus kejahatan di dunia maya melalu jejaring sosial (social
network) FACEBOOK, akibat dari bertambahnya animo masyarakat terhadap penggunaan
Facebook dari orang tua sampai anak kecil sekalipun. Tujuan penulis membuat makalah ini
yaitu untuk memahami bagaimana berkomunikasi secara online dengan mengaplikasikan
etika di dalamnya.
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis mengalami sedikit kesulitan yang
disebabkan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, sehingga penulis menyadari bahwa
penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Penulis berharap dengan terselesaikannya
makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis sendiri dan bagi pihak lain
pada umumnya.
Untuk itu penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Kiki Zakiah, Dra., M.Si sebagai dosen penulis, dan
2. Rekan – rekan di IK Jurnal
Akhir kata semoga allah senantiasa melimpahkan rahmat dan anugerah kepada semua
pihak yang telah membantu, dan penulis berharap semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang menjadikannya sebagai bahan tambahan ilmu, amin.
Bandung, 14 Januari 2011
Indra Purnama
41808969 / IK J
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................................1
1.1 FACEBOOK..........................................................................................................1
1.2 DUNIA DAN KEJAHATAN CYBER.................................................................2
BAB II......................................................................................................................................5
PERMASALAHAN.................................................................................................................5
2.1 KASUS PERTAMA..............................................................................................5
2.2 KASUS KEDUA...................................................................................................6
2.3 KASUS KETIGA..................................................................................................7
BAB III.....................................................................................................................................8
PEMBAHASAN......................................................................................................................8
3.1 DARI KASUS PERTAMA...................................................................................8
3.2 DARI KASUS KEDUA........................................................................................9
3.3 DARI KASUS KETIGA.....................................................................................10
BAB IV...................................................................................................................................12
KESIMPULAN......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
LAMPIRAN...........................................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 FACEBOOK
Facebook adalah website jaringan sosial dimana para pengguna dapat bergabung dalam
komunitas seperti kota, kerja, sekolah, dan daerah untuk melakukan koneksi dan berinteraksi
dengan orang lain. Orang juga dapat menambahkan teman-teman mereka, mengirim pesan,
dan memperbarui profil pribadi agar orang lain dapat melihat tentang dirinya.
Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang lulusan Harvard dan mantan murid
Ardsley High School, dia meluncurankan Facebook pertama kali pada 4 februari dan
awalnya hanya untuk siswa Harvard College. Dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya
diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Boston University, MIT, Tufts),
Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy
League.
Banyak perguruan tinggi lain yang selanjutnya ditambahkan berturut-turut dalam kurun
waktu satu tahun setelah peluncurannya. Akhirnya, orang-orang yang memiliki alamat email
universitas (seperti .edu, .ac.uk, dll) dari seluruh dunia dapat juga bergabung dengan situs ini.
Selanjutnya Facebook dikembangkan pula untuk sekolah-sekolah tingkat atas dan
beberapa perusahaan besar. Sejak 11 September 2006, orang dengan alamat email apa pun
dapat mendaftar di Facebook. Pengguna dapat memilih untuk bergabung dengan satu atau
lebih jaringan yang tersedia, seperti berdasarkan sekolah tingkat atas, tempat kerja, atau
wilayah geografis.
Facebook menemui masalah dalam beberapa tahun terakhir seperti pemblokiran pada
negara Suriah, Iran dan beberapa tempat kerja agar para pekerja tidak menyalahgunakan
waktu kerjanya untuk membuka Facebook. Dan masalah tentang tuduhan bahwa Zuckerber
mencuri kode program dari teman-temanya untuk membuat Facebook.
Demam Facebook menggejala di Indonesia, dimulai pada pertengahan tahun 2008
hingga sekarang ini. Bahkan disebutkan juga pada pertengahan 2007 Facebook nyaris tak
dilirik pengguna Internet. Lonjakan pengguna Facebook pada pertengahan 2008 dibuktikan
1
dengan statistik Facebook sebagai situs ranking kelima yang paling banyak diakses di
Indonesia. Luar biasanya lagi, Indonesia tercatat dalam sepuluh besar negara pemakai situs
yang mulai dibuka untuk umum pada 2006 ini.
Pengguna Facebook di Indonesia masih didominasi oleh kaum kelas menengah ke atas
yang memiliki akses internet (yang masih tergolong mahal di Indonesia). Kebanyakan mereka
adalah pelajar, mahasiswa, dosen, pekerja, politisi serta beberapa tokoh-tokoh nasional.
Terhitung sampai 22 Februari 2009, 1.333.649 user Indonesia telah terdaftar di
Facebook dan sekitar 73% (976.372 orang) di antaranya adalah user usia produktif (18-34
tahun). Dilihat dari gender, 688.306 user laki-laki dan 600.045 user perempuan.
Demam Facebook adalah kelanjutan dari keberhasilan situs komunitas Friendster yang
berhasil menjaring 12 juta “registered users” atau sekitar 60% pengguna internet di Indonesia.
Bahkan banyak pengguna Friendster yang melakukan migrasi ke Facebook karena layanan
yang diberikan lebih lengkap dan mengikuti selera masyarakat. Facebook memiliki sederet
fitur yang memungkinkan penggunanya berinteraksi langsung (real time), seperti chatting, tag
foto, blog, game, dan update status ”what are you doing now” yang dinilai lebih keren dari
Friendster.
1.2 DUNIA DAN KEJAHATAN CYBER
Kejahatan dunia maya (cybercrime) adalah istilah yang mengacu kepada
aktivitas kejahatan dengan menggunakan komputer dan jaringan. Walaupun kejahatan dunia
maya atau cybercrime umumnya mengacu kepada aktivitas kejahatan
dengan komputer atau jaringan komputer sebagai unsur utamanya, istilah ini juga digunakan
untuk kegiatan kejahatan tradisional di mana komputer atau jaringan komputer digunakan
untuk mempermudah atau memungkinkan kejahatan itu terjadi.
Contoh kejahatan dunia maya di mana komputer sebagai alat adalah spamming dan
kejahatan terhadap hak cipta dan kekayaan intelektual. Contoh kejahatan dunia maya di mana
komputer sebagai sasarannya adalah akses ilegal (mengelabui kontrol
akses), malware dan serangan DoS. Contoh kejahatan dunia maya di mana komputer sebagai
tempatnya adalah penipuan identitas. Sedangkan contoh kejahatan tradisional dengan
komputer sebagai alatnya adalah pornografi anak dan judi online.
2
Teknologi informasi dan komunikasi yang digabungkan dengan internet telah membuka
kemungkinan munculnya aktivitas di seluruh bidang dan kategori. Namun demikian hal
tersebut belum diimbangi dengan kesiapan dunia hukum dan alat perlengakapannya.
Kejahatan cyber bukanlah suatu bentuk kejahatan sederhana, karena pembuktiannya yang
sulit dan seringkali dihadapkan pada belum adanya peraturan yang jelas dan tegas. Tidak
jarang pelakunya berhasil melakukan penipuan sampai ratusan ribu dolar dan kerugian-
kerugian lain pada sistem jaringan data komputer, ternyata hanya dihukum satu atau dua
tahun penjara.
Seseorang yang melakukan kejahatan jenis ini terkadang tidak memiliki motif meraup
keuntungan ekonomis. Unsur-unsur lain seperti tantangan, kesenangan pribadi
(joycomputing), bahkan membuktikan kebolehan teknis sering terlibat di dalamnya. Dalam
Introduction to Data Security and Control, Edward R. Buck memberikan ciri-ciri tertentu
orang-orang yang mempunyai tendensi kuat untuk melakukan kejahatan cyber, yaitu:
a) menyenangi tantangan,
b) usia antara 18 sampai dengan 46 tahun,
c) enerjik,
d) ramah, dan
e) cerdas.
Sementara Roy Suryo dalam satu kesempatan wawancara pernah menyebutkan bahwa
para hacker rata-rata anak muda yang kelihatan kreatif, tetapi sesungguhnya mereka mencuri
nomor kartu kredit dari jalannya transaksi di internet.
Mencermati berbagai ciri di atas, dapat saja kita berspekulasi akan terbentuk suatu
golongan elit pelaku kejahatan cyber. Antisipasi hukum terhadap hal ini sangat diperlukan,
karena intelektualitas dan penguasaan teknologi tinggi terlibat di dalamnya. Kejahatan cyber
tidak memberikan suatu indikasi apa pun yang memperingatkan terjadinya kesalahan.
Terdapat beberapa pengertian yang dikemukakan oleh beberapa ahli dan lembaga studi,
antara lain :
1) Encyclopedia of crime and justice, Setiap perbuatan melawan hukum yang memerlukan
pengetahuan tentang teknologi komputer yang bertujuan untuk dapat melakukan 3
kejahatan yang dapat dikategorikan dalam dua bentuk, yaitu:
penggunaan komputer sebagai alat untuk suatu kejahatan, seperti pemilikan uang secara
ilegal, pencurian properti atau digunakan untuk merencanakan suatu kejahatan,
komputer sebagai obyek dari suatu kejahatan, seperti sabotase, pencurian atau
perubahan data-data.
2) Guns don't kill people, people do. Kejahatan komputer bukan sebagai kejahatan baru,
melainkan kejahatan biasa, karena masih mungkin diselesaikan melalui KUHP.
3) OECD (Organization for Economic Cooperation Development). Setiap tindakan yang
tidak sah, tidak etis, atau yang tidak berlandaskan pada kewenangan, yang melibatkan
pemrosesan data otomatis dan/atau transmisi data, di mana definisi tersebut juga
meliputi : Kejahatan ekonomi yang berkaitan dengan komputer (penipuan, spionase,
sabotase), Pelanggaran privasi individual yang berkaitan dengan computer, dan
Pelanggaran terhadap kepentingan publik yang berkaitan dengan komputer (Pelanggaran
terhadap kebijakan keamanan nasional dan kendali aliran data antarbatas dan integritas
dari prosedur yang berdasarkan komputer dan jaringan komunikasi data atau legitimasi
demokratis atau keputusan-keputusan yang berdasarkan komputer).
Jejaring sosial (social network) atau jaringan sosial adalah suatu struktur sosial yang
dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat
dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll.
Analisis jaringan sosial memandang hubungan sosial sebagai simpul dan ikatan. Simpul
adalah aktor individu di dalam jaringan, sedangkan ikatan adalah hubungan antar aktor
tersebut. Bisa terdapat banyak jenis ikatan antar simpul. Penelitian dalam berbagai bidang
akademik telah menunjukkan bahwa jaringan sosial beroperasi pada banyak tingkatan, mulai
dari keluarga hingga negara, dan memegang peranan penting dalam menentukan cara
memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat keberhasilan seorang individu
dalam mencapai tujuannya.
Dalam bentuk yang paling sederhana, suatu jaringan sosial adalah peta semua ikatan
yang relevan antar simpul yang dikaji. Jaringan tersebut dapat pula digunakan untuk
menentukan modal sosial aktor individu. Konsep ini sering digambarkan dalam diagram
jaringan sosial yang mewujudkan simpul sebagai titik dan ikatan sebagai garis
penghubungnya.
4
BAB II
PERMASALAHAN
Banyak sekali permasalahan – permasalahan akibat adanya Facebook, para penjahat
sering menggunakan facebook sebagai sarana / alatnya. Ada penculikan perempuan yang
dilakukan seorang laki - laki yang baru di kenal dari facebook. Beberapa waktu yang lalu,di
televisi, ada penculikan anak SD, setelah ditelusuri ternyata penculiknya tahu anak tersebut
dari facebook.
2.1 KASUS PERTAMA
Yaitu : Marieta Nova Triana, gadis 14 tahun yang dikabarkan menghilang bersama
teman lelakinya yang dikenal lewat situs jejaring sosial facebook, sejak Sabtu 6 Februari
2010, sudah ditemukan. Polisi menemukan Nova saat, korban sedang berjalan-jalan di
wilayah Tangerang, Banten. Selasa 9 Februari 2010, Nova di temukan bersama teman laki-
lakinya bernama Ari.
Korban yang diketahui bernama Marieta Nova Triani adalah siswa kelas dua SMP di
Surabaya, Jawa Timur. Korban datang ke Jakarta bersama orangtuanya, untuk menghadiri
acara pernikahan, pada Jumat 5 Febuari 2010. Korban diduga dijemput tiga lelaki dengan
sepeda motor dari Cluster City Alamanda Blok L 14, BSD, Tangerang. Pada Sabtu petang
karena kondisi keluarga sangat ramai, tidak ada yang melihat kalau Nova keluar rumah.
Setelah pukul 18.30, Nova sudah tidak terlihat lagi.
Saat pergi, gadis yang memiliki ciri wajah bulat, berkulit putih, rambut lurus sebahu dan
menggunakan kaos abu-abu tua dengan celana pendek warna krem dan mengenakan sepatu
kanvas hitam corak tutul-tutul putih. Nova juga membawa tas coklat berisi beberapa pakaian.
Nah, untuk menindaklanjuti hal tersebut pihak kepolisian bekerjasama dengan pihak
terkait dalam hal ini Depkominfo, berusaha mengatasi perkembangan dunia IT. “Tentu ada
antisipasi dari perkembangan IT itu sendiri terhadap dampak yang kurang positif bagi
pengguna," ujar Kapolri Bambang Hendarso Danuri.
Menurut Kapolri, polisi bakal melakukan upaya hukum dengan sebelumnya membuat
rumusan-rumusan penindakan dari kejahatan tersebut yang masuk kategori cyber
crime. "Dengan begitu, kita nantinya tidak serampangan dalam melakukan upaya-upaya
5
hukum terhadap perkembangan teknologi yang lebih canggih," tegasnya. Polisi juga meminta
masyarakat ikut membantu jika ada kecurigaan terkait kejahatan cyber crime.
Tidak sedikit pula penyalahgunaan profil seseorang yang berbuat salah dengan
mengambil foto seorang social networking tanpa izin dan membuat profil palsu serta mngisi
hal-hal yang bertentangan dengan kenyataannya. Karena pendaftaran acount yang mudah,
gratis dan tanpa persyartan administrasi yang valid seperti KTP atau SIM semakin membuat
identitas seseorang dapat dipakai oleh orang lain yang tidak bertanggung jawab untuk
keperluan kriminal.
2.2 KASUS KEDUA
Yaitu kasus yang terbaru, dikutip dari Koran Pikiran Rakyat (rabu12-01-2011) :
Sebut saja akun dengan nama "Akbar Cellular". Seorang warga bernama Amie
mengaku, akun tersebut adalah miliknya yang telah diretas oleh orang yang tidak bertanggung
jawab. "Akbar Cellular" menawarkan beragam handphone black market (BM) dengan harga
miring. Menjadi masalah karena setelah tansaksi dilakukan, "Akbar Cellular" tersebut tidak
kunjung mengirimkan barang yang telah dipesan. Itu terjadi pada beberapa teman Amie.
"Teman ada yang menanyakan kepada saya karena “Akbar Cellular” ini memang
menggunakan akun milik saya. Lalu saya kasih tau aja, kalau itu penipu dan akun saya sudah
diretas," kata Amie. Salah seorang teman Amie bernama Agus telah mentransfer Rp 4,3 juta
untuk dua handphone yang di pesannya dari "Akbar Cellular". Namun hingga berita ini
diturunkan, barang tersebut tak kunjung datang.
AMIE menceritakan awal mula akun miliknya diretas adalah saat ia berteman dengan
akun bernama "Asia Phone". Sekitar dua minggu lalu, pemilik akun "Asia Phone" tersebut
mengajaknya chating. Kemudian pemilik "Asia Phone" itu memintatolong pada Amie untuk
memasarkan handphone yang dijualnya. Amie diberi tahu akan mendapatkan Blackberry
sebagai imbalan membantu memasarkan handphone dengan syarat Amie harus
memberitahukan alamat pos-el (email) akun Facebook miliknya berikut password.
Beberapa hari kemudian, saat Amie akan membuka akun Facebook miliknya, ternyata
sudah tidak bisa. Saat dicek namanya sudah berubah menjadi "Akbar Cellular" yang
menawarkan bermacam handphone blackmarket dengart harga miring. Hal itu membuat Amie
6
bingung. Apalagi saat beberapa temannya menanyakan kepada dirinya tentang penjualan
handphone di "Akbar Cellular" tersebut, Amie semakin merasa tidak nyaman. Dia hanya bisa
bilang kalau itu bukan dirinya dan ada seseorang yang meretas akun Facebook miliknya.
Situs jejaring sosial sering kali tercoreng oleh banyak kasus yang berkaitan dengan
moral, kekerasan, kejahatan, rasisme, rusaknya perkawinan, bahkan terorisme. Akhir-akhir ini
berbagai macam pemberitaan yang berhubungan dengan situs jejaring sosial muncul di media.
Kemarin di radio, ada seorang karyawan salon yang dipecat karena mengolok-olok bosnya
lewat facebook.
2.3 KASUS KETIGA
Wajahnya lumayan cantik. Kalau memburu mangsa ia berlagak sopan. Itulah Selly
Yustiawati, penipu cantik yang selalu lolos sejak 2006. Ia sering memakai Facebook untuk
mencari mangsa. Dulu, Selly selalu keluar masuk sebuah perusahaan. Targetnya adalah para
karyawan dengan modus menawarkan bisnis pulsa murah atau butuh uang karena kepepet.
Dengan bujuk rayu dan wajah cantik, korban pun berjatuhan. Sejak menipu karyawan Hotel
Gran Mahakam dan Kompas Gramedia pada 2009, belum ketahuan lagi perusahaan lain yang
ditipu Selly. Korban baru yang berjatuhan malah melalui jaringan pertemanan Facebook.
Seperti dikisahkan NB, keluarga mereka ditipu Rp 4,6 juta. Tidak besar
memang, namun mengingat pelaku adalah Selly, kemungkinan masih banyak lagi keluarga
lain yang ditipu dengan cara yang sama. Keluarga NB kenal dengan Selly lewat Facebook.
Dia mengaku namanya Eyy, kenalan adik kami dari Facebook. Dia main ke rumah,
menawarkan bisnis pulsa murah dan menawarkan Blackberry dengan harga miring. Setelah
mempengaruhi para korban, Selly pun meminta mereka mentransfer uang ke Bank Mandiri.
“Setelah kita transfer uang, ada yang menelepon entah siapa. Dia mengatakan hati-hati
dengan Selly dia penipu. Dia lagi dicari polisi,” kata NB lagi. NB lalu mengecek nama Selly
di situs pencarian. Lalu terungkaplah sepak terjang Selly sebagai penipu kawakan. Namun
terlambat, uang sudah dikirimkan. Ponsel Selly tidak bisa dihubungi.
Saat dicari dalam jejaring Facebook, dia menghapus dirinya dari semua jaringan
pertemanan terkait dengan keluarga NB. Seperti dikatakan AT, adik NB, Selly lalu
melenyapkan diri dari Facebook untuk menutup jejaknya.
7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 DARI KASUS PERTAMA
Pertemanan di Facebook bisa saja membuat orang terjebak pada pergaulan bebas yang
melibatkan pasangan kaum muda. Tidak heran, bila kasus Nova yang baru-baru merebak ke
ranah publik, dijadikan sebagai alasan bahwa Facebook dapat membawa malapetaka bagi
masa depan anak bangsa, terutama anak yang masih gadis. Sebagai salah seorang pengguna
Facebook. Fungsi Facebook yang semestinya dipergunakan untuk kebaikan, ternyata banyak
disalahgunakan untuk kepentingan yang abnormal dan di luar batas norma-norma.
Kontrol dan Pengawasan Orang Tua Bagi anak yang masih remaja, pertemanan di
Facebook jelas sangat berbahaya bila tidak ada kontrol dari orang tua. Mereka bisa saja
dijebak dengan alasan menawarkan pekerjaan atau sesuatu yang dianggap menguntungkan,
namun pada kenyataannya hanya untuk keuntungan semata. Isu yang santer merebak melalui
media massa ini memang menjadi kekhawatiran para orang tua yang memiliki anak gadis.
Seharusnya, para orang tua tidak boleh acuh tak acuh terhadap aktlfitas-aktifitas yang
dilakukan anak mereka, sehingga bisa tetap dikendalikan dan diarahkan untuk menjauhkan
diri dari bahayanya pertemanan di Facebook.
Kita harus tetap waspada terhadap rayuan maupun ajakan orang yang tidak dikenal
sebelumnya, agar tidak sampai terjerat. Keputusan untuk mengontrol aktifitas anak memang
sangat diperlukan guna mencegah terjadinya kenakalan yang diakibatkan oleh jaringan
pertemanan melalui Facebook yang seringkali digunakan anak kila untuk mencari teman
kencan atau sekedar bernostalgia dengan pasangannya. Kalau orang tua memiliki kepedulian
dan perhatian penuh kepada anak gadis mereka, barangkali kejadian yang menimpa Nova
tidak akan terulang lagi.
Berikut kiat-kiat untuk menjaga anak dari ancaman kejahatan dunia maya :
1) Dukung anak-anak dan teman mereka untuk saling menjaga – cara ini akan secara
drastis mengurangi kemungkinan mereka dijadikan sebagai target.
2) Letakkan komputer keluarga dan mainan dengan koneksi internet di tengah rumah untuk
memudahkan pengawasan aktivitas online anak-anak.
8
3) Tanyakan kepada anak-anak, apa yang mereka lakukan ketika sedang online, dan
usahakan untuk mendapatkan jawaban yang rinci. Minta kepada mereka untuk
memberikan 'tur online' pada situs yang sering mereka kunjungi, dan aktivitas online
lainnya tempat mereka berpartisipasi.
4) Lakukan diskusi mendalam mengenai kejahatan dunia maya dengan anak yang lebih
tua, yang mungkin mengakses internet di tempat yang berbeda-beda, termasuk di luar
rumah, di mana mereka tidak selalu diawasi.
5) Berikan gambaran jelas kepada anak-anak, mengenai hal yang akan mereka hadapi
apabila memiliki keterlibatan dalam kejahatan dunia maya dengan orang lain.
3.2 DARI KASUS KEDUA
Sudah sangat sering terjadi pencurian akun facebook baik sekedar iseng, mencuri chip
zynga poker, mengintip aktifitas istri/pacar, hingga yang paling ekstrem dalah mengambil alih
akun Facebook tersebut untuk keuntungan pribadi semata seperti contoh kasus “Akbar
Cellular”.
Untuk mengatasi dan meminimalkan hacking akun facebook, berikut tips untuk menjaga
akun dari hacker atau penyusup :
1. Gunakan password yang berbeda antara email dan akun Facebook anda. Karena bila
kedua hal tersebut sama passwordnya bisa berakibat fatal. Hacker dengan mudah
mengambil alih kedua akun tersebut untuk disalahgunakan.
2. Sebaiknya, tidak menampilkan informasi email pada informasi akun. Atau gunakan
setting pengaturan yang melihat informasi akun Facebook (search setting). Dengan
hanya mengetahui email, seorang hacker bisa saja menjebol passwordnya dengan
menggunakan berbagai program cracker / generate password. Software tersebut dapat
mengenerate (acak) password dari suatu akun apapun.
3. Gunakan password yang tidak berhubungan langsung dengan informasi anda. Baik
tanggal lahir, tempat, nama, dll. Pastikan password anda unik dan menggunakan
kombinasi huruf kapital dan angka untuk mempersulit penjahat dalam mengenerate
passwordnya.
9
4. Hati-hati saat anda memasuki halaman login Facebook. Pastikan ejaan alamat
URLhttp://www.facebook.com/ tertulis dengan BENAR. Bila terdapat perbedaan huruf
1 pun pada login Facebook dapat dipastikan itu adalah alamat login palsu. Yang tentu
saja dapat merekam id email dan password yang dimasukan pada kolom login. Hal
tersebut dikenal dengan FAKE LOGIN.
5. Ganti password secara berkala. Terutama saat anda bermain internet di warnet,
seringkali data akun anda direkam oleh program illegal semacam keylogger dan lain
lain. Segera ganti password akun facebook anda di tempat yang lebih aman guna
menghindari pencurian akun Facebook.
6. Periksa PENGATURAN AKUN pada Facebook anda, pastikan tidak ada email lain
yang terdapat pada kontak email anda. Ingat Fasilitas Facebook menyediakan beberapa
email yang dapat dijadikan akses login pada suatu akun. Bila ditemukan, HAPUS lah
dengan segera email yang tidak dikenal itu. Karena alamat email tersebut juga bisa
digunakan untuk akses akun Facebook anda.
7. JANGAN melayani konfirmasi pada aplikasi yang tidak dikenal yang membutuhkan
akses masuk langsung pada login akun Facebook anda. Apalagi ada permintaan untuk
data email dan password. Hal ini sering terjadi dengan adanya email masuk pada inbox
yang menyertakan link dan permintaan konfirmasi.
Itulah beberapa tips untuk menjaga keamanan akun Facebook anda, yang di rangkum
dari berbagai informasi.
3.3 DARI KASUS KETIGA
Belakangan ini, aksi penipuan makin marak terjadi. Bukan hanya di kehidupan nyata
sehari-hari, namun di dunia maya pun saat ini penipuan marak terjadi. Penipu berusaha sebaik
mungkin menjerat korbannya dengan sesuatu yang bisa di sebut kreatif. Seperti contoh kasus
Selly Yustiawati, penipu cantik yang selalu lolos sejak 2006, ia sering memakai Facebook
untuk mencari mangsa. Mulai dari pereknalan via chating sampai bertemu dengan korbannya
dan menjalankan aksinya. Untuk itu, perlu kita tingkatkan keamanan dan kewaspadaan agar
berbagai kasus kejahatan dunia maya yang khususnya melalui Facebook, dapat kita
minimalisir dan kita hindari.
10
Pemakaian penyalahgunaan internet dianggap sebagai pelanggaran yang memungkinkan
tindakan tatatertib kepada individu yang melakukan kesalahan tersebut. Kepolisian maupun
pihak yang berwenang berhak memblokir akses pengguna internet yang terdeteksi atau
dipercaya telah disalahgunakan setiap waktu. Semua pengguna internet tunduk pada Etika
Penggunaan Internet atau undang-undang ITE, etika atau regulasi ini harus dipatuhi
sepenuhnya oleh semua tingkat pengguna internet.
Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) sudah resmi disahkan di
DPR-RI. UU ITE merupakan UU Cyber pertama yang akan diberlakukan di Indonesia.
Undang-undang tersebut diharapkan akan menjadi dasar penegakan hukum untuk transaksi
online di wilayah Indonesia meski dilakukan di dunia maya. Salah satu pasal UU tersebut di
Bab VII tentang Perbuatan Yang Dilarang, Pasal 31 ayat (1) dan (2) menyebutkan, “mereka
yang secara sengaja dan tanpa hak melakukan penyadapan atas informasi dan/atau dokumen
elektronik pada komputer atau alat elektronik milik orang lain akan dikenakan hukuman
berupa penjara dan/atau denda.”
Perbuatan terlarang tersebut akan mendapatkan sanksi yang diatur di dalam Bab XI
tentang Ketentuan Pidana Pasal 47 yang berbunyi: Setiap Orang yang memenuhi unsur
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) atau ayat (2) dipidana dengan pidana penjara
paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp800.000.000,00 (delapan
ratus juta rupiah).
Kehadirannya dilihat sebagai langkah yang tepat untuk mengantisipasi berbagai
kemungkinan penyalahgunaan internet yang tak terkendali sehingga bisa merugikan orang
lain. Kehadiran aturan hukum baru tersebut dapat dilihat sebagai bentuk respons pemerintah
untuk menjerat orang-orang yang tidak bertanggung jawab dalam menggunakan internet
(Social network : Facebook) yang seharusnya menjadi sebagai media komunikasi online
sehingga tidak merugikan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.
11
BAB IV
KESIMPULAN
Kejahatan cyber dalam komunitas global masyarakat pengguna internet adalah suatu hal
yang dapat disadari atau tanpa disadari, sengaja atau tidak sengaja dilakukan. Hal ini terjadi
karena perkembangan tekhnologi informasi dan tingkat intelektualitas/intelegensia
masyarakat yang semakin meningkat. Faktor internet itu sendiri juga menimbulkan
selentingan-selentingan maya pada pengguna internet untuk terus dan terus mencari dan
mencoba.
Penyalahgunaan komputer baik sebagai subyek, obyek, alat atau sebagai simbol kiranya
telah menjadi suatu momok tersendiri bagi keamanan lalu lintas hubungan antara pemakai
jasa internet. Di antara berbagai bentuk kejahatan cyber yang paling banyak meresahkan
masyarakat adalah manipulasi komputer sebagai bagian dari computer-related economic
crimes, meng-copy dan menjual copy software secara tidak sah.
Pada akhirnya yang diperlukan adalah peningkatan faktor keamanan cyber yang dapat
datang dari dari sendiri / penggunanya, penyedia jasa dan informasi, serta terutama sekali
harus datang dari kesiapan hukum dan penegakkannya.
Remaja pada umumnya memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, itulah alasan
mengapa banyak sekali pengguna facebook dari kalangan remaja. Rasa ingin tahu inilah yang
membuat sebagian remaja ingin mencoba masuk dunia facebook, agar tidak disebut kurang
pergaulan. Padahal tanpa disadari, facebook menghadirkan berbagai ancaman yang siap
menyerang siapa saja. Facebook membuat kita melupakan waktu, tugas, dan tanggung jawab.
Selain itu facebook juga membuat kita tidak produktif, karena kerjaannya hanya
“ngobrol”, memberi komentar, dan mengganggu aktivitas pastinya. Lalu apa yang bisa kita
lakukan untuk setidaknya mencegah kejahatan facebook agar tidak menimpa kita.
Mungkin beberapa tips ini bisa memberikan sedikit pencerahan agar terhindar dari
kejahatan melalui facebook. Antara lain :
a. Hindari pencarian jodoh di facebook. Dari sekian banyak hal yang menarik perhatian,
masalah cinta adalah yang paling mengundang rasa ingin tahu. Jangan tertipu dengan
profil seseorang di facebook, karena bagaimanapun facebook bisa “meng-kamuflase-
12
kan” seseorang dari biasa menjadi luar biasa, dari tidak kaya menjadi kaya, yang jahat
tampak terlihat baik.
b. Batasi link mana saja yang bisa berhubungan dengan anda. Anda tak pernah tahu
dengan siapa anda berhubungan, maka lebih baik jadikanlah teman di kehidupan nyata
anda saja sebagai teman di facebook. Dalam artian, add atau approve friend yang ada di
kehidupan nyata kalian. Jika anda tidak tahu, lebih baik di ignore saja.
c. Bersikap kritis dalam segala hal. Remaja cenderung mudah jatuh cinta, percaya
terhadap orang lain, dan sering mengalami fantasi yang mustahil untuk dilupakan.
Disinilah titik lemah remaja yang dapat dimanfaatkan penjahat melalui facebook.
Dengan kita bersikap kritis terhadap segala hal ,mempunyai dasar benar atau salah,
boleh atau tidak boleh,maka kita tidak akan mudah terjerembab pada hal-hal yang tidak
diinginkan. Sebab kita tidak hanya melihat atau terlibat, tetapi kita akan bertanya
terlebih dahulu, apakah ini baik atau tidak.
d. Akhiri pertemanan dengan teman yang tidak anda kenal. Jika teman anda sudah
mulai menunjukan sikap yang mengarah pada hal-hal negatif, baik itu melalui
komentar-komentar atau tulisan di dinding anda, terlebih jika dia menulis di inbox anda,
seharusnya anda sudah bisa menentukan bahwa ini tidak baik. Maka lebih baik akhiri
saja.
e. Hindari “ketemuan” sendirian dengan teman yang tidak anda kenal. Jika ada yang
mengajak anda “ketemuan”, akan lebih aman jika anda tidak menghadirinya. Atau
suruhlah dia untuk menemui anda di rumah anda. Dan jika masih tidak bisa, ajaklah
salah satu anggota keluarga atau teman anda untuk mendampingi anda. usahakan
pendamping anda adalah orang yang anda percaya bisa menjaga anda.
f. Bekali diri anda dengan iman.
Teknologi online selalu berubah dan berkembang lebih cepat daripada kemampuan
pemerintah untuk mengatur itu. Berinteraksi di dunia maya apalagi di jejaring sosial yang
tepat yaitu selalu menggunakan akal, logika maupun etika dalam penggunaannya, karena jika
tidak seperti itu, maka kita akan terpengaruh oleh hal – hal yang negatif. Mari kita
menggunakan media komunikasi online sebagai alasan untuk lebih mengatur kebebasan
mendapatkan informasi dan berkomunikasi.
13
DAFTAR PUSTAKA
Diakses pada tanggal 12 Januari 2011, jam 08.36 :
http://metro.vivanews.com/news/read/127827
korban_penculikan_lewat_facebook_ditemukan
Diakses pada tanggal 12 Januari 2011, jam 08.36 :
http://denet.hforum.biz/t42-kejahatan-dunia-maya
Diakses pada tanggal 12 Januari 2011, jam 08.36 :
http://sosbud.kompasiana.com/2010/12/19/kenapa-situs-jejearing-sosial-selalu-jadi-
tersangka-kejahatan-dunia-maya/
Diakses pada tanggal 12 Januari 2011, jam 08.36 :
http://holistikasaya.wordpress.com/2010/02/16/si-cantik-selly-yustiawati-dan-aksi-tipu-di-
facebook/
14
LAMPIRAN
Marieta Nova Triana, korban penculikan
Akbar Cellular, akun penipuan
Selly Yustiawati, penipu cantik
15