etika bisnis. tugas individu bab 4

3
MATA KULIAH : ETIKA BISNIS MATERI : ETIKA PRODUKSI ( BAB 4 ) NAMA : IKLIMA FITRI RAHMATIAH DAFTAR PUSTAKA : 1. http://akuntansiterapan.com/2010/06/16/johnson-johnson %E2%80%99s-tylenol-scare/ 2. nanangsuryadi.lecture.ub.ac.id Kasus Produksi di Luar Negeri Kasus Pada Produk Johnson & Johnson Johnson & Johnson adalah perusahaan manufacture yang bergerak dalam pembuatan dan pemasaran obat-obatan dan alat kesehatan lainnya di banyak negara di dunia. Tylenol adalah obat rasa nyeri yang di produksi oleh McNeil Consumer Product Company yang kemudian menjadi bagian anak perusahaan Johnson & Johnson. Tingkat penjualan Tylenol sangat mengagumkan dengan pangsa pasar 35% di pasar obat analgetika peredam nyeri, atau setara dengan 7% dari total penjualan grup Johnson & Johnson dan kira-kira 15 hingga 20% dari laba perusahaan itu. Pada hari kamis tgl 30 September 1982, laporan mulai diterima oleh kantor pusat Johnson & Johnson bahwa adanya korban meninggal dunia di Chicago setelah meminum kapsul obat Extra Strength Tylenol. Kasus kematian ini menjadi awal penyebab rangkaian crisis management yang telah dilakukan oleh Johnson &

Upload: iklima-fitri-rahmatiah-ii

Post on 02-Feb-2016

46 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Etika Bisnis

TRANSCRIPT

Page 1: Etika Bisnis. Tugas Individu BAB 4

MATA KULIAH : ETIKA BISNIS

MATERI : ETIKA PRODUKSI ( BAB 4 )

NAMA : IKLIMA FITRI RAHMATIAH

DAFTAR PUSTAKA :

1. http://akuntansiterapan.com/2010/06/16/johnson-johnson%E2%80%99s-tylenol-scare/

2. nanangsuryadi.lecture.ub.ac.id 

Kasus Produksi di Luar Negeri

Kasus Pada Produk Johnson & Johnson

Johnson & Johnson adalah perusahaan manufacture yang bergerak dalam pembuatan dan

pemasaran obat-obatan dan alat kesehatan lainnya di banyak negara di dunia.

Tylenol adalah obat rasa nyeri yang di produksi oleh McNeil Consumer Product

Company yang kemudian menjadi bagian anak perusahaan Johnson & Johnson. Tingkat

penjualan Tylenol sangat mengagumkan dengan pangsa pasar 35% di pasar obat analgetika

peredam nyeri, atau setara dengan 7% dari total penjualan grup Johnson & Johnson dan kira-kira

15 hingga 20% dari laba perusahaan itu.

Pada hari kamis tgl 30 September 1982, laporan mulai diterima oleh kantor pusat Johnson

& Johnson bahwa adanya korban meninggal dunia di Chicago setelah meminum kapsul obat

Extra Strength Tylenol. Kasus kematian ini menjadi awal penyebab rangkaian crisis management

yang telah dilakukan oleh Johnson & Johnson. Pada kasus itu, tujuh orang dinyatakan mati

secara misterius setelah mengonsumsi Tylenol di Chicago. Setelah diselidiki, ternyata Tylenol

itu mengandung racun sianida. Meski penyelidikan masih dilakukan guna mengetahui pihak

yang bertanggung jawab, J&J segera menarik 31 juta botol Tylenol di pasaran dan

mengumumkan agar konsumen berhenti mengonsumsi produk itu hingga pengumuman lebih

lanjut. J&J bekerja sama dengan polisi, FBI, dan FDA (BPOM-nya Amerika Serikat)

menyelidiki kasus itu. Hasilnya membuktikan, keracunan itu disebabkan oleh pihak lain yang

memasukkan sianida ke botol-botol Tylenol. Biaya yang dikeluarkan J&J dalam kasus itu lebih

dari 100 juta dollar AS. Namun, karena kesigapan dan tanggung jawab yang mereka tunjukkan,

perusahaan itu berhasil membangun reputasi bagus yang masih dipercaya hingga kini. Begitu

Page 2: Etika Bisnis. Tugas Individu BAB 4

kasus itu diselesaikan,Tylenol dilempar kembali ke pasaran dengan penutup lebih aman dan

produk itu segera kembali menjadi pemimpin pasar.

Komentar dan Saran

Kasus ini merupakan contoh kasus dimana perusahaan telah melanggar kode etis dengan

tidak memperhatikan keselamatan dari konsumen. Pada kasus ini dari pihak Johnson & Johnson

dengan cepat menyelesaikan masalah ini. Pihak Johnson melakukan upaya dengan

cara memberitakan semua proses produksi dan quality controlnya ke publik, tidak hanya pada

penyidik. Dan tentunya data QA procedures tersebut menjadi makanan empuk bagi industrial

intelligence para pesaing. Dalam dua tau tiga hari saja, semua inventaris Tylenol ditarik dari

semua rak supermarkets dan drugstores secara nasional, dan semua produksi Tylenol berhenti.

Esensinya, adalah bahwa J&J tidak akan pernah lari dari tanggung-jawab pada publik, dan secara

proaktif memperbaiki perilakunya sendiri, meski indikasinya kemudian mulai mengarah ke

tindakan usil, dan bukan kebocoran kualitas di pabrik-pabrik Tylenol.