etika bisnis dan hukum

16
Pengertian Etika Bisnis, Indikator Etika Bisnis, Prinsip Etika Dalam Berbisnis Tugas 1 (SOFTSKILL ETIKA BISNIS) NAMA : BADAI SUGONDO PUTRA NPM : 11210288 KELAS : 4EA16 I. PENGERTIAN ETIKA BISNIS Etika Bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. II. INDIKATOR ETIKA BISNIS Dari berbagai pandangan tentang etika bisnis, beberapa indikator yang dapat dipakai untuk menyatakan apakah seseorang dan suatu perusahaan telah melaksanakan etika bisnis dalam kegiatan usahanya antara lain adalah: Indikator ekonomi; indikator peraturan khusus yang berlaku; indikator hukum; indikator ajaran agama; indikator budaya dan indikator etik dari masing-masing pelaku bisnis. 1. Indikator Etika bisnis menurut ekonomi adalah apabila perusahaan atau pebisnis telah melakukan pengelolaan sumber daya bisnis dan sumber daya alam secara efisien tanpa merugikan masyarakat lain. 2. Indikator etika bisnis menurut peraturan khusus yang berlaku. Berdasarkan indikator ini seseorang pelaku bisnis dikatakan beretika dalam bisnisnya apabila masing-masing pelaku bisnis mematuhi aturan-aturan khusus yang telah disepakati sebelumnya. 3. Indikator etika bisnis menurut hukum. Berdasarkan indikator hokum seseorang atau suatu perusahaan dikatakan telah melaksanakan etika bisnis apabila seseorang pelaku bisnis atau suatu perusahaan telah mematuhi segala norma hukum yang berlaku dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. 4. Indikator etika berdasarkan ajaran agama. Pelaku bisnis dianggap beretika bilamana dalam pelaksanaan

Upload: hellositty

Post on 08-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

etika

TRANSCRIPT

Pengertian Etika Bisnis, Indikator Etika Bisnis, Prinsip Etika Dalam Berbisnis

Tugas 1 (SOFTSKILL ETIKA BISNIS)NAMA: BADAI SUGONDO PUTRANPM: 11210288KELAS: 4EA16

I. PENGERTIAN ETIKA BISNISEtikaBisnismerupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.II. INDIKATOR ETIKA BISNISDari berbagai pandangan tentangetika bisnis, beberapa indikator yang dapat dipakai untuk menyatakanapakah seseorang dan suatu perusahaan telah melaksanakan etika bisnisdalam kegiatan usahanya antara lain adalah: Indikator ekonomi; indikator peraturan khusus yang berlaku; indikator hukum; indikator ajaran agama;indikator budaya dan indikator etik dari masing-masing pelaku bisnis.1. Indikator Etika bisnis menurut ekonomi adalah apabila perusahaan ataupebisnis telah melakukan pengelolaan sumber daya bisnis dan sumberdaya alam secara efisien tanpa merugikan masyarakat lain.2.Indikator etika bisnis menurut peraturan khusus yang berlaku. Berdasarkan indikator ini seseorang pelaku bisnis dikatakan beretika dalambisnisnya apabila masing-masing pelaku bisnis mematuhi aturan-aturankhusus yang telah disepakati sebelumnya.3.Indikator etika bisnis menurut hukum. Berdasarkan indikator hokum seseorang atau suatu perusahaan dikatakan telah melaksanakan etikabisnis apabila seseorang pelaku bisnis atau suatu perusahaan telahmematuhi segala norma hukum yang berlaku dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.4.Indikator etika berdasarkan ajaran agama. Pelaku bisnis dianggapberetika bilamana dalam pelaksanaan bisnisnya senantiasa merujukkepada nilai- nilai ajaran agama yang dianutnya.5.Indikator etika berdasarkan nilai budaya. Setiap pelaku bisnis baiksecara individu maupun kelembagaan telah menyelenggarakan bisnisnyadengan mengakomodasi nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang ada disekitar operasi suatu perusahaan, daerah dan suatu bangsa.6.Indikator etika bisnis menurut masing-masing individu adalah apabila masing-masing pelaku bisnis bertindak jujur dan tidak mengorbankanintegritas pribadinya.

III. PRINSIP ETIKA DALAM BERBISNISSecara umum, prinsip-prinsip yang dipakai dalam bisnis tidak akan pernah lepas dari kehidupan keseharian kita. Namun prinsip-prinsip yang berlaku dalam bisnis sesungguhnya adalah implementasi dari prinsip etika padaumumnya.1.Prinsip OtonomiOrang bisnis yang otonom sadar sepenuhnya akan apa yang menjadikewajibannya dalam dunia bisnis. la akan sadar dengan tidak begitu sajamengikuti saja norma dan nilai moral yang ada, namun juga melakukansesuatu karena tahu dan sadar bahwa hal itu baik, karena semuanya sudah dipikirkan dan dipertimbangkan secara masak-masak. Dalam kaitan ini salahsatu contohnya perusahaan memiliki kewajiban terhadap para pelanggan,diantaranya adalah:(1)Memberikan produk dan jasa dengan kualitas yang terbaik dan sesuaidengan tuntutan mereka;(2)Memperlakukan pelanggan secara adil dalam semua transaksi, termasukpelayanan yang tinggi dan memperbaiki ketidakpuasan mereka;(3)Membuat setiap usaha menjamin mengenai kesehatan dan keselamatanpelanggan, demikian juga kualitas Iingkungan mereka, akan dijagakelangsungannyadan ditingkatkan terhadap produkdanjasaperusahaan;(4)Perusahaan harus menghormati martabat manusia dalam menawarkan,memasarkan dan mengiklankan produk.

Untuk bertindak otonom, diandaikan ada kebebasan untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan keputusan yang menurutnya terbaik.karena kebebasan adalah unsur hakiki dari prinsip otonomi ini. Dalam etika,kebebasan adalah prasyarat utama untuk bertindak secara etis, walaupunkebebasan belum menjamin bahwa seseorang bertindak secara otonom danetis. Unsur lainnya dari prinsip otonomi adalah tanggungjawab, karena selainsadar akan kewajibannya dan bebas dalam mengambil keputusan dantindakan berdasarkan apa yang dianggap baik, otonom juga harus bisa mempertanggungjawabkan keputusan dan tindakannya (di sinilah dimung-kinkan adanya pertimbangan moral). Kesediaan bertanggungjawabmerupakan ciri khas dari makhluk bermoral, dan tanggungjawabdisini adalah tanggung jawab pada diri kita sendiri dan juga tentunya padastakeholder.2.Prinsip KejujuranBisnis tidak akan bertahan lama jika tidak ada kejujuran, karena kejujuranmerupakan modal utama untuk memperoleh kepercayaan dari mitra bisnis-nya, baik berupa kepercayaan komersial, material, maupun moril. Kejujuran menuntut adanya keterbukaan dan kebenaran. Terdapat tiga lingkup kegiatanbisnis yang berkaitan dengan kejujuran:1.Kejujuran relevan dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dankontrak. Pelaku bisnis disini secaraa priorisaling percaya satu samalain, bahwa masing-masing pihak jujur melaksanakan janjinya. Karenajika salah satu pihak melanggar, maka tidak mungkin lagi pihak yangdicuranginya mau bekerjasama lagi, dan pihak pengusaha lainnya akan tahu dan tentunya malas berbisnis dengan pihak yang bertindak curangtersebut.2.Kejujuran relevan dengan penawaran barang dan jasa dengan mutu danharga yang baik. Kepercayaan konsumen adalah prinsip pokok dalamberbisnis. Karena jika ada konsumen yang merasa tertipu, tentunya hal tersebut akan rnenyebar yang menyebabkan konsumen tersebut beralihke produk lain.3.Kejujuran relevan dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan yaituantarapemberikerjadanpekerja, dan berkait dengan kepercayaan. Perusahaan akan hancur jika kejujuran karyawan ataupunatasannya tidak terjaga.

3.Prinsip KeadilanPrinsip ini menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuaidengan aturan yang adil dan kriteria yang rasional objektif dan dapatdipertanggungjawabkan. Keadilan berarti tidak ada pihak yang dirugikan hakdan kepentingannya. Salah satu teori mengenai keadilan yang dikemukakan oleh Aristoteles adalah:1.Keadilan legal. Ini menyangkut hubungan antara individu atau kelompok masyarakatdengan negara. Semuapihak dijamin untukmendapat perlakuan yangsama sesuai dengan hukum yangberlaku. Secara khusus dalam bidang bisnis, keadilan legal menuntutagarNegara bersikap netral dalam memperlakukan semua pelakuekonomi, negara menjamin kegiatan bisnis yang sehat dan baik dengan mengeluarkan aturan dan hukum bisnis yang berlaku secara sama bagisemua pelaku bisnis.2.Keadilan komunitatif. Keadilan ini mengatur hubungan yang adil antaraorang yang satu dan yang lain. Keadilan ini menyangkut hubunganvertikal antara negara dan warga negara, dan hubungan horizontal antarwarga negara. Dalam bisnis keadilan ini berlaku sebagai kejadian tukar, yaitu menyangkut pertukaran yang fair antara pihak-pihak yang terlibat.3.Keadilan distributif. Atau disebut juga keadilan ekonomi, yaitudistribusi ekonomi yang merata atau dianggap adil bagi semua warganegara. Dalam dunia bisnis keadilan iniberkaitan dengan prinsipperlakuan yang sama sesuai dengan aturan dan ketentuandalamperusahaan yang juga adil dan baik.

4.Prinsip Saling MenguntungkanPrinsip ini menuntut agar semua pihak berusaha untuk saling menguntungkan satu sama lain. Dalam dunia bisnis, prinsip ini menuntut persaingan bisnis haruslah bisa melahirkan suatuwin-win situation.

5.Prinsip Integritas MoralPrinsip ini menyarankan dalam berbisnis selayaknya dijalankan dengan tetapmenjaga nama baiknya dan nama baik perusahaan.Dari kelima prinsip yang tentulah dipaparkan di atas, menurut Adam Smith, prinsip keadilanlah yang merupakan prinsip yang paling pentingdalam berbisnis. Prinsip ini menjadi dasardan jiwa dari semua aturan bisnis, walaupun prinsip lainnya juga tidak akan terabaikan. Karena menurut AdamSmith, dalam prinsip keadilan khususnya keadilan komutatif berupanoharm,bahwa sampai tingkat tertentu, prinsip ini telah mengandung semuaprinsip etika bisnis lainnya. Karena orang yang jujur tidak akan merugikanorang lain, orang yang mau saling menguntungkan dengan pibak Iain, danbertanggungjawab untuk tidak merugikan orang lain tanpa alasan yangditerima dan masuk akal.

Hukum Bisnis Dan Etika Bisnis

ASPEK HUKUM DALAM BISNIS

I. PENDAHULUAN Materi kuliah Aspek Hukum Dalam Bisnis tidak jauh berbeda dengan materi Kuliah Hukum Dagang di Fakultas Hukum. Karena kata bisnis memiliki kaitan yang sangat erat dengan niaga atau dagang. Namun kata aspek hukum yang membuat ada sedikit perbedaan dalam susunan materinya. Dengan demikian, materi yang diberikan dalam mata kuliah ini adalah : pengertian hukum, aspek hukum pengertian bisnis dan hukum bisnis, masalah kontrak dan penyelesaiannya, hubungan-hubungan bisnis, lembaga pembiayaan, perizinan dalam dunia bisnis, aspek perlindungan konsumen dalam dunia bisnis.

II. MATERI KULIAH

1. Pengertian Hukum

Dapat dikatakan bahwa ada banyak pengertian atau defenisi yang diberikan oleh para ahli hukum, baik asing maupun dalam negeri sendiri, pada kesempatan ini tidak dapat disebutkan satu per satu, tetapi dari sekian banyak pengertian yang diberikan kepada hukum dapat ditarik suatu formulasi pengertian sebagai berikut :Hukum adalah seperangkat kaidah atau peraturan yang dibentuk baik oleh masyarakat maupun pihak lain yang memiliki otoritas dan diakui dalam masyarakat yang tersusun dalam suatu sistem, yang berfungsi untuk mengatur tingkah laku manusia atau masyarakat dan untuk menentukan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh manusia atau masyarakat dalam hidup bermasyarakat, jika kaidah atau peraturan ini dilanggar akan memberikan kewenangan bagi pemegang otoritas tertinggi untuk menjatuhkan sanksi yang sifatnya memaksa.

Selanjutnya dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa hukum itu terdiri dari beberapa unsur, yaitu :a. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat;b. Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi, yang berwenang;c. Peraturan itu bersifat memaksa;d. Sanksi terhadap pelanggar peraturan itu tegas.Selain itu hukum juga memiliki cirri-ciri, yaitu :a. Adanya perintah dan/atau larangan;b. Perintah dan/atau larangan itu harus patuh ditaati oleh setiap orang. Disamping itu, hukum juga mempunyai sumber-sumber, yaitu:a. Undang-undang;b. Kebiasaan;c. Keputusan Hakim yang telah mempunyai kekuatan tetap (yurisprudensi);d. Perjanjian-perjanjian Internasional (traktat);e. Pendapat parta sarjana/pakar Hukum (doktrin).

Selanjutnya dari bentuknya Hukum dapat dibagi atas :a. Menurut bentuknya Hukum dapat dibagi dalam :1) Hukum Tertulis2) Hukum Tidak Tertulis (hukum kebiasaan dan hukum adat)b. Menurut waktu berlakunya, dibagi atas :1) Ius Constitutum (Hukum Positif), yaitu hokum yang berlakau sekarang bagi suatu masyarakat tertentu dalam suatu daerah tertentu.2) Ius Constituendum, yaitu hukum yang diharapkan berlaku pada waktu yang akan datang.3) Hukum Alam, yaitu hukum yang berlaku di mana-mana dalam segala waktu dan untuk segala bangsa di duniac. Menurut isinya, hukum dapat dibagi dalam :1) Hukum Privat (Hukum Sipil/Hukum Perdata)Yang masuk dalam Hukum Privat ini adalah :a) Hukum Perdata, danb) Hukum Dagang2) Hukum Publik (Hukum Negara)Yang masuk dalam hukum publik :a) Hukum Tata Negarab) Hukum Administrasi Negarac) Hukum Pidanad) Hukum Pajake) Hukum Perburuhanf) Hukum Publik Internasional, dan lain-lain

2. Pengertian Bisnis Secara luas, kata bisnis diartikan sebagai keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau badan (hukum) secara teratur dan terus menerus, yaitu berupa kegiatan mengadakan barang-barang atau jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitas untuk diperjualbelikan, diperuntungkan, atau disewakan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Secara garis besar, kegiatan bisnis dapat digolongkan dalam 5 bidang usaha, yaitu :1. Bidang industry2. Bidang perdagangan3. Bidang jasa4. Bidang Agraris5. Bidang Ekstratif

3. Pengertian Aspek Secara harfiah aspek berarti tanda atau sudut pandang. Dengan demikian maka Aspek Hukum adalah sudut pandang tentang bagaimana hubungan atau peranan hokum terhadap sesuatu. Dalam hubungannya dengan Aspek Hukum dalam Bisnis adalah: sudut pandang tentang bagaimana hukum sebagai kaidah atau peraturan berperan dalam kegiatan bisnis.

4. Pengertian Hukum Bisnis Ada banyak istilah lain yang sekalipun tidak persis sama artinya, tetapi mempunyai ruang lingkup yang mirip-mirip dengan istilah hukum bisnis ini. Istilah-istilah tersebut adalah :a. Hukum Dagang sebagai terjemahan dari Trade Law;b. Hukum Perniagaan sebagai terjemahan dari Commercial Law;c. Hukum ekonomi sebagai terjemahan dari Economic Law. Dengan demikian yang dimaksud dengan Hukum Bisnis adalah suatu perangkat kaidah Hukum yang mengatur tentang tata cara pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang, industry, atau keuangan yang dihubungkan dengan produksi atau pertukaran barang dan atau jasa dengan menempatkan uang dari para entrepreneur dalam resiko tertentu dengan usaha tertentu dengan motif adalah untuk mendapatkan keuntungan tertentu.

5. Bentuk-bentuk Badan Usaha Bisnis yang dilakukan lazimnya bisa dilakukan oleh perseorangan dan bisa juga dengan suatu perkumpulan dalam arti perkumpulan yang berbentuk badan hukum. Perkumpulan disni mempunyai arti luas dan ada 4 unsur yang terlihat, yaitu:- Adanya unsur kepentingan bersama- Adanya unsur kehendak bersama- Adanya unsur tujuan, dan- Adanya unsur kerja sama yang jelas.

6. Kontrak Dan Penyelesaiannyaa. Pendahuluan Di dalam menjalankan kegiatan bisnis, seringkali orang melupakan betapa pentingnya kontrak yang harus dibuat sebelum bisnis itu sendiri berjalan di kemudian hari. Kita ketahui bahwa budaya tiap bangsa dalam menjalankan bisnis memang diakui berbeda-beda. Ada bangsa yang senang berbisnis dengan mempercayai bahasa secara lisan, namun ada pula bangsa yang senang dengan cara tertulis. Suatu kontrak pada dasarnya adalah suatu dokumen tertulis yang memuat keinginan-keinginan para pihak untuk mencapai tujuan komersialnya, dan bagaimana pihaknya diuntungkan, dilindungi atau dibatasi tanggung jawabnya dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut.b. Sahnya suatu kontrak Adapun syarat-syarat sahnya suatu kontrak tersebut adalah sebagai berikut: (Pasal 1320 KUHPerdata)1.Adanya kata sepakat di antara para pihak;2.Adanya kecakapan tertentu;3.Adanya suatu hal tertentu4.Adanya suatu sebab yang halalc. Kebebasan berkontrak dan masalahnya Salah satu kegiatan penting yang senantiasa dilakukan dalam dunia bisnis adalah membuat beraneka ragam perjanjian (kontrak). Wahana yang lazim dipakai untuk berusaha adalah Firma, CV, maupun PT, pada dasarnya merupakan hasil dari adanya perjanjian antara dua orang atau lebih. Oleh karena itu perlu diketahui ada 3 asas perjanjian yaitu : asas kebebasan berkontrak, asas kekuatan mengikat, dan asas bahwa perjanjian hanya melahirkan ikatan antara para pihak yang membuatnya.

d. Anatomi Suatu Kontrak Setiap kontrak, baik yang dibuat di bawah tangan maupun akta otentik (sah dapat dipercaya) biasanya akan terdiri dari bagian-bagian:1.Judul;2.Kepala;3.Komparasi;4.Sebab/dasar;5.Syarat-syarat;6.Penutup; dan7.Tanda tangan.Mengenai Syarat-syarat, dalam suatu akta perjanjian/kontrak dapat dibagi atas 3 (tiga) syarat, yaitu :1. Syarat Esensialia;2. Syarat naturalia, dan3. Aksidentalia.

e. Penyelesaian Sengketa Kontrak Dengan menggunakan lembaga arbitrase dalam penyelesaiannya suatu sengketa, minimal ada 3 (tiga) keuntungan yang dapat di peroleh, yaitu :1. Waktu yang cepat2. Adanya orang-orang yang Ahli3. Rahasia Para Pihak terjamin

7. Hubungan-Hubungan Bisnis Didalam melaksanakan kegiatan bisnis sehari-hari, ternyata dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Ada yang melakukannya dengan bekerjasama dengan pihak local dan adapula yang melakukannya dengan pihak asing. Ada pula yang melakukan untuk pribadi, dan ada pula yang melakukannya untuk kepentingan perusahaan. Hubungan-hubungan bisnis itu adalah : hubungan bisnis dalam bentuk Keagenan/Distributor, Franchise, Joint Venture dan usaha BOT (Built Operate and Transfer) atau disebut dengan istilah bangun Guna Serah.

8. Lembaga-Lembaga Pembiayaan Dengan semakin berkembangnya kegiatan di dunia bisnis, tidak bisa dipungkiri lagi kebutuhan akan dana baik oleh para pengusaha perorangan maupun pengusaha yang berbentuk badan hukum untuk meningkatkan usaha bisnisnya serta meningkatkan mutu produknya, sehingga dapat meningkatkan keuntungan yang memuaskan maupun dalam rangka memenuhi kebutuhan bagi kalangan konsumen, adanya dana sangant menunjang. Untuk dapat memenuhi kebutuhan dana tersebut, dalam prakteknya semakin banyak orang yang mendirikan lembaga pembiayaan yang bergerak di bidang penyediaan dana ataupun barang yang dapat digunakan oleh puhak lain dalam hal ini para penguasa dalam mengembangkan sahamnya.

ETIKA BISNIS

Pengertian Etika Dan Beberapa IstilahSebelum membahas lebih jauh tentang etika, perlu dijelaskan terlebih dahulu tentang pemakaian beberapa istilah yang berkaitan dengan etika, supaya tidak terjadi kerancuan dalam penggunannya.Istilah-istilah tersebut adalah :

a. Etiak dan EtiketDalam kehidupan bermasyarakat kita seringkali mendengar pemakaian kata Etika dan Etiket. Kedua kataini sering digunakan bersamaan untuk menunjukan suatu pengertian yang sama. Padahal keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Kata Etika berasal dari Bahasa Yunani ethos (bentuk tunggal), yang berarti tempat tinggal, padang rumput, kehendak, kebiasaan, adat, watak, perasaan sikap, cara berpikir.Bentuk jamak dari etika menurut bahasa Yunani adalah ta etha yang berarti adat istiadat. Arti kata yang terakhir inilah yang menjadi latar belakang terbentuknya istilah etika. Oleh filsuf Yunani, Aristoteles (384-322 s M), etika digunakan untuk menunjukan filsafat moral yang menjelaskan fakta mora tentang nilai dan norma moral perintah, tindakan kebijakan, dan suara hati.Jadi, secara etimologis, etika berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan yang berkenaan dengan hidup yang baik dan yang buruk.Dalam bahasa Inggris, bentuk kata etika dan etiket berbeda. Kata ethics berpadanan dengan kata etika, yang berarti system prinsip moral bagi perilaku manusia. Etika berkaitan dengan nilai dan norma moral bagi penilaian (baik dan buruk) terhadap suatu perbuatan manusia sebagai manusia. Sedangkan padanan kata etiquette adalah etiket, yang berarti aturan-aturan kesopanan atau tata karma bagi perilaku manusia dalam pergaulan masyarakat atau diantara anggota-anggota suatu profesi. Etiket berkenaan dengan cara bersopan santun dalam pergaulan.Berdasarkan pengertian etimologis, etika dan etiket memiliki persamaan namun juga perbedaan. Persamaanya terletak pada objek persoalan, yaitu tentang perilaku manusia.Etika selalu menuntun orang agar bersungguh-sungguh menjadi baik, agar memiliki sikap etis. Sementara itu etiket lebih menyangkut cara melakukan suatu perbuatan. Umumnya cara tersebut merupakan cara yang tepat dan diharapkan, serta ditujukan bagi suatu kalangan tertentu.Dalam bahasa Indonesia juga dikenal kata ethos seperti ethos kerja, ethos profesi. Ethos disini adalah sikap dasar seseorang atau kelompok orang dalam melakukan kegiatan tertentu.

b. Etika Dan MoralKata yang agak dekat dengan etika adalah moral. Kata moral berasal dari bahasa latin mos (bentuk tunggal, bentuk jamak mores). Yang berarti adat istiadat, kebiasaan, kelakuan, tabiat, watak, akhlak, cara hidup. Oleh sebab itu, secara etimologis, kata etika, (bahasa Yunani) sama dengan arti kata moral (bahasa Latin), yaitu adat istiadat tentang baik buruknya suatu perbuatan.Moral menyangkut nilai dan norma bagaimana cara seseorang bertingkah laku dalam hubungan dengan orang lain agar ia menjadi manusia yang baik, yang bermoral sebagai manusia. Sedangkan norma adalah aturan atau kaidah yang dipakai sebagai tolak ukur untuk menilai sesuatu. Dalam artian ini, norma moral merupakan kaidah penilaian terhadap tingkah laku manusia, apakah perilaku kita baik atau buruk dari sudut etis (moral). Norma moral memungkinkan manusia memiliki kebaikan moral. Kebaikan moral adalah kebaikan manusia sebagai manusia. Sumber ajaran moral bisa berasal dari tradisi dan adat istiadat, ajaran agama, atau ideology tertentu. Dengan demikian ajaran moral tidak sama dengan etika. Ajaran moral menuntun manusia untuk bagaimana seharusnya ia hidup, atau apa yang boleh da apa yang tidak boleh dilakukan. Sedangkan etika adalah ilmu, yakni pemikiran rasional, kristis, dan sistematis tentang ajaran-ajaran moral.

c. MoralitasMoralitas adalah sifat moral atau keseluruhan norma dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk. Misalnya, moralitas perbuatan seseorang yang dimaksudkan disini adalah segi moral dari perbuatan tersebut atau mengenai baik buruknya perbuatan itu. Sebuah tindakan yang baik secara moral ialah tindakan bebas manusia yang mengafirmasi (mengakui dengan sungguh-sungguh) nilai moral objektif dan yang mengafirmasi hokum moral.

d. Pengertian EtikaEtika merupakan ilmu dan termasuk cabang dari filsafat yang paling tua sejak zaman yunani kuno. Etika adalah refleksi kritis, metodis, dan sistematis tentang tingkah laku manusia sejauh berkaitan dengan norma-norma atau tentang tingkah laku manusia dari sudut baik.Dalam etika, dibicarakan da dianalisis tema-tema sentral seperti hati nurani, kebebasan, tanggung jawab, norma, hak, kewajiban, dan keutamaan.Kita dapat merumuskan pengertian etika. Pertama, nilai-nilai dan norma-norma moral yang dipegang oleh seseorang atau sekelompok orang dalam masyarakat untuk mengatur tingkah lakunya. Contoh : etika suku Indian, etika agama Budha, dan etika agama Protestan.

e. Etika BisnisBisnis sebagai sebuah profesi yang etis adalah prinsip-prinsip etis untuk berbisnis yang baik dan etis itu. Perangkat legal-politis yang kondusif untuk bisnis. Perangkat legal-politis ini terdiri dari aturan hukum yang mengatur kegiatan bisnis semua pihak secara fair dan baik disertai dengan sebuah sistem pemerintahan yang adil dan efektif dalam menegakan aturan bisnis yang fair di atas. Bisnis adalah bisnis. Bisnis jangan dicampuradukkan dengan etika ini merupakan mitos atau anggapan orang bisnis , sejauh mereka menerima mitos seperti itu, tentang dirinya, kegiatannya, dan lingkungan kerjanya.Bisnis diibaratkan sebagai permainan judi, yang dapat menghalalkan segala cara untuk menang. Atas dasar ini muncul beberapa argument yang mau memperlihatkan bahwa bisnis tidak ada hubungannya dengan etika.

Pertama, Bisnis sebagaimana permainan penuh persaingan ketat lainnya, cenderung menghalalkan segala cara demi memperoleh keuntungan.Kedua, aturan yang dipakai bisnis berbeda denga aturan kehidupan sosial pada umumnya,Ketiga, ditengah persaingan bisnis yang ketat, orang yang masih memperhatikan etika dan moralitas akan kalah dan tersingkir denga sendirinya.Keempat, etika harus dibedakan dari ilmu empiris. Dalam ilmu empiris, suatu gejala atau fakta yang berulang terus dan terjadi di mana-mana menjadi alas an yang sah bagi kita untuk menarik sebuah teori atau hukum ilmiah yang sah dan berlaku universal.Kelima, pemberitaan, surat pembaca, dan berbagai aksi protes yang terjadi dimana-mana (khususnya di dunia barat) untuk mengecam berbagai pelanggaran dalam kegiatan bisnis atau mengecam berbagai kegiatan bisnis yang tidak baik.Kesimpulan : Bisnis adalah usaha, yang membutuhkan kesabaran dan kerja keras untuk mencapai keberhasilan yang baik, untuk itu dalam sebuah usaha atau bisnis kita harus mempunyai etika dan moral yang baik agar konsumen dan masyarakat merasa senang dengan usaha dan layanan kita