etha makalah

12
MAKALAH "PERUBAHAN PEMBAYARAN DAN PENYETORAN SETORAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI PNBP ONLINE (SIMPONI) " O L E H NAMA : MARLITHA DESRIN KOTE PA, SH NIP : 198612112009122006 SATKER : IMIGRASI KLAS I KUPANG

Upload: max

Post on 06-Dec-2015

237 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ff

TRANSCRIPT

Page 1: Etha Makalah

MAKALAH

"PERUBAHAN PEMBAYARAN DAN PENYETORAN SETORAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI PNBP ONLINE

(SIMPONI) "

O

L

E

H

NAMA : MARLITHA DESRIN KOTE PA, SHNIP : 198612112009122006SATKER : IMIGRASI KLAS I KUPANG

Page 2: Etha Makalah

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGSeiring dengan berkembangnya teknologi informasi, masyarakat

menuntut pelayanan umum yang handal tak terkecuali pelayanan penerimaan negara. Menanggapi tuntutan masyarakat tersebut, Kementerian Keuangan telah menyediakan fasilitas pembayaran/penyetoran penerimaan negara melalui Modul Penerimaan Negara Generasi ke-2 (MPN G-2). Modul tersebut telah diimplementasikan pada tanggal 27 Februari 2014. Layanan itu mampu menyediakan penerimaan negara yang cepat, akurat, dan dapat diandalkan (reliable).Melalui aplikasi yang berbasis web tersebut diharapkan akan memudahkan Wajib Bayar/Wajib Setor untuk melakukan pembayaran pajak, cukai, PNBP, dan nonanggaran.

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) merupakan salah satu jenis penerimaan negara yang potensial dalam penyelenggaraan APBN. Berdasarkan data APBN dari tahun 2008-2012, persentase PNBP dalam penerimaan negara secara keseluruhan tidak pernah kurang dari 20%. Bahkan pada tahun 2008 PNBP menyumbangkan 320,6 triliun atau sekitar 32.66% dari seluruh penerimaan negara. Hal tersebut didukung lebih lanjut melalui fakta bahwa penerimaan negara dari sektor PNBP selama kurun waktu 2008-2012 terus mengalami tren yang positif. Pertumbuhan  jumlah penerimaan negara dari sektor PNBP inilah yang membuat PNBP menjadi salah satu sektor penerimaan negara yang potensial. Oleh karena itu pencatatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang akurat sangat diperlukan untuk menunjang potensi yang dimiliki oleh PNBP serta untuk menjamin akuntabilitas  pelaksanaan APBN.

Salah satu terobosan baru dalam pengelolaan penerimaan negara maka dibuat aplikasi dari sistem MPN G-2 yang dikelola Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) adalah Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI). Aplikasi SIMPONI ini memfasilitasi pembayaran/penyetoran PNBP dan penerimaan nonanggaran. Keberadaan aplikasi SIMPONI ini ditujukan untuk memberi kemudahan bagi Wajib Bayar/Wajib Setor guna membayar atau menyetor PNBP dan penerimaan non anggaran.

Sistem Informasi PNBP Online, atau SIMPONI, adalah sistem informasi yang dikelola oleh Ditjen Anggaran Kemenkeu, dalam rangka memfasilitasi pengelolaan PNBP, yang meliputi: sistem perencanaan PNBP, sistem billing, dan sistem pelaporan PNBP. Sistem billing adalah sistem yang memfasilitasi penerbitan kode billing dalam rangka pembayaran atau penyetoran penerimaan negara.

Begitu juga pada Kementerian Hukum dan HAM RI terkhususnya Direktorat Jenderal Imigrasi melalui Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM RI Nomor: SEK.KU.03.01-02 tanggal 09 Januari 2015 tentang penggunaan Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI) kepada 7 (tujuh) kantor Imigrasi yang ada dijakarta untuk menguji coba Penyetoran

Page 3: Etha Makalah

PNBP Keimigrasian Pelayanan Asing melalui SIMPONI dan setelah uji coba itu dianggap berhasil maka pada tanggal 09 Maret 2015 seluruh Kantor Imigrasi melakukan penyetoran PNBP Keimigrasian Pelayanan Asing melalui SIMPONI.

B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana Mekanisme Pembuatan dan Penyetoran menggunakan

Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI)?2. Bagaimana peran dari dari masing-masing instansi yang berhubungan

dengan Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI)?3. Bagaimana Keuntungan menggunakan Sistem Informasi PNBP Online

(SIMPONI)?4. Bagaimana Aturan Hukum yang mengatur tentang Sistem Informasi

PNBP Online?

C. TUJUAN MASALAH1. Mengetahui Mekanisme Pembuatan dan Penyetoran menggunakan

Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI)2. Mengetahui peran dari dari masing-masing instansi yang berhubungan

dengan Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI)3. Mengetahui Keuntungan menggunakan Sistem Informasi PNBP Online

(SIMPONI).4. Mengetahui aturan Hukum yang mengatur tentang Sistem Informasi

PNBP Online.

Page 4: Etha Makalah

BAB IIPEMBAHASAN

A. Mekanisme Pembuatan dan Penyetoran menggunakan Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI)

Saat ini, setiap  WP orang pribadi dan WP badan usaha selain bendahara pemerintah yang terdaftar pada KPP di bawah ini dapat menikmati menu pembayaran pajak dengan Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI). Cara baru ini dapat dilakukan karena Kementerian Keuangan saat ini sedang mengujicobakan sistem pembayaran pajak dengan sistem billing. Sistem Billing merupakan cara pembayaran pajak di mana Wajib Pajak sebelum melakukan pembayaran melalui Bank/Pos Persepsi harus melakukan penginputan data pembayaran terlebih dahulu, persis seperti kalau kita melakukan pemesanan tiket pesawat.

Wajib pajak/wajib bayar/wajib setor melakukan penyetoran penerimaan negara ke Bank/Pos Persepsi menggunakan kode billing. Kode billing merupakan kode indentifikasi yang diterbitkan oleh sistem billing atas suatu jenis pembayaran atau setoran yang akan dilakukan wajib pajak/wajib bayar/wajib setor. Kode billing diterbitkan oleh Unit Eselon I Kementerian Keuangan sebagai biller sesuai jenis penerimaan. Kode billing pajak dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak, kode billing Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) oleh Direktorat Jenderal Anggaran, dan biller bea cukai adalah Direktorat Jenderal Bea Cukai. Sistem settlement yang digunakan untuk pembayaran atas semua kode billing tersebut disediakan oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

Penerapan billing system diharapkan akan mempermudah WP dan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dalam memastikan jumlah pajak yang telah disetorkan oleh WP, jika dibandingkan dengan sistem lama yang menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP) dan dipandang kurang efektif.- Mekanisme membuat setoran menggunakan Sistem Informasi PNBP

Online.Untuk dapat menggunakan Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI), ada 2 syarat utama yang harus disiapkan calon pengguna, yaitu: (1) terhubung dengan internet, dan (2) mempunyai akun email. Pada tahap awal/baru pertama menggunakan Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI), ada 4 (empat) langkah yang harus dilakukan pengguna Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI), yaitu:

1. Pembuatan User ID SIMPONI bagi Bendahara Penerima.

Buka laman https://simponi.kemenkeu.go.id Pilih menu daftar Pilih menu daftar pengguna Isi formulir pendaftaran pengguna

o Pilih tipe pengguna

Page 5: Etha Makalah

o Isi data wajib setor; dilakukan oleh Bendahara Penerimaan Kanim dengan ketentuan kolom Nama diisi dengan "Bendahara Penerimaan Kanim......"

o Pilih tipe data kementerian/lembaga; Kolom Kementerian/Lemnaga diisi dengan "013-Kementerian Hukum dan HAM, Kolom Unit diisi dengan "06-Ditjen Imigrasi"Kolom Satuan Kerja diisi dengan masing-masing satuan kerja kantor imigrasi.

o Isi data akun; untuk memperoleh user id kanim guna mengakses SIMPONI.

o Tahapan Akhir; setelah berhasil disimpan perlu melakukan konfirmasi lewat kiriman email aktivasi dari SIMPONI atau hubungi admin SIMPONI.

2. Pembuatan/Create Billing, merupakan transaksi penyetoran/pembayaran PNBP yang dilakukan oleh Kantor Imigrasi guna disetorkan ke kas Negara atas nama Bendahara Penerimaan Negara.

Pilih menu Billing Pilih kementerian/lembaga Pilih pembuatan billing; setelah memilih pembuatan billing

selanjutnya menentukan;o Kelompok PNBP dan mata uang yang digunakan.o Isi detail pembayaran.o Isi Volumeo Untuk menambahkan jenis penerimaan pilih tanda + warna hijau

pada pojok kiri atas.o Setelah selesai memasukan seluruh jenis penerimaan dan

volume maka pilih simpan untuk mencetak kode billing.o Selanjutnya menyetorkan PNBP ke bank Persepsi terdekat

dengan menggunakan kode billing tersebut.

3. History Billing, merupakan pilihan kode biling yang sudah atau belum dilakukan penyetoran atau pembayaran ke kas Negara.

Pilih Billing Pilih kementerian/lembaga Pilih History billing

4. Management Report, untuk mengetahui laporan realisasi baik itu harian, mingguan, bulanan maupun tahunan yang telah dilakukan oleh Kantor Imigrasi.

Pilih Management Report Pilih Laporan Realisasi Pilih Laporan Pembayaran PNBP

Page 6: Etha Makalah

Pendaftaran dan pembuatan Billing dilakukan di portal biller masing-masing. Untuk penyetoran pajak masuk ke portal http://sse.pajak.go.id dan www.simponi.kemenkeu.go.id untuk penyetoran PNBP. Kode billing setoran pajak maupun PNBP dapat dicetak sebagai dasar pembayaran. Periksa kebenaran data setoran dan kode billing sebelum melakukan pembayaran. Kode billing berupa rangkaian angka (numeric) seperti contoh: 820140307000004. Semua pembayaran dapat dilakukan melalui teller Bank/Pos Persepsi, Internet banking, EDC, maupun ATM. Jika pembayaran dilakukan melalui teller Bank/Pos Persepsi, maka penyetor akan menerima Bukti Penerimaan Negara (BPN) yang mencantumkan Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) dan data setoran. Jika pembayaran dilakukan melalui EDC atau ATM, maka penyetor akan menerima struk yang berfungsi sebagai BPN. Pembayaran lewat ATM dapat dilakukan layaknya pembayaran atas tagihan pemesanan tiket penerbangan atau kereta api. Struk dari mesin ATM memiliki teks hasil cetak yang mudah hilang/luntur, penyetor harus mengcopy struk tersebut untuk dapat menyimpan BPN.

Kode NTPN yang dihasilkan MPN G-2 berupa alphanumeric (kombinasi angka dan huruf). Contoh NTPN: 0GFH232JKDJJ57KF. Penyetor perlu memperhatikan kode NTPN dengan seksama, jangan tertukar antara angka 0 dengan huruf O, antar angka 6 dengan huruf G, dan sebagainya. Penyetor juga dapat memeriksa email untuk melihat konfirmasi yang dikirimkan sistem billing.

- Mekanisme Penyetoran menggunakan Sistem Informasi PNBP Online

1. Wajib Pajak menyerahkan Bukti Pembuatan Tagihan PNBP yang berisikan data pembayaran tagihan, dengan menyertakan uang sejumlah nominal yang disebutkan dalam tagihan tersebut kepada Teler Bank/Pos.

2. Teller Bank/Pos mencetak Bukti Penerimaan Negara sesuai Kode Billing yang terterah pada bukti tagihan, setelah itu pihak Teller Bank menyerahkan kepada Wajib Pajak.

3. Wajib Pajak memeriksa kesesuaian elemen data pada Bukti penerbitan Kode Billing tersebut.

4. Proses Penyetoran selesai dan wajib pajak menyimpan bukti pembayaran tersebut.

Kebenaran elemen data yang tertera pada BPN merupakan tanggung jawab Wajib Pajak yang telah menandatangani bukti penerbitan Kode Billing. Kesalahan input data setoran pajak, diselesaikan melalui prosedur Pemindahbukuan (Pbk) dalam administrasi perpajakan.

B. Peran dari Instansi yang berhubungan dengan Sistem Informasi PNBP OnlineSelain dari pihak Wajib Pajak dan Bank/Pos Persepsi, billing system ini

sesungguhnya melibatkan 3 instansi di Kementerian Keuangan, yaitu Ditjen Pajak, Ditjen Perbendaharaan, dan Pusintek.  Yang masing-masing memiliki peran sebagai berikut:

Direktorat Jenderal Pajak:

Page 7: Etha Makalah

1). menyiapkan infrastruktur server billing pada unit kerja Direktorat Jenderal Pajak;2). menyediakan layanan pendaftaran peserta billing;3). menyediakan layanan pembuatan kode billing;4). menyediakan help desk uji coba penerapan sistem pembayaran pajaksecara elektronik (billing system);5). membandingkan data pembayaran berdasarkan kode  billing dengan data kode billing yang diterbitkan;6). melaksanakan tugas sebagai operator sistem dan pemeliharaan infrastruktur MPN sebelum dipindahkan  ke Pusintek..

Direktorat Jenderal Perbendaharaan:1). menunjuk Bank/Pos Persepsi yang menjadi peserta uji coba billing system 2). melakukan pengawasan terhadap Bank/Pos Persepsi yang telah ditunjuk3). menyediakan data billing yang telah dibayar oleh wajib pajak.

Pusintek:1). menyediakan jaringan dan infrastruktur back up data MPN2). memelihara jaringan dan infrastruktur back up data MPN.

Bank/Pos Persepsi1). dapat menyediakan jasa layanan pendaftaran peserta  billing bagi Wajib Pajak2). dapat menyediakan jasa layanan pembuatan kode billing bagi Wajib Pajak;3). menerima pembayaran pajak melalui sistem pembayaran pajak secara elektronik (billing system);4). melaporkan pembayaran pajak yang dilakukan dengan sistem pembayaran pajak secara elektronik (billing system).

Wajib Pajak:1). melakukan pendaftaran peserta billing satu kali untuk pertama kali;2). melakukan pengisian data setoran pajak dalam rangka memperoleh kode billing; dan3). melakukan pembayaran berdasarkan kode billing.

C. Keuntungan menggunakan Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI).

Jika dulu menyetor pajak membutuhkan Surat Setoran Pajak, namun dengan adanya Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI), Wajib Pajak tidak memerlukan waktu yang lama untuk menyetor pajak, cukup memerlukan device dan internet, Wajib Pajak dapat menyetor pajak dari mana saja. Lalu apa lagi keuntungan yang diperoleh dari adanya Billing System ini ? Mari kita bahas satu per satu.

Lebih Mudah Anda tidak perlu lagi mengantri di loket teller untuk melakukan pembayaran. Sekarang Anda telah dapat melakukan transaksi pembayaran pajak melalui Internet Banking cukup dari meja kerja Anda atau melalui mesin ATM yang Anda temui di sepanjang perjalanan Anda; Anda tidak perlu lagi membawa lembaran SSP ke Bank atau Kantor Pos Persepsi. Sekarang Anda hanya

Page 8: Etha Makalah

cukup membawa catatan kecil berisi Kode Billing untuk melakukan transaksi pembayaran pajak untuk ditunjukkan ke teller atau dimasukkan sebagai kode pembayaran pajak di mesin ATM atau Internet Banking.

Lebih CepatAnda dapat melakukan transaksi pembayaran pajak hanya dalam hitungan menit dari mana pun Anda berada;  Jika Anda memilih teller Bank atau Kantor Pos sebagai sarana pembayaran, sekarang Anda tidak perlu lagi menunggu lama teller memasukkan data pembayaran pajak Anda, karena Kode Billing yang Anda tunjukkan akan memudahkan teller mendapatkan data pembayaran berdasarkan data yang telah Anda input sebelumnya;  Antrian di Bank atau Kantor Pos akan sangat cepat berkurang karena teller tidak perlu lagi memasukkan data pembayaran pajak.

Lebih AkuratSistem akan membimbing Anda dalam pengisian SSP elektronik dengan tepat dan benar sesuai dengan transaksi perpajakan Anda, sehingga kesalahan data pembayaran, seperti Kode Akun Pajak dan Kode Jenis Setoran, dapat dihindari; Kesalahan entry data yang biasa terjadi di teller dapat terminimalisasi karena data yang akan muncul pada layar adalah data yang telah Anda input sendiri sesuai dengan transaksi.

Menghindari Kemungkinan Terjadinya Human ErrorSistem Online dapat menekan kemungkinan terjadinya human error karena tidak adanya proses pengimputan ulang data-data pembayaran oleh teller di bank/pos persepsi.

D. Aturan yang mengatur tentang Sistem Informasi PNBP Online.

Dari aspek legal, penerapan Sistem Penerimaan Negara secara elektronik dipayungi dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 32 Tahun 2014 tentang Sistem Penerimaan Negara Secara Elektronik yang telah disahkan pada tanggal 10 Februari 2014. Penerimaan Negara yang diatur dalam peraturan ini meliputi seluruh Penerimaan Negara (Pajak, Bea Cukai, dan PNBP) yang disetorkan yang diterima melalui Bank/Pos Persepsi dengan menggunakan kode billing.

PMK Nomor 32 Tahun 2014 tersebut mengatur berbagai hal terkait penatausahaan dan pertanggungjawaban penerimaan negara secara elektronik, yakni:

a. Penyetoran Penerimaan Negarab. Rekening Penerimaan Negarac. Rekonsiliasi Penerimaan Negarad. Gangguan Jaringane. Koreksi Data dan Pengembalian Penerimaan Negara

Menindaklanjuti diundangkannya PMK Nomor 32 Tahun 2014 dimaksud, maka pada tanggal 27 Februari 2014 Ditjen Anggaran selaku biller penerimaan

Page 9: Etha Makalah

negara, yang mengelola Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan penerimaan Non Anggaran, menerbitkan Perdirjen Anggaran Nomor PER-1/AG/2014 tentang Tata Cara Pembayaran/Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak dan Penerimaan Non Anggaran Secara Elektronik.

Perdirjen Anggaran tersebut mengatur antara lain :

1. Sistem Billing PNBP yang meliputi Billing Migas, Billing SDA Non Migas, Billing BUMN, Billing K/L dan Billing Non Anggaran

2. Tata Cara Pembuatan, Perekaman, dan Pembuatan Kode Billing3. Pembayaran/Penyetoran Penerimaan Negara

Dengan diterbitkannya dua peraturan tersebut, pembayaran PNBP secara online telah dapat secara sah dilakukan. Dengan demikian, diharapkan seluruh pembayaran/penyetoran PNBP dilakukan melalui Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI). Pembayaran PNBP melalui SIMPONI menggunakan kode billing dapat dilakukan melalui berbagai saluran pembayaran yang disediakan oleh Bank/Pos Persepsi antara lain counter/teller bank, e-banking, Automated Teller Machine (ATM) maupun Electronic Data Capture (EDC). Dengan Pembayaran PNBP melalui SIMPONI, diharapkan akan terwujud penatausahaan dan pertanggungjawaban PNBP yang berkualitas, akurat, transparan dan akuntabel.