estetika kerajinan - core.ac.uk · pdf file__h estetika kerajinan oleh :martono abstrak...

15
__h ESTETIKA KERAJINAN Oleh : Martono Abstrak Ke¥iatan membuat lrerajinan berawal dari dorongan kebutuhan manusia untuk membuat alat atau barang yang diperlukan dalam lrehidupan sehari-hari. Kerajinan merupakan salah satu produk karya seni rupa yang diciptakan berorientasi paria aspek fungsional. Sebagai karya fUfl$sional harus memiliki sifat aman dan nyaman digunakan (ergonom/). Kerajinan sebagai karya fungsional tidak cukup hanya memenuhl aspekfungsi saja melainkan memerlukan sentuhan keindahan untuk meningkatkan kualitasnya. Tulisan ini mencoba menguraikan aspek estetika dblam karya lrerajinan.Banyak orang beranggapan bahwa karya lrerajinan adalah karya tukang yang memiliki ni/ai estetik dan ekonomi yang rendah. Penulis mencoba menanggapi hal tersebut dengan mengkaji lebihjault tentang aspekestetikdalam karya lrerajinan. Nirai estetik dalam karya kerajinan dilihat dari aspek bentuk, warna, rqgam hias, danfungsinya. Dari segi bentuk disuguhkan beraneka ragam bentuk sesuai fungsinya, baik bentuk dua atau tiga demensi. Lahirnyaibentuk mengikuti fungsi dan bedasar pada proporsi, komposisi. balance dan kaidah penciptaan karya seni rupa yang lainnya. Dari segi warna sangat banyak pilihan baik warna sebagai penunjang lreindahan sampai warna sebagai perlambangan. Bahkan telah muncul warna pada produk lrerajinanyang berlresanantikseolah-olah menggambarkan karya masa lampau. Dari segi fungsi lahir lrerajinan dari gantungan kunci sampai meja kursi yang sangat bervariasi. Berangkat dari fungsi kerajinan harus mempertimbangkan aspek lreamanan dan lrenyamanan digunakbn. Hadirnya ni/ai estetik pada karya kerajinan dapat meninglcatkan citra karya tersebut. Lebih-lebih hal ini jika diukur dari ni/ai fungsi dan ekonomi. Dari fungsi kerajinan dapat diukur dengan banyaknya orang memiliki atau menggunakan produk tersebut. Dari segi ekonoml' dapat dilihat dari naiknya ni/ai nominal karya lrerajinan dan peningklztan ekonomi bagi perajin dan pengusaha lrerajinan. Dari Aspek ragam hias pada lrerajinandapat dikenali identitas pribadi pencipta atau daerah (Yang memproduk lrerajinan tersebut. Dalam aspek ekonomi kerajinan adalah lahan subur sebagai mata pencaharian yang menjanjikan investasi besar dalam perlrembangan pariwisata dan globalisasi perdagangan dewasa ini. Pada prinsipnya karya kerajinan diciptakan dengan menggunakan kaidah penciptaan yang relatif sama dengan proses penciptaan cabang seni yang lainnya. Oleh sebab itu karya lrerajinan.atau kria layak disebut sebaga! karya seni rupa. 95 i- _

Upload: vocong

Post on 05-Feb-2018

251 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: ESTETIKA KERAJINAN - core.ac.uk · PDF file__h ESTETIKA KERAJINAN Oleh :Martono Abstrak Ke¥iatan membuat lrerajinan berawal dari dorongan kebutuhan manusia untuk membuat alat atau

__h

ESTETIKA KERAJINAN

Oleh : MartonoAbstrak

Ke¥iatan membuat lrerajinan berawal dari dorongan kebutuhanmanusia untuk membuat alat atau barang yang diperlukan dalamlrehidupan sehari-hari. Kerajinan merupakan salah satu produk karyaseni rupa yang diciptakan berorientasi paria aspek fungsional. Sebagaikarya fUfl$sional harus memiliki sifat aman dan nyaman digunakan(ergonom/). Kerajinan sebagai karya fungsional tidak cukup hanyamemenuhl aspekfungsi saja melainkan memerlukan sentuhan keindahanuntuk meningkatkan kualitasnya. Tulisan ini mencoba menguraikan aspekestetika dblam karya lrerajinan.Banyak orang beranggapan bahwa karyalrerajinan adalah karya tukang yang memiliki ni/ai estetik dan ekonomiyang rendah. Penulis mencoba menanggapi hal tersebut dengan mengkajilebihjault tentang aspekestetikdalam karya lrerajinan.

Nirai estetik dalam karya kerajinan dilihat dari aspek bentuk,warna, rqgam hias, danfungsinya. Dari segi bentuk disuguhkan beranekaragam bentuk sesuai fungsinya, baik bentuk dua atau tiga demensi.Lahirnyaibentuk mengikuti fungsi dan bedasar pada proporsi, komposisi.balance dan kaidah penciptaan karya seni rupa yang lainnya. Dari segiwarna sangat banyak pilihan baik warna sebagai penunjang lreindahansampai warna sebagai perlambangan. Bahkan telah muncul warna padaproduk lrerajinanyang berlresanantikseolah-olah menggambarkan karyamasa lampau. Dari segi fungsi lahir lrerajinan dari gantungan kuncisampai meja kursi yang sangat bervariasi. Berangkat dari fungsikerajinan harus mempertimbangkan aspek lreamanan dan lrenyamanandigunakbn. Hadirnya ni/ai estetik pada karya kerajinan dapatmeninglcatkan citra karya tersebut. Lebih-lebih hal ini jika diukur darini/ai fungsi dan ekonomi. Dari fungsi kerajinan dapat diukur denganbanyaknya orang memiliki atau menggunakan produk tersebut. Dari segiekonoml' dapat dilihat dari naiknya ni/ai nominal karya lrerajinan danpeningklztan ekonomi bagi perajin dan pengusaha lrerajinan.Dari Aspekragam hiaspada lrerajinandapat dikenali identitas pribadi pencipta ataudaerah (Yang memproduk lrerajinan tersebut. Dalam aspek ekonomikerajinan adalah lahan subur sebagai mata pencaharian yangmenjanjikan investasi besar dalam perlrembangan pariwisata danglobalisasi perdagangan dewasa ini.

Pada prinsipnya karya kerajinan diciptakan dengan menggunakan

kaidah penciptaan yang relatif sama dengan proses penciptaan cabangseni yang lainnya. Oleh sebab itu karya lrerajinan.ataukria layak disebutsebaga! karya seni rupa.

95

i- _

Page 2: ESTETIKA KERAJINAN - core.ac.uk · PDF file__h ESTETIKA KERAJINAN Oleh :Martono Abstrak Ke¥iatan membuat lrerajinan berawal dari dorongan kebutuhan manusia untuk membuat alat atau

T

96

A. Pendahuluan

~e,len1angan !elmnlog; dan earn berpikir. pol. hidup, tnntutankebutuhan sehari-hari, sehingga dibutuhkan kreativitas untuk menciptakanperalatan sarana hidup, salah satu peralatan adalah produk kerajinan.Perkembangan produk kerajinan dewasa ini sangat beragam, baik benda-benda yang dipakai untuk kebutuhan upacara, kebutuhan praktis sampaibenda-benda untuk cinderamata. Dilihat dari jenis dan kualitas produkkerajinan begitu beragarnnya, banyak orang memandang sebelah mata denganargumentasi masing-masing mengatakan bahwa kerajinan bukan karya seni,karya kerajinan kurang berkualitas, murahan, dan berbagai sinisme lain yangdisarnpaikan. Melihat kenyataan itu sehingga timbul pertanyaan apakahkerajinan itu karya seni atau bukan karya seni. Sebagai jawabannya adalahbahwa kreativitas penciptaan berkembang, selera penciptil dan konsumenmenuntut keragarnan bentuk, corak, gaya, dan kebutuhan, maka lahirlahproduk kerajinan yang beragam, bernilai seni, bernilai fungsi dan bernilaiekonomi.

Pada awalnya dorongan kerajinan diciptakan dari dorongan manusiauntuk membuat barang atau alat untuk kebutuhan sehari-hari seperti alatmakan, anyaman, dan peralatan dapur. Dalam perkembamgan masyarakatselanjutnya produk kerajinan mulai dibutuhkan banyak orang maka terjadipertukaran benda atau barang dengan orang lain. Di sini nampak mulai adapertukaran dengan komunitas yang lebih luas. Dari sinilah mulai berkembangjenis produk kerajinan yang memiliki kebutuhan yang lebih luas.

Hakekat penciptaan kerajinan diawali dengan proses pemikiran,perenungan, penghayatan, dan pengolahan pikir dan rasa. Untuk mewujudkankarya kerajinan seperti layaknya seorang seniman membuat lukisan, seoranginsinyurmembuat rancangan bangunan. Semua itu didasari oleh motivasi dankebutuhan untuk mengungkapkan gagasan idealnya. Mungkin yangmembedakan diantaranya adalah tujuan penciptaan, jumlah produksi,pemikiran kebutuhan orang banyak, ekonomi, dan fungsional. Penciptaankerajinan menggunakan kaidah-kaidah penciptaan seni seperti komposisi,proposi, unity, dan sebagainya, sarna seperti penciptaan karya seni lainnya.Melihat proses penciptaan dan kriteria tersebut maka layak jika kerajinansebagai karya seni rupa seperti yang lain~ya.

Sesuai pendapat Will Durant (dalarn Suryasumantri, 1995:25) bagai

DIKSI. Vol.8 No. 19 Januari 2001

Page 3: ESTETIKA KERAJINAN - core.ac.uk · PDF file__h ESTETIKA KERAJINAN Oleh :Martono Abstrak Ke¥iatan membuat lrerajinan berawal dari dorongan kebutuhan manusia untuk membuat alat atau

97

mengatakan bahwatiap ilmudiawali denganfilsafat dan dia/chiridengan seni.Berbicara seni dan kerajinan dalam konteks tulisan ini adalah membicarakansuatu produk kerajinan yang dilihat dari aspek bentuk dan estetikanya ataudengan kata laiDbahwa kerajinan itu memiliki nilai selain fungsi juga nilaiestetika atau keindahan. Kerajinan adalah bagian dari seni rupa dan seni rupaadalah cabang seni. Istilah seni rupa, seni kerajinan atau seni kria memililkimakna ganda atau rancujika tidak melihat makna kata tersebut dalam konteksyang berbeda atau khusus. Jika memahami makna seni dan kerajinan dalamkonteks anak-anak keduanya dapat menyuguhkan makna lain. Aktivitasberseni rupa dan berkerajinan sulit untuk dibedakan. Sebagai senirupawandituntut kreativitas dan sebagai seorang perajin dituntut keorisinilan,pengetahuan, keahlian, kemampuan pengindraan, dan pengalaman yangdimiliki untuk menciptakan keragaman bentuk dan menanamkan nilai khususpada obyek yang dibuatnya, baik nilai,ekonomi, praktis maupun nilai estetik. -

Berbicara kerajinan juga berbicara tentang seni rupa, karenakerajinan adalah bagian dari seni rupa, dan seni rupa bagaian dari seni. Difinisiseni yang paling sederhana adalah segala macam keindahan yang diciptakanoleh manusia. Maka menurut pengertian ini seni adalah produk keindahan.Jadi seni adalab suatu usaha untuk menciptakan yang indah-indah yang dapatmenimbulkan kesenangan, walaupun ada seni yang melahirkan kesanmenakutkan, seram, misterius, dan sebagainya. Kalau berbicara tentang seni,lebih-Iebih hal ini dikaitkan dengan seni tradisional kita misalnya senikerawitan, seni ukir, wayang kulit, batik, seni arsitektur maka sangatlahnampak jelas dan mudah dipahami bahwa hakekat seni adalah menciptakankeindahan clan kesenangan. Selanjutnya Reimond (dalam Gie, 1996:14)menyebutkan seni adalah suatu kegiatan yang dirancang untuk mengubahbahan alami menjadi benda-benda yang berguna atau indah, atau kedua-duanya adalah seni. Difinisi Reimond lebih dekat dengan batasan seni rupadan kerajinan.

KerajiDanatau kria adalah merupakan cabang seni rupa yang sangatmemerlukan kekriaan (crafunanship) yang tinggi seperti misalnya seni ukirkayu, anyaman, batik, wayang kulit dan sebagainya. Cabang seni inimerupakan penghasil seni terapan yang kecil-kecil (tidak seperti rumah)misalnya kursi berukir, wayang kulit, jamban bunga , dansebangsanya.GSoedarso SP.l987). Selanjutnya dipertegas lagi' batasan

Estetim Kerajinan (Marlono)

Page 4: ESTETIKA KERAJINAN - core.ac.uk · PDF file__h ESTETIKA KERAJINAN Oleh :Martono Abstrak Ke¥iatan membuat lrerajinan berawal dari dorongan kebutuhan manusia untuk membuat alat atau

98

kerajinan menurut Mattil (1971 : 1) mengatakan crafts were created for

ritual, social actjvities, theatre, and entertainment. M~ksudnya adalahkerajinan diciptakan untuk tujuan praktis di dalam rumah tangga, di dalamindustri, atau barang-barang tersebut digunakan di dalam upacara ritualkeagamaan, aktivitas sosial, teater, dan dunia hiburan. Dua difinisi tersebutsecara tegas menjelaskan bahwa produk kerajinan diciptakan untukkebutuhan praktis bukan untuk kebutuhan berekspresi. $elanjutnya SuriSoeroto (1983:20) menjelaskan kerajinan adalah usaha produktif disektor nonpertanian, baik merupakan mata pencaharian utama maupun sampingan,karena kerajinan adalah kegiatan ekonomi maka usaha kerajinandikategorikan dalam usaha industri, dilihat dari cara dan b~samya kegiatanmaka usaha kerajinan masih belum memasuki tingkat pabrik dan baru tingkatkerajinan rumah tangga. Dalam batasan ini dijelaskan bahwa usaha kerajinansebagai kegiatan ekonomi. Pemikiran yang lebih luas lagi seperti yangdisampaikan Yudoseputro (1983:1) bahwa kerajinan ada~ah usaha untukmemenuhi kebutuhan hidup yang didukung oleh perasaan dalammenggunakan bahan dan hasilnya dapat dilihat dan diraba maka karya inidapat disebut karya seni rupa. Dalam difinisi ini dijelaskan bahwa karyakeraj inan adalah karya seni rupa.

Melihat perkembangan kerajinan dari waktu ~ewaktu sesuaiperkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni'l serta tuntutankebutuhan masyarakat, maka sangat dibutuhkan produk kerajinan yangbervariasi dan memenuhi tuntutan nilai fungsi yang ergonomi, ekonomi, danestetik. Sesuai dengan tuntutan inimaka kerajinan dapat didifinisikan sebagaikarya produk masal yang memiliki nilai fungsi yang ergonqmik dan estetik,baik fungsi aktif seperti meja, kursi. pot bunga, cermin, dan fungsi pasifseperti hiasan dinding, hiasan meja, menong, dan sebagainya.

Dilihat dari sudut pandang estetika kerajinan adalah suatu obyekpengetahuan yang memiliki segala sesuatu yang berkaitan dengan masalahbentuk, fungsi, dan keindahan. Obyek kajian dari estetika adalah masalahkeindahan. Seperti disampaikan oleh Aristoteles (dalam Gie, 1997:13)merumuskan keindahan dalam kalimat that which being good is alsopleassant artinya sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Jadi obyekestetika atau keindahan adalah sesuatu yang indah"dan menyenangkan.

DIKSl, VO/.8No./9 Januari 200/

Page 5: ESTETIKA KERAJINAN - core.ac.uk · PDF file__h ESTETIKA KERAJINAN Oleh :Martono Abstrak Ke¥iatan membuat lrerajinan berawal dari dorongan kebutuhan manusia untuk membuat alat atau

99

Sealanjutnya Herbert Read mengatakan keindahan sebagai unity of formalrelations among our sense-perceptions. Maksudnya kesatuan dari hubungan-hubungan bentuk diantara pencerapan-pencerapan indra kita. Jadi sesuatudikatakan indahbila ada kesatuan bentuk dari unsur-unsumya yang bersifatharmonis. Sedangkan menurut George Santana (dalam Gie,1997:15)mengatakan keindahan adalahBeauty ispleasure regarded as the quality of athing, artinya ke,ndahan adalah kesenangan yang dianggap sebagai sifat darisuatu benda . Dari ketiga definisi ini menjelaskan bahwa bidang kajianestetika adalah suatu obyek yang indah dan menyenangkan.

Estetika adalah cabang filsafat yang berhubungan dengan teorikeindahan. Kalau definisi keindahan memberitahu orang untuk mengenali apakeindahan itu, maka teori keindahan menjelaskan mengapa alasannya danbagaimana keindahan itu terwujud. Salah satu persoalan pokok dalam teorikeindahan ada~ah mengenai sesuatu yang indah, apakah keindahanmerupakan sesuatu yang ada dan melekat pada benda itu, atau keindahanhanya terdapat pada alam pemikiran ,angan-angan, dan imajinasi penikmat.Pemyataan tersebut menjelaskan bahwa dalam perkembangan sejarahestetika timbul :dua kelompok teori keindahan yang dikenal dengan teoriobyektif dan teori subyektif. Aliran kelompok obyektif dianut oleh Plato,Hegel, dan Bemart Bosanquet, sedang kelompok aliran subyektif dianut olehHenry Home, Lord Ashley, dan Edmu,ndBurke.

Teori obyektif berpendapat bahwa keindahan adalah sesuatu nilaiestetik yang memang sudah melekat pada obyek benda yang bersangkutanterlepas dari siapa yang mengamatinya. Pengamatan seseorang hanyamenemukan sifat indah yang sudah ada pada benda yang diamatinya.Selanjutnya dimanakah letak keindahan dalam sebuah obyek estetika ini.Untuk menjawab persoalan ini adalah bahwa keindahan terletak padaperimbangan antara bagian-bagian yang tersusun dengan komposisi yangharmonis . Nilai estetik tercipta dengan terpenuhinya kaidah-kaidah tertentumengenai bentuk yang ada pada benda khususnya obyek karya seni ataukerajinan. Kaidah-kaidah itu dalam seni dikenal dengan komposisi, proporsi,balans, dan ritme. Kaidah ini jika disusun dengan baik, harmonis dalamsebuah karya sel1imaka akan menghasilkan karya yang indah.

Teori subyektif menyatakan bahwa, ciri-ciri yang menciptakankeindahan suatu benda sesungguhnya tidak ada, yang ada sesungguhyaadalah

Eslelika Kerajinan (Marlono)

Page 6: ESTETIKA KERAJINAN - core.ac.uk · PDF file__h ESTETIKA KERAJINAN Oleh :Martono Abstrak Ke¥iatan membuat lrerajinan berawal dari dorongan kebutuhan manusia untuk membuat alat atau

100

persepsi perasaan seseorang yang mengamati suatu obyek. ~danya keindahan. 1.

rasa atau selera keindahan yang dimilikinya. Kalaupun dinyatakan sesuatu itumemiliki nilai estetik hal ini lebih dikarenakan oleh seorang pengamatmendapatkan sesuatu pengalaman estetik sebagai tanggapatl terhadap bendatersebut. Sesuatu benda dikatakan indah menurut penlepsi dan selera

pengamat bukan keindahan benda itu sendiri. Sesungguhn~a sesuatu bendasecara obyektifmemang indah kalau aliran subyektifmemapdangjika b61daitu tidak sesuai dengan selera dan perasaannya dikatakan tidak indah, karenaletak keindahan terletak pada persepsi dan selera pengama'tnya. Keputusansesuatu itu indah atau tidak indah tergantung bagaimaqa persepsi daripengamat. Aliran ini memandang keindahan bukan pada kualitas obyek yangmemiliki keindahan melainkan pada subyektiftasnya. I

Estetika pada prinsipnya adalah mengkaji suatu qbyek keindahanbaik keindahan yang diciptakan Tuhan maupun keindahan 'yang diciptakanmanusia. Keindahan yang diciptakan Tuhan seperti beraneka bunga, burung,satwa laut, pemandangan alam dan sebagainya. Sedangkan'keindahan yangdiciptakan manusia meliputi karya seni patung, lukisan, tarian, ukiran,wayang, dan sebagainya. Dalam tulisan ini hanya membiearakan masalahestetika yang terdapat pada karya seni kerajinan.

Wujud karya kerajinan ditentukan oleh beberapa hal yaitu bentuk,wama, omamen, dan fungsi. Bentuk kerajinan meliputi bentuk dua demensiseperti wayang kulit, panel ukiran,.cermin, jam dinding, hi~san dinding dansebagainya. Sedangkan karya kerajinan tiga demensi meliput1meja, kursi, kapI

lampu, patung, wadah, wayang golek, dan sebagainya. Wamaldalamkerajinanyang dimaksud adalah wama sebagai penunjang estetik karya kerajinan.Penggunaan Wamayang dimaksud adalah wama imitatif m~niru wama yangada di alam sekitamya misal wama hijau meniru wama daub, merah meniruwama buah, biru meniru wama langit dan sebagainya. Wama simbolik artinyapemberian wama pada karya kerajinan memiliki makna ~ertentu. Wamakreatif maksudnya penggunaan wama untuk kerajinan sebagai ungkapankreatif perajin untuk mewujudkan estetika karya kerajinan. Wama ini dapatditerapkan dalam karya kerajinan sebagai elemen es1etiknya.Omamen atauI

ragam hias dalam kerajinan ikut menentukan keindahan dan identitas darikerajinan tersebut. Fungsi kerajinan yang dimaksud disini adalah kerajinan

DIKSI. Vol.8 No. 19 Januari 2001

Page 7: ESTETIKA KERAJINAN - core.ac.uk · PDF file__h ESTETIKA KERAJINAN Oleh :Martono Abstrak Ke¥iatan membuat lrerajinan berawal dari dorongan kebutuhan manusia untuk membuat alat atau

WI

diciptakan untuk apa, apakah fungsi aktif seperti meja, kursi, kap lampu,wadah, cinderamata atau fungsi pasif seperti hiasan, patung pajangan, dansebagainya.

Herbert Read (1968) dalam sebuah karya seni terdapat tiga aspekpenting yaitu cQntour, content, dan context: Contour berhubungan denganujud atau bentuk karya seni, content berhubungan dengan isi, makna, pesan,atau informasi, dan context berhubungan dengan keperluan apa seni itudiciptakan. Oleh sebab itu penulis mencoba mengulas karya kerajinanberdasarkan pertdapat tersebut dan dikembangkan untuk mendapatkan hasilpemikiran barn. Tulisan ini mencoba menguraikan estetika kerajinan dariaspek bentuk, warna, ragam hias, dan fungsinya

B. Bentuk Ker~jinanPerkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin tinggi

terciptalah teknplogi produksi yang memberikan kemudahan, efektivitas danefisiensi. Berkat pemanfatan teknologi tersebut lahirnya sebuah karyakerajinan yang: didasari oleh pentingnya akan produk untuk menunjangkebutuhan sehilri-hari, bukan dorongan emosional untuk berekspresi.Penciptaan desain kerajinan yang baik bentuk mengikuti fungsi (form followfunction) bukan fungsi mengikuti bentuk. Kadang terjadi seorang perancangdesain terlalu asyik bermain artistik maka lupa akan kriteria fungsi yangseharusnya lebi~ diutamakan, sedangkan kriteria estetik sebagai faktor keduauntuk menambjih nilai keindahan sebuah karya kerajinan agar tampil lebihmenarik. Pertirnbangan yang dipakai dalam syarat proses desain yang baikadalah faktor kbgunaan, produksi, pemasaran, bahan, keuntungan dan nilairupa atau esteti~ dari benda pakai ituGunawan (1986:74).

Kualitas karya kerajinan ditentukan oleh kualitas bahan, teknikpengerjaan, desain, dan nilai fungsi. Pemilihan bahan sangat penting karenabahan memilik1ikekuatan, bentuk yang bervariasi, tekstur, serat, pori-pori,yang semua ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang kualitas bentuk danestetik karya kerajinan. Teknik penciptaan yang baik dapat menentukankesempumaan bentuk karya. Sedangkan aspek fungsi dapat menambahkenyamanan dan keamanan penggunaan produk kerajinan (ergonomi). Nilaiestetik karya k~rajinan dapat menambah kepuasan rasa indah bagi pemilik

Estetika Kerajinan (Martana)

Page 8: ESTETIKA KERAJINAN - core.ac.uk · PDF file__h ESTETIKA KERAJINAN Oleh :Martono Abstrak Ke¥iatan membuat lrerajinan berawal dari dorongan kebutuhan manusia untuk membuat alat atau

102

atau pemakai. Kerajinan mempunyai fungsi ganda selain fungsi praktis

Bentuk karya seni yang baik menurut Thomas Aquinas (dalamGie,1997) berpendapat bahwa keindahan suatu karya meliputi tigapersyaratan (1). Keutuhan atau kesempurnaan (integrity or perfection), (2)Perimbangan atau keserasian (proporsi or harmoni), dan (3) Kecemerlanganatau kejelasan (brightness or clarity). Selanjutnya disebutkan bahwa sesuatuyang cacat atau tidak utuh atau sempurna adalah jelek, sedangkan sesuatuyang berwarna cemerlang, jelas, adalah indah. Oleh para ahli modern ketigaunsur keindahan ini kemudian desebut kesatuan, keseimbangan, dankejelasan.

Sedangkan unsur yang dapat membuat suatu karya menjadi indahmenurut Monroe Beardsley (1997: 43) adalah (1) Kesatuan (unity) unsur iniberarti karya seni yang estetis tersusun secara baik dalam kesatuan yangharmonis atau sempurna bentuknya, (2) Kerumitan (complexity) unsur inimenunjukan bahwa karya yang estetik terdiri atas unsur-unsut yang kompleksyang saling mendukung membentuk suatu kesatuan yang dapat menimbulkannilai keindahan, (3) Kesungguhan (intensity) maksudnya bentuk karya seniyang memiliki bobot kualitas yang lebih menonjol daripada sekedar bermainunsurunsur seni belaka. Karya seperti ini misalnya wayang kulit, keris, batiktradisional, dan sebagainya.

Jadi keindahan bentuk karya kerajinan ditentukan oleh unsur-unsur tersebut di atas atau dengan kata lain keindahan merupakan esensi darikarya seni. Orang Yunanikuno sejak abad 5 sebelum masehi sampai abad 17diEropa menggunakan teori perimbangan dalam keindahan seperti yangdikemukakan oleh Wladyslaw Tatarkiewicz (dalam Gie, 1997:51) yangdikenal dengan teori besar tentang keindahan atau teori besar estetika Eropadijelaskan beauty consists in theproportion of theparts, moreprecisely in theproportion and arrangement of the parts, or still more predsely, in the sizeequality, and number of the part and their Interrelationsh,ip. Maksudnyakeindahan terdiri atas perimbangan dari bagian-bagian, lebih tepatperimbangan dan susunan dari bagian-bagian, atau lebih tepat lagi terdiri atasukuran , persamaan, dan jumlah daTi bagian-bagian serta hubungan-hub~ngannya satu sarna lain. Misalnya seni arsitek .Yunaniterdiri atas pilar-pilar yang tersusun menyangga atap dengan perbandingan yang sarna atau

DIKSI. Vol.8 No. /9 Januari 200/

Page 9: ESTETIKA KERAJINAN - core.ac.uk · PDF file__h ESTETIKA KERAJINAN Oleh :Martono Abstrak Ke¥iatan membuat lrerajinan berawal dari dorongan kebutuhan manusia untuk membuat alat atau

103

tepat dalam berbagai demensinya, seperti keindahan dan keunikan bangunanCandi Parthenon.

Keindahan dianggap sebagai kualitas dari benda-benda yangbersusun (mempunyai bagian-bagian). Hubungan dari bagian-bagian itu yangmenciptakan keindahan dapat dinyatakan sebagai perimbangan atauperbandingan aqgka-angka. Bangsa Yunanimenemukan hubungan-hubunganmatematik yang cermat sebagaimana terdapat dalam ilmu ukur dan berbagaipengukuran proporsi ternyata dapat diwujudkan dalam benda-benda bersusunyang indah.

Selanjutnya Mazhab Pythagoras yang mencetuskan teori proporsimenemukan bahwa macamnya nada yang dikeluarkan seutas senar tergantungpada panjangnya senar itu dan bahwa sekumpulan senar akan menghasilkansuara yang sela~as dan enak didengar. Apabila panjangnya senar itu masing-masing mempunyai perimbangan sesuai dengan teori proporsi maka akanmenghasilkan harmonisasi. Menurut teori proporsi keindahan terdapat dalamsuatu benda y~ng bagian-bagiannya memiliki hubungan satu sama lain .sebagai bilangan-bilangan kecil, misalnya perimbangan yang menurutBangsa Yunani disebut indah adalah bentuk persegi panjang dan elips yangmasing-masing: memiliki proporsi 3 : 5 . Perimbangan ini dikenal dengannama perbandingan keemasan (golden ratio)

Teorikeindahan yang berdasarkan perimbangan didukung oleh parafilosuf dan dipraktikan para seniman sejak zaman Yunanikuno melalui zamanRomawi, abad pertengahan sampai jamanmodern. Teori agung ini berkuasadalam sejarah estetika selama 22 abad. Demikian juga implikasinya dalamdunia penciptaan kerajinan teori perimbangan sangatlah bermakna, apalagikerajinan diciptakan untuk barang-barang funsional. Selanjutnya Sahman(1992:29) men~atakan secara fenomenologik bentuk (form) dan isi (content)akan hakiki kedudukannya setelah terpadu ke dalam karya seni sebagi simbulatau lambang.

Penciptaan kerajinan terus berkembang sesuai perkembangankebutuhan manusia. Desain-desain baru selalu bermunculan dengan berbagaicorak dan gayanya. Ada desain kerajinan yang menonjolkan karakter bahan,ada yang memanfatakan warna dan sebagainya. Sejalan dengan hal tersebutRohendi Tjet~ep (2000:203) mengatakan bahwa penciptaan seni kria.diharapkan dapat mengembangkan seni kria yang berbasis nilai-nilai

Estetika Kerajinan (Martono)

Page 10: ESTETIKA KERAJINAN - core.ac.uk · PDF file__h ESTETIKA KERAJINAN Oleh :Martono Abstrak Ke¥iatan membuat lrerajinan berawal dari dorongan kebutuhan manusia untuk membuat alat atau

104

tradisional sebagai sumber acuan simbolis estetisnya, dengaQpandangan baru

dapat mem perkaya kasanah dunia desain keraj inan yang yan~ berkualitas.

C. Warna Dalam Kerajinan

Penggunaan warna dalam finishing kerajinan sangatlah menentukankualitas dan makna dari karya tersebut. Bentuk yang bagus akan lebih bagusdan bermakna jika diberi finishing warna yang sesuai dan harmonis. Dapatterjadi sebaliknya bentuk baik jika finishing warnanya kurang tepat akankurang bermakna. Selain hal tersebut warna dalam kerajinan dapatmemberikan makna simbolis dan daya tarik benda tersebut terhadasspkonsumen. Dalam peciptaan desain kepandaian seorang perancangmemanipulasi bentuk dan penambahan warna disana sini desain menjaditampilan baru yang cukup menarik. Satu bentuk dengan tampilan warna yangberbeda-beda sudah dapat memberikan alternatif pilihfm yang tidakmenjemukan. Di sinilah letak pentingnya warna dalam dunia kerajinan.Secara ekonomi prinsip penggunaan finishing warna seperti ini sangatlahtepat dan menguntungkan. Penerapan finishing warna s~perti ini dapatmemberikan nilai estetik pada produkkerajinan.

Penggunaan warna simbolik dalam kerajinan dapatlkita amati padaproduk seni kerajinan tradisional seperti pada batik motif semen, parang,kawung, dan pada wayang kulit dan sebagainya. Dalam keraj~nan,fungsi danbentuk merupakan kualitas primer dan warna merupakan kualitas sekunder.Agar karya seni menjadi nampak indah pemberian warna harus didusunsecara serasi sesuai karakter benda yang akan difinishing. Dalam kerajinankhususnya tradisional dikenal penggunaan warna secara simbolik misalnyamerah melambangkan panas, kegembiraan, dan sangat baik untukmenimbulkan suasana hangat, bahkan ada yang menggambarkan sebagaisemangat keberanian. Warna biru adalah warna langit dan laut luas sehinggasehingga menimbulkan suasana adem. Warna kuning adalah warna matahari,percobaan psikologis membuktikan bahwa warna ini adatah warna yangpaling mnyenangkan dan merangsang mata maupun saraf. Warna biru adalahwarna adem menurut Elizabeth Halzey menyatakan bahwa wnrna biru secara

psikologis seolah-olah membuat kesan bergerak menjauhi dari orang yangmelihatnya, sedangkan warna lainnya seperti merah, kuning tampakDIKSI, Vol.8 No./9 Januari 200/

Page 11: ESTETIKA KERAJINAN - core.ac.uk · PDF file__h ESTETIKA KERAJINAN Oleh :Martono Abstrak Ke¥iatan membuat lrerajinan berawal dari dorongan kebutuhan manusia untuk membuat alat atau

105

mendekati seseorang. Dengan mengetahui sifat-sifat warna ini dapatdimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari dalam memilih pakaian , catrumah, dan lebih khusus lagi untuk pemikiran finishing produk kerajinan.

Kerajinan yang baikjuga ditentukan oleh finishing dengan pemilihanwarna yang sestIai karakter bentuknya. Kebanyakan finishing kerajinanmenggunakan wama-wama trendjamannya misalnya wama etnik kedaerahanmuneul eukup l1i1enarikuntuk semua jenis kerajinan. Warna kontemporerseperti wama-wama mencolok, wama eampuran berkesan granit, bahkansampai wama millenium silver untuk hapir semua jenis produk sepertielektronika, busana, mainan anak, sampai kerajinan.

D. Ornamen Atau Hiasan Pada Kerajinan

Salah satu indikator untuk mengenali produk kerajinan adalah lewatbentuk ataujenis pmamen apa yang diterapkan pada kerajinan tersebut. Orangdapat mengenal <!Salproduk kerajinan itu lewat omamen atau ragam hiasnya.Misalnya bentuk plenong atau sepasang pengantin yang di Yogyakarta dikenaldengan istilah loroblonyo, hampir semua orang tahu itu kerajinan produkYogyakarta. Ker/ljinan mebel ukir gaya eropa dari bahan kayu jati orangmenduga ukiran Jepara. Tenun ikat gambar motif manusia dan kuda orangmenyebut tenun ~umba. Keramik atau gerabah yang diberi hiasan anyamanorang menyebut gerabah dari Lombok, keramiklgerabah bentuk kuda bebandengan motif teknik tempel orang mengenal keramik Kasongan, dan masihbanyak eontoh lafnnya.

Corak dan amamen ini memberikan identitas suatu produk daerah dimana kerajinan tersebut dibuat, meskipun kerajinan pada dewasa ini telahmengalami perk~mbangan globalisasi yang sudah hampir tidak mengenalbatas kedaerahan tersebut. Desain kerajinan di Indonesia sudah mulaimengglobal, banyak kemasukan unsur desain dari luar daerah bahkan luarnegeri, sehingga ~udahmulai sulit membedakan mana desain daerah tertentu,mana desain Indonesia mana desain yang bukan Indonesia. Bahkan yang lebihmemprihatinkan,lagi adalah kerajinan Indonesia yang dikembangkan di luarnegeri dan dibuatkan hak paten menjadi identitas kerajinan negara tersebut.Walaupun kenyataannya seperti itu pemberian omamen masih tetap manjadiidentitas suatu produk dan menambah nilai estetik produk kerajinan. Dari

Estetika Kerajinan (Martono)

- - --

Page 12: ESTETIKA KERAJINAN - core.ac.uk · PDF file__h ESTETIKA KERAJINAN Oleh :Martono Abstrak Ke¥iatan membuat lrerajinan berawal dari dorongan kebutuhan manusia untuk membuat alat atau

106

produk apa saja dan dari mana saja asalkan produk tersebutlmasih membawaI

identitasdonnilalesteJl, mlleraJL ters.L 1. tap bermakna,berbobot, dan diminati konsumen.

Secara aksiologi keilmuan untuk apa produk kerajihan itu dirancangdan dibuat, sebagaijawaban atas pertanyaan tersebut adalah untuk memenuhikebutuhan dan kesejahteraan hidup manusia. Ada dua hal ~ng akan penulissampaikan dalam tulisan ini hubungannya dengan nilai fuqgsi kerajinan dannilai ekonomis kerajinan. Dua hal inilah yang paling utama1danberpengaruhterhadap nilai estetik kerajinan yang perlu dikaji lebihjauh. Dengan kata lainnilai estetik kerajinan dapat menaikan citra nilai fungsi dan nilai ekonomiproduk kerajinan.

E. Nilai Fungsi Kerajinan

Berbicara fungsi dari suatu produk kerajinan benda pakai tentuberbicara tentang masalah keamanan dan kenyamanan (ergonomi). Setiappenciptaan karya kerajinan harns memperhatikan aspek fqngsi yang palingutama baik itu fungsi praktis maupun fungsi hias atau rlekorasi. Fungsitersebut baik bersifat personal, religius, fisik, politik, pendjidikan, ekonomi,dan sebagainya. Dalam hal ini Sahman (1992:38) mengatalcan bahwa fungsipenciptaan karya seni meliputi : (1) Fungsi ekspresi atau memecahkanproblem tertentu. Setiap gagasan atau problema mempersy1tratkandipilihnyakarya seni yang relevan dengan gagasan atau problema te~sebut. (2) Fungsiuntuk memenuhi kebutuhan dasar, yang dimaksud kebut«han dasar adalahmenyatakan identitas, seremoni, masing-masing membtJtuhkan hadirnyakarya seni dengan karakteristik tertentu. (3) Fungsi kontekStual maksudnyamemberi fungsi tertentu pada karya seni yang bersangkuta~. Misalnya karyaseni untuk upacara keagamaan akan memperoleh fungsi yang lain apabilakarya tersebutditempatkan di museum.

Lepas dari beberapa fungsi tersebut di atas penulis ,lebih menekakanfungsi kerajinan pada fungsi ekonomis dan fungsi praktis" karena kerajinanpada prinsipnya diciptakan untuk memenuhi kebutuhan akan fungsi praktissehari-hari dan kebutuhan akan ekonomi bagi penciptanya. Kerajinan adalahproduk komoditas ekonomi yang sangat potensial. 8ksport kerajinanIndonesia ke manca negara dari waktu ke waktu menunjukkllDkenaikan yang

DIKSI, VO[.8No./9 Januar; 200/

Page 13: ESTETIKA KERAJINAN - core.ac.uk · PDF file__h ESTETIKA KERAJINAN Oleh :Martono Abstrak Ke¥iatan membuat lrerajinan berawal dari dorongan kebutuhan manusia untuk membuat alat atau

107

menggembirakan. Hal ini menunjukan kerajinan memiliki fungsi ekonomiyang potensial. ~erajinan memiliki fungsi praktis dapat dilihat semakainbanyaknya masy~rakat membutuhkan kerajinan untuk menunjang kehidupansehari-harinya seperti meja, kursi, larnpu, cermin, maupun untuk hiasaninterior.

Katergod nilai estetik pada benda fungsional terletak pada ciri praktis,obyektif, dan rasional, serta berorientasi pada faktor guna atau manfaat.Estetika ergonomi memiliki ciri pada nyaman digunakan, kesehatan, dankeamanan yang akhirnya beorientasi pada kearnanan, kebahagiaan, dankesejahteraan (Sachari, 1989:80).Lebih lanjut dijelaskan bahwa menciptakanproduk benda pakai harus mempertimbangkan fungsional, ergonomi, teknis,ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan. Sebuah produk kerajinan yang baiktidak hanya enak dan cantik dilihat saja secara fisik tapi juga enak dan nyarnanuntuk digunakan.'Iniiah ciri utama benda pakai khususnya produk kerajinan.

F.Nilai Ekonom~ Kerajinan

Pada pendahuluan dijelaskan oleh Suri Suroto (1983) bahwa kegiatanmembuat barang Ikerajinansebagai aktivitas sambilan atau mata pencaharianutama sebagai kegiatan ekonomi. Ditinjau dari segi ekonomi dunia kerajinansecara tidak langsung berorientasi pada perajin atau pedagang kerajinan,bukan pada konsumen kerajinan. Meskipun demikian konsumen merasakanatau ikut menikm~ti produk tersebut. Kategori nilai estetika ekonomi menurutSachari (1989:90~memiliki ciri efektifitas dan efisiensi dengan orientasi padabiaya, harga, dan daya saing produk. Dalam dunia ekonomi dikenal prinsipbiaya produksi serendah-rendahnya dan penjualan setinggi-tingginya.Kerajinan sebagai komoditas ekonomi telah terbukti memberikankesejahteraan bagi para perajin maupun pengusaha kerajinan . Yang perludiperhatikan adlilah bagaimana menjaga mutu produk, dan kontinuitasI

produksi untuk ",emenuhi kebutuhan pasar, dan tetap menjaga kualitas nilaifungsi dan esteti~ produk tersebut.

Secara ekonomi kerajinan cukup menjanjikan dan memiliki peluangpasar yang mengembirakan. Apalagi ditunjang dengan melimpahnya bahanbaku, tenaga kerja yang relatif murah dibanding negara lain, sehingga dapatmenekan biaya ptoduksi. Penambahan ragam hias dan warna yang beraneka

I

Estetika Kerajinan (Martono)

Page 14: ESTETIKA KERAJINAN - core.ac.uk · PDF file__h ESTETIKA KERAJINAN Oleh :Martono Abstrak Ke¥iatan membuat lrerajinan berawal dari dorongan kebutuhan manusia untuk membuat alat atau

108

rafam sesuai dengan karakteristik bentuk kerajinan dan stlera pasar dapat

menambah nilai estetik dan sekaligus dapat meningkatkJn mlal elwnomlproduk tersebut. Sentuhan estetik pada produk kerajinan sangat diperlukanuntuk mengangkat citra kerajinan. Lebih lanjut Sachari (1989:82)mengatakan bahwa seorang desainer, hal-hal yang berkaitan denganpertimbangan ekonomi adalah merupakan tujuan estetik yang diperhitungkansecara ekonomi. Kadang-kadang estetik yang tercipta merupakan tuntutanpasar yang menjadi trend pada saat itu. Estetik dalam desain digunakansebagai daya pikat agar konsumen tertarik untuk membeli. Kadang-kadangestetik digunakan sebagai alat penjual, daya saing, spekulasi ekonomi, dansebagainya. Jika produk kerajinan memiliki nilai estetika, nHaiekonomi, nilaifungsi yang ergonomi, secara tidak langsung mendidik masyarakat konsumenuntuk belajar apresiasi seni budaya sendiri

G. Kesimpulam

Oari uraian di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan bahwa karyakerajinan adalah sebagai suatu produk yang diciptakan untuk memenuhikebutuhan praktis. Penciptaan tersebut memiliki beberapa tujuan yangpenting antara lain, kegiatan membuat kerajinan sebagai mata pencaharianyang dapat memenuhi kebutuhan ekonomi. Kerajinan sebagai wahanapenciptaan barang-barang fungsional yang memiliki nilai estetik. Nilai estetikpada karya kerajinan dapat diwujudkan dalam aspek bentuk, warna, danragam hiasnya, sedangkan nilai praktisnya dapat diwujudkan dalam bentukyang ergonomik dan sesuai dengan anatomi tubuh manusia.

Sebagai benda fungsional praktis harns dapat menjawab akankeamanan, kepuasan, dan kenyamanan digunakan. Pertimbangan ergonom ikarya fungsional adalah kriteria utamanya, bukan estetiknya, estetik adalahsebagai eleman pelengkap yang memberikan nilai keindaha.. dan kesenangan.Nilai estetik dalam karya kerajinan dapat menambah daya tarik atau pemikatpara konsumen dan memberikan kepuasan rasa indah tersendiri.

Terciptanya sebuah karya kerajinan didasarkan atas pemikiran akanperpaduan bahan, ide, teknik perwujudan, sehingga lahirlah kerajinan bentukdua dan tiga demensi. Bentuk kerajinan itu dilahirkan dengan perpaduankomposisi, proporsi,.harmoni, keseimbangan, nuansa, simbolik, dan .

DIKSl, Vo/.8 No. /9 Januari 200/

Page 15: ESTETIKA KERAJINAN - core.ac.uk · PDF file__h ESTETIKA KERAJINAN Oleh :Martono Abstrak Ke¥iatan membuat lrerajinan berawal dari dorongan kebutuhan manusia untuk membuat alat atau

109

komponen estetik!lainnya. Hal ini adalah merupakan suatu sistem komunikasidari logika intUitif untuk membentuk karya kerajinan sebagai karyafungsional, esteti$,dan ekonomis.

Pemilih~n bahan baku yang baik, teknik pengerjaan yang teliti,finishing karya yang benar adalah kriteria yang penting dalam membuatproduk kerajinatI. Nilai estetik pada sebuah karya kerajinan dapat

meningkatkan ni~airasa keindahan, dapat meningkatkan nilai fungsi dan nilaiekonomi. Oleh li-arena itu sentuhan estetik pada produk kerajinan sangatpenting artinya. ~arya kerajinan tanpa sentuhan estetik hanyaakan menjawabtantangan guna Rraktis saja akan hambar dan kurang bemilai karena tidakmemberikan kep~asan rohani pemakainya. Karya kerajinan yang memilikinilai estetik dapat meningkatkan daya tarik konsumen sehingga secaralangsungdapatm~ningkatkannilaiekonomiproduktersebut. .

Demikiaplah pentingnya estetika dalam sebuah penciptaan karya-karya visual khususnya karya kerajinan. Untuk mewujudkan kriteria nilaiestetik karya ker~inan dapat ditentukan melalui penciptaan bentuk kerajinanyang menjawabI kenyamanan fungsi. Penentuan wama finishing yangmenunjang kara~ter bentuk dan nilai-nilai tertentu bagi pencipta ataumasyarakatnya. I Pemberian ragam hias pada benda kerajinan harusmemeprtimbang~an faktor ketepatan, keserasian, dan kesatuan. Semua unsurtesebut diolah depgan baik akan melahirkan bentuk kerajinan yang baik danditerima semua pihak.

DAFTAR PUSTAKA

Baker Sj .1992. F~lsafat Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius

Kuntjoroningrat'i 1985. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan.Jakarta: vramedia

Jelantik A.A.M.l!999. Estitika.Bandung: MSPI

Mattil Edward L.11971.Meaning In Craft.New Jersey. Prentis Hall Inc.

Rohidi Rohendi ITjetjep. 2000. Kesenian Dalam Pendekatan Kebudayaan.Bandung: STISI

Estetika Kerajinan (Martono)