essai geothermal

5
Optimalisasi Potensi Panas Bumi Untuk Mencapai Kemandirian Energi Oleh: Supianudin Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknik dan Desain Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB) Jl. Ganesha Boulevard, Kota Deltamas, Cikarang Pusat, Bekasi 17653 Indonesia e-mail: [email protected] Banyak orang beranggapan jika kita mengehemat energi, kita akan menghemat pengeluaran uang. Memang benar. Akan tetapi kita harus menyadari kalaupun kita mempunyai banyak uang bukan berarti kita boros dalam menggunakan energi, kita wajib bijak dan menghemat dalam menggunakan energi tersebut. Hal tersebut terlihat dari kondisi keenergian saat ini di Indonesia. Asumsi diatas menjadi dasar bahwa Indonesia harus siap siaga untuk menghadapi krisis energi jika suatu saat akan terjadi. Indonesia merupakan negara yang dimana diberkahi sumber daya alam yang begitu melimpahnya. Tak terkecuali sumber daya energi yang begitu banyak pula. Disatu sisi, bangsa Indonesia sendiri belum mampu mengoptimalkan sumber daya energi yang dimiliki. Salah satu contoh potensi energi yang belum dioptimalkan pemanfaatanya adalah energi panas bumi. Kita tahu energi merupakan kebutuhan primer, oleh karena itu potensi energi panas bumi yang tersimpan didalam perut bumi pertiwi ini harus sesegera dioptimalkan dan dimanfaatkan demi kesejahteraan rakyat Indonesia. Jika pemerintah mampu mengelola energi panas bumi ini dengan bijak, potensi yang ada akan mampu mewujudkan Indonesia yang mandiri dalam memenuhi kebutuhan energi untuk masyarakatnya. Faktanya potensi energi panas bumi di Indonesia diperkirakan mempunyai sumberdaya energi panas bumi sekitar 30% sampai dengan 40% dari potensi panas bumi dunia. Namun sangat disayangkan, pemanfaatan panas bumi di Indonesia hanya mecapai 4,5% sampai 5% yang sudah dimanfaatkan dan dirasakan oleh sebagian masyarakat Indonesia.

Upload: sofiyan-supian

Post on 16-Jan-2016

9 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Menjelaskan Betapa Pentingnya dalam mengembangakan potensi alam yang dimiliki oleh Indonesia, salah satunya adalah mengoptimalkan potensi Geothermal yang ada.

TRANSCRIPT

Page 1: Essai Geothermal

Optimalisasi Potensi Panas Bumi Untuk Mencapai Kemandirian Energi

Oleh: Supianudin Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknik dan Desain

Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB)Jl. Ganesha Boulevard, Kota Deltamas, Cikarang Pusat, Bekasi 17653 Indonesia

e-mail: [email protected]

Banyak orang beranggapan jika kita mengehemat energi, kita akan menghemat pengeluaran uang. Memang benar. Akan tetapi kita harus menyadari kalaupun kita mempunyai banyak uang bukan berarti kita boros dalam menggunakan energi, kita wajib bijak dan menghemat dalam menggunakan energi tersebut. Hal tersebut terlihat dari kondisi keenergian saat ini di Indonesia. Asumsi diatas menjadi dasar bahwa Indonesia harus siap siaga untuk menghadapi krisis energi jika suatu saat akan terjadi.

Indonesia merupakan negara yang dimana diberkahi sumber daya alam yang begitu melimpahnya. Tak terkecuali sumber daya energi yang begitu banyak pula. Disatu sisi, bangsa Indonesia sendiri belum mampu mengoptimalkan sumber daya energi yang dimiliki. Salah satu contoh potensi energi yang belum dioptimalkan pemanfaatanya adalah energi panas bumi. Kita tahu energi merupakan kebutuhan primer, oleh karena itu potensi energi panas bumi yang tersimpan didalam perut bumi pertiwi ini harus sesegera dioptimalkan dan dimanfaatkan demi kesejahteraan rakyat Indonesia. Jika pemerintah mampu mengelola energi panas bumi ini dengan bijak, potensi yang ada akan mampu mewujudkan Indonesia yang mandiri dalam memenuhi kebutuhan energi untuk masyarakatnya.

Faktanya potensi energi panas bumi di Indonesia diperkirakan mempunyai sumberdaya energi panas bumi sekitar 30% sampai dengan 40% dari potensi panas bumi dunia. Namun sangat disayangkan, pemanfaatan panas bumi di Indonesia hanya mecapai 4,5% sampai 5% yang sudah dimanfaatkan dan dirasakan oleh sebagian masyarakat Indonesia.

Permasalahan utama dari penggunaan bahan bakar fosil yang menyangkut mengenai keberlanjutan pasokan energi tersebut di Indonesia. Dengan mengetahui bahwa cadangan minyak yang terkandung di Indonesia untuk saat ini diperkirakan hanya tersisa 12 tahun lagi. Ini juga kalau tidak diimbangi dengan eksplorasi di wilayah-wilayah yang berpotensi mengandung hidrokarbon, hal ini mengakibatkan Indonesia bisa mengalami kekurangan pasokan bahan bakar energi fosil, dimana bahan bakar fosil tersebut digunakan sebagai energi utama untuk pembangkit litrik. Bisa dipastikan Indonesia menjadi negara yang tak mandiri dalam menghadapi krisis energi, karena untuk memenuhi kebutuhan energinya saja masih membutuhkan energi dari negara lain. Sementara hal ini tidak diimbangi dengan bijak penggunaan konsumsi energi nasional.

Permasalahan kedua dari pemanfaatan energi fosil ini adalah sangat nyata berdampak kepada lingkungan secara langsung. Penggunaan bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batu bara) dalam lingkup industri ataupun kehidupan sehari-hari telah menyumbangkan 74% dari total emisi gas CO2 sebagai gas dari efek rumah kaca. Ini juga menjadi isu lingkungan yang setiap tahunnya menjadi topik utama dalam penyelamatan bumi ini yang semakin membuat bumi menjadi dampak nyata atas kerakusan manusia. Yang seharusnya manusia menjaga lingkungan bumi ini agar tetap bisa bersahabat dengan manusia untuk masa depan yang lebih baik.

Page 2: Essai Geothermal

Dampak dari penggunaan energi fosil yang telah dikemukakan, sebaiknya menjadi alasan utama Indonesia untuk segera merealisasikan wujud kemandirian dari ketergantungan energi fosil. Menengok mengenai pengembangan energi alternatif kita bisa melihat data bahwa pada Energy Prima Mix 2010-2030 Indonesia ingin melepas dari ketergantungan penggunaan energi fosil dengan memanfaatkan potensi energi alternatif yang dimilikinya. Tapi pada kenyataanya hanya omongan belaka yang ramai diawalnya saja.

Entah kapan energi alternatif atau energi terbarukan akan menggantikan peran energi fosil? Akan tetapi pemerintah sendiri bertekad lebih serius untuk mengembangkan energi panas bumi pada tahun ini, tahun 2014. Sebagai negara yang mempunyai cadangan panas bumi yang cukup mumpuni, saatnya Indonesia mandiri dengan apa yang dimilikinya. Karena jika potensi yang besar tak dimanfaatkan, tak akan berdampak nyata bagi negara, kalau hanya disimpan dan tak digunakan untuk kesejahteraan rakyatnya.

Karena jika tidak segera beralih dan memanfaatkan potensi energi panas bumi yang ada, maka bisa mengakibatkan APBN negara akan jebol karena untuk membiayai subsidi energi fosil. Inilah yang mengakibatkan rakyat menjadi dampak nyata karena akibat jebolnya APBN yang dimana hampir 30% nya untuk membiayai impor minyak karena dampak dari pemakaian energi yang kurang bijak dan kurangnya kesadaraan dari masyarakat sendiri mengenai pemakaian energi fosil tersebut.

Karena dana yang ada habis untuk subsidi, seharusnya bisa dialokasikan dan dimanfaatkan untuk keperluan yang lebih berguna, misalnya perbaikan mutu pendidikan didaerah pelosok negeri ini. Agar berguna bagi rakyat banyak dan dapat meringankan beban bagi negara untuk dimasa mendatang. Yang ada seharusnya dana subsidi tersebut dapat dialihkan untuk pengembangan energi baru terbarukan, untuk perbaikan sember daya manusia, dan penanggulangan kemiskinan yang dimana akan menimbulkan dampak yang nyata dan permanen dikemudian hari.

Berdasarkan data dari Kapusdatin ESDM pada pertemuan Tahunan Pengelolaan Energi Nasional (PT-PEN) 2008, pertumbuhan pasokan energi primer adalah 1,5% per tahun, sementara pertumbuhan konsumsi energi final persektor naik 4% per tahun, dengan pemakaian terbesar pada sektor transportasi sebesar 42,67%. Karena melihat data tersebut, pemerintah siaga untuk menetapkan target pendayagunaan EBT 25% pada bauran energi primer pada tahun 2025.

Walaupun pemanfaatan energi panasbumi belum seoptimal energi konvensional seperti energi minyak dan gasbumi, akan tetapi energi panas bumi sangat dibutuhkan untuk memenuhi pasokan kebutuhan listrik masyarakat, yang saat ini bahan bakar fosil masih mendominasi sebagai pembangkit listrik di Indonesia. Karena dipengaruhi oleh banyaknya isu mengenai masalah energi minyak dan gas bumi yang semakin lama mengalami decline atau penurunan laju produksi dan mengalami kenaikan harga minyak, oleh sebab itu solusi untuk mengurangi ketergantungan pada minyak salah satunya adalah dengan cara memanfaatkan optimalisai energi panas bumi.

Dengan letak geografis Indonesia yang berada di kawasan ring of fire yang dimana sepanjang jalur vulkanik mulai dari pulau Sumatra, Jawa, Bali, dan kearah utara Maluku dan Sulawesi. Dari banyaknya potensi yang tersebar, prospek optimalisai panas bumi tersebut bisa disimpulkan jika prospek yang berpotensi dikembangkan dan dimanfaatkan untuk kehidupan masyarakat, pastinya akan membantu Indonesia dalam menanggulangi efek ketergantungan terhadap energi fosil dan bisa mencapai kemandirian energi yang diharapkan.

Page 3: Essai Geothermal

Sebaliknya, masyarakat mengatakan bahwa energi panas bumi baik untuk alam sekitar dan sebagai sumber utama pembangkit listrik demi kemajuan perekembangan energi terbarukan, dan berharap menjadi motivasi untuk terus mewujudkan mimpi demi terwujudnya kemadirian energi di tanah bumi pertiwi ini.

Pembahasan masih berlanjut, kesinambungan pemanfaatan energi panas bumi berpengaruh besar untuk menjadikan Indonesia tumbuh dengan panas bumi demi kehidupan yang lebih baik dimasa depan. Alam pun yang terjaga kelestariannya dan semua kebutuhan listrik akan terpenuhi tanpa waspada dengan naik turunya harga minyak dunia. Hal inilah kunci untuk menjadi negara yang mandiri energi dimana mampu memanfaatkan semua potensi yang dimilikinya demi kesejahteraan rakyat.

Energi panas bumi pun sudah berperan 10% dari semua total konsumsi dunia. Indonesia yang memiliki cadangan berpotensi, saatnya membuktikan dengan mengoptimalkan potensi panas bumi yang ada. Energi yang bersih dan bersahababat ini saatnya diprioritaskan demi meningkatkan rasio elektrifikasi. Yang pastinya tahun 2014 merupakan tahun kebangkitan panas bumi, saatnya optimalkan semua aspek yang menjadi kendala dalam mengoptimalkan energi panas bumi, agar terwujudnya kemandirian energi yang dimana bisa mengurangi impor BBM untuk sektor pembangkit listrik.

Faktanya dibutuhkan waktu yang tidak sebentar, energi yang ekstra, dan dari segi finansial yang besar, namun demi energi untuk kehidupan masa depan yang lebih baik, harus direalisaikan dari saat ini. “Lebih baik mencegah daripada mengobati” inilah acuan agar pengoptimalan cadangan panas bumi bisa dimanfaatkan dan dirasakan hasilnya di masa depan untuk anak cucu kelak.

Saatnya pemerintah, putra-putri bangsa dan dari segala aspek berperan aktif dalam pengembangan cadangan panas bumi demi mewujudkan Indonesia mandiri energi. Jika energi fosil konsumsinya yang terus meningkat, sementara produksinya mengalami penurunan. Jadi panas bumi menjadi pilihan energi alternatif yang mempunyai peluang besar demi terwujudnya sifat mandiri secara energi yang dimana tidak lagi bergantung dengan negara lain. Bukti nyata bahwa Indonesia mampu menjadi tuan rumah di negaranya sendiri.