esofagitis refluks disphagia
TRANSCRIPT
7/23/2019 Esofagitis Refluks Disphagia
http://slidepdf.com/reader/full/esofagitis-refluks-disphagia 1/12
FAKULTAS KEDOKTERAN
Laporan Kasus
Esofagitis
Pembimbing : dr. Faisal Rozi, Sp.PD
ESOFA!"!S
7/23/2019 Esofagitis Refluks Disphagia
http://slidepdf.com/reader/full/esofagitis-refluks-disphagia 2/12
Penda#uluan
Esofagitis adalah suatu keadaan dimana mukosa esofagus mengalami peradangan, dapat
terjadi secara akut maupun kronik. Esofagitis kronis adalah peradangan di esophagus yang
disebabkan oleh luka bakar karena zat kimia yang bersifat korosif, misalnya berupa asam kuat,
basa kuat dan zat organik.
Esofagitis terbagi menjadi :
1. Esofagitis peptik (refluks)
Merupakan inflamasi mukosa esofagus yang disebabkan oleh refluks cairan lambung atau
duodenum esofagus. airan ini mengandung asam pepsin atau cairan empedu.!. Esofagitis "efluks #asa
$erjadinya refluks cairan dari duodenum langsung ke esofagus, misalnya pada pos
gastrekstomi total dengan esofagoduodenostomi atau esofagijejenostomi.%. Esofagitis &nfeksi
$erbagi menjadi :
a. Esofagitis andida (monialisis)
$erjadi karena gangguan sistem kekebalan motilitas esofagus, metabolisme hidrat
arang terutama proses menua.
b. Esofagitis 'erpesisebabkan oleh infeksi irus herpes zoster * herpes simpleks.
c. Esofagitis yang disebabkan bahan kimia
$erbagi menjadi :
+ Esofagitis korosif : terjadi karena masuknya bahan kimia yang korosif ke dalam
esofagus. 'al ini biasanya terjadi karena kecelakaan atau dalam usaha bunuh diri.
+ Esofagitis karena obat (pil esofagitis) : pil yaang ditelan dan tertahan di esofagus
yang kemudian mengakibatkan timbulnya iritasi dan inflamasi.
Reflu$s Esofagitis
"efluks esofagitis adalah inflamasi mukosa esofagus akibat refluks. enyakit ini
merupakan penyebab lazim gejala saluran cerna bagian atas, yakni heartburn dan regurgitasi.
7/23/2019 Esofagitis Refluks Disphagia
http://slidepdf.com/reader/full/esofagitis-refluks-disphagia 3/12
erkembangan refluks esofagitis menggambarkan ketidakseimbangan antara mekanisme anti
refluks esofagus dengan kondisi lambung.
Patofisiologi reflu$s esofagitis
"efluks esofagitis terdiri dari kerusakan mukosa esofagus akibat refluks isi lambung atau
intestinal ke dalam esofagus (esofagus peptik, empedu alkali). Esofagitis merupakan komplikasi
refluks, berkembang karena rusaknya pertahanan mukosa esofagus terhadap asam lambung atau
empedu yang refluks terus+menerus. $erjadinya refluks esofagitis merupakan titik temu dari
kondisi lambung serta mekanisme anti refluks dari esofagus bagian ba-ah, refluks terjadi
manakala tidak ada keseimbangan antara mekanisme anti refluks esofagus dan kondisi lambung.
Mekanisme anti refluks terletak pada sfingter esofagus bagian ba-ah (E#), sedangkan kondisi
lambung yang memungkinkan terjadinya refluks adalah peningkatan olume lambung seperti
setelah makan, lambatnya pengosongan lambung, peningkatan tekanan dalam lambung seperti
pada obesitas, kehamilan, ascites.
Esofagus secara anatomis dibatasi kedua ujungnya dengan suatu sfingter. fingter
krikofaringeus adalah sfingter bagian atas yang membatasi esofagus dengan farinks, fungsi
utamanya adalah mencegah masuknya udara ke esofagus se-aktu menarik nafas, sedangkan
bagian ba-ah adalah sfingter esofagus ba-ash (E#) yang berfungsi menghalangi refluks cairan
lambung masuk ke esofagus. E# merupakan otot sirkular yang terletak di bagian ba-ah
esofagus tepatnya / cm di atas perbatasan dasar lambung.
ecara anatomis sfingter ini tidak berbeda dari bagian esofagus lainnya. 0kan tetapi,
secara fisiologis sfingter ini bersifat tonis, berbeda dengan bagian tengah esofagus yang dalam
keadaan normal senantiasa relaksasi. ada saat terjadi gerakan peristaltik menelan, maka terjadi
7/23/2019 Esofagitis Refluks Disphagia
http://slidepdf.com/reader/full/esofagitis-refluks-disphagia 4/12
pelemasan sfingter otot sebelum gerakan peristaltik timbul. engan keadaan ini makanan yang
ditelan dmungkinkan untuk didorong dengan mudah masuk ke lambung.
#anyak penderita refluks memiliki tekanan E# yang rendah dibanding populasi sehat
dengan berbagai kemungkinan penyebab. Meningkatnya tekanan intralambung, penurunan tonus
sfingter (kelemahan otot, tidak sesuainya relaksasi sfingter karena gangguan saraf), merokok,
obat+obatan relaksan otot polos (beta adrenergik, aminofilin, nitrat, penghambat saluran
kalsium), destruksi sfingter oleh reaksi bedah (miotomi, dilatasi balon). #eberapa penderita
memiliki tekanan E# normal namun kemampuan relaksasi sfingter menurun sehingga
memungkinkan terjadinya refluks.
$entang peranan hiastus hernia sebagai penyebab refluks esofagitis, hingga saat ini belum
dapat dipastikan sepenuhnya. "efluks esofagitis terjadi dan cukup berat intensitasnya meski
tanpa disertai oleh hiatus hernia, dan adanya hiatus hernia tidak selalu berarti penderita akan
mengalami esofagitis. #eberapa kajian dengan pengukuran p' intra esofagus menemukan
bah-a pengosongan asam dari esofagus umumnya lebih lambat pada penderita dengan hiatus
hernia dibandingkan tanpa hiatus. ambatnya pengosongan ini agaknya akibat sekunder dari
berulangnya refluks asam dari cekungan hernia ke esofagus setiap kali menelan. Meskipun
peningkatan refluks pada hiatus hernia berperan atas terjadinya esofagitis pada beberapa
penderita, keadaan tersebut tidak memadai untuk menimbulkan gejala pada seluruh penderita
hiatus hernia.
e%ala Klinis
irosis merupakan gejala yang sering ditemukan oleh banyak penderita. irosis atau
heartburn adalah sensani nyeri esofagus yang sifatnya panas membakar, mencekam atau mengiris
7/23/2019 Esofagitis Refluks Disphagia
http://slidepdf.com/reader/full/esofagitis-refluks-disphagia 5/12
dan umumnya timbul di belakang ujung ba-ah sternum. enjalarannya umumnya ke atas hingga
rahang atas dan rahang ba-ah, ke epigastrium, belakang punggung dan bahkan ke lengan kiri
menyerupai nyeri pada angina pectoris. $imbulnya keluhan ini diduga akibat rangsangann
khemoreseptor pada mukosa. "asa terbakar tersebut disertai dengan senda-a, mulut terasa
masam pahit, serta merasa cepat kenyang. 2mumnya nyeri ini terjadi setelah penderita makan
dalam jumlah banyak. &ntensitas nyeri akan meningkat saat penderita membungkukkan badan,
berbaring atau mengejan.
"efluks yang sangat kuat dapat memunculkan regurgitasi. airan regurgitasi yang
mencapai rongga mulut umumnya ditelan kembali oleh penderita. 3amun pada beberapa kasus,
cairan ini sangat banyak sehingga tidak jarang dimuntahkan. 4adang kala penderita datang
dengan keadaan keluhan edinophagia (sakit se-aktu menelan) atau disfagia (kesulitan dalam
menelan), yang merupakan pertanda munculnya komplikasi refluks, berbeda dengan disfagia
yang disebabkan oleh kelainan motoris, keluhan disfagia karena refluks gastroesofagus lebih
sering terhadap makanan padat dibandingkan cair. isfagia juga menunjukkan timbulnya
striktura peptik, biasanya muncul secara akibat ri-ayat panas di ulu hati yang telah lama
berlangsung. isfagia disertai perdarahan dan penurunan berat badan memungkinkan timbulnya
adenokarsinoma pada esofagus #arret.
"efluks yang berat dapat mencapai faring dan mulut, dapat mengakibatkan laryngitis,
suara serak pada pagi hari, aspirasi paru (pneumoni aspirasi, fibrosis paru, asma kronik).
7/23/2019 Esofagitis Refluks Disphagia
http://slidepdf.com/reader/full/esofagitis-refluks-disphagia 6/12
Diagnosis
ecara umum, diagnosa dapat ditegakkan hanya berdasarkan pada anamnesis yang
cermat. emeriksaan tambahan dianjurkan bila gejala yang muncul tidak spesifik atau tidak ada
perbaikan meski telah dilakukan terapi. $ermasuk pemeriksaan tambahan disini adalah
endoskopi saluran cerna atas, pengukuran p' intra esofagus selama !5 jam, foto barium 6telan7,
manometri esofagus, tes #ernstein serta skintigrafi esofagus.
Meski endoskopi bersifat inasif, pemeriksaan ini terpilih untuk kasus refluks esofagitis.
elain bersifat tes yang sangat sensitif, pemeriksaan ini sangat membantu menemukan penyulit
secara dini. 'asil endoskopi normal belum dapat menyingkirkan diagnosis.
engukuran p' intra esofagus selama !5 jam cukup membantu bila hasil endoskopi
normal. emeriksaan dilakukan dengan memasukkan elektroda pengukur p' melalui hidung dan
meletakkannya sekitar / cm di atas E# (yang telah ditentukan sebelumnya dengan endoskopi).
Elektroda tersebut dihubungkan dengan alat perekam yang ringan dan mudah diba-a oleh
penderita. ikatakan terjadi refluks apabila p' esofagus didapati kurang dari 5 selama !5 jam
penga-asan. engan cara ini pula, penderita dapat merekam saat+saat gejala muncul, sehingga
dapat dicari korelasi -aktu antara episode serangan dengan p'.
7/23/2019 Esofagitis Refluks Disphagia
http://slidepdf.com/reader/full/esofagitis-refluks-disphagia 7/12
#erbeda denga kedua jenis pemeriksaan di atas, foto barium 6telan7 bukanlah
pemeriksaan primer. 'asil pemeriksaan barium umumnya normal pada refluk esofagitis tanpa
komplikasi. rinsip pemeriksaan adalah melihat refluks bubur barium. emeriksaan ini sangat
berguna untuk melihat adanya kelainan struktural dan kelainan anatomis dari esofagus, adanya
inflamasi dan esofagitis dengan erosi yang hebat (inflamasi berat). 4etika pemeriksaan ini
dilakukan pasien diberi minum bubur barium, baru foto rontgen dilakukan. ada pemeriksaan ini
dapat terlihat adanya suatu ulkus, hiatal hernia, erosi maupun kelainan lain.
Manometri esofagus merupakan pemeriksaan untuk mencari pola kontraksi esofagus.
angat membantu untuk mengealuasi sumber gejala refluks. Manometri juga sangat berguna
untuk perencanaan terapi pembedahan. Manometri merupakan suatu teknik untuk mengukur
tekanan otot. aranya adalah dengan memasukkan sejenis kateter yang berisi sejenis transuder
tekanan untuk mengukur tekanan. 4ateter ini dimasukkan melalui hidung setelah pasien menelan
air sebanyak / ml. 2kuran kateter ini kurang lebih sama dengan ukuran pipa naso+gastrik.
4ateter ini dimasukkan sampai transuder tekanan berada di lambung . pengukuran dilakukan
pada saat pasien meneguk air sebanyak 18+1/ kali. $ekanan otot sfingter pada -aktu istirahat
juga dapat diukur dengan cara menarik kateter melalui sfingter se-aktu pasien disuruh
melakukan gerakan menelan. engan pemeriksaan ini dapat diketahui baik tidaknya fungsi
esofagus ataupun E# dengan berbagai tingkat berat ringannya kelainan.
$es #ernstein atau tes 9infus asam biasanya merupakan bagian dari pemeriksaan
manometri esofagus. 2ji #erstein termasuk uji prookasi untuk melihat apakah pemberian asam
dalam jumlah lebih kecil ke dalam esofagus dapat membangkitkan gejala ";E. elama tes ini,
esofagus penderita diperfusi dengan asam hidroklorida 8,1M. 'asil tes positif berupa timbulnya
7/23/2019 Esofagitis Refluks Disphagia
http://slidepdf.com/reader/full/esofagitis-refluks-disphagia 8/12
gejala menunjukka bah-a penderita memiliki esofagus yang sensitif terhadap asam dan
timbulnya gejala disebabkan oleh refluks esofagitis
kintigrafi dengan albumin technetium << m dapat pula digunakan untuk menilai
penderita refluks esofagitis. ementara senya-a radioaktif tersebut ditelan, penderita dipantau
dengan kamera gamma yang dihubungkan dengan komputer. erjalanan albumin $c << m
sepanjang esofagus memberikan penilaian semikuantitatif tingkat motilitas serta transit esofagus.
Esofagus bagian distal dapat dipantau untuk membuktikan apakah refluks terjadi secara spontan
atau selama dilakukan manuer. kintigrafi juga dapat digunakan untuk mengukur keterlambatan
dalam pengosongan lambung, yang berperan dalam terjadinya refluks. ;ambaran skintigrafi
yang terlihat pada refluks adlah adanya gambaran spike yang keluar dari lambung. $inggi spike
menggambarkan derajat refluks sedangkan lebar spike menggambarkan lamanya refluks.
Penatala$sanaan
$ujuan terapi secara umum adalah mengendalikan gejala serta menyembuhkan kerusakan
mukosa yang muncul. ecara mendasar, terapi refluks esofagitis dapat dipilah dalam tiga tahap
"a#ap pertama : Peruba#an ga&a #idup
$ermasuk dalam perubahan gaya hidup adalah : pengaturan posisi kepala saat tidur
dengan memberi bantal tambahan, perubahan pola makan dengan cara menghindari terlalu
banyak makan dan menghindari makanan serta minum setidaknya tiga jam sebelum tidur,
mengurangi berat badan serta membatasi obat atau jenis makanan yang dapat mencetuskan
serangan refluks. ada penderita asma sebaiknya hindari pemakaian obat+obatan yang dapat
menurunkan tekanan E# terutama dari golongan agonis #! dan mengurangi pemakaian steroid
7/23/2019 Esofagitis Refluks Disphagia
http://slidepdf.com/reader/full/esofagitis-refluks-disphagia 9/12
oral. $api belum banyak bukti yang mendukung keberhasilan dengan hanya merubah kebiasaan
dan gaya hidup saja, karena gejala refluks esofagitis selalu diatasi segera dengan pemakaian
obat+obatan juga.
enggunaan antasida dianjurkan untuk meningkatkan efektiitas terapi ini. osis lazim
yang dianjurkan adalah 18+!8 ml setelah makan dan menjelang tidur. esudah dua minggu,
keluhan biasanya banyak berkurang dan frekuensi pemberian obat dapat dikurangi.
ada umumnya, =8> penderita memberikan respon yang memadai dengan bentuk terapi
ini. 4egagalan respon merupakan indikasi penggunaan bentuk terapi tahap kedua.
"a#ap $edua : 'edi$amentosa
$erapi medikamentosa pada kasus refluks esofagitis bertujuan untuk menekan produksi asam
lambung, menetralisir asam lambung dan mempercepat pergerakan peristaltik esofagus. ?bat+
obatan tersebut merupakan golongan antasida, antagonis reseptor '!, prokinetik dan proton
pump inhibitor.
+ 0ntasida$ujuan pemberian antasida yang dapat menetralisir asam lambung adalah untuk
mengurangi paparan asam di esofagus, mengurangi gejala nyeri uku hati dan
memperingan esofagitis. emakaian antisida terbatas hanya untuk jangka pendek saja.
+ 0ntagonis reseptor '!
7/23/2019 Esofagitis Refluks Disphagia
http://slidepdf.com/reader/full/esofagitis-refluks-disphagia 10/12
ara kerja golongan obat ini adalah menekan sekresi asam dengan menghambat reseptor
'! pada sel parietal lambung. "anitidin merupakan jenis yang paling sering digunakan.
?bat ini efektif untuk mengurangi gejala esofagitis ringan. $etapi efeknya terhadap
esofagitis belum banyak dilaporkan.
+ rokinetik
?bat+obatan prokinetik meningkatkan motilitas esofagus dan lambung sehingga
membantu mempercepat -aktu pengosongan lambung serta dapat meningkatkan tekanan
E#. eran prokinetik untuk mengurangi episode refluks belum terbukti. 2ntuk
mengurangi gejala muntah dan regurgitasi, golongan prokinetik dapat diandalkan. @enis
obat yang sering dipakai adalah cisaprid, metoklopramid dan beranekol. ilaporkan dari
berbagai penelitian bah-a cisaprid relatif aman -alaupun kadang+kadang memberikan
efek samping berupa diare dan kolik yang bersifat sementara. Efek cisaprid terhadap
jantung (memperpanjang interal A$) juga pernah dilaporkan.
+ roton pump inhibitor
;olongan obat ini mensupresi produksi asam lambung dengan menghambat molekul di
kelenjar lambung yang bertanggung ja-ab mensekresi asam lambung, biasa disebut
pompa asam lambung (gastric acid pump). ?meprazol terbukti efektif pada esofagitis
berat yang refrakter terhadap antagonis reseptor '!. 3amun obat golongan ini dapat
menimbulkan 9rebound phenomenon.
"a#ap $etiga : Pembeda#an
$indakan operasi diindikasikan pada kasus+kasus berat yang tidak respon terhadap
pengobatan. ?perasi tidak menjadi bagian dari tatalaksana rutin ";E. ebelum dilakukan
operasi semua prosedur diagnostik harus dilakukan. @enis operasi yang biasa dilakukan adalah
fundoflikasi dan fundoflikasi laparoskopi.&ndikasi operasi adalah jika refluks esofagitis menyebabkan muntah persisten, striktur
esofagus, hiatus hernia yang besar, adanya gangguan neurologis.
7/23/2019 Esofagitis Refluks Disphagia
http://slidepdf.com/reader/full/esofagitis-refluks-disphagia 11/12
Kompli$asi
4omplikasi utama refluks esofagitis adalah perdarahan, ulkus, striktur dan terbentuknya
epithelium #arret. erdarahan dari refluks esofagitis umumnya ringan, namun kadang kala
timbul perdarahan masif, sehingga tidak jarang terjadi anemia dan defisiensi Be. 2lkus esofagus
pada umumnya sulit dipulihkan, terutama yang didapati dengan epithelium #arret. triktur
esofagus umumnya berlokasi pada squamos columnar junction, secara umum dapat diterapi
dengan preparat anti refluks yang dikombinasikan dengan dilatasi esofagus berulang. #ila
dilatasi berulang dan tidak membuahkan hasil, dianjurkan untuk dilakukan pembedahan.
Epithelium #arret merupakan perubahan metaplastik dan epithelium sCuamous mukosa esofagus
menjadi epithelium kolumnar seperti pada lambung. erubahan metaplastik ini terjadi pada 18+
1!> pasien dengan refluks esofagitis berat. ekali transformasi ini terjadi, epithel sangat jarang
kembali ke bentuk semula. Meski asimptomatis, lesi ini memberi arti yang sangat penting,
sebuah kajian menemukan epithelium barret pada %=> kasus ulkus dan %D> striktur. 2lkus dan
striktur yang muncul pada penderita dengan epithelium #arret umumnya resisten dengan
pengobatan yang ada.
erhatian utama diletakkan pada kecenderungan keganasan dari proses ini. &nsidensi
timbulnya adenokarsinoma diperkirakan sekitar 1D+58 kali lebih besar dibanding populasi umum.
?leh karenanya dianjurkan pemeriksaan berulang dengan endoskopi dan biopsi pada penderita
refluks esofagitis kronis setiap dua tahun atau tiga tahun sekali.
7/23/2019 Esofagitis Refluks Disphagia
http://slidepdf.com/reader/full/esofagitis-refluks-disphagia 12/12
4arsinoma Esofagus dan tiktur Esofagus