esensi dasar dan lingkup etika bisnis syariah · secara etimologi (asal usul kata), etika berasal...

52
Modul 1 Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah Dr. Nurul Huda, S.E., M.M., M.Si. odul satu ini terdiri dari dua kegiatan belajar yang harus dilalui mahasiswa. Setelah membaca, memahami, dan menganalisis modul ini maka diharapkan mahasiswa dapat memberikan penjelasan esensi dasar dari etika bisnis syariah beserta dengan ruang lingkupnya. Etika bisnis syariah merupakan kajian yang sangat menarik untuk dipelajari karena merupakan ranah kajian yang sedang dan akan mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan ekonomi Islam dan keuangan Islam baik secara keilmuan maupun kelembagaan. Modul 1 ini terdiri dari dua kegiatan belajar. Kegiatan Belajar 1 membahas berbagai macam pandangan tentang pengertian etika, bisnis, dan syariah. Sedangkan Kegiatan Belajar 2 membahas tentang kaidah utama bisnis syariah dan ruang lingkup bisnis syariah yang meliputi kajian kaidah ibadah, kaidah muamalah, dan ruang lingkup bisnis syariah. Berikut ini bagan pembahasan Modul 1. M PENDAHULUAN

Upload: others

Post on 09-Oct-2020

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

Modul 1

Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah

Dr. Nurul Huda, S.E., M.M., M.Si.

odul satu ini terdiri dari dua kegiatan belajar yang harus dilalui

mahasiswa. Setelah membaca, memahami, dan menganalisis modul ini

maka diharapkan mahasiswa dapat memberikan penjelasan esensi dasar dari

etika bisnis syariah beserta dengan ruang lingkupnya.

Etika bisnis syariah merupakan kajian yang sangat menarik untuk

dipelajari karena merupakan ranah kajian yang sedang dan akan mengalami

perkembangan seiring dengan perkembangan ekonomi Islam dan keuangan

Islam baik secara keilmuan maupun kelembagaan. Modul 1 ini terdiri dari

dua kegiatan belajar.

Kegiatan Belajar 1 membahas berbagai macam pandangan tentang

pengertian etika, bisnis, dan syariah. Sedangkan Kegiatan Belajar 2

membahas tentang kaidah utama bisnis syariah dan ruang lingkup bisnis

syariah yang meliputi kajian kaidah ibadah, kaidah muamalah, dan ruang

lingkup bisnis syariah. Berikut ini bagan pembahasan Modul 1.

M

PENDAHULUAN

Page 2: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

1.2 Etika Bisnis Syariah

Gambar 1.1

Akhir dari pembelajaran Modul 1 ini, secara umum diharapkan

mahasiswa dapat menjelaskan hakikat dasar konsep etika bisnis syariah dan

ruang lingkup pembahasannya. Secara lebih rinci, setelah mempelajari Modul

1 ini maka mahasiswa diharapkan mampu:

1. menjelaskan pengertian etika;

2. menjelaskan pengertian bisnis;

3. menjelaskan pengertian syariah;

4. menjelaskan kaidah ibadah;

5. menjelaskan kaidah muamalah;

6. menjelaskan ruang lingkup bisnis syariah;

Dengan mempelajari modul pertama ini, mahasiswa dapat memahami

dimensi etika bisnis syariah dan dimensi muamalah, khususnya selain

dimensi ibadah yang terdapat dalam komponen syariah. Oleh karena itu,

memahami modul pertama ini sangat penting sebelum mempelajari modul-

modul lainnya.

Page 3: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

EKSA4201/MODUL 1 1.3

Kegiatan Belajar 1

Pengertian Etika, Bisnis, dan Syariah

egiatan Belajar 1 ini akan mengantarkan mahasiswa mempelajari

tentang pengertian etika, moral, dan akhlak sehingga pada akhirnya

dapat membedakan ketiga hal tersebut. Selain itu, mahasiswa dapat

memahami esensi dasar bisnis dalam Islam serta cakupan dari syariah yang

meliputi ibadah dan muamalah.

A. PENGERTIAN ETIKA

Etika, moral, dan akhlak kata yang sangat familiar dalam kehidupan kita,

tetapi mungkin saja kita belum mengetahui apakah ketiga kata tersebut

mempunyai makna yang sama atau berbeda? Berikut pengertian yang

mungkin bisa menjawab pertanyaan di atas.

Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu

ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Ethos

adalah bentuk tunggal dari kata etika, sedangkan bentuk jamaknya, yaitu ta

etha. Ethos mempunyai banyak arti, antara lain: tempat tinggal yang biasa,

padang rumput, kandang, kebiasaan atau adat, akhlak, watak, perasaan, sikap,

cara berpikir. Sedangkan arti ta etha adalah adat kebiasaan. Jadi, secara

etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti ilmu tentang apa yang biasa

dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (Bertens, 2000).

Secara terminologi (istilah) etika dikemukakan oleh beberapa para ahli

yang diambil dari beberapa sumber sebagai berikut:

1. James J. Spillane SJ

Etics atau etika memperhatikan atau mempertimbangkan tingkah laku

manusia dalam pengambilan keputusan moral. Etika mengarah atau

menghubungkan penggunaan akal budi individual dengan objektivitas

untuk menentukan kebenaran atau kesalahan dan tingkah laku seseorang

terhadap orang lain.

2. Hamzah Yacub

Pengertian etika adalah ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana

yang buruk dan memperlihatkan amal perbuatan manusia sejauh yang

dapat diketahui oleh akal pikiran.

K

Page 4: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

1.4 Etika Bisnis Syariah

3. Asmaran

Pengertian etika adalah studi mengenai tingkah laku manusia, tidak

hanya menentukan kebenaran-kebenarannya sebagaimana adanya, tetapi

juga menyelidiki manfaat atau kebaikan dari seluruh tingkah laku

manusia.

4. Soergarda Poerbakawatja

Etika adalah filsafat mengenai nilai, kesusilaan, tentang baik dan buruk,

kecuali etika mempelajari nilai-nilai, ia juga merupakan pengetahuan

mengenai nilai-nilai itu sendiri.

Berdasarkan empat definisi di atas maka terdapat tiga kata penting yang

muncul dalam pengertian etika, yaitu:

1. perilaku manusia;

2. akal pikiran manusia;

3. nilai baik (kebenaran) dan nilai buruk (kesalahan).

Ketiga hal di atas (perilaku, akal, dan nilai) menjadi ruang lingkup etika

dari sisi terminologi atau istilah. Contoh etika, seperti mengucapkan salam

saat bertamu, cium tangan orang tua jika ingin pergi, meminta maaf ketika

berbuat suatu kesalahan dan makan menggunakan tangan kanan.

Bagaimana halnya dengan pengertian moral? Moral secara etimologi

berasal dari bahasa Latin, mores, yaitu jamak dari kata mos yang berarti adat

kebiasaan. Di dalam kamus umum bahasa Indonesia dikatakan bahwa moral

adalah penentuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. Selanjutnya,

moral secara terminologi adalah suatu istilah yang digunakan untuk

menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau

perbuatan yang secara layak dikatakan benar, salah, baik atau buruk.

Pengertian moral yang dikemukakan para ahli antara lain:

1. Widjaja (1985) menyatakan bahwa moral adalah ajaran baik dan buruk

tentang perbuatan dan kelakuan.

2. Al-Ghazali (1994) mengemukakan pengertian akhlak, sebagai padanan

kata moral, sebagai perangai (watak, tabiat) yang menetap kuat dalam

jiwa manusia dan merupakan sumber timbulnya perbuatan tertentu dari

dirinya secara mudah dan ringan, tanpa perlu dipikirkan dan

direncanakan sebelumnya.

Page 5: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

EKSA4201/MODUL 1 1.5

3. Wila Huky, sebagaimana dikutip oleh Bambang Daroeso (1986)

merumuskan pengertian moral secara lebih komprehensif rumusan

formalnya sebagai berikut.

a. Moral sebagai perangkat ide-ide tentang tingkah laku hidup, dengan

warna dasar tertentu yang dipegang oleh sekelompok manusia di

dalam lingkungan tertentu.

b. Moral adalah ajaran tentang laku hidup yang baik berdasarkan

pandangan hidup atau agama tertentu.

c. Moral sebagai tingkah laku hidup manusia yang mendasarkan pada

kesadaran bahwa ia terikat oleh keharusan untuk mencapai yang

baik, sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam

lingkungannya.

4. Hurlock (1990), moral adalah tata cara, kebiasaan, dan adat peraturan

perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu budaya.

5. Wantah (2005), moral adalah sesuatu yang berkaitan atau ada

hubungannya dengan kemampuan menentukan benar salah dan baik

buruknya tingkah laku.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa moral adalah

suatu keyakinan tentang benar salah, baik dan buruk, yang sesuai dengan

kesepakatan sosial, yang mendasari tindakan atau pemikiran. Jadi, moral

sangat berhubungan dengan benar salah, baik buruk, keyakinan, diri sendiri,

dan lingkungan sosial. Jika dalam kehidupan sehari-hari dikatakan bahwa

orang tersebut bermoral maka yang dimaksudkan adalah bahwa orang

tersebut tingkah lakunya baik.

Selanjutnya adalah akhlak. Apakah yang dimaksud dengan akhlak? Kata

akhlak berasal dari bahasa Arab jama’ dari khuluqun yang menurut lughat

diartikan, budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut

mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalqun yang berarti

kejadian, serta erat hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta dan

makhluk yang berarti yang diciptakan. Perumusan pengertian akhlak timbul

sebagai media yang memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dan

makhluk dan antara makhluk dan makhluk. Perkataan ini bersumber dari ayat

yang tercantum dalam QS. Al-Qalam (68): 4.

٤ل ق عظيم وإنك لعلى خ Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.

Page 6: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

1.6 Etika Bisnis Syariah

Rasulullah Shallallahu‘Alaihi Wasallam bersabda:

‎م مكارم األخالق إنما ب عثت أل تم

Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak-akhlak mulia. (HR. Ahmad)

Adapun pengertian secara terminologi dikemukakan oleh ulama akhlak

sebagai berikut.

a. Ahmad Amin

Akhlak adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk,

menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh setengah manusia

kepada lainnya menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia dalam

perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang

harus diperbuat.

b. Imam Ghazali

Akhlak adalah suatu gejala kejiwaan yang sudah meresap dalam jiwa,

yang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan yang mudah, tanpa

mempergunakan pertimbangan pikiran terlebih dahulu. Apabila yang

timbul daripadanya adalah perbuatan-perbuatan yang baik, terpuji

menurut akal dan syara’ maka disebut akhlak yang baik. Sebaliknya,

apabila yang timbul daripadanya adalah perbuatan-perbuatan yang buruk

maka dinamakan akhlak yang buruk.

c. Ibnu Maskawih

Akhlak merupakan keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan perbuatan-perbuatan, tanpa melalui pertimbangan pikiran

terlebih dahulu.

d. Abdullah Diroz

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap (kekuatan

yang didorong oleh emosi jiwa, bukan karena tekanan dari luar, serta

sudah menjadi kebiasaan), kekuatan, dan kehendak yang saling

kombinasi sehingga membawa kecenderungan pada penilaian pihak yang

benar (sebagai akhlak baik) dan pihak yang jahat atau salah (akhlak

jahat/buruk).

Page 7: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

EKSA4201/MODUL 1 1.7

Berdasarkan definisi etika, moral, dan akhlak maka terdapat persamaan

dan perbedaan di antara ketiganya. Ada beberapa persamaan antara akhlak,

etika, dan moral yang dapat dipaparkan sebagai berikut.

1) Akhlak, etika, dan moral mengacu kepada ajaran atau gambaran tentang

perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik.

2) Akhlak, etika, dan moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia

untuk menakar martabat dan harkat kemanusiaannya. Sebaliknya,

semakin rendah kualitas akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok

orang maka semakin rendah pula kualitas kemanusiaannya.

3) Akhlak, etika, dan moral seseorang atau sekelompok orang tidak

semata-mata merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap, statis, dan

konstan, tetapi merupakan potensi positif yang dimiliki setiap orang.

Untuk pengembangan dan aktualisasi potensi positif tersebut diperlukan

pendidikan, pembiasaan, dan keteladanan, serta dukungan lingkungan,

mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat secara terus-

menerus, berkesinambungan, dengan tingkat keajegan dan konsistensi

yang tinggi.

Selain ada persamaan antara akhlak, etika, dan moral sebagaimana

diuraikan di atas terdapat pula beberapa segi perbedaan yang menjadi ciri

khas masing-masing.

Akhlak merupakan istilah yang bersumber dari Al-Quran dan As-

Sunnah. Nilai-nilai yang menentukan baik dan buruk, layak atau tidak layak

suatu perbuatan, kelakuan, sifat, dan perangai dalam akhlak bersifat universal

dan bersumber dari ajaran Allah.

Sementara itu, etika merupakan filsafat nilai, pengetahuan tentang nilai-

nilai, dan kesusilaan tentang baik dan buruk. Jadi, etika bersumber dari

pemikiran yang mendalam dan renungan filosofis yang pada intinya

bersumber dari akal sehat dan hati nurani. Etika bersifat temporer sangat

tergantung kepada aliran filosofis yang menjadi pilihan orang-orang yang

menganutnya. Sedangkan, moral tolok ukur yang digunakan adalah norma-

norma yang tumbuh dan berkembang, berlangsung di masyarakat.

B. PENGERTIAN BISNIS

Secara etimologi, bisnis berarti keadaan di mana seseorang atau

sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan

Page 8: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

1.8 Etika Bisnis Syariah

keuntungan. Kata bisnis sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung

areanya. Penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha,

yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari

laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor

pasar tertentu. Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas

yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa.

Beberapa pengertian bisnis yang dapat dikemukakan sebagai berikut.

1. Huat T Chwee (1990), bisnis dalam arti luas adalah istilah umum yang

menggambarkan semua aktivitas dan institusi yang memproduksi barang

dan jasa dalam kehidupan sehari-hari. Bisnis sebagai suatu sistem yang

memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat

(bussinessis then simply a system that produces goods and service to

satisfy the needs of our society).

2. Steinford (1979)

“Business is an institution which produces goods and services demanded

by people.” Artinya bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan

barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila kebutuhan

masyarakat meningkat maka lembaga bisnis pun akan meningkat pula

perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil

memperoleh laba.

3. Allan Afuah (2004)

“Business is the organized effort of individuals to produce and sell for a

provit, the goods and services that satisfy societies needs. The general

term business refer to all such efforts within a society or within an

industry.” Maksudnya bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang

terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna

mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan

ada dalam industri. Orang yang mengusahakan uang dan waktunya

dengan menanggung risiko dalam menjalankan kegiatan bisnis disebut

entrepreneur.

4. Griffin dan Ebert (1996)

“Business is an organization that provides goods or services in order to

earn profit.” Sejarah dengan definisi tersebut, aktivitas bisnis melalui

penyediaan barang dan jasa bertujuan untuk menghasilkan profit atau

(laba). Suatu perusahaan dikatakan menghasilkan laba apabila total

penerimaan pada suatu periode (total revenues) lebih besar dari total

biaya (total costs) pada periode yang sama. Laba merupakan daya tarik

Page 9: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

EKSA4201/MODUL 1 1.9

utama untuk melakukan kegiatan bisnis sehingga melalui laba pelaku

bisnis dapat mengembangkan skala usahanya untuk meningkatkan laba

yang lebih besar.

Islam menyebut istilah bisnis dengan tijarah, pengertian bisnis itu

sendiri tidak dibatasi urusan dunia, tetapi mencakup pula seluruh kegiatan di

dunia yang “dibisniskan” (diniatkan sebagai ibadah) untuk meraih

keuntungan atau pahala akhirat. Pernyataan ini secara tegas disebut dalam

Al-Quran, Surat Ash-Shaff ayat 10-11 berikut ini.

ن رة ت نجيك م م أيها ٱلذين ءامن وا هل أد لك م على تج ي

هد ون في ٠١عذاب أليم ورس ولهۦ وت ج ت ؤمن ون بٱلل

لك بأمو لك م خير لك م إن ك نت م سبيل ٱلل م وأنف سك م ذ

ون ٠٠ تعلم

Hai, orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan (bisnis) yang dapat menyelamatkan kamu dari azab pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan jiwa dan hartamu. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui

Menurut Ar-Raghib Al-Asfahani At-Tijarah bermakna pengelolaan harta

benda untuk mencari keuntungan. Sedangkan menurut Ibnu Farabi, fulanun

tajirun bi kadza yang berarti seseorang yang mahir dan cakap yang

mengetahui arah dan tujuan yang diupayakan dalam usahanya.

C. PENGERTIAN SYARIAH

Secara etimologi, syariah berarti aturan atau ketetapan yang Allah

perintahkan kepada hamba-Nya, seperti puasa, shalat, haji, zakat, dan seluruh

kebaikan. Kata syariat berasal dari kata syar’a al-syai’u yang berarti

menerangkan atau menjelaskan sesuatu atau berasal dari kata syir’ah dan

syariah yang berarti suatu tempat yang dijadikan sarana untuk mengambil air

Page 10: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

1.10 Etika Bisnis Syariah

secara langsung sehingga orang yang mengambilnya tidak memerlukan

bantuan alat lain.

Syariat dalam istilah syar’i berarti hukum-hukum Allah yang

disyariatkan kepada hamba-Nya, baik hukum-hukum dalam Al-Quran dan

Sunnah Nabi Muhammad SAW dari perkataan, perbuatan, dan penetapan.

Syariat dalam penjelasan Qardhawi adalah hukum-hukum Allah yang

ditetapkan berdasarkan dalil-dalil Al-Quran dan sunnah serta dalil-dalil yang

berkaitan dengan keduanya, seperti ijma’ dan qiyas. Syariat Islam dalam

istilah adalah apa-apa yang disyariatkan Allah kepada hamba-hambaNya dari

keyakinan (aqidah), ibadah, akhlak, muamalah, sistem kehidupan dengan

dimensi yang berbeda-beda untuk meraih keselamatan di dunia dan akhirat.

Dalam arti luas, al-syari’ah berarti seluruh ajaran Islam yang berupa

norma-norma ilahiyah, baik yang mengatur tingkah laku batin (sistem

kepercayaan/doktrin) maupun tingkah laku konkret (legal-formal) yang

individual dan kolektif. Dalam arti ini, al-syariah identik dengan din yang

berarti meliputi seluruh cabang pengetahuan keagamaan Islam, seperti kalam,

tasawuf, tafsir, hadits, fikih, usul fikih, dan seterusnya (akidah, akhlak dan

fikih). Dalam arti sempit al-syari’ah berarti norma-norma yang mengatur

sistem tingkah laku individual maupun tingkah laku kolektif.

Pengertian syariah, menurut para ahli ada beberapa pengertian berikut.

1. Ashshiddieqy, syariah adalah sebagai nama bagi hukum yang ditetapkan

Allah untuk para hamba-Nya dengan perantara Rasullullah supaya para

hamba melaksanakannya dengan dasar iman dan takwa, baik hukum itu

mengenai amaliyah lahiriyah maupun yang mengenai akhlak dan akidah,

kepercayaan yang bersifat batiniah.

2. Agnides, syariah adalah sesuatu yang tidak akan diketahui adanya,

seandainya saja tidak ada wahyu Ilahi.

3. Fyzee mengemukakan pengertian syariah, yaitu syariat dalam bahasa

Inggris disebut connon of law, yakni keseluruhan perintah Tuhan. Di

mana tiap-tiap perintah itu dinamakan hukum. Hukum Allah tidak

mudah dipahami dan syariah itu meliputi semua tingkah laku manusia.

4. Hanafi, pengertian syariah adalah apa (hukum-hukum) yang diadakan

oleh Tuhan untuk para hambaNya yang di bawa oleh salah seorang Nabi-

Nya, baik hukum-hukum itu berhubungan dengan cara mengadakan

perbuatan, yaitu yang disebut sebagai hukum-hukum cabang dan amalan.

Oleh karena itu, dihimpunlah ilmu fiqih ataupun mengenai hal yang

Page 11: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

EKSA4201/MODUL 1 1.11

berhubungan dengan kepercayaan, yaitu yang disebut sebagai hukum-

hukum pokok atau keimanan yang terhimpun dalam kajian ilmu kalam.

5. Rosyada, pengertian syariah adalah menetapkan norma-norma hukum

untuk menata kehidupan manusia baik dalam hubungannya dengan

Tuhan maupun dengan umat manusia lainnya.

6. Zuhdi, pengertian syariah, yaitu sebagai hukum yang ditetapkan Allah

melalui Rasul-Nya untuk hamba-Nya agar mereka menaati hukum itu

atas dasar iman dan takwa, baik yang berkaitan dengan akidah, amaliyah

(ibadah dan muamalah) dan yang berkaitan dengan akhlak.

Berdasarkan pengertian syariah di atas, dapat disimpulkan bahwa

pengertian syariah adalah segala apa yang disyariatkan oleh Allah baik

dengan Al-Quran maupun dengan sunnah Nabi Muhammad SAW maupun

yang dapat melengkapi semua dasar agama, akhlak, hubungan manusia

dengan manusia, bahkan meliputi juga apa yang menjadi tujuan hidup dan

kehidupan manusia untuk keselamatan dunia dan akhirat.

1) Apakah yang dimaksud etika? Berikan contoh!

2) Apakah yang dimaksud dengan moral? Apa pula yang dimaksud dengan

akhlak?

3) Jelaskan persamaan etika, moral, dan akhlak!

4) Apa yang dimaksud dengan bisnis?

5) Apa yang dimaksud dengan syariah?

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Etika merupakan studi tentang perilaku manusia yang mengarah pada

penggunaan akal pikiran guna menentukan kebenaran dan kesalahan,

contoh: meminta maaf ketika berbuat suatu kesalahan dan makan

menggunakan tangan kanan.

2) Moral adalah suatu keyakinan tentang benar salah, baik dan buruk, yang

sesuai dengan kesepakatan sosial, yang mendasari tindakan atau

pemikiran. Sedangkan yang dimaksud dengan akhlak, yaitu keadaan jiwa

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,

kerjakanlah latihan berikut!

Page 12: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

1.12 Etika Bisnis Syariah

seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan,

tanpa melalui pertimbangan pikiran terlebih dahulu.

3) Persamaan etika, moral, dan akhlak sebagai berikut.

a) Akhlak, etika, dan moral mengacu kepada ajaran atau gambaran

tentang perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik.

b) Akhlak, etika, dan moral merupakan prinsip atau aturan hidup

manusia untuk menakar martabat dan harkat kemanusiaannya.

4) Bisnis merupakan keadaan di mana seseorang atau sekelompok orang

sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Islam

menyebut istilah bisnis dengan tijarah, pengertian bisnis itu sendiri tidak

dibatasi urusan dunia, tetapi mencakup pula seluruh kegiatan di dunia

yang “dibisniskan” (diniatkan sebagai ibadah) untuk meraih keuntungan

atau pahala akhirat.

5) Syariah adalah segala apa yang disyariatkan oleh Allah baik dengan Al-

Quran maupun dengan Sunnah Nabi Muhammad SAW maupun yang

dapat melengkapi semua dasar-dasar agama, akhlak, hubungan manusia

dengan manusia, bahkan meliputi juga apa yang menjadi tujuan hidup

dan kehidupan manusia untuk keselamatan dunia dan akhirat.

Berdasarkan uraian dalam Kegiatan Belajar 1 maka ada beberapa

kesimpulan yang dapat disampaikan:

1. Pengertian dapat ditinjau dari segi etimologi (asal usul kata) dan

terminologi (istilah).

2. Etika, moral, dan akhlak mengacu kepada ajaran atau gambaran

tentang perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik.

3. Etika, moral, dan akhlak merupakan prinsip atau aturan hidup

manusia untuk menakar martabat dan harkat kemanusiaannya.

4. Islam menyebut istilah bisnis dengan tijarah, pengertian bisnis itu

sendiri tidak dibatasi urusan dunia, tetapi mencakup pula seluruh

kegiatan di dunia yang “dibisniskan” (diniatkan sebagai ibadah)

untuk meraih keuntungan atau pahala akhirat.

5. Syariat dalam istilah syar’i hukum-hukum Allah yang disyariatkan

kepada para hamba-Nya, baik hukum-hukum dalam Al-Quran dan

Sunnah Nabi Muhammad SAW dari perkataan, perbuatan, dan

penetapan.

RANGKUMAN

Page 13: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

EKSA4201/MODUL 1 1.13

1) Secara etimologi (asal usul kata) etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu

ethos yang berarti ....

A. perilaku

B. akhlak

C. hukum

D. custom

2) Diartikan sebagai semangat atau dorongan batin dalam diri seseorang

untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu disebut ....

A. etika

B. moral

C. akhlak

D. adat

3) Berpakaian rapi, bersih, sopan, serasi sesuai dengan konteks keperluan

merupakan ....

A. susila

B. norma

C. etika

D. moral

4) Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan .... mulia

(HR. Ahmad)

A. perilaku

B. etika

C. akhlak

D. kebiasaan

5) Salah satu ciri-ciri dari moral, antara lain ....

A. bergaul, bertegur sapa, dan bertutur kata dengan sopan, wajar,

simpatik, edukatif, bermakna sesuai dengan norma moral yang

berlaku

B. memiliki sikap jujur, optimis, kreatif, rasional, mampu berpikir

kritis, rendah hati, demokratis, sopan, mengutamakan kejujuran

akademik, menghargai waktu, dan terbuka terhadap perkembangan

IPTEK

TES FORMATIF 1

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

Page 14: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

1.14 Etika Bisnis Syariah

C. nilai-nilai normatif yang menjadi keyakinan dalam diri seseorang

atau suatu badan/lembaga/organisasi yang menjadi faktor pendorong

untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu

D. tidak ada jawaban

6) Akhlak merupakan keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan perbuatan-perbuatan, tanpa melalui pertimbangan pikiran

terlebih dahulu merupakan pandangan dari ....

A. Ibnu Maskawaih

B. Imam Ghazali

C. Yusuf Qardhawi

D. Asshidiqie

7) Islam berpandangan bisnis itu sendiri tidak dibatasi urusan dunia, tetapi

mencakup pula seluruh kegiatan di dunia yang “dibisniskan” (diniatkan

sebagai ibadah) untuk meraih keuntungan atau pahala akhirat.

Istilah bisnis dalam Islam disebut ....

A. riba

B. tijarah

C. bay

D. maysir

8) Syariah adalah segala apa yang disyariatkan oleh Allah yang tertuang

dalam ....

A. Al-Quran

B. Sunnah Rasul

C. Al-Quran dan Sunnah Rasul

D. Hadist

9) Bisnis dalam arti luas adalah istilah umum yang menggambarkan semua

aktivitas dan institusi yang memproduksi barang dan jasa dalam

kehidupan sehari-hari merupakan pengertian dari ....

A. Huat T Chwee

B. Steinford

C. Griffin dan Ebert

D. Allan Afuah

10) Suatu perusahaan dikatakan menghasilkan laba (profit) apabila ....

A. total revenue sama dengan total cost

B. total revenue lebih kecil dengan total cost

C. total revenue lebih besar dengan total cost

D. tidak ada jawaban yang benar

Page 15: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

EKSA4201/MODUL 1 1.15

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang

terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.

Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan

Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat

meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,

Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang

belum dikuasai.

Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar

100%Jumlah Soal

Page 16: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

1.16 Etika Bisnis Syariah

Kegiatan Belajar 2

Kaidah Utama dan Ruang Lingkup Bisnis Syariah

ahasiswa yang sudah melewati tahapan Kegiatan Belajar 1 maka dapat

melanjutkan pada Kegiatan Belajar 2 dari Modul 1. Pada Kegiatan

Belajar 2 ini, mahasiswa akan diberikan wawasan terkait dengan kaidah

dalam ibadah dan muamalah dan diakhiri dengan ruang lingkup bisnis.

Semoga mahasiswa bisa mengikuti dan membaca secara seksama Kegiatan

Belajar 2 ini karena banyak sekali istilah yang tentunya kita tidak familiar.

Harapan dari pembelajaran ini, mahasiswa dapat mengerti, memahami,

bahkan menjelaskan apa perbedaan esensial antara ibadah dan muamalah

serta cakupan masing-masing.

A. KAIDAH IBADAH

1. Pengertian Ibadah

Dasar ajaran Islam yang terdiri dari aqidah, syariah, dan akhlak sering

sekali dilupakan keterkaitannya. Contohnya, seseorang melaksanakan shalat,

berarti dia melakukan syariah. Tetapi shalat itu dilakukannya untuk membuat

kagum orang-orang di sekitarnya, berarti dia tidak melaksanakan aqidah.

Karena shalat itu dilakukannya bukan karena Allah maka shalat itu tidak

bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Alhasil, dia tidak

mendapatkan manfaat pada akhlaknya.

M

Page 17: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

EKSA4201/MODUL 1 1.17

Gambar 1.2 Penggolongan Kajian dalam Islam

Pengertian akhlak dan syariah sudah dikemukakan pada Kegiatan

Belajar 1 Modul 1. Pengertian aqidah adalah bentuk dari kata aqoda,

ya’qidu, aqdan-aqidatan yang berarti simpulan, ikatan, sangkutan, perjanjian,

dan kokoh. Penggunaan kata aqidah dalam Al-Quran berarti sumpah setia di

antara manusia (QS. An-Nisa: 33; Al-Maidah: 1dan 89). Misalnya, dalam hal

pembagian harta waris, orang yang terikat sumpah setia dengan orang yang

meninggal dunia tersebut berhak menerima harta waris. Apabila sumpah itu

dilanggar, ia harus menggantinya dengan khifarat. Aqidah juga berarti ikatan

nikah (QS. Al-Baqarah: 235 dan 237) atau kekakuan lidah (QS. Thaha: 27)

atau ikatan tali (QS. Al-Falaq: 4).

Shiddiqi mengatakan aqidah menurut ketentuan bahasa (bahasa Arab)

adalah sesuatu yang dipegang teguh dan terhujam kuat di dalam lubuk jiwa

dan tak dapat beralih dari padanya. Syekh Hasan Al-Bannah menyatakan

aqidah sebagai sesuatu yang seharusnya hati membenarkannya sehingga

menjadi ketenangan jiwa yang menjadikan kepercayaan bersih dari

kebimbangan dan keragu-raguan. Secara umum, aqidah dalam Islam berarti

perjanjian teguh manusia dengan Allah yang berisi tentang kesediaan

manusia untuk tunduk dan patuh secara sukarela tanpa keragu-raguan pada

kehendak Allah.

Page 18: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

1.18 Etika Bisnis Syariah

Pada bagian pertama, Kegiatan Belajar 2 pada Modul 1 ini akan dibahas

kaidah dalam ibadah. Berdasarkan Gambar 1.1 kita ketahui bahwa ibadah

merupakan bagian dari syariah. Apa yang dimaksud dengan ibadah?

Ibadah secara bahasa ada tiga makna, yaitu (1) ta’at لطاعة ) ); (2) tunduk

( الخضوع ) dan; (3) pengabdian (التنسك). Jadi, ibadah itu merupakan bentuk

ketaatan, ketundukan, dan pengabdian kepada Allah.

Adapun pendapat lain mengenai ibadah sebagai berikut.

التقرب ألى هللا بامتثال أوامره واجتنا ب نواهيه والعمل

بما أذن به الشا رع وهي عامة وخاصة

Ibadah adalah mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Juga yang dikatakan ibadah adalah beramal dengan yang diizinkan oleh syari’ Allah Swt karena itu ibadah mengandung arti umum dan arti khusus.

Ibadah dalam arti umum adalah segala perbuatan orang Islam yang halal

yang dilaksanakan dengan niat ibadah. Sedangkan, ibadah dalam arti yang

khusus adalah perbuatan ibadah yang dilaksanakan dengan tata cara yang

telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW. Ibadah dalam arti yang khusus ini

meliputi, thaharah, shalat, zakat, shaum, haji, kurban, aqiqah nadzar, dan

kifarat.

2. Jenis Ibadah

Ditinjau dari jenisnya, ibadah dalam Islam terbagi menjadi dua jenis1

(Shiddieq, 2008) dengan bentuk dan sifat yang berbeda antara satu dengan

lainnya.

1 Ibadah-mahdhah-ghairu-mahdhah (Online). (https://umayonline.wordpress.com/2008/09/15,

diakses pada 28 Maret 2016 pukul 20.00 WIB.)

Page 19: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

EKSA4201/MODUL 1 1.19

Gambar 1.3

a. Ibadah Mahdhah artinya penghambaan yang murni hanya merupakan

hubungan antara hamba dengan Allah secara langsung, seperti shalat,

haji, dan lain sebagainya. Ibadah bentuk ini memiliki 4 prinsip berikut

ini.

1) Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik dari

Al-Quran maupun As-Sunnah. Jadi, merupakan otoritas wahyu,

tidak boleh ditetapkan oleh akal atau logika keberadaannya.

2) Tata caranya harus berpola kepada contoh Rasulullah SAW. Salah

satu tujuan diutus Rasul oleh Allah adalah untuk memberi contoh.

Berikut ini penjelasannya:

م إذ ولو أنه س ول إل لي طاع بإذن ٱلل وما أرسلنا من ر

ا و م ظلم م أنف سه وٱستغفر له وا ٱلل جاء وك فٱستغفر

س ول حيما ٱلر ابا ر تو ٤٤لوجد وا ٱلل

Dan Kami tidak mengutus seseorang rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya, jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang (QS.An-Nisa ayat 64).

Page 20: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

1.20 Etika Bisnis Syariah

ذ وه وما نهىك م عنه ف س ول فخ ٱنته وا وما ءاتىك م ٱلر

شديد ٱلعقاب إن ٱلل ٧وٱتق وا ٱلل

..... apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya (QS. Al-Hasr ayat 7).

3) Bersifat suprarasional (di atas jangkauan akal), artinya ibadah

bentuk ini bukan ukuran logika karena bukan wilayah akal,

melainkan wilayah wahyu. Akal hanya berfungsi memahami rahasia

di baliknya yang disebut hikmah tasyri’. Shalat, adzan, tilawatul

Quran, dan ibadah mahdhah lainnya, keabsahannnya bukan

ditentukan oleh mengerti atau tidak, melainkan ditentukan apakah

sesuai dengan ketentuan syari’at atau tidak. Atas dasar ini maka

ditetapkan oleh syarat dan rukun yang ketat.

4) Asasnya taat yang dituntut dari hamba dalam melaksanakan ibadah

ini adalah kepatuhan atau ketaatan. Hamba wajib meyakini bahwa

apa yang diperintahkan Allah kepadanya, semata-mata untuk

kepentingan dan kebahagiaan hamba, bukan untuk Allah, dan salah

satu misi utama diutus Rasul adalah untuk dipatuhi.

Jenis ibadah yang termasuk mahdhah adalah wudhu, tayammum,

mandi hadats, adzan, iqamat, shalat, membaca Al-Quran, i’tikaf,

shiyam (puasa), haji, umrah, tajhiz al- janazah.

Rumusan ibadah mahdhah adalah KA + SS (Karena Allah +

Sesuai Syari’at).

Hikmah ibadah mahdhah, pokok dari semua ajaran Islam adalah

tawhiedul ilaah (Keesaan Allah) dan ibadah mahdhah itu salah satu

sasarannya adalah untuk mengekpresikan ke-Esa-an Allah itu

sehingga dalam pelaksanaannya diwujudkan dengan berikut ini.

a) Tawhiedul wijhah (menyatukan arah pandang). Shalat

semuanya harus menghadap ke arah ka’bah, itu bukan

menyembah ka’bah, dia adalah batu tidak memberi manfaat dan

tidak pula memberi madharat, tetapi syarat sah shalat

menghadap ke sana untuk menyatukan arah pandang, sebagai

Page 21: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

EKSA4201/MODUL 1 1.21

perwujudan Allah yang diibadati itu Esa. Di mana pun orang

shalat ke arah sanalah kiblatnya (QS. Al-Baqarah: 144).

b) Tawhiedul harakah (kesatuan gerak). Semua orang yang shalat

gerakan pokoknya sama, terdiri dari berdiri, membungkuk

(ruku’), sujud, dan duduk. Demikian halnya ketika thawaf dan

sa’i, arah putaran dan gerakannya sama sebagai perwujudan

Allah yang diibadati hanya satu.

c) Tawhiedul lughah (kesatuan ungkapan atau bahasa). Karena

Allah yang disembah (diibadati) itu satu maka bahasa yang

dipakai mengungkapkan ibadah kepadanya hanya satu, yaitu

bacaan shalat. Tak peduli bahasa ibunya apa, apakah dia

mengerti atau tidak, harus satu bahasa, demikian juga membaca

Al-Quran, dari sejak turunnya hingga kini Al-Quran adalah

bahasa Al-Quran yang membaca terjemahannya bukan

membaca Al-Quran.

b. Ibadah Ghairu Mahdhah, (tidak murni semata hubungan dengan Allah),

yaitu ibadah yang di samping sebagai hubungan hamba dengan Allah

juga merupakan hubungan atau interaksi antara hamba dengan makhluk

lainnya. Prinsip-prinsip dalam ibadah ini, ada 4:

1) Keberadaannya didasarkan atas tidak adanya dalil yang melarang.

Selama Allah dan Rasul-Nya tidak melarang maka ibadah bentuk ini

boleh diselenggarakan.

2) Tatalaksananya tidak perlu berpola kepada contoh Rasul, karenanya

dalam ibadah bentuk ini tidak dikenal istilah bid’ah, atau jika ada

yang menyebutnya, segala hal yang tidak dikerjakan rasul bid’ah

maka bid’ahnya disebut bid’ah hasanah, sedangkan dalam ibadah

mahdhah disebut bid’ah dhalalah.

3) Bersifat rasional, ibadah bentuk ini baik-buruknya, atau untung-

ruginya, manfaat atau madharatnya, dapat ditentukan oleh akal atau

logika sehingga jika menurut logika sehat, buruk, merugikan, dan

madharat maka tidak boleh dilaksanakan.

4) Asasnya “manfaat”, selama itu bermanfaat maka selama itu boleh

dilakukan.

Rumusan Ibadah Ghairu Mahdhah, BB + KA (Berbuat Baik + Karena

Allah).

Page 22: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

1.22 Etika Bisnis Syariah

3. Prinsip Ibadah

Adapun prinsip melaksanakan ibadah2 sebagai berikut.

a. Niat lillahi ta’ala (Al-Fatihah:1-5)

حيم ن ٱلر حم ٱلر لمين ٠بسم ٱلل ٱلع رب ٢ٱلحمد لل

ن حم حيم ٱلر ين ٣ٱلر لك يوم ٱلد إياك نعب د وإياك ٤م

٥نستعين

1. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha

Penyayang

2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

4. Yang menguasai di hari Pembalasan.

5. Hanya Engkaulah yang kami sembah dan Hanya kepada Engkaulah

kami meminta pertolongan.

b. Ikhlas (Al-Bayinah (98):5

و ء وما أ مر نفا ين ح خلصين له ٱلد م ا إل ليعب د وا ٱلل

لك دين ٱلقيمة كوة وذ لوة وي ؤت وا ٱلز وا ٱلص ٥ وي قيم

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.

2 Hatib Rachmawan. Fiqih Ibadah dan Prinsip Ibadah dalam Islam.(Online)

(http://lpsi.uad.ac.id/fiqih-ibadah-dan-prinsip-ibadah-dalam- islam.asp, diunduh 28 Maret

2016)

Page 23: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

EKSA4201/MODUL 1 1.23

c. Tidak menggunakan perantara (washilah), Al-Baqarah: 186

عوة ٱلداع وإذا سألك عبادي عني فإني قريب أ جيب د

م يرش د ون إذا دعان فليستجيب وا لي ولي ؤمن وا بي لعله

٠٨٤

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

d. Dilakukan sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan Sunnah

Dalam hal shalat, Nabi Muhammad SAW bersabda:

وني أ صلي رواه البخاري —صلوا كما رأيت م

Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat. (HR. Al-Bukhari, dari Malik bin Al-Huwairits)

Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan tentang tata cara shalat secara

lengkap melalui hadits-haditsnya yang maqbûl, dari sejak niat yang tidak

dilafalkan, bagaimana gerakan dan bacaan shalat sejak takbir hingga

salam, berapa jumlah rakaat, kapan saja waktu-waktu shalat, dan lain-

lain. Dalam masalah ibadah mahdlah (khusus) yang sudah jelas ada

keterangan dari Allah dan Rasul-Nya, tidak boleh ada hasil kreasi

pemikiran manusia yang boleh masuk di dalamnya, kecuali menunggu

perintah atau tuntunan Allah dan Rasul-Nya. Ketika seseorang

melakukan shalat sebagai bagian dari ibadah mahdlah tidak sesuai

dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya maka ada dua akibat yang akan

terjadi, yaitu:

Page 24: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

1.24 Etika Bisnis Syariah

Pertama: ibadahnya ditolak. Nabi SAW bersabda:

و رد من أحدث في أمرنا هذا ما ليس فيه فه

Barang siapa yang mengadakan sesuatu dalam perkara kami ini yang tidak ada tuntunan (Islam) di dalamnya maka ditolak. (Muttafaq ‘alayh).

Kedua: divonis bid’ah, sesat dan masuk neraka. Nabi Muhammad SAW

memperingatkan dengan sabdanya:

د حم وخير اله دى ه دى م فإن خير الحديث كتاب للا

حداات ها وك ل بدعة لاللةوشر األ ور م م

و فى —. رواه مسلم وابن ماجة وأحمد والدارمى

وك ل لاللة في النار : لفظ النسائى –

Sesungguhnya sebaik-baik berita adalah Kitabullah (Al-Quran) dan sebaik-baik bimbingan adalah bimbingan Muhammad, sedang sejelek-jelek perkara adalah mengada-ada padanya, dan setiap bid`ah (penyimpangan dengan mengada-ada) adalah sesat. (HR. Muslim, Ibn Majah, Ahmad & Darimi).

Hadits ini dimaksudkan sebagai peringatan agar orang tidak mudah

melakukan penyimpangan (bid`ah) dalam masalah ibadah mahdlah.

Itulah sebabnya para ulama menyusun sebuah kaidah ushul dalam hal

ibadah:

األصل في العبادات الحظر إل ما ورد عن الشارع

تشريعه

Prinsip asal dalam masalah ibadah itu dilarang kecuali terdapat dalil dari Allah (al-Syâri’) yang mensyari’atkannya.

Page 25: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

EKSA4201/MODUL 1 1.25

e. Seimbang antara dunia akhirat (Al-Qashash:77)

ار ٱألخرة ول تنس نصيبك وٱبتغ فيما ءاتىك ٱلل ٱلد

ول تبغ ٱلفساد من ٱلدنيا وأحسن كما أحسن ٱلل إليك

فسدين ل ي حب ٱلم ٧٧في ٱألرض إن ٱلل

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

f. Tidak berlebih-lebihan (Al-A’raf: 31)

ذ وا زينتك م عند ك ل مسجد وك ل وا بني ءادم خ ۞ي

سرفين إنه ۥ ل ي حب ٱلم ا ٣٠وٱشرب وا ول ت سرف و

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

g. Mudah (bukan meremehkan) dan meringankan bukan mempersulit

(Al-Baqarah: 286)

سعها لها ما كسبت وعليها ما ل ي كلف ٱلل نفسا إل و

أو أخطأنا ربنا ول ت ٱكتسب إن نسينا ربنا ل ت ؤاخذنا

إصرا كما حملته ۥ على ٱلذين من قبلنا ربنا تحمل علينا

Page 26: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

1.26 Etika Bisnis Syariah

لنا ما ل طاقة لنا بهۦ وٱعف عنا وٱغفر لنا ول ت حم

فرين ا وٱرحمن رنا على ٱلقوم ٱلك ٢٨٤ أنت مولىنا فٱنص

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya, beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, Maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”

4. Hakikat Kaidah Ibadah

Kaidah dalam beribadah

األصل فى العبادة التحريم والبطل إل ما جاء به

الد ليل على اوامره

Hukum asal dalam beribadah adalah haram dan batal, kecuali yang ada dalil yang memerintahkan.

Ada beberapa dalil, di antaranya adalah ayat Al-Quran

Surah Al-Hujurat:1

ورس ولهۦ وا بين يدي ٱلل م أيها ٱلذين ءامن وا ل ت قد ي

سميع عليم إن ٱلل ٠ وٱتق وا ٱلل

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.

Page 27: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

EKSA4201/MODUL 1 1.27

Hukum asal dari ibadah adalah batal hingga tegak dalil (argument) yang

memerintahkannya (Imam As Suyuthidan Ibnu Qoyyim al Jauziyah).

م دليل على األمر األصل في العبادت الب طالن حتى يق و

Ibadah pada dasarnya adalah haram dan batal. Hukum asalnya adalah

haram dan sesuatu yang batal, tidak sah, tidak berguna, dan sia-sia.

Hukum haram dapat berubah menjadi wajib atau sunnah apabila ada

perintah dari Allah dan Rasul-Nya. Apabila tidak ada perintah dari Allah dan

Rasul-Nya atau apabila tidak ada dalil yang menyuruh (perintah)

melakukannya, ia kembali kepada hukum asal haram.

باع األ صل فى العبا دة التوقيف واإل ت

Hukum asal ibadah adalah tauqif dan ittiba' (bersumber pada ketetapan Allah dan mengikuti Rasul) (Abdul Hamid Hakim). Dalilnya berdasarkan hadits:

و رد من عمل عمال ليس عليه أمر نا فه

Barang siapa yang membuat suatu amalan dalam agama kita ini yang

tidak ada tuntunannya (contohnya) maka amalan tersebut tertolak. (HR. Bukhori Muslim).

Hukum-hukum dalam beribadah sudah baku, hak mutlak atau otoritas

Allah (karena Dialah yang menciptakan cara beribadah sehingga tidak ada

peluang bagi manusia untuk membuat cara baru walaupun dipandang baik).

Hukum dalam ibadah berupa “mandat” dari Allah dengan cara mengikuti

Rasulullah, manusia hanya menjalankan sesuai isi mandat dan juklak

(petunjuk pelaksanaan: Al Quran dan Hadits Shahih). Apabila dilaksanakan

atau tidak dilaksanakan, apabila sesuai atau tidak sesuai, ada ganjaran, yaitu

pahala dan dosa.

ور األ صل فى العبا دة مأ م

Hukum asal ibadah adalah (apabila ada) perintah. Dalilnya QS. Az Zumar: 11 berikut ini.

Page 28: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

1.28 Etika Bisnis Syariah

خل م ين ق ل إني أ مرت أن أعب د ٱلل ٠٠ صا له ٱلد Katakanlah: Sesungguhnya Aku diperintahkan supaya menyembah Allah

dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama.

Tanpa adanya perintah Allah atau dari Rasul-Nya maka siapa yang

memerintahkannya? Kalau bukan atas perintah Allah dan Rasul-Nya maka

bisa terjatuh dalam kesyirikan, berarti ada “Tuhan” lain yang memerintahkan

cara beribadah sesuai kemauan si “Tuhan” tersebut. Padahal yang membuat

cara beribadah dan cara menyembah kepada Allah hanyalah Allah semata.

Maka tidak boleh melakukan suatu ibadah, walaupun (cara /model ibadah

tanpa dasar tadi) dipandang baik oleh orang [baca: bid'ah hasanah] dan

dilakukan oleh orang banyak. Lebih baik diam (tidak mengerjakan) apabila

tidak tahu dalilnya atau bertanya kepada yang mengetahui hukumnya.

(QS. Al-An’am: 116)

وإن ت طع أكثر من في ٱألرض ي ضلوك عن سبيل ٱلل

بع ون ص ون إن يت ٠٠٤ إل ٱلظن وإن ه م إل يخر

Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).

Dalam ibadah jangan mengikuti persangkaan atau perasaan; “Ah, itukan

baik!, yang penting niatnya baik!, lihat orang-orang, banyak yang

melakukannya. Ah, itukan sudah tradisi! Orang-orang sebelum kita (nenek

moyang kita, bapak-bapak kita) juga melakukannya”!

Perhatikan QS. Al Baqarah: 170 berikut ini.

بع ما ألفينا م ٱتبع وا ما أنزل ٱلل قال وا بل نت وإذا قيل له

ه م ل يعقل ون شي عليه ؤ أولو كان ءابا ءنا ا ءابا

٠٧١ وليهتد ون

Page 29: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

EKSA4201/MODUL 1 1.29

Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah.” Mereka menjawab: “(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami. (Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun dan tidak mendapat petunjuk?”

Kalau tidak ada perintah Allah atau kalau tidak ada contohnya dari

Rasulullah maka kita perlu bertanya, “Perintah siapakah yang menyuruh

beribadah dengan model seperti itu?” Kalau seandainya perintah manusia

(misalnya: syaikh, tuan guru, guru tariqat, kyai, habib) maka merekalah yang

kita sembah. Karena mengikuti atau mentaati cara beribadah yang dibuat oleh

mereka sendiri (seandainya tanpa dalil yang shahih). Secara tidak sadar

terjatuh dalam perbuatan syirik karena ada si pembuat baru selain Allah.

Ingat, hanya Allah yang membuat cara ibadah dan hanya Allah yang

patut disembah atau diibadahi, إياك نعب د dan tidaklah Allah menciptakan jin

dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada Allah. QS.Ad-Dzariat:

56.

نس إل ليعب د ون ٥٤وما خلقت ٱلجن وٱإل Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

Tidak ada satu pun ibadah dalam Islam, kecuali Nabi sudah

mencontohkannya, kemudian diikuti oleh para sahabat, tabi'in dan tabi'it

tabi'in. Kita tidak boleh meniru atau mengikuti siapa pun dalam beribadah,

walau dia dikatakan sebagai orang yang alim atau ulama, kecuali orang itu

mengikuti (ittiba' cara Rasulullah maka ikutilah). Cara mengetahui

bagaimana tata cara Rasulullah dalam beribadah dan muamalah adalah

dengan cara mempelajari hadits-hadits yang shahih.

األصل فى العبا دات الحظر والمنع حتى يق وم دليل

وعية على المشر

Page 30: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

1.30 Etika Bisnis Syariah

Prinsip dasar dalam berbagai ibadah itu “bahaya” dan “terlarang”

hingga adanya dalil yang menunjukkan pensyari'atannya.

Ibadah adalah hubungan, sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah,

dengan mengharap ridha-Nya, ampunan-Nya, dan pasti tujuannya kebaikan

(mencari pahala). Allah-lah yang menciptakan ibadah, karena itu tidak boleh

melakukan ibadah kecuali apa yang telah disyari'atkan Allah. Sebab hanya

Pembuat syari'at (Allah) sendiri yang berhak membuat cara-cara ibadah bagi

hamba-Nya untuk mendekatkan diri pada-Nya. Bahayanya adalah apabila

kita salah sembah. Siapa yang kita sembah? QS. As-Syura: 21.

ين ما لم يأذن به ٱلل ن ٱلد ا شرع وا له م م ؤ م ش رك أم له

لمين له م ولول كلمة م وإن ٱلظ ٱلفصل لق ضي بينه

٢٠عذاب أليم

Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih.

Hakikat ibadah tercermin dalam dua hal:

a. tidak ada yang diibadahi kecuali hanya Allah;

b. tidak boleh beribadah kepada Allah kecuali dengan cara yang telah

disyari'atkan-Nya.

Atau dalam pengertian yang lain:

c. ikhlas hanya kepada Allah semata;

d. amalan tersebut harus dikerjakan atas tuntunan (ittiba' kepada

Rasulullah)

Ikhlas dan mutaba’ah adalah syarat diterimanya ibadah.

ل تقبل العبادة إل باإلخالص والمتابعة Tidak diterima ibadah kecuali dengan ikhlas dan mutaba’ah (mengikuti cara Rasul).

Page 31: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

EKSA4201/MODUL 1 1.31

Seseorang yang beramal ikhlas maka niatnya tidak terlepas dari tiga

kemungkinan:

a. Tidak ada yang dia inginkan dengan amalnya kecuali Allah Yang Maha

Agung dan Maha Tinggi. Maka inilah yang diterima karena syarat ikhlas

telah terpenuhi padanya.

b. Tidak ada yang dia inginkan dengan amalnya kecuali dunia dan

perhiasannya. Ini tertolak karena berlawanan dengan ikhlas.

c. Keinginannya dia sekutukan antara keinginan kepada Allah dengan

keinginan kepada makhluk. Dalam beramal dia menginginkan Allah dan

sekaligus juga menginginkan pujian, sanjungan, kedudukan, dan

kehormatan. Ini pun juga tertolak.

Mutaba’ah, yaitu melaksanakan ibadah yang kaifiyatnya sebagaimana

kaifiyat yang dilaksanakan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tanpa

penambahan dan pengurangan, seperti shalat sebagaimana beliau shalat,

berpuasa sebagaimana beliau berpuasa dan berhaji sebagaimana beliau

berhaji. Banyak dalil yang menekankan syarat (mutaba’ah) ini. Maka setiap

ayat yang mensyaratkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

sebagai contoh dan teladan adalah sebagai petunjuk wajib untuk mengikuti

beliau dalam hal yang demikian. QS. Al Ahzab: 21.

أ سوة حسنة لمن كان لقد كان لك م في رس ول ٱلل

وا ٱلل كثيرا يرج ٢٠وٱليوم ٱألخر وذكر ٱلل

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

Mengikuti Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, dalam hal ibadah terikat

dalam kemungkinan empat syarat:

a. Tata cara, yaitu tata caranya mengikuti tata cara Nabi Shallallahu Alaihi

Wasallam seperti shalat. “Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat

aku shalat) dan haji (ambillah tata cara haji kamu dariku).” Maka siapa

saja yang melakukan suatu ibadah (seperti ini) yang tata caranya berbeda

dengan tata cara yang dibawa Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam maka

Page 32: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

1.32 Etika Bisnis Syariah

ibadahnya menjadi batal, lantaran bukan beracuan pada perintah Nabi

Shallallahu Alaihi Wasallam.

b. Tempat, bila sebuah ibadah yang pelaksanaannya dikhususkan pada

tempat tertentu maka sebenarnya tidak boleh melakukannya di tempat

yang lainnya kecuali dengan dalil yang membenarkannya di tempat

tersebut, seperti haji, thawaf, sa’i, dan menyembelih al hadyu (qurban

haji).

c. Waktu, bila suatu ibadah yang memiliki waktu tertentu yang tidak sah

(pelaksanaannya) kecuali di waktu tersebut maka tidak boleh

melakukannya pada waktu yang lain. Karena mesti mengikuti Nabi

Shallallahu Alaihi Wasallam. Dalam hal waktu (pelaksanaannya), seperti

waktu berhaji, shalat lima waktu, dan puasa Ramadhan.

d. Qadar (ukuran), bila syari’at telah menentukan ukuran tertentu untuk

suatu ibadah maka sebenarnya siapa pun tidak boleh menambah atau

menguranginya. Penambahan dan pengurangan ini tidak sah, kecuali

dengan dalil yang mengesahkannya. Karena bila tidak ada (dalilnya), hal

itu tidak boleh. Seperti bilangan rakaat shalat lima waktu, bilangan

melontar jumrah, bilangan thawaf, bilangan sa’i,nishab zakat, bilangan

kafarat dan hudud, dan lain-lain. Semua ini telah ditentukan ukurannya.

Maka setiap muslim wajib mengikuti Nabi SAW tentang ukuran

tersebut.

B. KAIDAH MUAMALAH

1. Pengertian dan Dasar Hukum Muamalah

Dari segi bahasa, muamalah berasal dari kata aamala, yuamilu,

muamalat yang berarti perlakuan atau tindakan terhadap orang lain,

hubungan kepentingan. Kata-kata semacam ini adalah kata kerja aktif yang

harus mempunyai dua buah pelaku, yang satu terhadap yang lain saling

melakukan pekerjaan secara aktif sehingga kedua pelaku tersebut saling

menderita dari satu terhadap yang lainnya.

Pengertian muamalah dari segi istilah dapat diartikan dengan arti yang

luas dan dapat pula dengan arti yang sempit. Di bawah ini dikemukakan

beberapa pengertian muamalah.

Menurut Louis Ma’luf, pengertian muamalah adalah hukum-hukum

syara yang berkaitan dengan urusan dunia dan kehidupan manusia, seperti

jual beli, perdagangan, dan lain sebagainya.

Page 33: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

EKSA4201/MODUL 1 1.33

Sedangkan menurut Ahmad Ibrahim Bek menyatakan muamalah adalah

peraturan-peraturan mengenai tiap yang berhubungan dengan urusan dunia,

seperti perdagangan dan semua mengenai kebendaan, perkawinan, talak,

sanksi-sanksi, peradilan, dan yang berhubungan dengan manajemen

perkantoran, baik umum ataupun khusus yang telah ditetapkan dasar-

dasarnya secara umum atau global dan terperinci untuk dijadikan petunjuk

bagi manusia dalam bertukar manfaat di antara mereka.

Kaidah dalam muamalah:

األصل فى األشياء اإل با حة حتى يد ل الدليل على

التحريم

Hukum asal dari sesuatu (muamalah) adalah mubah sampai ada dalil

yang melarangnya (memakruhkannya atau mengharamkannya). (Imam As Suyuthi).

م عا دة إل , ل ت شرع عبا دة إل بشرع هللا ول ت حر

بتحريم هللا

Tidak boleh dilakukan suatu ibadah kecuali yang disyari'atkan oleh Allah dan tidak dilarang suatu adat (muamalah) kecuali yang diharamkan oleh Allah.

Muamalah pada dasarnya adalah mubah. Asal hukumnya boleh (jaiz). Ia

berubah hukumnya apabila ada larangan. Apabila ada larangan, sesuatu yang

halal maka berubah menjadi haram dan makruh. Apabila tidak ada larangan

atau apabila tidak ada dalil yang melarangnya, ia kembali kepada hukum

asalnya, yaitu halal.

Page 34: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

1.34 Etika Bisnis Syariah

Dasar hukum kaidah muamalah antara lain:

a. QS. Al-Baqarah: 29

ا في ٱألرض جميعا ا م ٱستوى إلى ه و ٱلذي خلق لك م م

ت وه و بك ل شيء عليم ٱلسماء و ىه ن سبع سم ٢٢ فسو

Dialah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

b. QS. Al-Jatsiyah: 13

نه ت وما في ٱألرض جميعا م و ا في ٱلسم ر لك م م وسخ

ون إن ت لقوم يتفكر لك ألي ٠٣ في ذ

Dan dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir.

c. QS. Al-An’am: 145

أجد في م ه ۥ ق ل ل ما على طاعم يطعم حر ا أ وحي إلي م

سف وحا أو لحم خنزير فإنه ۥ أن يك ون ميتة أو دما م إل

بهۦ فمن ٱلط ر غير باغ رجس أو فسقا أ هل لغير ٱلل

حيم ول عاد فإن ربك غف ٠٤٥ ور ر

Katakanlah: “Tiadalah Aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai atau darah yang mengalir atau daging babi. Karena sesungguhnya semua itu kotor atau

Page 35: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

EKSA4201/MODUL 1 1.35

binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barang siapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Dalam QS. Al-An’am ayat 145 dijelaskan bahwa Allah Ta’ala

menyebutkan makanan yang diharamkan sebagai bentuk pengecualian.

Berarti yang tidak dikecualikan itu diperbolehkan. Sedangkan QS. Al-

Jatsiyah ayat 13 seperti QS. Al-Baqarah ayat 29 yang menunjukkan

bahwa segala yang di muka bumi hukum asalnya untuk manusia.

d. HR. Al-Daruqutni

قال شني قال :روى الدارقطني عن أبي اعلبة الخ

تعالى فرض ص رس ول هللا لى هللا عليه وسلم إن للا

مات فال تنتهك وها ر م ح فرائض فال ت ضيع وها وحر

د حد و ودا فال تعتد وها وسكت عن أشياء من غير ح

نسيان فال تبحث وا عنها

Al-Daruqutni meriwayatkan dalam kitab sunannya dari Abu Tsa’labah Al-Khusyani Radhiallahu‘Anhu, beliau berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, ”Sesungguhnya Allah Ta’ala telah menetapkan kewajiban-kewajiban maka janganlah kalian mengabaikannya dan telah menetapkan batasan-batasannya janganlah kalian melampauinya. Dia telah mengharamkan segala sesuatu maka janganlah kalian melanggarnya. Dia mendiamkan sesuatu sebagai kasih sayang terhadap kalian dan bukan karena lupa jangan kalian mencari-cari tentangnya.” (HR. Al-Daruqutni).

Page 36: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

1.36 Etika Bisnis Syariah

e. HR. Al-Tirmidzi

س ئل رس ول : روى الترمذي في سننه عن سلمان قال

بن والفراء هللا صلى للا عليه وسلم عن السمن والج

م : فقال الحالل ما أحل للا في كتابه، والحرام ما حر

ا عفا عنه للا في كتابه ، وما سكت عنه و مم فه

Al-Tirmidzi meriwayatkan dalam kitab sunannya dari Salman, beliau berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam beliau bersabda, “Halal adalah apa yang dihalalkan Allah dalam kitab-Nya dan haram adalah apa yang diharamkan Allah diharamkan dalam kitab-Nya. Dan apa yang Dia diamkan tentangnya adalah perkara yang dimaafkan (untuk kalian).” (HR. Al-Tirmidzi).

Kedua hadits ini menunjukkan bahwa segala sesuatu yang tidak

dijelaskan status hukumnya halal ataukah haram dibolehkan karena Allah

memaafkannya dan dibiarkan, ini menunjukkan pembolehkan yang tidak

mengandung dosa mengerjakannya.

Allah sama sekali tidak menciptakan segala sesuatu dan

menundukkannya bagi kepentingan manusia sebagai nikmat, kemudian Allah

lantas mengharamkannya bagi manusia? Sesungguhnya Allah hanya

mengharamkan beberapa bagian saja sehingga wilayah haram dalam agama

sangat sempit sedang wilayah halal sangat luas.

Prinsip dalam beribadah lebih menekankan pada larangan sampai ada

perintah, prinsip dalam muamalah lebih menekankan pada pembolehan

sampai ada larangan. Sampai kalau ada dalil (yang membolehkan atau yang

melarang) maka status hukumnya berubah.

Kaidah ini harus dipahami betul-betul dahulu, sampai mengerti benar.

Sebab banyak orang salah dalam beragama karena tidak mengerti kaidah

(hukumnya). Salah melangkah pada awal maka langkah selanjutnya semakin

keliru. Semakin menjauh dari relnya, keluar jalan.

Dalam hal ibadah, akal hanya tunduk pasrah, tunduk kepada wahyu,

meniru apa yang sudah dicontohkan berdasarkan Al-Quran dan Hadits

shahih. Akal tidak boleh mengutak-atik hukum, kecuali hukum suatu ayat

Page 37: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

EKSA4201/MODUL 1 1.37

dijelaskan oleh ayat yang lain atau suatu ayat dijelaskan oleh hadits atau

suatu hadits dijelaskan oleh hadits yang lain. Dari hukum umum menjadi

khusus.

Perhatikan kaidah yang sangat mulia ini:

لو كان خيرا لسبق ونا إليه

Kalau sekiranya suatu perkara itu baik, (pasti Rasulullah, para sahabat, tabi'in dan tabi'it tabi'in) lebih dahulu melaksanakannya daripada kita karena mereka lebih alim lebih taat dan lebih tahu tentang agama daripada kita.

Dalam muamalah, akal diberikan porsi yang seluas-luasnya, أنت م أعلم

ورد نياك م tetapi dengan ,(kamu lebih mengerti dengan urusan duniamu) بأم

syarat tidak boleh terlepas dari Al-Quran dan Hadits, pada pertimbangannya

(sebagai barometer). Dalam muamalah tidak terbatas pada benda, tetapi

mencakup perbuatan dan aktivitas-aktivitas yang tidak termasuk dalam

urusan ibadah.

Contoh:

Boleh makan dan minum, menciptakan teknologi, membuat kendaraan,

komputer, komunikasi canggih, jual-beli, sewa-menyewa, bermasyarakat,

dan lain-lain sesukanya, asalkan sampai batasan yang tidak diharamkan atau

dimakruhkan oleh syari’at. Boleh makan sebatas tidak dimakruhkan dan

diharamkan, misalnya: jangan makan pakai tangan kiri, jangan minum sambil

berdiri, jangan makan sampai kenyang berlebihan, jangan makan binatang

yang buas, bertaring, mempunyai cakar tajam, dan lain-lain. Makan dan

minum pada dasarnya boleh, kecuali yang dibatasi oleh Al Quran dan Hadits.

Ada orang yang mengatakan, “Kalau begitu naik haji, kalau pakai

pesawat terbang, bid'ah dong? Dulukan pakai unta.” Rupanya orang tersebut

tidak mengerti mana batasan pengertian bid'ah. Bid'ah hanya dalam

pelaksanaan ibadahnya. Naik pesawat terbang bukan termasuk dalam

pelaksanaan ibadah haji. Tetapi, ia adalah sarana. Kalau begitu orang yang

naik haji dengan berjalan kaki jadi bid'ah juga. Seandainya naik haji harus

pakai unta. Pesawat terbang adalah bagian dari ilmu pengetahuan maka

sifatnya mubah. QS. Al-Maidah: 3.

Page 38: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

1.38 Etika Bisnis Syariah

ليوم أكملت لك م دينك م وأتممت عليك م نعمتي ٱ

م دينا فمن ٱلط ر في مخمصة سل ورليت لك م ٱإل

حيم غف ور ر ام فإن ٱلل تجانف إل ٣غير م

Pada hari Ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

2. Kaidah dan Prinsip Fikih Muamalah

Fikih menurut bahasa berarti ( الفهم) pemahaman. Istilah fikih dengan

pengertian seperti ini sering kali dapat ditemukan dalam ayat maupun hadits

Nabi SAW, antara lain:

a. QS. At-Taubah: 122

فلول نفر من ك ل وا كافة ؤمن ون لينفر ۞وما كان ٱلم

م م فرقة وا قومه ين ولي نذر يتفقه وا في ٱلد م طائفة ل نه

ون إذا م يحذر ا إليهم لعله ٠٢٢رجع و

Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.

b. QS. Al-A’raf: 179

نس له م ق ل وب ل ولقد ذرأنا لجهنم ك ن ٱلجن وٱإل ثيرا م

م ءاذان ل ون بها وله م أعي ن ل ي بصر يفقه ون بها وله

Page 39: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

EKSA4201/MODUL 1 1.39

ئك ه م م بل ه م ألل أ ول ئك كٱألنع

يسمع ون بها أ ول

فل ون ٠٧٢ ٱلغ

Dan sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah) dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

c. QS. An-Nisa: 78

شيدة وج م أينما تك ون وا ي درككم ٱلموت ولو ك نت م في ب ر

وإن ت صبه م وإن ذهۦ من عند ٱلل م حسنة يق ول وا ه ت صبه

فمال سيئة ن عند ٱلل ذهۦ من عندك ق ل ك ل م يق ول وا ه

لء ٱلقوم ل يكاد ون يفقه ون حديثا ه ٧٨ؤ

Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah” dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad).” Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah.” Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun?

d. HR. Bukhari dan Muslim

ين ي فقهه صلى للا عليه في الد قال رس ول للا

وسلم من ي رد للا به خيرا

Page 40: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

1.40 Etika Bisnis Syariah

Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang dikehendaki oleh Allah akan suatu kebaikan, niscaya Allah akan memberikan kepadanya pemahaman dalam (masalah) agama.”

Adapun pengertian fikih menurut istilah sebagaimana dikemukakan oleh

para ulama sebagai berikut. “Ilmu yang menerangkan hukum-hukum syariat yang bersifat amaliyah (aplikatif) yang diambil dari dalil-dalilnya yang terperinci dan disimpulkan lewat ijtihad yang memerlukan analisa dan perenungan.”

Pengertian senada juga dikemukakan oleh ulama lainnya, yaitu:

كلفين لفقه معرفة احكام هللا تعالى فى افعال الم

وب والحظر والندب والكراهة واإلباحة وهي ج بالو

تلقاة من ارع لمعرفتها والسنة وما نصبه الش الكتاب م

ا است خرجت الحكام قيل لها فقه األدلة فإذ من

Ilmu yang dengannya diketahui segala hukum Allah yang berhubungan dengan perbuatan orang mukallaf, berupa hal yang diwajibkan, dilarang, disunnahkan, dimakruhkan, dibolehkan, yang disimpulkan dari Al-Quran dan As-Sunnah dan apa saja yang disandarkan oleh syari’ untuk diketahui dari dalil-dalil tertentu maka apabila hukum itu dapat dikeluarkan (ditentukan/disimpulkan), itulah yang dinamakan fikih.

Dari kedua istilah tersebut dapat dipahami bahwa secara aplikatif bahwa

kata fikih memiliki pengertian yang sama (sinonim) dengan istilah hukum.

Hal itu dapat dilihat penggunaannya oleh para ulama ketika membahas

persoalan hukum tertentu, seperti fikih shalat (hukum shalat), fikih zakat

(hukum zakat), fikih syiam (hukum puasa), dan lain sebagainya.

Sedangkan pengertian muamalah adalah segala bentuk kegiatan dan

transaksi serta perilaku manusia dalam kehidupannya. Dengan demikian,

fiqih muamalah dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang kegiatan atau

transaksi yang berdasarkan hukum-hukum syariat ( yang bersumber dari Al-

Page 41: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

EKSA4201/MODUL 1 1.41

Quran dan Hadits), mengenai perilaku manusia dalam kehidupannya yang

diperoleh dari dalil-dalil syari’at secara terperinci.

Dalam pengertian yang lebih rinci, fikih muamalah adalah hukum Islam

yang mengatur hubungan antara satu individu dengan individu lainnya yang

bertujuan untuk menjaga hak-hak manusia, merealisasikan keadilan, rasa

aman, serta terwujudnya keadilan dan persamaan antara individu dalam

masyarakat (kemaslahatan) serta menjauhkan segala kemudaratan yang akan

menimpa mereka.

Prinsip-prinsip dasar fikih muamalah3 antara lain:

a. Pada dasarnya segala bentuk muamalah adalah mubah.

عامالت )األصل فى األشياء اإلباحة ، إل ما دل ( فى الم

الدليل على خالفه

Pada dasarnya (asalnya) pada segala sesuatu (pada persoalan muamalah) itu hukumnya mubah, kecuali jika ada dalil yang menunjukkan atas makna lainnya.

b. Muamalah dilakukan atas dasar sukarela, tanpa mengandung unsur-

unsur paksaan.

أن طل إل لك م بينك م بٱلب ا أمو أيها ٱلذين ءامن وا ل تأك ل و ي

ا أنف سك م نك م ول تقت ل و رة عن تراض م تك ون تج إن ٱلل

٢٢ بك م رحيما كان

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu (QS. Annisa: 29).

3 Ruslan Fariadi. 2015. Prinsip Dasar Fiqih Muamalah.(Online). (http://tuntunanislam.com/prinsip- dasar-fiqih-muamalah, diunduh 20 Mei 2016 pukul 21.00)

Page 42: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

1.42 Etika Bisnis Syariah

c. Muamalah dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan manfaat

dan menghindari mudharat dalam bermasyarakat.

عن ع بادة ابن صامت أن رس ول هللا صلى هللا عليه

رواه أحمد -. ضى أن ل لرر ول لرار ق وسلم

وابن ماجة

Dari Ubadah bin Shamit bahwasanya Rasulullah SAW menetapkan tidak boleh berbuat kemudharatan dan tidak boleh pula membalas kemudharatan. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Dalam kaidah fiqhiyah juga disebutkan:

زال رر يـ الض

Kemudharatan harus dihilangkan

d. Muamalah dilaksanakan dengan memelihara nilai-nilai keadilan,

menghindari unsur-unsur penganiayaan dalam pengambilan kesempatan.

ورس ولهۦ وإن ت بت م فإن لم تفعل وا فأذن وا بحرب م ن ٱلل

ون فلك م ون ول ت ظلم لك م ل تظلم ء وس أمو ٢٧٢ر

Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba) maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.

Berdasarkan uraian di atas maka kita dapat bandingkan perbedaan antara

ibadah dan muamalah khususnya bisnis seperti terlihat dalam tabel berikut

ini:

Page 43: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

EKSA4201/MODUL 1 1.43

Tabel 1.1 Perbedaan antara Ibadah dan Muamalah

No. Ibadah Muamalah/Bisnis

1 Bersifat tetap ( اابتة) Bersifat elastis ( متغيرة)

2 Tidak bisa berkembang Dapat berkembang sesuai dengan zaman dan tempat

3 Bersifat khusus,eksklusif Bersifat universal, inklusif

4 Nash-nash lebih terinci (tafshili) Nash-nash umumnya general

5 Peluang ijtihad sempit Peluang ijtihad luas

C. RUANG LINGKUP BISNIS SYARIAH

Fikih Islam mengatur seluruh aspek kehidupan baik secara vertikal

maupun secara horizontal, baik yang berkaitan dengan individu, keluarga,

masyarakat, bahkan yang berhubungan dengan negara baik saat damai

maupun perang. Karena itu, secara garis besar, para fukaha’ (ulama fikih)

membagi fikih menjadi dua macam, yaitu: fikih ibadah yang mengatur

hubungan manusia secara vertikal dengan Allah dan fikih muamalah yang

mengatur hubungan sosial antarsesama manusia.

Ruang lingkup fikih muamalah meliputi seluruh kegiatan muamalah

manusia berdasarkan hukum-hukum Islam baik berupa perintah maupun

larangan-larangan hukum yang terkait dengan hubungan manusia dengan

manusia lainnya, sedangkan cabang-cabang fikih muamalah antara lain:

1. Hukum yang mengatur hubungan antara satu pribadi dengan yang

lainnya, baik yang menyangkut aturan sipil, perdagangan, keluarga,

gugatan hukum, dan lain sebagainya. Contoh yang terkait dengan

persoalan ini, antara lain: pembahasan tentang harta, baik dari aspek cara

mendapatkan dan mendistribusikannya, maupun dari aspek hakikat dan

konsep kepemilikan dalam Islam. Pembahasan tentang akad atau

transaksi, hukum keluarga (al-ahwal asy-syakhsiyah), seperti nikah,

talak, hak-hak anak, hukum waris, wasiat, wakaf, dan berbagai hal yang

berhubungan dengan hukum murafaat (gugatan).

2. Hukum yang mengatur hubungan pribadi dengan negara (Islam), serta

hubungan bilateral antara negara Islam dengan negara lain. Contoh-

contoh kitab fikih yang berbicara tentang persoalan ini antara lain, Al-

Ahkam As-sulthaniyah oleh Imam Al-Mawardi dan Abu Ya’la al-

Farra’, As-Siyasah as-Syar’iyyah oleh Ibnu Taimiyah, Ath-Thuruq al-

Page 44: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

1.44 Etika Bisnis Syariah

Hukmiyyah oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Al-Kharaj yang ditulis oleh

Abu Yusuf dan Yahya bin Adam al-Quraisyi, dan lainnya.

Ada empat prinsip aksioma4 dalam ilmu ekonomi Islam yang mesti

diterapkan dalam bisnis syariah, yaitu: tauhid (unity/kesatuan), keseimbangan

atau kesejajaran (equilibrium), kehendak bebas (free will), dan tanggung

jawab (responsibility).

Tauhid mengantarkan manusia pada pengakuan akan ke-Esaan Allah

selaku Tuhan semesta alam. Dalam kandungannya meyakini bahwa segala

sesuatu yang ada di alam ini bersumber dan berakhir kepada-Nya. Dialah

pemilik mutlak dan absolut atas semua yang diciptakannya. Oleh karena itu,

segala aktivitas khususnya dalam muamalah dan bisnis manusia hendaklah

mengikuti aturan-aturan yang ada jangan sampai menyalahi batasan-batasan

yang telah diberikan.

Keseimbangan atau kesejajaran (equilibrium) merupakan konsep yang

menunjukkan adanya keadilan sosial. Kehendak bebas (free will), yaitu

manusia mempunyai suatu potensi dalam menentukan pilihan-pilihan yang

beragam karena kebebasan manusia tidak dibatasi. Tetapi dalam kehendak

bebas yang diberikan Allah kepada manusia haruslah sejalan dengan prinsip

dasar diciptakannya manusia, yaitu sebagai khalifah di bumi sehingga

kehendak bebas itu harus sejalan dengan kemaslahatan kepentingan individu

terlebih lagi pada kepentingan umat.

Tanggung jawab (responsibility) terkait erat dengan tanggung jawab

manusia atas segala aktivitas yang dilakukan kepada Tuhan dan juga

tanggung jawab kepada manusia sebagai masyarakat. Karena manusia hidup

tidak sendiri, dia tidak lepas dari hukum yang dibuat oleh manusia itu sendiri

sebagai komunitas sosial. Tanggung jawab kepada Tuhan tentunya di akhirat,

tetapi tanggung jawab kepada manusia didapat di dunia berupa hukum-

hukum formal maupun hukum nonformal, seperti sanksi moral dan lain

sebagainya.

Sementara menurut Beekun terdapat 5 aksioma dalam ekonomi Islam.

Sebagai yang kelima adalah benovelence atau dalam istilah lebih familiar

dikenal dengan ihsan. Ihsan adalah kehendak untuk melakukan kebaikan hati

dan meletakkan bisnis pada tujuan berbuat kebaikan. Kelima prinsip tersebut

4 Ruang Lingkup Bisnis. (Online)

(http://reza-rahmat.blogspot.co.id/2012/06/ruang-lingkup-bisnis-syariah.html, diunduh 04

Mei 2016)

Page 45: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

EKSA4201/MODUL 1 1.45

secara operasional perlu didukung dengan suatu etika bisnis yang akan

menjaga prinsip-prinsip tersebut dapat terwujud.

Perbedaan etika bisnis syariah dengan etika bisnis yang selama ini

dipahami dalam kajian ekonomi terletak pada landasan tauhid dan orientasi

jangka panjang (akhirat). Prinsip ini dipastikan lebih mengikat dan tegas

sanksinya. Etika bisnis syariah memiliki dua cakupan. Pertama, cakupan

internal yang berarti perusahaan memiliki manajemen internal yang

memperhatikan aspek kesejahteraan karyawan, perlakuan yang manusiawi,

dan tidak diskriminatif dan pendidikan. Sedangkan kedua, cakupan eksternal,

meliputi aspek transparansi, akuntabilitas, kejujuran, dan tanggung jawab.

Demikian pula kesediaan perusahaan untuk memperhatikan aspek lingkungan

dan masyarakat sebagai stakeholder perusahaan.

Abdalla Hanafi dan Hamid Salam, Guru Besar Business Administration

di Mankata State University menambahkan cakupan berupa nilai ketulusan,

keikhlasan berusaha, persaudaraan, dan keadilan. Sifatnya juga universal dan

bisa dipraktikkan siapa saja. Etika bisnis syariah bisa diwujudkan dalam

bentuk ketulusan perusahaan dengan orientasi yang tidak hanya pada

keuntungan perusahaan namun juga bermanfaat bagi masyarakat dalam arti

sebenarnya. Pendekatan win-win solution menjadi prioritas. Semua pihak

diuntungkan sehingga tidak ada praktik menipu masyarakat atau petugas

pajak dengan laporan keuangan yang rangkap, dan lain-lain. Bisnis juga

merupakan wujud memperkuat persaudaraan manusia dan bukan mencari

musuh. Jika dikaitkan dengan pertanyaan di awal tulisan ini, apakah etika

bisnis syariah juga bisa meminimalisir keuntungan atau malah merugikan?

Jawabnya tergantung bagaimana kita melihatnya. Bisnis yang dijalankan

dengan melanggar prinsip-prinsip etika dan syariah, seperti pemborosan,

manipulasi, ketidakjujuran, monopoli, kolusi, dan nepotisme cenderung tidak

produktif dan menimbulkan inefisiensi.

Etika yang diabaikan bisa membuat perusahaan kehilangan kepercayaan

dari masyarakat bahkan mungkin dituntut di muka hukum. Manajemen yang

tidak menerapkan nilai-nilai etika dan hanya berorientasi pada laba (tujuan)

jangka pendek, tidak akan mampu bertahan (survive) dalam jangka panjang.

Jika demikian, pilihan berada di tangan kita. Apakah memilih keuntungan

jangka pendek dengan mengabaikan etika atau memilih keuntungan jangka

panjang dengan komit terhadap prinsip-prinsip etika dalam hal ini etika bisnis

syariah.

Page 46: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

1.46 Etika Bisnis Syariah

1) Jelaskan pengertian ibadah secara umum dan khusus!

2) Apakah yang dimaksud dengan ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah?

3) Apa kaidah dalam beribadah?

4) Apa yang dimaksud dengan muamalah dan kaidah muamalah?

5) Sebutkan empat prinsip (aksioma) dalam ilmu ekonomi Islam yang mesti

diterapkan dalam bisnis syariah!

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Ibadah dalam arti umum adalah segala perbuatan orang Islam yang halal

yang dilaksanakan dengan niat ibadah. Sedangkan ibadah dalam arti

yang khusus adalah perbuatan ibadah yang dilaksanakan dengan tata cara

yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW. Ibadah dalam arti yang

khusus ini, meliputi thaharah, shalat, zakat, shaum, haji, kurban, aqiqah

nadzar, dan kifarat.

2) Ibadah mahdhah artinya penghambaan yang murni hanya merupakan

hubungan antara hamba dengan Allah secara langsung, seperti shalat,

haji, dan lain sebagainya. Sedangkan ibadah ghairu mahdhah, (tidak

murni semata hubungan dengan Allah), yaitu ibadah yang di samping

sebagai hubungan hamba dengan Allah juga merupakan hubungan atau

interaksi antara hamba dengan makhluk lainnya.

3) “Hukum asal dalam beribadah adalah haram dan batal kecuali yang ada

dalil yang memerintahkan.” Hukum haram dapat berubah menjadi wajib

atau sunnah apabila ada perintah dari Allah dan Rasul-Nya. Apabila

tidak ada perintah dari Allah dan Rasul-Nya atau apabila tidak ada dalil

yang menyuruh (perintah) melakukannya, ia kembali kepada hukum asal

haram.

4) Muamalah adalah peraturan-peraturan mengenai tiap yang berhubungan

dengan urusan dunia, seperti perdagangan dan semua mengenai

kebendaan, perkawinan, talak, sanksi-sanksi, peradilan, dan yang

berhubungan dengan manajemen perkantoran, baik umum ataupun

khusus, yang telah ditetapkan dasar-dasarnya secara umum atau global

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,

kerjakanlah latihan berikut!

Page 47: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

EKSA4201/MODUL 1 1.47

dan terperinci untuk dijadikan petunjuk bagi manusia dalam bertukar

manfaat di antara mereka. Sedangkan kaidah muamalah, yaitu

muamalah pada dasarnya adalah mubah. Asal hukumnya boleh (jaiz). Ia

berubah hukumnya apabila ada larangan. Apabila ada larangan, sesuatu

yang halal maka berubah menjadi haram dan makruh. Apabila tidak ada

larangan atau apabila tidak ada dalil yang melarangnya, ia kembali

kepada hukum asalnya, yaitu halal.

5) Empat prinsip (aksioma) dalam ilmu ekonomi Islam yang mesti

diterapkan dalam bisnis syariah, yaitu: tauhid (unity/kesatuan),

keseimbangan atau kesejajaran (equilibrium), kehendak bebas (free will),

dan tanggung jawab (responsibility).

1. Jenis ibadah yang termasuk mahdhah, antara lain: wudhu, tayamum,

mandi hadats, adzan, iqamat, shalat, membaca Al-Quran, i’tikaf,

shiyam (puasa), haji, umrah, tajhiz al- janazah.

2. Adapun prinsip melaksanakan ibadah, antara lain: niat lillahi ta’ala,

ikhlas, tidak menggunakan perantara (washilah), dilakukan sesuai

dengan tuntunan Al-Quran dan Sunnah, seimbang dunia dan akhirat,

tidak berlebihan, mudah (bukan meremehkan), dan meringankan

bukan mempersulit.

3. Prinsip dalam beribadah lebih menekankan pada larangan sampai

ada perintah, prinsip dalam muamalah lebih menekankan pada

pembolehan sampai ada larangan. Sampai kalau ada dalil (yang

membolehkan atau yang melarang) maka status hukumnya berubah.

4. Prinsip-prinsip dasar fikih muamalah antara lain: pada dasarnya

segala bentuk muamalah adalah mubah, muamalalah dilakukan atas

dasar sukarela, tanpa mengandung unsur-unsur paksaan, dan

muamalah dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan

manfaat dan menghindari mudharat dalam bermasyarakat.

5. Ruang lingkup fikih muamalah meliputi seluruh kegiatan muamalah

manusia berdasarkan hukum-hukum Islam baik berupa perintah

maupun larangan-larangan hukum yang terkait dengan hubungan

manusia dengan manusia lainnya.

RANGKUMAN

Page 48: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

1.48 Etika Bisnis Syariah

1) Dasar ajaran Islam yang terdiri dari ....

A. aqidah, syariah, dan akhlak

B. aqidah, shalat, dan puasa

C. syariah, zakat, dan haji

D. akhlak, puasa, dan zakat

2) Sesuatu yang dipegang teguh dan terhujam kuat di dalam lubuk jiwa dan

tak dapat beralih dari padanya, yaitu ....

A. akhlak

B. aqidah

C. syariah

D. ibadah

3) Berikut ini merupakan prinsip-prinsip beribadah, kecuali ....

A. keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik dari

Al-Quran maupun As-Sunnah, jadi merupakan otoritas wahyu, tidak

boleh ditetapkan oleh akal atau logika keberadaannya

B. tata caranya harus berpola kepada contoh Rasulullah SAW

C. bersifat suprarasional (di atas jangkauan akal) artinya ibadah bentuk

ini bukan ukuran logika karena bukan wilayah akal, melainkan

wilayah wahyu, akal hanya berfungsi memahami rahasia dibaliknya

yang disebut hikmah tasyri’

D. dimungkinkan berinovasi

4) Menyatukan arah pandang dalam perspektif ibadah disebut ....

A. tawhiedul ilaah

B. tawhiedul wijhah

C. tawhiedul harakah

D. tawhiedul lughah

5) Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat .... shalat.

(HR. Al-Bukhari dari Malik bin Al-Huwairits)

A. saudaramu

B. aku

C. orang lain

D. sahabat Rasul

TES FORMATIF 2

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

Page 49: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

EKSA4201/MODUL 1 1.49

6) Ketika seseorang melakukan shalat sebagai bagian dari ibadah mahdhah

tidak sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya maka ....

A. ibadahnya ditolak

B. divonis bid’ah

C. A dan B benar

D. A dan B salah

7) Hukum haram dalam ibadah dapat berubah menjadi wajib atau sunnah

apabila ada perintah dari ....

A. Allah

B. Rasulullah

C. Allah dan Rasulullah

D. khalifah

8) Berikut ini prinsip-prinsip dasar fikih muamalah, kecuali ....

A. pada dasarnya segala bentuk muamalah adalah mubah

B. muamalah dilakukan atas dasar sukarela, tanpa mengandung unsur-

unsur paksaan

C. muamalah dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan

manfaat dan menghindari mudharat dalam bermasyarakat

D. dasar hukum muamalah adalah haram

9) Prinsip (aksioma) dalam ilmu ekonomi Islam yang mesti diterapkan

dalam bisnis syariah, kecuali ....

A. tauhid (unity/kesatuan)

B. keseimbangan atau kesejajaran (equilibrium)

C. kehendak bebas (free will)

D. A, B dan C benar

10) Berbicara industri keuangan syariah termasuk dalam kelompok ....

A. ibadah

B. muamalah

C. akhlak

D. aqidah

Page 50: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

1.50 Etika Bisnis Syariah

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang

terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.

Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan

Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat

meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,

Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang

belum dikuasai.

Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar

100%Jumlah Soal

Page 51: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

EKSA4201/MODUL 1 1.51

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1

1) D

2) B

3) C

4) C

5) C

6) A

7) B

8) C

9) A

10) C

Tes Formatif 2

1) A

2) B

3) D

4) B

5) B

6) C

7) C

8) D

9) D

10) B

Page 52: Esensi Dasar dan Lingkup Etika Bisnis Syariah · Secara etimologi (asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan

1.52 Etika Bisnis Syariah

Daftar Pustaka

Arfin, Hamid. 2011. Hukum Islam Perspektif Keindonesiaan. Makassar: PT

Umitoha Ukhuwa Grafika.

Fariadi, Ruslan. 2015. Prinsip Dasar Fiqih Muamalah. (Online).

(http://tuntunanislam.com/prinsip-dasar-fiqih-muamalah, diunduh 20

Mei 2016 jam 21.00).

Rachmawan, Hatib. 2011. Fiqih Ibadah dan Prinsip Ibadah dalam Islam.

(Online). (http://lpsi.uad.ac.id/fiqih-ibadah-dan-prinsip-ibadah-dalam-

islam.asp, diunduh 28 Maret 2016).

Rahmat, Reza. 2012. Ruang Lingkup Bisnis Syariah. (Online). (http://reza-

rahmat.blogspot.co.id/2012/06/ruang-lingkup-bisnis-syariah.html,

diunduh 04 Mei 2016).

Siddiqie, Umay M Dja’far. 2008. Ibadah Mahdah-Ghairu Mahdah. (Online).

(https://umayonline.wordpress.com/2008/09/15/ibadah-mahdhah-ghairu-

mhadhah/diunduh 28 Maret 2016 jam 20.00).

Suhrawardi, K. Lubis. 2006. Etika Profesi Hukum. Jakarta: Penerbit Sinar

Grafika.