esai identitas nasional

5
ESAI IDENTITAS NASIONAL Biologi A | 123244002 Nuril Trisnawati Budaya Nasional dalam Arus Globalisasi Saat ini, kita hidup di era globalisasi. Sebuah era dimana teknologi berkembang dengan sangat pesat. Sebuah era dimana kita bisa melakukan apa saja dengan teknologi. Sebuah era yang dipenuhi dengan kemudahan dalam melakukan apapun. Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi berjalan dengan sangat cepat terutama teknologi informasi. Saat ini, hanya dengan mengetik nama situs di komputer, kita bisa menjelajahi dunia. Hanya dengan menekan nomor pada pesawat telepon, kita bisa berbicara dengan siapa saja yang kita mau, tidak peduli dimana mereka berada. Jika kita lihat contoh yang ada, maka kita bisa menyimpulkan bahwa perkembangan zaman dan teknologi memiliki dampak positif yang jauh lebih besar dari dampak negatifnya. Namun pada kenyataanya, dampak negatif yang ditimbulkan pun sangat berbahaya bagi perkembangan budaya manusia. Salah satu contoh konkret dari fenomena ini adalah berkembangnya kebudayaan barat di Indonesia. Teknologi informasi yang begitu pesat membuat komunikasi internasional sangat mudah dilakukan. Dengan demikian, masuknya kebudayaan negara lain ke Indonesia pun terjadi secara signifikan, terutama yang paling mencolok adalah kebudayaan barat. Saat ini, hampir semua aspek dalam kebudayaan barat telah masuk ke Indonesia. Mulai dari fashion, makanan, bahasa, etika pergaulan, sampai tata krama.

Upload: nuril-trisnawati

Post on 29-Sep-2015

33 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ESAI IDENTITAS NASIONAL

TRANSCRIPT

ESAI IDENTITAS NASIONAL

ESAI IDENTITAS NASIONAL

Biologi A | 123244002

Nuril Trisnawati

Budaya Nasional dalam Arus GlobalisasiSaat ini, kita hidup di era globalisasi. Sebuah era dimana teknologi berkembang dengan sangat pesat. Sebuah era dimana kita bisa melakukan apa saja dengan teknologi. Sebuah era yang dipenuhi dengan kemudahan dalam melakukan apapun.

Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi berjalan dengan sangat cepat terutama teknologi informasi. Saat ini, hanya dengan mengetik nama situs di komputer, kita bisa menjelajahi dunia. Hanya dengan menekan nomor pada pesawat telepon, kita bisa berbicara dengan siapa saja yang kita mau, tidak peduli dimana mereka berada.

Jika kita lihat contoh yang ada, maka kita bisa menyimpulkan bahwa perkembangan zaman dan teknologi memiliki dampak positif yang jauh lebih besar dari dampak negatifnya. Namun pada kenyataanya, dampak negatif yang ditimbulkan pun sangat berbahaya bagi perkembangan budaya manusia. Salah satu contoh konkret dari fenomena ini adalah berkembangnya kebudayaan barat di Indonesia.

Teknologi informasi yang begitu pesat membuat komunikasi internasional sangat mudah dilakukan. Dengan demikian, masuknya kebudayaan negara lain ke Indonesia pun terjadi secara signifikan, terutama yang paling mencolok adalah kebudayaan barat. Saat ini, hampir semua aspek dalam kebudayaan barat telah masuk ke Indonesia. Mulai dari fashion, makanan, bahasa, etika pergaulan, sampai tata krama. Masyarakat Indonesia pun menerima masuknya kebudayaan barat ini dengan tangan terbuka karena dengan demikian, itu menandakan bahwa masyarakat kita bisa dikatakan mengikuti perkembangan zaman. Namun penerimaan masuknya budaya barat ke Indonesia ini memiliki dampak yang membahayakan. Masuknya kebudayaan barat ke Indonesia membuat kebudayaan asli Indonesia sendiri menjadi pudar dalam diri masyarakat Indonesia. Dengan memudarnya jati diri Indonesia dalam jiwa masyarakat, maka akan diikuti dengan turunnya jiwa nasionalisme dalam jiwa masyrakat tersebut. Hal ini sangat berbahaya karena kebudayaan asli Indonesia adalah jati diri bangsa Indonesia, dan jati diri itulah konsep awal terbentuknya nasionalisme. Dengan membiarkannya pudar, maka berarti juga membiarkan Negara Indonesia dijajah oleh bangsa barat dalam arti tertentu, dan tidakmenutup kemungkinan lama-kelamaan Indoensia hanya sebagai nama tanpa jiwa.Kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia tidak semuanya cocok dengan kebudayaan asli Indonesia. Bahkan bisa dibilang kebudayaan barat banyak bertentangan dan berbeda dengan kebudayaan Indonesia. Salah satu contohnya adalah dalam hal tata krama dan sopan santun. Dibandingkan dengan kebudayaan barat, tata krama bangsa Indonesia secara umum bisa dibilang lebih halus daripada kebudayaan barat. Namun dengan masuknya tata krama barat, tata krama Indonesia yang awalnya halus berubah menjadi kasar. Hal ini jelas tidak bisa dikatakan sebagai hal yang baik,

Era globalisasi memang tidak bisa terlepas dari modernisme yang membawa sistem sosial, ekonomi, politik, dan budaya antar masyarakat sehingga menjadi terhubung dan saling mempengaruhi. Dari sini, akan tercipta suatu hegemoni seperti yang dikatakan Antonio Gramsci. Sistem budaya yang kuat akan masuk dan melemahkan budaya lokal yang tidak terpelihara. Pada konteks Indonesia, penggunaan bahasa Inggris dan berlaku kebarat-baratan menjadi hal yang sangat dibanggakan, khususnya bagi masyarakat kota. Era globalisasi telah membawa perubahan yang cepat pada berbagai aspek kehidupan. Hal ini juga terjadi dalam aspek pertahanan yang antara lain berpengaruh terhadap pola dan bentuk ancaman dari ancaman militer ke arah non-militer seperti terorisme, wabah penyakit, difusi kebudayaan negatif yang menimbulkan perubahan perilaku manusia Indonesia. Intinya adalah terjadi perubahan pola ancaman terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa yang semula bersifat konvensional berkembang menjadi multi dimensional, baik yang berasal dari luar maupun dari dalam negeri.Kemajuan bidang teknologi informasi, komunikasi dan transportasi, serta makin menonjolnya kepentingan ekonomi dan perdagangan yang telah mendorong terwujudnya globalisasi, memberi peluang terjadinya infiltrasi budaya Barat sebagai ukuran tata nilai dunia. Tidak jarang terjadi, demi kepentingan ekonomi, suatu negara terpaksa menerima masuknya budaya Barat yang belum tentu sesuai dengan situasi dan kondisi negara itu sendiri dan berakibat pada pola pikir dan pola tindak yang ditandai dengan pemikiran Negara Federasi, hal ini membuat menurun-nya rasa sosial dan semangat ke-bhineka-an yang mengarah pada disintegrasi bangsa dan pelanggaran hukum. Selain itu, masyarakat indonesia terjangkit pula pola hidup individualisme dan konsumerisme yang bertentangan dengan pola hidup sederhana dan semua itu bertentangan dengan nilai-nilai budaya asli bangsa Indonesia yang digali dari Pancasila.Setelah ditelaah secara seksama, terbukti bahwa masuknya kebudayaan barat ke Indonesia tidak selamanya membawa dampak positif bagi bangsa Indonesia. Pembangunan budaya Indonesia, mau tidak mau akan bersentuhan dengan modernisasi dan globalisasi. Budaya Indonesia harus mampu berhadapan dan bersaing dengan budaya . Namun kedua tantangan budaya tersebut jangan dilihat secara negative, justru masyarakat Indonesia harus bisa mengambil kesempatan terhadap modernisasi dan globalisasi. Bagaimanapun banyak juga nilai atau prinsip budaya aing yang bersifat positif seperti tepat waktu, memegang prinsip, mengutamakan pendidikan dan rasionalitas, toleransi dan sebagainya.Untuk membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang tangguh, budaya nasional perlu dibina dan dikedepankan agar dapat berfungsi sebagai pemersatu anak bangsa, karena tidak ada bangsa yang berhasil maju kecuali maju sebagai satu kesatuan yang utuh, tidak terpecah-pecah dalam mempertahankan jati diri dan budayanya. Kebudayaan nasional perlu dibina sebagai langkah persatuan dan kesatuan bangsa melalui perangkat nilai budaya yang dimiliki. Nilai-nilai budaya tersebut harus disosialisasikan dan diinternalisasikan kepada warga negara Indonesia untuk dijadikan pedoman bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.