ermaliza: jurnal guru halaman 79-82

4
Jurnal Nasional Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran | JurnalGuru Volume I, No. 1, Mei – Juni (2015): 79 -82 ISSN : 2459-9743 | 79 Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Gaya Gerak Benda di Mata Pelajaran IPA Pada Siswa Kelas III SD Negeri 1 Sekayu Melalui Metode Demonstrasi Ermaliza Guru SD Negeri 1 Sekayu, Kab. Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan Diterima: 8 Mei 2015 Disetujui: 17 Mei 2015 ABSTRAK Penelitian mengenai upaya peningkatan hasil belajar materi gaya gerak benda di mata pelajaran IPA pada siswa kelas III SD Negeri 1 Sekayu ini bertujuan untuk memotivasi siswa dalam meningkatkan minat belajar terutama pelajaran IPA, meningkatkan pemahaman siswa dalam menerima pelajaran IPA, meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar sehingga terciptanya interaksi antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa, dan mengoptimalkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 kali pertemuan. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen berupa lembar observasi dan tes tertulis. Dari hasil penelitian diketahui bahwa persentase ketuntasan belajar pada Siklus I sebesar 37,2 persen, Siklus II meningkat menjadi 86 persen, dan di akhir Siklus III menjadi 95 persen. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar materi gaya gerak benda di mata pelajaran IPA pada siswa kelas III SD Negeri Sekayu. Kata kunci: hasil belajar, materi gaya dan gerak, metode demonstrasi. A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sangat penting bagi siswa sekolah dasar (SD). Untuk itu maka diperlukan cara-cara yang efektif dan efisien dalam proses pembelajaran sehingga nantinya tercapai hasil yang diharapkan. Agar pembelajaran tersebut berjalan efektif dan efisien, guru perlu mengupayakan dalam proses pembelajaran menggunakan media atau alat peraga konkrit yang dapat melibatklan siswa secara optimal. Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran yang diharapakan dapat dilakukan berupa evaluasi(penilaian) baik proses maupun hasil belajar siswa. Pelaksanaan penilaian tersebut bisa melalui pengamatan dan test. Dari hasil test dapat mengambarkan apakah pembelajaran yang dilakukan oleh guru telah menunjukan adanya keberhasilan atau belum. Tujuan pembelajaran yang ditetapkan oleh guru akan tercapai jika siswa memiliki minat yang sungguh-sungguh. Sebaliknya tidak ada atau kurangnya minat siswa dalam belajar ilmu pengetahuan alam mengakibatkan tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tidak tercapai yang berarti hasil dan prestasi siswa akan menurun. Untuk mencapai keberhasilan dalam belajar diperlukan minat yang tinggi dan setiap siswa. Minat dan pemahaman siswa menjadi pendorong siswa untuk melakukan sesuatau yang disukainya. Apabila suatu kegiatan yang dilaksanakan dilandasi minat yang kuat, dalam hal ini minat terhadap pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam maka akan mempengaruhi keterlibatan siswa dalam menerima pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam serta pemahamannya pun menjadi lebih muda. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 1 Sekayu dalam mata pelajaran IPA pada materi gaya gerak benda? 3. Cara Pemecahan Masalah a. Membuat RPP yang menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan kemampuan pada siswa kelas III. b. Membuat lembar pengamatan siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran IPA tentang gaya dan gerak.

Upload: jurnal-guru

Post on 17-Dec-2015

12 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Jurnal Nasional Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran (www.e-jurnalguru.com)

TRANSCRIPT

  • Jurnal Nasional Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran | JurnalGuru Volume I, No. 1, Mei Juni (2015): 79 -82

    ISSN : 2459-9743 | 79

    Upaya Meningkatkan Hasil Belajar

    Materi Gaya Gerak Benda di Mata Pelajaran IPA

    Pada Siswa Kelas III SD Negeri 1 Sekayu

    Melalui Metode Demonstrasi

    Ermaliza Guru SD Negeri 1 Sekayu, Kab. Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan

    Diterima: 8 Mei 2015 Disetujui: 17 Mei 2015

    ABSTRAK

    Penelitian mengenai upaya peningkatan hasil belajar materi gaya gerak benda di mata pelajaran IPA

    pada siswa kelas III SD Negeri 1 Sekayu ini bertujuan untuk memotivasi siswa dalam meningkatkan

    minat belajar terutama pelajaran IPA, meningkatkan pemahaman siswa dalam menerima pelajaran

    IPA, meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar sehingga terciptanya interaksi

    antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa, dan mengoptimalkan hasil belajar

    siswa dalam mata pelajaran IPA. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri

    dari 2 kali pertemuan. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen berupa lembar observasi

    dan tes tertulis. Dari hasil penelitian diketahui bahwa persentase ketuntasan belajar pada Siklus I

    sebesar 37,2 persen, Siklus II meningkat menjadi 86 persen, dan di akhir Siklus III menjadi 95 persen.

    Dari data ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil

    belajar materi gaya gerak benda di mata pelajaran IPA pada siswa kelas III SD Negeri Sekayu.

    Kata kunci: hasil belajar, materi gaya dan gerak, metode demonstrasi.

    A. Pendahuluan

    1. Latar Belakang

    Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

    (IPA) sangat penting bagi siswa sekolah dasar

    (SD). Untuk itu maka diperlukan cara-cara

    yang efektif dan efisien dalam proses

    pembelajaran sehingga nantinya tercapai hasil

    yang diharapkan. Agar pembelajaran tersebut

    berjalan efektif dan efisien, guru perlu

    mengupayakan dalam proses pembelajaran

    menggunakan media atau alat peraga konkrit

    yang dapat melibatklan siswa secara optimal.

    Untuk mengetahui tercapai tidaknya

    tujuan pembelajaran yang diharapakan dapat

    dilakukan berupa evaluasi(penilaian) baik

    proses maupun hasil belajar siswa.

    Pelaksanaan penilaian tersebut bisa melalui

    pengamatan dan test. Dari hasil test dapat

    mengambarkan apakah pembelajaran yang

    dilakukan oleh guru telah menunjukan adanya

    keberhasilan atau belum.

    Tujuan pembelajaran yang ditetapkan oleh

    guru akan tercapai jika siswa memiliki minat

    yang sungguh-sungguh. Sebaliknya tidak ada

    atau kurangnya minat siswa dalam belajar ilmu

    pengetahuan alam mengakibatkan tujuan

    pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tidak

    tercapai yang berarti hasil dan prestasi siswa

    akan menurun.

    Untuk mencapai keberhasilan dalam

    belajar diperlukan minat yang tinggi dan setiap

    siswa. Minat dan pemahaman siswa menjadi

    pendorong siswa untuk melakukan sesuatau

    yang disukainya. Apabila suatu kegiatan yang

    dilaksanakan dilandasi minat yang kuat, dalam

    hal ini minat terhadap pelajaran Ilmu

    Pengetahuan Alam maka akan mempengaruhi

    keterlibatan siswa dalam menerima pelajaran

    Ilmu Pengetahuan Alam serta pemahamannya

    pun menjadi lebih muda.

    2. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas maka

    dapat dirumuskan permasalahan sebagai

    berikut: apakah metode demonstrasi dapat

    meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD

    Negeri 1 Sekayu dalam mata pelajaran IPA pada

    materi gaya gerak benda?

    3. Cara Pemecahan Masalah

    a. Membuat RPP yang menggunakan metode

    demonstrasi untuk meningkatkan

    kemampuan pada siswa kelas III.

    b. Membuat lembar pengamatan siswa untuk

    mengetahui kemampuan siswa dalam

    memahami mata pelajaran IPA tentang

    gaya dan gerak.

  • Ermaliza | Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Gaya Gerak Benda

    80 | ISSN : 2459-9743

    c. Mengukur pemahaman siswa tentang gaya

    dan gerak sesudah proses pembelajaran.

    4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    a. Tujuan Penelitian: 1) Memotivasi siswa untuk

    meningkatkan minat belajar

    terutama pelajaran Ilmu

    Pengetahuan Alam.

    2) Meningkatkan pemahaman siswa

    dalam menerima pelajaran ilmu

    pengetahuan alam.

    3) Meningkatkan keterlibatan siswa

    dalam proses belajar mengajar

    sehingga terciptanya interaksi antara

    guru dengan siswa, maupun siswa

    dengan siswa.

    4) Mengoptimalkan hasil belajar Ilmu

    Pengetahuan Alam siswa.

    b. Manfaat yang diharapkan dari penilitian ini antara lain adalah:

    1) Bagi siswa

    a) Dapat meningkatkan hasil belajar.

    b) Siswa lebih mudah memahami

    materi yang disampaikan.

    2) Bagi guru

    a) Guru dapat mengetahui

    kelemahan metode pembelajaran

    yang digunakan pada proses

    pembelajaran.

    b) Membantu guru untuk

    memperbaiki pembelajaran.

    c) Membantu guru berkembang

    secara profesional

    3) Bagi sekolah

    a) Dapat meningkatkan kualitas

    pendidikan

    b) Meningkatkan kwalitas.

    B. Tinjauan Pustaka

    1. Hasil Belajar Siswa

    Hasil belajar merupakan bagian terpenting

    dalam pembelajaran. Sudjana (2009:3)

    mendefinisikan hasil belajar siswa pada

    hakikatnya adalah perubahan tingkah laku

    sebagai hasil belajar dalam pengertian yang

    lebih luas mencakup bidangkognitif, efektif

    dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono

    (2006:3-4) juga menyebutkan hasil belajar

    merupakan hasil dari suatu interaksi tindak

    belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru,

    tindak belajar diakhiri dengan proses evaluasi

    hasil belajar Dari sisi siswa, hasil belajar

    merupakan berakhirnya pengajaran dari

    puncak proses belajar.

    2. Gaya Gerak Benda

    Contoh beberapa kegiatan sehari hari yang

    berhubugan dengan gaya, yaitu tukang bakso

    yang sedang mendorong gerobak baksonya dan

    seorang ibu yang sedang menarik tali timba

    ketika mengambil air di sumur. dorongan atau

    tarikan tersebut dapat menyebabkan

    kedudukan suatu benda berubah ddari keadaan

    awalnya. Dalam sains, dorongan dan tarikan

    ini dikenal dengan sebutan gaya. coba berikan

    contoh kegiatan lain dalam kehidupan sehari

    hari yang berkaitan dengan gaya dan sebutkan

    jenbis gayanya apakah berupa tarikan atau

    dorongan.

    3. Metode Demonstrasi

    Suatu kegiatan belajar mengajar tidak

    akan dapat tercapai tujuan yang diharapkan

    tanpa adanya metode yang pengajaran yang

    baik. Untuk itu diperlukan suatu metode agar

    tujuan yang diharapkan dapat terwujud.

    seringkali hasil yang diharapkan dalam

    kegiatan belajar mengajar tidak maksimal,

    karena tidak efektipnya metode yang

    digunakan dalam pembelajaran. maka memilih

    metode yang tepat, efektif dan efisien mutlak

    untuk diperhatikan dengan sungguh-sungguh.

    Sudjana (2010:83) mengemukakan metode

    demonstrasi adalah suatu metode mengajkar

    memperlihatkan bagaimana jalannya suatu

    proses terjadinya sesuatu. Oleh karena itu

    metode demonstrasi merupakan metode

    mengajar yang sangat efektif , sebab

    membantu para peserta didik untuk mencari

    jawaban segan usaha sendiri beradasarkabn

    fakta yg dilhat.

    a. Tujuan dan Fungsi Metode Demonstrasi

    Tujuan pokok penggunaan metode

    demonstrasi menurut Roestiyah (2008:83)

    adalah untuk memperjelas pengertian konsep

    dan memperlihatkan (meneladani) cara

    melakukan sesuatu atau proses terjadinya

    sesuatu, Ditinjau dari sudut tujuan

    penggunaanya dapat dikatakn bahwa metode

    demonstrasi bukan metode yang dapat

    diimplementasikan dalam proses belajar

    mengajar secara independen.

    b. Kelebihan dan kekurangan Metode

    Demonstrasi

    1) Kelebihan Metode Demonstrasi

    a) Dapat membuat pengajaran menjadi

    lebih jelas dan lebih konkrit,

    sehingga menghindari verbalisme.

    b) Siswa lebih mudah memahami apa

    yang dipelajari.

    c) Proses pengajaran lebih menarik.

    d) Siswa dirangsang untuk aktif

    mengamati, menyesuaikan antara

    teori dengan kenyataan dan

    mencobanya melakukannya sendiri.

    2) Kekurangan metode demonstrasi

    a) Metode ini memerlukan

    keterampilan guru secara khusus ,

    karena tanpa ditunjang dengan hal

  • Jurnal Nasional Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran | JurnalGuru Volume I, No. 1, Mei Juni (2015): 79 -82

    ISSN : 2459-9743 | 81

    itu, pelaksanaan demonstrasi akan

    tidak efektif.

    b) Fasilitas seperti peralatan, tempat,

    dan biaya yang memadai

    tidak selalu tersedia dengan

    baik.

    c) Demonstrasi memerlukan

    kesiapan dan perencanaan yang

    matang disamping memerlukan

    waktu atau jam pelajaran lain.

    4. Hipotesis Tindakan

    Hipotesis tindakan dalam penelitian ini

    adalah metode demonstrasi dapat

    meningkatkan hasil belajar IPA materi gaya dan

    gerak pada peserta didik kelas III SD Negeri 1

    Sekayu.

    C. Metode Penelitian

    1. Setting penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD

    Negeri 1 Sekayu Kecamatan Sekayu dari

    tanggal 14 Maret 2015 - 23 Maret 2015,

    dengan jadwal pelaksanaan sebagai berikut:

    Tabel 1

    Jadwal Penelitian

    2. Rancangan Penelitian

    Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan

    dengan 3 siklus yang meliputi: perencanaan,

    pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

    3. Data dan cara pengumpulan Data

    a. Sumber data

    Sumber data penilaian ini meliputi:

    1) Data tes kemampuan pemahaman

    konsep ipa siklus I dan II

    2) Hasil observasi terhadap aktivitas

    pembelajaran meliputi siswa dan

    guru

    3) Jurnal harian (catatan harian) guru

    dan kondisi kelas

    4) Foto

    b. Teknik pengumpulan data

    Data dikumpulkan melalui observasi,

    catatan harian, tes harian, dan tes

    kemampuan pemahaman konsep IPA.

    D. Hasil Penelitian dan Pembahasan

    1. Hasil Penelitian

    Tabel 2

    Tingkat Keaktifan Siswa Kelas Dalam

    Pembelajaran IPA

    Hasil evaluasi diatas secara jelas dapat

    dikatakan mengalami peningkatan yang cukup

    baik. Hal ini menunjukan adanya pencapaian

    sebagaimana yang diharapkan. Dari hasil

    pembelajaran dalam ketiga siklus di atas

    diperoleh data sebagai berikut:

    a. Pada siklus pertama, jumlah siswa yang

    mencapai ketuntasan belajar mencapai

    37,2 persen dari 43 jumlah siswa;

    b. Pada siklus kedua, terjadi peningakatan

    hasil belajar siswa yakni menjadi 86

    persen tingkat ketuntasan belajarnya;

    c. Pada siklus ketiga, terjadi lagi peningkatan

    hasil belajar siswa yakni dari 86 persen

    menjadi 95 persen. Hasil ini berarti telah

    melampaui 85 persen dari tingkatan

    keberhasilan belajar siswa;

    2. Deskripsi Temuan

    dan Refleksi

    Bertitik tolak pada hasil

    pembelajaran kelas III pada

    masing masing siklus,

    demikian juga mengenai

    keterlibatan siswa dalam

    proses pembelajaran, ketika

    sebelum perbaikan

    pembelajaran persentasenya sangat kecil, jadi

    baik keterlibatan siswa dalam kegiatan

    pembelajaran maupun hasil yang diperoleh

    siswa sebelum dilakukanya pembelajaran

    kurang memuaskan stelah adanya masukan

    observer (teman sejawat).

    Dari diskusi didapat suatu temuan bahwa

    penjelasan materi pelajaran kurang detail serta

    tidak menggunakan media yang jelas (sangat

    kecil), sehingga sulit dimengerti oleh siswa.

    kurang detailnya guru dalam dalam

    menjelaskan materi kepada siswa karena

    mengingat alokasi waktu terbatas apalagi

    untuk memberikan contoh-contoh berupa alat

    peraga yang bervariiasi akibatnya siswa kurang

    memahami materi secara utuh.

    Dampak dari kurang memahami siswa

    pada materi pembelajaran bukan saja

    keantusiasan dan ketertiban siswa dalam

    proses pembelajaran kurang aktif akan tetapi

    pemahaman terhadap materi juga kurang

    terserap dengan baik. hal ini juga berlanjut

    pada hasil evaluasi yang diberikan kurang

    begitu memuaskan terlebih lagi dukungan

  • Ermaliza | Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Gaya Gerak Benda

    82 | ISSN : 2459-9743

    media yang digunakan dalam pembelajaran

    kurang memadai.

    Untuk mengantisipasi keadaan yang

    kondusif terus berlanjut, penulis berupaya

    secara optimal dalam perbaikan pembelajaran,

    baik dalam siklus I, II, dan III menerapkan

    beberapa metode/cara yang praktis dan

    relevan didalam proses pembelajaran danjuga

    mengupayakan media pembelajaran baik

    konkrit maupun manipulatif sehingga siswa

    lebih termotivasi didalam mengikuti

    pembelajaran.

    3. Pembahasan

    Berdasarkan hasil pengamatan terhadap

    proses perbaikan dan hasil tes siswa, diyakini

    oleh penulis bahwa secara umum fokus

    perbaikan perbaikan pembelajaran telah

    dicapai. namun demikian bagi penulis sendiri

    (sebagi guru) didalam melaksanakan

    pembelajaran masih terasa sedikit kelemahan,

    baik yang berkenaan dengan pemanfaatan

    media pembelajaran yang relevan dan konkrit

    maupun dalam pengaturan (alokasi) waktu

    yang efisien.

    Mengenai pemanfaatan media yang

    konkrit, sebagaimana mengutip pendapat

    Pieget (dalam Psikologi Pengajaran, 1996:68)

    bahwa anak usia sekolah dasar, yakni usia 7

    sampai dengan 12 tahun masih dalam tahap

    operasional konkrit. hal ini tentunya

    diperlukan upaya guru dalam mencontohkan

    anal didik dalam pemahaman konsepnya

    dengan keadaan nyata dan pernah ditemukan -

    dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan

    dalam penggunaannya dalam waktu belajar

    agar diupayakan waktu yang cukup luas, baik

    untuk guru dalam menjelaskan dan

    memberikan contoh-contoh maupun untuk

    anak dalam rangkah latihan dan mencoba

    untuk mengembangkan daya kritis dan

    aplikasinya.

    E. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil perbaikan

    pembelajaran yang dilakukan melalui

    Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat

    disimpulkan bahwa alat peraga pada

    pembelajaran kelas III SD Neheri 1 Sekayu telah

    dapat meningkatkan kondisi kelas yang

    kondusif soal berlangsungnya proses

    pembelajaran selanjutnya bahwa alat peraga

    berpengaruh positif bagi peningkatan hasil

    belajar siswa.

    Daftar Pustaka

    Dahar, R. 1996. Teori-teori Belajar. Jakarta:

    Erlangga.

    Depdikbud. 1994. Kurikulum Pendidikan

    Dasar. Jakarta: Dirjen Diknas Proyek

    Peningkatan Mutu SD, TK, dan SLB.

    Edi, T. 2004. Gemar berhitung Ilmu

    Pengetahuan Alam. Jakarta: Grafindo.

    Sumiawan, C., Dkk. 1998. Pendekatan

    Keterampilan proses. Jakarta: Gramedia.

    Wardani, I.G.A.K., Dkk. 2002. Penelitian

    Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Universitas

    Terbuka.