ergonomi pada lingkungan

4
TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR ERGONOMI ERGONOMI DALAM LINGKUNGAN KERJA Pengampu Mata Kuliah : Prof . Drs. I B Manuaba, HonFErgS, FIPS, SP.Erg Disusun oleh : I Putu Adi Susanta (1590461001) PROGRAM PASCA SARJANA PROGRAM MAGISTER ERGONOMI FISIOLOGI KERJA

Upload: putu-adi-susanta

Post on 07-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Ergonomi Pada lingkungan

TRANSCRIPT

Page 1: Ergonomi Pada lingkungan

TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR ERGONOMI

ERGONOMI DALAM LINGKUNGAN KERJA

Pengampu Mata Kuliah : Prof . Drs. I B Manuaba, HonFErgS, FIPS, SP.Erg

Disusun oleh :

I Putu Adi Susanta (1590461001)

PROGRAM PASCA SARJANA

PROGRAM MAGISTER ERGONOMI FISIOLOGI KERJA

UNIVERSITAS UDAYANA

2015

Page 2: Ergonomi Pada lingkungan

Ergonomi berasal dari bahasa latin Ergo yang artinya adalah kerja, dan Nomos yang artinya aturan atau hukum. Jadi Ergonomi adalah ilmu tentang kerja, menyesuaikan manusia dengan mesin, menyesuaikan manusa dengan pekerjaan, menyesuaikan pekerjaan dengan manusia. Ergonomi adalah pengaruh atau hubungan antara manusia dengan lingkungan dalam pekerjaan dan dalam rumah, melibatkan alat kerja dan material yang digunakan dan pekerjaan yang dilakukan.

Tujuan dan sasaran Ergonomi antara lain kesehatan fisik dan mental seperti misalnya mencegah terjadinya cedera dan kecelakaan akibat kerja, mengurangi kelelahan fisik dan mental, tercapainya kepuasan kerja. Tujuan lainnya kesehatan sosial seperti misalnya meningkatkan kualitas hubungan sosial, mengatur organisasi kerja. Harapan adanya ergonomi adalah tercipta keseimbangan antara teknis, ekonomis, antropologis dan aspek budaya antara manusia dan sistem kerja sehingga diperoleh efisiensi.

Keuntungan ergonomi antara lain pekerjaan dapat selesai lebih cepat, tanpa atau minim keluhan rasa sakit, minim kehilangan waktu kerja, motifasi kerja lebih tinggi, tingkat kehadiran karyawan lebih tinggi (minim absen), rendah angka kecelakaan kerja, rendah kelelahan fisik, menurunkan pengeluaran berlebih, menurunkan resiko kecelakaan.

Pekerjaan menuntut adanya tugas dengan seluruh materi, uraian, organisasi dan lingkungan, sementara manusia selaku pelaku kerja memiliki kapasitas dengan segala profil, keadaan fisologis, psikologis dan biomekanis. Hubungan antara pekerjaan dan manusia ini menimbulkan produktifitas, kecelakaan, cedera, dan keluhan.

Dalam uraian pekerjaan terdapat pekerjaan fisik yang melibatkan kegiatan otot dan tulang disebut juga kekuatan produksi seperti misalnya mengangkat atau memindahkan barang-barang secara manual, dan kemampuan motorik dan sensorik seperti misalnya pemasangan atau penyusunan alat mekanis dan mengetik. Terdapat juga pekerjaan non fisik yang membutuhkan kemampuan berfikir atau intelektualitas seseorang. Pekerjaan non fisik ini membutuhkan kemampuan persepsi motorik seperti misalnya mengedari kendaraan dan kontrol, membutuhkan kemampuan persepsi kognitif seperti misalnya pengontrol lalu lintas udara, juga kemampuan kognitif atau mental seperti misalnya mendesain, penentuan keputusan, dan penyelesaian masalah.

Dalam organisasi kerja terdapat pengaturan waktu kerja, waktu istirahat dan waktu pulang, kadang terdapat pengaturan shift kerja pagi, sore atau malam, terdapat langkah dan ritma kerja, terdapat sistem absensi dan cuti seperti cuti melahirkan dan cuti datang bulan.

Lingkungan kerja dipengaruhi oleh lingkungan fisika, kimia dan biologi, lingkungan sosial budaya, terdapat keadaan polusi bahkan kehancuran, terdapat keadaan ekonomi dunia, terdapat kehidupan politik, penyakit endemik seperti Severe Acute Respiratory Sindrom (SARS) atau sindrom pernafasan akut yang penularanya melalui burung dan unggas, juga terdapat penyakit Human Imunodeficiency Virus (HIV) dan Aquired Imuno Deficiency Sindrom (AIDS) yang belum terdapat obatnya secara pasti, yang penularan salah satunya berasal dari perilaku dan gaya hidup manusia seperi misalnya hubungan seks bebas dan prostitusi. Lingkungan juga dipengaruhi oleh perang dan teror.

Page 3: Ergonomi Pada lingkungan

Salah satu keadaan fisika dalam tempat kerja adalah lingkungan radiasi, seperti paparan radiasi sinar x (sinar rontgen) yang tidak dapat kita rasakan dan tanpa sadar dapat mengenai kita tanpa dapat diduga. Oleh sebab itu ergonomi dalam lingkungan radiasi ini harus dilakukan agar mencegah terjadinya efek deterministik dan mengurangi terjadinya efek stokastik kecelakaan akibat radiasi yang membahyakan.