epistaxis

33
EPISTAXIS

Upload: lilyana-wijaya

Post on 26-Jan-2016

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tht

TRANSCRIPT

Page 1: Epistaxis

EPISTAXIS

Page 2: Epistaxis

DEFINISI

•Keluarnya darah dari rongga hidung•Perdarahan dapat berasal dari

dinding lateral hidung atau dari septum

•Perdarahan pada dinding lateral hidung biasanya berasal dari daerah arteri sphenopalatina, sedangkan perdarahan septal biasanya dari daerah anterior

Page 3: Epistaxis

GAMBAR

Epistaksis berdasarkan lokasi perdarahan:

• Epistaksis anterior dapat berasal dari Pleksus Kiesselbach atau dari arteri ethmoidalis anterior.

• Epistakasis posterior dapat berasal dari arteri sphenopalatina dan arteri ethmoid posterior.

Page 4: Epistaxis
Page 5: Epistaxis

•Ostium dari sinus maxillaris membagi batas antara epistaxis anterior dan posterior

•Epistaxis anterior biasanya lebih mudah diakses sehingga kurang berbahaya

•Epistaxis posterior lebih sulit diobati karena visualisasi lebih sulit dan darah seringkali tertelan sehingga lebih sulit mengukur jumlah darah yang hilang

Page 6: Epistaxis

GAMBAR

Page 7: Epistaxis

•Epistaksis Kavum Nasi Anterior:▫Anak dan Dewasa muda▫Angka kejadian 90% - 95% dari seluruh

epistaksis ▫Tersering karena trauma, mengorek hidung▫Keluhan pasien : mimisan▫Perdarahan dapat berhenti sendiri dan dapat

dikendalikan dengan tindakan sederhana

Page 8: Epistaxis

•Epistaksis Kavum Nasi Posterior:▫Usia Lanjut▫Pada kasus arteriosclerosis, hipertensi, Kars.

Nasofaring, Angiofibroma nasofaring juvenilis

▫Keluhan pasien : asimptomatis (bukan mimisan tetapi rasa mual, muntah darah, batuk darah, berak hitam)

▫Klinis pasien : anemia▫Perdarahan cenderung berat dan jarang

berhenti sendiri

Page 9: Epistaxis

• LOKAL : Trauma

- fracture, digital Infeksi/ inflammasi

- allergic/bacterial/viral rhinosinusitis- irritant (asap rokok, polusi, bahan kimia)

Tumor- hemangioma septum- nasal papilloma-angiofibroma

Idiopatik Benda asing Iatrogenik

- nasal surgery Deformitas anatomi

- septal deflection

• SISTEMIK 1. Hipertensi 2. Organ failure

(liver, ginjal) 3. Defisiensi

platelet, coagulopathy

4. Obat-obatan dan Alkohol5. Leukemia, von willebrand disease6. Vascular disorder7. Hereditary hemorrhagic telangiectasia

Page 10: Epistaxis

•Umur•Keadaan umum : baik, anemia•Tensi dan nadi : takikardi•Trauma?•Perdarahan berulang?•Riwayat operasi nasal?•Hipertensi?

Page 11: Epistaxis

• Indikasi : perdarahan aktif1.Perbaiki keadaan umum ( kp infus/ tranfusi)2.Cari sumber perdarahan (anterior/ posterior)3.Hentikan perdarahan:

Jepitkaustik tampon nasalTampon Bellocq

• DL, fungsi hemostasis, EKG (atas indikasi), Uji faal hepar (a.i), uji faal ginjal (a.i.), foto Ro tulang hidung dan sinus paranasal (a.i), CT Scan (a.i)

Page 12: Epistaxis

3 Prinsip Utama Menanggulangi Epistaksis a. Menghentikan perdarahan b. Mencegah komplikasi c. Mencegah berulangnya epistaxis

• Jika pasien dalam keadaan gawat seperti syok atau anemia lebih baik diperbaiki dulu keadaan umum pasien baru menanggulangi perdarahan dari hidung itu sendiri.

Page 13: Epistaxis

• Pasien meniupkan semua darah di hidung keluar• kemudian membungkukkan badan ke depan• kepala dimiringkan disemprot kombinasi lidokain, epinefrin dan saline• membungkuk ke depan lagi• dimasukkan rigid nasal endoscope dan suction utk membersihkan cavum nasi• identifikasi lokasi perdarahan

Page 14: Epistaxis

Pada anak yang sering mengalami epistaksis ringan, perdarahan dihentikan dengan cara menekan kedua cuping hidung ke arah septum selama 5-20 menit

Page 15: Epistaxis

Typical contents of an epistaxis tray. Top row: nasal decongestant sprays and local anesthetic, silver nitrate cautery sticks, bayonet forceps, nasal speculum, Frazier suction tip, posterior double balloon system and syringe for balloon inflation. Bottom row: Packing materials, including nonadherent gauze impregnated with petroleum jelly and 3 percent bismuth tribromophenate

(Xeroform), Merocel, Gelfoam, and suction cautery.

Page 16: Epistaxis
Page 17: Epistaxis

TEKNIK KAUSTIK

Page 18: Epistaxis

TEKNIK TAMPON BOORZALF

Page 19: Epistaxis

Merocel or Doyle SpongeMerocel or Doyle Sponge

Page 20: Epistaxis

•Epistaksis anterior•Diganti tiap 2-4 hari

•Topikal Anestesi•Kasa Lebar 1,5cm yang diberi vaselin dan

acidum boricum•Dimasukkan berlapis-lapis dari bawah ke

atas•Perdarahan + pasang tampon sisi

kontralateral (counter pressure)

Page 21: Epistaxis

Perdarahan Posterior• Tampon Belloque

Page 22: Epistaxis

TEKNIK TAMPON BELLOCQ

Page 23: Epistaxis
Page 24: Epistaxis

•Perdarahan Hebat dan Sukar dicari•Tampon Anterior Gagal•Dipasang tidak lebih dari 5-7 hari

Page 25: Epistaxis

• Topical Anestesi• Masukkan catheter ke lubang hidung yang berdarah

sampai ke nasofaring• Gunakan Ring Forcep untuk menarik kateter keluar

melalui mulut• Pasang tampon pack pada ujung kateter dengan tali

panjang menggantung keluar mulut• Tampon didorong sampai soft palate dengan jari• Pasana tampon roll pada ujung kateter yang lain di

anterior lubang hidung yang berdarah• Tali yang menggantung keluar dari mulut dilekatkan

pada pipi penderita

Page 26: Epistaxis

• Ligasi arteri : a.etmoidalis anterior dan posterior, a. maksilaris interna, a. karotis externa, a. sphenopalatina

• Indikasi ligasi arteri : Tampon Nasal Anterior dan Posterior Gagal

• Embolisasi arteri maxillaris interna dan cabangnya dilakukan apabila ligasi arteri sphenopalatina tetap gagal menghentikan perdarahan

Page 27: Epistaxis
Page 28: Epistaxis

OBAT-OBATAN1. ANTIBOTIKA• Karena tampon

dianggap benda asingdan dapatmengundang infeksi.

3. HEMOSTATIKA• Untuk menghentikan

perdarahan

2. SIMPTOMATIK• Untuk menenangkan

pasien ataumengurangi rasa nyeri

4. KAUSATIF• Untuk menurunkan

tekanan darah padayang disebabkanhipertensi.

Page 29: Epistaxis

• Akibat langsung dari epistaksis: 1. Syok 2. Anemia 3. Tekanan darah turun

Page 30: Epistaxis
Page 31: Epistaxis

•Cari Penyebab Perdarahan•Labs: DL, faal hemostasis, fungsi hepar

dan ginjal, GDA. •Foto: Ro atau CT scan (a.i curiga

sinusitis)•Konsul Penyakit Dalam atau Kesehatan

Anak (a.i kelainan sistemik)

Page 32: Epistaxis

•90% epistaksis dapat berhenti sendiri dan juga dapat diatasi di gawat darurat

•Pada penderita hipertensi dengan atau tanpa arteriosklerosis, biasanya perdarahan hebat, sering kambuh dan prognosis buruk

Page 33: Epistaxis