epistaksis

25
Epistaksis Anak Agung K Tri K 111 0211 075

Upload: anak-agung-tri

Post on 20-Jun-2015

964 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Epistaksis

Epistaksis Anak Agung K Tri K

111 0211 075

Page 2: Epistaksis

Epistaksis : perdarahan dari hidung.

Merupakan gejala atau manifestasi dari penyakit lain.

Sering dapat berhenti sendiri tanpa memerlukan bantuan medis.

Definisi

Page 3: Epistaksis

Seringkali timbul spontan tanpa dapat diketahui penyebabnya.

Dapat juga disebabkan oleh kelainan lokal pada hidung atau kelainan sistemik.

a. Trauma mengorek hidung, benturan ringan, bersin, mengeluarkan ingus terlalu keras, kena pukul, jatuh, kecelakaan lalu-lintas, spina septum yang tajam, benda asing yang tajam, trauma pembedahan.

Etiologi

Page 4: Epistaksis

b. Kelainan pembuluh darah (lokal)biasanya kongenital. Pembuluh darah lebih lebar, tipis, jaringan ikat dan sel-selnya lebih sedikit.

c. Infeksi lokalinfeksi hidung dan sinus paranasal (rinitis/sinusitis). Infeksi spesifik (rinitis jamur, tuberkulosis, lupus, sifilis, lepra).

Page 5: Epistaksis

d. Tumor hemangioma, karsinoma, angiofibroma epistaksis berat.

e. Penyakit kardiovaskularhipertensi (epistaksis hebat dan dapat berakibat fatal) , kelainan pembuluh darah (arteriosklerosis, nefritis kronik, sirosis hepatis, DM).

Page 6: Epistaksis

f. Kelainan darahleukemia, trombositopenia, anemia, hemofilia.

g. Kelainan kongenitalteleangiektasis hemoragik herediter, Von Willenbrand disease.

Page 7: Epistaksis

h. Infeksi sistemikdemam berdarah, demam tifoid, influenza, morbili.

i. Perubahan udara atau tekanan atmosfertempat bercuaca sangat dingin atau kering.

j. Gangguan hormonalwanita hamil atau menopause karena pengaruh perubahan hormonal.

Page 8: Epistaksis

Epistaksis Anteriorkebanyakan berasal dari pleksus Kisselbach di septum bagian anterior, atau dari arteri etmoidalis.perdarahan biasanya ringan karena keadaan mukosa yang hiperemis/kebiasaan mengorek hidung. Banyak terjadi pada anak, berulang, dapat berhenti sendiri.

Sumber Perdarahan

Page 9: Epistaksis
Page 10: Epistaksis

Epistaksis Posteriorberasal dari arteri etmoidalis posterior/arteri sfenopalatina. Perdarahan lebih hebat dan jarang dapat berhenti sendiri. Ditemukan pada pasien hipertensi, arteriosklerosis, penyakit kardiovaskular.

Page 11: Epistaksis
Page 12: Epistaksis

Prinsip pelaksanaan epistaksis :- perbaiki keadaan umum- cari sumber perdarahan- hentikan perdarahan- cari faktor penyebab untuk mencegah berulangnya perdarahan

Bila pasien datang dengan epistaksis :- perhatikan keadaan umumnya, nadi, pernafasan, tekanan darah- bila ada kelainan, pasang infus- bila jalan nafas tersumbat oleh darah/bekuan darah, dibersihkan atau diisap.

Penatalaksanaan

Page 13: Epistaksis
Page 14: Epistaksis

- pasang tampon sementara : kapas yang telah dibasahi dengan adrenalin 1/5000-1/10000 dan pantocain/lidocain 2% dimasukkan ke dalam rongga hidung, untuk menghentikan perdarahan dan mengurangi rasa nyeri- tampon dibiarkan selama 10-15 menit

Alat-alat yang diperlukan untuk px :- lampu kepala- spekulum hidung- alat pengisap

Page 15: Epistaksis

Posisi pasien :- diperiksa dalam posisi duduk- biarkan darah mengalir keluar dari hidung sehingga bisa dimonitor- bila keadaan lemah, posisi setengah duduk/berbaring dengan kepala ditinggikan- jangan sampai darah mengalir ke saluran nafas bawah- pasien anak : duduk dipangku, badan dan tangan dipeluk, kepala dipegangi agar tegak dan tidak bergerak-gerak.

Page 16: Epistaksis

Perdarahan Anterior- bila tidak berhenti dengan sendirinya, dicoba dihentikan dengan menekan hidung dari luar selama 10-15 menit.- bila perdarahan masih berlangsung, dipasang tampon anterior, dibuat dari kapas/kasa yang diberi pelumas vaselin/salep antibiotik. Dipertahankan 2 x 24 jam.

Menghentikan Perdarahan

Page 17: Epistaksis
Page 18: Epistaksis
Page 19: Epistaksis

Perdarahan Posterior- lebih sulit diatasi.- dilakukan pemasangan tampon posterior (tampon Bellocq), dibuat dari kasa padat dibentuk kubus/bulat dengan d=3 cm. Terikat 3 utas benang (2 buah di satu sisi, 1 berlawanan sisi).- dipasang dengan bantuan kateter yang dimasukkan dari lubang hidung sampai tampak di orofaring, lalu ditarik keluar dari mulut.

Page 20: Epistaksis

- pada ujung kateter dikaitkan 2 benang tampon Bellocq, kemudian ditarik kembali melalui hidung sampai benang keluar dan dapat ditarik.- kedua benang yang keluar dari hidung diikat pada gulungan kasa di depan nares anterior.- benang lain yang keluar dari mulut diikatkan secara longgar pada pipi pasien, untuk menarik tampon keluar melalui mulut setelah 2-3 hari.

Page 21: Epistaksis
Page 22: Epistaksis
Page 23: Epistaksis

Komplikasi sebagai akibat dari epistaksis atau sebagai akibat dari usaha penanggulangannya.

Komplikasi - dapat terjadi aspirasi darah ke dalam saluran nafas bawah- syok- anemia- gagal ginjal

Komplikasi

Page 24: Epistaksis

- turunnya tekanan darah secara mendadak hipotensi, hipoksia, iskemia serebri, insufisiensi koroner, infark miokard kematian.- akibat pembuluh darah yang terbuka infeksi harus diberi antibiotik.

Pemasangan tampon dapat menyebabkan :- rino-sinusitis - septikemia- otitis media - toxic shock syndrome

Page 25: Epistaksis

Dapat terjadi hemotimpanum akibat mengalirnya darah melalui tuba eustachius dan airmata berdarah (bloody tears) akibat mengalirnya darah secara retrograd melalui duktus nasolakrimalis.