epiinfo-7
DESCRIPTION
panduan epiinfoTRANSCRIPT
PEDOMAN PRAKTIKUM EPI INFO v.7
Ketut Hari Mulyawan, MPH UNIVERSITAS UDAYANA
1/1/2012
2012
Create Maps
Visual Dashboard
Pendahuluan
Epi Info merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Centers for Disease Control and
Prevention (CDC). Epi Info dikembangkan mengingat dokter, perawat, epidemiologist dan tenaga
kesehatan masyarakat lainnya rata – rata kurang memiliki kemampuan dalam teknologi informasi
(TI) sehingga membutuhkan sebuah tools (aplikasi) sederhana yang memungkinkan untuk
mengembangkan secara cepat instrumen untuk pengumpulan dan analisa data, visualisasi dan
pelaporan menggunakan metode – metode epidemiologi.
Epi Info merupakan paket aplikasi yang dikembangkan untuk mudah digunakan dengan
antar muka pengguna (user interface) yang sederhana sehingga dapat diaplikasikan pada daerah
yang memiliki keterbatasan terhadap dukungan tenaga IT dan yang paling penting adalah Epi Info
bersifat free/gratis. Fasilitas yang dimiliki oleh Epi Info meliputi seluruh kegiatan yang dibutuhkan
oleh seorang epidemiologist atau mereka yang terlibat dalam kesehatan masyarakat, mulai dari
pengumpulan data (pengembangan kuesioner, penghitungan sampel dan entry data), data analisis
(dengan beberapa metode statistik) dan penyajian data baik dalam bentuk laporan, grafik bahkan
visualisasi dalam peta menggunakan fitur – fitur Sistem Informasi Geografis (SIG).
Epi Info yang akan dibahas pada panduan ini adalah Epi Info versi 7 yang terakhir kali
diupdate pada tanggal 20 Pebruari 2012. Untuk mendownload aplikasi Epi Info7 dapat diperoleh
secara gratis di tautan :ftp://ftp.cdc.gov/pub/software/epi_info/7/EI7_Setup.exe.Untuk langkah
instalasi pengguna hanya perlu menjalankan dengan klik 2x pada file EI7_Setup.exe dan ikuti langkah
– langkah yang diberikan pada proses instalasi. Bagi pengguna windows 7 kebawah (Xp / Vista) anda
perlu memastikan bahwa .net framework 3.5 SP1 telah terinstal pada system operasi anda, dan
apabila belum maka akan muncul pesan keselahan yang menyatakan bahwa aplikasi tidak dapat
dijalankan. .net framework 3.5 SP1 dapat anda download melalui tautan berikut
:http://download.microsoft.com/download/2/0/e/20e90413-712f-438c-988e-
fdaa79a8ac3d/dotnetfx35.exe.
Seperti yang telah disampaikan diatas Epi Info merupakan paket aplikasi (suite) yang
mecakup pengembangan kuesioner (Create Form), pemasukkan data (Enter Data), analisa data
(Analyze Data) dan visualisasi (Create Maps), berikut adalah interface awal dari aplikasi Epi Info versi
7 :
Gambar 1. Tampilan Awal Epi Info 7
Pada panduan versi ini create form dan enter data tidak akan dibahas dan akan fokus pada
beberapa metode data cleaning yang terdapat pada menu Analyze Data menggunakan Visual
Dashboard dan Create Maps.
Data Cleaning Menggunakan Visual Dashboard
Epi Info 7 memiliki 2 user interface dalam melakukan perintah – perintah analisa data yaitu
Classic dan Visual Dashboard, keduanya memiliki fungsi yang sama dengan keluaran yang sama pula
akan tetapi tampilan (interface) yang sama sekali berbeda. Classic merupakan warisan dari Epi Info
versi sebelumnya, hal ini dilakukan untuk mereka yang sudah terbiasa menggunakan tampilan lama
dan tidak ingin bersusah payah mempelajari tampilan yang baru. Bagi mereka yang baru pertama
kali menggunakan Epi Info, menggunakan Visual Dashboard akan sangat memudahkan karena
tampilan ini didesain sedemikian rupa guna memudahkan pengguna didalam mengakses fitur – fitur
yang dimiliki oleh Epi Info.
Panduan kali ini kita akan mempelajari metode – metode data cleaning menggunakan visual
dashboard. Data Cleaning merupakan langkah yang perlu dilakukan setelah proses pemasukkan data
(entry data) selesai dilakukan, hal ini untuk menjamin validitas data yang ada dengan cara mencari
kesalahan yang mungkin terjadi selama proses pemasukkan data atau bahkan pada saat
pengumpulan data. Pada dasarnya proses data cleaningakan mencari data yang berada diluar batas
normal dari data yang kita harapkan, misalkan pada saat pengumpulan data kejadian rabies yang
terjadi pada bulan oktober 2011 s/d januari 2012 kita akan mencari data – data kejadian diluar bulan
tersebut (yang kemungkinan terjadi kesalahan pada saat pemasukkan data atau pada saat
wawancara pada proses pengumpulan data).
Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk mengakses visual dashboard adalah meng-klik
pada tombol visual dashboard. Data yang digunakan selama proses pembelajaran adalah data
dalam format microsft excel yang berisikan data kasus rabies pada kurun waktu oktober 2011 s/d
pebruari 2012 yang terjadi pada kabupaten gianyar (data yang digunakan adalah dummies data atau
data rekayasa yang ditujukan hanya untuk pelatihan dan bukan kejadian yang sebenarnya).
Gambar 2. Tampilan visual dashboard
Sebelum memulai proses data cleaning ada baiknya kita mengenal toolbar yang dimiliki oleh
visual dashboard:
Gambar 3. Toolbar Keterangan: 1. Open : digunakan untuk membuka file canvas yang telah disimpan sebelumnya 2. Save : berfungsi untuk menyimpan semua yang ada di canvas dalam format khusus (.cvs7) 3. Save as Html : digunakan untuk menyimpan output dari canvas kedalam format web (.html) 4. Set data source : digunakan untuk menentukan sumber data yang akan diproses (sumber data
dapat berupa Epi Info 7 Project, Microsoft Access, Microsoft Excell, Microsoft SQL database dan ASCII File).
5. Add related data : digunakan untuk menambahkan data turunan dari data yang telah ada.
Memulai proses data cleaning diawali dengan langkah menentukan sumber data (Set Data
Source) yang dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu klik kanan pada canvas dan pilih set data source
dari menu yang muncul atau dengan cara mengakses toolbar dan klik pada tombol set data
source.Langkah – langkah yang dilakukan untuk menambahkan sumber data adalah sebagai berikut.
Canvas
toolbar
1 2 3 4 5
Add Data Source
1. Klik kanan pada canvaspilih set data source atau
Klik tombol set data source pada toolbar
2. Pada jendela (window) “Select Data Source” Database Typepilih tipe data yang akan kita
proses, pada pelatihan ini yang akan kita gunakan adalah file Microsoft Excell (terdapat 2 pilihan
Microsoft Excell yaitu Microsoft Excell 97 – 2003 workbook dan Microsoft Excell 2007 workbook,
pilihan tergantung pada aplikasi Microsoft Excell yang terpasang pada komputer anda harap
sesuaikan) yang bernama data.xls atau data.xlsx.
3. Klik tombol disebelah kanan Data Source
Gambar 4. Form pemilihan data source
- Klik tombol disebelah kolom Location untuk memilih file data, silahkan pilih pada folder mana
anda meletakkan file data anda. (1)
- Centang “First row contains header information” apabila file Microsoft Excell anda
mengandung judul kolom pada baris pertama sehingga baris pertama tidak akan diperlakukan
sebagai data. (2)
4. Pada bagian “Data Source Explorer” pilih sheet mana yang mengandung data, ingat secara
standar sebuah file excell terdiri dari 3 buat sheet sehingga kita harus menentukan pada
sheetmana data kita simpan. Pada file yang digunakan untuk latihan data diletakkan pada
“Sheet1” jadi pilih Sheet1$.
5. Tekan tombol “Ok”.
6. Pada toolbar visual dashboardakan bertambah sebuah keterangan yang menginformasikan
jumlah records dari data source.
Gambar 5. Toobar dengan informasi data source
Pada contoh diatas diinformasikan bahwa file sumber bernama “data” dan terletak pada
“Sheet1$” yang memiliki 68 records/baris data.
1
2
data source berikut jumlah records yg dimiliki
Gambar 6. Jendela Select Data Source
Visual Dashboard saat ini telah memiliki sumber data dan siap untuk ditampilkan atau
diproses lebih lanjut, hal pertama yang umum dilakukan adalah menampilkan data yang telah
ditambahkan, pada visual dashboard penampilan data dilakukan dengan cara
menambahkanAnalysis Gadget: Line Listing, adapun langkah – langkahnya sebagai berikut.
Line List
1. Klik kanan pada canvasAdd Analysis DataLine Listing.
2. Pada bagian List variables to display pilih variable yang ingin ditampilkan.
Untuk memilih lebih dari satu variable gunakan tombol Shift pada keyboard anda dan klik kiri
pada mouse variable yang ingin ditampilkan.
3. Klik tombol Generate Line List.
Untuk Pilihan lain dari Line Listseperti sort, group result by, max variable name length, max row to
display, dllakan dijelaskan kemudian untuk mempermudah dalam pemahaman proses.
Langkah 2.
Langkah 3.
Langkah 4.
Langkah 5.
Gambar 7. Analysis Gadget : Line List properties
Hasil dari proses diatas dapat dilihat seperti pada gambar 8.
Gambar 8.Analysis Gadget : Line list
Langkah 2.
Langkah 3.
1
2
3
Keterangan:
1. Line list properties : berfungsi untuk mengatur ulang table (line list) sesuai keinginan user,
pengaturan dilakukan dengan cara yang sama seperti pada gambar 7.
Klik pada gambar/tombolsegi tiga yang ada pada line list properties untuk menampilkan secara
lengkap line list properties/ expand line list properties.
2. Line list : table yang menampilkan data dari file sumber yang dipanggil sebelumnya, kolom yang
ditampilkan sesuai dengan pilihan yang dilakukan pada proses sebelumnya.
3. Scrollbar: gunakan scrollbar untuk menggeser table line list secara vertikal maupun horizontal.
Langkah pertama yang dapat kita lakukan dalam memeriksa validitas data adalah
mengurutkan data sesuai dengan data yang kita inginkan, misalkan urut berdasarkan tgl
gigitan.Langkah yang perlu dilakukan sebagai berikut.
Sort
1. Expand line list properties dengan cara klik pada gambar/tombol segi tiga pada kota line list
properties.
2. Klik kolom pada Sort variables hingga memunculkan daftar variable yang ada pada data source.
3. Pilih Tgl Gigitan pada daftar variable.
4. Klik tombol Generate Line list.
5. Perhatikan urutan data, data akan diurut berdasarkan tgl gigitan.
Gambar 9. Sort line list
Langkah .1
Langkah .2
Langkah .3
Langkah .4
Adakalanya data perlu dikelompokkan agar lebih mudah dicerna / dipantau apabila terjadi
kesalahan.Pada line listing properties bagian group result by digunakan untuk mengelompokkan hasil
line list menjadi kelompok – kelompok sesuai keinginan.
Group result by
1. Expand line list properties dengan cara klik pada gambar/tombol segi tiga pada kota line list
properties.
2. Klik kolom pada Group result byhingga memunculkan daftar variable yang dapat digunakan
sebagai pengelompokkan.
3. Pilih Kecamatan pada daftar variable.
4. Klik tombol Generate Line list.
5. Perhatikan hasil, line listing akan dipecah menjadi beberapa bagian sesuai dengan data. Pada
contoh line list akan dipecah sesuai kecamatan.
Gambar 10. Group result by
Properties Lain – lain:
1. Max variable name length :Panjang variable maksimal yang akan ditampilkan pada line listing.
2. Max row to display: setting atau pengaturan jumlah maximum baris yang akan ditampilkan pada
line list.
Langkah .1
Langkah .2
Langkah .3
Langkah .4
Penyaringan data merupakan salah satu langkah penting dalam proses cleaning data, dengan
data filtering / penyaringan data kita dapat memilih data yang ditampilkan dengan beberapa criteria.
Misalkan data disaring berdasarkan tgl gigitan dibawah 1 oktober 2011.
Data Filters
1. Aktifkan rightside paneldata filters (kotak yang berada disebelah kiri canvas), untuk mengaktifkan
arahkan cursor maka right side panel akan muncul secara otomatis.
Gambar 11.Right side panel
2. Klik field name dan pilih Tgl gigitan. Kolom ini adalah kolom yang akan menjadi criteria untuk
proses penyeringan.
3. Klik Operator untuk menentukan kondisi penyaringan dalam hal ini is less than (kurang dari).
4. Pada kolom value isikan data yang menjadi acuan filter. Untuk data tanggal, pemilihan dapat
dilakukan dengan cara kalender disebelah kanan. [01/10/2011]
Penggunaan time picker:
Gambar 12. Pemilihan tanggal menggunakan date picker
5. Klik Add filter. Perhatikan table yang ada, data akan disaring menjadi kasus yang tanggal gigitan
kurang dari 1 Oktober 2011. Data yang muncul adalah data yang tidak valid (out of range).
Click disini
Gambar 13. Hasil penyaringan data
Ulangi langkah 2 s/d 5 untuk menambahkan kriteria sehingga penyaringan lebih spesifik.Misalkan
untuk menampilkan data yang lebih kecil dari 1 Oktober 2011 atau lebih besar dari 28 Pebruari 2012.
Multiple Filter:
1. Klik field name dan pilih Tgl gigitan. Kolom ini adalah kolom yang akan menjadi criteria untuk
proses penyeringan.
2. Klik Operator untuk menentukan kondisi penyaringan dalam hal ini is greater than (kurang dari).
3. Pada kolom value isikan data yang menjadi acuan filter. Untuk data tanggal, pemilihan dapat
dilakukan dengan cara kalender disebelah kanan. [28/02/2012]
4. Klik Add filter. Untuk kriteria ke 2 dan seterusnya diperlukan operator penghubung antar kriteria.
Dalam hal ini menggunakan Or / Atau.
Gambar 14. Multi kriteria filtering
Dari hasil proses penyaringan data dapat dilihat bahwa data yang tidak valid / out of range ada 5
buah record sehingga perlu diteliti apakah kesalahan terjadi pada saat pemasukkan data ataukah
pada saat pengumpulan data.
Gambar 15. Hasil dari multiple filter
Removing Filter
1. Expand right side panel.
2. Klik pada kolom data filter
3. Klik tombol remove selected. Perhatikah hasil pada line list untuk menghapus secara keseluruhan
lakukan langkah diatas hingga tidak tersisa kriteria filtering.
Gambar 16. Menghapuskan kriteria pada saat filtering
Selain malakukan penyaringan data, side panel pada sisi kiri / left side panel digunakan untuk
mengakses menu penambahan variable. Penambahan variable yang dimungkinkan pada Epi Info ada
4 jenis yaitu With Recorded Value, With Formatted Value, With Assigned Expression dan With Simple
Assignment. Adapun penjelasan dari masing – masing proses pembentukan variable adalah:
With Recorded Value
Pada proses ini variable dibentuk dengan memanfaatkan nilai yang ada pada variable yang telah
ada sebelumnya untuk diproses sesuai interval yang ditentukan.
Misalkan variabel KelompkUmur yang bernilai Anak-anak, Remaja, Dewasa dan Lansia dimana
nilai ditentukan dari nilai yang ada pada variable umur.
Langkah .2
Langkah .3
With Formatted Value
Formatted Value digunakan untuk membentuk variable baru dari variable lama yang bertipe
tanggal dengan nilai yang ditentukan oleh pengguna, misalkan dari tgl_gigitan yang bertipe
tanggal dibentuk variable baru yang benilai bulan dan tahun saja.
With Assigned Expression
Menu ini digunakan untuk membentuk variable baru menentukan perhitungan sendiri secara
bebas dengan memanfaatkan beberapa function/fungsi yang dimiliki oleh Epi Info.Menu ini dapat
digunakan apabila penguna telah memahami fungsi – fungsi yang dimiliki oleh Epi Info.Untuk
keterangan lebih jelas silahkan membaca User Guidedari Epi Info, yang sayangnya pada saat
panduan ini dibuat (Maret 2012) masih dalam bentuk draft/belum final.
With Simple Assignment
Menu ini digunakan untuk membentuk variable baru dengan beberapa perhitungan yang telah
ditentukan oleh pengembang Epi Info, misalkan menentukan perbedaan dalam hari dari dua
buah variable tanggal atau proses pembentukan variable baru yang berisi nilai pembulatan dari
nilai variable lain yang telah ada.
Defined Variables : With Recorded Value
1. Expand Left Side Panel dengan cara mengarahkan mouse kearah left side panel.
2. Klik tombol New Variablepilih with recorded value
Gambar 17.Right Side Panel
3. Pada Jendela “Add Recorded Variable” Pilih Umur pada kolom Source field
4. Pada kolom Destination field tentukan nama variable baru yang akan dibentuk, dalam contoh kali
ini adalah KelompokUmur.
5. Pilih Numeric pada kolom Destination field type.
6. Pada table yang ada pada jendela “Add Recorded Variable” tentukan interval dari variable umur
sebagai variable sumber dan tuntukan nilai yang ingin dimasukkan pada variable baru. Isikan
seperti pada contoh gambar dibawah.
Perlu diperhatikan:
- Nilai yang digunakan pada kolom Frombersifat lebih besar sama dengan yang berarti nilai
tersebut termasuk dalam interval sedangankan pada kolom Tobersifat lebih kecil
darisehingga nilai yang anda masukkan tidak akan termasuk dalam interval.
- LOVALUE berarti nilai terendah yang ada pada variable sumber
- HIVALUE berarti nilai tertinggi dari variable sumber. Penulisan LOVALUE dan HIVALUE harus
huruf kapital.
7. Klik Okuntuk menjalankan proses pembentukan variable baru.
Gambar 18.Add Recorded Variable
Defined Variables : With Recorded Value
1. Expand Left Side Panel dengan cara mengarahkan mouse kearah left side panel.
2. Klik tombol New Variablepilih with formatted value
3. Pada jendela “Add Formatted Variable” pilih “Tgl Gigitan” sebagai variable sumber di kolom
Source field
4. Tentukan nama untuk variable baru, misalkan BlnGigitan.
5. Silahkan tentukan jenis format apa yang ingin ditampilkan pada variable baru, dalam contoh ini
adalah the month and four-digit year. Perhatikan kolom preview untuk melihat contoh hasil.
6. Klik “Ok”.
Langkah .3
Langkah .4
Langkah .5
Langkah .6
Gambar 19.Add Formatted Variable
Defined Variables : With Recorded Value
1. Expand Left Side Panel dengan cara mengarahkan mouse kearah left side panel.
2. Klik tombol New Variablepilih with Simple Assignment
3. Pada jendela “Add variable with simple assignment” masukkan nama variable baru yang ingin
dibuat, misalkan SelisihHari.
4. Pada kolom “Assignment type” pilih perhitungan dari perhitungan yang telah disediakan,
misalkan Difference in days.
5. Pada kolom Start date pilih variable yang digunakan sebagai tanggal awal perhitungan, misalkan
“VAR 1”.
6. Dan kolom End date tentukan variable yang digunakan sebagai tanggal akhir, misalkan “VAR 2”.
7. Klik “Ok”.
Proses ini dapat dipergunakan untuk memvalidasi/melihat rasionalisasi selisih antara VAR 1 dan VAR
2 untuk melihat apakah ada kesalahan dalam pengimputan/pengumpulan data.
Gambar 20.With Simple Assignment
Langkah .3
Langkah .4
Langkah .5
Langkah .3
Langkah .4
Langkah .5
Langkah .3 Langkah .6
Edit dan Delete Variabel Baru:
1. Pilih variable yang ingin di-edit atau yang ingin dihapus.
2. Gunakan tombol “Edit Variable” untuk melakukan perubahan pada pengaturan yang telah
dilakukan dan gunakan tombol “Delete Variable” untuk menghapus.
Gambar 21.Left side panel
Selain menggunakan line listing metode yang dapat kita gunakan untuk melihat data dan
memvalidasi data dengan menggunakan Analyze gadget : Frequency. Gadget ini digunakan untuk
melihat berapa kali sebuah data muncul dari seluruh data yang kita miliki, misalkan apabila kita
melakukan frequency untuk tanggal gigitan maka akan dilihat pada setiap tanggal yang ada pada
data source dan menghitung berapa kali tanggal tersebut muncul.
Harap diperhatikan bahwa data yang akan dihitung frekuensinya adalah data yang tengah aktif
pada data source dalam artian apabila data telah dikenakan proses penyaringan/filtering maka data
jumlah data yang akan dihitung frekuensinya adalah data yang telah berkurang/tersaring. Jadi bila
anda ingin data yang dihitung frekuensinya adalah data awal maka hilangkan terlebih dahulu seluruh
penyaringan yang diterapkan kepada data source.
Analyze Gadget : Frequency
1. Klik kanan pada canvasAdd Analysis GadgetFrequency.
Langkah .1
Langkah .2
2. Pada gadget yang muncul, pada kolom “Field” pilih variable yang ingin dihitung frekuensi
kemunculan datanya, misalkan “Tgl Gigitan”.
Gambar 22.Frequency gadget
Advanced Options pada frequency gadget digunakan untuk menentukan pengaturan tambahan
untuk mendapatkan hasil yang lebih sesuai keingingan pengguna.
Gambar 23.Advanced options
Analyze Gadget : 2x2 Table
1. Klik kanan pada canvasAdd Analysis Gadget2 x 2 Table.
2. Tentukan Exposure Field: Sex.
3. Outcome Field: Meninggal.
Gambar 24. 2 x 2 Table
Semua gadget yang tampil di canvas dapat dikonversi/ditransfer kedalam beberapa format
untuk berbagai keperluan seperti cetak laporan maupun mengevaluasi data lebih jauh pada aplikasi
Excell misalkan.
Konversi Data Gadget
1. Klik kanan pada gadget
2. Pilih jenis format tujuan konversi
a. Copy data to clipboard : pilihan ini bertujuan memasukkan gadget kedalam clipboard (seperti
perintah copy/ctrl+c) untuk kemudian ke aplikasi yang ingin dipakai.
b. Send data to web browser
Proses ini akan menghasilkan sebuah halaman web / web page yang menampilkan gadget
yang dipilih
c. Send data to Excell
Konversi gadget kedalam format Microsoft Excell, metode ini dapat digunakan untuk
melakukan pengolahan data lebih jauh dengan fungsi – fungsi yang dimiliki oleh Excell atau
memodifikasi/menambah data dalam format Excell.
Gambar 25. Konversi gadget kedalam format yang berbeda
Gadget yang dimiliki oleh Epi Info merupakan tampilan dari data yang ada pada data source,
jadi manambahkan atau menghapus gadget tidak akan berpengaruh pada data itu sendiri, user
dapat menutup/close gadget yang sudah dirasa tidak perlu atau juga dirasa layar/canvas sudah
terasa penuh, maupun menampilkan kembali gadget yang dirasa perlu. Untuk menutup gadget yang
ada di canvas anda dapat meng-klik tanda “x” yang ada di pojok kanan atas gadget.
Gadget lain yang perlu anda ketahui adalah Data Dictionary, seperti namanya data dictionary
berisi informasi seputar data khususnya informasi mengenai variable yang ada pada data source
seperti nama variable, jenis data, dll.
Add Data Dictionary:
1. Klik kanan pada canvas.
2. Add Data Dictionary.
Gambar 26.Data Dictionary
Mapping dengan Epi Info
Mapping atau pemetaan menggunakan Epi Info versi 7 membutuhkan koneksi internet karena
pada versi ini Epi Info meaplikasikan Bing, aplikasi pemetaan pemetaan online milik Microsoft,
sehingga peta yang dihasilkan memiliki citra satelit sebagai latar belakangnya. Epi Info 7 masih dapat
melakukan pemetaan tapi dengan latar belakang warna hitam.
Sebelum mulai dengan pembuatan beberapa jenis peta ada baiknya anda mengenal cara
menavigasikan sub-aplikasi peta dari Epi Info 7. Untuk mengakses pemetaan anda dapat melakukan
klik pada jendela utama dari aplikasi Epi Info 7 pada tombol Create Maps.
Gambar 27.Mapping dengan Reference Layer
Keterangan:
1. Zoom slider : drag (klik kiri-tahan-geser) pada slider untuk zoom in (memperbesar) dan zoom out
(memperkecil).
Zoom in/out juga dapat dilakukan dengan menggunakan scroll yang ada pada mouse anda.
Khusus untuk zoom in dapat dilakukan dengan double click menggunakan mouse.
2. Rotation & Pan : tombol ini digunakan untuk menggeser kekanan – kiri – atas – bawah atau
memutar peta.
Gunakan 4 buah tombol segitiga/panah untuk menggeser. Drag pada peta langsung juga memiliki
efek yang sama.
2
1 3
Drag pada garis melingkar untuk melakukan rotation/putaran
3. View: Gunakan tombol ini untuk mengubah gambar dari citra satelit ke tampilan peta dan
sebaliknya.
Ada beberapa jenis pemetaan yang dapat dibuat menggunakan Epi Info 7 yaitu, pemetaaan
case cluster, buffering, mengaplikasikan peta shape file sebagai referensi dengan Reference Layer
dan membuat Time Lapse.
Reference Layer merupakan pengaplikasian peta yang digunakan sebagai referensi bagi citra
satelit yang dimiliki oleh Bing. Ada 2 jenis file yang dapat digunakan sebagai Reference Layer yaitu
Map Server dan menggunakan Shape file(file standar dari aplikasi keluaran ESRI spt ArcGIS). Pada
pelatihan kali ini yang digunakan adalah file Shape file (.shp).
Add Reference Layer : From Shape file
1. Klik menu Add Reference Layer From Shape file.
2. Pilih file .shp yang akan digunakan
Gambar 28.Mapping dengan Reference Layer
Setiap kali menampilkan peta Epi Info akan menampilkannya dalam bentuk layer/lapisan yang
bertumpuk dimana urutan tumpukan akan berpengaruh pada tampilan akhir. Urut – urutan layer
dapat diubah atau dihapus dengan menggunakan panel yang berada pada bagian bawah Epi Info.
Gambar 29.Pane untuk mengatur layer yang ada pada project
Keterangan gambar:
1. Tombol yang digunakan untuk mengatur urutan layer kearah atas.
2. Tombol yang digunakan untuk mengatur urutan layer kearah bawah.
3. Tombol ini digunakan untuk menghapus layer.
Selain membuat layer yang berfungsi sebagai referensi Epi Info juga dapat membentuk layer
yang menampilkan keberadaan/sebaran kasus dalam bentuk titik. Hal yang diperlukan untuk
membentuk layer ini adalah data dengan informasi Latittude dan Longitude untuk setiap baris data.
Informasi Latittude dan Longitude dapat diperoleh dengan menggunakan Geographics Positioning
System (GPS). Pada file latihan telah mengandung informasi latittude dan longitudeyang terekam
pada kolom Lat dan Lon.
Case Cluster:
1. Menu Add Data Layer Case cluster.
2. Pilih file data seperti pada saat menentukan data source. Gunakan file latihan Data.xls atau
Data.xlsx
3. Pada jendela baru yang muncul pilih variable Lat pada Latittude field dan pilih variable Lonpada
Longitude field.
4. Tentukan warna untuk titik yang akan mewakili kasus.
Panel 1 2 3
5. Jika diperlukan tombol filter yang ada pada paling kanan dapat digunakan dengan cara seperti
melakukan penyaringan data pada Analyze Data : Visual Dashboard.
Gambar 30.Pengaturan peta case cluster
Adapun hasil dari proses pemetaan case cluster dapat dilihat pada gambar dibawah. Sesuai
namanya ”Case Cluster” kasus – kasus yang berdekatan dan membentuk cluster akan dikelompokkan
dengan keterangan nilai kasus pada titik, misalkan titik dengan angka 3 yang berarti titik tersebut
mewakili 3 buah kasus. Jika peta di zoom in / diperbesar hingga level tertentu maka titik – titik
tersebut akan terpencar menjadi titik – titik individu.
Gambar 31.Pengaturan peta case cluster
Salah satu fitur menarik yang dimiliki oleh Epi Info 7 adalah Time Lapse yang dapat
menampilkan peta case cluster dalam bentuk animasi satu per satu berdasarkan tanggal yang ada
Langkah .3 Langkah .4
pada variable di data source. Misalkan, pada contoh yang ada titik – titik ditampilkan berdasarkan
variable Tgl Gigitan.
Time Lapse
1. Menu Create Time Lapse.
2. Pilih variable yang akan digunakan sebagai penentu penampilan titik.
3. Klik “Ok”.
Setelah dijalankan maka akan muncul toolbar time line yang menjadi media untuk pengaturan alur
animasi. Klik tombol play dan gunakan slider untuk mengatur alur animasi.
Gambar 32.Timeline Toolbar
Selain membuat titik menggunakan data kasus dengan informasi Latittude dan Longitude Epi
Info juga memvasilitasi pembuatan titik (marker) secara manual. Untuk menentukan marker perlu
dipertimbangkan lokasi yang paling sesuai dengan memaksimalkan zoom level dari citra satelit.
Add Marker
1. Pastikan lokasi titik/marker yang akan dibuat.
2. Klik kanan pada citra satelit Add Marker.
3. Tentukan bentuk marker yang ingin dibuat dengan pilihan: Circle, Square, Cross, Diamond dan
Triangle.
4. Tentukan ukuran marker.
5. Tentukan warna yang akan digunakan.
6. Klik “Ok”.
Tombol Play
Slider
Gambar 33.Add Marker
Selain titik/marker yang dapat sibuat secara manual oleh Epi Info adalah zone atau yang lebih
dikenal sebagai buffer. Buffer digunakan untuk membentuk luas zona dengan wilayah tertentu.
Add Zone
1. Pastikan lokasi titik tengah dari zone yang akan dibuat.
2. Klik kanan pada citra satelit Add Zone.
3. Berikan nilai radius dari zone yang akan kita buat, misalkan: 500
4. Tentukan unit dari radius yang telah kita tentukan nilainya, misalkan: meter
5. Berikan warna untuk zone.
6. Klik “Ok”.
Gambar 34. Add Zone
Untuk zone sering kali pada sebuah kasus zone ditumpuk beberapa tingkat dengan nilai radius yang
berbeda untuk memberikan wilayah yang berbeda, misalkan untuk menggambarkan radius
kerawanan pada kasus flu burung dari sebuah titik yang menunjukkan lokasi peternakan ayam maka
digambarkan 3 buah zone merah kuning dan hijau dengan nilai yang berbeda – beda dengan titik
tengah yang sama. Catatan: perhatikan urutan layer.
Gambar 34. Zone dengan radius berbeda
Langkah .3 Langkah .4
Langkah .5
Langkah .3 Langkah .4 Langkah .5
Hal terakhir yang dapat ditambahkan secara manual adalah label atau keterangan. Secara
garis besar label dapat dibuat seperti membuat marker maupun zone.
Add Zone
1. Pastikan lokasi label yang akan dibuat.
2. Klik kanan pada citra satelit Add label.
3. Berikan keterangan yang ingin ditambahkan, misalkan: ring 1
4. Tentukan jenis font, style maupun ukuran, misalkan: “Times new roman : 14 :Bold”
5. Berikan warna untuk label.
6. Klik “Ok”.
Gambar 35. Add label
Gambar 36. Label pada zone
Langkah .3 Langkah .4 Langkah .5