epid kesling

14
PENGERTIAN DAN KONSEP EPID KESLING BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Penyakit merupakan salah satu gangguan kehidupan manusia yang telah dikenal orang sejak dahulu. Pada mulanya, konsep terjadinya didasarkan pada adanya gangguan makhluk halus atau karena kemurkaan dan yang maha pencipta. Hingga saat ml, masih banyak kelompok masyarakat di negara berkembang yang meng anut konsep tersebut. Di bin pihak masih ada gangguan kesehatan/ penyakit yang belum jelas penyebabnya, maupun proses kejadian. Pada tahap berikutnya, Hippocrates telah mengembangkan teori bahwa timbulnya penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang meliputi air, udara, tanah, cuaca, dan lain sebagainya. Namun demikian dalam teori tidak dijelaskan bagaimana kedudukan manusia dalam interaksi tersebut, serta tidak dijelaskan tentang faktor lingkungan bagaimana yang dapat menimbulkan penyakit. Pada kehidupan masyarakat Cina dikenal pula teori terjadinya penyakit yang timbul karena adanya gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh manusia (teori humoral). Dalam teori ini dikatakan bahwa dalam tubuh manusia ada empat macam cairan, yakni cairan putih, kuning, merah, dan hitam. Bila terjadi gangguan keseimbangan tersebut, akan menimbulkan penyakit tertentu, (tergantung pada jenis cairan mania yang bersifat dominan. Hingga hunt ml, Icon

Upload: karman-harajuku

Post on 25-Oct-2015

85 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: epid kesling

PENGERTIAN DAN KONSEP EPID KESLING

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Penyakit merupakan salah satu gangguan kehidupan manusia yang telah dikenal orang

sejak dahulu. Pada mulanya, konsep terjadinya didasarkan pada adanya gangguan makhluk halus

atau karena kemurkaan dan yang maha pencipta. Hingga saat ml, masih banyak kelompok

masyarakat di negara berkembang yang meng anut konsep tersebut. Di bin pihak masih ada

gangguan kesehatan/ penyakit yang belum jelas penyebabnya, maupun proses kejadian.

Pada tahap berikutnya, Hippocrates telah mengembangkan teori bahwa timbulnya

penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang meliputi air, udara, tanah, cuaca, dan lain

sebagainya. Namun demikian dalam teori tidak dijelaskan bagaimana kedudukan manusia dalam

interaksi tersebut, serta tidak dijelaskan tentang faktor lingkungan bagaimana yang dapat

menimbulkan penyakit.

Pada kehidupan masyarakat Cina dikenal pula teori terjadinya penyakit yang timbul

karena adanya gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh manusia (teori humoral). Dalam

teori ini dikatakan bahwa dalam tubuh manusia ada empat macam cairan, yakni cairan putih,

kuning, merah, dan hitam. Bila terjadi gangguan keseimbangan tersebut, akan menimbulkan

penyakit tertentu, (tergantung pada jenis cairan mania yang bersifat dominan. Hingga hunt ml,

Icon tersebut masih merupakan dasar dalam sistem pengobatan Cina tradisional.

Kemudian berkembang teori terjadinya penyakit karena sisa makhluk hidup yang

mengalami pembusukan, sehingga meninggalkan pengotoran udara dun lingkungan sekitarnya.

Teori ini terutama pada abad pertengahan dan pada waktu itu lebih mengarah pada kebersihan

lingkungan terhadap sisa-sisa peninggalan makhluk hidup. Contoh pengaruh teori tersebut adalah

timbulnya penyakit malaria yang di kira karena sisa-sisa pembusukan binatang dan tumbuhan

yang ada di rawa-rawa (malaria artinya daerah yang jelek) dan masih ada masyarakat yang tetap

menganut teori tersebut.

Akhirnya pada abad-abad selanjutnya, terjadi perubahan yang cukup besar dalam konsep

terjadinya penyakit, dengan didapatkannya mikroskop. sehingga konsep penyebab penyakit

beralih ke jasad renik Perkembangan selanjutnya mengantar para ahli ke arah hormonal yang

Page 2: epid kesling

semakin berkembang. Pada saat itu, orang mulai optimis dalam menghadapi berbagai penyakit

dengan antibiotika, sistem imunitas, dan lain sebagainya.

Ternyata setelah penyakit menular mulai dapat di atasi pada negara-negara maju,

muncullah masalah berbagai penyakit menahan/tidak menular yang unsur dan faktor

penyebabnya sangat berkaitan erat dengan faal tubuh, mutasi dan sifat resistensi tubuh, dan pada

umumnya terdiri dari berbagai faktor yang saling kiat mengkait. Keadaan ini sangat erat

hubungannya dengan berbagai pengamatan epidemiologi terhadap gangguan kesehatan. Dan

pada saat ini, teori tentang faktor penyebab penyakit tidak dapat dipisahkan dengan berbagai

faktor yang berperan dalam proses kejadian penyakit yang dikembangkan melalui teori ekologi

lingkungan yang didasarkan pada konsep bahwa manusia berinteraksi dengan berbagai faktor

penyebab dalam lingkungan tertentu dan pada keadaan tertentu akan menimbulkan penyakit

yang tertentu pula.

1.2.Rumusan Masalah

1.      Bagaimana pengertian epidemiologi lingkungan?

2.      Bagaimana tujuan dan level epidemiologi?

3.      Bagaimana ruang lingkup epidemiologi (epidkesling)?

4.      Bagaimana konsep dasar epidemiologi ?

5.      Bagaimana variabel epidemiologi?

6.      Bagaimana interaksi manusia dan lingkungan?

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Epidemiologi Lingkungan

Kata epidemiologi berasal dari Bahasa Yunani, epi berarti pada/tentang, demos berarti

penduduk, dan logos berarti ilmu. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan

faktor-faktor determinan yang mempengaruhi status kesehatan atau menyebabkan terjadinya

penyakit atau gangguan kesehatan pada kelompok masyarakat tertentu dan penggunaan studi

tersebut untuk menganggulangi masalah-masalah kesehatan (Last, J.M., Ed, 1988).

Page 3: epid kesling

Epidemiologi merupakan suatu metodologi ilmiah yang digunakan untuk mempelajari

epidemi dan temuannya, dan hasil studi epidemiologi kemudian digunakan di bidang kesehatan

masyarakat dan kedokteran untuk mengendalikan kejadian luar biasa (KLB) penyakit dan

mencegah terulangnya kejadian penyakit tersebut di masa mendatang.

Menurut WHO tahun 1989 Epidemiologi Kesehatan Lingkungan adalah Ilmu yang

menganalisa dan mengukur efek-efek kesehatan dari faktor-faktor lingkungan dan menilai

keefektifan strategi-strategi pengawasan. Sedangkan menurut pengertian lainnya Epidemiologi

Kesehatan Lingkungan adalah ilmu dan seni yang mempelajari dan menilai (mengukur dan

analisis) kejadian penyakit atau ganggguan kesehatan dan potensi bahaya faktor penyebab

(bahan, kekuatan, kondisi) akibat perubahan keseimbangan lingkungan serta menilai upaya-

upaya pengendaliannya (Pentaloka Epidemiologi Lingkungan, Ciloto, 28 Oktober dan 2

November 1991).

Pengertian Epidemiologi mencakup : Penyakit atau status penyakit, frekuensi, distribusi

(orang/populasi, waktu dan tempat), determinan (faktor-faktor yang mempengaruhi) dan metoda

(design).

Berdasarkan pengertian tersebut terdapat tiga komponen penting dalam Epidemiologi :

1.      Frekuensi

Merupakan kuantifikasi status kesehatan (kondisi status kesehatan yang terekam dalam data time

series)à analisa data sekunder, sebagai awal pengamatan pola penyakit di dalam masyarakat

(populasi).

2.      Distribusi

Terkait dengan pola penyebaran penyakit dan merumuskan hipotesa tentang kemungkinan faktor

penyebab à orang, tempat dan waktu.

3.      Determinan

Faktor penyebab dari suatu masalah kesehatan baik yang menerangkan frekuensi, penyebaran

(distribusi) dan penyebab timbulnya masalah kesehatan.

2.2. TUJUAN DAN LEVEL EPIDEMIOLOGI (EPIDKESLING)

1.      TUJUAN EPIDEMIOLOGI (EPIDKESLING)

Tujuan Epid (kesling), yaitu :

Page 4: epid kesling

a.       Mengumpulkan fakta dan data tentang berbagai masalah kesehatan yang ada dalam masyarakat

à EPIDKESLING berkaitan dengan pengaruh (perubahan) kondisi lingkungan.

b.      Menjelaskan sifat dan penyebab masalah kesehatan berdasarkan fakta dan data yang diperoleh

setelah dilakukan analisa.

c.       Menemukan atau merencanakan pemecahan masalah serta mengevaluasi pelaksanaannya

2.      LEVEL PENERAPAN EPIDEMIOLOGI (EPIDKESLING)

a.       Level Pemahaman à dimulai dari pengamatan yang dilakukan secara ilmiah sampai pada

penarikan kesimpulan yang mengarah pada akumulasi pengetahuan kejadian penyakit.

b.      Level Intervensi à mengumpulkan informasi empiris yang dapat digunakan untuk pengambilan

keputusan kesehatan masyarakat.

2.3.            RUANG LINGKUP EPIDEMIOLOGI (EPIDKESLING)

Ruang lingkup Epidemiologi (Epidkesling)

1.      Kondisi Lingkungan à perubahan kualilitas lingkungan berpengaruh terhadap agent (penyebab

penyakit), host (manusia).

2.      Variabel Epidemiologi à orang, waktu dan tempat

3.      Penyakit :

  Penyakit Infeksi/menular à akibat kondisi sanitasi yang buruk.

  Penyakit menahun atau tidak menular à akibat menurunnya (perubahan) kualitas lingkungan yang

timbul sebagai dampak negatif dari aktivitas pembangunan misalnya pencemaran yang terjadi

pada air, tanah dan udara akibat limbah industri, pertanian, pertambangan/energi, transportasi,

domestik dan sebagainya.

4.      Ilmu sosial dan perilaku à perilaku manusia (higiene perorangan) dan hubungannya dengan

timbulnya kejadian penyakit.

5.      Metoda (Design) à sebagai dasar yang digunakan dalam melakukan kajian (analisa) untuk

menarik kesimpulan baik level pemahaman maupun level intervensi, misal penggunaan Metode-

metode Statistik (kajian Ilmiah) dan penggunaan konsep SIMPUL KESEHATAN

LINGKUNGAN.

Page 5: epid kesling

2.4.            KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI

Segitiga Epidemiologi

         Segitiga epidemiologi merupakan konsep dasar epidemiologi yang memberi gambaran tentang

hubungan antara tiga faktor yg berperan dalam terjadinya penyakit dan masalah kesehatan

lainnya

         Segitiga epidemiologi merupakan interaksi antara Host (penjamu), Agent (penyebab) dan

Environment (lingkungan)

         Keadaan di masyarakat dikatakan ada masalah kesehatan jika terjadi ketidak seimbangan antara

Host, Agent dan Environment

         Pada saat terjadi ketidakseimbangan antara Host, Agent dan Environment akan menimbulkan

penyakit pada individu atau masalah kesehatan di masyarakat

  Host

Faktor Host  Adalah faktor yang melekat pada Host

  Genetik: DM, asma, hipertensi

  Umur: osteoporosis, campak, polio, ca servix, ca mammae

Page 6: epid kesling

  Jenis kelamin: ca servik, BPH, ca paru

  Suku/ras/warna kulit: negro lebih kuat dari kulit putih

  Fisiologis: kelelahan, kehamilan, pubertas, stres, kurang gizi

  Imunologis: ASI, imunisasi, sakit

  Perilaku: gaya hidup, personal higienis, HAM, rekreasi, merokok, napza

Karakteristik Host

         Resistensi: kemampuan Host untuk bertahan hidup terhadap infeksi (agent)

         Imunitas: kemampuan Host mengembangkan sistem kekebalan tubuh, baik didapat maupun

alamiah

         Infectiousness: potensi Host yg terinfeksi untuk menularkan penyakit yang diderita kepada orang

lain

  AgentFaktor Agent

         Faktor yang menyebabkan penyakit atau masalah kesehatan

         Gizi: kurang gizi, vitamin, mineral, kelebihan gizi

         Kimia: pengawet, pewarna, asbes, cobalt, racun, antigen

         Fisik: radiasi, trauma, suara, getaran

         Biologis: amoeba, bakteri, jamur, riketsia, virus, plasmodium, cacing

Karakteristik Agent         Infektivitas: kesanggupan agent untuk beradaptasi sendiri terhadap lingkungan Host untuk

mampu tinggal, hidup dan berkembang biak dalam jaringan Host

         Patogenesitas: kesanggupan agent untuk menimbulkan reaksi patologis (penyakit) pada Host

setelah infeksi

         Virulensi: kesanggupan agent untuk menghasilkan reaksi patologis berat yang menyebabkan

kematian

         Toksisitas: kesanggupan agent untuk memproduksi toksin yang merusak jaringan Host

         Invasivitas: kesanggupan agent untuk penetrasi dan menyebar kedalam jaringan Host

         Antigenisitas: kesanggupan agent merangsang reaksi imunologis Host (membentuk antibodi)

Page 7: epid kesling

  EnvironmentFaktor Environment

         Faktor lingkungan yang mempengaruhi Host dan Agent

         Fisik: iklim (kemarau dan hujan), geografis (pantai dan pegunungan), demografis (kota dan

desa)

         Biologis: flora dan fauna

         Sosial: migrasi/urbanisasi, lingkungan kerja, perumahan, bencana alam, perang, banjir

Karakteristik Environment

         Topografi: situasi lokasi tertentu (letak/posisi/peta), baik alamiah maupun buatan manusia, yang

mempengaruhi terjadinya dan penyebaran penyakit tertentu (danau, sungai, hutan, sawah)

         Geografis: keadaan yang berhubungan dengan permukaan bumi (struktur geologi, iklim,

penduduk, flora, fauna) yang mempengaruhi terjadinya dan penyebaran penyakit tertentu (tanah

pasir atau tanah liat)

2.5.            Variabel Epidemiologi

Variabel Epidemiologi dikelompokkan menurut :

  ORANG (PERSON)

Perbedaan Sifat/karakteristik individu secara tidak langsung memberikan perbedaan

sifat/keterpaparan, dipengaruhi oleh:

  Faktor Genetik, bersifat tetap, seperti : jenis kelamin, ras, data kelahiran, dsb.

  Faktor biologic, berhubungan dengan kehidupan biologik, seperti : umur, status gizi, kehamilan,

dsb.

  Faktor Perilaku, berpengaruh secara individu, seperti: adat istiadat, mobilitas, dsb.

  Faktor Sosial Ekonomi, seperti pekerjaan, status perkawinan, pendidikan, daerah tempat tinggal.

  Tempat (place)

Pengetahuan distribusi geografis suatu penyakit berguna untuk perencanaan pelayanan

kesehatan dan dapat memberikan penjelasan etologi penyakit.

Keterangan tempat dapat bersifat :

  Keadaan geografis, misal: daerah pegunungan, pantai, dataran rendah, dsb.

  Batas administratif (misal: batas negara, propinsi, kabupaten/kota, kecamatan/kelurahan), batas

ekologis (batas penyebaran dampak).

Page 8: epid kesling

Menganalisa hubungan penyakit dengan tempat harus dipikirkan hal-hal sbb :

1.      Keadaan penduduk setempat dan sifat karakteristiknya.

2.      Apakah penyakit berhubungan langsung dengan tempat, seperti :

  Angka kesakitan tinggi pada semua golongan umur.

  Penyakit tidak dijumpai/kurang ditempat lain.

  Penduduk yang pindah ke tempat tersebut akan terserang penyakit.

  Penduduk yang keluar dari tempat ybs akan sembuh atau penyakitnya tidak bertambah.

  Adanya gejala penyakit yang sama pada hewan.

3.      Faktor lingkungan biologis dan sosial ekonomi setempat harus diperhitungkan.

  Waktu (time)

Perubahan-perubahan penyakit menurut waktu menunjukkan adanya perubahan faktor-

faktor etiologis, yaitu dengan adanya :

1.      faktor penyebab penyakit pada waktu tertentu

2.      perubahan komposisi dan jumlah penduduk menurut waktu

3.      perubahan komposisi lingkungan menurut waktu (lingk. fisik, biologi dan sosial ekonomi).

4.      perubahan kriteria dan alat diagnosa dari waktu ke waktu

5.      perubahan pola penyakit karena usaha pencegahan dan penanggulangan serta perubahan lainnya

dari waktu ke waktu.

PERUBAHAN PENYAKIT MENURUT WAKTU :

1.      Perubahan dalam waktu singkat :

a.       Epidemi à jumlah penderita melampaui keadaan normal, umumnya terjadi pada penyakit

menular, namun tidak menutup kemungkinan karena akibat bahan kimia/akibat fisik serta

kelainan perilaku, misal penyakit menular DBD.

b.      Common sources/Point epidemic à timbul wabah mendadak dengan terfokus pada limit waktu

sesuai dengan masa inkubasi terpanjang pada penyakit, misal keracunan makanan.

c.       Epidemi berkepanjangan à epidemi yang terus menerus berlangsung, terutama penyakit dengan

kontak person (umpama AIDS) maupun oleh vektor penyakit, misal malaria.

2.      Perubahan secara periodik :

a.       Pengaruh musim :

Page 9: epid kesling

  Hubungan penyakit dengan musim tertentu terutama penyakit menular, juga dijumpai pada

penyakit kronik, seperti asmatik.

  Perbedaan waktu erat hubungannya dengan keadaan cuaca yang dapat mempengaruhi sifat

penyebab, pejamu serta lingkungan.

  Perubahan tahunan secara epidemiologi karena sifat penyakit.

b.      Perubahan periodik yang bersifat siklus :

  Perubahan insidensi penyakit secara reguler antara beberapa bulan tertentu secara teratur.

3.      Perubahan secara sekuler :

Perubahan yang terjadi setelah sekian tahun (5-10 tahun atau lebih) yang menampakkan

perubahan keadaan penyakit/kematian yang cukup berarti dalam hubungan interaksi antara

pejamu/manusia (H), penyebab (A) dan lingkungan (E).

3.3.            INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN

  Ekologi Manusia

  Ilmu yang mempelajari interaksi antara setiap segi kehidupan manusia (fisik, metal, sosial) dengan

lingkungan hidupnya (biofisis, psikososial) secara keseluruhan dan bersifat sintesis.

  Studi yang menelaah hubungan timbal balik antara perilaku manusia dengan lingkungannya baik

pengaruh aktivitas manusia terhadap lingkungan disekitarnya maupun sebaliknya manusia

dengan lingkungan

  Merupakan suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, bidang ini merupakan suatu perspektif dalam

menelaah hubungan antara perilaku manusia dan lingkungannya.

  Hubungan Ekologi Manusia dengan Kesling

Meningkatkan faktor eugenik (menguntungkan) dan mengurangi atau mengendalilan faktor

disgenik (merugikan)

BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Page 10: epid kesling

  Pengertian Epidemiologi mencakup : Penyakit atau status penyakit, frekuensi, distribusi

(orang/populasi, waktu dan tempat), determinan (faktor-faktor yang mempengaruhi) dan metoda

(design).

  Tiga komponen penting dalam Epidemiologi : Frekuensi, Distribusi dan Determinan

  Konsep dasar epidemiologi berupa segitiga epidemiologi yaitu Host, Agent dan Emvironment.

  Variabel Epidemiologi dikelompokkan menurut Orang (person), Tempat (place) dan Waktu

(time).

DAFTAR PUSTAKA

http://www.larompa.co.cc/2010/08/dasar-dasar-epidemiologi.html

http://abufarismasriadi.blogspot.com/2007/12/konsep-dasar-epidemiologi-dan-timbulnya.html

http://doktersyhura.wordpress.com/

http://dauzzsimololkumpulanmakalahfkm.blogspot.com/

http://desainarsitekturrumah.blogspot.com/2011/01/epidemiologi-kesehatan-lingkungan.html