epg "potensi daerah pemalang"

14
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Pemalang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di pantai utara Pulau Jawa. Kabupaten Pemalang memiliki luas wilayah sebesar 1.115,30 km2. Topografi alamnya yang berupa dataran pantai , dataran rendah, dataran tinggi serta daerah pegunungan sehingga menjadikan tanah di Kabupaten Pemalang memiliki tanah yang subur dengan panorama yang asri dan indah sangat tepat untuk berwisata maupun melakukan kegiatan-kegiatan pecinta alam. Sektor pertanian dengan lahan sawah seluas 38.617 hektar dan lahan kering 23.813 hektar masih menjadi tulang punggung perekonomian di Kabupaten ini, komoditas yang menonjol untuk tanaman pangan adalah Padi, Ketela Pohon dan Jagung, Sayur-sayuran, Bawang Merah, Cabai Merah dan Ketimun. Sedangkan produksi buah-buahan adalah Nanas Batu, Pisang dan Mangga. Dari beberapa komoditas tersebut di atas yang terbesar adalah padi dengan kapasitas produksi 487.733 ton per tahun. Dari komoditas alami tersebut 1

Upload: dessy-andiningtyas

Post on 28-Nov-2015

62 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

potensi alam daerah pemalang dari bahan baku sampai produk olahan berupa makanan khas

TRANSCRIPT

Page 1: EPG "Potensi daerah Pemalang"

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kabupaten Pemalang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa

Tengah yang terletak di pantai utara Pulau Jawa. Kabupaten Pemalang memiliki

luas wilayah sebesar 1.115,30 km2.

Topografi alamnya yang berupa dataran pantai , dataran rendah, dataran

tinggi serta daerah pegunungan sehingga menjadikan tanah di Kabupaten

Pemalang memiliki tanah yang subur dengan panorama yang asri dan indah

sangat tepat untuk berwisata maupun melakukan kegiatan-kegiatan pecinta

alam.

Sektor pertanian dengan lahan sawah seluas 38.617 hektar dan lahan

kering 23.813 hektar masih menjadi tulang punggung perekonomian di

Kabupaten ini, komoditas yang menonjol untuk tanaman pangan adalah Padi,

Ketela Pohon dan Jagung, Sayur-sayuran, Bawang Merah, Cabai Merah dan

Ketimun. Sedangkan produksi buah-buahan adalah Nanas Batu, Pisang dan

Mangga.

Dari beberapa komoditas tersebut di atas yang terbesar adalah padi

dengan kapasitas produksi 487.733 ton per tahun. Dari komoditas alami tersebut

dapat diolah lagi menjadi sebuah produk makanan. Salah satunya adalah produk

unggulan khas kota Pemalang yaitu Apem Comal. Kue apem ini terbuat dari

tepung beras dan gula jawa / gula merah.

Untuk lebih jelasnya mengenai sistem produksi sampai distribusi kue

apem sebagai produk unggulan khas Pemalang, akan dijelaskan lebih lanjut

dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana keadaan alam atau lahan daerah Pemalang?

2. Bagaimana proses produksi dari makanan khas Apem Comal?

1

Page 2: EPG "Potensi daerah Pemalang"

3. Bagaimana proses distribusi dari Apem Comal ?

4. Apa keunggulan dari produk Apem Comal?

5. Bagaimana cara peningkatan produksi Apem Comal?

C. Tujuan

1. Mahasiswa mampu memahami tentang keadaan alam di daerah Pemalang.

2. Mahasiswa mampu memahami tentang proses produksi dari makanan khas

Apem Comal.

3. Mahasiswa mampu memahami tentang proses distribusi dari Apem Comal

4. Mahasiswa mampu memahami tentang keunggulan dari produk Apem

Comal

5. Mahasiswa mampu memahami tentang cara peningkatan produksi Apem

Comal

D. Manfaat

1. Memberikan khazanah pengetahuan mengenai keadaan alam di daerah

Pemalang.

2. Menambah pengetahuan tentang proses produksi dari makanan khas Apem

Comal.

3. Menambah informasi tentang proses distribusi dari Apem Comal.

4. Meningkatkan pengetahuan tentang keunggulan dari produk Apem Comal.

5. Memberikan informasi tentang cara peningkatan produksi Apem Comal.

2

Page 3: EPG "Potensi daerah Pemalang"

BAB II

PEMBAHASAN

A. Keadaan Alam Pemalang

Kabupaten Pemalang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa

Tengah yang terletak di pantai utara Pulau Jawa. Secara astronomis

Kabupaten Pemalang terletak antara 1090 17′ 30″ – 1090 40′ 30″ BT dan 80 52′

30″ – 70 20′ 11″ LS dengan luas wilayah sebesar 1.115,30 km2.

Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah Selatan berbatasan

dengan Kab. Purbalingga dan sebelah Timur berbatasan dengan Kab.

Pekalongan dan di sebelah Barat berbatasan dengan Kab. Tegal. Kabupaten

Pemalang memiliki posisi yang strategis, baik dari sisi perdagangan maupun

pemerintahan. Kabupaten Pemalang memiliki topografi bervariasi. Bagian

Utara merupakan daerah pantai dengan. Bagian Tengah merupakan dataran

rendah yang subur dan bagian Selatan merupakan dataran tinggi dan

pengunungan yang subur. Kabupaten Pemalang dilintasi 2 sungai besar yaitu

Sungai Waluh dan Sungai Comal yang menjadikan sebagian besar wilayahnya

daerah aliran sungai yang subur.

Sektor pertanian dengan lahan sawah seluas 38.617 hektar dan lahan

kering 23.813 hektar masih menjadi tulang punggung perekonomian,

komoditas tanaman pangan adalah Padi (487.733 ton), Ketela Pohon (36.970

ton) dan Jagung (56.060 ton), Sayur-sayuran, Bawang Merah (577 ton), Cabai

Merah (403 ton) dan Ketimun. Sedangkan produksi buah-buahan adalah

Nanas Batu (9.389 ton), Pisang (125,5 ton) dan Mangga.

B. Apem Comal sebagai Makanan Khas Daerah Pemalang

1. Apem Comal

Apem Comal adalah makanan khas dari daerah Pemalang. Bahan utama

membuat Apem berupa tepung beras dan gula merah/ gula jawa/ gula aren.

Pembuatan Apem Comal menggunakan cara tradisional, namun justru

3

Page 4: EPG "Potensi daerah Pemalang"

disinilah kekhasan jajanan ini tetap terjaga. Ketika memasuki bulan puasa,

Apem Comal memegang peranan penting karena menjelang selikuran,

ketika kaum muslim yang sedang puasa banyak berdiam di masjid, dalam

rangka menyambut malam lailatul qhodar, apem ini menjadi camilan.

Banyak orang yang tidak tahu, kalau kue ini ternyata sudah ada sejak

jaman penjajahan Belanda. Sampai sekarang belum ada yang bisa

menjelaskan secara terperinci, asal usul dari kata “apem”. Namun ada juga

yang menyebutkan kalau nama jajanan ini merupakan kependekan dari kata

“Asli Pemalang”. Kendati hal itu belum bisa diakui kebenarannya..

Gambar 2.1 Apem Comal makanan Khas Pemalang

2. Bahan Baku

Potensi alam yang paling utama di daerah Pemalang dilihat dari

komoditas terbanyak yang dihasilkan adalah padi. Padi tersebut diolah jadi

beras kemudian digiling sehingga menjadi bahan utama pembuatan Apem

Comal

Selain bahan baku utama berupa beras dan gula merah juga diperlukan

juga bahan baku lain seperti daun pisang untuk alas sekaligus kemasan dan

ayaman atau sarangan bambu yang digunakan sebagai cetakan adonan, serta

dandang untuk mengkukus adonan.

3. Proses Produksi

a. Cara Pengolahan

Cara membuat Apem Comal adalah sebagai berikut :

1) Padi diolah menjadi beras

4

Page 5: EPG "Potensi daerah Pemalang"

2) Beras dicuci bersih, direndam selama 2 malam kemudian digiling

sampai menjadi tepung

3) Tepung dilarutkan dengan air/samtan sampai menjadi adonan

4) Kemudian gula merah dicairkan dan dicampurkan ke adonan

5) Cetak adonan dengan anyaman atau sarangan bambu yang telah

dialasi daun pisang

6) Bila ingin bisa ditambahkan potongan kelapa di atasnya

7) Kukus selama 10 menit dengan menggunakan kayu bakar

b. Cara Pengemasan

Jenis pengemasannya adalah kemasan tradisional dengan

menggunakan daun pisang. Daun pisang memiliki keunggulan karena

dapat memberikan aroma khas akibat kandungan polifenolnya. Selain itu

pisang merupakan potensi daerah Pemalang sehingga mudah didapatkan.

Jenis pengemasan ini belum tergantikan oleh plastik atau sejenisnya.

Jenis pengemasannya merupakan kemasan primer.

c. Penyimpanan

Proses produksi dilakukan setiap hari sehingga tidak dilakukan

penyetokan oleh produsen. Untuk produk Apem Comal dapat disimpan

maksimal selama 2 hari di dalam lemari es, karena bahan yang

digunakan adalah bahan alami tanpa menggunakan tambahan bahan-

bahan aditif.

4. Proses Distribusi

Dari jenisnya, Apem Comal juga masih mempertahankan dua bentuk

yang selisih harganya masih bisa dijangkau oleh semua kalangan, yakni

bentuk sedang dipatok seharga Rp 500,dan apem besar seharga Rp 600.

Setiap hari pembuat Apem memproduksi untuk dipasarkan di Pasar

Comal Kabupaten Pemalang oleh pedagang-pedagan kecil di pasar tersebut.

Bahkan sekarang bagi yang membutuhkan dapat pesan melalui SMS.

Karena jika tidak, jangan harap untuk memperoleh apem yang berkualitas

baik. Atau bisa memesan langsung kepada penjual 1-2 hari sebelumnya.

5

Page 6: EPG "Potensi daerah Pemalang"

Permintaan dari konsumen akan meningkat terutama dalam menghadapi

malam selikuran, yaitu sebuah tradisi yang dilakukan umat muslim

setempat, dalam menyambut malam lailatul qhodar dengan membagikan

kue apem ke masjid atau musholla, untuk camilan.

Biasanya, saat menjelang datangnya lebaran penjualan apem akan lebih

meningkat daripada hari biasanya, dimana penjualan apem mengalami

peningkatan 3 hingga 4 kali lipat. Ini sejalan dengan tradisi membawa oleh-

oleh dalam bersilaturahmi lebaran.

Khusus untuk persiapan lebaran biasanya masyarakat akan pesan Apem

Comal 2 atau 3 hari sebelumnya. Hal ini mengingat banyaknya warga

masyarakat yang memenuhi Pasar Comal menjelang lebaran untuk

berbelanja, sehingga dikhawatirkan akan kehabisan.

Pembeli apem sendiri umumnya tidak dari Kecamatan Comal saja,

karena banyak juga yang datang dari luar kota secara khusus menyempatkan

diri untuk membeli apem untuk oleh-oleh dirumah.

Namun, keberadaan apem pada daerah-daerah tertentu, hanya besifat

musiman. Hal itu ditunjukkan, dengan tidak semua pasar di Pemalang, bisa

dijumpai pedagang yang menjajakannya. Hanya di pasar Comal yang

terdapat banyak para penjual menjajakan kue apem.

5. Keunggulan Produk

a. Memiliki tekstur yang lembut, dimana rasa manisnya sangat pas dan

tidak membosankan karena manis legitnya yang menjadi ciri khas.

b. Dapat dijadikan oleh-oleh untuk keluarga, tetangga, saudara, hingga

teman kerja.

c. Harganya terjangkau semua kalangan (sedang Rp 500,00 dan besar Rp

600,00)

d. Berbahan dasar 100% alami, dengan komposisi tepung beras dan gula

merah/gula jawa/gula aren.

e. Pembuatan menggunakan cara tradisional sehingga menghasilkan rasa

yang khas.

6

Page 7: EPG "Potensi daerah Pemalang"

f. Tepung Beras sebagai bahan dasarnya mengandung energi sebesar 364

kilokalori, protein 7 gram, karbohidrat 80 gram, lemak 0,5 gram,

kalsium 5 miligram, fosfor 140 miligram, dan zat besi 1 miligram.

Semua zat gizi tersebut sangat dibutuhkan oleh tubuh. (Badan

Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi DIY)

6. Cara Peingkatan Produksi

Kami memiliki beberapa saran yang mungkin dapat menjadi solusi alternatif

dalam meningkatkan produksi apem comal, antara lain :

a. Pengemasan

Pengemasan ditambah dengan memberikan plastik bening dengan logo

khas daerah.

b. Variasi rasa

Pemberian beberapa variasi rasa tambahan pada apem comal juga

dapat meningkatkan ketertarikan para konsumen terhadap produk.

c. Branding

Sampai saat ini belum ada merek-merek tertentu yang menjadi ikon

apem comal, sehingga pemasarannya masih kurang. Apabila sudah

terbentuk merek-merek yang menjadi ikon apem comal, maka hal

tersebut akan dapat lebih meningkatkan pemasaran produk karena

dengan adanya branding pada suatu produk, masyarakat luas akan

lebih mudah mengenal produk tersebut.

d. Distribusi

Sampai saat ini distribusi hanya dilakukan ke pasar-pasar daerah, akan

lebih baik bila memperluas pasar misalnya juga didistribusikan ke

toko makanan khas ataupun dengan membuka toko khusus Apem

Comal.

e. Lisensi PIRT dan Logo Halal

Dengan diberikan kode tersertifikasi dari BPOM serta terdapatnya

logo halal maka produk bisa dibasarkan ke supermarket besar.

7

Page 8: EPG "Potensi daerah Pemalang"

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Apem Comal merupakan makanan khas di daerah Pemalang

2. Apem Comal berbeda dari apem di daerah lain dari segi tekstur rasa dan

cara pembuatan yang tradisional.

3. Bahan utama yang digunakan adalah tepung beras dan gula jawa / gula aren

4. Proses produksi dilakukan setiap hari dan pengemasannya masih bersifat

tradisional dengan daun pisang

5. Proses distribusi sebatas dipasarkan ke pasar-pasar daerah atau pembeli

langsung datang ke tempat produksi

B. Saran

1. Dari segi pengemasan sebaiknya ditambahkan plastik bening sebagai

kemasan sekunder, sehingga produk lebih higienis dan mempermudah

dalam proses distribusi

2. Selain rasa original, sebaiknya dibuat variasi rasa lain agar pembeli tidak

bosan

3. Sebaiknya produk diberikan nama dagang atau nama merek sehingga akan

lebih mudah dalam proses pemasarannya

8

Page 9: EPG "Potensi daerah Pemalang"

DAFTAR PUSTAKA

http://birohumas.jatengprov.go.id/userfile/file/data%20potensi%20kabkota/Data

%20Potensi%20unggulan%20Pemalang.pdf

http://bkppp.bantulkab.go.id/documents/20120725142651-data-kandungan-gizi-

bahan-pangan-dan-olahan.pdf

Situs Resmi Kabupaten Pemalang http://www.pemalangkab.go.id/?p=566

9