entrance
DESCRIPTION
ENTRANCETRANSCRIPT
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembangunan Nasional dewasa ini yang seiring dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi modern membuat dunia industri berlomba-
lomba melakukan efisiensi dan meningkatkan produktivitas dengan skala
pengusahaan lebih besar dalam waktu relatif singkat. Hal tersebut
mengakibatkan terjadinya dorongan terhadap pengoperasian pabrik secara
cepat. Perubahan ini akan dapat memperbesar resiko bahaya yang terkandung
dalam industri dan akibat dari suatu kecelakaan semakin besar. Dalam keadaan
tersebut upaya pengendalian resiko bahaya yang sebaik mungkin yaitu dengan
menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja secara terpadu melalui sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (Mohammad Syafii Syamsudin,
1998).
Dalam UU No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, Pasal 23 dinyatakan
bahwa upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus diselenggarakan di
semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya
kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai karyawan paling sedikit
10 orang.
Di era golbalisasi menuntut pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) di setiap tempat kerja termasuk di sektor kesehatan.Untuk itu kita
perlu mengembangkan dan meningkatkan K3 disektor kesehatan dalam rangka
menekan serendah mungkin risiko kecelakaan dan penyakit yang timbul akibat
hubungan kerja, serta meningkatkan produktivitas dan efesiensi. Dalam
pelaksanaan pekerjaan seharihari karyawan/pekerja di sektor kesehatan tidak
terkecuali di Rumah Sakit maupun perkantoran, akan terpajan dengan resiko
bahaya di tempat kerjanya.
Resiko ini bervariasi mulai dari yang paling ringan sampai yang paling
berat tergantung jenis pekerjaannya. Dari hasil penelitian di sarana kesehatan
Rumah Sakit, sekitar 1.505 tenaga kerja wanita di Rumah Sakit Paris
mengalami gangguan muskuloskeletal (16%) di mana 47% dari gangguan
tersebut berupa nyeri di daerah tulang punggung dan pinggang. Dan dilaporkan
juga pada 5.057 perawat wanita di 18 Rumah Sakit didapatkan 566 perawat
wanita adanya hubungan kausal antara pemajanan gas anestesi dengan gejala
neoropsikologi antara lain berupa mual, kelelahan, kesemutan, keram pada
lengan dan tangan.
Rumah sakit sebagai sarana kesehatan juga ikut menerapkan prinsip
sanitasi.salah satu aspek garapan sanitasi rumah sakit adalah menjaga
kebersihan lantai ruang perawatan. Berdasarakan penelitian pada beberapa
rumah sakit di jawa Tengah ditemukan adanya mikroorganisme pada lantai
ruang perawatan kelas II.Mikroorganisme tersebut adalah Eschericia coli,
Enterobacter cloacae dan Klebsiella pneumonia.Kebersihan lanati rumah sakit
dapat diukur dengan angka kuman lantai.Standar angka kuman lantai untuk
ruang perawatan berdasarkan Kepmenkes no. 1204/MENKES/SK/X/2004
adalah 5-10 koloni/cm2.
Menurut Menkes, peran rumah sakit sebagai mata rantai upaya
kesehatan rujukan dengan fungsi utama menyelenggarakan pengobatan dan
pemulihan pasien diharapkan dapat memberikan pelayanan yang aman,
bermutu, anti diskriminasi dan efektif dengan mengutamakan kepentingan
pasien. Karena itu, akreditasi rumah sakit sebagai pengakuan pemerintah dalam
melaksanakan pelayanan sesuai standar, diharapkan dapat memenuhi hak-hak
pasien sehingga fungsi sosial, fungsi bisnis dan fungsi IPTEK rumah sakit dapat
berjalan dengan baik dan harmonis.
Tujuan dari keselamatan kerja untuk para karyawan dan tenaga medis
adalah sebagai berikut:
Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan
suatu pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi
serta produktifitas nasional individu.
Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.
Sumber produksi seperti peralatan dan bahan-bahan perawatan diperiksa
dan dipergunakan secara aman dan efisien.
1.2 Tujuan Penelitian
1.2.1 Tujuan umum
Tujuan umum memantau faktor hazard diruangan perawatan.
1.2.2 Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui faktor hazard di Ruangan perawatan RSU Ibnu Sina
Makassar
2. Untuk mengetahui tentang APD yang digunakan di Ruangan perawatan RSU
Ibnu Sina Makassar
3. Untuk mengetahui keluhan/penyakit yang dialami berhubungan dengan
pekerjaan petugas di Ruangan perawatan RSU Ibnu Sina Makassar
4. Untuk mengetahui upaya K3 diruangan di Ruangan perawatan RSU Ibnu Sina
Makassar