eni herdiani_260110120026

11
PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN Oleh: ENI HERDIANI 260110120026

Upload: eni-herdiani

Post on 29-Sep-2015

220 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

puu

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGANOleh:ENI HERDIANI260110120026UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 7 TAHUN 1963 TENTANG FARMASI

BAB IIKETENTUAN UMUMPasal 2Yang dimaksud dalam Undang-undang ini dengan:a. Perbekalan Kesehatan dibidang farmasi, adalah perbekalan yang meliputi obat. bahan obat, obat asli Indonesia. bahan obat asli Indonesia, alat kesehatan, kosmetik dan sebagainya,b. Obat, adalah obat yang dibuat dari bahan-bahan yang berasal dari binatang, tumbuh-tumbuhan, mineral dan obat syntetis;c. Obat asli Indonesia, adalah obat-obat yang didapat langsung dari bahan-bahan alamiah di Indonesia, terolah secara sederhana atas dasar pengalaman dan dipergunakan dalam pengobatan tradisionil;d. Alat kesehatan, adalah alat-alat yang diperlukan bagi pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan pembuatan obat;e. Pekerjaan kefarmasian, adalah pembuatan, pengolahan, peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran, penyimpanan dan penyerahan obat atau bahan obat.UU RI, 1963Lanjutan..BAB IIIUSAHA-USAHAPasal 3Usaha-usaha untuk keperluan rakyat akan perbekalan kesehatan dibidang farmasi, adalah sebagai berikut:a. Usaha-usaha dalam bidang produksi, yang meliputi: penggalian kekayaan alam. penanaman tumbuhtumbuhan, pemeliharaan dan pengembangan binatang yang berguna untuk farmasi, pembuatan bahanbahan farmasi, pembuatan obat-obat syntetis, pembuatan obat-obat jadi, pembuatan alat-alat kesehatandan alat-alat yang berhubungan dengan kesehatan, termasuk alat-alat untuk laboratorium dan alat-alat untuk pembuatan obat-obat dan lain-lain.b. Usaha-usaha dalam bidang distribusi yang dilakukan oleh Pemerintah dan Swasta yang meliputi:c. alat-alat distribusi, apotek-apotek, rumah obat-rumah obat, toko-toko penyalur obat dan lain-lain.d. Usaha-usaha penyelidikan (penelitian) oleh Lembaga Farmasi Nasional, Universitas-universitas dan lain lain.e. Usaha-usaha pengawasan oleh Pemerintah, Pusat maupun Daerah.f. Membentuk dan menggunakan Dewan Farmasi.g. Usaha-usaha lain.UU RI, 1963UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 6 TAHUN 1963 TENTANG TENAGA KESEHATAN

BAB IIISYARAT UNTUK MELAKUKAN PEKERJAAN DOKTER/ DOKTER-GIGI/APOTEKER

Syarat untuk melakukan pekerjaan kefarmasian sebagai apoteker:a. Yang bersangkutan memiliki ijazah apoteker menurut peraturan yang berlaku;b. Yang bersangkutan telah melakukan pekerjaan kefarmasian/ sebagai apoteker menurut undangundang yang berlaku;c. Yang bersangkutan memiliki ijazah apoteker diluar negeri, yang menurut peraturan yang berlaku dinyatakan sederajat dengan ijazah apoteker di Indonesia.UU RI, 1963PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIANOMOR 51 TAHUN 2009TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIANBAB IKETENTUAN UMUMPasal 1Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:1. Pekerjaan Kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi,pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluranan obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayananinformasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.BAB IIPENYELENGGARAAN PEKERJAAN KEFARMASIANBagian Kesatu UmumPasal 5Pelaksanaan Pekerjaan Kefarmasian meliputi:a. Pekerjaan Kefarmasian dalam Pengadaan Sediaan Farmasi;b. Pekerjaan Kefarmasian dalam Produksi Sediaan Farmasi;c. Pekerjaan Kefarmasian dalam Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi; dand. Pekerjaan Kefarmasian dalam Pelayanan Sediaan Farmasi.PP RI, 2009PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIANOMOR 41 TAHUN 1990TENTANGMASA BAKTI DAN IZIN KERJA APOTEKERBAB IKETENTUAN UMUMPasal 1Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:1. Apoteker adalah Sarjana Farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker.2. Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan, pengolahan, peracikan, pengubahan bentuk, penyampuran, penyimpanan dan penyerahan perbekalan farmasi.3. Masa bakti adalah masa pengabdian profesi apoteker dalam rangka menjalankan tugas yang diberikan oleh Pemerintah pada suatu sarana kesehatan.4. Surat Izin Kerja (SIK) adalah izin yang diberikan kepada apoteker untuk menjalankan pekerjaan kefarmasian setelah memenuhi persyaratan.5. Menteri adalah Menteri Kesehatan Republik Indonesia.BAB IIIMASA BAKTIPasal 4(1) Apoteker wajib menjalankan masa bakti sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dan selama-lamanya 5 (lima)tahun, yang penetapannya dilakukan oleh Menteri.(2) Masa bakti sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan di sarana kesehatan milik Pemerintah, di Perguruan Tinggi sebagai staf pengajar dan di lingkungan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.PP RI, 1990

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 1965 TENTANG APOTIK KETENTUAN UMUMPasal 1. Yang dimaksud dengan apotik dalam Peraturan Pemerintah ini ialah: suatu tempat tertentu, di mana dilakukan usaha-usaha dalam bidang farmasi dan pekerjaan kefarmasian, sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 2 huruf c dan pasal 3 huruf b Undang-undang No. 7 tahun 1963 tentang Farmasi (Lembaran-Negara tahun 1963 No. 81 ).

USAHA APOTIKPasal 4. (1) Pertanggungan jawab teknis farmasi, sesuai dengan Undang-undang No. 7 tahun 1963 tentang Farmasi (lembaran-Negara tahun 1963 No.81), daripada sebuah apotik terletak pada seorang apoteker. (2) Pertanggungan jawab seorang apoteker seperti yang dimaksudkan dalam ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Menteri Kesehatan. (3) Pertanggungan jawab seorang apoteker seperti yang dimaksudkan dalam ayat (1) dan (2), tidak mengurangi pertanggungan jawab seorang dokter menurut peraturan-peraturan perundangan. PP RI, 1965Lanjutan..IZIN MENDIRIKAN APOTIKPasal 5Untuk mendirikan apotik harus ada izin dari Menteri Kesehatan yang menetapkan ketentuan-ketentuan mengenai: a. Syarat-syarat kesehatan daripada ruangan (tempaat) apotik; b. Alat-alat perlengkapan dan obat-obat yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan kefarmasian; c. Hal-hal lain yang dianggap perlu. PP RI, 1965

ADRT IAI, 2009Lanjutan..