energi ikhlas, agar bahagia dunia dan akhirat

17
ENERGI IKHLAS Agar Hidup Bahagia Dunia-Akhirat Yusuf Al-Qardhawi Penerjemah: Idrus Hasan Materi Mabit TURBO KMI-S, Jumat 27 Mei 2011, dibawakan oleh Atas Pracoyo Kajian Tematik dari buku

Upload: muslim-sendai

Post on 25-Jan-2015

9.235 views

Category:

Spiritual


4 download

DESCRIPTION

Materi Mabit Keluarga Muslim Indonesia di Sendai, 27 Mei 2011.

TRANSCRIPT

ENERGI IKHLASAgar Hidup Bahagia Dunia-Akhirat

Yusuf Al-QardhawiPenerjemah: Idrus Hasan

Materi Mabit TURBO KMI-S, Jumat 27 Mei 2011, dibawakan oleh Atas Pracoyo

Kajian Tematik dari buku

ISI BUKU

1. Ikhlas dan kedudukannya bagi para penempuh jalan kebaikan

2. Pentingnya niat dalam mewujudkan keikhlasan3. Keutamaan ikhlas dan bahaya riya4. Hakikat ikhlas5. Tanda-tanda ikhlas6. Antara menyembunyikan dan menampakkan

perbuatan taat atau maksiat7. Perlunya para dai memiliki sifat ikhlas8. Energi ikhlas9. Hal-hal yang menumbuhkan sifat ikhlas

Pentingnya niat dalam mewujudkan keikhlasan

Ikhlas tidak akan terealisasi dalam amal, kecuali disertai dua unsur pokok:1. Menghadirkan NIAT dalam berbuat amal, karena

setiap amal bergantung pada niatnya. Orang yang mengerjakan suatu perbuatan tanpa disertai niat, ia tidak akan masuk golongan orang yang ikhlas.

2. Memurnikan niat dari semua motif yang bersifat pribadi atau duniawi sehingga menjadi benar-benar ikhlas karena Allah Ta’ala

Apakah niat benar-benar ikhlas karena Allah itu harus ditempatkan di tujuan pertama (manfaat langsung dari perbuatan) ataukah tujuan ahir dari perbuatan?

Pentingnya niat dalam mewujudkan keikhlasanPentingnya niat menurut Al Quran1. Ali Imran [3]: 152, Diantara kamu ada orang-orang yang

menghendaki dunia, dan diantara kamu ada yang menghendaki akhirat

2. Ali Imran [3]: 145, Barangsiapa yang menghendaki pahala dunia, nisacaya kami berikan pahala dunia itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu.

3. Hud [11]: 15-16, Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia ini tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat kecuali neraka, dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang mereka kerjakan.

4. Al-Isra[17]: 18-19, Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki, dan kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan barangsiapa menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik.

Pentingnya niat dalam mewujudkan keikhlasanPentingnya niat menurut Hadits

1. Sesungguhnya semua amal itu bergantung pada niatnya. Dan setiap orang akan memperoleh ganjaran sesuai dengan niatnya. Barangsiapa hijrahnya menuju pada keridhaan Allah dan Rasul-Nya, hijrahnya itu menuju keridhaan Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa hijrahnya menuju pada dunia yang akan diraihnya, atau wanita yang akan dinikahinya, hijrahnya itu akan menuju pada apa yang diniatkannya itu saja (HR Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi)

2. Seseorang menanyakan kepada Rasul tentang orang yang berperang dengan tujuan untuk mencari pahala dari Allah dan pujian dari manusia. Nabi SAW menjawab tiga kali “Tidak ada apa-apa baginya”. Kemudian Beliau melanjutkan “Sesungguhnya Allah tidak menerima sesuatu amal kecuali yang dilakukan dengan ikhlas dengan mencari keridhaan-Nya (HR Al-Nasa’i)

Pentingnya niat dalam mewujudkan keikhlasan

Perbuatan yang diniatkan untuk DUNIA: semua tujuan baik tujuan antara maupun tujuan akhir hanya berhenti untuk kepentingan dunia, humanisme, lingkungan dll

Perbuatan yang diniatkan untuk AKHIRAT: tujuan akhir dari perbuatan yang dilaksanakan adalah untuk mengabdi/beribadah kepada Allah, walaupun tujuan antaranya adalah keduaniawian

Hakikat (arti pentingnya) ikhlas

Menurut Abu Al-Qasim Al-Qusyairi (buku Al-Risalah)

Ikhlas adalah menjadikan Allah SWT satu-satunya tujuan dalam berbuat taat, yakni menghendaki dengan perbuatan taat tersebut taqorub kepada Allah, bukan kepada yang lain, seperti mencari muka kepada makhluk, atau mengusahakan agar disanjung, atau senang dengan pujian manusia, atau makna lainnya selain dari taqorub (mendekatkan diri) kepada Allah

Menurut Al-Junaidi, tokoh sufi

Ikhlas adalah rahasia Allah dan seorang hamba. Rahasia ini tidak diketahui oleh malaikat sehingga ia tidak dapat mencatatnya, dan tidak pula diketahui oleh setan sehingga ia tidak dapat merusaknya, serta tidak pula diketahui oleh hawa nafsu sehingga ia tidak bisa menyelewengkannya

Hadits Qudsi yang dikemukakan oleh imam Al-Qusyairi, Allah berfirman, Ikhlas itu merupakan salah satu rahasia-Ku yang aku titipkan di dalam hati orang yang aku cintai diantara hamba-hamba-Ku

Hakikat (arti pentingnya) ikhlas

Unsur-unsur penting dalam pembentukan sifat ikhlas

1. Hendaklah menaruh perhatian pada pandangan Allah, bukan pandangan makhluk karena makhluk tidak dapat membatu kita sedikitpun dari siksa Allah.

Fudhai ibn ‘Iyadh berkata, “Beramal karena manusia adalah syirik, sedangkan meninggalkan amal karena manusia adalah riya, ikhlas adalah jika Allah menghindarkan Anda dari keduanya”.

2. Lupa untuk menuntut pahala dari perbuatan yang dilakukan.

Betapapun besar dan banyaknya suatu amal, ia tidak akan bisa membalas satu nikmat yang paling kecil sekalipun diantara nikmat-nikmat Allah kepada hamba-Nya. Dalam pandangan orang yang ikhlas, amal itu tidak menentukan diperolehnya pahala, tetapi ia melihat pahala itu sebagai kebaikan Allah kepadanya. Nabi bersabda,” Amal seseorang diantara kamu tidak akan memasukkannya ke surga”, sahabat bertanya,”Apakah engkau juga begitu wahai Rasulullah?”, nabi menjawab, “Aku juga tidak, hanya saja Allah melimpahi aku dengan rahmat-Nya.” (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

Tanda-tanda ikhlas

1. Takut terhadap ketenaran, kawatir hati mereka terkena fitnah ketenaran serta sihir pangkat dan popularitas. Waspada terhadap syahwat nafsu yang tersembunyi, gerak-gerik setan yang menyelusup ke dalam hati, jika ia dikuasai oleh kecemerlangan nama, dikelilingi oleh pengikut dan pendukung, serta diacungi jempol.

2. Curiga terhadap diri sendiri, jangan-jangan telah mengabaikan hak Allah, lalai menunaikan kewajiban. Takut amal-amalnya tidak diterima Allah.

3. Beramal di tempat yang tersembunyi, bukan di tempat yang terang-terangan yang diiming-imingi popularitas. Ibaratnya seperti akar pohon, dengannya sebuah pohon tegak berdiri dan hidup, namun akar tersebut tersembunyi di dalam tanah.

4. Tidak mencari pujian dan tidak tertipu dengannya. Orang-orang memuji karena mereka menyangka apa yang mereka pujikan itu ada pada diri kita.

5. Tidak kikir memuji orang yang pantas dipuji. Janganlah memberikan pujian dan sanjungan kepada yang tidak berhak, jangan pula kikir memuji orang yang pantas dipuji.

Tanda-tanda ikhlas

Nabi bersabda, “ Seandainya aku boleh mengambil kekasih selain Tuhanku, niscaya aku akan mengambil Abu Bakar sebagai kekasihku, tetapi ia adalah saudara dan sahabatku”. Kepada Umar beliau bersabda, “Kalau engkau menempuh satu jalan, pasti setan akan memenpuh jalan yang lain”.

6. Amal tetap sama sebagai komandan maupun prajurit, bahkan mungkin ia lebih memilih menjadi prajurit karena takut lalai dalam melaksanakan kewjiban dan mempertanggungjawabkan kepemimpinan.

7. Mengadakan perayaan dengan ridha Allah, bukan ridha manusia

8. Suka dan benci karena Allah, bukan karena nafsu.

9. Sabar atas jauhnya perjalanan (proses?). Tidak terbebani oleh jaunya perjalanan, lambatnya hasil pekerjaan, tertundanya kesuksesan, lelahnya berinteraksi dengan orang-orang yang heterogen. Tidak berhenti di tengah jalan

10.Gembira dengan rekan seprofesi, tidak merasa disaingi tapi justru bisa bekerjasama

Tanda-tanda ikhlas

10. Menginginkan amal yang lebih berguna. Shalat sendirian mungkin lebih menyenangkan bagi diri karena lebih efisien waktu (bagi yang sibuk)

11.Terhindar dari bahaya ujub. Merasa ujub, tenang dan sombong karena telah melakukan suatu amal akan membutakan orang yang bersangkutan dari keurangan-kekurangan yang ada. Haruslah merasa takut kalau-kalau telah melakukan kelalaian atau merusaknya, disengaja atau tidak, sehingga khawatir jangan-jangan tidak diterima Allah.

12.Berskap waspada dari menganggap diri suci.

Energi (Manfaat) ikhlas1. Ketenangan jiwa, ikhlas menjadikan orang lapang dada dan lega

hati, hatinya berkumpul pada satu tujuan yaitu ridha Allah.

2. Kekuatan rohani

3. Terus melakukan amal, orang yang bekerja hanya untuk ketenaran dan kedudukan (juga syahwat), ia akan patah semangat dan enggan meneruskan pekerjaannya itu jika dilihatnya cita-cita itu sulit diraih.

4. Perubahan perkara mubah dan adat kebiasaan menjadi ibadah. Setiap kegiatan (dan kegiatan penunjangnya)yang diniatkan untuk taqorub kepada Allah, akan dinilai sebagai ibadah.

QS Al-Taubah[9]:120-121, Yang demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan, dan kelaparan pada jalan Allah, dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir , dan tidak menimpakan bencana kepada musuh, melainkan dituliskan bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal saleh. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik. Dan mereka tidak menafkahkan suatu nafkah yang kecil (sedikit) dan tidak pula yang besar (banyak) serta tidak melintasi suatu lembah, melainkan dituliskan bagi mereka (amal saleh pula), karena Allah akan memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

Energi (Manfaat) ikhlas5. Mendatangkan pahala secara sempurna, ikhlas menjadikan

pahala tetap sempurna meskipun pekerjaan tersebut tidak selesai, bahkan belum dilaksanakan.

QS Al-Nisa[4]:100, Barngsiapa keluar keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dimaksud), sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah maha pengampun lagi maha penyayang.

Barangsiapa berangkat tidur dengan niat untuk bangun mengerjakan shalat malam, lalu ia tertidur pulas sampai pagi, maka akan dicatatkan pahala apa yang ia niatkan, dan tidurnya itu adalah sedekah dari Tuhannya kepadanya [HR Al-Nasai dan Ibn Majah dari Abu Darda]

6. Memperoleh pertolongan dan perlindungan Allah.

QS Al-Fath[48]:18, Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu dibawah pohon, Allah mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya, yaitu kemenangan pada perang Khaibar)

7. Mendapat pertolongan Allah pada saat-saat sulit. Hadis nabi tentang tiga orang yang terperangkap dalam goa

Energi (Manfaat) ikhlas8. Kehidupan masyarakat menjadi aman sejahtera. Akherat

akan tercapai dengan apa yang dilakukan di dunia. Ikhlas menuntut agar semua urusan di dunia menjadi lurus, yang benar menjadi benar, yang hak menjadi nyata, yang salah menjadi salah, kebaikan merata, keadilan ditegakkan, kezaliman lenyap, dan masyarakat terbebas dari pengaruh perbuatan merusak.

Hal-hal yang menumbuhkan sifat ikhlas1. Ilmu yang luas dan mendalam. Tingkatan ikhlas itu sama seperti

tingkatan-tingkatan amal lainnya, terdiri dari tiga unsur: pengetahuan dan pemahaman, perasaan dan emosi, perbuatan dan kehendak.

2. Bersahabat dengan orang-orang ikhlas. Mengikuti kebiasaan mereka, belajar dari mereka, berakhlak seperti mereka. Hadis masalah penjual minyak wangi dan pandai besi.

3. Membaca riwayat hidup orang-orang yang ikhlas, agar memperoleh kesan yang baik dengan perilaku mereka dan mendapat petunjuk dari akhlak mereka.

4. Berjuang melawan hawa nafsu. Mujahadah, yaitu mengarahkan kehendak kepada perjuangan melawan hawa nafsu yang selalu mengajak kepada kejahatan, atau melawan keinginan-keinginan yang bersifat pribadi dan keduniaan.

Perlawanan melawan hawa nafsu memang sukar, penuh penderitaan, kepayahan, yang akah dialami oleh orang yang akan menempuh jalan akhirat, terutama di awal perjalanan. Akan tetapi dengan ketekunan, usaha keras, pengulangan dan kesabaran, ditambah dengan memohon kepada Allah, semuanya dapat diatasi.

5. Berdoa memohon pertolongan kepada Allah. Yang memperkuat semua hal diatas, meneguhkan keyakinan bahwa hanya dari-Nya pertolongan dan taufiq dan hanya kepadanya kembali segala urusan.

Amal yang terkontaminasi

IKHLAS

AKHIRAT

DITERIMA ALLAH

RIYA’

DUNIAWI

DITOLAK ALLAH

Kalau suatu perbuatan ikhlas terkontaminasi oleh riya, maka yang dinilai adalah resultannya; jika riya-nya lebih besar maka mudharatnya (dosa) terkurangi oleh manfaatnya (pahala), namun jika ikhlasnya lebih besar, semoga Allah melipatgandakan selisih pahala tersebut.

QS Al-Zalzalah[99]:7-8, Barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarah-pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya pula.

QS Al-Nisa[4]:40, Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seorangpun walaupun sebesar zarah, dan jika ada kebaikan sebesar zarah, niscaya Allah akan melipatgandakannya.

Penutup

Seandainya seseorang nanti masuk surga, maka itu bukan karena amal-amalnya melainkan hanya karena rahmat Allah

Kita dulunya tidak ada, sekarang ada, nanti akan tidak ada lagi.

Kita hidup sekarang ini tujuannya untuk beribadah kepada Allah.

Mari kita niatkan agar segala perbuatan kita, tujuan akhirnya adalah mendekatkan diri kepada Allah. Pekerjaannya tetap sama namun nilainya jadi berbeda.

Semoga Allah menjauhkan kita dari sombong dan takabur, suka pamer, merasa diri lebih tinggi dari orang lain, dll… yang membawa kepada riya

Semoga Allah menerima amalan kita dan mengampuni kesalahan kita