hari jum'at bahagia

68
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang, Tujuan dan Manfaat 1. Latar Belakang Dunia usaha atau industri merupakan bagian yang terpenting bagi kelangsungan , khususnya dalam bidang fashion yang selalu mengalami perubahan secara dinamis dari waktu kewaktu sesuai dengan tuntutan mode. Dunia industri fashion akan semakin mudah bila ditunjang dengan adanya sumber daya manusia yang memadai. Untuk menghasilkan sumber daya manusia yang memadai maka perlu memiliki pengetahuan yang luas, dan dibekali pengalaman kerja yang cukup. Sehubungan dengan itu perguruan tinggi, sebagai tempat untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas, kepribadian mandiri dan memilki kemampuan intelektual yang baik untuk meningkatkan mutu lulusnanya. Program S1 Tata Busana Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya merupakan Perguruan Tinggi yang 1

Upload: snow-via

Post on 29-Jun-2015

1.502 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hari Jum'at Bahagia

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang, Tujuan dan Manfaat

1. Latar Belakang

Dunia usaha atau industri merupakan bagian yang terpenting bagi

kelangsungan , khususnya dalam bidang fashion yang selalu mengalami

perubahan secara dinamis dari waktu kewaktu sesuai dengan tuntutan mode.

Dunia industri fashion akan semakin mudah bila ditunjang dengan adanya

sumber daya manusia yang memadai. Untuk menghasilkan sumber daya

manusia yang memadai maka perlu memiliki pengetahuan yang luas, dan

dibekali pengalaman kerja yang cukup. Sehubungan dengan itu perguruan

tinggi, sebagai tempat untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang

berkualitas, kepribadian mandiri dan memilki kemampuan intelektual yang

baik untuk meningkatkan mutu lulusnanya.

Program S1 Tata Busana Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya merupakan Perguruan Tinggi yang

menyiapkan lulusannya menjadi tenaga pendidik dan tenaga ahli yang professional

dalam bidang busana., serta memiliki kualitas, kompetensi. Bukan hanya dicetak

menjadi guru dan pendidik saja tetapi juga dicetak sebagai wirausahawan yang

kelak bisa sukses dibidangnya,

Sehubungan dengan itu maka mahasiswa dituntut mencari pengalaman

yang ada di industri busana yang dapat meningkatkan ketrampilan dan

kemampuan mahasiswa dalam menerapkan teori dan praktek yang diperoleh

1

Page 2: Hari Jum'at Bahagia

2

dibangku kuliah kedalam pelaksanaan praktek di lapangan yang disebut dengan

Praktek Industri (PI). Dengan adanya PI yang aktifitasnya padat dan langsung

terjun menangani bidang pekerjaan tertentu dalam bidang busana, maka

semakin banyak pengetahuan yang didapat mahasiswa. Pelaksanakan kegiatan

PI ini diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan dan kemampuan mahasiswa

dalam mengaplikasikan teori dan praktek yang ada dibangku perkuliahan

kedalam praktek pelaksanaan di lapangan sehingga mahasiswa lebih memahami

bidang pekerjaan yang ditekuninya yaitu bidang busana.

Untuk itu ditetapkan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Industri

busana yang dipilih sebagai tempat PI adalah industri yang berskala menengah

ke atas, industri yang mampu membuktikan kredibilitasnya dan mampu bersaing

dengan industri lain yang sejenis dengan membuktikan keeksistensianya dalam

waktu lama, sehingga mahasiswa tidak hanya belajar tentang salah satu bidang

busana saja tetapi juga belajar bagaimana sistem atau manajemen industri

tersebut.

Butik A’an adalah industri busana berupa jasa menerima jahitan

perorangan dengan desain dan berkualitas. Butik A’an menghasilkan kualitas

jahitan dan desain yang memiliki nilai seni yang tinggi yang disesuaikan dengan

karakter individualis dari pelanggan. Ciri khas dari butik ini adalah menonjolkan

desain hiasan yang diterapkan pada bahan pada umunya, sehingga lebih indah

dan memiliki nilai lebih pada busana buatan butik A’an. Hiasan yang sering

diterapkan antara lain bordir, sulam, aplikasi, kombinasi permata dan manik-

manik serta beads embroidery (sulam manik-manik) yang langsung diterapkan

diatas busana maupun sebagai aksesoris busana. Jenis busana yang dihasilkan

Page 3: Hari Jum'at Bahagia

3

oleh A’an ke banyakan busana pesta, baik untuk remaja maupun dewasa, yang

terkesan mewah dan glamor.

Dengan kulitas jahitan dan aplikasi yang menarik yang tidak di

dapatkan di pasaran, maka banyak pelanggan yang percaya pada hasil jadi

busana yang di buat oleh A’An boutique. A’AN boutique slalu membuat

aplikasi yang berbeda dan bervariasi. Aplikasi yang di gunakan untuk buasana

pesta pun sangat unik, dan tidak dijumpai dibutik lain. Pembuatan yang simpel

tapi terkesan mewah dan glamor, membuat banyak pelanggan yang ingin

memesan busana psta tersebut.

Pada saat pelaksanaan praktek kerja lapangan di A’An boutique

penulis memperoleh banyak pengalaman, khususnya dalam pembuatan aplikasi

pada sebuah busana dan aksessories busana. Praktek Industri yang telah

dilakukan di butik A’an selama 2 bulan memberikan pengalaman baru tentang

pembuatan hiasan aplikasi yang bertujuan memperindah suatu busana, dan

pengetahuan tentang manajemen usaha. Terutama aplikasi bordir yang

diajarkan di butik A’an sangat bervariatif dan menambah banyak wawasan

tentang bordir. Disini penerapan aplikasi bordir bunga tiga dimensi yang saya

ambil, karena menurut saya aplikasi bordir ini sangat menarik.

Sehingga penulis mengambil pembahasan tentang “:”Penerapan Aplikasi

Bunga korsase pada Busana Pesta di Butik A’an”. Karena dengan hiasan yang

menggunakan bunga korsase membuat aplikasi jadi lebih timbul yang

dikombinasi pada bagian dalam bunga di beri kawat agar bunga terlihat lebih

timbul dan bagus, dan menambah nilai jual.

Page 4: Hari Jum'at Bahagia

4

2. Tujuan

a. Tujuan Umum

Mendapatkan wawasan yang ada pada industri yang tidak didapat di

bangku kuliah. Dapat melihat kelangsungan produksi yang ada di industri

butik, baik itu produksi busana maupun hiasan aplikasi yang terdapat pada

industri butik.

b. Tujuan Khusus

Mahasiswa dapat membuat dan menerapkan berbagai macam – macam

aplikasi bunga korsase , pada busana pesta.

3. Manfaat Umum

a. Bagi Mahasiswa

Dapat meningkatkan ketrampilan dan kemampuan mahasiswa

sehingga lebih memahami bidang busana baik secara teknik maupun

manajemenya.

b. Bagi Industri

Dalam kurun waktu tersebut, industri mendapatkan tenaga training

untuk membantu kelancaran produksi.

c. Bagi Jurusan

Dapat menjalin kerjasama dengan dunia industri dalam rangka

meningkatkan kualitas kemampuan mahasiswa yang sesuai dengan tuntutan

industri.

Page 5: Hari Jum'at Bahagia

5

B. Organisasi dan Manajemen Industri

Istilah organisasi dalam kamus besar indonesia berarti kesatuan

(susunan) yang terdiri dari bagian – bagian (orang) dalam perkumpulan untuk

tujuan tertentu. Sedangkan struktur organisasi adalah suatu kerangka tertentu

dipakai untuk menunjukkan pola hubungan antar anggota organisasi agar dapat

bekerja sama secara harmonis.

Pemahaman konsep wirausaha mampu membuat suatu rancangan

usaha dalam jasa dan produksi pemasaran, kemitraan dan manajemen. system

perencanaan sangat penting dalam organisasi dan menejemen karena dalam proses

perencanaan produksi harus dapat mengkoordinir kegiatan produksi dengan

bagian-bagian yang mempunyai hubungan jumlah dan jenis produksi serta

kualitasnya. Perencanaan proses produksi adalah merupakan salah satu dari fungsi

manajemen. Perencanaan proses produksi berhubungan dengan persiapan tenaga

kerja, mesin-mesin, bahan baku, dana dan fasilitas-fasilitas lainnya. Untuk

keberhasilan kegiatan perencanaan produksi, perlu adanya kerjasama yang baik

dengan bagian - bagian yang lainnya, seperti:

1) bagian desain

2) bagian pola

3) bagian potong

4) bagian pergudangan

5) bagian keuangan

6) bagian finishing

7) dengan para karyawan dan lain sebagainya

Page 6: Hari Jum'at Bahagia

66

STRUKTUR ORGANISASIDI A’AN boutique

Pemilik / Designer

Aan soekardi

Potong

Hermin lia

Gambar Aplikasi, bordir

Fajar

Payet

Ria

Pola

Bu hetty

Finisihing

nuruliwan Santoso muslimah Devita

lisa

qomaria

penjahit

Suci Mbak rosi mbak vina

Bu room Mbak wiwik

Mbak wahyu Dewi

Mbak umroh Bu anis

Mbak isa Mbak ulfa

Bu chor Mbak mila

Mbak erna

Page 7: Hari Jum'at Bahagia

7

Keterangan:

Fungsi – fungsi kerja per Departemen:

1. Pemilik

Pemilik berwenang untuk mendesain setiap order yang dipesan oleh

pelanggan, lengkap dengan detailnya beserta aksessoriesnya, dan berwenang

sebagai quality control.

2. Bagian Pola

Bagian ini hanya dipegang satu orang yang membuat pola keseluruhan dan

mencakup sebagai quality control. Setelah mendapt desain dari desainer bagian

pola membuatan pola mulai dari pola dasar hingga pecah pola yang kemudian di

berikan pada bagian potong. Jika

3. Bagian Potong dan produksi

a. Bagian Potong:

Setelah mendapat pola dari bagian pola, bagian potong segera memotong

bahan utama serta kombinasi jika ada kombinasi, kemudian di berikan

pada bagian produksi.

b. Bagian

produksi

Bahan yang telah diterima oleh bagian produksi kemudian dikerjakan

hingga setengah jadi, lalu dilakukan pengepasan pada patung atau

dressfoam. Jika bagian produksi kesulitan atau bingung dalam peletakan

kombinasi maka bagian produksi langsung menanyakan pada pimpinan

Page 8: Hari Jum'at Bahagia

8

industri tersebut. Maka tidak akan ada kesalahan yang fatal pada busana

yang telah jadi.

4. Gambar aplikasi , bordir

Setelah mendapat desain busana yang dipesan dari desainer, bagian gambar

aplikasi dan bordir langsung menentukan plikasi apa motif mana yang cocok

untuk busana tersebut. Kemudian bagian ini menjiplak ecah pola busana tersebut

untuk menentukan bentuk, motif, besar dan tempat aplkasi tersebut. Setelah

selesai menggambar lalu di jiplak pada bahan yang akan dibuat untuk aplikasi

tersebut, bahan yang di gunakan bisa bahan utama atau kain kaca dan untuk

bordir. Kemudian diberikan pada bagian bordir. Bagian ini juga bertanggung

jawab untuk hasil jadi aplikasi bordir khususnya.

5. Bagian Payet

Bagian payet bertugas menyiapkan payet atau manik – manik yang di

butuhkan. Setelah mendapat bahan yang telah di bordir atau busana jadi yang akan

di payet, maka bagian payet akan memberikan payet yang telah disiapkan sesuai

dengan gambar dan warna bahan utama ataupun warna kombinasi busana tersebut.

Bagian payet juga bertanggung jawab atas kesalahan perbedaan warna yang

dipakai. Dan bertanggung jawab pada penempelan aplikasi pada busana.

6. Finnishing

Setelah busana selesai di payet dan di jahit maka busana tersebut di berikan pada

bgian finishing untuk di setrika atau di pres, dan pemasang kancing, setelah di

Page 9: Hari Jum'at Bahagia

9

pres di ambil gambar busana tersebut untuk dokumentasikan, setelah itu di kemas

dan siap diambil oleh pelanggan.

Sistem perencanaan

Sebelum memproduksi busana A’AN boutique memiliki perencanaan

kerja, yang bertujuan agar dalam memproduksi busana tersebut dapat maksimal.

Rencana kerja dibuat pertama kali oleh disainer yaitu ketika mendapatkan order

langsung digambar dengan jelas dan lengkap dengan detail hiasan aplikasi yang akan

di gunakan sehingga dapat di mengerti dan di pahami karyawan missal dipahami oleh

tukang potong kemudian, tukang potong memberikan desain serta kain pada penjahit

setelah di jahit di berikan kepada tukang bordir bila busana memerlukan border atau

di berikan pada bagian payet setelah itu busana di finishing dan di pak.

Tak hanya perencanaan yang harus ada dalam rencana kerja tetapi juga

kerja sama antara pimpinan dan semua bagian yang ada dalam industri tersebut.

Agar pekerjaan atau proses produksi berjalan dengan baik dan tidak ada kesalah

pahaman antara bagian lain

Agar pelanggan tidak kecewa dalam hasil produksi dan lamanya waktu

maka di perlukan perencanaan waktu. Antara waktu order atau pemesanan busana

dengan waktu pengerjaan busana selesai tepat pada waktunya dan tidak mengalami

kemunduran waktu yang telah ditentukan.

Dalam perencanaan harus ada rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan

yang di pegang atau di kerjakan. Sehingga tidak ada complain dari pelanggan butik

a’an

Page 10: Hari Jum'at Bahagia

10

C. Prospek Usaha Di Masa Depan

Kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat luas kepada A’An boutique

bisa membuat butik a’an berkembang dan bertahan hingga saat ini, kepercayaan

tersebut dijadikan motivasi yang sangat berharga untuk terus melangkah dan

menghasilakan busana yang elegan dan nyaman dalam pemakaian dan terus menjaga

kualitas. Persaingan yang ketat untuk menghadapi pasar global kelak A’AN boutique

slalu menyiapkan karya yang baru dan inovatif yang digunakan sebagai ajang

promosi, dengan mengadakan foto session yang menampilan koleksi terbaru dari

A’An boutique.

Dengan kedisiplinan yang tinggi dan kulitas yang bagus, maka banyak

pelanggan yang sekali datang tidak hanya mengorder 1 hingga 2 baju saja tetapi bisa

hingga 5 atau 8 baju setiap kali datang. Dengan mengandalkan ornament – ornament

yang unik yang menjadi ciri khas maka A’AN boutiqe tidak pernah sepi dari

pelanggan terkandang pelanggan tak sabar menunggu hasil jadi busana yang dipesan,

sehingga pemesan pun hanya memberikan waktu hanya 2 hari harus sudah jadi

dengan tetap menjaga kualitas. Ini adalah kepercayaan yang sangat berharga yang

diberikan masyarakat kepada A’An boutique.

Metode yang digunakan dalam pemasaran tidak melalui promosi dlakukan

dari customer ke custemer lainnya juga mengadopsi sedikit sistem Networking

marketing, yaitu berusaha melakukan penetrasi pasar dengan membentuk jaringan

yang seluas-luasnya melalui, website. Untuk mencukupi pasar dari dalam semakin

Page 11: Hari Jum'at Bahagia

11

ditingkatkan. Hal ini terbukti bahwa order yang diterima oleh A’AN boutique

menyebar dikalangan masyarakat luas seluruh indonesia.

Page 12: Hari Jum'at Bahagia

12

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN PRODUKSI

A. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan

1. Profil Perusahaan

a. Kelengkapan Usaha

Nama usaha : A’AN

Merek produk : A’AN

Nama pemilik : Aan soekardi

Jenis usaha : Industri Butik

Tempat usaha :Jl. Ketintang baru gang XII no

5b Surabaya

No. Telp. : 031-8291131

031-8287061

031-70977029

Hp : 081 832 7029

E-mail : [email protected]

Website : WWW.aansoekardi.com

Page 13: Hari Jum'at Bahagia

13

2. Sejarah

Aan Soekardi yang mempunyai nama asli Ibu Sri Rudi Andayani lulusan

Lette Verein Mode School Berlin Jerman. dan pada tahun 1988 ibu Sri Rudi

Andayani mencoba – coba membuat desain kemudian di tawarkan pada butik sli

sogo yang berada di Tunjungan Plaza. Kemudian bu Aan mencoba mengadakan

show di hotel – hotel berbintang, dan karya beliu tersebut laku keras.

A’AN boutique berdiri sekitar tahun 1990 pertama berdiri boutique ini

hanya mempunyai 1 penjahit saja. Pada waktu itu belum sepenuhnya menjadi

boutique untuk mendapatkan modal yang cukup untuk membangun sebuah

boutique, pemilik bekerja keras dengan memproduksi busana kerja yang

dipasarkan pada departement store dengan ciri khasnya yaitu bahan yang

dipergunakan 100% katun asli dengan model simpel, dengan memproduksi

beberapa merek contoh daun, melati, kamboja.

Disamping memproduksi busana kerja dengan berbagai merek pemilik

tetap menerima pesanan baju atau orderan baju yang diberi brand A’AN. Hingga

pada tahun 1996 -1997 aan baru merasakan kejayaannya, ini adalah masa yang

sangat membaggakan kemudian pada tahun 2000 pemilik baru mendirikan sebuah

butik dan terus berkembang hingga sekarang. Untuk menjaga eksistensinya

pemilik tetap terus berkarya, pemilik tidak pernah mengikuti lomba atau pameran

dalam mempromosikan karyanya karena yang diinginkan oleh pemilik bukan

untuk mecari nama akan tetapi yang dicari adalah kepercayaan pelanggan kepada

hasil karyanya. Bahkan pemilik berprinsip lebih baik memegang satu pelanggan

saja yang tidak begitu cerewet dalam pembuatan baju juga hasil jadinya.

Page 14: Hari Jum'at Bahagia

14

Busana karya butik A’AN tidak pernah diikutkan lomba ataupun pameran

akan tetapi karyanya dapat dikonsumsi kalayak luas dengan cara bekerja sama

dengan berbagai majalah yang menampilkan beberapa karyanya. Kemudian

berkembang pemilik bekerjasama dengan fotografer handal yaitu Darwis Triadi

untuk mengabadikan karya – karyanya, dan kemudian dalam pembuatan foto

sesson yang ditampilkan diwebside pemilik.

Adapun hasil produk yang telah capai:

a) Produk Kamboja telah diminati kalangan luas, Kamboja adalah produk buasana

kerja yang di produksi oleh A’AN sebelum boutique A’AN berdiri (pada tahun

2006)

b) Bekerjasama dengan Rimo dalam pemasaran produk Kamboja, Daun, Melati, dll

1) Promosi dan aktualisasi

Untuk memperluas usahanya butik A’an melakukkan promosi. Untuk

melaksanakan promosi butik aan bekerja sama dengan

a) Media cetak dan elektronik sebagai sarana promosi dan aktualisasi.

b) Pengusaha ritel terkemuka sebagai sarana promosi padamasa pertama

kali membuka usaha yaitu department store Rimo, Matahari, dll

c) Bekerja sama dengan darwis triadi fotografer dalam setiap mengadakan

foto sesion,

d) Keinginan dan harapan

Page 15: Hari Jum'at Bahagia

15

Berusaha keras dengan semangat kebersamaan menjadikan dan

menjaga kualitas karya agar tetap eksis dan tetap menghasilkan karya

yang tetap disukai dan disenangi masyarakat luas. Pemilik butik A’an

juga sedang melakukan proses pembuatan buku, yang berisi tantang

desain-desain busan yang telah dihasilkan oleh butik A’an. Dengan

adanya pembuatan buku pemilik butik A’an berharap butik bisa semakin

berkembang dan lebih maju dari sekarang ini.

3. Waktu dan Jadwal

Jadwal praktek kerja lapangan dilaksanakan selama 2 bulan;

Hari/ tanggal : Senin 1 Oktober 2010 s/d sabtu, 30 november 2010

Waktu : Senin – Sabtu, 08.00-17.00 WIB

Istirahat : 13.00- 13.30 WIB

3. Keterlibatan Mahasiswa

Dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan mahasiswa dilibatkan

secara langsung dalam pengelolaan usaha produksi di A’AN boutique

diantaranya:

a. Bagian Gambar aplikasi dan bordir

Dari beberapa bagian yang ada di butik aan antara lain: bagian

pola, potong, produksi, gambar aplikasi dan bodir, dan hiasan busana

dan payet, hanya bagian gambar aplikasi dan bordir serta payet yang

diberikan pada mahasiswa. Walaupun hanya 2 bagian tersebut tetapi

mahasiswa di perbolehkan untuk melihat pekerjaan bagian lain.

Page 16: Hari Jum'at Bahagia

16

Walau hanya di 2 bagian saja, tetapi mahasiswa dituntut untuk

mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mengerjakan hiasan

busana tersebut.

b. Bagian hiasan atau payet

Pada bagian ini mahasiswa diberi tanggung jawab untuk

menyelesaikan hiasan atau payet pada busana yang telah diberikan

kepada mahasiswa dengan waktu tertentu dan kreativitas yang tinggi

dan kualitas bagus sangat diharapkan, agar pelanggan puas dengan

pekerjaan kita

.

4. Spesifikasi produk

Produk yang dihasilkan oleh A’AN adalah berupa

1. Busana kerja

2. Busana pesta

3. Kebaya

4. Batik

5. Baju anak

Ini adalah produk yang dihasilakan oleh butik A’An. Produk tersebut

tidak monoton untuk pakaian\wanita saja tetapi mulai dari anak, wanita juga

pria, dan juga segala jenis model yang di inginkan beserta acessoriesnya

Page 17: Hari Jum'at Bahagia

17

5. Kebutuhan sumber daya

a. Sumber Daya Manusia

Tabel 1. Sumber daya manusia A’AN boutique

No Jabatan Jumlah

1

1.

1.

Desainer

Bagian pola

Bagian potong

- Bagian jahit

Bagian aplikasi gambar dan bordir

- Bagian ngebalat

- Bagian bordir

Bagian payet

- Bagian penyiapan bhan

payet

- Bagian pengisi bukupayet

- Bagian payet

Bagian finishing

- Bagian penempel kancing

1

1

1

9

1

2

2

1

1

5

1

Tabel daftar pekerja di butik aan

b. Sumber daya non manusia

a) Sarana dan Peralatan

Page 18: Hari Jum'at Bahagia

18

Saran dan peralatan yang digunakan di Butik Aan antara lain :

Ruang depan : 2 meja potong dibuat meja borci

Kantor :

1. meja desain

2. kursi tamu

3. kaca besar

4. lemari kain

5. tempat permata

6. ruang tengah

7. meja jiplak

8. meja potong

9. meja finishing

10. lemari benang

11. lemari buku data

12. lemari kain

13. papan setrika

14. setrika biasa

15. meja setrika

16. dressfom

17. mesin jahit manual

18. mesin jahit seni otomatis

Page 19: Hari Jum'at Bahagia

19

Ruang tengah belakang :

1. meja buat membikin pola

2. meja makan

3. kursi santai

4. mesin cuci

Ruang borci : berisikan loker-loker dan lemari yang berisikan

dengan borci dan payet

Ruang menjahit

1. meja potong

2. meja kecil serba guna

3. papan setrika

4. mesin jahit manual

5. setrika

Gudang

1. mesin high speed

2. mesin bordir

3. mesin lubang kancing

4. kain-kain

5. dan lain-lain

Page 20: Hari Jum'at Bahagia

20

Ruang bordir

1. setrika uap / mesin press

2. meja setrika

3. meja borci

4. mesin bordir

5. papan setrika

6. setrika biasa

Page 21: Hari Jum'at Bahagia

21

6. Langkah – langkah operasi dan produksi

Desainer

Bagian jahit Bagian gambar

Bagian pola

Bagian gambar aplikasi dan bordir

Bagian potong

Bagian payet

Bagian finishing Quality control

Pengepakan

Page 22: Hari Jum'at Bahagia

22

Langkah – langkah operasi dan produksi

1. Desain dibuat oleh desainer lengkap detail hiasan aplikasi dan

aksessorusnya, dengan keterangan bahan yang dipakai besrta kombinasi.

2. Desain tersebut diserahkan pada bagian pola untuk proses pembuatan pola

tersebut,

3. Pola yang sudah jadi di serahkan pada bagian potong untuk memotong

bahan utama dan kombinasinya.

4. Ketika bahan di potong bagian gambar aplikasi juga bekerja membuat

motif yang cocok untuk busana tersebut. Setelah selesei langsung

diserahkan pada bagian bordir.

5. Setelah dipotong bahan atau kain tersebut di setorkan untuk dijahit pada

bagian produksi. Setelah busana setengah jadi atau semua telah

menyambung, kemudian di lakukan pengepasan pada pelanggan.

6. Ketika baju dijahit bagian payet pun menyiapkan bahan yang digunakan

untuk hiasan aplikasi busana tersebut. Dan aplikasi bordir yang telah jadi

diserahkan pada bagian payet untuk dipayet sesuai bentuk dan motifnya.

7. Setelah di paskan pada pelanggan dan bila busana kurang sesuai dengan

apa yang di inginkan pelanggan maka busana tersebut langsung di

betulkan dan dilanjutkan hingga penyelesaian.

8. Setelah selesai dilanjutkan dengan menempelkan aplikasi pada busana.

9. Setelah selesai ditempel busana tersebut dipres menggunakan setrika.

Page 23: Hari Jum'at Bahagia

23

10. Setelah disetrika diserahkan pada bagian finishing untuk di beri kancing

dan sebagai quality control yang pertama. Dan kemudian di tujukkan pada

pemilik jika busana tersebut sudah selesei dan siap di kemas.

11. Terakhir dikemas

7. Perbaikan dan perawatan

Masing - masing karyawan diberi tanggung jawab untuk

merawat dan memperbaiki bila ada kerusakan pada alat - alat produksi

sesuai dengan alat produksi yang di pakai (dalam tanggung jawab

mereka masing- masing). Perawatan dilakukan dengan caara

membersihkan debu atau benang- benang yang menempel dengan cara

mencabut aliran listrik bila mesin sudah tidak digunakan lagi. Hal ini

dilakukan untuk mencegah hubungan pendek arus listrik yang

dikarenakan keteledoran dalam pemakaian.

8. Standarisasi dan kendali mutu

A’AN boutique selalu menjaga kualitas produk yang dihasilkan.

Standarisasi dan kendali mutu dilakukan oleh A’AN boutique dengan

cara menjaga hasil busana yang diproduksi. Langkah yang diambil oleh

A’AN boutique yaitu selalu memperhatikan proses kerja dan hasil jadi

dari masing- masing bagian . Mulai dari desainer yang membuat rencana

kerja dengan memperhatikan model busana, perpaduan warna, hasil

kreasi hiasan aplikasi dan pembuatan pola.

Page 24: Hari Jum'at Bahagia

24

pada bagian aplikasi standarisasi dan kendali mutu dilakukan

dengan cara memperhatikan kesesuaian bahan payet dan aplikasi yang

diberikan pada busana yang dipesan, keserasian warna benang dan

kesesuaian hasil bordir aplikasi sesuai dengan contoh yang sudah dibuat

sebelumnya oleh desainer. Pada bagian finishing selalu memperhatikan

hasil jahitannya rapi dan tidak berkerut, tidak bergelombang serta pajang

pendeknya busana rata – rata air atau tidak. Selain itu kendali mutu juga

dilakukan dengan selalu melakukan inovasi terhadap produk yang

dihasilkan pada bahan yang digunakan beserta kombinasinya, lalu

disesuaikan dengan aplikasi yang dibuat agar terlihat selaras serasi dan

seimbang.

9. Keselamatan kerja

Dalam pelaksanaan kerja, keselamatan kerja harus diperhatikan

sehingga kecelakaan dalam kerja dapat diminimaliskan. A’AN boutique

menjaga keselamatan kerja para karyawannya dengan memberikan

pertolangan pertama jika ada yang mengalami kecelakaan yang tidak

diinginkan.

Selain itu dilakukan pencabuatan aliran listrik pada jam kerja telah

selesai. Hal ini dilakukan untuk menghindari hubungan pendek arus

listrik. Gas pemadam kebakaran juga disediakan untuk berjaga- jaga

kemungkinan terjadi kebakaran.

Page 25: Hari Jum'at Bahagia

25

10.Kegiatan Pasca Produksi / Operasional

Busana yang sudah jadi dan telah disetrika kemudian sudah melalui

quality control di kemas.

Faktor- faktor Pendukung dan Penghambat

Selam melaksanakan praktek industri ini, penulis mengalami beberapa

faktor yang mendukung dan menghambat jalannya proses industri yaitu:

1. Faktor pendukung

a. Tingginya rasa kekeluargaan dan kerjasama yang terjalin

dilingkungan A’AN boutique sehingga mahasiswa merasa

nyaman praktek industri A’AN boutique.

b. Kesediaan para kordinator A’AN boutique untuk membimbing

mahasiswa yang sedang praktek sehingga mempermudah

mahasiswa untuk memahami dan melaksanakan tugas-

tugasnya.

c. Perhatian atas keselamatan kerja yang baik.

2. Faktor penghambat

a. Tempat kerja yang terbatas jika melakukan pekerjaan secara

berkelompok

b. Waktu yang lembur yang sangat larut malam sehingga

menguras tenaga untuk bekerja kembali esok hari

3. Inovasi dan solusi

Beberapa masalah yang ditemukan selama melaksanakan praktik

industri sebagai suatu hal yang pada umumnya banyak dialami oleh

Page 26: Hari Jum'at Bahagia

26

mahasiswa. Oleh karena itu inovasi dan solusi terhadap masalah yang

dihadapi adalah:

1. Pengaturan waktu kerja tambahan untuk PKL dibedakan

dengan karyawakan

2. Memperluas tempat kerja untuk pekerjaan secara berkelompok.

3. Menetapkan waktu kerja tambahan sehingga waktu lembur

tidak terlalu larut malam.

Page 27: Hari Jum'at Bahagia

27

BAB III

PEMBAHASAN

A. KAJIAN TEORI

Hiasan aplikasi bunga korsase

1. Hiasan

a. Pengertian hiasan

Di dunia fashion busana pesta bermacam – macam, sesuai dengan

kebutuhan pesta tersebut, ada pesta siang, pesta malam, pesta out door maupun

in door , ada juga pesta cooktail, sangat beragam jenis pesta tersebut, begitu juga

dengan busananya harus menyesuaikan sesuai dengan acara pesta tersebut.

Menghias berarti menghias atau memperindah. Dalam bidang busana

menghias berarti menghias atau memperindah segala sesuatu yang dipakai oleh

manusia baik untuk dirinya sendiri maupun untuk keperluan rumah tangga.

Dalam kamus besar bahasa indonesia hiasan adalah barang yang dipakai untuk

menghias sesuatu. Sedangkan menghias adalah memperelok dengan barang –

barang yang indah. Benda yang dipakai untuk diri sendiri antara lain blus, rok,

celana, tas, topi dan lain-lain, sedangkan untuk keperluan rumah tangga

diantaranya yaitu taplak meja, bed cover, bantal kursi, gorden dan lain-lain.

Page 28: Hari Jum'at Bahagia

28

b. Ditinjau dari tekniknya, menghias kain dibedakan atas 2 macam yaitu

1) Menghias permukaan bahan yang sudah ada dengan bermacam – macam

tusuk hias baik yang menggunakan tangan maupun dengan menggunakan

mesin dan

2) Dengan cara membuat bahan baru yang berfungsi untuk hiasan benda.

Menghias permukaan kain atau bahan yaitu berupa aneka teknik hias

seperti sulaman, lekapan, mengubah corak, smock, kruisteek, terawang dan

metelase. Sedangkan membuat bahan baru yaitu berupa membuat kaitan,

rajutan, frivolite, macrame dan sambungan perca.

c. Macam – macam hiasan

Terdapat banyak hiasan yang dipergunakan untuk memperindah

busana, berupa aksessoris maupun hiasan yang menempel pada busana atau

korsase. Tidak sedikit macam – macam hiasan busana yang bisa dinikmati

konsumen, terdapat macam hiasan yang dapat dipilih untuk memperindah

busana pesta yang kita inginkan contoh hisan busana pesta,

1. Hand painting

2. Korsase

3. Sulam pita

4. Payet

Page 29: Hari Jum'at Bahagia

29

5. bordir

6. Kreasi flannel dan sebagainya.

2. Aplikasi bunga korsase

a. Pengertian aplikasi

Aplikasi menurut Kiswani dkk ( 1979 ; 209 ) adalah suatu teknik dengan

melengkapkan bahan dan sulam. Aplikasi adalah seni menempelkan potongan

bahan kain, prosesnya adalah menyetik potongan bahan dengan tangan atau

desain mesin di atas bahan dasar, seni berupa lukisan atau motif yang

diciptakan olek corak kain aplikasi itu (bragdon, 1981:82). Menurut Kiswani

dkk ( 1979 ; 209 ) aplikasi adalah suatu teknik dengan melengkapkan bahan

dan sulam.

Sedangkan menurut Roesbani aplikasi adalah teknik menghias dengan

melekapkan kain yang telah dibentuk di atas kain lain. Bahan yang dipilih

adalah bahan polos atau bercorak tergantung dari desain, bahan yang agak

kaku, tidak mudah bertiras dan tidak luntur, aplikasi tangan membutuhkan

waktu yang lama dan perlu setik yang sama.. Jadi dapat di simpulkan aplikasi

adalah suatu teknik menghias kain dengan menyetik potongan bahan di atas

bahan dasar

b. Pengertian bunga

Menurut kamus besar bahasa Indonesia bunga adalah bagian tumbuhan

yang akan menjadi buah biasanya elok warnanya dan harum baunya.

Page 30: Hari Jum'at Bahagia

30

c. Pengertian korsase

Korsase dikenal sejak abad ke -19 dan masih tetep popular, di Negara

barat korsase banyak dipakai pada saat pernikahan, kekantor atau pada

kesempatan lain. Di dunia fashion pada umumnya, korsase semakin banyak

dipakai sebagai pelengkap untuk memberi aksen pada busana.

Menurut Susilowati Retno (2006;6) “ korsase adalah kembang buatan

untuk hiasan yang disematkan didada busana dan sebagainya ”. Pendapat di

atas menjelaskan bahwa korsase dari bunga buatan yang dikenakan pada

busana terutama pada saat mengenakan busana pesta dan disematkan pada

dada. Selain itu korsase dapat disematkan pada produk fashion seperti tas,

sandal, kerudung dan lain-lain.

Menurut Zulkarnain Yossi (2006;1) “ korsase merupakan kegiatan

merangkai meembentuk bunga-bunga sehingga memiliki nilai estetika yang

tinggi ”. Dari beberapa pendapat tentang korsase penulis menyimpulkan

bahwa korsase adalah rangkaian bunga-bunga kecil yang disematkan pada

bagian dada atau pinggang pada gaun, kebaya, kemeja atau produk-produk

fashion yang lainnya seperti tas, kerudung, topi dan laim-laim.

Penggunaan korsase tak terbatas untuk dunia fashion, para desaigner

memanfaatkan sebagai pemanis berbusana dengan menaruh atau meletakkan

pada pergelangan tangan, leher, dan lain-lain. Meski bisa dipakai oleh semua

orang, ukuran korsase perlu diperhatikan oleh pemakainya.

Page 31: Hari Jum'at Bahagia

31

3. Busana pesta

a. Pengertian busana

Busana menurut Rusbari (1985:18)adalah segala sesuatu yang kita

kenakan dari ujung rambut sampai ujung kaki seperti semua benda yang melekat

pada badan yang dibuat dari bahan tekstil yang melengkapi busana dan berguna

bagi yang menggunakanya (perhiasan dan aksessorisnya)dan lain – lainnya

sepeti tas, sepatu, maupun selopyang dsebut milleneris.

Sedangkan menurut Poerdaminto (1987:172) busana adalah pakaian

atau suat yang indah – indah serta perhiasan yang melengkapinya.

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa busana

adalah segala sesuatu yang digunakan dari ujung kaki hingga ujung

rambutyang meliputi pakaian beserta hiasan yang melengkapinya.

b. Pengertian busana pesta

Menurut Muliawan (2001:5) busana pesta adalah busana yang dipakai

wanita pria dan anak – anak pada kesempatan pesta dengan pemilihan bahan,

model, yang terkesan mewah dilengkapi aksessoris berupa sepatu, sandal,

topi, dll

Menurut Chodijah (1982:166) menyebutkan bahwa busana pesta adalah

busana yang digunakan pada kesempatan pesta baik sore, pagi, malam hari.

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan busana pesta adalah busana

yang dipakai wanita. Pria, dan anak pada kesempatan pesta dengan pemilihan

bahan, model yang terkesan istemewa dilengkapi aksessorisbila digunakan

pada pagi, siang, sore dan pda malam hari.

Page 32: Hari Jum'at Bahagia

32

Page 33: Hari Jum'at Bahagia

33

c. Klasifikasi busana pesta

Busana pesta dapat dibedakan sesuai kesempatan. Menurut chodijah

(1982:166) sesuai kesempatan :

1. Busana pesta adalah busana yang dipakai untuk menghadiri acara

pesta pada pagi hari.

Seperti menghadiri pesta ulang tahun yang sifatnya tidak resmi.

Desainnya misal sack dress,

bahan : sutra crepe atau bahan lain yang agak lembut

warna : merah muda, biru muda, ungu muda.

2. Busana pesta siang adalah busana pesta yng digunakan untuk

menghadiri acara pesta pada sianng hari, waktu 10.00 – 14.00 wib

Seperti gaun simple untuk pesta siang hari dengan bahan yang sedikit

lebih mewah

Bahan : sutra atau crepe

Warna : merah, kuning, ungu, dan hijau.

3. Busana pesta malam hari : busana pesta yngdi gunakan untuk

menghadiri acara pesta pada malam hari,

Desain busana pesta biasanya panjang sampai lantai (long dress) tanpa

lengan sering kali terbuka bagian atas dengan garis leher dicollete atau

strepless. Gaun malam untuk pesta malm, coctail party dan

sebagainya.

Bahan : bludru, kain renda, chiffon, sutra, lame, dll.

Warna : hitam, emas, ungu tua, merah tua.

Page 34: Hari Jum'at Bahagia

34

d. Ciri – ciri busana pesta

Busana pesta lebih sempurna dan lebih rapi bila dibandingkan dngan

pakaian sehari – hari. Mutu dan keindahannya lebih tinggi, terjamin dari

suatu suatu kesatuan pada bahan, model, hiasan, aksessorisnya, dsb.

Ciri – ciri menurut marniati (1999:67) adalah

1. Desainnya mewah dan glamour, tetapi juga terkesan elegan.

Desainsederhana menggunakan potongan – potongan saja, sedangkan

desain mewah menggunakan hiasan payet atau hiasan yang lainnya.

2. Bahan yang digunakan biasanya ringan, tipis, tembus atau tidak

tembus terang, serta bisa juga dengan ketebalan yang srdang.

Misal :bahan satin, tafeta, bludru, satin siffon, tile.

3. Jenis teksture sebaiknya lembut, berkilau dan warna yang disesuaikan

dengan kesempatan, warna muda dan lembut cocok untuk pesta pagi

dan siang har, sedangkan untuk malam hari dapat dipilih warna panas,

warna tua, warna keemasan/ perak

4. Teknik jahit yang digunakan sistem adi busana. 90% dengan jahitan

tangan (hand made) dan 10% dengan jahitan mesin.

5. Hiasan yang melengkapi syarat pesta adala corsase, manipulating

fabric, macam – macam sulaman tangan dan bordir.

6. Aksessoris sebaiknya disesuaikan dengan busana yang dikenakan

apabila sudah terkesan ramai maka aksessoris yang digunakan tidak

terlalu mencolok.

Page 35: Hari Jum'at Bahagia

35

B. Kajian Empiris

Penerapan hiasan aplikasi bordir bunga tiga dimensi

Hiasan bunga korsase memang memiliki bermacam-macam bentuk dan

model, mulai dari bunga korsase dari pita, dari kain dan lain-lain. Bunga

korsase juga banyak di gunakan dalam industry-industri teksti yaitu untuk

hiasan atau aplikasi pelangkap busana, lenan rumah tangga, aksesoris dll.

Pada butik Aan bunga korsase dapat di jadikan menjadi sebuah aplikasi

yang indah yang di buat untuk busana pesta, selain itu bunga korsase

memiliki bermacam-macam bentuk yang bisa dibuat, biasanya bunga korsase

juga dapat digunakan untuk pembuatan aksesoris busana misalnya, gelang,

kalung,dll.

1. Alat dan bahan

a. Alat.

1. Spidol

Di gunakan untuk menggambar pola

2. Gunting

Di gunakan untuk memotong bahan atau

kain

Page 36: Hari Jum'at Bahagia

36

3. Gunting border

Di gunakan untuk memotong hasil jadi bordir

4. Jarum

Di gunakan untuk menjelujur

5. Jarum pentul

Untuk menyemat kertas dan kain agar tidak

goyang

6. Tang kecil

Di gunakan untu memotong kawat

b. Bahan.

1. Kain shantung

Di guanakan sebagai utama membuat

bunga korsase

Page 37: Hari Jum'at Bahagia

37

2. Benang bordir

Di gunakan untuk membordir dan

menjelujur

3. Kawat

Di gunakan untuk membentuk bunga

4. Ring berwarna silver

Di letakan pada bagian tenga bunga sebagai

hiasan

5. Busa angin

Di gunakan sebagai bahan pelapis untuk

melekatkan kawat.

6. Kertas pola

Di gunakan untuk membuat pola

Page 38: Hari Jum'at Bahagia

38

2. Proses pembuatan aplikasi bunga korsase

1. Persiapan alat dan bahan

Siapkan alat dan bahan yang di gunakan untuk

2. Mendesain gambar

Membuat motif bunga dengan tiga

macam ukuran yaitu besar, sedang

dan kecil

Page 39: Hari Jum'at Bahagia

39

3. Setelah menggambar pola bunga, pola tersebut di jiplakkan pada busa

angin,agar pada saat menempel kawat kita tahu bentuk bunganya.

4. Memotong kawat dengan menggunakan tang kecil sesuai dengan

ukuran

Gambar. hasil jiplakan

Page 40: Hari Jum'at Bahagia

40

5. Setelah kawat di potong , kawat di bentuk menyerupai bunga dan di

tempel pada busa angin yang berjarak masuk 1 cm dari pola dan di

lekatkan dengan cara di jelujur. Setelah itu di tutup dengan bahan

utama yaitu kain shantung pada bagian atas dan bawah busa angin.

Kemudian bagian atas kain di jiplak kembali sesuai bentuk bunga.

Page 41: Hari Jum'at Bahagia

41

6. Setelah aplikasi ditempelkan dan di tutup dengan bahan utama, kain

siap utuk di bordir. Bordir berbentuk bunga dan menggunakan setik

loncat. Bagian kawat tidak sampai di border.

3. Proses pembutan bunga

1. Gunting kain yang sudah di bordir dengan menggunakan gunting

bordir

Page 42: Hari Jum'at Bahagia

42

2. Setelah bunga di gunting bagian tengah bunga di beri ring dan di

lekatkan dengan menggunakan benang.

Hasil jadi guntingan bunga korsase

Page 43: Hari Jum'at Bahagia

43

3. Setelah bagian tengah di beri ring , kemudian bagian-bagian sisi

kelopak bunga di lipat dan di bentuk hingga menyerupai bentuk bunga

yang sedang mekar.

4. Setelah itu bunga di tempelkan pada busana dengan cara di jelujur

Page 44: Hari Jum'at Bahagia

44

5. Hasil jadi busana

Bagian muka Bagian belakang

Page 45: Hari Jum'at Bahagia

45

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Setelah melaksanakan Praktek Industri selama 2 bulan di A’AN boutique

mulai tanggal 1 Oktober sampai 30 November 2010, penulis mendapatkan banyak

sekali pengalaman dan pengetahuan tentang proses kerja dalam sebuah Industri

boutique dan bagaimana melakukan inovasi terhadap produk yang dihasilkan

khususnya di A’AN boutique

Dalam pembuatan busana di A’AN boutique terdapat beberapa hal yang

harus diperhatikan, diantaranya adalah penerapan desain, hiasan dan bahan yang akan

digunakan.Dalam pembuatan busana di A’AN boutique terdapat beberapa hal tertentu

yang menjadikan A’AN boutique berbeda dan dapat dikenal diantara produk-produk

sejenis lain yang terdapat dipasaran.

Pembuatan bunga korsase tidaklah terlalu sulit, hanya di butuhkan kamauan,

ketekunan dan yang terpenting adalah kerapian agar tampilanya lebih cantik. Bunga

korsase ini di tempatkan pada sebuah bolero yang menjadi dengan sebuah gaun, jenis

busana ini termasuk busana pesta karena memiliki desain yang cukup elegan.

Page 46: Hari Jum'at Bahagia

46

B. Saran

1. Kerjasama antar pengelola A’AN boutique dengan mitra kerja perlu sedikit

lagi untuk ditingkatkan agar proses kerja di A’AN boutique dapat berjalan

dengan lancar dan saling menguntungkan.

2. Dalam hal kesejahteraan para karyawan A’AN boutique perlu

meningkatkan perhatiannya lagi agar karyawan merasa lebih dihargai dan

kinerjanya bisa lebih optimal lagi.

3. Bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan Praktek Industri di A’AN

boutique diharapkan dapat menerapkan ilmu, pengalaman serta

pengetahuan yang didapatkan dari tempat industri.

Page 47: Hari Jum'at Bahagia

47

DAFTAR PUSTAKA

Tim penyusun FT.2005. Buku Panduan Praktek Industry. Surabaya.FT

Universitas Negeri Surabaya.

Zulkarnaen Yossi.2006. Kresi Chic Dengan Sulam Piat Organdi Korsase

Cantik.Jakarta. Puspa Swara.

Mulyawan Porrie.2006.Konstruksi Pola Busana Wanita.Jakarta.PT.BPK

Gunung Mulya

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.1988.Kamus Besar Bahasa

Indonesia.Jakarta.Balai Pustaka