energi angin dan pengaruhnya terhadap lingkungan

19
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi ramah lingkungan atau energi hijau (Inggris: green energy) adalah suatu istilah yang menjelaskan apa yang dianggap sebagai sumber energy dan tenaga yang ramah terhadap lingkungan. Khususnya, istilah ini merujuk ke sumber- sumber energi yang dapat diperbaharui dan tidak mencemari lingkungan. Selain air, sinar matahari dan angin terdapat pula energi yang berasal dari makhluk hidup. Termasuk dalam kategori yang terakhir sering disebut juga sebagai biomassa, yang sebagai salah satu contohnya adalah minyak jelantah. Secara umum jenis energi ini termasuk ke dalam energi terbaharui. Pada dasarnya, kebutuhan manusia terhadap energi semakin meningkat, setelah dimulainya revolusi industri, orang mulai menggunakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui. sumber dayanya yaitu bahan bakar fosil, batubara, gas alam dan minyak bumi. Bahan bakar fosil ini merupakan sumber daya energi konvensional dan tidak terbaharui dan jumlahnya terbatas. Dengan hal ini, maka timbul kecemasan manusia terhadap sumber daya konvensional yang tidak dapat di perbaharui, dan agar mempertahankan eksistensi manusia di bumi ini. harus dicarai energi alternatif untuk menggantikan energi bahan bakar fosil. salah satu contoh energi alternative pengganti fosil yaitu energi angin. dan kali ini saya akan menjelaskan energi angin sebagai energi nonkonvensional. Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara prinsipnya adalah disebabkan karena sifatnya yang terbarukan. Hal ini berarti eksploitasi sumber energi ini tidak akan membuat sumber daya angin yang berkurang seperti halnya penggunaan bahan bakar fosil. Oleh karenanya tenaga angin dapat berkontribusi dalam ketahanan energi dunia di masa depan. Tenaga angin juga merupakan sumber energi yang ramah lingkungan, dimana penggunaannya tidak mengakibatkan emisi gas buang atau polusi yang berarti ke lingkungan. 1

Upload: annisa-anugra

Post on 18-Jan-2016

35 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

angin

TRANSCRIPT

Page 1: Energi Angin Dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Energi ramah lingkungan atau energi hijau (Inggris: green energy) adalah suatu istilah yang menjelaskan apa yang dianggap sebagai sumber energy dan tenaga yang ramah terhadap lingkungan. Khususnya, istilah ini merujuk ke sumber-sumber energi yang dapat diperbaharui dan tidak mencemari lingkungan. Selain air, sinar matahari dan angin terdapat pula energi yang berasal dari makhluk hidup. Termasuk dalam kategori yang terakhir sering disebut juga sebagai biomassa, yang sebagai salah satu contohnya adalah minyak jelantah.Secara umum jenis energi ini termasuk ke dalam energi terbaharui.

Pada dasarnya, kebutuhan manusia terhadap energi semakin meningkat, setelah dimulainya revolusi industri, orang mulai menggunakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui. sumber dayanya yaitu bahan bakar fosil, batubara, gas alam dan minyak bumi. Bahan bakar fosil ini merupakan sumber daya energi konvensional dan tidak terbaharui dan jumlahnya terbatas. Dengan hal ini, maka timbul kecemasan manusia terhadap sumber daya konvensional yang tidak dapat di perbaharui, dan agar mempertahankan eksistensi manusia di bumi ini. harus dicarai energi alternatif untuk menggantikan energi bahan bakar fosil. salah satu contoh energi alternative pengganti fosil yaitu energi angin. dan kali ini saya akan menjelaskan energi angin sebagai energi nonkonvensional.

Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara prinsipnya adalah disebabkan karena sifatnya yang terbarukan. Hal ini berarti eksploitasi sumber energi ini tidak akan membuat sumber daya angin yang berkurang seperti halnya penggunaan bahan bakar fosil. Oleh karenanya tenaga angin dapat berkontribusi dalam ketahanan energi dunia di masa depan. Tenaga angin juga merupakan sumber energi yang ramah lingkungan, dimana penggunaannya tidak mengakibatkan emisi gas buang atau polusi yang berarti ke lingkungan. 

Penetapan sumber daya angin dan persetujuan untuk pengadaan ladang angin merupakan proses yang paling lama untuk pengembangan proyek energi angin. Hal ini dapat memakan waktu hingga 4 tahun dalam kasus ladang angin yang besar yang membutuhkan studi dampak lingkungan yang luas.

Emisi karbon ke lingkungan dalam sumber listrik tenaga angin diperoleh dari proses manufaktur komponen serta proses pengerjaannya di tempat yang akan didirikan pembangkit listrik tenaga angin. Namun dalam operasinya membangkitkan listrik, secara praktis pembangkit listrik tenaga angin ini tidak menghasilkan emisi yang berarti. Jika dibandingkan dengan pembangkit listrik dengan batubara, emisi karbon dioksida pembangkit listrik tenaga angin ini hanya seperseratusnya saja. Disamping karbon dioksida, pembangkit listrik tenaga angin menghasilkan sulfur dioksida, nitrogen oksida, polutan atmosfir yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan pembangkit listrik dengan menggunakan batubara ataupun gas. Namun begitu, pembangkit listrik tenaga angin ini tidak sepenuhnya ramah lingkungan, terdapat beberapa masalah yang terjadi akibat penggunaan sumber energi angin sebagai pembangkit listrik, diantaranya adalah dampak visual , derau suara, beberapa masalah ekologi, dan keindahan.

1

Page 2: Energi Angin Dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan

Dampak visual biasanya merupakan hal yang paling serius dikritik. Penggunaan ladang angin sebagai pembangkit listrik membutuhkan luas lahan yang tidak sedikit dan tidak mungkin untuk disembunyikan. Penempatan ladang angin pada lahan yang masih dapat digunakan untuk keperluan yang lain dapat menjadi persoalan tersendiri bagi penduduk setempat. Selain mengganggu pandangan akibat pemasangan barisan pembangkit angin, penggunaan lahan untuk pembangkit angin dapat mengurangi lahan pertanian serta pemukiman. Hal ini yang membuat pembangkitan tenaga angin di daratan menjadi terbatas.

Beberapa aturan mengenai tinggi bangunan juga telah membuat pembangunan pembangkit listrik tenaga angin dapat terhambat. Penggunaan tiang yang tinggi untuk turbin angin juga dapat menyebabkan terganggunya cahaya matahari yang masuk ke rumah-rumah penduduk. Perputaran sudu-sudu menyebabkan cahaya matahari yang berkelap-kelip dan dapat mengganggu pandangan penduduk setempat.

Efek lain akibat penggunaan turbin angin adalah terjadinya derau frekuensi rendah. Putaran dari sudu-sudu turbin angin dengan frekuensi konstan lebih mengganggu daripada suara angin pada ranting pohon. Selain derau dari sudu-sudu turbin, penggunaan gearbox serta generator dapat menyebabkan derau suara mekanis dan juga derau suara listrik. Derau mekanik yang terjadi disebabkan oleh operasi mekanis elemen-elemen yang berada dalam nacelle atau rumah pembangkit listrik tenaga angin. Dalam keadaan tertentu turbin angin dapat juga menyebabkan interferensi elektromagnetik, mengganggu penerimaan sinyal televisi atau transmisi gelombang mikro untuk perkomunikasian.

Penentuan ketinggian dari turbin angin dilakukan dengan menganalisa data turbulensi angin dan kekuatan angin. Derau aerodinamis merupakan fungsi dari banyak faktor seperti desain sudu, kecepatan perputaran, kecepatan angin, turbulensi aliran masuk. Derau aerodinamis merupakan masalah lingkungan, oleh karena itu kecepatan perputaran rotor perlu dibatasi di bawah 70m/s. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa penggunaan skala besar dari pembangkit listrik tenaga angin dapat merubah iklim lokal maupun global karena menggunakan energi kinetik angin dan mengubah turbulensi udara pada daerah atmosfir.

2

Page 3: Energi Angin Dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan

1.2. Tujuan

Mengetahui tentang energi angin sebagai pengganti energi bahan bakar fosil, manfaat energi angin. dan dampak energi angin.

1.3. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sumber energi angin bisa dikategorikan sebagai sumber energi yang ramah lingkungan?

2. Apakah penggunaan Energi Angin lebih bermanfaat dari Energi Fosil?

3

Page 4: Energi Angin Dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. Pengertian Energi Angin

Energi angin merupakan energi yang berasal dari alam. Angin ini disebabkan karena karena adanya perbedaan suhu antara udara panas dan udara dingin. Di daerah panas, udaranya menjadi panas. Mengembang dan menjadi ringan, naik ke atas dan bergerak ke daerah yang dingin. Udara menjadi dingin dan turun ke bawah. Dengan demikian terjadi suatu perputaran udara. Perpindahan inilah yang disebut sebagai angin.

Energi angin adalah salah satu jenis sumber energi terbarukan yang potensial untuk menghasilkan energi listrik maupun mekanik melalui proses konversi konversi ke mekanik dan selanjutnya ke listrik. Energi kinetik yang terdapat pada angin dapat diubah menjadi energi mekanik untuk memutar peralatan (pompa piston, penggilingan, dan lain-lain). Sementara itu, pengolahan selanjutnya dari energi mekanik yaitu untuk memutar generator yang dapat menghasilkan listrik. Kedua proses pengubahan ini disebut konversi energi angin; sedangkan sistem atau alat yang melakukannya disebut SKEA (Sistem Konversi Energi Angin). Selanjutnya, untuk menghasilkan listrik disebut SKEA listrik atau lebih dikenal sebagai turbin angin; dan untuk mekanik disebut SKEA mekanik atau kincir angin. Sekarang ini, pemanfaatan energi angin yang lebih umum yakni dalam bentuk energi listrik, sementara bentuk energi mekanik atau yang lebih dikenal sebagai pemanfaatan langsung mulai berkurang.

Dalam pemanfaatannya, diperlukan data/informasi mengenai potensi energi angin aktual yang tersedia di lokasi pemasangan (suplai) dan kebutuhan di lokasi tersebut (kebutuhan). Kajian dan evaluasi yang lebih akurat mengenai kedua aspek ini bersama aspek ekonomis akan menghasilkan pemanfaatan SKEA yang optimal di suatu lokasi.

Sekarang ini, energi angin hanya memenuhi sebagian kecil saja dari kebutuhan akan energi. Dengan demikian kemajuan teknologi. penggunaan energi angin makin meningkat dan biaya pemakaiannya semakin murah.

2.2. Sejarah Terjadinya Energi Angin

Energi angin telah lama di kenal oleh masyarakat dunia. Pasukan Viking dikenal sebagai bangsa penakluk dengan menggunakan perahu layar yang memanfaatkan energi angin. Christoper Columbus dengan menggunakan perahu layar dapat menemukan benua America. Kincir angin pertama kali di temukan untuk menggiling padi di Persia, kemudian belanda terkenal sebagai negeri kincir angin, di gerakkan untuk menggunakan pompa irigasi.

2.3. Proses Terjadinya Angin

Pada dasarnya angin terjadi karena adanya perbedaan suhu antara udara panas dan udara dingin. Di daerah khatulistiwa, udaranya menjadi panas mengembang dan menjadi ringan, naik ke atas dan bergerak ke daerah yang lebih dingin. Sebaliknya daerah kutub yang dingin, udaranya menjadi dingin dan turun ke bawah. Dengan demikian terjadi suatu perputaran udara.

4

Page 5: Energi Angin Dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan

2.4. Pengaruh Energi Angin Terhadap Lingkungan

Angin adalah sumber energi bersih, dan secara keseluruhan, penggunaan angin untuk energi memiliki dampak lingkungan yang lebih sedikit dibandingkan banyak sumber energi lainnya. Turbin angin (sering disebut kincir angin) tidak melepaskan emisi yang mencemari udara atau air (dengan sedikit perkecualian), dan mereka tidak memerlukan air untuk pendinginan. Turbin angin juga dapat mengurangi jumlah listrik yang dihasilkan dari bahan bakar fosil dan oleh karena itu mengurangi jumlah polusi udara, emisi karbon dioksida, dan penggunaan air dibandingkan pembangkit listrik berbahan bakar fosil.

Sebuah turbin angin memiliki jejak fisik lebih sedikit per jumlah listrik yang dapat dihasilkan. Banyak proyek energi angin, kadang-kadang disebut ladang angin, yang terletak di areal pertanian, penggembalaan ternak, dan lahan hutan. Pendapatan ekstra dari turbin memungkinkan petani dan peternak untuk mempertahankan bisnisnya dan menjaga properti mereka agar tidak digunakan untuk keperluan lainnya (non agro).

Kebanyakan ilmuwan percaya bahwa perubahan iklim disebabkan oleh emisi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia dam penggunaan energi angin dapat membantu menguranginya.

2.5. Peluang Energi Angin Di Indonesia

Wilayah Sulawesi dan Maluku terletak di kawasan Indonesia Timur yang terdiri dari ratusan pulau kecil yang sebagian besar berpenduduk. Seiring perkembangan zaman, kebutuhan listrik di daerah tersebut semakin meningkat. Upaya diversifikasi pembangkit listrik dengan sumber energi alternatif ramah lingkungan menjadi suatu hal yang penting. Penelitian ini mencoba untuk menentukan daerah-daerah yang memiliki potensi sumber energi angin di wilayah Sulawesi (Toli-toli, Kayuwatu, Majene, Makassar, Gorontalo, Kemdari, Naha) dan Maluku (Tual, Saumlaki, Bandanaeira, Ambon, Ternate) dengan menggunakan data arah dan kecepatan angin harian periode tahun 2003-2008.

Dari hasil kajian dapat direkomendasikan 4 (empat) lokasi yang potensial untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga angin yaitu di Tual, Naha, Saumlaki, dan Bandaneira dengan potensi energi angin yaitu berkisar antara 3455, 8 s/d 11861, 4 watt day/tahun. Dari keempat lokasi tersebut, Tual merupakan lokasi yang paling berpotensi untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga angin.

Indonesia termasuk tertinggal dalam memanfaatkan energi angin sebagai sumber energi listrik. Indonesia yang terletak di jalur khatulistiwa mempunyai potensi angin dengan peringkat kecil hingga sedang dengan kecepatan rata-2 3-5m/s. Perubahan iklim akibat pemanasan global ternyata meningkatkan potensi angin di Indonesia terutama di daerah-daerah tertentu seperti di Nusa Tenggara, pantai selatan Jawa Sumatera dan Sulawasi Selatan. Peta potensi angin di Indonesia

5

Page 6: Energi Angin Dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan

2.6. Manfaat Energi Angin

Energi Angin tidak menyebabkan polusi udara dan air. dan tidak berkontribusi pada pemanasan global, energi angin digunakan sebagai energi pembangkit listrik. Selain pembakit listrik, energi angin juga cocok sebagai turbin angin untuk mendukung kegiatan pertanian, perladangan dan perikanan dan lainnya.

Dan berikut ini penjelasan tentang manfaat energi angin: 

1. Sebagai energi alternatif pengganti energi konvensional 

Hasil survey yang dilakukan General Electric (GE) pada Juni tahun lalu menunjukan hal yang cukup mengejutkan. Hanya 1 dari 10 orang Indonesia yang paham mengenai “energi terbarukan”, di tengah kekhawatiran soal polusi udara. Namun, di tengah-tengah ketidaktahuan tersebut, 9 dari 10 orang menyatakan bahwa energi terbarukan mutlak diperlukan jika kita peduli terhadap lingkungan.

“Hal tersebut bisa ditarik dari sisi positif bahwa sebenarnya warga Indonesia pada dasarnya sangat peduli terhadap lingkungan, dan akan mendukung rencana-rencana peningkatan kelestarian lingkungan; terutama jika rencana tersebut berdampak positif bagi kehidupan sehari-hari,” ujar Widhyawan Prawiraatmadja, Country Executive dari GE Energy Indonesia.

Saat ini, Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya energi, sekaligus sebagai konsumen energi terbesar di kawasan ASEAN. Selama 10 tahun ke depan, permintaan akan energi di Indonesia diproyeksikan akan meningkat 7% per tahunnya.

Berdasarkan catatan, Indonesia menggunakan bahan bakar fosil sebesar hampir 70% dari total energi primer, dan 84% dari total bahan bakar pembangkit listrik. Dengan terbatasnya kapasitas simpanan bahan bakar fosil yang ada di Indonesia, energi angin mutlak diperlukan. Peningkatan penggunaan energi angin tersebut bahkan akan bertambah krusial jika Indonesia bertekad untuk melestarikan sumber daya alamnya untuk generasi yang akan datang.

Tidak seperti energi fosil yang jumlahnya sangat terbatas, energi angin yang berasal dari alam sifatnya hampir bisa dibilang tidak terbatas. Energi angin merupakan energi yang berkelanjutan karena senantiasa tersedia di alam dalam waktu yang relatif sangat panjang sehingga tidak perlu khawatir akan kehabisan sumbernya. Beberapa bentuk energi terbarukan antara lain cahaya matahari, angin, tenaga air, tenaga gelombang dan geothermal yang dapat diperbarui secara alamiah. Alam menyediakan berbagai sumber energi ini dalam jumlah yang sangat besar karena hampir selalu ada dan siap diolah menjadi sumber energi. Dari penjelasan tersebut bisa kita simpulkan, bahwa dengan adanya energi angin sebagai energi alternatif bisa menggantikan energi bahan bakar fosil sebagai energi. karena jika indonesia bahkan dunia terus menggunakan enegi bahan bakar fosil sebagai energi pembangkit listrik. maka eksploitas akan semakin tinggi dan keseimbangan lingkungan pun tidak berjalan dengan baik. dan bisa merusal lingkungan di bumi ini.

6

Page 7: Energi Angin Dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan

2. Sebagai Pembangkit listrik tenaga Angin

 

Dengan adanya Turbin angin, kita bisa memanfaatkan energi angin sebagai pembangkit listrik tenaga angin. Kini turbin angin lebih banyak digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan listrik masyarakat, dengan menggunakan prinsip konversi energi dan menggunakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui yaitu angin. 

Walaupun sampai saat ini pembangunan turbin angin masih belum dapat menyaingi pembangkit listrik konvensonal (Contoh: PLTD,PLTU,dll), turbin angin masih lebih dikembangkan oleh para ilmuwan karena dalam waktu dekat manusia akan dihadapkan dengan masalah kekurangan sumber daya alam tak terbaharui (Contoh : batubara, minyak bumi) sebagai bahan dasar untuk membangkitkan listrik.

Dengan demikian adanya energi angin sebagai energi nonkonvensional. Bisa menggantikan energi bahan bakar fosil, sebagai sumber daya energi di muka bumi ini. seperti pembangkitan listrik yang telah kita bahas tadi. 

3. Sebagai Akomodasi di bidang Pertanian

Selain sebagai pembangkit listrik, kincir angin juga digunakan untuk mengakomodasikan kebutuhan para petani dengan memanfaatkan energi angin yang bermanfaat bagi para petani dalam melakukan penggilingan padi, keperluan irigasi, dan juga digunakan untuk memompa air untuk mengairi sawah. 

7

Page 8: Energi Angin Dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan

Dengan demikian bisa kita analisis bahwa energi angin bisa bermanfaat sebagai pembangkit tenaga listrik yang murah dan sangat membatu dalam akomodasi pertanian serta bisa menggantikan bahan bakar energi fosil yang digunakan sebagai bahan dasar utama pembangkit listrik.

2.7. Pemanfaatan Energi Angin

Bayangkan Kota tempat anda tinggal tidak mendapatkan pasokan energi listrik selama satu minggu atau tidak sama sekali. Bisa jadi sebagian besar aktivitas jadi lumpuh. Ini disebabkan ketergantungan manusia terhadap energi listrik pada saat ini sangat besar. Coba lihat dalam rumah kita, berapa banyak alat yang membutuhkan energi dari listrik? Pompa air, televisi, radio, vcd player, charger HP, setrika, mesin cuci, rice cooker, kulkas, komputer, dan lainnya. Dan jika tidak ada energi listrik, itu artinya semua peralatan tersebut tidak berguna. 

Saat ini, sebagian besar kebutuhan akan energi listrik dipenuhi oleh sumber energi yang kurang layak. Sumber energi listrik yang berasal dari batu bara dan mesin diesel dengan bahan bakar solar, tidak layak karena menimbulkan polusi udara, dan sumbernya bukanlah yang dapat diperbaharui dalam waktu singkat. Kedua sumber energi tersebut dapat habis dalam jangka waktu yang mungkin tak lama lagi.  Pembangkit listrik tenaga atom, memang menjanjikan energi yang besar, tetapi tidak memiliki kemanan yang terjamin, dan bisa menimbulkan bencana yang fatal jika terjadi kebocoran radiasi. 

Pemanfaatan energi angin sebenarnya bukan barang baru bagi umat manusia. Semenjak 2000 tahun lalu teknologi pemanfaatan sumber daya angin dan air sudah dikenal manusia dalam bentuk kincir angin (wind mills). Selain ramah lingkungan, sumber energi ini juga selalu tersedia setiap waktu dan memiliki masa depan bisnis yang menguntungkan. Kini sebagian besar negara maju di Eropa dan Amerika Serikat telah memanfaatkan sumber energi ini.

Semua energi yang dapat diperbaharui dan bahkan energi pada bahan bakar fosil-kecuali energi pasang surut dan panas bumi-berasal dari Matahari. Matahari meradiasi 1,74 x 1.014 kilowatt jam energi ke Bumi setiap jam. Dengan kata lain, Bumi menerima 1,74 x 1.017 watt daya. 

Sekitar 1-2 persen dari energi tersebut diubah menjadi energi angin. Jadi, energi angin berjumlah 50-100 kali lebih banyak daripada energi yang diubah menjadi biomassa oleh seluruh tumbuhan yang ada di muka Bumi.  Sebagaimana diketahui, pada dasarnya angin terjadi karena ada perbedaan temperatur antara udara panas dan udara dingin. Daerah sekitar khatulistiwa, yaitu pada busur 0°, adalah daerah yang mengalami pemanasan lebih banyak dari Matahari dibanding daerah lainnya di Bumi.  Daerah panas ditunjukkan dengan warna merah, oranye, dan kuning pada gambar inframerah dari temperatur permukaan laut yang diambil dari satelit NOAA-7 pada Juli 1984. Udara panas lebih ringan daripada udara dingin dan akan naik ke atas sampai mencapai ketinggian sekitar 10 kilometer dan akan tersebar ke arah utara dan selatan. 

Jika Bumi tidak berotasi pada sumbunya, maka udara akan tiba di kutub utara dan kutub selatan, turun ke permukaan lalu kembali ke khatulistiwa. Udara yang bergerak inilah yang merupakan energi yang dapat diperbaharui, yang dapat digunakan untuk memutar turbin dan akhirnya dapat menghasilkan listrik. Sebuah pembangkit listrik tenaga angin dapat dibuat

8

Page 9: Energi Angin Dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan

dengan menggabungkan beberapa turbin angin sehingga menghasilkan listrik ke unit penyalur listrik. Listrik dialirkan melalui kabel transmisi dan didistribusikan ke rumah-rumah, kantor, sekolah, dan sebagainya. 

Turbin angin dapat memiliki tiga buah bilah turbin. Jenis lain yang umum adalah jenis turbin dua bilah.  Jadi, bagaimana turbin angin menghasilkan listrik? Turbin angin bekerja sebagai kebalikan dari kipas angin. Bukannya menggunakan listrik untuk membuat angin, seperti pada kipas angin, turbin angin menggunakan angin untuk membuat listrik. Angin akan memutar sudut turbin, kemudian memutar sebuah poros yang dihubungkan dengan generator, lalu menghasilkan listrik. Turbin untuk pemakaian umum berukuran 50-750 kilowatt. Sebuah turbin kecil, kapasitas 50 kilowatt, digunakan untuk perumahan, piringan parabola, atau pemompaan air.  Dalam perkembangannya, turbin angin dibagi menjadi jenis turbin angin propeler dan turbin angin Darrieus. Kedua jenis turbin inilah yang kini memperoleh perhatian besar untuk dikembangkan. 

Pemanfaatannya yang umum sekarang sudah digunakan adalah untuk memompa air dan pembangkit tenaga listrik. Turbin angin propeler adalah jenis turbin angin dengan poros horizontal seperti baling- baling pesawat terbang pada umumnya. Turbin angin ini harus diarahkan sesuai dengan arah angin yang paling tinggi kecepatannya. 

Kecepatan angin diukur dengan alat yang disebut anemometer. Anemometer jenis mangkok adalah yang paling banyak digunakan. Anemometer mangkok mempunyai sumbu vertikal dan tiga buah mangkok yang berfungsi menangkap angin. 

Jumlah putaran per menit dari poros anemometer dihitung secara elektronik. Biasanya, anemometer dilengkapi dengan sudut angin untuk mendeteksi arah angin. Jenis anemometer lain adalah anemometer ultrasonik atau jenis laser yang mendeteksi perbedaan fase dari suara atau cahaya koheren yang dipantulkan dari molekul-molekul udara. 

Turbin angin Darrieus merupakan suatu sistem konversi energi angin yang digolongkan dalam jenis turbin angin berporos tegak. Turbin angin ini pertama kali ditemukan oleh GJM Darrieus tahun 1920. Keuntungan dari turbin angin jenis Darrieus adalah tidak memerlukan mekanisme orientasi pada arah angin (tidak perlu mendeteksi arah angin yang paling tinggi kecepatannya) seperti pada turbin angin propeler. 

Di Indonesia telah mulai dikembangkan proyek percontohan baik oleh lembaga penelitian maupun oleh pusat studi beberapa perguruan tinggi. Proyek ini perlu memperoleh perhatian dari pihak yang terkait untuk dikembangkan karena membutuhkan riset yang cukup intensif mengenai kecepatan angin, lokasi penempatan turbin angin, serta cara untuk mengatur pembebanan turbin yang tidak merata. Misalnya pada malam hari angin cukup kencang, sedangkan pada pagi dan siang hari kecepatan angin turun sehingga harus ada mekanisme penyimpanan energi serta mekanisme untuk menstabilkan fluktuasi tegangan listrik yang dihasilkan. 

Dalam situasi yang serba kekurangan pasokan listrik seperti sekarang, tampaknya alternatif energi angin perlu dikaji ulang. Selain hasilnya selalu berkelanjutan, harganya pun kompetitif dibanding pembangkit listrik lainnya.

9

Page 10: Energi Angin Dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan

2.8. Keuntungan dan Kerugian Energi Angin

2.8.1. Keuntungan energi angina

1. Sebagai pembangkit tenaga listrik yang cepat di dunia.2. Penghemat listrik.3. Energi angin sebagai energi yang murah dibandingkan energi lainnya.4. Dengan energi angin, maka bisa menggantikan bahan bakar fosil sebagai

sumber energi. Dan energi angin tidak akan pernah habis dipakai.5. Dapat berkonstribusi dalam ketahanan energi dunia di masa depan.6. Merupakan sumber energi yang ramah lingkungan dan bebas polusi.7. Tidak menghasilkan gas rumah kaca dan tidak menghasilan limbah

beracun.

2.8.2. Kerugian Energi angin pada turbin angin

1. Dampak Visual 

Penggunaan ladang angin sebagai pembangkit listrik membutuhkan lahan yang luas dan tidak dapat disembunyikan. Penempatan ladang angin juga menjadi persoalan bagi penduduk setempat. Selain mengganggu pandangan. Pemasangan baris pembangkit angin juga dapat mengurangi lahan pertanian serta pemungkiman. Sehingga membuat pembangkitan tenaga angin di daratan menjadi terbatas.

2. Derau Suara

Putaran dari sudut-sudut turbin angin dengan frekuensi konstan lebih mengganggu daripada suara angin pada ranting pohon. Selain derau dari sudut-sudut turbin, penggunaan gearbox serta generator dapat mentbabkan derau suara mekanis dan derau suara listrik. Derau mekanik yang terjadi disebabkan oleh oprasi mekanis elemen-elemen yang berada dalam nacelle atau rumah pembangkit listrik tenaga angin. Dalam keadaan tertentu turbin angin juga dapat menyebabkan interferensi elektromagnetik, mengganggu penerimaan sinyal televisi atau transmisi gelombang mikro untuk perkomunikasian. 

3. Masalah Ekologi 

Pengaruh ekologi yang terjadi dari penggunaan pembangkit tenaga angin adalah tahap populasi burung dan kelelawar dapat terluka atau bahkan mati akibat terbang melewati sudut sudut yang sedang berputar. adanya pembangkit listrik tenaga angin ini dapat mengganggu migrasi populasi burung dan kelelawar. Pembangunan pembangkit angin pada lahan yang bertanah kurang bagus juga dapat menyebabkan rusaknya lahan di daerah tersebut.  

10

Page 11: Energi Angin Dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan

Dengan ini kita bisa menganalisis tentang keuntungan dan kerugian energi angin. keutungan energi angin bisa menghasilkan pembangkitan tenaga listrik dengan harga yang murah, den energi yang bisa diperbaharui. Dan kerugiannya bisa berdampak visual, suara bahakan berdapak kepada populasi ekologi hewan seperti burung dan kelelawar.

2.9 Potensi Energi Angin

Berdasarkan data dari GWEC, potensi sumber angin dunia diperkirakan sebesar 50,000 TWh/tahun. Total potensial ini dihitung pada daratan dengan kecepatan angin rata-rata diatas 5,1 m/s dan pada ketinggian 10 m. Data ini setelah direduksi sebesar 10% sebagai toleransi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kepadatan penduduk, dan lain-lain.

Untuk Indonesia sendiri, dapat kita amati gambar 5 dan gambar 6 dibawah, menunjukkan peta potensi energi angin di Indonesia. Peta tersebut dapat dijadikan referensi dalam mengembangkan pembangkit listrik tenaga angin di Indonesia. Perbedaan kecepatan udara terlihat dari perbedaan warnanya. Biru menyatakan kecepatan udara rendah, sedangkan hijau, kuning, merah dan sekitarnya menyatakan semakin besarnya kecepatan angin.

Gambar 5, Peta potensi kecepatan angin di Indonesia(sumber: http://indone5ia.wordpress.com)

11

Page 12: Energi Angin Dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan

BAB IIIPENUTUP

3.1. Kesimpulan

Energi angin merupakan energi yang berasal dari suhu panas dan dingin matahari sehingga terjadilah angin. Energi angin bisa menggantikan energi bahan bakar fosil sebagai pengganti bahan dasar pembuatan tenaga listrik. Energi angin sangat bermanfaat dalam pembuatan listrik karena energi ini merupakan energi yang dapat diperbaharui dan tidak akan habis. Dan selain pembangkit listrik. Energi angin juga bermanfaat bagai akomodasi pertaniasn. Selain itu energi angin memiliki beberapa kuntungan sebagai pembangkit listrik dan pengganti bahan bakar fosil. Serta memiliki kerugian seperti dampak visual, derung suran dan masalah ekologinya.

12

Page 13: Energi Angin Dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan

DAFTAR PUSTAKA

http://www.alpensteel.com/article/47-103-energi-angin--wind-turbine--wind-mill/3527--tenaga-angin-sebagai-sumber-energi-yang-ramah-lingkungan

http://afifharuka.blogspot.com/2012/12/energi-angin-sebagai-sumberdaya.html

http://indone5ia.wordpress.com

13